bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 4.1.1...
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/1.jpg)
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan
4.1.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 01
Ngombak, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan semester 2 tahun
pelajaran 2014/2015. Jumlah peserta didik yang diteliti sebanyak 27 siswa
yang terdiri dari 13 peserta didik laki-laki dan 14 peserta didik perempuan.
Peneliti melakukan penelitian untuk meningkatkan hasil dan motivasi
belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 01 Ngombak. Peneliti memberikan
soal IPA untuk mengetahui hasil belajar peserta didik sebelum diberikan
tindakan dan membagikan angket untuk mengukur seberapa tinggi motivasi
belajar IPA peserta didik.
Berdasarkan pelaksanaan pemberian soal Prasiklus, diperoleh hasil
belajar siswa yang dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus IPA
Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak
Semester 2 Tahun 2014/2015
Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Tuntas ≥70 3 11
Belum tuntas < 70 24 89
Jumlah 27 100
Rata-rata 53,4
Nilai Minimal 22
Nilai Maksimal 84
Dari tabel 4.1 dapat ditunjukkan bahwa ketuntasan belajar IPA peserta
didik kelas IV pada PraSiklus dapat diketahui bahwa peserta didik yang
memiliki nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 3
siswa dengan persentase 11%, sedangkan yang belum mencapai KKM
sebanyak 24 siswa dengan persentase 89%. Dengan rata-rata kelas 53,4.
Nilai terendah adalah 22 dan nilai tertinngi adalah 84. Berdasarkan hasil
![Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/2.jpg)
58
ketuntasan belajar peserta didik kelas IV SDN 01 Ngombak pada tabel 4.1
dapat digambarkan dalam grafik lingkaran sebagai berikut:
Gambar 4.1
Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar PraSiklus IPA
Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak
Rendahnya hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya dari dalam diri peserta didik sendiri dan dari guru.
Peserta didik belum sepenuhnya memahami materi yang mereka pelajari,
mereka tidak dibiasakan untuk berpikir ilmiah dalam pembelajaran IPA.
Peserta didik hanya menjadi pendengar saja tanpa ikut secara langsung
dalam kegiatan praktik atau pembuktian. Guru terlalu mendominasi
pembelajaran dengan ceramah tanpa ada variasi mengajar, sehingga peserta
didik menjadi malas untuk belajar dan menganggap bahwa pelajaran IPA
sangat membosankan. Guru sangat jarang menggunakan alat bantu mengajar
atau alat peraga, sehingga pembelajaran kurang kondusif. Akibatnya hasil
belajar peserta didik menjadi rendah dan motivasi belajar mereka pun
kurang.
4.1.2 Siklus I
4.1.2.1 Perencanaan
Perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I akan dilaksanakan
dalam 3 pertemuan yaitu pertemuan 1, 2 dan 3. Pada perencanaan ini,
sebelum melaksanakan pertemuan 1 peneliti terlebih dahulu berkonsultasi
dengan guru kelas untuk menyamakan persepsi tentang model pembelajaran
11%
89%
Grafik Ketuntasan Hasil Belajar
PraSiklus IPA
Tuntas
Tidak Tuntas
![Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/3.jpg)
59
discovery yang akan digunakan peneliti dalam proses pembelajaran. Setelah
itu peneliti meminta materi dari guru kelas untuk menyesuaikan dengan
buku pegangan siswa.
Sebelum memulai pertemuan 1, peneliti menyiapkan segla sesuatu
yang diperlukan untuk proses pembelajaran. Mulai dari menentukan SK,
KD, Indikator, tujuan pembelajaran sampai mengembangkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan. Peneliti juga
menyiapkan lembar kerja kelompok yang dibutuhkan serta semua alat
peraga yang akan digunakan, baik untuk mengajar juga untuk keperluan
percobaan/eksperimen yang akan dilakukan oleh peserta didik. Peneliti
membuat instrumen soal yang digunakan untuk evaluasi siswa pada
pertemuan terakhir siklus I serta menyusun format observasi tindakan untuk
mengamati kegiatan pembelajaran, format ini akan diberikan kepada
observer dan diisi berdasarkan langkah-langkah pembelajaran discovery
(penemuan).
Pada pertemuan 1, akan disampaikan materi pembelajaran IPA dengan
pokok bahasan Energi. Setelah melalui persetujuan dengan guru kelas, maka
Peneliti yang akan mengajar dan guru kelas sebagai observer selama
pembelajaran berlangsung. Pertemuan 1 akan membahas tentang Energi
Panas. Pertemuan 2 akan membahas tentang Energi Bunyi. Pertemuan 3
akan diadakan tes tertulis sebagai evaluasi siswa terhadap materi sekaligus
tes untuk siklus I. Selama pembelajaran pertemuan 1 dan 2, peserta didik
dalam kelompok akan melakukan percobaan untuk menemukan sendiri
jawaban dari permasalahan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
discovery.
4.1.2.2 Pelaksanaan dan Observasi
a. Pertemuan 1
Pelaksanaan siklus I pertemuan 1 dilakukan pada hari Selasa
tanggal 03 Maret 2015. Pertemuan 1 berlangsung selama 3 jam
pelajaran (3 x 35 menit) yaitu dimulai pukul 07.00 WIB sampai 08.45
WIB.
![Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/4.jpg)
60
Pada awal pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk
berdoa dilanjutkan absensi sekaligus perkenalan. Setelah itu guru
menyampaikan motivasi dengan mengajak peserta didik untu
menyanyi lagu “Tik Tik Tik Bunyi Hujan”, kemudian guru memberi
apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
stimulus/pancingan berdasarkan lagu yang dinyanyikan untuk
mengarahkan peserta didik pada pokok bahasan yang akan dipelajari
yaitu Energi panas. Kemudian guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
Pada kegiatan inti pembelajaran, guru mulai menerapkan
langkah-langkah pembelajaran discovery (penemuan). Diawali dengan
pemberian stimulation (rangsangan) dengan cara guru menjelaskan
materi pembelajaran secara singkat tentang Energi Panas dengan
menggunakan semua alat peraga yang disiapkan kemudian melakukan
tanya jawab dengan peserta didik untuk memperkuat pendalaman
materi peserta didik. Selanjutnya guru mulai memberikan problem
statement (pendefinisian masalah) dengan cara menunjukkan sebuah
percobaan dengan menggunakan berbagai macam benda untuk
mencari tahu cara perpindahan panas. Peserta didik diminta untuk
memperhatikan dengan seksama. Guru memberikan pertanyaan-
pertanyaan yang menimbulkan kebingungan pada peserta didik
sehingga menuntut peserta didik untuk bertanya, lalu dari definisi
masalah yang diperoleh, peserta didik dibimbing untuk
menyampaikan pendapat-pendapatnya guna memunculkan dugaan
sementara/hipotesis dari masalah yang akan dipecahkan. Guru
menuliskan hipotesis di papan tulis. Langkah ketiga adalah data
collection (pengumpulan data), peserta didik diminta untuk bekerja
dalam kelompok (1 kelompok 4-5 anak) dan guru membagikan alat-
alat yang diperlukan untuk melakukan percobaan, serta memberikan
lembar kerja kelompok yang harus dikerjakan peserata didik. Secara
berkelompok, peserta didik melakukan percobaan untuk
![Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/5.jpg)
61
mengumpulkan data. Guru membimbing peserta didik untuk
melakukan langkah selanjutnya yaitu data processing (pengolahan
data), setiap kelompok diberi kesempatan untuk mengolah data dari
hasil percobaan yang dilakukan dengan membandingkan antara
hipotesis mereka dan hasil yang mereka temukan setelah percobaan.
Kemudian setiap kelompok diminta untuk verification (pembuktian)
dengan menyampaikan hasil temuannya secara bergantian untuk
kemudian saling bertukar pendapat dan saling bertanya, guru hanya
memberikan penguatan dengan memberikan contoh-contoh kejadian
yang dijumpai peserta didik dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Langkah terakhir adalah generalization (kesimpulan), peserta didik
dibimbing untuk membuat kesimpulan setelah melakukan percobaan
dan verifikasi tukar pendapat, apakah hipotesis mereka dapat diterima
atau ditolak.
Pada akhir pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk
mengulas kembali apa yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan
pembelajaran. Peserta didik diperi kesempatan untuk bertanya jika
masih ada materi yang belum dipahami. Guru memberikan reward
untuk kelompok yang paling aktif dan kompak, reward nya berupa
poin. Guru juga memberikan motivasi dan penguatan kepada peserta
didik yang belum berani mengemukakan pendapat dan masih
takut/pasif. Guru menyampaikan tindak lanjut agar peserta didik
membaca materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya,
yaitu tentang Energi Bunyi.
Selama pembelajaran berlangsung, guru kelas berperan sebagai
observer yang melakukan observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti), apakah
pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran discovery atau belum. Observer memberikan nilai
terhadap pembelajaran guru dan berhak memberikan masukan atau
komentar untuk pembelajaran selanjutnya. Dari hasil penilaian
![Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/6.jpg)
62
observer akan diukur sejauh mana guru (peneliti) mampu menerapkan
langkah-langkah pembelajaran discovery. Apakah masuk kategori
baik, cukup, atau kurang.
b. Pertemuan 2
Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 10 Maret
2015. Pertemuan 2 berlangsung selama 3 jam pelajaran (3 x 35 menit)
yaitu dimulai pukul 07.00 WIB sampai 08.45 WIB. Pada pertemuan 2,
peserta didik akan belajar tentang Energi Bunyi.
Ketika awal pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk
berdoa dilanjutkan absensi. Kemudian guru memberi apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengingatkan kembali
materi yang telah dipelajari peserta didik pada pertemuan sebelumnya.
Selanjutnya guru memberikan motivasi dengan menunjukkan gelas
kaca dan sendok. Guru memukul gelas menggunakan sendok dan
mengajukan pertanyaan kepada peserta didik. Kemudian guru
membungkus gelas dengan sapu tangan dan mengajukan pertanyaan
kembali. “Jika gelas dipukul apakah menghasilkan suara?”. Kemudian
guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan inti pertemuan 2 tidak jauh berbeda dengan pertemuan
1, guru tetap menerapkan langkah-langkah pembelajaran discovery.
Diawali dengan pemberian stimulation (rangsangan) dengan cara guru
menjelaskan materi pembelajaran secara singkat tentang Energi Bunyi
dengan menggunakan semua alat peraga yang disiapkan kemudian
melakukan tanya jawab dengan peserta didik untuk memperkuat
pendalaman materi peserta didik. Guru melakukan demonstrasi untuk
membuktikan bahwa bunyi berasal dari benda yang bergetar.
Selanjutnya guru mulai memberikan problem statement (pendefinisian
masalah) dengan cara menunjukkan sebuah percobaan dengan
menggunakan berbagai macam benda untuk mencari tahu cara
perpindahan bunyi. Peserta didik diminta untuk memperhatikan
dengan seksama. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
![Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/7.jpg)
63
menimbulkan kebingungan pada peserta didik sehingga menuntut
peserta didik untuk bertanya, lalu dari definisi masalah yang
diperoleh, peserta didik dibimbing untuk menyampaikan pendapat-
pendapatnya guna memunculkan dugaan sementara/hipotesis dari
masalah yang akan dipecahkan. Guru menuliskan hipotesis di papan
tulis. Langkah ketiga adalah data collection (pengumpulan data),
peserta didik diminta untuk bekerja dalam kelompok (1 kelompok 4-5
anak), kelompok ini berbeda dengan kelompok pada pertemuan 1.
Guru membagikan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan
percobaan, serta memberikan lembar kerja kelompok yang harus
dikerjakan peserata didik. Secara berkelompok, peserta didik
melakukan percobaan untuk mengumpulkan data. Guru membimbing
peserta didik untuk melakukan langkah selanjutnya yaitu data
processing (pengolahan data), setiap kelompok diberi kesempatan
untuk mengolah data dari hasil percobaan yang dilakukan dengan
membandingkan antara hipotesis mereka dan hasil yang mereka
temukan setelah percobaan. Kemudian setiap kelompok diminta untuk
verification (pembuktian) dengan menyampaikan hasil temuannya
secara bergantian untuk kemudian saling bertukar pendapat dan saling
bertanya, guru hanya memberikan penguatan dengan memberikan
contoh-contoh kejadian yang dijumpai peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari mereka. Langkah terakhir adalah generalization
(kesimpulan), peserta didik dibimbing untuk membuat kesimpulan
setelah melakukan percobaan dan verifikasi tukar pendapat, apakah
hipotesis mereka dapat diterima atau ditolak.
Pada akhir pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk
mengulas kembali apa yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan
pembelajaran. Peserta didik diperi kesempatan untuk bertanya jika
masih ada materi yang belum dipahami. Guru memberikan reward
untuk kelompok yang paling aktif dan kompak, reward nya berupa
poin. Guru juga memberikan motivasi dan penguatan kepada peserta
![Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/8.jpg)
64
didik yang belum berani mengemukakan pendapat dan masih
takut/pasif. Guru menyampaikan tindak lanjut agar peserta didik
belajar karena akan diadakan tes pada pertemuan selanjutnya.
Selama pembelajaran berlangsung, guru kelas berperan sebagai
observer yang melakukan observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti), apakah
pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran discovery atau belum. Observer memberikan nilai
terhadap pembelajaran guru dan berhak memberikan masukan atau
komentar untuk pembelajaran selanjutnya. Dari hasil penilaian
observer akan diukur sejauh mana guru (peneliti) mampu menerapkan
langkah-langkah pembelajaran discovery. Apakah masuk kategori
baik, cukup, atau kurang.
c. Pertemuan 3
Pertemuan 3 siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 14
Maret 2015. Pada pertemuan 3, diadakan tes tertulis untuk evaluasi
peserta didik. Soal tes berisi 30 soal pilihan ganda dilanjutkan dengan
pengisian lembar angket motivasi belajar oleh peserta didik.
Pembelajaran dilakukan dalam 3 jam pelajaran, dimulai pukul 07.00
WIB sampai 08.45 WIB.
Awal pembelajaran dimulai dengan mengajak peserta didik
untuk berdoa dilanjutkan dengan absensi. Kemudian guru melanjutkan
dengan menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan yaitu tes. Guru
menjelaskan tata tertib tes dan menyampaikan alokasi waktu untuk
mengerjakan soal.
Pada kegiatan inti, guru membagikan lembar soal kepada peserta
didik dan peserta didik diminta untuk mengerjakan soal dalam alokasi
waktu 50 menit. Guru mengingatkan agar tidak terburu-buru dan teliti
dalam menjawab pertanyaan. Guru memastikan semua peserta didik
telah selesai dan membagikan lembar angket motivasi kepada peserta
didik. Guru menjelaskan cara mengisi lembar angket. Peserta didik
![Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/9.jpg)
65
mempunyai waktu 20 menit untuk mengisi lembar angket. Setelah
waktu selesai, peserta didik diminta mengumpulkan hasil pekerjaan
tes dan angket.
Pada kegiatan akhir, peserta didik diberi kesempatan untuk
menanyakan jika ada pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk dijawab
atau sulit dipahami. Kemudian guru menyampaikan tindak lanjut
kepada peserta didik agar membaca materi yang akan dipelajari
selanjutnya, yaitu tentang Energi Alternatif. Pembelajaran selesai dan
guru menutup dengan mengucapkan salam.
4.1.2.3 Hasil Penelitian
4.1.2.3.1 Motivasi Belajar IPA Peserta Didik
Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan penerapan model
pembelajaran discovery, peneliti membagikan angket motivasi
belajar IPA peserta didik pada pertemuan 3 siklus I. Hasil dari
angket motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 01
Ngombak dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2
Analisis Motivasi Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak
Semester 2 Siklus I
Kategori Keterangan Frekuensi Persentase
(%)
Sangat
tinggi
> 89 8 29%
Tinggi 69 – 89 18 67%
Rendah 48 – 68 - -
Sangat
rendah
27 – 47 1 4%
Jumlah 27 100%
Berdasarkan Tabel 4.2 tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi
belajar IPA peserta didik kelas IV setelah dilaksanakan siklus I
menunjukkan bahwa 67% peserta didik memiliki motivasi belajar
IPA yang tinggi dengan jumlah peserta didik 18 anak. 29% peserta
didik memiliki motivasi belajar IPA sangat tinggi dengan jumlah
peserta didik sebanyak 8 anak. Serta 4% peserta didik memiliki
![Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/10.jpg)
66
motivasi belajar IPA yang sangat rendah, yaitu sebanyak 1 anak.
Dari Tabel 4.2 dapat digambarkan dalam grafik lingkaran sebagai
berikut:
Gambar 4.2
Grafik Persentase Motivasi Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV
SDN 01 Ngombak Siklus I
Berdasarkan gambar 4.2 setelah dilaksanakan siklus I,
motivasi belajar IPA peserta didik dapat terlihat bahwa 67%
peserta didik memiliki motivasi belajar IPA yang tinggi, 29%
peserta didik memiliki motivasi belajar IPA yang sangat tinggi, dan
terdapat 4% peserta didik memiliki motivasi belajar IPA sangat
rendah. Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan
peneliti, motivasi belajar IPA peserta didik dikatakan tercapai
apabila 75% dari keseluruhan peserta didik memiliki motivasi
belajar tinggi dan sangat tinggi. Berdasarkan hasil siklus I,
indikator kinerja untuk motivasi belajar telah tercapai.
4.1.2.3.2 Hasil Belajar IPA Peserta Didik
Setelah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran discovery, guru mengadakan
evaluasi kepada peserta didik dengan memberikan soal tes tertulis
yang dilaksanakan pada akhir siklus I yaitu pertemuan 3. Dilihat
4%
67%
29%
Motivasi Belajar IPA Peserta
Didik Kelas IV SDN 1 Ngombak
Siklus I
SANGAT RENDAH
RENDAH
TINGGI
SANGAT TINGGI
![Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/11.jpg)
67
dari hasil belajar peserta didik pada Prasiklus, hasil belajar IPA
siklus I mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dri hasil
rekap nilai peserta didik pada saat prasiklus dan siklus I. Hasil
belajar IPA yang diperoleh peserta didik sebelum dilaksanakan
tindakan (siklus I) dari jumlah peserta didik sebanyak 27 siswa,
jumlah peserta didik yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM=70) ada 3 siswa dan yang belum mencapai KKM ada 24
siswa. setelah dilaksanakan siklus I, jumlah peserta didik yang
mencapai KKM meningkat menjadi 12 siswa dan yang belum
mencapai KKM ada 15 siswa. Hasil belajar peserta didik pada
siklus I dapat pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3
Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pesrta Didik Kelas IV
SDN 01 Ngombak Siklus I
Kategori Keterangan Frekuensi Persentase
(%)
Tuntas ≥70 12 44
Belum tuntas < 70 15 56
Jumlah 27 100
Rata-rata 61,5
Nilai Minimal 23
Nilai Maksimal 87
Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa peserta didik yang tuntas
mencapai KKM meningkat menjadi 12 siswa dengan persentase
44%, sedangkan peserta didik yang belum tuntas ada 15 siswa
dengan persentase 56% dari sebelumnya ada 24 peserta didik yang
belum tuntas. Rata-rata kelas juga mengalami peningkatan dari
53,4 menjadi 61,5. Nilai maksimal yang diraih peserta didik adalah
87 dan nilai minimalnya 23. Berdasarkan data pada Tabel 4.3 dapat
diubah ke dalam grafik lingkaran sebagai berikut:
![Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/12.jpg)
68
Gambar 4.3
Grafik Persentase Hasil Belajar IPA Peserta Didik kelas IV
SDN 01 Ngombak Siklus I
4.1.2.3.3 Hasil Observasi Implementasi Model Pembelajaran Discovery
a. Siklus I Pertemuan 1
Pada pertemuan 1 siklus I telah dilakukan observasi terhadap
kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dengan penerapan
model pembelajaran discovery. Pengisian lembar observasi
dilakukan oleh observer. Lembar observasi diisi untuk mengukur
tingkat keberhasilan guru dalam menerapkan model pembelajaran
discovery, apakah masuk kategori sangat baik, baik, cukup, atau
kurang. Lembar observasi implementasi berisi langkah-langkah
yang dilakukan guru dalam menerapkan model pembelajaran
discovery, yang mencakup urutan sintak berdasarkan model
pembelajaran discovery meliputi stimulation, problem statement,
data collection, data processing, verification, dan generalization.
Hasil dari observasi pada pertemuan 1 siklus I dapat dilihat
pada Tabel 4.4 berikut:
56%
44%
HASIL BELAJAR IPA PESERTA
DIDIK KELAS IV SDN 01
NGOMBAK SIKLUS I
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
![Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/13.jpg)
69
Tabel 4.4
Hasil observasi Siklus I Pertemuan 1
No. Kegiatan Aspek Yang Diamati
Skor
1 2 3 4
A. Pra Pembelajaran 1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran.
2. Memeriksa kesiapan siswa.
B. Awal 3. Melakukan kegiatan apersepsi dan atau motivasi.
4. Apersepsi dan atau motivasi yang diberikan sesuai dengan materi pembelajaran.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
C. Inti
Stimulation 6. Memulai materi dengan memberikan permasalahan.
7. Membimbing siswa untuk membaca materi guna menemukan permasalahan.
8. Melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menghadapkan pada masalah.
9. Merespon partisipasi aktif siswa dalam mengemukakan pendapat.
Problem Statement
10. Memfasilitasi siswa untuk mengidentifikasi masalah.
11. Membimbing siswa dalam penyusunan hipotesis.
Data Collecting 12. Memfasilitasi siswa bekerja dalam kelompok.
13. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi.
14. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen.
15. Memfasilitasi siswa untuk membuktikan hipotesis.
Data Processing 16. Memfasilitasi siswa untuk mengolah informasi.
17. Memfasilitasi siswa untuk mendapatkan pengetahuan baru.
18. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dan sumber belajar.
Verification 19. Memfasilitasi siswa untuk menemukan dan menyusun konsep.
20. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasil temuannya.
Generalizaation 21. Membimbing siswa dalam menyusun kesimpulan berdasarkan konsep.
D. Akhir 22. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.
23. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa.
24. Memberikan penguatan yang positif kepada siswa.
25. Melaksanakan tindak lanjut.
26. Melaksanakan evaluasi sesuai tujuan pembelajaran.
Jumlah masing-masing skor 8 48 24
Jumlah keseluruhan skor 80
Rata-rata implementasi 3,07
![Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/14.jpg)
70
Berdasarkan data pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa ada 4
kriteria yang mendapatkan poin 2, ada 16 kriteria yang
mendapatkan point 3, dan ada 6 kriteria yang mendapatkan poin 4.
Jumlah keseluruhan poin yang didapat pada pertemuan I siklus 1
adalah 80 poin. Rata-rata implementasi yang didapat adalah 3,07.
Berdasarkan kriteria yang telah dibuat, jumlah poin 80 telah
termasuk ke dalam kategori Baik.
Selama pembelajaran pada pertemuan 1 siklus I masih ada
catatan dari observer, yaitu:
1) Tujuan pembelajaran belum disampaikan.
2) Perhatikan alokasi waktu, jangan melebihi apa yang sudah
direncanakan.
3) Tegur peserta didik yang kurang memperhatikan.
4) Perhatikan keseluruhan peserta didik, pantau perkembangan
belajar mereka.
b. Siklus I Pertemuan 2
Pada siklus I pertemuan 2, observer mengisi lembar observasi
yang sama seperti pada pertemuan 1. Pertemuan 2 ini dijadikan
perbaikan dari pertemuan 1 berdasarkan catatan yang diberikan
observer agar lebih baik. Hasil observasi dari observer dapat dilihat
pada Tabel 4.5 berikut:
![Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/15.jpg)
71
Tabel 4.5
Hasil observasi Siklus I Pertemuan 2
No. Kegiatan Aspek Yang Diamati
Skor
1 2 3 4
A. Pra Pembelajaran
1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran.
2. Memeriksa kesiapan siswa.
B. Awal 3. Melakukan kegiatan apersepsi dan atau motivasi.
4. Apersepsi dan atau motivasi yang diberikan sesuai dengan
materi pembelajaran.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
C. Inti
Stimulation 6. Memulai materi dengan memberikan permasalahan.
7. Membimbing siswa untuk membaca materi guna
menemukan permasalahan.
8. Melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menghadapkan
pada masalah.
9. Merespon partisipasi aktif siswa dalam mengemukakan
pendapat.
Problem Statement
10. Memfasilitasi siswa untuk mengidentifikasi masalah.
11. Membimbing siswa dalam penyusunan hipotesis.
Data Collecting 12. Memfasilitasi siswa bekerja dalam kelompok.
13. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi.
14. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen.
15. Memfasilitasi siswa untuk membuktikan hipotesis.
Data
Processing 16. Memfasilitasi siswa untuk mengolah informasi.
17. Memfasilitasi siswa untuk mendapatkan pengetahuan baru.
18. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dan sumber belajar.
Verification 19. Memfasilitasi siswa untuk menemukan dan menyusun
konsep.
20. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan hasil temuannya.
Generalizaation 21. Membimbing siswa dalam menyusun kesimpulan
berdasarkan konsep.
D. Akhir 22. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.
23. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa.
24. Memberikan penguatan yang positif kepada siswa.
25. Melaksanakan tindak lanjut.
26. Melaksanakan evaluasi sesuai tujuan pembelajaran.
Jumlah masing-masing skor 45 44
Jumlah keseluruhan skor 89
Rata-rata implementasi 3,42
![Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/16.jpg)
72
Berdasarkan data pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa tidak
ada lagi kriteria yang mendapatkan poin 2. Semua kriteria
mendapatkan poin 3 dan 4. Ada 15 kriteria yang mendapatkan
poin 3 dan 11 kriteria mendapatkan poin 4. Jumlah keseluruhan
poin mengalami peningkatan dari pertemuan 1 yaitu dari 80
menjadi 86. Rata-rata implementasi juga mengalami peningkatan
dari 3,07 menjadi 3,42. Berdasarkan kategori yang telah dibuat,
jumlah poin 89 termasuk ke dalam kategori Sangat Baik. Akan
tetapi masih ada catatan dari observer yaitu:
1) Saat kerja kelompok, perhatikan dengan baik keseluruhan
peserta didik, ingatkan agar semua bekerja untuk membantu.
2) Sebaiknya percobaan dilakukan bersamaan, sehingga tidak
kerepotan untuk memantau dengan bolak-balik keluar.
c. Siklus I Pertemuan 3
Pada siklus I pertemuan 3, observer tidak mengisi lembar
observasi. Hal tersebut dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran
pada pertemuan 3 hanya dilaksanakan tes evaluasi siklus I,
sehingga guru tidak menerapkan langkah-langkah pembelajaran
discovery.
Dari rekapitulasi pada pertemuan 1 dan 2, jumlah poin dari
implementasi mengalami peningkatan dari 80 menjadi 89 serta
berada pada kategori Baik dan Sangat Baik. Akan tetapi masih ada
catatan dari observer. Berdasarkan indikator keberhasilan proses
yang telah ditetapkan oleh peneliti, yaitu hasil observasi harus
berada pada kategori Baik/Sangat Baik serta tidak ada catatan dari
observer, maka dilihat dari masih adanya catatan dari observer
menandakan bahwa indikator keberhasilan proses belum tercapai.
Sehingga harus dilakukan observasi kembali sampai mencapai
indikator keberhasilan proses yang ditetapkan.
![Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/17.jpg)
73
4.1.2.4 Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari
pembelajaran dengan menerapkan model Discovery. Selain itu
digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan
apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai
dengan indikator yang ditentukan. Setelah melaksanakan kegiatan
pembelajaran pada siklus I dari pertemuan I, II dan III maka
selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala
kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh
guru kelas (observer) dan peneliti. Dalam diskusi berisi tentang
evaluasi bagaimana penerapan model pembelajaran discovery pada
mata pelajaran IPA kelas IV. Dari diskusi ini didapatkan bahwa
dengan menerapkan pembelajaran discovery, guru kelas mendapat
pengalaman dan wawasan baru, bagi siswa pembelajaran dirasa
lebih mudah diterima dan menyenangkan serta siswa yang
berkemampuan rendah merasa terbantu oleh temannya yang
berkemampuan tinggi tentang hal-hal yang belum dimengerti.
Berdasarkan angket motivasi belajar pada siklus I,
didapatkan hasil sebanyak 67% peserta didik memiliki motivasi
belajar IPA tinggi, 29% peserta didik memiliki motivasi belajar
IPA sangat tinggi, dan 4% peserta didik memiliki motivasi belajar
IPA sangat rendah. Berdasarkan indikator kinerja yang ditentukan
yaitu 75% dari jumlah peserta didik memiliki motivasi belajar
dalam kategori tinggi dan sangat tinggi, berarti pada siklus I
indikator keberhasilan motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV
SDN 01 Ngombak telah tercapai.
Dalam indikator proses, pelaksanaan pembelajaran dengan
penerapan model discovery sudah masuk dalam kategori baik.
Akan tetapi masih ada beberapa catatan dari observer. Berdasarkan
indikator proses yang ditentukan yaitu berada dalam kategori baik
![Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/18.jpg)
74
dan tidak ada catatan dari observer, maka indikator proses pada
siklus I belum tercapai.
Berdasarkan hasil belajar pada siklus I, sebanyak 44%
peserta didik sudah tuntas belajar IPA dengan KKM 70 dan 56%
peserta didik masih belum tuntas, dengan rata-rata kelas 61,5.
Dilihat dari hasil belajar pada pra siklus, siklus I telah mengalami
peningkatan. Akan tetapi, hasil belajar pada siklus I belum
mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 80% dari
jumlah peserta didik mendapatkan nilai di atas KKM.
Selanjutnya, sebagai pemantapan dari siklus I, akan
dilaksanakan siklus II dengan menerapkan kembali model
discovery dalam kegiatan pembelajaran IPA untuk meningkatkan
hasil dan motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 01
Ngombak agar sesuai dengan indikator kinerja yang hendak
dicapai. Berdasarkan hasil refleksi, yang diperoleh dari kegiatan
pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan
1) Rancangan kegiatan pembelajaran sudah terprogram dengan
baik.
2) Peserta didik lebih antusias untuk belajar.
3) Guru sudah bisa menguasai kelas.
4) Antara rencana pelaksanaan pembelajaran dengan proses
pembelajaran sudah sesuai.
5) Kegiatan pembelajaran terarah dan lebih menarik,
kerjasama antar peserta didik meningkat.
b. Kekurangan
Hambatan
1) Peserta didik belum terbiasa untuk belajar dengan
penerapan model pembelajaran discovery sehingga masih
kebingungan pada awal-awal pertemuan.
![Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/19.jpg)
75
2) Masih ada peserta didik yang belum bekerjasama dalam
kelompok secara optimal.
3) Alokasi waktu kurang diperhatikan.
4) Selama percobaan, masih ada peserta didik yang
kebingungan dan tidak membantu dalam kelompok.
Penyelesaian
1) Selama proses pembelajaran, guru berusaha untuk
membiasakan peserta didik dengan memberikan pengarahan
yang maksimal terhadap setiap kegiatan yang dilakukan
peserta didik.
2) Guru melakukan komunikasi dan selalu mengingatkan agar
peserta didik senantiasa bekerjasama membantu
kelompoknya.
3) Ada pemotongan alokasi waktu untuk beberapa kegiatan
pembelajaran.
4) Guru senantiasa berkeliling untuk membantu peserta didik
dengan cara membimbing kelompok yang kesulitan dan
kurang mengerti terhadap langkah-langkah percobaan yang
dilakukan dalam kelompok. Selama berkeliling, guru selalu
mengingatkan peserta didik untuk saling membantu.
4.1.3 Siklus II
4.1.3.1 Perencanaan
Perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II akan dilaksanakan
dalam 3 pertemuan yaitu pertemuan 1, 2 dan 3 seperti pada siklus I.
Sebelum memulai pertemuan 1, peneliti menyiapkan segla sesuatu yang
diperlukan untuk proses pembelajaran. Mulai dari menentukan SK, KD,
Indikator, tujuan pembelajaran sampai mengembangkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan. Peneliti juga
menyiapkan lembar kerja kelompok yang dibutuhkan serta semua alat
peraga yang akan digunakan, baik untuk mengajar juga untuk keperluan
percobaan/eksperimen yang akan dilakukan oleh peserta didik. Peneliti
![Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/20.jpg)
76
membuat instrumen soal yang digunakan untuk evaluasi siswa pada
pertemuan terakhir siklus II serta menyusun format observasi tindakan
untuk mengamati kegiatan pembelajaran, format ini akan diberikan kepada
observer dan diisi berdasarkan langkah-langkah pembelajaran discovery
(penemuan).
Pada pertemuan 1, akan disampaikan materi pembelajaran IPA dengan
pokok bahasan Energi Alternatif. Seperti pada siklus I, Peneliti yang akan
mengajar dan guru kelas sebagai observer selama pembelajaran
berlangsung. Pertemuan 2 akan membahas tentang Membuat Karya yang
Mengalami Perubahan Gerak Karena Pengaruh Udara. Pertemuan 3 akan
diadakan tes tertulis sebagai evaluasi siswa terhadap materi sekaligus tes
untuk siklus II. Selama pembelajaran pertemuan 1 dan 2, peserta didik
dalam kelompok akan melakukan percobaan untuk menemukan sendiri
jawaban dari permasalahan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
discovery.
4.1.3.2 Pelaksanaan dan Observasi
a. Pertemuan 1
Pelaksanaan siklus II pertemuan 1 dilakukan pada hari Selasa
tanggal 17 Maret 2015. Pertemuan 1 berlangsung selama 3 jam
pelajaran (3 x 35 menit) yaitu dimulai pukul 07.00 WIB sampai 08.45
WIB.
Pada awal pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk
berdoa dilanjutkan absensi. Setelah itu guru menyampaikan motivasi
dengan mengajak peserta didik untu menyanyi lagu “Kring Kring Ada
Sepeda”, kemudian guru memberi apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan stimulus/pancingan berdasarkan lagu yang
dinyanyikan untuk mengarahkan peserta didik pada pokok bahasan
yang akan dipelajari yaitu Energi Alternatif. Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Pada kegiatan inti pembelajaran, guru mulai menerapkan
langkah-langkah pembelajaran discovery (penemuan). Diawali dengan
![Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/21.jpg)
77
pemberian stimulation (rangsangan) dengan cara guru menjelaskan
materi pembelajaran secara singkat tentang Energi Alternatif dengan
menggunakan semua alat peraga yang disiapkan kemudian melakukan
tanya jawab dengan peserta didik untuk memperkuat pendalaman
materi peserta didik. Dalam stimulation ini guru menggunakan metode
picture and picture untuk menjelaskan materi pelajaran. Selanjutnya
guru mulai memberikan problem statement (pendefinisian masalah)
dengan cara menunjukkan sebuah kincir angin kertas yang merupakan
salah satu pemanfaatan energi alternatif angin. Guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang menimbulkan kebingungan pada peserta
didik sehingga menuntut peserta didik untuk bertanya, lalu dari
definisi masalah yang diperoleh, peserta didik dibimbing untuk
menyampaikan pendapat-pendapatnya guna memunculkan dugaan
sementara/hipotesis dari masalah yang akan dipecahkan. Guru
menuliskan hipotesis di papan tulis. Langkah ketiga adalah data
collection (pengumpulan data), peserta didik diminta untuk bekerja
dalam kelompok (1 kelompok 4-5 anak) dan guru membagikan alat-
alat yang diperlukan untuk melakukan percobaan, serta memberikan
lembar kerja kelompok yang harus dikerjakan peserata didik. Secara
berkelompok, peserta didik melakukan percobaan untuk
mengumpulkan data. Peserta didik diajarkan untuk membuat kincir
angin kertas sesuai petunjuk dalamlembar kerja kelompok. Guru
membimbing peserta didik untuk melakukan langkah selanjutnya
yaitu data processing (pengolahan data), setiap kelompok diberi
kesempatan untuk mengolah data dari hasil percobaan yang dilakukan
dengan membandingkan antara hipotesis mereka dan hasil yang
mereka temukan setelah percobaan. Kemudian setiap kelompok
diminta untuk verification (pembuktian) dengan menyampaikan hasil
temuannya secara bergantian untuk kemudian saling bertukar
pendapat dan saling bertanya, guru hanya memberikan penguatan
dengan memberikan contoh-contoh kejadian yang dijumpai peserta
![Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/22.jpg)
78
didik dalam kehidupan sehari-hari mereka. Langkah terakhir adalah
generalization (kesimpulan), peserta didik dibimbing untuk membuat
kesimpulan setelah melakukan percobaan dan verifikasi tukar
pendapat, apakah hipotesis mereka dapat diterima atau ditolak.
Pada akhir pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk
mengulas kembali apa yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan
pembelajaran. Peserta didik diperi kesempatan untuk bertanya jika
masih ada materi yang belum dipahami. Guru memberikan reward
untuk kelompok yang paling aktif dan kompak, reward nya berupa
poin. Guru juga memberikan motivasi dan penguatan kepada peserta
didik yang belum berani mengemukakan pendapat dan masih
takut/pasif. Guru menyampaikan tindak lanjut agar peserta didik
membawa barang-barang yang diperlukan untuk pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya.
Selama pembelajaran berlangsung, guru kelas berperan sebagai
observer yang melakukan observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti), apakah
pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran discovery atau belum.
b. Pertemuan 2
Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20 Maret
2015. Pertemuan 2 berlangsung selama 3 jam pelajaran (3 x 35 menit)
yaitu dimulai pukul 07.00 WIB sampai 08.45 WIB. Pada pertemuan 2,
peserta didik akan belajar membuat karya yang mengalami perubahan
gerak karena pengaruh udara.
Ketika awal pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk
berdoa dilanjutkan absensi. Kemudian guru memberi apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengingatkan kembali
materi yang telah dipelajari peserta didik pada pertemuan sebelumnya.
Selanjutnya guru memberikan motivasi dengan menunjukkan gambar
parasut dan roket lalu melakukan tanya jawab dengan peserta didik.
![Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/23.jpg)
79
Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
Pada kegiatan inti, diawali dengan pemberian stimulation
(rangsangan) guru membagi peserta didik ke dalam 6 kelompok kecil,
kemudian 6 kelompok tersebut dibagi lagi menjadi 2 kelompok yaitu
kelompok ganjil dan kelompok genap. Kelompok ganjil akan
membuat roket kertas dan kelompok genap membuat parasut. Guru
menjelaskan cara pembuatan pesawat roket kertas dan parasut secara
singkat kepada seluruh peserta didik. Selanjutnya guru mulai
memberikan problem statement (pendefinisian masalah) dengan cara
menunjukkan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menimbulkan
kebingungan pada peserta didik sehingga menuntut peserta didik
untuk bertanya, lalu dari definisi masalah yang diperoleh, peserta
didik dibimbing untuk menyampaikan pendapat-pendapatnya guna
memunculkan dugaan sementara/hipotesis dari masalah yang akan
dipecahkan. Guru menuliskan hipotesis di papan tulis. Langkah ketiga
adalah data collection (pengumpulan data), masing-masing kelompok
diberi waktu untuk membuat model sesuai yang mereka dapat. Guru
membagikan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan percobaan,
serta memberikan lembar kerja kelompok yang harus dikerjakan
peserata didik. Secara berkelompok, peserta didik melakukan
percobaan untuk mengumpulkan data. Guru membimbing peserta
didik untuk melakukan langkah selanjutnya yaitu data processing
(pengolahan data), setiap kelompok diberi kesempatan untuk
mengolah data dari hasil percobaan yang dilakukan dengan
membandingkan antara hipotesis mereka dan hasil yang mereka
temukan setelah percobaan. Kemudian setiap kelompok diminta untuk
verification (pembuktian) dengan menyampaikan hasil temuannya
secara bergantian untuk kemudian saling bertukar pendapat dan saling
bertanya, guru hanya memberikan penguatan dengan memberikan
contoh-contoh kejadian yang dijumpai peserta didik dalam kehidupan
![Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/24.jpg)
80
sehari-hari mereka. Langkah terakhir adalah generalization
(kesimpulan), peserta didik dibimbing untuk membuat kesimpulan
setelah melakukan percobaan dan verifikasi tukar pendapat, apakah
hipotesis mereka dapat diterima atau ditolak.
Pada akhir pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk
mengulas kembali apa yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan
pembelajaran. Peserta didik diperi kesempatan untuk bertanya jika
masih ada materi yang belum dipahami. Guru memberikan reward
untuk kelompok yang paling aktif dan kompak, reward nya berupa
poin. Guru juga memberikan motivasi dan penguatan kepada peserta
didik yang belum berani mengemukakan pendapat dan masih
takut/pasif. Guru menyampaikan tindak lanjut agar peserta didik
belajar karena akan diadakan tes pada pertemuan selanjutnya.
Selama pembelajaran berlangsung, guru kelas berperan sebagai
observer yang melakukan observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti), apakah
pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran discovery atau belum.
c. Pertemuan 3
Pertemuan 3 siklus 1 dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 25
Maret 2015.. Pada pertemuan 3, diadakan tes tertulis untuk evaluasi
peserta didik. Soal tes berisi 30 soal pilihan ganda dilanjutkan dengan
pengisian lembar angket motivasi belajar oleh peserta didik.
Pembelajaran dilakukan dalam 3 jam pelajaran, dimulai pukul 07.00
WIB sampai 08.45 WIB.
Awal pembelajaran dimulai dengan mengajak peserta didik
untuk berdoa dilanjutkan dengan absensi. Kemudian guru melanjutkan
dengan menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan yaitu tes. Guru
menjelaskan tata tertib tes dan menyampaikan alokasi waktu untuk
mengerjakan soal.
![Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/25.jpg)
81
Pada kegiatan inti, guru membagikan lembar soal kepada peserta
didik dan peserta didik diminta untuk mengerjakan soal dalam alokasi
waktu 50 menit. Guru mengingatkan agar tidak terburu-buru dan teliti
dalam menjawab pertanyaan. Guru memastikan semua peserta didik
telah selesai dan membagikan lembar angket motivasi kepada peserta
didik. Peserta didik mempunyai waktu 20 menit untuk mengisi lembar
angket. Angket yang diisi pada siklus II adalah angket yang sama pada
siklus I. Tujuannya adalah untuk membandingkan apakah motivasi
belajar peserta didik mengalami peningkatan setelah diterapkannya
model pembelajaran discovery. Setelah waktu selesai, peserta didik
diminta mengumpulkan hasil pekerjaan tes dan angket.
Pada kegiatan akhir, peserta didik diberi kesempatan untuk
menanyakan jika ada pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk dijawab
atau sulit dipahami. Kemudian guru menyampaikan tindak lanjut
kepada peserta didik agar selalu belajar dan membaca. Pembelajaran
selesai dan guru menutup dengan mengucapkan terima kasih serta
salam.
4.1.3.3 Hasil Penelitian
4.1.3.3.1 Motivasi Belajar IPA Peserta Didik
Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan penerapan
model pembelajaran discovery, peneliti membagikan angket
motivasi belajar IPA peserta didik pada pertemuan 3 siklus II. Hasil
dari angket motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 02
Ngombak dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:
![Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/26.jpg)
82
Tabel 4.6
Analisis Motivasi Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV SDN 02 Ngombak
Semester II Siklus II
Kategori Keterangan Frekuensi Persentase
(%)
Sangat
tinggi
> 89 15 56%
Tinggi 69 – 89 12 44%
Rendah 48 – 68 - -
Sangat
rendah
27 – 47 - -
Jumlah 27 100%
Berdasarkan Tabel 4.6 tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi
belajar IPA peserta didik kelas IV setelah dilaksanakan siklus II
menunjukkan bahwa 56% peserta didik memiliki motivasi belajar
IPA yang sangat tinggi dengan jumlah peserta didik 15 anak. 44%
peserta didik memiliki motivasi belajar IPA tinggi dengan jumlah
peserta didik sebanyak 12 anak. Dari Tabel 4.6 dapat digambarkan
dalam grafik lingkaran sebagai berikut:
Gambar 4.4
Grafik Persentase Motivasi Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV
SDN 01 Ngombak Siklus II
Berdasarkan gambar 4.4 setelah dilaksanakan siklus II,
motivasi belajar IPA peserta didik dapat terlihat bahwa 44%
44%
56%
Motivasi Belajar IPA Peserta
Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak
Siklus II
SANGAT RENDAH
RENDAH
TINGGI
SANGAT TINGGI
![Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/27.jpg)
83
peserta didik memiliki motivasi belajar IPA yang tinggi, 56%
peserta didik memiliki motivasi belajar IPA yang sangat tinggi.
Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan peneliti,
motivasi belajar IPA peserta didik dikatakan tercapai apabila 75%
dari keseluruhan peserta didik memiliki motivasi belajar tinggi dan
sangat tinggi. Berdasarkan hasil siklus I, dapat terlihat bahwa
motivasi belajar IPA peserta didik telah mengalami peningkatan.
Dari 29% peserta didik memiliki motivasi belajar sangat tinggi
menjadi 56% dari keseluruhan peserta didik di kelas IV. Tidak ada
lagi peserta didik yang memiliki motivasi belajar IPA sangat
rendah. Berdasarkan hasil siklus II, indikator keberhasilan motivasi
belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 01 Ngombak telah tercapai
sesuai dengan harapan peneliti. Hal ini membuktikan bahwa
penerapan model pembelajaran discovery dapat meningkatkan
motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 01 Ngombak
Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Semester II Tahun
Pelajaran 2014/2015.
4.1.3.3.2 Hasil Belajar IPA Peserta Didik
Setelah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran discovery, guru mengadakan
evaluasi kepada peserta didik dengan memberikan soal tes tertulis
yang dilaksanakan pada akhir siklus II yaitu pertemuan 3. Dilihat
dari hasil belajar peserta didik pada Siklus I, hasil belajar IPA
siklus II mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil
rekap nilai peserta didik pada saat siklus I dan siklus II. Hasil
belajar IPA yang diperoleh peserta didik siklus I, dari jumlah
peserta didik sebanyak 27 siswa, jumlah peserta didik yang
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) ada 12 siswa
dan yang belum mencapai KKM ada 15 siswa. Setelah
dilaksanakan siklus II, jumlah peserta didik yang mencapai KKM
meningkat menjadi 25 siswa dan yang belum mencapai KKM ada 2
![Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/28.jpg)
84
siswa. Hasil belajar peserta didik pada siklus II dapat pada tabel 4.7
berikut:
Tabel 4.7
Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pesrta Didik Kelas IV
SDN 01 Ngombak Siklus II
Kategori Keterangan Frekuensi Persentase
(%)
Tuntas ≥70 25 93
Belum tuntas < 70 2 7
Jumlah 27 100
Rata-rata 78,4
Nilai Minimal 23
Nilai Maksimal 100
Dari Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa peserta didik yang tuntas
mencapai KKM pada siklus II meningkat dari 12 siswa dengan
persentase 44% menjadi 25 siswa dengan persentase 93%
sedangkan peserta didik yang belum tuntas ada 2 siswa dengan
persentase 7% dari sebelumnya 15 siswa dengan persentase 56%.
Rata-rata kelas juga mengalami peningkatan dari 61,5 menjadi
78,4. Nilai maksimal yang diraih peserta didik adalah 100 dan nilai
minimalnya 23. Berdasarkan data pada Tabel 4.7 dapat diubah ke
dalam grafik lingkaran sebagai berikut:
Gambar 4.5
Grafik Persentase Hasil Belajar IPA Kelas IV SDN 01 Ngombak Siklus II
7%
93%
HASIL BELAJAR IPA PESERTA
DIDIK KELAS IV SDN 01 NGOMBAK
SIKLUS II
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
![Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/29.jpg)
85
Dengan demikian melalui penerapan model pembelajaran
discovery, hasil belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 01 Ngombak
semester II mengalami peningkatan dibandingkan sebelum diterapkan
model pembelajaran discovery. Dari hasil tes evaluasi siklus II,
sebanyak 25 peserta didik telah mencapai KKM IPA yaitu 70. Atau
sebanyak 93% dari keseluruhan peserta didik yang berjumlah 27
siswa. Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu
sebesar 80% peserta didik mencapai KKM. Maka dapat disimpulkan
bahwa pada siklus II, indikator keberhasilan telah tercapai sesuai
dengan yang diinginkan oleh peneliti.
4.1.3.3.3 Hasil Observasi Implementasi Model Pembelajaran Discovery
a. Siklus II Pertemuan 1
Pada siklus II pertemuan 1, observer melakukan observasi
untuk mengukur keberhasilan guru dalam menerapkan model
pembelajaran discovery pada siklus II. Berdasarkan hasil observasi
dan refleksi pada siklus I akan dijadikan acuan untuk meningkatkan
keberhasilan pada siklus II. Pada siklus II pertemuan 1 akan
dijelaskan materi baru yaitu Energi Alternatif. Hasil observasi pada
siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:
![Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/30.jpg)
86
Tabel 4.8
Hasil Observasi Siklus II Pertemuan 1
No. Kegiatan Aspek Yang Diamati
Skor
1 2 3 4
A. Pra Pembelajaran
1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran.
2. Memeriksa kesiapan siswa.
B. Awal 3. Melakukan kegiatan apersepsi dan atau motivasi.
4. Apersepsi dan atau motivasi yang diberikan sesuai dengan
materi pembelajaran.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
C. Inti
Stimulation 6. Memulai materi dengan memberikan permasalahan.
7. Membimbing siswa untuk membaca materi guna
menemukan permasalahan.
8. Melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menghadapkan
pada masalah.
9. Merespon partisipasi aktif siswa dalam mengemukakan
pendapat.
Problem
Statement 10. Memfasilitasi siswa untuk mengidentifikasi masalah.
11. Membimbing siswa dalam penyusunan hipotesis.
Data Collecting 12. Memfasilitasi siswa bekerja dalam kelompok.
13. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi.
14. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen.
15. Memfasilitasi siswa untuk membuktikan hipotesis.
Data
Processing 16. Memfasilitasi siswa untuk mengolah informasi.
17. Memfasilitasi siswa untuk mendapatkan pengetahuan baru.
18. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dan sumber belajar.
Verification 19. Memfasilitasi siswa untuk menemukan dan menyusun konsep.
20. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasil temuannya.
Generalizaation 21. Membimbing siswa dalam menyusun kesimpulan berdasarkan konsep.
D. Akhir 22. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.
23. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa.
24. Memberikan penguatan yang positif kepada siswa.
25. Melaksanakan tindak lanjut.
26. Melaksanakan evaluasi sesuai tujuan pembelajaran.
Jumlah masing-masing skor 24 72
Jumlah keseluruhan skor 96
Rata-rata implementasi 3, 69
![Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/31.jpg)
87
Berdasarkan data pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa ada 8
kriteria yang mendapat poin 3 dan 18 kriteria mendapat poin 4.
Jumlah keseluruhan poin adalah 96 dan rata-rata implementasi
3,69. Dibandingkan dengan pertemuan 2 pada siklus 1, jumlah
kriteria yang mendapat poin 4 mengalami peningkatan dari 11
kriteria menjadi 18 kriteria. Jumlah keseluruhan poin mengalami
peningkatan dari 89 menjadi 96. Rata-rata implementasi juga
mengalami peningkatan dari 3,42 menjadi 3,69. Berdasarkan
kategori tang telah dibuat, jumlah keseluruhan poin 96 termasuk
dalam kategori Sangat Baik. Pada pertemuan 2 ini masih ada
sedikit catatan dari observer yaitu jangan terlalu banyak ceramah,
gunakan waktu seefektif mungkin.
b. Siklus II Pertemuan 2
Pada siklus II pertemuan 2 adalah terakhir kalinya observer
melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru. Hasil dari observasi pada pertemuan 2 dapat
dilihat pada Tabel 4.9 berikut:
![Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/32.jpg)
88
Tabel 4.9
Hasil Observasi Siklus II Pertemuan 2
No. Kegiatan Aspek Yang Diamati
Skor
1 2 3 4
A. Pra Pembelajaran
1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran.
2. Memeriksa kesiapan siswa.
B. Awal 3. Melakukan kegiatan apersepsi dan atau motivasi.
4. Apersepsi dan atau motivasi yang diberikan sesuai dengan materi pembelajaran.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
C. Inti
Stimulation 6. Memulai materi dengan memberikan permasalahan.
7. Membimbing siswa untuk membaca materi guna
menemukan permasalahan.
8. Melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menghadapkan pada masalah.
9. Merespon partisipasi aktif siswa dalam mengemukakan
pendapat.
Problem
Statement 10. Memfasilitasi siswa untuk mengidentifikasi masalah.
11. Membimbing siswa dalam penyusunan hipotesis.
Data Collecting 12. Memfasilitasi siswa bekerja dalam kelompok.
13. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi.
14. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen.
15. Memfasilitasi siswa untuk membuktikan hipotesis.
Data
Processing 16. Memfasilitasi siswa untuk mengolah informasi.
17. Memfasilitasi siswa untuk mendapatkan pengetahuan baru.
18. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dan sumber belajar.
Verification 19. Memfasilitasi siswa untuk menemukan dan menyusun konsep.
20. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasil temuannya.
Generalizaation 21. Membimbing siswa dalam menyusun kesimpulan
berdasarkan konsep.
D. Akhir 22. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.
23. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa.
24. Memberikan penguatan yang positif kepada siswa.
25. Melaksanakan tindak lanjut.
26. Melaksanakan evaluasi sesuai tujuan pembelajaran.
Jumlah masing-masing skor 6 96
Jumlah keseluruhan skor 102
Rata-rata implementasi 3,92
![Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/33.jpg)
89
Berdasarkan data pada Tabel 4.9 terlihat peningkatan dari
pertemuan 1 ke pertemuan 2. Pada pertemuan 1, kriteria yang
mendapatkan poin 3 ada 8 kriteria menjadi 2 kriteria saja. Ada 18
kriteria yang mendapat poin 4, pada pertemuan 2 menjadi 23
kriteria mendapat poin 4. Jumlah keseluruhan poin dari 96 menjadi
102. Rata-rata implementasi meningkat dari 3,69 menjadi 3,92.
Berdasarkan kategori yang telah ditetapkan, jumlah poin 102
termasuk dalam kategori Sangat Baik. Pada pertemuan 2 siklus II
sudah tidak ada lagi catatan dari observer.
c. Siklus II Pertemuan 3
Pada siklus II pertemuan 3, observer tidak mengisi lembar
observasi. Hal tersebut dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran
pada pertemuan 3 hanya dilaksanakan tes evaluasi siklus II,
sehingga guru tidak menerapkan langkah-langkah pembelajaran
discovery.
Hasil berbandingan observasi pada siklus I dan siklua II dapat
dilihat pada Tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10
Analisis Komparatif Observasi Siklus I dan Siklus II
Siklus/Pertemuan Jumlah
Poin
Rata-rata
Implementasi Kategori
Catatan
dari
Observer
Siklus I Pertemuan 1 80 3,07 Baik Ada
Siklus I Pertemuan 2 89 3,42 Sangat Baik Ada
Siklus I Pertemuan 1 Tes Evaluasi Siklus I
Siklus II Pertemuan 1 96 3,69 Sangat Baik Ada
Siklus II Pertemuan 2 102 3,92 Sangat Baik Tidak ada
Siklus II Pertemuan 3 Tes Evaluasi Siklus II
Berdasarkan data pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa hasil
observasi oleh observer mengalami peningkatan pada setiap
pertemuan masing-masing siklus. Dimulai dari siklus 1 pertemuan
1 dengan jumlah poin 80 dan rata-rata 3,07 dalam kategori Baik,
![Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/34.jpg)
90
meningkat pada pertemuan 2 menjadi jumlah poin 89 dan rata-rata
3,42 dalam kategori Sangat Baik. Pada pertemuan 1 siklus II
mengalami peningkatan lagi dari 89 poin dan rata-rata 3,42 menjadi
96 poin dan rata-rata 3,69 dalam kategori Sangat Baik. Pada siklus
II pertemuan 2 mengalami peningkatan kembali dari 96 poin dan
rata-rata 3,69 menjadi 102 poin dan rata-rata 3,92 dalam kategori
Sangat Baik. Pada siklus I pertemuan 1 dan 2 masih ada catatan
dari observer. Pada siklus II pertemuan 1 juga masih ada catatan
dari observer, dan pada siklus II pertemuan 2 sudah tidak ada lagi
catatan dari observer.
Hasil perbandingan observasi siklus I dan siklus II dari Tabel
4.10 dapat diubah dalam grafik batang sebagai berikut:
Gambar 4.6
Grafik Komparatif Hasil Observasi Implementasi Model Pembelajaran
Discovery Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN 01 Ngombak
Berdasarkan grafik batang pada Gambar 4.6 terlihat hasil
observasi mengalami peningkatan pada setiap pertemuan, kategori
implementasi juga sudah termasuk dalam kategori Sangat Baik.
Pada pertemuan 3 siklus II juga sudah tidak ada lagi catatan dari
observer. Dengan demikian, indikator keberhasilan yang dibuat
020406080
100120
Siklus I Pertemuan
1
Siklus I Pertemuan
2
Siklus II Pertemuan
1
Siklus II Pertemuan
2
Series1 80 89 96 102
Jum
lah
Po
in
Grafik Batang Perbandingan Hasil Observasi Implementasi
Model Pembelajaran Discovery Mata Pelajaran IPA Kelas
IV SDN 01 Ngombak
![Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/35.jpg)
91
oleh peneliti yaitu hasil observasi berada pada kategori Baik/Sangat
Baik serta tidak ada lagi catatan dari observer telah tercapai. Guru
sudah berhasil menerapkan model pembelajaran discovery pada
pembelajaran IPA di kelas IV SDN 01 Ngombak semester II dalam
materi Energi dan Energi Alternatif.
4.1.3.4 Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II
dari pertemuan I, II dan III maka diadakan refleksi dalam bentuk
diskusi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini
dilakukan oleh guru kelas (observer) dan peneliti. Dalam diskusi
berisi tentang evaluasi bagaimana penerapan model pembelajaran
discovery pada mata pelajaran IPA kelas IV. Dari diskusi ini
didapatkan bahwa dengan menerapkan pembelajaran discovery,
kegiatan pembelajaran dirasa lebih menarik dan menyenangkan,
peserta didik mampu berlatih untuk bekerjasama dan
menumbuhkan keberanian peserta didik untuk tampil di depan
kelas ataupun dalam mengemukakan pendapat.
Berdasarkan angket motivasi belajar pada siklus II,
didapatkan hasil sebanyak 44% peserta didik memiliki motivasi
belajar IPA tinggi dan 56% peserta didik memiliki motivasi belajar
IPA sangat tinggi. Hasil angket motivasi peserta didik pada siklus
II juga mengalami peningkatan dari siklus I. Berdasarkan indikator
kinerja yang ditentukan yaitu 75% dari jumlah peserta didik
memiliki motivasi belajar dalam kategori tinggi dan sangat tinggi,
berarti pada siklus II indikator keberhasilan motivasi belajar IPA
peserta didik kelas IV SDN 01 Ngombak telah tercapai.
Dalam indikator proses, pelaksanaan pembelajaran dengan
penerapan model discovery sudah masuk dalam kategori sangat
baik. Sudah tidak ada lagi catatan dari observer. Berdasarkan
indikator proses yang ditentukan yaitu berada dalam kategori baik
![Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/36.jpg)
92
dan tidak ada catatan dari observer, maka indikator proses pada
siklus II telah tercapai.
Berdasarkan hasil belajar pada siklus II, sebanyak 93%
peserta didik sudah tuntas belajar IPA dengan KKM 70 dan 7%
peserta didik masih belum tuntas, dengan rata-rata kelas 78,4.
Dilihat dari hasil belajar pada siklus I, siklus II telah mengalami
peningkatan. Selain itu, hasil belajar peserta didik pada siklus II
juga telah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu
80% dari jumlah peserta didik mendapatkan nilai di atas KKM.
Berdasarkan hasil refleksi, yang diperoleh dari kegiatan
pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut:
Kelebihan
1) Rancangan kegiatan pembelajaran sudah terprogram
dengan baik.
2) Peserta didik lebih antusias untuk belajar.
3) Guru sudah bisa menguasai kelas.
4) Pemanfaatan alokasi waktu sudah baik.
5) Antara rencana pelaksanaan pembelajaran dengan proses
pembelajaran sudah sesuai.
6) Kegiatan pembelajaran terarah dan lebih menarik,
kerjasama antar peserta didik meningkat.
7) Peserta didik lebih berani untuk tampil dan
mengemukakan pendapat.
8) Peserta didik lebih bersemangat untuk belajar karena
melakukan percobaan sendiri dan praktikum sendiri untuk
menemukan jawaban/membuat sesuatu.
4.2 Hasil Analisis Data
4.2.1 Motivasi Belajar IPA
Berikut ini tabel hasil rekapitulasi motivasi belajar IPA peserta didik
kelas IV SDN 01 Ngombak Semester II pada siklus I dan II. Perbandingan
![Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/37.jpg)
93
hasil motivasi belajar IPA peserta didik dapat dilihat pada tabel 4.11
berikut:
Tabel 4.11
Analisis Komparatif Motivasi Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV
SDN 01 Ngombak Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015
Kriteria
Siklus I Siklus II
Jumlah
siswa Persen %
Jumlah
siswa
Persen
%
Rendah - - - -
Sangat Rendah 1 4 - -
Tinggi 18 67 12 44
Sangat Tinggi 8 29 15 56
Berdasarkan data pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa motivasi belajar
IPA peserta didik dari siklus I sebanyak 1 orang siswa memiliki motivasi
belajar IPA „sangat rendah‟ dengan persentase 4%, 18 siswa memiliki
motivasi belajar IPA „tinggi‟ dengan persentase 67%, dan sebanyak 8 siswa
memiliki motivasi belajar IPA „sangat tinggi‟. Sedangkan pada siklus II,
sebanyak 12 siswa memiliki motivasi belajar IPA „tinggi‟ dengan persentase
44%, dan 15 siswa memiliki motivasi belajar IPA „sangat tinggi‟ dengan
persentase 56%. Tidak ada peserta didik yang motivasi belajar IPA nya
„rendah‟ dan „sangat rendah‟. Dapat dikatakan bahwa motivasi belajar IPA
peserta didik mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Lebih dari
50% peserta didik memiliki motivasi belajar IPA yang „sangat tinggi‟. Hasil
rekapitulasi motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 01 Ngombak
dapat juga dilihat pada grafik berikut:
![Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/38.jpg)
94
Gambar 4.7
Grafik Komparatif Peningkatan Motivasi Belajar IPA
Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak
Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015
Berdasarkan hasil analisis data rekapitulasi motivasi belajat IPA
peserta didik pada Tabel 4.13 dan Gambar 4.7. Terlihat bahwa motivasi
belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 01 Ngombak mengalami
peningkatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran discovery pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan
motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV di SDN 01 Ngombak Semester
II Tahun pelajaran 2014/2015.
4.2.2 Hasil Belajar IPA
Analisis data dari hasil belajar IPA peserta didik kelas IV SD Negeri
01 Ngombak pada saat pra siklus, siklus I, dan siklus II disajikan dalam
sebuah tabel dan grafik. Perbandingan tingkat ketuntasan hasil belajar
peserta didik kelas IV pada saat pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat
dilihat pada tabel 4.12 berikut:
02468
1012141618
Sangat
Rendah
Rendah Tinggi Sangat
Tinggi
Siklus I 1 18 8
Siklus II 12 15
Fre
ku
en
si
Peningkatan Motivasi Belajar IPA Peserta Didik
Kelas IV SDN Ngombak 01 Semester II
![Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/39.jpg)
95
Tabel 4.12
Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPA
Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak Semester II
Tahun Pelajaran 2014/2015
Kriteria
Prasiklus Siklus I Siklus II
Jumlah
siswa
Persen
%
Jumlah
siswa
Persen
%
Jumlah
siswa
Persen
%
Tuntas 3 11 12 44 25 93
Tidak Tuntas 24 89 15 56 2 7
Nilai Minimal 22 23 23
Nilai Maksimal 84 87 100
Rata-rata 53,4 61,5 78,4
Berdasarkan kriteria pada tabel 4.13 di atas, dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
Klasifikasi tuntas artinya hasil belajar peserta didik ≥ nilai KKM (70).
Klasifikasi tidak tuntas artinya hasil belajar peserta didik < nilai KKM (70).
Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa ketuntasan hasil belajar IPA
peserta didik mengalami peningkatan. Jumlah peserta didik yang masuk
dalam kriteria “tuntas” meningkat dari 3 siswa dengan persentase 11% pada
prasiklus menjadi 12 siswa dengan persentase 44% pada siklus I dan 25
siswa dengan persentase 93% pada siklus II. Jumlah peserta didik yang
masuk dalam kriteria “tidak tuntas” semakin mengalami penurunan dari 24
siswa pada prasiklus dengan persentase 89% menjadi 15 siswa pada siklus I
dengan persentase 56% dan 2 siswa pada siklus II dengan persentase 7%.
Data tersebut membuktikan bahwa pembelajaran dengan menerapkan model
discovery dapat meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik kelas IV SDN
01 Ngombak semester II. Hasil belajar IPA peserta didik meningkat dalam
setiap siklus. Data tabel 4.13 di atas dapat dilihat pada grafik linear berikut:
![Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/40.jpg)
96
Gambar 4.8
Grafik Komparatif Linear Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar IPA
Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak Prasiklus, Siklus I, dan
Siklus II
Pada tabel 4.13 dan gambar grafik linear 4.8 menunjukkan bahwa
dengan diterapkannya model pembelajaran discovery pada kegiatan
pembelajaran IPA di kelas IV SDN 01 Ngombak Semester II tahun
pelajaran 2014/2015, hasil belajar IPA peserta didik mengalami peningkatan
dalam hal ketuntasan hasil belajar. Pada setiap siklus, jumlah peserta didik
yang mencapai KKM semakin bertambah dan jumlah peserta didik yang
masih di bawah KKM semakin berkurang.
4.3 Pembahasan
Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas IV SD
Negeri 01 Ngombak Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan
ditemukan bahwa motivasi belajar dan hasil belajar IPA peserta didik masih
rendah, hal ini disebabkan guru kelas mendominasi proses pembelajaran
dengan metode ceramah, peserta didik kurang memahami konsep ketika
pembelajaran berlangsung. Sarana dan alat peraga untuk menyampaikan
pembelajaran kurang memadai bahkan rusak sehingga tidak mendukung
proses pembelajaran. Peserta didik hanya mempelajari IPA dengan
menghapal materi tanpa melakukan praktik atau percobaan langsung.
0
5
10
15
20
25
30
Pra siklus Siklus I Siklus II
Fre
ku
ensi
Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Peserta
Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak
Tuntas
Tidak Tuntas
![Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/41.jpg)
97
Mereka tidak dibiasakan untuk mengembangkan potensi berpikirnya
sehingga motivasi belajar IPA rendah. Peserta didik menjadi malas untuk
berpikir secara mandiri sehingga hasil belajar yang dicapai rendah. Nilai
rata-rata yang diperoleh peserta didik sebelum dilakukan tindakan adalah
51,8. Peserta didik yang memiliki nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM=70) sebanyak 3 siswa dengan persentase 11%, sedangkan yang
belum mencapai KKM sebanyak 24 siswa dengan persentase 89%. Nilai
tertinggi yang diperoleh sebelum tindakan adalah 84 dan nilai terendah
adalah 22.
Peningkatan motivasi dan hasil belajar IPA peserta didik didapatkan
dari hasil perolehan nilai siklus I dan siklus II sebagai berikut:
a. Siklus I
Pada siklus I, kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model
discovery meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik yang dapat
dilihat dari ketuntasan belajar peserta didik dengan 12 peserta didik
memperoleh nilai di atas KKM (KKM=70) dan 15 peserta didik masih
di bawah KKM. Dengan rata-rata kelas 61,5 dan nilai tertinggi 87 serta
nilai terendah 23. Selain itu, berdasarkan angket motivasi belajar IPA
didapat 1 orang peserta didik memiliki motivasi belajar sangat rendah,
18 peserta didik memiliki motivasi belajar tinggi, dan 8 peserta didik
memiliki motivasi belajar sangat tinggi.
b. Siklus II
Pada siklus II, kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model
discovery menunjukkan semakin meningkatnya hasil belajar IPA
peserta didik dengan hasil 25 peserta didik memperoleh nilai di atas
KKM dan hanya 2 peserta didik yang memperoleh nilai di bawah
KKM. Rata-rata kelas meningkat menjadi 75,2, nilai tertinggi 100 dan
nilai terendah 23. Selain itu setelah diberikan angket motivasi,
menunjukkan bahwa motivasi belajar IPA peserta didik juga meningkat.
Sebanyak 12 peserta didik memiliki motivasi belajar tinggi dan 15
peserta didik memiliki motivasi belajar IPA sangat tinggi.
![Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c934a2809d3f2195d8cd8af/html5/thumbnails/42.jpg)
98
Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa motivasi belajar IPA peserta
didik mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Sedangkan hasil belajar
IPA peserta didik juga mengalami peningkatan dari setiap siklus. Pada
siklus I, 12 peserta didik telah tuntas KKM dan 15 peserta didik belum
tuntas KKM. Rata-rata kelas adalah 61,5. Sedangkan hasil motivasi belajar
IPA peserta didik, 1 orang peserta didik memiliki motivasi belajar sangat
rendah, 18 peserta didik memiliki motivasi belajar tinggi, dan 8 peserta
didik memiliki motivasi belajar IPA sangat tinggi. Pada siklus II, 25 peserta
didik telah tuntas KKM dan 2 peserta didik belum tuntas KKM. Rata-rata
kelas meningkat menjadi 78,4. Sedangkan motivasi belajar IPA juga
mengalami peningkatan, sebanyak 12 orang peserta didik memiliki motivasi
belajar tinggi dan 15 orang peserta didik memiliki motivasi belajar IPA
sangat tinggi. Dapat dilihat dari hasil tersebut bahwa kegiatan belajar
dengan menerapkan model pembelajaran discovery pada mata pelajaran IPA
dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA peserta didik kelas IV
SD Negeri 01 Ngombak.