bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 4.1.1...

42
57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 01 Ngombak, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Jumlah peserta didik yang diteliti sebanyak 27 siswa yang terdiri dari 13 peserta didik laki-laki dan 14 peserta didik perempuan. Peneliti melakukan penelitian untuk meningkatkan hasil dan motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 01 Ngombak. Peneliti memberikan soal IPA untuk mengetahui hasil belajar peserta didik sebelum diberikan tindakan dan membagikan angket untuk mengukur seberapa tinggi motivasi belajar IPA peserta didik. Berdasarkan pelaksanaan pemberian soal Prasiklus, diperoleh hasil belajar siswa yang dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus IPA Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak Semester 2 Tahun 2014/2015 Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%) Tuntas 70 3 11 Belum tuntas < 70 24 89 Jumlah 27 100 Rata-rata 53,4 Nilai Minimal 22 Nilai Maksimal 84 Dari tabel 4.1 dapat ditunjukkan bahwa ketuntasan belajar IPA peserta didik kelas IV pada PraSiklus dapat diketahui bahwa peserta didik yang memiliki nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 3 siswa dengan persentase 11%, sedangkan yang belum mencapai KKM sebanyak 24 siswa dengan persentase 89%. Dengan rata-rata kelas 53,4. Nilai terendah adalah 22 dan nilai tertinngi adalah 84. Berdasarkan hasil

Upload: vuongdieu

Post on 21-Mar-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

4.1.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 01

Ngombak, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan semester 2 tahun

pelajaran 2014/2015. Jumlah peserta didik yang diteliti sebanyak 27 siswa

yang terdiri dari 13 peserta didik laki-laki dan 14 peserta didik perempuan.

Peneliti melakukan penelitian untuk meningkatkan hasil dan motivasi

belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 01 Ngombak. Peneliti memberikan

soal IPA untuk mengetahui hasil belajar peserta didik sebelum diberikan

tindakan dan membagikan angket untuk mengukur seberapa tinggi motivasi

belajar IPA peserta didik.

Berdasarkan pelaksanaan pemberian soal Prasiklus, diperoleh hasil

belajar siswa yang dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus IPA

Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak

Semester 2 Tahun 2014/2015

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%)

Tuntas ≥70 3 11

Belum tuntas < 70 24 89

Jumlah 27 100

Rata-rata 53,4

Nilai Minimal 22

Nilai Maksimal 84

Dari tabel 4.1 dapat ditunjukkan bahwa ketuntasan belajar IPA peserta

didik kelas IV pada PraSiklus dapat diketahui bahwa peserta didik yang

memiliki nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 3

siswa dengan persentase 11%, sedangkan yang belum mencapai KKM

sebanyak 24 siswa dengan persentase 89%. Dengan rata-rata kelas 53,4.

Nilai terendah adalah 22 dan nilai tertinngi adalah 84. Berdasarkan hasil

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

58

ketuntasan belajar peserta didik kelas IV SDN 01 Ngombak pada tabel 4.1

dapat digambarkan dalam grafik lingkaran sebagai berikut:

Gambar 4.1

Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar PraSiklus IPA

Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak

Rendahnya hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa

faktor, diantaranya dari dalam diri peserta didik sendiri dan dari guru.

Peserta didik belum sepenuhnya memahami materi yang mereka pelajari,

mereka tidak dibiasakan untuk berpikir ilmiah dalam pembelajaran IPA.

Peserta didik hanya menjadi pendengar saja tanpa ikut secara langsung

dalam kegiatan praktik atau pembuktian. Guru terlalu mendominasi

pembelajaran dengan ceramah tanpa ada variasi mengajar, sehingga peserta

didik menjadi malas untuk belajar dan menganggap bahwa pelajaran IPA

sangat membosankan. Guru sangat jarang menggunakan alat bantu mengajar

atau alat peraga, sehingga pembelajaran kurang kondusif. Akibatnya hasil

belajar peserta didik menjadi rendah dan motivasi belajar mereka pun

kurang.

4.1.2 Siklus I

4.1.2.1 Perencanaan

Perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I akan dilaksanakan

dalam 3 pertemuan yaitu pertemuan 1, 2 dan 3. Pada perencanaan ini,

sebelum melaksanakan pertemuan 1 peneliti terlebih dahulu berkonsultasi

dengan guru kelas untuk menyamakan persepsi tentang model pembelajaran

11%

89%

Grafik Ketuntasan Hasil Belajar

PraSiklus IPA

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

59

discovery yang akan digunakan peneliti dalam proses pembelajaran. Setelah

itu peneliti meminta materi dari guru kelas untuk menyesuaikan dengan

buku pegangan siswa.

Sebelum memulai pertemuan 1, peneliti menyiapkan segla sesuatu

yang diperlukan untuk proses pembelajaran. Mulai dari menentukan SK,

KD, Indikator, tujuan pembelajaran sampai mengembangkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan. Peneliti juga

menyiapkan lembar kerja kelompok yang dibutuhkan serta semua alat

peraga yang akan digunakan, baik untuk mengajar juga untuk keperluan

percobaan/eksperimen yang akan dilakukan oleh peserta didik. Peneliti

membuat instrumen soal yang digunakan untuk evaluasi siswa pada

pertemuan terakhir siklus I serta menyusun format observasi tindakan untuk

mengamati kegiatan pembelajaran, format ini akan diberikan kepada

observer dan diisi berdasarkan langkah-langkah pembelajaran discovery

(penemuan).

Pada pertemuan 1, akan disampaikan materi pembelajaran IPA dengan

pokok bahasan Energi. Setelah melalui persetujuan dengan guru kelas, maka

Peneliti yang akan mengajar dan guru kelas sebagai observer selama

pembelajaran berlangsung. Pertemuan 1 akan membahas tentang Energi

Panas. Pertemuan 2 akan membahas tentang Energi Bunyi. Pertemuan 3

akan diadakan tes tertulis sebagai evaluasi siswa terhadap materi sekaligus

tes untuk siklus I. Selama pembelajaran pertemuan 1 dan 2, peserta didik

dalam kelompok akan melakukan percobaan untuk menemukan sendiri

jawaban dari permasalahan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

discovery.

4.1.2.2 Pelaksanaan dan Observasi

a. Pertemuan 1

Pelaksanaan siklus I pertemuan 1 dilakukan pada hari Selasa

tanggal 03 Maret 2015. Pertemuan 1 berlangsung selama 3 jam

pelajaran (3 x 35 menit) yaitu dimulai pukul 07.00 WIB sampai 08.45

WIB.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

60

Pada awal pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk

berdoa dilanjutkan absensi sekaligus perkenalan. Setelah itu guru

menyampaikan motivasi dengan mengajak peserta didik untu

menyanyi lagu “Tik Tik Tik Bunyi Hujan”, kemudian guru memberi

apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

stimulus/pancingan berdasarkan lagu yang dinyanyikan untuk

mengarahkan peserta didik pada pokok bahasan yang akan dipelajari

yaitu Energi panas. Kemudian guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

Pada kegiatan inti pembelajaran, guru mulai menerapkan

langkah-langkah pembelajaran discovery (penemuan). Diawali dengan

pemberian stimulation (rangsangan) dengan cara guru menjelaskan

materi pembelajaran secara singkat tentang Energi Panas dengan

menggunakan semua alat peraga yang disiapkan kemudian melakukan

tanya jawab dengan peserta didik untuk memperkuat pendalaman

materi peserta didik. Selanjutnya guru mulai memberikan problem

statement (pendefinisian masalah) dengan cara menunjukkan sebuah

percobaan dengan menggunakan berbagai macam benda untuk

mencari tahu cara perpindahan panas. Peserta didik diminta untuk

memperhatikan dengan seksama. Guru memberikan pertanyaan-

pertanyaan yang menimbulkan kebingungan pada peserta didik

sehingga menuntut peserta didik untuk bertanya, lalu dari definisi

masalah yang diperoleh, peserta didik dibimbing untuk

menyampaikan pendapat-pendapatnya guna memunculkan dugaan

sementara/hipotesis dari masalah yang akan dipecahkan. Guru

menuliskan hipotesis di papan tulis. Langkah ketiga adalah data

collection (pengumpulan data), peserta didik diminta untuk bekerja

dalam kelompok (1 kelompok 4-5 anak) dan guru membagikan alat-

alat yang diperlukan untuk melakukan percobaan, serta memberikan

lembar kerja kelompok yang harus dikerjakan peserata didik. Secara

berkelompok, peserta didik melakukan percobaan untuk

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

61

mengumpulkan data. Guru membimbing peserta didik untuk

melakukan langkah selanjutnya yaitu data processing (pengolahan

data), setiap kelompok diberi kesempatan untuk mengolah data dari

hasil percobaan yang dilakukan dengan membandingkan antara

hipotesis mereka dan hasil yang mereka temukan setelah percobaan.

Kemudian setiap kelompok diminta untuk verification (pembuktian)

dengan menyampaikan hasil temuannya secara bergantian untuk

kemudian saling bertukar pendapat dan saling bertanya, guru hanya

memberikan penguatan dengan memberikan contoh-contoh kejadian

yang dijumpai peserta didik dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Langkah terakhir adalah generalization (kesimpulan), peserta didik

dibimbing untuk membuat kesimpulan setelah melakukan percobaan

dan verifikasi tukar pendapat, apakah hipotesis mereka dapat diterima

atau ditolak.

Pada akhir pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk

mengulas kembali apa yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan

pembelajaran. Peserta didik diperi kesempatan untuk bertanya jika

masih ada materi yang belum dipahami. Guru memberikan reward

untuk kelompok yang paling aktif dan kompak, reward nya berupa

poin. Guru juga memberikan motivasi dan penguatan kepada peserta

didik yang belum berani mengemukakan pendapat dan masih

takut/pasif. Guru menyampaikan tindak lanjut agar peserta didik

membaca materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya,

yaitu tentang Energi Bunyi.

Selama pembelajaran berlangsung, guru kelas berperan sebagai

observer yang melakukan observasi terhadap pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti), apakah

pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran discovery atau belum. Observer memberikan nilai

terhadap pembelajaran guru dan berhak memberikan masukan atau

komentar untuk pembelajaran selanjutnya. Dari hasil penilaian

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

62

observer akan diukur sejauh mana guru (peneliti) mampu menerapkan

langkah-langkah pembelajaran discovery. Apakah masuk kategori

baik, cukup, atau kurang.

b. Pertemuan 2

Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 10 Maret

2015. Pertemuan 2 berlangsung selama 3 jam pelajaran (3 x 35 menit)

yaitu dimulai pukul 07.00 WIB sampai 08.45 WIB. Pada pertemuan 2,

peserta didik akan belajar tentang Energi Bunyi.

Ketika awal pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk

berdoa dilanjutkan absensi. Kemudian guru memberi apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengingatkan kembali

materi yang telah dipelajari peserta didik pada pertemuan sebelumnya.

Selanjutnya guru memberikan motivasi dengan menunjukkan gelas

kaca dan sendok. Guru memukul gelas menggunakan sendok dan

mengajukan pertanyaan kepada peserta didik. Kemudian guru

membungkus gelas dengan sapu tangan dan mengajukan pertanyaan

kembali. “Jika gelas dipukul apakah menghasilkan suara?”. Kemudian

guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti pertemuan 2 tidak jauh berbeda dengan pertemuan

1, guru tetap menerapkan langkah-langkah pembelajaran discovery.

Diawali dengan pemberian stimulation (rangsangan) dengan cara guru

menjelaskan materi pembelajaran secara singkat tentang Energi Bunyi

dengan menggunakan semua alat peraga yang disiapkan kemudian

melakukan tanya jawab dengan peserta didik untuk memperkuat

pendalaman materi peserta didik. Guru melakukan demonstrasi untuk

membuktikan bahwa bunyi berasal dari benda yang bergetar.

Selanjutnya guru mulai memberikan problem statement (pendefinisian

masalah) dengan cara menunjukkan sebuah percobaan dengan

menggunakan berbagai macam benda untuk mencari tahu cara

perpindahan bunyi. Peserta didik diminta untuk memperhatikan

dengan seksama. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

63

menimbulkan kebingungan pada peserta didik sehingga menuntut

peserta didik untuk bertanya, lalu dari definisi masalah yang

diperoleh, peserta didik dibimbing untuk menyampaikan pendapat-

pendapatnya guna memunculkan dugaan sementara/hipotesis dari

masalah yang akan dipecahkan. Guru menuliskan hipotesis di papan

tulis. Langkah ketiga adalah data collection (pengumpulan data),

peserta didik diminta untuk bekerja dalam kelompok (1 kelompok 4-5

anak), kelompok ini berbeda dengan kelompok pada pertemuan 1.

Guru membagikan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan

percobaan, serta memberikan lembar kerja kelompok yang harus

dikerjakan peserata didik. Secara berkelompok, peserta didik

melakukan percobaan untuk mengumpulkan data. Guru membimbing

peserta didik untuk melakukan langkah selanjutnya yaitu data

processing (pengolahan data), setiap kelompok diberi kesempatan

untuk mengolah data dari hasil percobaan yang dilakukan dengan

membandingkan antara hipotesis mereka dan hasil yang mereka

temukan setelah percobaan. Kemudian setiap kelompok diminta untuk

verification (pembuktian) dengan menyampaikan hasil temuannya

secara bergantian untuk kemudian saling bertukar pendapat dan saling

bertanya, guru hanya memberikan penguatan dengan memberikan

contoh-contoh kejadian yang dijumpai peserta didik dalam kehidupan

sehari-hari mereka. Langkah terakhir adalah generalization

(kesimpulan), peserta didik dibimbing untuk membuat kesimpulan

setelah melakukan percobaan dan verifikasi tukar pendapat, apakah

hipotesis mereka dapat diterima atau ditolak.

Pada akhir pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk

mengulas kembali apa yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan

pembelajaran. Peserta didik diperi kesempatan untuk bertanya jika

masih ada materi yang belum dipahami. Guru memberikan reward

untuk kelompok yang paling aktif dan kompak, reward nya berupa

poin. Guru juga memberikan motivasi dan penguatan kepada peserta

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

64

didik yang belum berani mengemukakan pendapat dan masih

takut/pasif. Guru menyampaikan tindak lanjut agar peserta didik

belajar karena akan diadakan tes pada pertemuan selanjutnya.

Selama pembelajaran berlangsung, guru kelas berperan sebagai

observer yang melakukan observasi terhadap pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti), apakah

pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran discovery atau belum. Observer memberikan nilai

terhadap pembelajaran guru dan berhak memberikan masukan atau

komentar untuk pembelajaran selanjutnya. Dari hasil penilaian

observer akan diukur sejauh mana guru (peneliti) mampu menerapkan

langkah-langkah pembelajaran discovery. Apakah masuk kategori

baik, cukup, atau kurang.

c. Pertemuan 3

Pertemuan 3 siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 14

Maret 2015. Pada pertemuan 3, diadakan tes tertulis untuk evaluasi

peserta didik. Soal tes berisi 30 soal pilihan ganda dilanjutkan dengan

pengisian lembar angket motivasi belajar oleh peserta didik.

Pembelajaran dilakukan dalam 3 jam pelajaran, dimulai pukul 07.00

WIB sampai 08.45 WIB.

Awal pembelajaran dimulai dengan mengajak peserta didik

untuk berdoa dilanjutkan dengan absensi. Kemudian guru melanjutkan

dengan menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan yaitu tes. Guru

menjelaskan tata tertib tes dan menyampaikan alokasi waktu untuk

mengerjakan soal.

Pada kegiatan inti, guru membagikan lembar soal kepada peserta

didik dan peserta didik diminta untuk mengerjakan soal dalam alokasi

waktu 50 menit. Guru mengingatkan agar tidak terburu-buru dan teliti

dalam menjawab pertanyaan. Guru memastikan semua peserta didik

telah selesai dan membagikan lembar angket motivasi kepada peserta

didik. Guru menjelaskan cara mengisi lembar angket. Peserta didik

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

65

mempunyai waktu 20 menit untuk mengisi lembar angket. Setelah

waktu selesai, peserta didik diminta mengumpulkan hasil pekerjaan

tes dan angket.

Pada kegiatan akhir, peserta didik diberi kesempatan untuk

menanyakan jika ada pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk dijawab

atau sulit dipahami. Kemudian guru menyampaikan tindak lanjut

kepada peserta didik agar membaca materi yang akan dipelajari

selanjutnya, yaitu tentang Energi Alternatif. Pembelajaran selesai dan

guru menutup dengan mengucapkan salam.

4.1.2.3 Hasil Penelitian

4.1.2.3.1 Motivasi Belajar IPA Peserta Didik

Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan penerapan model

pembelajaran discovery, peneliti membagikan angket motivasi

belajar IPA peserta didik pada pertemuan 3 siklus I. Hasil dari

angket motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 01

Ngombak dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2

Analisis Motivasi Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak

Semester 2 Siklus I

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat

tinggi

> 89 8 29%

Tinggi 69 – 89 18 67%

Rendah 48 – 68 - -

Sangat

rendah

27 – 47 1 4%

Jumlah 27 100%

Berdasarkan Tabel 4.2 tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi

belajar IPA peserta didik kelas IV setelah dilaksanakan siklus I

menunjukkan bahwa 67% peserta didik memiliki motivasi belajar

IPA yang tinggi dengan jumlah peserta didik 18 anak. 29% peserta

didik memiliki motivasi belajar IPA sangat tinggi dengan jumlah

peserta didik sebanyak 8 anak. Serta 4% peserta didik memiliki

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

66

motivasi belajar IPA yang sangat rendah, yaitu sebanyak 1 anak.

Dari Tabel 4.2 dapat digambarkan dalam grafik lingkaran sebagai

berikut:

Gambar 4.2

Grafik Persentase Motivasi Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV

SDN 01 Ngombak Siklus I

Berdasarkan gambar 4.2 setelah dilaksanakan siklus I,

motivasi belajar IPA peserta didik dapat terlihat bahwa 67%

peserta didik memiliki motivasi belajar IPA yang tinggi, 29%

peserta didik memiliki motivasi belajar IPA yang sangat tinggi, dan

terdapat 4% peserta didik memiliki motivasi belajar IPA sangat

rendah. Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan

peneliti, motivasi belajar IPA peserta didik dikatakan tercapai

apabila 75% dari keseluruhan peserta didik memiliki motivasi

belajar tinggi dan sangat tinggi. Berdasarkan hasil siklus I,

indikator kinerja untuk motivasi belajar telah tercapai.

4.1.2.3.2 Hasil Belajar IPA Peserta Didik

Setelah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran discovery, guru mengadakan

evaluasi kepada peserta didik dengan memberikan soal tes tertulis

yang dilaksanakan pada akhir siklus I yaitu pertemuan 3. Dilihat

4%

67%

29%

Motivasi Belajar IPA Peserta

Didik Kelas IV SDN 1 Ngombak

Siklus I

SANGAT RENDAH

RENDAH

TINGGI

SANGAT TINGGI

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

67

dari hasil belajar peserta didik pada Prasiklus, hasil belajar IPA

siklus I mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dri hasil

rekap nilai peserta didik pada saat prasiklus dan siklus I. Hasil

belajar IPA yang diperoleh peserta didik sebelum dilaksanakan

tindakan (siklus I) dari jumlah peserta didik sebanyak 27 siswa,

jumlah peserta didik yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM=70) ada 3 siswa dan yang belum mencapai KKM ada 24

siswa. setelah dilaksanakan siklus I, jumlah peserta didik yang

mencapai KKM meningkat menjadi 12 siswa dan yang belum

mencapai KKM ada 15 siswa. Hasil belajar peserta didik pada

siklus I dapat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pesrta Didik Kelas IV

SDN 01 Ngombak Siklus I

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase

(%)

Tuntas ≥70 12 44

Belum tuntas < 70 15 56

Jumlah 27 100

Rata-rata 61,5

Nilai Minimal 23

Nilai Maksimal 87

Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa peserta didik yang tuntas

mencapai KKM meningkat menjadi 12 siswa dengan persentase

44%, sedangkan peserta didik yang belum tuntas ada 15 siswa

dengan persentase 56% dari sebelumnya ada 24 peserta didik yang

belum tuntas. Rata-rata kelas juga mengalami peningkatan dari

53,4 menjadi 61,5. Nilai maksimal yang diraih peserta didik adalah

87 dan nilai minimalnya 23. Berdasarkan data pada Tabel 4.3 dapat

diubah ke dalam grafik lingkaran sebagai berikut:

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

68

Gambar 4.3

Grafik Persentase Hasil Belajar IPA Peserta Didik kelas IV

SDN 01 Ngombak Siklus I

4.1.2.3.3 Hasil Observasi Implementasi Model Pembelajaran Discovery

a. Siklus I Pertemuan 1

Pada pertemuan 1 siklus I telah dilakukan observasi terhadap

kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dengan penerapan

model pembelajaran discovery. Pengisian lembar observasi

dilakukan oleh observer. Lembar observasi diisi untuk mengukur

tingkat keberhasilan guru dalam menerapkan model pembelajaran

discovery, apakah masuk kategori sangat baik, baik, cukup, atau

kurang. Lembar observasi implementasi berisi langkah-langkah

yang dilakukan guru dalam menerapkan model pembelajaran

discovery, yang mencakup urutan sintak berdasarkan model

pembelajaran discovery meliputi stimulation, problem statement,

data collection, data processing, verification, dan generalization.

Hasil dari observasi pada pertemuan 1 siklus I dapat dilihat

pada Tabel 4.4 berikut:

56%

44%

HASIL BELAJAR IPA PESERTA

DIDIK KELAS IV SDN 01

NGOMBAK SIKLUS I

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

69

Tabel 4.4

Hasil observasi Siklus I Pertemuan 1

No. Kegiatan Aspek Yang Diamati

Skor

1 2 3 4

A. Pra Pembelajaran 1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran.

2. Memeriksa kesiapan siswa.

B. Awal 3. Melakukan kegiatan apersepsi dan atau motivasi.

4. Apersepsi dan atau motivasi yang diberikan sesuai dengan materi pembelajaran.

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

C. Inti

Stimulation 6. Memulai materi dengan memberikan permasalahan.

7. Membimbing siswa untuk membaca materi guna menemukan permasalahan.

8. Melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menghadapkan pada masalah.

9. Merespon partisipasi aktif siswa dalam mengemukakan pendapat.

Problem Statement

10. Memfasilitasi siswa untuk mengidentifikasi masalah.

11. Membimbing siswa dalam penyusunan hipotesis.

Data Collecting 12. Memfasilitasi siswa bekerja dalam kelompok.

13. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi.

14. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen.

15. Memfasilitasi siswa untuk membuktikan hipotesis.

Data Processing 16. Memfasilitasi siswa untuk mengolah informasi.

17. Memfasilitasi siswa untuk mendapatkan pengetahuan baru.

18. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dan sumber belajar.

Verification 19. Memfasilitasi siswa untuk menemukan dan menyusun konsep.

20. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasil temuannya.

Generalizaation 21. Membimbing siswa dalam menyusun kesimpulan berdasarkan konsep.

D. Akhir 22. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.

23. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa.

24. Memberikan penguatan yang positif kepada siswa.

25. Melaksanakan tindak lanjut.

26. Melaksanakan evaluasi sesuai tujuan pembelajaran.

Jumlah masing-masing skor 8 48 24

Jumlah keseluruhan skor 80

Rata-rata implementasi 3,07

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

70

Berdasarkan data pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa ada 4

kriteria yang mendapatkan poin 2, ada 16 kriteria yang

mendapatkan point 3, dan ada 6 kriteria yang mendapatkan poin 4.

Jumlah keseluruhan poin yang didapat pada pertemuan I siklus 1

adalah 80 poin. Rata-rata implementasi yang didapat adalah 3,07.

Berdasarkan kriteria yang telah dibuat, jumlah poin 80 telah

termasuk ke dalam kategori Baik.

Selama pembelajaran pada pertemuan 1 siklus I masih ada

catatan dari observer, yaitu:

1) Tujuan pembelajaran belum disampaikan.

2) Perhatikan alokasi waktu, jangan melebihi apa yang sudah

direncanakan.

3) Tegur peserta didik yang kurang memperhatikan.

4) Perhatikan keseluruhan peserta didik, pantau perkembangan

belajar mereka.

b. Siklus I Pertemuan 2

Pada siklus I pertemuan 2, observer mengisi lembar observasi

yang sama seperti pada pertemuan 1. Pertemuan 2 ini dijadikan

perbaikan dari pertemuan 1 berdasarkan catatan yang diberikan

observer agar lebih baik. Hasil observasi dari observer dapat dilihat

pada Tabel 4.5 berikut:

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

71

Tabel 4.5

Hasil observasi Siklus I Pertemuan 2

No. Kegiatan Aspek Yang Diamati

Skor

1 2 3 4

A. Pra Pembelajaran

1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran.

2. Memeriksa kesiapan siswa.

B. Awal 3. Melakukan kegiatan apersepsi dan atau motivasi.

4. Apersepsi dan atau motivasi yang diberikan sesuai dengan

materi pembelajaran.

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

C. Inti

Stimulation 6. Memulai materi dengan memberikan permasalahan.

7. Membimbing siswa untuk membaca materi guna

menemukan permasalahan.

8. Melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menghadapkan

pada masalah.

9. Merespon partisipasi aktif siswa dalam mengemukakan

pendapat.

Problem Statement

10. Memfasilitasi siswa untuk mengidentifikasi masalah.

11. Membimbing siswa dalam penyusunan hipotesis.

Data Collecting 12. Memfasilitasi siswa bekerja dalam kelompok.

13. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi.

14. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen.

15. Memfasilitasi siswa untuk membuktikan hipotesis.

Data

Processing 16. Memfasilitasi siswa untuk mengolah informasi.

17. Memfasilitasi siswa untuk mendapatkan pengetahuan baru.

18. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dan sumber belajar.

Verification 19. Memfasilitasi siswa untuk menemukan dan menyusun

konsep.

20. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan hasil temuannya.

Generalizaation 21. Membimbing siswa dalam menyusun kesimpulan

berdasarkan konsep.

D. Akhir 22. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.

23. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa.

24. Memberikan penguatan yang positif kepada siswa.

25. Melaksanakan tindak lanjut.

26. Melaksanakan evaluasi sesuai tujuan pembelajaran.

Jumlah masing-masing skor 45 44

Jumlah keseluruhan skor 89

Rata-rata implementasi 3,42

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

72

Berdasarkan data pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa tidak

ada lagi kriteria yang mendapatkan poin 2. Semua kriteria

mendapatkan poin 3 dan 4. Ada 15 kriteria yang mendapatkan

poin 3 dan 11 kriteria mendapatkan poin 4. Jumlah keseluruhan

poin mengalami peningkatan dari pertemuan 1 yaitu dari 80

menjadi 86. Rata-rata implementasi juga mengalami peningkatan

dari 3,07 menjadi 3,42. Berdasarkan kategori yang telah dibuat,

jumlah poin 89 termasuk ke dalam kategori Sangat Baik. Akan

tetapi masih ada catatan dari observer yaitu:

1) Saat kerja kelompok, perhatikan dengan baik keseluruhan

peserta didik, ingatkan agar semua bekerja untuk membantu.

2) Sebaiknya percobaan dilakukan bersamaan, sehingga tidak

kerepotan untuk memantau dengan bolak-balik keluar.

c. Siklus I Pertemuan 3

Pada siklus I pertemuan 3, observer tidak mengisi lembar

observasi. Hal tersebut dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran

pada pertemuan 3 hanya dilaksanakan tes evaluasi siklus I,

sehingga guru tidak menerapkan langkah-langkah pembelajaran

discovery.

Dari rekapitulasi pada pertemuan 1 dan 2, jumlah poin dari

implementasi mengalami peningkatan dari 80 menjadi 89 serta

berada pada kategori Baik dan Sangat Baik. Akan tetapi masih ada

catatan dari observer. Berdasarkan indikator keberhasilan proses

yang telah ditetapkan oleh peneliti, yaitu hasil observasi harus

berada pada kategori Baik/Sangat Baik serta tidak ada catatan dari

observer, maka dilihat dari masih adanya catatan dari observer

menandakan bahwa indikator keberhasilan proses belum tercapai.

Sehingga harus dilakukan observasi kembali sampai mencapai

indikator keberhasilan proses yang ditetapkan.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

73

4.1.2.4 Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari

pembelajaran dengan menerapkan model Discovery. Selain itu

digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan

apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai

dengan indikator yang ditentukan. Setelah melaksanakan kegiatan

pembelajaran pada siklus I dari pertemuan I, II dan III maka

selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala

kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh

guru kelas (observer) dan peneliti. Dalam diskusi berisi tentang

evaluasi bagaimana penerapan model pembelajaran discovery pada

mata pelajaran IPA kelas IV. Dari diskusi ini didapatkan bahwa

dengan menerapkan pembelajaran discovery, guru kelas mendapat

pengalaman dan wawasan baru, bagi siswa pembelajaran dirasa

lebih mudah diterima dan menyenangkan serta siswa yang

berkemampuan rendah merasa terbantu oleh temannya yang

berkemampuan tinggi tentang hal-hal yang belum dimengerti.

Berdasarkan angket motivasi belajar pada siklus I,

didapatkan hasil sebanyak 67% peserta didik memiliki motivasi

belajar IPA tinggi, 29% peserta didik memiliki motivasi belajar

IPA sangat tinggi, dan 4% peserta didik memiliki motivasi belajar

IPA sangat rendah. Berdasarkan indikator kinerja yang ditentukan

yaitu 75% dari jumlah peserta didik memiliki motivasi belajar

dalam kategori tinggi dan sangat tinggi, berarti pada siklus I

indikator keberhasilan motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV

SDN 01 Ngombak telah tercapai.

Dalam indikator proses, pelaksanaan pembelajaran dengan

penerapan model discovery sudah masuk dalam kategori baik.

Akan tetapi masih ada beberapa catatan dari observer. Berdasarkan

indikator proses yang ditentukan yaitu berada dalam kategori baik

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

74

dan tidak ada catatan dari observer, maka indikator proses pada

siklus I belum tercapai.

Berdasarkan hasil belajar pada siklus I, sebanyak 44%

peserta didik sudah tuntas belajar IPA dengan KKM 70 dan 56%

peserta didik masih belum tuntas, dengan rata-rata kelas 61,5.

Dilihat dari hasil belajar pada pra siklus, siklus I telah mengalami

peningkatan. Akan tetapi, hasil belajar pada siklus I belum

mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 80% dari

jumlah peserta didik mendapatkan nilai di atas KKM.

Selanjutnya, sebagai pemantapan dari siklus I, akan

dilaksanakan siklus II dengan menerapkan kembali model

discovery dalam kegiatan pembelajaran IPA untuk meningkatkan

hasil dan motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 01

Ngombak agar sesuai dengan indikator kinerja yang hendak

dicapai. Berdasarkan hasil refleksi, yang diperoleh dari kegiatan

pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan

1) Rancangan kegiatan pembelajaran sudah terprogram dengan

baik.

2) Peserta didik lebih antusias untuk belajar.

3) Guru sudah bisa menguasai kelas.

4) Antara rencana pelaksanaan pembelajaran dengan proses

pembelajaran sudah sesuai.

5) Kegiatan pembelajaran terarah dan lebih menarik,

kerjasama antar peserta didik meningkat.

b. Kekurangan

Hambatan

1) Peserta didik belum terbiasa untuk belajar dengan

penerapan model pembelajaran discovery sehingga masih

kebingungan pada awal-awal pertemuan.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

75

2) Masih ada peserta didik yang belum bekerjasama dalam

kelompok secara optimal.

3) Alokasi waktu kurang diperhatikan.

4) Selama percobaan, masih ada peserta didik yang

kebingungan dan tidak membantu dalam kelompok.

Penyelesaian

1) Selama proses pembelajaran, guru berusaha untuk

membiasakan peserta didik dengan memberikan pengarahan

yang maksimal terhadap setiap kegiatan yang dilakukan

peserta didik.

2) Guru melakukan komunikasi dan selalu mengingatkan agar

peserta didik senantiasa bekerjasama membantu

kelompoknya.

3) Ada pemotongan alokasi waktu untuk beberapa kegiatan

pembelajaran.

4) Guru senantiasa berkeliling untuk membantu peserta didik

dengan cara membimbing kelompok yang kesulitan dan

kurang mengerti terhadap langkah-langkah percobaan yang

dilakukan dalam kelompok. Selama berkeliling, guru selalu

mengingatkan peserta didik untuk saling membantu.

4.1.3 Siklus II

4.1.3.1 Perencanaan

Perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II akan dilaksanakan

dalam 3 pertemuan yaitu pertemuan 1, 2 dan 3 seperti pada siklus I.

Sebelum memulai pertemuan 1, peneliti menyiapkan segla sesuatu yang

diperlukan untuk proses pembelajaran. Mulai dari menentukan SK, KD,

Indikator, tujuan pembelajaran sampai mengembangkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan. Peneliti juga

menyiapkan lembar kerja kelompok yang dibutuhkan serta semua alat

peraga yang akan digunakan, baik untuk mengajar juga untuk keperluan

percobaan/eksperimen yang akan dilakukan oleh peserta didik. Peneliti

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

76

membuat instrumen soal yang digunakan untuk evaluasi siswa pada

pertemuan terakhir siklus II serta menyusun format observasi tindakan

untuk mengamati kegiatan pembelajaran, format ini akan diberikan kepada

observer dan diisi berdasarkan langkah-langkah pembelajaran discovery

(penemuan).

Pada pertemuan 1, akan disampaikan materi pembelajaran IPA dengan

pokok bahasan Energi Alternatif. Seperti pada siklus I, Peneliti yang akan

mengajar dan guru kelas sebagai observer selama pembelajaran

berlangsung. Pertemuan 2 akan membahas tentang Membuat Karya yang

Mengalami Perubahan Gerak Karena Pengaruh Udara. Pertemuan 3 akan

diadakan tes tertulis sebagai evaluasi siswa terhadap materi sekaligus tes

untuk siklus II. Selama pembelajaran pertemuan 1 dan 2, peserta didik

dalam kelompok akan melakukan percobaan untuk menemukan sendiri

jawaban dari permasalahan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

discovery.

4.1.3.2 Pelaksanaan dan Observasi

a. Pertemuan 1

Pelaksanaan siklus II pertemuan 1 dilakukan pada hari Selasa

tanggal 17 Maret 2015. Pertemuan 1 berlangsung selama 3 jam

pelajaran (3 x 35 menit) yaitu dimulai pukul 07.00 WIB sampai 08.45

WIB.

Pada awal pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk

berdoa dilanjutkan absensi. Setelah itu guru menyampaikan motivasi

dengan mengajak peserta didik untu menyanyi lagu “Kring Kring Ada

Sepeda”, kemudian guru memberi apersepsi dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan stimulus/pancingan berdasarkan lagu yang

dinyanyikan untuk mengarahkan peserta didik pada pokok bahasan

yang akan dipelajari yaitu Energi Alternatif. Kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Pada kegiatan inti pembelajaran, guru mulai menerapkan

langkah-langkah pembelajaran discovery (penemuan). Diawali dengan

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

77

pemberian stimulation (rangsangan) dengan cara guru menjelaskan

materi pembelajaran secara singkat tentang Energi Alternatif dengan

menggunakan semua alat peraga yang disiapkan kemudian melakukan

tanya jawab dengan peserta didik untuk memperkuat pendalaman

materi peserta didik. Dalam stimulation ini guru menggunakan metode

picture and picture untuk menjelaskan materi pelajaran. Selanjutnya

guru mulai memberikan problem statement (pendefinisian masalah)

dengan cara menunjukkan sebuah kincir angin kertas yang merupakan

salah satu pemanfaatan energi alternatif angin. Guru memberikan

pertanyaan-pertanyaan yang menimbulkan kebingungan pada peserta

didik sehingga menuntut peserta didik untuk bertanya, lalu dari

definisi masalah yang diperoleh, peserta didik dibimbing untuk

menyampaikan pendapat-pendapatnya guna memunculkan dugaan

sementara/hipotesis dari masalah yang akan dipecahkan. Guru

menuliskan hipotesis di papan tulis. Langkah ketiga adalah data

collection (pengumpulan data), peserta didik diminta untuk bekerja

dalam kelompok (1 kelompok 4-5 anak) dan guru membagikan alat-

alat yang diperlukan untuk melakukan percobaan, serta memberikan

lembar kerja kelompok yang harus dikerjakan peserata didik. Secara

berkelompok, peserta didik melakukan percobaan untuk

mengumpulkan data. Peserta didik diajarkan untuk membuat kincir

angin kertas sesuai petunjuk dalamlembar kerja kelompok. Guru

membimbing peserta didik untuk melakukan langkah selanjutnya

yaitu data processing (pengolahan data), setiap kelompok diberi

kesempatan untuk mengolah data dari hasil percobaan yang dilakukan

dengan membandingkan antara hipotesis mereka dan hasil yang

mereka temukan setelah percobaan. Kemudian setiap kelompok

diminta untuk verification (pembuktian) dengan menyampaikan hasil

temuannya secara bergantian untuk kemudian saling bertukar

pendapat dan saling bertanya, guru hanya memberikan penguatan

dengan memberikan contoh-contoh kejadian yang dijumpai peserta

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

78

didik dalam kehidupan sehari-hari mereka. Langkah terakhir adalah

generalization (kesimpulan), peserta didik dibimbing untuk membuat

kesimpulan setelah melakukan percobaan dan verifikasi tukar

pendapat, apakah hipotesis mereka dapat diterima atau ditolak.

Pada akhir pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk

mengulas kembali apa yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan

pembelajaran. Peserta didik diperi kesempatan untuk bertanya jika

masih ada materi yang belum dipahami. Guru memberikan reward

untuk kelompok yang paling aktif dan kompak, reward nya berupa

poin. Guru juga memberikan motivasi dan penguatan kepada peserta

didik yang belum berani mengemukakan pendapat dan masih

takut/pasif. Guru menyampaikan tindak lanjut agar peserta didik

membawa barang-barang yang diperlukan untuk pembelajaran pada

pertemuan selanjutnya.

Selama pembelajaran berlangsung, guru kelas berperan sebagai

observer yang melakukan observasi terhadap pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti), apakah

pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran discovery atau belum.

b. Pertemuan 2

Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20 Maret

2015. Pertemuan 2 berlangsung selama 3 jam pelajaran (3 x 35 menit)

yaitu dimulai pukul 07.00 WIB sampai 08.45 WIB. Pada pertemuan 2,

peserta didik akan belajar membuat karya yang mengalami perubahan

gerak karena pengaruh udara.

Ketika awal pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk

berdoa dilanjutkan absensi. Kemudian guru memberi apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengingatkan kembali

materi yang telah dipelajari peserta didik pada pertemuan sebelumnya.

Selanjutnya guru memberikan motivasi dengan menunjukkan gambar

parasut dan roket lalu melakukan tanya jawab dengan peserta didik.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

79

Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

Pada kegiatan inti, diawali dengan pemberian stimulation

(rangsangan) guru membagi peserta didik ke dalam 6 kelompok kecil,

kemudian 6 kelompok tersebut dibagi lagi menjadi 2 kelompok yaitu

kelompok ganjil dan kelompok genap. Kelompok ganjil akan

membuat roket kertas dan kelompok genap membuat parasut. Guru

menjelaskan cara pembuatan pesawat roket kertas dan parasut secara

singkat kepada seluruh peserta didik. Selanjutnya guru mulai

memberikan problem statement (pendefinisian masalah) dengan cara

menunjukkan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menimbulkan

kebingungan pada peserta didik sehingga menuntut peserta didik

untuk bertanya, lalu dari definisi masalah yang diperoleh, peserta

didik dibimbing untuk menyampaikan pendapat-pendapatnya guna

memunculkan dugaan sementara/hipotesis dari masalah yang akan

dipecahkan. Guru menuliskan hipotesis di papan tulis. Langkah ketiga

adalah data collection (pengumpulan data), masing-masing kelompok

diberi waktu untuk membuat model sesuai yang mereka dapat. Guru

membagikan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan percobaan,

serta memberikan lembar kerja kelompok yang harus dikerjakan

peserata didik. Secara berkelompok, peserta didik melakukan

percobaan untuk mengumpulkan data. Guru membimbing peserta

didik untuk melakukan langkah selanjutnya yaitu data processing

(pengolahan data), setiap kelompok diberi kesempatan untuk

mengolah data dari hasil percobaan yang dilakukan dengan

membandingkan antara hipotesis mereka dan hasil yang mereka

temukan setelah percobaan. Kemudian setiap kelompok diminta untuk

verification (pembuktian) dengan menyampaikan hasil temuannya

secara bergantian untuk kemudian saling bertukar pendapat dan saling

bertanya, guru hanya memberikan penguatan dengan memberikan

contoh-contoh kejadian yang dijumpai peserta didik dalam kehidupan

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

80

sehari-hari mereka. Langkah terakhir adalah generalization

(kesimpulan), peserta didik dibimbing untuk membuat kesimpulan

setelah melakukan percobaan dan verifikasi tukar pendapat, apakah

hipotesis mereka dapat diterima atau ditolak.

Pada akhir pembelajaran, guru mengajak peserta didik untuk

mengulas kembali apa yang telah dipelajari dan membuat kesimpulan

pembelajaran. Peserta didik diperi kesempatan untuk bertanya jika

masih ada materi yang belum dipahami. Guru memberikan reward

untuk kelompok yang paling aktif dan kompak, reward nya berupa

poin. Guru juga memberikan motivasi dan penguatan kepada peserta

didik yang belum berani mengemukakan pendapat dan masih

takut/pasif. Guru menyampaikan tindak lanjut agar peserta didik

belajar karena akan diadakan tes pada pertemuan selanjutnya.

Selama pembelajaran berlangsung, guru kelas berperan sebagai

observer yang melakukan observasi terhadap pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti), apakah

pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran discovery atau belum.

c. Pertemuan 3

Pertemuan 3 siklus 1 dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 25

Maret 2015.. Pada pertemuan 3, diadakan tes tertulis untuk evaluasi

peserta didik. Soal tes berisi 30 soal pilihan ganda dilanjutkan dengan

pengisian lembar angket motivasi belajar oleh peserta didik.

Pembelajaran dilakukan dalam 3 jam pelajaran, dimulai pukul 07.00

WIB sampai 08.45 WIB.

Awal pembelajaran dimulai dengan mengajak peserta didik

untuk berdoa dilanjutkan dengan absensi. Kemudian guru melanjutkan

dengan menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan yaitu tes. Guru

menjelaskan tata tertib tes dan menyampaikan alokasi waktu untuk

mengerjakan soal.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

81

Pada kegiatan inti, guru membagikan lembar soal kepada peserta

didik dan peserta didik diminta untuk mengerjakan soal dalam alokasi

waktu 50 menit. Guru mengingatkan agar tidak terburu-buru dan teliti

dalam menjawab pertanyaan. Guru memastikan semua peserta didik

telah selesai dan membagikan lembar angket motivasi kepada peserta

didik. Peserta didik mempunyai waktu 20 menit untuk mengisi lembar

angket. Angket yang diisi pada siklus II adalah angket yang sama pada

siklus I. Tujuannya adalah untuk membandingkan apakah motivasi

belajar peserta didik mengalami peningkatan setelah diterapkannya

model pembelajaran discovery. Setelah waktu selesai, peserta didik

diminta mengumpulkan hasil pekerjaan tes dan angket.

Pada kegiatan akhir, peserta didik diberi kesempatan untuk

menanyakan jika ada pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk dijawab

atau sulit dipahami. Kemudian guru menyampaikan tindak lanjut

kepada peserta didik agar selalu belajar dan membaca. Pembelajaran

selesai dan guru menutup dengan mengucapkan terima kasih serta

salam.

4.1.3.3 Hasil Penelitian

4.1.3.3.1 Motivasi Belajar IPA Peserta Didik

Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan penerapan

model pembelajaran discovery, peneliti membagikan angket

motivasi belajar IPA peserta didik pada pertemuan 3 siklus II. Hasil

dari angket motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 02

Ngombak dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

82

Tabel 4.6

Analisis Motivasi Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV SDN 02 Ngombak

Semester II Siklus II

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase

(%)

Sangat

tinggi

> 89 15 56%

Tinggi 69 – 89 12 44%

Rendah 48 – 68 - -

Sangat

rendah

27 – 47 - -

Jumlah 27 100%

Berdasarkan Tabel 4.6 tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi

belajar IPA peserta didik kelas IV setelah dilaksanakan siklus II

menunjukkan bahwa 56% peserta didik memiliki motivasi belajar

IPA yang sangat tinggi dengan jumlah peserta didik 15 anak. 44%

peserta didik memiliki motivasi belajar IPA tinggi dengan jumlah

peserta didik sebanyak 12 anak. Dari Tabel 4.6 dapat digambarkan

dalam grafik lingkaran sebagai berikut:

Gambar 4.4

Grafik Persentase Motivasi Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV

SDN 01 Ngombak Siklus II

Berdasarkan gambar 4.4 setelah dilaksanakan siklus II,

motivasi belajar IPA peserta didik dapat terlihat bahwa 44%

44%

56%

Motivasi Belajar IPA Peserta

Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak

Siklus II

SANGAT RENDAH

RENDAH

TINGGI

SANGAT TINGGI

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

83

peserta didik memiliki motivasi belajar IPA yang tinggi, 56%

peserta didik memiliki motivasi belajar IPA yang sangat tinggi.

Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan peneliti,

motivasi belajar IPA peserta didik dikatakan tercapai apabila 75%

dari keseluruhan peserta didik memiliki motivasi belajar tinggi dan

sangat tinggi. Berdasarkan hasil siklus I, dapat terlihat bahwa

motivasi belajar IPA peserta didik telah mengalami peningkatan.

Dari 29% peserta didik memiliki motivasi belajar sangat tinggi

menjadi 56% dari keseluruhan peserta didik di kelas IV. Tidak ada

lagi peserta didik yang memiliki motivasi belajar IPA sangat

rendah. Berdasarkan hasil siklus II, indikator keberhasilan motivasi

belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 01 Ngombak telah tercapai

sesuai dengan harapan peneliti. Hal ini membuktikan bahwa

penerapan model pembelajaran discovery dapat meningkatkan

motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 01 Ngombak

Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Semester II Tahun

Pelajaran 2014/2015.

4.1.3.3.2 Hasil Belajar IPA Peserta Didik

Setelah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran discovery, guru mengadakan

evaluasi kepada peserta didik dengan memberikan soal tes tertulis

yang dilaksanakan pada akhir siklus II yaitu pertemuan 3. Dilihat

dari hasil belajar peserta didik pada Siklus I, hasil belajar IPA

siklus II mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil

rekap nilai peserta didik pada saat siklus I dan siklus II. Hasil

belajar IPA yang diperoleh peserta didik siklus I, dari jumlah

peserta didik sebanyak 27 siswa, jumlah peserta didik yang

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) ada 12 siswa

dan yang belum mencapai KKM ada 15 siswa. Setelah

dilaksanakan siklus II, jumlah peserta didik yang mencapai KKM

meningkat menjadi 25 siswa dan yang belum mencapai KKM ada 2

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

84

siswa. Hasil belajar peserta didik pada siklus II dapat pada tabel 4.7

berikut:

Tabel 4.7

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pesrta Didik Kelas IV

SDN 01 Ngombak Siklus II

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase

(%)

Tuntas ≥70 25 93

Belum tuntas < 70 2 7

Jumlah 27 100

Rata-rata 78,4

Nilai Minimal 23

Nilai Maksimal 100

Dari Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa peserta didik yang tuntas

mencapai KKM pada siklus II meningkat dari 12 siswa dengan

persentase 44% menjadi 25 siswa dengan persentase 93%

sedangkan peserta didik yang belum tuntas ada 2 siswa dengan

persentase 7% dari sebelumnya 15 siswa dengan persentase 56%.

Rata-rata kelas juga mengalami peningkatan dari 61,5 menjadi

78,4. Nilai maksimal yang diraih peserta didik adalah 100 dan nilai

minimalnya 23. Berdasarkan data pada Tabel 4.7 dapat diubah ke

dalam grafik lingkaran sebagai berikut:

Gambar 4.5

Grafik Persentase Hasil Belajar IPA Kelas IV SDN 01 Ngombak Siklus II

7%

93%

HASIL BELAJAR IPA PESERTA

DIDIK KELAS IV SDN 01 NGOMBAK

SIKLUS II

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

85

Dengan demikian melalui penerapan model pembelajaran

discovery, hasil belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 01 Ngombak

semester II mengalami peningkatan dibandingkan sebelum diterapkan

model pembelajaran discovery. Dari hasil tes evaluasi siklus II,

sebanyak 25 peserta didik telah mencapai KKM IPA yaitu 70. Atau

sebanyak 93% dari keseluruhan peserta didik yang berjumlah 27

siswa. Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu

sebesar 80% peserta didik mencapai KKM. Maka dapat disimpulkan

bahwa pada siklus II, indikator keberhasilan telah tercapai sesuai

dengan yang diinginkan oleh peneliti.

4.1.3.3.3 Hasil Observasi Implementasi Model Pembelajaran Discovery

a. Siklus II Pertemuan 1

Pada siklus II pertemuan 1, observer melakukan observasi

untuk mengukur keberhasilan guru dalam menerapkan model

pembelajaran discovery pada siklus II. Berdasarkan hasil observasi

dan refleksi pada siklus I akan dijadikan acuan untuk meningkatkan

keberhasilan pada siklus II. Pada siklus II pertemuan 1 akan

dijelaskan materi baru yaitu Energi Alternatif. Hasil observasi pada

siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

86

Tabel 4.8

Hasil Observasi Siklus II Pertemuan 1

No. Kegiatan Aspek Yang Diamati

Skor

1 2 3 4

A. Pra Pembelajaran

1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran.

2. Memeriksa kesiapan siswa.

B. Awal 3. Melakukan kegiatan apersepsi dan atau motivasi.

4. Apersepsi dan atau motivasi yang diberikan sesuai dengan

materi pembelajaran.

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

C. Inti

Stimulation 6. Memulai materi dengan memberikan permasalahan.

7. Membimbing siswa untuk membaca materi guna

menemukan permasalahan.

8. Melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menghadapkan

pada masalah.

9. Merespon partisipasi aktif siswa dalam mengemukakan

pendapat.

Problem

Statement 10. Memfasilitasi siswa untuk mengidentifikasi masalah.

11. Membimbing siswa dalam penyusunan hipotesis.

Data Collecting 12. Memfasilitasi siswa bekerja dalam kelompok.

13. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi.

14. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen.

15. Memfasilitasi siswa untuk membuktikan hipotesis.

Data

Processing 16. Memfasilitasi siswa untuk mengolah informasi.

17. Memfasilitasi siswa untuk mendapatkan pengetahuan baru.

18. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dan sumber belajar.

Verification 19. Memfasilitasi siswa untuk menemukan dan menyusun konsep.

20. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasil temuannya.

Generalizaation 21. Membimbing siswa dalam menyusun kesimpulan berdasarkan konsep.

D. Akhir 22. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.

23. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa.

24. Memberikan penguatan yang positif kepada siswa.

25. Melaksanakan tindak lanjut.

26. Melaksanakan evaluasi sesuai tujuan pembelajaran.

Jumlah masing-masing skor 24 72

Jumlah keseluruhan skor 96

Rata-rata implementasi 3, 69

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

87

Berdasarkan data pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa ada 8

kriteria yang mendapat poin 3 dan 18 kriteria mendapat poin 4.

Jumlah keseluruhan poin adalah 96 dan rata-rata implementasi

3,69. Dibandingkan dengan pertemuan 2 pada siklus 1, jumlah

kriteria yang mendapat poin 4 mengalami peningkatan dari 11

kriteria menjadi 18 kriteria. Jumlah keseluruhan poin mengalami

peningkatan dari 89 menjadi 96. Rata-rata implementasi juga

mengalami peningkatan dari 3,42 menjadi 3,69. Berdasarkan

kategori tang telah dibuat, jumlah keseluruhan poin 96 termasuk

dalam kategori Sangat Baik. Pada pertemuan 2 ini masih ada

sedikit catatan dari observer yaitu jangan terlalu banyak ceramah,

gunakan waktu seefektif mungkin.

b. Siklus II Pertemuan 2

Pada siklus II pertemuan 2 adalah terakhir kalinya observer

melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru. Hasil dari observasi pada pertemuan 2 dapat

dilihat pada Tabel 4.9 berikut:

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

88

Tabel 4.9

Hasil Observasi Siklus II Pertemuan 2

No. Kegiatan Aspek Yang Diamati

Skor

1 2 3 4

A. Pra Pembelajaran

1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran.

2. Memeriksa kesiapan siswa.

B. Awal 3. Melakukan kegiatan apersepsi dan atau motivasi.

4. Apersepsi dan atau motivasi yang diberikan sesuai dengan materi pembelajaran.

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

C. Inti

Stimulation 6. Memulai materi dengan memberikan permasalahan.

7. Membimbing siswa untuk membaca materi guna

menemukan permasalahan.

8. Melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menghadapkan pada masalah.

9. Merespon partisipasi aktif siswa dalam mengemukakan

pendapat.

Problem

Statement 10. Memfasilitasi siswa untuk mengidentifikasi masalah.

11. Membimbing siswa dalam penyusunan hipotesis.

Data Collecting 12. Memfasilitasi siswa bekerja dalam kelompok.

13. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi.

14. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen.

15. Memfasilitasi siswa untuk membuktikan hipotesis.

Data

Processing 16. Memfasilitasi siswa untuk mengolah informasi.

17. Memfasilitasi siswa untuk mendapatkan pengetahuan baru.

18. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dan sumber belajar.

Verification 19. Memfasilitasi siswa untuk menemukan dan menyusun konsep.

20. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasil temuannya.

Generalizaation 21. Membimbing siswa dalam menyusun kesimpulan

berdasarkan konsep.

D. Akhir 22. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.

23. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa.

24. Memberikan penguatan yang positif kepada siswa.

25. Melaksanakan tindak lanjut.

26. Melaksanakan evaluasi sesuai tujuan pembelajaran.

Jumlah masing-masing skor 6 96

Jumlah keseluruhan skor 102

Rata-rata implementasi 3,92

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

89

Berdasarkan data pada Tabel 4.9 terlihat peningkatan dari

pertemuan 1 ke pertemuan 2. Pada pertemuan 1, kriteria yang

mendapatkan poin 3 ada 8 kriteria menjadi 2 kriteria saja. Ada 18

kriteria yang mendapat poin 4, pada pertemuan 2 menjadi 23

kriteria mendapat poin 4. Jumlah keseluruhan poin dari 96 menjadi

102. Rata-rata implementasi meningkat dari 3,69 menjadi 3,92.

Berdasarkan kategori yang telah ditetapkan, jumlah poin 102

termasuk dalam kategori Sangat Baik. Pada pertemuan 2 siklus II

sudah tidak ada lagi catatan dari observer.

c. Siklus II Pertemuan 3

Pada siklus II pertemuan 3, observer tidak mengisi lembar

observasi. Hal tersebut dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran

pada pertemuan 3 hanya dilaksanakan tes evaluasi siklus II,

sehingga guru tidak menerapkan langkah-langkah pembelajaran

discovery.

Hasil berbandingan observasi pada siklus I dan siklua II dapat

dilihat pada Tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10

Analisis Komparatif Observasi Siklus I dan Siklus II

Siklus/Pertemuan Jumlah

Poin

Rata-rata

Implementasi Kategori

Catatan

dari

Observer

Siklus I Pertemuan 1 80 3,07 Baik Ada

Siklus I Pertemuan 2 89 3,42 Sangat Baik Ada

Siklus I Pertemuan 1 Tes Evaluasi Siklus I

Siklus II Pertemuan 1 96 3,69 Sangat Baik Ada

Siklus II Pertemuan 2 102 3,92 Sangat Baik Tidak ada

Siklus II Pertemuan 3 Tes Evaluasi Siklus II

Berdasarkan data pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa hasil

observasi oleh observer mengalami peningkatan pada setiap

pertemuan masing-masing siklus. Dimulai dari siklus 1 pertemuan

1 dengan jumlah poin 80 dan rata-rata 3,07 dalam kategori Baik,

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

90

meningkat pada pertemuan 2 menjadi jumlah poin 89 dan rata-rata

3,42 dalam kategori Sangat Baik. Pada pertemuan 1 siklus II

mengalami peningkatan lagi dari 89 poin dan rata-rata 3,42 menjadi

96 poin dan rata-rata 3,69 dalam kategori Sangat Baik. Pada siklus

II pertemuan 2 mengalami peningkatan kembali dari 96 poin dan

rata-rata 3,69 menjadi 102 poin dan rata-rata 3,92 dalam kategori

Sangat Baik. Pada siklus I pertemuan 1 dan 2 masih ada catatan

dari observer. Pada siklus II pertemuan 1 juga masih ada catatan

dari observer, dan pada siklus II pertemuan 2 sudah tidak ada lagi

catatan dari observer.

Hasil perbandingan observasi siklus I dan siklus II dari Tabel

4.10 dapat diubah dalam grafik batang sebagai berikut:

Gambar 4.6

Grafik Komparatif Hasil Observasi Implementasi Model Pembelajaran

Discovery Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN 01 Ngombak

Berdasarkan grafik batang pada Gambar 4.6 terlihat hasil

observasi mengalami peningkatan pada setiap pertemuan, kategori

implementasi juga sudah termasuk dalam kategori Sangat Baik.

Pada pertemuan 3 siklus II juga sudah tidak ada lagi catatan dari

observer. Dengan demikian, indikator keberhasilan yang dibuat

020406080

100120

Siklus I Pertemuan

1

Siklus I Pertemuan

2

Siklus II Pertemuan

1

Siklus II Pertemuan

2

Series1 80 89 96 102

Jum

lah

Po

in

Grafik Batang Perbandingan Hasil Observasi Implementasi

Model Pembelajaran Discovery Mata Pelajaran IPA Kelas

IV SDN 01 Ngombak

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

91

oleh peneliti yaitu hasil observasi berada pada kategori Baik/Sangat

Baik serta tidak ada lagi catatan dari observer telah tercapai. Guru

sudah berhasil menerapkan model pembelajaran discovery pada

pembelajaran IPA di kelas IV SDN 01 Ngombak semester II dalam

materi Energi dan Energi Alternatif.

4.1.3.4 Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II

dari pertemuan I, II dan III maka diadakan refleksi dalam bentuk

diskusi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini

dilakukan oleh guru kelas (observer) dan peneliti. Dalam diskusi

berisi tentang evaluasi bagaimana penerapan model pembelajaran

discovery pada mata pelajaran IPA kelas IV. Dari diskusi ini

didapatkan bahwa dengan menerapkan pembelajaran discovery,

kegiatan pembelajaran dirasa lebih menarik dan menyenangkan,

peserta didik mampu berlatih untuk bekerjasama dan

menumbuhkan keberanian peserta didik untuk tampil di depan

kelas ataupun dalam mengemukakan pendapat.

Berdasarkan angket motivasi belajar pada siklus II,

didapatkan hasil sebanyak 44% peserta didik memiliki motivasi

belajar IPA tinggi dan 56% peserta didik memiliki motivasi belajar

IPA sangat tinggi. Hasil angket motivasi peserta didik pada siklus

II juga mengalami peningkatan dari siklus I. Berdasarkan indikator

kinerja yang ditentukan yaitu 75% dari jumlah peserta didik

memiliki motivasi belajar dalam kategori tinggi dan sangat tinggi,

berarti pada siklus II indikator keberhasilan motivasi belajar IPA

peserta didik kelas IV SDN 01 Ngombak telah tercapai.

Dalam indikator proses, pelaksanaan pembelajaran dengan

penerapan model discovery sudah masuk dalam kategori sangat

baik. Sudah tidak ada lagi catatan dari observer. Berdasarkan

indikator proses yang ditentukan yaitu berada dalam kategori baik

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

92

dan tidak ada catatan dari observer, maka indikator proses pada

siklus II telah tercapai.

Berdasarkan hasil belajar pada siklus II, sebanyak 93%

peserta didik sudah tuntas belajar IPA dengan KKM 70 dan 7%

peserta didik masih belum tuntas, dengan rata-rata kelas 78,4.

Dilihat dari hasil belajar pada siklus I, siklus II telah mengalami

peningkatan. Selain itu, hasil belajar peserta didik pada siklus II

juga telah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu

80% dari jumlah peserta didik mendapatkan nilai di atas KKM.

Berdasarkan hasil refleksi, yang diperoleh dari kegiatan

pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut:

Kelebihan

1) Rancangan kegiatan pembelajaran sudah terprogram

dengan baik.

2) Peserta didik lebih antusias untuk belajar.

3) Guru sudah bisa menguasai kelas.

4) Pemanfaatan alokasi waktu sudah baik.

5) Antara rencana pelaksanaan pembelajaran dengan proses

pembelajaran sudah sesuai.

6) Kegiatan pembelajaran terarah dan lebih menarik,

kerjasama antar peserta didik meningkat.

7) Peserta didik lebih berani untuk tampil dan

mengemukakan pendapat.

8) Peserta didik lebih bersemangat untuk belajar karena

melakukan percobaan sendiri dan praktikum sendiri untuk

menemukan jawaban/membuat sesuatu.

4.2 Hasil Analisis Data

4.2.1 Motivasi Belajar IPA

Berikut ini tabel hasil rekapitulasi motivasi belajar IPA peserta didik

kelas IV SDN 01 Ngombak Semester II pada siklus I dan II. Perbandingan

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

93

hasil motivasi belajar IPA peserta didik dapat dilihat pada tabel 4.11

berikut:

Tabel 4.11

Analisis Komparatif Motivasi Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV

SDN 01 Ngombak Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

Kriteria

Siklus I Siklus II

Jumlah

siswa Persen %

Jumlah

siswa

Persen

%

Rendah - - - -

Sangat Rendah 1 4 - -

Tinggi 18 67 12 44

Sangat Tinggi 8 29 15 56

Berdasarkan data pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa motivasi belajar

IPA peserta didik dari siklus I sebanyak 1 orang siswa memiliki motivasi

belajar IPA „sangat rendah‟ dengan persentase 4%, 18 siswa memiliki

motivasi belajar IPA „tinggi‟ dengan persentase 67%, dan sebanyak 8 siswa

memiliki motivasi belajar IPA „sangat tinggi‟. Sedangkan pada siklus II,

sebanyak 12 siswa memiliki motivasi belajar IPA „tinggi‟ dengan persentase

44%, dan 15 siswa memiliki motivasi belajar IPA „sangat tinggi‟ dengan

persentase 56%. Tidak ada peserta didik yang motivasi belajar IPA nya

„rendah‟ dan „sangat rendah‟. Dapat dikatakan bahwa motivasi belajar IPA

peserta didik mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Lebih dari

50% peserta didik memiliki motivasi belajar IPA yang „sangat tinggi‟. Hasil

rekapitulasi motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 01 Ngombak

dapat juga dilihat pada grafik berikut:

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

94

Gambar 4.7

Grafik Komparatif Peningkatan Motivasi Belajar IPA

Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak

Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

Berdasarkan hasil analisis data rekapitulasi motivasi belajat IPA

peserta didik pada Tabel 4.13 dan Gambar 4.7. Terlihat bahwa motivasi

belajar IPA peserta didik kelas IV SDN 01 Ngombak mengalami

peningkatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran discovery pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan

motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV di SDN 01 Ngombak Semester

II Tahun pelajaran 2014/2015.

4.2.2 Hasil Belajar IPA

Analisis data dari hasil belajar IPA peserta didik kelas IV SD Negeri

01 Ngombak pada saat pra siklus, siklus I, dan siklus II disajikan dalam

sebuah tabel dan grafik. Perbandingan tingkat ketuntasan hasil belajar

peserta didik kelas IV pada saat pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat

dilihat pada tabel 4.12 berikut:

02468

1012141618

Sangat

Rendah

Rendah Tinggi Sangat

Tinggi

Siklus I 1 18 8

Siklus II 12 15

Fre

ku

en

si

Peningkatan Motivasi Belajar IPA Peserta Didik

Kelas IV SDN Ngombak 01 Semester II

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

95

Tabel 4.12

Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPA

Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak Semester II

Tahun Pelajaran 2014/2015

Kriteria

Prasiklus Siklus I Siklus II

Jumlah

siswa

Persen

%

Jumlah

siswa

Persen

%

Jumlah

siswa

Persen

%

Tuntas 3 11 12 44 25 93

Tidak Tuntas 24 89 15 56 2 7

Nilai Minimal 22 23 23

Nilai Maksimal 84 87 100

Rata-rata 53,4 61,5 78,4

Berdasarkan kriteria pada tabel 4.13 di atas, dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

Klasifikasi tuntas artinya hasil belajar peserta didik ≥ nilai KKM (70).

Klasifikasi tidak tuntas artinya hasil belajar peserta didik < nilai KKM (70).

Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa ketuntasan hasil belajar IPA

peserta didik mengalami peningkatan. Jumlah peserta didik yang masuk

dalam kriteria “tuntas” meningkat dari 3 siswa dengan persentase 11% pada

prasiklus menjadi 12 siswa dengan persentase 44% pada siklus I dan 25

siswa dengan persentase 93% pada siklus II. Jumlah peserta didik yang

masuk dalam kriteria “tidak tuntas” semakin mengalami penurunan dari 24

siswa pada prasiklus dengan persentase 89% menjadi 15 siswa pada siklus I

dengan persentase 56% dan 2 siswa pada siklus II dengan persentase 7%.

Data tersebut membuktikan bahwa pembelajaran dengan menerapkan model

discovery dapat meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik kelas IV SDN

01 Ngombak semester II. Hasil belajar IPA peserta didik meningkat dalam

setiap siklus. Data tabel 4.13 di atas dapat dilihat pada grafik linear berikut:

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

96

Gambar 4.8

Grafik Komparatif Linear Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar IPA

Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak Prasiklus, Siklus I, dan

Siklus II

Pada tabel 4.13 dan gambar grafik linear 4.8 menunjukkan bahwa

dengan diterapkannya model pembelajaran discovery pada kegiatan

pembelajaran IPA di kelas IV SDN 01 Ngombak Semester II tahun

pelajaran 2014/2015, hasil belajar IPA peserta didik mengalami peningkatan

dalam hal ketuntasan hasil belajar. Pada setiap siklus, jumlah peserta didik

yang mencapai KKM semakin bertambah dan jumlah peserta didik yang

masih di bawah KKM semakin berkurang.

4.3 Pembahasan

Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas IV SD

Negeri 01 Ngombak Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan

ditemukan bahwa motivasi belajar dan hasil belajar IPA peserta didik masih

rendah, hal ini disebabkan guru kelas mendominasi proses pembelajaran

dengan metode ceramah, peserta didik kurang memahami konsep ketika

pembelajaran berlangsung. Sarana dan alat peraga untuk menyampaikan

pembelajaran kurang memadai bahkan rusak sehingga tidak mendukung

proses pembelajaran. Peserta didik hanya mempelajari IPA dengan

menghapal materi tanpa melakukan praktik atau percobaan langsung.

0

5

10

15

20

25

30

Pra siklus Siklus I Siklus II

Fre

ku

ensi

Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Peserta

Didik Kelas IV SDN 01 Ngombak

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

97

Mereka tidak dibiasakan untuk mengembangkan potensi berpikirnya

sehingga motivasi belajar IPA rendah. Peserta didik menjadi malas untuk

berpikir secara mandiri sehingga hasil belajar yang dicapai rendah. Nilai

rata-rata yang diperoleh peserta didik sebelum dilakukan tindakan adalah

51,8. Peserta didik yang memiliki nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM=70) sebanyak 3 siswa dengan persentase 11%, sedangkan yang

belum mencapai KKM sebanyak 24 siswa dengan persentase 89%. Nilai

tertinggi yang diperoleh sebelum tindakan adalah 84 dan nilai terendah

adalah 22.

Peningkatan motivasi dan hasil belajar IPA peserta didik didapatkan

dari hasil perolehan nilai siklus I dan siklus II sebagai berikut:

a. Siklus I

Pada siklus I, kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model

discovery meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik yang dapat

dilihat dari ketuntasan belajar peserta didik dengan 12 peserta didik

memperoleh nilai di atas KKM (KKM=70) dan 15 peserta didik masih

di bawah KKM. Dengan rata-rata kelas 61,5 dan nilai tertinggi 87 serta

nilai terendah 23. Selain itu, berdasarkan angket motivasi belajar IPA

didapat 1 orang peserta didik memiliki motivasi belajar sangat rendah,

18 peserta didik memiliki motivasi belajar tinggi, dan 8 peserta didik

memiliki motivasi belajar sangat tinggi.

b. Siklus II

Pada siklus II, kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model

discovery menunjukkan semakin meningkatnya hasil belajar IPA

peserta didik dengan hasil 25 peserta didik memperoleh nilai di atas

KKM dan hanya 2 peserta didik yang memperoleh nilai di bawah

KKM. Rata-rata kelas meningkat menjadi 75,2, nilai tertinggi 100 dan

nilai terendah 23. Selain itu setelah diberikan angket motivasi,

menunjukkan bahwa motivasi belajar IPA peserta didik juga meningkat.

Sebanyak 12 peserta didik memiliki motivasi belajar tinggi dan 15

peserta didik memiliki motivasi belajar IPA sangat tinggi.

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16056/4/T1... · 2018-09-03 · Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

98

Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa motivasi belajar IPA peserta

didik mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Sedangkan hasil belajar

IPA peserta didik juga mengalami peningkatan dari setiap siklus. Pada

siklus I, 12 peserta didik telah tuntas KKM dan 15 peserta didik belum

tuntas KKM. Rata-rata kelas adalah 61,5. Sedangkan hasil motivasi belajar

IPA peserta didik, 1 orang peserta didik memiliki motivasi belajar sangat

rendah, 18 peserta didik memiliki motivasi belajar tinggi, dan 8 peserta

didik memiliki motivasi belajar IPA sangat tinggi. Pada siklus II, 25 peserta

didik telah tuntas KKM dan 2 peserta didik belum tuntas KKM. Rata-rata

kelas meningkat menjadi 78,4. Sedangkan motivasi belajar IPA juga

mengalami peningkatan, sebanyak 12 orang peserta didik memiliki motivasi

belajar tinggi dan 15 orang peserta didik memiliki motivasi belajar IPA

sangat tinggi. Dapat dilihat dari hasil tersebut bahwa kegiatan belajar

dengan menerapkan model pembelajaran discovery pada mata pelajaran IPA

dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA peserta didik kelas IV

SD Negeri 01 Ngombak.