bab iv hasil penelitian dan pembahasan...

23
30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki. Waktu Penelitian 3 minggu setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. 4. 1. 1. Kondisi Sebelum Tindakan Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Sebelum melakukan Penelitian Tindakan Kelas, peneliti melakukan proses belajar mengajar dengan metode konvensional yaitu ceramah. Dengan model konvensional, siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru kemudian mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru. Hasilnya KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan sebesar ≥ 70 hanya 37,9% siswa yang dapat mencapai KKM. Selanjutnya Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas mencari masalah yang menyebabkan 62,1% siswa nilainya masih dibawah KKM. Masalah tersebut adalah kurangnya motivasi belajar siswa ketika guru menyampaikan materi menggunakan metode ceramah. Maka peneliti dan guru mengambil kesimpulan untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa melalui kegiatan bercerita dengan boneka jari. Dengan demikian diperoleh data motivasi belajar dan hasil belajar yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: A. Data Motivasi Belajar Uji coba checklist motivasi belajar siswa adalah untuk menguji validitas dan reliabilitas checklist sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Hasil reliabilitas checklist motivasi belajar siswa adalah 0,791 yang masuk ke dalam kategori dapat diterima.

Upload: volien

Post on 08-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Pelaksanaan Tindakan

Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian

siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

perempuan dan 14 siswa laki-laki. Waktu Penelitian 3 minggu setiap siklus

terdiri dari dua pertemuan.

4. 1. 1. Kondisi Sebelum Tindakan

Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan

kelas dilakukan. Sebelum melakukan Penelitian Tindakan Kelas, peneliti

melakukan proses belajar mengajar dengan metode konvensional yaitu

ceramah. Dengan model konvensional, siswa hanya mendengarkan

penjelasan dari guru kemudian mengerjakan soal evaluasi yang diberikan

oleh guru. Hasilnya KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan

sebesar ≥ 70 hanya 37,9% siswa yang dapat mencapai KKM. Selanjutnya

Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas mencari masalah yang

menyebabkan 62,1% siswa nilainya masih dibawah KKM. Masalah

tersebut adalah kurangnya motivasi belajar siswa ketika guru

menyampaikan materi menggunakan metode ceramah. Maka peneliti dan

guru mengambil kesimpulan untuk meningkatkan motivasi belajar dan

hasil belajar siswa melalui kegiatan bercerita dengan boneka jari. Dengan

demikian diperoleh data motivasi belajar dan hasil belajar yang dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

A. Data Motivasi Belajar

Uji coba checklist motivasi belajar siswa adalah untuk menguji

validitas dan reliabilitas checklist sehingga hasilnya dapat

dipertanggungjawabkan. Hasil reliabilitas checklist motivasi belajar

siswa adalah 0,791 yang masuk ke dalam kategori dapat diterima.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

31

Sedangkan hasil validitas checklist motivasi belajar dapat di lihat pada

tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Sebaran Item Valid Checklist Motivasi Belajar Siswa

No Kondisi Item Soal Total Item Valid

1 Attention 1, 2, 3 3

2 Relevance 4, 5, 6 3

3 Confidance 7, 8, 9 3

4 Satisfaction 10, 11*, 12 2

Jumlah Total Item Valid 11

Keterangan: yang diberi (*) item gugur

Seleksi atau dasar pengambilan keputusan item valid berdasarkan

kriteria Azwar, item valid apabila nilai item total correlation ≥ 0,25.

Checklist motivasi belajar siswa terdiri dari 12 item pernyataan, terdapat

11 item valid dan 1 item gugur.

Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan motivasi

belajar siswa adalah:

I=

Banyaknya pilihan ada 3, terdiri dari kategori motivasi tinggi, sedang

dan rendah. Jumlah item yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar

siswa sebanyak 12 item dan yang valid berjumlah 11 item. Dengan

demikian skor tertinggi adalah 1 11 (item valid) =11. sedang skor

terendah adalah 0. Sehingga intervalnya adalah:

I=

=3,6

0 – 3,6 : Motivasi belajar rendah

3,7 – 7,3 : Motivasi belajar sedang

7,4 – 11 : Motivasi belajar tinggi

Untuk menghitung motivasi belajar siswa, dihitung berapa banyak

checklist yang didapatkan siswa dalam checklist motivasi belajar. Jika

siswa memperoleh checklist sebanyak 3 berarti siswa memiliki motivasi

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

32

belajar rendah. Jika siswa mendapatkan 4 sampai 7 checklist, siswa

tersebut memiliki motivasi belajar sedang. Siswa yang memperoleh jumlah

checklist 8 sampai dengan 11 maka siswa tersebut memiliki motivasi

belajar tinggi.

Pada kondisi awal sebelum dilakukan tindakan penelitian melalui

bercerita dengan boneka jari, motivasi belajar siswa masih kurang. Hasil

checklist motivasi belajar siswa pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel

4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2

Hasil Checklist Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal

Rentang

nilai

Kategori Frekuensi Persentase

0 – 3,6 Motivasi belajar rendah 19 65,51 %

3,7 – 7,3 Motivasi belajar sedang 8 27,58%

7,4 – 11

Motivasi belajar tinggi 2 6,89%

Jumlah 29 100%

Dari tabel 4.2 kondisi awal motivasi belajar siswa dapat dideskripsikan

bahwa siswa yang memiliki motivasi sangat tinggi ada 2 anak ( 6,89% ),

siswa yang memiliki motivasi sedang ada 8 anak ( 27,58% ) dan siswa

yang memiliki motivasi rendah ada 19 anak (65,51%). Tingkat Motivasi

Belajar Siswa pada kondisi awal dapat dilihat pada diagram batang gambar

4.1:

Gambar 4.1

Diagram Batang Motivasi Belajar Pra Siklus

0

5

10

15

20

Motivasi belajar rendah

Motivasi belajar sedang

Motivasi belajar tinggi

0 – 3,6 3,7 – 7,3 7,4 – 11

Frekuensi

Frekuensi

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

33

B. Data Hasil Belajar

Setelah di lakukan uji validitas terhadap 30 item soal tes, ada 5

item yang gugur. Sehingga hanya 25 item soal yang digunakan dalam

penelitian ini. item soal yang tidak valid dapat dilihat dari tabel 4.3 di

bawah ini:

Tabel 4.3

Sebaran Item Valid Soal Tes Pra Siklus

No Standar

Kompetensi

Butir soal Total butir

soal Valid

1 Bahasa

Indonesia

1, 2, 4, 5, 6, 10, 16*, 22, 26,

27 9

2 PKN 3, 7, 11*, 12, 13, 14, 15, 23*,

24, 25 8

3 Matematika 8, 9, 17, 18, 19, 20, 21, 28,

29*, 30* 8

Jumlah 25

Keterangan: yang diberi (*) item gugur

Uji tingkat kesukaran dilakukan setelah instrumen dilakukan uji

validitas dan uji reliabilitas. Dari 25 soal tes 13 soal memiliki indeks

kesukaran sedang dan 12 soal tes memiliki indeks kesukaran mudah.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4

Indeks Kesukaran Instrumen

Pra Siklus

Sukar Sedang Mudah

- 2, 3, 6, 7, 10, 13, 14,

18, 20, 22, 25, 26, 27

1, 4, 5, 8, 9, 12,

15, 17, 19, 21,

24, 28

Jumlah 0 13 12

Sebelum Tindakan Penelitian Kelas, hasil nilai tes siswa yang

mencapai ketuntasan belajar (KKM=70) adalah sebanyak 11 siswa

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

34

sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 18

siswa.

Jadi dapat diuraikan jumlah siswa yang mendapat nilai < 70 sebanyak

18 siswa atau 62,1%, dan siswa yang mendapat nilai > 70 sebanyak 18

siswa atau 37,9%. Dengan nilai rata-rata 67,44 sedangkan nilai tertinggi

adalah 100 dan nilai terendah adalah 16.

Tabel 4.5

Distribusi ketuntasan hasil belajar Siswa Kelas 1 SD Dukuh 03

Salatiga Pra Siklus

No Nilai Ketuntasan Sebelum tindakan

Jumlah siswa Persentase

1 < 70 Belum tuntas 18 62,1%

2 > 70 Tuntas 11 37,9%

Jumlah 29 100 %

Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.6 dapat dibuat diagram seperti

pada gambar 4.2 dibawah ini:

Gambar 4.2

Diagram Lingkaran Hasil Belajar Pra Siklus

Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan kelas dapat diketahui bahwa siswa

yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70)

sebanyak 18 siswa atau 62,1%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan

minimal sebanyak 11 siswa dengan persentase 37, 9%.

siswa yang tuntas 37,9%

siswa yang

belum tuntas 62,1

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

35

Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh tingkat pemahaman siswa

terhadap materi yang disajikan masih rendah dikarenakan masih menggunakan

pembelajaran yang monoton atau konvensional, dimana metode ceramah masih

mendominasi proses kegiatan pembelajaran, sehingga mengakibatkan

pembelajaran kurang menarik yang berakibat tingkat pemahaman siswa menjadi

rendah dan siswa pun kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga

terjadi hambatan yang menimbulkan pembelajaran berjalan kurang efektif.

Berdasarkan data hasil belajar dan motivasi belajar yang cenderung masih rendah

dari siswa kelas I di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga, penulis akan melakukan

sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang

telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian ini penulis akan

menggunakan kegiatan bercerita menggunakan boneka jari guna meningkatkan

pemahaman belajar siswa yang akan dilakukan dalam dua siklus.

4. 1 .2 Siklus I

1. Rencana Tindakan

Rencana tindakan siklus I terdiri dari 2 rencana pertemuan, yaitu

pertemuan 1 dan pertemuan 2.

a. Pertemuan 1

Sebelum benar-benar melaksanakan tindakan perbaikan guru

yang akan mengajar, peneliti dan observer melakukan persiapan

terakhir. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Guru, peneliti dan observer bersama-sama memeriksa kembali

RPP yang telah disusun. Sambil dibaca ulang, guru, peneliti dan

observer mencermati kembali setiap butir yang akan

direncanakan.

b) Menyiapakan materi belajar serta semua alat peraga dan sarana

lain yang akan digunakan apakah sudah benar-benar tersedia.

c) Menyiapkan LKS (Lembar Kerja Siswa)

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

36

b. Pertemuan 2

Pertemuan kedua merupakan tidak lanjut pertemuan pertama.

langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Membaca ulang RPP dan mencermati kembali setiap butir yang

akan direncanakan.

b) Menyiapakan materi belajar serta semua alat peraga dan sarana

lain yang akan digunakan apakah sudah benar-benar tersedia.

c) Menyiapkan Checklist Motivasi Belajar Siswa yang akan

digunakan mengukur motivasi belajar siswa

d) Menyiapkan lembar evaluasi siswa untuk melihat hasil belajar

siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Pertemuan ke 1

Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 4 Maret 2014. Setelah

menyusun langkah langkah kegiatan pembelajaran, guru, peneliti dan

observer sepakat untuk melaksanakan kegiatan perbaikan

pembelajaran yang terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran.

Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru meliputi beberapa

kegiatan yaitu pembukaan pembelajaran dengan salam, berdoa,

mengabsen, memberi motivasi kepada siswa dan kegiatan apersepsi:

Guru bertanya kepada siswa tentang aktivitas apa yang dilakukan

setelah bangun tidur pagi hari?

Kegiatan inti pada pertemuan pertama diawali dengan tanya

jawab tentang keadaan lingkungan sekitar rumah serta hak dan

kewajiban di sekolah. Guru kemudian bercerita dengan boneka jari

tentang “Lingkungan”. Usai bercerita diadakan tanya jawab

mengenai cerita yang di bacakan setelah itu diadakan permainan

Talking Stik. Siswa yang mendapatkan tongkat dengan bimbingan

guru akan menceritakan keadaan lingkungan rumahnya dan

menyebutkan tugas di Sekolah.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

37

Kegiatan akhir, siswa bersama guru membuat kesimpulan

bersama tentang materi yang bertema lingkungan. Setelah itu siswa

mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa).

b. Pertemuan ke 2

Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2014. Tindakan

ini dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disiapkan

Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru meliputi beberapa

kegiatan yaitu pembukaan pembelajaran dengan salam, berdoa,

mengabsen, memberi motivasi kepada siswa dan kegiatan apersepsi:

Guru bertanya kepada siswa tentang aktivitas apa yang dilakukan

setelah pulang sekolah?

Kegiatan inti pada pertemuan pertama diawali dengan tanya

jawab tentang keadaan lingkungan sekitar rumah serta hak dan

kewajiban di sekolah. Guru kemudian bercerita dengan boneka jari

tentang “Cinta Lingkungan”. Usai bercerita diadakan tanya jawab

mengenai cerita yang di bacakan setelah itu diadakan permainan

Talking Stik. Siswa yang mendapatkan tongkat dengan bimbingan

guru akan menceritakan keadaan lingkungan rumahnya dan

menyebutkan tugas di Sekolah.

Kegiatan akhir, siswa bersama guru membuat kesimpulan

bersama tentang materi yang bertema lingkungan. Setelah itu siswa

mengerjakan soal evaluasi.

3. Hasil Tindakan

Dari evaluasi yang dilakukan dipertemuan ke dua siklus pertama

kelas 1 SD dengan tema Lingkungan, didapati hasil tindakan sebagai

berikut:

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

38

a. Hasil Motivasi Belajar Siswa

Tabel 4.6

Hasil Checklist Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I

Rentang

nilai

Kategori Frekuensi Presentase

0 – 3,6 Motivasi belajar rendah 9 31,03%

3,7 – 7,3 Motivasi belajar sedang 18 62,06%

7,4 – 11 Motivasi belajar tinggi 2 6,89%

Dari tabel 4.7 kondisi siklus I motivasi belajar siswa dapat

dideskripsikan bahwa siswa yang memiliki motivasi sangat tinggi

ada 2 anak (6,89%), siswa yang memiliki motivasi sedang ada 18

anak (62,06%) dan siswa yang memiliki motivasi rendah ada 9 anak

(31,03%).

Dari analisis hasil motivasi belajar pada tabel di atas dapat dibuat

diagram batang pada gambar 4.3:

Gambar 4.3

Diagram Batang Motivasi Belajar Siswa Siklus I

b. Hasil Belajar Siswa

Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas soal evaluasi pada

siklus I, maka didapatkan hasil tes siswa kelas 1. Pada siklus I siswa

yang tuntas belajar sebanyak 18 dan yang belum tuntas belajar

sebanyak 11 siswa.

0

5

10

15

20

Motivasi belajar rendah

Motivasi belajar sedang

Motivasi belajar tinggi

0 – 3,6 3,7 – 7,3 7,4 – 11

Frekuensi

Frekuensi

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

39

Untuk lebih jelasnya daftar nilai siswa dapat dilihat pada tabel

distribusi ketuntasan hasil belajar pada tabel 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7

Distribusi ketuntasan hasil belajar Siswa Kelas 1 SD Dukuh 03

Salatiga Siklus I

No Nilai Ketuntasan Siklus I

Jumlah siswa Persentase

1 < 70 Belum tuntas 11 37,9%

2 > 70 Tuntas 18 62,1%

Jumlah 29 100 %

Ketuntasan Belajar Siswa Perolehan Nilai Siklus I dapat

diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 11 siswa dengan

persentase 37,9% Sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan

minimal sebanyak 18 siswa dengan persentase 62,1%.

Dari analisis hasil tes pada tabel 4.9 di atas dapat dibuat diagram

lingkaran pada gambar 4.4:

Gambar 4.4

Diagram Lingkaran Hasil Belajar Siklus I

Apabila dicermati dari hasil belajar pra siklus dan siklus 1

terdapat perbedaan perolehan nilai. Meskipun data menunjukkan

adanya peningkatan belajar sebesar 24,2%, yaitu dari sebelum

siswa yang tuntas 62, 1%

siswa yang belum tuntas

37, 9%

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

40

perbaikan sebesar 37,9% menjadi 62,1% namun hal ini belum

sepenuhnya perbaikan pembelajaran pada siklus I berhasil. Sebab

batas minimal ketuntasan belajar klasikal adalah 80%. Maka peneliti

berupaya memperbaiki pembelajaran serta mengadakan revisi-revisi

mengenai langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian terutama

menentukan perbaikan dalam mengoptimalkan pendekatan yang

dipakai, sehingga ditemukan variasi yang tepat untuk mencapai

tujuan. Kemudian peneliti melanjutkan pada program siklus II telah

direncanakan.

4. Refleksi

Pembelajaran Tematik kelas I pada siklus I belum berhasil sesuai

dengan tujuan yang diharapkan. Nilai yang diperoleh pada siklus I yang

sudah memenuhi KKM sebanyak 18 anak sedangkan yang belum

memenuhi KKM 11 anak. Hal tersebut berarti belum mencapai

ketuntasan belajar secara klasikal. Hasil diskusi Peneliti, guru dan

observer dapat mengungkapkan faktor penyebab kekurang keberhasilan

dalam pembelajaran yaitu:

a) Pembelajaran masih gaduh dan kurang terkendali pada saat guru

akan mulai bercerita

b) Beberapa anak belum memiliki motivasi dalam mengerjakan soal tes

c) Guru belum memberi reward/penguatan pada siswa yang menjawab

benar.

Berdasarkan hasil evaluasi observasi, peneliti memutuskan untuk

mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus II sebagai berikut:

1) Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru memikirkan cara

mengatasi kegaduhan yang nanti akan timbul dengan melakukan

kesepakatan bersama siswa, dimana siswa yang mendengarkan cerita

akan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan sehingga nanti akan

mendapatkan reward

2) Memberikan motivasi pada siswa agar mengerjakan soal tes

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

41

3) Memberikan reward kepada siswa yang menjawab benar

4. 1. 2 Siklus II

1. Rencana Tindakan

Rencana tindakan siklus II terdiri dari 2 rencana pertemuan, yaitu

pertemuan 1 dan pertemuan 2.

a. Pertemuan 1

Bersama-sama dengan guru dan observer peneliti merevisi RPP

dan menyiapkan kembali scenario tindakan yang akan dilaksanakan

pada perbaikan pembelajaran siklus II. Berdasarkan hasil diskusi

dengan observer dan guru serta refleksi siklus I maka peneliti

melakukan upaya perbaikan pembelajaran, melakukan kesepakatan

bersama siswa, dimana siswa yang mendengarkan cerita akan dapat

menjawab pertanyaan yang diajukan sehingga nanti akan

mendapatkan reward. Selain itu guru juga menyiapkan kembali

lembar kerja siswa, reward untuk siswa dan menyiapakan alat

peraga.

b. Pertemuan 2

Pertemuan kedua merupakan tidak lanjut pertemuan pertama.

langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Membaca ulang RPP dan mencermati kembali setiap butir yang

akan direncanakan.

b) Menyiapakan materi belajar serta semua alat peraga dan sarana

lain yang akan digunakan apakah sudah benar-benar tersedia.

c) Menyiapkan Cheklist Motivasi Belajar Siswa yang akan

digunakan mengukur motivasi belajar siswa.

d) Menyiapkan lembar evaluasi siswa untuk melihat hasil belajar

siswa.

e) Menyiapkan reward untuk siswa yang menjawab pertanyaan guru.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

42

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Pertemuan ke 1

Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2014. Setelah

menyusun langkah langkah kegiatan pembelajaran, guru, peneliti dan

observer sepakat untuk melaksanakan kegiatan perbaikan

pembelajaran yang terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran.

Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru meliputi beberapa

kegiatan yaitu pembukaan pembelajaran dengan salam, berdoa,

mengabsen, memberi motivasi kepada siswa dan kegiatan apersepsi:

Guru bertanya kepada siswa tentang aktivitas apa yang dilakukan

setelah pulang sekolah?

Kegiatan inti pada pertemuan pertama diawali dengan tanya

jawab tentang keadaan lingkungan sekitar rumah serta hak dan

kewajiban di sekolah. Guru kemudian bercerita dengan boneka jari

tentang “Lingkungan Sekolah”. Usai bercerita diadakan tanya jawab

mengenai cerita yang di bacakan setelah itu diadakan permainan

Talking Stik. Siswa yang mendapatkan tongkat dengan bimbingan

guru akan menceritakan keadaan lingkungan rumahnya dan

menyebutkan hak sebahgai anak.

Kegiatan akhir, siswa bersama guru membuat kesimpulan

bersama tentang materi yang bertema lingkungan. Setelah itu siswa

mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa).

b. Pertemuan ke 2

Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2014.

Tindakan ini dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah

disiapkan

Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru meliputi beberapa

kegiatan yaitu pembukaan pembelajaran dengan salam, berdoa,

mengabsen, memberi motivasi kepada siswa dan kegiatan apersepsi:

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

43

Guru bertanya kepada siswa tentang aktivitas apa yang dilakukan

setelah pulang sekolah?

Kegiatan inti pada pertemuan pertama diawali dengan tanya

jawab tentang keadaan lingkungan sekitar rumah serta hak dan

kewajiban di sekolah. Guru kemudian bercerita dengan boneka jari

tentang “Lingkungan Sekolah dan Rumahku”. Usai bercerita

diadakan tanya jawab mengenai cerita yang di bacakan setelah itu

diadakan permainan Talking Stik. Siswa yang mendapatkan tongkat

dengan bimbingan guru akan menceritakan keadaan lingkungan

rumahnya dan menyebutkan tugas di Sekolah.

Kegiatan akhir, siswa bersama guru membuat kesimpulan

bersama tentang materi yang bertema lingkungan. Setelah itu siswa

mengerjakan soal evaluasi.

3. Hasil Tindakan

Dari evaluasi yang dilakukan dipertemuan ke dua siklus kedua kelas

1 SD dengan Lingkungan , hasil tindakan bahwa didapati hasil sebagai

berikut:

a. Hasil Motivasi Belajar Siswa

Tabel 4.8

Hasil Checklist Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II

Rentang

nilai

Kategori Frekuensi Presentase

0 – 3,6 Motivasi belajar rendah 2 6,89%

3,7 – 7,3 Motivasi belajar sedang 22 75,86%

7,4 – 11

Motivasi belajar tinggi 5 17,24%

Jumlah 29 100%

Dari tabel 4.10 kondisi siklus II motivasi belajar siswa dapat

dideskripsikan bahwa siswa yang memiliki motivasi sangat tinggi ada 5

anak (17,24%), siswa yang memiliki motivasi sedang ada 22 anak

(75,86%) dan siswa yang memiliki motivasi rendah ada 2 anak (6,89%).

Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan dalam diagram batang 4. 5

berikut ini:

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

44

Gambar 4.5

Diagram Batang Motivasi Belajar Siswa Siklus II

b. Hasil Belajar Siswa

Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas soal evaluasi pada

siklus II, maka didapatkan hasil tes siswa kelas 1. Hasil belajar yang

diperoleh pada Siklus II mengalami peningkatan. Pada Siklus I siswa

yang tuntas belajar ada 18 siswa sedangkan pada siklus II ada 24 siswa

tuntas belajar dimana siswa yang tuntas belajar mendapatkan nilai di

atas KKM (>70). Siswa yang belum tuntas belajar mengalami

penurunan dimana pada siklus I ada 11 siswa belum tuntas belajar

sedangkan pada siklus II siswa yang belum tuntas ada 5 siswa.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.12 distribusi

ketuntasan hasil belajar di bawah ini:

Tabel 4.9

Distribusi ketuntasan hasil belajar Siswa Kelas 1 SD Dukuh

03Salatiga Siklus II

No Nilai Ketuntasan Sebelum tindakan

Jumlah

siswa

persentase

1 < 70 Belum tuntas 5 17,2%

2 > 70 Tuntas 24 82,8%

Jumlah 29 100 %

Dari analisis nilai tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang

sudah tuntas dengan nilai di atas KKM ada 24 siswa atau sebesar

82,8 % dan siswa yang belum tuntas dengan nilai di bawah KKM

ada 5 siswa atau sebesar 17,2%. Hal ini menunjukkan bahwa batas

0 5

10 15 20 25

Motivasi belajar rendah

Motivasi belajar sedang

Motivasi belajar tinggi

0 – 3,6 3,7 – 7,3 7,4 – 11

Frekuensi

Frekuensi

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

45

minimal ketuntasan belajar klasikal sebesar 80% sudah terpenuhi.

ini ditunjukkan dengan persentase ketuntasan siswa sebesar 82,8 %.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari diagram lingkaran gambar

4.6 berikut ini:

Gambar 4.6

Diagram Lingkaran Hasil Belajar Siklus II

Berdasarkan hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk

diagram lingkaran terlihat jelas perbandingan bahwa pada diagram di

atas menunjukkan jumlah siswa yang tuntas sebesar 82,8% dan siswa

yang belum tuntas sebesar 17,2 %

4. REFLEKSI

Sehubungan dengan kurang berhasilnya perbaikan pembelajaran pada

siklus I maka peneliti berupaya menemukan faktor penyebab kurang

berhasilnya pembelajaran pada siklus I. Dari kegiatan refleksi dan diskusi

ditemukan faktor penyebabnya, yaitu pembelajaran masih gaduh dan

kurang terkendali pada saat guru akan mulai bercerita, beberapa anak

belum memiliki motivasi dalam mengerjakan soal tes dan guru belum

memberi reward/penguatan pada siswa yang menjawab benar. Dalam

siklus II, guru melakukan kesepakatan bersama siswa, dimana siswa yang

siswa yang tuntas 82, 8%

siswa yang belum tuntas

17,2%

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

46

mendengarkan cerita akan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan

sehingga nanti akan mendapatkan reward. Guru memberikan motivasi

pada siswa agar mengerjakan soal tes. Dari kegiatan tersebut terekam

kondisi pembelajaran yang mengarah pada peningkatan. Peningkatan

tersebut meliputi motivasi belajar siswa serta hasil evaluasi diakhir

pembelajaran. Berdasarkan pengamatan dari peneliti, maka secara

keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada siklus II adalah sebagai

berikut:

A. KELEBIHAN

1. Rancangan pembelajaran sudah terpogram

2. Siswa tertarik pada pembelajar melalui bercerita dengan boneka jari

3. Kegiatan pembelajaran nampak lebih hidup, perhatian, antusias

siswa meningkat karena siswa belajar tanpa adanya tekanan

4. Keberanian siswa mulai tumbuh dalam menjawab pertanyaan,

mengeluarkan pendapat maupun saat tampil ke depan bercerita

menggunakan boneka jari

B. KEKURANGAN

1. Hambatan

Pemberian Motivasi pada saat mengerjakan soal evaluasi yang

belum mengena kepada seluruh siswa. Terlihat dari hasil belajar di

siklus II dimana terdapat 5 siswa yang mendapatkan nilai jauh di

bawah KKM.

2. Penyelesaian

Memberikan motivasi kepada siswa secara berkesinambungan.

seperti mamberikan motivasi pada saat siswa akan mengerjakan

soal, memberikan motivasi saat siswa mulai mengerjakan soal dan

saat waktu mengerjakan soal akan selesai.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

47

4.2. Hasil Analisis Data

A. Rekapitulasi Hasil Motivasi Belajar Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

Tabel 4.10 merupakan tabel rekapitulasi hasil motivasi belajar siswa

pada pra siklus, siklus I dan siklus II.

Tabel 4.10

Rekapitulasi Hasil Checklist Motivasi Belajar

Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

Skor Frekuensi Persentase Keterangan

Pra

Siklus

Siklus

I

Siklus

II

Pra

Siklus

Siklus

I

Siklus

II

0 – 3,6 19 9 2 65,51

%

31,

03%

6,

89%

Motivasi

belajar

rendah

3,7– 7,3 8 18 22 27,58

%

62,

06%

75,

86%

Motivasi

belajar

sedang

7,4 – 11

2 2 5 6,89% 6,89% 17,

24%

Motivasi

belajar

tinggi

Dari hasil tabel motivasi belajar di atas dapat dilihat adanya

peningkatan motivasi belajar siswa. Pada pra Siklus ada 19 siswa

(65,51%) yang memiliki motivasi belajar rendah, 8 siswa (27,58%)

memiliki motivasi belajar sedang dan hanya 2 siswa (6,89%) yang

memiliki motivasi belajar tinggi. Pada siklus I ada 9 siswa 9 (31,03%)

yang memiliki motivasi belajar rendah, 18 Siswa (62,06%) yang memiliki

motivasi belajar sedang dan 2 siswa (6,89%) yang memiliki motivasi

belajar tinggi. Pada siklus II ada 2 Siswa (6,89%) yang memiliki motivasi

belajar rendah, 22 siswa (75,86%) yang memiliki motivasi belajar Sedang

dan 5 siswa (17,24%) memiliki motivasi belajar tinggi. Ini membuktikan

bahwa pembelajaran tematik melalui bercerita dengan boneka jari dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat pada diagram

batang gambar 4.7 dan grafik gambar 4.8 berikut ini:

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

48

Gambar 4.7

Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Checklist Motivasi Belajar

Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

Gambar 4.8

Grafik Rekapitulasi Hasil Checklist Motivasi Belajar

Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

Pada diagram dan grafik diatas menunjukkan bahwa pembelajaran

menggunakan metode bercerita dengan boneka jari dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa.

B. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

Berdasarkan hasil tindakan dapat diketahui keberhasilan dalam

menggunakan metode bercerita dengan boneka jari pada pelajaran

tematik khususnya mata pelajaran PKN, Bahasa Indonesia dan

Matematika. Keberhasilan tersebut dapat dilihat pada tabel nilai 4.11

berikut ini:

0

5

10

15

20

25

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Motivasi Belajar tinggi

Motivasi Belajar Sedang

Motivasi Belajar Rendah

0

5

10

15

20

25

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Motivasi Belajar tinggi

Motivasi Belajar Sedang

Motivasi Belajar Rendah

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

49

Tabel 4.11

Rekapitulasi Nilai Hasil Tes Siswa

Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

Pra

Siklus

Siklus

I

Siklus

II

Pra

Siklus

Siklus

I

Siklus

II

< 70 18 11 5 62, 1% 37,9% 17,2% Belum Tuntas

> 70 11 18 24 37, 9% 62,1% 82,

8%

Tuntas

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari diagram batang 4.9 dan

grafik 4.10 berikut ini:

Gambar 4.9

Diagram Batang Rekapitulasi Nilai Hasil Tes Siswa

Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

Dari diagram gambar 4.9 dapat terlihat peningkatan nilai hasil

belajar siswa. Terbukti dari klasifikasi tuntas pra siklus ada 11 siswa

yang tuntas mencapai KKM, siklus I ada 18 siswa yang tuntas mencapai

KKM dan di siklus II ada 24 siswa yang tuntas mencapai KKM.

Sedangkan pada klasifikasi Belum tuntas pra siklus ada 18 siswa belum

tuntas mencapai KKM, siklus I ada 11 siswa belum tuntas mencapai

KKM dan siklus II ada 5 siswa yang belum tuntas KKM. Ini

membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan metode bercerita

dengan boneka jari dapat meningkatkan hasil belajar. Gambar 4.10 di

bawah ini merupakan grafik rekapitulasi nilai hasil tes siswa kelas 1:

0

5

10

15

20

25

30

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas

Belum Tuntas

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

50

Gambar 4.10

Grafik Rekapitulasi Nilai Hasil Tes Siswa

Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

Pada grafik diatas menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan

metode bercerita dengan boneka jari dapat meningkatkan jumlah siswa

yang tuntas belajar.

4.3. Pembahasan

1. Siklus I

Berdasarkan hasil analisis data, kegiatan pembelajaran di kelas I SD

Negeri Dukuh 03 Salatiga terlihat ada peningkatan motivasi belajar dan

hasil belajar siswa melalui kegiatan bercerita dengan boneka jari.

Perolehan hasil Motivasi belajar siswa pada siklus I masih belum

optimal yaitu 62, 06% siswa memiliki motivasi belajar sedang dan 6,89%

memiliki motivasi belajar tinggi. Jadi masih ada 31,03% siswa yang

memiliki motivasi belajar rendah. Hal ini karena masih banyak siswa

yang belum aktif dalam pembelajaran salah satunya disebabkan karena

meraka masih merasa takut salah dan malu untuk bertanya, menjawab

pertanyaan atau mengemukakan pendapat.

Perolehan nilai hasil belajar siswa juga masih belum optimal. Masih

ada 37,9% siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan KKM. siswa yang

mencapai ketuntasan KKM ada 62,1%.

Ada beberapa kendala yang mempengaruhi penelitian sehingga hasil

penelitian belum maksimal. Misalnya adanya siswa yang bercanda

0

5

10

15

20

25

30

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas

Belum Tuntas

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

51

dengan teman, siswa belum memiliki motivasi dalam mengerjakan soal

tes sehingga hasil belajar belum sesuai dengan KKM.

Guru harus membuat kesepakatan dengan siswa agar saat

mendengarkan cerita tidak bercanda. Guru harus memberikan motivasi

pada siswa saat mengerjakan soal tes. Pemberian motivasi juga dapat

membangkitkan minat belajar siswa sehingga siswa memiliki

kepercayaan diri untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

2. Siklus II

Dari hasil diskusi Peneliti, guru dan observer dapat mengungkapkan

faktor penyebab kekurang keberhasilan dalam pembelajaran pada siklus

I yaitu pembelajaran masih gaduh dan kurang terkendali pada saat guru

akan mulai bercerita, beberapa anak belum memiliki motivasi dalam

mengerjakan soal tes dan Guru belum memberi reward/penguatan pada

siswa yang menjawab benar.

Berdasarkan hasil evaluasi observasi, peneliti memutuskan untuk

mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan melakukan

kesepakatan bersama siswa, dimana siswa yang mendengarkan cerita

akan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan sehingga nanti akan

mendapatkan reward dan memberikan motivasi pada siswa agar

mengerjakan soal tes

Proses perbaikan sudah dilakukan di siklus II, dari pengamatan

terhadap proses pembelajaran yang terjadi pada tindakan siklus II

ini,siswa menjadi lebih aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan dan

mengeluarkan pendapat. Maka hasil motivasi belajar siswa mencapai

17,24% siswa memiliki motivasi tinggi dan 75,86% siswa memiliki

motivasi sedang. meskipun masih 6,89% siswa memiliki motivasi

belajar rendah namun dibandingkan siklus I sudah terjadi peningkatan.

Hasil belajar siswa juga meningkat, dimana siswa yang tuntas

belajar sebesar 82,8% dan siswa yang belum tuntas sebesar 17,2%.

Meskipun belum dapat mencapai 100%, namun dapat dikatakan bahwa

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1…repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7834/5/T1_292010074_BAB IV.pdf · siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15

52

siswa telah mencapai ketuntasan belajar sebab telah memenuhi standar

ketuntasan belajar 80%.

Malalui penarapan metode pembelajaran bercerita dengan boneka

jari memacu guru agar lebih kreatif dalam proses pembelajaran. Kreatif

dalam arti aktif membuat cerita pada pembelajaran tematik dan aktif

mendorong siswa untuk memiliki motivasi belajar. Dengan

menggunakan pembelajaran bercerita dengan boneka jari keterampilan

guru dalam mengajar akan lebih terasah. Diantaranya adalah

kemampuan guru dalam menciptakan suasana kelas yang lebih

menyenangkan, sehingga dalam proses pembelajaran siswa tidak akan

merasa bosan. Siswa lebih kreatif sehingga suasana kelas akan lebih

hidup yang pada akhirnya dapat menghapus anggapan bahwa mata

pelajaran tematik adalah mata pelajaran yang membosankan.

Hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan metode

pembelajaran Bercerita dengan boneka jari. Hal ini dikarenakan

semangat siswa mulai terpacu mendengarkan cerita dalam belajar.