bab iv hasil dan pembahasan - · pdf filespesies tersebut memiliki kandungan flavonoid. ......

7
Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Uji pendahuluan Uji pendahuluan terhadap daun Artocarpus champeden secara kualitatif dilakukan dengan teknik kromatografi lapis tipis dengan menggunakan beberapa variasi eluen yang berbeda kepolarannya. Hasil uji kualitatif daun dengan eluen polar memberikan hasil yang positif, dibuktikan dengan adanya noda yang berpendar di bawah sinar ultraviolet dan teroksidasi oleh reagen serum sulfat membentuk endapan berwarna merah kecoklatan. Hal ini menunjukkan bahwa daun dari spesies tersebut memiliki kandungan flavonoid. IV.2 Senyawa Flavan-3-ol dari daun Artocarpus champeden Dari daun Artocarpus champeden berhasil diisolasi 2 senyawa flavan-3-ol yang berupa padatan berwarna putih kekuningan. Kedua senyawa ini diidentifikasi sebagai dua senyawa dengan kerangka yang sama berdasarkan kesamaan data dari spektrum UV dan IR, dan hasil perbandingan spektrum IR dengan spektrum senyawa yang pernah diisolasi dari penelitian sebelumnya yang tercatat pada database spektrum IR di Laboratorium Kimia Organik Bahan Alam ITB. IV.2.1 Senyawa 1 Senyawa 1 diperoleh dari pemisahan fraksi B berupa padatan berwarna putih kekuningan dengan titik leleh 185-187 ˚C. Spektrum UV (MeOH) menunjukan serapan maksimum pada 206 nm, 280 nm, dan serapan maksimum (MeOH+NaOH) pada 291 nm. Spektrum IR (KBr) ν maks 3377-3369 (-OH), 2927- 2847 (-CH alifatik), 1624 dan 1519 (aril), 1245 dan 1216 (aril-O-), 1142, 1108, 793. Data spektrum 1 H NMR dapat dilihat pada tabel IV.1. Spektrum UV senyawa tersebut menunjukkan dua serapan maksimum pada 206 dan 280 nm yang merupakan serapan khas untuk kromofor flavan dan flavan-3-ol. Serapan maksimum pada 280 nm bergeser secara batokromik menjadi 291 nm pada penambahan pereaksi geser NaOH, yang berarti senyawa ini memiliki gugus fenol bebas.

Upload: buikhue

Post on 06-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab IV Hasil dan Pembahasan - · PDF filespesies tersebut memiliki kandungan flavonoid. ... pada penambahan pereaksi geser NaOH, yang berarti senyawa ini memiliki gugus fenol bebas

Bab IV Hasil dan Pembahasan

IV.1 Uji pendahuluan

Uji pendahuluan terhadap daun Artocarpus champeden secara kualitatif dilakukan

dengan teknik kromatografi lapis tipis dengan menggunakan beberapa variasi

eluen yang berbeda kepolarannya. Hasil uji kualitatif daun dengan eluen polar

memberikan hasil yang positif, dibuktikan dengan adanya noda yang berpendar di

bawah sinar ultraviolet dan teroksidasi oleh reagen serum sulfat membentuk

endapan berwarna merah kecoklatan. Hal ini menunjukkan bahwa daun dari

spesies tersebut memiliki kandungan flavonoid.

IV.2 Senyawa Flavan-3-ol dari daun Artocarpus champeden

Dari daun Artocarpus champeden berhasil diisolasi 2 senyawa flavan-3-ol yang

berupa padatan berwarna putih kekuningan. Kedua senyawa ini diidentifikasi

sebagai dua senyawa dengan kerangka yang sama berdasarkan kesamaan data dari

spektrum UV dan IR, dan hasil perbandingan spektrum IR dengan spektrum

senyawa yang pernah diisolasi dari penelitian sebelumnya yang tercatat pada

database spektrum IR di Laboratorium Kimia Organik Bahan Alam ITB.

IV.2.1 Senyawa 1

Senyawa 1 diperoleh dari pemisahan fraksi B berupa padatan berwarna putih

kekuningan dengan titik leleh 185-187 ˚C. Spektrum UV (MeOH) menunjukan

serapan maksimum pada 206 nm, 280 nm, dan serapan maksimum

(MeOH+NaOH) pada 291 nm. Spektrum IR (KBr) νmaks 3377-3369 (-OH), 2927-

2847 (-CH alifatik), 1624 dan 1519 (aril), 1245 dan 1216 (aril-O-), 1142, 1108,

793. Data spektrum 1H NMR dapat dilihat pada tabel IV.1.

Spektrum UV senyawa tersebut menunjukkan dua serapan maksimum pada 206

dan 280 nm yang merupakan serapan khas untuk kromofor flavan dan flavan-3-ol.

Serapan maksimum pada 280 nm bergeser secara batokromik menjadi 291 nm

pada penambahan pereaksi geser NaOH, yang berarti senyawa ini memiliki gugus

fenol bebas.

Page 2: Bab IV Hasil dan Pembahasan - · PDF filespesies tersebut memiliki kandungan flavonoid. ... pada penambahan pereaksi geser NaOH, yang berarti senyawa ini memiliki gugus fenol bebas

29

Gambar IV.1 Spektrum UV senyawa 1

Adanya gugus fenol bebas tersebut juga didukung oleh spektrum IR senyawa

tersebut dengan adanya serapan maksimum pada 3377-3369 cm-1. Selain itu,

spektrum IR juga menunjukkan serapan-serapan maksimum pada 2930 cm-1 untuk

gugus alkil dan 1624 dan 1519 cm-1 untuk gugus aromatik.

H

G

O-H

amb

C-

ar IV.

C=C

2 Spektrum IR senyawa 1

Page 3: Bab IV Hasil dan Pembahasan - · PDF filespesies tersebut memiliki kandungan flavonoid. ... pada penambahan pereaksi geser NaOH, yang berarti senyawa ini memiliki gugus fenol bebas

30

Spektrum 1H NMR (Tabel IV.1) menunjukan sepasang sinyal doblet AB kopling-

meta pada δ 5,8 dan 6,01 ppm (d, J = 2,6 Hz) yang khas untuk proton aromatik

pada cincin A kerangka flavan-3-ol, dimana posisi C-5 dan C-7 teroksigenasi.

Senyawa 1 ini memperlihatkan tiga sinyal proton aromatik sistem spin ABX pada

cincin B berupa tiga sinyal dengan multiplisitas berbeda, pada 6,74 ppm (1H,dd,

J=1,9 & 8,2 Hz), terdapat sinyal doble doblet dengan kopling meta (1,9 Hz) dan

orto (8,2 Hz), pada 6,78 ppm (1H,d, J=8,0 Hz), terdapat sinyal doblet dengan

kopling orto, dan pada 6,88 ppm (1H,d, J=1,9 Hz) terdapat sinyal doblet dengan

kopling meta. Sehingga dari data tersebut diperoleh informasi posisi substituen

hidroksi pada cincin B dari senyawa 1 ini adalah pada C-3’ dan C-4’, karena

dengan posisi tersebut maka akan muncul sinyal doblet dengan kopling meta dari

H-2’, sinyal doblet dengan kopling orto dari H-5’, dan sinyal doble doblet dengan

kopling orto dan meta dari H-6’.

Tabel IV.1 Data spektrum 1H NMR Katecin

H δH Katecin a δH Katecin b

2 4,54 (1H,d, J=8 Hz) 4,74 (1H,d, J=8 Hz) 3 3,98 (1H,m) 4,01 (1H,m)

4β 2,5 (1H,dd, J=8,6 & 16 Hz) 2,48 (1H,dd, J=8,6 & 16 Hz)

4α 2,89 (1H,dd, J=5,1 & 16 Hz) 2,79 (1H,dd, J=5,1 & 16 Hz)

6 6,01 (1H,d, J=2,3 Hz) 5,89 (1H,d, J=2,3 Hz) 8 5,86 (1H,d, J=2,3 Hz) 5,72 (1H,d, J=2,3 Hz) 2' 6,88 (1H,d, J=1,9 Hz) 6,90 (1H,d, J=1,9 Hz)

6' 6,74 (1H,dd, J=1,9 & 8,2 Hz) 6,64 (1H,dd, J=1,9 & 8,2 Hz)

3’ - - 5' 6,78 (1H,d, J=8,0 Hz) 6,66 (1H,d, J=8,0 Hz)

a hasil isolasi dari daun Artocarpus champeden

b hasil isolasi dari kulit akar Artocarpus glauca (Agustini,1999)

Senyawa dengan kerangka flavan-3-ol memiliki dua atom C kiral pada C-2 dan C-

3. Stereokimia pada dua atom C kiral dari senyawa 1 ditetapkan dari adanya sinyal

Page 4: Bab IV Hasil dan Pembahasan - · PDF filespesies tersebut memiliki kandungan flavonoid. ... pada penambahan pereaksi geser NaOH, yang berarti senyawa ini memiliki gugus fenol bebas

31

doblet dari proton di H-4β dengan konstanta kopling 8,6 Hz yang menyatakan

adanya kopling aksial-aksial dengan proton di C-3, sehingga dengan demikian

proton di C-3 juga berada pada posisi β. Sinyal proton di C-2 menunjukkan

adanya sinyal doblet dengan konstanta kopling 8 Hz yang menyatakan adanya

kopling aksial-aksial dengan proton di C-3. Dengan demikian proton di C-2 juga

memiliki posisi β terhadap kerangka karbon, dan stereokimia relatif senyawa 1

tersebut ditetapkan sebagai trans. Dari data yang sudah berhasil diintrepretasi

tersebut maka senyawa 1 diidentifikasi sebagai katecin.

O

OH

HO

OH1

2

3

456

78

4'3'

5'

6'1'

B

A

OH

2'

OH

Gambar IV.3 Struktur dan penomoran pada senyawa 1

Hasil pengukuran putaran optis dari katecin diperoleh harga putaran optis dengan

nilai [α]D = -0,5

Berdasarkan literatur, katekin memiliki empat buah stereoisomer, yaitu

epikatekin, (2R,3R), (-)-cis, dengan [α]D = -68; katekin, (2R,3S), (+)-trans,

dengan [α]D = +17; ent-katekin, (2S,3R), (-)-trans, dengan [α]D = -16 dan ent-

epikatekin (2S,3S), (+)-cis, dengan [α]D = +59.

O

OH

HO

OH

OH

OH

(+) Katecin (2R,3S)

O

OH

HO

OH

OH

OH

(-) Katecin (2S,3R)

Dengan demikian katecin hasil isolasi dari daun Artocarpus champeden

merupakan campuran rasemat.

Page 5: Bab IV Hasil dan Pembahasan - · PDF filespesies tersebut memiliki kandungan flavonoid. ... pada penambahan pereaksi geser NaOH, yang berarti senyawa ini memiliki gugus fenol bebas

32

IV.2.2 Senyawa 2

Senyawa 2 diperoleh dari pemisahan fraksi B, yang berbeda kepolarannya dari

senyawa 1 berdasarkan hasil uji dengan teknik kromatografi lapis tipis, perbedaan

Rf pada plat KLT menyatakan bahwa senyawa 2 ini bersifat lebih non polar dari

senyawa 1. Senyawa 2 ini berupa padatan berwarna putih kekuningan dengan titik

leleh 243-245 ˚C. Spektrum UV (MeOH) menunjukan serapan maksimum pada

207 nm dan 275 nm, dan serapan maksimum (MeOH+NaOH) pada 276 nm.

Spektrum IR (KBr) νmaks 3377-3369 (-OH), 2927-2847 (-CH alifatik), 1624 dan

1519 (aril), 1245 dan 1216 (aril-O-), 1142, 1108, 793. Data spektrum 1H NMR

dapat dilihat pada tabel IV.2.

Spektrum UV senyawa tersebut menunjukkan dua serapan maksimum pada 207

dan 275 nm yang merupakan serapan khas untuk kromofor flavan dan flavan-3-ol.

Serapan maksimum pada 275 nm bergeser secara batokromik menjadi 276 nm

pada penambahan pereaksi geser NaOH, yang berarti senyawa ini memiliki gugus

fenol bebas.

Adanya gugus fenol bebas tersebut juga didukung oleh spektrum IR senyawa

tersebut dengan adanya serapan maksimum pada 3377-3369 cm-1. Selain itu,

spektrum IR juga menunjukkan serapan-serapan maksimum pada 2930 cm-1 untuk

gugus alkil dan 1624 dan 1519 cm-1 untuk gugus aromatik.

Gambar IV.4 Spektrum UV senyawa 2

Page 6: Bab IV Hasil dan Pembahasan - · PDF filespesies tersebut memiliki kandungan flavonoid. ... pada penambahan pereaksi geser NaOH, yang berarti senyawa ini memiliki gugus fenol bebas

33

C-H

C=C

O-H

Gambar IV.5 Spektrum IR senyawa 2

Spektrum 1H NMR (Tabel IV.2) menunjukan sepasang sinyal doblet AB kopling-

meta pada δ 5,8 dan 6,01 ppm (d, J = 2,6 Hz) yang khas untuk proton aromatik

pada cincin A kerangka flavan-3-ol, dimana posisi C-5 dan C-7 teroksigenasi.

Senyawa kedua memperlihatkan 2 sinyal proton aromatik sistem spin AA’BB’

pada 6,81 ppm (2H,dd, J= 8,2 Hz), berupa sinyal doble doblet dengan kopling

meta dan kopling orto, dan 7,25 ppm (2H,dd, J= 8,2 Hz) yang juga berupa sinyal

doblet dengan kopling orto. Dari data tersebut bisa disimpulkan bahwa terdapat

satu subtituen hidroksi di posisi 4’, karena dengan posisi hidroksi di C-4’ tersebut,

maka akan muncul 2 sinyal doblet dengan kopling orto, yang masing-masing

mewakili 2 sinyal proton yang simetri, H-2’ akan muncul sebagai sinyal yang

sama dengan H-6’, dan H-3’ akan muncul sebagai sinyal yang sama dengan H-5’.

Seperti halnya senyawa 1, senyawa 2 ini juga memiliki stereokimia relatif trans,

karena sinyal proton di C-2 menunjukkan adanya sinyal doblet dengan konstanta

Page 7: Bab IV Hasil dan Pembahasan - · PDF filespesies tersebut memiliki kandungan flavonoid. ... pada penambahan pereaksi geser NaOH, yang berarti senyawa ini memiliki gugus fenol bebas

34

kopling 8 Hz yang menyatakan adanya kopling aksial-aksial dengan proton di C-

3. Hal terebut diperkuat dengan hasil analisis sinyal-sinyal pada spektrum

NOESY. Analisis sinyal pada spektrum NOESY menunjukkan tidak adanya

korelasi antara H-2 dan H-3.

Dari interpretasi data tersebut maka senyawa 2 diidentifikasi sebagai trans-

afzelecin.

Tabel IV.2 Data spektrum 1H NMR Afzelecin

H δH Afzelecina δH Afzelecinb

2 4,58 (1H,d, J=8 Hz) 4,61 (1H,d, J=8 Hz) 3 3,9 (1H,m) 4,00 (1H,m)

4β 2,5 (1H,dd, J=8,6 & 16 Hz) 2,53 (1H,dd, J=8,4 & 16,4 Hz) 4α 2,9 (1H,dd, J=5,7 & 16 Hz) 2,89 (1H,dd, J=5,5 & 16,4 Hz) 6 6,01 (1H,d, J=2,3 Hz) 6,20 (1H,d, J=2,3 Hz) 8 5,8 (1H,d, J=2,3 Hz) 6,14 (1H,d, J=2,3 Hz) 2' 6'

7,24(2H,dd, J= 8,6 Hz) 7,21 (2H,dd, J= 8,5 Hz)

3’ 5'

6,81(2H,dd, J= 8,6 Hz) 6,78(2H,dd, J= 8,5 Hz)

a hasil isolasi dari daun Artocarpus champeden

b hasil isolasi dari batang Daphniphyllum oldhami (Shao,et.al., 2003)

O

OH

HO

OH1

2

3

456

78

4'3'

5'

6'1'

B

A

2'

OH

Gambar IV.6 Struktur dan penomoran pada senyawa 2