bab iv hasil dan pembahasan -...

9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Fisika dan Kimia Tanah Berdasarkan hasil analisis fisik dan kimia tanah tempat pelaksanaan penelitian di Dutohe Kecamatan Kabila pada lapisan olah dengan kedalaman 0-30 cm menunjukkan bahwa tekstur tanah tergolong lempung berpasir dengan kandungan N-total rendah (0,10%), kerapatan jenis (1,1), kadar air (2,77%), permeabilitas sedang (5,74), pH netral (7,2), C organik (1,19%), P tersedia sangat tinggi (50,74 mg/100g), K tersedia sangat rendah (0,57), KTK sedang (19,72) sementara kejenuhan basa (68,86%). Hasil analisis tanah pada tabel 5 disimpulkan bahwa tanah dilokasi penelitian tergolong satatus hara tanahnya rendah dengan faktor pembatas K 2 O dan C-organik rendah. Dengan demikian, penambahan pupuk anorganik N, P dan K diharapkan dapat meningkatkan serapan hara pada tanaman jagung di lokasi tersebut. Tabel 4. Hasil Analisis Tanah Pada Lokasi Percobaan Desa Dutohe Kecamatan Kabila No. Parameter Hasil Analisa Kriteria (PPT, 1983) 1. Tekstur a. Pasir 66.87 Lempung Berpasir b. Debu 18.07 c. Liat 15.06 2 BV(g/cm3) 1.1 3 Kadar air (%) 2.77 4 Permiabilitas 5.74 Sedang 5 pH H 2 O 7.2 Netral 6 N Tanah (Kjedahl) 0.10 Rendah 7 P 2 O 5 tersedia ( Bray 1) 50.74 SgtTnggi 8 C-organik ( Walky and Black) 1.19 Rendah 9 K 2 O tersedia 0.57 Sgt Rendah 10 KTK me/100 g 19.72 Sedang 11 KB (%) 68.86

Upload: lenguyet

Post on 12-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1629/10/2012-2-54211-613410062-bab4... · Tabel 4. Hasil Analisis Tanah Pada Lokasi Percobaan Desa Dutohe Kecamatan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis Fisika dan Kimia Tanah

Berdasarkan hasil analisis fisik dan kimia tanah tempat pelaksanaan

penelitian di Dutohe Kecamatan Kabila pada lapisan olah dengan kedalaman 0-30

cm menunjukkan bahwa tekstur tanah tergolong lempung berpasir dengan

kandungan N-total rendah (0,10%), kerapatan jenis (1,1), kadar air (2,77%),

permeabilitas sedang (5,74), pH netral (7,2), C organik (1,19%), P tersedia sangat

tinggi (50,74 mg/100g), K tersedia sangat rendah (0,57), KTK sedang (19,72)

sementara kejenuhan basa (68,86%). Hasil analisis tanah pada tabel 5 disimpulkan

bahwa tanah dilokasi penelitian tergolong satatus hara tanahnya rendah dengan

faktor pembatas K2O dan C-organik rendah. Dengan demikian, penambahan

pupuk anorganik N, P dan K diharapkan dapat meningkatkan serapan hara pada

tanaman jagung di lokasi tersebut.

Tabel 4. Hasil Analisis Tanah Pada Lokasi Percobaan Desa Dutohe Kecamatan Kabila

No. Parameter Hasil

Analisa Kriteria (PPT, 1983)

1. Tekstur a. Pasir 66.87

Lempung Berpasir b. Debu 18.07 c. Liat 15.06

2 BV(g/cm3) 1.1 3 Kadar air (%) 2.77 4 Permiabilitas 5.74 Sedang

5 pH H2O 7.2 Netral 6 N Tanah (Kjedahl) 0.10 Rendah

7 P2O5 tersedia ( Bray 1) 50.74 SgtTnggi 8 C-organik ( Walky and Black) 1.19 Rendah

9 K2O tersedia 0.57 Sgt Rendah 10 KTK me/100 g 19.72 Sedang 11 KB (%) 68.86

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1629/10/2012-2-54211-613410062-bab4... · Tabel 4. Hasil Analisis Tanah Pada Lokasi Percobaan Desa Dutohe Kecamatan

4.2 Pengaruh Uji Kurang Satu Pupuk

4.2.1 Panjang Tongkol

Hasil analisis sidik ragam

dan K di Desa Dutohe

panjang tongkol tanaman jagung (Tabel 5).

Tabel 5. Rataan Panjang Tongkol pada Uji Kurang Satu Pupuk N, P, dan K terhadap Produksi Jagung

Perlakuan P+K N+P N+K N+P+K

BNT 5% BNT 1% KK (%)

Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%.

Gambar 2. Rataan Panjang Tongkol pada Uji Kurang Satu Pupuk N, P, dan K terhadap Produksi Jagung

Tabel 5 menunjukan bahwa panjang tongkol pada perlakuan kombinasi

pupuk PK (tanpa N) tidak berbeda nyata dengan perlakuan kombinasi pupuk NP

(tanpa K), NK (tanpa P) dan kombinasi pupuk lengkap NPK.

jelas hasil terendah rataan panjang tongkol pada uji kurang satu pupuk N, P, dan

K tampak pada perlakuan kombinasi pupuk PK (tanpa N) yakni 11,9 cm

sedangkan kombinasi pupuk yang tertinggi pada perlakuan pupuk lengkap NPK

0

5

10

15

20

Uji Kurang Satu Pupuk N, P, dan K terhadap Produksi Jagung

4.2.1 Panjang Tongkol

sidik ragam menunjukan bahwa uji kurang satu pupuk N, P,

Dutohe memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap

tanaman jagung (Tabel 5).

. Rataan Panjang Tongkol pada Uji Kurang Satu Pupuk N, P, dan K terhadap Produksi Jagung

Rataan (cm)11,9a 14,8b 16,1b 16,5b

angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%.

Rataan Panjang Tongkol pada Uji Kurang Satu Pupuk N, terhadap Produksi Jagung

menunjukan bahwa panjang tongkol pada perlakuan kombinasi

pupuk PK (tanpa N) tidak berbeda nyata dengan perlakuan kombinasi pupuk NP

(tanpa K), NK (tanpa P) dan kombinasi pupuk lengkap NPK. Gambar 2 terlihat

terendah rataan panjang tongkol pada uji kurang satu pupuk N, P, dan

K tampak pada perlakuan kombinasi pupuk PK (tanpa N) yakni 11,9 cm

sedangkan kombinasi pupuk yang tertinggi pada perlakuan pupuk lengkap NPK

0

5

10

P+KN+P

N+KN+P+K

11.914.8 16.1 16.5

Produksi Jagung

bahwa uji kurang satu pupuk N, P,

nyata terhadap

. Rataan Panjang Tongkol pada Uji Kurang Satu Pupuk N, P, dan K

Rataan (cm)

1,98 3,00 1,67

angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%.

Rataan Panjang Tongkol pada Uji Kurang Satu Pupuk N,

menunjukan bahwa panjang tongkol pada perlakuan kombinasi

pupuk PK (tanpa N) tidak berbeda nyata dengan perlakuan kombinasi pupuk NP

Gambar 2 terlihat

terendah rataan panjang tongkol pada uji kurang satu pupuk N, P, dan

K tampak pada perlakuan kombinasi pupuk PK (tanpa N) yakni 11,9 cm

sedangkan kombinasi pupuk yang tertinggi pada perlakuan pupuk lengkap NPK

P+K

N+P

N+K

N+P+K

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1629/10/2012-2-54211-613410062-bab4... · Tabel 4. Hasil Analisis Tanah Pada Lokasi Percobaan Desa Dutohe Kecamatan

yakni 16,5, pada perlakuan kombinasi pupuk PK hasil rataan panjang tongkol

rendah karena pupuk N yang tersedia dalam tanah rendah, peranan utama nitrogen

(N) bagi tanaman jagung adalah merangsang pertumbuhan secara keseluruhan

khususnya batang, cabang, dan daun. Selain itu, nitrogenpun berperan penting

dalam pembentukan zat hijau daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis

(Lingga, 2000).

Proses fotosintesis merupakan proses pembentukan zat makanan yang

berpengaruh terhadap buah yang di hasilkan tanaman jagung, sehingga dengan

tidak adanya pemberian pupuk N pada tanaman dan rendahnya kadar N dalam

tanah merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan buah

tanaman jagung. Dalam pemupukan tanaman jagung pupuk P untuk mempercepat

pemasakan buah. Sesuai data analisis tanah pada tabel 5 bahwa P tersedia sangat

tinggi sementara pada perlakuan ini dilakukan penambahan unsur P dalam tanah,

maka diduga ketersediaan P dalam tanah telah melewati ambang batas.

Untuk kombinasi pupuk NPK (lengkap) hasil rataannya tertinggi karena

kombinasi pupuk ini merupakan kombinasi yang cukup baik, sesuai dengan hasil

analisis tanah kadar N dalam tanah rendah dan kadar K yang tersedia sangat

rendah sehingga suplay unsur N dan K sangatlah perlu dalam peningkatan

produksi tanaman jagung, yang dapat dilihat jelas pada perlakuan kombinasi

pupuk NPK (lengkap) yang mendapatkan rataan panjang tongkol tertinggi pada

uji kurang satu pupuk N, P dan K terhadap produksi jagung di Dutohe Kabila.

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1629/10/2012-2-54211-613410062-bab4... · Tabel 4. Hasil Analisis Tanah Pada Lokasi Percobaan Desa Dutohe Kecamatan

4.2.2 Diameter Tongkol

Hasil statistik sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan uji kurang satu

pupuk N, P, dan K jagung di

nyata terhadap diameter tongkol.

Tabel 6. Rataan Diameter Tongkol pada Uji Kurang Satu Pupuk N, P, dan K terhadap Produksi Jagung

Perlakuan P+K N+P N+K N+P+K

BNT 5% BNT 1% KK (%)

Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda

Gambar 3. Rataan Diameter Tongkol pada Uji Kurang Satu Pupuk N, P, dan

Pada rataan diameter tongkol perlakuan kombinasi pupuk PK tanpa N tidak

berbeda nyata dengan perlakuan

berbeda sangat nyata dengan perlakuan kombinasi pupuk NK tanpa P. Perlakuan

NK tanpa P tidak berbeda nyata dengan perlakuan kombinasi pupuk NP tanpa K

dan NPK. Perlakuan kombinasi pupuk NPK, NP tanpa K, danNK tanpa P

pengukuran rataan diameter tongkol nyata lebih tinggi dibandingkan perlakuan

kombonasi pupuk PK tanpa N dengan hasil rataan sebesar 3,91 cm

3.6

3.8

4

4.2

4.4

4.6

P+K

3.91

4.2.2 Diameter Tongkol

Hasil statistik sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan uji kurang satu

pupuk N, P, dan K jagung di Desa Dutohe memberi pengaruh berbeda sangat

nyata terhadap diameter tongkol.

. Rataan Diameter Tongkol pada Uji Kurang Satu Pupuk N, P, dan K terhadap Produksi Jagung

Rataan (cm) 3,91a 4,14b 4,48c 4,12b

angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%.

Rataan Diameter Tongkol pada Uji Kurang Satu Pupuk N, P, dan K terhadap Produksi Jagung

Pada rataan diameter tongkol perlakuan kombinasi pupuk PK tanpa N tidak

berbeda nyata dengan perlakuan kombinasi pupuk NPK, NP tanpa K, tetapi

berbeda sangat nyata dengan perlakuan kombinasi pupuk NK tanpa P. Perlakuan

NK tanpa P tidak berbeda nyata dengan perlakuan kombinasi pupuk NP tanpa K

dan NPK. Perlakuan kombinasi pupuk NPK, NP tanpa K, danNK tanpa P

pengukuran rataan diameter tongkol nyata lebih tinggi dibandingkan perlakuan

kombonasi pupuk PK tanpa N dengan hasil rataan sebesar 3,91 cm. Pertanaman

P+KN+P

N+KN+P+K

3.91

4.14

4.48

4.12

Hasil statistik sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan uji kurang satu

berbeda sangat

. Rataan Diameter Tongkol pada Uji Kurang Satu Pupuk N, P, dan

Rataan (cm)

0,15 0,23 0,46

nyata pada taraf uji 5%.

Rataan Diameter Tongkol pada Uji Kurang Satu

Pada rataan diameter tongkol perlakuan kombinasi pupuk PK tanpa N tidak

kombinasi pupuk NPK, NP tanpa K, tetapi

berbeda sangat nyata dengan perlakuan kombinasi pupuk NK tanpa P. Perlakuan

NK tanpa P tidak berbeda nyata dengan perlakuan kombinasi pupuk NP tanpa K

dan NPK. Perlakuan kombinasi pupuk NPK, NP tanpa K, danNK tanpa P hasil

pengukuran rataan diameter tongkol nyata lebih tinggi dibandingkan perlakuan

Pertanaman

P+K

N+P

N+K

N+P+K

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1629/10/2012-2-54211-613410062-bab4... · Tabel 4. Hasil Analisis Tanah Pada Lokasi Percobaan Desa Dutohe Kecamatan

dengan diameter tongkol dan bobot 100 biji tinggi memberikan hasil biji yang

juga tinggi (Takdir et al

rataan diameter tongkol tertinggi terdapat pada perlakuan kombinasi p

tanpa P sebesar 4,48 cm

4.2.3 Berat Kering Keseluruhan

Hasil statistik sidik ragam dapat diketahui perlakuan uji kurang satu pupuk

N, P, dan K jagung di

berat kering keseluruhan.

Tabel 7. Rataan Berat Kering Keseluruhan pada Uji Kurang Satu Pupuk N, P, dan K terhadap Produksi Jagung

Perlakuan P+K N+P N+K N+P+K

BNT 5% KK (%)

Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%.

Gambar 4. Rataan Berat Kering Keseluruhan pada Uji Kurang Satu

Pupuk N, P, dan K terhadap Produksi Jagung

Dari tabel rataan berat kering keseluruhan dapat dilihat bahwa perlakuan

kombinasi pupuk PK tanpa N tidak berbeda nyata dengan perlakuan

pupuk NPK, NP tanpa K, dan NK tanpa P. Rataan terendah berat kering

0

200

400

600

800

1000

1200

P+K

665

dengan diameter tongkol dan bobot 100 biji tinggi memberikan hasil biji yang

et al. 2003 dalam Tabri Fahdiana 2010 ). Hasil pengukuran

rataan diameter tongkol tertinggi terdapat pada perlakuan kombinasi p

tanpa P sebesar 4,48 cm.

4.2.3 Berat Kering Keseluruhan

Hasil statistik sidik ragam dapat diketahui perlakuan uji kurang satu pupuk

N, P, dan K jagung di Desa Dutohe memberi pengaruh berbeda nyata terhadap

berat kering keseluruhan.

. Rataan Berat Kering Keseluruhan pada Uji Kurang Satu Pupuk N, P, dan K terhadap Produksi Jagung

Rataan (g) 665a 1.122b 11.221.149b 11.491.064b 10.64 324,28 4,0580

angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%.

Rataan Berat Kering Keseluruhan pada Uji Kurang Satu

Pupuk N, P, dan K terhadap Produksi Jagung

Dari tabel rataan berat kering keseluruhan dapat dilihat bahwa perlakuan

kombinasi pupuk PK tanpa N tidak berbeda nyata dengan perlakuan

pupuk NPK, NP tanpa K, dan NK tanpa P. Rataan terendah berat kering

P+KN+P

N+KN+P+K

665

1122 11491064

dengan diameter tongkol dan bobot 100 biji tinggi memberikan hasil biji yang

Hasil pengukuran

rataan diameter tongkol tertinggi terdapat pada perlakuan kombinasi pupuk NK

Hasil statistik sidik ragam dapat diketahui perlakuan uji kurang satu pupuk

berbeda nyata terhadap

. Rataan Berat Kering Keseluruhan pada Uji Kurang Satu Pupuk N,

t/ha 6.65

11.22 11.49 10.64

angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%.

Rataan Berat Kering Keseluruhan pada Uji Kurang Satu

Dari tabel rataan berat kering keseluruhan dapat dilihat bahwa perlakuan

kombinasi

pupuk NPK, NP tanpa K, dan NK tanpa P. Rataan terendah berat kering

P+K

N+P

N+K

N+P+K

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1629/10/2012-2-54211-613410062-bab4... · Tabel 4. Hasil Analisis Tanah Pada Lokasi Percobaan Desa Dutohe Kecamatan

keseluruhan yakni pada perlakuan kombinasi pupuk PK tanpa N sebesar 665 gram

dan rataan tertinggi berat kering keseluruhan pada perlakuan kombinasi pupuk

NK tanpa P sebesar 1.14

4.2.4 Berat Kering 100 Biji

Hasil sidik ragam menunjukan bahwa uji kurang satu pupuk N, P, dan K

tidak berpengaruh nyata terhadap berat kering 100 biji jagung di

Selanjutnya. Rataan berat 100 biji pada uji kurang satu pu

sajikan pada tabel 8.

Tabel 8. Rataan Berat K terhadap Produksi Jagung

Perlakuan P+K N+P N+K N+P+K

KK (%) tn=tidak berbeda nyata

Gambar 5. Rataan Berat P, dan K terhadap Produksi Jagung

20

22

24

26

28

P+K

keseluruhan yakni pada perlakuan kombinasi pupuk PK tanpa N sebesar 665 gram

dan rataan tertinggi berat kering keseluruhan pada perlakuan kombinasi pupuk

NK tanpa P sebesar 1.149 gram.

4.2.4 Berat Kering 100 Biji

Hasil sidik ragam menunjukan bahwa uji kurang satu pupuk N, P, dan K

tidak berpengaruh nyata terhadap berat kering 100 biji jagung di Desa

Selanjutnya. Rataan berat 100 biji pada uji kurang satu puapuk N, P, dan K di

Kering 100 Biji padaUji Kurang Satu Pupuk N, P, dan K terhadap Produksi Jagung

Rataan (g) 23,67tn 26,33 28,00 24,33

Rataan Berat Kering 100 Biji pada Uji Kurang Satu Pupuk P, dan K terhadap Produksi Jagung

P+KN+P

N+KN+P+K

23.67

26.33

28

24.33

keseluruhan yakni pada perlakuan kombinasi pupuk PK tanpa N sebesar 665 gram

dan rataan tertinggi berat kering keseluruhan pada perlakuan kombinasi pupuk

Hasil sidik ragam menunjukan bahwa uji kurang satu pupuk N, P, dan K

Desa Dutohe.

puk N, P, dan K di

Satu Pupuk N, P, dan

Rataan (g)

3,519

Satu Pupuk N,

P+K

N+P

N+K

N+P+K

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1629/10/2012-2-54211-613410062-bab4... · Tabel 4. Hasil Analisis Tanah Pada Lokasi Percobaan Desa Dutohe Kecamatan

Tabel 8 menunjukan bahwa berat kering 100 biji jagung tertinggi diperoleh

pada perlakuan pupuk N, K tanpa P dan tidak berbeda nyata dengan seluruh

perlakuan kombinasi pupuk lainnya. Hal ini diakibatkan oleh karena kadar P

dalam tanah sangat tinggi, kada N rendah dan unsur K sangat rendah (tabe l),

sehingga walaupun dalam perlakuan kombinasi pupuk tanpa P dan hanya

pemupukan N, K, kombinasi pupuk ini menghasilkan berat kering 100 biji

tertinggi (28,00 g), walaupun pengaruhnya tidak nyata terhadap seluruh

perlakuan.

Menurut Mapegau 2000, bahwa hara P diperlukan bagi perkembangan akar.

Perakaran yang lebih berkembang akan memungkinkan bagi penyerapan hara

yang lebih banyak. Meningkatnya serapan N, P, dan K dan jumlah klorofil

dapat meningkatkan laju fotosintesis yang kemudian akan meningkatkan hasil

tanaman. Dari hasil perlakuan yang di lakukan dan hasil analisis tanah dapat

dilihat bahwa setiap perlakuan yang dilakukan yang menggunakan pupuk P

hasilnya tidak ada yg maksimal, hal ini disebabkan karena kandungan hara P yang

sangat tinggi dan kemudian di berikan perlakuan pupuk P sehingga kebutuhan

unsur P yang diberikan pada tanaman sudah mencapai ambang batas. Perlakuan

yang terbaik terlihat jelas pada perlakuan kombinasi pupuk NK karena pada tabel

8 jelas ketersediaan pupuk P sangat tinggi sehingga dalam melakuakan

pemupukan walaupun tanpa pupuk P dapat memberikan hasil berat kering 100 biji

yang tertinggi sehingga kombinasi ini cukup baik bagi tanaman jagung di Dutohe.

4.3 Kombinasi pupuk N, P, dan K yang memberikan pengaruh terbaik

terhadap produksi tanaman jagung

Dari hasil penelitian yang dilakukan dari setiap perlakuan dapat dilihat

bahwa kombinasi pupuk yang terbaik yakni kombonasi pupuk NK tanpa P terlihat

pada setiap parameter, panjang tongkol, diameter tongkol, berat kering

keseluruhan, berat kering 100 biji walaupun pada parameter berat kering 100 biji

pengaruhnya tidak nyata pada BNT 5%. Hasil kombinasi pupuk NK tanpa P

menjadi yang terbaik karena dapat dilihat dari tabel hasil analisis fisika dan kimia

tanah yang ada di Dutohe bahwa kandungan unsur N rendah, Unsur K sangat

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1629/10/2012-2-54211-613410062-bab4... · Tabel 4. Hasil Analisis Tanah Pada Lokasi Percobaan Desa Dutohe Kecamatan

rendah dan Unsur P sangat tinggi, sehingga dalam penelitian perlakuan kombinasi

pemupukan di setiap parameter memberikan rataan yang tertinggi terdapat pada

perlakuan NK tanpa P, perlakuan kombinasi pupuk NK tanpa P merupakan

kombinasi pupuk yang berimbang. Pemupukan berimbang merupakan

pengelolaan hara spesifik lokasi, bergantung pada lingkungan setempat, terutama

tanah. Menurut Dobermann et al. 2003 dalam Sirappa 2010 , konsep pengelolaan

hara spesifik lokasi mempertimbangkan kemampuan tanah menyediakan hara

secara alami dan pemulihan hara yang se-belumnya dimanfaatkan tanaman.

Konsep serupa juga digunakan untuk rekomendasi pemupukan yang baru pada

tanaman jagung dengan penekanan khusus pada pemahaman potensi hasil dan

senjang hasil sebagai dasar perbaikan rekomendasi pengelolaan hara spesifik

lokasi. Pengelolaan hara spesifik lokasi berupaya menyediakan hara bagi tanaman

secara tepat, baik jumlah, jenis, maupun waktu pemberiannya, dengan

mempertimbangkan kebutuhan tanaman dan kapasitas lahan dalam menyediakan

hara bagi tanaman.

Tabel 9. Kombinasi Pupuk Terbaik pada Uji Kurang Satu Pupuk N, P dan K terhadap Produksi Jagung

Perlakuan Panjang Tongkol

Diameter Tongkol

Berat Kering Keseluruhan

Berat 100 Biji

P+K 11,9a 3,91a 665a 23,67tn

N+P 14,8b 4,14b 1.122b 26,33 N+K 16,1b 4,48c 1.149b 28,00 N+P+K 16,5b 4,12b 1.064b 24,33

Perlakuan kombinasi pupuk NK tanpa P pada penelitian di Desa Dutohe

Kabila merupakan kombinasi pupuk yang terbaik karena dapat dilihat dari hasil

analisis sidik ragam pada parameter penelitian yang dilakukan, terlihat jelas pada

tabel 9 kombinasi pupuk NK tanpa P rata-rata dari seluruh parameter memberikan

nilai tertinggi dan merupakan takaran pemupukan berimbang yang spesifik lokasi

dengan hasil analisis fisika dan kimia tanah tabel 4 yakni unsur P yang tersedia

dalam tanah sangat tinggi, unsur N rendah dan K rendah, sesuai dengan definisi

pemupukan berimbang yakni pemberian pupuk ke dalam tanah untuk mencapai

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/1629/10/2012-2-54211-613410062-bab4... · Tabel 4. Hasil Analisis Tanah Pada Lokasi Percobaan Desa Dutohe Kecamatan

status semua hara esensial seimbang sesuai kebutuhan tanaman dan optimum

untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil, meningkatkan efisiensi pemupukan,

kesuburan tanah serta menghindari pencemaran lingkungan. Jadi pemupukan

berimbang merupakan pemenuhan hara yang berimbang dalam tanah, bukan

berimbang dalam bentuk dan jenis pupuk (Niaga Pusri, 2008), sehingaa sesuai

dengan tujuan penelitian telah diperoleh kombinasi pupuk N, P, dan K yang

memberikan pengaruh paling baik terhadap produksi tanaman jagung yakni

kombinasi pupuk NK tanpa P.