bab iv hasil dan pembahasan penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun...

27
1 BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian 4.1 Profil Sekolah Dasar SD N 3 Sumberejo adalah SD terluas di Kecamatan kaliwungu yang luas lahanya kira-kira 6760 m2 yang berlokasi di Jl. Rimbasari No 17 Desa Sumberejo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal Propinsi Jawa tengah. Sekolah ini bertempat jauh dari jalan raya masuk kedalam kira-kira 200 M melewati perkampungan dan di belakang SD ada hutan yang banyak ditumbuhi pohon Jati udaranya sangat segar dan sejuk sehingga anak-anak dapat belajar dengan tenang jauh dari keramaian tempatnya sangat luas cocok untuk kegiatan belajar mengajar. Meskispun jauh dari kota tapi sarana prasarana sudah lengkap. Tenaga Pendidik di SDN 3 Sumberejo sebanyak 10 0rang dan penjaga 1 Orang. Sedangkan jumlah siswanya sebanyak 211 siswa dengan jumlah rombongan belajar sebanyak 6 Rombel, masing-masing kelas terdiri dari satu rombel. Visi SD 3 Sumberejo kecamatan kabupaten kendal adalah “Mewujudkan Siswa Yang Cerdas Terampil Dan Berbudi Pekerti Luhur” Untuk dapat mencapai visi yang telah dijabarkan dalam beberapa indikator sekolah menentukan misi sebagai yaitu: Mengembangkan sikap dan prilaku

Upload: others

Post on 04-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

1

BAB IV

Hasil dan Pembahasan Penelitian

4.1 Profil Sekolah Dasar

SD N 3 Sumberejo adalah SD terluas di Kecamatan

kaliwungu yang luas lahanya kira-kira 6760 m2 yang

berlokasi di Jl. Rimbasari No 17 Desa Sumberejo

Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal Propinsi Jawa

tengah. Sekolah ini bertempat jauh dari jalan raya

masuk kedalam kira-kira 200 M melewati

perkampungan dan di belakang SD ada hutan yang

banyak ditumbuhi pohon Jati udaranya sangat segar

dan sejuk sehingga anak-anak dapat belajar dengan

tenang jauh dari keramaian tempatnya sangat luas

cocok untuk kegiatan belajar mengajar. Meskispun jauh

dari kota tapi sarana prasarana sudah lengkap. Tenaga

Pendidik di SDN 3 Sumberejo sebanyak 10 0rang dan

penjaga 1 Orang. Sedangkan jumlah siswanya sebanyak

211 siswa dengan jumlah rombongan belajar sebanyak

6 Rombel, masing-masing kelas terdiri dari satu rombel.

Visi SD 3 Sumberejo kecamatan kabupaten kendal

adalah “Mewujudkan Siswa Yang Cerdas Terampil Dan

Berbudi Pekerti Luhur”

Untuk dapat mencapai visi yang telah dijabarkan

dalam beberapa indikator sekolah menentukan misi

sebagai yaitu: Mengembangkan sikap dan prilaku

Page 2: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

2

religius dilingkungan dalam dan luar sekolah melalui

pembelajaran agama, pembiasaan maupun keteladanan,

Mengembangkan sikap perilaku dan budi pekerti luhur,

kesopanan kerukunan, kebersamaan, dan kepedulian

terhadap sesama dalam pergaualn disekolah melalui

penanaman budaya sekolah, Menanamkan sikap

disiplin, tanggung jawab, peduli sosial , cinta damai,

cinta tanah air, dan hidup demokratis untuk

menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif,

Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar yang efektif,

sumber daya fisik, dan sumber daya manusia secara

maksimal disekolah agar memberikan hasil yang terbaik

bagi perkembangan prestasi dan potensi peserta didik,

Melaksanakan Pakem, Menciptakan lingkungan sekolah

yang tertib, bersih dan indah.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1 Siklus 1

4.2.1.1. Identifikasi Masalah

Permasalahan yang dihadapi SDN 3 Sumberejo

yaitu profesionalitas guru yang rendah karena guru yang

profesional harus memiliki kompetensi dalam

penyusunan RPP dan pelaksanaan pembelajaran.

Terlihat penyusunan RPP yang tidak sesuai dengan

permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun

sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih

tidak sesuai dengan standar keberhasilan. Melalui

Page 3: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

3

supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah

diharapkan permasalahan-permasalahan dapat diatasi.

4.2.1.2 Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan sangat penting dilakukan

agar supervisi akademik kunjungan kelas dapat berjalan

dengan lancar.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah tentang

perencanaan supervisi sebagai berikut:

“Ya, sebelum melakukan supervisi kelas pastinya saya

melakukan sebuah perencanaan dahulu biasanya setiap awal tahun pelajaran”.(wawancara tanggal 19 Maret 2016)

Sebagaimana dikemukankan informan 1 yaitu guru

kelas 1 yang akan disupervisi sebagai berikut:

“Yang disiapkan lembar dokumen RPP dan dokumen

pelaksanaan pembelajaran ”.(wawancara tanggal21 maret 2016)

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat

disimpulkan bahwa penyusunan instrumen oleh kepala

sekolah sangat perlu sebelum melakukan penelitian agar

pelaksanaan supervisi berjalan dengan lancar.

Kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah pada tahap

ini terdiri 3 hal yaitu:

1. Menyusun intrumen penelitian

- Lembar pemeriksaan dokumen

- Lembar pelaksanaan pembelajaran

2. Pemberitahuan kepada guru

Kepala sekolah sebelum melakukan supervisi

memberitahu guru dulu kapan akan disupervisi

Page 4: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

4

melalui rapat kecil dan memberi tahu apa yang

harus disiapkan oleh guru.

Sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah

sebagai berikut:

“Iya, tentu saya memberi tahu rencana saya kepada semua

guru di sekolah ini karena kan membutuhkan koordinasi

para guru untuk menyusun program dan jadwal akademik. Walaupun sebenarnya saya melakukan supervisi itu selalu

mendadak tetapi guru di tuntut untuk siap”.(wawancara

tanggal 19 maret 2016)

Sebagaimana dikemukakan oleh informan 2

sebagai berikut:

“Biasanya kepala sekolah memberi tahu kalau akan ada

supervisi di kelas, tetapi untuk pelaksanaanya seringnya tak terencana atau mendadak ”.(wawancara tanggal 22 maret

2016)

Kepala sekolah dalam penelitian ini

mefokuskan pada peningkatan profesionalitas

guru melalui supervisi akademik kunjungan kelas

dari guru kelas 1 sampai dengan kelas 6 yaitu

Panijem, S.Pd.SD pengampu kelas 1, Joko

Suprobo pengampu kelas 2, Drs.Sugiyono,M.Hum

pengampu kelas 3, K.A.Nazarudin,S.Pd pengampu

kelas 4, Minatul Maula,S.Pd pengampu kelas 5,

Yayat Rohayati,S.Pd pengampu kelas 6. Pada

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Pada tahap perencanaan ini kepala sekolah

merencanakan waktu, dan pelaksanaan serta

sasaranya selama kunjungan kelas.

Page 5: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

5

3. Menyusun jadwal supervisi

Sangat penting dilakukan penyusunan jadwal

supervisi untuk memudahkan guru dalam

mengatur waktu supervisi, dan untuk

mempersiapkan diri. Dokumen apa saja yang

harus dipersiapkan

Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Supervisi

Kunjungan Kelas Pada Guru Sekolah Dasar

Kelas 1-6

Berdasarkan jadwal diatas, pelaksanaan

supervisi kunjungan kelas dilaksanakan pada dua

tahap yaitu siklus 1 yang dimulai hari senin, 29

Februari 2016 hingga hari Sabtu, 5 Maret 2016

dan siklus 2 pada tindak lanjut dimulai Senin, 14

Page 6: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

6

Maret 2016 hingga Sabtu,19 Maret 2016.

Supervisi dilakukan ketika ada mata pelajaran IPA

dan tidak merubah jadwal yang telah ada sehingga

penjadwalan tidak mengganggu mata pelajaran

lain dan dilakukan selama dua siklus.

Berdasarkan hasil dokumentasi dan

wawancara pada tahap perencanaan terdapat dua

hal yaitu penyusunan instrumen meliputi lembar

pemeriksaan dokumen RPP, lembar pelaksanaan

pembelajaran yang kedua pemberitahuan pada

guru, dan yang ketiga menyusun jadwal.

4.2.1.3 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan supervisi siklus 1 oleh kepala

sekolah dalam melaksanakan supervisi kunjungan kelas

di SDN 3 Sumberejo yaitu dengan cara memeriksa

dokumen RPP, mengamati pelaksanaan pembelajaran

dikelas, memberi pembinaan guru kelas 1 sampai kelas

6 sesuai secara klasikal dan sesuai jadwal dalam

mempelajari dan memperbaiki kemampuan menyusun

RPP yang sesuai dengan permendiknas No 41 tahun

2007 tentang standar proses, kepala sekolah mengamati

jalanya pembelajaran dikelas sesuai dengan Rencana

pelaksanaan pembelajaran dalam pelaksanaan supervisi

ini ada 2 dokumen yang diamati

1. Dokumen penyusunan RPP

Pada siklus 1 ini kepala sekolah memeriksa

dokumen penyusunan RPP pada keenam guru

Page 7: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

7

yaitu guru kelas 1 sampai dengan guru kelas 6.

Ada 8 aspek dalam RPP yang diperiksa kepala

sekolah sesuai dengan Permendiknas No 41 tahun

2007 tentang standar proses, baik isi dan

sistematika.

2. Dokumen pengamatan pelaksanaan pembelajaran

Pada pengamatan pelaksanaan

pembelajaran ini kepala sekolah mengamati

langsung proses pembelajaran yang merupakan

pengimplementasian RPP yang sesuai dengan

Permendiknas No 41 tahun 2007 tentang standar

proses .

4.2.1.4. Pengamatan

Hasil pengamatan oleh kepala sekolah

dalam penilaian lembar pemeriksaan dokumen

RPP Siklus 1 pada supervisi akademik kunjungan

kelas dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Page 8: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

8

Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan Dokumen RPP Siklus 1

Berdasarkan hasil tabel diatas pemeriksaan

dokumen RPP Siklus 1 oleh kepala sekolah pada 6 guru

dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dengan mata

pelajaran IPA, diperoleh nilai guru kelas 1 yaitu 60, guru

kelas 2 yaitu 65, guru kelas 3 yaitu 75, guru kelas 4 yaitu

67,5, guru kelas 5 yaitu 77,5, guru kelas 6 yaitu 80. Dan

nilai rata-rata keseluruhan 70,8 dengan nilai tertinggi 80

dan terendah 60 sehingga masih 50% masuk kategori C

(cukup).

Berdasarkan hasil pengamatan penyusunan RPP

dan hasil pelaksanaan pembelajaran Siklus guru kelas

Page 9: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

9

3,5,6 sudah mendapat nilai ketegori baik sedangkan tiga

guru kelas1,2,4 mendapat nilai kategori cukup. Perlu

diperbaiki diperbagai aspek yang berlainan karena

kelemahan pada dokumen RPP atau pelaksanaan

pembelajaran berbeda-beda dan bervariasi, maka perlu

perbaikan melalui supervisi kunjungan kelas oleh kepala

sekolah agar kualitas dalam pembelajaran meningkat.

Dilanjutkan hasil pengamatan pelaksanaan

pembelajaran Siklus 1 dapat dilihat pada tabel 4.3

Dari tabel 4.3 yaitu tabel pelaksanaan

pembelajaran Siklus 1 terdapat rata-rata nilai

keseluruhan 70, dengan nilai tertinggi 77 dan nilai

terendah 62,8 sehingga masuk kategori C (cukup).

Setelah mengamati lembar dokumen RRP dan lembar

pelaksanaan pembelajaran Siklus 1 masih terdapat

guru yang mendapat kategori cukup..

Pada Siklus 1 ini masih 50% guru yang mengalami

kesulitan dalam penyusunan RPP sesuai dengan

Permendiknas no 41 tahun 2007 tentang standar proses

dan dalam pelaksanaan pembelajaran yang tidak sesuai

standar keberhasilan. Kepala sekolah juga

mengungkapkan pada supervisi Siklus 1 ini masih

banyak kesulitan dalam KBM, dan kesulitan antara guru

satu tingkat kesulitanya berbeda

Page 10: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

10

4.2.1.5. Hasil dan Refleksi Siklus 1

Setelah pelaksanaan kunjungan kelas selesai

kepala sekolah mengadakan Refleksi. Refleksi diadakan

untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan saat

mengajar Kelebihan-kelebihan bisa dipertahankan dan

ditingkatkan sedangkan kelemahan-kelemahan atau

kesulitan dalam mengajar bisa didiskusikan dengan

kepala sekolah dan dicari jalan keluarnya untuk

mengatasi agar tidak terjadi dan terulang lagi pada

waktu pembelajaran.

Hal ini dikemukakan oleh kepala

“Ya, supaya para guru tahu, ketika ada yang salah ataupun

kurang dalam pembelajaran maka guru menjadi tau apa

yang harus di benarkan lagi, di adakan refleksi itu kan

supaya memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada. Tidak hanya kesalahan tetapi juga bisa menambah apa yang sudah

di kerjakan para guru sudah baik sehingga dapat lebih di

tingkatkan lagi “.(wawancara 19 Maret 2016)

Sebagaimana dikemukakan oleh informan 3

“Perlu adanya refleksi untuk membicarakan kesulitan-kesulitan juga kekurangan-kekurangan guru dalam KBM

dan kepala sekolah memberikan solusi juga saran-saran

untuk mengatasi kesulitan itu ”.(wawancara 23 Maret 2016)

Lebih lanjut informan 4

“Setelah proses supervisi diadakan Refleksi untuk

mengetahui kekurangan-kekurangan besar atau kecil dan

dapat dibicarakan bersama kepala sekolah bagaimana solusi

atau memperbaikinya “.(wawancara tanggal 24 maret 2016)

Hal ini juga dipertegas oleh informan 5

“Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan guru saat mengajar”.( wawancara tanggal 24 maret 2016)

Page 11: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

11

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat

disimpulkan bahwa pada refleksi , kepala sekolah dan

guru mengadakan diskusi untuk menyampaikan

kelebihan dan kelemahan dalam penyusunan RPP dan

pelaksanaan pembelajaran Hasilnya guru dapat

melakukan penyusunan RPP sesuai dengan

permendiknas tentang No 41 tahun 2007 tentang

standar proses dan mengimplementasikan dalam

pembelajaran. Dari 6 guru masih ada 3 guru atau 50%

yang memperoleh nilai cukup dalam penyusunan RPP

dan mengimplementasikanya dalam pembelajaran,

peningkatan yang diharapkan belum sesuai maka

dilanjutkan siklus 2.

4.3.3 Siklus 2

4.3.3.1. Identifikasi Masalah 2

Penelitian tindakan pada siklus 1 masih terdapat

permasalahan profesionalitas guru dalam pembelajaran

melalui supervisi akademik kunjungan kelas dalam

dokumen penyusunan RPP dan pengamatan

Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan

Permendiknas No 41 Tahun 2007 tentang stadar proses

masih ada 50% guru yang memperoleh nilai kategori

Cukup, maka diperlukan tindakan pada siklus 2.

4.3.3.2. Tahap Perencanaan 2

Dengan tahap perencanaan sebagai bentuk

persiapan siklus 1 oleh kepala sekolah. Program

Page 12: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

12

supervisi kunjungan kelas lebih efektif, sehingga pada

waktu pelaksanaan supervisi kunjungan kelas siklus 2

hasilnya lebih maksimal.

Dalam tahap persiapan ada beberapa hal yang

harus disiapkan kepala sekolah 1) penyusunan

intrumen, 2) mengadakan pertemuan dengan guru 3)

penyusunan jadwal pelaksanaan supervisi. Untuk

penyusunan instrument penelitian tahap yang pertama

adalah 1)rencana kepengawasan akademik, 2)lembar

observasi pemeriksaan dokumen RPP, 3) lembar

observasi pelaksanaan pembelajaran.

Kepala sekolah merencanakan program supervisi

lebih awal sesuai dengan aturan kedinasan dan

dilakukan secara rutin agar kulitas guru meningkat

menjadi guru yang profesional. Dengan menyiapkan

lembar observasi RPP yang sesuai dengan

Permendiknas No 41 tahun 2007 tentang standar proses

dan lembar pengamatan pelaksanaan pembelajaran

sesuai dengan RPP. pada waktu supervisi Siklus 2

diharapkan dapat mengalami perbaikan.

Dalam supervisi penyusunan jadwal pelaksanaan

juga sangat penting untuk memudahkan pengaturan

waktu supervisi, guru kelas memiliki kesiapan waktu.

Jadwal supervisi disesuaikan jam pelajaran IPA sehingga

pembelajaran dapat berjalan seperti biasa.

Page 13: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

13

4.3.3.3. Pelaksanaan Tindakan 2

Berdasarkan hasil penelitian siklus 1 pada

supervisi kunjungan kelas pada guru kelas 1 sampai

kelas 6 mata pelajaran IPA di SDN 3 Sumberejo

kecamatan Kaliwungu kabupaten Kendal yang masih

belum efektif. Pada pelaksanaan siklus 2 kepala sekolah

melakukan tindakan 2 pembinaan dan pembimbingan

secara individu, klasikal, dan diskusi berjalan efektif.

Pada siklus 2 guru sudah bisa membuat RPP sesuai

permen No. 41 tahun 2007 tentang standar proses

disamping itu guru juga bisa mengimplementasikan

dalam kegiatan Pembelajaran sesuai dengan standar

keberhasilan. Dampaknya di siklus 2 supervisi

kunjungan kelas yaitu peningkatan profesionalitas guru

kelas guru kelas di SD 3 sumberejo semua itu dilihat

dengan penyusunan RPP yang sudah sesuai dengan

permendiknas No 41 tahun 2007 tentang standar proses

dan pengelolaan pembelajaran yang sesuai dengan RPP,

hal ini sesuai yang diungkap (Muslim, 2008:29) yaitu

”karena sasaran utama supervisi adalah guru, maka

layanan dan aktivitas kesupervisian harus diarahkan

pada upaya memperbaiki dan meningkatkan

kemampuan guru didalam mengelola kegiatan belajar

mengajar belajar atau proses belajar mengajar (PBM).

Jadwal supervisi kunjungan kelas oleh kepala

sekolah ditentukan pada tahap perencanaan, dimulai

dengan perangkat pembelajaran RPP yang disusun

sendiri oleh guru kelas dari kelas 1 sampai kelas 6 pada

Page 14: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

14

mata pelajaran IPA juga dengan kegiatan wawancara dan

observasi langsung.

Dengan mengamati guru dalam kegiatan

pembelajaran, kemudian kepala sekolah mengisi lembar

pemeriksaan dokumen dan lembar pelaksanaan

pembelajaran. Kepala sekolah memotivasi guru untuk

meningkatkan profesionalitas salah satunya dalam

kompetensi menyusun program rencana pembelajaran

dan pelaksanaan pembelajaran.

4.3.3.4. Pengamatan

Pada tahap pengamatan supervisi kunjungan

kelas terdapat beberapa temuan di SDN 3 Sumberejo

yaitu adanya peningkatan pada profesionalitas guru

kelas dalam pelajaran IPA

Hasil penilaian pemeriksaan dokumen RPP Siklus

2 (tindak lanjut) dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai

berikut:

Page 15: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

15

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Pemeriksaan Dokumen

RPP Siklus 2

w

Dari tabel 4.4 pemeriksaan dokumen RPP dapat

dituliskan nilai tertinggi 90, nilai terendah 85 dengan

rata-rata nilai persentasi adalah 88 sehingga memiliki

kategori baik (B).

Pada pemeriksaan dokumen RPP tahap 2 ini

semua komponen sudah memperoleh rata-rata skor

diatas 4 sehingga termasuk dalam kategori baik (B).

Selanjutnya hasil penilaian pengamatan

pelaksanaan pembelajaran siklus 2 dapat dilihat pada

tabel 4.5 sebagai berikut:

Dari tabel 4.5 dapat dituliskan nilai tertinggi 90

dengan nilai terendah 87,5 dengan rata-rata nilai adalah

87 sehingga memiliki nilai kategori baik (B) artinya

komponen dalam pelaksanaan pembelajaran sudah

Page 16: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

16

memperoleh rata-rata skor 4 sehingga termasuk kategori

baik(B).

Berdasarkan data diatas pada supervisi siklus 2

karena sudah mendapat pembinaan dan perbaikan

secara individu,klasikal dan diskusi dari kepala sekolah

diketahui semua mengalami peningkatan dalam

dokumen RPP juga pada waktu kegiatan pembelajaran

yang tadinya 50% dalam kategori cukup pada siklus 1

sekarang 100% sudah mengalami peningkatan pada

siklus 2 ini menjadi kategori baik.

Hal ini ditegaskan kepala sekolah yang mengatakan

“Tindak lanjut saya setelah melakukan supervisi ya seperti

tadi, salah satunya memotivasi para guru, kemudian berupa

pengiriman peraturan-peraturan untuk beberapa guru yang

dalam pelaksanaan supervisi dirasa perlu untuk

mengikutinya. Misalnya ketika saya melakukan supervisi di salah satu kelas dan guru itu dalam mengajarnya kurang

atau bagaimana maka sebagai umpan balik atau tindak

lanjut saya tentunya akan memanggil guru tersebut untuk

berdiskusi dan tentunya memberi saran dan tanggapan saya

mengenai kekurangan pembelajaran tadi”. (wawancara

tanggal 19 Maret 2016)

Menurut informan 4

“Kesulitan-kesulitan itu akan teratasi dengan supervisi

kunjungan kelas, dengan melihat dan mencatatnya pada

lembar pelaksanaan pembelajaran, kepala sekolah

memberikan pembinaan dan saran”. (wawancara tanggal 24 maret 2016)

Lebih lanjut informan 6

“Ya, dapat mengatasi kesulitan guru dalam KBM karena

dalam supervisi kepala sekolah memberi bimbingan apa

yang menjadi kesulitan itu dan dapat mengatasinya “.(wawancara tanggal 25 maret 2016)

Page 17: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

17

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat

disimpulkan supervisi pad siklus 2 dengan teknik

supervisi kunjungan kelas digunakan untuk

memperbaiki kelemahan guru dan mengatasi kesulitan

guru dalam kegiatan pembelajaran sesuai standar

keberhasilan dan pembinaan penyusunan RPP yang

sesuai dengan permendiknas No 41 tahun 2007 dapat

meningkatkan Profesionalitas Guru.

4.3.3.5. Refleksi 2

Setelah pelaksanaan supervisi akademik kunjungan

kelas kepala sekolah melakukan refleksi. Kepala sekolah

mencatat hasil temuanya ketika mensupervisi guru

kemudian mengadakan diskusi dan Pembinaan secara ,

individu, klasikal Kepada Guru dengan memperdalam

pada program kegiatan pembelajaran. Kepala sekolah

menyampaikan hasil catatan, baik berupa kelebihan-

kelebihan maupun kelemahan-kelemahan saat

mengajar. Pada kelebihan-kelebihan disarankan kepala

sekolah untuk dipertahankan dan ditingkatkan lagi dan

untuk kelemahan-kelemahan diberi solusi dan saran

pemecahanya menurut Pidarta (2009:108) bagi guru

yang membutuhkan supervisi tindak lanjut karena

belum dapat memperbaiki kelemahanya, sehinga

profesionalitas guru dapat tercapai.

Jadi tahap refleksi sebagai pertimbangan bagi kepala

sekolah apakah guru sudah mengalami peningkatan

dan perubahan guru dalam membuat RPP dan

Page 18: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

18

mengimplementasikan dalam pembelajaran yang sesuai

dengan Permendiknas No 41 Tahun 2007 tentang

standar proses sehingga profesionalitas guru dapat

tercapai. Disiklus 2 Sudah ada peningkatan yang

diharapkan jadi refleksi ini sebagai bahan pelaksanaan

tindak lanjut berikutnya.

4.3.3.6. Tahap Tindak Lanjut

Kepala sekolah memberikan tahap tindak lanjut

setelah pemberian supervisi kunjungan kelas sangatlah

penting sebagai bentuk perhatian kepala sekolah

dalam memberikan follow up pada permasalahan

supervisi.tahap tindak lanjut dimaksudkan untuk

melanjutkan pembinaan, Penguatan dan penghargaan

diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar

dalam penyusunan RPP dan pengelolaan pembelajaran

dikelas secara profesional.

Pembinaan dilakukan agar semua guru lebih

optimis dalam perbaikan penyusunan RPP dan

pengelolaan kelas agar lebih kondusif. Tahap tindak

lanjut ini dinilai sangat penting untuk keberlanjutan

program supervisi, sebagaimana dikemukakan Muslim

(2013:68) bahwa:

“supervisor harus memiliki kompetensi teknis

khususnya bidang akademik berkaitan dengan

pekerjaan orang-orang yang disupervisi, karena sasaran

utama dari kegiatan supervisi adalah guru dengan tugas

utamanya melaksanakan KBM. Guru juga diberi kesempatan untuk mengikuti

pelatihan, penataran-penataran sehingga profesionalitas

Page 19: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

19

guru yang diharapkan dapat tercapai secara mendalam.

4.3. Pembahasan

Pada pembahasan hasil penelitian ini siklus 1

dengan tindakan awal kepala sekolah memeriksa dan

mengamati pelaksanaan pembelajaran kelas diperoleh

nilai untuk guru kelas 1 yaitu 60, guru kelas 2 yaitu 65,

guru kelas 3 yaitu 75, guru kelas 4 yaitu 67,5 , guru

kelas 5 yaitu 77,5 , guru kelas 6 yaitu 80. Pada proses

supervisi 50 % guru mendapat nilai kategori cukup

siklus 1 masih terdapat guru yang belum paham isi dan

sistematika dalam penyusunan RPP yang sesuai dengan

Permendiknas No 41 meskispun kepala sekolah sudah

memberi bimbingan dalam bentuk klasikal, sedangkan

siklus 2 setelah mendapat pembimbingan secara

individu diperoleh nilai untuk guru kelas 1 yaitu 87,5 ,

guru kelas 2 yaitu 90, guru kelas 3 yaitu 90, guru kelas

4 yaitu 87,5 , guru kelas 5 yaitu 85, guru kelas 6 yaitu

90. Artinya sudah 100% guru dalam kategori baik pada

pemeriksaan dokumen RPP ini.

Pada siklus 1, masih 50% guru yang RPP belum

sesuai dengan permen No 41 tahun 2007 dan guru

belum maksimal dalam mengimplemetasikan dalam

Pelaksanaan pembelajaran sesuai standar keberhasilan

yaitu menetapkan prinsip-prinsip pengembangan materi

yaitu prinsip kesesuaian antara pengembangan materi

dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar, yang

Page 20: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

20

kedua prinsip keajegan antara materi dan KD harus

sama, yang ketiga prinsip kecukupan maksudnya dalam

memberi materi kepada siswa tidak terlalu sedikit dan

terlalu banyak, standar keberhasilan yang kedua adalah

dalam penyusunan materi harus jelas, standar yang

ketiga pengembangan sumber belajar tidak harus mahal

bisa menggunakan lingkungan sekitar, standar keempat

adalah penulisan lembar kerja siswa keempat diperoleh

dari 14 aspek yang terdapat pada lembar pengamatan

yang di amati oleh kepala sekolah pada siklus 2

diperoleh nilai untuk guru kelas1 yaitu 65,7 , guru kelas

2 yaitu 62,8 , guru kelas 3 yaitu 76, guru kelas 4 yaitu

62,8 , guru kelas 5 yaitu 77 , guru kelas 6 yaitu 80. 50%

guru masih dalam kategori cukup. Sedangkan pada

pelaksanaan pembelajaran Siklus 2 setelah mendapat

pembimbingan secara individu diperoleh nilai untuk

guru kelas 1 yaitu 90, guru kelas 2 yaitu 80, guru kelas

3 yaitu 88,5 , guru kelas 4 yaitu 88,5 , guru kelas 5 yaitu

87,5 , guru kelas 6 yaitu 90, sehingga semua guru sudah

memperoleh nilai dalam kategori baik.

Berdasarkan data tersebut diatas dapat ditarik

kesimpulan dengan supervisi kunjungan kelas

mengalami peningkatan profesionalitas dalam dengan

nilai rata-rata pemeriksaan RPP dari 71 menjadi 88, dan

pada pelaksanaan pembelajaran memperoleh nilai rata-

rata dari 70 menjadi 87, sehingga semua guru mendapat

nilai dalam kategori baik. Berarti penelitian supervisi

Page 21: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

21

kunjungan kelas dengan tindakan 1 dan 2 berhasil

meningkatkan profesionalitas guru dalam

pembelajaran. Semua itu dibuktikan pada tabel 4.6

diperoleh hasil perbandingan antara supervisi siklus 1

dan siklus 2.

Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Dokumentasi

Siklus 1) dan Siklus (2)

Pada tabel diatas dapat dilihat hasil siklus1

penyusunan RPP secara keseluruhan masih berada

kategori cukup dengan nilai 71 pada siklus 2 mengalami

peningkatan 88 pada kategori baik. dan hasil siklus 1

pelaksanaan pembelajaran secara keseluruhan masih

berada kategori cukup dengan nilai 70 pada siklus 2

sebesar 87 berada pada kategori baik.

Page 22: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

22

Berdasarkan kondisi tersebut kemampuan guru

dalam pengelolaan pembelajaran sudah dinilai baik. Hal

ini menunjukan tingkat profesionalitas guru diSDN 3

Sumberejo dilihat dari penyusunan RPP dan

pelaksanaan pembelajaran. Menurut Sagala (2010:32)

kegiatan pengajaran dan pendidikan disekolah akan

berhasil jika kegiatan belajar dikelas dapat dikendalikan

oleh pendidik dengan baik dan dengan memberikan

layanan belajar yang berkualitas kepada peserta

didiknya. Lebih lanjut dikemukakan oleh Daryanto

(2013:14) upaya profesional adalah upaya seorang guru

untuk metranformasikan kemampuan profesional yang

dimilikinya ke dalam tindakan mendidik dan mengajar

secara nyata.

4.3.1. Peningkatan Profesionalitas Guru

Keberhasilan program pendidikan disebabkan

adanya guru yang profesional adalah orang yang

mempunyai ketrampilan khusus dalam mendidik,

membimbing, mengarahkan , menilai dan mengevaluasi

sehingga bisa menghasilkan pembelajaran yang

kondusif. Kompetensi yang harus dimiliki guru

profesional melalui supervisi akademik kunjungan kelas

salah satunya yaitu penyusunan program dan

pelaksanaan pembelajaran sebagai acuannya adalah

Permendiknas No.41 Tahun 2007 tentang Standar

Proses.

Page 23: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

23

Pada penelitian ini dari pembahasan dijelaskan

pada siklus 1, setelah mendapatkan tindakan oleh

kepala sekolah yaitu pemeriksaan lembar penyusunan

RPP dan lembar pengamatan pembelajaran,

Pembimbingan secara klasikal pada 6 guru kelas SD 3

Sumberejo hanya ada 3 guru yang dapat memperoleh

nilai kategori baik sedangkan yang lain masih mendapat

nilai kategori cukup, jadi pad siklus 1 masih 50% guru

yang belum paham dalam penyusunan RPP yang sesuai

dengan Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang

standar proses baik isi maupun sistematikanya yang

belum maksimal dalam mengimplementasikannya

dalam pelaksanaan pembelajaran.

Pada siklus 1 belum ada peningkatan yang

diharapkan karena menurut Zahroh (2015:43)

Profesionalitas guru adalah kualitas guru yang

memiliki kemampuan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melkukan tugas dan

fungsinya sebagai guru dengan baik yang didukung

dengan kemampuan maksimal.

Berdasarkan pernyataan Zahroh maka perlu

dilanjutkan pada siklus 2.

Pada siklus 2 kepala sekolah melakukan tindakan

2 yaitu pemeriksaan lembar penyusunan RPP dan

lembar pengamatan pelaksanaan pembelajaran,

melakukan pembimbingan dan pembinaan secara

individu, klasikal, diskusi tentang bagaimana

memperbaiki penyusunan RPP dan

Page 24: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

24

mengimplementasikan dalam pelaksanaan

pembelajaran sesuai dengan Permendiknas No. 41

Tahun 2007 tentang standar proses.

Dengan pembimbingan secara individu, klasikal,

diskusi Guru lebih memahami bagaimana menyusun

RPP dan pengimplementasikan dalam pelaksanaan

pembelajaran yang sesuai dengan Permendiknas No. 41

Tahun 2007 tentang standar proses. Pada siklus 2 dari

lembar pemeriksaan dokumen RPP dan lembar

pengamatan pelaksanaan pembelajaran semua guru

mendapat nilai kategori baik, maka terjadi peningkatan

profesionalitas guru

4.3.2. Supervisi Kunjungan Kelas Sebagai Upaya

Peningkatan Profesionalitas Guru

Pelaksanaan penelitian supervisi akademik

kunjungan kelas pada dasarnya mengefektifkan

kegiatan supervisi telah memperoleh hasil yang baik

dibanding sebelum adanya supervisi kunjungan kelas

oleh kepala sekolah. Artinya supervisi akademik

kunjungan kelas dapat meningkatkan profesionalitas

guru dalam penyusunan program rencana pelaksanaan

pembelajaran yang sesuai dengan permendiknas No 41

tahun 2007 tentang standar proses dan pelaksanaan

pembelajaran sesuai dengan standar keberhasilan

ditambah dilakukan tindak lanjut diskusi, pembibingan,

Page 25: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

25

pembinaan secara individu, klasikal membuat guru lebih

baik dalam mengajar.

Hal ini sama terjadi pada penelitian yang

dilakukan penelitian terdahulu yaitu Dalawi, Amrazi

Zakso, dan Usman Radiana (2013) yang menyimpulkan

bahwa kompetensi profesional mengalami peningkatan

setelah adanya supervisi akademik kunjungan kelas hal

ini menyimpulkan peningkatan kompetensi

profesionalitas guru, meningkatkan efektifitas proses

pembelajaran dan hasil belajar siswa.

4.3.3. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam

Supervisi Akademik Kunjungan Kelas.

Ada beberapa faktor pendukung dan penghambat

dalam supervisi akademik kunjungan kelas. Faktor

pendukung antara lain banyak guru – guru yang

disupervisi sudah mempunyai sertifikat pendidik,

sehingga ada aspek-aspek kompetensi profesional yang

dikuasai seorang guru.yang kedua banyak seminar-

seminar atau diklat, workshop yang pernah mereka ikuti

juga untuk meningkatkan kualitas dalam mengajar.

Sedangkan faktor penghambat dalam supervisi

akademik kunjungan kelas antara lain yang pertama

menurut Sagala (2009:89) para guru menganggap

supervisi sebagai inpeksi saja, hanya mencarai

kesalahan guru dalam mengajar bukan sebagai supervisi

Page 26: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

26

yaitu supervisi sebagai bantuan guru dalam

meningkatkan kualitas mengajar untuk membantu

peserta didik Agar lebih baik dalam belajar, yang kedua

adalah kurangnya waktu kepala sekolah dalam

mensupervisi guru secara efektif dan

berkesinambungan, yang ketiga masih terbatasnya

kemampuan supervisor dalam mensupervisi guru itu

terjadi dari latar belakang akademiknya atau kurangnya

sarana dan prasarana yang ada disekolah.

Page 27: BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian€¦ · permendiknas no 41 tahun 2007 baik isi maupun sistematikanya dan pelaksanaan pembelajaran masih tidak sesuai dengan standar keberhasilan

27