bab iv hasil dan pembahasan penelitian 4.1 profil...
TRANSCRIPT
63
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Profil Sekolah
SDN 2 Greges merupakan Sekolah Dasar yang
terletak di Desa Banjar Kecamatan Tembarak, Kabupaten
Temanggung dimana Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun
1975 dan menjadi sekolah yang pertama di desa tersebut.
Sebagai sekolah yang sudah lama berdiri SDN 2
Greges termasuk sekolah yang masih kurang dari Standar
Pelayanan Minimal, terutama dalam hal sarana prasarana.
Beberapa gedung di SDN 2 Greges masih kurang dari
sempurna seperti gudang untuk menyimpan beberapa alat
kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pramuka dan berbagai
peralatan jambore. Pada tahun pelajaran 2017/2018 SDN
2 Greges memiliki 89 peserta didik yang terdiri 39 laki-laki
dan 50 siswa perempuan terbagi dalam 6 (enam)
rombongan belajar (rombel).
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Pra-siklus
Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi
masalah yang ada di lapangan. Dari data dokumentasi di
lapangan diketahui terdapat guru kelas IV, kelas V, dan
kelas VI yang dalam melaksanakan pembelajaran di kelas
masih terdapat beberapa kelemahan dalam penyusunan
RPP maupun dalam pembelajaran. Hasil tersebut dapat
dilihat sebagai berikut:
64
Tabel 4.1 Hasil penyusunan RPP
No Guru Nilai penyusunan
perencanaan pembelajaran
1 Kelas IV 60%
2 Kelas V 63%
3 Kelas VI 60%
Berdasarkan pemaparan pada tabel 4.1, di atas
tentang hasil pemeriksaan pembuatan RPP adalah 60%,
63%, dan 60%. Hal ini berarti nilai persentase tersebut
termasuk dalam kategori C (cukup).
Penilaian terhadap proses pembelajaran yang
dilaksanakan guru pada kelas IV, kelas V, dan kelas VI
tersebut juga masih belum mendapatkan hasil yang baik
melainkan nilai dalam kategori C (cukup), seperti dapat
dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Rekap Nilai IPKG Guru
No Guru Nilai proses pembelajaran
1 Kelas IV 73
2 Kelas V 71
3 Kelas VI 75
Hasil kinerja guru pada pembelajaran tertera nilai
guru kelas IV 73, guru kelas V 71, dan guru kelas VI 75
65
dan termasuk dalam kategori cukup, sehingga guru kelas
IV, V, dan kelas VI tersebut perlu mendapatkan
pembimbingan serta pengarahan untuk dapat
meningkatkan kinerjanya yaitu dengan melalui supervisi
kunjungan kelas yang dilakukan oleh kepala sekolah.
4.2.2 Siklus 1
4.2.2.1 Siklus 1 Kelas IV (empat)
a. Perencanaan
Langkah yang terdapat pada perencanaan untuk
melakukan supervisi kunjungan kelas adalah:
1. Instrumen pengamatan, yang didalamnya terdapat
beberapa hal antara lain:
a. Lembar Penilaian Kemampuan Merencanakan
Pembelajaran (Pemeriksaan Dokumen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran/RPP) digunakan oleh
peneliti dan observer untuk mengetahui apakah
RPP yang telah dibuat oleh guru sudah sesuai
dengan standar penyusunan RPP yang meliputi
Identitas mata pelajaran, standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator pencapaian
kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar,
alokasi waktu, metode dan model pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar,
sumber belajar.
b. Instrumen penilaian pelaksanan pembelajaran
oleh peneliti dan observer untuk mengetahui
kemampuan guru/kinerja guru khususnya guru
66
kelas IV dalam pembelajaran (menggunakan
IPKG).
c. Lembar Pengamatan supervisi kunjungan kelas
d. Panduan wawancara pra-siklus sebelum memulai
pelaksanaan penelitian
e. Panduan wawancara setelah observasi
2. Menetapkan indikator keberhasilan guru dalam
kegiatan pembelajaran
3. Menyusun jadwal supervisi kunjungan kelas.
4. Melaksanakan supervisi akademik kunjungan kelas.
5. Melaksanakan program tindak lanjut.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus I kelas IV (empat)
dilaksanakan pada tanggal 13 November 2017 dengan
alokasi waktu 2x35 menit. Mata pelajaran yang disajikan
dalam pelaksanan penelitian yaitu mata pelajaran
Matematika dengan memilih KD 3.1 Menentukan
hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang,
dan antar satuan berat. Pada mata pelajaran ini siswa
mempelajari berbagai macam satuan waktu diantaranya
satuan detik, menit, jam. Kemudian satuan panjang
antara lain meter, kilometer, centimeter. Kemudian
satuan berat antara lain kilogram, ton, kwintal.
c. Observasi
Proses pengamatan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru kelas IV dilaksanakan oleh kepala sekolah
67
sebagai supervisor. Hasil pengamatan supervisi
kunjungan kelas ini dapat dilihat pada lembar penilaian
kemampuan merencanakan pembelajaran (penilaian
dokumen RPP) dan hasil observasi pembelajaran yang
dilihat pada Instrumen Penilaian Kinerja Guru (data
Terlampir).
1. Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sebelum diadakan penelitian/observasi terlebih
dulu dilakukan wawancara dengan guru kelas IV
tentang seputar RPP. Dalam laporan observasi,
sebelum melaksanakan pembelajaran saya harus
membat RPP. Yang dicantumkan dalam RPP adalah;
Identitas Mata pelajaran meliputi: Satuan pendidikan,
kelas, semester, mapal dan jumlah pertemuan,
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator,
Tujuan Pembelajaran, Materi, Alokasi waktu, Metode
pembelajaran, Kegiatan pembelajaran, Penutup,
Penilaian, Sumber belajar.
Guru kelas IV telah mencantumkan beberapa
item dalam RPP, guru juga sudah memberikan materi
yang sesuai dan jenis tes setelah adanya pembelajaran.
Dalam observasi, soal dan kunci jawaban serta
pedoman penilaian telah dibuat dalam menilai
kemampuan siswa setelah pembelajaran berjalan
lancar dan cepat sehingga hasil pembelajaran juga
cepat diketahui. Dalam pembuatan soal juga
disesuaikan dengan materi pembelajaran. Jenis tes
68
yang saya gunakan adalah: Tes lisan: pada saat guru
memberi pertanyaan –pertanyaan pada proses belajar
mengajar. Tes tertulis: pada akhir proses belajar
mengajar untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
pembelajaran”.
2. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam kegiatan observasi, Supervisor/peneliti
bersama observer mengamati proses pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan pada guru kelas IV
menggunakan instrumen IPKG. Berdasarkan pada
data observasi dapat diketahui bahwa pada saat
proses belajar mengajar guru tidak melakukan
kegiatan pendahuluan dengan baik. Hal itu dapat
dilihat pada data IPKG. Pada saat melakukan
observasi, guru belum menguasai teori belajar
dengan baik. Karena pada hari itu beliau langsung
memberikan materi kepada siswa tanpa melakukan
apersepsi terlebih dahulu. Kemudian supervisi
kunjungan kelas dilanjutkan pada kegiatan inti dari
pembelajaran. Pada kegiatan inti pembelajaran yang
disupervisi meliputi kegiatan eksplorasi, kegiatan
elaborasi dan kegiatan konfirmasi. Guru telah
melakukan kegiatan eksplorasi pembelajaran salah
satunya adalah dengan melibatkan siswa dalam
mencari informasi dan belajar dari aneka sumber
pembelajaran dengan menerapkan eksplorasi dalam
kelas dengan menggunakan contoh pengukuran
69
benda di sekitarnya. Guru dalam melakukan
kegiatan elaborasi contohnya adalah dengan
memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi
dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik
secara lisan maupun tertulis. Sedangkan untuk
kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik
positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun rewards terhadap keberhasilan
siswa.
Kegiatan terakhir pada siklus 1 pelaksanaan
pembelajaran adalah penutup. Pada kegiatan
penutup guru mampu membuat rangkuman,
melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan terhadap
peserta didik. Berdasarkan data dokumentasi dan
observasi dapat diketahui bahwa guru melakukan
evaluasi dalam bentuk tes tertulis dan tes lisan. Tes
lisan dilakukan pada saat proses belajar mengajar
(tes dalam proses pembelajaran). Sedangkan tes
tertulis dilakukan pada akhir pertemuan
pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam menyerap materi pelajaran. Namun guru
belum melengkapi soal-soal tes dengan kunci
jawaban dan pedoman/kriteria penilaian. Guru telah
menyampaikan umpan balik tentang materi yang
telah disampaikan.
70
Setelah kegiatan pembelajaran selesai
dilakukan, maka selesai juga kegiatan supervisi yang
dilakukan oleh supervisor. Guru juga membuat
perjanjian dengan supervisor.
d. Refleksi
Dari hasil pengamatan diatas tentang supervisi
kunjungan kelas, dapat ditarik simpulan bahwa kegiatan
sudah sesuai dengan yang telah direncanakan, dan juga
antara peneliti dan guru kelas IV membuat refleksi;
Pembuatan RPP perlu diperbaiki terutama pada petunjuk
kerja LKS dan kunci jawaban serta pedoman soal tes
akhir pelajaran. Guru dalam mengajar pada saat
eksplorasi belum mengadakan apersepsi dengan baik,
seperti contohnya guru belum menyampaikan tujuan
pembelajaran serta masih belum memberi motivasi
kepada peserta didik. Pada penutup pembelajaran, guru
belum selesai menilai hasil tes siswa karena guru belum
siap kunci dan pedoman penilaian sehingga tindak
lanjutpun tidak dilaksanakan oleh guru.
4.2.2.2 Siklus 1 Kelas V (lima)
a. Perencanaan
Langkah yang terdapat pada perencanaan untuk
melakukan supervisi kunjungan kelas adalah:
1. Instrumen pengamatan, yang didalamnya terdapat
beberapa hal antara lain:
a. Lembar Penilaian Kemampuan Merencanakan
Pembelajaran (Pemeriksaan Dokumen Rencana
71
Pelaksanaan Pembelajaran/RPP) digunakan oleh
peneliti dan observer untuk mengetahui apakah
RPP yang telah dibuat oleh guru sudah sesuai
dengan standar penyusunan RPP yang meliputi
Identitas mata pelajaran, standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator pencapaian
kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar,
alokasi waktu, metode dan model pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar,
sumber belajar.
b. Instrumen penilaian pelaksanan pembelajaran
oleh peneliti dan observer untuk mengetahui
kemampuan guru/kinerja guru khususnya guru
kelas V dalam pembelajaran (menggunakan IPKG).
c. Lembar Pengamatan supervisi kunjungan kelas
d. Panduan wawancara pra-siklus sebelum memulai
pelaksanaan penelitian
e. Panduan wawancara setelah observasi
2. Menetapkan indikator keberhasilan guru dalam
kegiatan pembelajaran
3. Menyusun jadwal supervisi kunjungan kelas.
4. Melaksanakan supervisi akademik kunjungan kelas.
5. Melaksanakan program tindak lanjut.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus I kelas V (lima) dilaksanakan
pada tanggal 14 November 2017 dengan alokasi waktu
2x35 menit. Mata pelajaran yang disajikan dalam
72
pelaksanan penelitian yaitu mata pelajaran Matematika
dengan memilih KD 1.2 Menggunakan faktor Prima
untuk menentuka KPK dan FPB. Pada materi ini siswa
diajak untuk mengetahui bagaimana cara mencari KPK
dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
c. Observasi
Proses observasi pembelajaran yang dilakukan
oleh guru kelas V dilaksanakan oleh kepala sekolah
sebagai supervisor. Hasil pengamatan supervisi
kunjungan kelas ini dapat dilihat pada lembar penilaian
kemampuan merencanakan pembelajaran (penilaian
dokumen RPP) dan hasil observasi pembelajaran yang
dilihat pada Instrumen Penilaian Kinerja Guru sebagai
berikut:
a. Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pada observasi yang dilakukan pada Guru kelas
V dilaporkan telah mencantumkan beberapa item
dalam RPP, pelaksanaan pembelajaran sudah
mencakup beberapa aspek (dalam penggunaan media
ajar) guru juga sudah memberikan materi yang sesuai
dan jenis tes setelah adanya pembelajaran. Pada
instrument RPP, soal dan kunci jawaban serta
pedoman penilaian telah dibuat. Dalam pembuatan
soal juga disesuaikan dengan materi pembelajaran.
Jenis tes yang saya gunakan adalah: Tes lisan: pada
saat guru memberi pertanyaan–pertanyaan pada
proses belajar mengajar. Tes tertulis: pada akhir proses
73
belajar mengajar untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah pembelajaran.
b. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Kepala Sekolah/Supervisor/peneliti bersama
observer mengamati proses pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan guru kelas V dengan
menggunakan instrumen lembar observasi.
Berdasarkan data instrumen observasi dapat
diketahui bahwa pada saat proses belajar mengajar
guru belum melakukan kegiatan pendahuluan
dengan baik. Hal itu dapat dilihat pada data lembar
observasi. Pada saat observer melakukan observasi,
Guru tersebut belum dapat menguasai teori belajar
dengan baik.
Supervisi akademik dilanjutkan pada kegiatan
inti dari pembelajaran. Pada kegiatan ini,
pembelajaran yang disupervisi meliputi kegiatan
eksplorasi, kegiatan elaborasi dan kegiatan
konfirmasi. Guru telah memotivasi peserta didik
dengan baik, dan juga telah menyampaikan tujuan
pembelajaran pada materi yang akan disampaikan.
Kemudian guru melakukan kegiatan eksplorasi
pembelajaran salah satunya dengan melibatkan
siswa dalam mencari informasi dan belajar dari
aneka sumber dengan menerapkan eksplorasi dalam
kelas. Guru dalam melakukan kegiatan elaborasi
74
contohnya adalah dengan memfasilitasi siswa melalui
pemberian tugas dan tanya jawab untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan
maupun tertulis. Sedangkan untuk kegiatan
konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan dan tulisan.
Adapun kegiatan akhir dalam siklus 1 adalah
kegiatan penutup. Pada kegiatan penutup guru mampu
membuat rangkuman pembelajaran, melakukan
penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
yang sudah dilakukan terhadap peserta didik.
Berdasarkan data dokumentasi dan observasi dapat
diketahui bahwa guru melakukan evaluasi dalam
bentuk tes tertulis dan tes lisan. Tes lisan dilakukan
pada saat proses belajar mengajar (tes dalam proses
pembelajaran), serta adanya kesesuaian antara materi
pembelajaran dengan kriteria soal yang akan dibagikan.
Tes tertulis dilakukan pada akhir pertemuan
pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam menyerap materi pelajaran. Namun guru belum
melengkapi soal-soal tes dengan kunci jawaban dan
pedoman/kriteria penilaian.
Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilakukan,
maka selesai juga kegiatan supervisi yang dilakukan
oleh supervisor. Guru kemudian membuat perjanjian
dengan supervisor.
75
d. Refleksi
Dari hasil pengamatan diatas tentang supervisi
kunjungan kelas, dapat ditarik simpulan bahwa
kegiatan tersebut sudah sesuai dengan yang telah
direncanakan, dan juga antara peneliti dan guru kelas
V membuat refleksi; Pembuatan RPP perlu diperbaiki
terutama pada petunjuk kerja LKS dan kunci jawaban.
Guru dalam mengajar pada saat eksplorasi sudah
mengadakan apersepsi dengan baik namun kurang
merujuk pada materi yang seharusnya disampaikan,
seperti contohnya lupa untuk menyampaikan tujuan
pembelajaran pada awal pembelajaran. Pada penutupan
pembelajaran, guru sudah berhasil menilai hasil tes
siswa namun masih terdapat beberapa kunci yang
kurang pas dan pedoman penilaian kurang lengkap
sehingga tindak lanjutpun dilaksanakan oleh guru dan
kepala sekolah.
4.2.2.3 Siklus 1 Kelas VI (enam)
a. Perencanaan
Langkah yang terdapat pada perencanaan untuk
melakukan supervisi kunjungan kelas adalah:
1. Instrumen pengamatan, yang didalamnya terdapat
beberapa hal antara lain:
a. Lembar Penilaian Kemampuan Merencanakan
Pembelajaran (Pemeriksaan Dokumen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran/RPP) digunakan oleh
peneliti dan observer untuk mengetahui apakah
76
RPP yang telah dibuat oleh guru sudah sesuai
dengan standar penyusunan RPP yang meliputi
Identitas mata pelajaran, standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator pencapaian
kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar,
alokasi waktu, metode dan model pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar,
sumber belajar.
b. Instrumen penilaian pelaksanan pembelajaran
oleh peneliti dan observer untuk mengetahui
kemampuan guru/kinerja guru khususnya guru
kelas VI dalam pembelajaran (menggunakan
IPKG).
c. Lembar Pengamatan supervisi kunjungan kelas
d. Panduan wawancara pra-siklus sebelum memulai
pelaksanaan penelitian
e. Panduan wawancara setelah observasi
2. Menetapkan indikator keberhasilan guru dalam
kegiatan pembelajaran
3. Menyusun jadwal supervisi kunjungan kelas.
4. Melaksanakan supervisi akademik kunjungan kelas.
5. Melaksanakan program tindak lanjut.
b. Pelaksanaan
Siklus I kelas VI (enam) dilaksanakan pada
tanggal 15 November 2017 dengan alokasi waktu 2x35
menit. Mata pelajaran yang disajikan dalam pelaksanan
penelitian yaitu mata pelajaran IPS dengan memilih KD
77
1.3 Mengidentifikasi benua-benua, yang di dalamnya
mengandung materi pembelajaran tentang adanya
sumber daya alam yang ada di Indonesia, menghayati
kebhinekaan Indonesia serta membandingkan negara
Republik Indonesia dengan negara-negara Asia Tenggara
dan negara lain yang ada di dunia.
c. Observasi
Proses observasi pembelajaran yang dilakukan
oleh guru kelas VI dilaksanakan oleh kepala sekolah
sebagai supervisor. Hasil pengamatan supervisi
kunjungan kelas ini dapat dilihat pada lembar penilaian
kemampuan merencanakan pembelajaran (penilaian
dokumen RPP) dan hasil observasi pembelajaran yang
dilihat pada Instrumen Penilaian Kinerja Guru (data
Terlampir).
1. Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan observasi guru kelas VI dimulai
observasi tentang seputar RPP yang menyangkut
komponen dalam RPP. Yang dicantumkan dalam RPP
adalah; Identitas Mata pelajaran meliputi : Satuan
pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran dan
jumlah pertemuan, Standar Kompetensi, Kompetensi
Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi,
Alokasi waktu, Metode pembelajaran, Kegiatan
pembelajaran, Penutup, Penilaian, Sumber belajar.
Guru kelas juga VI telah mencantumkan
beberapa item dalam RPP, pelaksanaan pembelajaran
78
dan juga alur pembelajaran sudah mencakup beberapa
aspek (dalam penggunaan media ajar) guru juga sudah
memberikan materi yang sesuai dan jenis tes setelah
adanya pembelajaran.
2. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Pada tahap ini Kepala Sekolah bersama
observer mengamati proses pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas VI
menggunakan instrumen IPKG. Berdasarkan data
observasi dapat diketahui bahwa pada saat proses
belajar mengajar guru belum melakukan kegiatan
pendahuluan dengan baik. Hal itu dapat dilihat pada
data IPKG. Pada saat dilakukan observasi, guru
belum sepenuhnya menguasai teori belajar dengan
baik. Karena pada hari itu beliau langsung
memberikan materi kepada siswa tanpa melakukan
apersepsi terlebih dahulu.
Supervisi kunjungan kelas dilanjutkan pada
kegiatan inti dari pembelajaran. Pada kegiatan inti
pembelajaran yang disupervisi meliputi kegiatan
eksplorasi, kegiatan elaborasi dan kegiatan
konfirmasi. Guru melakukan kegiatan eksplorasi
pembelajaran salah satunya dengan melibatkan
siswa dalam mencari informasi dan belajar dari
aneka sumber dengan menerapkan eksplorasi dalam
kelas dengan menggunakan contoh di sekitarnya.
Guru dalam melakukan kegiatan elaborasi contohnya
79
adalah dengan memfasilitasi siswa melalui pemberian
tugas, diskusi dan tanya jawab untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.
Sedangkan untuk kegiatan konfirmasi guru
memberikan umpan balik positif dan penguatan
dalam bentuk lisan dan tulisan. Selain itu guru juga
telah membuat resume pembelajaran, juga
merencanakan rencana pembelajaran yang akan
dilaksanakan selanjutnya.
Kegiatan akhir dalam siklus 1 adalah kegiatan
penutup. Pada kegiatan penutup guru mampu
membuat rangkuman pembelajaran, melakukan
penilaian dan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan terhadap
peserta didik. Berdasarkan data dokumentasi dan
observasi dapat diketahui bahwa guru melakukan
evaluasi dalam bentuk tes tertulis. Sedangkan tes
tertulis dilakukan pada akhir pertemuan
pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam menyerap materi pelajaran. Namun guru
belum melengkapi soal-soal tes dengan kunci
jawaban dan pedoman/kriteria penilaian. Setelah
kegiatan pembelajaran selesai dilakukan, maka
selesai juga kegiatan supervisi yang dilakukan oleh
supervisor. Guru juga membuat perjanjian dengan
supervisor.
80
d. Refleksi
Dari hasil pengamatan diatas tentang supervisi
kunjungan kelas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kegiatan penelitian sudah sesuai dengan yang
direncanakan, dan juga antara peneliti dan guru kelas
VI bersama-sama membuat refleksi; Pembuatan RPP
harus diperbaiki terutama pada petunjuk kerja LKS dan
kunci jawaban. Guru dalam mengajar pada saat
eksplorasi sudah mengadakan apersepsi dengan baik
namun kurang mengena, contohnya sudah untuk
menyampaikan tujuan pembelajaran, namun masih
sedikit gugup.
Dalam akhir penelitian siklus I dapat disimpulkan
hasil observasi proses pembuatan perencanaan
pembelajaran dan proses pembelajaran adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.3 Hasil Supervisi Kunjungan Kelas Siklus I
No Guru
Hasil
Perencanaan
Pembelajaran
Proses
Pembelajaran
1 Kelas IV 70% 77
2 Kelas V 77% 80
3 Kelas VI 70% 80
81
Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa untuk
penyusunan perencanaan pembelajaran sebagian besar
guru sudah baik sesuai dengan instrument atau
langkah-langkah pembuatan RPP, tetapi untuk
penyusunan RPP juga masih ada guru yang kurang
dalam memberi indicator maupun bagian-bagian RPP
yang belum dicantumkan. Pada saat pelaksanaan
proses pembelajaran rata-rata guru kurang
mempersiapkan kondisi peserta didik. Sehingga
beberapa peserta didik belum siap untuk mengikuti
pembelajaran guru sudah mulai memberikan materi
pelajaran.Meskipun pada RPP tertulis bermacam-
macam metode tetapi pada pelaksanaan belajar
mengajar guru masih dominan dalam kegiatan belajar
mengajar.
Memang, kebanyakan guru dalam mengajar
terutama pada saat eksplorasi sudah mengadakan
apersepsi dengan baik namun kurang mengena,
contohnya sudah untuk menyampaikan tujuan
pembelajaran, namun masih sedikit agak gugup.
Berlanjut pada penutupan pembelajaran, guru sudah
berhasil menilai hasil tes siswa namun masih terdapat
beberapa kunci yang kurang pas dan pedoman
penilaian kurang lengkap dan pada siklus I ini
didapatkan hasil bahwa supervisi kunjungan kelas
belum memenuhi target atau belum berhasil sesuai
dengan target, sehingga tindak lanjutpun dilaksanakan
82
oleh guru dan kepala sekolah. Hasil refleksi akan
dilaksanakan pada saat penilaian siklus 2.
4.2.3 Siklus 2
4.2.3.1 Siklus 2 kelas IV (empat)
a. Perencanaan
Proses tindakan pada siklus 2 merupakan hasil
refleksi yang telah dilaksanakan pada siklus
sebelumnya, yaitu siklus 1. Berikut adalah beberapa
hasil refleksi pada siklus 1 antara lain:
1. Pembuatan RPP perlu diperbaiki terutama pada soal
tes akhir pelajaran dan petunjuk kerja pada RPP
perlu diperjelas agar siswa mudah dalam
mengerjakan LKS.
2. Guru dalam mengajar pada saat eksplorasi belum
mengadakan apersepsi dengan baik, contohnya tidak
menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta
didik serta tidak memberi motivasi pada peserta
didik.
3. Pada waktu elaborasi guru kurang tepat dalam
menggunakan waktu. Tidak melibatkan peserta didik
dalam menggunakan alat peraga.
Peneliti/Kepala Sekolah memberi instruksi
untuk memperbaiki dari siklus I, dalam pembuatan
RPP terutama pada pembuatan soal tes perlu dilengkapi
kunci dan kriteria penilaian perlu memperjelas
membuat petunjuk kerja LKS, guru juga disarankan
agar dalam pembelajaran pada apersepsi untuk
83
menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta
didik. Dalam penggunaan media pembelajaran guru
juga harus lebih selektif dan efektif dalam memilih alat
peraga supaya peserta didik dapat menerima materi
dengan baik.
b. Pelaksanaan
Tindakan pada siklus 2 dilaksanakan pada
tanggal 20 November 2017 di kelas IV. Mata pelajaran
yang disajikan adalah mata pelajaran Matematika,
dengan KD 3.1 Menentukan hubungan antar satuan
waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat.
Pada mata pelajaran ini siswa mempelajari berbagai
macam satuan waktu diantaranya satuan detik, menit,
jam. Kemudian satuan panjang antara lain meter,
kilometer, sentimeter. Kemudian satuan berat antara
lain kilogram, ton, kwintal. Pada materi ini siswa diajak
lebih menekankan materi dan menyangkutkan dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Observasi
1. Penilaian RPP
Pada siklus yang kedua ini penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada guru kelas
IV sudah baik/sudah diperbaiki. Adanya identitas,
satuan pendidikan, Standar Kompetensi, Kompetensi
dasar, maupun soal tes dalam akhir pembelajaran
juga sudah dilengkapi dengan kunci jawaban yang
sudah terstruktur dengan baik. Pedoman penilaian
84
dalam siklus 2 sudah memuat indikator yang
mencakup penghitungan analisis nilai.
2. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Pada tahap siklus 2 penelitian dilakukan seperti
halnya ketika melakukan penelitian pada siklus
sebelumnya yaitu tetap dengan menggunakan
instrumen PKG. Adapun hasil yang dicapai dari
observasi pembelajaran tersebut adalah kinerja guru
ketika mengajar di kelas sudah meningkat
dibandingkan siklus 1. Guru juga telah
menyampaikan beberapa item yang sempat tidak
disampaikan pada waktu siklus sebelumnya. Ada
beberapa penggalan wawancara pada supervisi
kunjungan kelas dari observer kepada guru kelas IV.
Pada saat melakukan observasi siklus 2, guru telah
berhasil menyampaikan pendahuluan sesuai dengan
RPP, juga dalam apersepsi telah memberi motivasi
dan menyampaikan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik sehingga peserta didik pun sudah jelas
mendengarnya dan tau maksud dari pembelajaran
tersebut. Pada kegiatan inti, adapun item yang ada
pada kegiatan ini adalah eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi. Dalam observasi ini guru sudah tidak lagi
melakukan kesalahan dan guru sudah tidak
mengalami kesulitan yang berarti. Siswa dihadapkan
pada permasalahan yang menyangkut apa yang ada
di lingkungan sekitar dengan mencari sudut pandang
85
yang berbeda-beda. Siswa juga diajak untuk bertanya
jawab, berdiskusi, dan juga berkelompok untuk saling
memberi gagasan pada mata pelajaran ini
(pengukuran berat, waktu, dan membuat tangga
ukuran berat serta panjang). Sedangkan untuk
kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik
positif dan penguatan dalam bentuk lisan maupun
tulisan. Guru juga telah melakukan pembuatan
resume pembelajaran bersama-sama dengan peserta
didik.
Kegiatan terakhir pada siklus 2 pelaksanaan
pembelajaran adalah penutup. Dalam kegiatan
penutup guru mampu membuat rangkuman,
melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan. Berdasar studi
dokumentasi dan studi observasi guru sudah
melakukan evaluasi pembelajaran yaitu dengan
menggunakan tes tertulis. Tes tertulis dilakukan
untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman
siswa pada materi pembelajaran yang telah diberikan
oleh guru pada saat akhir pertemuan. Setelah
kegiatan pembelajaran selesai dilakukan, maka
selesai juga kegiatan supervisi yang dilakukan oleh
supervisor. Di akhir kegiatan pelaksanaan supervisi,
supervisor membuat perjanjian dengan guru yang
disupervisi untuk membicarakan hasil pengamatan
selama proses pembelajaran berlangsung.
86
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan observer dan
kepala sekolah, pelaksanaan supervisi kunjungan kelas
pada siklus 2 ini sudah sesuai dengan perencanaan.
Sehingga peneliti menyusun refleksi sebagai berikut;
Pembuatan RPP sudah baik,guru telah menuliskan
identitas RPP, dalam merumuaskan tujuan juga telah
memenuhi kriteria. Guru juga sudah melaksanakan
apersepsi dengan baik dan juga sudah memberi motivasi
kepada peserta didik. Dalam proses pembelajaran, guru
sudah menggunakan alat peraga (dengan
menghubungkan konteks materi dengan lingkungan
sekitar) sehingga dapat lebih menyerap materi dalam
memori peserta didik. Terakhir, guru sudah membuat
tes tertulis sesuai dengan struktur materi pembelajaran.
4.2.3.2 Siklus 2 kelas V (lima)
a. Perencanaan
Proses tindakan pada siklus 2 merupakan hasil
refleksi yang telah dilaksanakan pada siklus
sebelumnya, yaitu siklus 1. Berikut adalah beberapa
hasil refleksi pada siklus 1 antara lain:
1. Pembuatan RPP perlu diperbaiki terutama pada soal
tes akhir pelajaran dan petunjuk kerja pada RPP
perlu diperjelas agar siswa mudah dalam
mengerjakan soal pada lembar kerja siswa.
2. Guru dalam mengajar pada saat eksplorasi belum
mengadakan apersepsi dengan baik, contohnya tidak
87
menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta
didik dan masih sedikit agak canggung.
3. Pada waktu elaborasi guru kurang tepat dalam
menggunakan alokasi waktu pembelajaran.
Kepala Sekolah memberi saran untuk
memperbaiki dalam pembuatan RPP terutama pada
pembuatan soal tes perlu dilengkapi kunci dan kriteria
penilaian perlu memperjelas membuat petunjuk kerja
LKS, guru juga disarankan agar dalam pembelajaran
pada apersepsi untuk menyampaikan tujuan
pembelajaran kepada peserta didik. Dalam penggunaan
media pembelajaran guru juga harus lebih selektif
dalam memilih alat peraga supaya peserta didik dapat
menerima materi dengan baik.
b. Pelaksanaan
Tindakan penelitian pada siklus 2 dilaksanakan
pada tanggal 21 November 2017 di kelas V. Dengan
alokasi waktu 2x35 menit (dua jam mata pelajaran)
Mata pelajaran yang disajikan adalah mata pelajaran
Matematika, dengan KD 1.2 Menggunakan bilangan
Prima untuk mencari KPK dan FPB. Pada materi ini
siswa diajak untuk menemukan KPK dan FPB dengan
menggunakan bilangan prima dan dapat
menggunakan/mengaplikasikan KPK dan FPB dalam
kehidupan sehari-hari.
e. Observasi
1. Penilaian RPP
88
Pada siklus yang kedua ini penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada guru kelas
V sudah baik/sudah diperbaiki. Adanya identitas,
satuan pendidikan, Standar Kompetensi, Kompetensi
dasar, indicator pembelajaran maupun soal tes dalam
akhir pembelajaran juga sudah dilengkapi dengan
kunci jawaban yang sudah terstruktur serta alur
pembelajaran dengan baik. Materi tes sudah merujuk
pada materi yang berkaitan dengan pembelajaran
yang dibawakan. Pedoman penilaian dalam siklus 2
sudah memuat indikator yang mencakup
penghitungan analisis nilai.
2. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Pada tahap siklus 2 penelitian dilakukan seperti
halnya ketika melakukan penelitian pada siklus
sebelumnya yaitu tetap dengan menggunakan
instrumen PKG. Hasil yang didapat dari observasi
pembelajaran tersebut adalah kinerja guru ketika
mengajar di kelas sudah meningkat dibandingkan
siklus 1. Guru juga telah menyampaikan beberapa
item yang sempat tidak disampaikan pada waktu
siklus sebelumnya. Ada beberapa penggalan
wawancara pada supervisi kunjungan kelas dari
observer kepada guru kelas V. Observasi siklus 2 ini
guru telah menyampaikan pendahuluan sesuai
dengan apa yang ada pada RPP, Dalam apersepsi juga
telah disampaikan tentang motivasi dan
89
menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta
didik sehingga peserta didik pun sudah jelas
mendengarnya dan tahu maksud dari pembelajaran
tersebut. Pada kegiatan inti, adapun item yang ada
pada kegiatan ini adalah eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi sudah dilakukan dengan baik. Dalam
observasi ini guru sudah tidak lagi melakukan
kesalahan dan guru sudah tidak mengalami
kesulitan. Siswa dihadapkan pada permasalahan
yang menyangkut apa yang ada di lingkungan sekitar
dengan mencari sudut pandang yang berbeda-beda.
Siswa juga diajak untuk bertanya jawab, berdiskusi,
dan juga berkelompok untuk saling memberi gagasan
pada mata pelajaran ini. Sedangkan untuk kegiatan
konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan,
guru sudah melakukan kegiatan inti dengan baik.
Sehingga untuk setiap pertemuan terjadi
peningkatan. Guru sudah melakukan eksplorasi,
elaborasi dan konfirmasi dengan baik. Pembelajaran
juga sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran
sehingga pembelajaran dapat tercapai.
Kegiatan terakhir pada siklus 2 pelaksanaan
pembelajaran adalah penutup. Dalam kegiatan
penutup guru mampu membuat rangkuman,
melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan
90
pembelajaran yang sudah dilakukan. Berdasar studi
dokumentasi dan studi observasi guru sudah
melakukan evaluasi pembelajaran yaitu dengan
menggunakan tes tertulis. Tes tertulis dilakukan
untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman
siswa pada materi pembelajaran yang telah diberikan
oleh guru pada saat akhir pertemuan. Setelah
kegiatan pembelajaran selesai dilakukan, maka
selesai juga kegiatan supervisi yang dilakukan oleh
supervisor. Di akhir kegiatan pelaksanaan supervisi,
supervisor membuat perjanjian dengan guru yang
disupervisi untuk membicarakan hasil pengamatan
selama proses pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan observer dan
kepala sekolah, pelaksanaan supervisi kunjungan kelas
pada siklus 2 ini sudah sesuai dengan perencanaan.
Sehingga peneliti menyusun refleksi sebagai berikut;
Pembuatan RPP sudah baik,guru telah menuliskan
identitas RPP, dalam merumuaskan tujuan juga telah
memenuhi kriteria. Guru juga sudah melaksanakan
apersepsi dengan baik dan juga sudah memberi motivasi
kepada peserta didik.
4.2.3.3 Siklus 2 kelas VI (enam)
a. Perencanaan
Proses tindakan pada siklus 2 merupakan hasil
refleksi yang telah dilaksanakan pada siklus
91
sebelumnya, yaitu siklus 1. Berikut adalah beberapa
hasil refleksi pada siklus sebelumnya antara lain:
1. Pembuatan RPP perlu diperbaiki terutama pada soal
tes akhir pelajaran dan petunjuk kerja pada RPP
perlu diperjelas agar siswa mudah dalam
mengerjakan lembar kerja siswa.
2. Guru dalam mengajar pada saat eksplorasi belum
mengadakan apersepsi dengan baik, contohnya tidak
menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta
didik, dan juga masih merasa canggung.
3. Pada waktu elaborasi guru kurang tepat dalam
menggunakan waktu.
Dalam perencanaan pelaksanaan kali ini, Kepala
Sekolah memberi masukan untuk memperbaiki dalam
pembuatan RPP terutama pada pembuatan soal tes
perlu dilengkapi kunci dan kriteria penilaian perlu
memperjelas membuat petunjuk kerja LKS, guru juga
disarankan agar dalam pembelajaran pada apersepsi
untuk menyampaikan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik.
b. Pelaksanaan
Tindakan penelitian pada siklus 2 dilaksanakan
pada tanggal 22 November 2017 di kelas VI. Dengan
alokasi waktu 2x35 menit (dua jam mata pelajaran)
Mata pelajaran yang disajikan adalah mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dengan KD 1.3
92
Mengidentifikasi benua-benua. Dalam KD tersebut
siswa diharapkan mampu mengidentifikasi benua-
benua dan juga Asia Tenggara, dan membedakan
benua-benua yang ada di dunia.
c. Observasi
1. Penilaian RPP
Pada siklus yang kedua ini penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada guru kelas
VI sudah baik/sudah diperbaiki. Adanya identitas,
satuan pendidikan, Standar Kompetensi, Kompetensi
dasar, maupun soal tes dalam akhir pembelajaran
juga sudah dilengkapi dengan kunci jawaban yang
sudah terstruktur dengan baik. Materi tes sudah
merujuk pada materi yang berkaitan dengan
pembelajaran yang dibawakan. Pedoman penilaian
dalam siklus 2 sudah memuat indikator yang
mencakup penghitungan analisis nilai.
4. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Pada tahap siklus 2 penelitian dilakukan seperti
halnya ketika melakukan penelitian pada siklus
sebelumnya yaitu tetap dengan menggunakan
instrumen PKG. Hasil yang didapat dari observasi
pembelajaran tersebut adalah kinerja guru ketika
mengajar di kelas sudah meningkat dibandingkan
siklus 1. Guru juga telah menyampaikan beberapa
93
item yang sempat tidak disampaikan pada waktu
siklus sebelumnya. Ada beberapa penggalan
wawancara pada supervisi kunjungan kelas dari
observer kepada guru kelas VI. Saat dilakukan
observasi siklus 2 ini guru telah menyampaikan
pendahuluan sesuai dengan apa yang ada pada RPP,
Dalam apersepsi juga telah disampaikan tentang
motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran
kepada peserta didik sehingga peserta didik pun
sudah jelas mendengarnya dan tau maksud dari
pembelajaran tersebut.
Pada kegiatan inti, beberapa item yang ada pada
kegiatan ini adalah eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi sudah dilakukan dengan baik. Dalam
observasi ini guru sudah tidak lagi melakukan
kesalahan dan guru sudah tidak mengalami
kesulitan. Siswa dihadapkan pada permasalahan
yang menyangkut apa yang ada di lingkungan sekitar
dengan mencari sudut pandang yang berbeda-beda.
Siswa juga diajak untuk bertanya jawab, berdiskusi,
dan juga berkelompok untuk saling memberi gagasan
pada mata pelajaran ini. Sedangkan untuk kegiatan
konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan,
guru sudah melakukan kegiatan inti dengan
baik.Sehinga untuk setiap pertemuan terjadi
94
peningkatan. Guru telah melakukan eksplorasi,
elaborasi dan konfirmasi dengan baik.
Kegiatan terakhir pada siklus 2 pelaksanaan
pembelajaran adalah penutup. Dalam kegiatan
penutup guru mampu membuat rangkuman,
melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan. Berdasar studi
dokumentasi dan studi observasi guru sudah
melakukan evaluasi pembelajaran yaitu dengan
menggunakan tes tertulis.
2. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan observer dan
kepala sekolah, pelaksanaan supervisi kunjungan kelas
pada siklus 2 ini sudah sesuai dengan perencanaan.
Sehingga peneliti menyusun refleksi sebagai berikut;
Pembuatan RPP sudah baik,guru telah menuliskan
identitas RPP, dalam merumuaskan tujuan juga telah
memenuhi kriteria. Guru juga sudah melaksanakan
apersepsi dengan baik dan juga sudah memberi motivasi
kepada peserta didik. Dalam proses pembelajaran, guru
sudah menggunakan alat peraga (dengan
menghubungkan konteks materi dengan lingkungan
sekitar) sehingga dapat lebih menyerap materi dalam
memori peserta didik. Terakhir, guru sudah membuat
tes tertulis sesuai dengan struktur materi pembelajaran.
Sehingga pada siklus ini penelitian dianggap selesai
karena telah memenuhi target pencapaian penelitian.
95
Dalam akhir penelitian siklus I dapat disimpulkan
hasil observasi proses pembuatan perencanaan
pembelajaran dan proses pembelajaran adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.4 Hasil Supervisi Kunjungan Kelas Siklus II
No Guru
Hasil
Perencanaan
Pembelajaran
Proses
Pembelajaran
1 Kelas IV 80% 84
2 Kelas V 83% 82
3 Kelas VI 80% 84
Dari hasil observasi menunjukan bahwa
pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang telah
dilaksanakan pada siklus 2 dapat meningkatkan kinerja
pada guru. Pada tabel dapat dilihat bahwa perolehan
nilai penyusunan perencanaan pembelajaran dari tiga
guru kelas adalah 80%, 83%, dan 80% dengan kategori
baik dan dalam pelaksanaan pembelajaran dari tiga guru
tersebut memperoleh 84, 82, dan 84 dengan kategori
baik. Hal ini dapat diartikan bahwa Penyusunan
perencanaan pembelajaran dan proses pembelajaran
telah sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
96
sebelumnya, sehingga peneliti pikir pengadaan supervisi
kunjungan kelas tidak dilaksanakan lagi.
4.3 Pembahasan Penelitian
Pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di SDN 2
Greges dengan melalui dua tahap siklus (siklus I dan
siklus II) terlihat adanya peningkatan dalam
pembelajaran dan kinerja guru. Peningkatan
pembelajaran pada komponen menyusun perencanaan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan menilai
hasil belajar siswa. Penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Suyoko dan Purwati yang
menyatakan bahwa kinerja guru dalam pembelajaran
dapat meningkat setelah dilakukan supervisi dengan
pendekatan kolaboratif. Namun perbedaannya,
penelitian kali ini terletak pada teknik supervisi yang
digunakan. Pada penelitian ini mengunakan teknik
perorangan yaitu menggunakan supervisi kunjungan
kelas, pada penelitian Suyoko dan Purwati mengunakan
supervisi kolaboratif. Hasil penelitian ini memperkuat
penelitian sebelumnya yang berjudul peningkatan
supervisi akademik oleh Putu dan Nyoman (2007), yang
mengemukakan bahwa supervisi akademik dapat
membantu guru-guru matematika dalam menyusun
RPP. Perbedaan terletak pada subyek yang diteliti pada
penelitian terdahulu subyeknya guru matematika satu
gugus, sedangkan penelitian ini subyeknya kepala
sekolah. Persamaannya dengan penggunaan pendekatan
97
kualitatif dengan metode penelitan tindakan sekolah.
Perbedaan atau temuan yang ada dalam penelitian ini
adalah adanya evaluasi diri pada saat refleksi antara
guru dengan supervisor.
Supervisi kunjungan kelas merupakan kegiatan
yang menyangkut kepala sekolah dalam mengamati
kegiatan guru selama pembelajaran dalam mengajar
dengan berbagai teknik dan metode yang digunakan.
Syaiful Sagala (2012: 187) mengemukakan bahwa
kunjungan kelas adalah suatu kunjungan yang
dilakukan supervisor dalam suatu kelas pada saat guru
sedang mengajar dengan tujuan untuk membantu guru
yang bersangkutan mengatasi masalah/kesulitan
selama mengadakan kegiatan pembelajaran. Supervisi
yang sudah terprogram dengan baik serta tahapan-
tahapan pelaksanaannya dilaksanakan dengan prosedur
yang benar, maka pastilah terbukti sepervisi akademik
kunjungan kelas dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran serta kinerja guru. Menurut Sagala (2009)
juga menambahkan dalam supervisi kunjungan kelas
dapat dilaksanakan dengan tiga pola. Pelaksanaan
Supervisi akademik kunjungan kelas pada penelitian ini
menggunakan pola pemberitahuan terlebih dahulu
(announced visitation) dengan waktu yang telah
ditetapkan. Kepala sekolah maupun peneliti dapat
secara langsung melihat bagaimana cara guru mengajar
dengan menggunakan berbagai alat peraga, metode
98
pembelajaran agar siswa/peserta didik dapat menerima
dengan baik materi pembelajarannya, sehingga apabila
ada kekurangan dalam pengajaran kepala sekolah
maupun peneliti dapat memperbaiki dan meningkatkan
kinerja guru. Dengan adanya program supervisi dan
instrumen supervisi dalam penelitian ini, telah berhasil
meningkatkan pembelajaran guru dalam menyusun
RPP. Penilik sekolah dapat memanfaatkan contoh
program supervisi dan instrumen supervisi ini sebagai
bahan pembinaan kepala sekolah dalam melaksanakan
kunjungan kelas untuk peningkatan kualitas
pembelajaran guru.
Kegiatan supervisi yang ada dalam penelitian ini
di awali dengan kegiatan perencanaan, Purwanto (2009)
menyatakan perencanaan adalah suatu cara
mengidentifikasi masalah. Dalam penghampiran
masalah perencana tindakan berbuat merumuskan apa
saja yang akan dikerjakan dan bagaimana cara
mengerjakannya. Dalam perencanaan penelitian ini
yaitu dengan diawali membuat program ruang lingkup
supervisi, merumuskan tujuan supervisi, kemudian juga
lembar penelaah RPP, membuat jadwal supervisi
kunjungan kelas,serta membuat kesepakatan waktu
untuk supervisi. Lembar penelaahan RPP dibuat untuk
menelaah RPP. nstrumen tersebut digunakan untuk
mengetahui apakah RPP yang telah dibuat oleh guru
sudah sesuai dengan standar penyusunan RPP yang
99
meliputi: Identitas mata pelajaran, Standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, pencapaian kompetensi,
tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil
belajar, penilaian hasil belajar, sumber belajar. Sebelum
dilakukan supervisi kunjungan kelas, terlebih dulu
dibuat jadwal untuk memudahkan pelaksanaan
supervisi. Selain membuat jadwal, juga ditetapkan
alokasi waktu untuk supervise yaitu dua kali 35 menit
(2 jam pelajaran).
Penerapan supervisi harus disesuaikan dengan
instrument yang telah dibuat sebelumnya. Pada saat
melakukan supervisi, kepala sekolah memberitahu
kepada guru yang bersangkutan agar proses supervise
berjalan dengan baik, sehingga guru kelas dapat
menyiapkan administrasi yang dibutuhkan selama
proses supervisi. Berdasarkan data observasi yang
dilakukan peneliti dapat diketahui pada saat melakukan
supervisi, kepala sekolah haruslah bersikap bijak.
Kepala sekolah berada di belakang ruang kelas, untuk
mengamati jalannya proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dengan membawa lembar
instrumen penilaian supervisi. Pada lembar observasi
yang dibawa kepala sekolah terdapat beberapa point
yang akan dikalkulasikan/diproses dalam pembuatan
perencanaan pembelajaran dan juga pada proses
pembelajaran berlangsung.
100
Dapat dijelaskan bahwa dalam proses
perencanaan pembelajaran guru telah menyiapkan
rencana pembelajaran (RPP) yang akan disampaikan
pada materi tertentu. Di dalamnya terdapat beberapa
indikator, antara lain identitas sekolah, standar
kompetensi, kompetensi dasar, alokasi waktu,
perumusan indicator, dan juga skenario pembelajaran.
Guru juga membuat pedoman penilaian (scoring) serta
membuat kunci jawabannya.
Supervisi kunjungan kelas dilanjutkan pada
kegiatan inti pembelajaran yang disupervisi meliputi
kegiatan eksplorasi, kegiatan elaborasi dan kegiatan
konfirmasi. Guru melakukan kegiatan eksplorasi salah
satunya adalah dengan melibatkan siswa dalam mencari
informasi belajar dari berbagai sumber yang ada
disekitarnya dengan penerapan prinsip alam oleh guru .
Namun dalam penggunaan alat peraga pembelajaran
guru masih mengalami kesulitan. Kegiatan terakhir
pada pelaksanaan pembelajaran adalah penutup. Pada
kegiatan penutup, diharapkan guru mampu membuat
rangkuman pembelajaran, melakukan penilaian dan
refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah
dilakukan. Guru juga menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan yang akan dilaksanakan
berikutnya.
Berdasarkan pada data observasi dapat diketahui
pada saat proses pelaksanaan supervisi, supervisor ikut
101
serta dalam kegiatan pembelajaran. Supervisor duduk di
bagian belakang ruang kelas dan bersikap seolah-olah
jadi peserta didik yang sedang mengikuti proses
pembelajaran. Supervisor mendengarkan penjelasan
materi dari guru, sambil melakukan pengamatan
terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Kegiatan
terakhir pada pelaksanaan pembelajaran adalah
penutup.. Pada kegiatan penutup diharapkan guru
dapat membuat rangkuman pembelajaran, melakukan
penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
yang sudah dilakukan. Guru juga menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Guru melakukan kegiatan penutup dengan
membuat rangkuman atau simpulan dari pembelajaran
yang telah dilaksanakan. Guru juga dapat memberikan
umpan balik (feedback) terhadap proses hasil
pembelajaran dan dapat menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan yang akan dating.
Tahap terakhir dari supervisi kunjungan kelas
adalah evaluasi dan refleksi. Kepala sekolah
mengevaluasi berbagai macam hal yang telah terjadi
selama observasi terhadap guru selama melakukan
proses pembelajaran. Hasil pengamatan supervisi akan
disampaikan kepada guru pada kegiatan tindak lanjut
atau pertemuan balikan. Pertemuan tindak lanjut
merupakan pertemuan yang dilakukan untuk
membahas kekurangan dan kelebihan guru selama
102
proses kegiatan pembelajaran berlangsung. berdasarkan
data dokumentasi dan data hasil observasi supervisi
kepada gur, dalam menjalankan proses kegiatan belajar
mengajar sudah baik .
Mulyasa (2013) menyatakan bahwa kunjungan
dan observasi kelas sangat bermanfaat untuk
mendapatkan informasi tentang proses belajar mengajar
secara langsung, baik yang menyangkut kelebihan
maupun kekurangan dan kelemahamnnya. Memang
tepat sekali, bahwa adanya pelaksanaan supervisi
kunjungan kelas ini dapat memberitahu secara jelas
bahwa ada berbagai kekurangan dan kelebihan kinerja
guru di SDN 2 Greges. Dalam hal ini peneliti
menemukan adanya informasi tentang kekurangan yang
ditemukan pada guru kelas IV, V, dan VI. Dari hasil
pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang telah
dilakukan oleh peneliti, terdapat adanya peningkatan
kinerja guru.
4.3.1 Supervisi Kunjungan Kelas sebagai upaya
Peningkatan Kinerja Guru
Hasil penelitian tindakan sekolah menunjukan
bahwa melalui supervisi kunjugan kelas dapat
meningkatkan kompetensi pembelajaran guru di SD
Negeri 2 Greges Kecamatan Tembarak Kabupaten
Temanggung dalam penyusunan RPP dan pelaksanaan
pembelajaran.
Dalam perencanaan supervisi kunjungan kelas,
kepala sekolah juga melibatkan guru-guru yang akan
103
disupervisi. Guru diberi kesempatan untuk bertanya dan
mengkonsultasikan permasalahan-permasalahan dalam
penyusunan rencana pembelajaran yang akan diajarkan
sehingga guru menjadi lebih mantap dalam
melaksanakan pembelajaran dikelas. Hasil penelitian di
atas mendukung pendapat yang dikemukan oleh Hartoyo
(2006: 92) bahwa perencanaan meliputi tujuan, waktu,
tempat, instrumen, dan sebagainya yang diperlukan
dalam proses supervisi. Perencanaan yang matang akan
menunjukan hasil yang optimal dalam pembelajaran.
Perencanaan merupakan proses penyusunan sesuatu
yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Pelaksanaan supervisi kunjungan kelas dalam
penelitian ini menggunakan beberapa tahap yaitu
perencanaan, observasi dan yang terakhir refleksi.
Adapun penelitian ini terdapat beberapa kesamaan
dalam penelitian lainnya yang dilakukan oleh oleh Mary
Macdalena, A.Komuji (2013) (Ministry of Education
Malaysia, 2003). Tri Widodo (2014), Supervisi Kunjungan
Kelas dalam Meningkatkan Kinerja Guru IPA SMP Begeri
1 Bandungan. Brotosedjati (2012) Pengaruh Supervisi
Kunjungan Kelas Oleh Kepala Sekolah Dan Kompensasi
Terhadap Kinerja Guru SD Negeri Di Kecamatan
Sukoharjo.
Meskipun penelitian ini mempunyai kesamaan
dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,
104
penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian
sebelumnya yaitu terletak pada tahapan dan
pelaksanaan penelitian. Begitu juga perbedaan dengan
tahapan fefleksi penelitian juga dilengkapi dengan
evaluasi diri bersama-sama dari berbagai kegiatan guru
selama adanya proses belajar mengajar dan juga setelah
adanya mengamati rekaman dengan proses kegiatan
belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru
tersebut, maka hasil evaluasi diri guru merupakan cikal
bakal akan adanya pembahasan antara supervisor
dengan guru.
Dalam penelitian ini peneliti juga menekankan
kegiatan refleksi terutama dalam hal mengevaluasi diri.
Evaluasi diri merupakan kunci utama seorang guru agar
dapat meningkatkan kinerjanya, karena ketika guru
menemui masalah yang dihadapi, mereka akan segera
mengkonsultasikan dengan pihak supervisor dan akan
mencari jalan keluarnya. Dalam pembahasan tersebut
dapat disimpulkan bahwa tahapan peneliti dalam
penelitian supervisi kunjungan kelas meliputi
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi
dengan menekankan evaluasi diri.