bab iv hasil dan pembahasan -...
TRANSCRIPT
1
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian
dan pembahasan yang telah dilakukan pada tujuh partisipasi
selama kurang lebih tiga bulan. Penyajian data hasil penelitian akan
peneliti bagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama berisikan
gambaran tempat penelitian.
Pada bagian kedua peneliti akan memaparkan data
demografi partisipan yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, lama
menggunakan tanaman obat keluarga. Pada bagian ketiga peneliti
akan mengulas hasil penelitian berupa hasil analisa tema yang
mencakup deskripsi hasil wawancara mendalam semi terstruktur
dan catatan lapangan yang peneliti susun berdasarkan tema-tema
yang ditemukan tentang pemanfaatan tanaman obat keluarga.
Hasil penelitian yang diperoleh akan peneliti bandingkan
dengan teori-teori dan hasil penelitian sebelumnya, yang memiliki
keterkaitan dengan penelitian ini. Peneliti juga membahas
keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian yang terkait dengan
pemanfaatan tanaman obat keluarga.
2
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kelurahan Kecandran adalah salah satu desa yang berada
di Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga, dengan luas wilayah
kelurahan 400,4 ha. Desa ini terletak di sebalah barat Kota
Salatiga. Yang terdiri dari enam RW dan dua puluh tiga RT yaitu
RW I (Winong) mempunyai empat RT, RW II (Gedongan) terdiri dari
tiga RT, RW III (Karang Padang) terdiri dari tiga RT, RW IV
(Sawahan) terdiri dari tiga RT, RW V (Ngalian) terbagi atas empat
RT, dan RW VI (Gamol) yang terdiri dari enam RT. Adapun batas-
batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
a. Sebelah utara : Desa Pulutan
b. Sebelah selatan : Desa Polobugo
c. Sebelah barat : Desa Gedangan
d. Sebelah timur : Kelurahan Sidorejo dan Dukuh
Sumber : news.inwepo.com
3
4.2 Karakteristik partisipan
Tabel 4.1 Karakteristik Partisipan
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
Inisial Tn. G Ny. D Ny. U Tn. J Ny. T Tn. D Tn. N
Jenis
Kelamin
L P P L P L L
Umur 25 31 68 60 50 24 24
Lama
menggu-
nakan
TOGA
5tahun 2tahun 5bulan 1tahun 5tahun 5tahun 3tahun
Selain karakteristik yang telah dipaparkan pada tabel di
atas, partisipan mempunyai karakteristik pemanfaatan TOGA yang
diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. P1
mempunyai kebun di samping rumah. Hampir seluruh kebunnya ia
tanami dengan tanaman obat seperti jahe, daun pepaya, kunir dan
laos. P2 halaman depan rumah memiliki tanaman obat seperti daun
sirih merah, lidah buaya. Dan samping rumah memiliki tanaman
obat seperti jahe, kunir, dan kencur. P3 terdapat hasil panen
tanaman obat dari halaman rumah, ia memiliki tanaman obat
dihalaman rumah seperti daun pepaya, daun singkong, kunir laos,
4
sere dan jahe. P4 hanya menanam cengkeh dan kunir di halaman
rumahnya. P5 mempunyai banyak sekali tanaman obat di sekitar
rumah nya seperti kunir, daun binahong, daun sirsak, blimbing,
kencur, daun sirih. P6 memiliki tanaman jahe di samping rumah
baru kemarin ia tanam kembali karena tiga hari yang lalu baru saja
di panen. P7 menanam jahe, kunyit dan temulawak di belakang
rumah nya.
4.3 Hasil Penelitian
Hasil penelitian berupa hasil analisa tema yang mencakup
deskripsi hasil wawancara mendalam semi terstrukrur dan catatan
lapangan yang peneliti susun berdasarkan tema-tema yang
ditemukan tentang pemanfaatan tanaman obat.
Dari penelitian ini didapatkan tema utama dan sub tema
yang menjawab tujuan khusus terkait dengan tentang manfaat
tanaman obat keluarga (TOGA) untuk kesehatan. Tujuan utama
dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tentang pemanfaatan
tanaman obat keluarga (TOGA), sehingga melangkah dari tujuan
umum tersebut diawali tujuan khusus yang pertama, peneliti ingin
mengetahui jenis tanaman obat yang dimanfaatkan. Tujuan khusus
kedua yaitu upaya pemanfaatan tanaman obat keluarga. Tujuan
khusus ketiga yaitu dampak penggunaan tanaman obat.
5
a) Tujuan Khusus 1: Mengetahui jenis tanaman obat yang
diketahui dan dimanfaatkan
Pada penelitian ini, peneliti mengetahui jenis tanaman obat
yang dimanfaatkan oleh partisipan. Semua ungkapan yang
disampaikan oleh partisipan dipengaruhi oleh pengetahuan
pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA).
b) Tujuan khusus 2: Pemanfaatan tanaman obat keluarga
Dengan adanya pemanfaatan tanaman obat keluarga, peneliti
ingin mengetahui tanaman obat yang partisipan pakai sebagai obat
keluarga dan digunakan dalam kesehatan masyarakat.
c) Tujuan khusus 3: Dampak penggunaan tanaman obat
Setiap partisipan pasti memiliki cara tersendiri untuk
penggunaan tanaman obat. Berbagai cara yang dilakukan oleh
partisipan untuk meramu tanaman obat. kemudian peneliti ingin
mengetahui hasil manfaat setelah mengkonsumsi obat tersebut.
Dibawah ini adalah skema yang menunjukan temuan sub
tema untuk tujuan khusus 1,2 dan 3 dari hasil penelitian
6
Skema 4.1 Tema 1 Pemanfaatan TOGA Untuk Kesehatan
Kata Kunci Kategori Sub Tema Tema
Jahe, kunir,
lidah buaya,
kencur, laos
Keinginan
memanfaatka
n TOGA
Sebagai obat
pertama
sebelum
kedokter
Ditumbuk,
diparut,
digodok
Pemanfaatan
TOGA untuk
kesehatan
Jenis-jenis
tanaman
obat
Cara meramu
TOGA
Pengetahuan
TOGA
Pemanfaatan
TOGA
Tidak ada
/Sangat
bermanfaat
Dampak
Penggunaan
TOGA
Sebagai obat
keluarga Kegunaan
TOGA
Murah dan
mudah
didapat
Upaya
pemanfaatan
Kuratif
(penyembuha
n penyakit)
Promotif
(menjaga
kesehatan)
Preventif
(pencegahan)
7
Sub Tema 1.1 Pengetahuan Tanaman Obat
Sebagian partisipan dalam penelitian ini merupakan petani.
Namun, saat ini hanya 3 dari 7 partisipan yang masih menjadi
petani aktif. Dalam penelitian ini peneliti menemukan adanya
pengetahuan yang cukup baik tentang pengetahuan masyarakat
tentang tanaman obat keluarga (TOGA). Hal tersebut terlihat dari
jawaban partisipan yang mengetahui jenis-jenis tanaman obat dan
mendekati teori.
Jawaban tersebut terungkap dari salah satu partisipan.
P5 : ”Banyak sekali kunir, jahe, daun blimbing, daun pandan,
sirsak, daun binahong.”
P1 : ”Seperti kunir, jahe, kencur, laos sama daun pepaya.”
Dan jawaban ini tentang pengetahuan meramu tanaman dari salah
satu partisipan.
P3 : ”Jahe diparut diperes yo keno,nek wes bar ngono digodog
trus di kei gulo jowo,di minum.”
(Jahe di parut diperes tidak apa-apa,di godok trus di kasih
gula jawa,lalu diminum)
P5 : ”Misal kayak kulit manggis tidak perlu diramu hanya
direbus saja. Misal satu buah kulit manggis direbus dengan air 2
8
gelas tinggal diminum itu untuk menyembuhkan jantung, bisa untuk
liver bisa juga untuk kanker.”
Ungkapan di atas menunjukan bahwa partisipan memiliki
pengetahuan yang cukup baik untuk meramu tanaman obat. Hal
tersebut dapat dinilai dari kemampuan partisipan dalam menjawab
pertanyaan yang diajukan dengan benar.
Sub tema 1.2 Pemanfaatan Tanaman Obat
Hampir seluruh partisipan tau bagaimana cara
menggunakan tanaman obat keluarga untuk di manfaatkan sebagai
obat keluarga. Mereka mendapatkan tanaman tersebut dari
halaman rumah sekitar mereka dan menggunakannya sebagai obat
keluarga.
Jawaban tersebut terungkap dari partisipan.
P5 : ”misal daun sirih untuk mata, matanya bisa lebih terang
nanti buat sakit gigi untuk berkumur nanti direbus bisa, kalo
jahe untuk masuk angin, daun binahong kalo direbus itu bisa
di gunakan luka bekas oprasi dan diminum airnya, bisa juga
kena panas, misal kena minyak tanah, kena strika itu bisa
langsung hilang diremas-remas keluar getah nya langsung
di tempelkan.”
9
P1 : ”Daun pepaya bisa digunakan untuk melancar kan
ASI/menyusui, beras kencur bisa menghangatkan badan.”
Dan jawaban ini terungkap dari salah satu partisipan dari hasil
penggunaan tanaman obat.
P5 : ”sangat bermanfaat.”
P1 : ”Sembuh mas.”
P3 : ”iyo,hasilnya nemen pokoke.”
(iya, hasilnya bener-bener sembuh pokoknya)
P7 : ”ning awak seger to mas.”
(ya di badan seger lah mas)
Sedangkan mengenai jawaban keinginan memanfaatkan TOGA
terungkap dari partisipan sebagai berikut:
P1 : ”Karna murah dan mendapatkannya gampang.”
P5 : ”Itu adalah obat pertama sebelum kedokter jadi kita
berusaha mengobati dulu jika belum sembuh, baru ke
dokter.”
10
4.4 Pembahasan
4.4.1 Pemanfaatan TOGA Untuk Kesehatan
Manfaat TOGA untuk kesehatan masyarakat dipengaruhi
oleh ketujuh partisipan terhadap jenis-jenis tanaman, meramu
TOGA, dorongan memanfaatkan TOGA, menggunakan TOGA dan
dampak penggunaan TOGA. Pada pengetahuan terhadap jenis
tanaman obat dari ketujuh partisipan mengetahui jenis-jenis
tanaman yang berbeda-beda P1 mengetahui kunir, jahe, kencur,
jahe, daun pepaya, laos. P2 sirih, lidah buaya, laos, sere. P3 jahe,
kunir, kencur. P4 cengkeh, daun pepaya, daun singkong. P5 kunir,
binahong, kulit manggis. P6 jahe, daun jambu biji. P7 kunir, jahe,
lengkuas. Menurut Nita Suherneti, Aan sujana, Deni kurniadi (2009)
dibeberapa daerah indonesia, banyak sekali tanaman obat yang
digunakan oleh masyarakat. Pemanfaatan tanaman obat ini dikenal
dengan obat tradisional atau jamu Tradisional. Disebut tradisional
karena cara pengolahannya dilakukan secara manual. Beberapa
jenis tanaman obat di antaranya adalah jahe, kunir, kencur, bawang
merah, kumis kucing, cengkeh, sirih, daun pepaya, daun jambu biji,
temulawak. Pernyataan Nita Suherneti, Aan sujana, Deni kurniadi
sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh partisipan. kemudian
dalam pengetahuan cara meramu tanaman obat mereka
mempunyai cara-cara yang tersendiri untuk meramu tanaman obat
11
untuk dijadikan obat keluarga dengan baik. P1 menjawab tumbuk,
diseduh. P2 menjawab digodok, di peras. P3 menjawab di parut, di
tumbuk. P4 menjawab dioleskan, digodok. P5 menjawab di peras,di
parut di tumbuk. P6 menjawab langsung dikunyah, di godok. P7
menjawab di godok, diparut. Menurut Dalimartha (2008) istilah
dalam meramu herbal adalah merebus: memasukan simpilisia
kedalam panci yang berisi air, air cucian beras,atau arak sampai
permukaan cairan kira-kira 2 cm di atas simplisia. Memipis:
menghaluskan ramuan herbal dengan menggunakan batu giling
dan pipisan. Menggiling: menghaluskan simplisia dengan
menggunakan alat giling. Menggoseng: menggoreng simplisia
tanpa minyak. Mengembunkan: meletakan ramuan herbal berupa
air teh atau air rebusan simplisia dalam wadah seperti cangkir di
ruang terbuka pada malam hari sampai pagi hari. Menyeduh:
menyiram atau mencampur simplisia dengan air panas. Tim:
Mengukus dengan alat khusus berupa panci 2 tingkat, yakni bagian
bawah berisi air dan bagian atas merupakan tempat meletakkan
simplisia dalam mangkuk. Panci ini kemudian diletakkan diatas api
sehingga air bagian bawah mengeluarkan uap panas dan
memanasi simplisia dalam mangkuk. Dan cara inilah yang biasa
mereka gunakan untuk meramu tanaman obat keluarga sebagai
obat kesehatan keluarga.
12
Sedangkan mengenai keinginan memanfaat tanaman obat
keluarga (TOGA) yang telah disebutkan oleh partisipan P1, P2, P3,
P4, P6, P7 mengatakan bahwa keinginan untuk memanfaatkan
TOGA adalah karena murah dan mudah didapat. Hampir seluruh
partisipan mendekati keinginan yang telah disebutkan oleh Pandi
Winoto CP . Dalam bukunya yang berjudul Pengobatan Alternatif 1
(2003) Pandi Winoto CP menyebutkan obat-obatan alam
sebenarnya sudah dikenal dan digunakan oleh masyarakat yang
dikenal dengan obat tradisional. Bahan obat-obatan tradisional
umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan yang sering disebut
Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Obat-obatan tradisional memiliki
keunggulan dari antara lain: memiliki khasiat penyembuhan, mudah
didapat khususnya di lingkungan perdesaan, harganya relatif lebih
murah dibandingkan dengan obat-obatan kimia, pada umumnya
tidak memiliki efek samping. Sedangkan P5 mengatakan bahwa
TOGA adalah pertolongan pertama sebelum pergi kedokter. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Rahmat (2004) bahwa pada dasarnya
TOGA dapat didefinisikan sebagai sebidang tanah pekarangan
yang digunakan untuk memelihara tanaman obat. Pengembangan
TOGA dipekarangan mempunyai banyak manfaat dari aspek sosial
tanaman obat dapat dimanfatkan sebagai bahan ramuan obat untuk
pertolongan pertama sebelum mendapatkan pengobatan dari
dokter.
13
Kemudian mengenai kegunaan tanaman obat, semua
partisipan P1, P2, P3, P4, P5,P6 dan P7 mengatakan bahwa
tanaman obat keluarga sebagai tumbuhan obat yang efektif untuk
mengobati penyakit. Menurut Fauziah (2008) tidak berarti tanaman
yang ditanam hanya tanaman hias yang berkhasiat obat. Tanaman
obat yang tergolong rempah-rempah atau bumbu dapur, tanaman
pagar, tanaman buah, tanaman sayur, atau bahkan tanaman liar
pun dapat dapat di tata sebagai tanaman obat keluarga.
Pernyataan ini sesuai dengan pendapat P1, P2, P3, P4, P5, P6 dan
P7. Hal itulah yang sering mereka lakukan untuk memanfaatkan
tanaman obat keluarga sebagai obat untuk kesehatan. Untuk
dampak penggunaan TOGA partisipan hampir semua partisipan
memiliki jawaban yang sama. P1, P2, P3, P4, P5, P6 dan P7
mengatakan bahwa dampak dari menggunakan tanaman obat
sangat bermanfaat bagi kesehatan keluarga dan hasilnya benar-
benar manjur dan sembuh. Menurut Hembing (2000) pentingnya
pengembangan pemanfaatan tanaman obat yang telah terbukti
bermanfaat dan diakui keberadaannya karena memang selama ini
masyarakat juga telah merasakan khasiatnya. Kekayaan alam
berupa tanaman obat yang sangat berguna ini harus benar-benar
dioptimalkan pemanfaatannya karena potensi yang terkandung.
Pengobatan tradisional yang diketahui selain efektif, efisien, dan
aman juga bersifat ekonomis sehingga dianggap sebagai solusi
14
terbaik, apalagi dengan semakin melambungnya harga-harga obat
modern. Pernyataan tersebut sesuai dengan pernyataan P1, P2,
P3, P4, P5, P6 dan P7. Dengan menggunakan TOGA yang sangat
bermanfaat masyarakat bisa memanfaatkan tanaman obat sebagai
obat keluarga untuk kesehatan masyarakat.
4.4.2 Pengetahuan Upaya Pemanfaatan
Tabel 4.2 Ringkasan P1
Pengetahuan jenis
tanaman
Upaya Pemanfaatan
Kunir
Kencur
jahe
Daun
Pepaya
Laos
Preventif (pencegahan) √
Promotif
(meningkatkan/menjaga
kesehatan)
√
√
√
√
Kuratif (penyembuhan
penyakit)
√
√
Analisis Partisipan 1
a) Pengetahuan
Dari data yang didapat peneliti mendapatkan bahwa P1
mengetahui kunir, kencur, jahe, pepaya dan laos sebagai tanaman
obat keluarga. P1 mengetahui tentang jenis-jenis tanaman obat
15
karena P1 secara turun-temurun telah diwarisi oleh ibunya yang
menjual jamu keliling. Hingga kini ibunya masih menjual jamu
keliling. Dan disamping itu P1 memiliki kebun untuk menanam
tanaman obat tersebut yang dipakai sebagai tanaman obat untuk
keluarganya dan untuk dijual. Kondisi yang mempengaruhi P1
hanya mengetahui tanaman kunir, jahe, kencur, pepaya dan laos
karena P1 sering menanam tanaman obat tersebut dikebun. Jadi
P1 hanya sering menggunakan tanaman obat yang dia tanam
dikebunnya.
b) Upaya Pemanfaatan
1. Kunir: Dari kesehariannya P1 menggunakan kunir sebagai
promotif tidak dipakai untuk preventif dan kuratif karena P1
hanya mengetahui tentang kunir sebagai meningkatkan
nafsu makan. padahal kunir tidak hanya meningkatkan
nafsu makan saja tetapi kegunaannya masih banyak selain
untuk meningkatkan nafsu makan bisa juga untuk
menyembuhkan bagian tubuh yang bengkak maupun terkilir
dan bisa untuk lainnya.
2. Kencur : P1 menggunakan kencur sebagai preventif dan
kuratif tidak untuk promotif karena kebiasaan P1 jahe
digunakan untuk pencegahan batuk dan penyembuhan
penyakit tenggorokan. Padahal selain itu kencur tidak
hanya menyembuhkan penyakit tenggorokan saja tetapi
16
juga bisa menyembuhkan flu pada bayi dan masih banyak
kegunaan lainnya.
3. Jahe : Lalu Jahe, P1 menggunakannya sebagai promotif
karena biasanya P1 hanya untuk menjaga daya tahan
tubuh untuk menjaga kesehatan. Padahal jahe tidak hanya
untuk menjaga daya tahan tubuh saja tetapi masih banyak
kegunaannya bisa untuk sakit kepala, untuk meredakan
masuk angin dan lain-lain.
4. Daun pepaya: Daun pepaya yang sering P1 gunakan yaitu
untuk melancarkan ASI jadi P1 menggunakannya hanya
sebagai promotif. Padahal daun pepaya tidak hanya untuk
melancarkan ASI saja tetapi juga bisa untuk
menyembuhkan demam berdarah dan lain-lain.
5. Laos: untuk laos upaya pemanfaatannya promotif dan
kuratif tidak untuk kuratif biasanya P1 menggunakannya
untuk melancarkan peredaran darah. Padahal laos tidak
hanya untuk melancarkan peredaran darah saja tetapi juga
bisa untuk menyembuhkan rematik dan lain-lain.
Tabel 4.3 Ringkasan P2
Pengetahuan jenis
tanaman
Upaya Pemanfaatan
Sirih
Lidah
Buaya
Laos
Sere
17
Preventif (pencegahan) √ √
Promotif
(meningkatkan/menjaga
kesehatan)
√
Kuratif (penyembuhan
penyakit)
√
√
Analisis Partisipan 2
a) Pengetahuan
Dari hasil peneliti mendapatkan bahwa P2 mengetahui tanaman
obat seperti sirih, lidah buaya, laos, sere sebagai tanaman obat
keluarga. P2 mengetahui tentang jenis-jenis tanaman obat tersebut
karena dihalaman sekitar rumahnya. P2 hanya memiliki tanaman
obat sirih, lidah buaya, laos dan sere Karena yang kesehariannya
sebagai ibu rumah tangga P2 biasanya sering sekali berbincang-
bincang dengan tetangganya dan pada saat itulah P2 mendapatkan
pengetahuan tentang tanaman obat dari tetangganya saat
berbincang-bincang. Kondisi yang mempengaruhi P2 hanya
mengetahui tanaman obat tersebut adalah faktor dari
lingkungannya. Karena P2 hanya mengetahui jenis tanaman obat
itu saja yang dia gunakan.
18
b) Upaya pemanfaatan
1. Daun sirih: Upaya pemanfaatan tanaman obat yang biasa
dilakukan P2 untuk daun sirih bisa dilakukan sebagai
preventif dan kuratif tidak untuk promotif karena digunakan
sebagai kebersihan genetalia dan mencegah bau mulut.
Padahal selain itu sirih tidak hanya untuk mencegah bau
mulut saja tetapi juga bisa untuk menyumbat mimisan, bisul
dan lain-lain.
2. Lidah buaya: pemanfaatan tanaman obat yang biasa
dilakukan untuk lidah buaya bisa dilakukan sebagai preventif
tidak kuratif dan promotif karena P2 menggunakannya untuk
mencegah rontoknya rambut. Padahal lidah buaya tidak
hanya untuk mencegah rontoknya rambut saja tetapi bisa
juga untuk menurunkan kadar gula, penyakit kanker dan
lain-lain.
3. Laos: Untuk laos yang biasa dilakukan P2 sebagai promotif
tidak untuk kuratif dan preventif karena laos digunakan
untuk melancarkan peredaran darah. Padahal laos tidak
hanya untuk melancarkan peredaran darah saja tetapi bisa
untuk rematik, sakit gigi dan lain-lain.
4. Sere: Daun sere P2 menggunakannya untuk mengobati
nyeri lambung dan diare jadi hanya untuk kuratif saja tidak
untuk preventif dan promotif. Padahal kegunaan sere tidak
19
hanya untuk mengobati diare saja tetapi bisa juga untuk flu,
batuk dan lain-lain.
Tabel 4.4 Ringkasan P3
Pengetahuan jenis
tanaman
Upaya Pemanfaatan
Jahe
Kunir
Kencur
Preventif (pencegahan)
Promotif
(meningkatkan/menjaga
kesehatan)
√
Kuratif (penyembuhan
penyakit)
√
√
Analisis Partisipan 3
a) Pengetahuan
Dari data yang diperoleh peneliti mendapatkan bahwa P3
hanya mengetahui jenis tanaman obat seperti jahe, kunir dan
kencur sebagai tanaman obat keluarga. Karena P3 hanya hidup
seorang diri saja dirumah dan pada saat dia sakit P3 mencoba
untuk menyembuhkan diri dengan cara membuat ramuan dari
tanaman obat dan biasanya hanya tanaman inilah yang selama ini
sering dia gunakan untuk mengobati penyakit. Faktor yang
mempengaruhi P3 hanya mengetahui tanaman itu saja adalah
20
dikarenakan kondisi yang selama ini P3 hanya memakai tanaman
obat bila dia merasa sakit. Dan dia hanya mengetahui tanaman
obat yang sering dia pakai untuk mengobati penyakit.
b) Upaya pemanfaatan
1. Jahe: Upaya pemanfaatan yang dilakukan P3 untuk
tanaman obat jahe adalah sebagai promotif tidak kuratif dan
preventif karena P3 biasanya menggunakan jahe untuk
menjaga kesehatan agar tidak mudah masuk angin.
Padahal jahe tidak hanya untuk menjaga kesehatan saja
tetapi juga bisa untuk sakit kepala dan lain-lain.
2. Kunir: Tanaman obat kunir yang biasa dilakukan P3 sebagai
kuratif tidak untuk promotif dan preventif karena P3
menggunakannya untuk menyembuhkan penyakit maag.
Padahal kunir tidak hanya untuk menyembuhkan penyakit
maag saja tetapi selain itu bisa juga untuk menyembuhkan
kaki yang terkilir dan lain-lain.
3. Kencur: Dan kencur biasanya yang dilakukan P3 sebagai
kuratif tidak untuk preventif dan promotif karena kencur
digunakan untuk menyembuhkan batuk dan penyakit
tenggorokan. Padahal kencur tidak hanya untuk
menyembuhkan batuk saja tetapi juga bisa untuk
menambah nafsu makan dan lain-lain.
21
Tabel 4.5 Ringkasan P4
Pengetahuan jenis
tanaman
Upaya Pemanfaatan
Cengkeh
Daun
pepaya
Daun
singkong
Preventif (pencegahan)
Promotif
(meningkatkan/menjaga
kesehatan)
√
√
Kuratif (penyembuhan
penyakit)
√
Analisis Partisipan 4
a) Pengetahuan
Dari data diatas peneliti mendapatkan bahwa tanaman obat
yang sering P4 gunakan sebagai obat hanya cengkeh, daun
pepaya, daun singkong. P4 mengetahui tanaman obat sebagai obat
keluarga karena awalnya dia mengalami sakit gigi dan giginya
terdapat karies (lubang gigi) dan dia diberitahukan oleh temannya
bahwa cengkeh yang dia gunakan sebagai rokok bisa juga dipakai
untuk mengobati sakit gigi. Faktor P4 hanya mengetahui tanaman
itu saja dikarenakan P4 jarang menggunakan tanaman obat jadi dia
hanya mengetahui tanaman obat yang pernah dia pakai.
22
b) Upaya Pemanfaatan
1. Cengkeh: Upaya pemanfaatan yang dilakukan P4 untuk
tanaman cengkeh adalah sebagai Kuratif tidak untuk
preventif dan promotif karena P4 menggunakannya untuk
menyembuhkan giginya yang sakit. Padahal cengkeh tidak
hanya untuk menyembuhkan gigi yang sakit saja tetapi bisa
juga untuk anti gigitan nyamuk dan lain-lain.
2. Daun Pepaya: Untuk daun pepaya yang biasa dilakukan P4
adalah sebagai Promotif tidak untuk kuratif dan preventif
karena P4 menggunakannya untuk meningkatkan daya
tahan tubuh. Padahal daun pepaya tidak hanya untuk
meningkatka daya taha tubuh saja tetapi bisa juga untuk
melancarkan ASI dan lain-lain.
3. Daun singkong: Dan untuk daun singkong yang biasa
dilakukan P4 adalah sebagai Promotif tidak untuk kuratif dan
preventif karena daun singkong digunakan P4 untuk
Penambah darah. Padahal daun singkong tidak hanya untuk
penambah darah saja tetapi bisa juga untuk mencegah diare
dan lain-lain.
23
Tabel 4.6 Ringkasan P5
Pengetahuan jenis
tanaman
Upaya Pemanfaatan
Kulit
manggis
Daun
binahong
Kelapa
hijau
Sirih
Kencur
Preventif (pencegahan) √ √
Promotif
(meningkatkan/menjaga
kesehatan)
√
√
Kuratif (penyembuhan
penyakit)
√
√
√
√
Analisis Partisipan 5
a) Pengetahuan
Dari data diatas peneliti mendapatkan bahwa tanaman obat
yang sering P5 gunakan sebagai tanaman obat hanya kulit
manggis, daun binahong, air kelapa hijau, sirih, dan kencur. P5
mengetahui tanaman obat sebagai obat keluarga karena P5 adalah
ibu-ibu yang sering kumpul dan berbincang-bincang pada saat
arisan dengan teman-temannya. Mereka sering berdiskusi tentang
tanaman yang mereka miliki dirumahnya. Kemudian P5 lama-lama
tertarik dengan pengobatan menggunakan tanaman obat dan dia
memiliki cukup banyak dihalaman rumahnya. Faktor yang
24
mempengaruhi P5 hanya mengetahui tanaman tersebut karena
yang sering P5 gunakan hanya dihalaman rumah saja.
b) Upaya pemanfaatan
1. Kulit manggis: Upaya pemanfaatan yang dilakukan P5 untuk
tanaman Kulit manggis adalah sebagai kuratif tidak promotif
dan preventif karena P5 menggunakan kulit manggis
sebagai penyembuhan penyakit jantung. Padahal kulit
manggis tidak hanya sebagai penyembuhan penyakit
jantung saja tetapi juga bisa juga untuk mengobati kanker
payudara, kanker hati dan lain-lain.
2. Daun binahong: Yang dilakukan P5 untuk daun binahong
adalah sebagai kuratif. Tidak preventif dan promotif karena
P5 menggunakannya untuk menyembuhkan bekas luka
oprasi. Padahal daun binahong tidak hanya untuk
menyembuhkan bekas luka oprasi saja tetapi bisa juga
untuk menyembuhkan penyakit maag, gatal-gatal dan lain-
lain.
3. Air kelapa muda: Lalu untuk air kelapa hijau P5
menggunakannya sebagai preventif, kuratif dan promotif
karena air kelapa hijau yang biasa dilakukan P5 ada banyak
cara, yaitu untuk menyembuhkan keracunan, untuk daya
tahan tubuh dan mencegah penyakit. Padahal air kelapa
muda tidak hanya untuk menyembuhkan keracunan saja
25
tetapi bisa juga untuk membersihkan perkemihan, daya
tahan tubuh dan lain-lain.
4. Sirih: untuk sirih dilakukan P5 adalah sebagai promotif tidak
kuratif dan preventif karena P5 menggunakannya untuk
meningkatkan/menjaga kesehatan mata. Padahal sirih tidak
hanya untuk menjaga kesehatan mata saja tetapi juga bisa
untuk menyumbat mimisan dan lain-lain.
5. Kencur: dan untuk kencur P5 menggunakanya sebagai
Promotif dan preventif tidak untuk kuratif karena P5
menggunkannya untuk menyembuhkan penyakit batuk dan
mencegah penyakit tenggorokan. Padahal kencur tidak
hanya mencegah penyakit tenggorokan saja tetapi juga bisa
untuk menambah nafsu makan dan lain-lain.
Tabel 4.7 Ringkasan P6
Pengetahuan jenis
tanaman
Upaya Pemanfaatan
Jahe
Daun
jambu
biji
Kunir
Preventif (pencegahan)
Promotif
(meningkatkan/menjaga
kesehatan)
√
√
26
Kuratif (penyembuhan
penyakit)
√
Analisis Partisipan 6
a) Pengetahuan
Dari data diatas peneliti mendapatkan bahwa tanaman obat
yang sering P6 gunakan sebagai tanaman obat hanya jahe, daun
jambu biji dan kunir. P6 mengetahui tanaman obat sebagai obat
keluarga karena ayahnya mempunyai kebun yang ditanami jahe
dan kencur. P6 sering diberikan pengetahuan tanaman obat dari
ayahnya dan dia menggunakannya yang berada disekitar
rumahnya.
b) Upaya Pemanfaatan
1. Jahe: Upaya pemanfaatan yang dilakukan P6 untuk
tanaman jahe adalah sebagai promotif tidak untuk kuratif
dan preventif karena P6 menggunakan jahe untuk
meningkatkan dan menjaga kesehatan. Padahal jahe tidak
hanya untuk menjaga kesehatan saja tetapi juga bisa untuk
mengobati sakit kepala dan lain-lain.
2. Daun jambu biji: untuk jambu biji yang dilakukan P6 adalah
sebagai kuratif tidak untuk promotif dan preventif karena P6
menggunakan daun jambu biji untuk menyembuhkan
27
penyakit mencret. Padahal daun jambu biji tidak hanya
untuk menyembuhkan mencret saja tetapi juga bisa untuk
menyembuhkan batuk dan lain-lain.
3. Kunir: Dan untuk kunir yang dilakukan P6 biasanya sebagai
Promotif tidak untuk kuratif dan preventif karena P6
menggunakan kunir untuk meningkatkan nafsu makan.
padahal kunir tidak hanya untuk meningkatkan nafsu makan
saja tetapi juga bisa untuk mengobati kaki yang terkilir dan
lain-lain.
Tabel 4.8 Ringkasan P7
Pengetahuan
jenis tanaman
Upaya Pemanfaatan
Kunir
Jahe
Kencur
Temulawak
Preventif (pencegahan)
Promotif
(meningkatkan/menjaga
kesehatan)
√ √ √
Kuratif (penyembuhan
penyakit)
√
28
Analisis Partisipan 7
a) Pengetahuan
Dari data di atas peneliti mendapatkan bahwa tanaman obat
yang sering P7 gunakan sebagai tanaman obat hanya kunir, jahe,
kencur dan temulawak. P7 mengetahui tanaman obat sebagai obat
keluarga karena ibunya adalah penjual jamu keliling mereka
mempunyai kebun disawah tetapi jauh dari rumah P7. P7 cukup
banyak mengetahui tentang tanaman obat karena dia sering
membantu ibunya meramu tanaman obat untuk dijadikan jamu.
b) Upaya pemanfaatan
1. Kunir: Upaya pemanfaatan yang dilakukan P7 untuk
tanaman kunir adalah sebagai Promotif tidak untuk kuratif
dan preventif karena P7 menggunakannya untuk
meningkatkan nafsu makan. padahal kunir tidak hanya untuk
meningkatkan nafsu makan saja tetapi juga bisa untuk kulit
kecantikan dan lain-lain.
2. Jahe: Untuk jahe upaya pemanfaatanya adalah sebagai
promotif tidak untuk kuratif dan preventif karena P7
menggunakannya untuk menjaga kesehatan tubuh agar
tidak mudah masuk angin. Padahal jahe tidak hanya untuk
menjaga kesehatan tubuh saja tetapi juga bisa untuk
membantu pencernaan, batuk dan lain-lain.
29
3. Kencur: untuk kencur yang dilakukan P7 biasanya sebagai
kuratif tidak untuk preventif dan promotif karena P7
menggunakan kencur untuk menyembuhkan penyakit batuk.
Padahal kencur tidak hanya untuk menyembuhkan penyakit
batuk saja tetapi bisa juga untuk meningkatkan nafsu makan
dan lain-lain.
4. Temulawak: Dan untuk temulawak yang dilakukan P7
biasanya sebagai promotif tidak untuk preventif dan kuratif
karena P7 menggunakannya untuk meningkatkan daya
tahan tubuh agar tetap fit. Padahal temulawak tidak hanya
untuk meningkatkan daya tahan tubuh saja tetapi juga bisa
digunakan untuk obat jerawat, mencegah kanker dan lain-
lain.
4.5. Keterbatasan penelitian
Dapat melakukan penelitian terhadap 7 partisipan peneliti
mengalami beberapa keterbatasan yaitu:
1. Ada salah satu dari parisipan yang tidak dapat berbahasa
Indonesia dengan lancar sehingga peneliti perlu meminta
bantuan kepada informan key dalam berinteraksi dengan
partisipan.
30
2. Hampir tidak adanya peneliti sejenis membuat peneliti
kesulitan untuk membandingkan dengan peneliti
sebelumnya.