pws tegal kunir kidul 1
TRANSCRIPT
PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT-GIZI(PWS-GIZI)
Tegal Kunir Kidul
Rabu, 21 April 2009 Mauk - Tangerang
PENGERTIAN Pemantauan Wilayah Setempat-
Gizi (PWS-Gizi)
Pemantauan Wilayah Setempat-Gizi (PWS-Gizi)
Pengamatan Masalah Gizi melalui:
Gejala, tanda-tanda perubahan gizi baik pada balita, maupun ibu hamil yang akan menimbulkan masalah Kesehatan yang
dilakukan secara terus menerus.
Di Laporkan ke:• Kepala Desa
• Petugas Kesehatan terdekat
Masalah gizi yang Diamati
• Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (Ibu hamil KEK). • Cakupan Ibu hamil mendapat 90 Tab Fe.• Barat Bayi Lahir Rendah. • ASI Eksklusif.• Pemantauan Pertumbuhan.• Cakupan Kapsul Vitamin A.• Desa dengan Garam Beryodium Baik.
PRINSIP-PRINSIP PWS-GIZI
Pengumpulan DataPengolahan Data sehingga menghasilkan informasi secara cepat, tepat, akurat dan terus menerus.Sehingga diperoleh gambaran masalah guna menentukan tindakan pencegahan dan penanggulangan masalah.
PERAN KADER
Melihat, Mendengar, Mencatat, Melaporkan Melakukan upaya pencegahan
dan penanganan sederhana
PERAN KADER:
Untuk menemukan gejala dan tanda serta masalah Gizi yang ada di masyarakat dapat diperoleh dari:
Posyandu Laporan dari warga/masyarakatLaporan PKK, Dasa WismaKerja sama dengan Usaha Kesehatan SekolahKunjungan rumahKegiatan pengajian, arisan, karang tarunaTempat-tempat pengobatan tradisional
CARA MELAPORKAN
Bagaimana cara melaporkan?
Menggunakan formulir, atauMelalui SMS/ telpon, atauMelalui Radio Panggil/ SSB (ORARI, RAPI, dll)
Contoh Laporan
Nama : ............Alamat : ............Umur : ............Jenis Kelamin : ............Pekerjaan : ..............................................Gejala dan tanda penyakit :..........................................................................................................................................................Keadaan atau kondisi yang memperberat penyakit: ........................................................................................................................................................Tindakan yang sudah dilakukan............................................................................
Tgl........................
Pelapor
(Nama Kader)
Laporan dimanfaatkan dalam :
Merumuskan, merencanakan, evaluasi program perbaikan gizi.Sistem Kewaspadaan dini terjadinya masalah gizi.
Menilai keberhasilan program gizi.
CONTOH LINGKUP PENGELOLAAN PWS - GIZI
1. IBU HAMIL KEKIbu hamil KEK : Bumil LILA < 23,5 cm (Depkes,82)Bumil Kek merupakan faktor resiko terjadinya BBLRIbu hamil KEK dihitung setiap bulan.Indikator : Prevalensi Bumil Kek dihitung tiap tahun.
Prevalensi Bumil KEK = Σ Bumil Lila < 23 cm X100 % Σ Bumil Wil kerja
Bumil Kek dianggap masalah jika prevalensi > 10 %.
2. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
Berat bayi lahir rendah adalah keadaan bayi lahir dengan berat badan < 25-00 gram yang ditimbang pada saat lahir atau hari ke 7 setelah lahir (WHO,1987)
Indikator : Prevalensi BBLR, dihitung setiap tahun.
Prevalensi BBLR = Σ Bayi Bayi berat badan rendah X100 % seluruh bayi lahir hidup
BBLR dianggap masalah kes masy jika prevalensi > 5 %.
3. PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
Pemantauan pertumbuhan dipantau untuk mengetahui adanya gangguan pertumbuhan.
Data yang digunakan data SKDN dan BGMS : Seluruh balita di wilayah kerja.K : Balita terdaftar dan mempunyai KMS.D : Balita yang ditimbangD’ : Balita ditimbang bl ini – balita tidak ditimbang bl lalu –balita pertama kali ditimbang. N : Balita naik berat badannya.BGM : Balita dengan berat badan dibawah garis merah pada KMS
Lanjutan Pemantauan Pertumbuhan :
Indikator :
% D/S : untuk mengetahui partisipasi masyarakat.% K/S : untuk mengetahui cakupan program penimbangan% N/D : untuk mengetahui keberhasilan program
Cara Hitung :
% D/S = Σ balita yang datang ditimbang X100 % Σ sasaran balita di Wil kerja
% K/S = Σ balita yang mempunyai KMS X100 % Σ balita yang ada di Wil kerja
Lanjutan Pemantauan Pertumbuhan :
% N/D = Σ balita yang naik berat badannya X100 % Σ balita yang ditimbang
% Balita BGM = Σ balita BGM X100 % Σ balita yang ditimbang
• BGM dianggap masalah kes masy jika prevalensi > 5 % (SPM-Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat,2005)
Contoh Pengolahan Data :
Data dari Posyandu Melati Desa Cileuksa Indah bulan Juni 2006 :
S : 100 balita B : 2 balita K : 90 balita O : 2 balitaD : 74 balita T : 14 balitaN : 56 balita BGM : 4 balita
% D/S = 74 x 100% = 74 % 100
% K/S = 90 x 100% = 74 % 100
Lanjutan :
% N/D’ = 56 x 100 % = 80 % 74-(2+2)
% Balita BGM = 4 x 100 % = 5,4 % 74
Analisa dan Penyajian :
Data dianalisa secara sederhana dan disajikan dalam bentuk tabel atau grafik atau peta menurut tempat dan waktu berdasarkan faktor resiko atau sesuai kebutuhan program.
74.0
76.0
78.0
80.0
82.0
84.0
86.0
88.0
90.0
%
J an Peb Mart April Mei
Bulan
Grafik Pencapaian D/S di Posyandu Delima Bulan Jan s/d Mai 2008
Analisa :
Dari Grafik pencapaian D/S di Posyandu Delima dapat diketahui bahwa pencapaian penimbangan balita dari bulan januari sampai dengan bulan Mei terjadi peningkatan.
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
14.0
%
J an Peb Mart April Mei
Bulan
Grafik Presentasi BGM/D di Posyandu DelimaBulan Januari s/d Mei 2008
Analisa
Berdasarkan grafik persentasi BGM/D di Posyandu Delima dari bulan januari sampai dengan bulan Mei, terlihat bahwa terjadi peningkatan balita BGM dari bulan januari sampai dengan bulan Maret, tetapi terjadi penurunan sejak diadakan pemberian makanan tambahan dari bulan april sampai dengan Mei.