bab iv hasil dan pembahasan a. profil objek penelitian

23
47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian Peneliti akan melakukan penelitian pada perusahaan go publik yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. perusahaan yang dipilih dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purpose sampling, yaitu penentuan dalam pemilihan sampel didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu yang sudah ditentukan oleh peneliti. Perusahaan manufaktur dipilih oleh peneliti sebagai objek penelitian karena karena dalam beberapa tahun perusahaan manufaktur berkembang dengan pesat terutama perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman. Banyak dari mereka yang melakuakn inovasi-inovasi yang baru dan meningkat penjulan. Itu terjadi karena upaya perusahaan dan pemerintah melakukan kerjasama dengan negara lain termasuk negara China. Banyak produk makan dan minuman dari Indonesia yang sudah melakukan ekspor ke negara China. Berikut ini merupakan profil dari perusahaan yang digunakan untuk penelitian : 1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk adalah perusahaan yang memproduksi berbagai jenis makanan dan minuman. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT Panganjaya Intikusuma dan pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini mengekspor bahan makanan

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

47

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Objek Penelitian

Peneliti akan melakukan penelitian pada perusahaan go publik yang

sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. perusahaan yang dipilih dalam

penelitian ini adalah perusahaan manufaktur. Teknik pengambilan sampel

menggunakan teknik purpose sampling, yaitu penentuan dalam pemilihan

sampel didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu yang sudah ditentukan oleh

peneliti.

Perusahaan manufaktur dipilih oleh peneliti sebagai objek penelitian

karena karena dalam beberapa tahun perusahaan manufaktur berkembang

dengan pesat terutama perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman.

Banyak dari mereka yang melakuakn inovasi-inovasi yang baru dan meningkat

penjulan. Itu terjadi karena upaya perusahaan dan pemerintah melakukan

kerjasama dengan negara lain termasuk negara China. Banyak produk makan

dan minuman dari Indonesia yang sudah melakukan ekspor ke negara China.

Berikut ini merupakan profil dari perusahaan yang digunakan untuk

penelitian :

1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk adalah perusahaan yang

memproduksi berbagai jenis makanan dan minuman. Perusahaan ini

berdiri pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT

Panganjaya Intikusuma dan pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi

Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini mengekspor bahan makanan

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

48

hingga Australia, Asia dan Eropa. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Juli 1994.

Produk dari PT. Indofood Sukses Makmur Tbk adalah mie instan, susu,

sambal, kecap bumbu instan dan air mineral. Produk dari PT. Indofood

Sukses Makmur Tbk sudah terkenal hingga pasar global. PT. Indofood

Sukses Makmur Tbk juga sudah memasuki pasar Cina dengan melakukan

ekspor produk pellet.

2. PT Integra Indocabinet Tbk

PT Integra Indocabinet Tbk merupakan perusahaan yang bergerak

di bidang industri mebel. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 19 mei

1989 yang awalnya memproduksi rak CD dari plastik ataupun kayu untuk

di pasar Amerika Serikat. PT Integra Indocabinet Tbk melakukan

pencatatan di Bursa Efek Indonesia pda tanggal 21 Juni 2017. PT Integra

Indocabinet Tbk perusahaan furniture yang sudah meluaskan pangsa

pasarnya hingga luar negeri seperti Amerika Serikat dan juga China.

3. PT SLJ Global Tbk

PT SLJ Global Tbk didirikan pada tanggal 14 April 1980 dan

memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1983. PT SLJ Global Tbk

melakukan pencatatan di Bursa Efek Indoneisa pada tanggal 21 Maret

1994. PT SLJ Global Tbk merupakan perusahaan yang memproduksi

bahan baku pembuatan kayu dan kertas. Produk dari PT SLJ Global Tbk

sudah mengekspor produknya hingga keluar negeri seperti Amerika Serikat

dan China.

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

49

4. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk

PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk didirikan pada tahun 1994,

namun kegiatan produksi dimulai tahun 1997. PT Garudafood Putra Putri

Jaya Tbk melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 18

Oktober 2018. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk bergerak di industri

makanan dan minuman dalam kemasaan. Produk yang di produksi oleh

Garudafood biskuit, kacang pilus, mimuman serbuk, susu, keripik dan

lain-lain. Garudafood melakukan ekspor lebih dari 20 negara dan berfokur

pada negara-negara ASEAN, China, Eropa, Australia, Amerika Serikat dan

India.

5. PT Mayora Indah Tbk

PT Mayora Indah Tbk adalah perusahan yang bergerak di bidang

pembuatan makanan, permen dan biskuit. Perusahaan ini berdiri pada

tanggal 17 Februari 1997 dan mulai beroperasi secra komersial pada Mei

1978. PT Mayora Indah Tbk melakukan pencatatan di Bursa Efek

Indonesia pada tanggal 4 Juli 1990. Jangkauan ekspor PT Mayora Indah

Tbk sudah tersebar lebih dari 100 negara seperti Amerika Serikat, Filipina,

Timur Tengah, China, Irak, Lebanon, Palestina hingga Rusia. Produk yang

paling terkenal di pasar luar neger adalah produk kopil blanca dan produk

permen dari kopi.

6. PT Sri Rejeki Isman Tbk

PT Sri Rejeki Isman Tbk disirikan pada tanggal 22 Mei 1978 dan

merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri tekstil dan pakaian

jadi terpadu. PT Sri Rejeki Isman Tbk melakukan pencatatan di Bursa Efek

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

50

Indonesia pada 17 Juni 2013. Perusahaan ni telah mengekspor produknya

lebih dari 100 negara seperti kawasan Asia, Eropa, Amerika, Uni Emirat

Arab (UEA), Afrika dan Australia.

7. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk didirikan tanggal 22 Februari 1989.

Perusahaan ini bergerak dibidang retail trade. PT Sumber Alfaria Trijaya

Tbk melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada15 Januari 2009.

. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk menjual berbagai produk dari perusahaan

dalam negeri maupun perusahaan luar negeri.

8. PT Kino Indonesia Tbk

PT Kino Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang makanan ringan, minuman, permen, coklat, vitamin rambut,

Peawatan bayi, larutan cap kaki tiga. Perusahaan ini berdiri pada

1991dengan nama awal PT Dutalestari Sentratama. PT Kino Indonesia Tbk

melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 11 Desember 2015.

Jangkauan pangsa pasar PT Kino Indonesia Tbk meliputi beberapa

kawasan di ASEAN, e-commerce China, dan juga Jepang. Produk yang

paling diminati oleh e-commerce China adalah produk vitamin rambut.

9. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan anak perusahaan

dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Perusahaann ini didirikan pada 2

September 2009 dan bergerak di bidang industri produk makan bermerek.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk melakukan pencatatan di Bursa

Efek Indonesia pada 10 Oktober 2010. Produk yang paling diminati oleh

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

51

konsumen adalah produk mie instan Indomie. Produk ini sudah di

distribusikan ke berbagai negara seperti Afrika, Timur Tengah, Eropa

tenggara dan China.

10. PT Chitose International Tbk

PT Chitose International Tbk merupakan perusahaan yang bergerak

di bidang perindustrian, perdagangan dan jasa furniture. Perusahaan ini

berdiri pada tahun 1979. PT Chitose International Tbk melakukan

pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 27 Juni 2014. PT Chitose

International Tbk mengisi pasar ekspor di kawasan ASEAN, Jepang,

China dan juga Jepang.

11. PT Mandom Indonesia Tbk

PT Mandom Indonesia Tbk didirikan pada 05 November 1969

dengan nama PT Tancho Idonesia dan meuali produksi secara komersial

pada tahun 1971. Perusahaan ini bergerak di bidang kosmetik dan

melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 30 September 1993.

PT Mandom Indonesia Tbk melakuakan ekspor ke berbagai negara seperti

Uni Emirat Arab, Jepang, Malaysia, China, Thailand, Hongkong, Taiwan,

India, Filipina, Singapura, Koran dan Vietnam. Produk yang paling

diminati berdasarkan segmen yaitu perawatan kulit dan rias, serta

perawatan rambut.

12. PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk

PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang

bergerak di bidang industri makanan dan didirikan pada 03 Februari 1968

dengan nama CV Tjahaja Kalbar mulai beroperasi secra komersial pada

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

52

tahun 1971. PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk melakukan pencatatan di

Bursa Efek Indonesia pada 09 Juli 1996. Perusahaan ini memfasilitasi

ekspor limbah sawit atau Palm Kernel Expeller (PKE) yang digunakan

untuk pakan ternak. Jangkauan pasar dari produk ini sudah sampai pada

Chian, Vietnam, Thailand dan New Zeland.

13. PT Sariguna Primatirta Tbk

PT Sariguna Primatirta Tbk didirikan pada 10 Maret 1989 dengan

nama PT Sari Guna dan mulai beroreprasi secara komersial pada tahun

2003. Perusahaan ini bergerak di bidang produk air minum kemasan di

bawah produk merek Cleo Pure Water. PT Sariguna Primatirta Tbk

melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 05 Mei 2017.

Jangkauan pasar dari PT Sariguna Primatirta Tbk hingga memasuki pasar

luar negeri seperti China.

14. PT Sentra Food Indonesia Tbk

PT Sentra Food Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang

bergerak di bidang pengolahan ikan dan daging serta makanan dan

minuman. Perusahaan ini didirikan pada 28 Juni 2004 dengan nama PT

Sentra Dermaga. PT Sentra Food Indonesia Tbk melakukan pencatatan idi

Bursa Efek Indonesia pada 08 Januari 2019. Produk perusahaan ini sudah

memasuki pasar Vietnam, China dan Eropa.

15. PT Inti Agri Resources Tbk

PT Inti Agri Resources Tbk didirikan pada 16 maret 1999 dengan

nama PT inti Indah Karya Plastindo. Perusahaan ini bergerak di bidang

perdagangan ikan arwana dan hasil perkebunan. PT Inti Agri Resources

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

53

Tbk melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 14 Oktober 2004.

Produk utama dari perusahaan ini adalah Super Red Arowana yang

mengusung nama merek ShelookRED. Produk ini sudah memasuksi pasar

China dan Jepang.

B. Hasil Penelitian

1. Hasil Perhitungan Data Penelitian

a. Abnormal Return

Abnormal return digunakan untuk mengukur dan menilai

kinerja dari surat berharga, dan juga dapat digunakan untuk mengetahui

efiensi pengujian pasar. Terdapat cara untuk menghitung abnormal

return perusahaan. Berikut merupakan perhitungan abnormal return:

1) Menghitung Actual Return

Perhitungan actual return menggunakan periode

pengamata yang didasarkan pada harga saham harian masing-

masing emiten. Perhitungan actual return sebagai berikut:

Contoh perhitungan actual return untuk saham INDF pada t-8

adalah:

RINDF = 7525 – 7400

7400

= 0.016892

Rit = Pit – Pit-1

Pit-1

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

54

Data harga saham harian diseputaran periode penamatan

dapat dilihat pada lampiran 2 closing price dan data perhitungan

actual returndapat dilihat pada lampiran 3 actual return.

2) Menghitung return pasar

Return pasar selama periode pengamatan dihitung menurut

market adjustred model. Menurut model ini, return pasar dihitung

dengan return indeks pasar. Return pasar dihitung menggunakan

cara sebagai berikut:

Contoh perhitungan return pasar INDF pada t-8 adalah:

RINDF = 5059.22 - 5038.4

5038.4

= 0.004132264

Data IHSG secara keseluruhan selama periode pengamatan

dan perhitungan return pasar dapat dilihat pada lampiran 4.

3) Menghitung Abnormal Return

Abnormal return merupakan selisih antara actual return

dikurangi dengan return pasar. Berikut perhitungannya:

Contoh perhitungan abnormal return untuk INDF pada t-8 adalah:

Rmt = IHSGt - IHSGt-1

IHSGt-1

ARit = Rit – E(Rit)

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

55

ARINDF = 0.016892 - 0.004132264

= 0.01276

Perhitungan abnormal return secara keseluruhan dapat dilihat pada

lampiran 5

4) Menghitung Cumulative Abnormal Return

Cumuative abnormal return merupakan jumlah keseluruhan

dari abnormal return mulai dari periode awal pengamatan hingga

periode akhir pengamatan. Setelah melakukan perhitungan

abnormal return tiap-tiap saham, selanjutnya kita menghitung

cumulative average abnormal return seluruh saham pada periode

penelitian dengan menjumlahkan abnormal return saham pada saat

t yang sama kemudian membaginya dengan dengan jumlah

perusahaan. Hasil perhitungan cumulative abnoral return dapat

dilihat pada lampiran 2. Hasil perhitungan cumulative abnormal

return dan cumulative average abnormal return pada event window

sebelum dan sesudah pengumuman transaksi perdagangan

Indonesia-China menggunakan Rupiah-Yuan dapat dilihat pada

tabel 3.

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

56

Tabel 1.

Cumulative Abnormal Return dan Cumulative Average

Abnormal Return Selama Event Window

Periode

Jendela

CAR Jumlah

Sampel

CAAR(%)

-10 0.02233 15 0.001488666

-9 -0.04592 15 -0.003061646

-8 -0.00231 15 -0.000153814

-7 0.094254 15 0.006283602

-6 0.056568 15 0.003771223

-5 -0.02893 15 -0.00192888

-4 -0.03907 15 -0.002604578

-3 -0.23061 15 -0.015373881

-2 0.047828 15 0.003188503

-1 0.167123 15 0.011141533

0 0.018484 15 0.001232263

+1 -0.22147 15 -0.014764345

+2 0.09123 15 0.00608202

+3 -0.19094 15 -0.012729577

+4 0.011878 15 0.000791852

+5 0.047305 15 0.003153681

+6 -0.00283 15 -0.000188873

+7 0.00132 15 0.000088

+8 -0.10731 15 -0.007154007

+9 -0.17324 15 -0.011549495

+10 -0.05677 15 -0.003784893

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

57

5) Menghitung Cumulative Average Abnormal Return Selama Event

Window Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Transaksi

Perdagangan Indonesia-China Menggunakan Rupiah-Yuan

Perhitungan cumuulative abnormal return pasar event

window sebelum dan sesudah pengumuman transaksi perdagangan

Indonesia-China menggunakan Rupiah-Yuan, digunakan untuk

membandingkan periode jendela terdapat cumulative abnormal

return pada event window sebelum dan sesuah pengumuman

transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-

Yuan, event window yang digunakan dimulai dari t-10 dan t+10

sampai dengan t-1 dan t+1. Hasil dari perhitungan cumulative

abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman transaksi

perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-Yuan dapat

dilihat pada tabel berikut :

ARRtn = ∑ARit

k

k

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

58

Tabel 2.

Cumuulative Abnormal Return Pasar Event Window Sebelum dan

Sesudah Pengumuman Transaksi Perdagangan Indonesia-China

Menggunakan Rupiah-Yuan

Sumber : data sekunder diolah

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil yang

didapat dilihat pada tabel 4 di atas, nampak cumulative average

abnormal return bernilai positif pada periode t-2 sampai dengan t0

kemudian mengalami naik turun pada periode t+1 sampai dengan

t+10. Abnormal return yang bernilai positif memperlihatkan bahwa

niali dari actual return lebih besar daripada nilai expected return.

Sedangkan abnormal return bernilai negatif memperlihatkan

bahwa nilai actual return lebih kecil dibandingkan dengan nilai

expected return atau prediksi yang diharapkan investor.

Periode

Jendela

(before)

CAAR (%) Periode

Jendela

(after)

-10 0.001488666 -0.003784893 +10

-9 -0.003061646 -0.011549495 +9

-8 -0.000153814 -0.007154007 +8

-7 0.006283602 0.000088 +7

-6 0.003771223 -0.000188873 +6

-5 -0.00192888 0.003153681 +5

-4 -0.002604578 0.000791852 +4

-3 -0.015373881 -0.012729577 +3

-2 0.003188503 0.00608202 +2

-1 0.011141533 -0.014764345 +1

Rata-rata 0.0002750728 -0.0040055637 Rata-rata

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

59

b. Trading Volume Activity

Trading volume activity digunakan sebagai alat untuk

mengukur likuiditas saham. Apabila volume saham yang

diperdagangkan (trading) lebih besar daripada volume saham yang

diterbitkan (listing), maka semakin likuid saham tersebut sehingga

aktivitas volume perdagangan meningkat.

1) Menghitung trading volume activity

Perhitungan trading volume activity INDF untuk t-8 adalah sebagi

berikut:

TVAit = 12,208,400

8,780,426,500

= 0.0013904

Data jumlah saham yang diperdagangkan dapat dilihat pada

lampiran 6 dan jumlah saham yang beredar dapar dilihat dapat

dilihat pada lampiran 7.

2) Menghitung rata-rata trading volume activity seluruh saham pada

periode pengamatan

Perhitungan rata-rata trading volume activity pada t-8 adalah

sebagai berikut:

TVAit = ∑ saham yang perdagangakan pada hari ke-t

Saham yang beredar pada hari ke-t

XTVAit = ΣTVAit

n

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

60

XTVAit = 0.008913093

15

= 0.000594206

Data perhitungan rata-rata trading volume activity seluruh periode

pengamatan secara keseluruahan dapat dilihat pada lampiran

8.Volume Perdagangan Seluruh Saham

Tabel 3.

Hasil Perhitungan Rata-Rata Aktivitas Volume Perdagangan

Seluruh Saham

Periode

Jendela Jumlah TVA

Jumlah

Sampel Jumlah TVA/n Jumlah TVA/n (%)

-10 0.01052943 15 0.000701962 0.070196197

-9 0.009316167 15 0.000621078 0.062107781

-8 0.008913093 15 0.000594206 0.059420622

-7 0.014792735 15 0.000986182 0.098618232

-6 0.00954172 15 0.000636115 0.063611467

-5 0.006939447 15 0.00046263 0.046262977

-4 0.007772754 15 0.000518184 0.051818361

-3 0.008740473 15 0.000582698 0.058269819

-2 0.007467409 15 0.000497827 0.049782729

-1 0.006631811 15 0.000442121 0.044212075

0 0.006050333 15 0.000403356 0.040335556

+1 0.005372453 15 0.000358164 0.035816351

+2 0.003451097 15 0.000230073 0.023007316

+3 0.004836167 15 0.000322411 0.032241114

+4 0.017723964 15 0.001181598 0.118159763

+5 0.014852343 15 0.000990156 0.099015622

+6 0.012506291 15 0.000833753 0.08337527

+7 0.006970933 15 0.000464729 0.046472887

+8 0.008065792 15 0.000537719 0.053771945

+9 0.00881381 15 0.000587587 0.058758734

+10 0.02804409 15 0.001869606 0.186960602

Sumber : data sekunder diolah

Perhitungan rata-rata trading volume activity seluruh saham

pada event window sebelum dan sesudah pengumuman transaksi

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

61

perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-Yuan, digunakan

untuk membandingkan periode jendela terdapat perbedaan sebelum

dan sesudah pengumuman transaksi perdagangan Indonsia-China

menggunakan Rupiah-Yuan. Event window yang digunakan dimulai

dai t-10dan t+10 sampai t-1 dan t+1. Hasil perhitungannya dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.

Hasil Perhitungan Rata-Rata Trading Volume Activity Seluruh Saham

Periode Jendela

(before)

TVA/n (%) Periode

Jendela (after)

-10 0.070196197 0.186960602 +10

-9 0.062107781 0.058758734 +9

-8 0.059420622 0.053771945 +8

-7 0.098618232 0.046472887 +7

-6 0.063611467 0.08337527 +6

-5 0.046262977 0.099015622 +5

-4 0.051818361 0.118159763 +4

-3 0.058269819 0.032241114 +3

-2 0.049782729 0.023007316 +2

-1 0.044212075 0.035816351 +1

Jumlah 0.600727053 0.737579604 Jumlah

Rata-rata 0.0600727053 0.0737579604 Rata-rata

Sumber : data sekunder diolah

Dari tabel 5 di atas pada periode peristiwa (t0) menunjukkan

terjadinya penurunan yang cukup signifikan yang terjadi terhadap

trading volume activity dari hari sebelum terjadinya peristiwa

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

62

pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan

Rupiah-Yuan.

1. Uji Hipotesis

Teknik analisis data yang digunakan dalam pengujian hipotesis

adalah menggunakan uji beda. Uji beda digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen.

Sebelum melakukan uji beda perlu dilakukan uji normalitas untuk

mengetahui apakah data yang digunakan untuk penelitian merupakan data

yang terdistribusi normal atau tidak.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas digunkan unutk mengatahun

apakan variabel yang digunkan dalam penelitian terdistribusi secara

normal atau tidak. (Ghozali, 2011:29). Berikut merupakan kriteria

dalam menentukan uji normalitas :

1) Jika angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov Sig. < 0,05 maka

distribusi data tidak normal.

2) Jika angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0,05 maka

distribusi data normal.

Data tentang pengujian uji normalitas untuk abnormal return dapat

dilihat pada lampiran 9. Sedangkan data untuk trading volume activity

dapat dilihat pada lampiran 10. Tabel hasil dari uji normalitas terhadap

abnormal return trading volume activity dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

63

Tabel 5.

Uji Normalitas Abnormal Return

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 10

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .00691645

Most Extreme Differences Absolute .194

Positive .142

Negative -.194

Kolmogorov-Smirnov Z .614

Asymp. Sig. (2-tailed) .846

a. Test distribution is Normal.

Sumber data: Output SPPS 16 yang diolah 2021

Berdasarkan tabel output SPSS di atas terlihat bahwa nilai sig. (2-

tailed) sebesar 0, 846 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

keseleruhan sampel data abnormal return dalam penelitian ini berasal dari

populasi yang terdistribusi normal karena tingkat signifikannya melebihi

0,05.

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

64

Tabel 6.

Uji Normalitas Trading Volume Activity

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 10

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .01566304

Most Extreme Differences Absolute .232

Positive .232

Negative -.166

Kolmogorov-Smirnov Z .735

Asymp. Sig. (2-tailed) .653

a. Test distribution is Normal.

Sumber data : output SPSS 16 yang diolah 2021

Berdasarkan tabel output SPSS di atas terlihat bahwa nilai sig. (2-

tailed) sebesar 0,653 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

keseleruhan sampel data trading volume activity dalam penelitian ini

berasal dari populasi yang terdistribusi normal karena tingkat signifikannya

melebihi 0,05.

b. Uji Beda (Paired Sampel t Test)

Uji beda dalam penelitian ini menggunakan uji paired sampel t test.

Uji beda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh satu variabel

independen terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan dengan

membandingkan t hitung dnegan t tabel pada α = 5% dengan kriteria

pengujian sebagai berikut :

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

65

1) Apabila nilai t hitung < nilai t tabel atau -t hitung > -t tabel, maka H0

diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya jika nilai t hitung > t tabel atau -t

hitung < - t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

2) Apabila signifikansi t < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Sebaliknya jika Signifikansi t > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Data tentang perhitungan keseluruhan abnormal return dan trading

volume activity dapat dilihat pada lampiran 11 dan hasil uji beda untuk

abnormal return dan trading volume activity dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 7.

Uji Beda Abnormal Return

Paired Samples Test

Paired Differences

T df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 Abnormal Return -

Abnormal Return .00428 .00909 .00287 -.00222 .01078 1.489 9 .171

Sumber data : output SPSS 16 yang diolah 2021

Hasil Uji beda cumulative average abnormal return sebelum

pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China menggunkan

Rupiah-Yuan dan cumulatif average abnormal return sesudah

pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan

Rupiah-Yuan menunjukkan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,171 > 0,05,

sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat perbedaan antara abnormal return sebelum dan sesudah

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

66

pengumman transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan

Rupiah-Yuan.

Tabel 8 Uji Beda Trading Volume Activity

Tabel 10.

Uji Beda Trading Volume Activity

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 Trading Volume

Activity - Trading

Volume Activity

-.01333 .05127 .01621 -.05001 .02335 -.822 9 .432

Sumber data : output SPSS 16 yang diolah 2021

Hasil Uji beda rata-rata trading volume activity sebelum

pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan

Rupiah-Yuan dan trading volume activity sesudah pengumuman transaksi

perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-Yuan menunjukkan

nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,432 > 0,05, sehingga H0 diterima dan Ha

ditolak. Maka bisa disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara

trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman transaksi

perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-Yuan.

C. Pembahasan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan di atas, maka bisa

disimpulkan bahwa rata-rata abnormal return dan trading volume activity terus

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

67

mengalami kenaikan dan penurunan sebelum dan sesudah peristiwa

pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-

Yuan. Kenaikan rata-rata abnormal return terbesar terjadi sebelum peristiwa

pengumuman transaksi perdagangan Inodnesia-China menggunakan Rupiah-

Yuan pada H-1 sebesar 0.011141533. Sedangkan sesudah peristiwa

pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-

Yuan terjadi pada H+2 sebesar 0.00608202.

Hasil analisis rata-rata abnormal return pada periode sebelum dan

sesudah pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan

Rupiah-Yuan, memberikan dugaan bahwa kandungan informasi transaksi

perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-Yuan belum mempunyai

kandungan informasi yang cukup signifikan untuk mempengaruh investor

dalam pengambilan keputusan atau informasi mengenai pengumuman

transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-Yuan sudah

lebih dulu diketahui oleh emiten, sehingga pasar secara keseluruhan sudah

mengantisipasi saat listing dan pengumuman harga saham baru. Dengan

ditemukannya hasil tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal

return sebelum dan sesudah pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-

China menggunakan Rupiah-Yuan.

Begitu juga dengan hasil trading volume activity, dimana nilai rata-

ratanya mengalami kenaikan dan penurunan pada sebelum dan sesudah

pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-

Yuan. Kenaikan terbesar trading volume activity sebelum pengumuman

transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-Yuan terjadi

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

68

pada H-7 sebesar 0.098618232. Sedangkan kenaikan terbesar trading volume

activity sesudah pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China

mengunakan Rupiah-Yuan terjadi pada H+4 sebesar 0.118159763. Berarti

dapat dikatakan bahwa trading volume activity meningkat setelah terjadinya

peristiwa pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China mengunakan

Rupiah-Yuan.

Berdasarkan hasil analisis data dengan tingakat signifikansi 5% dapat

diketahui bahwa abnormal return menunjukkan hasil 0,171 > 0,05 yang artinya

H0 diterima dan Ha ditolak., atau tidak terdapat perbedaan antara abnormal

return sebelum pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China

mengunakan Rupiah-Yuan dan sesudah pengumuman transaksi perdagangan

Indonesia-China mengunakan Rupiah-Yuan.

Dengan hasil tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap

abnormal return, berarti tidak ada perubahan pada return saham. Maka bisa

disimpulkan bahwa pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China

mengunakan Rupiah-Yuan tidak berpengaruh terhadapi return saham. Hasil

penelitian ini, tidak sesuai dengan teori signaling theory yang menyatakan

bahwa perusahaan menginformasikan prospek yang baik sehingga investor

lebih tertarik untuk memperdagangkan saham tersebut disamping untuk

mendapatkan abnormal return.

Pada trading volume activity diperoleh hasil 0,432 > 0,05 yang artinya

H0 diterima dan Ha diterima, berarti tidak terdapat perbedaan antara trading

volume activity sebelum pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China

mengunakan Rupiah-Yuan dan sesudah pengumuman transaksi perdagangan

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian

69

Indonesia-China mengunakan Rupiah-Yuan. Dengan hasil tidak terdapat

perbedaan yang signifikan terhadap trading volume activity, berarti tidak ada

perubahan pada jumlah saham yang diperdagangkan. Maka dapat disimpulkan

bahwa pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China mengunakan

Rupiah-Yuan tidak mempengaruhi trading volume activity.