bab iv hasil dan pembahasan 4.1 eddy di...

17
21 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Distribusi Spasial Arus Eddy di Perairan Selatan Jawa-Bali Berdasarkan hasil visualisasi data arus geostropik (Lampiran 3) dan tinggi paras laut (Lampiran 4) dalam skala bulanan, dapat diketahui bahwa selama tahun 2007 hingga 2011 terbentuk arus eddy di perairan selatan Jawa-Bali. Arus eddy yang terbentuk dalam satu bulan dapat mencapai 3 kejadian, yaitu di sekitar perairan selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur-Bali. Namun, arus eddy ini tidak selalu terbentuk setiap bulannya. 4.1.1 Perairan Selatan Jawa Barat Selama tahun 2007 hingga 2011 terbentuk sebanyak 12 kejadian arus eddy di perairan selatan Jawa Barat dengan arah putaran searah jarum jam kecuali pada bulan Januari 2009 dan Maret 2011 (Tabel 3, Lampiran 3). Tabel 3. Kejadian arus eddy di perairan selatan Jawa Barat Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Jumlah Januari - - 1* - - 1 Februari 1 - 1 - 1 3 Maret - - - - 1* 1 April 1 - - - 1 2 Mei - - - 1 - 1 Juni 1 1 - 1 - 3 Juli - - - - - - Agustus - - - - - - September - - - - - - Oktober - - 1 - - 1 November - - - - - - Desember - - - - - - Jumlah 3 1 3 2 3 12 * arah putaran berlawanan arah jarum jam

Upload: dangxuyen

Post on 24-May-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Eddy di …media.unpad.ac.id/thesis/230210/2009/230210090051_4_2438.pdfArus eddy ini memiliki arah putaran searah jarum jam kecuali pada bulan Februari

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Distribusi Spasial Arus Eddy di Perairan Selatan Jawa-Bali

Berdasarkan hasil visualisasi data arus geostropik (Lampiran 3) dan tinggi

paras laut (Lampiran 4) dalam skala bulanan, dapat diketahui bahwa selama tahun

2007 hingga 2011 terbentuk arus eddy di perairan selatan Jawa-Bali. Arus eddy

yang terbentuk dalam satu bulan dapat mencapai 3 kejadian, yaitu di sekitar

perairan selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur-Bali. Namun, arus

eddy ini tidak selalu terbentuk setiap bulannya.

4.1.1 Perairan Selatan Jawa Barat

Selama tahun 2007 hingga 2011 terbentuk sebanyak 12 kejadian arus eddy

di perairan selatan Jawa Barat dengan arah putaran searah jarum jam kecuali pada

bulan Januari 2009 dan Maret 2011 (Tabel 3, Lampiran 3).

Tabel 3. Kejadian arus eddy di perairan selatan Jawa Barat

Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 Jumlah

Januari - - 1* - - 1

Februari 1 - 1 - 1 3

Maret - - - - 1* 1

April 1 - - - 1 2

Mei - - - 1 - 1

Juni 1 1 - 1 - 3

Juli - - - - - -

Agustus - - - - - -

September - - - - - -

Oktober - - 1 - - 1

November - - - - - -

Desember - - - - - -

Jumlah 3 1 3 2 3 12

* arah putaran berlawanan arah jarum jam

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Eddy di …media.unpad.ac.id/thesis/230210/2009/230210090051_4_2438.pdfArus eddy ini memiliki arah putaran searah jarum jam kecuali pada bulan Februari

22

Arus eddy yang terbentuk pada bulan Januari tahun 2009 memiliki titik

pusat di sekitar 107.9° BT dan 10.2° LS (Tabel 4). Arus eddy ini memiliki

diameter sepanjang 326 km (Lampiran 5a), dan kecepatan rata-rata 22.58 cm/s

(Lampiran 6a), sedangkan pada bulan Maret 2011 titik pusat arus eddy berada di

sekitar 105.6° BT dan 10.8° LS dengan kecepatan rata-rata 40.94 cm/s dan

diameter mencapai 384 km.

Tabel 4. Titik pusat arus eddy di perairan selatan Jawa Barat

Tahun

2007 2008 2009 2010 2011

° BT ° LS ° BT ° LS ° BT ° LS ° BT ° LS ° BT ° LS

Januari - - - - 107.9 10.2 - - - -

Februari 106.1 9.6 - - 108 9.9 - - 105 10.7

Maret - - - - - - - - 105.6 10.8

April 107.2 9.4 - - - - - - 107.8 9.8

Mei - - - - - - 106.2 9.8 - -

Juni 107 8.2 106.5 7.9 - - 106.5 9.2 - -

Juli - - - - - - - - - -

Agustus - - - - - - - - - -

September - - - - - - - - - -

Oktober - - - - 106.9 10 - - - -

November - - - - - - - - - -

Desember - - - - - - - - - -

Pada bulan Februari tahun 2007 terbentuk arus eddy yang bergerak searah

jarum jam di perairan selatan Jawa Barat dengan titik pusat di sekitar 106.1° BT

dan 9.6° LS dengan diameter mencapai 394 km dan kecepatan rata-rata 16.45

cm/s. Pada bulan yang sama tahun 2009 dan 2011 juga terbentuk arus eddy

masing-masing di titik pusat 108° BT dan 9.9° LS dengan diameter 399.6 km,

serta di 105° BT dan 10.7° LS dengan diameter 213 km.

Arus eddy di perairan selatan Jawa Barat yang terbentuk pada bulan April

tahun 2007 dan 2011 memiliki titik pusat di sekitar 107.2°-107.8° BT dan 9.4°-

9.8° LS. Diameter kedua arus eddy ini masing-masing mencapai 365 km dan 443

km. Selanjutnya pada bulan Mei tahun 2010 terbentuk arus eddy di sekitar 106.2°

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Eddy di …media.unpad.ac.id/thesis/230210/2009/230210090051_4_2438.pdfArus eddy ini memiliki arah putaran searah jarum jam kecuali pada bulan Februari

23

BT dan 9.2° LS dengan diameter mencapai 421.8 km dan kecepatan rata-rata

30.15 cm/s.

Jumlah kejadian arus eddy di perairan ini paling banyak ditemukan pada

bulan Juni yaitu pada tahun 2007, 2008, dan 2010. Titik pusat arus eddy pada

bulan Juni tahun 2007 berada di sekitar 107.2° BT dan 9.4° LS, sedangkan pada

tahun 2008 dan 2010 berada di sekitar 106.5° BT dan 7.9°-9.2° LS. Diameter arus

eddy ini mencapai 255.3 km di tahun 2008.

4.1.2 Perairan Selatan Jawa Tengah

Sebanyak 21 kejadian arus eddy terbentuk di perairan selatan Jawa Tengah

selama tahun 2007 hingga 2011 (Tabel 5). Arus eddy ini memiliki arah putaran

searah jarum jam kecuali pada bulan Februari tahun 2011, dimana arus eddy yang

terbentuk berputar berlawanan arah jarum jam, dan memiliki diameter mencapai

388.5 km dengan titik pusat di sekitar 108.9° BT dan 10° LS.

Tabel 5. Kejadian arus eddy di perairan selatan Jawa Tengah

Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 Jumlah

Januari - - - - 1 1

Februari - - - - 1* 1

Maret - - - - - -

April - - 1 - - 1

Mei - 1 1 - - 2

Juni 1 1 - - 1 3

Juli 1 1 1 - - 3

Agustus - 1 1 - 1 3

September 1 1 - 1 - 3

Oktober 1 1 - - - 2

November - 1 - - 1 2

Desember - - - - - -

Jumlah 4 7 4 1 5 21

* arah putaran berlawanan arah jarum jam

Arus eddy yang terbentuk pada bulan Mei tahun 2008 memiliki titik pusat

di sekitar 109.4° BT dan 8.3° LS, sedangkan pada tahun 2009 titik pusatnya

bergeser lebih ke selatan yaitu di sekitar 108.7° BT dan 9.5° LS. Pergeseran ini

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Eddy di …media.unpad.ac.id/thesis/230210/2009/230210090051_4_2438.pdfArus eddy ini memiliki arah putaran searah jarum jam kecuali pada bulan Februari

24

diduga terjadi karena Arus Pantai Jawa menguat pada bulan Mei tahun 2009,

seperti yang terlihat pada Gambar 9. Arus eddy pada bulan Mei ini memiliki

diameter berkisar antara 310.8 km hingga 410.7 km (Lampiran 5b).

Gambar 9. Arus eddy yang terlihat dari pola arus geostropik perairan selatan

Jawa-Bali bulan Mei 2008 dan 2009 (ditandai oleh lingkaran hitam)

Pada bulan Juni tahun 2007, 2008, dan 2011, terbentuk arus eddy dengan

diameter berkisar antara 222 km hingga 244.2 km di perairan ini. Titik pusatnya

pada tahun 2007 berada di 109.2° BT dan 8.5° LS, lalu bergeser ke 8.2° LS pada

tahun 2008, dan kembali ke 8.5° LS pada tahun 2011 (Tabel 6). Arus eddy ini juga

terbentuk pada bulan Juli tahun 2007, 2008, dan 2009, bulan Agustus tahun 2008,

2009, dan 2011, bulan Oktober tahun 2007, 2008, dan 2011, serta bulan

November tahun 2008 dan 2011.

Tabel 6. Titik pusat arus eddy di perairan selatan Jawa Tengah

Tahun

2007 2008 2009 2010 2011

° BT ° LS ° BT ° LS ° BT ° LS ° BT ° LS ° BT ° LS

Januari - - - - - - - - 110 12.2

Februari - - - - - - - - 108.9 10

Maret - - - - - - - - - -

April - - - - 110.2 9 - - - -

Mei - - 109.4 8.3 108.7 9.5 - - - -

Juni 109.2 8.5 109.2 8.2 - - - - 108.8 8.4

Juli 109 8.5 108.8 8.5 109 8.5 - - - -

Agustus - - 109 8.8 109.1 8.9 - - 109.3 8.5

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Eddy di …media.unpad.ac.id/thesis/230210/2009/230210090051_4_2438.pdfArus eddy ini memiliki arah putaran searah jarum jam kecuali pada bulan Februari

25

Tahun

2007 2008 2009 2010 2011

° BT ° LS ° BT ° LS ° BT ° LS ° BT ° LS ° BT ° LS

September 109.2 8.5 109.3 8.9 109.2 9.5 109.2 8.8 - -

Oktober 108.7 8.6 109.2 8.7 - - - - 108.7 9.2

November - - 109.2 9.6 - - - - 108.8 8.7

Desember - - - - - - - - - -

4.1.3 Perairan Selatan Jawa Timur-Bali

Arus eddy di selatan Jawa-Bali paling banyak terbentuk di perairan sekitar

selatan Jawa Timur-Bali. Selama tahun 2007 hingga 2011, di perairan ini

terbentuk sebanyak 41 kejadian arus eddy yang ditemukan hampir sepanjang

tahun (Tabel 7, Lampiran 3).

Pembentukan arus eddy di perairan ini diindikasikan terkait dengan

ARLINDO yang juga terjadi sepanjang tahun. Hal ini sesuai dengan pernyataan

yang dikemukaan oleh Godfrey (2001) bahwa ARLINDO yang masuk ke

Samudera Hindia melalui Selat Lombok ini kemudian bertemu dengan arus kuat

yang mengalir ke arah barat, yaitu Arus Khatulistiwa Selatan, dimana arus eddy

kemudian berkembang di daerah tersebut.

Pada bulan Januari hingga Maret, arus eddy yang terbentuk di perairan

selatan Jawa Timur-Bali memiliki diameter berkisar antara 213-355 km

(Lampiran 5c) dengan titik pusat seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 8.

Selanjutnya pada bulan April hingga September, diameter arus eddy ini

berkembang hingga mencapai 555 km pada bulan Agustus.

Kecepatan rata-rata Arus eddy di perairan ini cenderung lebih tinggi

dibandingkan dengan kecepatan rata-rata arus eddy yang terbentuk di wilayah

perairan selatan Jawa Tengah dan perairan selatan Jawa Barat (Lampiran 6).

Kisaran kecepatan rata-rata arus eddy di perairan ini sekitar 22.1-50.1 cm/s pada

bulan Januari hingga April, lalu meningkat menjadi 30.9-64.27 cm/s pada bulan

Mei hingga Agustus, dan kembali menurun pada bulan September hingga

Desember menjadi 27.24-59.8 cm/s. Hal ini sesuai dengan pernyataan Mann dan

Lazier (2006) bahwa kecepatan pusaran arus eddy yang dekat dengan arus utama

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Eddy di …media.unpad.ac.id/thesis/230210/2009/230210090051_4_2438.pdfArus eddy ini memiliki arah putaran searah jarum jam kecuali pada bulan Februari

26

cenderung lebih tinggi, dimana menurut Godfrey (2001), arus utama yang

membentuk arus eddy di perairan selatan Jawa Timur-Bali adalah Arus

Khatulistiwa Selatan dan ARLINDO.

Tabel 7. Kejadian arus eddy di perairan selatan Jawa Timur-Bali

Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 Jumlah

Januari 1 1 1 1 - 4

Februari 1 - 1 1 - 3

Maret 1 - - - - 1

April 1 1 1 - 1 4

Mei 1 1 1 1 1 5

Juni - 1 1 1 1 4

Juli 1 1 1 1 1 5

Agustus 1 - 1 1 1 4

September - 1 - - 1 2

Oktober - 1 - 1 - 2

November 1 2 1 - - 4

Desember 1 - 1 - 1 3

Jumlah 9 9 9 7 7 41

Tabel 8. Titik pusat arus eddy di perairan selatan Jawa Timur-Bali

Tahun

2007 2008 2009 2010 2011

° BT ° LS ° BT ° LS ° BT ° LS ° BT ° LS ° BT ° LS

Januari 114.8 9.9 115 10 115 10 112.2 10.5 - -

Februari 114.8 10.1 - - 114.5 10 115 10 - -

Maret 114.8 10.1 - - - - - - - -

April 115 10 115 10 114.8 10 - - 114.8 10

Mei 115 10 115 9.5 115 10 115 10 115 10

Juni - - 114 9.2 115 10 114.8 9.8 114.7 9.8

Juli 114.6 10 114.8 9.8 114.6 9.8 114 9.8 113 9.7

Agustus 114.8 10 - - 114 9.8 115 10 114.8 9.5

September - - 114.8 9.9 - - - - 113.7 10.1

Oktober - - 114.8 10 - - 114.8 10 - -

November 114.8 10 114.8 10 114.2 9.6 - - - -

Desember 115 10 - - 115 10 - - 112.5 10.2

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Eddy di …media.unpad.ac.id/thesis/230210/2009/230210090051_4_2438.pdfArus eddy ini memiliki arah putaran searah jarum jam kecuali pada bulan Februari

27

Berdasarkan hasil pengolahan data arus geostropik dan tinggi paras laut

dalam skala bulanan, secara umum arus eddy yang terbentuk di perairan selatan

Jawa-Bali berputar searah jarum jam. Arus eddy yang memiliki arah putaran

searah jarum jam ini pusatnya memiliki tinggi paras laut hingga 16 cm lebih

rendah jika dibandingkan dengan ketinggian muka laut perairan diluar arus eddy

tersebut seperti yang ditunjukkan pada Gambar 10.

Gambar 10. Tinggi paras laut arus eddy yang bergerak searah jarum jam di

perairan selatan Jawa-Bali ditandai lingkaran hitam

Sebaliknya, pusat arus eddy yang bergerak berlawanan arah jarum jam

memiliki ketinggian muka laut yang lebih tinggi dari perairan diluar arus eddy

tersebut (Gambar 11). Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Stewart

(2008) bahwa arus eddy yang bergerak berlawanan arah jarum jam di belahan

bumi selatan, ketinggian air di pusatnya akan lebih tinggi, sedangkan arus eddy

yang bergerak searah jarum jam ketinggian air di pusatnya akan lebih rendah.

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Eddy di …media.unpad.ac.id/thesis/230210/2009/230210090051_4_2438.pdfArus eddy ini memiliki arah putaran searah jarum jam kecuali pada bulan Februari

28

Gambar 11. Tinggi paras laut arus eddy yang bergerak berlawanan arah jarum jam

di perairan selatan Jawa-Bali ditandai lingkaran hitam

4.2 Distribusi Temporal Arus Eddy di Perairan Selatan Jawa-Bali

Skala Temporal arus eddy yang terbentuk di perairan selatan Jawa-Bali

tidak dapat diketahui secara pasti melalui penelitian ini karena diperlukan

penelitian dengan data arus harian untuk menentukannya. Berdasarkan

pengamatan distribusi spasial bulanan dapat diindikasikan bahwa satu arus eddy di

perairan ini dapat berlangsung selama satu hingga beberapa bulan.

Arus eddy yang terbentuk di perairan selatan Jawa Barat dapat

berlangsung selama satu bulan (Tabel 3). Pada tahun 2007 terbentuk arus eddy di

perairan ini pada bulan Februari namun hilang pada bulan Maret. Arus eddy

kembali terbentuk pada bulan April namun tidak ditemukan pada bulan Mei dan

kembali terbentuk pada bulan Juni namun dengan posisi yang lebih mendekati

pesisir. Arus eddy kembali ditemukan pada bulan Juni Tahun 2008.

Selanjutnya pada bulan Januari 2009 terbentuk arus eddy yang bergerak

berlawanan arah jarum jam di perairan selatan Jawa Barat dan berlangsung hanya

satu bulan karena pada bulan Februari arus eddy yang terbentuk berputar searah

jarum jam. Pada bulan Mei tahun 2010 ditemukan arus eddy yang bergerak searah

jarum jam di perairan selatan Jawa Barat. Arus ini kembali ditemukan pada bulan

Juni namun dengan posisi lebih ke utara 0.3° dan dengan diameter yang jauh lebih

kecil.

Arus eddy yang terbentuk di perairan selatan Jawa Tengah dapat

ditemukan hingga 6 bulan berturut-turut pada bulan Mei hingga Oktober tahun

2008 (Tabel 5). Tahun 2007, arus eddy ini terbentuk pada bulan Juni dan

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Eddy di …media.unpad.ac.id/thesis/230210/2009/230210090051_4_2438.pdfArus eddy ini memiliki arah putaran searah jarum jam kecuali pada bulan Februari

29

mencapai diameter tertinggi pada bulan Oktober. Namun, arus eddy ini bergeser

sekitar 1° ke selatan pada bulan November.

Pada tahun 2010 arus eddy di selatan Jawa Tengah hanya terjadi pada

bulan Mei dan menghilang pada bulan Juni. Arus eddy kembali terbentuk pada

bulan September 2010 namun kembali menghilang pada bulan berikutnya.

Sedangkan pada tahun 2011, arus eddy ini terbentuk pada bulan Januari hingga

Februari dan kembali terbentuk pada bulan Oktober dan November.

Arus eddy yang terbentuk di perairan selatan Jawa Timur-Bali terbentuk

hampir sepanjang tahun, namun kejadiannya berkurang pada bulan September

hingga November. Arus eddy yang terbentuk di perairan selatan Jawa-Bali ini

juga dapat dianalisa per musim dari tahun 2007 hingga 2011 sebagai berikut:

4.2.1 Musim Barat

Pada Musim Barat yaitu sekitar bulan Desember hingga Februari, arus

eddy cenderung terbentuk di perairan selatan Jawa Timur-Bali dan beberapa

kejadian juga ditemukan di perairan selatan Jawa Barat (Gambar 12). Arus eddy

yang terbentuk di perairan selatan Jawa Barat pada musim ini selalu berada di

bawah 9° LS. Hal ini diindikasikan terjadi karena pada musim ini mengalir Arus

Pantai Jawa (APJ), sehingga arus eddy selalu terbentuk di bawah batas selatan

APJ yang mencapai 9° LS. Hal ini sesuai dengan pernyataan Soeriaatmadja

(1957) dan Hamon (1956) dalam Mbay (2009) bahwa arus yang bergerak

sepanjang selatan Pulau Jawa dan Pulau Sumbawa berkembang pada bulan

November sampai Juni dengan melebar ke selatan sekitar 100-160 km dari pantai

pada kedalaman 125-250 meter.

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Eddy di …media.unpad.ac.id/thesis/230210/2009/230210090051_4_2438.pdfArus eddy ini memiliki arah putaran searah jarum jam kecuali pada bulan Februari

30

Longitude

Keterangan label: 2-07 menerangkan bulan 2 tahun 2007

Gambar 12. Titik pusat arus eddy pada Musim Barat tahun 2007- 2011

4.2.2 Musim Peralihan I

Arus eddy di perairan selatan Jawa Timur-Bali mulai konstan terbentuk

pada Musim Peralihan I yaitu sekitar bulan April. Pada musim ini juga terbentuk

arus eddy di perairan selatan Jawa Barat (Gambar 13). Jumlah kejadian arus eddy

yang lebih sedikit pada musim ini diduga terkait dengan pergerakan angin yang

tidak tentu karena masih dalam masa pergantian dari Musim Barat menjadi

Musim Timur. Ketidakstabilan pergerakan dan kecepatan angin ini kemudian

akan mempengaruhi kestabilan arah dan kecepatan arus permukaan.

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Eddy di …media.unpad.ac.id/thesis/230210/2009/230210090051_4_2438.pdfArus eddy ini memiliki arah putaran searah jarum jam kecuali pada bulan Februari

31

Longitude

Keterangan label: 4-07 menerangkan bulan 4 tahun 2007

Gambar 13. Titik pusat arus eddy pada Musim Peralihan I tahun 2007 – 2011

4.2.3 Musim Timur

Musim Timur merupakan puncak terbentuknya arus eddy di perairan

selatan Jawa-Bali, karena arus eddy paling sering terbentuk pada musim ini. Hal

ini diduga terjadi akibat kekuatan angin pada musim ini lebih kuat dari musim

lainnya seperti yang ditunjukkan oleh hasil penelitian Martono (2013) bahwa ngin

yang bertiup di atas perairan selatan Jawa-Bali pada bulan Juli memiliki kecepatan

yang sangat tinggi dan mengarah ke barat laut (Lampiran 7). Kejadian ini

menyebabkan Arus Khatulistiwa Selatan yang mengarah kearah barat akan

semakin diperkuat sehingga arus eddy yang terbentuk pada daerah pertemuan

AKS dengan ARLINDO akan lebih stabil dari musim lainnya. Arus eddy yang

terbentuk di perairan selatan Jawa Timur-Bali hampir selalu terbentuk sejak

Musim Peralihan I hingga bulan Agustus dan mencapai puncaknya pada bulan

Juli.

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Eddy di …media.unpad.ac.id/thesis/230210/2009/230210090051_4_2438.pdfArus eddy ini memiliki arah putaran searah jarum jam kecuali pada bulan Februari

32

Pada musim ini juga sering terbentuk arus eddy di perairan selatan Jawa

Tengah sekitar bulan Juni hingga Agustus (Gambar 14). Hal ini terjadi diduga

akibat angin kencang yang berhembus kearah barat laut di perairan ini

menyebabkan mengalirnya arus permukaan yang cukup kuat. Aliran arus tersebut

kemudian bertemu dengan topografi selatan Jawa Barat yang cenderung memiliki

bentuk menyerupai cekungan sehingga dapat membentuk arus yang berputar di

wilayah tersebut. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Mann dan Lazier (2006),

bahwa arus eddy dapat terbentuk akibat interaksi aliran arus dengan topografi.

Beberapa kejadian arus eddy di perairan selatan Jawa Barat juga

ditemukan pada awal Musim Timur yaitu sekitar bulan Juni seperti yang terlihat

pada Gambar 14, namum pada Musim Timur eddy yang terbentuk di perairan

selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah tidak pernah berada di bawah 9° LS. Hal ini

diindikasikan terjadi karena pada musim ini Arus Pantai Jawa cenderung tidak

terbentuk, sehingga arus eddy terdorong oleh batas utara Arus Khatulistiwa

Selatan menjadi lebih mendekati pesisir Jawa.

Longitude

Keterangan label: 6-08 menerangkan bulan 6 tahun 2008

Gambar 14. Titik pusat arus eddy pada Musim Timur tahun 2007 – 2011

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Eddy di …media.unpad.ac.id/thesis/230210/2009/230210090051_4_2438.pdfArus eddy ini memiliki arah putaran searah jarum jam kecuali pada bulan Februari

33

4.2.4 Musim Peralihan II

Pada Musim Peralihan II, arus eddy yang terbentuk berjumlah lebih sedikit

karena angin yang bertiup di atas perairan ini masih dalam kondisi pergantian

musim sama seperti halnya pada Musim Peralihan I. Arus eddy di selatan Jawa

Tengah dan Jawa Timur-Bali tetap terbentuk namun hanya pada tahun-tahun

tertentu seperti yang ditunjukkan pada Gambar 15.

Longitude

Keterangan label: 10-07 menerangkan bulan 10 tahun 2007

Gambar 15. Titik pusat arus eddy pada Musim Peralihan II tahun 2007 – 2011

4.3 Hubungan Arrus Eddy dengan Fenomena Upwelling dan Downwelling

Berdasarkan hasil overlay data arus geostropik dan konsentrasi klorofil-a

dalam skala bulanan, dapat terlihat bahwa tidak terdapat hubungan langsung

antara arus eddy dengan kenaikan atau penurunan konsentrasi klorofil-a di

perairan. Keberadaan arus eddy terutama di perairan lepas pantai tidak selalu

diimbangi dengan konsentrasi klorofil-a yang jauh lebih tinggi atau lebih rendah

dari daerah sekitarnya (Gambar 16). Hal ini diduga terjadi karena terdapat jeda

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Eddy di …media.unpad.ac.id/thesis/230210/2009/230210090051_4_2438.pdfArus eddy ini memiliki arah putaran searah jarum jam kecuali pada bulan Februari

34

waktu sekitar 1.5-2 bulan dari terjadinya upwelling hingga terjadi kenaikan

konsentrasi klorofil-a karena nutrien yang dibawa oleh upwelling ke permukaan

membutuhkan waktu tertentu hingga dapat menstimulasi pertumbuhan

fitoplankton seperti yang diungkapkan oleh Pranowo, dkk. (2005).

Gambar 16. Konsentrasi klorofil-a pada arus eddy di perairan selatan Jawa-Bali

(ditandai lingkaran hitam)

Perbandingan konsentrasi klorofil-a rata-rata di perairan sekitar selatan

Jawa Timur-Bali (9° LS-11° LS dan 114° BT- 116° BT) yang hampir sepanjang

tahun terbentuk arus eddy, dengan wilayah perairan yang tidak pernah terbentuk

arus eddy (7° LS-11° LS dan 104° BT-106° BT), maka terlihat bahwa rata-rata

konsentrasi klorofil-a di perairan sekitar selatan Jawa Timur-Bali hampir selalu

lebih tinggi pada saat arus eddy terbentuk (Gambar 17, Tabel 9). Pada bulan Maret

tahun 2008, Desember tahun 2008, dan Desember tahun 2010, nilai konsentrasi

klorofil-a di perairan sekitar selatan Jawa Timur-Bali lebih rendah dari perairan

barat Jawa. Hal ini diindikasikan terjadi karena pada bulan-bulan tersebut arus

eddy tidak terbentuk, sehingga distribusi klorofil-a di perairan tersebut berkurang.

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Eddy di …media.unpad.ac.id/thesis/230210/2009/230210090051_4_2438.pdfArus eddy ini memiliki arah putaran searah jarum jam kecuali pada bulan Februari

35

Gambar 17. Perbandingan konsentrasi klorofil-a rata-rata (mg/m3) per-musim

wilayah perairan yang tidak pernah terbentuk arus eddy (A), dengan

perairan yang selalu terbentuk arus eddy (B)

Tabel 9. Perbandingan konsentrasi klorofil-a rata-rata (mg/m3) wilayah perairan A

dan B

Tahun 2007 2008 2009 2010 2011

Bulan

ke- A* B* A* B* A* B* A* B* A* B*

1 0.17 0.19 0.08 0.12 0.11 0.12 0.12 0.12 0.11 0.09

2 0.09 0.16 0.10 0.15 0.12 0.15 0.14 0.16 0.14 0.17

3 0.09 0.15 0.13 0.12 0.13 0.15 0.14 0.20 0.11 0.13

4 0.12 0.18 0.13 0.26 0.14 0.31 0.09 0.14 0.12 0.17

5 0.13 0.41 0.18 0.42 0.12 0.22 0.10 0.27 0.11 0.22

6 0.16 0.48 0.36 0.52 0.13 0.27 0.13 0.47 0.16 0.55

7 0.19 0.75 0.40 0.56 0.19 0.51 0.16 0.52 0.22 0.40

8 0.45 0.66 0.46 0.80 0.26 0.58 0.12 0.41 0.89 0.59

9 0.61 0.71 0.26 0.42 0.24 0.36 0.13 0.23 1.11 0.91

10 0.31 0.73 0.17 0.52 0.15 0.50 0.11 0.13 0.40 0.52

11 0.09 0.11 0.16 0.14 0.12 0.31 0.07 0.08 0.14 0.22

12 0.02 0.21 0.13 0.08 0.12 0.09 0.10 0.08 0.10 0.15

* A: wilayah perairan dengan batas 7° LS-11° LS dan 104° BT-106° BT

B: wilayah perairan dengan batas 9° LS-11° LS dan 114° BT-116° BT

Berdasarkan pengamatan secara visual, arus eddy di perairan selatan Jawa-

Bali dapat mendistribusikan klorofil-a dari daerah sepanjang pesisir selatan Jawa

menuju ke Samudera Hindia bagian tenggara (Gambar 18), sesuai dengan hasil

penelitian Pranowo (2005). Distribusi klorofil-a ini terutama terjadi pada Musim

A A A A B B B B

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Eddy di …media.unpad.ac.id/thesis/230210/2009/230210090051_4_2438.pdfArus eddy ini memiliki arah putaran searah jarum jam kecuali pada bulan Februari

36

Timur dimana terjadi upwelling di pesisir selatan Jawa akibat interaksi angin

muson tenggara dengan permukaan air laut di Samudera Hindia bagian tenggara.

Gambar 18. Distribusi klorofil-a oleh arus eddy dari perairan pesisir selatan Jawa-

Bali ke Samudera Hindia (ditunjukkan oleh lingkaran hitam)

Upwelling yang disebabkan oleh arus eddy juga tidak tampak jika dilihat

dari SPL. Seperti yang terlihat pada Gambar 19, SPL pada pusaran arus eddy tidak

memiliki perbedaan dengan daerah sekitarnya terutama yang terbentuk di lepas

pantai. Hal ini kemungkinan terjadi karena kekuatan arus eddy yang terbentuk di

selatan Jawa-Bali masih kurang kuat untuk mengangkat massa air dari lapisan

dalam yang dingin hingga sampai ke permukaan.

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Eddy di …media.unpad.ac.id/thesis/230210/2009/230210090051_4_2438.pdfArus eddy ini memiliki arah putaran searah jarum jam kecuali pada bulan Februari

37

Gambar 19. Suhu permukaan laut perairan selatan Jawa-Bali (arus eddy ditandai

lingkaran hitam)