bab iv hasil asuhan dan pembahasan
TRANSCRIPT
56
BAB IV
HASIL ASUHAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang hasil asuhan keperawatan pada keluarga
penyakit Preeklampsia dengan gangguan pemenuhan kebutuhan belajar di Desa
Merak Batin, Subyek asuhan 1 berada di desa Merak Batin dusun Tanjung
Waras. Sedangkan, subyek asuhan 2 berada di desa Merak Batin dusun Banjar
Rejo. Desa Merak Batin dan Natar merupakan desa yang berada dibawah binaan
Puskesmas Natar. Wilayah kerja UPT puskesmas meliputi 5 desa binaan yaitu:
Merak Batin, Natar, Negara Ratu, Rejosari dan Kalisari. Puskesmas natar
memiliki 63 tenaga kesehatan. Jumlah penduduk diwilayah UPT puskesmas natar
adalah 56.191 jiwa, wilayah terpadat di Desa Merak Batin dan jumlah penduduk
terendah di Desa Kalisari. Asuhan keperawatan dilakukan pada tanggal 28 maret
2019 sampai dengan 1 April 2019 pada subyek 1 dan 2. Asuhan keperawatan ini
dilakukan dimulai dari pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan,
perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi tindakan
keperawatan.
A. Gambaran Umum
Puskesmas rawat jalan natar lampung selatan adalah salah satu dari
puskesmas yang ada dikabupaten lampung selatan, terletak dijalan dahlia III
wilayah kecamatan natar. Jarak dan waktu tempuh ke puskesmas yaitu, kira-kira 1
km dan waktu tempuh menuju puskesmas 5-10 menit. Jalan yang ditempuh ke
puskesmas dapat dilalui oleh semua jenis kendaraan seperti sepeda motor, sampai
mobil pribadi. Puskesmas natar lampung selatan dapat meningkatkan upaya
kesehatan yang diperuntukan bagi masyarakat, wujud dari upaya tersebut
dibuktikan dalam aktivitas yang memadai seperti, ruang pelayanan pendaftaran
klien, ruang arsip data klien, ruang balai pengobatan, ruang pelayanan berupa
pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan konsultasi kesehatan, ruang apotek ruang
pelayanan peracikan dan pengambilan obat sesuai resep dokter, ruang kesehatan
ibu dan anak, ruang pemeriksaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan
56
57
komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir dan balita, ruang mtbs,
ruang laboratorium ruang berupa pemeriksaan dengan memeriksa spesimen
seperti (darah dan urine), serta poli gigi. Jam operasional puskesmas natar mulai
dari 08.00-15.00 dan hanya tutup pada hari minggu.
B. Hasil Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
Telah dilakukan pengkajian pada pasien pertama pada tanggal 28
maret 2019 sampai dengan 1 April 2019 pada subyek 1 dan 2. Didapatkan
data sebagai berikut :
Tabel 4.1 Data Pengkajian Keperawatan pada Subyek Asuhan
ITEM
PENGKAJIA
N
Subyek Asuhan 1 Subyek Asuhan 2
Data Umum
Klien
1. Nama Kepala Keluarga (KK) :
Tn. J
2. Umur : 44 th
3. Agama : Islam
4. Alamat : Dusun Tanjung
Waras Desa Merak Batin, Natar
5. Komposisi keluarga :
N
o
Na
ma
Se
x
U
m
ur
Hub Pend
Idika
n
1. Tn.
J
L
k
44 KK SD
2. Ny.
L
Pr 40 Istri SD
3. An.
S
L
k
16 Ana
k
SMP
4. An.
Y
L
k
12 Ana
k
SD
6. Tipe Keluarga : Nuclear Family
7. Suku : Sunda dan Jawa
8. Status sosial ekonomi :
a. Gaji KK sebulan sebesar Rp.
3.000.000.-
b. Pengeluaran sebulan yaitu
sebesar Rp. 2.000.000.- dan
sisanya untuk ditabung
c. Subyek asuhan memiliki kulkas,
TV dan kendaraan bermotor 2
buah
9. Aktivitas rekreasi :
Biasanya keluarga rekreasi ke
kolam berenang atau ketempat
makan.
1. Nama Kepala Keluarga (KK) :
Tn. F
2. Umur : 43 th
3. Agama : Islam
4. Alamat : Dusun banjar rejo
Desan Merak Batin, Natar
5. Komposisi keluarga :
N
O
Na
Ma
S
ex
Um
ur
Hu
b
Pen
d
idik
an
1. Tn.
F
L
k
43 K
K
SD
2. Ny.
R
Pr 39 Istr
i
SD
3. An.
O
L
k
22 An
ak
ST
M
4. An.
R
Pr 15 An
ak
SM
P
6. Tipe Keluarga :
Nuclear Family
7. Suku : Jawa dan Lampung
8. Status sosial ekonomi :
a. Gaji KK sebulan Rp. 1.500.000.-
b. Pengeluaran sebulan yaitu sebesar
Rp. 1.500.000.-
c. Subyek asuhan memiliki
kendaraan bermotor 1 tetapi
dibawa anak O kerja.
9. Aktivitas rekreasi :
Biasanya keluarga hanya menonton
TV sambil tiduran dengan
frekuensi 2 kali sehari.
58
10. Faktor budaya :
Keluarga tidak menganut
keyakinan dan tidak praktik
tradisional sendiri.
11. Gaya belajar :
Ny. L mengatakan paling baik
belajar dengan cara mendapat
penjelasan terlebih dahulu dari
orang lain.
12. Tingkat kemampuan membaca :
Ny. Y memiliki kemampuan
membaca yang baik.
10. Faktor budaya : Keluarga tidak
menganut keyakinan dan tidak
praktik tradisonal sendiri
11. Gaya belajar :
Ny. R mengatakan paling baik
belajar dengan cara dijelaskan
secara langsung, atau dibacakan
oleh anaknya.
12. Tingkat kemampuan membaca :
Klien tidak dapat membaca
Riwayat dan
Tahap
Perkembangan
Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat
ini :
Subyek asuhan memiliki 2 orang
anak dan sekarang sedang hamil
kurang lebih 24 minggu, anak
subjek asuhan berusia 16 tahun dan
12 tahun. Keluarga ini berada pada
tahap ke-5 yaitu keluarga dengan
anak usia remaja.
2. Tahap keluarga yang belum
terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan
keluarga yang belum terpenuhi.
3. Riwayat keluarga inti :
a. Tn. J : Tidak menderita
penyakit apapun dan tidak
mengeluh mengalami penyakit.
b. Ny. L : Saat ini sedang hamil
dan setelah melihat hasil
pemeriksaan TD : 150/90 serta
pemeriksaan urine dengan hasil
+2, klien mengalami
preeklampsia ringan.
c. An S : Tidak menderita
penyakit apapun dan tidak
mengeluh mengalami penyakit.
d. An. Y : Tidak menderita
penyakit apapun dan tidak
mengeluh mengalami penyakit.
4. Riwayat keluarga sebelumnya.
Ibu dari Ny. L memiliki riwayat
hipertensi
1. Tahap perkembangan keluarga saat
ini :
Subyek asuhan memiliki 2 orang
anak dan sekarang sedang hamil
kurang lebih 28 minggu, anak
subyek asuhan berusia 22 tahun
dan 15 tahun. Keluarga ini berada
pada tahap ke-6 yaitu keluarga
dengan anak usia dewasa muda.
2. Tahap keluarga yang belum
terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan
keluarga yang belum terpenuhi
3. Riwayat keluarga inti :
a. Tn. F : Tidak menderita
penyakit apapun dan tidak
mengeluh mengalami penyakit.
b. Ny. R : Saat ini sedang hamil
dan setelah melihat hasil
pemeriksaan TD : 140/90 serta
pemeriksaan urine dengan hasil
+1, klien mengalami
preeklampsia ringan.
c. An. O : Tidak menderita
penyakit apapun dan tidak
mengeluh mengalami penyakit.
d. An. R : Tidak menderita
penyakit apapun dan tidak
mengeluh mengalami penyakit.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Orang tua dari Ny. R memliki
riwayat hipertensi
Lingkungan 1. Karakteristik rumah :
a. Tipe rumah : Permanen
b. Kepemilikan : Pribadi
c. Luas Rumah : 6 x 9 m2
d. Jumlah dan rasio kamar dan
ruang : 1 ruang tamu, 3 kamar,
1 dapur, 2 kamar mandi + WC
e. Kondisi WC bersih. Tempat
pembuangan tinja yaitu pada
septi tank, jarak septi tank
dengan sember air ±10 m.
1. Karakteristik rumah :
a. Tipe rumah : Permanen
b. Kepemilikan : Pribadi
c. Luas Rumah : 6 x 6 m2
d. Jumlah dan rasio kamar dan
ruang : 1 ruang tamu, 3 kamar,
1 dapur, 1 kamar mandi, WC
diluar.
e. Kondisi WC bersih. Tempat
pembuangan tinja septi tank,
jarak septi tank dengan sumber
59
f. Sumber air : Sumur
g. Lantai terbuat dari Keramik
h. Ventilasi rumah baik terdapat >
10% dari luas lantai ruangan
diperoleh dari ventilasi tetap,
pintu depan, pintu belakang dan
jedela.
i. Pencahayaan sinar matahari
masuk ke rumah cukup baik
dan tidak lembab.
j. Tidak terdapat kain-kain
bergantungan dan keluarga
kadang menjemur kasur dan
alat tidur.
k. Kebersihan rumah cukup
2. Karakteristik tetangga dan
komunitas RW
Keluarga Tn. J tinggal
dilingkungan yang padat, mayoritas
penduduknya bersuku jawa dan
berprofesi beragam seperti supir,
petani, pegawai negeri sipil,
wiraswasta dan lainnya.
Lingkungan tetangga cukup akrab
dan saling menolong bila ada
kesusahan.
3. Mobilitas geografis keluarga
Sejak kecil Ny. L sudah bertempat
tinggal di desa Merak Batin dusun
Tanjung Waras. Jarak rumah
dengan jalan raya ±300 m. Jenis
kendaraan yang dipakai biasanya
motor.
4. Perkumpulan keluarga dan
interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. J jarang mengikuti
kegiatan gotong royong dan juga
jarang mengikuti pegajian karena
Tn. J menyupir ke antar kota.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. J bila ada masalah
keluarga baiasanya dibantu oleh
keluarga yang lain dan tetangga
yang tinggal berdekatan dengan
rumah. Anggota keluarga
mendukung untuk kesembuhan
penyakit yang dialami termasuk
meningkatkan pengetahuan tentang
penyakit yang dialami.
air ±6 m
f. Sumber air : Sumur
g. Lantai terbuat dari Semen
h. Ventilasi rumah baik terdapat >
10% dari luas lantai ruangan
diperoleh dari ventilasi tetap,
pintu depan, pintu belakang dan
jedela.
i. Pencahayaan sinar matahari
masuk ke rumah cukup baik
dan tidak lembab
j. Tidak terdapat kain-kain
bergantungan dan keluarga
kadang menjemur kasur dan
alat tidur.
k. Kebersihan rumah cukup
2. Karakteristik tetangga dan
komunitas RW
Keluarga Tn. F tinggal
dilingkungan yang padat, mayoritas
penduduknya bersuku jawa dan
berprofesi beragam seperti buruh,
supir, petani, pegawai negeri sipil,
wiraswasta dan lainnya.
Lingkungan tetangga cukup akrab
dan saling menolong bila ada
kesusahan.
3. Mobilitas geografis keluarga
Sejak kecil Tn. F sudah tinggal di
desa Merak Batin dusun Banjar
Rejo. Jarak rumah dengan jalan
raya ±800 m. Jenis kendaraan yang
dipakai biasanya motor.
4. Perkumpulan keluarga dan
interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. F jarang mengikuti
kegiatan gotong royong dan juga
jarang mengikuti pegajian karena
Tn. F bekerja sebagai buruh
bangunan.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. F bila ada masalah
keluarga baiasanya dibantu oleh
keluarga yang lain dan tetangga
yang tinggal berdekatan dengan
rumah. Anggota keluarga
mendukung untuk kesembuhan
penyakit yang dialami termasuk
meningkatkan pengetahuan tentang
penyakit yang dialami.
Struktur
Keluarga
1. Pola Komunikasi keluarga
Komunikasi keluarga Tn. J antar
anggota lancar menggunakan
bahasa indonesia, saat anggota
keluarga mengalami masalah
1. Pola Komunikasi keluarga
Komunikasi keluarga Tn. F antar
anggota lancar menggunakan
bahasa indonesia, saat anggota
keluarga mengalami masalah
60
kesehatan seperti Ny. L keluarga
berdiskusi untuk berobat
kepelayanan kesehatan.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. J saling mendukung
satu sama lainnya untuk mengatasi
masalah kesehatan preeklampsia
ringan yang dialami oleh Ny. L,
respon keluarga selalu mencari
jalan keluarnya bersama-sama dan
biasanya yang mengambil
keputusan Tn. J setelah
sebelumnya berdiskusi dengan Ny.
L.
3. Struktur peran
a. Tn. J berperan sebagai kepala
keluarga dan pencari nafkah
b. Ny. L sebagai pengurus rumah
tangga
c. An. S sebagai anak yang
sedang bersekolah
d. An. Y sebagai anak yang
sedang bersekolah
4. Nilai dan norma budaya Keluarga
menerapkan nilai-nilai agama pada
setiap anggotanya seperti sholat
dan mengaji. Norma keluarga yang
berkaitan dengan kesehatan adalah
bila ada keluarga yang sakit periksa
ke sarana kesehatan
kesehatan seperti Ny. R keluarga
berdiskusi untuk berobat
kepelayanan kesehatan.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. F saling mendukung
satu sama lainnya untuk mengatasi
masalah kesehatan preeklampsia
ringan yang dialami oleh Ny. R
dan mencari jalan keluarnya
bersama-sama dan biasanya yang
mengambil keputusan yaitu Tn. F.
3. Struktur peran
a. Tn. F berperan sebagai kepala
keluarga dan pencari nafkah
b. Ny. R sebagai pengurus rumah
tangga
c. An. O berperan membantu Tn.
F mencari nafkah
d. An. R sebagai anak yang
sedang bersekolah
4. Nilai dan norma budaya
Keluarga menerapkan nilai-nilai
agama pada setiap anggotanya
seperti sholat dan mengaji. Norma
keluarga yang berkaitan dengan
kesehatan adalah bila ada keluarga
yang sakit periksa ke sarana
kesehatan
Fungsi
Keluarga
1. Fungsi afektif
Respon keluarga sangat sedih dan c
saat mengetahui Ny. L mendapat
masalah kesehatan preeklampsia
ringan dan merasa senang jika
preeklampsia ringan tersebut
sembuh.
2. Fungsi sosialisasi
Interaksi dalam keluarga baik dan
Ny. L mengatakan interaksi dengan
lingkungan terjalin baik, serta
mendidik anak dengan disiplin.
3. Fungsi perawatan keluarga 5 tugas
kesehatan keluarga :
a. Kemampuan mengenal masalah
:
Keluarga mengatakan tidak banyak
mengetahui tentang penyakit
keluarganya. Ny L tidak
mengetahui apa itu preeklampsia.
Keluarga tidak tahu penyebab,
tanda dan gejala yang muncul. Ny.
L mengatakan pusing, berat badan
1. Fungsi afektif
Respon keluarga sangat sedih saat
mengetahui Ny. R mendapat
masalah kesehatan preeklampsia
ringan dan merasa senang jika
preeklampsia ringan tersebut
sembuh.
2. Fungsi sosialisasi
Interaksi dalam keluarga baik dan
Ny. R mengatakan interaksi dengan
lingkungan terjalin baik.
3. Fungsi perawatan keluarga 5 tugas
kesehatan keluarga :
a. Kemampuan mengena masalah
:
Keluarga mengatakan tidak banyak
mengetahui tentang penyakit
keluarganya. Ny L tidak
mengetahui apa itu preeklampsia.
Keluarga tidak tahu penyebab,
tanda dan gejala yang muncul. Ny.
L mengatakan pusing, berat badan
61
naik, kepala bagian belakang
nampak seperti tertimpa beban
berat.
b. Kemampuan mengambil
keputusan mengenai tindakan
kesehatan :
Keluarga mengatakan tidak
mengetahui akibat preeklampsia
jika tidak diketahui dan ditangani,
Ny. L hanya mengetahui bahwa
tekanan darahnya selalu tinggi, Ny.
L setiap bulan selalu kontrol ke
pelayanan kesehatan.
c. Kemampuan merawat anggota
keluarga yang sakit
Keluarga tidak mengetahui cara
penatalaksaan maupun pencegahan
dari Preeklampsia
d. Kemampuan keluarga
memelihara/ memodifikasi
lingkungan rumah yang sehat
Keluarga Ny. L mengetahui
tentang pentingnya pertukaran
udara, pencahayaan sinar matahari,
kelembaban rumah serta menjemur
perlengkapan tidur, untuk
mencegah penyakit lainnya yang
dapat timbul.
e. Kemampuan keluarga
menggunakan fasilitas
kesehatan
Keluarga mengatakan jika anggota
keluarganya sakit maka akan
membawanya ke puskesmas dan
Ny. L kontrol kehamilan setiap
bulan.
naik, kepala bagian belakang
nampak seperti tertimpa beban
berat, nyeri epigastrium.
b. Kemampuan mengambil
keputusan mengenai tindakan
kesehatan :
Keluarga mengatakan tidak
mengetahui akibat preeklampsia
jika tidak diketahui dan ditangani,
Ny. L hanya mengetahui bahwa
tekanan darahnya selalu tinggi, Ny.
L setiap bulan selalu kontrol ke
pelayanan kesehatan/bidan desa.
c. Kemampuan merawat anggota
keluarga yang sakit
Keluarga tidak mengetahui cara
penatalaksaan maupun pencegahan
dari Preeklampsia
d. Kemampuan keluarga
memelihara/ memodifikasi
lingkungan rumah yang sehat
Kemampuan keluarga memelihara/
memodifikasi lingkungan rumah
yang sehat
Keluarga Ny. L mengetahui
tentang pentingnya pertukaran
udara, pencahayaan sinar matahari,
kelembaban rumah serta menjemur
perlengkapan tidur, untuk
mencegah penyakit lainnya yang
dapat timbul.
e. Kemampuan keluarga
menggunakan fasilitas
kesehatan
Keluarga mengatakan jika anggota
keluarganya sakit maka akan
membawanya ke puskesmas dan
Ny. L kontrol kehamilan setiap
bulan.
Stresor dan
Koping
Keluarga
1. Stresor jangka pendek
Ny. L mengatakan terasa pusing
2. Stresor jangka panjang
Ny. L mengalami preeklampsia
pada kehamilan yang ke-6 dan
tidak mengetahui preeklampsia, yg
dirasakan tekanan darah selalu
tinggi, kenaikan berat badan, serta
pusing, Ny. L merasa cemas dan
gelisah jika melahirkan akan
operasi SC (Sectio Caesarea).
3. Kemampuan keluarga berespon
terhadap masalah
Upaya Ny. L dalam mengatasi
masalah stresor yaitu datang ke
1. Stresor jangka pendek
Ny. R mengatakan merasakan
pusing seperti tertimpa beban berat
2. Stresor jangka panjang
Ny. R merasa cemas serta gelisah
dengan tekanan darah yang selalu
tinggi pada saat kontrol kehamilan,
dan jika pada saat melahirkan akan
operasi SC (Sectio Caesarea).
3. Kemampuan keluarga berespon
terhadap masalah
Upaya Ny. R dalam mengatasi
masalah stresor yaitu datang ke
puskesmas untuk mendapatkan
pemeriksaan pada kehamilannya.
62
puskesmas untuk mendapatkan
pemeriksaan pada kehamilannya.
4. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah selalu dibicarakan
bersama keluarga untuk
bermusyawarah.
5. Strategi adaptasi disfungsional
Jika Ny. L merasa pusing atau
sakit, biasanya yang dilakukan
hanya beristirahat dan tidur.
4. Strategi skoping yang digunakan
Jika ada masalah selalu dibicarakan
bersama keluarga untuk
bermusyawarah.
5. Strategi adaptasi disfungsional :
Jika Ny. R mengalami sakit atau
pusing, biasa yang dilakukan Ny. R
beristirahat.
Harapan
Keluarga
Keluarga berharap dengan adanya
mahasiswa keperawatan dapat
membantu mengarahkan pada pola
hidup yang lebih baik untuk mengatasi
Preeklampsia
Keluarga sangat mengharapkan dengan
adanya mahasiswa keluarga dapat
mengetahui lebih banyak tentang
Preeklampsia sehingga bisa merubah
kebiasaan yang kurang baik.
63
Tabel 4.2 Pemeriksaan Fisik Keluarga Subyek Asuhan 1 dan Subyek Asuhan 2
Subjek Asuhan 1 Subyek Asuhan 2
Aspek Tn. J Ny. L An. S An. Y Tn. F Ny. R An. O An. R
TD 110/70 mmHg 150/90 mmHg 120/80 mmHg - 120/70 mmHg 140/90 mmHg 110/80 mmHg 120/80 mmHg
TB dan BB 167 cm & 63
kg
155 cm & 70
kg
150 cm & 45
kg
142 cm & 39
kg
169 cm & 60
kg
155 cm & 66
kg
170 cm & 62
kg
148 cm & 45 kg
Suhu 36,2oC 36,4
oC 36,0
oC 36,2
oC 36,6
oC 36,2
oC 36,4
oC 36,0
oC
Nadi 72x/menit 80x/menit 88x/menit 86x/menit 80x/menit 72x/menit 82x/menit 80x/menit
RR 20x/menit 22x/menit 20x/menit 18x/menit 22x/menit 20x/menit 20x/menit 20x/menit
Rambut
Kepala
Normal,
Rambut lurus
Normal,
Rambut
keriting
Normal,
Rambut lurus
Normal,
Rambut ikal
Normal,
Rambut ikal
Normal,
Rmbut lurus
Normal, Rabut
lurua
Normal,
Rambut ikal
Mata
Telinga
Tidak ditemui
gangguan
pada mata
(penglihatan)
dan telinga
(pendengaran)
Tidak ditemui
gangguan
pada mata
(penglihatan)
dan telinga
(pendengaran)
Tidak ditemui
gangguan pada
mata
(penglihatan)
dan telinga
(pendengaran)
Tidak
ditemui
gangguan
pada mata
(penglihatan
) dan telinga
(pendengara
n)
Tidak ditemui
gangguan
pada mata
(penglihatan)
dan telinga
(pendengaran)
Tidak ditemui
gangguan
pada mata
(penglihatan)
dan telinga
(pendengaran)
Tidak ditemui
gangguan
pada mata
(penglihatan)
dan telinga
(pendengaran)
Tidak ditemui
gangguan pada
mata
(penglihatan)
dan telinga
(pendengaran)
Hidung Tidak ditemui Tidak ditemui Tidak ditemui Tidak Tidak ditemui Tidak ditemui Tidak ditemui Tidak ditemui 63
64
Mulut
Tenggoroka
n
gangguan
pada hidung,
mulut dan
tenggorokan
gangguan
pada hidung,
mulut dan
tenggorokan
gangguan pada
hidung, mulut
dan tenggorokan
ditemui
gangguan
pada hidung,
mulut dan
tenggorokan
gangguan
pada hidung,
mulut dan
tenggorokan
gangguan
pada hidung,
mulut dan
tenggorokan
gangguan
pada hidung,
mulut dan
tenggorokan
gangguan pada
hidung, mulut
dan tenggorokan
Leher Tidak ada
kaku leher,
tidak ada
pembesaran
kelenjar, tidk
da
peningkatan
vena jugularis
Tidak ada
kaku leher,
tidak ada
pembesaran
kelenjar, tidk
da
peningkatan
vena jugularis
Tidak ada kaku
leher, tidak ada
pembesaran
kelenjar, tidk da
peningkatan
vena jugularis
Tidak ada
kaku leher,
tidak ada
pembesaran
kelenjar, tidk
da
peningkatan
vena
jugularis
Tidak ada
kaku leher,
tidak ada
pembesaran
kelenjar, tidk
da
peningkatan
vena jugularis
Tidak ada
kaku leher,
tidak ada
pembesaran
kelenjar, tidk
da
peningkatan
vena jugularis
Tidak ada
kaku leher,
tidak ada
pembesaran
kelenjar, tidk
da
peningkatan
vena jugularis
Tidak ada kaku
leher, tidak ada
pembesaran
kelenjar, tidk da
peningkatan
vena jugularis
Thorax I : Gerakan
dinding dada
kanan dan kiri
simetris
P : Taktil
fremitus dada
teraba keras
pada kiri dan
kanan sama,
I : Gerakan
dinding dada
kanan dan kiri
simetris
P : Taktil
fremitus dada
teraba keras
pada kiri dan
kanan sama,
I : Gerakan
dinding dada
kanan dan kiri
simetris
P : Taktil
fremitus dada
teraba keras
pada kiri dan
kanan sama,
I : Gerakan
dinding dada
kanan dan
kiri simetris
P : Taktil
fremitus
dada teraba
keras pada
kiri dan
I : Gerakan
dinding dada
kanan dan kiri
simetris
P : Taktil
fremitus dada
teraba keras
pada kiri dan
kanan sama,
I : Gerakan
dinding dada
kanan dan kiri
simetris
P : Taktil
fremitus dada
teraba keras
pada kiri dan
kanan sama,
I : Gerakan
dinding dada
kanan dan kiri
simetris
P : Taktil
fremitus dada
teraba keras
pada kiri dan
kanan sama,
I : Gerakan
dinding dada
kanan dan kiri
simetris
P : Taktil
fremitus dada
teraba keras
pada kiri dan
kanan sama, 64
65
tidak ada nyeri
tekan pada
semua lapang
dada
P : Terdengar
bunyi sonor
pada semua
lapang paru
A : Suara
nafas
vesikuler,
tidak ada suara
nafas
tambahan
tidak ada nyeri
tekan pada
semua lapang
dada
P : Terdengar
bunyi sonor
pada semua
lapang paru
A : Suara
nafas
vesikuler,
tidak ada suara
nafas
tambahan
tidak ada nyeri
tekan pada
semua lapang
dada
P : Terdengar
bunyi sonor
pada semua
lapang paru
A : Suara nafas
vesikuler, tidak
ada suara nafas
tambahan
kanan sama,
tidak ada
nyeri tekan
pada semua
lapang dada
P :
Terdengar
bunyi sonor
pada semua
lapang paru
A : Suara
nafas
vesikuler,
tidak ada
suara nafas
tambahan
tidak ada nyeri
tekan pada
semua lapang
dada
P : Terdengar
bunyi sonor
pada semua
lapang paru
A : Suara
nafas
vesikuler,
tidak ada suara
nafas
tambahan
tidak ada nyeri
tekan pada
semua lapang
dada
P : Terdengar
bunyi sonor
pada semua
lapang paru
A : Suara
nafas
vesikuler,
tidak ada suara
nafas
tambahan
tidak ada nyeri
tekan pada
semua lapang
dada
P : Terdengar
bunyi sonor
pada semua
lapang paru
A : Suara
nafas
vesikuler,
tidak ada suara
nafas
tambahan
tidak ada nyeri
tekan pada
semua lapang
dada
P : Terdengar
bunyi sonor
pada semua
lapang paru
A : Suara nafas
vesikuler, tidak
ada suara nafas
tambahan
Abdomen I : tidak ada
benjolan, tidak
ada lesi
A : Suara
bising usus
14x/menit
P : Terdapat
I : tidak ada
benjolan,
terdapat luka
bekas operasi
SC (Sectio
Caesarea)
A : Suara
I : tidak ada
benjolan, tidak
ada lesi
A : Suara bising
usus 16x/menit
P : Terdapat
suara tymphani
I : tidak ada
benjolan,
tidak ada lesi
A : Suara
bising usus
13x/menit
P : Terdapat
I : tidak ada
benjolan, tidak
ada lesi
A : Suara
bising usus
14x/menit
P : Terdapat
I : tidak ada
benjolan, tidak
ada lesi
A : Suara
bising usus
17x/menit
P : Terdapat
I : tidak ada
benjolan, tidak
ada lesi
A : Suara
bising usus
15x/menit
P : Terdapat
I : tidak ada
benjolan, tidak
ada lesi
A : Suara bising
usus 14x/menit
P : Terdapat
suara tymphani 65
66
suara
tymphani
P : Tidak
terdapat nyeri
tekan
bising usus
18x/menit
P : Terdapat
suara
tymphani
P : Terdapat
nyeri tekan
pada perut atas
- Leopold 1:
Teraba fundus
uteri 2 jari
dibawah pusat
- Leopold 2 :
teraba sebelah
kanan bagian
besar janin,
sebelah kiri
bagian kecil
janin
- Leopold 3 :
Teraba keras,
melenting
P : Tidak
terdapat nyeri
tekan
suara
tymphani
P : Tidak
terdapat
nyeri tekan
suara
tymphani
P : Tidak
terdapat nyeri
tekan
suara
tymphani
P : Terdapat
nyeri tekan
pada perut atas
- Leopold 1:
Teraba fundus
uteri 15 cm
diatas pusat
- Leopold 2 :
teraba sebelah
kanan bagian
besar janin,
sebelah kiri
bagian kecil
janin
Leopold 3 :
Teraba keras,
melenting
suara
tymphani
P : Tidak
terdapat nyeri
tekan
P : Tidak
terdapat nyeri
tekan
66
67
Genitalia Tidak ada
gangguan
pada genitalia
Tidak ada
gangguan
pada genitalia,
tidak ada
cairan atau
darah yang
keluar
Tidak ada
gangguan pada
genitalia
Tidak ada
gangguan
pada
genitalia
Tidak ada
gangguan
pada genitalia
Tidak ada
gangguan
pada genitalia,
tidak ada
cairan atau
darah yang
keluar
Tidak ada
gangguan
pada genitalia
Tidak ada
gangguan pada
genitalia
Ekstremitas Tidak ada
gangguan
pada
ekstremitas
Tidak ada
gangguan
pada
ekstremitas,
tidak tampak
edema
Tidak ada
gangguan pada
ekstremitas
Tidak ada
gangguan
pada
ekstremitas
Tidak ada
gangguan
pada
ekstremitas
Tidak ada
gangguan
pada
ekstremitas,
tidak tampak
edema
Tidak ada
gangguan
pada
ekstremitas
Tidak ada
gangguan pada
ekstremitas
67
68
2. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa Data
Tabel 4.3 Analisa Data Subyek Asuhan 1 dan Subyek Asuhan 2
NO Subjek Asuhan 1 Subjek Asuhan 2
Data Diagnosa Data Diagnosa
1. DS :
1. Ny. L dan keluarga
Mengatakan tidak
mengetahui tentang
Preeklampsia.
2. Ny. L dan keluarga
mengatakan tidak
tahu penyebab,
tanda dan gejala
Preeklampsia
3. Ny. L dan keluarga
mengatakan tidak
mengetahui akibat
dari Preeklampsia
bila tidak diketahui
4. Ny. L dan keluarga
mengatakan tidak
mengetahui
pencegahan
Preeklampsia
5. Ny. L dan keluarga
mengatakan tidak
mengetahui
pencegahan
Preeklampsia
DO :
1. Ny. L dan keluarga
tampak bingung
ditanya mengenai
Preeklampsia
2. Ny. L dan keluarga
Defisit
Pengetahuan
pada keluarga
Tn. J khusunya
Ny. L
berhubungan
dengan KMK
mengenal
masalah
Preeklampsia
DS :
1. Ny. R dan keluarga
Mengatakan tidak
mengetahui tentang
Preeklampsia.
2. Ny. R dan keluarga
mengatakan tidak
tahu penyebab,
tanda dan gejala
Preeklampsia
3. Ny. R dan
keluarga
mengatakan tidak
mengetahui akibat
dari Preeklampsia
bila tidak diketahui
4. Ny. R dan
keluarga
mengatakan tidak
mengetahui
pencegahan
Preeklampsia
5. Ny.R dan keluarga
mengatakan tidak
mengetahui
pencegahan
Preeklampsia
DO :
1. Ny. R dan
keluarga tampak
bingung ditanya
Defisit
Pengetahuan
pada keluarga
Tn. F khusunya
Ny. R
berhubungan
dengan KMK
mengenal
masalah
Preeklampsia
69
tidak dapat
menjawab saat
ditanya tentang
preeklampsia
3. Keluarga Ny. L
bertanya tentang
Preeklampsia
mengenai
Preeklampsia
2. Ny. R dan
keluarga tidak
dapat menjawab
saat ditanya
tentang
preeklampsia
3. Keluarga Ny. R
bertanya tentang
Preeklampsia
2. DS :
1. Ny. L mengatakan
kepalanya pusing
2. Ny. L mengatakan
khawatir jika
melahirkan akan SC
(Sectio caesarea) lagi
DO :
1. Ny. L tampak
gelisah dan cemas
2. Ny. L sering
berkemih
3. TD : 150/90 mmHg
Ansietas pada
keluarga Tn. J
khususnya Ny.
L berhubungan
dengan KMK
mengenal
masalah
Preeklampsia
DS :
1. Ny. R
mengatakan
kepalanya pusing
2. Ny. R
mengatakan
khawatir jika
melahirkan akan SC
(Sectio caesarea)
3. Ny. R
mengatakan
bingung
DO :
1. Ny. R tampak
gelisah dan cemas
2. Ny. R sering
berkemih
3. TD : 140/90
mmHg
3. Ny. R tampak
bingung
Ansietas pada
keluarga Tn. F
khususnya Ny. R
berhubungan
dengan KMK
mengenal
masalah
Preeklampsia
b. Prioritas Masalah
Masalah Keperawatan penulis memfokuskan pada Defisit
Pengetahuan.
70
Tabel 4.4 Diagnosa Keperawatan Subyek Asuhan 1 dan Subyek Asuhan 2
NO Ny. L Ny. R
1. Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn. J
khusunya Ny. L berhubungan dengan
KMK mengenal masalah Preeklampsia
Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn. F
khusunya Ny. R berhubungan dengan
KMK mengenal masalah Preeklampsia
3. Rencana Tindakan
Rencana keperawatan yang menjadi fokus penulis dalam hal ini
hanya berfokus pada satu masalah keperawatan, dimana rencana
keperawatan ini dilakukan bersamaan pada kedua subjek asuhan dan
memfokuskan satu kebutuhan belajar yaitu melalui tindakan pendidikan
kesehatan. Maka rencana keperawatan yang dapat diuraikan sebagai
berikut
71
Tabel 4.5 Rencana Keperawatan Subyek Asuhan 1 dan Subyek Asuhan 2
No. Diagnosis Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Evaluasi Kriteria Standar Intervensi
1. Defisit Pengetahuan
berhubungan dengan
KMK mengenal
masalah Preeklampsia
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
1 x 25 menit pada
keluarga
diharapkan tidak
terjadi defisit
pengetahuan
Preeklampsia pada
keluarga
1. Mengenal masalah
Preeklampsia
1. Keluarga dapat
menjelaskan
pengertian
Preeklampsia (V)
2. Keluarga dapat
menjelaskan
penyebab
Preeklampsia (V)
3. Keluarga dapat
menyebutkan 5
tanda dan gejala
Preeklampsia (V)
1. Keluarga mampu
menjelaskan
pengertia
Preeklampsia
secara sederhana.
“Preeklampsia
adalah tekanan
darah tinggi yang
biasanya disertai
dengan protein
dalam urine atau
edema.”
2. Keluarga mampu
menjelaskan
penyebab
Preeklampsia
secara sederhana.
“ preeklampsia
disebabkan oleh 3
faktor :
1). Faktor
Imunologis :
Daya tahan
tubuh
2). Faktor genetik
: keturunan
3). Faktor
Predisposisi :
Pengetahuan.
1. Kaji pengetahuan
keluarga tentang
Preeklampsia.
2. Jelaskan tentang
definisi, penyebab,
tanda dan gejala
Preeklampsia.
3. Tanyakan kembali
bila ada yang belum
dimengerti.
4. Kaji pengetahuan
keluarga tentang
Preeklampsia setelah
diberikan penjelasan.
5. Beri pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
71
72
3. Keluarga mampu
menyebutkan 5
tanda dan gejala
Preeklampsia.
1. Tekanan darah
tinggi
2. Sakit kepala
3. Nyeri
Epigastrium
4. Kenaikan berat
badan 1 kg
dalam 1 minggu
5. Gangguan
penglihatan.
2. Mengambil Keputusan 1. Keluarga dapat
menjelaskan akibat
jika Preeklampsia
tidak ditangani (V)
2. Keluarga mampu
mengambil
keputusan merawat
anggota keluarga
yang mengalami
Preeklampsia (A)
1. Keluarga mampu
menyebutkan
akibat jika
preeklampsia
tidak diketahui
dan ditangani
dengan
sederhana.
“Akibat lanjut
dari preeklampsia
adalah dapat
menimbulkan
kejang,
eklampsia.”
2. Keluarga terlihat
mengambil
keputusan
merawat anggota
keluarga yang
mengalami
1. Kaji pengetahuan
keluarga tentang
akibat jika
Preeklampsia tidak
ditangani.
2. Jelaskan tentang
akibat jika
Preeklampsia tidak
ditangani.
3. Beri pemahaman
pentingnya
mengambilan
keputusan merawat
anggota keluarga yang
mengalami
preeklampsia.
4. Beri kesempatan
keluarga untuk
bertanya.
5. Kaji kembali 72
73
Preeklampsia
dengan tegas.
pengetahuan keluarga
tentang akibat
Preeklampsia.
6. Beri pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
3. Melakukan Perawatan 1. Keluarga dapat
menjelaskan cara
pencegahan pada
Preeklampsia (V)
Keluarga mampu
menyebutkan 4/6
cara pencegahan
Preeklampsia.
1. Segera
perisakan ke
dokter jika
sudah
mengetahui
hamil, untuk
mengetahui
secara dini
apakah ada
gejala penyakit
yang menyertai.
2. Mencegah dan
kenali gejala
terjadinya
preeklampsia
dan eklampsia
3. Tidak
mengkonsumsi
kafein, alkohol
dan minuman
lain.
4. Lakukan
pemeriksaan
antenatal secara
1. Kaji pengetahuan
keluarga tentang cara
pencegahan pada
Preeklampsia.
2. Jelaskan tentang cara
pencegahan pada
Preeklampsia
3. Beri keluarga untuk
bertanya
4. Tanyakan kembali hal
apa yang telah
dijelaskan
5. Beri pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar
73
74
rutin.
5. Istirahat yang
cukup sesuai
bertambahnya
usia kehamilan.
6. Bila dalam
keadaan yang
meragukan
segeralah
periksa ke
dokter.
4. Modifikasi lingkungan 1. Keluarga
menyebutkan
penatalaksaan
lingkungan pada
preeklampsia (V)
Keluarga mampu
menyebutkan
penatalaksaan
lingkungan dengan
sederhana.
“Istirahat yang
cukup dan kurangi
aktivitas berlebih”
1. Diskusikan tentang
keluarga tentang hal-
hal atau lingkungan
yang mendukung
klien Preeklampsia.
2. Berikan kesempatan
keluarga untuk
bertanya.
3. Tanyakan kembali hal
yang telah dijelaskan.
4. Beri pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar
5. Memanfaatkan
fasilitas pelayanan
kesehatan
1. Keluarga
menjelaskan
tentang jenis-
jenis fasilitas
kesehatan yang
ada dimasyarakat.
(V)
2. Keluarga mampu
merencanakan
untuk membawa
1. Keluarga
mampu
menjelaskan
tentang jenis-
jenis fasilitas
pelayanan
kesehatan yang
ada
dimasyarakat
secara
1. Kaji pengetahuan
keluarga tentang
fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada
dimasyarakat.
2. Jelaskan tentang jenis-
jenis fasilitas
pelayanan kesehatan
yang ada
dimasyarakat. 74
75
klien ke
puskesmas. (A)
a. 3. Keluarga
mampu
membawa klien
ke pukesmas
untuk dilakukan
perawatan
maupun
pengobatan. (P)
sederhana
“Puskesmas
natar, rumah
bidan dan RS
natar medika.”
2. Keluarga
mampu
merencanakan
untuk
membawa klien
ke puskesmas
dengan tenang
3. Keluarga
mampu
membawa klien
ke puskesmas
untuk dilakukan
perawatan dan
pengobatan.
3. Jelaskan jenis
pelayanan yang
diberikan oleh setiap
fasilitas kesehatan.
4. Tanyakan kembali hal
yang telah dijelaskan.
5. Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
75
76
4. Implementasi dan Evaluasi Hasil Tindakan
Tabel 4.6 Implementasi dan Evaluasi Hasil Tindakan Keperawatan Subyek Asuhan 1 dan Subyek asuhan 2
Tanggal No.
TUK Implementasi
Evaluasi
Ny. L Ny. R
28 Maret 2018
10.00-14.00 WIB
1 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang
Preeklampsia.
2. Menjelaskan pada keluarga dengan
menggunakan lembar balik dan leaflet
tentang definisi, penyebab, tanda dan gejala
Preeklampsia.
3. Menanyakan kembali apa yang belum
dimengerti.
4. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang
Preeklampsia setelah diberikan penjelasan.
S :
1. Ny. L dan keluarga menjelaskan
Preeklampsia adalah suatu keadaan
dimana tekanan darah tinggi disertai
dengan protein dalam urine atau
bengkak.
2. Ny. L dan keluarga mengatakan
penyebab Preeklampsia yaitu
keturunan, daya tahan tubuh, umur
dan pendidikan.
S :
1. Ny. R dan keluarga Menjelaskan
Preeklampsia adalah keadaan
tekanan darah yang tinggi
terdapat protein dalam urine atau
bengkak.
2. Ny. R dan keluarga mengatakan
penyebab Preeklampsia adalah
umur, keturunan, kesehatan serta
pendidikan.
5. Memberi pujian pada keluarga jawaban
yang benar.
3. Ny. L dan keluarga menyebutkan 5
tanda dan gejala Preeklampsia yaitu
tekanan darah tinggi, sakit kepala,
Nyeri epigastrium, berat badan
bertambah 1 kg dalam 1 minggu,
gangguan penglihatan.
3. Ny. R dan keluarga menyebutkan
4 tanda dan gejala Preeklampsia
yaitu tekanan darah tinggi, sakit
kepala, nyeri epigastrium dan
gangguan penglihatan.
4. Ny. R dan keluarga mengatakan
2 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang
akibat jika Preeklampsia tidak ditangani.
2. Menjelaskan pada keluarga dengan
menggunakan lembar balik dan leaflet 76
77
tentang akibat tidak ditangani.
3. Memberi pemahaman pentingnya
mengambil keputusan merawat anggota
keluarga yang mengalami Preeklampsia.
4. Memberi kesempatan keluarga untuk
bertanya.
5. Mengkaji kembali pengetahuan keluarga
tentang dampak Preeklampsia.
6. Memberi pujian pada keluarga atas jawaban
yang benar.
4. Ny. L dan keluarga mengatakan jika
Preeklampsia tidak ditangani akan
mengakibatkan kejang dan
eklampsia.
5. Ny. L dan keluarga menyebutkan 4
pencegahan Preeklampia yaitu segera
periksa kepelayanan kesehatan jika
mengetahui hamil, periksa kehamilan
secara rutin, tidak meminum alkohol
serta kafein, istirahat yang cukup
seiring bertambahnya usia
kehamilan.
O :
1. Keluarga Ny. L menyimak
penjelasan dengan baik
2. Ny. L dan keluarga berusaha
menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan.
A :
TUK 1, 2, 3 tercapai
P :
1. Evaluasi TUK 1, 2, 3
2. Lanjutkan TUK 4 tentang cara
Preeklampsia tidak segera
ditangani akan mengalami kejang
dan eklampsia.
5. Ny. R menyebutkan 5 dan
keluarga pencegahan
Preeklampia yaitu segera periksa
kepelayanan kesehatan jika
mengetahui hamil, periksa
kehamilan secara rutin, tidak
meminum alkohol serta kafein,
istirahat yang cukup seiring
bertambahnya usia kehamilan,
bila dalam keadaan yang
meragukan segera kepelayanan
kesehatan.
O :
1. Keluarga Ny. R menyimak
penjelasan dengan baik
2. Ny. R dan keluarga berusaha
menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan.
A :
TUK 1, 2, 3 tercapai
3 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang
cara pencegahan Preeklampsia.
2. Menjelaskan pada keluarga dengan
menggunakan lembar balik dan leaflet
tentang cara pencegahan Preeklampsia.
3. Memberikan kesempatan keluarga untuk
bertanya.
4. Menanyakan kembali hal yang telah
dijelaskan.
5. Memberikan pujian pada keluarga atas
jawaban yang benar.
77
78
modifikasi lingkungan supaya
Preeklampsia tidak menjadi berat.
P :
1. Evaluasi TUK 1, 2, 3
2. Lanjutkan TUK 4 tentang cara
modifikasi lingkungan supaya
Preeklampsia tidak menjadi berat.
29 Maret 2019
10.00-14.00 WIB
1. Mengevaluasi TUK 1, 2, 3 yang telah
dilakukan pada pertemuan yang lalu
mengenai pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, serta pencegahan Preeklampsia.
2. Memberi pujian atas jawaban atau
penjelasan yang telah diberikan keluarga.
S :
1. Ny. L dan keluarga menyebutkan
penatalaksaan lingkungan supaya
Preeklampsia tidak menjadi berat
yaitu istirahat yang cukup dan
mengurangi aktivitas berlebih.
O :
1. Keluarga Ny. L menyimak
penjelasan dengan baik
2. Ny. L dan keluarga berusaha
menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan.
A :
TUK 1, 2, 3, 4
P :
1. Evaluasi TUK 4
2. Lanjutkan TUK 5
S :
1. Ny. R menyebutkan dan
keluarga penatalaksaan
lingkungan supaya preeklampsia
tidak semakin berat yaitu
mengurangi aktivitas dan
istirahat.
O :
1. Keluarga Ny. R menyimak
penjelasan dengan baik
2. Ny. R dan keluarga berusaha
menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan.
A :
TUK 1, 2, 3, 4
P :
1. Evaluasi TUK 4
2. Lanjutkan TUK 5
4 1. Mendiskusikan tentang keluarga tentang
hal-hal atau lingkungan yang mendukung
klien Preeklampsia.
2. Memberikan kesempatan keluarga untuk
bertanya.
3. Menanyakan kembali hal yang telah
dijelaskan.
4. Memberi pujian pada keluarga atas jawaban
yang benar.
78
79
30 Maret 2019
10.00-14.00
WIB
1. Mengevaluasi TUK 4 yang telah dilakukan
pada pertemuan yang lalu.
2. Memberikan pujian atas jawaban atau
penjelasan yang keluarga
S :
1. Ny. Y dan keluarga menjelaskan
jenis pelayanan yang bisa didapatkan
yaitu puskesmas natar untuk klien
Preeklampsia
O :
1. Keluarga Ny. L menyimak
penjelasan dengan baik
2. Ny. L dan keluarga berusaha
menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan.
A :
TUK 5 tercapai.
P :
1. Evaluasi TUK 5
2. Evaluasi TUK 1, 2, 3, 4 dan 5
menggunakan lembar kuisioner.
S :
1. Ny. R dan keluarga mengatakan
pelayanan kesehatan untuk
memeriksa Preeklampsia di
puskesmas natar
O :
1. Keluarga Ny. L menyimak
penjelasan dengan baik
2. Ny. L dan keluarga berusaha
menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan.
A :
TUK 5 tercapai.
P :
1. Evaluasi TUK 5.
2. Evaluasi TUK 1, 2, 3, 4 dan 5
menggunakan lembar kuisioner.
5 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
dimasyarakat.
2. Menjelaskan tentang jenis-jenis fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada
dimasyarakat.
3. Menjelaskan jenis pelayanan yang
diberikan oleh setiap fasilitas kesehatan.
4. Menanyakan kembali hal yang telah
dijelaskan.
5. Memberikan pujian pada keluarga atas
jawaban yang benar.
79
80
01 April 2019
10.00-14.00
WIB
1. Mengevaluasi TUK 5 yang telah dilakukan
pada pertemuan yang lalu.
2. Memberi pujian atas jawaban atau
penjelasan yang telah diberikan keluarga.
S :
1. Ny. L dan keluarga mengatakan
sudah mengerti tentang
Preeklampsia.
O :
1. Ny. L dan keluarga berusaha
menjawab setiap pertanyaan yang
ada di lembar kuisioner.
A. TUK 1, 2, 3, 4 dan 5 tercapai
P :
Evaluasi perilaku keluarga
S :
1. Ny. R dan keluarga mengatakan
sudah mengerti tentang
Preeklampsia.
O :
1. Ny. R dan keluarga berusaha
menjawab setiap pertanyaan yang
ada di lembar kuisioner.
A. TUK 1, 2, 3, 4 dan 5 tercapai
P :
Evaluasi perilaku keluarga
1. Mengevaluasi menggunakan lembar
kuisioner TUK 1, 2, 3, 4 dan 5 yang telah
dilakukan pada pertemuan yang lalu
mengenai pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, pencegahan, modifikasi lingkungan
dan pemanfaatan fasilitas pelayanan
kesehatan Preeklampsia.
2. Memberi pujian atas jawaban yang telah
diberikan keluarga.
80
81
C. Pembahasan
Diuraikan tentang pembahasan hasil pengumpulan data yang meliputi :
1. Pengkajian
Berdasarkan hasil pengkajian kedua keluarga subyek asuhan
keperawatan merupakan klien yang mengalami Preeklampsia dengan
keluhan tekanan darah tinggi dan protein posistif pada urine. Hal ini selaras
dengan pendapat menurut Mitayani (2011) Preeklampsia adalah suatu
keadaan dimana tekanan darah tinggi disertai dengan protein dalam urine,
yang mana manifestasi klinis menurut Ratnawati (2017) antara lain tekanan
darah tinggi, nyeri epigastrium, pusing kepala, penglihatan kabur, berat
badan bertambah 1 kg dalam 1 minggu dan protein dalam urine.
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa kedua keluarga subjek
asuhan memiliki penyakit keturunan yaitu hipertensi yang dimana menurut
Ratnawati (2017) faktor genetik memengaruhi riwayat penyakit klien.
Jika ditinjau dari keterkaitan penyakit Preeklampsia dengan defisit
pengetahuan hasil pengkajian didapatkan bahwa keluarga subyek asuhan 1
dan subyek asuhan 2 tidak mengetahui banyak tentang penyakit
Preeklampsia akibat kurang terpaparnya informasi. Hal ini sejalan dengan
teori menurut Wawan dan Dewi (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan yaitu informasi, infomasi dapat membantu mempercepat
seseorang untuk memperoleh pengetahuan baru dan semakin banyak
mendapatkan informasi maka pengetauan semakin luas.
Jika dilihat dari hasil pengkajian didapatkan juga bahwa subyek
asuhan 1 dan subyek asuhan 2 berlatar belakang pendidikan SD. Menurut
teori Wawan dan Dewi (2010), pendidikan menjadi salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi pengetahuan karena pada umumnya makin tinggi
pendidikan seseorang, semakin mudah pula seseorang menerima informasi.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang
diperoleh pada pengkajian. Proses perumusan diagnosis diawali dengan
82
melakukan analisis data, penentuan diagnosis, kemudian penentuan prioritas
diagnosis. Analisis data untuk mengelompokkan data hasil pengkajian
menjadi data subjektif (DS) dan data objektif (DO). Pernyataan alngsung
dari keluarga termaksud dalam DS, sedangkan data yang diambil dengan
observasi, data sekunder, atau data selain pernyataan langsung dari keluarga
termasuk dalam DO. Rumusan masalah berdasarkan SDKI dan etiologi
berdasarkan hasil pengkajian dari tugas perawatan keluarga yang terdiri dari
5 tugas yaitu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan, merawat anggota yang sakit, menciptakan lingkungan
yang dapat meningkatkan kesehatan yang ada (Achjar, 2010).
Berdasarkan subyek asuhan 1 dan 2 didapatkan data subyektif dan
obyektif dalam menunjang perumusan diagnosis yaitu kedua subyek asuhan
mengalami Preeklampsia ringan. Pada subyek 1 hasil pemeriksaan urine
dengan hasil +2 dan pada subyek 2 hasil pemeriksaan urine dengan hasil +1
serta tekanan darah tinggi yang melebihi batas normal. Kedua keluarga
mengatakan tidak tahu mengenai Preeklampsia. Maka dapat dirumuskan
terdapat 2 diagnosa yang muncul pada masing-masing subyek yaitu defisit
pengetahuan dan ansietas. Namun, pada laporan tugas akhir ini hanya
difokuskan pada masalah keperawatan keluarga yaitu defisit pengetahuan
b.d KMK mengenal masalah Preeklampsia
3. Rencana Keperawatan
Rencana keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan,
meliputi tujuan jangka panjang (tujuan umum), tujuan jangka pendek (ujuan
khusus), kriteria dan standar serta intervensi. Kriteria dan standar
merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap
tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus atau tujuan jangka panjang
mengacu pada masalah, sedangkan tujuan jangka pendek mengacu pada
etiologi (Achjar, 2010).
Tujuan setelah dilakukan asuhan keperawatan 4x24 jam diharapkan
masalah teratasi dengan kriteria hasil klien dan keluarga menyatakan
83
pemahaman tentang penyakit, klien dan keluarga mampu melaksanakan
prosedur yang dijelaskan dengan benar, klien dan keluarga mampu
menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya.
Rencana keperawatan pada kedua subyek asuhan dan keluarga mulai dari
TUK 1 sampai TUK 5 difokuskan pada kebutuhan belajar atau difokuskan
pada mengenal masalah Preeklampsia untuk mencegah terjadinya
Preeklampsia berat, tindakan ini yaitu melalui pendidikan kesehatan.
4. Implementasi
Implementasi dilakuakan selama empat hari berturut-turut pada
kedua subyek asuhan dan keluarga, dengan menetapkan TUK 1 sampai
dengan TUK 5. Namun, disetiap hari difokuskan pada implemetasi verbal
yaitu tentang pengetahuan Preeklampsia dengan menggunakan lembar balik.
Penulis melakukan implementasi hari pertama TUK 1, 2, 3 mengenai
Preeklampsia, tanda dan gejala, dan penyebab, pada saat melakukan
implementasi hubungan antara penulis dan subyek asuhan 1 dan 2 serta
keluarga sudah saling menerima, penulis menggunakan lembar balik dengan
bahasa yang dapat dipahami. Lingkungan keluarga subyek 1 dan subyek 2
sangat kondusif.
Penulis melakuakan implementasi pada hari kedua TUK 4 mengenai
modifikasi lingkungan pada Preeklampsia dan pada hari ketiga TUK 5
mengenai memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan bagi klien dengan
Preeklampsia kepada subyek asuhan 1 dan subyek asuhan 2 dan keluarga
selama 25 menit berlangsung sesuai rencana yang telah dibuat. Pada hari ke
empat penulis melakuakan evaluasi kepada keluarga subyek menggunakan
lembar kuisioner selama 25 menit, kegiatan berlangsung lancar dan sesuai
dengan rencana.
5. Evaluasi
Evaluasi hasil asuhan keperawatan pada subyek asuhan
Preeklampsia dengan masalah keperawatan defisit pengetahuan didapatkan
bahwa pengkajian pengetahuan tentang Preeklampsia pada subyek asuhan 1
84
dan subyek asuhan 2 dan keluarga sebelum dilakukan pendidikan kesehatan
yaitu subyek asuhan 1 dan keluarga tidak mengetahui preeklampsia dan juga
subyek asuhan 2 tidak dan keluarga juga tidak mengetahui tentang
preeklampsia. Kemudian setelah diberikan pendidikan kesehatan pada hari
ke empat pengetahuan tentang Preeklampsia dinilai menggunakan lembar
kuisioner didapatkan subyek asuhan 1 benar 9 dari 11 soal yang berarti
pengetahuan baik dan subyek asuhan 2 benar 8 dari 11 yang berarti
pengetahuan baik. Artinya bahwa ada perbedaan pengetahuan antara kedua
subyek dan keluarga. Saat pelaksanaan penyuluhan dapat dilihat bahwa
keluarga kedua subyek mengikuti pelaksanaan dengan baik.
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh wawan dan dewi
(2010) pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku
seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan
serta dalam pembangunan, pada umumnya makin tinggi pendidikan
seseorang, semakin mudah pula seseorang menerima informasi.