bab iv hasil asuhan dan pembahasan

29
BAB IV HASIL ASUHAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang hasil asuhan keperawatan pada keluarga penyakit Preeklampsia dengan gangguan pemenuhan kebutuhan belajar di Desa Merak Batin, Subyek asuhan 1 berada di desa Merak Batin dusun Tanjung Waras. Sedangkan, subyek asuhan 2 berada di desa Merak Batin dusun Banjar Rejo. Desa Merak Batin dan Natar merupakan desa yang berada dibawah binaan Puskesmas Natar. Wilayah kerja UPT puskesmas meliputi 5 desa binaan yaitu: Merak Batin, Natar, Negara Ratu, Rejosari dan Kalisari. Puskesmas natar memiliki 63 tenaga kesehatan. Jumlah penduduk diwilayah UPT puskesmas natar adalah 56.191 jiwa, wilayah terpadat di Desa Merak Batin dan jumlah penduduk terendah di Desa Kalisari. Asuhan keperawatan dilakukan pada tanggal 28 maret 2019 sampai dengan 1 April 2019 pada subyek 1 dan 2. Asuhan keperawatan ini dilakukan dimulai dari pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi tindakan keperawatan. A. Gambaran Umum Puskesmas rawat jalan natar lampung selatan adalah salah satu dari puskesmas yang ada dikabupaten lampung selatan, terletak dijalan dahlia III wilayah kecamatan natar. Jarak dan waktu tempuh ke puskesmas yaitu, kira-kira 1 km dan waktu tempuh menuju puskesmas 5-10 menit. Jalan yang ditempuh ke puskesmas dapat dilalui oleh semua jenis kendaraan seperti sepeda motor, sampai mobil pribadi. Puskesmas natar lampung selatan dapat meningkatkan upaya kesehatan yang diperuntukan bagi masyarakat, wujud dari upaya tersebut dibuktikan dalam aktivitas yang memadai seperti, ruang pelayanan pendaftaran klien, ruang arsip data klien, ruang balai pengobatan, ruang pelayanan berupa pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan konsultasi kesehatan, ruang apotek ruang pelayanan peracikan dan pengambilan obat sesuai resep dokter, ruang kesehatan ibu dan anak, ruang pemeriksaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan 56

Upload: others

Post on 10-Nov-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

56

BAB IV

HASIL ASUHAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang hasil asuhan keperawatan pada keluarga

penyakit Preeklampsia dengan gangguan pemenuhan kebutuhan belajar di Desa

Merak Batin, Subyek asuhan 1 berada di desa Merak Batin dusun Tanjung

Waras. Sedangkan, subyek asuhan 2 berada di desa Merak Batin dusun Banjar

Rejo. Desa Merak Batin dan Natar merupakan desa yang berada dibawah binaan

Puskesmas Natar. Wilayah kerja UPT puskesmas meliputi 5 desa binaan yaitu:

Merak Batin, Natar, Negara Ratu, Rejosari dan Kalisari. Puskesmas natar

memiliki 63 tenaga kesehatan. Jumlah penduduk diwilayah UPT puskesmas natar

adalah 56.191 jiwa, wilayah terpadat di Desa Merak Batin dan jumlah penduduk

terendah di Desa Kalisari. Asuhan keperawatan dilakukan pada tanggal 28 maret

2019 sampai dengan 1 April 2019 pada subyek 1 dan 2. Asuhan keperawatan ini

dilakukan dimulai dari pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan,

perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi tindakan

keperawatan.

A. Gambaran Umum

Puskesmas rawat jalan natar lampung selatan adalah salah satu dari

puskesmas yang ada dikabupaten lampung selatan, terletak dijalan dahlia III

wilayah kecamatan natar. Jarak dan waktu tempuh ke puskesmas yaitu, kira-kira 1

km dan waktu tempuh menuju puskesmas 5-10 menit. Jalan yang ditempuh ke

puskesmas dapat dilalui oleh semua jenis kendaraan seperti sepeda motor, sampai

mobil pribadi. Puskesmas natar lampung selatan dapat meningkatkan upaya

kesehatan yang diperuntukan bagi masyarakat, wujud dari upaya tersebut

dibuktikan dalam aktivitas yang memadai seperti, ruang pelayanan pendaftaran

klien, ruang arsip data klien, ruang balai pengobatan, ruang pelayanan berupa

pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan konsultasi kesehatan, ruang apotek ruang

pelayanan peracikan dan pengambilan obat sesuai resep dokter, ruang kesehatan

ibu dan anak, ruang pemeriksaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan

56

57

komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir dan balita, ruang mtbs,

ruang laboratorium ruang berupa pemeriksaan dengan memeriksa spesimen

seperti (darah dan urine), serta poli gigi. Jam operasional puskesmas natar mulai

dari 08.00-15.00 dan hanya tutup pada hari minggu.

B. Hasil Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian Keperawatan

Telah dilakukan pengkajian pada pasien pertama pada tanggal 28

maret 2019 sampai dengan 1 April 2019 pada subyek 1 dan 2. Didapatkan

data sebagai berikut :

Tabel 4.1 Data Pengkajian Keperawatan pada Subyek Asuhan

ITEM

PENGKAJIA

N

Subyek Asuhan 1 Subyek Asuhan 2

Data Umum

Klien

1. Nama Kepala Keluarga (KK) :

Tn. J

2. Umur : 44 th

3. Agama : Islam

4. Alamat : Dusun Tanjung

Waras Desa Merak Batin, Natar

5. Komposisi keluarga :

N

o

Na

ma

Se

x

U

m

ur

Hub Pend

Idika

n

1. Tn.

J

L

k

44 KK SD

2. Ny.

L

Pr 40 Istri SD

3. An.

S

L

k

16 Ana

k

SMP

4. An.

Y

L

k

12 Ana

k

SD

6. Tipe Keluarga : Nuclear Family

7. Suku : Sunda dan Jawa

8. Status sosial ekonomi :

a. Gaji KK sebulan sebesar Rp.

3.000.000.-

b. Pengeluaran sebulan yaitu

sebesar Rp. 2.000.000.- dan

sisanya untuk ditabung

c. Subyek asuhan memiliki kulkas,

TV dan kendaraan bermotor 2

buah

9. Aktivitas rekreasi :

Biasanya keluarga rekreasi ke

kolam berenang atau ketempat

makan.

1. Nama Kepala Keluarga (KK) :

Tn. F

2. Umur : 43 th

3. Agama : Islam

4. Alamat : Dusun banjar rejo

Desan Merak Batin, Natar

5. Komposisi keluarga :

N

O

Na

Ma

S

ex

Um

ur

Hu

b

Pen

d

idik

an

1. Tn.

F

L

k

43 K

K

SD

2. Ny.

R

Pr 39 Istr

i

SD

3. An.

O

L

k

22 An

ak

ST

M

4. An.

R

Pr 15 An

ak

SM

P

6. Tipe Keluarga :

Nuclear Family

7. Suku : Jawa dan Lampung

8. Status sosial ekonomi :

a. Gaji KK sebulan Rp. 1.500.000.-

b. Pengeluaran sebulan yaitu sebesar

Rp. 1.500.000.-

c. Subyek asuhan memiliki

kendaraan bermotor 1 tetapi

dibawa anak O kerja.

9. Aktivitas rekreasi :

Biasanya keluarga hanya menonton

TV sambil tiduran dengan

frekuensi 2 kali sehari.

58

10. Faktor budaya :

Keluarga tidak menganut

keyakinan dan tidak praktik

tradisional sendiri.

11. Gaya belajar :

Ny. L mengatakan paling baik

belajar dengan cara mendapat

penjelasan terlebih dahulu dari

orang lain.

12. Tingkat kemampuan membaca :

Ny. Y memiliki kemampuan

membaca yang baik.

10. Faktor budaya : Keluarga tidak

menganut keyakinan dan tidak

praktik tradisonal sendiri

11. Gaya belajar :

Ny. R mengatakan paling baik

belajar dengan cara dijelaskan

secara langsung, atau dibacakan

oleh anaknya.

12. Tingkat kemampuan membaca :

Klien tidak dapat membaca

Riwayat dan

Tahap

Perkembangan

Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat

ini :

Subyek asuhan memiliki 2 orang

anak dan sekarang sedang hamil

kurang lebih 24 minggu, anak

subjek asuhan berusia 16 tahun dan

12 tahun. Keluarga ini berada pada

tahap ke-5 yaitu keluarga dengan

anak usia remaja.

2. Tahap keluarga yang belum

terpenuhi

Tidak ada tahap perkembangan

keluarga yang belum terpenuhi.

3. Riwayat keluarga inti :

a. Tn. J : Tidak menderita

penyakit apapun dan tidak

mengeluh mengalami penyakit.

b. Ny. L : Saat ini sedang hamil

dan setelah melihat hasil

pemeriksaan TD : 150/90 serta

pemeriksaan urine dengan hasil

+2, klien mengalami

preeklampsia ringan.

c. An S : Tidak menderita

penyakit apapun dan tidak

mengeluh mengalami penyakit.

d. An. Y : Tidak menderita

penyakit apapun dan tidak

mengeluh mengalami penyakit.

4. Riwayat keluarga sebelumnya.

Ibu dari Ny. L memiliki riwayat

hipertensi

1. Tahap perkembangan keluarga saat

ini :

Subyek asuhan memiliki 2 orang

anak dan sekarang sedang hamil

kurang lebih 28 minggu, anak

subyek asuhan berusia 22 tahun

dan 15 tahun. Keluarga ini berada

pada tahap ke-6 yaitu keluarga

dengan anak usia dewasa muda.

2. Tahap keluarga yang belum

terpenuhi

Tidak ada tahap perkembangan

keluarga yang belum terpenuhi

3. Riwayat keluarga inti :

a. Tn. F : Tidak menderita

penyakit apapun dan tidak

mengeluh mengalami penyakit.

b. Ny. R : Saat ini sedang hamil

dan setelah melihat hasil

pemeriksaan TD : 140/90 serta

pemeriksaan urine dengan hasil

+1, klien mengalami

preeklampsia ringan.

c. An. O : Tidak menderita

penyakit apapun dan tidak

mengeluh mengalami penyakit.

d. An. R : Tidak menderita

penyakit apapun dan tidak

mengeluh mengalami penyakit.

4. Riwayat keluarga sebelumnya

Orang tua dari Ny. R memliki

riwayat hipertensi

Lingkungan 1. Karakteristik rumah :

a. Tipe rumah : Permanen

b. Kepemilikan : Pribadi

c. Luas Rumah : 6 x 9 m2

d. Jumlah dan rasio kamar dan

ruang : 1 ruang tamu, 3 kamar,

1 dapur, 2 kamar mandi + WC

e. Kondisi WC bersih. Tempat

pembuangan tinja yaitu pada

septi tank, jarak septi tank

dengan sember air ±10 m.

1. Karakteristik rumah :

a. Tipe rumah : Permanen

b. Kepemilikan : Pribadi

c. Luas Rumah : 6 x 6 m2

d. Jumlah dan rasio kamar dan

ruang : 1 ruang tamu, 3 kamar,

1 dapur, 1 kamar mandi, WC

diluar.

e. Kondisi WC bersih. Tempat

pembuangan tinja septi tank,

jarak septi tank dengan sumber

59

f. Sumber air : Sumur

g. Lantai terbuat dari Keramik

h. Ventilasi rumah baik terdapat >

10% dari luas lantai ruangan

diperoleh dari ventilasi tetap,

pintu depan, pintu belakang dan

jedela.

i. Pencahayaan sinar matahari

masuk ke rumah cukup baik

dan tidak lembab.

j. Tidak terdapat kain-kain

bergantungan dan keluarga

kadang menjemur kasur dan

alat tidur.

k. Kebersihan rumah cukup

2. Karakteristik tetangga dan

komunitas RW

Keluarga Tn. J tinggal

dilingkungan yang padat, mayoritas

penduduknya bersuku jawa dan

berprofesi beragam seperti supir,

petani, pegawai negeri sipil,

wiraswasta dan lainnya.

Lingkungan tetangga cukup akrab

dan saling menolong bila ada

kesusahan.

3. Mobilitas geografis keluarga

Sejak kecil Ny. L sudah bertempat

tinggal di desa Merak Batin dusun

Tanjung Waras. Jarak rumah

dengan jalan raya ±300 m. Jenis

kendaraan yang dipakai biasanya

motor.

4. Perkumpulan keluarga dan

interaksi dengan masyarakat

Keluarga Tn. J jarang mengikuti

kegiatan gotong royong dan juga

jarang mengikuti pegajian karena

Tn. J menyupir ke antar kota.

5. Sistem pendukung keluarga

Keluarga Tn. J bila ada masalah

keluarga baiasanya dibantu oleh

keluarga yang lain dan tetangga

yang tinggal berdekatan dengan

rumah. Anggota keluarga

mendukung untuk kesembuhan

penyakit yang dialami termasuk

meningkatkan pengetahuan tentang

penyakit yang dialami.

air ±6 m

f. Sumber air : Sumur

g. Lantai terbuat dari Semen

h. Ventilasi rumah baik terdapat >

10% dari luas lantai ruangan

diperoleh dari ventilasi tetap,

pintu depan, pintu belakang dan

jedela.

i. Pencahayaan sinar matahari

masuk ke rumah cukup baik

dan tidak lembab

j. Tidak terdapat kain-kain

bergantungan dan keluarga

kadang menjemur kasur dan

alat tidur.

k. Kebersihan rumah cukup

2. Karakteristik tetangga dan

komunitas RW

Keluarga Tn. F tinggal

dilingkungan yang padat, mayoritas

penduduknya bersuku jawa dan

berprofesi beragam seperti buruh,

supir, petani, pegawai negeri sipil,

wiraswasta dan lainnya.

Lingkungan tetangga cukup akrab

dan saling menolong bila ada

kesusahan.

3. Mobilitas geografis keluarga

Sejak kecil Tn. F sudah tinggal di

desa Merak Batin dusun Banjar

Rejo. Jarak rumah dengan jalan

raya ±800 m. Jenis kendaraan yang

dipakai biasanya motor.

4. Perkumpulan keluarga dan

interaksi dengan masyarakat

Keluarga Tn. F jarang mengikuti

kegiatan gotong royong dan juga

jarang mengikuti pegajian karena

Tn. F bekerja sebagai buruh

bangunan.

5. Sistem pendukung keluarga

Keluarga Tn. F bila ada masalah

keluarga baiasanya dibantu oleh

keluarga yang lain dan tetangga

yang tinggal berdekatan dengan

rumah. Anggota keluarga

mendukung untuk kesembuhan

penyakit yang dialami termasuk

meningkatkan pengetahuan tentang

penyakit yang dialami.

Struktur

Keluarga

1. Pola Komunikasi keluarga

Komunikasi keluarga Tn. J antar

anggota lancar menggunakan

bahasa indonesia, saat anggota

keluarga mengalami masalah

1. Pola Komunikasi keluarga

Komunikasi keluarga Tn. F antar

anggota lancar menggunakan

bahasa indonesia, saat anggota

keluarga mengalami masalah

60

kesehatan seperti Ny. L keluarga

berdiskusi untuk berobat

kepelayanan kesehatan.

2. Struktur kekuatan keluarga

Keluarga Tn. J saling mendukung

satu sama lainnya untuk mengatasi

masalah kesehatan preeklampsia

ringan yang dialami oleh Ny. L,

respon keluarga selalu mencari

jalan keluarnya bersama-sama dan

biasanya yang mengambil

keputusan Tn. J setelah

sebelumnya berdiskusi dengan Ny.

L.

3. Struktur peran

a. Tn. J berperan sebagai kepala

keluarga dan pencari nafkah

b. Ny. L sebagai pengurus rumah

tangga

c. An. S sebagai anak yang

sedang bersekolah

d. An. Y sebagai anak yang

sedang bersekolah

4. Nilai dan norma budaya Keluarga

menerapkan nilai-nilai agama pada

setiap anggotanya seperti sholat

dan mengaji. Norma keluarga yang

berkaitan dengan kesehatan adalah

bila ada keluarga yang sakit periksa

ke sarana kesehatan

kesehatan seperti Ny. R keluarga

berdiskusi untuk berobat

kepelayanan kesehatan.

2. Struktur kekuatan keluarga

Keluarga Tn. F saling mendukung

satu sama lainnya untuk mengatasi

masalah kesehatan preeklampsia

ringan yang dialami oleh Ny. R

dan mencari jalan keluarnya

bersama-sama dan biasanya yang

mengambil keputusan yaitu Tn. F.

3. Struktur peran

a. Tn. F berperan sebagai kepala

keluarga dan pencari nafkah

b. Ny. R sebagai pengurus rumah

tangga

c. An. O berperan membantu Tn.

F mencari nafkah

d. An. R sebagai anak yang

sedang bersekolah

4. Nilai dan norma budaya

Keluarga menerapkan nilai-nilai

agama pada setiap anggotanya

seperti sholat dan mengaji. Norma

keluarga yang berkaitan dengan

kesehatan adalah bila ada keluarga

yang sakit periksa ke sarana

kesehatan

Fungsi

Keluarga

1. Fungsi afektif

Respon keluarga sangat sedih dan c

saat mengetahui Ny. L mendapat

masalah kesehatan preeklampsia

ringan dan merasa senang jika

preeklampsia ringan tersebut

sembuh.

2. Fungsi sosialisasi

Interaksi dalam keluarga baik dan

Ny. L mengatakan interaksi dengan

lingkungan terjalin baik, serta

mendidik anak dengan disiplin.

3. Fungsi perawatan keluarga 5 tugas

kesehatan keluarga :

a. Kemampuan mengenal masalah

:

Keluarga mengatakan tidak banyak

mengetahui tentang penyakit

keluarganya. Ny L tidak

mengetahui apa itu preeklampsia.

Keluarga tidak tahu penyebab,

tanda dan gejala yang muncul. Ny.

L mengatakan pusing, berat badan

1. Fungsi afektif

Respon keluarga sangat sedih saat

mengetahui Ny. R mendapat

masalah kesehatan preeklampsia

ringan dan merasa senang jika

preeklampsia ringan tersebut

sembuh.

2. Fungsi sosialisasi

Interaksi dalam keluarga baik dan

Ny. R mengatakan interaksi dengan

lingkungan terjalin baik.

3. Fungsi perawatan keluarga 5 tugas

kesehatan keluarga :

a. Kemampuan mengena masalah

:

Keluarga mengatakan tidak banyak

mengetahui tentang penyakit

keluarganya. Ny L tidak

mengetahui apa itu preeklampsia.

Keluarga tidak tahu penyebab,

tanda dan gejala yang muncul. Ny.

L mengatakan pusing, berat badan

61

naik, kepala bagian belakang

nampak seperti tertimpa beban

berat.

b. Kemampuan mengambil

keputusan mengenai tindakan

kesehatan :

Keluarga mengatakan tidak

mengetahui akibat preeklampsia

jika tidak diketahui dan ditangani,

Ny. L hanya mengetahui bahwa

tekanan darahnya selalu tinggi, Ny.

L setiap bulan selalu kontrol ke

pelayanan kesehatan.

c. Kemampuan merawat anggota

keluarga yang sakit

Keluarga tidak mengetahui cara

penatalaksaan maupun pencegahan

dari Preeklampsia

d. Kemampuan keluarga

memelihara/ memodifikasi

lingkungan rumah yang sehat

Keluarga Ny. L mengetahui

tentang pentingnya pertukaran

udara, pencahayaan sinar matahari,

kelembaban rumah serta menjemur

perlengkapan tidur, untuk

mencegah penyakit lainnya yang

dapat timbul.

e. Kemampuan keluarga

menggunakan fasilitas

kesehatan

Keluarga mengatakan jika anggota

keluarganya sakit maka akan

membawanya ke puskesmas dan

Ny. L kontrol kehamilan setiap

bulan.

naik, kepala bagian belakang

nampak seperti tertimpa beban

berat, nyeri epigastrium.

b. Kemampuan mengambil

keputusan mengenai tindakan

kesehatan :

Keluarga mengatakan tidak

mengetahui akibat preeklampsia

jika tidak diketahui dan ditangani,

Ny. L hanya mengetahui bahwa

tekanan darahnya selalu tinggi, Ny.

L setiap bulan selalu kontrol ke

pelayanan kesehatan/bidan desa.

c. Kemampuan merawat anggota

keluarga yang sakit

Keluarga tidak mengetahui cara

penatalaksaan maupun pencegahan

dari Preeklampsia

d. Kemampuan keluarga

memelihara/ memodifikasi

lingkungan rumah yang sehat

Kemampuan keluarga memelihara/

memodifikasi lingkungan rumah

yang sehat

Keluarga Ny. L mengetahui

tentang pentingnya pertukaran

udara, pencahayaan sinar matahari,

kelembaban rumah serta menjemur

perlengkapan tidur, untuk

mencegah penyakit lainnya yang

dapat timbul.

e. Kemampuan keluarga

menggunakan fasilitas

kesehatan

Keluarga mengatakan jika anggota

keluarganya sakit maka akan

membawanya ke puskesmas dan

Ny. L kontrol kehamilan setiap

bulan.

Stresor dan

Koping

Keluarga

1. Stresor jangka pendek

Ny. L mengatakan terasa pusing

2. Stresor jangka panjang

Ny. L mengalami preeklampsia

pada kehamilan yang ke-6 dan

tidak mengetahui preeklampsia, yg

dirasakan tekanan darah selalu

tinggi, kenaikan berat badan, serta

pusing, Ny. L merasa cemas dan

gelisah jika melahirkan akan

operasi SC (Sectio Caesarea).

3. Kemampuan keluarga berespon

terhadap masalah

Upaya Ny. L dalam mengatasi

masalah stresor yaitu datang ke

1. Stresor jangka pendek

Ny. R mengatakan merasakan

pusing seperti tertimpa beban berat

2. Stresor jangka panjang

Ny. R merasa cemas serta gelisah

dengan tekanan darah yang selalu

tinggi pada saat kontrol kehamilan,

dan jika pada saat melahirkan akan

operasi SC (Sectio Caesarea).

3. Kemampuan keluarga berespon

terhadap masalah

Upaya Ny. R dalam mengatasi

masalah stresor yaitu datang ke

puskesmas untuk mendapatkan

pemeriksaan pada kehamilannya.

62

puskesmas untuk mendapatkan

pemeriksaan pada kehamilannya.

4. Strategi koping yang digunakan

Jika ada masalah selalu dibicarakan

bersama keluarga untuk

bermusyawarah.

5. Strategi adaptasi disfungsional

Jika Ny. L merasa pusing atau

sakit, biasanya yang dilakukan

hanya beristirahat dan tidur.

4. Strategi skoping yang digunakan

Jika ada masalah selalu dibicarakan

bersama keluarga untuk

bermusyawarah.

5. Strategi adaptasi disfungsional :

Jika Ny. R mengalami sakit atau

pusing, biasa yang dilakukan Ny. R

beristirahat.

Harapan

Keluarga

Keluarga berharap dengan adanya

mahasiswa keperawatan dapat

membantu mengarahkan pada pola

hidup yang lebih baik untuk mengatasi

Preeklampsia

Keluarga sangat mengharapkan dengan

adanya mahasiswa keluarga dapat

mengetahui lebih banyak tentang

Preeklampsia sehingga bisa merubah

kebiasaan yang kurang baik.

63

Tabel 4.2 Pemeriksaan Fisik Keluarga Subyek Asuhan 1 dan Subyek Asuhan 2

Subjek Asuhan 1 Subyek Asuhan 2

Aspek Tn. J Ny. L An. S An. Y Tn. F Ny. R An. O An. R

TD 110/70 mmHg 150/90 mmHg 120/80 mmHg - 120/70 mmHg 140/90 mmHg 110/80 mmHg 120/80 mmHg

TB dan BB 167 cm & 63

kg

155 cm & 70

kg

150 cm & 45

kg

142 cm & 39

kg

169 cm & 60

kg

155 cm & 66

kg

170 cm & 62

kg

148 cm & 45 kg

Suhu 36,2oC 36,4

oC 36,0

oC 36,2

oC 36,6

oC 36,2

oC 36,4

oC 36,0

oC

Nadi 72x/menit 80x/menit 88x/menit 86x/menit 80x/menit 72x/menit 82x/menit 80x/menit

RR 20x/menit 22x/menit 20x/menit 18x/menit 22x/menit 20x/menit 20x/menit 20x/menit

Rambut

Kepala

Normal,

Rambut lurus

Normal,

Rambut

keriting

Normal,

Rambut lurus

Normal,

Rambut ikal

Normal,

Rambut ikal

Normal,

Rmbut lurus

Normal, Rabut

lurua

Normal,

Rambut ikal

Mata

Telinga

Tidak ditemui

gangguan

pada mata

(penglihatan)

dan telinga

(pendengaran)

Tidak ditemui

gangguan

pada mata

(penglihatan)

dan telinga

(pendengaran)

Tidak ditemui

gangguan pada

mata

(penglihatan)

dan telinga

(pendengaran)

Tidak

ditemui

gangguan

pada mata

(penglihatan

) dan telinga

(pendengara

n)

Tidak ditemui

gangguan

pada mata

(penglihatan)

dan telinga

(pendengaran)

Tidak ditemui

gangguan

pada mata

(penglihatan)

dan telinga

(pendengaran)

Tidak ditemui

gangguan

pada mata

(penglihatan)

dan telinga

(pendengaran)

Tidak ditemui

gangguan pada

mata

(penglihatan)

dan telinga

(pendengaran)

Hidung Tidak ditemui Tidak ditemui Tidak ditemui Tidak Tidak ditemui Tidak ditemui Tidak ditemui Tidak ditemui 63

64

Mulut

Tenggoroka

n

gangguan

pada hidung,

mulut dan

tenggorokan

gangguan

pada hidung,

mulut dan

tenggorokan

gangguan pada

hidung, mulut

dan tenggorokan

ditemui

gangguan

pada hidung,

mulut dan

tenggorokan

gangguan

pada hidung,

mulut dan

tenggorokan

gangguan

pada hidung,

mulut dan

tenggorokan

gangguan

pada hidung,

mulut dan

tenggorokan

gangguan pada

hidung, mulut

dan tenggorokan

Leher Tidak ada

kaku leher,

tidak ada

pembesaran

kelenjar, tidk

da

peningkatan

vena jugularis

Tidak ada

kaku leher,

tidak ada

pembesaran

kelenjar, tidk

da

peningkatan

vena jugularis

Tidak ada kaku

leher, tidak ada

pembesaran

kelenjar, tidk da

peningkatan

vena jugularis

Tidak ada

kaku leher,

tidak ada

pembesaran

kelenjar, tidk

da

peningkatan

vena

jugularis

Tidak ada

kaku leher,

tidak ada

pembesaran

kelenjar, tidk

da

peningkatan

vena jugularis

Tidak ada

kaku leher,

tidak ada

pembesaran

kelenjar, tidk

da

peningkatan

vena jugularis

Tidak ada

kaku leher,

tidak ada

pembesaran

kelenjar, tidk

da

peningkatan

vena jugularis

Tidak ada kaku

leher, tidak ada

pembesaran

kelenjar, tidk da

peningkatan

vena jugularis

Thorax I : Gerakan

dinding dada

kanan dan kiri

simetris

P : Taktil

fremitus dada

teraba keras

pada kiri dan

kanan sama,

I : Gerakan

dinding dada

kanan dan kiri

simetris

P : Taktil

fremitus dada

teraba keras

pada kiri dan

kanan sama,

I : Gerakan

dinding dada

kanan dan kiri

simetris

P : Taktil

fremitus dada

teraba keras

pada kiri dan

kanan sama,

I : Gerakan

dinding dada

kanan dan

kiri simetris

P : Taktil

fremitus

dada teraba

keras pada

kiri dan

I : Gerakan

dinding dada

kanan dan kiri

simetris

P : Taktil

fremitus dada

teraba keras

pada kiri dan

kanan sama,

I : Gerakan

dinding dada

kanan dan kiri

simetris

P : Taktil

fremitus dada

teraba keras

pada kiri dan

kanan sama,

I : Gerakan

dinding dada

kanan dan kiri

simetris

P : Taktil

fremitus dada

teraba keras

pada kiri dan

kanan sama,

I : Gerakan

dinding dada

kanan dan kiri

simetris

P : Taktil

fremitus dada

teraba keras

pada kiri dan

kanan sama, 64

65

tidak ada nyeri

tekan pada

semua lapang

dada

P : Terdengar

bunyi sonor

pada semua

lapang paru

A : Suara

nafas

vesikuler,

tidak ada suara

nafas

tambahan

tidak ada nyeri

tekan pada

semua lapang

dada

P : Terdengar

bunyi sonor

pada semua

lapang paru

A : Suara

nafas

vesikuler,

tidak ada suara

nafas

tambahan

tidak ada nyeri

tekan pada

semua lapang

dada

P : Terdengar

bunyi sonor

pada semua

lapang paru

A : Suara nafas

vesikuler, tidak

ada suara nafas

tambahan

kanan sama,

tidak ada

nyeri tekan

pada semua

lapang dada

P :

Terdengar

bunyi sonor

pada semua

lapang paru

A : Suara

nafas

vesikuler,

tidak ada

suara nafas

tambahan

tidak ada nyeri

tekan pada

semua lapang

dada

P : Terdengar

bunyi sonor

pada semua

lapang paru

A : Suara

nafas

vesikuler,

tidak ada suara

nafas

tambahan

tidak ada nyeri

tekan pada

semua lapang

dada

P : Terdengar

bunyi sonor

pada semua

lapang paru

A : Suara

nafas

vesikuler,

tidak ada suara

nafas

tambahan

tidak ada nyeri

tekan pada

semua lapang

dada

P : Terdengar

bunyi sonor

pada semua

lapang paru

A : Suara

nafas

vesikuler,

tidak ada suara

nafas

tambahan

tidak ada nyeri

tekan pada

semua lapang

dada

P : Terdengar

bunyi sonor

pada semua

lapang paru

A : Suara nafas

vesikuler, tidak

ada suara nafas

tambahan

Abdomen I : tidak ada

benjolan, tidak

ada lesi

A : Suara

bising usus

14x/menit

P : Terdapat

I : tidak ada

benjolan,

terdapat luka

bekas operasi

SC (Sectio

Caesarea)

A : Suara

I : tidak ada

benjolan, tidak

ada lesi

A : Suara bising

usus 16x/menit

P : Terdapat

suara tymphani

I : tidak ada

benjolan,

tidak ada lesi

A : Suara

bising usus

13x/menit

P : Terdapat

I : tidak ada

benjolan, tidak

ada lesi

A : Suara

bising usus

14x/menit

P : Terdapat

I : tidak ada

benjolan, tidak

ada lesi

A : Suara

bising usus

17x/menit

P : Terdapat

I : tidak ada

benjolan, tidak

ada lesi

A : Suara

bising usus

15x/menit

P : Terdapat

I : tidak ada

benjolan, tidak

ada lesi

A : Suara bising

usus 14x/menit

P : Terdapat

suara tymphani 65

66

suara

tymphani

P : Tidak

terdapat nyeri

tekan

bising usus

18x/menit

P : Terdapat

suara

tymphani

P : Terdapat

nyeri tekan

pada perut atas

- Leopold 1:

Teraba fundus

uteri 2 jari

dibawah pusat

- Leopold 2 :

teraba sebelah

kanan bagian

besar janin,

sebelah kiri

bagian kecil

janin

- Leopold 3 :

Teraba keras,

melenting

P : Tidak

terdapat nyeri

tekan

suara

tymphani

P : Tidak

terdapat

nyeri tekan

suara

tymphani

P : Tidak

terdapat nyeri

tekan

suara

tymphani

P : Terdapat

nyeri tekan

pada perut atas

- Leopold 1:

Teraba fundus

uteri 15 cm

diatas pusat

- Leopold 2 :

teraba sebelah

kanan bagian

besar janin,

sebelah kiri

bagian kecil

janin

Leopold 3 :

Teraba keras,

melenting

suara

tymphani

P : Tidak

terdapat nyeri

tekan

P : Tidak

terdapat nyeri

tekan

66

67

Genitalia Tidak ada

gangguan

pada genitalia

Tidak ada

gangguan

pada genitalia,

tidak ada

cairan atau

darah yang

keluar

Tidak ada

gangguan pada

genitalia

Tidak ada

gangguan

pada

genitalia

Tidak ada

gangguan

pada genitalia

Tidak ada

gangguan

pada genitalia,

tidak ada

cairan atau

darah yang

keluar

Tidak ada

gangguan

pada genitalia

Tidak ada

gangguan pada

genitalia

Ekstremitas Tidak ada

gangguan

pada

ekstremitas

Tidak ada

gangguan

pada

ekstremitas,

tidak tampak

edema

Tidak ada

gangguan pada

ekstremitas

Tidak ada

gangguan

pada

ekstremitas

Tidak ada

gangguan

pada

ekstremitas

Tidak ada

gangguan

pada

ekstremitas,

tidak tampak

edema

Tidak ada

gangguan

pada

ekstremitas

Tidak ada

gangguan pada

ekstremitas

67

68

2. Diagnosa Keperawatan

a. Analisa Data

Tabel 4.3 Analisa Data Subyek Asuhan 1 dan Subyek Asuhan 2

NO Subjek Asuhan 1 Subjek Asuhan 2

Data Diagnosa Data Diagnosa

1. DS :

1. Ny. L dan keluarga

Mengatakan tidak

mengetahui tentang

Preeklampsia.

2. Ny. L dan keluarga

mengatakan tidak

tahu penyebab,

tanda dan gejala

Preeklampsia

3. Ny. L dan keluarga

mengatakan tidak

mengetahui akibat

dari Preeklampsia

bila tidak diketahui

4. Ny. L dan keluarga

mengatakan tidak

mengetahui

pencegahan

Preeklampsia

5. Ny. L dan keluarga

mengatakan tidak

mengetahui

pencegahan

Preeklampsia

DO :

1. Ny. L dan keluarga

tampak bingung

ditanya mengenai

Preeklampsia

2. Ny. L dan keluarga

Defisit

Pengetahuan

pada keluarga

Tn. J khusunya

Ny. L

berhubungan

dengan KMK

mengenal

masalah

Preeklampsia

DS :

1. Ny. R dan keluarga

Mengatakan tidak

mengetahui tentang

Preeklampsia.

2. Ny. R dan keluarga

mengatakan tidak

tahu penyebab,

tanda dan gejala

Preeklampsia

3. Ny. R dan

keluarga

mengatakan tidak

mengetahui akibat

dari Preeklampsia

bila tidak diketahui

4. Ny. R dan

keluarga

mengatakan tidak

mengetahui

pencegahan

Preeklampsia

5. Ny.R dan keluarga

mengatakan tidak

mengetahui

pencegahan

Preeklampsia

DO :

1. Ny. R dan

keluarga tampak

bingung ditanya

Defisit

Pengetahuan

pada keluarga

Tn. F khusunya

Ny. R

berhubungan

dengan KMK

mengenal

masalah

Preeklampsia

69

tidak dapat

menjawab saat

ditanya tentang

preeklampsia

3. Keluarga Ny. L

bertanya tentang

Preeklampsia

mengenai

Preeklampsia

2. Ny. R dan

keluarga tidak

dapat menjawab

saat ditanya

tentang

preeklampsia

3. Keluarga Ny. R

bertanya tentang

Preeklampsia

2. DS :

1. Ny. L mengatakan

kepalanya pusing

2. Ny. L mengatakan

khawatir jika

melahirkan akan SC

(Sectio caesarea) lagi

DO :

1. Ny. L tampak

gelisah dan cemas

2. Ny. L sering

berkemih

3. TD : 150/90 mmHg

Ansietas pada

keluarga Tn. J

khususnya Ny.

L berhubungan

dengan KMK

mengenal

masalah

Preeklampsia

DS :

1. Ny. R

mengatakan

kepalanya pusing

2. Ny. R

mengatakan

khawatir jika

melahirkan akan SC

(Sectio caesarea)

3. Ny. R

mengatakan

bingung

DO :

1. Ny. R tampak

gelisah dan cemas

2. Ny. R sering

berkemih

3. TD : 140/90

mmHg

3. Ny. R tampak

bingung

Ansietas pada

keluarga Tn. F

khususnya Ny. R

berhubungan

dengan KMK

mengenal

masalah

Preeklampsia

b. Prioritas Masalah

Masalah Keperawatan penulis memfokuskan pada Defisit

Pengetahuan.

70

Tabel 4.4 Diagnosa Keperawatan Subyek Asuhan 1 dan Subyek Asuhan 2

NO Ny. L Ny. R

1. Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn. J

khusunya Ny. L berhubungan dengan

KMK mengenal masalah Preeklampsia

Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn. F

khusunya Ny. R berhubungan dengan

KMK mengenal masalah Preeklampsia

3. Rencana Tindakan

Rencana keperawatan yang menjadi fokus penulis dalam hal ini

hanya berfokus pada satu masalah keperawatan, dimana rencana

keperawatan ini dilakukan bersamaan pada kedua subjek asuhan dan

memfokuskan satu kebutuhan belajar yaitu melalui tindakan pendidikan

kesehatan. Maka rencana keperawatan yang dapat diuraikan sebagai

berikut

71

Tabel 4.5 Rencana Keperawatan Subyek Asuhan 1 dan Subyek Asuhan 2

No. Diagnosis Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Evaluasi Kriteria Standar Intervensi

1. Defisit Pengetahuan

berhubungan dengan

KMK mengenal

masalah Preeklampsia

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan selama

1 x 25 menit pada

keluarga

diharapkan tidak

terjadi defisit

pengetahuan

Preeklampsia pada

keluarga

1. Mengenal masalah

Preeklampsia

1. Keluarga dapat

menjelaskan

pengertian

Preeklampsia (V)

2. Keluarga dapat

menjelaskan

penyebab

Preeklampsia (V)

3. Keluarga dapat

menyebutkan 5

tanda dan gejala

Preeklampsia (V)

1. Keluarga mampu

menjelaskan

pengertia

Preeklampsia

secara sederhana.

“Preeklampsia

adalah tekanan

darah tinggi yang

biasanya disertai

dengan protein

dalam urine atau

edema.”

2. Keluarga mampu

menjelaskan

penyebab

Preeklampsia

secara sederhana.

“ preeklampsia

disebabkan oleh 3

faktor :

1). Faktor

Imunologis :

Daya tahan

tubuh

2). Faktor genetik

: keturunan

3). Faktor

Predisposisi :

Pengetahuan.

1. Kaji pengetahuan

keluarga tentang

Preeklampsia.

2. Jelaskan tentang

definisi, penyebab,

tanda dan gejala

Preeklampsia.

3. Tanyakan kembali

bila ada yang belum

dimengerti.

4. Kaji pengetahuan

keluarga tentang

Preeklampsia setelah

diberikan penjelasan.

5. Beri pujian pada

keluarga atas jawaban

yang benar.

71

72

3. Keluarga mampu

menyebutkan 5

tanda dan gejala

Preeklampsia.

1. Tekanan darah

tinggi

2. Sakit kepala

3. Nyeri

Epigastrium

4. Kenaikan berat

badan 1 kg

dalam 1 minggu

5. Gangguan

penglihatan.

2. Mengambil Keputusan 1. Keluarga dapat

menjelaskan akibat

jika Preeklampsia

tidak ditangani (V)

2. Keluarga mampu

mengambil

keputusan merawat

anggota keluarga

yang mengalami

Preeklampsia (A)

1. Keluarga mampu

menyebutkan

akibat jika

preeklampsia

tidak diketahui

dan ditangani

dengan

sederhana.

“Akibat lanjut

dari preeklampsia

adalah dapat

menimbulkan

kejang,

eklampsia.”

2. Keluarga terlihat

mengambil

keputusan

merawat anggota

keluarga yang

mengalami

1. Kaji pengetahuan

keluarga tentang

akibat jika

Preeklampsia tidak

ditangani.

2. Jelaskan tentang

akibat jika

Preeklampsia tidak

ditangani.

3. Beri pemahaman

pentingnya

mengambilan

keputusan merawat

anggota keluarga yang

mengalami

preeklampsia.

4. Beri kesempatan

keluarga untuk

bertanya.

5. Kaji kembali 72

73

Preeklampsia

dengan tegas.

pengetahuan keluarga

tentang akibat

Preeklampsia.

6. Beri pujian pada

keluarga atas jawaban

yang benar.

3. Melakukan Perawatan 1. Keluarga dapat

menjelaskan cara

pencegahan pada

Preeklampsia (V)

Keluarga mampu

menyebutkan 4/6

cara pencegahan

Preeklampsia.

1. Segera

perisakan ke

dokter jika

sudah

mengetahui

hamil, untuk

mengetahui

secara dini

apakah ada

gejala penyakit

yang menyertai.

2. Mencegah dan

kenali gejala

terjadinya

preeklampsia

dan eklampsia

3. Tidak

mengkonsumsi

kafein, alkohol

dan minuman

lain.

4. Lakukan

pemeriksaan

antenatal secara

1. Kaji pengetahuan

keluarga tentang cara

pencegahan pada

Preeklampsia.

2. Jelaskan tentang cara

pencegahan pada

Preeklampsia

3. Beri keluarga untuk

bertanya

4. Tanyakan kembali hal

apa yang telah

dijelaskan

5. Beri pujian pada

keluarga atas jawaban

yang benar

73

74

rutin.

5. Istirahat yang

cukup sesuai

bertambahnya

usia kehamilan.

6. Bila dalam

keadaan yang

meragukan

segeralah

periksa ke

dokter.

4. Modifikasi lingkungan 1. Keluarga

menyebutkan

penatalaksaan

lingkungan pada

preeklampsia (V)

Keluarga mampu

menyebutkan

penatalaksaan

lingkungan dengan

sederhana.

“Istirahat yang

cukup dan kurangi

aktivitas berlebih”

1. Diskusikan tentang

keluarga tentang hal-

hal atau lingkungan

yang mendukung

klien Preeklampsia.

2. Berikan kesempatan

keluarga untuk

bertanya.

3. Tanyakan kembali hal

yang telah dijelaskan.

4. Beri pujian pada

keluarga atas jawaban

yang benar

5. Memanfaatkan

fasilitas pelayanan

kesehatan

1. Keluarga

menjelaskan

tentang jenis-

jenis fasilitas

kesehatan yang

ada dimasyarakat.

(V)

2. Keluarga mampu

merencanakan

untuk membawa

1. Keluarga

mampu

menjelaskan

tentang jenis-

jenis fasilitas

pelayanan

kesehatan yang

ada

dimasyarakat

secara

1. Kaji pengetahuan

keluarga tentang

fasilitas pelayanan

kesehatan yang ada

dimasyarakat.

2. Jelaskan tentang jenis-

jenis fasilitas

pelayanan kesehatan

yang ada

dimasyarakat. 74

75

klien ke

puskesmas. (A)

a. 3. Keluarga

mampu

membawa klien

ke pukesmas

untuk dilakukan

perawatan

maupun

pengobatan. (P)

sederhana

“Puskesmas

natar, rumah

bidan dan RS

natar medika.”

2. Keluarga

mampu

merencanakan

untuk

membawa klien

ke puskesmas

dengan tenang

3. Keluarga

mampu

membawa klien

ke puskesmas

untuk dilakukan

perawatan dan

pengobatan.

3. Jelaskan jenis

pelayanan yang

diberikan oleh setiap

fasilitas kesehatan.

4. Tanyakan kembali hal

yang telah dijelaskan.

5. Berikan pujian pada

keluarga atas jawaban

yang benar.

75

76

4. Implementasi dan Evaluasi Hasil Tindakan

Tabel 4.6 Implementasi dan Evaluasi Hasil Tindakan Keperawatan Subyek Asuhan 1 dan Subyek asuhan 2

Tanggal No.

TUK Implementasi

Evaluasi

Ny. L Ny. R

28 Maret 2018

10.00-14.00 WIB

1 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang

Preeklampsia.

2. Menjelaskan pada keluarga dengan

menggunakan lembar balik dan leaflet

tentang definisi, penyebab, tanda dan gejala

Preeklampsia.

3. Menanyakan kembali apa yang belum

dimengerti.

4. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang

Preeklampsia setelah diberikan penjelasan.

S :

1. Ny. L dan keluarga menjelaskan

Preeklampsia adalah suatu keadaan

dimana tekanan darah tinggi disertai

dengan protein dalam urine atau

bengkak.

2. Ny. L dan keluarga mengatakan

penyebab Preeklampsia yaitu

keturunan, daya tahan tubuh, umur

dan pendidikan.

S :

1. Ny. R dan keluarga Menjelaskan

Preeklampsia adalah keadaan

tekanan darah yang tinggi

terdapat protein dalam urine atau

bengkak.

2. Ny. R dan keluarga mengatakan

penyebab Preeklampsia adalah

umur, keturunan, kesehatan serta

pendidikan.

5. Memberi pujian pada keluarga jawaban

yang benar.

3. Ny. L dan keluarga menyebutkan 5

tanda dan gejala Preeklampsia yaitu

tekanan darah tinggi, sakit kepala,

Nyeri epigastrium, berat badan

bertambah 1 kg dalam 1 minggu,

gangguan penglihatan.

3. Ny. R dan keluarga menyebutkan

4 tanda dan gejala Preeklampsia

yaitu tekanan darah tinggi, sakit

kepala, nyeri epigastrium dan

gangguan penglihatan.

4. Ny. R dan keluarga mengatakan

2 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang

akibat jika Preeklampsia tidak ditangani.

2. Menjelaskan pada keluarga dengan

menggunakan lembar balik dan leaflet 76

77

tentang akibat tidak ditangani.

3. Memberi pemahaman pentingnya

mengambil keputusan merawat anggota

keluarga yang mengalami Preeklampsia.

4. Memberi kesempatan keluarga untuk

bertanya.

5. Mengkaji kembali pengetahuan keluarga

tentang dampak Preeklampsia.

6. Memberi pujian pada keluarga atas jawaban

yang benar.

4. Ny. L dan keluarga mengatakan jika

Preeklampsia tidak ditangani akan

mengakibatkan kejang dan

eklampsia.

5. Ny. L dan keluarga menyebutkan 4

pencegahan Preeklampia yaitu segera

periksa kepelayanan kesehatan jika

mengetahui hamil, periksa kehamilan

secara rutin, tidak meminum alkohol

serta kafein, istirahat yang cukup

seiring bertambahnya usia

kehamilan.

O :

1. Keluarga Ny. L menyimak

penjelasan dengan baik

2. Ny. L dan keluarga berusaha

menjawab setiap pertanyaan yang

diajukan.

A :

TUK 1, 2, 3 tercapai

P :

1. Evaluasi TUK 1, 2, 3

2. Lanjutkan TUK 4 tentang cara

Preeklampsia tidak segera

ditangani akan mengalami kejang

dan eklampsia.

5. Ny. R menyebutkan 5 dan

keluarga pencegahan

Preeklampia yaitu segera periksa

kepelayanan kesehatan jika

mengetahui hamil, periksa

kehamilan secara rutin, tidak

meminum alkohol serta kafein,

istirahat yang cukup seiring

bertambahnya usia kehamilan,

bila dalam keadaan yang

meragukan segera kepelayanan

kesehatan.

O :

1. Keluarga Ny. R menyimak

penjelasan dengan baik

2. Ny. R dan keluarga berusaha

menjawab setiap pertanyaan yang

diajukan.

A :

TUK 1, 2, 3 tercapai

3 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang

cara pencegahan Preeklampsia.

2. Menjelaskan pada keluarga dengan

menggunakan lembar balik dan leaflet

tentang cara pencegahan Preeklampsia.

3. Memberikan kesempatan keluarga untuk

bertanya.

4. Menanyakan kembali hal yang telah

dijelaskan.

5. Memberikan pujian pada keluarga atas

jawaban yang benar.

77

78

modifikasi lingkungan supaya

Preeklampsia tidak menjadi berat.

P :

1. Evaluasi TUK 1, 2, 3

2. Lanjutkan TUK 4 tentang cara

modifikasi lingkungan supaya

Preeklampsia tidak menjadi berat.

29 Maret 2019

10.00-14.00 WIB

1. Mengevaluasi TUK 1, 2, 3 yang telah

dilakukan pada pertemuan yang lalu

mengenai pengertian, penyebab, tanda dan

gejala, serta pencegahan Preeklampsia.

2. Memberi pujian atas jawaban atau

penjelasan yang telah diberikan keluarga.

S :

1. Ny. L dan keluarga menyebutkan

penatalaksaan lingkungan supaya

Preeklampsia tidak menjadi berat

yaitu istirahat yang cukup dan

mengurangi aktivitas berlebih.

O :

1. Keluarga Ny. L menyimak

penjelasan dengan baik

2. Ny. L dan keluarga berusaha

menjawab setiap pertanyaan yang

diajukan.

A :

TUK 1, 2, 3, 4

P :

1. Evaluasi TUK 4

2. Lanjutkan TUK 5

S :

1. Ny. R menyebutkan dan

keluarga penatalaksaan

lingkungan supaya preeklampsia

tidak semakin berat yaitu

mengurangi aktivitas dan

istirahat.

O :

1. Keluarga Ny. R menyimak

penjelasan dengan baik

2. Ny. R dan keluarga berusaha

menjawab setiap pertanyaan yang

diajukan.

A :

TUK 1, 2, 3, 4

P :

1. Evaluasi TUK 4

2. Lanjutkan TUK 5

4 1. Mendiskusikan tentang keluarga tentang

hal-hal atau lingkungan yang mendukung

klien Preeklampsia.

2. Memberikan kesempatan keluarga untuk

bertanya.

3. Menanyakan kembali hal yang telah

dijelaskan.

4. Memberi pujian pada keluarga atas jawaban

yang benar.

78

79

30 Maret 2019

10.00-14.00

WIB

1. Mengevaluasi TUK 4 yang telah dilakukan

pada pertemuan yang lalu.

2. Memberikan pujian atas jawaban atau

penjelasan yang keluarga

S :

1. Ny. Y dan keluarga menjelaskan

jenis pelayanan yang bisa didapatkan

yaitu puskesmas natar untuk klien

Preeklampsia

O :

1. Keluarga Ny. L menyimak

penjelasan dengan baik

2. Ny. L dan keluarga berusaha

menjawab setiap pertanyaan yang

diajukan.

A :

TUK 5 tercapai.

P :

1. Evaluasi TUK 5

2. Evaluasi TUK 1, 2, 3, 4 dan 5

menggunakan lembar kuisioner.

S :

1. Ny. R dan keluarga mengatakan

pelayanan kesehatan untuk

memeriksa Preeklampsia di

puskesmas natar

O :

1. Keluarga Ny. L menyimak

penjelasan dengan baik

2. Ny. L dan keluarga berusaha

menjawab setiap pertanyaan yang

diajukan.

A :

TUK 5 tercapai.

P :

1. Evaluasi TUK 5.

2. Evaluasi TUK 1, 2, 3, 4 dan 5

menggunakan lembar kuisioner.

5 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang

fasilitas pelayanan kesehatan yang ada

dimasyarakat.

2. Menjelaskan tentang jenis-jenis fasilitas

pelayanan kesehatan yang ada

dimasyarakat.

3. Menjelaskan jenis pelayanan yang

diberikan oleh setiap fasilitas kesehatan.

4. Menanyakan kembali hal yang telah

dijelaskan.

5. Memberikan pujian pada keluarga atas

jawaban yang benar.

79

80

01 April 2019

10.00-14.00

WIB

1. Mengevaluasi TUK 5 yang telah dilakukan

pada pertemuan yang lalu.

2. Memberi pujian atas jawaban atau

penjelasan yang telah diberikan keluarga.

S :

1. Ny. L dan keluarga mengatakan

sudah mengerti tentang

Preeklampsia.

O :

1. Ny. L dan keluarga berusaha

menjawab setiap pertanyaan yang

ada di lembar kuisioner.

A. TUK 1, 2, 3, 4 dan 5 tercapai

P :

Evaluasi perilaku keluarga

S :

1. Ny. R dan keluarga mengatakan

sudah mengerti tentang

Preeklampsia.

O :

1. Ny. R dan keluarga berusaha

menjawab setiap pertanyaan yang

ada di lembar kuisioner.

A. TUK 1, 2, 3, 4 dan 5 tercapai

P :

Evaluasi perilaku keluarga

1. Mengevaluasi menggunakan lembar

kuisioner TUK 1, 2, 3, 4 dan 5 yang telah

dilakukan pada pertemuan yang lalu

mengenai pengertian, penyebab, tanda dan

gejala, pencegahan, modifikasi lingkungan

dan pemanfaatan fasilitas pelayanan

kesehatan Preeklampsia.

2. Memberi pujian atas jawaban yang telah

diberikan keluarga.

80

81

C. Pembahasan

Diuraikan tentang pembahasan hasil pengumpulan data yang meliputi :

1. Pengkajian

Berdasarkan hasil pengkajian kedua keluarga subyek asuhan

keperawatan merupakan klien yang mengalami Preeklampsia dengan

keluhan tekanan darah tinggi dan protein posistif pada urine. Hal ini selaras

dengan pendapat menurut Mitayani (2011) Preeklampsia adalah suatu

keadaan dimana tekanan darah tinggi disertai dengan protein dalam urine,

yang mana manifestasi klinis menurut Ratnawati (2017) antara lain tekanan

darah tinggi, nyeri epigastrium, pusing kepala, penglihatan kabur, berat

badan bertambah 1 kg dalam 1 minggu dan protein dalam urine.

Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa kedua keluarga subjek

asuhan memiliki penyakit keturunan yaitu hipertensi yang dimana menurut

Ratnawati (2017) faktor genetik memengaruhi riwayat penyakit klien.

Jika ditinjau dari keterkaitan penyakit Preeklampsia dengan defisit

pengetahuan hasil pengkajian didapatkan bahwa keluarga subyek asuhan 1

dan subyek asuhan 2 tidak mengetahui banyak tentang penyakit

Preeklampsia akibat kurang terpaparnya informasi. Hal ini sejalan dengan

teori menurut Wawan dan Dewi (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan yaitu informasi, infomasi dapat membantu mempercepat

seseorang untuk memperoleh pengetahuan baru dan semakin banyak

mendapatkan informasi maka pengetauan semakin luas.

Jika dilihat dari hasil pengkajian didapatkan juga bahwa subyek

asuhan 1 dan subyek asuhan 2 berlatar belakang pendidikan SD. Menurut

teori Wawan dan Dewi (2010), pendidikan menjadi salah satu faktor yang

dapat mempengaruhi pengetahuan karena pada umumnya makin tinggi

pendidikan seseorang, semakin mudah pula seseorang menerima informasi.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang

diperoleh pada pengkajian. Proses perumusan diagnosis diawali dengan

82

melakukan analisis data, penentuan diagnosis, kemudian penentuan prioritas

diagnosis. Analisis data untuk mengelompokkan data hasil pengkajian

menjadi data subjektif (DS) dan data objektif (DO). Pernyataan alngsung

dari keluarga termaksud dalam DS, sedangkan data yang diambil dengan

observasi, data sekunder, atau data selain pernyataan langsung dari keluarga

termasuk dalam DO. Rumusan masalah berdasarkan SDKI dan etiologi

berdasarkan hasil pengkajian dari tugas perawatan keluarga yang terdiri dari

5 tugas yaitu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk

melakukan tindakan, merawat anggota yang sakit, menciptakan lingkungan

yang dapat meningkatkan kesehatan yang ada (Achjar, 2010).

Berdasarkan subyek asuhan 1 dan 2 didapatkan data subyektif dan

obyektif dalam menunjang perumusan diagnosis yaitu kedua subyek asuhan

mengalami Preeklampsia ringan. Pada subyek 1 hasil pemeriksaan urine

dengan hasil +2 dan pada subyek 2 hasil pemeriksaan urine dengan hasil +1

serta tekanan darah tinggi yang melebihi batas normal. Kedua keluarga

mengatakan tidak tahu mengenai Preeklampsia. Maka dapat dirumuskan

terdapat 2 diagnosa yang muncul pada masing-masing subyek yaitu defisit

pengetahuan dan ansietas. Namun, pada laporan tugas akhir ini hanya

difokuskan pada masalah keperawatan keluarga yaitu defisit pengetahuan

b.d KMK mengenal masalah Preeklampsia

3. Rencana Keperawatan

Rencana keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan,

meliputi tujuan jangka panjang (tujuan umum), tujuan jangka pendek (ujuan

khusus), kriteria dan standar serta intervensi. Kriteria dan standar

merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap

tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus atau tujuan jangka panjang

mengacu pada masalah, sedangkan tujuan jangka pendek mengacu pada

etiologi (Achjar, 2010).

Tujuan setelah dilakukan asuhan keperawatan 4x24 jam diharapkan

masalah teratasi dengan kriteria hasil klien dan keluarga menyatakan

83

pemahaman tentang penyakit, klien dan keluarga mampu melaksanakan

prosedur yang dijelaskan dengan benar, klien dan keluarga mampu

menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya.

Rencana keperawatan pada kedua subyek asuhan dan keluarga mulai dari

TUK 1 sampai TUK 5 difokuskan pada kebutuhan belajar atau difokuskan

pada mengenal masalah Preeklampsia untuk mencegah terjadinya

Preeklampsia berat, tindakan ini yaitu melalui pendidikan kesehatan.

4. Implementasi

Implementasi dilakuakan selama empat hari berturut-turut pada

kedua subyek asuhan dan keluarga, dengan menetapkan TUK 1 sampai

dengan TUK 5. Namun, disetiap hari difokuskan pada implemetasi verbal

yaitu tentang pengetahuan Preeklampsia dengan menggunakan lembar balik.

Penulis melakukan implementasi hari pertama TUK 1, 2, 3 mengenai

Preeklampsia, tanda dan gejala, dan penyebab, pada saat melakukan

implementasi hubungan antara penulis dan subyek asuhan 1 dan 2 serta

keluarga sudah saling menerima, penulis menggunakan lembar balik dengan

bahasa yang dapat dipahami. Lingkungan keluarga subyek 1 dan subyek 2

sangat kondusif.

Penulis melakuakan implementasi pada hari kedua TUK 4 mengenai

modifikasi lingkungan pada Preeklampsia dan pada hari ketiga TUK 5

mengenai memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan bagi klien dengan

Preeklampsia kepada subyek asuhan 1 dan subyek asuhan 2 dan keluarga

selama 25 menit berlangsung sesuai rencana yang telah dibuat. Pada hari ke

empat penulis melakuakan evaluasi kepada keluarga subyek menggunakan

lembar kuisioner selama 25 menit, kegiatan berlangsung lancar dan sesuai

dengan rencana.

5. Evaluasi

Evaluasi hasil asuhan keperawatan pada subyek asuhan

Preeklampsia dengan masalah keperawatan defisit pengetahuan didapatkan

bahwa pengkajian pengetahuan tentang Preeklampsia pada subyek asuhan 1

84

dan subyek asuhan 2 dan keluarga sebelum dilakukan pendidikan kesehatan

yaitu subyek asuhan 1 dan keluarga tidak mengetahui preeklampsia dan juga

subyek asuhan 2 tidak dan keluarga juga tidak mengetahui tentang

preeklampsia. Kemudian setelah diberikan pendidikan kesehatan pada hari

ke empat pengetahuan tentang Preeklampsia dinilai menggunakan lembar

kuisioner didapatkan subyek asuhan 1 benar 9 dari 11 soal yang berarti

pengetahuan baik dan subyek asuhan 2 benar 8 dari 11 yang berarti

pengetahuan baik. Artinya bahwa ada perbedaan pengetahuan antara kedua

subyek dan keluarga. Saat pelaksanaan penyuluhan dapat dilihat bahwa

keluarga kedua subyek mengikuti pelaksanaan dengan baik.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh wawan dan dewi

(2010) pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku

seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan

serta dalam pembangunan, pada umumnya makin tinggi pendidikan

seseorang, semakin mudah pula seseorang menerima informasi.