bab iv hasil analisis dan pembahasan 4.1. proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 dennis...

24
33 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner Berikut ini adalah tabel proses penyebaran kuesioner pada penelitian ini: Tabel 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner No Nama KAP Auditor Bersedia Mengisi Kuesioner Kuesioner yang kembali dan dapat diolah 1 KAP TRI BOWO YULIANTI 8 7 2 KAP HADORI SUGIARTO ADI & REKAN - 3 KAP LEONARD, MULIA & RICHARD - 4 KAP KUMALAHADI, KUNCARA, SUGENG PAMUDJI DAN REKAN 5 - 5 KAP BAYUDI, YOHANA, SUZY, ARIE 10 8 6 KAP ACHMAD, RASYID, HISBULLAH & JERRY 5 5 7 KAP BENNY, TONY, FRANS & DANIEL 4 4 8 KAP Dr. RAHARDJA, M.Si., CPA - 9 KAP DARSONO & BUDI CAHYO SANTOSO 2 10 KAP RUCHENDI, MARDJITO DAN RUSHADI - 11 KAP DRS. HANANTA BUDIANTO & REKAN 7 7 12 KAP HELIANTONO & REKAN -

Upload: lydieu

Post on 17-Apr-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

33

BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Proses Penyebaran Kuesioner

Berikut ini adalah tabel proses penyebaran kuesioner pada

penelitian ini:

Tabel 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner

No Nama KAP Auditor Bersedia

Mengisi Kuesioner

Kuesioner

yang kembali

dan dapat

diolah

1 KAP TRI BOWO YULIANTI 8 7

2 KAP HADORI SUGIARTO ADI &

REKAN

-

3 KAP LEONARD, MULIA & RICHARD -

4 KAP KUMALAHADI, KUNCARA,

SUGENG PAMUDJI DAN REKAN

5 -

5 KAP BAYUDI, YOHANA, SUZY, ARIE 10 8

6 KAP ACHMAD, RASYID, HISBULLAH

& JERRY

5 5

7 KAP BENNY, TONY, FRANS & DANIEL 4 4

8 KAP Dr. RAHARDJA, M.Si., CPA -

9 KAP DARSONO & BUDI CAHYO

SANTOSO

2

10 KAP RUCHENDI, MARDJITO DAN

RUSHADI

-

11 KAP DRS. HANANTA BUDIANTO &

REKAN

7 7

12 KAP HELIANTONO & REKAN -

Page 2: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

34

13 KAP I. SOETIKNO 4 3

14 KAP RIZA,ADI,SYAHRIL & REKAN 5 5

15 KAP SODIKIN & HARIJANTO 5 -

16 KAP SUKARDI HASAN & REKAN - -

17 KAP TARMIZI ACHMAD - -

TOTAL: 55 39

Sumber: Data Primer yang Diolah

Dari 55 kuesioner yang disebarkan, ada 39 kuesioner yang

kembali dan dapat diolah yang terdiri dari 7 KAP, sedangkan 6 kuesioner

lainnya tidak dapat digunakan karena pengisian yang tidak lengkap. Hal

ini dikarenakan KAP yang semula di data melalui telefon dan bersedia

mengisi tetapi setelah didatangi tidak bersedia mengisi. Sebaliknya KAP

yang semula tidak bersedia mengisi, saat didatangi menjadi bersedia

mengisi kuisoner. Kuesioner yang kembali selanjutnya diolah peneliti.

4.2. Gambaran Umum Responden

Gambaran umum responden pada penelitian ini meliputi jenis

kelamin, jenjang jabatan serta pendidikan mereka yang dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.2. Jenis Kelamin Responden

Jenis_kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid L 16 41,0 41,0 41,0

P 23 59,0 59,0 100,0

Total 39 100,0 100,0

Page 3: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

35

Sumber: Data Primer yang Diolah

Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa responden pada

penelitian ini yang berjenis kelamin laki-laki ada 16 orang atau 41% dan

sisanya 23 orang atau 59% adalah perempuan.

Tabel 4.3. Pendidikan Responden

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid S1 35 89,7 89,7 89,7

S2 4 10,3 10,3 100,0

Total 39 100,0 100,0

Sumber: Data Primer yang Diolah

Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa responden pada

penelitian ini yang berpendidikan S1 ada 35 orang atau 89.7% dan sisanya

berpendidikan S2 ada 4 orang atau 10.3%.

Tabel 4.4. Jabatan Responden

Jabatan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid JUNIOR 26 66,7 66,7 66,7

PARTNER 1 2,6 2,6 69,2

Senior 12 30,8 30,8 100,0

Total 39 100,0 100,0

Sumber: Data Primer yang Diolah

Page 4: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

36

Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa responden pada

penelitian yang memiliki jabatan sebagai auditor junior ada 26 orang

(66.7%) dan sisanya auditor senior yaitu ada 12 orang atau 30.8% dan

hanya ada 1 orang partner (2.6%).

Tabel 4.5. Crosstab Jenis Kelamin dan Pendidikan

Jenis_kelamin * Pendidikan Crosstabulation

Pendidikan

Total S1 S2

Jenis_kelamin L Count 15 1 16

% of Total 38,5% 2,6% 41,0%

P Count 20 3 23

% of Total 51,3% 7,7% 59,0%

Total Count 35 4 39

% of Total 89,7% 10,3% 100,0%

Sumber: Data Primer yang Diolah

Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa mayoritas

responden berjenis kelamin perempuan dan berpendidikan S1 yaitu

berjumlah 20 orang atau 51.3%.

Tabel 4.6. Crosstab Jenis Kelamin dan Jabatan

Jenis_kelamin * Jabatan Crosstabulation

Jabatan

Total JUNIOR PARTNER Senior

Jenis_kelamin L Count 12 0 4 16

% of Total 30,8% ,0% 10,3% 41,0%

P Count 14 1 8 23

% of Total 35,9% 2,6% 20,5% 59,0%

Total Count 26 1 12 39

% of Total 66,7% 2,6% 30,8% 100,0%

Sumber: Data Primer yang Diolah

Page 5: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

37

Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa mayoritas

responden pada penelitian ini berjenis kelamin perempuan dan memiliki

jabatan sebagai auditor junior yaitu sejumlah 14 orang atau 35.9%.

Tabel 4.7. Crosstab Pendidikan dan Jabatan

Pendidikan * Jabatan Crosstabulation

Jabatan

Total JUNIOR PARTNER Senior

Pendidikan S1 Count 26 1 8 35

% of Total 66,7% 2,6% 20,5% 89,7%

S2 Count 0 0 4 4

% of Total ,0% ,0% 10,3% 10,3%

Total Count 26 1 12 39

% of Total 66,7% 2,6% 30,8% 100,0%

Sumber: Data Primer yang Diolah

Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa mayoritas

responden pada penelitian ini berpendidikan S1 dan memiliki jabatan

sebagai auditor junior yaitu ada 26 orang atau 66.7%.

4.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

4.3.1. Hasil Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r

hitung dengan r tabel. Berikut ini adalah hasil uji validitas untuk variabel

kemampuan auditor mendeteksi kecurangan:

Page 6: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

38

Tabel 4.8. Hasil Pengujian Validitas Kemampuan mendeteksi

kecurangan 1

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

Q1 0,727 0,316 Valid

Q2 0,514 0,316 Valid

Q3 0,730 0,316 Valid

Q4 0,107 0,316 Tidak Valid

Q5 0,637 0,316 Valid

Sumber: Data Primer yang Diolah

Dilihat dari tabel diatas diketahui bahwa ada 1 pertanyaan yang

memperoleh nilai r hitung < r tabel sehingga dilakukan pengujian ulang

dengan hasil:

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Validitas Kemampuan mendeteksi

kecurangan 2

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

Q1 0,748 0,316 Valid

Q2 0,449 0,316 Valid

Q3 0,761 0,316 Valid

Q5 0,722 0,316 Valid

Sumber: Data Primer yang Diolah

Dilihat dari tabel diatas diketahui bahwa nilai r hitung > r tabel

sehingga semua item pertanyaan untuk variabel ini telah dapat dikatakan

valid.

Kemudian berikutnya adalah hasil pengujian validitas untuk

variabel kompetensi:

Page 7: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

39

Tabel 4.10. Hasil Pengujian Validitas Kompetensi 1

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

Q1 0,685 0,316 Valid

Q2 0,651 0,316 Valid

Q3 0,599 0,316 Valid

Q4 0,442 0,316 Valid

Q5 0,600 0,316 Valid

Q6 0,264 0,316 Tidak Valid

Q7 0,451 0,316 Valid

Q8 0,455 0,316 Valid

Q9 0,649 0,316 Valid

Q10 0,583 0,316 Valid

Q11 0,476 0,316 Valid

Q12 0,646 0,316 Valid

Q13 0,523 0,316 Valid

Q14 0,484 0,316 Valid

Q15 0,659 0,316 Valid

Dilihat dari tabel diatas diketahui bahwa ada 1 pertanyaan yang

memperoleh nilai r hitung < r tabel sehingga dilakukan pengujian ulang

dengan hasil:

Tabel 4.11. Hasil Pengujian Validitas Kompetensi 2

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

Q1 0,676 0,316 Valid

Q2 0,646 0,316 Valid

Q3 0,577 0,316 Valid

Q4 0,387 0,316 Valid

Q5 0,597 0,316 Valid

Q7 0,478 0,316 Valid

Q8 0,494 0,316 Valid

Q9 0,672 0,316 Valid

Q10 0,586 0,316 Valid

Q11 0,486 0,316 Valid

Q12 0,649 0,316 Valid

Q13 0,494 0,316 Valid

Q14 0,513 0,316 Valid

Q15 0,663 0,316 Valid

Page 8: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

40

Dilihat dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai r hitung > r tabel

sehingga semua item pertanyaan untuk variabel kompetensi adalah valid.

Tabel berikut ini menunjukkan hasil pengujian validitas untuk

variabel independensi:

Tabel 4.12. Hasil Pengujian Validitas Independensi

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

Q1 0,656 0,316 Valid

Q2 0,755 0,316 Valid

Q3 0,613 0,316 Valid

Q4 0,735 0,316 Valid

Q5 0,388 0,316 Valid

Q6 0,563 0,316 Valid

Q7 0,439 0,316 Valid

Q8 0,497 0,316 Valid

Q9 0,776 0,316 Valid

Sumber: Data Primer yang Diolah

Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai r hitung > r tabel sehingga

untuk item pertanyaan independensi ini dapat dikatakan valid.

Tabel berikut ini menunjukkan hasil pengujian validitas untuk

variabel risiko audit:

Tabel 4.13. Hasil Pengujian Validitas Risiko Audit

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

Q1 0,391 0,316 Valid

Q2 0,487 0,316 Valid

Q3 0,823 0,316 Valid

Q4 0,715 0,316 Valid

Q5 0,735 0,316 Valid

Sumber: Data Primer yang Diolah

Page 9: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

41

Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai r hitung > r tabel sehingga

untuk item pertanyaan risiko audit ini telah dapat dikatakan valid.

Tabel 4.14. Hasil Pengujian Validitas Skeptisisme 1

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

Q1 0,519 0,316 Valid

Q2 0,146 0,316 Tidak Valid

Q3 0,584 0,316 Valid

Q4 0,752 0,316 Valid

Q5 0,128 0,316 Tidak Valid

Q6 0,705 0,316 Valid

Q7 0,538 0,316 Valid

Q8 0,508 0,316 Valid

Q9 0,322 0,316 Valid

Q10 0,369 0,316 Valid

Q11 0,487 0,316 Valid

Q12 0,374 0,316 Valid

Q13 0,619 0,316 Valid

Q14 0,460 0,316 Valid

Q15 0,129 0,316 Tidak Valid

Q16 0,300 0,316 Tidak Valid

Q17 0,095 0,316 Tidak Valid

Q18 0,288 0,316 Tidak Valid

Q19 -0,100 0,316 Tidak Valid

Q20 0,119 0,316 Tidak Valid

Q21 0,009 0,316 Tidak Valid

Q22 0,598 0,316 Valid

Q23 0,187 0,316 Tidak Valid

Q24 -0,013 0,316 Tidak Valid

Q25 0,334 0,316 Valid

Q26 0,614 0,316 Valid

Q27 -0,019 0,316 Tidak Valid

Q28 0,438 0,316 Valid

Q29 0,319 0,316 Valid

Q30 -0,221 0,316 Tidak Valid

Sumber: Data Primer yang Diolah

Page 10: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

42

Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa ada beberapa

pertanyaan yang memiliki nilai r hitung < r tabel sehingga dilakukan

pengujian ulang dengan hasil:

Tabel 4.15. Hasil Pengujian Validitas Skeptisisme 2

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

Q1 0,565 0,316 Valid

Q3 0,577 0,316 Valid

Q4 0,779 0,316 Valid

Q6 0,679 0,316 Valid

Q7 0,468 0,316 Valid

Q8 0,383 0,316 Valid

Q9 0,316 0,316 Valid

Q10 0,484 0,316 Valid

Q11 0,427 0,316 Valid

Q12 0,400 0,316 Valid

Q13 0,593 0,316 Valid

Q14 0,498 0,316 Valid

Q22 0,460 0,316 Valid

Q25 0,469 0,316 Valid

Q26 0,670 0,316 Valid

Q28 0,529 0,316 Valid

Q29 0,409 0,316 Valid

Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai r hitung > r tabel sehingga

untuk item pertanyaan skeptisisme ini telah dapat dikatakan valid.

4.3.2. Hasil Uji Reliabilitas

Untuk pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah

hasil dari kuesioner ini dapat dipercaya atau reliabel. Berikut ini adalah

hasilnya:

Page 11: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

43

Tabel 4.16. Hasil Pengujian Reliabilitas Penelitian

Pertanyaan Alpha Cronbach Keterangan

Kemampuan mendeteksi

kecurangan

0,834 Reliabel

Kompetensi 0,886 Reliabel

Independensi 0,863 Reliabel

Risiko audit 0,827 Reliabel

Skeptisisme 0,870 Reliabel

Sumber: Data Primer yang Diolah

Dilihat dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa untuk masing-

masing variabel pada penelitian ini memiliki nilai yang lebih besar

daripada 0,6 sehingga dikatakan reliabel.

4.4. Statistik Deskriptif

Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan statistik deskriptif pada

penelitian ini:

Tabel 4.17. Statistik Deskriptif

Keterangan Kisaran

teoritis

Kisaran

aktual Mean

Rentang skala Keterangan

Rendah Sedang Tinggi

Kemampuan

mendeteksi

kecurangan

4-20 8-20 12.5385 4-9.33 9.34-14.66 14.67-20 Sedang

Kompetensi 14-70 49-70 57.9744 14-32.66 32.67-51.32 51.33-70 Tinggi

Independensi 9-45 30-45 37.2821 9-21 21.01-33 33.01-45 Tinggi

Risiko audit 5-25 12-25 18.7179 5-11.66 11.67-18.32 18.33-25 Tinggi

Skeptisisme 17-85 36-71 59.1281 17-39.66 39.67-62.32 62.33-85 Sedang

Sumber: Data Primer yang Diolah

Kemampuan auditor untuk mendeteksi kecurangan terlihat dari

bagaimana auditor tersebut mampu melihat tanda – tanda atau sinyal yang

menunjukkan adanya indikasi terjadinya kecurangan (Carpenter et al.,

2002). Skor rata-rata empiris jawaban responden untuk variabel

Page 12: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

44

kemampuan mendeteksi kecurangan memperoleh skor rata-rata empiris

sebesar 12.5385 yang termasuk dalam kategori sedang. Artinya responden

pada penelitian ini memiliki kemampuan dalam mendeteksi kecurangan

yang cukup baik.

Kompetensi auditor adalah auditor yang dengan pengetahuan dan

kemampuan yang cukup dan eksplisit dapat melakukan audit secara

objektif seperti yang dimaksudkan dalam Standar Pemeriksaan Keuangan

Negara, cermat dan seksama (Simanjuntak, 2015). Untuk kompetensi

memperoleh rata-rata skor empiris sebesar 57.9744 dan termasuk dalam

kategori tinggi. Artinya dalam bekerja auditor selalu menggunakan

keahlian dan pelatihan teknis yang standar sebagai profesi auditor atau

dengan kata lain memiliki keahlian yang cukup menonjol atau keahlian

khusus yang lain daripada auditor lainnya.

Independensi merupakan kemampuan untuk bertindak berdasarkan

integritas dan objektivitas (Widyastuti dan Pamudji, 2009). Independensi

memperoleh rata-rata skor empiris sebesar 37.2821 dan termasuk dalam

kategori tinggi. Artinya auditor dalam penelitian ini dalam bekerja dan

bertindak selalu berdasarkan objektivitas dan berintegritas yang sangat

baik. Integritas berhubungan dengan kejujuran intelektual auditor, yaitu

jujur, berterus terang, dan mengemukakan fakta seperti apa adanya,

Sedangnkan objektivitas berhubungan dengan sikap netral auditor dalam

melaksanakan tugasnya bersikap adil, tidak memihak, dan tidak

berprasangka, serta bebas dari adanya konflik kepentingan.

Page 13: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

45

Risiko dalam auditing berarti bahwa auditor menerima suatu tingkat

ketidakpastian tertentu dalam pelaksanaan audit. Auditor menyadari

misalnya bahwa ada ketidakpastian mengenai kompetensi bahan bukti,

efektivitas struktur pengendalian intern klien dan ketidakpastian apakah

laporan keuangan memang telah disajikan secara wajar setelah audit

selesai (Suraida, 2005). Untuk variabel risiko audit memperoleh rata-rata

skor sebesar 18.7179 dan termasuk dalam kategori tinggi. Artinya adanya

auditor seringkali menghadapi suatu ketidakpastian dimana kemungkinan

bahan bukti yang telah dikumpulkan oleh auditor untuk mendeteksi

adanya salah saji material, dan auditor kurang mampu untuk mendeteksi

adanya salah saji material yang terjadi.

Skeptisme profesional auditor merupakan sikap auditor dalam

melakukan penugasan audit dimana sikap ini mencakup pikiran yang

selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis terhadap

bukti audit (Noviyanti, 2008). Untuk variabel skeptisisme memperoleh

rata-rata skor sebesar 59.1281 yang termasuk dalam kategori sedang.

Artinya auditor dalam melaksanakan audit dan mengevaluasi bukti

memiliki pikiran yang terkadang mempertanyakan serta cukup berhati-

hati.

Page 14: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

46

4.4. Hasil Pengujian Asumsi Klasik

4.4.1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat pada nilai

Kolmogorof-Smirnov. Berikut ini adalah hasilnya:

Tabel 4.18. Hasil Pengujian Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 39

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 2.65299820

Most Extreme Differences

Absolute .087

Positive .081

Negative -.087

Kolmogorov-Smirnov Z .541

Asymp. Sig. (2-tailed) .932

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Tabel 4.19. Hasil Pengujian Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro Wilk

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Unstandardized Residual .087 39 .200* .979 39 .664

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Dilihat dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. untuk

unstandardized residual pada penelitian ini baik Kolmogorov Smirnov

Page 15: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

47

maupun Shapiro Wilk > 0,05 sehingga dapat dikatakan data pada

penelitian ini normal. Artinya distribusi data pada penelitian ini normal.

4.4.2. Uji Multikolinearitas

Sedangkan untuk hasil pengujian multikolinearitas dilakukan

dengan melihat pada angka VIF dan Tolerance, dengan hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.20. Hasil Pengujian Multikolinearitas

Sumber: Data Primer yang Diolah

Dilihat dari persamaan regresi tersebut di atas, nilai untuk

Tolerance > 0,1 dan VIF < 10. Jadi dapat dikatakan bahwa data pada

penelitian ini bebas dari multikolinearitas. Artinya tidak ada korelasi

antara variabel independen pada penelitian ini.

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 18.171 7.219

2.517 .017

Skeptisisme -.192 .077 -.446 -2.502 .127 .692 1.446

Tipe_Kepribadian 2.926 1.447 .458 2.022 .052 .429 2.328

Kompetensi -.131 .168 -.198 -.776 .444 .337 2.970

Independensi .266 .239 .286 1.113 .274 .334 2.991

RIsiko_aud .277 .177 .267 1.566 .018 .756 1.323

Gender -1.662 1.057 -.258 -1.572 .126 .819 1.221

Jenjang_jabatan -.536 1.252 -.090 -.428 .672 .502 1.994

a. Dependent Variable: Kemampuan_mendeteksi_kecurangan

Page 16: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

48

4.4.3. Uji Heteroskedastisitas

Sedangkan untuk hasil pengujian heteroskedastisitas juga

dilakukan untuk model regresi pada penelitian ini dengan uji Glejser

dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.21. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 3.654 3.855

.948 .351

Skeptisisme -.052 .041 -.262 -1.263 .216

Tipe_Kepribadian .545 .773 .185 .705 .486

Kompetensi -.015 .090 -.048 -.163 .871

Independensi .075 .128 .176 .590 .559

RIsiko_aud -.033 .095 -.070 -.352 .727

Gender -.011 .564 -.004 -.020 .984

Jenjang_jabatan .026 .668 .009 .038 .970

a. Dependent Variable: ABS_RES2

Sumber: Data Primer yang Diolah

Dilihat dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai masing-masing

variabel independen memiliki nilai signifikansi > 0,05 sehingga dapat

dikatakan bahwa data pada penelitian ini telah bebas dari

heteroskedastisitas. Artinya data pada penelitian ini memiliki varians yang

sama antara satu dengan lainnya.

Page 17: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

49

4.5. Uji Model Fit

Tabel 4.22. Hasil Uji Model Fit

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 160,821 8 20,103 2,612 ,027a

Residual 230,872 30 7,696

Total 391,692 38

a. Predictors: (Constant), Jenjang_jabatan, Skeptisisme, RIsiko_aud, Independensi, Gender, Kondisi_klien,

Tipe_Kepribadian, Kompetensi

b. Dependent Variable: Kemampuan_mendeteksi_kecurangan

Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa nilai sig.F sebesar

0.027 < 0.05 yang artinya model fit. Jadi variabel independen dapat

digunakan untuk memprediksi variabel dependen.

4.6. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Tabel 4.23. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .563a .317 .163 2.93730

a. Predictors: (Constant), Jenjang_jabatan, Skeptisisme, RIsiko_aud, Independensi,

Gender, Tipe_Kepribadian, Kompetensi

Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa adjusted R

Square sebesar 0.163 yang artinya variabel independen dapat

Page 18: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

50

mempengaruhi variabel dependen sebesar 16.3% dan sisanya sebesar

83.7% dipengaruhi oleh variabel lainnya.

4.7. Pengujian Hipotesis

Pada penelitian ini dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan

analisis regresi berganda. Berikut ini adalah hasilnya:

Tabel 4.24. Hasil Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

Keterangan

B Std. Error Beta

Sig./2

Kesimpulan

(Constant) 18.171 7.219

2.517 .017

Skeptisisme -.192 .077 -.446 -2.502 .127 .063 Tolak

Tipe_Kepribadian 2.926 1.447 .458 2.022 .052 .026 Terima

Kompetensi -.131 .168 -.198 -.776 .444 .222 Tolak

Independensi .266 .239 .286 1.113 .274 .137 Tolak

RIsiko_aud .277 .177 .267 1.566 .018 .009 Terima

Gender -1.662 1.057 -.258 -1.572 .126 .063 Tolak

Jenjang_jabatan -.536 1.252 -.090 -.428 .672 .336 Tolak

a. Dependent Variable: Kemampuan_mendeteksi_kecurangan

Sumber: Data Primer yang Diolah

Page 19: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

51

4.7.1. Pengujian Hipotesis Pertama

Berdasarkan pada tabel tersebut diperoleh nilai signifikansi t untuk

variabel skeptisisme sebesar 0,127/2=0,063 yang nilainya > 0,05. Artinya

skepsitisme tidak berpengaruh signifikan terhadap kemampuan mendeteksi

kecurangan. Jadi hipotesis pertama ditolak.

4.7.2. Pengujian Hipotesis Kedua

Berdasarkan pada tabel tersebut diperoleh nilai signifikansi t untuk

variabel tipe kepribadian sebesar 0,052/2=0,026 yang nilainya < 0,05

dengan nilai koefisien regresi sebesar +0.460. Artinya tipe

kepribadian berpengaruh positif terhadap kemampuan mendeteksi

kecurangan. Jadi hipotesis kedua diterima.

4.7.3. Pengujian Hipotesis Ketiga

Berdasarkan pada tabel tersebut diperoleh nilai signifikansi t untuk

variabel kompetensi sebesar 0,444/2=0,222 yang nilainya > 0,05. Artinya

kompetensi tidak berpengaruh signifikan terhadap kemampuan mendeteksi

kecurangan. Jadi hipotesis ketiga ditolak.

4.7.4. Variabel Kontrol

Pada penelitian ini variabel kontrol risiko audit terbukti dapat

menjadi variabel kontrol dalam mempengaruhi kemampuan mendeteksi

kecurangan sedangkan variabel kontrol independensi, gender, dan jenjang

jabatan tidak dapat menjadi variabel kontrol.

Page 20: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

52

4.8. Pembahasan

4.8.1. Pengaruh Skeptisisme terhadap Kemampuan Mendeteksi Kecurangan

Dari hasil pengujian hipotesis pertama diketahui bahwa hipotesis ditolak.

Jadi skepsitisme tidak berpengaruh signifikan terhadap kemampuan mendeteksi

kecurangan. Hal ini disebabkan karena tingkat skeptitsisme setiap auditor berbeda

– beda satu sama lain. Jadi auditor dengan tingkat skeptisisme tinggi maupun

rendah tidak akan berdampak pada kemampuannya dalam mendeteksi kecurangan

dalam melaksanakan tugas audit.

Tingkat skeptisisme auditor bergantung pada pengalaman auditor, dimana

auditor senior dengan pengalaman yang tinggi tentu memiliki tingkat skeptisisme

yang baik sehingga akan lebih cepat dalam melakukan penilaian risiko

kecurangan (fraud risk assesments) dibandingkan dengan auditor junior dengan

level pengalaman yang lebih sedikit. Perbedaan level skeptisisme akan

berdampak pada kecepatan dan ketepatan khususnya dalam hal pencarian

informasi yang berkaitan dengan kebenaran-kebenaran informasi yang diberikan

oleh auditan. Faktor lain yang menyebabkan skeptisisme ditolak pada penelitian

ini adalah kuesioner yang kurang dipahami oleh auditor yang menigisi. Akibatnya

hanya terdapat tujuh belas pertanyaan kuesioner yang valid dari total tiga puluh

pertanyaan. Hal ini menyebabkan kuesioner tidak dapat menggambarkan

skeptisisme auditor yang sebenarnya.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Rahayu dan Gudono (2016)

yang menyimpulkan bahwa skeptisisme tidak berpengaruh terhadap kemampuan

mendeteksi kecurangan.

Page 21: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

53

4.8.2. Pengaruh Tipe Kepribadian terhadap Kemampuan Mendeteksi

Kecurangan

Berdasarkan pada hasil pengujian diperoleh hasil bahwa hipotesis kedua

diterima. Artinya tipe kepribadian berpengaruh positif terhadap kemampuan

mendeteksi kecurangan. Dalam penelitian ini tipe kepribadian ditentukan dengan

menggunakan MBTI dengan empat pasang preferensi manusia yaitu Extravert (E)

dan Introvert (I), Sensing (S) dan Intuition (N), Thinking (T) dan Feeling (F), dan

Judging (J) dan Perceiving (P). Auditor dengan tipe kepribadian kombinasi ST

dan NT merupakan auditor yang cenderung berpikir logis dalam membuat

keputusan serta akan mempertimbangkan semua fakta – fakta yang ada untuk

mendukung keputusannya tersebut (Nasution dan Fitriani, 2012).

Individu dengan tipe kepribadian ST memproses informasi dan mengambil

keputusan berdasarkan fakta yang diperolehnya dengan menggunakan analisis

yang logis. Sedangkan NT memproses informasi berdasarkan kemungkinan–

kemungkinan yang terjadi dan mempertimbangkannya secara teoritis dan ilmiah

dalam mengambil keputusan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Noviyanti (2008) dan Nasution dan Fitriani (2012).

4.8.3. Pengaruh Kompetensi terhadap Kemampuan Mendeteksi Kecurangan

Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa

kompetensi tidak berpengaruh signifikan terhadap kemampuan mendeteksi

kecurangan. Jadi hipotesis ketiga ditolak. Kompetensi berkaitan dengan

pendidikan dan pengalaman memadai yang dimiliki akuntan publik dalam bidang

Page 22: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

54

auditing dan akuntansi. Dalam melakukan audit, auditor memiliki tanggung jawab

untuk bertindak sebagai seorang yang ahli di bidang akuntansi dan auditing.

Pencapaian keahlian dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya

diperluas melalui pengalaman dan praktik audit (Gunawan, 2012).

Alasan ditolaknya hipotesis ini karena dalam mendeteksi kecurangan

auditor dipengaruhi oleh banyak faktor – faktor lainnya, sehingga auditor yang

memiliki kompetensi baik belum tentu memiliki kemampuan mendeteksi

kecurangan. Proses pendeteksian kecurangan juga dipengaruhi oleh keakuratan

dan ketepatan bukti – bukti audit dan lingkungannya. Dalam penelitian yang

dilakukan oleh Noviyani dan Bandi (2002) juga memberikan hasil bahwa auditor

yang sudah pernah mendeteksi kecurangan sebelumnya memiliki kemampuan

mendeteksi kecurangan yang lebih baik dibandingkan dengan auditor yang belum

pernah mendeteksi kecurangan. Artinya auditor tidak dapat hanya mengandalkan

kompetensinya saja untuk mampu mendeteksi kecurangan karena terdapat

beberapa faktor lain yang mempengaruhi misalnya seperti pengalaman, bukti –

bukti audit yang didapat, serta lingkungan sekitar. Pada variabel ini, jawaban

sampel yang cenderung sama di setiap pertanyaan menyebabkan variabel ini

menunjukkan bahwa sampel kurang menguasai isi dan maksud dari kuesioner

kompetensi.

Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan Koeswayo

(2016) yang menyatakan bahwa kompetensi tidak berpengaruh terhadap

kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan.

Page 23: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

55

4.8.4. Variabel Kontrol

Berdasarkan pada hasil pengujian diketahui bahwa variabel kontrol risiko

audit dan gender terbukti berpengaruh positif terhadap kemampuan mendeteksi

kecurangan sedangkan variabel kontrol independensi dan jenjang jabatan tidak

berpengaruh terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan.

Risiko audit yang semakin tinggi akan membuat auditor menjadi takut

apabila kelak ditemukan kesalahan maupun kecurangan sehingga membuat

auditor bekerja lebih baik sehingga lebih mampu dalam mendeteksi kecurangan

(Suraida, 2005). Hal ini menyebabkan risiko audit berpengaruh terhadap

kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan.

Adanya perbedaan karakteristik auditor berdasarkan pada gender tidak

akan mempengaruhi kemampuan mendeteksi kecurangan. Hasil ini tidak sesuai

dengan penelitian Agustina (2014) dimana perbedaan gender berpengaruh

terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan.

Independensi merupakan sikap mental yang bebas dari kepentingan pihak

mana pun dan tidak mudah dipengaruhi sehingga tidak berpengaruh terhadap

kemampuannya dalam mendeteksi kecurangan. Hasil ini didukung oleh penelitian

Simanjuntak (2015) dimana independensi auditor tidak berpengaruh terhadap

kemampuannya dalam mendeteksi kecurangan.

Jenjang jabatan tidak berpengaruh terhadap kemampuan auditor dalam

mendeteksi kecurangan sebagai variabel kontrol. Artinya kemampuan auditor

dalam mendeteksi kecurangan tidak dilihat dari jabatan yang dimilikinya apakah

Page 24: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses ...repository.unika.ac.id/14712/5/12.60.0034 Dennis Budianto BAB IV.pdf · 4.1. Proses Penyebaran Kuesioner . Berikut ini adalah tabel

56

dia auditor junior atau auditor senior (Arles, 2014). Hal ini menjadikan jenjang

jabatan tidak berpengaruh terhadap kemampuan mendeteksi kecurangan.