peningkatan keterampilan berbicara dengan metode...

145
i PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN TEGALREJO 02 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh DENNIS OSSY JANUARY NIM 11509009 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2013

Upload: others

Post on 11-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

i

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA

DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA MATA

PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN

TEGALREJO 02 KECAMATAN TENGARAN

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

DENNIS OSSY JANUARY

NIM 11509009

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2013

Page 2: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

ii

Page 3: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

iii

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA

DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA MATA

PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI SDN

TEGALREJO 02 KECAMATAN TENGARAN

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

DENNIS OSSY JANUARY

NIM 11509009

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2013

Page 4: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

iv

Page 5: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

v

Page 6: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

vi

Page 7: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Urip iku urup”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk kanjeng mami,

para guru dan dosen yang senantiasa membantu

dalam penulisan, dan para sahabat

yang senantiasa mendukungku

Page 8: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

viii

KATA PENGANTAR

Assalaamu'alaikum Wr. Wb.

Dengan rasa ikhlas setulus hati penulis mengucapkan puji dan syukur ke

hadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan begitu banyak rahmat, hidayah , inayah serta

ridloNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.

Sholawat serta salam senantiasa penulis curahkan untuk beliau Rosul tercinta Nabi

Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta para pengikutnya yang telah membawa kita

semua dari zaman kejahiliahan menuju zaman yang penuh barokah ini, semoga kita

termasuk umat yang mendapat syafa‘atnya. Amin

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi salah satu syarat

dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam STAIN Salatiga.

Dalam penyusunan skipsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,

bimbingan serta arahan baik secara langsung ataupun tidak langsung. Oleh karenanya,

dalam kesempatan ini penulis akan menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-

tulusnya kepada:

1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. sebagai ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. sebagai ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

3. Bapak Drs.Sumarno Widjadipa, M.Pd. sebagai ketua Progam Studi S1 PGMI STAIN

Salatiga.

4. Bapak Drs. Bahroni, M.Pd sebagai dosen pembimbing yang senantiasa meluangkan

waktunya untuk memberi bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan begitu banyak ilmunya.

6. Bapak Sarsono, S.Pd. sebagai kepala Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 02 Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang yang telah memberikan izin untuk mengadakan

penelitian di sekolah yang beliau pimpin.

Page 9: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

ix

7. Para guru Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang, yang telah banyak membantu dalam proses penelitian.

8. Siswa-siswi kelas V Sekolah Dasar negeri Tegalrejo 02 Kecamatan Tengaran

Kabupaten Semarang yang sangat antusias dan menyenangkan.

9. Ibuku tercinta dan adikku yang senantiasa menyayangi dan mendukungku.

10. Para sahabat-sahabatku PGMI angkatan 2009 yang sangat saya cintai.

11. Teman-teman pekerja seni Teater Getar yang sangat saya banggakan, yang telah

memberikan begitu banyak sumbangsih ide-ide dalam penyusunan skripsi ini.

12. Orang-orang yang telah membantu dan memberikan fasilitas kepada saya sehingga

skripsi ini dapat selesai.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum begitu sempurna baik isi

maupun penyajiannya. Oleh karena itu penulis berharap akan kritikan dan saran demi

kebaikan skripsi ini. Semoga saja skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para

pembaca.

Wassalaamu'alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 13 September 2013

Penulis,

Dennis Ossy January

Page 10: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

x

ABSTRAK

Ossy January,

Kata Kunci: Peningkatan, Keterampilan Berbicara, dan Metode Sosiodrama.

Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan keterampilan

berbicara dengan menggunakan metode sosiodrama pada mata pelajaran bahasa Indonesia

bagi siswa kelas V di SDN Tegalrejo 02. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui

penelitian ini adalah apakah metode sosiodrama dapat meningkatkan keterampilan

berbicara pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN Tegalrejo 02 kecamatan

Tengaran kabupaten Semarang? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini

menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini

dilakukan dalam dua siklus dan pada tiap siklus terdiri atas empat langkah kegiatan yaitu

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan, dengan menggunakan metode sosiodrama

dalam pelajaran Bahasa Indonesia mampu meningkatkan penggunaan pilihan kata,

intonasi, pelafalan, ekspresi, dan kelancaran dalam keterampilan berbicara siswa. Hasil

keterampilan berbicara yang diperoleh sebelum menggunakan metode sosiodrama hanya

5 siswa yang tuntas atau 35,71%, dan setelah menggunakan metode sosiodrama dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia pada siklus I meningkat 21,43% atau 8 siswa dari kondisi

awal, dan pada siklus II meningkat 28,57% atau 12 siswa. Pada pilihan kata dalam

keterampilan berbicara pada siklus II meningkat 28,57% dari siklus I. Pada intonasi

dalam keterampilan berbicara di siklus II meningkat 21,43% dari siklus I. Pada pelafalan

dalam keterampilan berbicara, di siklus II stabil dengan siklus I. Pada ekspresi dalam

keterampilan berbicara, di siklus I meningkat 14,29% dari kondisi awal, dan pada siklus

II stabil dengan siklus I. Pada kelancaran dalam keterampilan berbicara, pada siklus I

meningkat 14,29% dari kondisi awal, dan pada siklus II meningkat 7,14% dari siklus I.

Penulis menyimpulkan bahwa metode sosiodrama dapat digunakan dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia karena dapat meningkatkan pengunaan pilihan kata, intonasi, pelafalan,

ekspresi, dan kelancaran dalam keterampilan berbicara.

Dennis. 2013.Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Metode

Sosiodrama Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V di SDN

Tegalrejo 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Skripsi. Jurusan

Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah

Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Bahroni, M.Pd.

Page 11: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL LOGO ............................................................................................. i

LEMBAR LOGO ............................................................................................. ii

JUDUL ............................................................................................................ iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN....................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

ABSTRAK ...................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xviii

BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4

D. Hipotesis ..................................................................................................... 4

E. Manfaaat Penelitian .................................................................................... 5

F. Definisi Operasional................................................................................... 6

G. Metode Penelitian....................................................................................... 8

Page 12: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

xii

H. Sistematika Penulisan............................................................................... 13

BAB 2. KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 16

A. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia............................................................. 16

1. Pengertian Mata Pelajaran Bahasa Indonesia .................................... 16

2. Fungsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ........................................... 17

3. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia .......................................... 18

4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Indonesia............................. 21

5. Keterampilan dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ..................... 23

6. Hubungan Antar Keterampilan Berbahasa......................................... 29

B. Pengembangan Keterampilan Berbicara .................................................. 33

1. Cara Meningkatkan Keterampilan Berbicara ..................................... 33

2. Kriteria Metode Pembelajaran Berbicara ........................................... 37

3. Ragam Tes Kemampuan Berbicara .................................................... 38

4. Faktor Penunjang dan Faktor Penghambat Keterampilan Berbicara . 40

C. Metode Sosiodrama .................................................................................. 42

1. Pengertian Metode Sosiodrama.......................................................... 42

2. Langkah-Langkah Metode Sosiodrama ............................................. 43

3. Manfaat Metode Sosiodrama ............................................................. 46

4. Kelebihan Metode Sosiodrama .......................................................... 47

5. Kelemahan Metode Sosiodrama ........................................................ 48

Page 13: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

xiii

D. Kaitan Keterampilan Berbicara dalam Pelajaran Bahasa Indonesia

Dengan

Metode Sosiodrama .................................................................................. 48

BAB 3. PELAKSANAAN PENELITIAN ..................................................... 51

A. Setting (Tempat dan Waktu) Penelitian ................................................... 51

1. Tempat Penelitian............................................................................... 51

2. Waktu Penelitian ................................................................................ 55

B. Data Siswa Kelas V SDN Tegalrejo 02 ................................................... 55

C. Deskripsi Penelitian Tindakan ................................................................. 56

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 .......................................................... 56

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2 .......................................................... 59

BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 60

A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 60

1. Kondisi Awal ..................................................................................... 60

2. Siklus 1 ............................................................................................... 64

3. Siklus 2 ............................................................................................... 69

B. Pembahasan .............................................................................................. 73

BAB V. PENUTUP ........................................................................................ 78

A. Kesimpulan .............................................................................................. 78

B. Saran ......................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 89

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 91

Page 14: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

xiv

DAFTAR TABEL

3.1 Data Jumlah Siswa SDN Tegalrejo 02 .............................................. 52

3.2 Data Tenaga Pendidik SDN Tegalrejo 02 ......................................... 52

3.3 Data Siswa Kelas V SDN Tegalrejo 02 ............................................ 56

4.1 Hasil Keterampilan Berbicara Siswa pada Kondisi Awal................. 61

4.2 Persentase Pilihan Kata dalam Keterampilan Berbicara ................... 62

4.3 Persentase Intonasi dalam Keterampilan Berbicara .......................... 63

4.4 Persentase Pelafalan dalam Keterampilan Berbicara ........................ 63

4.5 Persentase Ekspresi dalam Keterampilan Berbicara ......................... 63

4.6 Persentase Kelancaran dalam Keterampilan Berbicara..................... 63

4.7 Hasil Keterampilan Berbicara Siswa pada Siklus 1 .......................... 66

4.8 Hasil Penilaian Keterampilan Berbicara Siswa................................. 67

4.9 Persentase Pilihan Kata Keterampilan Berbicara .............................. 67

4.10 Persentase Intonasi dalam Keterampilan Berbicara .......................... 68

4.11 Persentase Pelafalan dalam Keterampilan Berbicara ........................ 68

4.12 Persentase Ekspresi dalam Keterampilan Berbicara ......................... 68

4.13 Persentase Kelancaran dalam Keterampilan Berbicara..................... 68

4.14 Hasil Keterampilan Berbicara Siswa pada Siklus II ......................... 70

4.15 Persentase Pilihan Kata dalam Keterampilan Berbicara ................... 71

4.16 Persentase Intonasi dalam Keterampilan Berbicara .......................... 71

4.17 Persentase Pelafalan dalam Keterampilan Berbicara ........................ 72

4.18 Persentase Ekspresi dalam Keterampilan Berbicara ......................... 72

Page 15: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

xv

4.19 Persentase Kelancaran dalam Keteranpilan Berbicara ...................... 72

4.20 Perbandingan Hasil Keterampilan Berbicara Siswa ......................... 74

4.21 Perbandingan Pilihan Kata Keterampilan Berbicara......................... 74

4.22 Perbandingan Intonasi Keterampilan Berbicara................................ 75

4.23 Perbandingan Pelafalan Keterampilan Berbicara.............................. 75

4.24 Perbandingan Ekspresi Keterampilan Berbicara ............................... 76

4.25 Perbandingan Kelancaran Keterampilan Berbicara .......................... 76

Page 16: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

xvi

DAFTAR GAMBAR

1. Kondisi Awal – Membuat Kerangka Karangan Untuk Bercerita

2. Gambar Siklus I

3. Gambar Siklus II

4. Siswa Kelas V SDN Tegalrejo 02

Page 17: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 – Tabel Data Siswa SDN Tegalrejo 02 .................................... 82

Lampiran 2 – Tabel Data Tenaga Pendidik SDN Tegalrejo 02 ................... 83

Lampiran 3 – Tabel Data Siswa Kelas V SDN Tegalrejo 02 ....................... 84

Lampiran 4 – Hasil Keterampilan Berbicara Siswa pada Kondisi Awal ..... 85

Lampiran 5 – Lembar Penilaian Kondisi Awal............................................ 86

Lampiran 6 – Hasil Keterampilan Berbicara Siswa pada Siklus 1 .............. 87

Lampiran 7 – Lembar Penilaian Siklus 1 ..................................................... 88

Lampiran 8 – Hasil Keterampilan Berbicara Siswa pada Siklus 2 .............. 89

Lampiran 9 – Lembar Penilaian Siklus 2 ..................................................... 90

Lampiran 10 – Dokumentasi Foto.................................................................. 93

Lampiran 11 – Naskah Sosiodrama Kelompok 1 .......................................... 95

Lampiran 12 – Naskah Sosiodrama Kelompok 2 ........................................ 104

Lampiran 13 – Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kondisi Awal............. 112

Lampiran 14 – Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ...................... 116

Lampiran 15 – Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ...................... 120

Lampiran 16 – Surat Keterangan Penelitian ................................................ 124

Lampiran 17 – Daftar Riwayat Hidup .......................................................... 125

Page 18: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasarkan

Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi,

pembelajaran Bahasa Indonesia menekankan tentang pentingnya

penguasaan empat macam keterampilan berbahasa oleh subjek didik

yang meliputi: keterampilan berbicara, keterampilan menyimak atau

mendengarkan (dengan pemahaman), keterampilan membaca, dan

keterampilan menulis. Keempat macam keterampilan dasar berbahasa

tersebut memiliki keterkaitan fungsional satu sama lain.

Idealnya pembelajaran berbahasa yang baik tanpa mengabaikan

keterampilan berbahasa lain adalah menitikberatkan pada keterampilan

berbicara. Keterampilan berbicara dipandang memiliki peranan sentral

dalam tujuan pembelajaran bahasa karena hakikat belajar bahasa

adalah belajar komunikasi, terutama komunikasi lisan. Demikian pula

dengan hakikat pembelajaran Bahasa Indonesia.

Untuk menunjang tercapainya pembelajaran tersebut juga

diperlukan keterampilan guru memilih metode yang sesuai dengan

tujuan pembelajaran. Guru memegang peranan penting dalam

mengontrol kegiatan pengajaran di kelas dengan didukung oleh sumber

belajar lain. Sumber belajar lain dalam bentuk pengajaran melalui

Page 19: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

2

media, metode, maupun pendekatan dalam pembelajaran (Sudjana,

2007:113).

Kenyataan yang terjadi pada pembelajaran Bahasa Indonesia di

Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah pada umumnya belum semua guru

bahasa menyadari bahwa keterampilan juga penting dicapai dalam

pembelajaran tersebut. Belum semua guru menyadari bahwa tujuan

pembelajaran Bahasa Indonesia adalah mampu menggunakan bahasa

untuk berkomunikasi secara lisan ataupun tulisan.

Guru juga belum memberikan ruang kepada peserta didik untuk

mengembangkan keterampilan tersebut. Guru dalam mengajarkan

Bahasa Indonesia ataupun bahasa asing lainnya lebih sering

mengutamakan hal formal seperti struktur dan tatanan bahasa,

sehingga siswa tidak bisa secara leluasa belajar tentang keterampilan

berbicara yang baik dan benar. Siswa juga lebih sering dibebani

materi-materi tentang gramatikal.

Kenyataan yang terjadi di SDN Tegalrejo 2 Kecamatan Tengaran

Kabupaten Semarang, keterampilan berbicara siswa kelas V masih

kurang. Cara penyampaian pelajaran Bahasa Indonesia oleh guru

menjadi faktor penyebabnya. Guru cenderung menggunakan metode

ceramah. Selain menyebabkan siswa menjadi bosan, siswa juga tidak

menunjukkan keaktifan saat kegiatan belajar berlangsung, motivasi

siswa juga terlihat rendah.

Page 20: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

3

Dengan keadaan tersebut, penulis merasa perlu melakukan sebuah

penelitian yang menggunakan metode sosiodrama untuk memecahkan

permasalahan pembelajaran di atas, yakni untuk mengembangkan

potensi keterampilan berbicara.

Penulis akan menerapkan metode sosiodrama untuk peningkatan

keterampilan berbicara berdasarkan pendapat ahli dan pertimbangan-

pertimbangan.

Pembelajaran sosiodrama mempunyai implikasi terhadap

penggunaan metode dan penyajian materi pembelajaran, indikasi

kemampuan dan keterampilan siswa yang dapat dikembangkan dalam

penerapan pembelajaran sosiodrama, antara lain siswa dapat melatih

dan memiliki kemampuan kerjasama, komunikatif, dan

menginterpretasikan suatu kejadian.

Selama pembelajaran berlangsung, setiap pemeran dapat melatih

sikap simpati, rasa benci, marah, senang, dan peran lainnya. Karakter

tokoh tertentu, dibawa dalam peran yang dimainkannya, sedangkan

penngamat (guru) melibatkan dirinya secara emosional dan berusaha

mengidentifikasikan penguasaan siswa atas peran yang dimainkan.

Pada pembelajaran sosiodrama, pemeranan tidak dilakukan secara

tuntas sampai masalah dipecahkan. Hal ini dimaksudkan untuk

mengundang rasa penasaran siswa yang menjadi pengamat agar turut

aktif mendiskusikan dan mencari jalan keluar. Dengan demikian,

Page 21: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

4

diskusi setelah bermain peran akan berlangsung hidup dan

menggairahkan siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan melakukan

penelitian dengan judul, ―Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan

Metode Sosiodrama Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V di

SDN Tegalrejo 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun

2013‖

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan

masalah penelitian ini adalah: apakah metode sosiodrama dapat

meningkatkan keterampilan berbicara pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia kelas V di SDN Tegalrejo 02 Kecamatan Tengaran

Kabupaten Semarang?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah: untuk meningkatkan

keterampilan berbicara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V

di SDN Tegalrejo 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang atau

tidak.

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

Page 22: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

5

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara

karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang

relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh

melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan

sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum

jawaban yang empirik (Sugiyono, 2011:64).

Dalam penelitian ini, rumusan hipotesisnya adalah: metode

sosiodrama dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia kelas V di SDN Tegalrejo 02 Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang

jelas tentang ada tidaknya pengaruh peggunaan metode sosiodrama

terhadap keterampilan berbicara siswa dalam pelajaran Bahasa

Indonesia pada kelas V di SDN 02 Tegalrejo Kecamatan Tengaran

Kabupaten Semarang.

Dan dari informasi tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat

baik secara teoritik maupuk praktis.

1. Secara Teoritik

a. Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan

pendidikan, yaitu mengetahui bahwa metode sosiodrama dapat

meningkatkan keterampilan siswa.

Page 23: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

6

b. Mengetahui manfaat metode sosiodrama dalam sebuah

pembelajaran bahasa Indonesia.

2. Secara Praktis

a. Untuk Siswa

1) Meningkatnya kemampuan kerjasama dan kemampuan

komunikasi.

2) Siswa terlibat aktif dan mempunyai peran penting dalam

pembelajaran.

b. Untuk Guru

1) Sebagai bahan masukan yang bersifat konstruktif untuk

melaksanakan pembelajaran secara lebih bervariatif.

2) Sebagai bahan informasi tentang kemajuan belajar siswa.

c. Untuk Sekolah

Sebagai bahan informasi penting dan telaah pustaka dalam

rangka pembinaan dan pengelolaan tenaga guru professional

dalam menjalankan tugas dan fungsinya terkait dengan proses

pembelajaran yang dilaksanakan di kelas.

d. Untuk Peneliti

Sebagai bahan informasi, telaah pustaka, dan bahan

perbandingan bagi pelaksanaan penelitian sejenis dan relevan.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang salah dan pemahaman yang

berbeda pada judul di atas, maka penulis perlu menjelaskan berbagai

Page 24: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

7

istilah yang sekaligus sebagai batasan penelitian. Adapun istilah-istilah

tersebut adalah:

1. Keterampilan Berbicara

Yang termasuk dalam keterampilan berbicara: seperti

mengungkapkan gagasan dan perasaan, menyampaikan sambutan,

dialog, pengalaman, suatu proses, menceritakan diri sendiri, teman,

keluarga, masyarakat, benda, tanaman, binatang, gambar tunggal,

gambar seri, kegiatan sehari hari, peristiwa, tokoh, kesukaan atau

ketidaksukaan, kegememaran, peraturan, tata tertib, petunjuk, dan

laporan serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan

melisankan hasil sastra berupa dongeng, cerita anak anak, cerita

rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun dan drama

anak (Departemen Agama, 2004:104).

2. Metode Sosiodrama

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, metode adalah cara

yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu

maksud.

Martinis Yamin, menyatakan bahwa metode sosiodrama atau

bermain peran adalah metode yang melibatkan dua siswa atau lebih

tentang suatu topik atau situasi siswa melakukan peran masing-

masing sesuai dengan tokoh yang ia lakoni, mereka berinteraksi

sesama mereka melakukan peran terbuka.

Page 25: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

8

3. Pelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa merupakan sarana untuk saling berkomunikasi, saling

berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, serta untuk

meningkatkan kemampuan intelektual dan kesusasteraan,

merupakan salah satu sarana untuk menuju pemahaman tersebut.

Standar kompetensi pelajaran Bahasa Indonesia adalah program

untuk mengembangkan pengetahun, keterampilan bahasa, dan

sikap positif terhadap Bahasa Indonesia, serta menghargai manusia

dan nilai nilai kemanusiaan (Departemen Agama, 2004:103).

Indikator yang dapat dilihat dari peningkatan keterampilan

berbicara antara lain sebagai berikut:

a. Aktifnya siswa dalam bertanya.

b. Siswa mampu menanggapi persoalan atau pernyataan.

c. Siswa mampu mengeluarkan ide atau pendapat.

d. Siswa mampu mengungkapkan gagasan yang ada di pikirannya.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Berdasarkan fenomena diatas penulis mengadakan penelitian

tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Bahasa

Inggris disebut Classroom Action Research yaitu suatu action

research yang dilakukan di kelas.

Page 26: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

9

Dalam penelitian ini, pihak yang melakukan tindakan adalah

peneliti, yang sekaligus melakukan pengamatan terhadap

berlangsungnya proses tindakan. Dalam proses ini, peneliti

betindak sebagai guru.

Beberapa alasan peneliti memilih Penelitian Tindakan Kelas,

yaitu:

a. Melalui PTK, guru akan menjadi peka dan tanggap terhadap

segala sesuatu yang terjadi dalam pembelajaran dikelasnya.

b. Dalam melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru akan mampu

memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu rangakaian

kegiatan untuk mengkaji secara cermat apa yang terjadi di

kelasnya.

2. Subjek Penelitian

Subjek di dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 02

Tegalrejo Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang yang

berjumlah 14 siswa.

3. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas menurut Arikunto

dkk (2010:16), terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu: (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi.

Page 27: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

10

Gambar 1.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas

Dalam tahap ini peneliti membuat perencanaan tentang apa

yang akan ditindaklanjuti.

a. Tahap rencana (planning)

Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti

sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang

dilakukan adalah:

1) Membuat skenario pembelajaran (Silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran).

2) Menyusun soal pre test dan post test.

3) Menyusun lembar pengamatan untuk guru dan siswa

b. Pelaksanaan (action)

Dalam tahap ini peneliti menerapkan isi rancangan yaitu

peneliti menerapkan metode sosiodrama dalam pelajaran

Bahasa Indonesia.

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Page 28: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

11

c. Pengamatan (observing)

Pengamatan ini dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan.

d. Refleksi (reflection)

Tahap ini peneliti mengemukakan kembali atas apa yang

sudah dilakukan (tindakan yang sudah diterapkan). Tahap ini

meliputi:

1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.

2) Evaluasi hasil observasi.

3) Analisis hasil pembelajaran, memperbaiki kelemahan siklus

I dan seterusnya.

4. Instrument Penelitian

Beberapa Instrument yang digunakan dalam penelitian yaitu:

a. Pedoman Pengamatan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman

pengamatan untuk mengamati peningkatan keterampilan

berbicara siswa yang berupa catatan anekdotal. Diambil dengan

pre test dan post test.

b. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Page 29: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

12

5. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mempermudah menggambarkan perubahan yang terjadi

dalam PTK, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan

beberapa diantaranya:

a. Observasi

Dalam setiap siklus peneliti melakukan pengamatan kepada

siswa untuk mengetahui peningkatan pembelajaran.

b. Catatan Anekdotal

Merupakan catatan pengamatan informal, yang

menggambarkan perkembangan bahasa maupun perkembangan

sosial, kebutuhan, kelebihan, kekurangan, gaya belajar,

keterampilan dan strategi yang digunakan oleh pembelajar atau

apa yang tampak bermakna ketika dilakukan pengamatan

(Slamet, 2007:195).

c. Wawancara

Wawancara secara personal, guru dapat memancing

tanggapan dan memperoleh informasi yang mencerminkan

sikap, strategi, kesenangan, dan tingkat kepercayaan diri anak

dalam waktu yang singkat (Slamet, 2007:196).

Page 30: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

13

d. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh gambaran

umum selama kegiatan penelitian.

6. Analisis Data

Penulis menganalisis data dengan menyusun dan mengolah

data yang terkumpul melalui catatan anekdotal dan catatan

observasi. Pelaksanaan analisis dilakukan secara terus menerus

pada saat penelitian sehingga pembuatan laporan penelitian akan

menghasilkan suatu kesimpulan. Data kegiatan dianalisis dengan

menggunakan rumus persentase sebagai berikut (Sudjiono,

2010:43):

P= f

N x 100%

Keterangan:

P = Persentase

f = Poin yang diperoleh

N = Jumlah Siswa

H. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penjelasan, pemahaman, dan penelaahan terhadap

pokok-pokok permasalahan yang akan dikaji, maka perlu adanya sistematika

penulisan sehingga pembahasan akan lebih sistematis dan runtut.

Page 31: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

14

1. BAB I, PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah; rumusan masalah; tujuan

penelitian; hipotesis; manfaat penelitian; definisi operasional; metode

penelitian, yang meliputi rancangan penellitian, langkah-langkah

penelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data;

dan sistematika penulisan.

2. BAB II, KAJIAN PUSTAKA

Mencakup konsep-konsep dan teori tentang:

a) Mata pelajaran bahasa Indonesia, yang meliputi: pengertian mata

pelajaran bahasa Indonesia, fungsi mata pelajaran bahasa Indonesia,

tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia, ruang lingkup mata

pelajaran bahasa Indonesia, keterampilan dalam mata pelajaran

bahasa Indonesia, dan hubungan antar keterampilan berbahasa.

b) Pengembangan keterampilan berbahasa, yang meliputi: cara

meningkatkan kemampuan berbicara, metode pembelajaran berbicara,

ragam tes kemampuan berbicara, dan faktor penunjang dan faktor

penghambat keterampilan berbicara.

c) Metode sosiodrama, yang meliputi: pengertian metode sosodrama,

langkah-langkah metode sosiodrama, manfaat metode sosiodrama,

kelebihan-kelebihan metode sosiodrama, dan kelemahan-kelemahan

metode sosiodrama.

d) Kaitan keterampilan berbicara dalam Bahasa Indonesia dengan

metode sosiodrama.

3. BAB III, PELAKSANAAN PENELITIAN

Page 32: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

15

Berisi tentang setting (tempat dan waktu penelitian), data siswa kelas

V SDN Tegalrejo 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, dan

deskripsi penelitian tindakan.

4. BAB IV, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi pemaparan mengenai hasil penelitian dan pembahasan.

5. BAB V, PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran.

Page 33: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

16

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

1. Pengertian Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa merupakan sarana untuk saling berkomunikasi, saling

berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, serta untuk

meningkatkan kemampuan intelektual dan kesusastraan yang

merupakan salah satu sarana untuk menuju pemahaman tersebut

(Departemen Agama RI, 2004:103).

Pembelajaran kebahasaan dimaksudkan untuk meningkatkan

kemampuan pemahaman dan penggunaan bahasa. Di samping itu,

juga untuk mempertajam kepekaan perasaan siswa dan

meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar serta kemampuan

memperluas wawasan. Siswa tidak hanya dihadapkan mampu

memahami informasi yang disampaikan secara lugas atau langsung,

melainkan juga informasi yang dilakukan secara berselubung atau

tidak secara langsung (Slamet, 2007:80).

Di dalam pengajaran Bahasa Indonesia, terdapat keterampilan-

keterampilan berbahasa yang perlu ditekankan, yaitu keterampilan

reseptif (keterampilan mendengarkan dan membaca) dan

keterampilan produktif (keterampilan menulis dan berbicara).

Page 34: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

17

Pengajaran bahasa diawali dengan pengajaran keterampilan

reseptif, sedangkan keterampilan produktif dapat turut

tertingkatkan pada tahap-tahap selanjutnya. Seterusnya,

peningkatan keduanya itu menyatu sebagai kegiatan berbahasa

yang terpadu (Slamet, 2007:6).

2. Fungsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa

nasional dan bahasa negara. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai

bahasa negara berfungsi sebagai bahasa pengantar di lembaga-

lembaga pendidikan, sebagai pengembang kebudayaan, sebagai

pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sebagai alat

perhubungan dalam kepentingan pemerintahan dan kenegaraan.

Selanjutnya, fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yaitu

sebagai lambang kebanggaan nasional, sebagai alat pemersatu

berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan

bahasa, sebagai pengembang kebudayaan, sebagai pengembang

ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sebagai alat perhubungan

dalam kepentingan pemerintahan dan kenegaraan (Slamet, 2007:5).

Menurut Keraf, bahasa (Indonesia), memiliki fungsi-fungsi

tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan pemakainya,

yakni:

a. Sebagai alat untuk mengekspresikan diri

b. Sebagai alat untuk berkomunikasi

Page 35: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

18

c. Sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial

dalam lingkungan atau situasi tertentu

d. Sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial (Cahyani,

2009:36).

Fungsi mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai

berikut:

a. Sarana pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa

b. Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam

rangka pelestarian dan pengembangan budaya

c. Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk

meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni

d. Sarana penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia yang baik

untuk berbagai keperluan menyangkut berbagai masalah

e. Sarana pengembangan penalaran

f. Sarana pemahaman beragam budaya Indonesia melalui

khasanah kesusastraan Indonesia (Departemen Agama RI,

2004:103).

3. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan

intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan

penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.

Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik

Page 36: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

19

mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain,

mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam

masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan

serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada

dalam dirinya.

Bahasa Indonesia adalah sarana komunikasi, untuk saling

berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, serta untuk

meningkatkan kemampuan intelektual dan kesusastraan Indonesia.

Adapun harapan pelajaran Bahasa Indonesia agar para siswa

mampu mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa,

dan bersikap positif terhadap bahasa Indonesia, serta menghargai

manusia dan nilai-nilai kemanusiaan.

Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa

Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis,

serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan

manusia Indonesia.

Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia

merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang

menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa,

dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar

kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk

Page 37: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

20

memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan

global.

Dengan standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia

ini bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai

berikut:

a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika

yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis

b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia

sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara

c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan

tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan

d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan

kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan sosial

e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas

wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan berbahasa

f. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai

khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia (Cahyani,

2009:42).

Secara umum tujuan pelajaran Bahasa Indonesia adalah

sebagai berikut:

a. Peserta didik menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia

sebagai bahasa persatuan (nasional) dan bahasa negara

Page 38: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

21

b. Peserta didik memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk,

makna, dan fungsi serta menggunakannya dengan tepat dan

kreatif untuk bermacam-macam keperluan, tujuan, dan keadaan

c. Peserta didik memiliki kemampuan menggunakan bahasa

Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,

kematangan sosial, dan kematangan emosional

d. Peserta didik memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa

(berbicara dan menulis)

e. Peserta didik mampu menikmati dan memanfaatkan karya

sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas

wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan berbahasa

f. Peserta didik menghargai dan membanggakan sastra Indonesia

sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia

(Departemen Agama RI, 2004:104).

4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup

komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang

meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a. Mendengarkan; seperti mendengarkan berita, petunjuk,

pengumuman, perintah, bunyi atau suara, bunyi bahasa, lagu,

kaset, pesan, penjelasan, laporan, ceramah, khotbah, pidato,

pembicaraan narasumber, dialog/percakapan, pengumuman

Page 39: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

22

serta perintah yang didengar dengan memberikan respon secara

tepat serta mengapresiasi dan mengekspresikan sastra melalui

kegiatan mendengarkan hasil sastra berupa dongeng, cerita

rakyat, cerita anak-anak, cerita binatang, puisi anak, syair lagu,

pantun, dan menonton drama anak.

b. Berbicara; seperti mengungkapkan gagasan dan perasaan,

menyampaikan sambutan, dialog, pesan, pengalaman, sesuatu

proses, menceritakan diri sendiri, teman, keluarga, masyarakat,

benda, tanaman, binatang, pengalaman, gambar tunggal,

gambar seri, kegiatan sehari-hari, peristiwa, tokoh,

kesukaan/ketidaksukaan, kegemaran, peraturan, tata tertib,

petunjuk, dan laporan serta mengapresiasi dan berekspresi

sastra melalui kegiatan melisankan hasil sastra berupa dongeng,

cerita anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu,

pantun, dan menonton drama anak.

c. Membaca; seperti membaca huruf, suku kata, kata, kalimat,

paragraf, berbagai teks bacaan, denah, petunjuk, tata tertib,

pengumuman, kamus, ensiklopedia, serta mengapresiasi dan

berekspresi sastra melalui kegiatan membaca hasil sastra

berupa dongeng, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair

lagu, dan pantun. Kompetensi membaca juga diarahkan

menumbuhkan budaya membaca.

Page 40: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

23

d. Menulis; seperti menulis karangan naratif dan non-naratif

dengan tulisan rapi dan jelas dengan memperhatikan tujuan dan

ragam pembaca, pemakaian ejaan dan tanda baca, dan kosakata

yang tepat dengan menggunakan kalimat tunggal dan kalimat

majemuk serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui

kegiatan menulis hasil sastra berupa cerita dan puisi.

Kompetensi menulis juga diarahkan menumbuhkan kebiasaan

menulis (Departemen Agama RI, 2004:104).

5. Keterampilan dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Menurut Slamet (2007:6), keterampilan-keterampilan

berbahasa yang perlu ditekankan dalam pengajaran Bahasa

Indonesia adalah keterampilan reseptif (keterampilan

mendengarkan dan membaca) dan keterampilan produktif

(keterampilan menulis dan berbicara).

a. Keterampilan menyimak/mendengarkan

Menyimak merupakan kegiatan mendengarkan bunyi

bahasa, menginterpretasi, mengidentifikasi, menilai dan

mereaksi terhadap makna yang terkandung di dalam simakan.

Kegiatan menyimak sangat fungsional dalam kehiduan sehari-

hari. Menyimak berperan sebagai landasan bahasa, penunjang

keterampilan berbahasa yang lain, seperti keterampilan

berbicara, membaca dan menulis, memperlancar komunikasi

lisan, menambah informasi.

Page 41: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

24

Sebagai suatu kegiatan bahasa yang reseptif, menyimak

merupakan suatu proses yang bertahapan. Tahapan-tahapan

tersebut meliputi: mendengar, memahami, menginterpretasi,

mengevaluasi, dan menanggapi. Untuk dapat menyimak

dengan baik diperlukan sejumlah kemampuan penunjang.

Kemampuan-kemampuan penunjang tersebut antara lain

kemampuan memusatkan perhatian, kemampuan linguistik dan

non-linguistik, kemampuan menilai dan kemampuan

menanggapi.

Pada umumnya, menyimak dilakukan manusia dengan

tujuan untuk memperoleh informasi, fakta, dan inspirasi;

membedakan bunyi bahasa dengan tepat; menikmati dan

menghargai pembicaraan; menilai hasil simakan; dan

meningkatkan keterampilan berbicara (Slamet, 2007:11-12).

Menurut Broto (1980:102), kegiatan mendengar adalah

kegiatan yang pertama dan utama bagi orang belajar bahasa.

Anak sejak semula belajar bahasa dari orang tuanya dari cara

mendengar. Dengan kegiatan mendengar, maka siswa dapat

melakukan kegiatan meniru, menangkap, menuliskan, dan

melakukan yang didengarnya.

b. Keterampilan Berbicara

Berbicara merupakan kegiatan bahasa lisan yang bersifat

produktif. Berbicara adalah kegiatan mengekspresikan gagasan,

Page 42: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

25

perasaan, dan kehendak pembicara yang perlu diungkapkan

kepada orang lain dalam bentuk ujaran. Karenanya, dalam

peristiwa berbicara, pembicara merupakan faktor yang utama

dalam menciptakan kegiatan yang komunikatif.

Menurut tujuannya, peristiwa berbicara dilaksanakan

dalam usaha untuk menciptakan suasana yang komunikatif. Di

dalam berbicara, pesan pembicara hendaknya diterima oleh

penyimak sebagai kesan yang diharapkan pembicara. Tingkat

kekomunikatifan pembicaraan ditentukan oleh pembicara dan

penyimak.

Kegiatan berbicara dapat efektif apabila pembicara

menguasai bahasa yang sama-sama dikuasai oleh penyimak.

Pembicara harus mampu mengungkapkan gagasan, perasaan,

dan kehendaknya dalam bahasa dan ujaran yang efektif. Untuk

itu diperlukan kemampuan linguistik yang berupa bentuk-

bentuk fonologis, morfologis, sintaksis, diksi serta kemampuan

non-linguistik yang berupa mimik dan unsur kinestik yang lain

yang dapat menunjang keefektifan pembicaraan.

Menurut peristiwa komunikasinya, berbicara merupakan

kegiatan berbahasa yang situasional. Artinya, berbicara tidak

dapat dipisahkan dari situasi lingkungan tempat komunikasi

berlangsung (Slamet, 2007:12).

Page 43: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

26

Dalam proses pelajaran berbahasa di sekolah, anak-anak

mengembangkan kemampuan berbicaranya secara vertikal,

tidak secara horizontal. Maksudnya, mereka sudah dapat

mengungkapkan pesan dengan lengkap meskipun belum

sempurna. Makin lama kemampuan berbicaranya tersebut

menjadi makin sempurna dalam arti strukturnya menjadi

semakin benar, pilihan katanya semakin tepat, kalimat-

kalimatnya semakin bervariasi, dan sebagainya. Dengan kata

lain, pengembangan kemampuan berbicaranya tersebut tidak

secara horizontal mulai dari fonem, kata, frase, kalimat, dan

wacana seperti halnya sejenis tataran linguistik (Slamet,

2007:122-123).

Menurut Broto (1980:102), kegiatan berbicara adalah

kegiatan yang sifatnya produktif setelah kegiatan mendengar

dilakukan. Tujuan pembelajaran berbicara pada umumnya ialah

agar dapat menggunakan bahasa secara lisan.

Yang termasuk kegiatan berbicara ialah kegiatan bercerita,

berdiskusi, bertanya jawab, berpidato, membuat laporan lisan,

dan lain-lain.

c. Keterampilan Membaca

Membaca merupakan salah satu kemampuan berbahasa

yang reseptif. Disebut reseptif karena dengan membaca,

seseorang akan dapat memperoleh informasi ilmu pengetahuan

Page 44: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

27

dan pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh dari

bacaan itu akan memungkinkan orang tersebut mampu

mempertinggi daya pikirannya, mempertajam pandangannya

dan memperluas wawasannya. Maka kegiatan membaca

merupakan kegiatan yang sangat diperlukan oleh siapapun yang

ingin maju dan meningkatkan diri. Oleh sebab itu pembelajaran

membaca permulaan di sekolah dasar mempunyai peranan yang

penting (Slamet, 2007:58).

Ada tiga hal pengembangan yang perlu diarahkan kepada

anak dalam pengajaran membaca, yaitu:

1) Pengembangan sosial anak

2) Pengembangan fisik anak

3) Pengembangan kognitif anak, yakni membedakan bunyi,

metode memisahkan kata dan makna (Slamet, 2007:139).

Menurut Broto (1980:143), kemampuan membaca dalam

arti mengerti atau memahami isi bacaan, dapat dilakukan

dengan latihan-latihan membaca beberapa kalimat yang disertai

gambar.

Yang dimaksud dengan kemampuan membaca adalah

dapat memahami fungsi dan makna yang dibaca, dengan jalan

mengucapkan bahasa, mengenal bentuk, memahami isi yang

dibaca.

Page 45: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

28

d. Keterampilan Menulis

Menulis menurut McCrimmon dalam bukunya Slamet

(2007:141) merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan

mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis,

menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat

memahaminya dengan mudah dan jelas. Pada dasarnya menulis

itu, bunkan hanya melahirkan pikiran atau perasaan saja,

melainkan juga merupakan pengungkapan ide, pengetahuan,

ilmu dan pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis. Oleh

karena itu, menulis bukanlah merupakan kegiatan yang

sederhana dan tidak perlu dipelajari, tetapi justru dikuasai.

Menurut Heaton dalam bukunyaSlamet (2007:141),

sebagai bagian dari keterampilan berbahasa, menulis

merupakan keterampilan yang sukar dan kompleks. Oleh

karena itu, keterampilan menulis dikuasai seseorang jika sudah

menguasai keterampilan berbahasa yang lain. Dengan demikian,

keterampilan menulis merupakan salah satu dari keterampilan

berbahasa yang dikuasai seseorang sesudah menguasai

keterampilan menyimak, berbicara dan membaca.

Menurut Byrne dalam bukunya Slamet (2007:141-142),

keterampilan pada hakikatnya bukan sekedar kemampuan

menulis simbol-simbol grafis sehingga berbentuk kata, dan

kata-kata disusun menjadi kalimat meurut peraturan tertentu,

Page 46: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

29

melainkan keterampilan menulis adalah kemampuan

menuangkan buah pikiran ke bahasa tulis melalui kalimat-

kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga

buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca

dengan berhasil. Keterampilan menulis menuntut kemampuan

menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk

mengungkapkan suatu gagasan ini. Keterampilan menulis ini

mencakup berbagai keterampilan, misalnya kemampuan

menggunakan unsur-unsur bahasa secara tepat, kemampuan

mengorganisasikan wacana dalam bentuk karangan,

kemampuan menggunakan gaya bahasa yang tepat, pilihan kata

serta lainnya.

Yang dimaksud kemampuan menulis adalah terampil

membuat huruf-huruf (besar maupun kecil) dengan jalan

menyalin atau meniru tulisan-tulisan dalam bentuk struktur

kalimat. Kemampuan menulis seperti ini bisa kita sebut

kemampuan menulis teknis (teknik).

Kemampuan teknis yang lebih penting adalah kemampuan

menulis berdasarkan pengertian komposisi atau kemampuan

merangkai bahasa atau mengarang (Broto, 1980:143).

6. Hubungan Antar Keterampilan Berbahasa

Keempat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara,

membaca dan menulis memiliki hubungan yang sangat erat,

Page 47: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

30

meskipun masing-masing memiliki ciri tertentu. Adanya hubungan

yang erat ini, pembelajaran dalam satu jenis keterampilan sering

meningkatkan keterampilan yang lain.

a. Hubungan Antara Membaca dan Menulis

Membaca dan menulis merupakan keterampilan yang

saling melengkapi. Tidak ada yang perlu ditulis kalau tidak ada

yang membacanya dan tidak ada yang dapat dibacanya kalau

belum ditulis. Keduanya merupakan keterampilan bahasa

tertulis, dengan menggunakan simbol-simbol yang dapat

dilihat yang mewakili kata-kata yang diucapkan serta

pengalaman dibalik kata-kata tersebut.

Dalam menulis, anak lebih suka menggunakan kata-kata

yang dikenal dan dirasakan sudah dipahami dengan baik dalam

bahan bacaan yang telah dibacanya. Namun, banyak materi

yang telah dibaca dan dikuasai oleh anak yang tidak pernah

muncul dalam tulisan. Hal itu terjadi, karena untuk

menggunakan suatu kata dalam tulisan diperlukan pengetahuan

yang lebih mendalam, dalam hal penerapan kata tersebut dari

pada sekedar memahaminya ketika membaca.

b. Hubungan Antara Berbicara dan Menulis

Berbicara dan menulis merupakan keterampilan ekspresif

atau produktif. Keduanya digunakan untuk menyampaikan

informasi. Dalam berbicara dan menulis dibutuhkan

Page 48: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

31

kemampuan menyandikan simbol-simbol, simbol lisan dalam

berbicara dan simbol tertulis dalam menulis.

Dalam kegiatan berbicara maupun menulis,

pengorganisasian pengertian sangat penting. Pengorganisasian

ini lebih mudah dalam menulis, karena informasi dapat disusun

kembali secara mudah setelah ditulis sebelum disampaikan

kepada orang lain untuk dibaca. Sebaliknya setelah suatu pesan

yang tidak teratur dikatakan orang lain, meskipun telah

dibetulkan oleh pembicara, kesan yang tidak baik kerap kali

masih tetap ada dalam diri pendengar. Itulah sebabnya banyak

pembicara yang merencanakan apa yang akan dikatakan dalam

bentuk tertulis dahulu sebelum disajikan secara lisan. Namun

kegiatan berbicara dapat juga merupakan kegiatan untuk

mencapai kesiapan menulis. Bahasa lisan dipelajari lebih

dahulu oleh anak-anak dan pada umumnya mereka tidak

mengutarakan secara tertulis hal-hal yang tidak mereka kuasai

secara lisan.

Menurut U. S. dan Arsjad (1988:250) kemampuan

berbicara tidak hanya mempunyai hubungan timbal balik

dengan kemampuan mendengarkan, tetapi juga berhubungan

dengan kemampuan menulis dan membaca. Seorang

pembicara yang baik umumnya mempersiapakan persiapan

tertulis. Sering seseorang yang akan berbicara, baik berbentuk

Page 49: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

32

pidato, diskusi atau seminar memperlukan persiapan tertulis.

Dalam hal ini setidaknya ia hendaknya sudah memiliki

kemampuan dasar-dasar menulis.

c. Hubungan Antara Menyimak dan Berbicara

Menyimak dan berbicara merupakan keterampilan yang

saling melengkapi, keduanya saling bergantung. Tidak ada

yang perlu dikatakan jika tidak ada seseorangpun yang

mendengarkan dan meskipun mungkin kita dapat menyimak

nyanyian, komunikasi yang diucapkan merupakan hal yang

utama yang perlu disimak. Menyimak dan berbicara

merupakan keterampilan berbahasa lisan, keduanya

membutuhkan penyandian dan penyandian kembali simbol-

simbol lisan.

Menurut Ross dan Roe dalam bukunya Slamet (2007:84),

pada dasarnya bahasa yang digunakan dalam percakapan

dipelajari lewat menyimak dan menirukan pembicaraan. Anak-

anak tidak hanya menirukan hal-hal yang tidak mereka pahami.

Kenyataan ini mengharuskan orang tua dan guru menjadi

model berbahasa yang baik. Supaya anak-anak tidak

menirukan pembicaraan yang memalukan atau tidak benar.

d. Hubungan Antara Menyimak Dan Membaca

Menyimak dan membaca merupakan keterampilan reseptif.

Keduanya memungkinkan seseorang menerima informasi dari

Page 50: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

33

orang lain. Dalam menyimak maupun dalam membaca

dibutuhkan penyandian simbol-simbol, menyimak bersifat

lisan sedangkan membaca bersifat tertulis.

Penyandian kembali simbol-simbol lisan (menyimak)

hanya melibatkan satu tingkat pemindahan, yaitu dari bunyi ke

pengalaman yang mejadi sumbernya. Misalnya ketika

seseorang akan menyimak kalimat ―Besok ayah belikan

bola― anak menghubungkan dengan alat permainan yang

digunakan bermain sepak bola, sehingga dapat memahami arti

kata-kata yang disimaknya. Penyandian kembali simbol-simbol

tertulis (membaca) melibatkan dua tingkat pemindahan, yaitu

dari simbol tertulis kesimbol lisan, selanjutnya pengalaman

yang menjadi sumbernya. Ketika membaca kata bola, anak

mengucapkan dalam hati kata tersebut. Setelah itu

menghubungkannya dengan benda yang digunakan untuk

bermain sepak bola. Oleh karena itu, keterampilan menyimak

bagus untuk mengembangkan kesiapan membaca, karena

menyimak memerlukan proses mental yang sama dengan

membaca, kecuali pada tingkat penndiannya (Slamet, 2007:

82-84).

Page 51: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

34

B. Pengembangan Keterampilan Berbicara

1. Cara Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Menurut Slamet (2007:126) salah satu bentuk kemampuan

berbicara adalah percakapan. Dalam pembelajaran percakapan ini

sebenarnya dapat menggunakan tehnik percakapan terbimbing dan

bebas. Percakapan terbimbing disini bukan berarti siswa diarahkan

untuk menghafal teks, melainkan dibimbing dengan sebuah

kerangka petunjuk dan kerangka pola bahasa. Melalui tehnik ini

siswa dapat menciptakan bahasanya sendiri.

Para siswa mempelajari strategi dan keterampilan

melakukan sosialisasi dan percakapan ketika mereka berpartisipasi

dalam percakapan di kelompok kecil. Para siswa mempelajari cara

memulai percakapan, berbicara ketika memperoleh giliran,

menjaga agar percakapan beerlangsung terus, mendukung

komentar dan pertanyaan orang atau kelompok, mengatasi

perbedaan pendapat dan mengakhiri percakapan. Mereka juga

belajar tentang peranan kemampuan berbicara dalam

mengembangkan pengetahuan.

Untuk memulai percakapan, seorang siswa secara suka rela

atau dengan ditunjuk guru membuka pembicaraan. Kadang-kadang

guru menyampaikan pertanyaan untuk didiskusikan, kemudian

seorang siswa mulai percakapan dengan mengulangi pertanyaan

tersebut, sedangkan anggota kelompok menanggapinya.

Page 52: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

35

Para siswa secara bergiliran menyampaikan komentar atau

mengajukan pertanyaan, mereka mendukung pendapat teman-

teman kelompok dan memperluas komentar mereka. Lewat

percakapan, para siswa menuju pada tercapainya suatu tujuan.

Tujuan tersebut dapat berupa penyelesaian suatu tugas atau

menanggapi pertanyaan (Slamet, 2007:123-124).

Sementara itu, kesempatan yang baik untuk mengebangkan

kemampuan berbicara adalah pada tahap publikasi, dalam proses

menulis. Anak diminta merubah karangannya dalam bentuk drama

pendek yang diperankan dikelas. Pada kesempatan memerankan

adegan inilah anak memperlihatkan dan mempelajari keterampilan

berakting dari teman-temannya.

Di dalam kegiatan dramatik memiliki kekuatan sebagai

suatu tehnik pembelajaran bahasa karena melibatkan murid-murid

dalam kegiatan berpikir logis dan kreatif, memberikan pengalaman

belajar secara aktif dan memadukan empat keterampilan berbahasa

khususnya apabila anak-anak diminta mengarang sendiri naskah

drama sederhana yang akan dimainkan (Slamet, 2007: 126).

Menurut Ellis dalam Human dalam bukunya Slamet

(2007:122), mengemukakan ada tiga cara untuk mengembangkan

secara vertikal dalam meningkatkan kemampuan berbicara: (1)

menirukan pembicaraan orang lain, (2) mengembangkan bentuk-

bentuk ujaran yang telah dikuasai, (3) mendekatkan atau

Page 53: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

36

menyejajarkan dua bentuk ujaran, yaitu betuk ujaran sendiri yang

belum benar dan ujaran orang dewasa (terutama guru) yang sudah

benar.

Kesulitan dalam berbicara, seperti halnya kesulitan dalam

menyimak, disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang

menimbulkan kesulitan berbicara adalah yang datang dari teman

bicara. Seperti kita ketahui, dalam setiap kegiatan bicara teman

berbicara menafsirkan makna pembicaraan dan agar komunikasi

dapat berlangsung terus sampai tujuan pembicaraan tercapai.

Apabila teman bicara tidak dapat menangkap makna pembicaraan,

maka komunikasi terputus atau dengan kata lain tujuan komunikasi

tidak tercapai. Apabila teman bicara tidak dapat menangkap makna

pembicaraan maka komunikasi terputus atau dengan kata lain

tujuan komunikasi tidak tercapai.

Berbagai jenis kegiatan dalam proses pembelajaran

berbicara, yaitu:

a. Percakapan

b. Berbicara estetik (bercerita/mendongeng)

c. Berbicara untuk menyampaikan informasi atau mempengaruhi

d. Kegiatan dramatik (Slamet, 2007:122-123).

Menurut Broto (1980:142), latihan lagu kalimat dan

pengucapan kata daharapkan dapat meningkatkan keterampilan

berbahasa lisan.

Page 54: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

37

Latihan-latihan cakapan (diskusi, dialog) serta latihan-

latihan membuat laporan lisan juga dapat menambah keterampilan

berbicara.

Persoalan yang tidak kurang pentingnya agar siswa

terampil berbicara adalah latihan-latihan keberanian berbicara.

Selain bergantung pada sikap guru,tugas-tugas mengadakan

komunikasi dengan oranng lain (selain guru kelas) dapat juga

menimbulkan keberanian berbicara.

2. Kriteria Metode Pembelajaran Berbicara

Slamet (2007:32) menyebutkan bahwa metode

pembelajaran berbicara yang baik selalu memenuhi kriteria.

Berbagai kriteria yang harus dipenuhi oleh metode berbicara antara

lain:

a. Relevan dengan tujuan

b. Memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran

c. Mengembangkan butir-butir keterampilan proses

d. Dapat mewujudkan pengalaman belajar yang telah dirancang

e. Merancang siswa untuk bisa belajar

f. Mengembangkan penampilan siswa

g. Tidak menuntut peralatan yang rumit

h. Mengembangkan kreatifitas siswa

i. Mudah melaksanakan

j. Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan

Page 55: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

38

3. Ragam Tes Kemampuan Berbicara

Secara umum, bentuk tes yang digunakan dalam tes

kemampuan berbicara adalah tes subjektif yang berisi perintah

melakukan kegiatan berbicara, beberapa tes yang dapat digunakan

untuk mengukur kemampuan berbicara dapat dikemukakan sebagai

berikut:

a. Tes Kemampuan Berbicara Berdasarkan Gambar

Bentuk tes ini berupa seperangkat gambar yang

merupakan satu rangkaian cerita dan testi diminta untuk

menjawab pertanyaan sehubungan dengan rangkaian atau

gambar atau menceritakan rangkaian gamabar.

b. Wawancara

Tes wawancara dipakai untuk mengukur kamampuan testi

menggunakan bahasa dalam berkomunikasi. Testi harus

memiliki kemampuan berbicara yang memadai. Hal yang

ditanyakan dalam wawancara bersifat umum disesuaikan

dengan kondisi testi.

c. Diskusi

Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan testi

menyampaikan pendapat, mempertahankan pendapat, serta

menanggapi atau pikiran yang disampaikan oleh peserta diskusi

yang lain scara kritis. Aspek yang dinilai berupa: ketepatan

penggunaan struktur bahasa, ketepatan penggunaan kosa kata,

Page 56: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

39

kefasihan dan kelancaran menyampaikan gagasan dan

mempertahankannya, kekritisan menanggapi pikiran yang

disampaikan peserta diskusi yang lain.

d. Bercerita

Tes kemampuan berbicara yang berbentuk bercerita

dilakukan dengan meminta testi untuk mengungkapkan sesuatu

(pengalaman atau topik tertentu). Bahan cerita sebaiknya

disesuaikan dengan perkembangan atau keadaan testi. Sasaran

utama dapat berunsur linguistik (penggunaan bahasa dan cara

bercerita) serta hal yang diceritakan, ketepatan, kelancaran dan

kejelasannya.

e. Ujian Terstruktur

Untuk menguji kemampuan testi dapat dilakukan dengan

menggunakan ujian terstruktur, yang pelaksananya berupa:

1) mengatakan kembali

2) membaca kutipan

3) mengubah kalimat, dan (dengan) membuat kalimat.

Sasaran tes berbicara meliputi: (a) relevansi dan kejelasan

isi pesan, masalah, atau topik, (b) kejelasan dan

pengorganisasian isi,

(c) penggunaan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan isi,

tujuan wacana, keadaan nyata termasuk pendengar.

Page 57: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

40

Tergantung pada kebutuhan dan hakikat penyelenggaraan suatu

tes bicara yang diselenggarakan. Rincian sasarannya dapat

berupa kriteria yang umum dan luas atau bersifat lebih khusus

dan terinci. Yang penting diupayakan dalam penyelenggaraan

tes berbicara yang baik atau penetapan titik berat sasaran tes

dalam bentuk rincian kemampuan berbicara sebagai patokan

dalam melakukan penilaian (Soenardi, 2008: 119).

f. Penilaian Kemampuan Berbicara

Penilaian kemampuan berbicara dapat dilakukan secara

aspektual atau secara komprehensif. Penilaian secara aspektual

dapat dibedakan menjadi aspektual individual dan aspektual

kelompok. Sedangkan kemampuan berbicara secara

komprehensif juga dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu

penilaian komprehensif individual dan penilaian komprehensif

kelompok (Slamet, 2007: 208).

4. Faktor Penunjang Dan Faktor Penghambat Keterampilan Berbicara

a. Faktor Penunjang Keterampilan Berbicara

1) ketepatan ucapan

2) penempatan tekanan nada, sendi atau durasi yang sesuai

3) pilihan kata

4) gerak-gerik

5) mimik yang tepat

6) kenyaringan suara

Page 58: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

41

7) kelancaran

8) relevansi dan penalaran

9) Penguasaan topik (http://lisdianakurniasih.blogspot.com

/2012/04/mengembangkan-ketrampilan-berbicara.html)

yang diakses pada pukul 20:57 WIB., tanggal 2 Juni 2013.

Menurut U.S dan Arsjad (1988:17) faktor-faktor

kebahasaan yang menunjang keefektifan berbicara adalah

sebagai berikut:

1) ketepatan ucapan

2) penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai

3) pilihan kata (diksi)

4) ketepatan sasaran pembicaraan

Selain faktor dari kebahasaan, ada juga faktor

kenonbahasaan yang menunjang keefektifan pembicaraan

yaitu:

1) sikap yang wajar, tenang dan tidak kaku

2) pandangan harus diarahkan kepada lawan bicara

3) kesediaan menghargai pendapat orang lain

4) gerak-gerik dan mimik yang tepat

5) kenyaringan suara

6) kelancaran

7) relevansi atau penalaran

8) penguasaan topik (U.S dan Arsjad, 1988:20)

Page 59: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

42

b. Faktor Penghambat Keterampilan Berbicara

1) Faktor fisik, yaitu faktor yang ada pada diri partisipan

sendiri dan yang berasal dari luar partisipan

2) Faktor media, yaitu faktor linguistik dan faktor non

linguistik, misalnya lagu, irama, tekanan, ucapan, isyarat

gerak bagian tubuh

3) Faktor psikologis, kondisi kejiwaan partisipan

berkomunikasi, misalnya dalam keadaan marah, menangis

dan sakit

(http://lisdianakurniasih.blogspot.com/2012/04/mengemban

gkan-ketrampilan-berbicara.html) yang diakses pada pukul

20:57 WIB., tanggal 2 Juni 2013.

C. Metode Sosiodrama

1. Pengertian Metode Sosiodrama

Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran

untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan

fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara

manusia seperti masalah yang menyangkut kenakalan remaja,

narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya.

Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan

penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan

kemampuan siswa untuk memecahkannya (Depdiknas, 2008:23).

Page 60: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

43

Sociodrama is a learning method that creates deep

understanding of the social systems that shape us individually and

collectively (Brown, 2005), artinya sosiodrama adalah metode

belajar yang menciptakan pemahaman yang mendalam mengenai

pembentukan sistem sosial secara individu dan kolektif.

“Sociodrama” is a dramatic enactment of real life

situations or conflicts that often go unresolved. Sosiodrama adalah

diberlakukannya dramatis situasi kehidupan nyata atau konflik

yang belum terselesaikan.

Trefingger (1980) membatasi sociodrama is a group

problem solving enactment that focuses on a problems involving

human relation dalam sosiodrama ini masalah hubungan antar

manusia merupakan yang ditonjolkan.

Berdasarkan beberapa defenisi tersebut dapat ditarik

benang merah bahwa metode pembelajaran sosiodrama adalah

model pembelajaran bermain peran dengan mendramatisasi

kehidupan nyata atau konflik yang belum terselesaikan dan sistem

sosial yang membentuk kita secara individu dan kolektif.

2. Langkah-Langkah Metode Sosiodrama

Awal pembelajaran guru memperkenalkan aturan main dari

model pembelajaran yang akan digunakan kepada siswa.

a. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok

Page 61: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

44

b. Guru mengarahkan siswa untuk menentukan tema dan skenario

yang meliputi situasi, masalah, peristiwa dan latar

c. Siswa secara bergantian memerankan drama yang telah

disiapkannya

d. Guru sebagai sutradara (fasilitator) dapat menghentikan drama

(apabila esensi atau pokok yang akan dibahas telah dicapai)

e. Guru mengarahkan pada diskusi. Pada proses ini guru dan

siswa memberikan komentar, kesimpulan, atau catatan

mengenai topik yang diangkat dalam sosiodrama dan tanggapan

mengenai penampilan siswa

(http://abitadya.wordpress.com/2012/02/28/32/model-

pembelajaran-sosiodrama.html) yang diakses pada pukul 21:49

pada tanggal 2 Juni 2013.

Selain itu, guru harus melaksanakan beberapa teknik agar

metode ini berhasil dengan efektif, yakni:

a. Guru harus menerangkan kepada siswa, bahwa dengan jalan

sosiodrama siswa diharakan dapat memecahkan masalah

hubungan social yang aktual ada di masyarakat, maka

kemudian guru menunjuk beberapa siswa yang akan

berperan; masing-masing akan mencari pemecahan masalah

sesuai dengan perannya. Dan siswa yang lain jadi penonton

dengan tugas-tugas tertentu pula.

Page 62: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

45

b. Guru harus memilih masalah yang urgen, sehingga menarik

minat anak. Ia mampu menjelaskan dengan menarik,

sehingga siswa terangsang untuk berusaha memecahkan

masalah itu.

c. Agar siswa memahami peristiwanya, maka guru harus bisa

menceritakan sambil untuk mengatur adegan yang pertama.

d. Bila ada kesediaan sukarela dari siswa untuk berperan,

harap ditanggapi tetapi guru harus mempertimbangkan

apakah ia tepat untuk perannya itu. Bila tidak ditunjuk saja

siswa yang memiliki kemampuan dan pengetahuan serta

pengalaman seperti yang diperankan itu.

e. Jelaskan pada pemeran-pemeran itu sebaik-baiknya,

sehingga mereka tahu tugas perannya, menguasai

masalahnya, pandai bermimik maupun berdialog.

f. Siswa yang tidak turut harus menjadi penonton yang aktif,

di samping mendengar dan melihat mereka harus member

saran dan kritik pada apa yang akan dilakukan setelah

sosiodrama selesai.

g. Bila siswa belum terbiasa, perlu dibantu guru dalam

menimbulkan kalimat pertama dalam dialog.

h. Setelah sosiodrama itu dalam situasi klimaks, maka harus

dihentikan agar keungkinan-kemungkinan pemecahan

masalah dapat didiskusikan secara umum. Sehingga para

Page 63: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

46

penonton ada kesempatan untuk berendapat, menilai

permainan, dan sebagainya. Sosiodrama dapat dihentikan

pula bila sedang menemui jalan buntu.

i. Sebagai tindak lanjut dari hasil disikusi, walau mungkin

masalahnya belum terpecahkan, maka perlu dibuka tanya-

jawab, diskusi, atau membuat karangan yang berbentuk

sandiwara (Roestiyah, 1989:92)

3. Manfaat Metode Sosiodrama

a. Dapat mempertinggi perhatian siswa melalui adegan-adegan,

yang mana tidak selalu terjadi dalam metode ceramah atau

diskusi.

b. Siswa tidak saja mengerti persoalan sosial psikologis, tetapi

mereka juga ikutmerasakan perasaan dan pikiran orang lain

bila berhubungan dengan sesama manusia,seperti halnya

penonton film atau sandiwara, yang ikut hanyut dalam

suasana film seperti, ikut menangis pada adegan sedih, rasa

marah, emosi, gembira dan lain sebagainya.

c. Siswa dapat menempatkan diri pada tempat orang lain dan

memperdalam pengertian mereka tentang orang lain

(http://www.scribd.com/doc/50993145/Metode-Sosiodrama-

Dan-Bermain-Peran-role-playing) diakses pada pukul 23:00

tanggal 2 Juni 2013.

Page 64: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

47

4. Kelebihan Metode Sosiodrama

Menurut Roestiyah (1989:93), metode sosiodrama memiliki

kelebihan, yaitu siswa lebih tertarik perhatiannya kepada

pelajaran, karena masalah-masalah sosial sangat berguna bagi

mereka. Karena mereka bermain peranan sendiri, maka mudah

memahami masalah-masalah sosial itu. Bagi siswa dengan

berperan seperti orang lain, maka ia dapat menempatkan diri

seperti watak orang lain itu. Ia dapat merasakan perasaan orang

lain, dapat mengakui pendapat orang lain sehingga dapat

menumbuhkan sikap saling pengertian, tenggang rasa, toleransi,

dan cinta kasih terhadap sesama makhluk. Akhirnya siswa dapat

berperan dan menimbulkan diskusi yang hidup, karena merasa

menghayati sendiri permasalahannya. Juga penonton tidak pasif,

tetapi aktif mengamati dan mengajukan saran dan kritik.

Kelebihan metode sosiodrama secara umum, yaitu:

a. Dapat memberikan kesan yang kuat dan tahan lama dalam

ingatan siswa

b. Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinan kelas

menjadi dinamis dan penuh antusias

c. Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri

siswa serta menimbulkan rasa kebersamaan dan

kesetiakawanan yang tinggi

Page 65: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

48

d. Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah

dan dapat memetik butir-butir hikmah yang terkandung di

dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri

5. Kelemahan Metode Sosiodrama

Menurut Hariyanto (2008:1), metode sosiodrama

mempunyai kelemahan sebagai berikut:

a. Tidak mudah dilakukan untuk kelas besar dengan jumlah siswa

lebih dari 30 siswa dengan hanya satu guru

b. Waktu yang dibutuhkan relatif cukup lama untuk mempersiapkan

pembelajaran metode sosiodrama seperti ini

D. Kaitan Keterampilan Berbicara dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

dengan Metode Sosiodrama

Salah satu bentuk peningkatan kemampuan berbicara adalah

percakapan. Dalam pembelajaran percakapan ini dapat menggunakan

teknik percakapan terbimbing dan bebas.

Di dalam kegiatan dramatik memiliki kekuataan sebagai suatu tenik

pembelajaran bahasa karena melibatkan murid-murid dalam kegiata

berpikir logis dan kreatif, memberikan pengalaman belajar secara aktif,

dan memadukan empat keterampilan berbahasa.

Bentuk lain dalam bermain drama, anak-anak ada yang berperan

sebagaiib narator, yakni yang membacakan deskripsi cerita.anak-anak

yang lain memerankan semua pelaku cerita yang telah ditentukan.

Page 66: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

49

Dalam memilih naskah drama, guru harus mencari naskah drama

byang memiliki perwatakan byang kuat dan menggunakan gaya

penyajian yang lembut. Anak-anak harus memahami karakter pelaku

yang akan diperankannya sehingga dapat memerankannya dengan

baik. Dengan kata lain, dalam kesempatan ini para murid dapat

menunjukkan kemampuannya dalam menerjemahkan tulisan ke dalam

bahasa lisan yang ekspresif sebagai ungkapan perasaan dan pikiran.

Salah satu kompetnsi dasar pembelajaran yang erat kaitannya

dengan peningkatan kemampuan berbahasa lisan adalah bermain

peran/dramatisasi. Dalam kegiatan dramatisasi anak akan merasa

nyaman dalam keleluasaan gerak sesuai dengan skenario drama

tersebut sehingga semua anak tanpa kecuali berani tampil di muka

umum. Anak-anak mealui kegatan drama juga dapat menghasilkan

reaksi-reaksi ekspresi spontan yang kreatif. Artinya, melalui

dramatissi ini anak akan dapat memecahkan masalah berdasarkan

pengalaman, pengethuan, dan pemahamannya sendiri. Jadi tdak perlu

merasa enggan dalam mengembangkan kemampuan berbahasa lisan

melalui dramatisasi ini. Hal tersebut sejalan dengan pendapat-

pendapat Harjasujana dalam Supriatna (2003:15) yang menyatakan

bahwa pengalaman dan pengetahuan seni drama akan meningkatkan

‗‗kepekaan terhadap rasa keindahan― pada diri siswa.

Dengan pegalaman bersastra, khususnya dramatisasi, siswa

belajar secara menyeluruh tentang mengalami ssuatu yang terjadi pada

Page 67: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

50

diri manusia, dalam perjalanan hidupnya yang menyenangkan, yang

diamati, yang dipikirkan, yang diprakarsai, dan yang dikerjakan

bersama-sama. Pengalaman menjadikan siswa lebih arif dan lebih

mamu untuk mengatasi masalah-masalah panik.

Dramatisasi adalah salah strategi pembelajaran yang diarahkan

untuk memecahkan masalah-masalah itu. Strategi tersebut

menempatkan seseorang di dalam sitasi rang lain. Selain itu,

dramatisasi memungkinkan pemerannya untuk belajar watak orang

lain, cara bergaul dengan orang lain, cara mendekati dan berhubungan

dengan orang lain. Dalam seperti itulah mereka harus memecahkan

masalah.

Hal lain yang akan diperoleh dari kegiatan ini adalah adanya

tuntutan untuk mengerti dan memahami pendapat orang lain.

Perbedaan pendapat dalam kehidupan adalah hal yang biasa. Oleh

karena itu, lewat dramatisasi seseorang harus mengeluarkan

pendapatnya, mengemukakan argumentasi, serta mempertahankan

pendapatnya itu (Slamet, 2007:126-128).

Page 68: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

51

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Setting (Tempat dan Waktu) Penelitian

1. Profil Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 02:

Nama Sekolah : SDN Tegalrejo 02

Nomor Statistik : 101032202045

Propinsi : Jawa Tengah

Otonomi Daerah : Kabupaten Semarang

Kecamatan : Tengaran

Desa/Kelurahan : Tegalrejo

Kode Pos : 50775

Telepon : -

Fax : -

Daerah : Pedesaan

Status Sekolah : Negeri

Kelompok Kelas : 6 kelas

Surat Keputusan : 4222/002/XII/149/87

Tanggal : 01-08-1987

Penerbit SK Ditandatangani Oleh : Gubernur Jawa Tengah

Tahun Berdiri : 1983

Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi

Bangunan Sekolah : Milik Sendiri

Page 69: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

52

Lokasi Sekolah : Pedesaan

Jarak ke Pusat Kecamatan : 4 km

Terletak pada Lintasan : Solo-Semarang

Jumlah Keanggotaan Siswa : 85 siswa

2. Rincian Data Jumlah Siswa dan Tenaga Pendidik SDN Tegalrejo

02

Tabel 3.1 Data Jumlah Sisa SDN Tegalrejo 02

Tabel 3.2 Data Tenaga Pendidik SDN Tegalrejo 02

N

o

Nama Guru L/P Pendidikan

Terakhir

Jabatan

1 Sarsono, S.Pd L S1 Kepala

Sekolah

2 Sunardi, S.Pd.SD L S1 Guru Kelas

2

3 Hadi Supriyo, S.Pd.SD L S1 Guru Kelas

3

4 Tamami, S.Pd.I L S1 Guru

Agama

Islam

5 Umi Muryanti, S.Pd.SD P S1 Guru Kelas

6

6 Siti Muthoyyimah,

S.Pd.SD

P S1 Guru Kelas

5

7 Anik Listiyaningsih, S.Pd P S1 Guru Kelas

1

8 Siti Khoiriyah, A.Md P D2 Guru Kelas

4

9 Wiwik Kurniawati P D2 Guru Mapel

No Kelas Jumlah Siswa

Jumlah L P

1 I 10 7 17

2 II 6 6 12

3 III 4 7 11

4 IV 2 14 16

5 V 4 10 14

6 VI 11 4 15

Jumlah Total

Siswa

37 48 85

Page 70: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

53

10 Wachid Setiawa, A.Md L - Guru Mapel

11 Suwanto L SMA Tukang

Kebun

Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 02 selalu berusaha meningkatkana

mutu pendidikan dan berusaha menjadi sekolah favorit dengan cara

mengadakan bimbingan belajar dan bekerja sama dengan masyarakat

secara baik.

a. Visi, Misi, dan Tujuan SDN Tegalrejo 02

1) Visi SDN Tegalrejo 02

Unggul dalam prestasi, luhur dalamm budi pekerti serta

berakhlak mulia.

2) Misi SDN Tegalrejo 02

a) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar

mengajar

b) Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan tuntutan

masyarakat

c) Meningkatkan kedisiplinan dan ketertiban segala bidang

d) Meningkatkan prestasi dalam bidang ekstrakurikuler

Olahraga dan Pramuka

e) Mengembangkan sistem pendidikan nasional melalui pola

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), dengan

melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

efisien, dan menyenangkan (PAIKEM)

Page 71: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

54

f) Menyelenggarakan program pembelajaran yang berakar

pada nilai-nilai agama

3) Tujuan SDN Tegalrejo 02

a) Mengupayakan siswa kelas VI lulus 100%

b) Berprestasi di berbagai lomba dari tingkat kecamatan

c) Mengadakan tambahan jam pelajaran

d) Mengadakan kegiatan ekstrakurikuler

e) Membina siswa yang berkebutuhan khusus

f) Perbaikan halaman dan taman sekolah

g) Penambahan bangku duduk siswa

4) Tujuan Jangka Menengah SDN Tegalrejo 02 (4 Tahun)

a) Berprestasi di berbagai lomba dari tingkat kecamatan dan

kabupaten

b) 80% siswa yang tamat memiliki keterampilan berbahasa

inggris

c) Rehabilitasi gedung sekolah

d) Pengadaan laptop dan LCD

e) Pengadaan ruang perpustakaan

f) Pengadaan perabotan kantor

g) Perbaikan sumur

5) Tujuan Jangka Panjang SDN Tegalrejo 02 (8 Tahun)

a) 80% siswa yang tamat memiliki keterampilan berbahasa

inggris

Page 72: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

55

b) Berprestasi di berbagai lonba dari tingkat kecamatan

sampai propinsi

c) Pengadaan media pembelajaran, LCD, laptop

d) Pavingisasi halaman sekolah

e) Rehabilitasi gedung sekolah

3. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu yang diperlukan peneliti

untuk melakukan penelitian. Survey tempat, kondisi dan keadaan

siswa, konsultasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2013. Penelitian siklus I pada

tanggal 22 Juli 2013 dan penelitian siklus II pada tanggal 25 Juli

2013.

B. Data Siswa Kelas V SDN Tegalrejo 02

Pada penelitian ini, subjeknya adalah siswa kelas V yang

berjumlah 14 siswa, terdiri dari 4 orang laki-laki dan 10 orang

perempuan. Berikut disajikan data siswa kelas V SDN Tegalrejo 02

kecamatan Tengaran kabupaten Semarang:

Tabel 3.3 Data Siswa Kelas V SDN Tegalrejo 02

No Nama Jenis

Kelamin

1 Bimo Dwi Cahyono L

2 Tri Wahyuningsih P

3 Noviatun P

4 Aulia Fitriyani P

5 Devi Handayani P

6 Fahrudin L

Page 73: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

56

7 Isti Qomariyah P

8 Kiki Wildan

Dirgahayu

P

9 Novitasari P

10 Rizky Setyani P

11 Rulia Widyawati P

12 Erwanto L

13 Zitni Nur Aliyah P

14 Amjad Ainur Rifqi L

C. Deskripsi Penelitian Tindakan

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1

Penelitian ini dilakukan atas empat tindakan, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, dengan rincian

sebagai berikut:

a. Perencanaan

Ada tahap ini peneliti membuat suatu rancangan yaitu

menentukan waktu, membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), membuat instrument penelitian yang

berupa lembar observasi. Pada siklus 1 ini peneliti

mempersiapkan sebuah rancangan yang dibuat atas hasil dari

keadaan kondisi awal (kelemahan dan kelebihan). Sesuai

tujuan bahwa penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan

keterampilan berbicara pada siswa, maka peneliti

menggunakan metode sosiodrama karena dianggap sesuai.

b. Pelaksanaan

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan hal-hal yang telah

dirancang sebelumnya. Melaksanakan RPP yang telah

Page 74: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

57

disesuaikan dengan tujuan pendidikan. Tindakan pelaksaan ini

merupakan perbaikan, pengembangan, dan peningkatan dari

kondisi awal.

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam

pembelajaran digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang telah ditentukan guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia, yakni jika nilai siswa tidak atau belum memenuhi

KKM tersebut, dinyatakan belum tuntas. Sebaliknya, jika nilai

siswa sama atau diatas KKM yng telah ditentukan dinyatakan

tuntas.

c. Observasi

Observasi merupakan tahap pengamatan yang difokuskan

dalam penelitian. Dalam penelitian ini, aspek yang diamati

adalah diksi (pilihan kata), intonasi, pelafalan, ekspresi, dan

kelancaran dalam berbicara.

Indikator pilihan kata (diksi) sebagai berikut:

1) Mengkomunikasikan gagasan berdasarkan pilihan kata

yang tepat dan sesuai berdasarkan kaidah bahasa Indonesia

2) Menghasilkan komunikasi puncak (yang paling efektif)

tanpa salah penafsiran atau salah makna

3) Menghasilkan respon pembaca atau pendengar

4) Menghasilkan target komunikasi yang diharapkan

Page 75: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

58

Indikator intonasi adalah tinggi rendahnya suara ketika

seseorang mengucapkan kata atau kalimat.

Indikator pelafalan sebagai berikut:

1) Menggunakan bunyi yang tepat dalam mengucapkan kata

2) Memberikan tekanan pada suku kata yang tepat

3) Dalam banyak bahasa, memperhatikan diakritik

Indikator ekspresi adalah adanya kontak mata dengan

penonton dan mimik wajah sesuai dengan yang diucapkan.

Peneliti membuat skala untuk mengukur aspek pilihan kata,

intonasi, pelafalan, ekspresi, dan kelancaran dalam berbicara

dengan kategori sebagai berikut:

1) Sangat Baik, dengan skor 4

2) Baik, dengan skor 3

3) Cukup, dengan skor 2

4) Kurang, dengan skor 1

d. Refleksi

Refleksi merupakan tahap evaluasi dan perbaikan kegiatan

yang dilakukan sebelumnya. Pada tahap refleksi diketahui

kelebihan dan kelemahan atas kegiatan yang telah dilakukan,

sehingga dapat menjadi acuan untuk melaksanakan kegiatan

selanjutnya.

Page 76: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

59

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2

Pada siklus 1 masih terdapat beberapa kelemahan, seperti

beberapa siswa yang masih kurang percaya diri dalam berperan.

Untuk itu, peneliti melanjutkan ke tahap siklus 2. Seperti pada

siklus sebelumnya, siklus 2 ini merupakan perbaikan,

pengembangan, dan peningkatan belajar mengajar yang didasarkan

atas hasil refleksi pada siklus 1 yang telah dilakukan.

Pada siklus dua ini diperoleh hasil yang menunjukkan

peningkatan yang baik dari siklus sebelumnya, dengan peningkatan

ketuntasan belajar siswa sebesar 28,57%, dengan peningkatan

pilihan kata sebesar 28,57%; peningkatan intonasi sebesar 21,43%;

peningkatan kelancaran dalam berbicara sebesar 7,14%; dan

peneliti merasa bahwa hasil yang diperoleh cukup memuaskan,

sehingga penelitian hanya dilakukan sampai siklus dua saja.

Page 77: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Kondisi Awal

Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan data hasil berbicara

siswa tanpa menggunakan metode sosiodrama, yaitu dengan

bercerita di depan kelas mengenai liburan sekolah mereka, dengan

pelaksanaan sebagai berikut:

a. Guru mengucapkan salam

b. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa

c. Guru melakukan presensi siswa

d. Guru melakukan apersepsi

e. Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan

f. Guru menjelaskan tentang unsur-unsur intrinsik dalam cerita

g. Guru menyuruh siswa untuk membuat kerangka karangan

untuk bercerita tentang liburan sekolah mereka

h. Siswa maju ke depan kelas untuk bercerita

i. Guru melakukan evaluasi tentang cerita-cerita yang telah siswa

bawakan di depan kelas

j. Guru membagi kelas menjadi 2 kelompok untuk persiapan

pertemuan selanjutnya, yaitu pelaksanaan metode sosiodrama

Page 78: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

61

k. Dalam satu kelompok dibagikan satu naskah/skenario tentang

cerita rakyat

l. Kelompok 1 mendapat naskah ―Malin Kundang‖ dan kelompok

2 mendapat naskah ―Cindelaras‖

m. Guru meminta siswa untuk membagi peran dan berlatih

n. Guru menjelaskan hal-hal yang perlu dilakukan dalam

pertemuan selanjutnya

o. Guru dan siswa berdo‘a bersama

p. Guru mengucapkan salam

Dan dari pengamatan yaitu pada lembar observasi saat siswa

bercerita di depan kelas, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Keterampilan Berbicara Siswa

Pada tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa pada kondisi

awal, siswa yang mendapatkan nilai sama dengan atau di atas nilai

KKM, yaitu nilai 7,0 adalah 5 orang dari seluruh siswa yang

No Nama Nillai Keterangan

1 Bimo Dwi Cahyono 55 Belum Tuntas

2 Tri Wahyuningsih 65 Belum Tuntas

3 Noviatun 55 Belum Tuntas

4 Aulia Fitriyani 80 Tuntas

5 Devi Handayani 55 Belum Tuntas

6 Fahrudin 70 Tuntas

7 Isti Qomariyah 55 Belum Tuntas

8 Kiki Wildan

Dirgahayu

55 Belum Tuntas

9 Novitasari 70 Tuntas

10 Rizky Setyani 80 Tuntas

11 Rulia Widyawati 85 Tuntas

12 Erwanto 65 Belum Tuntas

13 Zitni Nur Aliyah 55 Belum Tuntas

14 Amjad Ainur Rifqi 65 Belum Tuntas

Page 79: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

62

berjumlah 14 orang atau jika dipersentase adalah 35,71%.

Persentase itu dapat diperoleh denngan cara sebagai berikut:

P= f

N x 100%

Keterangan:

P = Persentase

f = Poin yang diperoleh

N = Jumlah Siswa

Melihat ketuntasan yang hanya 5 siswa, pada kondisi awal

ini memang terdapat beberapa aspek yang harus dibenahi,

diantaranya aspek keterampilan berbicara yang meliputi pemilihan

kata, intonasi, maupun ekspresi.

Tabel 4.2 Persentase Pilihan Kata dalam Keterampilan Berbicara

No Kategori Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 1 7,14

2 Baik 8 57,14

3 Cukup 4 28,58

4 Kurang 1 7,14

Jumlah Total 14 100

Tabel 4.3 Persentase Intonasi dalam Keterampilan Berbicara

T

a

b

No Kategori Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 0 0

2 Baik 3 21,43

3 Cukup 2 14.285

4 Kurang 9 64,285

Jumlah Total 14 100

Page 80: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

63

Tabel 4.4 Persentase Pelafalan dalam Keterampilan Berbicara

No Kategori Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 5 35,71

2 Baik 4 28,58

3 Cukup 5 35,71

4 Kurang 0 0

Jumlah Total 14 100

Tabel 4.5 Persentase Ekspresi dalam Keterampilan Berbicara

No Kategori Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 0 0

2 Baik 4 28,58

3 Cukup 7 50

4 Kurang 3 21,42

Jumlah Total 14 100

Tabel 4.6 Persentase Kelancaran dalam Keterampilan Berbicara

No Kategori Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 1 7,14

2 Baik 8 57,14

3 Cukup 3 21,43

4 Kurang 2 14,29

Jumlah Total 14 100

Berdasarkan data hasil keterampilan berbicara, juga dalam

kategori pilihan kata,intonasi, pelafalan, ekspresi, dan kelancaran

dalam keterampilan berbicara, maka peneliti dapat menentukan

kelemahan kegiatan belajar mengajar pada kondisi awal.

Kelemahan tersebut dikarenakan metode yang digunakan dalam

pembelajaran belum sesuai untuk mendukung peningkatan

keterampilan berbicara siswa.

Page 81: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

64

Dari masalah di atas, hal-hal yang perlu peneliti perhatikan dan

melakukan perbaikan pada siklus I adalah:

a. Mencoba membuat kegiatan belajar mengajar lebih

menyenangkan dan tidak membosankan dengan melakukan

metode sosiodrama dalam menyampaikan materi selanjutnya.

b. Mengaktifkan kegiatan pembelajaran, membuat kegiatan

belajar mengajar lebih santai sehingga siswa tidak akan merasa

tertekan.

c. Menerapkan metode sosiodrama guna menunjang tercapainya

peningkatan keterampilan berbicara.

2. Siklus 1

a. Tahapan, dan langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

1) Penyiapan bahan atau materi pelajaran yang akan

disampaikan dengan menggunakan metode sosiodrama.

Materi yang akan disampaikan adalah materi tentang cerita

rakyat, yang didalamnya memuat unsur-unsur intrinsik

pembentuk cerita.

2) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

sesuai dengan pokok bahasan atau materi dan instrumen

pengumpulan data yaitu lembar pengamatan yang kedua

selama kegiatan belajar berlangsung

Page 82: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

65

b. Pelaksanaan:

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Guru mengucapkan salam

2) Salah satu siswa diminta untuk memimpin do‗a

3) Guru melakukan presensi siswa

4) Guru melakukan apersepsi

5) Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan

6) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berlatih

sesuai kelompoknya masing-masing

7) Setiap kelompok maju ke depan mementaskan naskah yang

didapatnya

8) Guru dan siswa membahas bersama-sama unsur-unsur

intrinsik yang terdapat dalam naskah yang sudah

diperankan

9) Guru memberi satu cerita rakyat untuk setiap siswa

10) Penugasan, untuk pertemuan selanjutnya menceritakan

kembali cerita rakyat yang didapatnya

11) Guru dan siswa berdo‘a bersama

12) Guru mengucapkan salam

Adapun hasil keterampilan berbicara pada siklus ini adalah

sebagai berikut:

Page 83: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

66

Tabel 4.7 Hasil Keterampilan Berbicara Siswa

No Nama Nilai Keterangan

1 Bimo Dwi Cahyono 65 Belum Tuntas

2 Tri Wahyuningsih 70 Tuntas

3 Noviatun 60 Belum Tuntas

4 Aulia Fitriyani 75 Tuntas

5 Devi Handayani 65 Belum Tuntas

6 Fahrudin 75 Tuntas

7 Isti Qomariyah 60 Belum Tuntas

8 Kiki Wildan Dirgahayu 60 Belum Tuntas

9 Novitasari 70 Tuntas

10 Rizky Setyani 85 Tuntas

11 Rulia Widyawati 85 Tuntas

12 Erwanto 75 Tuntas

13 Zitni Nur Aliyah 60 Belum Tuntas

14 Amjad Ainur Rifqi 70 Tuntas

Pada tabel 4.7 diatas diketahui bahwa hasilnya meningkat

dibandingkan dengan hasil pada kondisi awal, yaitu dari

seluruh siswa yang berjumlah 14 orang, siswa yang mencapai

nilai sama dengan atau diatas nilai KKM adalah 8 siswa dan

apabila dipersentase adalah 57,14%, sedangkan pada kondisi

awal hanya 5 siswa atau 35,71%.

c. Observasi

Observasi ini dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar

berlangsung yakni pada pilihan kata, intonasi, pelafalan,

ekspresi, dan kelancaran dalam berbicara, disesuaikan dengan

tujuan pembelajaran yaitu meningkatkan keterampilan

berbicara siswa melalui metode sosiodrama. Adapun hasil yang

diperoleh adalah sebagai berikut:

Page 84: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

67

Tabel 4.8 Hasil Keterampilan Berbicara siswa

No Nama

Kategori

Di

ksi

Intona

si

Pelafal

an

Ekspre

si

Kelan

caran

1 Bimo Dwi C 3 2 3 3 2

2 Tri W 3 3 4 2 2

3 Noviatun 2 2 3 3 2

4 Aulia F 3 3 2 4 3

5 Devi H 2 3 4 2 3

6 Fahrudin 3 3 2 4 3

7 Isti Qomariyah 2 2 3 3 2

8 Kiki Wildan D 2 2 3 2 3

9 Novitasari 3 2 2 3 4

10 Rizky Setyani 4 3 3 3 4

11 Rulia W 3 4 4 3 3

12 Erwanto 3 3 4 3 2

13 Zitni Nur A 2 2 3 3 2

14 Amjad A.R 3 3 3 1 4

Selanjutnya, dari data di atas akan dipaparkan lebih jelasnya

pada tabel-tabel berikut ini.

Tabel 4.9 Persentase Pilihan Kata/Diksi dalam Keterampilan Berbicara

No Kategori Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 1 7,145

2 Baik 8 57,145

3 Cukup 5 35,71

4 Kurang 0 0

Jumlah Total 14 100

Tabel 4.10 Persentase Intonasi dalam Keterampilan Berbicara

No Kategori Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 1 7.14

2 Baik 7 50

3 Cukup 6 42,86

4 Kurang 0 0

Jumlah Total 14 100

Page 85: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

68

Tabel 4.11 Persentase Pelafalan dalam Keterampilan Berbicara

No Kategori Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 4 28,575

2 Baik 7 50

3 Cukup 3 21,425

4 Kurang 0 0

Jumlah Total 14 100

Tabel 4.12 Persentase Ekspresi dalam Keterampilan Berbicara

No Kategori Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 2 14,285

2 Baik 8 57,14

3 Cukup 3 21,435

4 Kurang 1 7,14

Jumlah Total 14 100

Tabel 4.13 Persentase Kelancaran dalam Keterampilan Berbicara

No Kategori Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 3 21,43

2 Baik 5 35,71

3 Cukup 6 42,86

4 Kurang 0 0

Jumlah Total 14 100

Berdasarkan tabel-tabel di atas, mengalami peningkatan

dalam kategori ―sangat baik―.

d. Refleksi

Pada siklus 1 yang telah dilaksanakan, menurut jasil yang

diperoleh, terjadi api dalam penelitian ini, peneliti belum puas

terhadap hasil yang sudah didapat.

Page 86: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

69

3. Siklus 2

Tahapan dan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Penyiapan bahan atau materi pelajaran, yaitu cerita rakyat

2) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

sesuai dengan pokok bahasan.

b. Pelaksanaan

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Guru mengucapkan salam

2) Guru meminta salah satu siswa memimpin do‘a

3) Guru melakukan presensi siswa

4) Guru melakukan apersepsi

5) Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan

6) Guru menjelaskan bahwa siswa harus memiliki karakter

tanggung jawab, jujur, dan percaya diri

7) Siswa satu persatu maju ke depan kelas menceritakan

kembali (retelling)

8) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang

belum diketahui

9) Guru meluruskan kesalahpahaman jika ada, kemudian

memberikan penguatan dan penyimpulan

10) Berdoa bersama

11) Guru mengucapkan salam

Page 87: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

70

Dari lembar pengamatan, peneliti memperoleh hasil yang

cukup memuaskan dibandingkan dengan hasil dari siklus-siklus

sebelumnya.

Adapun hasilnya pada siklus 2 ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.14 Hasil Keterampilan Berbicara Siswa

No Nama Nilai Keterangan

1 Bimo Dwi Cahyono 70 Tuntas

2 Tri Wahyuningsih 85 Tuntas

3 Noviatun 65 Belum Tuntas

4 Auia Fitriyani 80 Tuntas

5 Devi Handayani 70 Tuntas

6 Fahrudin 75 Tuntas

7 Isti Qomariyah 65 Belum Tuntas

8 Kiki Wildan D 70 Tuntas

9 Novitasari 75 Tuntas

10 Rizky Setyani 75 Tuntas

11 Rulia Widyawati 90 Tuntas

12 Erwanto 75 Tuntas

13 Zitni Nur A 80 Tuntas

14 Amjad Ainur R 75 Tuntas

Pada tabel 4.14 di atas, diketahui bahwa dari jumlah siswa

yaitu 14 orang yang nilainya sama dengan atau lebih dari KKM

berjumlah 12 orang, dan jika dipersentase adalah 85,71%. Hal

ini menunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal dan

siklus 1 yakni dari jumlah siswa yang tuntas sebanyak 5 orang

(35,71%) kemudian menjadi 8 orang (57,14%) dan meningkat

lagi menjadi 12 orang (85,71%).

Page 88: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

71

c. Observasi

Seperti pada siklus-siklus sebelumnya, observasi ini

difokuskan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.15 Persentase Pilihan Kata/Diksi dalam Keterampilan

Berbicara

No Kategori Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 5 35,71

2 Baik 7 50

3 Cukup 2 14,29

4 Kurang 0 0

Jumlah Total 14 100

Tabel 4.16 Persentase Intonasi dalam Keterampilan Berbicara

No Kategori Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 4 28,57

2 Baik 6 42,86

3 Cukup 4 28,57

4 Kurang 0 0

Jumlah Total 14 100

Tabel 4.17 Persentase Pelafalan dalam Keterampilan Berbicara

No Kategori Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 6 42,86

2 Baik 7 50

3 Cukup 1 7,14

4 Kurang 0 0

Jumlah Total 14 100

Page 89: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

72

Tabel 4.18 Persentase Ekspresi dalam Keterampilan Berbicara

No Kategori Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 3 21,43

2 Baik 7 50

3 Cukup 4 28,57

4 Kurang 0 0

Jumlah Total 14 100

Tabel 4.19 Persentase Kelancaran dalam Keterampilan Berbicara

No Kategori Jumlah Persentase

1 Sangat Baik 5 35.71

2 Baik 8 57,145

3 Cukup 1 7,145

4 Kurang 0 0

Jumlah Total 14 100

Berdasarkan tabel-tabel di atas, menyatakan peningkatan-

peningkatan yang memuaskan.

d. Refleksi

Pelaksanaan siklus 2 ini merupakan siklus tambahan untuk

mengupayakan perbaikan pembelajaran dari hasil yang

diperoleh dari kondisi awal dan siklus 1.

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus 2 ini, peneliti

masih menemukan kelemahan, yakniekspresi dalam

keterampilan berbicara dimana ada beberapa siswa yang tingkat

mimik muka atau ekspresinya masih datar.

Akan tetapi dalam pembelajaran siklus 2 ini menurut

peneliti telah menunjukkan perubahan atau peningkatan yang

lebih baik dari kondisi awal dan siklus 1, yakni:

Page 90: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

73

1) Siswa mampu belajar dan menggunakan kata-kata yang

tepat ketika berbicara

2) Siswa mengerti dan menggunakan intonasi seperti ketika

mereka berbicara tanpa menggunakan script atau naskah

3) Dalam pelafalan, siswa mengetahui kata-kata sesuai dengan

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) juga sesuai dengan

fonetiknya mengalami peningkatan dalam kelancaran

berbicara

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diketahui

bahwa penggunaan metode sosiodrama mampu meningkatkan

keterampilan berbicara siswa.

Pembahasan mengenai hasil tindakan dari siklus-siklus yang telah

dilaksanakan akan dipaparkan sebagai berikut:

Tabel 4.20 Perbandingan Hasil Keterampilan Berbicara Siswa

Siklus Kategori Jumlah Persentase

Kondisi Awal Tuntas 5 35,71

Belum Tuntas 9 64,29

Siklus 1 Tuntas 8 57,14

Belum Tuntas 6 42,86

Siklus 2 Tuntas 12 85,71

Belum Tuntas 2 14,29

Dari tabel 4.20 di atas dapat dijelaskan bahwa keterampilan

berbicara siswa dalam penyampaian materi pelajaran Bahasa Indonesia

dengan menggunakan metode sosiodrama, mengalami peningkatan

Page 91: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

74

pada tiap siklusnya. Pada tahap siklus 1 meningkat sebesar 21,43%

dari persentase kondisi awal dan kemudian pada tahap siklus 2

mengalami peningkatan lagi sebesar 28,57% dari persentase pada

siklus 1.

Tabel 4.21 Perbandingan Pilihan Kata dalam Keterampilan Berbicara Siswa

Siklus Kategori Jumlah Persentase

Kondisi Awal

Sangat Baik 1 7,14

Baik 8 57,14

Cukup 4 28,58

Kurang 1 7,14

Siklus 1

Sangat Baik 1 7,145

Baik 8 57,145

Cukup 5 35,71

Kurang - -

Siklus 2

Sangat Baik 5 35,71

Baik 7 50

Cukup 2 14,29

Kurang - -

Dari tabel 4.21 di atas dapat dilihat adanya peningkatan pilihan

kata dalam setiap siklusnya, hal ini membuktikan adanya hasil yang

diperoleh setelah menerapkan metode sosiodrama. Walaupun pada

kondisi awal dan siklus 1 hanya 1 orang yang berada dalam kategori

sangat baik, namun pada siklus 2 mengalami peningkatan menjadi 5

orang (28,57%).

Page 92: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

75

Tabel 4.22 Perbandingan Intonasi dalam Keterampilan Berbicara

Dari tabel 4.22 di atas dapat diketahui terjadi peningkatan dalam

tiap siklusnya. Pada siklus 1 terjadi peningkatan sebesar 7,14% dari

kondisi awal. Dan pada siklus 2 terjadi peningkatan sebesar 21,43%

dari siklus 1.

Tabel 4.23 Perbandingan Pelafalan dalam Keterampilan Berbicara

Siklus

Kategori Jumlah Persentase

Kondisi Awal

Sangat Baik 5 35,71

Baik 4 28,58

Cukup 5 35,71

Kurang - -

Siklus 1

Sangat Baik 4 28,58

Baik 7 50

Cukup 3 21,42

Kurang - -

Siklus 2

Sangat baik 6 42,86

Baik 7 50

Cukup 1 7,14

Kurang - -

Siklus Kategori Jumlah Persentase

Kondisi awal

Sangat baik - -

Baik 3 21,43

Cukup 2 14,28

Kurang 9 64,29

Siklus 1

Sangat baik 1 7,14

Baik 7 50

Cukup 6 42,86

Kurang - -

Siklus 2

Sangat baik 4 28,57

Baik 6 42,86

Cukup 4 28,57

Kurang - -

Page 93: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

76

Dari tabel 4.23 di atas diketahui terjadi penurunan pada siklus 1 yaitu

7,13% dari kondisi awal. Namun, pada siklus 2 terjadi peningkatan

sebesar 14,28% dari siklus 1.

Tabel 4.24 Perbandingan Ekspresi dalam Keterampilan Berbicara

Siklus Kategori Jumlah Persentase

Kondisi Awal

Sangat Baik - -

Baik 4 28,58

Cukup 7 50

Kurang 3 21,42

Siklus 1

Sangat Baik 2 14,29

Baik 8 57,14

Cukup 3 21,43

Kurang 1 7,14

Siklus 2

Sangat baik 3 21,43

Baik 7 50

Cukup 4 28,57

Kurang - -

Dari tabel 4.24 di atas diketahui terjadi peningkatan pada setiap

siklusnya. Pada siklus 1 terjadi peningkatan sebesar 14,29% dari

kondisi awal. Dan pada siklus 2 terjadi peningkatan sebesar 7,14%.

Tabel 4.25 Perbandingan Kelancaran dalam Keterampilan Berbicara

Siklus Kategori Jumlah Persentase

Kondisi Awal

Sangat Baik 1 7,14

Baik 8 57,14

Cukup 3 21,43

Kurang 2 14,29

Siklus 1

Sangat Baik 3 21,43

Baik 5 35,71

Cukup 6 42,86

Kurang - -

Siklus 2

Sangat baik 5 35,71

Baik 8 57,15

Cukup 1 7,14

Kurang - -

Page 94: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

77

Dari tabel 4.25 di atas diketahui terjadi peningkatan pada setiap

siklusnya. Pada siklus 1 terjadi peningkatan sebesar 14,29% dari

kondisi awal, dan ada siklus 2 terjadi peningkatan sebesar 7,14%. Jadi,

metode sosiodrama mampu meningkatkan keterampilan berbicara

siswa.

Page 95: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti akan

memaparkan kesimpulan dari penelitian ini. Hasil keterampilan berbicara

yang diperoleh sebelum menggunakan metode sosiodrama hanya 5 siswa

yang tuntas atau 35,71%, dan setelah menggunakan metode sosiodrama

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siklus I meningkat 21,43% atau 8

siswa dari kondisi awal, dan pada siklus II meningkat 28,57% atau 12 siswa.

Pada pilihan kata dalam keterampilan berbicara pada siklus II meningkat

28,57% dari siklus I. Pada intonasi dalam keterampilan berbicara di siklus II

meningkat 21,43% dari siklus I. Pada pelafalan dalam keterampilan berbicara,

di siklus II meningkat 14,28% dari siklus I. Pada ekspresi dalam

keterampilan berbicara, di siklus I meningkat 14,29% dari kondisi awal, dan

pada siklus II meningkat 7,14% dari siklus I. Pada kelancaran dalam

keterampilan berbicara, pada siklius I meningkat 14,29% dari kondisi awal,

dan pada siklus II meningkat 14,28% dari siklus I. Penulis menyimpulkan

bahwa penerapan metode sosiodrama dalam pebelajaran Bahasa

Indonesia dapat meningkatkan penggunaan pilihan kata, intonasi,

pelafalan, ekspresi, dan kelancaran dalam keterampilan berbicara siswa

kelas V SDN Tegalrejo 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.

Page 96: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

79

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka peneliti memberikan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, maka

seyogyanya dalam penyampaian materi menggunakan metode yang

relevan agar siswa aktif dan situasi kelas tidak monoton dan siswa

dapat termotivasi.

2. Untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa, maka guru

seyogyanya selalu memberikan kesempatan kepada siswa dalam

penyampaian ide atau gagasannya, memberikan kesempatan

berlatih kepada siswa dalam cara penyampaiannya secara baik dan

benar.

3. Dalam penyampaian materi kaitannya dengan pembelajaran,

seorang guru harus bisa mensiasati agar kegiatan belajar mengajar

tidak membosankan.

Page 97: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

80

DAFTAR PUSTAKA

Abitadya. 2012. Model Pembelajaran Sosiodrama. (Online).

(http://abitadya.wordpress.com/2012/02/28/32/model-

pembelajaran-sosiodrama.html)

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Arsjad, Maidar G. & Mukti U. S. 1988. Pembinaan Kemampuan

Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Broto, A. S. 1980. Pengajaran Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua

di Sekolah Dasar Berdasarkan Pendekatan Linguistik Kontrastif.

Jakarta: Bulan Bintang.

Brown. 2005. Research and Development in Linguistic Education Study

Program in Central Java. Jakarta.

Cahyani, Isah. 2009. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat

Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia.

Departemen Agama RI. 2004. Kurikulum Standar Kompetensi Madrasah

Ibtidaiyah. Jakarta.

Kurniasih, Lisdiana. 2012. Mengembangkan Keterampilan Berbicara

Untuk Siswa Sekolah Dasar. (Online).

(http://lisdianakurniasih.blogspot.com/2012/04/mengembangkan-

keterampilan-berbicara.html)

Mogana, Andi Maryam. Metode Sosiodrama dan Bermain Peran (Role

Playing). (Online). (http://www.scribd.com/doc/50993145/Metode-

Sosiodrama-Dan-Bermain-Peran-role-playing)

Yamin, Martimin. 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi.

Jakarta: Gaung Persada Press.

Slamet. 2007. Dasar-Dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di

Sekolah Dasar. Surakarta: LPP UNS dan UPT Penerbitan dan

Pencetakan UNS (UNS Press).

Sudjana, Nana dan Ahmad Rifai. 2007. Teknologi Pengajaran. Bandung:

Sinar Baru Algesindo.

Page 98: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

81

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Treffiangger. 1980. Encouraging Creative Learning for Gifted and

Talented. California: Ventura Superintendent of School Office.

Page 99: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 100: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

LAMPIRAN 1: Tabel Data Siswa SDN Tegalrejo 02

No Kelas Jumlah Siswa

Jumlah L P

1 I 10 7 17

2 II 6 6 12

3 III 4 7 11

4 IV 2 14 16

5 V 4 10 14

6 VI 11 4 15

Jumlah Total Siswa 37 48 85

Page 101: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

LAMPIRAN 2: Tabel Data Tenaga Pendidik SDN Tegalrejo 02

No Nama Guru L/P Pendidikan

Terakhir Jabatan

1 Sarsono, S.Pd L S1 Kepala Sekolah

2 Sunardi, S.Pd.SD L S1 Guru Kelas 2

3 Hadi Supriyo, S.Pd.SD L S1 Guru Kelas 3

4 Tamami, S.Pd.I L S1 Guru Agama

Islam

5 Umi Muryanti, S.Pd.SD P S1 Guru Kelas 6

6 Siti Muthoyyimah,

S.Pd.SD

P S1 Guru Kelas 5

7 Anik Listiyaningsih,

S.Pd

P S1 Guru Kelas 1

8 Siti Khoiriyah, A.Md P D2 Guru Kelas 4

9 Wiwik Kurniawati P D2 Guru Mapel

10 Wachid Setiawa, A.Md L - Guru Mapel

11 Suwanto L SMA Tukang Kebun

Page 102: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

LAMPIRAN 3: Tabel Data Siswa Kelas V SDN Tegalrejo 02

No Nama Jenis Kelamin

1 Bimo Dwi Cahyono L

2 Tri Wahyuningsih P

3 Noviatun P

4 Aulia Fitriyani P

5 Devi Handayani P

6 Fahrudin L

7 Isti Qomariyah P

8 Kiki Wildan

Dirgahayu

P

9 Novitasari P

10 Rizky Setyani P

11 Rulia Widyawati P

12 Erwanto L

13 Zitni Nur Aliyah P

14 Amjad Ainur Rifqi L

Page 103: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

LAMPIRAN 4: Hasil Keterampilan Berbicara Siswa pada Kondisi Awal

No Nama Nillai Keterangan

1 Bimo Dwi Cahyono 55 Belum Tuntas

2 Tri Wahyuningsih 65 Belum Tuntas

3 Noviatun 55 Belum Tuntas

4 Aulia Fitriyani 80 Tuntas

5 Devi Handayani 55 Belum Tuntas

6 Fahrudin 70 Tuntas

7 Isti Qomariyah 55 Belum Tuntas

8 Kiki Wildan D 55 Belum Tuntas

9 Novitasari 70 Tuntas

10 Rizky Setyani 80 Tuntas

11 Rulia Widyawati 85 Tuntas

12 Erwanto 65 Belum Tuntas

13 Zitni Nur Aliyah 55 Belum Tuntas

14 Amjad Ainur Rifqi 65 Belum Tuntas

Page 104: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

LAMPIRAN 5: Lembar Penilaian Kondisi Awal

No Nama

Kategori

Di

ksi

Intona

si

Pelafal

an

Ekspre

si

Kelan

caran

1 Bimo Dwi C 3 2 3 3 2

2 Tri W 3 3 4 2 2

3 Noviatun 2 2 3 3 2

4 Aulia F 3 3 2 4 3

5 Devi H 2 3 4 2 3

6 Fahrudin 3 3 2 4 3

7 Isti Qomariyah 2 2 3 3 2

8 Kiki Wildan D 2 2 3 2 3

9 Novitasari 3 2 2 3 4

10 Rizky Setyani 4 3 3 3 4

11 Rulia W 3 4 4 3 3

12 Erwanto 3 3 4 3 2

13 Zitni Nur A 2 2 3 3 2

14 Amjad A.R 3 3 3 1 4

Page 105: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

LAMPIRAN 6: Hasil Keterampilan Berbicara Siswa pada Siklus 1

No Nama Nilai Keterangan

1 Bimo Dwi Cahyono 65 Belum Tuntas

2 Tri Wahyuningsih 70 Tuntas

3 Noviatun 60 Belum Tuntas

4 Aulia Fitriyani 75 Tuntas

5 Devi Handayani 65 Belum Tuntas

6 Fahrudin 75 Tuntas

7 Isti Qomariyah 60 Belum Tuntas

8 Kiki Wildan Dirgahayu 60 Belum Tuntas

9 Novitasari 70 Tuntas

10 Rizky Setyani 85 Tuntas

11 Rulia Widyawati 85 Tuntas

12 Erwanto 75 Tuntas

13 Zitni Nur Aliyah 60 Belum Tuntas

14 Amjad Ainur Rifqi 70 Tuntas

Page 106: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

LAMPIRAN 7: Lembar Penilaian Siklus I

No Nama

Kategori

Di

ksi

Intona

si

Pelafal

an

Ekspre

si

Kelan

caran

1 Bimo Dwi C 3 2 3 3 2

2 Tri W 3 3 4 2 2

3 Noviatun 2 2 3 3 2

4 Aulia F 3 3 2 4 3

5 Devi H 2 3 4 2 3

6 Fahrudin 3 3 2 4 3

7 Isti Qomariyah 2 2 3 3 2

8 Kiki Wildan D 2 2 3 2 3

9 Novitasari 3 2 2 3 4

10 Rizky Setyani 4 3 3 3 4

11 Rulia W 3 4 4 3 3

12 Erwanto 3 3 4 3 2

13 Zitni Nur A 2 2 3 3 2

14 Amjad A.R 3 3 3 1 4

Page 107: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

LAMPIRAN 8: Hasil Keterampilan Berbicara Siswa pada Siklus 2

No Nama Nilai Keterangan

1 Bimo Dwi Cahyono 70 Tuntas

2 Tri Wahyuningsih 85 Tuntas

3 Noviatun 65 Belum Tuntas

4 Auia Fitriyani 80 Tuntas

5 Devi Handayani 70 Tuntas

6 Fahrudin 75 Tuntas

7 Isti Qomariyah 65 Belum Tuntas

8 Kiki Wildan D 70 Tuntas

9 Novitasari 75 Tuntas

10 Rizky Setyani 75 Tuntas

11 Rulia Widyawati 90 Tuntas

12 Erwanto 75 Tuntas

13 Zitni Nur A 80 Tuntas

14 Amjad Ainur R 75 Tuntas

Page 108: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

LAMPIRAN 9: Lembar Penilaian Siklus II

No Nama

Kategori

Di

ksi

Intona

si

Pelafal

an

Ekspre

si

Kelan

caran

1 Bimo Dwi C 3 3 3 2 3

2 Tri W 4 4 3 3 3

3 Noviatun 3 2 3 2 3

4 Aulia F 4 4 3 3 2

5 Devi H 3 3 4 2 4

6 Fahrudin 3 3 3 4 3

7 Isti Qomariyah 3 2 3 3 2

8 Kiki Wildan D 2 3 4 3 3

9 Novitasari 3 2 4 3 3

10 Rizky Setyani 4 3 3 2 3

11 Rulia W 4 4 3 3 4

12 Erwanto 3 3 3 2 4

13 Zitni Nur A 4 4 3 4 2

14 Amjad A.R 3 2 4 3 4

Page 109: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

LAMPIRAN 10: Dokumentasi Foto

Kondisi awal – membuat kerangka karangan untuk bercerita

Page 110: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

Gambar Siklus I

Page 111: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

Gambar siklus II

Siswa Kelas V SDN Tegalrejo 02

Page 112: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

LAMPIRAN 11: Naskah Sosiodrama Kelompok 1

MALIN KUNDANG

PROLOG: dulu, hiduplah seorang wanita tua dengan anaknya yang bernama

Malin. Mereka hidup menderita dan bergantung pada hasil hutan.

Ibu: "Malin, datang ke sini anak, membantu saya untuk membawa kayu bakar ini.

"

Malin: "Ya ibu, tunggu sebentar." (Malin membantu ibunya)

Malin: "Ibu, berapa lama kita akan bertahan dengan kondisi ini? Saya ingin ada

perubahan dalam hidup kita."

Ibu: "Entahlah, Ibu tidak tahu Malin, kita harus bersabar dan jangan berhenti

berdoa kepada Allah. "

Malin: "Ibu, aku punya ide, biarkan aku pergi untuk mengubah keberuntungan

saya? Siapa tahu aku akan menjadi orang kaya."

Malin: "Bu, bagaimana dengan ide saya?"

Ibu: "Saya pikir itu bukan ide yang baik anakku. Karena, jika kamu pergi, siapa

yang akan menjagaku di sini."

Malin: "Tapi Ibu, jika saya tidak mengubah peruntungan, bagaimana kita bisa

bertahan? Saya berjanji Ibu, jika bisa menjadi orang kaya, saya akan kembali.

Tenang saja Ibu, saya akan berbicara dengan Dayat, supaya menengok Ibu setiap

hari hingga saya kembali ke rumah."

[Ibu Malin tidak bisa melarang apa Malin inginkan. Akhirnya, dia setuju dengan

ide Malin.]

Page 113: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

Ibu: "Baiklah, jika itu memang keinginanmu, Malin! Tapi, kamu harus pegang

janjimu untuk kembali ke kampung ini."

[Malin pergi ke rumah Dayat untuk memintanya menjaga ibunya, hingga ia

kembali dari perantauan membawa uang yang banyak. Dayat merupakan sahabat

Malin, yang selalu ke mana-mana suka maupun duka.]

Dayat: "Kamu mau ke mana, Malin?"

Malin: "Besok, aku akan merantau untuk mengubah nasib."

Dayat: "Apa? Jika kamu pergi merantau, siapa yang akan menjaga Ibumu di sini?"

Malin: "Karena itu, aku mendatangimu. Aku ingin menjaga Ibuku—tengoklah ia

setiap hari itu sudah cukup baginya—hingga aku kembali.‖

Dayat: "Oh, baiklah kalau begitu. Ingat pesanku untukmu, jangan lupakan kita

yang ada di sini, Malin."

[Keesokan harinya, Ibu Malin mengantarkan anaknya ke pelabuhan.]

Ibu: "Jaga dirimu baik-baik, Nak. Cepatlah pulang, setelah kamu sukses di rantau.‖

Malin: "Ya Ibu, doakan saya supaya saya cepat mendapat rezeki yang banyak.‖

Malin: ―Dayat, tolong kamu jaga Ibu saya baik-baik. Terima kasih sebelumnya.

Selamat tinggal.‖

Dayat: "Jangan khawatirkan soal itu, Malin. Saya berjanji akan merawat ibumu

sepenuh jiwa raga saya. Jaga dirimu baik-baik. "

Ibu: "Selamat jalan, Anakku."

Dayat: "Selamat jalan, Malin."

Page 114: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

[Akhirnya, Malin memulai peruntungannya di perantauan. Ia pergi berlayar

dengan saudagar kaya. Di kapal, Kapten memberinya pekerjaan sebagai kru.

Kapten memiliki putri semata wayang, yang telah menjadi seorang anak gadis

cantik. Nama anak gadis Kapten adalah Ningrum. Ketika Malin melihatnya, ia

jatuh hati. Hal ini memberikan semangat kepada Malin untuk bekerja lebih giat

lagi.]

Malin: (Berkata di dalam hati, saat melihat Ningrum mendatanginya) "Ningrum

sangat cantik. Aku menyukainya, dan harus menikah dengannya. Dengan begitu,

aku akan menjadi orang kaya.‖

Ningrum: "Apakah kamu melihat ayahku?‖

Malin: "Hmm, saya tidak melihatnya. Mungkin ia pergi ke dapur. Cobalah ke sana

untuk melihatnya."

Ningrum: "Oh, baiklah. Saya akan ke sana menemuinya."

Malin:"Ya, silakan Nona. Apakah perlu kuantar?‖

Ningrum: [Hanya tersenyum, sambil berjalan meninggalkan Malin.]

[Sementara itu, di kampung halaman Malin, Ibu Malin sangat gelisah. Ia resah

bagaimana Malin menjalani kehidupannya di perantauan. Apakah Malin sehat?

Apakah Malin bisa menjaga dirinya baik-baik? Semua pertanyaan-pertanyaan

khas orang tua yang khawatir akan anaknya menggelayut menjadi beban pikiran

Ibu Malin. Sementara itu, ia juga khawatir Malin tidak pulang kembali ke

kampung halamannya, dan melupakan dirinya.]

Ibu: "Dayat, saya rindu sekali dengan Malin. Kira-kira, kapankah ia kembali?

Page 115: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

Apakah ia baik-baik saja saat ini?

Dayat: "Jangan takut, Ibu. Malin akan pulang. Ia telah berjanji. Sementara itu,

biarkan saya menjaga Ibu.‖

Ibu: "Ya, terima kasih, Dayat. Entah, apa jadinya saya tanpa bantuanmu."

Dayat: ―Jangan terlalu dipikirkan, Ibu.‖

[Suatu hari, kapten memanggil Malin, karena ia akan menaikkan jabatan Malin

atas prestasi kerjanya selama ini. Dengan jabatan ini, dalam beberapa tahun,

membuat Malin menjadi orang kaya.]

Malin: "Sekarang, saya kaya raya. Saya dapat membeli semuanya dengan uang

saya. Karena itu, Ningrum harus menikah dengan saya.‖

[Semakin hari, Ibu Malin semakin merindukan anaknya. Ketuaannya membuat ia

lelah menunggu Malin. Namun, Dayat selalu memberikan dukungan untuk Ibu

Malin, bahwa Malin yang akan datang kembali dan orang kaya.]

Dayat: "Jangan sedih, Ibu."

Ibu: "Saya lelah, Dayat. Saya lelah menunggu Malin. Kita tidak pernah

mendapatkan berita dari Malin sedikit pun.‖

Dayat: "Saya percaya Ibu, bahwa Malin akan datang kembali dan menjadi orang

kaya.‖

Ibu: "Apakah kamu yakin, Dayat?"

Dayat: "Ya, Ibu. Jangan sedih lagi ibu."

Page 116: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

[Setelah Malin telah menjadi orang kaya, Malin menikah dengan Ningrum.

Mereka hidup bahagia.]

Malin: ―Apa yang sedang kamu pikirkan?‖

Ningrum: ―Malin... Bagaimana kalau kita berlibur?‖

Malin: ―Sepertinya, itu ide bagus, bagaimana kalau kita Pulau Dua Angsa?‖

Ningrum: ―Wah, pulau itu sangat bagus. Saya setuju.‖

Malin: ―Oke! Kalau begitu, kita ke sana besok.‖

[Keesokan harinya, Malin serta istrinya berlayar ke Pulau Dua Angsa. Dalam

perjalanannya, mereka singgah ke kampung halaman Malin, untuk mengisi

berbagai perbekalan. Tapi, Malin tidak menemui Ibunya seperti yang telah

dijanjikan. Ia hanya berjalan-jalan di sekitar dermaga saja. Ketika itu, Dayat –

sahabat Malin – melihatnya.]

Dayat: "Malin? Apakah dia Malin? Ya, seperti dia adalah Malin. Saya harus

mengatakan itu kepada Ibunya."

[Dayat pergi ke rumah Ibu Malin untuk mengabarkan kedatangan Malin. Ia

sangat senang mengetahui Malin datang ke kampung halamannya. Jika, Ibu

Malin mengetahui berita ini, tentu hatinya bahagia.]

Dayat: "Ibu... Ibu ..."

Ibu: "Ya, saya di sini, Dayat."

Dayat: "Ibu, Malin pulang. Ia ada di pelabuhan sekarang. Tampaknya, ia telah

Page 117: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

menjadi orang kaya sekarang!"

Ibu: "Apa kamu yakin kalau yang kamu lihat adalah Malin?"

Dayat: "Ya, saya yakin Bu. Saya tidak mungkin bisa melupakan wajahnya. Saya masih

ingat wajah Malin."

Ibu: "Jika apa yang kamu lihat benar, ayo temani saya pergi ke sana."

[Dayat mendampingi Ibu Malin untuk menemui anaknya. Sesampainya di pelabuhan, Ibu

Malin memang melihat anaknya. Saking harunya, air mata keluar dari matanya. Ia

memanggil Malin dari kejauhan untuk kemudian mendekatinya.]

Ibu: "Malin, Malin, anakku! Malin …"

Ningrum: "Siapa itu wanita tua, Suamiku?"

[Malin tidak menjawab pertanyaan Ningrum, karena tenggorokannya tercekat tidak bisa

menjawab pertanyaannya dari istrinya.]

Ningrum: "Siapa dia, Suamiku?"

Ibu: ―Malin, siapa ia? Apakah ia Istrimu? Ia sungguh wanita yang sangat cantik.― [Ibu

Malin membuka tangannya untuk memeluk menantunya.]

Ningrum: [Tapi, Ningrum menepis pelukan itu.] "Issh, jangan sentuh aku!"

Malin: "Jangan kamu menyentuhnya! Dasar wanita kotor! Kulitmu bisa mengotori

kulitnya!"

Ningrum: "Siapa wanita tua ini, Malin? Benarkah ia Ibumu? Uh, ia benar-benar sangat

kotor."

Malin: "Saya tidak tahu. Saya tidak mengenal wanita ini. "

Ibu: "Malin, anakku. Kenapa kamu ini, Nak? Apa salah Ibu? Aku ini Ibumu. Ibumu.

Kamu telah berjanji untuk kembali ke kampung ini untuk menemuiku, jika kamu sudah

Page 118: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

kaya. Sekarang kamu sudah kaya, dan bukankah kedatanganmu ke sini untuk

menemuiku?‖

Malin: "Cih, Ibuku? Mengaku-ngaku saja kamu sebagai Ibu? Saya tidak mengenal kamu.

Jika saya kaya, tentu Ibu saya juga kaya. Tidak sepertimu, kotor dan bau!‖

Ibu: "MALIN!!!‖ [Ibu Malin berkata keras]

Ibu: ―Saya Ibumu—ibu yang telah melahirkanmu! Saya bisa mengatakan fakta tentang

dirimu."

Ningrum: "Pergi saja kamu, wanita tua."

Ibu: "Malin ... Malin ..."

Malin: "Pergi. Pergilah sekarang, kamu!"

Dayat: "MALIN! Lupakah kamu terhadap Ibumu? Lupakah kamu terhadap saya—

sahabat baikmu? Ini Ibumu, Malin. Ibumu."

Malin: "Tidak, saya tidak lupa. Saya benar-benar tidak mengenal kamu dan wanita tua itu.

Seingat saya, saya tidak pernah memiliki sahabat sepertimu."

Dayat: "Jahat, kamu! Celakalah kamu, Malin."

Ibu: "Ingat saya, Nak? Saya adalah ibumu."

Dayat: "Tolong, ingat ibumu, Malin. Ia selalu menunggumu kembali ke kampung

halamanmu. Ingatlah janjimu, Malin."

[Malin tidak peduli. Ia menyeret Ibunya dengan kasar, hingga wanita tua itu jatuh

tersungkur]

Malin: Jangan panggil aku sebagai anakmu, wanita kotor! Ayo, Ningrum, kita harus pergi

secepatnya dari tempat ini sebelum wanita ini mengotori wajah kita."

Ningrum: "Ya, Suamiku."

Page 119: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

[Setelah mendorong paksa Ibunya pergi, Malin kembali ke kapalnya. Sementara Ibunya,

masih berteriak memanggil-manggil namanya.]

Ibu: ―Malin ... Malin ... ini ibumu Malin!!!―

[Hilang sudah kesabaran Ibu Malin melihat tingkah anaknya. Lalu, dengan kesal ia

mengucap asal kalimat “jadilah batu!”.Kata-kata seorang Ibu yang sedang marah

menjadi doa yang didengar oleh Tuhan.]

Ibu: ―Ya Tuhan, kenapa anakku seperti itu? Apa salahku? Apa dosaku? Ia sama sekali

melupakanku. Saya tidak terima perlakuan itu darinya. Sekarang hilang sudah

kesabaranku. Aku mengutuknya: Jadilah batu!!!‖

[Setelah itu, tiba-tiba datanglah badai menghancurkan Kapal Malin, petir menyambar

tubuhnya. Dan ...]

Malin: ―Apa yang terjadi? Tubuh saya tidak bisa digerakkan! Maafkan saya, Ibu.

Maafkan saya ...!‖

Ningrum: ―Apa yang terjadi? Apa yang terjadimu, Malin? Kamu kenapa?‖

[EPILOG: Malin pun berubah menjadi batu, ketika ia meminta ampun kepada Ibunya.

Kapal, kru serta istrinya tenggelam ke dasar laut. Itulah hasil jika kita memberontak

kepada orang tua kami terutama untuk ibu kita]

Page 120: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

LAMPIRAN 12: Naskah Sosiodrama Kelompok 2

Cinde Laras

Dahulu kala di sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Jenggala hiduplah

seorang raja yang bernama Raden Putra. Ia didampingi seorang permaisuri yang

baik hati dan seorang selir yang cantik jelita. Tetapi, selir Raja Raden Putra

memiliki sifat iri dan dengki terhadap sang permaisuri. Ia merencanakan suatu

yang buruk kepada permaisuri.

Selir : Seharusnya, akulah yang menjadi permaisuri. Sudah tahu aku lebih cantik,

lebih pintar... Aku harus mencari akal untuk menyingkirkan permaisuri.

(Tidak lama, ia kemudian menemui tabib istana)

Selir : Engkau harus membantuku

(Dengan memaksa, selir meminta bantuan Tabib)

Tabib : Apa yang bisa saya bantu Selir?

Selir : Aku mempunyai rencana untuk menyingkirkan permaisuri dari kerajaan ini.

(Dengan suara yang lirih dan bernada kebencian)

Tabib :Apakah selir yakin ingin melakukannya?

(Raut muka penuh tanya)

Selir : Iya, aku yakin.

Tabib : Lalu apa yang bisa saya lakukan?

(Dengan raut muka penasaran)

Selir : Aku akan berpura-pura sakit parah kemudian aku akan memanggilmu dan

engkau harus mengatakan bahwa ada seseorang yang telah menaruh racun dalam

Page 121: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

minumanku yaitu permaisuri.

(Sembari berbisik, Selir menyampaikan rencana jahatnya)

Tabib : Baiklah, saya akan membantu Selir.

Tidak lama kemudian, Selir menjalankan rencana jahatnya.

Selir : Raja, badanku terasa tidak enak. Enggan rasanya tubuh ini untuk bangkit

dari tempat tidur.

Aduh……

(Selir berbaring dan berpura-pura meringis kesakitan)

Raja : Apa yang terjadi padamu Selir? Muka kamu juga terlihat pucat sekali.

(Dengan raut wajah penuh kasihan)

Selir : Aku tidak tahu, tapi rasanya sakit sekali.

(Selir masih berbaring dan berpura-pura meringis kesakitan)

Raja : Pengawal, panggil tabib istana!

(Dengan suara lantang, Raja memerintah pengawal)

Pengawal : Baik raja.

(Dengan menundukkan kepala)

Tidak lama, tabib istana datang dan memeriksa keadaan Selir.

Raja : Tabib, apa yang terjadi pada Selir?

(Raut muka khawatir mengiringi pertanyaan raja)

Tabib : Ada seseorang yang telah meracuni minuman Selir. Orang itu tak lain

adalah permaisuri Baginda sendiri, Dewi Limaran.

(Dengan wajah yakin untuk mempengaruhi Raja)

Raja : Apa….? Tidak kusangka permaisuriku mempunyai perangai yang keji.

Page 122: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

(Raja berteriak heran)

Tidak lama kemudian raja memerintahkan patihnya untuk membuang permaisuri

ke hutan.

Raja : Patih, buang permaisuri jahat ini ke hutan!

(Dengan raut wajah penuh kebencian)

Patih : Siap Baginda.

(Sembari menundukkan kepala)

Permaisuri : Jangan baginda, hamba tidak tahu apa-apa. Hamba tidak pernah

berusaha meracuni Selir.

(Permaisuri diseret oleh patih, dan memohon kepada Raja dengan suara

memelas)

Raja : Dasar permaisuri tidak tahu diri, enyah kau dari kerajaanku.

(Sembari mengacungkan jarinya)

Sang patih segera membawa permaisuri yang sedang mengandung itu ke hutan

belantara. Tapi, patih yang bijak itu tidak mau membunuhnya.

Patih :Tuan putri tidak perlu khawatir, hamba akan melaporkan kepada Baginda

bahwa tuan putri sudah hamba bunuh

Permaisuri : Terima kasih Patih.

(sembari tersedu-sedu)

Raja : Patih, apakah engkau telah melaksanakan apa yang aku perintahkan?

(Kedua tangan di pinggang)

Patih :Iya Baginda Raja, saya telah menjalankan tugas dari Baginda.

(Berlutut di hadapan raja)

Page 123: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

Raja : Bagus…bagus

(Raut wajah puas dari raja)

Setelah beberapa bulan berada di hutan, lahirlah anak sang permaisuri. Bayi itu

diberinya nama Cindelaras. Cindelaras tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas

dan tampan. Suatu hari, ketika sedang asyik bermain, seekor rajawali menjatuhkan

sebutir telur.

Cinde Laras : Hmm, rajawali itu baik sekali. Ia sengaja memberikan telur itu

kepadaku.

(Dengan raut wajah bahagia)

Setelah 3 minggu, telur itu menetas tumbuh menjadi seekor ayam jantan yang

bagus dan kuat. Tapi ada satu keanehan. Bunyi kokok ayam jantan itu sungguh

menakjubkan

Ayam : Kukuruyuk… Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya

daun kelapa, ayahnya Raden Putra…

(Dengan suara yang nyaring dan indah)

Cinde Laras :Apa…. Ayam ini berkokok aneh sekali.

(Raut wajah heran dan merasa takjub)

Cinde Laras : Ibu, ayamku berkokok aneh sekali. Ia mengatakan bahwa kau

adalah putra dari Raden Putra. Apakah benar yang dikatakan ayamku?

(dengan wajah penuh tanya)

Permaisuri : Benar anakku, kau adalah putra dari Raden Putra, Raja Kerajaan

Jenggala.

(Sembari memeluk Cindelaras)

Page 124: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

Raja : Kalau begitu, ijinkanlah aku pergi ke istana untuk menemui ayah.

(Cindelaras memohon pada ibunya)

Permaisuri : Baiklah anakku, ibu memberi ijin padamu. Hati-hati di jalan.

Cindelaras pergi ke istana ditemani oleh ayam jantannya. Ketika dalam

perjalanan ada beberapa orang yang sedang menyabung ayam. Cindelaras

kemudian dipanggil oleh para penyabung ayam.

Penyabung : Ayamku, hari ini kau sudah kuberi nutrisi lengkap empat sehat lima

sempurna. Jadi kamu jangan malu-maluin aku ya. Kamu harus menang melawan

ayam lain ya.

Ayam : Kukuruyuk. Ok Tuanku…siap melaksanakan perintah.

Tiba-tiba datanglah Cindelaras dengan ayanmnya.

Penyabung : Ayo, kalau berani, adulah ayam jantanmu dengan ayamku.

(Sembari melambaikan tangan memanggil Cindelaras)

Cinde Laras : Baiklah

(Berjalan menghampiri para penyabung ayam)

Rakyat 1 & 2 : Ayo…ayo…ayo….

Rakyat 1 : Bagaimana klo kita taruhan?

Rakyat 2 : Ayo… siapa takut! Aku pilih ayam Cindelaras. Pasti dia yang menang.

Lihatlah… ayamnya besar dan kelihatan tangguh.

Rakyat 1 : Oke… Aku pilih lawannya. Jangan remehkan yang kecil. Biar kecil,

besar tenaganya. Kecil-kecil cabe rawut. Eh maksud saya cabe rawit.

Ketika diadu, ternyata ayam jantan Cindelaras bertarung dengan perkasa dan

dalam waktu singkat, ia dapat mengalahkan lawannya. Berita tentang kehebatan

Page 125: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

ayam Cindelaras tersebar dengan cepat. Raden Putra pun mendengar berita itu.

Kemudian, Raden Putra menyuruh hulubalangnya untuk mengundang Cindelaras.

Cinde Laras : Hamba menghadap paduka.

(Sembari berlutut memberi hormat)

Raja : Anak ini tampan dan cerdas, sepertinya ia bukan keturunan rakyat jelata

(Pikir raja dengan perasaan penuh tanda tanya)

Raja : Aku dengar ayammu sangat tangguh, sekarang aku akan mengujinya

sendiri.

(Kedua tangan ada di pinggang)

Cinde Laras : Baiklah kalau baginda menghendaki seperti itu, tapi saya

mengajukan satu syarat. Jika ayamku kalah maka aku bersedia kepalaku

dipancung, tetapi jika ayamku menang maka setengah kekayaan Baginda menjadi

milikku.

(Dengan suara penuh keyakinan)

Dua ekor ayam itu bertarung dengan gagah berani.

Penyabung Rakyat 1& 2 : Ayo…Ayo…Ayo….

Rakyat 2 : we…we…we pasti ayam cindelaras sing menang.

Rakyai 1 : Oh tidak bisa…. Ayam cindelaras sudah capek. Sudah melakukan

perjalanan jauh

Penyabung : Woohhh… .Santai .Lihat ajalah siapa nanti yang menang, jo padu

dewe‘.

Dan akhirnya secara singkat ayam Cindelaras mengalahkan ayam dari Raja.

Raja : Baiklah aku mengaku kalah. Aku akan menepati janjiku. Tapi, siapakah kau

Page 126: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

sebenarnya, anak muda?

(Perasaan kecewa dan penuh tanda tanya)

Cinde Laras : Ayo ayamku berkokoklah!

(membungkuk dan membisikkan sesuatu pada ayamnya)

Ayam : Kukuruyuk… Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya

daun kelapa, ayahnya Raden Putra…

(Dengan suara yang nyaring)

Raja : Benarkah itu?

(Kaget dan tidak percaya)

Cinde Laras : Benar Baginda, nama hamba Cindelaras, ibu hamba adalah

permaisuri Baginda

(Dengan suara yang halus)

Bersamaan dengan itu, sang patih segera menghadap dan menceritakan semua

peristiwa yang sebenarnya telah terjadi pada permaisuri

Patih : Apa yang dikatakan anak ini benar Baginda Raja.

(Berlutut dan menyampaikan apa yang diketahuinya)

Raja : Aku telah melakukan kesalahan

(Menundukkan kepala dan menyesali apa yang telah ia lakukan)

Raja : Aku akan memberikan hukuman yang setimpal pada selirku. Aku akan

buang dia ke hutan.

(raut wajah masam dan geram)

Raja : Anakku…maafkan semua kesalahan ayahmu ini.

(Sembari memeluk Cindelaras)

Page 127: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

Cinde Laras : Iya ayah, tidak apa-apa.

(Sembari memeluk raja)

Akhirnya Raden Putra, permaisuri dan Cindelaras dapat berkumpul kembali

Page 128: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

LAMPIRAN 13: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) – Kondisi Awal

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Nama Sekolah : SDN Tegalrejo 02

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia

Kelas/Semester: V/1

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

I. Standar Kompetensi

1. Memahami pemahaman narasumber dan cerita rakyat secara lisan

II. Kompetensi Dasar

1.2 Mengidentifikasi unsur cerita tentang cerita rakyat yang didengar

III. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita

2. Menyebutkan latar cerita

3. Menyebutkan tema cerita

4. Menyebutkan amanat cerita

5. Menceritakan kembali secara lisan tentang isi cerita

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan metode sosiodrama, siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh

dalam cerita dengan baik

2. Dengan metode sosiodrama, siswa dapat menyebutkan latar cerita dengan

benar

3. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan tema cerita dengan

tepat

4. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan amanat cerita dengan

jelas dan benar

5. Dengan penugasan, siswa dapat menceritakan kembali isi cerita secara

lisan dengan baik

V. Karakter Siswa yang Diharapkan

1. Dapat dipercaya

Page 129: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

2. Tanggung jawab (responsibility)

3. Berani (courage)

VI. Materi Ajar

Cerita rakyat

VII. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Bercerita

3. Tanya jawab

4. Penugasan

VIII. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan

Salam, do‘a,absen mengecek kesiapan siswa

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

1) Apersepsi

2) Menyampaikan cakupan materi

b. Elaborasi

1) Guru menyuruh siswa membuat kerangka karangan untuk

bercerita tentang liburan sekolah mereka

2) Siswa maju ke depan kelas untuk bercerita

c. Konfirmasi

Guru melakukan pembahasan tentang ceerita-cerita yang telah siswa

bawakan di depan kelas

3. Kegiatan Akhir

a. Guru membagi kelas menjadi 2 kelompok untuk persiapan pertemuan

selanjutnya, yaitu pelaksanaan metode sosiodrama

b. Dalam setiap kelompok, dibagikan satu naskah tentang cerita rakyat

c. Kelompok 1 mendapat naaskah Malin Kundang, kelompok 2

mendapat naskah Cindelaras

d. Guru meminta siswa untuk membagi peran dan berlatih

e. Guru menjelaskan hal-hal yang perlu dilakukan dalam pertemuan

selanjutnya

IX. Penilaian Hasil Belajar

1. Prosedur penilaian : pre test, pelaksanaan/proses, post test

Page 130: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

2. Teknik penilaian : non tes

3. Jenis penilaian : tes lisan dan pengamatan

4. Alat penilaian : lembar pengamatan

No Nama

Kategori

Diksi Into

nasi

Pelafalan Ekspresi Kelan

caran

1 Bimo Dwi C

2 Tri W

3 Noviatun

4 Aulia F

5 Devi H

6 Fahrudin

7 Isti Qomariyah

8 Kiki Wildan D

9 Novitasari

10 Rizky Setyani

11 Rulia W

12 Erwanto

13 Zitni Nur A

14 Amjad A.R

X. Sumber Bahan dan Alat

Buku paket Bahasa Indonesia kelas 5 semester 1

Page 131: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

LAMPIRAN 14: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) – Siklus 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Nama Sekolah : SDN Tegalrejo 02

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia

Kelas/Semester: V/1

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

I. Standar Kompetensi

1. Memahami pemahaman narasumber dan cerita rakyat secara lisan

II. Kompetensi Dasar

1.2 Mengidentifikasi unsur cerita tentang cerita rakyat yang didengar

III. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita

2. Menyebutkan latar cerita

3. Menyebutkan tema cerita

4. Menyebutkan amanat cerita

5. Menceritakan kembali secara lisan tentang isi cerita

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan metode sosiodrama, siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh

dalam cerita dengan baik

2. Dengan metode sosiodrama, siswa dapat menyebutkan latar cerita dengan

benar

3. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan tema cerita dengan

tepat

4. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan amanat cerita dengan

jelas dan benar

5. Dengan penugasan, siswa dapat menceritakan kembali isi cerita secara

lisan dengan baik

V. Karakter Siswa yang Diharapkan

1. Dapat dipercaya

Page 132: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

2. Tanggung jawab (responsibility)

3. Berani (courage)

VI. Materi Ajar

Cerita rakyat

VII. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Sosiodrama

3. Tanya jawab

4. Penugasan

VIII. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan

Salam, do‘a,absen mengecek kesiapan siswa

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

1) Apersepsi

2) Menyampaikan cakupan materi

b. Elaborasi

1) Siswa mengamati penampilan bermain drama antara kelompok

satu dengan yang lain

2) Setelah kelompok 1 selesai bermain drama, maka kelompok 2

menyebutkan tokoh-tokoh, latar, tema, dan amanat cerita yang

telah dilihatnya dari kelompok 1. Begitu pula sebaliknya

c. Konfirmasi

1) Siswa beserta guru membuat kesimpulan tentang unsur-unsur

cerita

2) Guru menjelaskan hal-hal yang belum dipahami siswa

3. Kegiatan Akhir

Penugasan, untuk pertemuan berikutnya, menceritakan kembali cerita

yang telah dilihat pada pembelajaran hari ini

IX. Penilaian Hasil Belajar

1. Prosedur penilaian : pre test, pelaksanaan/proses, post test

2. Teknik penilaian : non tes

3. Jenis penilaian : tes lisan dan pengamatan

Page 133: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

4. Alat penilaian : soal tes lisan dan lembar pengamatan

No Nama

Kategori

Diksi Into

nasi

Pelafalan Ekspresi Kelan

caran

1 Bimo Dwi C

2 Tri W

3 Noviatun

4 Aulia F

5 Devi H

6 Fahrudin

7 Isti Qomariyah

8 Kiki Wildan D

9 Novitasari

10 Rizky Setyani

11 Rulia W

12 Erwanto

13 Zitni Nur A

14 Amjad A.R

X. Sumber Bahan dan Alat

Buku paket Bahasa Indonesia kelas 5 semester 1

Tegalrejo,

Agustus 2013

Page 134: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

LAMPIRAN 15: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) – Siklus 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Nama Sekolah : SDN Tegalrejo 02

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia

Kelas/Semester: V/1

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

I. Standar Kompetensi

1. Memahami pemahaman narasumber dan cerita rakyat secara lisan

II. Kompetensi Dasar

1.2 Mengidentifikasi unsur cerita tentang cerita rakyat yang didengar

III. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita

2. Menyebutkan latar cerita

3. Menyebutkan tema cerita

4. Menyebutkan amanat cerita

5. Menceritakan kembali secara lisan tentang isi cerita

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan metode sosiodrama, siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh

dalam cerita dengan baik

2. Dengan metode sosiodrama, siswa dapat menyebutkan latar cerita

dengan benar

3. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan tema cerita

dengan tepat

4. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan amanat cerita

dengan jelas dan benar

5. Dengan penugasan, siswa dapat menceritakan kembali isi cerita

secara lisan dengan baik

V. Karakter Siswa yang Diharapkan

1. Dapat dipercaya

2. Tanggung jawab (responsibility)

Page 135: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

3. Berani (courage)

VI. Materi Ajar

Cerita rakyat

VII. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Sosiodrama

3. Tanya jawab

4. Penugasan

VIII. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan

Salam, do‘a,absen mengecek kesiapan siswa

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

1) Apersepsi

2) Menyampaikan cakupan materi

b. Elaborasi

1) Siswa maju satu per satu menceritakan kembali (retelling)

tentang cerita rakyat yang sudah diberikan pada pertemuan

sebelumnya

2) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang

belum diketahui

c. Konfirmasi

1) Guru meluruskan kesalahpahaman jika ada

2) Guru memberikan penguatan dan penyimpulan

3. Kegiatan Akhir

Guru melakukan evaluasi tentang tema yang telah dipelajari

IX. Penilaian Hasil Belajar

1. Prosedur penilaian : pre test, pelaksanaan/proses, post test

2. Teknik penilaian : non tes

3. Jenis penilaian : tes lisan dan pengamatan

4. Alat penilaian : soal tes lisan dan lembar pengamatan

Page 136: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

No Nama

Kategori

Diksi Into

nasi

Pelafalan Ekspresi Kelan

caran

1 Bimo Dwi C

2 Tri W

3 Noviatun

4 Aulia F

5 Devi H

6 Fahrudin

7 Isti Qomariyah

8 Kiki Wildan D

9 Novitasari

10 Rizky Setyani

11 Rulia W

12 Erwanto

13 Zitni Nur A

14 Amjad A.R

X. Sumber Bahan dan Alat

Buku paket Bahasa Indonesia kelas 5 semester 1

Tegalrejo,

Agustus 2013

Guru Kelas 5, Praktikan,

(Siti Muthoyimah, S.Pd) (Dennis

Ossy January)

NIP. 196312201988062001 NIM. 11509009

Page 137: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

LAMPIRAN 16: Daftar Riwayat Hidup

A. Identitas Diri

1. Nama : Dennis Ossy January

2. Tempat/Tanggal Lahir : Kabupaten Semarang/27 Januari 1992

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Alamat : Tegalrejo Rt.4 Rw.2 Kec. Tengaran Kab. Semarang

5. Kegiatan Sosial : EGG (English Grows to Global)

ASEC (Actual Smile English Club) Yogyakarta

Teater Palma

Teater Getar Salatiga

Kotes (Komunitas Teater Salatiga)

Hijabers Salatiga (HS)

Hijabers Stain Salatiga (HSS)

Bina Taruna Tegalrejo

Bina Usaha Tegalrejo

Komunitas penulis SGK (Sanggar Gubuk Kata)

Gubuk Makna

B. Pendidikan

1. SDN Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, lulus tahun

2003

2. SMP N 01 Tengarn Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, lulus tahun

2006

3. SMA N 01 Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, lulus tahun

2009

Page 138: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

4. S1 STAIN Salatiga tahun 2013

C. Pencapaian

1. The second runner up of Kana Writing Contest STIBA Satya Wacana pada

tahun 2008

2. Pemain pementasan naskah ―WOT‖ pada tahun 2009 yang dipentaskan di 3

tempat di Salatiga

3. Mentor keteateran di panti asuhan Dar Al Yatama Tengaran pada tahun 2010

4. Pemain pementasan naskah ―Tong-Tong Sampah‖ pada tahun 2010 di Salatiga

5. Pemain pementasan ―Merti Tanah Perdikan‖ dengan sutradara Dar Bended

Bengkel Teater Rendra pada tahun 2010 yang dipentaskan di 3 kota, yakni

Surabaya, Ungaran, dan Jakarta

6. Pemain naskah ―Kitab Suci dan Sumpah Palsu‖ pada tahun 2010

7. Pementasan musik keroncong di Salatiga pada tahun 2011

8. Pemain naskah ―Demokrasi‖ pada tahun 2011

9. Pemain naskah ―Salah Telu‖ yang dipentaskan di GPD Salatiga pada tahun

2011

10. Pemain Naskah ―Nikah Muda‖ dalam Workshop Biro Tazkia pada tahun 2012

11. Sutradara dalam naskah ―Peradaban Tanah Kalibening‖ pada tahun 2012

12. Mentor Beauty and Hijab Class by Oriflame pada tahun 2013

13. Pemain ―Kethoprak Uyon-Uyon Basiyo Kapusan‖ yang dipentaskan keliling di

beberapa tempat dan kampung di Salatiga dan Kabupaten Semarang pada

tahun 2013

Page 139: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana
Page 140: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

DAFTAR SKK

Nama : Dennis Ossy January

NIM : 11509009

Jurusan/Progdi : Tarbiyah/PGMI

PA : Drs.Djami‘atul Islamiyah

No JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN STATUS NILAI

1. OPAK 18-20Agustus

2009

Peserta

2. Pelatihan Emotional

Spiritual Intelligence

Quotient (ESIQ)

21 Agustus 2009 Peserta

3. USSER EDUCATION

(Pendidikan Pemakai)

oleh UPT Perpustakaan

STAIN Salatiga

25-29

Agustus 2009

Peserta

4. Sarasehan Pendidikan

Keagamaan dengan tema:

―Peran Pendidikan

Keagamaan dalam

Meningkatkan

Spiritualitas, Intelektual,

dan Moralitas

Bangsa― oleh SEMA,

HMJ Tarbiyah, dan FKM

PGMI

9 September 2009 Peserta

5. Seminar ―Heal the

World with Voluntary

Service‖ held by

Communicative

English Club (CEC)

19 Maret 2011 Peserta

6. Seminar Nasional

Pendidikan ―Realisasi

Pendidikan Karakter

Bangsa dalam

Kurikulum Pendidikan

Nasional‖ oleh HMJ

Tarbiyah

18 Juni 2011 Peserta

7. Workshop ―Human

Rights Education

Workshop Asia Pasific

Youth Network‖ oleh

Yayasan Lingkar Studi

Kesetaraan Aksi &

Refleksi (YLSKAR)

17 Juli 2011 Peserta

Page 141: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

8. Seminar ―Mencintai

Benda Cagar Budaya

sebagai Aset dan

Objek Pariwisata Kota

Salatiga‖ oleh Kantor

Perpustakaan dan

Arsip Dareah Kota

Salatiga dan

Kampoeng Salatiga

30 Juli 2011 Peserta

9. Pelatihan Karya Tulis

Ilmiah ―Karya Tulis

Ilmiah Sebagai Salah

Satu Langkah

Membangun Budaya

Ilmiah Mahasiswa‖

oleh HMJ Tarbiyah

11 Oktober 2011 Peserta

10. Certificate as Secretary

of ASEC branch EGG

(English Grow To

Global) period January-

December 2012 by

ASEC branch EGG

Januari –

Desember 2012

Sekretari

s

11. Praktikum Pelatihan

TOEFL bagi

Mahasiswa Jurusan

Tarbiyah Angkatan

2009 oleh STAIN

Salatiga

21 Januari – 4

Februari 2012

Peserta

12. Praktikum Pelatihan

Iktibar al-Lughah al-

Arabiyah Ka Lughah

Ajnabiyah (ILAiK)

21 Januari – 4

Februari 2012

Peserta

13. Seminar Nasional

Enterpreneurship

―Tren Bisnis Berbasis

Multmedia dan

Teknologi Informatika

sebagai Wujud Pasar

Modern― oleh

Koperasi Mahasiswa

Fatawa STAIN

Salatiga

21 April 2012 Peserta

14. Workshop

Keteateran dalam

Pekan Budaya II oleh

Teater Getar STAIN

11 Juli 2012 Peserta

Page 142: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

Salatiga

15. Workshop

Sosiodrama dalam

Pekan Budaya II oleh

Teater Getar STAIN

Salatiga

12 Juli 2012 Peserta

16. Dauroh

Mar‘atus Sholihah

(DMS) II dengan tema

―Muslimah Sejati,

Tetap Gaul dan Syar‘i)

oleh LDK Darul Amal

1 Desember 2012 Peserta

17. Seminar

Kesehatan Wanita

bersama AVAIL

Januari 2013 Peserta

18. Seminar Politik

Nasional dengan tema

―Peran Nyata

Mahasiswa dalam

Menyikapi

Perpolitikan

Indonesia‖ oleh Senat

Mahasiswa STAIN

Salatiga

13 Juni 2013 Peserta

19. Seminar

Regional Deteksi Dini

Gangguan

Perkembangan pada

Anak oleh Talenta

Kids dan Biro

Konsultasi Tazkia

18 Juni 2013

Jumlah skor

Page 143: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

LAMPIRAN 17: Daftar Riwayat Hidup

D. Identitas Diri

6. Nama : Dennis Ossy January

7. Tempat/Tanggal Lahir: Kabupaten Semarang/27 Januari 1992

8. Jenis Kelamin : Perempuan

9. Alamat : Tegalrejo Rt.4 Rw.2 Kec. Tengaran Kab.

Semarang

10. Kegiatan Sosial : EGG (English Grows to Global)

ASEC (Actual Smile English Club) Yogyakarta

Teater Palma

Teater Getar Salatiga

Kotes (Komunitas Teater Salatiga)

Hijabers Salatiga (HS)

Hijabers Stain Salatiga (HSS)

Bina Taruna Tegalrejo

Bina Usaha Tegalrejo

Komunitas penulis SGK (Sanggar Gubuk Kata)

Gubuk Makna

E. Pendidikan

5. SDN Tegalrejo 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, lulus

tahun 2003

6. SMP N 01 Tengarn Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, lulus

tahun 2006

Page 144: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

7. SMA N 01 Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, lulus

tahun 2009

8. S1 STAIN Salatiga tahun 2013

F. Pencapaian

14. The second runner up of Kana Writing Contest STIBA Satya Wacana

pada tahun 2008

15. Pemain pementasan naskah ―WOT‖ pada tahun 2009 yang dipentaskan

di 3 tempat di Salatiga

16. Mentor keteateran di panti asuhan Dar Al Yatama Tengaran pada tahun

2010

17. Pemain pementasan naskah ―Tong-Tong Sampah‖ pada tahun 2010 di

Salatiga

18. Pemain pementasan ―Merti Tanah Perdikan‖ dengan sutradara Dar

Bended Bengkel Teater Rendra pada tahun 2010 yang dipentaskan di 3

kota, yakni Surabaya, Ungaran, dan Jakarta

19. Pemain naskah ―Kitab Suci dan Sumpah Palsu‖ pada tahun 2010

20. Pementasan musik keroncong di Salatiga pada tahun 2011

21. Pemain naskah ―Demokrasi‖ pada tahun 2011

22. Pemain naskah ―Salah Telu‖ yang dipentaskan di GPD Salatiga pada

tahun 2011

23. Pemain Naskah ―Nikah Muda‖ dalam Workshop Biro Tazkia pada

tahun 2012

Page 145: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/74/1/Dennis... · KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana

24. Sutradara dalam naskah ―Peradaban Tanah Kalibening‖ pada tahun

2012

25. Mentor Beauty and Hijab Class by Oriflame pada tahun 2013

26. Pemain ―Kethoprak Uyon-Uyon Basiyo Kapusan‖ yang dipentaskan

keliling di beberapa tempat dan kampung di Salatiga dan Kabupaten

Semarang pada tahun 2013