bab iv asfiksia
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 BAB IV Asfiksia
1/1
BAB 4
KESIMPULAN
Asfiksia neonatorum adalah kegagalan napas secara spontan dan teratur
pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir yang ditandai dengan
hipoksemia,hiperkarbia dan asidosis. Hampir sebagian besar asfiksia bayi baru
lahir ini merupakan kelanjutan asfiksia janin, karena itu penilaian janin selama
masa kehamilan, persalinan memegang peranan yang sangat penting untuk
keselamatan bayi. Kesulitan yang terjadi dalam kandungan, baik sebelum atau
selama persalinan, biasanya akan menimbulkan gangguan pada aliran darah di
plasenta atau tali pusat. Tanda klinis awal dapat berupa deselerasi frekuensi
jantung janin.
Bayi baru lahir akan melakukan usaha untuk menghirup udara ke dalam
paru- parunya yang mengakibatkan cairan paru keluar dari aleoli ke jaringan
insterstitial diparu sehingga oksigen dapat dihantarkan ke arteriol pulmonal dan
menyebabkan arteriol berelaksasi. !ika keadaan ini terganggu maka arteriol
pulmonal akan tetapkontriksi, aleoli tetap terisi cairan dan pembuluh darah arteri
sistemik tidak mendapat oksigen. tekanan darah yang mengakibatkan aliran darah
ke seluruh organ akan berkurang. "ebagai akibat dari kekurangan perfusi oksigen
dan oksigenasi jaringan, akan menimbulkan kerusakan jaringan otak yang
irreversible,kerusakan organ tubuh lain, atau kematian.
Asfiksia dapat bermanifestasi sebagai disfungsi multiorgan, kejang dan
ensefalopatihipoksik-iskemik, serta asidemia metabolik. #enanganan utama
adalah pada proses resusitasi bayi baru lahir. #encegahan terhadap asfiksianeonatorum adalah dengan menghilangkan ataumeminimalkan faktor risiko
penyebab asfiksia. $erajat kesehatan wanita, khususnya ibu hamil harus baik.
Komplikasi saatkehamilan, persalinan dan melahirkan harus dihindari.