bab iv analisis hasil penelitian dan pembahasan...67 bab iv analisis hasil penelitian dan pembahasan...

73
67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini diuraikan gambaran umum visi dan misi sekolah, pengorganisasian, tenaga pendidik dan kependidikan, siswa dan prestasi belajar siswa serta sarana dan prasarana sekolah. 1. Visi, Misi, tujuan dan Motto SMA Lab. Kristen Satya Wacana Visi Sekolah Menengah Atas (SMA) Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga merupakan Sekolah Visioner. Sekolah yang tanggap terhadap perubahan paradigma pendidikan dan mazhab pendidikan, sehingga secara terus menerus meningkatkan diri agar menjadi alat kesaksian dan pelayanan yang berkualitas. Misi (1) Tanggap terhadap segala perubahan; (2) Bersaksi dan berinovasi dalam bidang pendidikan; (3) Meningkatkan jejaring antar sekolah; (4) Meningkatkan jejaring dengan universitas. Tujuan (1) Membantu peserta didik dalam bidang pen-didikan agar tiap–tiap peserta didik dapat mengembangkan potensi masing–masing serta tanggap terhadap segala perubahan yang terjadi terutama perubahan dalam bidang pendidikan; (2) Melaksanakan inovasi dan pelayanan di bidang pendidikan untuk meningkatkan

Upload: others

Post on 21-Aug-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

67

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini diuraikan gambaran umum visi

dan misi sekolah, pengorganisasian, tenaga pendidik

dan kependidikan, siswa dan prestasi belajar siswa

serta sarana dan prasarana sekolah.

1. Visi, Misi, tujuan dan Motto SMA Lab. Kristen Satya Wacana

Visi

Sekolah Menengah Atas (SMA) Lab. Kristen Satya

Wacana Salatiga merupakan Sekolah Visioner. Sekolah

yang tanggap terhadap perubahan paradigma

pendidikan dan mazhab pendidikan, sehingga secara

terus menerus meningkatkan diri agar menjadi alat

kesaksian dan pelayanan yang berkualitas.

Misi

(1) Tanggap terhadap segala perubahan; (2) Bersaksi

dan berinovasi dalam bidang pendidikan; (3)

Meningkatkan jejaring antar sekolah; (4) Meningkatkan

jejaring dengan universitas.

Tujuan

(1) Membantu peserta didik dalam bidang pen-didikan

agar tiap–tiap peserta didik dapat mengembangkan

potensi masing–masing serta tanggap terhadap segala

perubahan yang terjadi terutama perubahan dalam

bidang pendidikan; (2) Melaksanakan inovasi dan

pelayanan di bidang pendidikan untuk meningkatkan

Page 2: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

68

kualitas pelayanan dalam bidang pendidikan; (3)

Menjalin kerjasama antara suprastruktural baik yang

ada di lingkungan Sekolah Lab. (KB, TK. SD dan SMP)

maupun antar unit dilingkungan YPTKSW; (4)

Meningkatkan kualitas kesaksian dan pelayanan

kepada peserta didik, orang tua siswa, gereja, bangsa

dan masyarakat serta antar tenaga civitas akademika

dilingkungan SMA Kristen Satya Wacana.

Nilai-nilai

(1) Cinta/Kasih sayang (Love); (2) Mendengarkan

(Listen); (3) Mentaati (Obey); (4)Tindakan yang luhur

(Virtues); (5) Mengontrol Emosi (Emotional Controling).

Semboyan

Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan

(Amsal. 7:1).

2. Struktur Organisasi

SMA Lab. KristenSatya Wacana Salatiga mempunyai

sruktur organisasi yang dinamis. Guru, Wakasek dan

Kordinator bertanggung jawab kepada Kepala sekolah.

Kepala sekolah bertanggung jawab dalam Laporan

Pertanggung jawaban setiap tahun atau per semester

kepada Direktur sekolah. Direktor bertanggung jawab

kepada Pengurus YPTKSW. Struktur organisasi SMA

Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga. Lihat Tabel 4.1,

sebagai berikut.

Page 3: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

69

Tabel 4.1 STRUKTUR ORGANISASI

SMA KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

Sumber : Data Tata Usaha (TU)

PENGURUS

YPTKSW

KEPALA SEKOLAH

REKTOR

KORD.

LAB

FIS.

KIM.

BIO.

BHS

KOR. KEL.

MAPEL

IPA

IPS

BHS

&an

SENI

KOR.

UNIT

USA-

HA

KOR.

PROG.

INTER

KOR.

KERO

H &an

SOSI

AL

KOR.

BK KOR.

NILAI

KOR.

TEK.

INF

KOR. PERPU

ST

KOR.

SARPRAS

ADMINIS

PEMB.

BID.

HUMA

NISTIK

AKAD

E

MIK

KESEJ

AH

TERAA

N.

KOPER

PSC PARENTS

SUPPORTING

COMUNITY

SEKRETARIS

SEKOLAH LAB.

DEWAN PENDIDIK

DEWAN PEGAWAI

DIREKTUR SEKOLAH

LABORATORIUM

KEP

.LAB

WAKA

HUMAS WAKA

KESIS.

WAKA

KURI.

Page 4: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

70

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa SMA Lab. Kristen

Satya Wacana Salatiga memiliki organisasi berbentuk

Yayasan. Struktur organisasi terdiri Pengurus YPTKSW,

Rektor, Direktur Sekolah, Kepala Sekolah, Sekretaris

Sekolah (TU), Wakil Kepala Sekolah Kurikulum, Wakil

Kepala Sekolah Siswa, Wakil Kepala Sekolah Hubungan

Masyarakat (Humas), Kelompok Pendukung Sekolah,

dan Kordinator Program.

3. Profil Kepala Sekolah

Kepala Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana

Salatiga diangkat oleh Pengurus Yayasan Perguruan

Tinggi Kristen Satya Wacana (YPTKSW) melalui rapat

pengusulan kepala sekolah oleh seluruh guru dan TU

SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga.

Tabel 4.2 Kepala Sekolah dan Wakil Kepalasa Sekolah tahun

2010-2014 Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah

No Nama Jabatan

Jenis Kelamin Usia

Pen

d

Masa

Kerja L P

1. Jumadi, S.Pd; M.Si

Kepala Sekolah

- 47 S2 1992-2014

2. Nugroho Kristanto,

S.Pd

Wakasek Kurikul

um - 48 S1

1996-

2014

3. Agus widodo, S.Pd

Wakasek

Kesiswaa

n - 50 S1

1991-2014

Sumber : Data Tata Usaha (TU)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa, SMA Lab. Kristen

Satya Wacana Salatiga mempunyai Kepala sekolah dan

waki Kepala sekolah. Wakil-wakil Kepala sekolah

membantu kerja Kepala Sekolah. Kepala sekolah ber-

gelar Magister pembangunan dan wakil-wakil Kepala

Page 5: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

71

sekolah bergelar Sarjana Pendidikan. Mereka cukup

berpengalaman mengajar siswa di sekolah SMA Lab.

Kristen Satya Wacana Salatiga sekurangnya 20 tahun.

4. Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Kepala Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana

melengkapi tenaga pengajar dengan kegiatan

perekrutan tenaga pendidik sesuai kurikulum dan

kebutuhan guru. Tenaga pendidik yang ada berjenis

kelamin perempuan dan laki-laki. Kualifikasi pendidik

S2, S1 dan D3 (lihat Tabel 4.3).

Tabel 4.3

Kualifikasi, Pendidikan, status, Jenis Kelamin dan Jumlah Guru

No. Tingkat Pend.

Jumlah dan Status Guru

GT/ PNS

Jenis

Kelamin

GTT/Guru Bantu Jmlh

L P L P

1. S2 5 - 1 6

2. S1 13 6 4 2 25

3. D3 - - 1 - 1

4. D2 - - - - -

5. SMA/

sederejat - - - - -

Jumlah 18 6 6 2 32

Sumber : Data Tata Usaha (TU)

Tabel 4.3 menunjukkan guru tetap dan tidak tetap

SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga berjumlah 32

orang. Terdiri dari 14 guru laki-laki bergelar sarjana

(satu orang bergelar S2) dan 6 guru perempuan

bergelar sarjana. Sementara guru tidak tetap berjumlah

6 orang laki-laki dan 2 orang perempuan, 1 bergelar

D3, 6 bergelar sarjana dan 1 bergelar magister.

Kepala sekolah SMA Lab. Krisen Satya Wacana

melengkapi 11 orang tenaga kependidikan meliputi TU,

Page 6: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

72

tenaga adminstrasi, Kordinator Perpustakaan dan

tenaga teknis lain dengan tujuan proses belajar dan

mengajar terlaksana dengan baik. Kualifikasi tenaga

kependidikan berjenjang SMA Lihat Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Tenaga kependidikan

No. Tingkat

Pend.

Jumlah dan Status Guru

Pegawai Tetap/

Jenis Kelamin

PTT/Pegawai

Bantu Jmlh

L P L P

1. S2 - - - - -

2. S1 - - - - -

3. D3 - - - -

4. D2 - - - - -

5. SMA 9 2 - - 11

Jumlah : 9 2 - - 11

Sumber : Data Tata Usaha (TU)

Dari tabel 4.4 menunjukkan bahwa, SMA Labo-

ratorium Kristen Satya Wacana Salatiga mempunyai

tenaga kependidikan terdiri dari 9 laki-laki dan 2

perempuan, berjumlah 11. Pembagian tugas oleh

Yayasan. DiSKkan ada yang sebagai tenaga

administrator sekolah, ada yang sebagai satpam seko-

lah dan ada pula yang sebagai tenaga klening Service.

Mereka masih mengabdi menyukseskan segala kegiatan

di sekolah.

Guru SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga

memenuhi standar kependidikan. Sampai saat ini

Mereka masih mengabdi sesuai disiplin ilmu. Jumlah

masing-masing Guru bidang study. Dilihat pada Tabel

4.5 sebagai berikut.

Page 7: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

73

Tabel 4.5 Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan

latar belakang pendidikan (keahlian)

No. Guru

Jumlah guru

dengan tugas mengajar sesuai

dengan latar

belakang pendidikan

Jumlah guru

dengan tugas mengajar TIDAK

sesuai dengan

latar belakang pendidikan

J m

L

h

D1/D2

D3 S1/ D4

S2/S3

D1/D2

D3 S1/D4

S2/S3

1. IPA - - 4 4 8

2. Mat. - - 3 - - - - - 3

3. Bhs Indo. - - 2 - - - - - 2

4. Bhs Ing. - - 3 - - - - - 3

5. Pend.Ag - - 1 - - - - - 1

6. IPS - - 3 1 - - - - 4

7. Penjas. - - 1 - - - - - 1

8. Seni

Budaya - - 1 - - - - - 1

9. Pkn - - 2 - - - - - 2

10. TIK - - 2 - - - - - 2

11. Ketrampil

an - 1 - - - - - - 1

12. BK - - 1 - - - - - 1

13. Bhs Jpg - 1 - - - - - 1

Jumlah - 2 23 5 - - - - 30

Sumber Data : Wakil Kepala Sekolah Kurikulum

Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa, jumlah guru

dengan tugas mengajar sesuai latar belakang pendidi-

kan sesuai standar pendidik dan tenaga kependidikan

dapat dijelaskan sebagai berikut; (1) Guru mata

pelajaran IPA berjumlah 8 orang, 4 orang bergelar

sarjana dan 4 orang bergelar magister. (2) Guru mata

pelajaran matematika, Bahasa Inggris dan IPS masing

berjumlah 3 guru yang bergelar sarjana. (3) Guru mata

pelajaran Bahasa Indonesia, PKN, TIK masing-masing

berjumlah 2 guru yang bergelar sarjana. (4) Guru mata

Page 8: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

74

pelajaran IPS 1 guru bergelar magister, guru mata

pelajaran Pendidikan Agama, Penjaskes, Seni Budaya

BK masing-masing 1 guru bergelar sarjana. (5) Guru

mata pelajaran keterampilan, Bahasa Jepang masing-

masing 1 guru bergelar D3. Guru SMA Lab. Kristen

Satya Wacana Salatiga mengajar sesuai latar belakang

pendidikan berjumlah 30 guru.

5. Profil Siswa

Jumlah siswa yang masuk SMA Lab. Kristen Satya

Wacana rata-rata 150 kebawa siswa di setiap tahun.

Ada tiga program belajar bagi siswa, (1). Program Studi

IPA (2). Program study IPS dan (3). Program studi

Bahasa. Pemilihan program studi siswa tahun

2010/2011 s/d 2011/2012 mulai berlaku dari kelas XI

(dua). Sesuai aturan kurikulum 2013 pemilihan

program studi siswa mulai dari awal kelas X (satu)

melalui ujian seleksi kompotensi siswa. Guru menguji

kompotensi siswa dengan soal pilihan ganda dan

wawancara.

Tabel 4.6

Jumlah Siswa dan Rombongan Belajar

No. Th. Pljrn

Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah (kelas X

+ XI + XII)

Jmlh

Sisw

Jmlh Romb

el

Jml

h

Sisw

Jmlh Romb

el

Jml

h

Siswa

Jmlh Romb

el

Siswa Romb

el

1. 2010/ 2011

131 5 Kls 142 5 Kls 139 5 Kls 415 15

2. 2011/

2012 139 5 Kls 145 5 Kls 141 5 Kls 432 15

3. 2012/

2013 150 5 Kls 152 5 Kls 142 5 Kls 435 15

Jumlah 461 439 422 1.282 45

Sumber : Data Wakil Kepala Sekolah Kurikulum

Page 9: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

75

Dari tabel 4.6 menunjukkan bahwa data siswa se-

tiap tahun semakin naik dibagi dalam 5 kelas belajar.

(1) Data siswa tahun pelajaran 2010/2011. Kelas X 5

kelas 131 siswa; Kelas XI 5 kelas 142 siswa; Kelas XII

5 kelas 415 siswa. (2) Data siswa tahun pelajaran

2011/2012. Kelas X 5 kelas 139 siswa; Kelas XI 5 ke-

las 145 siswa; Kelas XII 5 kelas 141 siswa. (3) Data

siswa tahun pelajaran 2012/2013. Kelas X 5 kelas 151

siswa; Kelas XI 5 kelas 152 siswa; Kelas XII 5 kelas 142

siswa. Jumlah keseluruhan siswa tahun pelajaran

2010/2011 s/d 2012/2013 adalah 1.282. Dan Jumlah

rombongan belajar 15 kelas.

6. Prestasi Siswa

Prestasi akademik siswa dapat dilihat dari hasil

Ujian Nasional (UN) sesuai program studi. Masing-

masing program studi enam mata pelajaran Ujian

Nasional. Lihat Tabel 4.7.

Tabel 4.7

Prestasi Akademik : NUAN (Nilai Ujian Akhir Nasional) tahun 2010-2013 Program IPA

No Thn

Pel

Rata - Rata

Bhs

Ind.

Bhs

Ing. Mat. Fis. Kim. Bio. Jmlh

Rata2

tiga

mata pel.

1. 2010/

2011

8,27 9,53 5,15 9,58 9,49 9,10 54,09 8,52

2. 2011/

2012 9,20 9,40 9,75 10,0 9,75 9,00 55,25 9,52

3. 2012/

2013 9,20 9,30 9,60 9,20 9,70 9,20 55,20 9,37

Sumber : Data Wakil Kepala Sekolah Kurikulum

Dari tabel 4.7 menunjukkan bahwa prestasi

akademik Nilai Ujian akhir Nasional tiga tahun terakhir

Program IPA SMA Laboratorium terus meningkat. Dije-

Page 10: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

76

laskan sebagai berikut (1) Tahun pelajaran 2010/2011

Nilai Ujian akhir Nasional mata pelajaran Bahasa Indo-

nesia 8,27, Bahasa Inggris 9,53, Matematika 9,58, Fisi-

ka 9,58, Kimia 9,49, Biologi 9,10, berjumlah 54,09.

Data rara-rata tiga mata pelajaran 852. (2) Tahun

pelajaran 2011/2012 Nilai Ujian akhir Nasional mata

pelajaran Bahasa Indonesia 9,20, Bahasa Inggris 9,40,

Matematika 9,75, Fisika 10,0, Kimia 9,75, Biologi 9,00,

berjumlah 55,25. Data rara-rata tiga mata pelajaran

9,37. (3) Bahasa Inggris 8,50, berjumlah 33,50, rata-

rata tiga mata pelajaran 8,38. Tahun pelajaran

2012/2013 Nilai Ujian akhir Nasional mata pelajaran

Bahasa Indonesia 9,20, Bahasa Inggris 9,30,

Matematika 9,60, Fisika 9,20, Kimia 9,70, Biologi 9,20,

berjumlah 55,20. Data rara-rata tiga mata pelajaran

9,37. Dari uraian tersebut, prestasi akademik Nilai

Ujian akhir Nasional Tahun 2010/2011 s/d 2012/2013

Program IPA SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga

sudah memenuhi standar kelulusan.

Hasil Ujian Nasional Program IPS semakin

meningkat. Penjelasan nilai Ujian Nasional setiap mata

pelajaran Program IPS selama tiga tahun terakhir.

Dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut.

Page 11: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

77

Tabel 4.8 Prestasi Akademik : NUAN (Nilai Ujian Akhir

Nasional) tahun 2010-2013 Program IPS

No Thn

Pel.

Rata - Rata

Bhs Ind.

Bhs.Ing.

Mat. Eko Sos. Geo Jmlh

Rata2

tiga mata

pel.

1. 2010/

2011 9,20 9,60 9,25 9,25 9,60 9,60 52,75 9,42

2. 2011/

2012 8,40 8,60 8,40 8,80 9,10 9,10 50,40 8,73

3. 2012/

2013 9,10 9,10 9,00 8,90 8,50 8,80 51,80 8,86

Sumber : Data Wakil Kepala Sekolah Kurikulum

Dari tabel 4.8 menunjukkan bahwa, prestasi

akademik Nilai Ujian akhir Nasional tiga tahun terakhir

Program IPS SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga

semakin meningkat. Masing-masing dapat dijelaskan

sebagai berikut: (1) Tahun pelajaran 2010/2011 Nilai

rata-rata Ujian akhir Nasional mata pelajaran Bahasa

Indonesia 9,20, Bahasa Inggris 9,60, Matematika 9,25,

Ekonomi 9,25, Sosiologi 9,60, Geografi 9,60. Jumlah

keseluruhan 52,75. Data rara-rata tiga mata pelajaran

9,42. (2) Tahun pelajaran 2011/2012 Nilai Ujian akhir

Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia 8,40,

Bahasa Inggris 8,60, Matematika 8,40, Ekonomi 8,80,

Sosiologi 9,10, Geografi 9,10 berjumlah keseluruhan

50,40. Data rara-rata tiga mata pelajaran 8,73. (3)

Tahun pelajaran 2012/2013 Nilai Ujian akhir Nasional

mata pelajaran Bahasa Indonesia 9,10, Bahasa Inggris

9,10, Matematika 9,00, Ekonomi 8,90, Sosiologi 8,50,

Geografi 8,80, berjumlah keseluru-han 51,80. Data

rara-rata tiga mata pelajaran 8,86.

Page 12: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

78

Hasil Ujian Nasional setiap mata pelajaran

Program Bahasa tahun 2010-2013 dapat dilihat dalam

tabel 4.9.

Tabel 4.9

Prestasi Akademik : NUAN (Nilai Ujian Akhir Nasional) Tahun 2010-2013 Program Bahasa

No Thn

Pel.

Rata - Rata

Bhs

Ind.

Bhs

Ing. Mat. Sas. Ant Jep Jmlh

Rata2 tiga

mata

pel.

1. 2010/

2011 8,6 8,92 9,42 8,64 8,58 9,15 52,29 8,885

2. 2011/

2012 8,60 9,10 9,50 9,40 8,40 9,50 53,60 9,08

3. 2012/ 2013

9,20 9,00 8,60 8,50 9,30 9,30 53,10 8,98

Sumber : Data Wakil Kepala Sekolah Kurikulum

Dari tabel 4.9 menunjukkan bahwa, prestasi

akademik Nilai Ujian akhir Nasional Program Bahasa

SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga semakin

meningkat. Dijelaskan sebagai berikut (1) Tahun

pelajaran 2010/2011 Nilai Rata-Rata Ujian akhir

Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia 8,6, Bahasa

Inggris 8,92, Matematika 9,42, Sastra 8,64, Antropologi

8,58, Jepang 9,15 berjumlah keseluruhan 52,29. Data

rara-rata tiga mata pelajaran 8,885. (2) Tahun

pelajaran 2011/2012 Nilai Ujian akhir Nasional mata

pelajaran Bahasa Indonesia 8,60, Bahasa Inggris 9,10,

Matematika 9,50, Sastra 9,40, Antropologi 8,40,

Jepang 9,50. Jumlah keseluruhan 53,60 dengan rara-

rata tiga mata pelajaran 9,08. Tahun pelajaran

2012/2013 Nilai ujian akhir nasional mata pelajaran

Bahasa Indonesia 9,20, Bahasa Inggris 9,00,

Matematika 8,60, Sastra 8,50, Antropologi 9,30, Jepang

Page 13: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

79

9,30 jumlah keseluruhan 53,10 dengan rara-rata tiga

mata pelajaran 8,98.

Berdasarkan pencapaian UAN tersebut, maka

peringkat SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga lolos

Ujian Nasional sesuai tabel 4.10.

Tabel 4.10 Prestasi Akademik : Peringkat Rata NUAN (Nilai

Ujian Akhir Nasional) Tahun 2010-2013

No. Thn Pel.

Peringkat

Tingkat kecamatan

(Rayon)

Tingkat

Kab/Kota

Tingkat

Propinsi

Sek.

Swa

sta

Sek.

Neg.

Sek.

Swa

sta

&Neg.

Sek.

Swa

sta

Swasata

&

Neg.

Sek.

Swasta

&

Neg.

Sklh

Swa

sta

Sek.

Neg.

Sek.

Swas

ta &

Neg.

1. 2010/ 2011

- - 1 - 3 - - -

2. 2011/ 2012

- - 1 - 2 - - -

3. 2012/ 2013

- - 1 - 3 - - -

Sumber : Data Wakil Kepala Sekolah Kurikulum

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa prestasi akademik

rata-rata nilai akhir Nasional (NUAN) tahun 2010-2013

SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga meningkat.

Dijelaskan sebagai berikut (1) Tahun pelajaran

2010/2011 s/d 2011/2013 memperoleh peringkat

pertama selama tiga kali berturut-turut kelompok

sekolah swasta tingkat kota. (2) Tahun pelajaran

2010/2011dan 2012/2013 memperoleh peringkat tiga

kelompok swasta dan negeri tingkat kota. (3) Tahun

pelajaran 2011/2012, peringkat dua kelompok swasta

dan negeri di tingkat kota. Sementara dalam tabel

Page 14: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

80

4.11, ditunjukkan bahwa tingkat kelulusan SMA Lab

Kristen Satya Wacana adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11 Jumlah Angka Kelulusan dan Melanjutkan Study

Sumber : Data Wakil Kepala Sekolah Kurikulum

Dari tabel 4.11 menunjukkan bahwa, kelulusan

jumlah peserta ujian nasional tahun ajaran 2010/2011

sebanyak 137 siswa, Jumlah siswa yang lolos 136

siswa, 1 siswa tidak lulus (97,92%), karena nilai ujian

tidak memenuhi syarat, dia diikutkan Ujian Paket C.

Jumlah peserta ujian Nasional tahun ajaran

2011/2012 sebanyak 141 siswa dinyatakan lulus

100%. Jumlah peserta ujian nasional tahun ajaran

2012/2013 sebanyak 142 siswa dinyatakan lulus

100%. Keseluruhan peserta ujian nasional yang telah

diwisudakan mulai tahun 2010/2011 s/d 2011/2013

adalah 260 siswa.

Selain prestasi akademik, siswa SMA Lab. Kristen

Satya Wacana Salatiga juga memperoleh prestasi non

akademik sesuai Tabel 4.12 sebagai berikut.

No. Thn Pel.

Jmlh

Pesert

a Ujian

Jmlh Lulus

%

Kelulu

san

% Lulusan

yang melanjutkn

pendidikan

% Lulusan

yang

TIDAK melanjutk

n

pendidikan

1. 2010/

2011 137 136

97,92

% 97,92%

97,92% (1

orang)

2. 2011/ 2012

141 141 100 % 100 % -

3. 2012/2013

142 142 100 % 100 % -

Jumlah 419

Siswa

Page 15: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

81

Tabel 4.12 Perolehan Kejuaraan/Prestasi Akademik

No.

Tahun 2010/2011 Tahun 2011/2012

Nama

Lomba

Tingkat Tingkat

Juara Ke :

Kab/Kota

Prov

Nas.

Jua

ra ke :

Kab

/Ko

ta

Prov

Nas.

1. Drama

Bhs Ing. 1 1

2. Debat

kebud. 1 1

3.

Debat

Nasionalisme

1 1

4. Mata Pel. Mat.

1 & 3 1

5.

LCC

Nikotin

dan Bahayany

a

1 2

6. Siswa

Prestasi 1 1

7. Olimpiade

sains FCM 2

8.

Lomba

Karya

Ilmiah

2 1

Sumber : Data Wakil Kepala Sekolah Kurikulum

Tabel 4.12 menunjukkan sebagai berikut (1) Siswa

mendapatkan jura 1 tiga kali lomba drama bahasa

Inggris tingkat Kab./Kota. (2) Juara 1 Lomba debat

kebudayaan, debat Nasionalisme, LCC Nikotin dan

bahayanya, siswa berprestasi, dan lomba mata

pelajaran tingkat Kab./Kota. (3) Juara 2 lomba

Olimpiade Sains FCM di tingkat Kab./Kota, Lomba

karya ilmiah di tingkat Provinsi. Tahun ajaran

2012/2013, (1) Juara 1 tiga kali lomba drama bahasa

Page 16: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

82

Inggris di tingkat Kota maupun Provinsi. (2) Juara 1

Lomba Debat Kebudayaan, Debat Nasionalisme, Siswa

Berprestasi, Lomba Matematika, Lomba Karya Ilmiah

tingkat kota. Juara 2 perlombaan LCC Nikotin dan

Bahayanya di tingkat Kab./Kota. Perolehan kejuaraan

Siswa SMA Laboratorium Kristen Satya wacana Salatiga

di bidang akademik semakin meningkat.

Siswa SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga

memperoleh kejuaran prestasi non akademik selama

tiga tahun terakhir. Perlombaan yang diadakan tingkat

kota/kabupaten ataupun tingkat Provinsi. Dijelaskan

Tabel 4.13 sebagai berikut.

Tabel 4.13

Perolehan Kejuaraan/Prestasi Non Akademik (Seni)

No.

Tahun

2010/2011 Tahun 2011/2012

Nama Lomba

Tingkat Tingkat

Jua

ra

Ke:

Kab

/ Kot

a

Prov

Nas

Ju

ara

ke:

Kab/Kota

Prov

Nas.

1. Daur Ulang 1 1

2. Majalah Dinding

1 1

3. Modern Dansa 1 1

4. Paduan Suara 1 1

5. Menyanyi Solo 1 1

6. Vocal Group 1 1

7. Menulis dan membaca

Puisi

1 1

8.

Seni Kriya puri

Vestival dan

Lomba Seni

1 1

Sumber : Data Wakil Kepala Sekolah Kurikulum

Dari tabel 4.13 menunjukkan perolehan kejuaraan

Siswa SMA Lab. Kristen Satya Wacana di bidang non

Page 17: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

83

akademik (Seni) tahun ajaran 2010/2011 adalah (1).

Juara 1 lomba Modern Dansa, Paduan suara, Vocal

Group, Menulis dan Membaca puisi, Seni Kriya Putri,

Festival dan lomba Seni tingkat Kabupaten/kota. (2).

Juara 1 lomba Daur ulang, Majalah dinding, Menyanyi

Solo tingkat Provinsi.

Siswa SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga

selalu memperoleh kejuaraan prestasi di bidang non

akademik selama tiga tahun terakhir. Perlombaan yang

diadakan tingkat kota/kab. ataupun tingkat Provinsi.

Dilihat pada Tabel 4.14 sebagai berikut.

Tabel 4.14 Perolehan Kejuaraan/Prestasi Non Akademik

(Olaharaga)

No.

Tahun 2010/2011 Tahun 2011/2012

Nama Lomba

Tingkat Tingkat

Juar

a Ke:

Kab/

Kota

Pro

v

Nas

Juara

ke:

Kab

/Kota

Pro

v Nas

1. Basket 1,2,3 1,1,1

2. Basket 1,1,1 1,1,1

3. Pencat Silat

2 1,1,1

4. Volly 1 3

5. Bulu

tangkis 1

2

Sumber : Data Wakil Kepala Sekolah Kurikulum

Dari tabel 4.14 menunjukkan Perolehan kejuaraan

Siswa SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga tahun

ajaran 2010/2011 (1). Juara 1 Volly Putra, Bulu

Tangkis dan Juara 2 Pencak Silat tingkat kota. (2)

Juara 1, 2, 3 Basket tingkat Provinsi dan juara 1 tiga

kali tingkat Nasional. Tahun 2012/2013, (1) Juara 1

tiga kali berturut-turut Basket Putra tingkat Kab/kota.

Page 18: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

84

(2) Juara 1 tiga kali berturut-turut pertandingan

Basket Putra tingkat Provinsi. (3). Juara 1 tiga kali

lomba Pencak Silat tingkat Kab./kota. (4). Juara 3 Volly

dan juara 2 Bulu Tangkis tingkat Kab./Kota.

Di simpulkan bahwa prestasi akademik dan non

akademik Siswa SMA Lab. Kristen Satya wacana

Salatiga selama tahun 2010/2013 cukup baik dan

menonjol di tingkat kab/kota dan propinsi Jawa

Tengah maupun tingkat nasional.

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Manajemen Kepemimpinan Visioner Kepala

Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana 1. Perencanaan (Planning)

Setiap unit sekolah memiliki sejumlah program

kerja sekolah, mulai dari kepala sekolah, wakil kepala

sekolah, masing-masing koordinator dan tenaga teknis

yang lain. Program kerja sekolah diidentifikasi yakni

program kerja jangka pendek, menengah ataupun jang-

ka panjang. SMA Lab. Kristen Satya Wacana salatiga

mempunyai sejumlah program atau perencanaan kerja

sekolah. Berdasarkan hasil wawancara Kepala Sekolah

SMA Lab. Yumadi mengatakan:

Biasanya saya beri waktu selama satu minggu lebih kepada

ibu dan bapak guru untuk masing-masing menyusun program kerja sesuai dengan jabatan yang digeluti. Wakasek

Kurikulum, Kesiswaan Humas, Sarpras, seluruh kordinator

Laboratorium. Setelah lewat batas waktu, kita edarkan surat undangan untuk masing-masing wakasek berkumpul

memaparkan rencana kerja dan kebutuhan pembiayaan. Kita

seleksi program kerja dan perioritaskan yang paling penting sesuai anggaran sekolah yang akan dikasih. Saya mengesah-

kan sebagai program kerja dan diajukan kepada Yayasan

Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana (YPTKSW) melalui Direktur sampai bagian bendahara umum untuk mengetahui

dan pencairan dana. Selanjutnya bekerja sesuai

Page 19: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

85

prosedur dan jadwal kegiatan. Saya biasa mengunjungi untuk membimbing, mengarahkan dan mengawasi cara kerja

bawahan. Sering saya biasa memberi pedoman kerja secra

lisan maupun tertulis. Sering kita biasa keluar study ban-

ding untuk pelajari program/perencaan kerja sekolah pada sekolah-sekolah Unggul untuk diadopsi dan sebagai

pedoman kerja. (wawancara tgl 10/12/2013).

Semantara Wakil Kepala Sekolah Kurikulum,

Nugroho Kristanto mengatakan:

Kepala sekolah biasanya kasih waktu kita dua minggu lebih untuk menyusun segala program kerja dari masing-masing

wakasek dan Kordinator-kordinator. Selanjutnya mengun-

dang kita rapat Dinas dan sepakat bersama untuk menetap-kan sebagai program kerja. (Hasil wawancara tgl

10/12/2013).

Pernyataan senada, Wakil kepala sekolah Kesis-

waan, Agus widodo mengatakan:

Program kerja yang ada akan merealisasisi dalam kegiatan

kerja harian, mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan, dijelaskan sebagai berikut: (1) Kegiatan harian. Kepala

sekolah memeriksa daftar hadir guru, tenaga teknis

kependidikan dan tenaga Tata Usaha; Mengatur dan memeriksa kegiatan 5K di sekolah (Keamanan, Kebersihan,

Ketertibaan, keindahan dan kekeluargaan; Memeriksa

program satuan Pelajaran Guru dan persiapan lainnya yang

menunjang proses belajar mengajar; (2) Kegiatan mingguan. Upacara Bendera pada hari Senin dan hari–hari istimewa

lainnya; Memeriksa agenda dan menyelesaikan surat–surat;

Mengadakan rapat mingguan (hari jumaat) guna membahas jalannya pelajaran dan kasus yang belum terselesaikan

untuk menjadi bahan rencana kegiatan mingguan

berikutnya. Memeriksa keuangan Sekolah yakni biaya rutin dan SPP; Mengatur penyediaan keperluan perlengkapan

Kantor/Sekolah; Ibadah. (3) Kegiatan bulanan. Melaksanakan

penyelesaian kegiatan setoran SPP; Gaji Pegawai/Guru,

Laporan bulanan; Rencana keperluan perlengkapan Kantor/Sekolah dan rencana belanja bulanan; Melaksanakan

Pemeriksaan Umum terhadap antara lain: Buku kelas, Daftar

hadir guru dan Pegawai Tata Usaha, Kumpulan Program Satuan Pelajaran, Diagram Pencapaian Kurikulum, Diagram

daya serap murid/siswa, Program perbaikan dan

Penggandaan, Buku catatan Pelaksana BK, Memberi petunjuk catatan kepada guru-guru tentang siswa yang perlu

diperhatikan, kasus yang perlu diketahui, dalam rangka

pembinaan kegiatan siswa; Penutupan buku, Pertanggung

Page 20: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

86

jawaban Keuangan, Evaluasi terhadap persediaan dan penggunakan alat dan bahan praktek. (4) Kegiatan semesteran. Kepala sekolah Menyelenggarakan perbaikan

alat–alat Sekolah (Alat Kantor, alat peraktek, Gedung, Alat

kerja klening service halamannya sejauh diperlukan; Menyelenggarakan pengisian daftar induk siswa/buku induk

Siswa; Menyelenggarakan persiapan evalusi/semesteran;

Menyelenggarakan Evalusi BP, Osis, UKS dan ekstra-kurikuler lainnya; Pengumpulan nilai (Legger), Ketetapan

nilai Raport, Catatan tentang siswa yang perlu mendapat

peratian khusus, Pengisian nilai semesteran, Pembagian

Raport Pemberian Pemanggilan Orang tua Siswa sejauh diperlukan untuk berkonsultasi. (5) Kegiatan tahunan. Kepala

sekolah menyelenggarakan penutupan buku inventaris dan

keuangan; Menyelenggarakan UAS dan UAN; Menyelenggara-kan Persiapan daftar nilai, Penyiapan Pengisian Raport, UAS

dan UAN, Upacara akhir tahun ajaran, kenaikan kelas,

Pembagian Raport, Penyerahan STTB, dan pelepasan Lulusan; Menyelenggarakan evaluasi pelaksanaan Kegiatan

belajar mengajar tahun ajaran yang bersangkutan;

Menyelenggarakan penyusunan rencana keuangan tahunan yang akan datang; Menyelenggarakan penyusunan rencana

perbaikan dan pemeliharaan sekolah dan alat bantu

pendidikan; Menyelenggarakan Pembuatan Laporan akhir

tahun ajaran; Melaksanakan kegiatan penerimaan siswa baru yang meliputi: Penyiapan formulir dan pengumuman

penerimaan siswa baru, Pembentukan panitia penerimaan

dan Pendaftaran, Penyusunan syarat-syarat penerimaan dan pendaftaran. (wawancara tgl 10/12/2013).

Selanjutnya Alex Mirakaho selaku Direktur

Sekolah Lab. Kristen Satya Wacana, mengatakan:

Seluruh program kerja sekolah diketahui oleh Komite sekolah

dan Direktur SMA Lab. Setelah Direktur mengetahui selanjutnya menyampaikan program kerja kepada Yayasan

UKSW. Berdasarkan Program kerja Dana biasanya dicairkan

dari Yayasan untuk melaksanakan program kerja selama

satu tahun. Dan setiap tahun dan persemester kepala sekolah buat Laporan pertanggung jawaban kepada Yayasan

melalui Direktur sesuai penggunaan anggaran sekolah.

(wawancara tgl 08/06/2014).

Hasil observasi penulis, program/Kegiatan harian,

mingguan, bulanan, dan tahunan, telah terlaksana de-

ngan baik. Berlibur ataupun masuk sekolah juga se-

suai kalender Pendidikan yang telah ditetapkan.

Page 21: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

87

Sekolah mempunyai sejumlah program kerja. Masing-

masing program kerja wakil kepala sekolah, kordinator

dan tenaga teknis tuangkan ke dalam tulisan.

Selanjutnya disahkan oleh kepala sekolah dan

dijadikan sebagai pedoman kerja. Kepala sekolah sering

menyusun program kerja dan mengkoordinasikan

untuk menyepakati bersama. Alokasi dana sesuai

program kerja masing-masing untuk bekerja

semaksimal menghasilkan prestasi-prestasi di sekolah

lebih dari itu mencapai visi dan misi sekolah dan

Kepala sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana.

a. Tantangan dalam Perencanaan (Planning) Selama ini sedikit/belum ada program kerja

dari masing-masing wakasek, kordinator ataupun

perangkat guru. Semua kebingungan bagaimana

merumus program kerja dan kapan memulai kerja.

Program kerja tidak terseleksi serta menyepakati

bersama sesuai anggaran Dana sekolah. Juga

belum memahami apa kegiatan rutin, mingguan,

bulanan, semesteran dan tahunan pada setiap

wakil Kepala sekolah, kordinator dan tenaga teknis

yang lain. Belum pernah keluar studi banding

pengembangan perencanaan program kerja sekolah.

Tanpa program kerja yang jelas berdampak pada

sekolah tidak kondusif, berantakan dan siswa tidak

belajar secara optimal. Hal semcam itu sangat tidak

mendukung dalam mewujudkan Visi dan Misi

Sekolah.

b. Strategi Pelaksanaan Perencanaan (Planning)

Kepala sekolah mengambil inisiatif untuk (1)

Meningkatkan komunikasi yang efisien dan efektif

Page 22: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

88

untuk membicarakan program kerja. Ataupun

penambahan program kerja. Selanjutnya merangkai

/merampung menjadi Program Kerja. (2) Memahami

program kerja. Peningkatan pemahaman program

kerja melalui training, seminar, workshop ataupun

lewat diskusi kelompok ataupun individu. (3)

Penyusunan program kerja dengan study banding

ke sekolah-sekolah unggul. (4) Kepala sekolah

mengunjungi bawahan untuk membimbing,

mengarahkan dan mengawasi cara kerja bawahan.

Memberi pedoman kerja secra lisan maupun

tertulis. (5) Mengecek kekuatan dana khas dan

perioritaskan program kerja/kegiatan yang tidak

diabaikan sesuai anggaran yang ada.

c. Hasil Perencanaan (Planning)

Hasil yang terlihat adalah ada komunikasi yang

jelas, saling menghargai, menetapkan dan

menyetujui program kerja sekolah secara bersama.

Masing-masing Wakasek mengetahui program kerja.

Ada program kerja jangka pendek, menengah dan

tahunan. Ada jadwal kegiatan pelaksanaan Pro-

gram kerja. Antara lain (1) Ulangan harian, (2) Ujian

mid semester dan semester akhir, (3) Ujian US dan

UN, (4) Penerimaan siswa baru, kegiatan-kegiatan

pengembagan akademik maupun non akademik

bagi siswa, (5) Supervisi sekolah, (6) Evaluasi pro-

gram kerja sekolah.

2. Pengorganisasian (Organizing dan Staffing)

Pengorganisasian untuk mendukung dan memban-

tu kerja Kepala sekolah, lebih dari itu mencapai Visi

Sekolah. Dalam organisasi sekolah mempunyai

Page 23: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

89

sejumlah program kerja. Untuk melaksanakan program

kerja, terarah dan terlaksana dengan baik maka ada

pembagian tugas kerja yang jelas. Proses melengkapi

struktur organisasi. Hasil wawancara dengan Yumadi

Kepala Sekolah, mengatakan:

Struktur SMA Lab. Kristen Satya Wacana. Saya ditetapkan sebagai Kepala sekolah oleh Yayasan UKSW berdasarkan

pengusulan dari Bapak dan Ibu guru di sekolah. Untuk

mendukung program kerja sekolah yang ada. Selanjutnya saya mengangkat/melengkapi organisasi sekolah. Staf Wakil

kepala sekolah dan seluruh Kordinator sesuai minat dan

bakat atau kemampuan serta sikap yang bisa memahami kehendak saya dan bekerja sama. Saya pernah mengadakan

reorganisasi sesuai potensi yang dimiliki, alasannya belum

nampak tupuksi kerja dengan baik. (wawancara tgl 10/12/2013).

Terkait pengorganisasian wakil kepala sekolah

kesiswaan Agus widodo mengatakan:

Kepala sekolah diangkat oleh Yayasan Perguruan Tinggi

Kristen Satywa Wacana (YPTKSW) melalui proses penentuan

tingkat sekolah. Selanjutnya Kepala sekolah menentukan dan mengusulkan Wakasek Kurikulum, Wakasek Kesiswaan,

Wakasek Sarana dan Prasarana, Wakasek Humas. Dan

melengkapi masing-masing Kordinator. Kordinator Lab. Komputer, Kimia, Biologi, Fisika, Bahasa, Perpustakaan,

Bimbingan Konseling (BK), Kordinator TU, dan wali kelas

kepada Yayasan melalui direktur SMA Lab. disertakan dengan surat Keputusan (SK). (hasil wawancara tgl

10/12/2013).

Senada dengan Alex Mirakaho selaku Direktur

SMA Lab. mengatakan:

Kepala sekolah mengusulkan masing-masing wakasek dan

Kordinator kepada Direktur untuk mengetahui dan dinaikan kepada Yayasan demimenerbitkan SK. Yayasan Perguruan

Tinggi Universitas Kristen Satya Wacana (YPTKUKSW)

membiayai gaji dan honor tamba-han sesuai jam kerja pada seluruh tenaga pendidik maupun kependidikan melalui

bendahara Yayasan. Bayar melalui Bank, transfer ke nomor

rekening masing-masing. Selalu bayar dua kali perbulan.

(hasil wawancara tgl 08/06/2014).

Terkait dengan organisasi sekolah SMA Lab,

Yumadi mengatakan:

Page 24: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

90

Saya melengkapi organisasi sekolah sesuai minat dan bakat, bahkan mereka sikapnya baik dan mengabdi/bekerja sama.

Tugas pokok guru adalah mengajar, tapi ada tugas tambahan

kerja diluar jam mengajar. Hal itu penilaian Kepala sekolah

saat pengurusan kenaikan pangkat guru, misalnya Angka Kredit poin guru. (hasil wawancara tgl 11/12/2013).

Wawancara dengan guru bidang studi, Bambang

Sarwono mengatakan:

Ketika ada pembagian tugas tambahan maka kita ada

merasa memiliki, bertanggung jawab. Boleh bekerja secara fultaim, dan mengabdi dengan sesungguh hati, kecuali ada

kendala dihadapi. Akhirnya semua waktu terisi dengan

kegiatan dan pekerjaan yang bermanfaat bagi sekolahnya.

Ada kewenangan kita dan bertanggung jawab pekerjaan kita kepada Kepala sekolah dengan tulisan maupun lisan. Kita

selalu digaji setiap bulan maka mengabdi dengan sesungguh

hati. (wawancara tgl 08/06/2014).

Hasil obsevasi Penulis, Struktur Organisasi SMA

Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga pembagian tugas

dalam organisasi. Masing-masing rasa memiliki

terhadap tugas dan tanggung jawab.

a. Tantangan dalam Pengorganisasian (Organizing dan Staffing)

Sebelumnya organisasi sekolah berantakan

dan tidak berjalan baik sesuai standar visi dan misi

sekolah. Seleksi staf organisasi juga tidak seiring

dengan potensi yang dimiliki. Kebanyakan penem-

patan wakil kepala sekolah dan kordinator-

kordinator berdasarkan kekeluargaan. Penetapan

wakasek dan kordinator tanpa ada SK kepala seko-

lah. Bekerja tidak full time karena beban jam

mengajar sedikit. Dan belum berjalan pendelegasian

kerja.

b. Strategi Pengorganisasian (Organizing dan Staffing)

Kepala secara khusus menyatakan strategi

yang dilakukan meliputi; memberi pemahaman

Page 25: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

91

tentang pentingnya fungsi organisasi sekolah.

Meyadarkan pentingnya bekerja sama dan meng-

hargai anggota organisasi. Melengkapi struktur

organisasi sesuai bidang dan kemampuan yang

dimiliki guru untuk tetap semangat bekerja secara

profesioanal. Belajar mempercaiyai bawahan dan

kerja sama. Mengadakan reorganisasi.

c. Hasil Pengorganisasian (Organizing dan Staffing) Berdasarkan hasill interview menunjukkan

bahwa kepala sekolah telah mengembangkan

kebijakan (1) Pembagian tugas kerja yang jelas. (2)

Ada pengendalian, pengawasan dan pendelegasian.

(3) Ada kerja sama antara kepala sekolah dengan

wakil kepala sekolah dan kordinator serta staf

Guru. Agar ada kerja Full time setelah pembagian

penambahan kerja.

3. Pelaksanaan Pengarahan (Leading) Sesudah menetapkan program kerja dan pengorga-

nisasian, selanjutnya kepala sekolah mengarahkan

sistem pelaksanaan program kerja secara sistematis

dan prosedural. Yumadi mengatakan:

Saya mengunjungi, mengawasi, mengarahkan, mengingatkan

dan memerintah untuk masing-masing wakil Kepala sekolah,

masing-masing kordinatoragar tetap aktif bekerja sebelum mencapai waktu kegiatan. Sebelum menghadapi Ulangan,

Ujian sekolah maupun Ujian Nasional; Sebelum penerimaan

siswa baru, sebelum Laporan pertanggung jawaban keuangan, sebelum Laporan pendidikan dan lain-lain.

Dengan demikian jauh sebelumnya ada persiapan sebaik

mungkin. Sering tanpa diingatkan mereka sudah kerjakan

tinggal tunggu waktu pelaksanaan. Saya memberikan contoh dan panduan kerja secara lisan maupun tertulis. Sering

tertunda kegiatan kerena rapat dinas atapupun halangan

pada bawahan. Tapi dalam bulan berlangsung Kegiatan terlaksana dengan baik. Pengimplementasian selalu berja-

lan baik. (wawancara tgl 11/12/2013).

Page 26: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

92

Senada hasil wawancara dengan Nugroho

Kristanto sebagai wakil Kepala kurikulum menjelaskan:

Ia mempengaruhi kita kerja dengan memerintah dan

mengajak bawahan perubahan pikiran positif. Sering Kepala sekolah mengunjungi dan menjelaskan tata cara kerja yang

sesuai. Ia mempengaruhi bawahan dengan jalan komunikasi

mencapai tujuan. (wawancara tgl 10/12/2013).

Demikian pula guru bidang studi, Diana Erlianti

mengatakan:

Kepala sekolah selalu memantau dan mengunjungi

sementara kegiatan berlangusung, Sering Ia terlibat dan

mengarahkan tata cara kerja yang profesional. (wawancara

tgl 11/12/2013).

Selanjutnya berdasarkan hasil observasi penulis

Bahwa, Kepala sekolah SMA Lab. Krsiten Satya Wacana

Salatiga telah melaksanakan program kerja berdasar-

kan dokumen laporan program kerja sekolah. Kepala

sekolah menjalankan strategi dan metode program

sekolah sehingga bawahan rela bekerja sesuai koridor

implemetasi program kerja.

a. Tantangan Pelaksanaan Pengarahan (Leading)

Tantangan dalam pelaksanaan program kerja,

sebagai berikut (1) Rendah pendekatan Sosial

(komunikasi dengan bawahan). Entah mela-lui

tulisan maupun melalui lisan; (2) Belum ada waktu

yang tepat untuk pelaksanaan pengarahan. Belum

ada sistem pelaksanaan kunjungan, pengarahan,

memerintah, menasehati dan memberikan panduan

kerja; (3) Adanya pelaksanaan yang bertabrakan

dengan kegiatan dinas; (4) faktor gangguan

kesehatan serta rendahnya kelengkapan adminstra-

si.

Page 27: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

93

b. Strategi Pengarahan (Leading) Strategi mengatasi persoalan terkait implemen-

tasi atau pelaksanaan adalah belajar membangun

komunikasi yang sesuai. Memahami pesan,

mendengarkan pesan, dan menyampaikan pesan

tanpa monopoli. Memahami keluhan-keluhan yang

dihadapi dan memberi solusi yang tepat.

Mengunjungi/pengawasan kerja bawahan. Mencari

waktu yang tepat, cepat dan terukur dalam

pelaksanaan dan pengarahan. Menjaga kesehatan

secara ideal untuk mendukung pelaksanaan.

c. Hasil Pelaksanaan Pengarahan (Leading) Hasil yang terlihat adalah (1) Ada komunikasi

yang serasi sehingga mudah menjangkau,

mengungkapkan masalah dan kendala yang dihada-

pi sekolah; (2) Administrasi yang lengkap; (3) Ada

panduan kerja, jadwal kunjungan kerja, pengara-

han dan bimbingan bawahan; (4) Jika ada kendala

maka bisa ditunda pelaksanaan implementasi; (5)

Kepala sekolah mudah mengetahui kendala yang

dihadapi bawahan.

4. Supervisi dan Evaluasi Sekolah

Supervisi proses belajar mengajar sekolah adalah di

mana Kepala sekolah melakukan penilaian terhadap

kelas belajar dan mengajar guru dengan jalan

mengunjungi di kelas. Sedangkan evaluasi kerja adalah

di mana kepala sekolah melaksanakan evaluasi

program kerja dari masing-masing wakasek dan

kordinator pada saat rapat Dinas. Kegiatan tersebut

dilakukan akhir pertahun maupun akhir semester.

Tujuan supervise adalah perbaikan dan penilaian

Page 28: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

94

kinerja. Kegiatan supervisi sekolah dan Evaluasi

program kerja dilakukan terencana dan bertahap dan

sesuai standar. Hasil wawancara dengan Yumadi

selaku kepala sekolah mengatakan:

(1) Sebelum melaksanakan supervisi sekolah lebih awal saya

menyampaikan kepada warga sekolah untuk lebih mempersiapkan adminstrasi kerja. Kegiatan supervisi

sekolah dan Evaluasi Program kerja sekolah dilaksanakan

dalam pertahun maupun persemester; (2) Sering saya malakukan supervisi sekolah tanpa diketahui seluruh guru

untuk melihat kesungguhan pengabdian, Jika tidak

diinfokan maka sering ada guru yang melupakan perangkat

guru di rumah; (3) Saya mempunyai panduan supervisi sekolah dan penilaian terhadap seluruh administrasi guru,

Proses belajar dan mengajar di kelas. (4) Sering tertunda

Supervisi sekolah ketika mengalami halangan dengan kegiatan Dinas setempat atau keluar daerah demi

kepentingan sekolah. Tapi tetap terlaksana supervisi sekolah

ataupun pengevaluasian program kerja dalam bulan berjalan. (wawancara tgl 11/12/2013).

Supervisi sekolah amat penting untuk memaksi-

malkan guru dalam melayani/mengajar siswa. guru

Diana Erlianti mengatakan:

Kepala sekolah menyampaikan kita setiap guru sebelum disupervisi sekolah untuk menyipakan administrasi guru

seperti RPP, Silabus, Progroram semesteran, Program

tahunan dan perangkat guru yang lain. Dan sering tanpa diberitau dia mengobservase kita mengajar dari ruang

Observase. Jika kita ada kedapatan kelalaian sesuai

pedoaman penilaian supervisi sekolah oleh kepala sekolah,

maka Kepala sekolah selalu memberi masukan dan diutus keluar mengikuti kegiatan peningkatan kompotensi guru di

tingkat Nasional maupun Daerah. (wawancara tgl

09/05/2014).

Hal senada disampaikan guru bidang studi

Bambang Sarwono:

Tahun 2013 dalam bulan November saya dikirim ke Jogya

untuk mengikuti kegiatan peningkatan kompotensi guru,

antara lain membuat RPP, silabus, program semesteran,

program tahunan, dan mengelola kelas yang semaksimal. (wawancara tgl 09/05/2014).

Page 29: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

95

Supervisi sekolah bermanfaat bagi guru. Dengan

adanya supervisi sekolah memotivasi guru lebih

sungguh-sungguh mengabdi dan melengkapi kelema-

han kompotensi guru melalui kegiatan training.

Fernanda Surya menjelaskan manfaat supervisi:

(1) Membangkitkan dan mendorong semangat kita guru untuk melengkapi administrasi guru mengelola kelas dengan

sebaik mungkin, antara lain Silabus, RPP, Pembukaan

materi, isi materi dan evaluasi/penilaian. Sehingga akan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya karena ada

petunujuk kerja; (2) Memotivasi kita guru berusaha

melengkapi kekurangan-kekurangan dalam penyelenggaraan pendidikan, termasuk macam-macam media instruksional

yang diperlukan bagi kelancaran proses belajar dan mengajar

yang baik; (3) Memotivasi kita guru untuk bersama berusaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan model pem-

belajaran, metode-metode mengajar, media yang sesuai demi

kemajuan proses belajar dan mengajar yang baik, (4) Dengan

Supervisi Kepala sekolah membina kita kerja sama yang harmonis antara guru, murid, dan Pegawai sekolah. Misalnya

dengan mengadakan seminar, maupun training; (5)

Menggunakan hasil supervisi sekolah untuk peningkatan kinerja guru dengan melakukan perbaikan berkelanjutan.

(wawancara tgl 11/12/2013).

Komite Sekolah, Suasono juga menjelaskan:

Supervisi/evaluasi SMA Lab. selalu terlaksana dengan baik.

Kegiatan Pengevaluasian/Supervisi sekolah lebih cenderung

untuk mengetahui kemajuan dan kendala yang dihadapibawahan dalam tugas sehari-hari di sekolah. Tidak

sekedar sebatas itu melainkan untuk membandingkan dan

mengetahui apakah bawahan telah melaksanakan kinerja/tugas dengan sebaik-baiknya sehingga mencapai

hasil atau tidak. (hasil wawancara tgl 09/05/2014).

Sementara Yumadi, Kepala sekolah mengatakan:

Amat penting pengevaluasi program kerja sekolah. Saya bisa

mengadakan kegiatan pegevalusian program kerja dari

masing-masing tupoksi kerja. Evaluasi dilakukan persemes-ter dan pertahun. Semua program kerja sekolah saya print, foto copy, perbanyak dan masing–masing pegang. Masing-

masing program kerja dibacakan oleh pihak berwenag dan

mengecek mana yang sudah terlaksana, dan mana yang belum terlaksana. Menulis dan membaca semua kendala

yang dihadapi, selanjutnya diserahkan kepada Kepala

sekolah untuk membenahi dan memberi solusi selanjutnya.

Page 30: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

96

Sehingga kedepan program kerja bisa berjalan lancar. (wawancara tgl 11/12/2013).

Wakil Kepala Sekolah Sarana dan Prasarana,

Paulus Widi mengemukakan:

Di Sekolah tidak hanya semata melakukan supervisi sekolah.

Tapi Kepala sekolah selalu melaksanakan evaluasi program

kerja. Kita biasa adakan evaluasi program kerja dari masing-masing wakasek dan kordinator-kordinator pada akhir

semester ataupun pertahun. Evaluasi kerja diarahkan oleh

kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan wakasek Humas. Dalam pertemuan Dinas evaluasi program kerja, Wakasek

Humas jadi moderator, Wakasek Kurikulum jadi notulen dan

Kepala sekolah sebagai pemimpin rapat. Dia menyimpulkan dan memberi kepastian-kepastian setelah masing–masing

program kerja dibacakan. (wawancara tgl 11/12/2013).

Wakil Kepala Sekolah Kurikulum Nugroho

Kristanto, menjelaskan:

Pengevaluasian program kerja sangat bermanfaat bagi kita

warga sekolah. Dengan evaluasi program kerja sekolah (1) Membangkitkan dan mendorong semangat pegawai TU untuk

melengkapi administrasi sekolah. Sehingga akan melaksana-

kan tugas dengan sebaik-baiknya karena ada petunujuk kerja; (2) Dengan Evaluasi program kerja, Kepala sekolah

membina kita kerja sama yang harmonis antara guru, murid,

dan Pegawai sekolah. (5) Menggunakan hasil evaluasi

program kerja untuk meningkatkan pembenahan kinerja wakasek-wakasek, kordinator-kordinator SMA Lab. Kristen

Satya Wacana Salatiga. Menemukan permasalahan dalam

pelaksanaan program kerja dan diusahkan kepala sekolah mengatasinya sehingga program kerja kedepan boleh berjalan

lancar. (hasil wawancara tgl 11/12/2013).

Berdasarkan penjelasan diatas dan hasil observasi

Penulis, bahwa kegiatan evaluasi program kerja telah

dilaksanakan Kepala sekolah SMA Lab. Kristen Satya

Wacana. Berdasarkan dokumen Panduan dan Penilaian

Evaluasi Program Kerja tujuan evaluasi program kerja

adalah dicek kembali apakah program kerja sudah

terlaksana atau belum. Apabila ada kelalaian dan

kendala dalam pelaksanaan program kerja Sekolah,

Page 31: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

97

Maka menindaklanjuti pembenahan program kerja

sekolah.

a. Tantangan Evaluasi dan Supervisi Sekolah Tantangan dalam manajemen sekolah adalah

(1) Belum ada program dan strategi mengadakan

supervisi dan pengevaluasian program kerja

sekolah; (2) Rendahnya komunikasi dengan bawa-

han baik secara lisan maupun tertulis; (3) Ren-

dahnya kordinasi dan kerjasama; (4) Supervisi

sekolah berjalan tanpa kordinasi pada bawahan. (5)

Kurangnya kelengkapan administrasi supervisi

sekolah; (6) Sekedar supervisi tanpa standar

penilaian untuk ditindaklanjuti dengan perbaikan;

(7) Kadangkala lupa melaksanakan supervisi dan

evaluasi sekolah.

b. Strategi Mengatasi Persoalan Supervisi dan Evaluasi Sekolah

Dalam hal ini kepala sekolah SMA Lab Kristen

Satya Wacana mengembangkan: (1). Memahami

pentingnya supervisi dan evaluasi program kerja

sekolah. (2). Mulai belajar kerjasama berawal dari

komunikasi yang efisien dan efektif. (3) menyusun

dan memiliki panduan penilaian. (4). Ada jadwal

pelaksanaan evaluasi dan evaluasi sekolah.

c. Hasil Supervisi dan Evaluasi Sekolah Berdasarkan hasil observasi dan wawancara,

adalah (1) Menetapkan program kerja Supervisi

kelas belajar mengajar dan Pengevaluasian program

kerja. (2) Meningkatkan komunikasi yang jelas

antara atasan dan bawahan. (3) Berusaha akan

mengadakan Supervisi sekolah. Akhir dari Supervisi

Page 32: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

98

sekolah menindaklanjuti dengan segala kegiatan

peningkatan Kompotensi Guru, maupun tenaga

Kependidikan. Persemester diadakan supervisi dan

evaluasi program kerja untuk mengetahui kebutu-

han dan kompotensi guru maupun tenaga kependi-

dikan.

5. Upaya Kepala sekolah menyatukan kegiatan

Guru, Siswa, TU, Komite sekolah, Orang tua Murid dalam Visi dan Misi Sekolah

1. Menyatukan Kegiatan Guru dan TU

Menyatukan kegiatan Guru dan TU melalui

pelaksanaan supervisi dan evaluasi Program kerja

sekolah demi mengetahui keterbatasan dan kendala-

kendala yang di hadapi dalam kegiatan proses belajar

mengajar maupun Pekerjaan administrasi sehari-hari di

kantor. Wawancara Yumadi mengatakan:

Melaksanakan supervisi Sekolah persemester. Kelalaian guru

dalam mengelola kelas bahkan administrasi Guru, Jika ada

kedapatan lalai, dalam supervisi sekolah ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan pembinaan. Pembinaan kearah

perbaikan peningkatan mutu mengajar. Guru diijinkan

mengikuti kegiatan training dan kegitan pelatihan, pembinaan yang diadakan di tingkat Daerah maupun tingkat

nasional. Melaksanakan supervisi sekolah juga adalah

program kerja untuk mendekap guru/TU demi termotivasi kelancaran pengabdian. Selain itu saya biasa mengadakan

Evaluasi program kerja persemester untuk mengetahui dan

memberi solusi jika ada kendala dalam pelaksanaan masing-masing program kerja, itu juga adalah sebuah cara

menyatukan kegiatan Guru dan TU di sekolah. Saya biasa

menyatukan guru, TU dan Siswa dengan menasehati/

mendidik mereka saat rapat dinas, Upacara pada hari senin pagi di sekolah, dan pada saat ibadah–ibadah bersama.

Dampaknya masing-masing tugas dan fungsi kerja warga

sekolah tetap berlangsung. Sehingga yang terjadi selama ini ialah kondisi dan situasi sekolah tetap terjaga kondusif,

aman dan terkendali. Selain kegiatan tersebut di atas, saya

menyatukan dan motivasi kerja guru dan TU dengan melengkapi kebutuhan mereka: (1) Membayar Gaji/ongkos

kerja perbulan sesuai ketuntasan pekerjaan. Memperhatikan

Page 33: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

99

kesejahteraan guru pada saat Natal, Paskah. Pembayaran dan pengurusan gaji tenaga honorer pada tepat waktu; (2)

Memenuhi kebutuhan keamanan dan keselamatan seluruh

warga sekolah. Bebas, aman dari ancaman dari peristiwa.

lingkungan sekolah terkendali, tidak terjadi kekacauwan karena ada satpam mengawasi sepanjang kegiatan guru, TU

berlangsung. Pemerintah setempat dalam hal ini pihak

keamanan juga selalu berperan menciptakan kota Salatiga yang aman, damai dan terkendali; (3) Saya selalu memenuhi

kebutuhan kebersamaan, pertemanan, sosial, dan cinta

kasih sayang warga sekolah. Untuk itu sering kita lakukan dengan saling mengunjungi guru, TU yang sementara

bermasalah. Piknik bersama, perayaan gereja bersama dan

saling mendoakan; (4) Saya memenuhi kebutuhan akan harga diri dan rasa hormat dari orang lain. Kita disini tidak

ada diskriminasi, yang ada adalah kebersamaan, kekompa-

kan dan saling menghargai; (5) Saya memenuhi kebutuhan

mereka dengan maksimalkan kemampuan, keterampilan, dan potensi yang dimiliki. (wawancara tgl 12/12/2013).

Senada Hasil wawancara dengan guru bidang

studi Diana Erlianti:

Kepala sekolah mengendalikan, mengatasi persoalan dan

menyatukan warga sekolah melalui pemenuhan kebutuhan, Supervisi sekolah, Evaluasi program kerja, Lingkungan

sekolah yang terkendali, nasehat dan pembinaan-pembinaan

melalui berbagai kegiatan. (wawancara tgl 12/12/2013).

Hasil wawancara guru bidang studi Bambang

Sarwono, mengatakan:

Kepala sekolah menyatukan kita dengan pelayanan sosial antara lain saling mengunjungi jika ada warga sekolah salah

satunya bermasalah, ada rasa persaudaraan dan kekeluarga-

an serta tidak ada diskirminasi. (wawancara tgl 12/12/2013).

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Kepala

sekolah Kesiswaan Agus Widodo, menjelaskan:

Kepala sekolah menyatukan kegiatan guru dengan cara

melaksanakan supervisi sekolah untuk mengoreksi segala

kelemahan guru terkait administrasi dan pengelolaan kelas

demi perbaikan. Setelah Kepala sekolah melaksanakan supervisi sekolah, selanjutnya ada kegiatan pembinaan

secara pribadi dan kelompok. Sering guru diijinkan keluar

ikut training mengikuti peningkatan kompotensi guru, ketika diundang. Kegiatan yang diadakan tingkat kota/kabupaten

maupun tingkat Provinsi. (hasil wawancara tgl 12/12/2013).

Page 34: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

100

Wawancara dengan Guru bidang studi Fernanda

Surya, menjelaskan:

Kepala Sekolah menyatukan dan memotivasi kegiatan guru

dan TU dengan melengkapi dan membenahi sarana dan prasarana yang ada. Pernah Kepala sekolah beli kibor dan

peralatan yang lain yang mendukung kegiatan proses belajar

dan mengajar. Lengkapnya alat tulis kantor (ATK) kita rasa terpanggil dalam pengabdian. (hasil wawancara tgl

12/12/2013).

Sarana dan prasarana serta fasilitas sekolah yang

lengkap mudah menyatukan kegiatan guru sebagai

pengajar siswa. Senada dengan wakil kepala sekolah

sarana dan prasarana Edi Cahyono, mengatakan:

Kepala sekolah menyatukan kegiatan guru dan TU dengan

melengkapi Alat tulis Kantor, saya belanja dan masing-masing guru mengambil untuk mendukung proses belajar

mengajar. (hasil wawancara tgl 12/12/2013).

Selain upaya menyatukan kegiatan guru dan TU

tersebut, Pendekatan yang lain untuk memotivasi dan

menyatukan kegiatan guru adalah mengajar, mendidik

dan motivasi siswa dengan cara menegakkan ketega-

san. Hasil Wawancara dengan Guru bidang Studi

Fernanda Surya mengatakan:

Untuk memotivasi dan menyatukan kegiatan Guru dan TU,

kepala sekolah selalu mengontrol kerja guru dan Tata Usaha. Ia mendidik, membina, menegor, menasehati dan

menegaskan kedisiplinan, tegakkan disiplin bagi guru.

Disiplin dengan kata lain sangsi. Pelanggaran guru dengan

indikator: terlambat masuk mengajar, Pulang tempo sebelum waktu pulang; Melanggar kode etik guru ataupun ada hal-hal

tertentu. Penerapan etika dalam memberi sanksi dan jenis

sanksi sesuai pelanggaran, misalnya mulai dari nasehati secara lisan, tertulis. jika belum ada perubahan

pelanggarannya maka boleh ditindaklanjuti dengan penun-

daan pengusulan kenaikan pangkat, pemotongan hak kesejahteraan dari sekolah; dan jika tidak ada perubahan

sama sekali maka diakhiri dengan pemberhentian mengajar.

Tapi bersyukur pelanggaran guru tidak terlalu menonjol. (hasil wawancara tgl 13/12/2013).

Page 35: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

101

Hal senada juga di di ungkapkan oleh guru Diana

Erlianti menjelaskan:

Jika siswa tidak belajar dan ribut di kelas karena guru

bidang studi terlambat masuk mengajar, maka Kepala sekolah tetap menelpon dan menegor guru tersebut agar

tidak terulang kembali pada pertemuan berikutnya.

(wawancara tgl 13/12/2013).

Selain Upaya Kepala sekolah menyatukan guru,

TU dengan jalan Komunikasi yang terbuka. Menurut

hasil wawancara Bambang Sarwono, mengatakan:

Komunikasi Kepala sekolah tidak membosankan kita guru

dan tenaga kependidikan karena bicara singkat jelas dan padat. Topik dan tujuan komunikasinya jelas. Kepala sekolah

lebih banyak mendengarkan komunikasi dan menanggapi.

(wawancara tgl 13/12/2013).

Senada hasil wawancara dengan Wakil kepala

sekolah Kurikulum Nugroho Kristanto menjelaskan:

Kepala sekolah mampu komunikasi dengan terlihat pada mengonsep dan diwujudkan dalam komunkasi melalui

tertulis maupun lisan. Sikap dan tindakan Kepala sekolah

juga mampu menyatukan segala kegiatan guru di sekolah ke dalam Visi dan Misi Sekolah. (hasil wawancara tgl

13/12/2013).

Hasil wawancara dengan Pak guru Bambang

Sarwono, menjelaskan :

Sikap Kepala sekolah juga ikut menentukan menyatukan

kegiatan guru. Ia tidak dendam, Dengki dan benci terhadap bawahan/kita melainkan yang ada adalah hanya kasih dan

damai. Tidak kemunafikan, ketidajujuran, ketidakbenaran,

ketidakadilan. Tindakan sesuai perjanjian, Lebih empati dan berempati dengan bawahan. Ia tidak egois dan sombong,

mampu mengendalikan diri, merendahkan diri, menghargai,

kesabaran, memelihara kebersamaan. Rela menerima kritikan dan Pengevaluasian dari kita guru demi perbaikan.

Adanya gaya/perilaku perhatian baik kepada tugas maupun

kepada hubungan kerja dalam kelompok. (wawancara tgl 09/05/2014).

Kepala sekolah bersikap dan tindakan yang sesuai

memberi kepuasaan bagi staf. Kepala sekolah mening-

katkan sikap kejujuran, Keadilan, keberpihakan dan

selalu berjiwa nasionalisme dalam pengambilan

Page 36: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

102

keputusan. Hasil wawancara dengan bapak Paulus

Widi, Kordinator Perpustakaan mengatakan:

Sering menghambat pekerjaan kita adalah kekurangan

keuangan. Sehingga muncullah pikiran kita rasa malas dengan tugas kita, itu sering terjadi. Hal itu disebabkan juga

oleh rencana anggaran dan pembelajaran sekolah (RAPS)

belum jelas. Jika Penggunaan keuangan sekolah secara terbuka dan bijakasana, maka menyatukan kegiatan guru di

sekolah. Sehingga Kita boleh mengabdi dengan baik juga.

Tapi bersyukur sekarang sudah teransparan dalam penggunaan keuangan sekolah. (hasil wawancara tgl

16/12/2013).

Senada dengan tenaga Keuangan dan Administra-

si, Alisudariani, menjelaskan:

Kepala sekolah Menyatukan segala kegiatan guru di sekolah

dengan Penggunaan keuangan secara akuntablitas dan transparansi sesuai kebutuhan warga sekolah. Diperuntukan

pembelanjaan ATK dan bahan-bahan yang lain. Sehingga

mudah guru dan tenaga TU boleh bekerja semaksimal. (hasil wawancara tgl 16/12/2013).

Kepala sekolah terus tingkatkan segala upaya yang

telah dilalui dalam rangka menyatukan Guru dan TU di

sekolah untuk mencapai visi dan Misi sekolah SMA Lab.

Kristen Satya Wacana.

a. Tantangan menyatukan kegian Guru dan TU

Kepala sekolah belum menyatukan guru dan

TU dalam Visi dan Misi Sekolah, dengan berbagai

kegiatan, yakni (1) Rendahnya pemahaman,

pendekatan, strategi, memotivasi dan menyatukan

kegiatan guru; (2) Belum ada supervisi sekolah

terhadap guru; (3) Guru belum memiliki rasa

terpanggil sebagai guru. Mengajar, membina,

memotivasi siswa; (4) Guru belum memenuhi stan-

dar komotensi Guru. Kompotensi kepribadian, Kom-

potensi paedagogik, Kompotensi profesional dan

kompotensi sosial; (5) Belum menghargai pendapat

Page 37: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

103

dan ide-ide dari bawahan atau guru; (6) Belum me-

negakkan ketegasan dengan sangsi atau disiplin

kerja; (7) Kebutuhan guru belum tercukupi. Kebu-

tuhan fisiologis, Kebutuhan keamanan dan kese-

lamatan, Kebutuhan sosial, Kebersamaan dan cinta,

Kebutuhan aktualisasi diri; (8) Sering sikap dan

tindakan Kepala sekolah keegoisan; (9) Belum

adanya sumber pendapatan dan Rencana Anggaran

Pembelanjaan Sekolah (PRAPS) yang jelas; (10)

Rendahnya komunikasi yang efisien dan efektif.

b. Strategi Menyatukan Kegiatan Guru

Memahami tentang pentingnya kegiatan guru

di sekolah dalam rangka mewujudkan visi dan misi

sekolah. Sikap dan tindakan Kepala sekolah juga

menentukan menyatukan kegiatan guru. Komuni-

kasi yang efisien dan efektif. Rasa kepedulian terha-

dap bawahan. Mengadakan kegiatan Supervisi

sekolah. Membangun strategi mengingkatan

Kompotensi guru. Menetapakan Rencana Anggaran

Pembelanjaan sekolah yang jelas.

c. Hasil Menyatukan Kegiatan Guru Hasil yang akan tercapai, adalah(1) Ada komu-

nikasi yang jelas; (2) Menetapkan kegiatan supervisi

sekolah untuk peningkatan Kompotensi guru

dengan Menindak lanjuti kegiatan training; (3) Akan

memenuhi kebutuhan guru. Kebutuhan

Kesejahteraan, kepuasaan guru; (4) Partisipatif,

Transipa-ran, Akuntablitas dalam penggunaan

keuangan. Karena penyalahgunaan keuangan itu

sering menghambat kegiatan guru dan TU.

Page 38: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

104

2. Menyatukan Kegiatan Siswa

Keberhasilan siswa adalah tujuan utama.

Keberhasilan siswa boleh diraih ketika Kepala sekolah

dan guru menyatukan siswa dalam kegiatan proses

belajar mengajar. Melibatkan siswa dalam berbagai

kegiatan yang bermanfaat. Hasil wawancara Yumadi

selaku Kepala sekolah, mengatakan:

Saya selaku pemimpin sekolah selalu berupaya menerapkan pembinaan-pembinaan siswa lewat Wakasek kesiswaan.

Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan siswa. Kegiatan

pembentukan iman/ibadah sekolah bersama. Adakan Ibadah bersama setiap pagi sebelum mulai kegiatan sepanjang hari,

Ibadah perminggu dua kali hari senin dan jumat. Ibadah saat

hari paskah, Ibadah Natal sekolah, Pembinaan untuk

pelayanan sosial. Pembinaan siswa dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Segala jenis perlombaan dan pertandingan.

Selain itu kegiatan pembentukan minat dan bakat. Siswa

diwajibkan belajar tentang dasar-dasar kepemimpinan, Belajar berorganisasi, berpidato dan sejenisnya. Kita biasa

menuntun, memotivasi siswa yang kemampuan minim agar

semangat belajar untuk bisa bersaing dengan teman-teman yang lain. Kita menyediakan beasiswa/keringanan

pembiayaan SPP bagi siswa yang prestasinya baik tapi

rendah ekomi. Kita juga ada pelayanan medis (UKS) bagi siswa yang mengalami gangguan kesehatan. Dengan

demikian menyatukan kegiatan siswa mencapai Visi dan Misi

sekolah dan Kepala sekolah SMA Lab Krsiten Satya Wacana Salatiga. (hasil wawancara tgl 16/12/2013).

Harapan sekolah dengan pembinaan–pembinaan

siswa untuk menemukan potensi diri dari sejak dini,

agar penerapan dalam kehidupan di masa depan tidak

kaku. Senada dengan hasil wawancara wakil Kepala

Sekolah Kesiswaan, Agus widodo mengatakan:

Untuk menyatukan kegiatan siswa. Kita biasa mengundang

Almuni SMA Lab. atau para profesional di bidang tertentuuntuk pembinaan siswa, Mereka membagikan

pengalaman hidup sewaktu dibangku studi akhirnya mereka

boleh mencapai cita-cita hidup atau sukses dengan tujuan motivasi siswa semangat belajar. (wawancara tgl

16/12/2013).

Page 39: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

105

Selanjutnya hasil wawancara dengan Ibu guru

Diana Erlianti, mengatakan:

Untuk menyatukan kegiatan siswa maka Kepala sekolah

menetapkan dan penerapan aturan dan tata tertib bagi siswa. Agar siswa mengikuti dan menerapkan sepanjang

studi. Lama kelamaan pola tata krama, manajemendiri dan

disiplin itu menjadi kebudayaan. (wawancara tgl 09/05/2014).

Senada dengan hasil wawancara Guru bidang

Studi Fernanda Surya, mengatakan :

Dalam rangka menyatukan kegiatan siswa adalah belajar dan

mengaktifkan diri dalam kegiatan-kegiatan pembinaan

maka.Kita biasa memenuhi Hak-hak secara individu dan kebutuhan pendidikan siswa. Kita biasa memahami isi hati

para siswa, menanamkan kepercayaan bahwa seluruh siswa

mampu belajar, mendorong keberanian siswa untuk mengerjakan tugas akademik, memberikan itensif dan

penghargaan yang tepat, Para guru bersikap positif membuat

para siswa untuk bertanggung jawab atas tugasnya. Dan sekolah menyediakan beasiswa dan keringanan pembiayaan

SPP bagi siswa yang tidak mampu membiaya sekolah tapi

dengan kriteria menunjukkan prestasi belajar. Menyediakan pelayanan kesehatan bagi siswa melalui bidang UKS.

(wawancara tgl 16/12/2013).

Guru memenuhi kebutuhan siswa berawal dari

sejauh mana memahami isi hati dan kebutuhan siswa.

Selanjutnya mendidikan, membentuk dan mengajar,

mendorong, meyakinkan keberanian siswa menger-

jakan tugas. Akhirnya anak mudah aktif dalam seluruh

kegiatan belajar maupun seluruh kegiatan sekolah.

a. Tantangan Menyatukan Kegiatan Siswa

Selama ini belum ada program pembinaan

siswa melalui kegiatan akademik maupun non

akademik. Siswa berantakan dan belum ada

ketegasan terhadap siswa dengan segala aturan dan

tata tertib. Lalai pemberian nasehat dan teguran

/sanksi bagi siswa melanggar tata tertib dan

aturan. Serta kehidupan siswa yang tidak sesuai

Page 40: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

106

dengan norma agama, sosial dan budaya. Belum

memahami isi hati para siswa dan menanamkan

kepercayaan bahwa siswa mampu belajar. Belum

ada pelayanan kesehatan terhadap siswa yang

mengalami gangguan kesehatan serta belum ada

beasiswa bagi siswa.

b. Strategi Meneyatukan Kegiatan Siswa

Mengatasi persoalan siswa di sekolah berawal

dari ingin mengetahui keberadaan dan perkem-

bangan siswa. Wakil Kepala Sekolah ataupun Guru

Bimbingan dan Konseling mulai membangun cinta

kasih dan kepedulian terhadap perkembangan anak

didik. Bukti kepedulian dan cinta kasih dimulai dari

komunikasi yang efisien dan efektif. Membangun

pendekatan siswa dengan diskusi-diskusi untuk

mengetahui faktor penyebab dan akibat pengham-

bat prestasi belajar akademik maupun non

akademik siswa. Menyediakan pelayanan khusus

bagi siswa yang mengalami gangguan kesehatan

melalui unit kesehatan sekolah (UKS).

c. Hasil Menyatukan Kegiatan Siswa Hasil terlihat, adalah(1) Menetapkan berbagai

program kerja pembinaan siswa, berupa kegiatan

akademik maupun non akademik; (2) Kegiatan

pengembangan diri peningkatan keterampilan

siswa, peningkatan pelayanan sosial maupun

kegiatan pertumbuhan keimanan kepada Tuhan; (3)

Mengambil data perkembangan siswa dengan

diskusi kelompok maupun Individu; (4) Merencana-

kan jadwal, strategi dan metode Kegiatan

pembinaan boleh berlangsung secara efektif; (5) Ada

Page 41: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

107

beasiswa/keringanan pembiyaan SPP bagi siswa

yang tidak mampu membiaya SPP maupun

penghargaan-penghargaan tertentu; (6) Ada

pelayanan kesehatan bagi siswa; (7) Menerapkan

aturan dan tata tertib bagi siswa.

3. Menyatukan Kegiatan Komite Sekolah dan Orang tua wawancara dengan Suasono selaku Komite

Sekolah mengatakan:

Kepala sekolah tidak memanfaatkan badan Komite sekolah walaupun ada SK, Sehingga kita tidak berperan. Sebenarnya

peran Komite sekolah amat penting dalam meningkatkan

mutu sekolah melalui pencarian dana, menjadi pengantara antara masyarakat, pemerintah dan sekolah, memantau

perkembangan mutu, dan mengatasi kendala-kendala yang

dihadapi. Tapi tugas saya selama ini memantau program-program kerja yang ada dan mendampingi pengambilan dana

BOS (menandatangani surat-surat yang penting berkaitan

dengan sekolah). Alasan tidak melibatkan Komite Sekolah karena Komite Sekolah Negeri dengan Swasta beda jauh.

Komite Sekolah Negeri Langung ambil alih dan

mengendalikan dan pengontrolan ketat sedangkan Komite

sekolah swasta langsung dikontrol dari Yayasan tersebut. (wawancara tgl 08/05/2014).

Hasil wawancara Wakil kepala sekolah Kurikulum

Nugroho Kristanto, mengatakan Pengontrolan dan

pengwasan tentang keuangan sekolah swasta dengan

Negeri berbeda. Kita SMA Lab. Langusng diawasi dan

langsung bertanggung jawab kepada Yayasan UKSW.

Selanjutnya senada dengan bapak Alex Mirakaho

selaku Direktur SMA Lab. mengatakan:

Komite sekolah tidak hanya semata mencari dana tapi ia sebagai pengantara antara Guru dan Orang tua murid untuk

menyampaikan keluhan-keluhan sekolah dan orang tua

siswa dalam rapat Dinas Sekolah, dan menandatangani surat

penting dalam pencarian Dana BOS. (wawancara tgl 08/05/2014).

Pernyataan senada dikemukakan oleh Yumadi

selaku Kepala sekolah:

Page 42: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

108

Di sekolah kita, komite sekolah telah diganti dengan kelompok Peduli sekolah. Jadi tugas mereka adalah hanya

memperhatikan keluhan-keluhan di sekolah. Meringankan

segala pembiayaan di sekolah. Sehingga kebutuhan dan

persoalan di sekolah tidak menghambat proses belajar dan mengajar. Bukan perannya semata mengatur dan

mengarahkan pihak sekolah terlebih mengendalikan

keuangan sekolah. Untuk menyatukan kegiatan dan peran Kelompok peduli Sekolah/Orang tua Murid, saya telah

membangun beberapa pendekatan, antara lain: Membangun

komunikasi yang efisien dan efektif. Pelayanan sosial/jamuan kasih saat-saat tertentu. Diskusi Individual pada saat mereka

kunjungi. Diskusi kolektif pada saat pengambilan Raport

anak, saat ibadah bersama, Saat kegiatan acara wisuda. Mengundang mereka untuk ikut rapat Dinas sekolah pada

tahun ajaran baru. Saya rela menerima semua usuluan dan

memilah-milahkan. Diundang dan menyatukan kegiatan

untuk membicarakan tentang perkembagan sekolah dan keluhan-keluahan siswa demi mewujudkan hasil belajar

siswa. (hasil wawancara tgl 16/12/2013).

Hasil wawancara Rochadi Mulyo selaku orang tua

murid dari Adining Nona Rochadi mengatakan:

Kepala sekolah selalu mengundang kita untuk mengadakan rapat dan kita langsung bertatap muka dengan pihak

sekolah. Kita mendengarkan dan menyampaikan tentang

perkembangan anak-anak kita, Pertemuan kita tidak dimediasi oleh peran Komite sekolah. (wawancara tgl

08/05/2014).

Diperkuat juga dengan Wakil Kepala sekolah

Kesiswaan Agus Widodo menjelaskan:

Selama ini peran Komite sekolah tidak nampak sehingga kita

juga tidak melibatkan komite sekolah. Komite sekolah kita ganti dengan nama kelompok peduli sekolah/Orang tua

murid. Perannya hanya memfasilitasi, melengkapi keluhan

dan kebutuhan sekolah. Bukan lagi kewenangan penuh mengatur, mengawasi dan mengontrol perkembangan

sekolah terlebih pengawasan keuangan sekolah. Kita pihak

sekolah yang biasanya ambil peran sebagai Komite sekolah, seperti pencarian dana, mengendalikan sekolah dan menjadi

pengantara antara pemerintah, Yayasan, Orang tua dan

sekolah. Kreaktivitas warga sekolah berjalan lancar dan

menghasilkan berbagai prestasi siswa. (wawancara tgl 16/12/2013).

Page 43: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

109

a. Tantangan Menyatukan Komite Sekolah, Orang

Tua Siswa dan Kelompok Peduli Sekolah

Selama ini belum ada Komite sekolah atau

maupun kelompok Peduli sekolah untuk mening-

katkan mutu pelayanan pendidikan sekolah melalui

dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta

pengawasan pendidikan. Belum menindaklanjuti

atau menyampaikan keluhan, saran dan kritik dan

aspirasi masyarakat terhadap sekolah/pendidikan.

Ataupun sebaliknya kurang menindaklanjuti kelu-

han dan kebutuhan sekolah kepada masyarakat.

Dampaknya kurang partisipasi terhadap perkem-

bagan dan keluhan sekolah, terutama kebutuhan

keuangan.

a. Strategi Menyatukan Kegiatan Komite Sekolah/Kelompok Peduli Sekolah

Memahami pentingnya Komite/kelompok

peduli sekolah. Kelancaran kordinasi pembentukan

organisasi komite sekolah. Menetapakan kriteria

bakal pencalonan dan pemilihan komite sekolah.

b. Hasil Menyatukan Komite Sekolah/Kelompok Peduli Sekolah

Hasil yang segera terlihat, adalah(1) Pemben-

tukan Komite Sekolah atau kelompok peduli Se-

kolah yang akan menjadi perantara antara sekolah

dan masyarakat atau orang tua murid; (2) Melanjut-

kan perannya untuk ikut mempromosi sekolah ke

publik lebih khusus pemerintah setempat dan orang

tua murid atau pada organisasi lain.

Page 44: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

110

6. Upaya Kepala Sekolah Sosialisasi Visi dan Misi Sekolah

Hasil wawancara dengan Bapak Alex Mirakaho

selaku Direktur Sekolah SMA Lab. Kristen Satya

Wacana, mengatakan:

Visi dan Misi Kepala sekolah SMA Lab. mendukung/

mensukseskan Visi dan Misi sekolah Lab. Kristen Satya

Wacana. Visi dan Misi Kepala sekolah SMA Lab. sangat sesuai mewujudkan Visi dan Misi kami. Kepala sekolah SMA

Lab. Selalu mensosialisasi Visi dan Misi pada saat rapat guru

maupun saat penerimaan siswa baru. (wawancara tgl 17/12/2013).

Senada Suasono selaku Komite sekolah

mengatakan:

Visi dan Misi kepala sekolah SMA Lab. Krsiten Satya Wacana

mewujudkan visi dan misi sekolah Lab. Kepala sekolah SMA

Lab. selalu sosialisasi visi dan Misi sekolah pada saat MOS siswa baru, saat orang tua murid mengambilkan Raport

anaknya, mengadakan promosi sekolah melalui surat dan

Brosur dalam bulan januari, dan perkunjunan ke sekolah-sekolah. (wawancara tgl 08/05/2014).

Setiap jenjang pendidikan wajib memiliki Visi dan

Misi Kepala sekolah. Hasil wawancara dengan Yumadi,

Kepala sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana

mengatakan:

Saya merumuskan Visi dan MisiSMA Lab. Kristen Satya

Wacana Salatiga sesuai perkembangan zaman, kemajuan

teknologi, kebutuhan Daerah, perkembangan Sekolah sekarang dan masa depan. Visi Sekolah kita adalah SMA Lab.

Kristen Satya Wacana merupakan Sekolah Visioner. Visi saya

mewujudkan Visi dan Misi Sekolah Lab. Visi dan misi saya membacakan pada saat pemilihan kepala sekolah dalam

rapat penetapan dan pengangkatan Kepala sekolah oleh

YPTKSW. Visi dan Misi sekolah ditetapkan bersama pada

saat rapat dinas sekolah. Selanjutnya kita biasa mulai merancang bagaimana sosialisasikan ke lembaga internal

maupun lembaga eksternal atau pada publik. Akhir dari visi

adalah bagaimana siswa mencapai prestasi akademik maupun non akademik dan memenuhi standar kelulusan.

(hasil wawancara tgl 17/12/2013).

Page 45: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

111

Senada dengan hasil wawancara Wakil Kepala

sekolah Kurikulum Nugroho Kristanto mengatakan:

Kepala sekolah baru mempunyai Visi dan Misi sekolah. Saat

rapat Dinas, Ia membacakan Visi dan Misi tersebut. Kita mendengarkan dan merivisi Visi dan Misi SMA Lab. apakah

mendukung visi dan Misi sekolah Lab. atau tidak. Setelah

disetujui bersama Selanjutnya kita mulai mensosialisasi. (hasil wawancara tgl 17/12/2013).

Diperkuat juga dengan hasil wawancara guru,

Fernanda Surya, mengatakan:

Kita biasa mensosialisasikan Visi dan Misi Kepala sekolah.

Kepala sekolah biasa sosialisasi Visi dan Misi Kepala sekolah

dalam kalangan kita di sekolah mulai dari motto, kalimat Visi dan Misi Sekolah, Tujuan sekolah. Setelah kita mengetahui

Visi dan Misi Sekolah, selanjutnya kita biasa sosialisasi Visi

dan Misi kepala sekolah melalui media jaringan teknologi, dan melalui lisan di kalangan guru, orang tua dan siswa

pada saat rapat tahunan, dan saat Mos. (hasil wawancara tgl

17/12/2013).

Sependapat dengan hasil wawancara Pak guru

Bambang Sarwono, menjelaskan Promosi/sosialisasi

Visi dan Misi Kepala sekolah pada masing-masing

lembaga sekolah SMP dalam bulan mei setiap tahun

dengan lisan dan secara tertulis dalam brosur. Guru

bidang studi Diana Erlianti, mengatakan:

Kita biasa sosialisasi visi dan misi sekolah melalui berbagai media. Komunikasi Visi dan Misi sekolah dengan siswa pada

saat mos berlangsung, dan saat rapat guru dan orang tua

murid pada tahun ajaran baru. Manfaat penyebaran Visi dan Misi ke publik adalah agar semua orang mengetahui apa

yanghendak dicapai dan bagaimana cara mencapainya.

Membuka hati dan pikiran warga sekolah untuk masing-

masing beraktivitas sesuai fungsi kerja. Bahkan pasti ada pula yang tergugah hati untuk memperhatikan dan memfasi-

litasi sekolah. Saling membutuhkan partisipasi dan kerja

sama mewujudkan Visi sekolah. Menghasilkan siswa yang Unggul, cerdas dan bermoral. (wawancara tgl 09/05/2014).

Senada Orang tua murid, Rochadi Mulyo,

mengatakan:

Kepala sekolah mengundang seluruh orang tua murid untuk

mengikuti rapat Dinas sekolah pada tahun ajaran baru dan

Page 46: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

112

ia selalu menyampaikan Visi dan Misi SMA Lab. Juga mela-lui media Wibsite SMA Lab. (wawancara tgl 09/05/2014).

Dengan demikian, manfaat sosialisasi Visi dan

Misi Kepala sekolah ke berbagai pihak yang berkepen-

tingan dengan sekolah adalah untuk membangun

partisipasi dan kerja sama dan mewujudkan Visi dan

Misi sekolah.

a. Tantangan Kepala Sekolah Sosialisasi Visi dan

Misi Sekolah

Selama ini belum bekerja sama, koordinasi

antara warga sekolah dan kelompok kepentingan

sekolah masih rendah untuk merumus Visi dan

Misi sekolah sesuai perkembangan zaman dan ke-

butuhan daerah. Visi dan Misi sekolah yang ada

adalah juga hasil perumusan dari puluhan/belasan

tahun yang lalu oleh Yayasan. Sulit merumuskan

Visi dan Misi sekolah. Murumus Visi dan Misi

sekolah hanya berdasarkan pikiran Kepala sekolah

tanpa partisipasti warga sekolah. Belum pernah

mensosialisasi Visi dan Misi sekolah ke publik

dengan berbagai strategi dan motode yang sesuai,

antara lain dengan Seminar, diskusi-diskusi

kelompok, Poster, sesuai dengan perkembangan

dan kebutuhan Daerah.

a. Strategi Upaya Kepala Sekolah Sosialisasi Visi

dan Misi Sekolah Memahami baik tentang pentingnya Visi dan

Misi sekolah. Selanjutnya berusaha membangun

komunikasi yang efisien dan efektif. Menyatukan

seluruh stakeholder kepentingan sekolah untuk

merumus Visi dan Misi sekolah secara bersama.

Page 47: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

113

Menyepakati bersama bagaimana penyebaran Visi

dan Misi Sekolah.

b. Hasil Kepala Sekolah Sosialisasi Visi dan Misi sekolah

Hasilnya adalah (1) Visi dan Misi sekolah yang

sesuai tuntutan zaman dan kebutuhan Daerah; (2)

Penyebaran Visi dan Misi sekolah ke dalam

organisasi sekolah maupun kalangan publik dengan

berbagai media; (3) Ada respon yang pasti

mendukung Visi dan Misi sekolah ke dalam

program kerja mereka untuk bantuan dan perha-

tian dalam kurung waktu persemester atau perta-

hun.

7. Peran Visi dan Misi Sekolah dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Visi dan Misi Kepala sekolah amat besar penga-

ruhnya. Visi memotivasi dan meyakinkan seluruh

stakeholder giat bekerja mencapai tujuan sekolah.

Semua warga sekolah merasa bahagia ketika hasil bela-

jar siswa meningkat dan menunjukan prestasi-prestasi

non akademik maupun akademik. Kepala sekolah

menjelaskan:

Peran Visi sekolah memotivasi, memberi semangat, menyatukan dan menarik pikiran dan perasaan bagi

pemangku kepentingan sekolah. Dulu Visi dan Misi sekolah

tidak ada di ruang Kepala sekolah tapi saya berusaha dan sekarang sudah ada, Ketika saya masuk melihat visi dan

Misi tersebut, saya merasa terinspirasi dan memotivasi saya

mulai manajemen sekolah dengan baik. Visi dan Misi selalu dihiasi di ruang guru, di ruang tamu, Poster maupun

dipublikasikan pada masyarakat umum melalui berbagai

media agar semua warga mengetahui dan mengabdi

menghasilkan prestasi belajar siswa di bidang akademik maupun non akademik dan membentuk sikap siswa. (hasil

wawancara tgl 19/12/2013).

Page 48: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

114

Peran Visi dan Misi sekolah penting untuk

memotivasi berbagai kepentingan sekolah. Visi dan Misi

sekolah dipublikasikan melalui lisan dan secara

tertulis. Visi dan Misi sekolah diketahui pihak sekolah

lebih awal. Untuk itu Visi dan Misi sekolah dihiasi

ruangan Kepala sekolah, Ruang tamu dan Ada poster

Visi dan Misi sekolah depan Pintu masuk.

Peran Visi sekolah memotivasi kita siswa semangat

belajar. Demi meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa

Nastati Kumela mengatakan:

Saya biasanya membagi waktu secara bijaksana Kita biasa

belajar bersama guru di kelas pagi hari. Pulang sekolah

makan/istirahat, bantu kerja orang tua di rumah. Pulang ada waktu olahraga. Selanjutnya mandi sore, mengenakan

pakaian dan melanjutkan belajar mandiri mengerjakan tugas

yang diberikan guru pada hari itu. Setelah mengerjakan tugas, Ronde berikut saya membaca bukudan belajar

pelajaran-pelajaran yang lain. Pola hidup manajemen diri,

ternyata saya merasakan dampak positifnya pada sehat

jasmani dan rohani. Selain itu saat kita ujian atau ulangan hasilnya sangat memuaskan. (hasil wawancara tgl

19/12/2013).

Peran visi dan misi sekolah masih memotivasi

siswa. Hasil wawancara siswa, Gelvi Marike menjelas-

kan, bahwa:

Saya rajin belajar. Saya tidak pernah ikut remedi (perbaikan

nilai). Saya selalu mendapatkan nilai delapan keatas, yang

paling rendah nilai tujuh. Akhirnya juga saya meraih prestasi atau kejuaraan peringkat umum tingkat sekolah maupun

tingkat kelas. saya selalu mendapatkan rangkin satu atau

kalu tidak dua setiap akhir ujian semester sampai saat ini. (wawancara tgl 19/12/2013).

Faktor utama menentukan peningkatan prestasi

belajar siswa adalah terletak individu siswa. Individu

siswa yang bijak mengatur waktu secara teratur di

setiap hari. Ada waktu olah raga, Makan, istirahat,

Bantu kerja orang tua. Selain itu meluangkan waktu

Page 49: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

115

full untuk belajar. Sehingga dampaknya meningkat

Hasil belajar Siswa.

Hasil observasi penulis, Visi dan Misi sekolah

memotivasi siswa rasa memiliki dan ingin berubah

maka ada gairah belajar yang tinggi, nilai-nilai sangat

memuaskan, Sikap dan tingkah laku siswa juga sangat

baik. Mereka sopan menghargai guru dan sesama.

Senada dengan hasil wawancara Satpam susanto

mengatakan:

Anak-anak siswa SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga

tidak kacau. Mereka tidak merokok, tidak minum-minuman keras, Tidak bertengkar dengan teman siswa, dan mereka

sangat menghormati guru dan satpam dan kepada siapa saja

yang datang kunjungi SMA Lab. Kristen. (wawancara tgl 19/12/2013).

Senada hasil wawancara dengan guru, Diana

Erlianti mengatakan:

Siswa SMA Lab. Pada umumnya tidak nakal, tidak pernah

bolos, tidak pernah melawan dengan guru, TU dan Satpam yang ada. Itulah hasil belajar siswa. (wawancara tgl

19/12/2013).

Peningkatan nilai dan perubahan tingkah laku

siswa adalah hasil belajar. Itu tentunya dipengaruhi

oleh faktor guru yang memenuhi standar kompotensi

guru dalam pengabdian. Dalam wawancara dengan

guru bidang studi, Fernanda Surya mengatakan:

Peran Visi mondorong kita pendidik untuk membenahi kompotensi guru dengan belajar mandiri maupun kelompok,

antara lain (1) Kompotensi kepribadian Guru adalah

bagimana guru bernuansa spirit/kehidupan keimanan /berkarakter. (2) Kompetensi Paedagogik guru adalah

bagimana guru memahami landasan ilmu pendidikan,

menguasai kelengkapan administasi guru, mendidik, dan

membina. (3) Kompetensi Profesional guru adalah bagimana guru mengelolah kelas secara profesiaonal dengan media

belajar, metode belajar yang sesuai untuk siswa memahami

pengajarannya. (4) Kompetensi Sosial guru adalah gaimana kehidupan guru bersosial, sesama guru, siswa dan

Page 50: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

116

masyarakat sekitarnya. Kompotensi guru sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. (wawancara tgl 06/01/2014).

Senada dengan hasil wawancara Pak guru

Bambang Sarwono menjelaskan:

Kita biasa diijikan keluar untuk mengikuti kegiatan training-

training tingkat Daerah maupun kota dalam rangka

peningkatan kompotensi guru. (wawancara tgl 19/05/2014).

Peran guru amat penting bagi siswanya. Peran

guru sebagai pengajar, pembina pemotivator dan

pendidik. Untuk itu guru dibekali serta dibenahi

dengan berbagai kompotensi Guru. Karena keberhasi-

lan berbagai prestasi dan pembentukan karakter siswa

adalah tidak terlepas dari peran dan karya guru.

Senada wawancara dengan guru bidang studi

Nugroho Kristanto selaku wakil Kepala sekolah

kurikulum, mengatakan:

Peran Visi dan Misi sekolah motivasi kita juga bagaimana

berupaya menebus anak hasil ulangan nilai di bawa standar

dengan remedi (perbaikan nilai) berupa kasih tugas tambahan, ataupun kasih ulangan susulan. Meningkatkan

hasil belajar siswa, kita mengadakan model pembelajaran

pengayaan dan belajar terbimbing. Guru memfasilitasi. Siswa

belajar mandiri bersama pada sore hari/malam hari di sekolah, selain belajar bersama guru pada pagi hari. Prestasi

dan kemajuan hasil belajar siswa juga adalah kerja keras dan

peran kita Guru. (wawancara tgl 20/12/2013).

Senada dengan hasil wawancara Fernanda Surya

mengatakan :

Perbaikan nilai ulangan harian, Mid semester maupun Ujian

Semester bagi siswa di bawah standar, boleh berlangsung

oleh guru bidang studi tertentu. Perbaikan nilai siswa dengan remedi. Kembali kepada strategi guru kapan, bagaimana dan

dimana menebus nilainnya siswa. (wawancara tgl

20/12/2013).

Didukung juga wawancara dengan Wakasek

Kesiswaan Agus widodo, mengatakan:

Kita biasa mengadakan belajar malam atau sore terbimbing di sekolah. Meningkatkan hasil belajar siswa dengan kegiatan

belajar pengayaan sore hari bagi siswa kelas tiga. Dan Siswa

Page 51: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

117

kelas satu dan dua juga belajar mandiri bersamaan waktu sore hari di sekolah sesuai jadwal. Tugas guru mengabsen,

mengawasi sampai berakhir ketentuan jam belajar.

(wawancara tgl 20/12/2013).

Peran Visi dan Misi sekolah juga motivasi peran

sebagai orang tua murid untuk membina siwa.

Wawancara dengan Ibu Pendeta Herlianawati mengata-

kan:

Kita biasa berusaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan berbagai pembinaan dan pengajaran. Saya sebagai

orang tua murid selalu motivasi anak untuk lebih semangat

belajar dengan melengkapai fasilitasi sekolah. Belikan

pakaian seragam, Sepatu, Buku Tulis, Uang jajang sekolah, antara jemput di sekolah, Membiayai uang SPP perbulan dan

sumbangan-sumbangan yang lain terhadap sekolah sesuai

kebutuhan dan permintaan untuk mewujudkan hasil belajar siswa. (wawancara tgl 20/12/2013).

Senada dengan hasil wawancara bapak Rochadi

Mulyo selaku orang tua murid mengatakan bahwa:

Saya sebagai orang tua murid selalu membimbing, mengajar,

mengarahkan sehingga anak kita tidak mengikuti berbagai pengaruh lingkungan tapi terfokus pada belajar dan

kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Saya sering mengajar

mata pelajaran yang sulit diserap oleh siswa di sekolah.

Prestasi dan kemajuan hasil belajar siswa juga adalah kerja keras dan peran dari kita orang tua murid. (wawancara tgl

06/05/2014).

Orang tua murid rasa memiliki terhadap perannya

juga karena dipengaruhi oleh kekuatan Visi dan Misi

sekolah dalam meningkat hasil belajar siswa. Perannya

adalah motivasi, mendidik dan mengajar.

Peran Visi dan Misi sekolah juga memotivasi

seluruh Wakasek dan Kordinator-kordinator untuk

lebih memahami fungi kerja dan bekerja mewujudkan

Visi dan Misi sekolah. Hasil wawancara wakasek

Kurikum Nugroho Kristanto, mengatakan:

Visi dan Misi sekolah memotivasi saya sebagai wakasek kurikulum untuk mendesain, mengelola dan menata

kurikulum yang sesuai. Mengurus sejumlah mata pelajaran

Page 52: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

118

dan memfasilitasi guru untuk kontribusi proses pembelajaran dengan segala sistem menjawab kebutuhan

siswa. Pembuatan jadwal dan pengawasan. Mengadakan

penilaiandan pengevaluasian kemajuan prestasi belajar

siswa. Kerjasama dengan Kepala sekolah. Prestasi dan kemajuan hasil belajar siswa juga adalah kerja keras dan

peran wakil Kepala sekolah kurikulum. (wawancara tgl

06/05/2014).

Senada dengan Kepala sekolah Yumadi mengata-

kan, waksek kurikulum Nugroho Kristanto sangat

berperan aktif dalam merumus, merancang segala

model pembelajaran yang sesuai. Menyediakan segala

media pembelajaran. Memfasilitasi dan mengawasi

proses belajar dan mengajar. Siswa memahami standar

isi. Perubahan pengingkatkan hasil belajar siswa ada-

lah juga karena peranan wakil Kepala sekolah Kuriku-

lum. Peran Visi dan Misi sekolah motivasi kordinator

Sarana dan Prasarana untuk semangat bekerja.

Wawancara dengan wakasek Sarana dan prasarana Edi

Cahyono, mengatakan:

Peran saya dalam mewujudkan hasil belajar siswa adalah

bagaimana melengkapi, mengurusi dan menyimpan segala sarana dan prasarana yang akan mendukung kegiatan di

sekolah, Semua warga sekolah boleh beraktivitas dengan

maksimal, tujuannya mengahasilkan prestasi belajar siswa. Saya memfasilitasi sarana dan prasarana sekolah. Meyimpan

sarana dan prasarana yang tidak digunakan agar lokasi

bersih dan nyaman untuk siswa semangat belajar tanpa

gangguan. Mengadakan sarana dan prasarana yang bisa digunakan siswa sesuai kebutuhan untuk belajar

mewujudkan Visi sekolah dan Visi dan misi kepala Sekolah.

Siswa boleh mencapai hasil belajar yang memuaskan karena tidak terlepas dari peran sarana dan prasarana juga.

(wawancara tgl 06/01/2014).

Kepala sekolah Yumadi mengatakan tanpa sarana

dan prasarana warga sekolah tidak dapat mengakses

pekerjaan. Atau sebaliknya, Keterbatasan sarana dan

prasarana akan menghambat kegiatan warga di seko-

Page 53: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

119

lah. Sehingga itu juga mempengaruhi prestasi belajar

siswa. Sementara Ida Farida Ismiati mengatakan, Peran

Visi dan Misi sekolah motivasi kita Tata Usaha (TU)

juga dalam pekerjaan sehari-hari mengakses berbagai

pengurusan pendokumentasian sekolah, pengelolaan,

dan pengurusan administrasi sekolah. Kordinator TU,

Alisudariani, mengatakan:

Tugas kita TU memfasilitasi proses belajar dan mengajar. Mengurusi segala administrasi sekolah. Menyimpan data,

mengelola data dan mempublikasikan data sesuai

kebutuhan. Mendokumentasikan segala kegiatan dan perkembangan sekolah. Pencapaian hasil belajar siswa

adalah peran kinerja kita yang baik. (wawancara tgl

06/04/2014).

Peran TU sangat mendukung juga dalam memfasi-

litasi warga sekolah. Terkait administrasi sekolah me-

nyimpan dan mengelola data. Dengan tujuan yang

hakiki menghasilkan prestasi belajar siswa. Hasil bela-

jar yang akan dicapai siswa juga adalah dukungan dan

kerja keras Tata Usaha.

Selanjutnya dalam wawancara dengan kordinator

Perpustakaan, Paulus Widi, mengatakan:

Peran Visi juga memotivasi kita lebih semangat bekerja.

Peran kita mengahasilkan prestasi belajar siswa adalah menuntun, mengawasi, melayani dan membina siswa belajar

dengan baik. Kita menerapkan aturan dan tata tertib bagi

mereka yang belajar maupun peminjaman buku perpustakaan. (wawancara tgl 06/01/2014).

Dengan demikian Visi dan Misi sekolah memberi

semangat baru warga sekolah untuk masing-masing

bekerja sesuai tupoksi kerja menghasilkan berbagai

prestas siswa.

a. Tantangan Peran Visi dan Misi Sekolah dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Selama Visi dan Misi sekolah belum sesuai dan

kurang pas, maka seluruh warga sekolah belum

Page 54: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

120

termotivasi, komitmen dan semangat bekerja pada

masing-masing fungsi kerja untuk mencapai Visi

dan Misi sekolah. Bekerja tidak profesional sehingga

hasilnya juga tidak memuaskan berbagai pihak.

b. Strategi Pelaksanaan Visi dan Misi Sekolah dalam meningkatkan hasil belajar Siswa

Sosialisasi Visi dan Misi sekolah dalam lem-

baga sekolah melalaui Pembinaan, Nasehat dan ber-

bagai motivasi kerja. Menjelaskan fungsi Visi dan

Misi pada warga sekolah untuk tertap termotivasi

berkarya.

c. Hasil Peran Visi dan Misi Sekolah dalam meningkatkan hasil belajar Siswa

Hasil yang segerah terlihat, adalah seluruh

warga sekolah. Kepala sekolah, seluruh Wakil Kepa-

la sekolah, TU, Seluruh Kordinator Laboratorium,

Kordinator Perpustakaan dan tenaga teknis ter-

motivasi mengabdi yang tinggi, karena berawal dari

Visi dan Misinya jelas yang menggugah hati. Se-

luruh pemangku kepentingan sekolah bekerja keras

mewujudkan prestasi siswa akademik maupun non

akademik. Peran Visi memotivasi melengkapi diri

berbagai kemampuan kerja. Mulai dari keteram-

pilan komunikasi, Kompotensi kepribadian, Kom-

potensi profesional, Kompotensi sosial, dan pema-

haman lebih jauh tentang ilmu terkait.

4.2.2 Karakteristik Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah

Gaya kepemimpinan dan karakteristik kepemimpi-

nan tidaklah sama. Gaya diulas lebih terfokus pada

sikap dan tingkah laku seseorang. Sedangkan karak-

teristik/ciri diulas tentang nilai-nilai yang dianut dalam

Page 55: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

121

seorang pemimpin Kepala sekolah. Wakasek Kesiswaan

Agus widodo mengatakan:

Kepala sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga

memiliki sebagian karakter kepemimpinan Kepala sekolah Visioner. Ia memiliki Pandangan melua syang jauh kedepan

dan selalu berusaha mencapainya. Mempunyai komiten dan

berani menanggun resikonya, Semangat, tekun dan ulet dalam fungsi kerjanya dalam mencapai Visi dan Misi sekolah.

(wawancara 09/01/2014).

Senada dengan hasil wawancara guru bidang studi

Bambang Sarwono, menjelaskan:

Kepala sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana memiliki ciri-

ciri Kepemimpinan Visioner untuk mempegaruhi bawahan, antara lain: Ia selalu bekerja keras menggugah, mengelola

mimpi menjadi kenyataan, mengajak orang lain berubah,

bergerak, memberi inspirasi, memotivasi orang lain untuk bekerja lebih kreaktif. Bekerja lebih keras untuk

mendapatkan situasi dan kondisi sekolah yang lebih baik.

(wawancara 09/01/2014).

Karakteristik kepala sekolah visioner memiliki

nilai-nilai yang unik pada dirinya. Ciri kepemimpinan

Visioner yaitu kerja keras, menggerakan, mengajak dan

memotivasi bawahan meningkatkan semangat kerja

mencapai Visi dan Misi sekolah. Selanjutnya guru

Diana Erlianti mengatakan :

Kepala sekolah mampu mengubah Visi ke dalam aksi. Ia menjelaskan Visi sekolah Lab. dan Visi dan Misi Kepala

sekolah secara semaksimal kepada warga sekolah maupun

kepada publik. Dan secara pribadi Kepala sekolah sangat teguh terhadap Visi tersebut. Ia berani bertindak dalam

meraih tujuan. Percaya diri serta Integritas diri. Tidak Peragu

dan selalu siap menghadapi resiko. Ia bertindak sebagai

motivator, berorientasi pada kinerja terbaik untuk pemberdayaan, dan kesanggupan untuk memberikan arahan

kongrit yang sistematis. (wawancara 09/01/2014).

Kepala sekolah meningkatkan karakteristik ke-

pemimpinan Visioner. Menemukan kelemahan karakte-

ristik Kepemimpinan Visioner. Selanjutnya berupaya

membenahi diri dengan berbagai upaya demi mewu-

judkan Visi dan Misi sekolah.

Page 56: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

122

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1 Manajemen Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga

Pengelolaan suatu instansi sekolah tentunya Ke-

pala Sekolah memahami kata manajemen dan Kepe-

mimpinan dalam penerapan sehari-hari. Manajemen

dan Kepemimpinan sangat terjaling dan tidak dipisah-

kan meskipun beda fungsi. Apa itu manajemen? Dan

apa itu kepemimpinan, penulis menjelaskan di bawah

ini.

1. Manajemen

Dalam wadah organisasi ada manajemen,

kerjasama yang baik untuk mewujudkan tujuan

bersama. Peran kepala sekolah dalam manajemen

sekolah adalah mengarahkan, Mengatur dan menunjuk

jalan untuk bagaimana cara kerja efisien dan efektif.

Terkait dengan manajemen sekolah tercakup ada

beberapa hal, antara lain (1) Ada pengorganisasian

Artinya Pembagian tugas sesuai minat dan bakat serta

kemampuan yang dimiliki seseorang untuk bekerja dan

bertanggung jawab; (2) Ada perencanaan/program kerja

artinya dari masing-masing anggota dalam organisasi

punya program kerja; (3) Ada pendelegasian artinya

melimpahkan kewenangan atau mempercaiyai orang

lain; (4) Ada supervisi sekolah artinya Melaksanakan

supervisi sekolah untuk mengambil data dan penilaian

kinerja dengan panduan supervisi pada masing-masing

fungsi kerja guru. Supervisi sekolah tidak sekedar

pengawasan, pengontrolan dan monitoring semata,

Melainkan ditindaklanjuti perbaikan ketika terdapat

Page 57: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

123

kelalaian terkait administrasi maupun sistem kerja

lainnya. Perbaikan dilakukan secara Individu maupun

kelompok dengan memberikan panduan kerja,

menasehati, mengadakan kegiatan training atau

pelatihan; (5) Sedangkan evaluasi artinya mengadakan

rapat bersama, mengevaluasi masing-masing program

kerja ataupun kegiatan yang telah dilaksanakan.

Evaluasi dengan kata lain penilaian. Inti dari

pengevaluasian program kerja adalah menyampaikan

faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam

pelaksanaan kegiatan/program kerja. Tujuan evaluasi

adalah pengecekan dan perbaikan semua kegagalan

dan kesuksesan pekerjaan.

Manajemen sekolah terlaksana dengan sebaik-

baiknya sesuai standar. Maka hal itu bermanfaat bagi

pengembangan sekolah yang lebih baik untuk menca-

pai Visi dan Misi sekolah.

2. Kepemimpinan

Kepala sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana

sebagai pemimpin memiliki sifat dan perilaku serta

kemampuan-kemampuan, antara lain (1) memiliki

kekuatan rohani dan jasmani sehingga dengan sukacita

berkarya; (2) mampu mengendalikan emosinya dan

tidak cepat tersinggung bahkan melampiaskan

emosianya dengan tindakan dan kata-kata. Tapi ia

penuh dengan sabar menghadapi segalanya; (3)

memiliki hubungan baik dengan bawahan. Dia lebih

banyak mendengarkan, menghargai pendapat orang

lain dan menanggapi dengan penuh kelemah

lembutuhan. Dia penuh pengertian dengan keluhan-

keluhan bawahan, sehingga bawahannya berani

Page 58: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

124

mencurahkan isi hatinya; (4) Memotivasi diri dan

percaya diri tinggi. Ada keinginan untuk menjadi

seorang pemimpin yang dikagumi oleh bawahan; (5)

Memiliki kemampuan komunikasi dengan orang lain,

melalui tertulis dan lisan. Tidak membosankan

bawahan dan mudah menaggapi isi penyampaian.(6)

Memiliki kemampuan mengajar, menjelaskan dengan

metode yang mudah dipahami orang lain; (7) Memiliki

kemampuan bersosial. Ia peramah dalam pergaulan,

Hidup dalam kesetiakawanan, mudah mengunjungi

dan peratian penuh terhadap kerja bawahan, suka

menolong. Senang jika bawahan hidup dalam kepuasan

yang mendatangkan semangat kerja. (8) Perhatian baik

kepada tugas maupun kepada hubungan kerja dalam

kelompok. (9) Memiliki pandangan yang jauh kedepan

dan selalu berusaha mencapainya. Mempunyai komiten

dan berani menanggung resikonya, Semangat, tekun

dan ulet dalam fungsi kerjanya dalam mencapai Visi

dan Misi sekolah. (10) Pekerja keras menggugah,

mengelola mimpi menjadi kenyataan, mengajak orang

lain berubah, bergerak, memberi inspirasi, memotivasi

orang lain untuk bekerja lebih kreaktif. Bekerja lebih

keras untuk mendapatkan situasi dan kondisi sekolah

yang lebih baik. (11) Ia berani bertindak dalam meraih

tujuan. (12) Percaya diri serta Integritas diri. (13) tidak

Peragu dan selalu siap menghadapi resiko. (14) Ia

bertindak sebagai motivator, berorientasi pada kinerja

terbaik untuk pemberdayaan, dan kesanggupan untuk

memberikan arahan kongrit sistematis.

Kepala sekolah berhasil dalam kepemipinannya

apa bila ia memiliki berbagai kemampuan dan ciri-ciri

Page 59: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

125

kepemimpinan tersebut dan akan bermanfaat bagi

organisasi yang dimpimpinnya. Sehingga ia mampu

mempengaruhi bawahan dengan sikap dan gaya

kepemimpinan sesuai standar atau teori yang sudah

dijelaskan demi pencapaian Visi dan Misi sekolah

3. Upaya Kepala Sekolah Menyatukan Kegiatan Gu-ru, Siswa, TU, Komite Sekolah dalam Visi dan Misi Sekolah

Ada beberapa Upaya Kepala sekolah dalam rangka

menyatukan warga sekolah, sebagai berikut.

Pertama, Supervisi Sekolah (School Supervision).

Kepala sekolah mengadakan supervisi secara terencana

dan bertahap dengan tujuan menyatukan seluruh

kegiatan guru di sekolah. Ia melaksanakan supervisi

sekolah terhadap tugas dan fungsi guru demi

peningkatan mutu mengajar sekaligus langkah-langkah

sepervisi sekolah, sebagai berikut (1) Supervisi sekolah

berawal dari komunikasi yang baik dengan bawahan

untuk persiapan diri jauh sebelumnya; (2) Supervisi

sekolah dilaksanakan terhadap Guru, Mulai dari

kesiapan administrasi perangkat guru, kegiatan proses

belajar mengajar guru di kelas. Pembukaan materi, Inti

kegiatan sampai evaluasi belajar dan mengajar; (3)

Supervisi sekolah sesuai jadwal tapi kadangkala

supervisi sekolah tanpa diketahui guru untuk melihat

kesungguhan, ketelitian dan keseriusan kerja.Tujuan

Supervisi Sekolah, sebagai berikut (1) Mengetahui

keluhan dan masalah yang dihadapi bawahan dalam

tugas dan fungsi kerja masing-masing; (2) Mengecek

tingkat kemajuan pekerjaan, menilai kinerja

berdasarkan panduan penilaian terhadap seluruh

Page 60: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

126

administrasi guru, proses belajar mengajar di kelas,

membina dan mengarahkan bawahan dan menindak-

lanjuti dengan kegiatan pembinaan atau pelatihan

secara individual maupun kolektif sampai mereka

pahami dan melaksanakan tugas sesuai standar

kompotensi kerja yang telah ditetapkan.

Kepala sekolah melaksanakan supervisi sekolah

dengan baik sesuai standar. Dan bermanfaat bagi guru

untuk membenahi kelengkapan administarsi guru

maupun pelaksanaan proses belajar dan mengajar demi

mewujudkan Visi dan Misi sekolah.

Kedua, Motivasi Kerja (Work Motivation). Kepala

sekolah jeli melihat kebutuhan bawahan dan

memenuhinya merupakan motode untuk menyatukan

kegiatan guru dan tenaga kependidikan dalam hal

memotivasi semangat kerja. Kepala sekolah memenuhi

kebutuhan bawahan antara lain (1) Pembayaran dan

Pengurusan gaji dan tenaga honorer pada tepat waktu;

(2) Memenuhi kebutuhan keamanan dan keselamatan

seluruh warga sekolah. (3) Memenuhi kebutuhan

Kebersamaan, pertemanan, Sosial, dan cinta kasih sa-

yang warga sekolah dan saling mengunjungi. (4) Me-

menuhi kebutuhan akan harga diri dan rasa hormat

dari orang lain, tidak ada perbedaan-perbedaan, dan

diskirminasi tapi yang ada adalah kebersamaan,

kekompakan dan saling menghargai; (5) Memenuhi

kebutuhan bawahan dengan maksimalkan kemam-

puan, keterampilan, dan potensi yang dimiliki. (6)

Lingkungan sekolah bersih, aman dan nyaman agar

masing-masing guru, TU gairah dan semangat bekerja;

(7) Sarana dan prasarana serta fasilitas terpenuhi.

Page 61: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

127

Kepala sekolah dengan memenuhi kebutuhan

bawahan sehingga bermanfaat bagi pendidk dan tenaga

kependidikan untuk semangat bekerja dan mengabdi

sesuai tupoksi kerja demi pencapaian Visi dan Misi

sekolah.

Ketiga, Mendidik (Educate). Sistem Pendidikan

Nasional nomor 2 tahun 1989 tentang Pendidikan ada-

lah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau lati-

han bagi perannya di masa mendatang. Maka dengan

merancang model pembelajaran yang sesuai untuk

membina, mendidik siswa dengan berbagai pengajaran

maka siswa menjadi pribadi yang mandiri dan utuh.

Mendidik siswa dan guru tidak hanya lewat kongnitif

semata malainkan disertai sikap kehidupan yang

menjadi teladan bagi setiap Siswa.

Kepala Sekolah menyatukan kegiatan Guru dan

Siswa di sekolah dengan mendidik, membina, menase-

hati, mengajar organisasi siswa maupun organisasi

guru dengan berbagai metode dan pendekatan yang

sesuai, yaitu (1) Mendidik Siswa. Kepala sekolah

melaksanakan segala pembinaan siswa. Tujuan

mendewasakan, mengubah sikap dan tingkah laku

siswa dan menyiapkan segala potensi siswa dengan

berbagai kegiatan akademik maupun non akademik di

sekolah. Kegiatan pendidikan siswa berlangsung secara

kolektif maupun individual melalui Wakasek

kesiswaan, Guru BK, masing-masing guru bidang studi

dan Kepala sekolah juga ambil bagian dalam kegiatan

pembinaan siswa. (2) Mendidik Guru. Kepala sekolah

mendidik/membina tenaga pendidikdan tenaga

Page 62: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

128

kependidikan dalam pengembangan standar kompoten-

si guru. Kepala sekolah mengunjungi dan mengsupervi-

si masing-masing guru tentang Kompotensi Pedagogik,

Kompotensi Kepribadian, Kompotensi Profesional,

Kompotensi sosial. Sehingga memungkinkan tenaga

pendidik terbina untuk mudah membina, mendidik

siswa dengan kompotensi guru yang dimiliki melalui

kegiatan training maupun bentuk pembinaan yang lain.

Ada manfaatnya ketika kepala sekolah mendidik

organisasi siswa maupun organisasi guru. Manfaat

pendidikan yang dirasakan bagi siswa adalah

pembentukan karakter dan tingkah laku yang sesuai

serta memiliki berbagai skill. Sedangkan manfaat bagi

organisasi guru adalah mampu mengelola kelas dengan

kompotensi guru demi pencapaian Visi dan Misi

sekolah.

Kempat, komunikasi (Communication). Adalah

penyampaian isi pesan oleh kepala sekolah dengan ber-

bagai metode, pendekatan dan media untuk menya-

tukan kegiatan bawahan.

Kepala sekolah memiliki komunikasi yang efisien

dan efektif dengan menjelaskan maknanya secara baik

berdasarkan kode etik komunikasi. Ada komunikasi

sebelum melaksanakan supervisi Sekolah, sebelum

Pengevalusian Program kerja, saat rapat-rapat dinas

bahkan juga dalam nasehat dan bimbingan bagi warga

sekolah. Komuniukasi yang baik tidak membosankan

orang lain karena bicara singkat jelas dan padat. Topik

dan tujuan komunikasinya jelas, Ia lebih banyak men-

dengarkan komunikasi, meyakinkan dan menangga-

pinya dalam tindakan. Mampu mengambil keputusan

Page 63: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

129

yang matang dan melakukan sesuai kesepakatan ber-

sama dan berani menanggung resiko. Kepala sekolah

mampu mengonsep dan diwujudkan dalam komunikasi

melalui tertulis maupun lisan. Komunikasi yang baik

Kepala sekolah menyatukan kegiatan warga sekolah.

Manfaat dari komunikasi. Ada kerja sama yang

baik antara guru, wakasek, TU dan kordinator-

kordinator. Komunikasi memudahkan untuk mengeta-

hui permasalahan, memecahkan masalah, terlebih

motivasi kerja bawahan untuk meningkatkan kerja

sama mewujudkan Visi dan Misi sekolah.

4. Upaya Kepala Sekolah Sosialisasi Visi dan Misi Sekolah

Berdasarkan uraian diatas, maka upaya kepala

sekolah sosialisasi visi dan misi sekolah dijalankan

dalam tahapan: (1) Kepala Sekolah mengembangkan

Visi Sekolah; (2) Mengembangkan Misi sekolah; (3)

Melaksanakan program untuk mewujudkan visi dan

misi ke dalam tindakan. Kepala Sekolah sosialisasi Visi

dan Misi sekolah ke Pemangku kepentingan sekolah.

Memusatkan perhatian pada kegiatan mendengar

dan menjelaskan Visi. Mewujudkan partisipasi sekutu

untuk berasama memiliki Visi. Kelompok ini membawa

rasa kesatuan dan kerja sama, yang menghasilkan

tingkat kepercayaan dan kerja tim yang baru. Komuni-

kasi visi dan misi tingkat dalam dan tingkat organisasi

di luar terus dikembangkan sehingga menciptakan

kondisi di mana kreaktivitas berkembang. Kerja sama

dan menopang mewujudkan Visi dan Misi Sekolah.

Kepala sekolah mampu melaksanakan segala

upaya Sosialisasi Visi dan Misi sekolah dan Kepala

Page 64: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

130

sekolah. Penyampaian Visi dan Misi sekolah berupa

lisan maupun tertulis. Sosialisasi Visi dan Misi sekolah

maupun Kepala sekolah mulai dari dalam organisasi

sekolah. Masing-masing warga di sekolah mengetahui

Visi dan Misi Sekolah pada saat penyusunan program

kerja. Sosialisasi Visi dan Misi sekolah sebelum

melaksanakan Supervisi sekolah dan pengevaluasian

perogram kerja, Sosialisasi Visi dan Misi sekolah

kepada Siswa saat berlangsung kegiatan MOS siswa

baru. Dan sosialisasi Visi dan Misi sekolah kepada

orang tua murid pada saat kegiatan rapat dinas tahun

ajaran baru. Kepala sekolah menjelaskan motto,

kalimat Visi dan Misi Sekolah, Tujuan sekolah.

Selanjutnya kepala sekolah sosialisasi visi dan misi

sekolah ke pemangku kepentingan sekolah dengan cara

yang sama melalui lisan ataupun tertulis dengan

berbagai media. Mengkomunikasikan visi dan Misi

Sekolah ke kelompok/organisasi lain kepada Yayasan,

Pemerintah atau Dinas pemuda dan Olahraga setempat

dan kepada masyarakat umum. Membicarakan Visi dan

Misi sekolah, menjelaskan makna penting dari Visi dan

Misi Sekolah. Menjelaskan tahapan–tahapan pem-

buatan Visi dan Misi Sekolah, Sehingga dengan tujuan

hakiki adalah meyakinkan lalu mereka mengetahui,

tergugah hati. Selanjutnya meningkatkan kerja sama

dan saling menopang mewujudkan Visi dan Misi

Sekolah dalam tindakan.

Manfaatnya bagi sekolah adalah meningkatnya

minat orang tua murid menyekolahkan anak di SMA

Lab Kristen Satya Wacana. Munculnya pihak-pihak lain

yang peduli terhadap visi dan misi sekolah seperti dari

Page 65: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

131

pemerintah, Yayasan, universitas maupun masyarakat

luas. Prinsipnya mampu mendorong meningkatnya

kerja sama mewujudkan Visi dan Misi sekolah.

5. Peran Visi dan Misi Sekolah dalam Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Kepala sekolah memahami pentingnya Visi dan

Misi bagi sekolah. Selanjutnya mereka berusaha

merumuskan dan menetapkan sebagai Visi dan Misi

Sekolah. Visi dan Misi sekolah mempunyai kekuatan

pengaruh sangat besar. Peran Visi memberi Inspirasi

bagi semua anggota dalam organisasi dan membantu

mempersatukan kekuatan mereka dalam arah yang

sama. Peran Visi dan Misi sekolah memotivasi seluruh

warga sekolah bagaimana komitmen kerja untuk

mencapai Visi organisasi terlebih meningkatkan hasil

belajar siswa. Peran visi merangsang bagaimana

mambangun stratergi kerja. Strategi kerja akan menjadi

bagus jika visinya bagus. Peran Visi memotivasi

seluruh stakeholders berperan aktif dalam meningkat

hasil belajar siswa. Dalam hal itu maka tentunya

bagaimana penerapan tentang Standar Pendidikan

Nasional tertuang dalam PP Nomor 19 tahun 2005. Di

dalam ada delapan standar Nasional Pendidikan (SNP):

Standar Kompotensi Lulusan Pendidikan, Standar Isi

Pendidikan, Standar Proses pendidikan, Standar

Pendidik dan Kependidikan, Standar Sarana dan

Prasarana, Standar pengelolaan, Standar Pembiayaan,

Standar penilaian tentang Standar Pendidikan,

Kementerian Pendidikan Nasional (2010). Diperhati-

kanbagaimana boleh tersedia Input, Proses dan Output.

Dijelaskan masing–masing, sebagai berikut.

Page 66: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

132

Pertama, Peran Visi memotivasi untuk benahi

Input. Input adalah kekuatan yang dimiliki di sekolah

untuk memperlancar proses.

Visi dan Misi Sekolah memotivasi Kepala sekolah

membenahi Input sesuai Standar Nasional Pendidikan

(SNP). Sekolah memiliki sarana dan prasarana, tenaga

pendidik dan kependidikan, Kurikulum yang sesuai,

ada Organisasi sekolah dan Sumber pendapatan Ke-

uangan sekolah. Manfaatnya menghasilkan siswa-siswa

yang unggul dan berpresati. Menghasilkan siswa dan

siswi yang unggul di segala aspek. Lebih spesifik siswa

mencapai cerdas dan bermoral dalam tindakan dan

kehidupan sehari–hari.

Kedua, Peran Visi memotivasi untuk seluruh

warga Sekolah semangat aktif dalam Proses. Proses

merupakan sesuatu yang sedang terjadi perubahan,

awalnya tidak ada menjadi ada dengan proses simulasi.

Proses boleh terjadi dalam kurung waktu yang telah

ditetapkan. Dikatakan proses maka peran visi sekolah

mendorong masing–masing warga sekolah sedang

beraktivitas sesuai fungsi Kerja dalam jangka waktu

tertentu dan proses berkepanjangan. Proses belajar dan

mengajar boleh berlangsung. Memanajemen dan ke-

pemimpinan Sekolah yang semaksimal. Seluruh Wakil

Kepala sekolah, Kordinator dan tenaga–tenaga teknis

sedang beraktifitas untuk mengingkatkan hasil belajar

siswa.

Visi dan Misi sekolah memotivasi Warga sekolah

bertanggung jawab sesuai fungsi kerja. Kepala sekolah

memebenahi Proses sesuai Standar Nasional Pendidi-

kan (SNP). Manfaatnya menghasilkan siswa/siswi

Page 67: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

133

unggul dan berprestasi di bidang akademik maupun

non akademik. Ada Alumni sedang berguna bagi Nusa

dan Bangsa.

Ketiga, Peran Visi menghasilkan Output. Input

merupakan sarana. Sarananya sudah memadai. Maka

Hal itu sangat mendukung proses berlangung dengan

baik pula. Proses merupakan kegiatan sedang ber-

langsung. Jika Prosesnya berlangsung baik tanpa ken-

dala, maka produknya memuaskan. Output meru-

pakan hasil yang telah dicapai dari puncak segala ke-

giatan. Visi dan Misi Sekolah memotivasi Warga seko-

lah masih ada bertanggung jawab sesuai fungsi kerja

menghasilkan Output/kelulusan siswa yang berkom-

potensi.

Kepala sekolah bekerja keras dan menghasilkan

siswa-siwi yang unggul berprestasi di bidang akademik

maupun nonakademik. Siswa memperoleh pengeta-

huan yang tinggi terbukti dengan akan diraih prestasi–

prestasi akademik maupun non akademik di sekolah.

Tidak semata itu, namun masing–masing siswa terben-

tuk mentalitas, moralitas dan memiliki berbagai skill

untuk melanjuti kehidupan. Manfaatnya pengharuman

nama baik bagi sekolah, Siswa melanjutkan kuliah dan

banyak alumni yang sedang berkarya di seluruh tanah

air Indonesia.

6. Kendala-kendala yang dihadapi dalam Manaje-men Kepemimpinan Kepala Sekolah Visioner dan

cara mengatasinya a. Perencanaan (Plaining)

Pertama, kendala yang dihadapi dalam penyusunan

perencanaan program adalah kurang komunikasi

Page 68: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

134

antara Kepala sekolah dan bawahan. Ada wakil Kepala

Sekolah dan kordinator kurang konsep program kerja

dan minim program kerja. Ada yang kurang

mendukung dalam program kerja sehingga terjadi pro

dan kontra dalam penerapan. Tidak saling mendukung

dalam melaksanakan program kerja. Program kerja

sebanyak tapi belum terlaksana semuanya, dan

terlaksana kegiatanpun belum maksimal karena

kekurangan keuangan demi menyukseskan program

kerja.

Kedua, cara mengatasi persoalan adalah

mengembangkan siklus manajemen yang baik. Ada

beberapa langkah teknis, yakni: Membangun

komunikasi yang efisien dan efektif. Wakil Kepala

Sekolah dan masing-masing kordinator menyusun

program kerja, selanjutnya Kepala Sekolah dan warga

guru yang lain menambahkan atau mengurangi

program kerja pada saat rapat dinas penetapan

program kerja sesuai anggaran dana yang ada. Kepala

Sekolah menetapakan program kerja yang sangat

mendukung mewujudkan Visi dan Misi sekolah yang

ada dari masing-masing fungsi kerja.

Dalam pelaksanaan program kerja, Kepala Sekolah

mendahulukan kegiatan yang paling penting dan

disesuaikan dangan kalender dan jadwal kerja yang

ada. Dalam melaksanakan program kerja pelaksana

kegiatan boleh mengajukan permohonan kepada Kepala

Sekolah untuk pengabulan dana jika kehabisan dana

yang telah dialokasikan, dan akhir kegiatan pem-

buatan Laporan Pertanggungga jawaban (LPJ) kepada

Kepala Sekolah.

Page 69: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

135

b. Pengorganisasian (Organizing dan Staffing)

Pertama, kendala dalam pengorganisasian SMA Lab.

Kristen Satya Wacana Salatiga.Kesalahan dalam

Penempatan Wakasek dan kordinator, misalnya penem-

patan tidak sesuai minat, bakat, kemampuan serta

sikap, latar belakang pendidikan dan pengalaman

kerja yang tidak mendukung dalam fungsi kerja.

Dampaknya bekerja belum maksimal. Hasil kerjanya

tidak memuaskan dan tidak mengindahkan perintah

kerja atasan dan kurang memahami keinginan Kepala

Sekolah. Kedua, Mengatasi persoalan pengorganisa-

sian. Ada pembinaan dan nasehat bagi wakasek dan

setiap kor-dinator yang tidak sesuai minat dan bakat.

Jika tidak ada perubahan dalam pekerjaan maka bisa

reorganisa-si, merombak posisi kerja sesuai potensi.

c. Pengarahan (Leading)

Pertama, Kendala dalam Pelaksanaan Pengarahan

(Leading). Sering terjadi kendala dalam implementasi

pelaksanaan kerja Pada saat mau kunjungan kerja

karena terjadi ketabrakan dengan keluar tugas Dinas,

Sering waksek, atau kordinator tidak di tempat karena

ada halangan di luar. Kedua, Mengatasi persoalan

engarahan (Leading). Tidak terlalu paksa kehendak

Kepala sekolah tapi mengikuti situasi dan kondisi pada

saat itu dan menunda pelaksanaan implementasi

program kerja.

d. Supervisi dan Evaluasi Sekolah

Pertama, kendala dalam evaluasi dan supervisi

sekolah. Belum ada komunikasi dan kordinasi yang

baik antara Kepala sekolah dengan bawahan sebelum

memulai kegiatan Pengevaluasian dan Supervisi Seko-

Page 70: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

136

lah. Sehingga ada beberapa dampaknya, antara lain (1)

Saat kegiatan ada yang belum siap disupervisi maupun

memaparkan program kerja yang telah terlaksana atau

belum terlaksana; (2) Belum ada panduan penilaian

dan pengevaluasian dan Supervisi sekolah; (3) Kurang-

nya kelengkapan administrasi untuk Supervisi sekolah;

(4) Sekedar Supervisi tanpa standar penilaian untuk

ditindaklanjuti dalam perbaikan atau pembenahian

selanjutnya; (5) Kadang kala lupa menjalankan

Supervisi sekolah maupun Evaluasi Program sekolah.

Kedua, mengatasi persoalan supervisi dan evaluasi

sekolah.Menjelaskan manfaatnya dari supervisi dan

evaluasi sekolah bagi Wakasek, masing–masing koor-

dinator, tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan

agar semua memahami dan persiapan administrasi un-

tuk disupervisi ataupun pengevaluasian program kerja.

Meningkatkan kordinasi kerja yang baik. Menetapkan

waktu yang tepat. Menyiapkan panduan penilaian dan

menindaklanjuti dengan kegiatan pembinaan pembi-

naan.

e. Upaya Kepala sekolah Menyatukan Kegiatan Guru, Siswa, TU, Komite sekolah dalam Visi dan

Misi sekolah Kendala dalam Upaya Kepala sekolah menyatukan

kegiatan Guru, Siswa, TU, Komite Sekolah dalam Visi

dan Misi Sekolah. Belum memahami metode yang

sesuai untuk menyatukan semua pihak. Masing-

masing fungsi kerja belum terlaksana dengan baik,

kekurangan fasilitas. Rendahnya supervisi sekolah,

pengawasan dan pengontrolan kerja terhadap bawahan.

Kebutuhan guru semakin meningkat. Latar belakang

Page 71: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

137

kehidupan dan karakter siswa yang beda. Rendahnya

hubungan sosial karena rasa minder. Kemampuan

siswa yang berbeda dan memakan waktu yang cukup

lama untuk kontektualisasi dengan lingkungan sekolah

yang ada. Siswa bermasalah dalam finansial maupun

kesehatan.

Mengatasi persoalan Upaya Kepala Sekolah me-

nyatukan kegiatan Guru, Siswa, TU, Komite Sekolah

dalam Visi dan Misi Sekolah. Memahami metode yang

sesuai menyatukan warga sekolah dalam masing-ma-

sing kegiatan. Meningkatkan komunikasi yang terbuka.

Melaksanakan Supervisi sekolah. Memotivasi Pendidik

maupun tenaga kependidikan dengan melengkapi ke-

butuhan dan fasilitas sekolah. Penggunaan keuangan

sekolah yang sesuai standar. Mencari tau keluhan dan

kendala yang dihadapi siswa. Mulai membina siswa

dengan kegiatan akademik maupun non akademik.

Meyakinkan dan motivasi siswa yang belum mampu.

Sekolah menyediakan beasiswa bagi siswa yang tidak

mampu tapi dengan memenuhi tuntutan. Meningkat-

kan pelayanan unit kesehatan sekolah (UKS).

f. Upaya Kepala Sekolah Sosialisasi Visi dan Misi

Sekolah Kendala dalam Upaya Kepala Sekolah Sosialisasi

Visi dan Misi Sekolah. Visi dan Misi sekolah belum

direvisi bersama sehingga sepihak warga sekolah tidak

setuju dengan Visi dan Misi sekolah. Rendahnya pema-

haman dan keyakinan terhadap Visi da Misi sekolah.

Belum memahami cara yang tepat cepat dan akurat

dalam penyebaran Visi dan Misi Sekolah.

Page 72: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

138

Mengatasi persoalan Kepala sekolah Sosialisasi

Visi dan Misi Sekolah. Merumus dan merivisi Visi dan

Misi sekolah secara bersama warga sekolah. Memahami

pentingnya sosialisasi Visi dan Misi Sekolah. Penyeba-

ran Visi dan Misi sekolah melalui berbagai media.

Mengadakan diskusi dan seminar tentang Visi dan Misi

Sekolah yang ada.

4.3.2 Karakteristik Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah

Ciri-ciri Kepemimpin Visioner Kepala sekolah

jauh lebih baik dari gaya kepemimpinan yang lain.

Kepala sekolah yang memiliki Ciri/Karakteristik kepe-

mimpinan Visioner Kepala Sekolah, antara lain : Kepala

sekolah mampu merumuskan Visi dan Misi sekolah;

Kepala sekolah mampu menyebar Visi dan Misi Seko-

lah; Kepala sekolah mampu menyatukan semua warga

sekolah dalam kegiatan masing–masing dengan tujuan

mencapai Visi dan Misi Sekolah; Kepala sekolah mem-

punyai pandangan yang jauh lebih besar kedepan;

Kepala sekolah mampu melihat tantangan dan peluang

yang ada. Peluang untuk dimanfaatkan. Ada Tantangan

maka ia berani mengatasi masalah–masalah yang ber-

munculan dengan cara yang tepat, cepat dan akurat;

Kepala sekolah mampu berusaha dan kerja keras

mendorong organisasi untuk bekerja mencapai tujuan

organisasi; Kepala sekolah menjadi agen perubah

inovasi pada hal-hal yang baru; Kepala sekolah

mempunyai komiten dan berani menanggung resi-

konya, Semangat, tekun dan ulet dalam fungsi kerjanya

dalam mencapai Visi dan Misi sekolah; Kepala sekolah

selalu berusahamenggugah, mengelola mimpi menjadi

Page 73: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...67 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sekolah SMA Lab. Kristen Satya Wacana Salatiga Pada bagian ini

139

kenyataan, mengajak orang lain berubah, bergerak,

memberi inspirasi, memotivasi orang lain untuk beker-

ja lebih kreaktif. Bekerja lebih keras untuk mendapat-

kan situasi dan kondisi sekolah yang lebih baik; Kepala

sekolah berani bertindak dalam meraih tujuan, penuh

percaya diri, Integritas diri, tidak peragu dan selalu

siap menghadapi resiko; Kepala sekolah bertindak se-

bagai motivator, berorientasi pada kinerja terbaik un-

tuk pemberdayaan, Kesanggupan untuk memberikan

arahan kongrit yang sistematis; Kepala sekolah Inovativ

dan proaktiv dalam menemukan hal-hal baru.

Ciri kepepemimpinan visioner menentukan

pencapaian Visi dan Misi sekolah. Kepala sekolah

merumus dan miliki Visi dan Misi tapi tidak

mempunyai karakter Visioner akan menghambat

peningkatan hasil belajar siswa dan mutu sekolah.

Terlebih tidak mencapai pada Visi dan Misi sekolah

melalui organisasi. Semestinya, Ia memiliki pandangan

yang jauh kedepan dan selalu berupaya. Ia berani

mengambil resiko semangat kerja, tekun dan ulet

memburuh pencapaian Visi dan Misi sekolah.