bab iv. analisis crude assay.pptx

14
ANALISA CRUDE OIL 1. DESTILASI 2. FAKTOR KARAKTERISTIK 3. BERAT MOLEKUL 4. TEKANAN UAP 5. SIFAT KRITIS 6. DENSITAS 7. SIFAT TERMAL 8. VISKOSITAS Sifat-sifat fisik ini berpengaruh pada operasional kilang, baik pada furnace, kolom dalam unit pemurnian. Untuk itu diperlukan crude dan fraction assay untuk menganalisa sifat- sifat tersebut diatas Crude oil dievaluasi guna menentukan potensi minyak bumi sebagai bahan baku kilang minyak untuk menghasilkan fraksi yang dikehendaki. Potensi ditunjukkan oleh jumlah fraksi terbanyak yang dinyatakan sebagai % volume perolehan (% vol. recovery) yang dihasilkan dari suatu distilasi Hempel atau distilasi TBP (True Boilling Point). Hasil evaluasi crude oil dilaporkan dalam sebuah resume yang berisi data distilasi, cutting product, kandungan impurities, dan lain sebagainya yang disebut crude assay. Crude Assay itulah yang nantinya dijadikan acuan dalam merancang unit proses pengolahan yang akan dibuat atau untuk Refinery Unit yang sudah ada, crude assay digunakan sebagai dasar penentuan kondisi operasi maupun untuk menentukan komposisi blending umpan. Berikut ini sifat sifat yang dapat dianalisis

Upload: dinda-song

Post on 08-Nov-2015

253 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

tmbg

TRANSCRIPT

Slide 1

ANALISA CRUDE OIL DESTILASIFAKTOR KARAKTERISTIKBERAT MOLEKULTEKANAN UAPSIFAT KRITISDENSITASSIFAT TERMALVISKOSITASSifat-sifat fisik ini berpengaruh pada operasional kilang, baik pada furnace, kolom dalam unit pemurnian. Untuk itu diperlukan crude dan fraction assay untuk menganalisa sifat-sifat tersebut diatas Crude oil dievaluasi gunamenentukan potensi minyak bumi sebagai bahan baku kilang minyak untuk menghasilkan fraksi yang dikehendaki.Potensi ditunjukkan oleh jumlah fraksi terbanyak yang dinyatakan sebagai % volume perolehan (% vol. recovery) yang dihasilkan dari suatu distilasi Hempel atau distilasi TBP (True Boilling Point). Hasil evaluasi crude oil dilaporkan dalam sebuah resume yang berisi data distilasi, cutting product, kandungan impurities, dan lain sebagainya yang disebut crude assay. Crude Assay itulah yang nantinya dijadikan acuan dalam merancang unit proses pengolahan yang akan dibuat atau untuk Refinery Unit yang sudah ada, crude assay digunakan sebagai dasar penentuan kondisi operasi maupun untuk menentukan komposisi blending umpan. Berikut ini sifat sifat yang dapat dianalisis Cakupan evaluasi crude meliputi:Pengujian/analisis sifat umum minyak bumi, yaitu sesuai dengan tipe analisis (A, B, C, D)Distilasi TBP (True Boiling Point), yaitu pemotongan suhu untuk memperoleh fraksiKurva distilasi, yaitu kurva yang digunakan untuk mengetahui potensi minyak bumi dalam menghasilkan fraksi yang dikehendaki Prediksi sifat fraksi (seperti SG, flash point, viskositas, pour point, kadar sulfur, dll)Terdapat empat tipe evaluasi atau analisis crude oil.

Tipe A (Analisis Cepat)Analisis Tipe A digunakan untuk memberi gambaran karakteristik minyak bumi yang baru diketemukan. Pengujian meliputi.Pengujian sifat umum crude oilKlasifikasi crude oilTipe B (Analisis Sederhana)Analisis Tipe B digunakan untukmemberikan informasi tentang potensi minyak bumi sehubungan dengan minyak bumi yang baru diketemukan. Analisis meliputi:Pengujian sifat umum minyak bumiKlasifikasi minyak bumiDistilasi TBP narrow cut(hanya sampai fraksi kerosene)Tipe C (Analisis Sedang)Analisis Tipe C digunakan untuk memberikan informasi tentang potensi minyak bumi sehubungan dengan minyak bumi yang sedang diproduksi maupun yang dipasarkan . Analisis meliputi:Pengujian sifat umum minyak bumiKlasifikasi minyak bumi Distilasi TBP narrow cut (hanya sampai fraksi kerosene) dan wide cut (sampai fraksi minyak solar)Analisis fraksi fraksi dari TBPTipe D (Analisis Lengkap)Analisis Tipe D digunakan untukmemberikan informasi tentang potensi minyak bumi sehubungan dengan minyak bumi akan diolah. Analisis ini meliputi:Pengujian sifat umum minyak bumiKlasifikasi minyak bumiDistilasi TBP narrow cut (hanya sampai fraksi Kerosene) dan wide cut (sampai fraksi minyak solar)Analisis fraksi fraksi dari TBPAnalisis logam (V, Pb, Ni, Cu, Na, dan lain lain)

Hasil pengujian distilasi tersebut merupakan dasar penentuan spesifikasi umpan & produk, serta yang tidak kalah pentingnya adalah digunakan sebagai dasar penentuan kondisi operasi dan perancangan proses yang terkait, terutama Distilasi atmosferis dan vacuum.Distilasi ASTM(American Society for Testing and Materials)Distilasi ASTM dilaksanakan dalam suatu labu Engler. Pada distilasi ini, tidak dipergunakan struktur tray maupun packing serta refluks yang ada merupakan efek kehilangan panas (heat loss) pada struktur leher labu engler. Metode distilasi ini paling banyak digunakan karena biayanya murah, lebih sederhana, membutuhkan jumlah sample yang sedikit, serta waktu pengujian yang lebih singkat dibandingkan distilasi TBP (kurang lebih 1/10 kali waktu pengujian TBP). Distilasi ASTM dilakukan guna mengetahui kualitas produk (product quality control). Beberapa metode distilasi ASTM adalah sebagai berikut.a. ASTM method D86Metode distilasi ini digunakan untuk menguji motor gasoline, aviation gasoline, aviation turbine, naphta, kerosine,diesel, distillate fuel oil dan produk-produk yang serupa. Pengujiannya dilakukan pada tekanan atmosferis. Digunakan termometer yang dipaparkan langsung dalam labu engler dan hasil pembacaannya tidak ada koreksi stem.b. ASTM method D216Metode distilasi ini digunakan untuk menguji natural gasoline. Dilakukan pada tekanan atmosferis.c. ASTM method D1160Metode distilasi ini digunakan untuk menguji produk migas fraksi berat yang dapat diuapkan secara parsial maupun keseluruhan pada suhu maksimal 750 F pada tekanan absolut hingga 1 mmHg dan dikondensasikan menjadi fase liquid pada tekanan pengujian. Tekanan operasi pengujian berkisar antara 1-760 mmHg absolut. Temperatur diukur dengan perangkat thermocouple.d. ASTM method D2887Metode ini merupakan metode simulasi distilasi yang dilakukan dengan gas chromatography (GC). Metode ini merupakan metode yang paling sederhana yang dapat melakukan analisis cut point dan boiling range fraksi hidrokarbon dengan ketelitian tinggi.Distilasi TBP (True Boiling Point)Distilasi TBP dilakukan dalam sebuah kolom distilasi dengan 15 - 100 plates (trays) teoritis dengan reflux ratio yang tinggi (5 : 1 atau lebih). Tingkat fraksinasi yang tinggi pada pengujian ini memberikan distribusi komponen campuran yang akurat. Kekurangan distilasi TBP adalah tidak adanya standadisasi alat dan prosedur pengujian. Meskipun demikian, variasi antara laboratorium pengujian yang ada hanya sedikit karena pemisahan komponen campuran dapat tercapai dengan baik dengan pengujian yang dilakukan. Distilasi TBP ini dilakukan untuk mengetahui % volume produk yang diperoleh dari cutting kurva berdasarkan cut point produk yang dihaapkan.Distilasi EFV (Equilibrium Flash Vaporization)Distilasi EFV sangat identik dengan distilasi pada unit distilasi yang sebenarnya. Oleh karenanya hasil pengujian distilasi EFV ini dijadikan dasar penentuan kondisi operasi. Pada pengujian distilasi EFV ini, terjadi kesetimbangan vapor-liquid. Namun demikian, proses pengujian yang menargetkan terjadinya kesetimbangan vapor-liquid tersebut memakan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan metode pengujian yang lainnya. Metode ini juga bersesuaian dengan perhitungan secara flash (flash calculation method). Distilasi EFV ini berfungsi untuk menentukan kondisi operasi unit distilasi.

Data hasil pengujian distilasi terdiri atas temperatur dan persen recovery. Dari data tersebut dapat dibuat kurva distilasi yang mana kurva tersebutlah yang digunakan dalam perancangan dan penentuan kondisi operasi proses distilasi. Kurva distilasi terbentuk oleh kombinasi data persen volume terekoveri yang ada di absis grafik, dan temperatur pada ordinat grafik.

Prediksi Sifat Crude Oil dengan Grafik Kurva DestilasiMemprediksi sifat-sifat fisika dari C.O yang komposisi campurannya tidak diketahuiPenggunaan Kurva Destilasi adalah memprediksi sifat minyak bumi secara manual dengan metode pembacaan grafik angka pengalaman yang merupakan interpretasi data-data hasil riset peneliti minyak bumi Hasil Metode ASTM adalah bentuk digitalisasi grafik kurva destilasi ADA 3 MACAM METODE DALAM ANALISA CRUDE DAN FRAKSI MINYAK BUMI : METODE ASTM D-86METODE ASTM D 1160METODE 15-5PENGGUNAAN KURVA DESTILASIMENENTUKAN SIFAT FISIK HIDROKARBON YANG CAMPURANNYA TIDAK DIKETAHUIDAPAT DIHITUNG DENGAN AVERAGE BOILING POINT (ABP)MACAM-MACAM ABP DAN HUBUNGANNYA DENGAN SIFAT FISIKVOLUME AVERAGE BP (VABP) VISKOSITAS, PANAS SPESIFIKWEIGHT AVERAGE BP (WABP) TEMPERATUR KRITISMOLAL AVERAGE BP (MABP) EKSPANSI TERMALMEAN AVERAGE BP (MeABP) KARAKTERISTIK, SpGr, PANAS PEMBAKARANCUBIC AVERAGE BP (CABP) VISKOSITAS

KURVA DESTILASI TRUE BOILING POINT ( astm d15-5)MINYAK MENTAH : tv = 1/3( t20 + t50+t80)FRAKSI-FRAKSI : tv = 1/6 (t0 + 4t50+t100)

ASTM D 86 (Engler) MINYAK MENTAH : tv = 1/3(t30+t50+t70)FRAKSI-FRAKSI :tv = (t10+2t50+t90)ContohCrude Oil dengan jenis A dengan data % vol102030405060708090Temp oF175266331468539636760900950TentukanWABPMABPMeABPKBM Gravity = 40o API

Langkah :

Tentukan VABP sesuai dengan metode yang dipakai ( TBP atau ASTM) Tentukan Slope Slope =

3. Gambar garis sesuai dengan temperatur VABP dalam Grafik Kurva Destilasi yang berhubungan dengan sifat fisik yang akan dicariTarik garis Slope vertikal dari sumbu absis ke atas maupun kebawah dan temukan dengan garis VABPTarik garis kearah sumbu ordinat pada titik perpotongan antara garis temperatur VABP dan garis slope Baca angka koreksi suhu pada sumbu ordinat ( sumbu y)Untuk WABP = VABP + dT (grafik)Untuk MeABP = VABP + dTUntuk MABP = VABP + dT8. Untuk mengetahui