bab i_mawwa lanur kunuti-skripsi
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beton merupakan sebuah elemen konstruksi yang sudah sangat lazim
digunakan, beton sangat disukai karena memiliki beberapa kelebihan atara lain
mampu memikul beban yang berat, mudah dikerjakan serta murah. Umumnya
beton terdiri dari campuran antara semen,air, agregat halus (pasir) dan agregat
kasar (batu pecah atau kerikil). Kadang-kadang ditambahkan campuran bahan lain
(admixture) untuk memperbaiki kualitas beton.
Salah satu bahan tambah yang sering digunakan yaitu berupa pozzolan.
Pozzolan adalah bahan tambah yang berasal dari alam atau batuan, yang sebagian
besar terdiri dari unsur-unsur silika dan Alumina yang rekatif. Pozzolan sendiri
tidak mempunyai sifat semen, tetapi dalam keadaan halus bereaksi dengan kapur
bebas dan air, menjadi suatu massa padat yang tidak larut dalam air.
(Tjokrodimuljo , 2007)
Penggunaan pozzolan dengan proporsi tertentu dapat memperbaiki
kelecekan (workability), dan membuat beton menjadi lebih kedap air (mengurangi
permeabilitas). Butirannya yang halus dapat menjadi bahan pengisi dalam
partikerl-partikel semen sehingga dapat menambah kuat tekan dari beton.
ASTM C 593-82, mengemukakan bahwa pozzolan dibagi atas dua
macam, yaitu bahan pozzolan alam (natural pozzolan) dan pozzolan buatan
(artificial pozzolan). Pozzolan alam adalah bahan alam yang merupakan timbunan
atau bahan sedimentasi dari abu lava gunung berapi yang mengandung silika aktif.
Pozzolan buatan berasal dari tungku maupun hasil pemanfaatan limbah yang
diolah menjadi abu yang mengandung silika reaktif melalui proses pembakaran,
seperti abu terbang (fly ash), abu sekam (rice huck ash), dan micro silika (silica
fume). (Bermansyah dkk , 2011)
Abu pembakaran limbah pertanian umumnya memiliki kandungan silika,
karena limbah pertanian banyak mengandung serat. Potensi serat alam yang
1
2
bersumber dari limbah pertanian dan perkebunan cukup melimpah meliputi
limbah padi (sekam padi dan merang), limbah jagung (kelobot, janggel), limbah
kelapa (serabut, pelepah, tempurung), limbah kayu (serbuk gergajian kayu), dan
limbah sampah organik, Limbah pertanian padi pasca panen terdiri dari batang
jerami, merang dan sekam. (Christiawan dkk, 2009).
Pada penelitian sebelumnya abu sekam padi dan ampas tebu telah diuji dan
memiliki kandungan silika yang memadai. Pada penelitian kali ini peneliti
menggunakan limbah jagung yang berupa tongkol jagung yang akan diuji
kandungan silikanya terlebih dahulu. Adanya kandungan serat pada tongkol jagung
sehingga diperkirakan abu pembakarannya mengandung silika, terlebih lagi tanaman
jagung merupakan tanaman graminae seperti padi dan tebu.
Abu pembakaran tongkol jagung ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai
bahan tambah untuk meningkatkan kinerja beton. Akan tetapi abu hasil pembakaran
tongkol jagung belum banyak dimanfaatkan dalam dunia konstruksi, oleh karena itu,
diperlukan adanya penelitian lebih lanjut mengenai kandungan serta kemungkinan
aplikasinya .
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah yaitu
sebagai berikut :
a. Apakah abu hasil pembakaran tongkol jagung mengandung silika?
b. Bagaimana hubungan antara persentase penambahan abu hasil pembakaran
tongkol jagung terhadap kuat tekan, absorpsi dan penyerapan beton yang
akan dihasilkan ?
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian dapat terarah sesuai tujuan yang diharapkan, dipakai
anggapan dasar dan batasan bahan penelitian sebagai berikut :
a. Limbah jagung yang digunakan dalam penelitian berupa tongkol jagung
yang berasal dari perkebunan jagung di daerah desa barakati, dengan jenis
jagung hibrida.
3
b. Tongkol jagung yang diambil diuji kadar silika dengan mengacu pada SNI
01-3173-1992
c. Abu tongkol jagung diperoleh dari hasil pembakaran tongkol jagung
dengan suhu pembakaran yang tidak terkontrol.
d. Abu hasil pembakaran tongkol jagung yang digunakan berupa abu yang
lolos saringan no 50 dan tertahan saringan No.100 sebagai bottom ash.
e. Parameter pengujian pada kuat tekan, penyerapan air, dan porositas.
f. Agregat halus berupa pasir yang diambil dari sungai bolango.
g. Agregat kasar berupa batu pecah yang diambil dari AMP Sinar Karya
Cahaya, Bongomeme.
h. Direncanakan dengan kuat tekan beton f’c = 24 MPa
i. Penggunaan abu pembakaran togkol jagung sebagai bahan tambah
divariasikan dari 0%, 2.5%, 5%, 7.5% dan 10%.
j. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini adalah silinder ukuran Ө 10
cm dan tinggi 20 cm.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
a. untuk mengetahui besarnya kandungan silika dalam abu hasil pembakaran
tongkol jagung dan aplikasinya sebagai campuran untuk meningkatkan
kekuatan beton.
b. Untuk mengetahui hubungan antara persentase penambahan abu hasil
pembakaran tongkol jagung terhadap kuat tekan, absorpsi dan penyerapan
beton yang akan dihasilkan
1.5 Manfaat Penelitian.
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat berupa informasi kepada
akademisi dan masyarakat tentang fungsi lain dari abu pembakaran limbah jagung
yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif substitusi semen dalam campuran
beton.