bab i_iv (presentasi senin)

8
BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian pada dasarnya memerlukan statistika sebagai alat dalam membantu memecahkan masalah yang dihadapi dalam mengadakan pengambilan keputusan. Sebagai contoh dalam penelitian- penelitian eksperimental dipastikan tidak terlepas dari statistika, mulai dari perencanaan penelitian sampai analisis data. Perancangan percobaan (Experimental Design) merupakan salah satu cabang dari Ilmu Statistika yang utamanya mempelajari caracara mengatasi, mengisolasi atau mengontrol variasi materi, serta lingkungan suatu percobaan, sehingga perbedaan-perbedaan yang timbul sebagai akibat berbagai perlakuan terhadap satuan- satuan percobaan dapat dipisahkan dengan jelas. Sehingga dapat ditarik kesimpulan secara objektif dari percobaan yang dilakukan untuk menjawab berbagai dugaan dan hipotesa yang berkembang. Desain Eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mempelajari atau menemukan sesuatu mengenai proses yang ada atau membandingkan efek dari beberapa kondisi terhadap suatu fenomena (Montgomery,1991). Dua rancangan penelitian yang ada di dalam desain eksperimen yaitu Percobaan Faktorial. Percobaan faktorial adalah suatu percobaan yang perlakuannya terdiri atas semua kemungkinan kombinasi taraf dari beberapa faktor. Makalah ini akan membahas Percobaan Faktorial dengan Rancangan Dasar RAL(Rancangan Acak Lengkap) dengan dua faktor dan

Upload: soeharto-physics

Post on 16-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

presentation

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakangPenelitian pada dasarnya memerlukan statistika sebagai alat dalam membantu memecahkan masalah yang dihadapi dalam mengadakan pengambilan keputusan. Sebagai contoh dalam penelitian-penelitian eksperimental dipastikan tidak terlepas dari statistika, mulai dari perencanaan penelitian sampai analisis data. Perancangan percobaan (Experimental Design) merupakan salah satu cabang dari Ilmu Statistika yang utamanya mempelajari caracara mengatasi, mengisolasi atau mengontrol variasi materi, serta lingkungan suatu percobaan, sehingga perbedaan-perbedaan yang timbul sebagai akibat berbagai perlakuan terhadap satuan-satuan percobaan dapat dipisahkan dengan jelas. Sehingga dapat ditarik kesimpulan secara objektif dari percobaan yang dilakukan untuk menjawab berbagai dugaan dan hipotesa yang berkembang.Desain Eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mempelajari atau menemukan sesuatu mengenai proses yang ada atau membandingkan efek dari beberapa kondisi terhadap suatu fenomena (Montgomery,1991). Dua rancangan penelitian yang ada di dalam desain eksperimen yaitu Percobaan Faktorial. Percobaan faktorial adalah suatu percobaan yang perlakuannya terdiri atas semua kemungkinan kombinasi taraf dari beberapa faktor. Makalah ini akan membahas Percobaan Faktorial dengan Rancangan Dasar RAL(Rancangan Acak Lengkap) dengan dua faktor dan rancangan Hierarchal. Namun, untuk memperjelas pemahaman tentang rancangan Percobaan Faktorial makali\ah ini juga akan membahas tentang hal-hal yang dilakukan sebelum melakukan rancangan percobaan factorial, asumsi dasar rangcangan percobaan, unsur dasar rancangan percobaan dan bagaimana perancangan percobaan yang baik. Pada bagian akhir makalah juga akan dipaparkan perhitungan statistika pada rangcangan Faktorial RAL dan Hierarchal secara manual dan komputerisasi menggunakan Sofware SPSS 17.

Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian rancangan faktorial dengan dua perlakuan/faktor menggunakana RAL dan Hierarchal.2. Mahasiswa dapat memahami perbedaan rancangan faktorial dengan dua perlakuan/faktor menggunakan RAL dan Hierarchal3. Mahasiswa dapat mengetahui teknik analisisis rancangan faktorial dengan dua perlakuan/faktor pada RAL dan hierarchal secara manual dan komputerisasi menggunakan software SPSS 17.4. Mahasiswa dapat mendiskusikan penerapan rancangan faktroial dengan dua perlakuan/faktor pada dunia pendidikan.

Manfaat1. Bagi mahasiswaMenjadi bahan kajian baru berkaitan dengan penerapan rancangan percobaan factorial beserta penerappannya di dunia pendidikan.2. Bagi DosenMenjadi bahan/tolak ukur pemahaman dsar yang dimiliki oleh mahasiswa mengenai rancangan percobaab factorial.

BAB II DASAR TEORIDasar Teori

RANCANGAN PERCOBAANRancangan adalah bentuk, pola atau model. Percobaan adalah Rangkaian kegiatan untuk mencari jawaban terhadap permasalahan dengan menguji hipotesis, rangkaian kegiatan untuk mengamati pengaruh X terhadap Y; mana X disebut faktor perlakuan dan Y disebut faktor pengamatan, Tindakan coba-coba (trial) yang dirancang untuk menguji keabsahannya (validity) hipotesis yang diajukan., Suatu taraf kritis dalam metode ilmiah dapat memberikan keputusan atas penerimaan atau penolakan suatu hipotesis. Maka secara sederhana rancangan percobaan adalah model atau pola kegiatan eksperiment untuk menjawab permasalahan dengan menguji hipotesis, pengaruh factor x terhadap y, dan memberikan keputusan penerimaan dan penolakan hipotesis. Menurut Sudjana (2002), rancangan percobaan merupakan langkah-langkah lengkap yang perlu diambil jauh sebelum percobaan dilakukan supaya diperoleh data yang semestinya diperlukan dan kesimpulannya berlaku untuk masalah yang dibahas.

UNSUR DASAR PERCOBAANPada dasarnya terdapat tiga unsure dasar dalam percobaan yaitu perulangan(replication), Perlakuan(treatment), pengaturan dan pembatasan local(local control). Perulangan adalah kegiatan pemberian perlakuan secaran berulangkali untuk mengurangi galat kesalahan. Perulangan melibuti beberapa hal yaitu Frekuensi perlakuan dalam suatu percobaan, Jumlahnya tergantung tingkat ketelitian yang diinginkan terhadap kesimpulannya., ( t 1) ( r 1 ) > 15 di mana: t = jumlah perlakuan; r = jumlah ulangan., Dipengruhi oleh: derajat ketelitian; keragaman bahan dan biaya yang tersedia. Perlakuan adalah tindakan atau pengaruh yang diberikan kepada suatu subjek penelitian. Sedangkan pemblokkan adalah usaha yang dilakukan untuk mencegah pengaruh lingkungan atau faktor lainnya yang tidak terkait langsung dengan faktor penelitian.

ASUMSI DASAR DALAM RANCANGAN PERCOBAAN Terdapat beberapa asumsi dasar dalam rancangan percobaan yaitu;1. Galat terdistribusi secara acak, bebas dan normal. 2. Keragaman sample bersifat homogen.3. Keragaman populasi dan rerata sample tidak berkorelas4. Pengaruh utama (main effect) bersifat aditif.

Namun, Jika ragu apakah data yang diperoleh telah memenuhi asumsi-asumsi dasar tersebut maka dilakukan :1. uji nomalitas cara Liliefort 2. uji homogenitas cara Barlett 3. uji aditivitas cara Tuckey

PERANCANGAN PERCOBAAN YANG BAIKTerdapat beberapa hal yang harus dipenuhi untuk melakukan percobaan yaitu;1. Kesederhanaan (symplicity). Perlakuan dan metode semudah mungkin dengan tetap mempertahankan obyektivitas. 2. Derajat ketepatan (degree of precision); Memberi peluang mengukur perbedaan yang ada pada perlakuan-perlakuan menurut derajat ketepatan yang diinginkan peneliti. 3. Ketiadaan galat sistematis. Harus dirancang agar setiap unit percobaan menerima perlakuan dengan peluang sama besar agar hasilnya tidak bias. 4. Kisaran keabsahan kesimpulan selebar-lebarnya. Peningkatan kisaran keabsahan kesimpulan dapat diperoleh melalui: memperbanyak ulangan menurut waktu atau ruang. Merancang perlakukan secara faktorial (berbagai taraf perlakuan atau tingkat faktor lainnya) 5. Kalkulasi derajat ketidakpastian (degree of uncertainty). Memungkinkan peneliti menghitung kemungkinan (peluang) terjadinya hasil pengamatan yang menyimpang.

RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL DUA FAKTOR Pada RALRANCANGAN PERCOBAAN HIERARCHAL

BAB IIIPembahasan

Analisis data secara manualAnalisis data dengan software SPSS 17

BAB IV Penutup

KesimpulanSaran