bab. iilandasan teori - bina nusantara |...

37
7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan arsitektur komputer, standar jaringan komputer yang terdiri dari lapisan-lapisan protocol model OSI (Open System Internasional) dan Model TCP/IP. Kami menyajikan implementasi protocol TCP Westwood dan Westwood + (Gangadhar,S., Nguyen, T. N., Umapathi, G., Sterbenz, J. P. , March 2013). Pada bahasan teori ini akan dijelaskan mulai dari jaringan komputer khususnya jenis jaringan nirkabel (wireless) dan topologi jaringan, berikut makalah yang menyajikan survey alat simulasi dan system untuk jaringan sensor nirkabel (Abuarqoub, A., Al-Fayez, F., Alsboui, T., Hammoudeh, M., & Nishet, A., 2012). Pembahasan berikutnya dijelaskan NS3 sebagai simulator untuk memodelkan infrastruktur jaringan wireless. Menjelaskan dan menunjukkan penggunaan NS3 sebagai simulator untuk model simulasi MANET ( Irawan, D., Roestam, R., November 2012). Selain itu tulisan ini ditujukan untuk penyebaran konstribusi simulasi untuk transmisi video melalui jaringan nirkabel dilingkungan fedora (Bishnoi, L. C., Singht, D.,& Mishra, S.) Bahasan terakhir akan dijelaskan Top-down approach cocok untuk analisis dan desain jaringan (Kurose, J. F., Ross, K.W., 2003).

Upload: vomien

Post on 08-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

7  

BAB. IILANDASAN TEORI

Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan arsitektur

komputer, standar jaringan komputer yang terdiri dari lapisan-lapisan protocol

model OSI (Open System Internasional) dan Model TCP/IP. Kami menyajikan

implementasi protocol TCP Westwood dan Westwood + (Gangadhar,S., Nguyen,

T. N., Umapathi, G., Sterbenz, J. P. , March 2013).

Pada bahasan teori ini akan dijelaskan mulai dari jaringan komputer

khususnya jenis jaringan nirkabel (wireless) dan topologi jaringan, berikut

makalah yang menyajikan survey alat simulasi dan system untuk jaringan sensor

nirkabel (Abuarqoub, A., Al-Fayez, F., Alsboui, T., Hammoudeh, M., & Nishet,

A., 2012).

Pembahasan berikutnya dijelaskan NS3 sebagai simulator untuk

memodelkan infrastruktur jaringan wireless. Menjelaskan dan menunjukkan

penggunaan NS3 sebagai simulator untuk model simulasi MANET ( Irawan, D.,

Roestam, R., November 2012). Selain itu tulisan ini ditujukan untuk penyebaran

konstribusi simulasi untuk transmisi video melalui jaringan nirkabel dilingkungan

fedora (Bishnoi, L. C., Singht, D.,& Mishra, S.)

Bahasan terakhir akan dijelaskan Top-down approach cocok untuk analisis

dan desain jaringan (Kurose, J. F., Ross, K.W., 2003).

Page 2: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

8  

 

2.1 Jaringan Arsitektur

Jaringan arsitektur terdapat dua arsitektur yang paling umum dikenal saat

ini adalah protokol TCP/IP dan Open System Interconnection (OSI)

model. TCP/IP protocol suite adalah model kerja (saat ini digunakan di

Internet), sedangkan model OSI (awalnya dirancang untuk menjadi sebuah

model kerja), telah diturunkan sebagai model teoritis.

2.1.1 Model Open System Interconnection  

 

Gambar 2.1.1 Model OSI  

 

Model yang disebut OSI (Open System Interconnection), membagi layer

menjadi tujuh lapisan/layer. Model referensi OSI dibagi dalam dua

kategori, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan atas terdiri atas

Application layer, Presentation layer, Session layer, Transport layer,

berurusan dengan persoalan aplikasi pada umumnya diimplementasi hanya

pada perangkat lunak. Application layer adalah lapisan penutup sebelum

ke pengguna. Keduanya, pengguna dan lapisan aplikasi saling berinteraksi

proses dengan perangkat lunak aplikasi yang berisi sebuah komponen

komunikasi.

Page 3: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

9  

 

Lapisan bawah terdiri atas Network layer, Data link layer, Physical

layer, mengendalikan persoalan pengiriman data. Lapisan bawah tersebut

diimplementasikan ke dalam perangkat keras. Lapisan terbawah, yaitu

lapisan fisik adalah lapisan penutup bagi media jaringan fisik (misalnya

jaringan kabel) dan sebagai penanggung jawab bagi penempatan informasi

bagi media jaringan.

Tabel 2.1 OSI Layer

Layer Keterangan

Application Membuka komunikasi dengan user lain dan memberikan layanan

seperti file transfer atau e-mail ke user lain dalam suatu jaringan.

Presentation Berhubungan dengan perintah dari application layer dan

melakukan penterjemahan antara tipe data yang berbeda jika

diperlukan.

Session Membuka, mengatur dan memastikan sesi antar application

Transport Menyediakan mekanisme untuk pembukaan, pengaturan dan

penutupan jika ada permintaan dari sirkuit virtual pada data.

Membuka end-to- end connection, dan menjaga keamanan data.

Network Menyediakan routing paket yang melalui router dari sumber ke

tujuan.

Data link Menjaga sinkronisasi dan kontrol kesalahan antara dua pihak.

Physical Menyediakan transmisi berbentuk bit melewati channel

komunikasi secara elektrik, mekanisme dan spesifikasi prosedur.

     

Pada model OSI layer yang berhubungan dengan penelitian,dengan

memfokuskan pada layer 4 (Transport) berfungsi menyediakan mekanisme

untuk pembukaan, pengaturan dan penutupan jika ada permintaan dari

sirkuit virtual pada data. Kemudian pada layer 3 (Network) yang

menyediakan routing paket yang melalui router dari sumber ke tujuan.

Page 4: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

10  

 

2.1.2 Transmission Control Protocol (TCP)/IP

 

Gambar 2.1.2 TCP/IP  

Operasi Internet tergantung pada banyak protokol, beberapa menonjol

sebagai yang paling umum digunakan: Internet Protocol (IP), Transmission

Control Protocol (TCP), Internet Control Message Protocol (ICMP), User

Datagram Protocol (UDP), Address Resolution Protocol (ARP), Dynamic Host

Configuration Protocol (DHCP), dan Network Address Translation (NAT).

  Lapisan dirancang sehingga pengguna internet yang membutuhkan untuk

menggunakan aplikasi (seperti e-mail, transfer file, atau remote login)

memerlukan penggunaan lapisan aplikasi, yang pada gilirannya memerlukan

penggunaan lapisan transport, yang memerlukan penggunaan lapisan jaringan,

yang memerlukan penggunaan lapisan akses jaringan.

Protokol yang berada pada lapisan jaringan dalam protokol TCP/IP disebut

Internet Protocol (IP). Fungsi utama IP adalah untuk melakukan routing yang

diperlukan untuk memindahkan paket data di Internet. IP merupakan protokol

connectionless yang tidak peduli terhadap pelacakan paket yang hilang,

diduplikasi, atau tertunda, atau paket yang dikirimkan rusak.

Page 5: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

11  

 

Protokol lapisan transport adalah bagian lain dari protokol TCP/IP yang

populer. Fungsi utama dari Transmission Control Protocol (TCP) adalah untuk

mengubah jaringan yang tidak handal (unreliable) seperti yang dibuat oleh IP,

ke jaringan yang handal (reliable) yang bebas dari paket hilang dan duplikasi.

Dengan demikian, TCP dasarnya mengisi beberapa kelemahan yang dibuat

oleh IP. Untuk membuat jaringan yang lebih handal, TCP melakukan enam

fungsi berikut:

a) Buat suatu koneksi - Header TCP mencakup alamat port yang

menunjukkan sebuah aplikasi tertentu pada sebuah mesin. Digunakan

secara bersama, alamat port dan alamat IP mengidentifikasi suatu

aplikasi tertentu pada mesin tertentu. Ketika TCP membuat koneksi

antara pengirim dan penerima, kedua ujung koneksi menggunakan

nomor port untuk mengidentifikasi koneksi aplikasi tertentu. Nomor

port ini ditemukan dalam datagram TCP dan dilewatkan bolak-balik

antara pengirim dan penerima.

b) Lepaskan (release) sebuah koneksi - Perangkat lunak TCP juga dapat

menyelesaikan suatu koneksi setelah semua data telah dikirim dan

diterima.

c) Menerapkan kontrol aliran (flow control) - Untuk memastikan aliran

stasiun pengirim tidak membanjiri stasiun penerima dengan data terlalu

banyak, header TCP mencakup kolom, disebut nilai Window, yang

memungkinkan penerima untuk memberitahu pengirim untuk melambat

pengiriman datanya. Nilai Jendela ini mirip operasinya dengan jendela

geser yang digunakan pada lapisan data link. Perbedaan antara ke dua

Page 6: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

12  

 

operasi jendela ini adalah bahwa jendela geser layer data link beroperasi

antara dua node atau antara workstation dan node, sedangkan jendela

TCP beroperasi antara kedua ujung/endpoint (pengirim dan penerima)

dari sebuah koneksi jaringan.

d) Menetapkan multiplexing - Karena header TCP berisi sebuah nomor

port (bukan alamat IP), maka adalah mungkin untuk me-multipleks

beberapa koneksi melalui koneksi IP tunggal. Multiplexing ini dapat

dilakukan dengan membuat sambungan yang berbeda yang memiliki

nomor port yang berbeda dari koneksi sebelumnya.

e) Lakukan penyelesaian Kesalahan (error recovery) - TCP memberikan

nomor kepada setiap byte untuk transmisi dengan nomor urut.

Sementara paket byte yang tiba di lokasi tujuan, perangkat lunak TCP

yang menerima melakukan pengecekan terhadap angka-angka urutan

untuk kontinuitas. Jika ada kehilangan kontinuitas, perangkat lunak TCP

yang menerima menggunakan sejumlah pengakuan (cknowledgment)

untuk menginformasikan perangkat lunak TCP yang pengiriman

terhadap adanya kondisi eror yang mungkin terjadi.

f) Menetapkan prioritas - Jika pengirim harus mengirimkan data dengan

prioritas yang lebih tinggi, seperti sebuah kondisi kesalahan (error), TCP

dapat menetapkan nilai dalam field (Urgent Pointer) yang menunjukkan

bahwa semua atau sebagian dari data adalah yang bersifat mendesak

(urgent).

Page 7: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

13  

 

2.1.3 Perbandingan Model OSI dan TCP/IP

  

Gambar 2.1.3 Perbandingan OSI dan TCP

  

Tabel 2.1.3 Perbandingan Model OSI dan TCP/IP

Model OSI TCP/IP

Implementasi model OSI menekankan

pada penyediaan layanan transfer data

yang reliable.

Melakukan reliability sebagai end-to-

end

Setiap layer pada OSI mendeteksi dan

menangani kesalahan pada semua data

yang dikirimkan

Pada TCP/IP, control reliability

dikonsetrasikan pada layer transport

yang akan menangani semua yang

terdeteksi kesalahan dan memulihkan.

Layer transport pada OSI memeriksa

reliability di source -to -destination

Layer transport TCP/IP menggunakan

checksum, acknowledgment, dan

timeout untuk mengontrol trasmisi dan

menyediakan verifikasi end-to-end

 

 

 

Page 8: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

14  

 

2.2 Koneksi Oriented dan Koneksi Less

Membangun suatu aplikasi jaringan yang lengkap, maka kita harus

membuat aplikasi client maupun aplikasi server.Aplikasi yang

menginisialisasi koneksi, disebut aplikasi client. Sedangkan aplikasi

yang menerima inisialisasi disebut sebagai aplikasi server.Socket adalah

suatu Class yang digunakan oleh aplikasi untuk saling berhubungan.

Gambar 2.2 berikut ini menunjukkan bagaimana suatu aplikasi

berhubungan dengan aplikasi lainnya. Lebih lanjut mengenai socket, ada

dua jenis socket yang bisa digunakan untuk membangun aplikasi, yakni

TCP Socket dan UDP Socket.

Gambar 2.2 Komunikasi antar aplikasi menggunakan socket

2.2.1 Koneksi Oriented

Pada TCP, pengiriman berorientasi koneksi membutuhkan tiga tahap :

pembentukan koneksi, transfer data, dan pemutusan koneksi. Proses

pembentukan dan pemutusan koneksi menggunakan mekanisme three way

handshake. Contoh : aplikasi TCP adalah web browser, Telnet, FTP

Page 9: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

15  

 

Gambar 2.2.1 Cara kerja aplikasi client dan server

menggunakan TCP

Keterangan gambar 2.2.1 :

Untuk bisa melakukan koneksi client server, program server harus

berjalan terlebih dahulu

Di sisi server disediakan sebuah socket, yang disebut welcoming

socket yang fungsinya untuk mendeteksi adanya permintaan koneksi

dari sisi client.

Di sisi client terdapat client socket. Jika ingin menghubungi server,

maka melalui client socket-nya, client membuat inisialisai koneksi ke

welcoming socket milik server, dengan mode three-way handshake.

Setelah welcoming socket menerima inisialisasi koneksi dari client

socket, aplikasi server akan membuat connection socket di sisi server.

Dengan connection socket ini, client socket dan connection socket

berinteraksi satu sama lain untuk mengirim dan menerima data.

Client membaca data yang dikirim oleh server dari client socket-

nya. Kemudian menampilkan data tersebut di monitor.

2.2.2 Koneksi Less

UDP disebut protocol conectionless, protokol transport yang tidak dapat

dihandalkan. UDP adalah protokol yang sangat sederhana menggunakan

Page 10: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

16  

 

minimum overhead. Contoh : aplikasi UDP adalah Video Converence,

SMTP.

Aplikasi untuk UDP socket berikut ini menggunakan kasus yang sama

dengan kasus yang digunakan oleh TCP socket, yaitu :

Client membaca inputan dari keyboard, kemudian mengirimkan

hasilnya ke server melalui socket-nya.

Server membaca data yang dikirim oleh client di connection socket

Server mengubah data menjadi huruf besar

Server mengirimkan data yang telah diubah menuju client melalui

socket-nya.

Client membaca data yang dikirim oleh server dari client socket-

nya. Kemudian menampilkan data tersebut di monitor

Perbedaan utama antara aplikasi berbasis TCP dengan aplikasi berbasis

UDP adalah di aplikasi UDP tidak ada welcoming socket. Pada UDP tidak

ada socket khusus untuk permintaan inisialisai koneksi. Setiap data yang

datang ditangani lansung oleh server socket.

2.3 Jaringan Nirkabel (Wireless)

Menurut Geir, J .T dan Geir, J (2005,p.4) jaringan nirkabel memiliki

beberapa kategori, berdasarkan dari besarnya ukuran fisik dari suatu area

yang dapat dicover antara lain :

Wireless Personal Area Network (WPAN) merupakan koneksi

jaringan jarak pendek , juga jaringan ad hoc yang menyediakan koneksi

instan untuk pengguna (EC- Council,2011, p6).

Page 11: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

17  

 

Wireless Local Area Network (WLAN) dapat terhubung dengan

pengguna dalam area lokal. Daerah tersebut dapat berupa kampus atau

perkantoran, atau ruang publik seperti bandara (EC-Council,2011, p6).

Wireless Metropolitan Area Network (WMAN) memungkinkan

pengguna dapat berkomunikasi secara wireless antar lokasi yang berbeda

dalam suatu area metropolitan. Areanya dapat meliputi kampus-kampus

dalam perguruan tinggi atau beberapa kantor dalan suatu kota. (EC-

Council,2011, p6).

Wireless Wide Area Network (WAN) dapat menghubungkan

notebook dan komputer genggam ke internet dengan menggunakan

jaringan selular digital melintasi wilayah geografis yang luas. (EC-

Council,2011, p6).

Jaringan Server Bases memerlukan sebuah komponen khusus sebagai

acces point (AP). Masing-masing client mengirimkan data ke acces point.

AP merupakan sebuah alat kecil berbentuk seperti kotak kecil yang

berantena yang biasanya dipasang pada langit-langit atau dinding. Pada

saat AP menerima data dia akan mengirimkan kembali sinyal radio ke

client yang berada pada area cakupannya atau mentransfer data ke

Ethernet.

Jaringan Peer- to- peer atau Ad hoc Wireless LAN, sebuah jaringan

area lokal yang tidak didasarkan terutama pada kabel fisik tetapi

menggunakan nirkabel transmisi antara workstation adalah wireless LAN

atau wireless Ethernet.Pada pemancar/penerima untuk antarmuka kartu

Page 12: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

18  

 

jaringan khusus pada workstationatau laptop, dan perangkat keras yang

sama pada perangkat yang disebut jalur akses, untuk mengirimkan data

antara workstation dan jaringan server dengan kecepatan jutaan bit per

detik. Dimana workstation dapat ditempatkan dimana saja dalam

jangkauan transmisi yang diterima. Transmisi yang dapat diterima

bervariasi dengan teknologi nirkabel yang digunakan, tetapi biasanya jatuh

antara beberapa meter sampai 800 meter.

Salah satu keuntungan dari wireless LAN adalah tidak ada kabel

yang diperlukan untuk perangkat pengguna untuk berkomunikasi dengan

jaringan. Hal ini membuat wireless LAN merupakan solusi sempurna

untuk aplikasi yang berbeda.Untuk menciptakan jaringan lokal area

wireless, ada 3 (tiga) komponen dasar yang diperlukan yaitu :

a) Komponen pertama adalah perangkat pengguna (juga disebut stasiun

nirkabel), seperti komputer laptop, workstation, atau perangkat

genggam. Perangkat pengguna memiliki NIC khusus yang menerima

dan mengirimkan sinyal nirkabel.

b) Komponen kedua adalah kabel jaringan lokal area adalah komponen

jaringan konvensional yang mendukung standar workstation, server,

dan kontrol protokol media akses. Sebagian besar dari jaringan

nirkabel yang terhubung ke kabel jaringan lokal area.

c) Komponen ketiga adalah jalur akses, atau router nirkabel, yang

merupakan komponen yang berkomunikasi dengan perangkat

pengguna nirkabel. Titik akses pada dasarnya perangkat antarmuka

antara perangkat pengguna nirkabel dan kabel jaringan daerah

Page 13: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

19  

 

setempat. Jalur akses juga bertindak sebagai switch / bridge dan

mendukung mengakses media kontrol protocol.

Jaringan wireless lokal area biasanya ditemukandalam tiga

konfigurasidasar.Yang pertama adalahwireless LAN sel tunggal (Gambar

2.3). Ditengah seladalahjalur akses, yangterhubung kekabel LAN. Semua

perangkatpenggunaberkomunikasidengan satutitik akses ini danbersaing

untukfrekuensi set yang sama. Standarwireless LANmenelepon selini,

Basic Service Set(BSS).

 

Gambar 2.3Wireless LAN sel tunggal

Tipe keduakonfigurasiwireless LANadalah konfigurasi beberapa

sel(Gambar 2.3.1). Dalam konfigurasi ini, beberapa seldidukung

olehmultiple accesspoin, seperti padajaringan teleponselular. Perangkat

penggunaberkomunikasidenganjalur aksesterdekatdan dapatberpindah dari

satusel ke sel lainnya. Cara lainkonfigurasi inimirip denganjaringan

teleponmobile selular adalah bahwasetiap selmenggunakanfrekuensiyang

berbedauntuk komunikasi antarapenggunaperangkat danjalur akses.

Istilahwireless LAN untuk koleksibeberapaset,Extended Service Set (ESS).

Page 14: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

20  

 

 

Gambar 2.3.1 Konfigurasi beberapa sel wireless LAN

Konfigurasi wirelessLAN ketiga adalahpeer-to-peer, atau ad hoc,

(Gambar 2.3.2). Dengan konfigurasi ini,tidak adaakses point ditengahsel.

Setiap perangkatpenggunaberkomunikasi langsung

denganperangkatpenggunalainnya. Konfigurasiseperti inidapat ditemukan

dalampertemuan bisnisdi manasemua perangkatpenggunayangtransmisi

danberbagi informasipada saat yang sama.

Gambar 2.3.2 Ad hoc wireless LAN

Untuk mendukung penelitian sesuai topik “ Simulasi NS3 untuk

memodelkan infrastruktur jaringan sistem monitoring holtikultural”.

Maka pemilihan jaringan nirkabel yang sesuai dengan kondisi remote

area yaitu : Jaringan Peer- to- peer atau Ad hoc Wireless LAN.

Jaringan wireless lokal area biasanya ditemukandalam tiga

Page 15: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

21  

 

konfigurasidasar. Khususnya konfigurasi wirelessLAN ketiga karena

setiap perangkatpenggunaberkomunikasi langsung

denganperangkatpenggunalainnya.

2.4 Topologi Jaringan

Menurut Syahfrizal (2005, p39-43), Topologi jaringan merupakan hal

yangmenjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun

jaringan,yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan dapat dibagi

menjadi 6 kategori utama. Namun pada umumnya yang digunakan yaitu :

Topologi star, bus dan Ring.

2.4.1 Topologi Star

Dalam topologi star, sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur

dan pengendali semua Komunikasi data dari satu terminal ke terminal

lainnya melalui terminal pusat. Dimana terminal pusat menyediakan jalur

komunikasi khusus pada dua terminal yang akan berkomunikasi.

 

Gambar 2.4.1 Topologi Star

Page 16: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

22  

 

2.4.2 Topologi Ring

LAN dengan topologi ini mirip dengan topologi titik ke titik tetapi

semua terminal saling dihubungkan sehingga menyerupai lingkaran.Setiap

informasi yang diperoleh, diperiksa alamatnya oleh terminal yang

dilewatinya. Jika bukan untuknya, informasi diputar lagi sampai

menemukan alamat yang benar.

Gambar 2.4.2 Topologi Ring

2.4.3 Topologi Bus

Pada topologi bus semua terminal terhubung ke jalur komunikasi.

Informasi yang hendak dikirimkan melewati semua terminal pada jalur

tersebut. Jika alamat terminal sesuai dengan alamat pada informasi yang

dikirim, maka informasi tersebut akan diterima dan diproses. Jika tidak,

informasi tersebut akan diabaikan terminal yang dilewatinya.

Gambar 2.4.3 Topologi Bus

Page 17: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

23  

 

2.4.4 Topologi titik ke titik (Point to Point)

LAN dengan topologi ini, pada setiap terminal atau simpulnya

dihubungkan secara langsung ke terminal lainnya. LAN tidak bergantung

pada terminal atau terminal manapun, sehingga hubungan antar terminal

hanya diketahui oleh terminal yang bersangkutan.

Gambar 2.4.4 Topologi titik ke titik

2.4.5 Topologi Tree

Topologi tree adalah kombinasi karakteristik antara topologi star

dantopologi bus . Topologi terdiri dari kumpulan topologi star yang

terhubung dalam sebuah topologi bus sebagai tulang punggung.

Gambar 2.4.5 Topologi Tree

Page 18: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

24  

 

2.4.6 Topologi Compound /Mesh

Adalah jenis topologi yang merupakan campuran dari berbagai jenis

topologi – topologi yang ada (disesuaikan dengan kebutuhan). Digunakan

pada network/ jaringan yang tidak memiliki terlalu banyak node di

dalamnya. Bagaimmanapun, network dengan jaringan mesh cukup mahal,

karena dengan setiap kali penambahan suatu station, line komunikasinya

harus menjangkau setiap station yang ada dalam jaringan tersebut. Karena

alasan inilah jaringan mesh ini jarang digunakan.

Gambar 2.4.6 Topologi Mesh

Sesuai dengan kondisi topologi suatu daerah atau tempat yang berbeda

maka topologi jaringan yang sesuai dan mendukung penelitian yaitu Topologi

Star dan topologi point-to-point. Pada dasarnya wireless LAN adalah topologi

star, karena workstation nirkabel biasanya memancarkan dan mengirimkan

data ke titik akses. Bahwa sebenarnya jaringan area lokal nirkabel, kombinasi

nirkabel dan Teknologi kabel. Bagian nirkabel terdiri dari workstation

nirkabel dan laptop / notebook .

Page 19: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

2

2.5 Net

Si

mem

dan

proy

Deng

NS-3

2.5.1 D  

pemb

biasa

meru

GPL

twork Sim

imulator N

miliki ciri ter

pendidikan.

ek open sou

gan NS-3 ki

3 karena NS-

Dasar Pro

Gamb

Gambar

buatansimul

NS-3Devm

anyadigunak

upakanperan

v2.

mulasi (NS

S-3 adalah

rsendiri yang

Proyek NS

urce yang dia

ita dapat me

-3 bersifat op

osedur Si

bar 2.5Dasa

diatas me

asi jaringan

merupakan

kan dalam p

gkat lunak t

S3)

sebuah ne

g ditargetka

S-3, dimulai

atur oleh ko

enambahkan

pen source.

mulasi N

 ar Prosedur

enunjukan

dengan men

sebuah

penelitian da

tidak berbay

etwork simu

an secara uta

pada tahun

omunitas pen

n fungsi-fung

S-3

 

r Simulasi N

alur dasa

nggunakanN

simulator

an bidang pe

yar yang ber

ulator peris

ama untuk t

n 2006, adal

neliti dan pen

gsi baru di d

NS-3

ar prosedu

NS-3.

r jaringa

endidikan. N

rlisensi di ba

25

stiwa yang

tujuan riset

lah sebuah

ngembang.

dalam core

ur dalam

an yang

NS-3 DEV

awah GNU

Page 20: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

26  

 

Tujuan dari proyek NS-3 DEV adalah untuk mengembangkan

penelitian mengenai jaringan melalui simulasi sehingga mempermudah

dalam melakukan penelitian terhadap jaringan yang akan dikembangkan

nantinya. Para pengembang NS-3 Dev berkomitmen untuk membuat

perangkat simulasi ini agar mudah digunakan sehingga dapat melayani

kebutuhan para peneliti dalam mengambangkan jaringan mereka.

Selain itu, infrastruktur perangkat lunak NS-3 Dev

mendorongpengembangan model simulasi yang cukup realistis yang

memungkinkan NS-3 Dev sebagai emulator jaringan realtime. Sebagai

toolssimulasi jaringan, NS-3 Dev memiliki alur prosedur yangsama

dengan NS-3 dalam membuat simulasi jaringan, berikut merupakan

deskripsi dari tahap – tahap tersebut :

a. Mengaktifkan Logging

Langkah ini bertujuan untuk mengaktifkan fitur logging yang ada

di NS-3 yang dapat ditampilkan pada konsol Linux dan juga dapat dicatat

pada logging file packet capture yang dapat dibaca oleh aplikasi Wireshark

untuk melakukan trace pada paket yang mengalir dalam simulasi yang

dibuat. Logging dapat diaktifkan dengan cara menyisipkan kode berikut

pada kode program simulasi.

 

NS_LOG_COMPONENT_DEFINE ( “FirstScriptExample” );

LogComponentEnable(“UdpEchoClientApplication”,LOG_LEVEL_IN

FO);

LogComponentEnable(“UdpEchoServerApplication”,LOG_LEVEL_I

NFO);

 

Page 21: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

27  

 

  

b. Merancang Topologi Jaringan

Gambar 2.5.1Perancangan Topologi Jaringan di NS-3

1) Pembuatan Node

Node pada NS-3 Dev merupakan abstraksi dari end-system atau lebih

seringdikenal dengan host pada suatu jaringan komputer. Abstraksi ini

diwakilidalam C++ oleh kelas node yangmenyediakan metode untuk

mengelolarepresentasi perangkat komputasi di simulasi.

NodeContainer nodes;

nodes.Create (2);

Node merepresentasikan komputer yang akanditambahkan sesuatu seperti

protokol, aplikasi, dan peripheral card. Topology helper

NodeContainermenyediakansebuahcara yang mudah untuk membuat,

mengontrol, danmengakses Node apapun yang telah dibuat untuk dapat

menjalankan sebuahsimulasi.Padabaris pertama

kodediatasmendeklarasikansebuahNodeContainer yang dipanggil sebagai

nodes.Pada baris keduamemanggil metode Create pada objek nodes dan

meminta NodeContainer untuk membuat dua buah node.Langkah

selanjutnya dalam pembuatan sebuahtopologi jaringan adalah dengan

Page 22: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

28  

 

menghubungkan node yang telah dibuat padasebuah jaringan.Bentuk

paling sederhana dari sebuah jaringan yang dapatdibuat adalah sebuah

jalur point-to-point antara dua node.

2) Penentuan Topology Helper

Dalam sebuah jaringan simulasi besar akan diperlukan banyak koneksi

untuk mengatur node, Net Deviceserta channel. NS-3 Dev menyediakan

apa yang disebut objek topology helpersuntuk mengatur simulasi–simulasi

jaringan semudah mungkin. Dalam membuat topologi point-to-point,

topology helper PointToPointHelperdiperlukan untukmembuat jalur untuk

menghubungkan kedua node. Istilah yang akan digunakan dalam hal ini

adalah Net DevicedanChannel. Dalam dunia nyata, istilah tersebut sesuai

dengan peripheral carddan kabel jaringan. Umumnya, kedua hal ini

berhubungan erat dan tidak dapat ditukar-tukar satu samalain, sebagai

contoh menggunakan perangkatEthernet tetapi dengan channel wireless.

Oleh karena itu, pada pembuatanjalur point-to-point akan menggunakan

PointToPointHelperuntukmengkonfigurasi dan menghubungkan objek NS-

3 PointToPointNetDevice dan PointToPointChannel yang ditunjukan pada

kode di bawah ini.

PointToPointHelper pointToPoint;

pointToPoint.setDeviceAttribute(“DataRate”, StringValue(“5Mbps”));

pointToPoint.setChannelAttribute (“Delay”, StringValue(“2ms”));

Pada baris pertama diinisiasikan objek PointToPointHelper. Lalu pada

baris berikutnya kode di atas memberitahu objek PointToPointHelper

untuk menggunakan nilai “5Mbps” (lima megabit per detik) sebagai

“DataRate”ketikamembuatsebuahobjekPointToPointNetDevice.Kata“Data

Page 23: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

29  

 

Rate”merupakan atribut dari PointToPointNetDevice. Lalu pada baris

ketiga,PointToPointHelper diminta untuk memakai nilai“2ms”(dua

milidetik) sebagai besarnya delay transmisi dari setiap channel point-to-

point yang dibuat.

3) Pemasangan Net Device

Untuk terhubung dengan jaringan, komputer harus memiliki perangkat

kerasyangdisebutdenganperipheralcard.Peripheral cardtersebut

diimplementasikan beberapa fungsi jaringan, sehingga disebut Network

Interface Cards(NICs). NIC tidak akan berfungsi tanpa sebuah software

driveruntuk mengontrol perangkat keras tersebut. Pada Unix (atau Linux),

sebuah peripheral hardware disebut sebagai device. Devicedikontrol

menggunakan device driver, dan NIC dikontrol menggunakan network

device driveryang disebut dengan net device. Di NS-3 Dev, net

Devicemeliputi baik software driverdan simulasi hardware. Sebuah net

device'di-instalasi'pada sebuah nodeagar memungkinkan nodeuntuk

berkomunikasi dengan nodelainnya dengan simulasi melalui channels.

Abstraksi net devicedirepresentasikandengan C++ oleh kelas NetDevice.

Kelas NetDevicemenyediakan metode untuk mengatur koneksi ke objek

nodedan channel. Untuk menampung objek NetDevice yang

akandibuat,digunakanlah NetDeviceContainer,seperti halnya pada

NodeContainer untuk menampung nodeyangtelah dibuat.Kodedibawah ini

akan menyelesaikan pengkonfigurasian device dan channel.

Page 24: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

30  

 

NetDeviceContainer devices;

devices = pointToPoint.Install (nodes);

Metode install pada PointToPointHelper memiliki parameter yaitu

NodeContainer.PointToPointNetDevice akan terbentuk dan tersimpan

pada NetDeviceContainersebanyak jumlah node yang ada dalam

NodeContainer,dalam hal ini sebanyak dua buah karena untuk topologi

point-to-point.SebuahPointToPointChannel telahterbentuk dan dua buah

PointToPointNetDevicetelahterpasang. Kedua device akan terkonfigurasi

untuk mengirimkan data dengan kecepatan sebesar lima megabit per detik

melalui channel yang telah terbentuk yang memiliki delay sebesar dua

milidetik.

4) Pemasangan Protocol Stack

Setelah node dan deviceterkonfigurasi dengan baik, langkah

berikutnya yaitu memasang protokol pada node yang telah dibuat. Kode

berikut berfungsiuntuk pemasangan protokol tersebut.

InternetStackHelper stack;

stack.Install (nodes);

InternetStackHelper adalah sebuah topology helper yang

berfungsi untuk memasangkan protokol Internet pada point-to-point

net device. Metode Install memiliki parameter yakni NodeContainer.

Ketika dijalankan, akan diinstall stack Internet

sepertiTCP(TransmissionControl Protocol),UDP(User Datagram

Protocol), IP (Internet Protocol), dan sebagainya pada setiap node yang

ada dalam NodeContainer

Page 25: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

31  

 

5) Penentuan alamat IP

Berikutnya node yangtelah dibuat akan dipasangkan alamat IP

untuk dapatberkomunikasiantar node satu sama lain.

TopologyhelperIPv4AddressHelper iniberfungsi untuk mengatur

pengalokasian dari alamatIP. Berikut ini kode yangbertujuan untuk

menetapkan alamat IP pada nodeyang telah dibuat.

IPv4AddressHelper address;

address.SetBase (“10.1.1.0”, “255.255.255.0”);

Pada baris pertama mendeklarasikan sebuah objek address

helperyangmemberitahukan agar alamat IP yang dialokasikan adalah

dengan jaringan 10.1.1.0 dan menggunakan subnet mask 255.255.255.0.

Secara default alamat yang dialokasikan akan dimulai dari satu dan akan

bertambah secara statik, maka alamat pertama yang dialokasikan dalam

hal ini adalah 10.1.1.1, diikuti dengan 10.1.1.2, dan seterusnya. SistemNS-

3 dapatmengingat seluruh alamat IP yang telah dialokasikan sehingga bila

secara tidak sengajamenetapkan alamat IP yang sama maka akan

menimbulkan fatal error.

Lalu kode berikutnya adalah seperti berikut :

IPv4InterfaceContainer interfaces = address.Assign

(devices);

Objek IPv4Interface dibutuhkan untuk mengasosiasikan antara

alamat IP dengan device. IPv4InterfaceContainer di atas berfungsi untuk

menampung daftar dari objek IPv4Interface sebagai referensi yang

mungkin akan dipakai di lain kesempatan. Sekarang,sebuah jaringan point-

Page 26: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

32  

 

to-point sudah terbentukdenganbaik.Yangdiperlukan selanjutnya adalah

aplikasi untukmenghasilkan aliran data.

c. Membuat Aplikasi

Dalam NS-3 Dev abstraksi dasar untuk program pengguna yang

menghasilkan beberapa kegiatan yang akan disimulasikan adalah aplikasi.

Abstraksi ini diwakili dalam C++ oleh kelas Application yang

menyediakan metode untuk mengelola representasi versi NS-3 DEV pada

aplikasi-aplikasi setingkat userdalam simulasi. Pengembang diharapkan

untuk mengkhususkan kelas Applicationdalam pengertian pemrograman

berorientasi obyek untuk membuat aplikasi baru.Contoh spesialisasi

dariclass Applicationadalahseperti

UdpEchoServerApplicationdanUdpEchoClientApplication. Sama seperti

sebelumnya,objekhelper digunakan untukmengkonfigurasi dan

mengendalikan sebuah objek dengan lebih mudah. Olehkarena

itu,digunakanlah objek UdpEchoServerHelper dan UdpEchoClientHelper.

1) UdpEchoServerHelper

Kode di bawah ini adalah untuk melakukan pemasangan

sebuah UdpEchoServerApplication pada salah satu dari node yang

telah dibuat.

UdpEchoServerHelper echoServer (9);

ApplicationContainer serverApps = echoServer.Install

(nodes.Get (1));

serverApps.Start (Seconds (1.0));

serverApps.Stop (Seconds (10.0));

Barispertama pada potongan kode diatas mendeklarasikan

UdpEchoServerHelper. Seperti biasa, ini bukan aplikasi itu sendiri,

Page 27: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

33  

 

melainkan sebuah objek yang dapat membantu untuk membuat

aplikasi. Lalu atribut yang ada pada constructor helper adalah nomor port

yang diketahui baik server maupun client. Seperti pada objek helper

lainnya,objekUdpEchoServerHelper juga memiliki metode Install.

Dijalankannya metode ini akan menginisiasi aplikasi echo server dan

memasangkannya pada sebuah node. Pada baris

kedua,ApplicationContainer dideklarasikan danberisi aplikasi server.

Metode Install mempunyai parameter NodeContainer yang akan

memasang aplikasiserverpada nodeyang berada pada NodeContainer

dengan indeks 1. Aplikasi tersebut membutuhkan sebuah

waktuuntukmemulai menghasilkan aliran data dan jugawaktuuntuk

berhenti. Pada kodedi atas menggunakan casting Seconds untuk

mengkonversikan format bilangan pada C++ ke objek Time pada NS-3.

Baris 3 dan 4 pada kode di atas akan membuat aplikasi echo server

untuk menyalakan pada detik ke-1 pada simulasi dan berhenti pada detik

ke-10 pada simulasi.

2) UdpEchoClientHelper

Pemasangan aplikasi echo client sama halnya seperti pada server.

TerdapatUdpEchoClientApplicationyangdikendalikanolehsebuahUdpClient

EchoHelper.

UdpEchoClientHelper echoClient (interfaces.GetAddress (1), 9);

echoClient.SetAttribute (“MaxPackets”, UintegerValue (1));

echoClient.SetAttribute (“Interval”, TimeValue (Seconds (1.)));

echoClient.SetAttribute (“PacketSize”, UintegerValue (1024));

ApplicationContainer clientApps =

echoClient.Install(nodes.get (0));

Page 28: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

34  

 

clientApps.Start (Seconds (2.0));

clientApps.Stop (Seconds (10.0));

Pada baris pertama kode di atas terdapat dua buah atribut yang

ditetapkan pada saat pembuatan UdpEchoClientHelper.Secara internal di

dalam helper, parameter diteruskanuntukmenetapkanatribut

RemoteAddressdanRemote Port. Dalam contoh ini, RemoteAddress

adalah alamat dari server dan paket data akan dikirimkan ke Remote

Port 9. AtributMaxPackets memberitahukan kepada client jumlah paket

maksimum yang diperbolehkan

untukdikirimkanselamasimulasi.AtributIntervalmemberitahu pihak client

berapa lamajeda waktupengirimanpaket.AtributPacketSize

memberitahukanclient seberapa besar ukuran tiap paket yang akan

dikirimkan.Padacontoh kode di atas menunjukan bahwa client akan

mengirimkan sebuah paket yang berukuran 1024 byte. Lalu seperti pada

echo server, echo client juga memiliki waktu kapan aplikasi client mulai

menyala dan kapan akan berhenti.

d. Menjalankan Simulasi

Untuk menjalankan simulasi NS-3 digunakan fungsi global seperti

berikut:

Simulator::Run ();

Simulator::Destroy ();

Page 29: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

35  

 

2.5.2 Dasar Model Simulasi NS-3

Gambar 2.5.2 Dasar Model Simulasi NS-3

Gambar di atas menunjukan dasar dari model simulasidengan

menggunakan NS-3. Semua simulasi jaringan yang dibuat dengan

menggunakan NS-3 mengikuti alur model tersebut.

Dimana paket yang dihasilkan oleh Application akan melewati

berbagai susunan protokol sebelum dikirimkan melalui

Channelyangmerupakan sebuah media yang menjadi tempat mengalirnya

data dalam suatu jaringan. Dalam NS-3 Dev abstraksi komunikasi

dasarsubnetwork disebut channeldan diwakili di C++ oleh kelas channel,

oleh NetDevice. Application, Protocol stack, dan NetDevice tersebut

terdapat dalam sebuah Node yang telah dibuat. Lalu paket tersebut akan

Page 30: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

36  

 

dikirimkan ke Node yang dituju, yang pertama-tama akan diterima oleh

NetDevice Node yang dituju, kemudian melewati lapisan protokol, dan

akan dibaca dan ditampilkan isi dari paket tersebut oleh Application juga.

Channel berfungsi sebagai media perantara yang menjembatani antara

Node yang satu dengan yang lain.

Fitur-fitur NS3 antara lain :

1. Menggunakan bahasa C++ di lapisan inti dan script python.

2. sistem atribut NS-3 terdokumentasi dengan baik. Setiap objek NS-

3 memiliki seperangkat atribut (name, type, initial value)

3. Selaras dengan sistem nyata. Model node yang lebih seperti

komputer nyata, dukungan utama antarmuka seperti soket API dan

IP atau perangkat driver antarmuka (di Linux)

4. Telah meng-update model-model (memuat campuran model baru

dan ported model).

5. Terintegrasi dengan software/tools lain seperti wireshark untuk

melihat trace output.

Gambar 2.5.3 Tampilan Wireshark

Page 31: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

37  

 

6. NS3 mengembangkan dua mode integrasi dengan sistem nyata.

a. Mesin virtual yang berjalan diatas perangkat dan channel

NS3.

Gambar 2.5.4 NS3 interkonet dengan mesin virtual

b. NS3 berjalan dalam mode emulasi dan mengerluarkan,

mengkonsumsi paket melalui perangkat nyata.

Gambar 2.5.5Testbeds Interconnect ns-3 stacks

Sebagai tools simulasi jaringan, NS-3 mempunyai model-model untuk

semua elemen jaringan yang terdapat pada jaringan real. Element-element

jaringan tersebut adalah

a. Node. Dalam jargon internet, perangkat komputer yang terhubung ke

jaringan disebut host atau terkadang end-system. Dalam NS-3 abstraksi

Page 32: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

38  

 

perangkat komputasi dasar atau komputer disebut node. Abstraksi ini

diwakili dalam C++ oleh kelas node. Kelas node menyediakan metode

untuk mengelola representasi perangkat komputasi di simulasi. Kelas

node menyediakan metode untuk mengelola representasi perangkat

komputasi di simulasi.

b. Aplikasi. Dalam NS-3 abstraksi dasar untuk program pengguna yang

menghasilkan beberapa kegiatan yang akan disimulasikan adalah

aplikasi. Abstraksi ini diwakili dalam C++ oleh kelas Application. Kelas

Application menyediakan metode untuk mengelola representasi versi

NS-3 pada aplikasi-aplikasi level user dalam simulasi. Pengembang

diharapkan untuk mengkhususkan kelas Application dalam pengertian

pemrograman berorientasi obyek untuk membuat aplikasi baru.

c. Channel. Media dimana aliran data dalam jaringan mengalir disebut

channel. Dalam dunia simulasi NS-3, seseorang menghubungkan sebuah

node ke objek yang mewakili sebuah saluran komunikasi. Di NS-3

abstraksi komunikasi dasar subnetwork disebut channel dan diwakili di

C++ oleh kelas channel.

d. Net Device. Untuk terhubung dengan jaringan, komputer harus memiliki

perangkat keras yang disebut dengan peripheral card. Peripheral card

tersebut diimplementasikan beberapa fungsi jaringan, sehingga disebut

NetworkInterface Cards (NICs). NIC tidak akan berfungsi tanpa sebuah

software driver untuk mengontrol perangkat keras tersebut. Pada Unix

(atau Linux), sebuah peripheral hardware disebut sebagai device.

Device dikontrol menggunakan device driver, dan NIC dikontrol

Page 33: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

39  

 

menggunakan network device driver yang disebut dengan net device. Di

NS-3, netdevice meliputi baik software driver dan simulasi hardware.

Sebuah net device 'di-instalasi' pada sebuah node agar memungkinkan

node untuk berkomunikasi dengan node lainnya dengan simulasi melalui

channels. Abstraksi net device direpresentasikan dengan C++ oleh kelas

NetDevice. Kelas NetDevice menyediakan metode untuk mengatur

koneksi ke objek node dan channel.

e. Topology Helpers. Dalam sebuah jaringan simulasi besar akan

diperlukan banyak koneksi untuk mengatur antara node, NetDevice serta

channel. NS-3 menyediakan apa yang disebut objek Topology Helpers

untuk mengatur simulasi–simulasi jaringan semudah mungkin

 

2.6 Top-Down Approach

Menurut Goldman (2004, p17-19), Salah satu metodologi terstruktur yang

dikenal sebagai top-down approach. Pendekatan semacam ini dapat

digambarkansecara grafis dalam model top-down yang ditunjukkan pada

Gambar 2.6 sebagai berikut ini.

Gambar 2.6Top-Down Model

Page 34: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

40  

 

Penggunaan dari top-down approach seperti yang digambarkan

dalam model top-down adalah relatif mudah. Top-down approach cocok

untuk analisis dan desain jaringan yang dilakukan dengan memastikan

bahwa desain jaringan yang diimplementasikan memenuhi kebutuhan

bisnis dan tujuan yang memotivasi desain di tempat awalnya. Top-down

approach memerlukan analisis jaringan untuk memahami kendala dan

tujuan bisnis, serta aplikasi sistem informasi dan data pada aplikasi yang

dijalankan, sebelum mempertimbangkan komunikasi data dan option

jaringan. Perhatikan network layer yang terdapat dalam model top-down

tersebut. Bukan kebetulan bahwa data komunikasi dan jaringan

membentuk dasar dari sistem informasi yang canggih saat ini. Jaringan

Aproperly dirancang mendukung pengiriman fleksibel data ke program

aplikasi yang terdistribusi, yang memungkinkan perusahaan untuk

merespon kebutuhan pelanggan dengan cepat dan melakukan perubahan

kondisi pasar dengan cepat.Bagaimana penggunaan yang tepat dari top-

down model memastikan efektif,analisis berorientasi dengan desain

jaringan? Tabel 2.6 merupakan daftar analisisproses yang terkait dengan

setiap layer dari model top-down. Seharusnya dimulaidengan tujuan

tingkat business. Tanpa pemahaman yang jelas tentang tujuan daritingkat

business hampir tidak mungkin untuk kita dapat

mengimplementasikansebuah jaringan dengan baik. Dalam banyak kasus,

bisnis mengambil kesempatanini untuk menguji kembali dengan kritis

Page 35: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

41  

 

proses bisnis mereka dalam sebuahmetodologi analisis yang dikenal

sebagai business process reengineering

Tabel. 2.6Proses setiap layer dari model top-down.

Top-down model layer Analisa proses

Business Layer Strategis perencanaan bisnis Rekayasa ulang proses bisnis Mengidentifikasi fungsi bisnis utama Identifikasi proses bisnis Mengidentifikasi peluang bisnis

Application Layer • Pengembangan aplikasi • Sistem analisis dan desain • Mengidentifikasi kebutuhan informasi • Diperlukan informasi proses bisnis dan

peluang Data Layer Database analisis dan desain

Data modeling Distribusi data analisis Desain arsitektur Client/server Desain Database Terdistribusi Pengumpulan data dan distribusi informasi, serta

kebutuhan bisnis Network Layer ♦ Jaringan analisis dan desain

♦ Logikal desain jaringan ♦ Jaringan implementasi perencanaan ♦ Jaringan pengelolaan dan pemantauan

kinerja ♦ Desain jaringan logis untuk pengumpulan

data dan distribusi desain Technology Layer Teknologi analisis grid

Media hardware-software teknologi analisis Desain jaringan fisik Implementasi jaringan fisik Desain jaringan fisik ke desain jaringan

logis

Setelah application layer dipahami dan telah didokumentasikan, data yang

Page 36: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

42  

 

menghasilkan aplikasi harus diperiksa. Dalam hal ini, istilah data yang digunakan

dalam pengertian umum, sebagai jaringan saat ini cenderung untuk mengangkut

berbagai muatan termasuk suara, video, gambar, dan fax di samping data yang

benar. Analisis lalu lintas data harusnya tidak hanya menentukan jumlah data

yang akan diangkut, tetapi juga karakteristik penting tentang sifat data.

Setelah analisis lalu lintas data selesai, berikut yang harus di ketahui :

• Lokasi fisik data (Where?)

• Karakteristik data dan masalah kompabilitas (What?)

• Jumlah data yang dihasilkan dan diangkut (How much?)

Mengingat persyaratan sebagaimana ditentukan oleh layer atas dari topdown

model, pekerjaan berikutnya adalah untuk menentukan persyaratan jaringan

yang akan memproses kapabilitas untuk memberikan data ini secara tepat waktu,

dengan biaya-efektif. Kriteria kinerja network ini dapat disebut sebagai network

yang diimplementasikan harus lakukan untuk memenuhi tujuan bisnis yang

digariskan pada awal analisis top-down. Persyaratan ini juga disebut sebagai

logical network design.Analisis technology layer, sebaliknya, menentukan

bagaimana berbagaikomponen-komponen hardware dan software yang

digabungkan untukmembangun sebuah jaringan fungsional yang memenuhi

tujuan bisnis yang telahditentukan. Penggambaran technology yang dibutuhkan

disebut physical networkdesign.Secara keseluruhan, hubungan antara layer dari

top-down model dapatdigambarkan sebagai berikut: analisis pada layer atas

menghasilkan persyaratanyang diturunkan ke layer yang lebih rendah, sementara

solusi yang memenuhipersyaratan ini diteruskan kembali ke layer atas. Jika

hubungan antara layerberlaku di seluruh bisnis yang berorientasi analisis jaringan,

Page 37: BAB. IILANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2014-0095...7 BAB. IILANDASAN TEORI Bab ini akan diawali dengan bahasan teori tentang Jaringan

43  

 

maka teknologi yangdiimplementasikan (layer bawah) harus memenuhi tujuan

bisnis awalnya yangdigariskan (layer atas). Oleh karena itu, namanya, top-down

approach.