bab iii upaya lobi dan kerjasama malala fund ...eprints.umm.ac.id/53274/4/bab iii.pdfkonsep global...

28
85 BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND DALAM MENGATASI PERMASALAHAN PENDIDIKAN ANAK-ANAK PEREMPUAN PENGUNGSI SURIAH DI LEBANON Pada bab ini penulis akan menjelaskan beberapa upaya yang dilakukan oleh Malala Fund dalam mengatasi berbagai permasalahan pendidikan anak-anak perempuan pengungsi Suriah di Lebanon dimulai dengan upaya pendekatan kepada pemerintah hingga dengan berbagai organisasi dan institusi diluar Malala Fund sesuai dengan Konsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini. 3.1 Upaya lobi kepada pihak pemerintah Lebanon Seluruh pendidikan terutama pendidikan menengah merupakan tahun-tahun penting bagi anak muda untuk memulai pembentukan karakter cita-cita mereka di masa depan. Menjadi dokter, insinyur, atau pengusaha, dimana komunitas dan negara dibangun. Jika hak-hak sekolah tidak segera diberikan, maka akan terlambat untuk mengembalikan dampak dari tahun-tahun sekolah yang terlewat. Sebagai upaya untuk menemukan solusi politik untuk konflik yang berkelanjutan ini, investasi generasi muda Suriah, akan merepresentasikan harapa terbaik untuk masa depan Suriah. Meskipun demikian, kesenjagan antara pendanaan yang dibutuhkan

Upload: others

Post on 01-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

85

BAB III

UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND DALAM

MENGATASI PERMASALAHAN PENDIDIKAN ANAK-ANAK

PEREMPUAN PENGUNGSI SURIAH DI LEBANON

Pada bab ini penulis akan menjelaskan beberapa upaya yang dilakukan oleh Malala

Fund dalam mengatasi berbagai permasalahan pendidikan anak-anak perempuan

pengungsi Suriah di Lebanon dimulai dengan upaya pendekatan kepada pemerintah

hingga dengan berbagai organisasi dan institusi diluar Malala Fund sesuai dengan

Konsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang

digunakan oleh penulis dalam penelitian ini.

3.1 Upaya lobi kepada pihak pemerintah Lebanon

Seluruh pendidikan terutama pendidikan menengah merupakan tahun-tahun

penting bagi anak muda untuk memulai pembentukan karakter cita-cita mereka di

masa depan. Menjadi dokter, insinyur, atau pengusaha, dimana komunitas dan

negara dibangun. Jika hak-hak sekolah tidak segera diberikan, maka akan terlambat

untuk mengembalikan dampak dari tahun-tahun sekolah yang terlewat. Sebagai

upaya untuk menemukan solusi politik untuk konflik yang berkelanjutan ini,

investasi generasi muda Suriah, akan merepresentasikan harapa terbaik untuk masa

depan Suriah. Meskipun demikian, kesenjagan antara pendanaan yang dibutuhkan

Page 2: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

86

dan pendanaan yang diterima tumbuh lebih besar setiap tahun. Donasi hanya

memenuhi 37% dari pendanaan pendidikan yang dibutuhkan pada tahun 2015.99

Pemerintah telah membuka kesempatan dan sekolah-sekolah mereka untuk

anak-anak Suriah tetapi dibiarkan menanggung banyak biaya karena sebagai

pendonor, beberapa negara-negara kaya di dunia gagal memegang komitmen

mereka untuk membantu. Tanpa peningkatan pedanaan selama tiga tahun setelah

tahun 2015, pemerintah tidak akan dapat membuat kebijakan perubahan yang

diperlukan untuk mempertahankan dan memperluas dukungan mereka untuk anak-

anak pengungsi Suriah. Dengan kemauan politik, pendanaan yang memadai dan

perubahan kebijakan yang berani, tantangan ini akan teratasi. Tetapi itu haya akan

terpenuhi bila melalui cara yang benar, adanya kerjasama dan kepercayaan mitra

yang menempatkan harapan generasi muda di pusat.100

3.1.1 Upaya lobi melalui Gulmakai Network

Malala Fund berupaya untuk memberikan beberapa saran komitmen kepada

pemerintah Lebanon dan pemerintah negara-negara yang menjadi host country

pengungsi Suriah terkait permasalahan pendidikan anak-anak pengungsi Suriah.

Malala Fund menggunakan platform yang dibentuknya yaitu Gulmakai Network,

untuk menjembatani upaya lobi ini. Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya,

Gulmakai Network adalah program yang mendukung para aktivis terpilih di negara-

negara berkembang tersebut dan mempercepat kemajuan terhadap sekolah

menengah. Aktivis perwakilan Malala Fund ini bertugas di masing-masing negara

99Ibid,. Hal.28 100 Ibid,.

Page 3: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

87

prioritas Malala Fund, yaitu Pakistan, Lebanon, Kenya dan Nigeria. Tujuan dari

Gulmakai Network sendiri ialah untuk mempercepat dan memperkuat dampak dari

advokat negara berkembang di negara-negara di mana anak perempuan paling

mungkin kehilangan pendidikan menengah. Karena mereka menyadari bahwa

ancaman terhadap pendidikan anak perempuan seperti kemiskinan, perang dan

diskrimminasi gender, berbeda antara negara dan komunitas. Pendidik dan aktivis

lokal lebih memahami tantangan di komunitas mereka dan merekalah yang paling

tepat untuk mengidentifikasi, berinovasi dan mengadvokasi kebijakan dan solusi

terprogram. Program ini dinamakan Gulmakai Network karena nama tersebut

merupakan nama samaran yang digunakan Malala Yousafzai ketika berusia 11

tahun dan menulis blog untuk BBC tentang kehidupan di bawah Taliban.101

Salah satu pendekar Gulmakai Network yang mewakilkan Malala Fund

untuk melobi pihak pemerintah Lebanon adalah Hiba Hamzi. Ia mengadvokasi

untuk menaikkan usia minimum menikah hingga 18 tahun dan mengurangi jumlah

gadis Suriah yang dipaksa untuk menikah muda. Untuk mencapai tujuan ini, ia

melobi anggota parlemen, menteri, pemimpin partai dan pemimpin agama untuk

mengangkat reservasi Lebanon ke pasal 16 CEDAW. Dia juga mengadakan

lokakarya untuk mengajar anak perempuan tentang resiko pernikahan dini dan

pentingya pendidikan.102

101 Gulmakai Network, diakses dalam https://www.malala.org/gulmakai (12/4/2018, 12:40 WIB) 102 Ibid.

Page 4: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

88

Gambar 3.1: Hiba Hamzi mewakili Malala Fund dalam UNGA 2018

(United Nations General Assembly)

Sumber: https://pbs.twimg.com/media/Dn-jM_8W0AAg811.jpg

Melalui Hiba, terdapat beberapa komitmen yang juga dilobi Malala Fund

agar pemerintah Lebanon khususnya Kementerian Pendidikan dapat

mengakomodir kebutuhan pendidikan anak-anak perempuan pengungsi Suriah

yang tinggal di negaranya. Komitmen pertama, negara pendonor harus memberikan

bantuan setidaknya 1,4 miliar untuk pendidikan per tahun dari minimum tiga tahun

untuk memastikan anak-anak pengungsi Suriah yang tidak bersekolah yang terkena

konflik mampu mengakses penuh 12 tahun pendidikan menengah dan kualitas

primer.103 Berdasarkan dana yang diterima untuk pendidikan pada tahun 2015,

Malala Fund menyerukan kepada negara donatur untuk secara kolektif

meningkatkan pendanaan mereka pada pendidikan lima kali lipat sebagai bagian

103 Ibid,. Hal. 25.

Page 5: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

89

dari kesempatan baru bagi anak-anak pengungsi Suriah yang belum mendapatkan

pendidikan dengan rencana berani dan ambisius host country untuk memberikan

pendidikan bagi setiap aak Suriah di tahun ajaran 2016/2017. Menurut Malala Fund

semua ini adalah masalah prioritas dan kemauan politik. Dalam mengambil

pendapatan nasional bruto negara-negara donor sebagai penentu utama kontribusi

mereka, Malala Fund meminta komitmen untuk membuat pendanaan ini melalui

kombinasi dari pembangunan dan bantuan kemanusiaan lainnya untuk mendukung

pendidikan dari krisis Suriah ini.104

Komitmen kedua, negara pendonor harus setuju dan mengerjakan prinsip

utama untuk pendanaan mereka pada krisis edukasi pengungsi Suriah ini. Hal-hal

ini termasuk ketepatan waktu pencairan dana. Untuk mengatasi kebutuhan dan

memenuhi target tahun ajaran 2016/2017, pendanaan harus disalurkan pada

semester pertama, sedangkan pencairan berikutnya harus disesuaikan dengan tahun

sekolah. Kemudian pendanaan oleh pemerintah harus predictable (dapat diprediksi)

di tahun-tahun berikutnya untuk memungkinkan pemerintah setempat mengambil

pendekatan jangka panjang untuk memperluas penyediaan sekolah publik dan

meningkatkan kualitasnya. Maka dari itu tingkat pendanaan harus dijamin selama

minimum tiga periode.

Lalu kontribusi negara pendonor untuk pendidikan ini tidak seharusnya

dengan mengorbankan sektor lain atau mewakili pergeseran pembangunan atau

bantuan kemanusiaan dari bidang prioritas lainnya. Sebaliknya, mereka harus

benar-benar mewakili peningkatan bantuan donor yang dikhususkan untuk sektor

104 Ibid,.

Page 6: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

90

pendidikan dan peningkatan bantuan kemanusiaan secara keseluruhan untuk

mengatasi permasalahan pendidikan anak-anak pengungsi Suriah ini.105

Pemerintah juga diharuskan untuk meningkatkan koordinasi degan berbagai

pihak terkait. Hampir 80 juta dolar dalam pendanaan pendidikan untuk pengungsi

Suriah telah diberikan diluar koordinasi PBB, sebagian telah dijelaskan oleh

preferensi untuk mendanai mitra orgaisasi lainnya seperti Palang Merah atau Bulan

Sabit Merah diluar PBB dan untuk menyumbangkan bantuan bilateral secara

langsung kepada host country. Untuk memastikan bahwa tanntangan pendidikan

yang diuraikan diatas telah ditangani secara efisien dan se-koheren mungkin,

negara pendonor seharusnya mengkoordinasikan pendanaan mereka disamping

rencana pendidikan dengan mekanisme yang mereka pilih untuk memberikan donor

bantuan tersebut.106

Komitmen ketiga, negara-negara host country harus mengambil langkah-

langkah yang diperlukan untuk membuka kualitas pendidikan, khususnya di tingkat

sekolah menengah dan menghapus hambatan kebijakan yang menjadikan anak-

anak perempuan dan laki-laki terhalang dari akses 12 tahun pendidikan penuh.

Selain upaya berkelanjutan untuk memperluas layanan pendidikan dan

meningkatkan akses anak-anak Suriah ke pendidikan di semua tingkatan termasuk

program kejuruan, host country harus mengatasi beberapa kebijakan yang

membatasi anak-anak pengungsi Suriah untuk bersekolah.107

105 Ibid,. Hal.28. 106 Ibid., 107 Ibid., Hal. 30.

Page 7: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

91

Perhatian khusus terkait komitmen ketiga ini diperlukan dalam tiga bidang.

Yang pertama, menghapus persyaratan restriktif untuk penerimaa dan sertifikasi

pembelajaran. Kedua, memperkuat kerangka kebijakan dan kapasitas sistem

pendidikan formal termasuk anak-anak pengungsi Suriah di semua tingkatan

termasuk memungkinkan guru-guru Suriah bekerja di sekolah umum sebagai

sukarelawan dan mengembangkan kerangka kebijakan yang memungkinkan

mereka untuk menerima kompensasi keuangan, pengembangan profesional dan

sertifikasi. Ketiga, memperluas akreditasi dan kualitas penyediaan pendidikan non-

formal di semua tingkatan termasuk mengizinkan dan mengakreditasi program

pendidikan non-formal yang lebih luas untuk kelompok usia sekolah dasar dan

menengah, dalam kerangka peraturan yang memperomosikan kualitas sehingga

lebih banyak anak-anak pengungsi Suriah yang belum mendapatkan hak

pendidikan memiliki kesempatan untuk mengejar ketinggalan sekolah dan kembali

memasuki pendidikan formal.108

Komitmen kelima, host country harus mengembangkan dan menyetujui

sertifikasi belajar regional yang mengizinkan orang muda untuk membawa

pendidikan mereka dan diakui di Suriah dan wilayah mereka. Kementerian

Pendidikan Lebanon dan Suriah saat ini mempertahankan pengakuan timbal balik

atas sertifikat yang diterbitkan di negara mereka. Pendekatan jenis ini harus

diperluas dan dikembangkan menjadi kerangka kerja regional yang umum untuk

108 Ibid.,

Page 8: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

92

sertifikasi pembelajaran yang mengakreditasi semua program pembelajaran

berkualitas yang ditawarkan kepada anak-anak pengungsi Suriah.109

Pendidikan bukanlah jawaban untuk semua masalah Suriah, tetapi

pendidikan adalah investasi terbaik di masa depan. Pendidikan adalah obat penawar

untuk “hilangnya generasi” di Suriah. Anak-anak pengungsi Suriah membutuhkan

pemimpin dunia untuk tetap berani dan membuat komitmen yang sesuai dengan

tekad mereka sendiri. Cara yang ditawarkan kepada pemerintah sudah jelas, dan

sumber daya juga telah tersedia dan itu akan menjadi masalah pilihan prioritas.

Upaya Malala Fund dalam melobi pemerintah ini menunjukkan strategi lobbying

dari Global Civil Society yang melakukan pendekatan ke pemerintah dengan

mengawal terus bahwa pemerintah Lebanon harus menggali lebih dalam dan lebih

berani dalam rencana mereka untuk memberikan pendidikan bagi semua.

109 Ibid., Hal. 31

Page 9: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

93

3.2 Upaya kerjasama dengan berbagai aktor

Dalam mencapai upaya untuk mengatasi masalah pendidikan anak-anak

perempuan pengungsi Suriah di Lebanon, strategi networking yang dilakukan

Malala Fund sebagai Global Civil Society adalah kerjasama dengan berbagai aktor

baik itu negara, dan organisasi serta komunitas lainnya. Tentu dalam mencapai

upayanya Malala Fund tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan dan donasi dari

aktor-aktor lainnya yang membantu. Pada sub-bab ini akan dijelaskan aktor mana

saja yang membantu Malala Fund dalam mencapai upayanya mengatasi masalah

pendidikan anak-anak pengungsi Suriah di Lebanon.

3.2.1 Kerjasama dengan berbagai negara

Akses untuk pendidikan menengah sangat penting bagi perdamaian dan

stabilitas. Tentu dalam melaksanakan upayanya, Malal Fund tidak hanya

melakukan upaya pendekatan ke negara host-country pengungsi dalam hal ini

Lebanon, tetapi Malala Fund juga menerima kerjasama dengan berbagai negara.

Melalui data yang ditunjukkan dari laporan Malala Fund tahun 2015 dengan

menggandakan persentase pemuda dengan pendidikan menengah dari 30% menjadi

60% memiliki potensi untuk mengurangi konflik hingga setengahnya. Peningkatan

10% dalam tingkat pendaftaran untuk pendidikan menengah dapat mengurangi

resiko konflik sebesar 3%.110 Dengan pendidikan menengah, anak-anak pengungsi

memiliki peluang lebih besar untuk menjadi mandiri, memenuhi potensi mereka

110 #YesAllGirls Education and the Global Refugee Response, REAL Centre at Cambridge

University and Malala Fund, 2015, Hal. 5 Diakses dalam:

https://downloads.ctfassets.net/xnpfvoz3thme/3glLQIbFjiSGwK0CauUoOm/45821ea0b6aa8a0a63

7f08228a147d8e/YesAllGirls_Report.pdf (12/05/2018, 12.30 WIB)

Page 10: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

94

dan berkontribusi terhadap komunitas tuan rumah mereka. Namun saat ini,

beberapa negara tuan rumah pengungsi terbesar tidak dapat menawarkan

pendidikan kepada semua warga mereka sendiri apalagi pengungsi.

Akibatnya, pendanaan dari negara-negara kaya sangat penting untuk

mendukung negara-negara yang menampung banyak pengungsi dan membangun

sistem pendidikan yang dapat mengakomodasi anak-anak pengungsi. Tetapi

negara-negara terkaya di dunia sejauh ini belum menawarkan dukungan yang

memadai untuk pendidikan pengungsi terutama pendidikan menengah masih

diabaikan baik dalam bantuan kemanusiaan dan pembangunan.111

Kontribusi sumbangan untuk pendidikan anak-anak pengungsi pada Malala

Fund melalui negara-negara anggota DAC (Development Assistance Committee)

yang merupakan forum kemanusiaan PBB dimana para pemerintah negara-negara

anggota untuk menyumbangkan bantuannya. Kontribusi sumbangan tersebut yang

disalurkan per tahun 2015 berjumlah $531 juta. Tetapi hanya 19% - 100% yang

diterima. Dari 28 negara anggota DAC, hanya tiga (Irlandia, Norwegia dan Swedia)

yang memenuhi atau melampaui bagian mereka sesuai dengan dasar kekayaan

global dari bantuan kemanusiaan untuk pendidikan pada tahun 2015. Korea dan

Selandia Baru mendapatkan persentase terendah dari bagiannya pada tahun 2015.112

Gambar 3.2: Tabel List Negara-Negara Anggota dan Non-Anggota

DAC donor untuk pendidikan anak-anak perempuan.

111 Ibid,. 112 Ibid, Hal. 6.

Page 11: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

95

Sumber:https://downloads.ctfassets.net/xnpfvoz3thme/3glLQIbFjiSGwK0CauUoOm/458

21ea0b6aa8a0a637f08228a147d8e/YesAllGirlsReport.pdf

Gambar diatas menunjukkan data negara pendonor dari anggota DAC

maupun non-DAC beserta jumlah donasinya. Negara-negara yang berwarna hijau

merupakan negara yang mencapai atau melampaui batas donasi sesuai dengan

kekayaan negaranya. Untuk warna kuning adalah negara-negara yang berdonasi

Page 12: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

96

lebih dari 50% dari pembagian berdasarkan kekayaan negara, warna oranye kurang

dari 50%, sedangkan warna merah muda adalah yang kurang dari 25%.

Malala Fund menuntut diantara negara non-DAC, negara-negara BRIC

(Brazil, Rusia, India, China) harus membuat sebagian dari komitmen pembagian

dasar donasi keseluruhan mereka yang terbesar untuk disumbangkan ke bidang

pendidikan karena kontribusi aktual mereka untuk bantuan kemanusiaan pada

pendidikan tergolong sangat rendah. Arab Saudi dan Kuwait adalah satu-satunya

negara pendonor non-DAC yang memenuhi kriteria pembagian dasar donasi pada

tahun 2015 sebagian besar karena negara-negara yang paling membutuhkan

bantuan kemanusiaan terutama pendidikan berada di Timur Tengah, yaitu Suriah

dan Yaman.

Pendidikan menengah untuk anak-anak perempuan pengungsi Suriah sangat

kekurangan sumber daya. Karena krisis pendidikan pengungsi pada umumnya

masih dianggap sebagai krisis sementara, baik pemerintah nasional maupun negara

pendonor yang tidak mau mengucurkan sumber daya yang diperlukan untuk

pendidikan menengah.113

Malala Fund terus mengawal upaya ini salah satunya dengan menghadiri

tiap forum PBB seperti pada UN Summit for Refugees 2016 di New York pada

September 2016 untuk terus mengingatkan dan medekati para pemimpin dunia agar

memenuhi komitmennya. Pada pertemuan tersebut Malala menyebutkan negara-

negara pendonor harus meghormati janji mereka kepada semua anak dan

113 Ibid,.

Page 13: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

97

menawarkan dukungan jangka panjang untuk pendidikan anak-anak pengungsi

Suriah.114

Malala Fund mendesak tindakan di tiga area penting yang harus dipenuhi

sebelum tahun 2019 dimana mereka aka mengadaka pertemuan lagi untuk meilai

kemajuan komitmen pendidikan yang dibuat pada Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan atau SDG’s (Sustainable Development Goal’s), yaitu yang pertama

adalah Framework (Kerangka), denga membawa kerangka kerja global dan

nasional untuk respon pengungsi sesuai dengan realitas saat ini untuk memastikan

akses sekolah untuk semua aak-anak pengugsi Suriah. Hal ini didasarkan pada

Konvensi Pengungsi 1951 yang menjamin pendidikan dasar untuk semua anak;

sejalan dengan komitmen SDG. Kerangka kerja ini harus mencerminkan keadaan

jangka panjang krisis pengungsi dan melampaui dasar-dasar untuk memberi setiap

akses 12 tahun pendidikan yang berkualitas untuk anak-anak pengungsi. Pada

pertemuan ini juga negara-negara pendonor harus mengeluarkan komitmen baru

demi pendekatan alteratif untuk pendidikan pengungsi yang mencakup pendidikan

dasar dan menengah bagi anak-anak yang tertinggal sekolah, dengan mengikuti

negara Uganda sebagai contoh, karena ia telah memperpanjang Undang-Undang

Pengungsinya pada tahun 2006 tentang hak pendidikan yang sama seperti warga

negaranya.115

Yang kedua, adalah Funding (Pendanaan) yaitu berkomitmen untuk

menyediakan $29 miliar pada September 2019 untuk mendukung pendidikan lebih

114 Ibid,. Hal. 10 115 Ibid,.

Page 14: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

98

dari 25 juta anak, termasuk hampir empat juta anak-anak pengungsi yang belum

bersekolah. Funding ini diberi judul “Education Cannot Wait Fund”. Tujuan

Education Cannot Wait Fund yag diluncurkan ini adalah untuk memobilisasi

pengembangan, kemanusiaan dan tambahan pendanaan untuk pendidikan pada

semua krisis, dimulai dengan anak-anak dan pemuda yang termarginalkan,

termasuk pengungsi, anak-anak terlantar, anak-anak disabilitas dan mereka yang

tinggal di negara-negara konflik. $29 miliar diperlukan dalam tiga tahun pertama

operasi dana untuk meyediakan pendidikan mereka. Pada 2019, pemerintah –

pemerintah negara donor harus memastikan bahwa dan ini disediakan secara adil.

Program ini akan membutuhkan banyak negara donor DAC dan semua negara-

negara BRIC untuk meningkatkan pendanaan yang diperuntukkan bagi pengungsi

dan anak-anak terpinggir lainnya.116

Yang ketiga adalah data, yaitu menempatkan sistem nasional dan global

untuk merekam data pada anak-anak pengungsi Suriah yang belum sekolah terpilah

berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Jutaan anak-anak pengungsi

tidak terdaftar di UNHCR; data yang dapat diandalkan tentang pengungsi dan anak-

anak terlantar yang membutuhkan pendidikan dipilah berdasarkan gender dan

tingkat pendidikan, tidak tersedia. Hampir tidak ada data tentang apakah anak-anak

pengungsi telah belajar di sekolah. Demikian juga pengeluaran untuk pedidikan

pengungsi berdasarkan level pendidikan tidak secara sistematis dilacak dan

transparan dilaporkan.117

116 Ibid,. 117 Ibid,.

Page 15: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

99

Untuk memantau kemajuan hal-hal ini, negara tuan rumah, donor dan PBB

harus bekerjasama untuk mengumpulkan dan mempublikasikan lebih baik data-

data tersebut. Selain itu, negara tuan rumah juga hrus meningkatkan upaya

termasuk anak-anak pengungsi dalam sistem manajemen pendidikan seperti yagn

ada di Chad, Rwanda, dan Yordania. Negara pendonor seharusnya mencatat

pendanaan khusus untuk mendukung pendidikan pengungsi. Upaya oleh beberapa

negara tuan rumah dan badan-badan PBB hingga saat ini menunjukkan bahwa data

yang lebih baik dapat dikumpulkan. Bagaimana mereka mengumpulkannya dan

mengungkapkan sejauh mana masalah pendidikan terdengar, sebagian besar

keputusannya masih bersifat politis. Sampai kita memiliki data yang dapat

dipercaya tentang anak-anak pengungsi yang bersekolah dan belajar, mereka akan

terus diusahakan dalam upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan untuk

pendidikan.

3.2.2 Kerjasama dengan NGO dan INGO

Malala Fund juga bekerjasama dengan beberapa organisasi lokal maupun

internasional non-pemerintah dalam mencapai upayanya mengatasi masalah

pendidikan anak-anak perempuan pengungsi Suriah di Lebanon. Organisasi-

organisasi tersebut membantu Malala Fund dalam bentuk donasi, kampanye,

maupun bantuan langsung seperti sekolah dan fresh money. Pada sub-bab ini akan

dijelaskan kerjasama yang dibangun oleh Malala Fund bersama organisasi lokal

dari Lebanon, Kayany Foundation yang membantu pembangunan sekolah di area

kamp pengungsi serta Spanx by Sara Blakely yang membantu mengkoordinir dan

Page 16: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

100

memfasilitasi donasi yang masuk dari berbagai komunitas yang berdonasi untuk

Malala Fund.

3.2.2.1 Kerjasama dengan organisasi lokal Lebanon Kayany Foundation

Kayany Foundation merupakan organisasi lokal non-pemerintah dari

Lebanon yang berkomitmen untuk membantu memberikan pendidikan dan

menyediakan tempat yang aman untuk anak-anak pengungsi Suriah. Pada 2013

mereka bermitra dengan American University of Beirut dan Kementerian Sosial

Lebanon dan mulai membangun seklah portabel (GHATA) di kamp-kamp

pengungsi Suriah. Hal itu memungkinkan mereka untuk mendapatkan akses

pendidikan formal bagi ribuan anak pengungsi di kamp pengungsian Lembah

Bekaa. Sekolah-sekolah yang di bangun oleh Kayany Foundation adalah

lingkungan belajar yang aman dan bersih yang menawarkan satu kali makan sehari

untuk membantu dari kesulitan kehidupan di kamp pengungsian. Selain itu, sekolah

menawarkan dukungan psikososial kepada siswa dan keluarga mereka.118

118 Malala Education and Vocational Centers, Kayany Foundation, 2016, diakses dalam

http://kayany-foundation.org/malala-education-and-vocational-center/ (02/06/2018, 13.47 WIB)

Page 17: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

101

Gambar 3.3: Malala ketika membuka sekolah untuk anak-anak

perempuan pengungsi Suriah di Lebanon.

Sumber: http://nna-leb.gov.lb/en/show-news/46598/Malala-Yousafzai-celebrates-her-birthday-in-

refugee-camp-in-the-Bekaa-inaugurating-the-first-school-in-her-name

Kerjasama Malala Fund dengan Kayany Foundation dimulai dengan

mendirikan sekolah khusus perempuan pertama bagi para pengungsi Suriah di

Lebanon pada tahun 2015. Kayany Foundation menganggap bahwa Malala Fund

memiliki suara dan komunitas yang didengar oleh seluruh dunia yang

memungkinkan untuk dijadikan contoh pentingnya terus emperjuangkan

pendidikan anak perempuan pengungsi Suriah. Malala Yousafzai merayakan hari

ulang tahunnya yang ke 18 tahun dengan pergi ke sekolah dan bertemu dengan para

siswa baru dan membuka sekolah itu dengan sebuah upacara pemotongan pita.

Sejak saat itu Malala Fund melanjutkan kerjasamanya dengan Kayany Foundation

dan bersama-sama mendirikan sekolah Malala kedua bagi para pengungsi Suriah.

Pada bulan September 2015 juga, Malala Yousafzai mengundang mahasiswa

Suriah dari Malala Education and Vocational Center untuk bergabung dengannya

Page 18: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

102

pada sesi ke-70 Majelis Umum PBB dan untuk peluncuran film ‘He Named Me

Malala’119

Sekolah-sekolah yang dibangun menyediakan pendidikan tingkat

menengah yang berdasarkan kurikulum resmi Lebanon, serta program

perlindungan anak dan wanita yang memperkuat ketahanan terhadap berbagai jenis

eksploitasi dan meningkatka peluang untuk mencari pekerjaan yang berkualitas

serta menghindari pernikahan dini. Sekolah-sekolah ini juga menyediakan

pelatihan keterampilan kerja dan keterampilan melalui kursus melek komputer,

asisten keperawatan, menjahit, bordir, hingga tata rambut dan kosmetik. Kemudian

setelah para siswi mencapai kelulusan, mereka akan menerima sertifikat akreditasi

dari Kementerian Pendidikan dan Pendidikan Tinggi Lebanon.120

Secara lebih rinci, sekolah-sekolah yang dibangun Kayany Foundation

menyediakan pendidikan dasar dan menengah menggunakan kurikulum resmi

Lebanon dengan mata pelajaran yang disediakan untuk kelas 1 hingga 6 termasuk

Bahasa Arab, Bahasa Inggris, ilmu pengetahuan, matematika dan geografi. Di kelas

menengah, siswi menerima mata pelajaran tambahan seperti fisika, biologi, dan

kimia. Program pendidikan di sekolah dasar dirancang untuk memperkealkan

kembali siswa ke kelas mereka masing-masing melalui kelas persiapan. Kemajuan

mereka dipantau dengan melakukan penilaian di dalam kelas secara tertulis dan

lisan dalam dua bulan.

119 Ibid., 120 Ibid.,

Page 19: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

103

Sekolah menengah juga termasuk kursus kejuruan yang meingkatkan daya

layak kerja dan meningkatkan keuntungan pasar kaum muda. Para siswa belajar

keterampilan tambahan yang nantinya dapat membantu mereka di pasar kerja

berkualitas dengan berbagai kursus yang tadi telah disebutkan. Kayany Foundation

juga mengakui pentingnya melindungi anak-anak di saat krisis. Perlindungan anak

adalah komponen penting dari program pendidikan pegungsi, memastikan bahwa

anak-anak, terutama mereka yang telah menyaksikan peristiwa traumatis diberikan

perhatian yang pantas dan perhatian yang mereka butuhkan. Sesi dukungan

psikososial tersebut diberikan pada basis mingguan melalui staf pendidikan di

masing-masing sekolah. Selain itu anak-anak diamati oleh guru dan mereka yang

membutuhkan lebih banyak dukungan psikologis dirujuk ke pekerja sosial yang

menyediakanm manajemen kasus.

Di setiap sekolah, siswa diberikan makanan sehat yang disiapkan oleh para

wanita dari kamp pengungsian sekitar yang telah dilatih oleh American University

of Beirut tentang keamanan makanan, kebersihan dan nutrisi makanan. Makanan

yang disediakan termasuk man’oushi (sandwich tradisional yang baru dipanggang)

dengan produk susu, sayuran, dan buah-buahan musiman. Selain itu para siswi juga

menerima sesi mingguan tentang kebiasaan makan yag sehat dan pentingnya diet

seimbang. Program nutrisi ini dirancang oleh Departemen Gizi dan Ilmu Pangan

dari American University of Beirut. Staf pendidikan di Kayany Foundation yang

direkrut telah melewati wawancara primer, penilaian secara tertulis dan kinerja

dalam kelas. Meskipun demikian, para guru terus menerima pelatihan sepanjang

tahun akademik dari para profesor American University of Beirut. Pelatihan

Page 20: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

104

tersebut mencakup metode-metode lanjutan mengenai perencanaan pelajaran dan

pembelajaran yang berpusat pada anak. Mereka juga diberikan pelatihan mata

pelajaran dan metode mengamati serta bagaimana merujuk anak-anak dengan

trauma.

Penulis menganggap bahwa kerjasama Malala Fund dengan Kayany

Foundation merupakan upaya terbaik yang dilakukan karena sesuai dengan masalah

pendidikan anak-anak perempuan pengungsi Suriah di Lebanon, kurangnya

kapasitas sekolah terutama untuk anak perempuan bisa teratasi. Anak-anak

perempuan juga lebih nyaman dan semangat belajar jika satu sekolah dengan anak

perempuan lain sehingga mereka bisa lebih yakin bahwa perempuan juga

membutuhkan pendidikan lengkap serta berfikir modern demi menciptakan masa

depan yang cerah untuk mereka.

3.2.2.2 Kerjasama dengan Spanx by Sara Blakely Foundation

Spanx by Sara Blakely adalah NGO pemberdayaan perempuan yang

didirikan oleh Sara Blakely, millioner Amerika pendiri perusahaan pakaian dan

kain Spanx. Ia membuat Spanx tidak hanya menjadi perusahaan, tetapi juga

tempatnya berbagi dan membuat aksi-aksi sosial serta mendukung pemberdayaan

perempuan di seluruh dunia. Mereka juga bekerjasama dengan berbagai organisasi

yang mendukung perempuan melalui entrepreneurship, pendidikan dan kesenian.

Dimulai pada tahun 2006, berbagai kegiatan pemberdayaan perempuan dan

advokasi serta kerjasama dengan berbagai organisasi, diantaranya American Heart

Association, One Million Rising, The Giving Pledge, The Empowerment Plan,

Page 21: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

105

Habitat for Humanity, Women’s Empowerment International, Cool Girls, Global

Village Projects: A School for Refugee Girls, Rainbow Villages, Inc., Girls on the

Run, Women for Women International, African’s Womens Development Fund, Let

Girls Learn dan banyak komunitas lainnya, termasuk Malala Fund.121

Spanx memulai kerjasama dengan Malala Fund sejak tahun 2016. Mereka

terinspirasi dari perjalanan Malala, hingga akhirnya menyumbangkan $150.000

untuk mensupport Malala Fund.122 Kemudian Spanx menjadi official partnership

Malala Fund. Kegiatan selanjutnya adalah bekerjasama dengan Malala Fund dalam

mengadakan #GivingTuesday pada 29 November 2017. Mereka mengumpulkan

donasi-donasi dari ribuan dukungan yang masuk dan mereka salurkan untuk

program fasilitas pendidikan bagi anak-anak perempuan pengungsi Suriah di

Lebanon berbasis STEM (Science, Technology, Education, Mathematics),

mengadvokasi diskriminasi gender di Nigeria dan training aktifis untuk anak-anak

perempuan di Pakistan agar mereka bisa menjadi pemimpin.123

Fasilitas berbasis STEM ini dibantu juga oleh Nayla Fahed, salah satu pilot

Gulmakai Network Malala Fund untuk Lebanon yang menciptakan Tabshoura in a

Box. Tabshoura adalah platform pendidikan baru yang bekerja secara independen

dari internet dan listrik yang menyediakan hotspot dimana siswa dapat

menghubungkan komputer dan mengakses sumber belajar digital. Nayla

menginisiasi teknologi baru ini dengan para siswa di organisasinya. Kemampuan

121 Our Journey, Spanx by Sara Blakely Foundation, diakses dalam:

http://www.spanxfoundation.com/journey/ (17/09/2018, 11.00 WIB) 122 Ibid,. 123 We can’t thank you enough, Girls’ education was on the line- and you answered!. Malala Fund,

Diakses dalam: https://blog.malala.org/we-cant-thank-you-enough-3137199e7b3c (17/09/2018,

10.30 WIB)

Page 22: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

106

untuk bekerja tanpa internet atau listrik adalah kunci untuk lingkungan sumber daya

rendah seperti komunitas pengungsi. Kotak ini dilengkapi dengan program

pendidika Tabshoura yang mengajarkan siswa pemecahan masalah, penalaran dan

komunikasi untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis.124 Program e-

learning seperti ini dapat menawarkan jalan kembali untuk para anak-anak

perempuan pengungsi untuk bisa ke kelas dan membuka masa depan mereka untuk

peluang yang lebih besar. Hal ini memberikan platform baru bagi pendidikan anak-

anak perempuan pengungsi Suriah.

3.2.3 Kerjasama dengan perusahaan

Tidak hanya komunitas atau organisasi saja yang turut membantu Malala

Fund dalam upaya mengatasi masalah pendidikan anak-anak perempuan pengungsi

Suriah di lebanon, tetapi juga terdapat perusahaan-perusahaan yang berdonasi dan

menyediakan berbagai layanan untuk membantu pendidikan disana. Pada sub-bab

ini akan dijelaskan bagaimana Apple.Inc sebagai perusahaan raksasa teknologi dan

Celebrity Cruises, perusahaan kapal pesiar dan pariwisata terbesar membantu

Malala Fund.

3.2.3.1 Kerjasama dengan Apple Inc.

Pada 21 Januari 2018, Apple Inc. yang merupakan salah satu perusahaan

teknologi terbesar di dunia bersama Malala Fund mengumumkan dengan press

release bahwa Apple akan menjadi mitra Malala Fund yang akan mendukung upaya

124 Thinking outside the box for refugee girls’ education: Gulmakai Champion pilots a new

educational platform for Syrian refugee girls, Malala Fund, 2018, Diakses dalam:

https://www.malala.org/newsroom/tabshoura (22/09/2018 13.30 WIB) 

Page 23: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

107

Malala untuk mendukung pendidikan perempuan dan mengadvokasi agar mereka

mendapatkan kesempatan belajar yang sama. Dengan dukungan Apple ini Malala

Fund berharap dapat menggandakan jumlah hibah yang diberikan oleh Gulmakai

Network dan memperpanjang program pendanaan ke India dan Amerika Latin juga

dengan tujuan awal memperluas peluang pendidikan menengah ke lebih dari

100.000 anak perempuan.

Page 24: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

108

Gambar 3.4: Malala Yousafzai bersama Tim Cook, CEO Apple Inc.

bersama dua perwakilan anak perempuan pengungsi Suriah di Lebanon.

Sumber: https://www.apple.com/newsroom/2018/01/apple-teams-with-malala-fund-to-

support-girls-education/

Apple Inc. akan membantu Malala Fund dengan akses teknologi, kurikulum

dan penelitian dalam perubahan kebijakan yang dibutuhkan untuk membantu anak

perempuan dimana saja ia bersekolah dan menyelesaikan pendidikan mereka. Tim

Cook, CEO Apple, juga akan bergabung dengan dewan pimpinan Malala Fund.

Malala Yousafzai mengatakan melalui inovasi dan filantropi mereka, Apple telah

membantu mendidik dan memberdayakan orang di seluruh dunia. Apple tahu nilai

investasi pada anak perempuan dan bergabung dengan Malala Fund dalam

perjuangan untuk memastikan semua gadis dapat belajar dan memimpin tanpa rasa

takut.

Tim Cook mengatakan bahwa mereka, Apple Inc. percaya bahwa

pendidikan adalah kekuatan penyetaraan yang hebat dan mereka berbagi komitmen

dengan Malala Fund untuk memberikan setiap gadis kesempatan untuk pergi ke

Page 25: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

109

sekolah. Ia menganggap Malala adalah gadis yang berani untuk memperjuangkan

kesetaraan dan merupakan salah satu tokoh paling inspiratif di zaman kita dan

mereka merasa terhormat untuk membantunya memperluas pekerjaa penting yang

Malala lakukan untuk memberdayakan perempuan di seluruh dunia.125

Tim Cook bertemu Malala Yousafzai ketika Malala sedag belajar di Oxford

University, tepatnya ketika Malala sedang membaca tentang Filsafat, Politik dan

Ekonomi di Lady Margaret Hall Oxford University pada bulan Oktober 2017.

Kemudian mereka berdua memulai kerjasama secara official 4 bulan setelah itu.

Pada 21 Januari 2018 Malala mengajak Tim Cook mengunjungi anak-anak

perempuan pengungsi Suriah di Beirut Lebanon dan berbincang-bincang dengan

mereka tentang pendidikan anak-anak perempuan. Meskipun Tim Cook adalah

seorang CEO dari Apple Inc., ia tidak seperti seorang CEO kebanyakan. Ia hanya

berpakaian rapi dengan kemeja biru pucat, demi menghindari klise kepemimpinan

dan ia juga seseorang dengan pendekatan yang lembut. Sementara itu Malala,

memiliki energi yang tetap yang dirancang oleh kecerdasan tajam dan memiliki

tujuan. Keduanya benar-benar tenang bersama seperti bertemu dengan teman lama.

Apple Inc. yang merupaka raksasa teknologi dunia menawarkan dukungan

pendanaan dan sumber daya untuk kampanye hak-hak perempuan kepada Malala

Fund dalam rangka mewujudkan tujuan dana yang didapatkan untuk 100.000 anak

perempuan di berbagai tempat khususnya Afghaistan, Pakistan, Lebanon, Turki dan

125 Apple Inc., Newsroom, Apple teams with Malala Fund to support girls education, 2018,

diakses dalam https://www.apple.com/newsroom/2018/01/apple-teams-with-malala-fund-to-

support-girls-education/ (03/06/2018, 16:56 WIB)

Page 26: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

110

Nigeria. Angka 100.000 adalah tujuan awal mereka, tetapi mereka tidak akan

berhenti disitu.126

3.2.3.2 Kerjasama dengan Celebrity Cruises.

Celebrity Cruises adalah perusahaan yang melayani perjalanan wisata

dengan menggunakan kapal pesiar. Mereka memberikan pelayanan liburan terbaik

dan juga fokus pada positive lifestyle, kepedulian sosial serta lingkungan. Celebrity

Cruises juga telah terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi dan kegiatan amal

dari beragam komunitas dan bekerja untuk membuat kehidupan masyarakat dunia

lebih baik dan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.127

Sejumlah kegiatan sosial yang mereka lakukan diantaranya adalah bekerja

sama dengan Columbia University untuk pendidikan anak-anak perempuan disana

melalui program STEM. Kemudian mereka juga bekerja sama dengan Red Cross

Barbuda dan komunitas lokal lainnya untuk menyediakan bantuan untuk para

korban Badai Irma dan bekerjasama dengan Mandela Fellowship. Celebrity Cruises

juga melakukan program-program revolusioner yang ramah lingkungan salah

satunya dengan menjadi kapal pesiar pertama dari setiap jalur pelayaran utama yang

berlayar tanpa membawa botol plastik dan sedotan plastik. Mereka juga mengambil

langkah-langkah besar untuk mengurangi konsumsi energi (gas rumah kaca)

126 Independent, News, Education, Malala and Apple Launch Partnership to get at least 100.000

underprivileged girls into school, 2018, diakses dalam

https://www.independent.co.uk/news/education/malala-yousafzai-fund-tim-cook-apple-

underprivileged-girls-education-lebanon-pakistan-afghanistan-a8171031.html (03/06/2018, 17:12

WIB) 127 Celebrity Cares, Celebrity Crusises, Diakses dalam:

https://www.celebritycruises.com/int/about-us/celebrity-cares (17/09/2018, 13.20 WIB)

Page 27: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

111

dengan menggabungkan energi Ultra Bow yang dirancang untuk memotong gas

tersebut lebih efisien dengan air serta pengurangan emisi gas danefisiensi energi

20% lebih besar dari kapal-kapal sebelumnya.128

Demi upayanya untuk membantu mengkampanyekan gerakan-gerakan

lingkungan tersebut, Celebrity Cruises berkomitmen untuk melakukan inisiatif

lingkungan seperti melindungi sumber lingkungan, tindakan preventif terhadap

polusi dan meningkatkan manajemen lingkungan. Celebrity Cruises juga bekerja

sama dengan komunitas-komunitas lingkungan seperti World Wildlife Fund untuk

dedikasinya terhadap konservasi laut serta langkah-langkah berkelanjutan lainnya

untuk laut yang lebih bersih.129

Celebrity Cruises memulai kerjasamanya dengan Malala Fund pada press

release 27 April 2017. Dengan komitmen bersama untuk keragaman, pendidikan

serta kesetaraan gender, mereka bermitra dengan Malala Fund yang misinya adalah

untuk melindungi pendidikan 12 tahun yang aman dan berkualitas untuk anak-anak

perempuan yang ada di seluruh dunia. Karena terinspirasi dari Malala dalam

semangat melanjutkan pendidikan, Celebrity Cruises menjadikan Malala Yousafzai

sebagai ‘Ibu Peri’ untuk hak pendidikan global dari kapal terbaru mereka yang

dikhususkan untuk kampanye sosial berkelanjutan, yang dinamai Celebrity Edge

yang akan memulai debutnya di akhir tahun 2018. Mereka berkomitmen untuk terus

mengungkap rincian tentang kerjasama mereka. Peran ‘Ibu Peri’ yang dibarikan

Malala Fund adalah gelar seumur hidup dan kehormatan. Selama peluncuran kapal

128 Sustainability Efforts, Celebrity Cruises, Diakses dalam:

https://www.celebritycruises.com/int/about-us/sustainability-efforts (17/09/2018, 14.00 WIB) 129 Ibid,.

Page 28: BAB III UPAYA LOBI DAN KERJASAMA MALALA FUND ...eprints.umm.ac.id/53274/4/BAB III.pdfKonsep Global Civil Society pada strategi Lobbying dan Networking yang digunakan oleh penulis dalam

112

Celebrity Edge ‘Ibu Peri’ bertanggung jawab untuk membuka upacara secara

simbolis dengan memecahkan botol diatas haluan dan memimpin upacara.130

Dalam upaya-upaya kerjasama ini penulis melihat komitmen Malala Fund

yang sejalan dengan strategi networking dari Global Civil Society dalam usahanya

bekerjasama menarik aktor-aktor yang memungkinkan untuk membantu mengatasi

masalah pendidikan anak-anak perempuan pengungsi Suriah di Lebanon. Mulai

dari negara-negara pendonor dari DAC, NGO Kayany Foundation, hingga Spanx

by Sara Blakely sebagai INGO yang terus mendukung dengan bantuan donor

hingga fasilitas sekolah yang mereka sediakan. Bantuan-bantuan ini tentu

membantu Malala Fund. Anak-anak perempuan pengungsi Suriah dapat bersekolah

lagi dengan dukungan mereka tanpa harus menghabiskan waktu dan jarak yanngn

jauh untuk pergi ke sekolah karena sudah ada sekolah di lingkungan kamp

pengungsian sehingga mereka dapat belajar dengan efektif.

130 Ibid,.