bab iii stogma3

6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTIKUM 3.1 Hasil Praktikum

Upload: alfiatuz

Post on 10-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

stogma

TRANSCRIPT

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTIKUM

3.1 Hasil Praktikum

3.2 Pembahasan Hasil PraktikumPada praktikum tersebut terlihat beberapa struktur jaringan keras gigi, yaitu enamel dan dentin. Jaringan lunak gigi dalam hal ini adalah pulpa tidak dapat terlihat jelas, hanya ruang pulpa yang sudah kosong, tidak ada syaraf, pembuluh darah, maupun limfe. Serta terlihat adanya karies berupa titik-titik hitam.Gigi secara anatomis, dibagi menjadi mahkota dan akar mahkota dilapisi oleh enamel, yang terdiri dari 95% volume dari kristal hydroxyapathite. Enamel adalah jaringan yang paling keras dalam tubuh manusia. Akar dilapisi oleh sementum, yang terdiri dari 50% volume hydroxyapathite dan matriks kolagen. Dentin, merupakan bagian yang terluas dan membentuk sebagian besar gigi, dilapisi oleh enamel dan sementum. Dentin terdiri 70% mineralisasi dengan kristal hydroxyapathite dan matriks organik terdiri dari sebagian besar kolagen berserat. Pulpa gigi adalah jaringan lunak, yang berfungsi mempertahankan vitalitas gigi, terletak di dalam ruang pulpa yang terbungkus dentin (Dofka, 2000).Enamel dibentuk oleh sel ameloblas, yang berasal dari embryonic germ layer dikenal sebagai jaringan ektodermal. Enamel terdiri dari struktur kristal mineral, 95-98% mengandung bahan inorganik. Hidroksiapatit dalam bentuk kristal latik (crystalline lattice)merupakan jumlah mineral terbesar sehingga enamel merupakan jaringan yang paling keras dari tubuh manusia. Ketebalan lapisan enamel semakin menipis secara berurutan dari bagian insisal/oklusal ke daerah servikal sampai pada batas cement enamel junction. Warna enamel dipengaruhi oleh ketebalan enamel dan warna dentin di bawahnya. Warna translucent berhubungan dengan derajat kalsifikasi dan homogenitas. Struktur enamel lainnya adalah bahan organik 1% dan air 4% dalam ukuran berat dan mineral lainnya serta trace elements dalam jumlah sedikit. Enamel tersusun dari jutaan enamel rods atau enamel prismata yang berjalan dari perbatasan enamel-dentin kepermukaan luar gigi (Lundeen et al.,2000). Pembentukan dentin oleh odontoblas yang berasal dari ektomesenkim. Dentin dan pulpa berasal dari dental papilla benih gigi. Odontoblas terletak pada bagian perifer dentin sebelum enamel dibentuk oleh ameloblas. Dentin adalah jaringan ikat mineral, dan mempunyai karakteristik sebagian besar ditentukan oleh matriks ekstraseluler yang mengalami mineralisasi. Dentin terdiri dari 50% mineral (terutama hydroxyapathite), matriks organik 30% dan air 20%. Distribusi konstituen ini bervariasi di berbagai bagian dan jenis dentin. Proses pembentukan dentin disebut dentinogenesis. Dentin primer, selama fase pembentukan dentin secara fisiologis dan merupakan bagian terbesar dari struktur gigi. Dentin matriks secara bertahap terorganisasi dan mengalami mineralisasi. Dentin merupakan jaringan hidup mengandung odontoblas, prosesus odontoblas dan dentin matriks yang dibentuk oleh kolagen dan kompleks mukopolisakarida. Kolagen berperan sebagai matriks dari mineral. Badan sel odontoblas terbentang di perifer permukaan pulpa. Komposisi dentin terdiri dari bahan inorganik 75% dalam bentuk kristal hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2), bahan organik berupa serabut kolagen terutama kolagen tipe I dan tipe V (dalam jumlah sedikit) sebesar 20%, sedangkan 5% air dan bahan lain. Kandungan mineral pada dentin lebih kecil dibanding enamel tetapi lebih banyak jika dibandingkan sementum dan tulang (Lundeen, .et al.,2000). Komponen dentin (gambar 3.1) menyerupai tulang, tidak mengandung pembuluh darah sehingga tidak dapat remodeling. Proses kalsifikasi berlangsung secara lambat gigi vital. Karakteristik dentin manusia adalah 20-30% volume dentin mengandung tubulus yang merupakan tempat prosesus odontoblas, berjalan dari dentino enamel junction/ cemento enamel junction kearah pulpa berbentuk huruf S, menyempit di bagian koronal makin ke pulpa semakin lebar. Bagian lateral Tubulus mempunyai cabang dari prosesus odontoblas utama yang merupakan jalur pergerakan bahan antara prosesus dan matriks. Arah cabang tersebut mempengaruhi fibril kolagen di dalam dentin intertubular (Lundeen, .et al., 2000). Tubulus dentin dibatasi dentin peritubular. Matriks peritubular dentin berbeda dengan intertubular. Sedangkan jumlah fibril kolagen pada peritubular dentin lebih sedikit tetapi mengandung lebih banyak sulfat proteoglikan, sehingga matriks peritubular lebih mudah larut oleh asam. Jumlah mineral pada intertubular lebih banyak menyebabkan lebih keras sehingga gigi lebih kuat (Lundeen, .et al., 2000). Jaringan pulpa berasal dari sel-sel ektomesenkhim. Jaringan ini disebut pulpa gigi setelah sel-selnya matang dan dentin telah terbentuk (Walton&Torabinejad,1996). Jaringan pulpa membentuk, mendukung dan dikelilingi dentin dan bagian tepi dikelilingi oleh lapisan selular dari odontoblas dentin. Jaringan pulpa terdiri dari jaringan ikat lunak mengandung pembuluh darah dan saraf, dan berfungsi mempertahankan vitalitas kompleks dentin-pulpa. Jenis sel paling banyak adalah fibroblas, selain itu juga mengandung sel endotel, serabut saraf, sel mesenchymal dan berbagai sel imunokompeten (Goldberg & Smith 2004).