bab iii sayyid sabiq dan pemikirannya...

25
34 BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA TENTANG PERSYARATAN SUCI BAGI BARANG YANG DIJADIKAN OBYEK JUAL BELI A. Biografi, Karya dan Pemikiran Hukum Sayyid Sabiq 1. Biografi Sayyid Sabiq Sayyid Sabiq lahir di di Istanha, Distrik al-Bagur, Propinsi al- Munufiah, Mesir, tahun 1915. Ulama kontemporer Mesir yang memiliki reputasi internasional di bidang fikih dan dakwah Islam, terutama melalui karyanya yang monumental, Fiqh as-Sunnah (Fikih Berdasarkan Sunah Nabi). 1 Nama lengkapnya adalah Sayyid Sabiq Muhammad at-Tihamiy. la lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan Husna Ali Azeb di desa Istanha (sekitar 60 km di utara Cairo). Mesir. At- Tihamiy adalah gelar keluarga yang menunjukkan daerah asal leluhurnya, Tihamah (dataran rendah Semenanjung Arabia bagian barat). Silsilahnya berhubungan dengan khalifah ketiga, Utsman bin Affan (576-656). Mayoritas warga desa Istanha, termasuk keluarga Sayyid Sabiq sendiri, menganut Mazhab Syafi'i. 2 Sesuai dengan tradisi keluarga Islam di Mesir pada masa itu, Sayyid Sabiq menerima pendidikan pertamanya pada kuttab (tempat 1 http://media.isnet.org/islam/Mengapa/Sabiq html , diakses tanggal 23 April 2006 2 Abdul Aziz Dahlan, et. al, (editor), Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997, Jilid 5, hlm. 1614.

Upload: duongtuong

Post on 12-Mar-2018

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

34

BAB III

SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA

TENTANG PERSYARATAN SUCI BAGI BARANG YANG

DIJADIKAN OBYEK JUAL BELI

A. Biografi, Karya dan Pemikiran Hukum Sayyid Sabiq

1. Biografi Sayyid Sabiq

Sayyid Sabiq lahir di di Istanha, Distrik al-Bagur, Propinsi al-

Munufiah, Mesir, tahun 1915. Ulama kontemporer Mesir yang memiliki

reputasi internasional di bidang fikih dan dakwah Islam, terutama melalui

karyanya yang monumental, Fiqh as-Sunnah (Fikih Berdasarkan Sunah

Nabi).1

Nama lengkapnya adalah Sayyid Sabiq Muhammad at-Tihamiy. la

lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

Husna Ali Azeb di desa Istanha (sekitar 60 km di utara Cairo). Mesir. At-

Tihamiy adalah gelar keluarga yang menunjukkan daerah asal leluhurnya,

Tihamah (dataran rendah Semenanjung Arabia bagian barat). Silsilahnya

berhubungan dengan khalifah ketiga, Utsman bin Affan (576-656).

Mayoritas warga desa Istanha, termasuk keluarga Sayyid Sabiq sendiri,

menganut Mazhab Syafi'i.2

Sesuai dengan tradisi keluarga Islam di Mesir pada masa itu,

Sayyid Sabiq menerima pendidikan pertamanya pada kuttab (tempat

1http://media.isnet.org/islam/Mengapa/Sabiq html, diakses tanggal 23 April 2006 2Abdul Aziz Dahlan, et. al, (editor), Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: PT Ichtiar

Baru Van Hoeve, 1997, Jilid 5, hlm. 1614.

Page 2: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

35

belajar pertama tajwid, tulis, baca, dan hafal Al-Qur'an). Pada usia antara

10 dan 11 tahun, ia telah menghafal Al-Qur'an dengan baik, Setelah itu, ia

langsung memasuki perguruan al-Azhar di Cairo dan di sinilah ia

menyelesaikan seluruh pendidikan formalnya mulai dari tingkat dasar

sampai tingkat takhassus (kejuruan). Pada tingkat akhir ini ia memperoleh

asy-Syahadah al-'Alimyyah (1947), ijazah tertinggi di Universitas al-Azhar

ketika itu, kurang lebih sama dengan ijazah doktor.3

Meskipun datang dari keluarga penganut Mazhab Syafi'i, Sayyid

Sabiq mengambil Mazhab Hanafi di Universitas al-Azhar. Para mahasiswa

Mesir ketika itu cenderung memilih mazhab ini karena beasiswanya lebih

besar dan peluang untuk menjadi pegawai pun lebih terbuka lebar. Ini

merupakan pengaruh Kerajaan Turki Usmani (Ottoman), penganut

Mazhab Hanafi, yang de facto menguasai Mesir hingga tahun 1914.

Namun demikian, Sayyid Sabiq mempunyai kecenderungan suka

membaca dan menelaah mazhab-mazhab lain.4

Di antara guru-gurunya adalah Syekh Mahmud Syaltut dan Syekh

Tahir ad-Dinari, keduanya dikenal sebagai ulama besar di al-Azhar ketika

itu. Ia juga belajar kepada Syekh Mahmud Khattab, pendiri al-Jam'iyyah

asy-Syar'iyyah li al-'Amilin fi al-Kitab wa as-Sunnah (Perhimpunan

Syariat bagi Pengamal Al-Qur'an dan Sunah Nabi). Al-Jam'iyyah ini

3Ibid 4http://media.isnet.org/islam/Mengapa/Sabiq html, diakses tanggal 23 April 2006

Page 3: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

36

bertujuan mengajak umat kembali mengamalkan Al-Qur'an dan sunah

Nabi SAW tanpa terikat pada mazhab tertentu.5

Sejak usia muda, Sayyid Sabiq dipercayakan untuk mengemban

berbagai tugas dan jabatan, baik dalam bidang administrasi maupun

akademi. Ia pernah bertugas sebagai guru pada Departemen Pendidikan

dan Pengajaran Mesir. Pada tahun 1955 ia menjadi direktur Lembaga

Santunan Mesir di Mekah selama 2 tahun. Lembaga ini berfungsi

menyalurkan santunan para dermawan Mesir untuk honorarium imam dan

guru-guru Masjidilharam, pengadaan kiswah Ka'bah, dan bantuan kepada

fakir-miskin serta berbagai bentuk bantuan sosial lainnya. la juga pernah

menduduki berbagai jabatan pada Kementerian Wakaf Mesir. Di

Unversitas al-Azhar Cairo ia pernah menjadi anggota dewan dosen.6

Ia mendapat tugas di Universitas Jam'iah Umm al-Qura, Mekah.

Pada mulanya, ia menjadi dewan dosen, kemudian diangkat sebagai ketua

Jurusan Peradilan Fakultas Syariat (1397-1400 H) dan direktur

Pascasarjana Syariat (1400-1408 H). Sesudah itu, ia kembali menjadi

anggota dewan dosen Fakultas Usuluddin dan, mengajar di tingkat

pascasarjana. Sejak muda ia juga aktif berdakwah melalui ceramah di

masjid-masjid pengajian khusus, radio, dan tulisan di media massa.

Ceramahnya di radio dan tulisannya di media massa dapat dibaca dan

dikaji.7

5Ibid, hlm. 1614 6Ibid 7http://media.isnet.org/islam/Mengapa/Sabiq html, diakses tanggal 23 April 2006

Page 4: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

37

la tetap bergabung dengan al-Jam'iyyah asy-Sy-ar'iyyah li al-

'Amilin fi al-Kitab wa as-Sunnah. Pada organisasi ini ia mendapat tugas

untuk menyampaikan khotbah Jumat dan mengisi pengajian-pengajiannya.

la pun berusaha mengembangkan organisasi tersebut, termasuk di desanya

sendiri, Istanha. la juga pernah dipercayakan oleh Syekh Hasan al-Banna

(1906-1949), pendiri Ikhwanul Muslimin (suatu organisasi gerakan Islam

di Mesir) untuk mengajarkan fikih Islam kepada anggotanya. Bahkan,

karena menyinggung persoalan politik dalam dakwahnya, ia sempat

dipenjarakan bersama sejumlah ulama Mesir di masa pemerintahan Raja

Farouk (1936-1952) pada tahun 1949 dan dibebaskan 3 tahun kemudian.

Di desa Istanha ia mendirikan sebuah pesantren yang megah. Guru-

gurunya diangkat dan digaji oleh Universitas al-Azhar. Karena jasanya

dalam mendirikan pesantren ini dan sekaligus penghargaan baginya

sebagai putra desa, al-Jam'iyyah asy-Syar'iyyah li al-'Amilin fi al-Kitab wa

as-Sunnah, pengelola pesantren, menamakan pesantren Ma'had as-Sayyid

Sabiq al-Azhari (Pesantren Sayyid Sabiq Ulama al-Azhar).8

Di tingkat internasional ia turut berpartisipasi dalam berbagai

konferensi dan diundang memberikan ceramah ke berbagai negara di Asia,

Afrika, Eropa, dan Amerika.9

2. Karya-karyanya

Sayyid Sabiq menulis sejumlah buku yang sebagiannya beredar di

8Ibid 9Ibid, hlm. 1615.

Page 5: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

38

dunia Islam, termasuk di Indonesia, antara lain:

1. Al-Yahud fi al-Qur'an (Yahudi dalam Al-Qur'an),

2. 'Anasir al-Quwwah fi al-lslam (Unsur-Unsur Dinamika dalam Islam),

3. Al-'Aqa'id at-Islamiyyah (Akidah Islam),

4. Ar-Riddah (Kemurtadan),

5. As-Salah wa at-Taharah wa al-Wudu' (Salat, Bersuci, dan Berwudu),

6. As-Siyam (Puasa),

7. Baqah az-Zahr (Karangan Bunga),

8. Da'wah al-lslam (Dakwah Islam),

9. Fiqh as-Sunnah (Fikih Berdasarkan Sunah Nabi),

10. Islamuna (Keislaman Kita),

11. Khasa'is asy-Syari'h al-Islamiyyah wa Mumayyizatuha (Keistimewaan

dan Ciri Syariat Islam),

12. Manasik al-Hajj wa al-'Umrah (Manasik Haji dan Umrah).

13. Maqalat Islamiyyah (Artikel-Artikel Islam),

14. Masadir at-Tasyri' al-lslami (Sumber-Sumber Syariat Islam).

15. Taqalid Yajib 'an Tazul Munkarat al-Afrah (Adat Kebiasaan: Wajib

Menghilangkan Berbagai Kemungkaran Sukaria).10

Sebagian dari buku-buku ini telah diterjemahkan ke bahasa asing,

termasuk bahasa Indonesia. Namun, yang paling populer di antaranya

adalah Fiqh as-Sunnah. Buku ini telah dicetak ulang oleh berbagai

percetakan di Mesir, Arab Saudi, dan Libanon. Buku ini juga sudah

10http://media.isnet.org/islam/Mengapa/Sabiq html, diakses tanggal 23 April 2006

Page 6: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

39

diterjemahkan ke berbagai bahasa dunia, seperti Inggris, Perancis, Urdu,

Turki, Swawahili, dan Indonesia.11

Fiqh as-Sunnah mempunyai pengaruh yang luas di dunia Islam.

Nasiruddin al-Albani, muhadis dari Suriah, memandangnya sebagai buku

terbaik dari segi sistematika penulisan dan bahasanya. Meskipun ia

mengkritik sebagian hadisnya. Ahli fikih Mesir, Yusuf al-Qardawi, juga

mengakui keutamaan buku ini. Menurut keterangannya, ketika bagian

"salat dan bersuci" baru terbit, buku ini telah memberikan pengaruh besar

untuk menggunakan dalil-dalil Al-Qur' an dan sunnah Nabi SAW secara

langsung. Di Indonesia buku ini termasuk buku sumber di Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) dan Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS).

Buku ini juga menjadi salah satu rujukan Komisi Fatwa dan Hukum MUI,

Kompilasi Hukum Islam, dan para penceramah.12

3. Pemikiran Hukum Sayyid Sabiq

Sayyid Sabiq seorang ulama yang bersikap moderat, menolak

paham yang menyatakan tertutupnya pintu ijtihad. Dalam menetapkan

hukum, ia senantiasa merujuk langsung pada al-Qur'an dan sunnah Nabi

Saw, tanpa terikat pada mazhab tertentu, sehingga tidak jarang ia

mengemukakan pendapat para ulama yang disertakan dengan dalilnya

tanpa melakukan tarjih (menguatkan salah satu dan dua dalil). Lebih dari

11Ibid 12http://media.isnet.org/islam/Mengapa/Sabiq html, diakses tanggal 23 April 2006

Page 7: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

40

itu , menurutnya setiap orang boleh memilih pendapat dan pemahaman

yang lebih mudah dan ringan bagi dirinya.13

Sikap tersebut terlihat Jelas dari beberapa pokok pikirannya dari

berbagai aspek pemahamannya tentang Islam. Dari beberapa pokok

pikiran ia tersebut, penulis tidak bisa mengemukakan semuanya dalam

pembahasan ini. Namun, hanya beberapa pokok pikiran saja yakni

mengenahi risalah Islam, al-Qur'an, Hadis, ijtihad dan perundangan Islam

(fiqh).

a. Pandangan Sayyid Sabiq tentang Risalah Islam

Menurut pandangan Sayyid Sabiq, risalah Islam bukanlah

merupakan risalah setempat suatu generasi atau suku bangsa

sebagaimana halnya risalah-risalah yang sebelumnya. Tetapi Islam

adalah risalah yang universal mencakup seluruh umat manusia, sampai

akhirnya bumi dan segala isinya ini diambil kembali oleh Allah,

tidaklah ia tertentu bagi suatu masa. Allah berfirman:

تبارك الذي نزل الفرقان على عبده ليكون للعالمني نذيرا )1: الفرقان(

Artinya: Maha Suci Allah yang telah menurunkan al-Qur'an kepada

hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam". (QS. Al-Furqan: 1).14

13http://media.isnet.org/islam/Mengapa/Sabiq html, diakses tanggal 23 April 2006 14Yayasan Penterjemah/Pentafsir al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Surabaya:

DEPAG RI, 1978, hlm. 559.

Page 8: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

41

Dan firman-Nya:

وما أرسلناك إلا كافة للناس بشريا ونذيرا ولكن أكثر الناس )28: سبأ ( يعلمونال

Artinya: Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat

manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. Saba: 28).15

Di antara alasan-alasan yang membuktikan universal dan

meliputi risalah ini adalah sebagai berikut:16

1. Tidak di jumpai di dalamnya hal-hal yang sulit untuk di percaya

atau sukar pelaksanaannya. Firman Allah:

رسالع بكم ريدال يو رسالي بكم الله ريد185: البقرة (ي(

Artinya: Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu (QS. al-Baqarah: 185).17

2. Bahwa hal-hal yang tidak terpengaruh oleh perubahan tempat dan

waktu seperti soal akidah dan ibadah diterangkan dengan

sempurna dan terperinci dan di jelaskan dengan keterangan-

keterangan lengkap sehingga tidak usah ditambah atau di kurangi

lagi. Sementara hal-hal yang menyangkut soal peradaban, urusan

politik dan peperangan, datang secara global atau garis besarnya,

agar dapat mengikuti kepentingan manusia di setiap saat dan dapat

15Ibid., hlm. 688. 16http://media.isnet.org/islam/Mengapa/Sabiq html, diakses tanggal 23 April 2006 17Yayasan Penterjemah/Pentafsir al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, op. cit,

hlm. 45.

Page 9: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

42

menjadi pedoman bagi para pemimpin dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan.18

3. Semua ajaran yang terdapat di dalamnya, maksudnya tidak lain

hanyalah untuk menjaga agama, jiwa, akal, keturunan dan harta.

Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh risalah Islam ialah

membersihkan dan mensucikan jiwa dengan jalan mengenal Allah

serta beribadat kepadanya dan mengkokohkan hubungan antara

sesama manusia serta menegakkannya di atas dasar kasih sayang,

persamaan dan keadilan sehingga dengan demikian tercapailah

kebahagiaan manusia baik di dunia maupun akhirat.19

b. Pandangan Sayyid Sabiq tentang al-Qur'an

Menurut pandangan ia, al-Qur'an adalah kitab suci dan undang-

undang dasar utama yang mengungkapkan kebenaran agama dan

menggariskan tata kehidupan individu, keluarga dan masyarakat.

Dalam suatu negara al-Qur'an memberikan dorongan dan motivasi agar

bangsanya bangkit dan giat membangun supaya menjadi bangsa yang

kuat dan hanya al-Qur'an yang selalu memberikan semangat baru pada

jiwa seseorang. Tidak ada suatu ilmu yang dapat memberikan sinar

penerang pada akal, yang dapat membersihkan Jiwa, menghidupkan

hati, dapat menunjukkan hati manusia siapa penciptanya dan yang bisa

18http://media.isnet.org/islam/Mengapa/Sabiq html, diakses tanggal 23 April 2006 19Ibid

Page 10: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

43

menyamai al-Qur''an. Oleh karena itu, mempelajari al-Qur'an sangatlah

penting.20

Menurutnya pula al-Qur'an itu mengandung serta menghimpun

hal-hal yang amat diperlukan manusia baik yang berupa soal-soal

peribadatan, adab kesopanan, cara bermuamalah (hubungan antara

sesama manusia seperti berdagang dan sebagainya), juga soal-soal

ketentuan yang pasti seperti ikatan perjanjian dan lain-lain. Al-Qur'an

satu-satunya ajaran yang pasti dapat menjamin untuk dapat

membentuk pribadi manusia yang luhur, keluarga yang utama,

masyarakat yang harmonis dan baik, pemerintah yang adil, alat

kekuatan yang kokoh yang dapat menegakkan kebenaran dan keadilan,

melenyapkan penganiayaan, menghilangkan permusuhan dan

perselisihan dan sebagainya.21

c. Pandangan Sayyid Sabiq tentang Hadis

Menurut ia yang di maksud dengan hadis adalah perkataan,

perbuatan dan ketetapan-ketetapan rasul yang merupakan sumber

kedua setelah al-Qur'an yang menjelaskan tentang akidah Islam, cara-

cara ibadah, adab, syari'at dan ajaran-ajarannya. Hadis juga bisa

menentukan hukum-hukum yang belum di jelaskan dalam al-Qur'an.

Hal ini telah di sepakati oleh para ulama bahkan mereka berpendapat

20Sayyid Sabiq, al-Nasir al-Quwwah fi al-Islam, terj. Haryono S. Yusuf, "Unsur-

unsur Dinamika dalam Islam", Jakarta: 1981, hlm. 83. 21Sayyid Sabiq, al-Aqidah al-Islamiyah, terj. Mahyuddin Syaf, "Aqidah Islam",

Bandung: CV. Diponegoro, 1996, hlm 274

Page 11: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

44

seyogyanya hadis itu betul-betul diperhatikan. Untuk itu hendaknya

ada suatu kelompok yang menanganinya secara khusus,

menyimpulkan, mengklasifikasikan, mengadakan penelitian atas

seluruh hadis dalam rangka menentukan mana yang dapat di terima

dan mana yang harus ditolak. Usaha ini harus dilaksanakan secara

sungguh-sungguh sehingga tidak ada kesempatan bagi orang yang

menentangnya untuk melaksanakan kehendaknya walaupun kelompok

yang menentang itu telah mengeluarkan biaya yang sangat besar

karena itu perlu dibentuk panitia khusus yang terdiri dari ahli-ahli

hadis yang "bertugas;

1. Mengumpulkan hadis-hadis shahih dalam satu daftar.

2. Mengklasifikasikan dalam bentuk bab-bab.

3. Menjelaskannya dengan cara yang mudah, sederhana serta sesuai

dengan kondisi dan memelihara lafal-lafal bahasa Arabnya.

4. Dapat menyepakati adanya perbedaan yang tidak prinsip antara

beberapa hadis

5. Dalam menjelaskan hadis harus ada pengkhususan atau

pembidangan.

Ahli akidah menjabarkan hadis-hadis yang berhubungan

dengan keimanan dan aspek-aspeknya. Ahli fiqh menjelaskan hadis-

hadis yang berkaitan dengan hukum dan sebagainya. Hal ini dilakukan

Page 12: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

45

karena untuk menghindari adanya perbedaan-perbedaan yang tidak

prinsipil.22

d. Pandangan Sayyid Sabiq tentang Ijtihad

Menurut ia ijtihad selamanya perlu dilakukan untuk

mengantisipasi perkembangan zaman. Ia menolak paham yang

menyatakan tertutupnya pintu ijtihad. Taqlid hanyalah penghalang

kemajuan bagi akal. Melalui penulisan kitab Fiqh al-Sunnah,

gambaran yang benar tentang fiqh Islam disertai dengan dalil yang

shahih, menghapuskan rasa fanatisme mazhab di kalangan umat Islam

dan menghilangkan anggapan tertutupnya pintu ijtihad.23

Menurutnya, setiap orang bebas beramal menurut ijtihad dan

mazhabnya masing-masing. Seseorang yang mampu berijtihad wajib

melakukan ijtihad untuk mengetahui hukum syari'at dari sumbernya

tanpa terikat kepada mazhab tertentu. Orang awam boleh bertaklid

kepada salah satu dari keempat mazhab (Syafi'i, Hambali, Hanafi, dan

Maliki) atau mengikuti pendapat seorang mujtahid (ahli ijtihad) yang

dapat diterimanya.24

e. Pandangan Sayyid Sabiq tentang Perundangan Islam (fiqh)

Menurutnya, perundangan Islam merupakan salah satu aspek

dari segi-segi terpenting yang di kandung oleh risalah Islam dan

mewakili bidang praktis dari risalah ini. Perundangan mengenai agama

22Sayyid Sabiq, Al-Nasr, op cit, hlm. 85. 23Dewan Redaksi Easiklopedi Hukum Islam, loc.cit. 24Ibid.,

Page 13: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

46

semata seperti hukum-hukum ibadat, tidaklah terbit kecuali dari wahyu

Allah kepada Nabi baik berupa kitab, sunnah, atau hasil ijtihad yang di

setujuinya.25

Pembahasan di sini akan diarahkan pada pendalaman nash-nash

yang berhubungan dengan ibadah, halal haram dan ketentuan

ketentuan hukum lainnya. Dalam hal ini harus di hindari adanya

pembahasan masalah-masalah yang tidak mungkin terjadi. Sedangkan

masalah-masalah yang tidak ada nashnya, haruslah di pertimbangkan

dari segi baik dan buruknya. Adapun perundangan politik dan

peperangan, maka Rasulullah Saw. disuruh untuk merundingkannya.

Kadang-kadang ia mempunyai pendapat, tetapi menariknya kembali

dan menerima pendapat para sahabat, sebagaimana terjadi di waktu

perang Badar dan Uhud.26

Demikian pula para sahabat, mereka mendatangi Nabi Saw.

menanyakan kepadanya hal-hal yang mereka tidak ketahui dan

meminta penjelasan mengenai makna kata-kata yang tidak jelas,

sambil mengemukakan pengertiannya menurut pemahaman mereka

sendiri. Maka kadang-kadang Nabi menyetujui pengertian itu, dan

kadang-kadang ditunjukannya letak kesalahan pendapat itu.27

Perkataan-perkataan umum yang telah diletakkan Islam, guna

menjadi pedoman bagi kaum muslimin adalah:

1. Melarang membahas peristiwa yang belum terjadi sampai ia terjadi.

25Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, Juz I, Kairo: Maktabah Dar al-Turas, tth, hlm. 7. 26Ibid, hlm. 8. 27Ibid

Page 14: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

47

يا أيها الذين آمنوا ال تسألوا عن أشياء إن تبد لكم تسؤكم وإن هنألوا عست غفور اللها وهنع فا اللهع لكم دبآن تل القرزني ا حني

ليم101: املائدة (ح( Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan

semua perkara, karena bila diterangkan kepadamu, nantikamu akan menjadi kecewa. Tapi bila kamu menanyakan itu ketika turunnya al-Qur'an, tentulah kamu akan di beri penjelasan, kesalahan itu telah diampuni Allah dan Allah Maha Pengampun lagi Penyayang. (Q.S. al-Maidah: 101).28

2. Menjauhi banyak tanya dan masalah-masalah pelik

مان حدثنا جرير عن منصور عن الشعبي عن وراد مولى حدثنا عثالمغرية بن شعبة عن المغرية بن شعبة قال قال النبي صلى الله عليه

ل وإضاعة المال وسلم إن الله كره لكم قيل وقال وكثرة السؤا 29) رواه البخارى(

Artinya: Telah mengabarkan kepada kami dari Usman dari Jarir dari

Mansyur dari asy-Sya'biy dari Warad Maula al-Mughirah bin Syu'bah dari al-Mughirah bin Syu'bah berkata: Nabi Saw. bersabda: Sesungguhnya Allah membenci banyak debat, banyak tanya dan menyia-nyiakan harta. (H.R. al-Bukhari).

3. Menghindarkan pertikaian dari perpecahan di dalam agama. firman

Allah:

)103: آل عمران (واعتصموا بحبل الله جميعا وال تفرقوا

28Yayasan Penterjemah/Pentafsir al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, op. cit,

hlm. 179. 29Al-Imam Abu Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn al-Mugirah ibn Bardizbah al-

Bukhari, Sahih al-Bukhari, Beirut Libanon: Dar al-Fikr, 1410 H/1990 M, Juz II, hlm. 71.

Page 15: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

48

Artinya: Hendaklah kamu sekalian berpegang teguh pada tali Allah dan janganlah kalian berpecah belah. (Q.S. Ali Imran: 103).30

4. Mengembalikan masalah-masalah yang di perselisihkan itu kepada al-

Qur'an dan sunnah. Firman Allah:

ه ذلكم الله ربي عليه وما اختلفتم فيه من شيء فحكمه إلى الله أنيبإليو كلتو10: الشورى (ت(

Artinya: Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusannya

kepada Allah. itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nyalah aku bertawakkal dan kepada-Nyalah aku kembali. (Q.S. asy-Syura: 10).31

Masalah-masalah keagamaan telah dinyatakan menurut patokan-

patokan ini, begitu juga masalah-masalah yang akan di gunakan sebagai

pedoman atau hakim jelas diketahui. Oleh karena itu, maka tidak ada alasan

untuk berselisih yang tidak ada faedahnya sama sekali.

Firman Allah:

)176: البقرة (وإن الذين اختلفوا في الكتاب لفي شقاق بعيد Artinya: Dan orang-orang yang berselisih tentang adanya kitab,

sungguh mereka berada dalam kesesatan yang jauh". (Q.S. al-Baqarah: 176).32

30Yayasan Penterjemah/Pentafsir al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, op. cit,

hlm. 93. 31Ibid, hlm. 784. 32Ibid, hlm. 43.

Page 16: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

49

B. Pendapat Sayyid Sabiq tentang Persyaratan Suci Bagi Barang yang di

jadikan Obyek jual Beli

Sayyid Sabiq membahas masalah jual beli dalam kitabnya yang

berjudul Fiqh al-Sunnah jilid III, yang dimulai pada halaman 146 sampai

dengan halaman 185.33

Menurut Sayyid Sabiq, agar jual beli menjadi sah, diperlukan

terpenuhinya syarat-syarat sebagai berikut: di antaranya yang berkaitan

dengan orang yang berakad, yang berkaitan dengan yang diakadkan atau

tempat berakad, artinya harta yang akan dipindahkan dari kedua belah pihak

yang melakukan akad, sebagai harga atau yang dihargakan.34

Menurut Sayyid Sabiq, untuk orang yang melakukan akad disyaratkan:

berakal dan dapat membedakan (memilih). Akad orang gila, orang mabuk,

anak kecil yang tidak dapat membedakan (memilih) tidak sah. Menurut Sayyid

Sabiq jika orang gila dapat sadar seketika dan gila seketika (kadang-kadang

sadar dan kadang-kadang gila), maka akad yang dilakukannya pada waktu

sadar dinyatakan sah, dan yang dilakukan ketika gila, tidak sah. Sedangkan

akad anak kecil yang sudah dapat membedakan dinyatakan valid (sah), hanya

kevalidannya tergantung kepada izin walinya. Sebagaimana yang diterangkan

dalam Kitabnya:

33Terjemahan Fiqih Sunnah ini menggunakan terjemahan Mahyuddin Syaf 34Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, Kairo: Maktabah Dar al-Turas, tth, Juz III, hlm. 150

Page 17: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

50

2(طهارة العني ) 1 (:املعقود عليه فيشترط فيه ستة شروطاوام () 5(القدرة على تسليمة ) 4(ملكيه العاقد له ) 3(اإلنتفاع به

35 املبيع مقبوضا كون) 6(العلم به

Artinya: Adapun tentang syarat barang yang diakadkan ada enam

yaitu (1) bersihnya barang. (2) dapat dimanfaatkan. (3) milik orang yang melakukan akad. (4) mampu menyerahkannya. (5) mengetahui. (6) barang yang diakadkan ada di tangan.

Sayyid Sabiq menjelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

Pertama: bersihnya barang

Untuk ini, berdalilkan kepada hadis Jabir, bahwasanya ia mendengar

Rasulullah bersabda:

بن أبي حدثنا قتيبة حدثنا الليث عن يزيد بن أبي حبيب عن عطاءضي اللهدالله ربن عابر بج ناح عبرهنول الله عسر معس هأن

لى اللهص ولهسرو ح إن اللهالفت امكة عبم وهقول وي لمسه وليع ر والأصنام فقيل يا رسول الله حرم بيع الخمر والميتة والخنزي

لودا الجبه نهديو فنا السطلى بها يهة فإنتيالم ومحش تأيأر امرح وفقال لا ه اسا النبه بحصتسي36) رواه البخاري(و

Artinya; Telah mengabarkan kepada kami dari Qutaibah dari al-Laits

dari Yazid bin Abi Habib dari 'Atha' bin Abi Rabah dari Jabir bin 'Abdullah ra telah mendengar Rasulullah Saw. Bersabda: tahun pembukaan di Makkah: sesungguhnya Allah mengharamkan jual-beli khamer (minuman keras), bangkai, babi dan berhala" Kemudian seseorang bertanya: "Bagaimana tentang lemak bangkai, karena banyak yang menggunakannya sebagai pelapis perahu dan, meminyaki

35 Ibid, hlm. 150 36Al-Imam Abu Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn al-Mugirah ibn Bardizbah al-

Bukhari, Sahih al-Bukhari, Juz 3, Beirut Libanon: Dar al-Fikr, 1410 H/1990 M, hlm. 35.

Page 18: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

51

kulit dan untuk bahan bakar lampu?" Rasulullah SAW. menjawab: "Tidak boleh, semua itu adalah haram". (H.R. al-Bukhari)

Ditanyakannya: "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan syuhum

(lemak-lemak) bangkai yang digunakan untuk melem perahu-perahu,

meminyaki kulit-kulit dan dijadikan sebagai bahan bakar lampu orang-orang?"

Rasulullah menjawab: ال هو حرام (Tidak, dia tetap haram).

Kata dia dalam ucapan Rasulullah saw. kembali kepada jual beli.

Dengan alasan, bahwa jual beli seperti yang dicerca oleh Rasulullah terhadap

orang Yahudi dalam hadits itu sendiri. Atas dasar ini mengambil manfaat dari

syuhum bangkai bukan untuk jual beli dibolehkan. Seperti untuk memberi

minyak pada kulit-kulit, dijadikan bahan bakar penerangan dan keperluan-

keperluan lain yang bukan untuk dimakan atau yang masuk ke tubuh

manusia.37

Sayyid Sabiq mengutip pendapat Ibnu Al Qayyim dalam kitab

A'laamul Muwaqqi'in yang menulis: Bahwa sabda Rasulullah yang

mengatakan haram (seperti pada hadits di atas) terdapat dua pendapat.

1. Mengatakan bahwa semua perbuatan ini haram.

2. Mengatakan: bahwa menjualbelikannya haram, sekalipun si pembeli

menggunakannya untuk kepentingan yang sama.

Sayyid Sabiq mengajukan pertanyaan, sekarang timbul pertanyaan:

Adakah dapat terjadi jual beli untuk kepentingan tersebut, atau hanya

memanfaatkannya saja? Sayyid Sabiq menjawab dengan mengutip kembali

37Sayyid Sabiq, op. cit, hlm. 150.

Page 19: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

52

pendapat Ibnu Al Qayyim yang menyatakan, pendapat pertama yang lebih

beralasan (boleh dimanfaatkan). Karena Rasulullah tidak memberitahukan

kepada mereka pengharaman memanfaatkan barang ini, sehingga mereka

menyebut kebutuhan mereka kepada ia. (Tetapi) sesungguhnya pemberitahuan

ia kepada mereka tentang pengharaman jual beli barang-barang ini, lantaran

adanya pemberitahuan mereka bahwa mereka memperjualbelikannya untuk

kepentingannya tersebut di atas.38

Rasulullah tidak memberikan keringanan dalam memperjualbelikan

barang tersebut dan tidak pula mencegah untuk dimanfaatkan. Tidak ada

kemestian (tidak identik) antara mengharamkan jual heli dengan

menghalalkan memanfaatkan. Demikian menurut Ibnu Al Qayyim.39

Menurut Sayyid Sabiq, 'illat (motivasi) pengharaman jual-beli tiga

barang yang tersebut (khamar, bangkai dan babi) adalah karena najis. Menurut

Jumhur Ulama, termasuk segala barang yang najis.

Akan tetapi kemudin Sayyid Sabiq secara jujur mengetengahkan

pandangan mazhab lain yang justru bertentangan dengan pendapatnya di

antaranya pendapat Mazhab Hanafi dan mazhab Zhahiri yang mengecualikan

barang yang ada manfaatnya, hal itu dinilai halal untuk dijual, untuk itu

mereka mengatakan: "Diperbolehkan seseorang menjual kotoran-kotoran/tinja

dan sampah-sampah yang mengandung najis oleh karena sangat dibutuhkan

guna untuk keperluan perkebunan. Barang-barang tersebut dapat dimanfaatkan

38Ibid, hlm. 151. 39Ibid

Page 20: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

53

sebagai bahan bakar perapian dan juga dapat digunakan sebagai pupuk tanam-

tanaman.

Demikian pula menurut mazhab Hanafi, diperbolehkan menjual setiap

barang yang najis yang dapat dimanfaatkan bukan untuk tujuan memakannya

dan meminumnya, seperti minyak najis yang digunakan untuk keperluan

bahan bakar penerangan dan untuk cat pelapis, serta tujuan mencelup, semua

barang tersebut dan sejenisnya boleh diperjualbelikan sekalipun najis, selagi

pemanfaatannya ada selain untuk dimakan atau diminum.40

Imam Baihaqi telah meriwayatkan sebuah hadits dengan sanad yang

shahih, bahwa sahabat Ibnu 'Umar pernah ditanya mengenai minyak yang

kejatuhan bangkai tikus, kemudian ia menjawab, "Gunakanlah oleh kamu

sekalian sebagai minyak penerangan dan minyakilah lauk paukmu

dengannya."

Pada suatu hari Rasulullah saw. lewat dan menemukan bangkai

kambing milik Maimunah dalam keadaan terbuang begitu saja. Kemudian ia

saw. bersabda:

بن عن اباس ع هناهللا ع ضيرلى اللهول الله صسقال ر لمسه وليع فقال هلا أخذتم إهابها فدبغتموه فانتفعتم به فقالوا إنها ميتة فقال

41) رواه مسلم(إنما حرم أكلها

Artinya: Dari Ibnu 'Abbas berkata: bahwa Rasulullah bersabda: Mengapa kalian tidak mengambil kulitnya, kemudian kalian samak ia dan dapat kalian manfaatkan?" Kemudian para sahabat berkata: "Wahai Rasulullah kambing itu telah mati

40Ibid, hlm. 151 41Al-Imam Abul Husain Muslim ibn al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi, Sahih

Muslim, Juz 1, Mesir: Tijariah Kubra, tth, hlm. 190.

Page 21: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

54

menjadi bangkai." Rasulullah saw. menjawab: "Sesungguhnya yang diharamkan adalah hanya memakannya. (H.R. Muslim).

Pengertian dari hadits ini menjelaskan bahwa yang diperbolehkan

hanyalah memanfaatkannya bukanlah memakannya. Selagi pemanfaatannya

diperbolehkan, maka menjualnya pun diperbolehkan pula jika memang tujuan

utama dari penjualan itu adalah untuk diambil manfaatnya.

Kedua: harus bermanfaat

Menurut Sayyid Sabiq, jual beli serangga, ular, tikus, tidak boleh

kecuali untuk dimanfaatkan. Juga boleh jual beli kucing, lebah, singa dan

binatang lain yang berguna untuk berburu atau dimanfaatkan kulitnya.

Demikian pula memperjualbelikan gajah untuk mengangkut barang, burung

beo, burung merak dan burung-burung lain yang bentuknya indah sekalipun

tidak untuk dimakan, tetapi dengan tujuan menikmati suara dan bentuknya.42

Jual beli anjing yang bukan anjing terdidik tidak boleh, karena

Rasulullah mencegahnya. Anjing-anjing yang dapat dijinakkan seperti untuk

penjagaan, anjing penjaga tanaman, menurut Abu Hanifah boleh

diperjualbelikan. Menurut An Nakha'i: Yang diperbolehkan hanya

memperjualbelikan anjing berburu, dengan berdalil kepada ucapan Rasulullah

yang melarang memperjualbelikan anjing kecuali anjing untuk berburu. Hadits

ini diriwayatkan An Nasa'i dari Jabir dan Al Hafizh mengatakan: Sanadnya

dapat dipercaya (tsiqat).43

42Sayyid Sabiq, op. cit, hlm. 151 43Ibid

Page 22: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

55

Ketiga: yang bertindak adalah pemilik barang itu sendiri, atau yang

diberikan izin oleh pemilik Jika jual beli berlangsung sebelum ada izin dari

pihak pemilik barang, maka jual beli seperti ini dinamakan bai'ul fudhul. Yang

dimaksud bai'ul fudhul adalah jual beli yang akadnya dilakukan oleh orang

lain sebelum ada izin pemilik. Seperti suami yang menjual milik isterinya

tanpa izin isteri atau membelanjakan milik isteri tanpa izinnya.44

Contoh lain; seseorang menjual milik orang lain yang tidak ada, atau

membeli tanpa izinnya seperti yang biasa terjadi.45

Akad fudhuli ini dianggap sebagai akad valid, hanya mulai masa

berlakunya tergantung pada pembolehan si pemilik atau walinya. Jika si

pemilik membolehkan, baru dilaksanakan dan jika tidak, maka akad menjadi

batal.

Keempat: bahwa yang diakadkan dapat dihitung waktu penyerahannya

secara syara" dan rasa. Sesuatu yang tidak dapat dihitung pada waktu

penyerahannya tidak sah dijual, seperti ikan yang berada di dalam air. Ahmad

meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud ra., ia berkata:

قال رسول الله صلى الله: قال رضي اهللا عنه مسعودوعن ابنه وليعاله و رغر هاء فإنفي الم كموا السرتشلا ت لمرواه امحد(س (

46 Artinya: Dan dari Ibnu Mas'ud r.a. berkata: Rasulullah Saw.

bersabda: janganlah kalian membeli ikan yang berada di

44Ibid, hlm. 151. 45Ibid 46Muhammad bin Ismail al-Kahlani as-San'ani, Subul as-Salam, Cairo: Syirkah

Maktabah Mustafa al-Babi al-Halabi, 1950, hlm. 32.

Page 23: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

56

dalam air sesungguhnya yang demikian itu penipuan. (H.R. Ahmad)

Diriwayatkan dari 'Amran bin Husain, keadaannya marfu' kepada Nabi

saw. Diriwayatkan, bahwa pencegahan berkenaan dengan cara menyelam.

Maksudnya seperti perkataan seorang kepada orang lain: Siapa yang dapat

menyelam di laut dan mendapatkan ikan, maka ikan yang kaukeluarkan akan

saya bayar dengan harga sekian.47

Contoh lainnya adalah menjual janin yang masih di kandungan

induknya. Termasuk dalam kategori ini, menjual burung yang sedang terbang

dan tidak diketahui kembali ke tempatnya. Sekalipun burung itu dapat kembali

pada waktu malam pun jual beli tidak sah, menurut sebagian besar ulama,

kecuali lebah. Karena Rasulullah melarang menjual barang yang bukan

miliknya.

Kelima: bahwa barang yang dibeli harganya diketahui

Menurut Sayyid Sabiq, jika barang dan harga tidak diketahui atau salah

satu keduanya tidak diketahui, jual belt tidak sah, karena mengandung unsur

penipuan. Mengenai syarat mengetahui bahwa yang dijual, cukup dengan

penyaksian barang sekalipun tidak ia ketahui jumlahnya, seperti pada jual beli

barang yang kadarnya tidak dapat diketahui (jazaf). Untuk barang zimmah

(barang yang dihitung, ditakar dan ditimbang), maka kadar kuantitas dan sifat-

sifatnya harus diketahui oleh kedua belah pihak yang melakukan akad.

47Sayyid Sabiq, op. cit, hlm. 152

Page 24: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

57

Demikian pula harganya harus diketahui, baik itu sifat (jenis pembayaran),

jumlah maupun masanya.48

Mengenai jual beli barang yang tidak ada di tempat akad dan jual beli

barang yang untuk melihatnya mengalami kesulitan dan bahaya, serta jual beli

barang yang kuantitasnya tidak jelas, jenis jual beli semacam ini ada

ketentuannya sendiri.49

Keenam: bahwa yang diperjualbelikan ada di tangan, jika sudah

dimanfaatkan dengan penggantian

Menurut Sayyid Sabiq, boleh menjualbelikan warisan, wasiat dan

titipan dan barang-barang yang tidak menghasilkan, dengan cara penggantian

sebelum di tangan (diterima) dan sesudahnya. Boleh juga bagi seseorang yang

membeli sesuatu, menjualnya atau menghibahkannya atau menggunakannya

sesuai dengan hukum, sesudah barang tersebut ada di tangan.

Adapun jika belum ada di tangan, maka sah baginya bertindak sesuai

dengan ketentuan hukum, kecuali menjualnya. Alasannya, karena pembeli

sudah dinyatakan memiliki barang dengan hanya akad. Adalah menjadi

haknya untuk bertindak/menggunakan hak miliknya sesuai dengan

kehendaknya.50

Keterangan dan pendapat Sayyid Sabiq di atas dapat disimpulkan

bahwa menurutnya untuk menjadi sahnya jual beli, harus ada ma'qud alaih,

yaitu barang yang menjadi obyek jual beli atau yang menjadi sebab terjadinya

perjanjian jual beli. Benda yang menjadi obyek jual beli ini haruslah

48Ibid 49Ibid, hlm. 152. 50Ibid

Page 25: BAB III SAYYID SABIQ DAN PEMIKIRANNYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/27/jtptiain-gdl-s1...lahir dari pasangan keluarga terhormat, Sabiq Muhammad at-Tihamiy dan

58

memenuhi syarat-syarat di antaranya adalah suci barangnya. Yang di

maksudkan adalah bahwa barang yang diperjualbelikan bukanlah benda yang

dikualifikasikan sebagai benda najis, atau di golongkan sebagai benda yang

diharamkan.51

51Ibid, hlm. 152.