bab iii rencana penelitian...rencana penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas (ptk). ebbut...

13
1 BAB III RENCANA PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini, dilakukan di Jakarta Timur, tepatnya di SDN Cakung Timur 05 Pagi Kecamatan Cakung Timur. Subjek penelitian tindakan kelas ini yaitu siswa kelas 1 (satu) SD yang berjumlah 29 siswa terdiri dari 17 siswa laki-laki, dan 12 siswa perempuan, dengan latar belakang siswa yang berbeda-beda, sehingga dalam proses pembelajaran tersebut ada perbedaan hasil belajar yang berbeda juga. Ada siswa yang sangat aktif, biasa saja bahkan ada yang pasif dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu kemampuan menalar pada konsep Matematika yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penggunaan media konkret dalam pembelajaran matematika sangat disarankan. SD N Cakung Timur 05 Pagi terletak di pinggiran Kota Jakarta tepatnya di Jakarta Timur. Letaknya yang tidak benar-benar berada di tengah kota memiliki suasana yang masih sejuk, terdapat banyak pohon di sekitar sekolah. Suasana yang masih asri dapat menciptakan suasana belajar di sekolah lebih nyaman dan tenang. Letaknya yang berada di ibukota Indonesia dimana pendidikan sudah lebih baik dibandingkan daerah lainya, sarana dan prasarana di sekolah ini sudah cukup memadai dan tidak menjadi masalah yang berarti. Hanya saja perlu adanya peningkatan mutu sekolah dalam pengajaran guru di kelas. Walaupun sarana dan prasarana sudah mmemadai, guru masih kurang dalam menerapkan pembelajaran menarik dan menyenangkan bagi siswa, penggunaan media yang sangat minim juga menjadi permasalahan akan perlunya peningkatan mutu sekolah. 3.2. Variabel Penelitian Pada penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas adalah penerapan metode Kooperatif dan variabel terikat adalah hasil belajar Matematika kelas 1 SD N Cakung Timur 05 Pagi. Pembelajaran Kooperatif pembelajaran Matematika dengan materi Pengukuran Panjang dan Berat Benda pada Tema 8 (Peristiwa Alam). Hal yang

Upload: others

Post on 07-Feb-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB III

    RENCANA PENELITIAN

    3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

    Penelitian tindakan kelas ini, dilakukan di Jakarta Timur, tepatnya di SDN

    Cakung Timur 05 Pagi Kecamatan Cakung Timur. Subjek penelitian tindakan

    kelas ini yaitu siswa kelas 1 (satu) SD yang berjumlah 29 siswa terdiri dari 17

    siswa laki-laki, dan 12 siswa perempuan, dengan latar belakang siswa yang

    berbeda-beda, sehingga dalam proses pembelajaran tersebut ada perbedaan hasil

    belajar yang berbeda juga. Ada siswa yang sangat aktif, biasa saja bahkan ada

    yang pasif dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu kemampuan menalar

    pada konsep Matematika yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penggunaan media

    konkret dalam pembelajaran matematika sangat disarankan.

    SD N Cakung Timur 05 Pagi terletak di pinggiran Kota Jakarta tepatnya di

    Jakarta Timur. Letaknya yang tidak benar-benar berada di tengah kota memiliki

    suasana yang masih sejuk, terdapat banyak pohon di sekitar sekolah. Suasana

    yang masih asri dapat menciptakan suasana belajar di sekolah lebih nyaman dan

    tenang. Letaknya yang berada di ibukota Indonesia dimana pendidikan sudah

    lebih baik dibandingkan daerah lainya, sarana dan prasarana di sekolah ini sudah

    cukup memadai dan tidak menjadi masalah yang berarti. Hanya saja perlu adanya

    peningkatan mutu sekolah dalam pengajaran guru di kelas. Walaupun sarana dan

    prasarana sudah mmemadai, guru masih kurang dalam menerapkan pembelajaran

    menarik dan menyenangkan bagi siswa, penggunaan media yang sangat minim

    juga menjadi permasalahan akan perlunya peningkatan mutu sekolah.

    3.2. Variabel Penelitian

    Pada penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel

    bebas adalah penerapan metode Kooperatif dan variabel terikat adalah hasil

    belajar Matematika kelas 1 SD N Cakung Timur 05 Pagi.

    Pembelajaran Kooperatif pembelajaran Matematika dengan materi

    Pengukuran Panjang dan Berat Benda pada Tema 8 (Peristiwa Alam). Hal yang

  • 2

    meliputi pembentukan kelompok secara heterogen, kegiatan mengamati,

    mencoba, mengeksplorasi, mmengumpulkan data dan mengomunikasikan berupa

    presentasi kelompok. Sedangkan Hasil belajar adalah skor dari pengukuran

    kegiatan akhir kegiatan dalam bentuk tes tertulis

    3.3. Rencana Tindakan

    Rencana penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Ebbut

    (1985) dalam Hopkins (1993), menyatakan penelitian tindakan adalah kajian

    sistemik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok

    guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan

    refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut. Kemmis dan MC

    Taggart (1998) menyatakan bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat

    “momentum” utama, yaitu sebagai berikut:

    1. Penyusunan Rencana

    Perencanaan disusun berdasarkan masalah dan hipotesis tindakan yang diuji

    secara empiris sehingga perubahan yang diharapkan dapat mengidentifikasi aspek

    dari hasil proses belajar mengajar, sekaligus mengungkap faktor pendukung dan

    penghambat pelaksanaan tindakan. Dalam tahap ini guru terlebih dulu menggali

    permasalahan yang ada di kelas dan menentukan pemecahan masalah yang tepat

    lalu dirumuskan ke dalam suatu penyusunan perencanaan pembelajaran.

    2. Tindakan

    Tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali, yang merupakan

    variasi praktik yang cermat dan bijaksana. Praktik yang dilakukan sebagai

    tindakan, dan tindakan tersebut yang akan menjadi pijakan bagi pengembangan

    tindakan-tindakan berikutnya, yaitu tindakan yang didasari untuk memperbaiki

    keadaan.

    Planing Acting Observation Reflection

  • 3

    3. Pengamatan

    Pengamatan berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait.

    Objek pengamatan adalah seluruh proses tindakan terkait, pengaruhnya (yang

    sengaja dan tidak disengaja), serta persoalan lain yang timbul dalam konteks

    terkait. Kegiatan pengamatan dalam PTK adalah kegiatan pengumpulan data yang

    berupa proses perubaham kinerja proses belajar dan mengajar.

    4. Refleksi

    Kegiatan ini merupakan kegiatan mengingat dan merenungkan suatu

    tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam pengamatan. Refleksi berusaha

    memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata. Refleksi

    merupakan kegiatan analisis, interpretasi dan eksplanasi (penjelasan) terhadap

    semua informasi yang diperoleh dari kegiatan pengamatan atas pelaksanaan

    tindakan.

    3.3.1. Perencanaan Tahap Penelitian

    Siklus I

    Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, tindakan,

    pengamatan, refleksi sebagai berikut:

    1. Perencanaan.

    a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan penilaian

    (lembar pengamatan/observasi) unjuk kerja sesuai dengan KI, KD, dan

    tema pembelajaran yaitu Tema 8 (Peristiwa Alam) sub tema 1 yaitu

    Peristiwa Siang dan Malam.

    b. Mempersiapkan materi, media dan sumber belajar yang akan

    digunakan.

    c. Menyiapkan alat evaluasi berupa soal tes tertulis sebanyak 20 butir

    soal.

  • 4

    2. Tindakan

    Kegiatan Awal

    a. Mengecek kesiapan siswa

    b. Menyampaikan tema dan topik materi pembelajaran yaitu “Pengukuran

    Panjang Benda”

    c. Melakukan apersepsi sebagai stimulasi siswa untuk mengikuti proses

    pembelajaran.

    Kegiatan Inti

    a. Mengamati

    Siswa mengamati pengukuran panjang benda-benda di kelas yang

    dilakukan guru.

    b. Menanya

    Guru dan siswa berdiskusi dalam tanya jawab mengenai kegiatan

    mengamati dengan menghubungkan kegiatan yang akan dilakukan

    siswa dalam kelompok.

    c. Mencoba

    Siswa mempraktekan pengukuran panjang benda menggunakan alat

    ukur tidak baku yaitu jengkal tangan, bersama-sama dalam kelompok.

    d. Mengumpulkan dan menghubungkan informasi

    Siswa mencatat hasil pengukuran panjang benda dan mengurutkan

    hasil pengukuran yang telah dilakukan dan membuat rangkuman

    secara berkelompok.

    e. Mengomunikasikan

    Siswa mempresentasikan laporan hasil kerja kelompok di depan kelas.

    Kegiatan Penutup

    a. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan memberikan

    pendapatnya mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.

    b. Bersama-sama membuat rangkuman pembelajaran yang telah

    dilakukan.

  • 5

    3. Refleksi

    Refleksi dilakukan oleh peneliti bersama guru kelas sebagai observer

    selama sklus berlangsung. Membahas hal-hal yang perlu diperbaiki dan

    ditingkatkan pada siklus selanjutnya.

    Siklus II

    Siklus kedua dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, tindakan,

    pengamatan, refleksi sebagai berikut:

    1. Perencanaan

    a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan penilaian

    (lembar pengamatan/observasi) unjuk kerja sesuai dengan KI, KD, dan

    tema pembelajaran yaitu Tema 8 (Peristiwa Alam) sub tema 2 yaitu

    Kemarau.

    b. Mempersiapkan materi, media dan sumber belajar yang akan

    digunakan.

    c. Menyiapkan alat evaluasi berupa soal tes tertulis sebanyak 20 butir

    soal.

    2. Tindakan

    Kegiatan Awal

    a. Mengecek kesiapan siswa

    b. Menyampaikan tema dan topik materi pembelajaran yaitu “Pengukuran

    Berat Benda”

    c. Melakukan apersepsi sebagai stimulasi siswa untuk mengikuti proses

    pembelajaran.

    Kegiatan Inti

    a. Mengamati

    Siswa mengamati pengukuran berat benda di kelas yang dilakukan

    guru menggunakan timbangan tidak baku berupa gantungan baju.

  • 6

    b. Menanya

    Guru dan siswa berdiskusi dalam tanya jawab mengenai kegiatan

    mengamati dengan menghubungkan kegiatan yang akan dilakukan

    siswa dalam kelompok.

    c. Mencoba

    Siswa dalam kelompok mempraktekan pengukuran berat benda

    menggunakan alat ukur tidak baku yaitu timbangan gantungan baju

    d. Mengumpulkan dan Menghubungkan Informasi

    Kelompok mencatat hasil pengukuran berat benda dan mengurutkan

    hasil pengukuran yang telah dilakukan dan membuat rangkuman

    kelompok secara keseluruhan.

    e. Mengomunikasikan

    Kelompok mempresentasikan laporan hasil kerja kelompok di depan

    kelas.

    Kegiatan Penutup

    a. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan memberikan

    pendapatnya mengnai pembelajaran yang telah dilakukan.

    b. Bersama-sama membuat rangkuman pembelajaran yang telah

    dilakukan.

    3. Refleksi

    Refleksi dilakukan oleh peneliti bersama guru kelas sebagai observer

    selama sklus berlangsung. Membahas hal-hal yang perlu diperbaiki dan

    ditingkatkan sebagai bahan evaluasi penelitian tindakan kelas.

    3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

    3.4.1.Teknik Pengumpulan Data

    Teknik yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini berupa Tes dan

    Non Tes.

    1. Tes berupa tes formatif berbentuk pilihan ganda yang digunakan untuk

    mengukur kemampuan kognitif siswa dalam hasil belajar Matematika pada

    penerapan metode Kooperatif siswa kelas 1 SD N Cakung Timur 05 Pagi.

    Butir soal berjumlah 20 soal pada siklus 1 dan siklus 2. Tes formatif

  • 7

    dilaksanakan pada pertemuan ketiga tiap siklusnya. Data yang didapat

    berupa pemahaman siswa tentang pengukuran panjang dan berat benda

    mengukur aspek kognitif siswa. Jika penilaian menggunakan skor tertinggi

    adalah seratus (100), hasil nilai pengetahuan diolah dengan aturan:

    Keterangan:

    B = Jumlah benar

    N = Banyaknya butir soal (skor maksimal)

    Hasil perhitungan tersebut dikonfirmasikan dalam tabel kriteria ketuntasan

    belajar siswa yang dikelompokan ke dalam dua kriteria yaitu Tuntas dan

    Tidak Tuntas, dengan pengukuran ketuntasan hasil belajar siswa

    berdasarkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dengan tabel

    sebagai berikut:

    Kriteria Ketuntasan Minimal

    (KKM) Kriteria

    >66 Tuntas

  • 8

    2. Non Tes dalam penelitian ini berupa onservasi atau pengamatan aktivitas

    siswa keseluruhan dan aktivitas kelompok siswa dalam proses diskusi,

    kinerja kelompok dan presentasi laporan hasil kerja kelompok. Pelaksanaan

    observasi dilakukan dengan cara menggunakan instrument yang sudah

    dirancang sebelumnya sesuai dengan jenis perilaku dan situasi yang akan

    diamati. Data lembar pengamatan siswa dalam penerapan metode Kooperatif

    yang didapatkan berupa skor dengan menggunakan skala 1(Kurang Baik), 2

    (Cukup Baik), 3 (Baik), dan 4 (Sangat Baik) dengan keterangan kriteria

    penilaian yaitu :

    Kriteria Penilaian:

    46 – 60 : A (Sangat Baik)

    31 – 45 : B (Baik)

    16 – 30 : C (Cukup Baik)

    0 – 15 : D (Kurang Baik)

    Untuk teknik penghitungan penilaian pengamatan pada aktivitas kelompok

    berupa rumus sebagai berikut:

    Nilai =

    × 100

    3.4.2.Instrument Pengumpulan Data

    Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa soal tes formatif

    berjumlah 20 butir soal. Sebelum membuat instrumen maka disusunlah kisi-

    kisi butir soal yang merupakan deskripsi Kompetensi Dasar dan materi yang

    disajikan.kisi-kisi butir soal dimaksudkan sebagai pedoman pembuatan

    instrumen soal. Adapun kisi-kisi soal ditunjukan pada tabel 3.1 halaman

    berikutnya:

  • 9

    Tabel 3.1

    Kisi-kisi Butir Soal

    3.5. Indikator Kinerja

    Pembelajaran matematika dengan menggunakan model kooperatif dapat

    meningkatkan aktivitas belajar matematika dan prestasi belajar matematika kelas

    1 SDN Cakung Timur 05 Pagi. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah hasil

    Kompetensi

    Dasar Indikator Nomor Item

    Siklus I

    3.9 Membandingkan

    panjang, berat,

    lamanya waktu, dan

    suhu menggunakan

    benda/situasi konkret

    4.9 Mengurutkan

    benda/kejadian/kead

    an berdasarkan

    panjang, berat,

    lamanya waktu dan

    suhu.

    uasi konkret.

    1. Menentukan pengukuran panjang benda

    dengan menggunakan alat ukur tidak

    baku berupa benda konkret.

    2. Menunjukan pengukuran panjang benda

    dengan menggunakan alat ukur tidak

    baku berupa benda konkret secara

    benar.

    3. Menjelaskan hasil persamaan dan

    perbedaan panjang benda dengan

    menggunakan alat ukur tidak baku

    dengan benar.

    4. Menentukan hasil pengukuran panjang

    benda dengan menggunakan istilah

    kurang dari, lebih dari, dan sama dengan

    dengan tepat.

    1, 2, 3, 4, 11,

    14

    5, 6, 7, 8, 9,

    13, 15

    10, 17, 20

    12, 16, 18, 19

    Kompetensi

    Dasar Indikator Nomor Item

    Siklus I

    3.9 Membandingkan

    panjang, berat,

    lamanya waktu, dan

    suhu menggunakan

    benda/situasi konkret

    4.9 Mengurutkan

    benda/kejadian/kead

    an berdasarkan

    panjang, berat,

    lamanya waktu dan

    suhu.

    1. Menentukan pengukuran berat benda

    dengan menggunakan alat ukur tidak

    baku berupa benda konkret.

    2. Menunjukan pengukuran berat benda

    dengan menggunakan alat ukur tidak

    baku berupa benda konkret secara

    benar.

    3. Menjelaskan hasil persamaan dan

    perbedaan berat benda dengan

    menggunakan alat ukur tidak baku

    dengan benar.

    4. Mengurutkan hasil pengukuran berat

    benda dengan menggunakan istilah

    kurang dari, lebih dari, dan sama dengan

    dengan tepat..

    4, 5

    1, 9

    15, 16, 17, 20

    2, 3, 6, 7, 8,

    10, 11, 12, 13,

    14, 18, 19

  • 10

    belajar Matematika siswa mengalami peningkatan ditandai dengan jumlah siswa

    yang mencapai standar ketuntasan belajar lebih dari 75%.

    3.6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dengan membandingkan hasil belajar

    Matematika pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2. Menggunakan distribusi

    frekuensi, rata-rata, nilai terendah, nilai tertinggi dan persentase nilai ketuntasan.

    3.6.1. Uji Prasyarat Instrumen Penelitian

    Validitas

    Uji prasyarat yaitu validitas dan rebilitas butir soal. Validitas merupakan

    suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan suatu instrumen. Berdasarkan

    soal tes yang akan diberikan kepada siswa kelas 1 SD N Cakung Timur 05 Pagi

    peneliti menggunakan program SPSS untuk mengetahui hasil valid atau tidaknya

    soal yang akan diberikan, peneliti berpatokan kepada soal tes yang diujikan pada

    siswa kelas 2 SD N Cakung Timur 05 Pagi yang kemudian diolah dengan

    menggunakan program SPSS untuk mengetahui validitas dan reabilitas soal yang

    akan diberikan kepada siswa kelas 1 SD N Cakung Timur 05 Pagi. Adapun

    kriteria valid atau tidaknya butir soal dengan 30 responden dan 30 butir soal dapat

    dilihat pada tabel 3.2:

    Tabel 3.2

    Kriteria Uji Validitas Butir Soal

    Korelasi Kriteria

    < 0,3550 Tidak valid / Signifikan

    >0,3550 Valid / Signifikan Signifikan

    Apabila korelasi butir soal < 0,3550 , maka butir soal dikatakan tidak valid

    atau tidak signifikan, apabila korelasi butir soal lebih dari >0,3550, maka butir soal

    dikatakan valid/signifikan, yang berarti butir soal tersebut dapat diujikan. Kategori

    tersebut yang menjadi patokan apakah butir soal tersebut valid atau tidak.

  • 11

    Adapun hasil uji validitas butir soal pada siklus 1 yaitu sebanyak 20 butir

    soal dinyatakan valid dengan nilai korelasi > 0,3550. Sedangkan sebanyak 10

    butir soal memiliki nilai korelasi < 0,3550 yang berarti tidak valid/signifikan.

    Berikut merupakan pemetaan hasil uji validitas siklus 1 dirangkum dalam tabel

    3.3 berikut:

    Tabel 3.3

    Hasil Validasi Butir Soal Siklus 1

    Soal Valid Soal Tidak Valid Jumlah

    1,2,4,5,6,7,8,9,10,13,15,17,1

    8,19,24,26,27,28,29,30

    3,11,12,14,16,20,21,22,

    23,25 30

    20 10

    Butir soal yang dipakai 20

    1,2,4,5,6,7,8,9,10,13,15,17,18,19,24,26,27,28,29,30

    Adapun hasil uji validitas butir soal pada siklus 2 yaitu sebanyak 22 butir

    soal dinyatakan valid dengan nilai korelasi > 0,3550. Sedangkan sebanyak 7 butir

    soal memiliki nilai korelasi < 0,3550 yang berarti tidak valid/signifikan. Berikut

    merupakan pemetaan hasil uji validitas siklus 2 dirangkum dalam tabel 3.4

    berikut:

    Tabel 3.4

    Hasil Validasi Butir Soal Siklus 2

    Soal Valid Soal Tidak Valid Jumlah

    2,3,4,5,7,8,9,11,14,16,17,18,

    19,20,21,22,24,25,26,27,28,

    30

    1,6,10,12,13,15,23,29 30

    22 7

    Butir soal yang dipakai 20

    2,3,4,5,7,8,9,11,14,16,19,20,21,22,24,25,26,27,28,30

  • 12

    Reliabilitas

    Reabilitas adalah suatu ketetapan atau konsistensi yang dimiliki oleh suatu

    serangkaian alat ukur yang berupa instrumen. Reliabilitas disebut juga keajegan,

    konsistensi, stabilitas, atau dependability. Suatu butir soal tes dapat dikatakan

    reliable jika soal-soal tersebut menunjukan hasil-hasil yang sempurna. Untuk

    mengetahui reabilitas dilakukan uji validitas dan butir soal yang diuji harus

    menunjukan kevalidan. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu tes semakin

    tinggi pula keajegan/ketepatanya. Sebagai patokan koefisien reliabilitas

    berdasarkan nilai alfa dapat diinterpretasikan sebagai berikut (Wardani, dll,

    2012:346) pada tabel 3.5:

    Tabel 3.5

    Rentang Indeks Reliabilitas

    No. Indeks Interpretasi

    1. 0,80 – 1,00 Tinggi reliabel

    2. < 0,80 – 0,60 Reliabel

    3. < 0,60 – 0,40 Cukup reliabel

    4. < 0,40 – 0,20 Agak reliabel

    5. < 0,20 Kurang reliabel

    Berikut merupakan hasil uji reliabilitas siklus 1 dapat dilihat pada tabel 3.6

    berikut:

    Tabel 3.6

    Hasil Reliabilitas Siklus 1

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha

    N of

    Items

    .890 30

    Pada kolom Cronbach’s Alpha menunjukan angka reabilitas instrumen.

    Sedangkan pada kolom N of Items menunjukan jumlah butir data yang diujikan

    yaitu sebanyak 30 butir soal. Dapat dilihat bahwa perolehan angka adalah 0,890.

    Jika diinterpretasikan menurut rentang indeks reabilitas nilai 0,890 < 0,80 artinya

    tingkat reliabel instrumen siklus 1 adalah tinggi.

  • 13

    Berikut merupakan hasil uji reliabilitas siklus 2 dapat dilihat pada tabel 3.7

    berikut:

    Tabel 3.7

    Hasil Reliabilitas Siklus 2

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha

    N of

    Items

    .870 30

    Pada kolom N of Items menunjukan jumlah butir data yang diujikan yaitu

    sebanyak 30 butir soal. Dapat dilihat bahwa perolehan angka adalah 0,870. Jika

    diinterpretasikan menurut rentang indeks reabilitas nilai 0,870 < 0,80 artinya

    tingkat reliabel instrumen siklus 2 adalah tinggi.