bab iii proses konversi lahan ptpn viii goalpara...

25
48 BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA AFDELING BUNGAMELUR DAN REHABILITASI SD BUNGAMELUR A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang penting untuk kelangsungan hidup umat manusia, tanah sebagai salah satu sumber daya alam memiliki nilai ekonomis serta memiliki nilai sosial politik dan pertahanan keamanan yang tinggi. 1 Hubungan manusia dengan tanah bukan hanya sekedar tempat hidup, tetapi lebih dari itu tanah memberikan sumber daya bagi kelangsungan hidup umat manusia. Tidak dapat dipungkiri kebutuhan pemenuhan manusia akan tanah semakin hari bertambah. Tanah mempunyai kedudukan dan fungsi yang amat penting bagi manusia, masyarakat, dan negara. Kita tidak dapat memungkiri pula bahwa setiap keperluan akan tanah memerlukan jaminan kepastian hukum dan perlindungan hukum dalam penguasaan, pemilikan, penggunaan, maupun pemanfaatan tanah. 2 Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang di manfaatkan untuk kebutuhan makhluk hidup. Pengolahan sumber daya alam, pengetahuan mengenai 1 MT. Felix Sitorus dkk, Menuju Keadilan Agraria 70 tahun Gunawan Wiradi, (Bandung: Akagita, 2002), hlm. 215. 2 Joic Husni Mubarak, Sengketa Penguasaan Tanah Hak Guna Usaha antara Masyarakat dan Perusahaan Daerah Perkebunan, Skripsi, (Universitas Jember, 2013), hlm. 1.

Upload: truongthien

Post on 02-Mar-2019

257 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

48

BAB III

PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA

AFDELING BUNGAMELUR DAN REHABILITASI SD

BUNGAMELUR

A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara

Afdeling Bungamelur

Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang penting untuk

kelangsungan hidup umat manusia, tanah sebagai salah satu sumber daya alam

memiliki nilai ekonomis serta memiliki nilai sosial politik dan pertahanan

keamanan yang tinggi.1 Hubungan manusia dengan tanah bukan hanya sekedar

tempat hidup, tetapi lebih dari itu tanah memberikan sumber daya bagi

kelangsungan hidup umat manusia. Tidak dapat dipungkiri kebutuhan pemenuhan

manusia akan tanah semakin hari bertambah. Tanah mempunyai kedudukan dan

fungsi yang amat penting bagi manusia, masyarakat, dan negara. Kita tidak dapat

memungkiri pula bahwa setiap keperluan akan tanah memerlukan jaminan

kepastian hukum dan perlindungan hukum dalam penguasaan, pemilikan,

penggunaan, maupun pemanfaatan tanah.2

Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang di manfaatkan untuk

kebutuhan makhluk hidup. Pengolahan sumber daya alam, pengetahuan mengenai

1 MT. Felix Sitorus dkk, Menuju Keadilan Agraria – 70 tahun Gunawan

Wiradi, (Bandung: Akagita, 2002), hlm. 215. 2 Joic Husni Mubarak, Sengketa Penguasaan Tanah Hak Guna Usaha

antara Masyarakat dan Perusahaan Daerah Perkebunan, Skripsi, (Universitas

Jember, 2013), hlm. 1.

Page 2: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

49

keterkaitan dan ketergantungan antar wujud sumber daya alam di daerah wilayah-

wilayah tersebut sangat penting, terutama untuk memperoleh informasi seberapa

besar daya dukung sumber daya alam yang dimanfaatkan, serta wilayah-wilayah

mana yang perlu ditetapkan sebagai wilayah tujuan utama.3 Dalam perkebunan

tanah merupakan salah satu faktor penting yang diguakan sebagai media tanam

bagi perkebunan. Secara topografi perkebunan sering dibangun di daerah yang

subur, baik ada di daerah dataran rendah atau daerah dataran tinggi, tanaman yang

dibudidayakan homogeni (komoditi ekspor) dan berbeda dengan tanaman

pertanian yang substensi setempat.4 Dominasi perkebunan tidak hanya berdampak

pada modernisasi tetapi juga multidimensi bagi pedesaan yang ada di bidang

sosial, ekonomi, politik dan budaya.5

Di sisi lain, aspek kependudukan merupakan salah satu faktor penting

yang sangat mempengaruhi perkembangan produksi daerah. Penduduk merupakan

salah satu unsur pada suatu wilayah yang menjadi penggerak aktivitas dan

kelangsungan hidup. Perkembangan dan kondisi penduduk suatu wilayah/kawasan

perencanaan sangat penting, karena merupakan suatu objek sekaligus subjek

pembangunan secara keseluruhan. Perkembangan dan perubahan yang berkaitan

dengan kependudukan harus teridentifikasi dengan baik, karena berpengaruh

dalam merumuskan kebijaksanaan pembangunan tahap berikutnya.

3 MT. Felix Sitorus dkk, Menuju Keadilan Agraria – 70 tahun Gunawan

Wiradi, (Bandung: Akagita, 2002), hlm. 343. 4 Widyasari, Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Perkebunan Kopi

Kerjogadungan Di Karanganyar tahun 1916-1946, Skripsi, (Universitas Sebelas

Maret, 2008), hlm. 23. 5 Ibid. 94

Page 3: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

50

Bertambahnya kegiatan/aktivitas manusia setiap hari sangat berpengaruh

pada pemanfaatan tanah tersebut. Sebutan tanah dapat di pakai dalam berbagai

arti, maka dalam penggunaannya perlu diberi batasan agar diketahui dalam arti

tersebut digunakan dalam hukum tanah. Kata sebutan “tanah” dipakai dalam arti

juridis, sebagai suatu pengertian yang telah diberi batasan resmi oleh UUPA,

dengan demikian bahwa tanah dalam pengertian juridis adalah permukaan bumi

ayat (1), sedang hak atas tanah adalah hak atas sebagian tertentu permukaan bumi

yang terbatas, berdimensi dua dengan ukuran panjang dan lebar.6

Tanah dalam penerapannya digunakan sebagai tempat berlangsungnya

aktivitas, maka dari itu fungsi tanah dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan

manusia. Sebagai contoh adalah konversi lahan yang dilakukan oleh perkebunan.

Konversi adalah proses perubahan fungsi lahan, dari fungsi lama dan fungsi baru.

Menurut pendapat dari A.P. Parlindungan konversi adalah pengaturan dari hak-

hak tanah sebelum berlakunya UUPA untuk masuk dalam sistem dari UUPA.

Sedangkan menurut Boedi Harsono, konversi adalah perubahan hak yang lama

menjadi satu hak yang baru menurut UUPA.7 Dari beberapa penjelasan tersebut

dapat di simpulkan bahwa konversi adalah penggantian/perubahan hak-hak atas

tanah dari status yang lama menjadi satus tanah yang baru.8

6 Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia Jilid 1, (Jakarta: Djambatan,

2005), hlm. 1. 7 Adrian Sutedi, Peralihan Hak atas Tanah dan Pendaftarannya, (Jakarta:

Sinar Grafika, 2013), hlm. 125. 8 Ibid.

Page 4: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

51

Pelaksanaan konversi bertujuan untuk mengganti status tanah menjadi

status yang baru, dan konversi memiliki beberapa ketentuan yang di atur dalam

Undang-Undang Pokok Agraria sebagai berikut:

1) Hak eigendom atas tanah yang ada pada mulai berlakunya Undang-undang

ini sejak saat tersebut menjadi hak milik, kecuali jika yang mempunyai

tidak memenuhi syarat sebagai yang tersebut dalam pasal 21.

2) Hak eigendom kepunyaan pemerintah Negara asing, yang dipergunakan

untuk keperluan rumah kediaman tempat kepala perwakilan dan gedung

kedutaan, sejak mulai berlakunya Undang-undang ini menjadi hak pakai

tersebut dalam pasal 41 ayat 1 yang akan berlangsung selama tanahnya

dipergunakan untuk keperluan tersebut di atas.

3) Hak eigendom kepunyaan orang asing, seorang warga Negara yang

disamping kewarganegaraan Indonesia mempunyai kewarganegaraan

asing dan badan-badan hukum yang tidak ditunjuk pemerintah sebagai

dimaksud dalam pasal 21 ayat 2 sejak dimulainya berlakunya Undang-

undang ini menjadi hak-guna-bangunan tersebut dalam pasal 35 ayat 1

dengan jangka waktu 20 tahun.

4) Jika eigendom tersebut dalam ayat 1 pasal ini dibebani dengan hak

erfpacht, maka hak opstal dan hak erfpacht itu sejak mulainya Undang-

undang ini menjadi hak guna bangunan tersebut dalam pasal 35 ayat 1,

yang membebani hak-milik yang bersangkutan selama sisa waktu hak

opstal atau hak erfpacht tersebut di atas, tetapi selama-lamanya 20 tahun.

Page 5: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

52

5) Jika hak eigendom tersebut dalam ayat 3 pasal ini dibebani dengan hak

opstal atau hak erfpacht, maka hubungan antara yang mempunyai hak

eigendom tersebut dan pemegang hak opstal atau hak erfpacht selanjutnya

diselesaikan menurut pedoman yang ditetapkan oleh menteri agraria.

6) Hak hypotheek, servituut vruchtgebruik dan hak-hak lain yang membebani

hak eigendom tetap membebani hak-milik dan hak-guna-bangunan

tersebut dalam ayat 1 dan 3 pasal ini, sedang hak-hak tersebut menjadi

suatu hak menurut Undang-undang ini.9

Adanya ketentuan-ketentuan tersebut maka konversi dapat di lakukan

dengan cara yang legal atau cara yang telah di atur dalam UUPA. Setelah terdapat

beberapa ketentuan konversi, maka proses konversi dapat dilakukan. Proses

pengajuan konversi lahan meliputi adanya perjanjian antara dua belah pihak yang

berkaitan, seperti halnya yang terjadi di lahan perkebunan Bungamelur terjadi

kesepakatan perjanjian antara Herman Rusmana selaku Administratur Perkebunan

Goalpara Afdeling Bungamelur yang di sebut sebagai pihak pertama dan H. Atjep

Mupti Kamil selaku kepala Rating dinas P & K Kecamatan Takokak sebagai

pihak kedua.10

Pada surat perjanjian tersebut disebutkan bahwa lahan yang akan

digunakan oleh pihak kedua adalah seluas 2.385 m2 untuk pembangunan SD

Bungamelur, tanah yang digunakan adalah termasuk hak guna usaha milik P.T.

9 Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia Jilid 1, (Jakarta: Djambatan,

2005), hlm. 24. 10

Arsip Surat Perjanjian penggunaan lahan PT Perkebunan XII

Goalpara, tentang perjanjian penggunaan lahan perkebunan sebagai bangunan SD

Bungamelur, koleksi PTPN VIII Goalpara.

Page 6: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

53

Perkebunan XII. Perjanjian ini memuat tentang aturan pemakaian lahan

perkebunan seperti tidak boleh memperluas areal lahan diluar perkebunan, tanggal

muainya pemberlakuan penggunaan lahan (tahun 1985), tidak boleh dipindah

tangankan, dan jika tidak mengikuti perjanjian tersebut maka perjanjian dianggap

batal oleh pihak pertama serta pihak kedua tidak dibolehkan menuntut ganti rugi.

Peraturan lain dalam perjanjian ini adalah segala pembiayaan sepenuhnya di

tanggung oleh pihak kedua.11

Proses pembangunan SD Bungamelur mulai dilaksanakan pada tahun 1985

dibangun pada tanah seluas 2385m2

pada perkebunan Bungamelur.12

Pembangunan yang dilakukan adalah dengan membangun SD Bungamelur yang

memiliki 3 gedung utama, gedung pertama untuk ruang guru, gedung kedua dan

gedung ketiga untuk kelas murid, dan memiliki 2 halaman sekolah.

Rencana kebijaksanaan dan program-program pembangunan sektor

pendidikan disusun konsisten dan dapat menunjang pembangunan sektor-sektor

lainnya. Dalam berbagai langkah kebijaksanaan pembangunan pendidikan

tersebut diperhatikan pula prinsip kebutuhan pembangunan, pemerataan dan

keterjangkauan dalam mengembangkan dan memanfaatkan jasa pendidikan

segenap lapisan masyarakat.13

Pembangunan SD Bungamelur di dasarkan pada

11

Arsip Surat Perjanjian penggunaan lahan PT Perkebunan XII

Goalpara, tentang perjanjian penggunaan lahan perkebunan sebagai bangunan SD

Bungamelur, koleksi PTPN VIII Goalpara. 12

Arsip Pemerintah Kabupaten Tingkat II Cianjur Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Sekolah Dasar Negeri, tentang pengajuan rehabilitasi gedung

sekolah, koleksi PTPN VIII Goalpara. 13

Rencana Pembangunan Lima Tahun Kelima 1989/90-1993-94 buku II,

(Jakarta: Percetakan Negara RI, Tt), hlm. 591.

Page 7: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

54

program pemerintah untuk memeratakan pendidikan sampai ke pelosok daerah

guna meningkatkan taraf pendidikan masyarakat Indonesia.

Istilah Repelita kebijaksanaan tertentu diusahakan dicapai melalui satu

atau lebih program berarti bahwa satu program adalah serangkaian langkah-

langkah prosedural untuk melaksanakan satu kebijakan (policy); program

biasanya melibatkan orang yang menjalankan kegiatan tertentu, penyusunan satu

lembaga dan pengeluaran anggaran yang diperlukan.14

Suatu kebijakan pada

akhirnya akan dapat dinilai berhasil tidaknya dengan menilai sampai sejauh mana

tujuan-tujuan kebijakan tersebut telah dicapai setelah satu periode tertentu.15

Prosentase pendidikan di daerah Kecamatan Takokak terhitung kurang

karena masyarakat sebagian besar menjadi buruh perkebunan dan petani,

masyarakat kurang memperhatikan aspek pendidikan. Angka partisipasi murni

pendidikan dasar (presentase jumlah siswa pendidikan dasar umur 7-12 tahun

terhadap jumlah penduduk kelompok umur 7-12 tahun) meningkat dari 97,1%

pada tahun 1983/84 menjadi 99,6% pada tahun 1988/1989. Kenaikan tersebut

meliputi pertambahan jumlah siswa dari 29,1 juta pada tahun 1983/1984 menjadi

30,0 juta pada tahun 1988/1989, termasuk siswa Sekolah Dasar dan Madrasah

Ibtidaiyah.16

Dengan adanya peningkatan yang signifikan, maka pembangunan SD

Bungamelur menjadi salah satu rintisan Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan

Takokak Cianjur Jawa Barat.

14

Mubyarto, Politik Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, (Jakarta:

Sinar Harapan, 1983), hlm.44. 15

Ibid 16

Rencana Pembangunan Lima Tahun Kelima 1989/90-1993-94 buku II,

(Jakarta: Percetakan Negara RI, Tt), hlm. 595.

Page 8: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

55

Pembangunan Sekolah Dasar dimaksudkan untuk memberikan kesempatan

kepada anak-anak berumur 6 tahun ke atas untuk memasuki pendidikan dasar.

Kesempatan ini dimungkinkan mengingat telah tertampungnya hampir seluruh

anak kelompok usia 7-12 tahun serta peningkatan mutu Sekolah Dasar akan

ditingkatkan.17

Program Sekolah Dasar bertujuan untuk menumbuhkan sikap dan

memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup

dalam masyarakat, serta mempersiapkan peserta didik agar memenuhi persyaratan

untuk mengikuti pendidikan menengah, Sekolah Dasar mencakup kegiatan

pengembangan kepribadian sikap serta peningkatan mutu pendidikan.18

Pembangunan pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam pembangunan

ekonomi karena generasi muda menjadi penerus nantinya. Sekolah Dasar

mempunyai peran pentinmg dalam pembantukan moral anak, Sekolah Dasar

menjadi tahap awal anak-anak usia di atas 6 tahun untuk mengetahui pengetahuan

dalam kehidupan. Sekolah Dasar merupakan jenjang pertama pengetahuan bagi

anak-anak, Sekolah Dasar menjadi fondasi anak-anak dalam berfikir sebelum

mereka masuk dalam jenjang yang lebih tinggi seperti Sekolah Menengah

Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Perguruan Tinggi.

Pembangunan SD Bungamelur didasarkan pada kebutuahan masyarakat

akan sarana pendidikan di Kecamatan Takokak. Keberadaan PTPN VIII Goalpara

menjadi salah satu faktor utama dalam pembangunan sarana prasarana pendidikan

di Kecamatan Takokak yaitu pembangunan SD Bungamelur. Pembangunan SD

17

Rencana Pembangunan Lima Tahun Kelima 1989/90-1993-94 buku II,

(Jakarta: Percetakan Negara RI, Tt), hlm. 608 18

Rencana Pembangunan Lima Tahun Kelima 1989/90-1993-94 buku II,

(Jakarta: Percetakan Negara RI, Tt), hlm. 612-613.

Page 9: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

56

Bungamelur menggunakan 4,45% dari keseluruhan lahan perkebunan

Bungamelur, hasil ini diperoleh dari perbandingan luas SD Bungamelur dibagi

dengan luas keseluruhan areal perkebunan dan dijadikan dalam bentuk persen

(%).

Page 10: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

57

Gambar 9. Lokasi SD Bungamelur.

(sumber: arsip Afd. Bungamelur koleksi PTPN VIII Goalpara)

Page 11: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

58

Gambar 10. Peta Pembangunan SD Bungamelur

(Sumber: Arsip AFD. Bungamelur tentang pembangunan SD Bungamelur,

koleksi PTPN VIII Bungamelur, digambar berdasarkan arsip PTPN VIII

Goalpara)

Pembangunan SD Bungamelur bertujuan untuk meningkatkan taraf

pendidikan masyarakat Kecamatan Takokak dengan melengkapi sarana prasarana

pendidikan di Kecamatan Takokak Cianjur Jawa Barat. Rata-rata angka

pendidikan di Kecamatan Takokak terhitung rendah, hal ini dikarenakan

kurangnya sosialisasi mengenai pendidikan dan fungsinya dilingkungan

masyarakat. Masyarakat Takokak terdapat 30% penduduk yang masih buta huruf,

Gedung 2

(kelas)

Gedung 3

(Kelas)

Gedung 1

(ruang guru)

Lahan Kosong

Page 12: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

59

dalam arti ini masyarakat tidak sama sekali mengecap pendidikan hal ini yang

mengakibatkan perlunya pembangunan SD diKecamatan Takokak Cianjur Jawa

Barat.19

Masyarakat Kecamatan Takokak lebih cenderung menjadi buruh

perkebunan dan berladang dibandingkan dengan menekuni jenjang pendidikan.

Pembangunan ini juga didasarkan pada program pemerintah Repelita V dengan

program pemerataan pembangunan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah

Pertama menyeluruh ke berbagai daerah di Indonesia. Pendidikan menduduki

peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas manusia, baik sosial,

spiritual, intelektual, maupun kemampuan professional. Karena manusia

merupakan kekuatan utama pembangunan, maka dengan demikian mutu sistem

pendidikan akan menentukan tingkat keberhasilan pembangunan.20

Pembangunan SD Bungamelur selesai pada bulan Juni tahun 198621

, pada

awal berdirinya SD Bungamelur memiliki jumlah siswa sebanyak 86 siswa yang

terbagi dalam 6 kelas yaitu kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6

serta jumlah siswa laki-laki lebih banyak dsaripada jumlah siswa perempuan.22

Hal ini dikarenakan memang tahap awal berdirinya SD Bungamelur masih belum

mendapatkan banyak tanggapan dari masyarakat, adanya sebuah terobosan baru

memang tidak langsung mendapatkan respon banyak tetapi melalui berbagai

tahapan dalam prosesnya.

19

Wawancara dengan Bapak Aer Saepudin bagian humas Kecamatan

Takokak pada 15 November 2016, pukul 10.00 WIB. 20

Rencana Pembangunan Lima Tahun Kelima 1989/90-1993-94 buku II,

(Jakarta: Percetakan Negara RI, Tt), hlm. 585. 21

Wawancara dengan bapak Erwin Administratur PTPN VIII Goalpara

pada 15 November 2016 pukul 16.00. 22

Wawancara dengan Ibu Dede Kepala Perkebunan Bungamelur 1 pada

15 November 2016, pukul 13.00 WIB.

Page 13: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

60

Gambar 11. Bangunan SD Bungamelur

(sumber: foto koleksi pribadi)

Proses pembangunan SD Bungamelur termasuk dalam program

pemerintah yaitu Repelita pada bidang pendidikan dan Generasi Muda dan

merupakan salah satu program dari PTPN VIII Goalpara. Pembangunan Nasional

mempunyai tujuan untuk mewujudkan suatu mayarakat adil makmur yang merata

material dan spiritual yang ada pada hakekatnya adalah pembangunan manusia

seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat.23

Kesemuanya menimbulkan

perubahan lingkungan hidup sosial ekonomi maupun budaya serta pola diri nilai

hidup yang mendasarinya.24

Adanya pembangunan SD Bungamelur masyarakat

dapat meningkatkan taraf pendidikan dan memajukan daerahnya menjadi daerah

23

Yuni Iswanto, Dinamika Sosial Ekonomi Masyarakat Kelurahan Jebres

Surakarta tahun 1990-2000, Skripsi, (Universitas Sebelas Maret, 2004), hlm. 66. 24

Soerjono Soekanto, Permasalahan Hukum Dalam Kerangka

Pembangunan, (Jakarta: Universitas Indonesisa Press, 1983), hlm.120.

Page 14: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

61

yang lebih maju. Naiknya angka pendidikan mampu meningktakan kualitas

daerah menjadi lebih maju.

B. Tanggapan Masyarakat terhadap Adanya Konversi Lahan

Perkebunan Bungamelur dan Pembangunan SD

Bungamelur

Adanya sebuah pembangunan memunculkan adanya pro dan kontra dari

masyarakat, tidak terkecuali pada pembangunan SD Bungamelur memicu

berbagai tanggapan dari masyarakat Kecamatan Takokak. Pembangunan yang di

dasarkan pada kebutuhan masyarakat akan pendidikan tidak hanya memunculkan

dukungan tetapi juga muncul adanya pihak yang kurang setuju dengan adanya

pembangunan Sekolah Dasar. Perubahan dalam masyarakat yang mengalami

perkembangan ekonomi dan menciptakan faktor yang mendukung pembangunan,

perubahan itu baik berlangsung secara cepat maupun secara lambat bukan berarti

kemajuan tetapi dapat juga berarti kemunduran dari masyarakat yang

bersangkutan.25

Pembangunan SD Bungamelur merupakan salah satu kebijakan yang

dikeluarkan oleh pihak PTPN VIII Goalpara, pembangunan tersebut termasuk

dalam program PTPN VIII Goalpara dalam bidang kesejahteraan masyarakat.26

Hal tersebut dilakukan dengan melakukan berbagai kegiatan yang ada dalam

masyarakat seperti adanya posyandu guna memberikan perbaikan gizi pada balita

di Kecamatan Takokak Cianjur Jawa Barat. Kedua program tersebut merupkan

25

Selo Soemardjan, Perubahan Sosial di Yogyakarta, (Yogyakarta:

Gajahmada University Press, 1984), hlm. 497. 26

Wawancara dengan Bapak Erwin Administratur PTPN VIII Goalpara

pada 15 November 2016, pukul 16.00 WIB.

Page 15: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

62

satu cara dari PTPN Golpara untuk ikut serta mensejahterakan masyarakat di

sekitar perkebunan.

Pada awal pembangunan SD Bungamelur masyarakat menerima baik

adanya program ini dengan bersedianya untuk dilaksanakan pembangunan di

sekitar rumah warga masyarakat.27

Mayoritas masyarakat setuju dengan adanya

program tersebut, karena memang adanya pembangunan SD mampu memberikan

dampak langsung pada masyarakat Kecamatan Takokak dalam hal pendidikan.

Adanya pembangunan SD Bungamelur dapat memberikan pengetahuan pada

masyarakat terutama pada anak usia 7 tahun untuk mendapatkan pendidikan.

Rata-rata masyarakat Kecamatan Takokak terutama anak usia 7 tahun tidak

mengecap pendidikan karena memang jarak yang jauh dari sekolah dan masalah

sarana prasarana yang tidak ada.

Masyarakat menanggapi pembangunan SD Bungamelur sebagai wujud

konkret dari PTPN VIII Goalpara sebagai perkebunan yang tidak hanya

memanfaatkan lahan yang ada tetapi juga sebagai faktor untuk mendukung

kesejahteraan masyarakat. Pembangunan SD sangat membantu warga Takokak

karena masyarakat dapat bersekolah dan juga dapat menerima ilmu serta

mendapatkan wawasan yang lebih, tidak hanya membantu orang tua di ladang

saja.28

Dengan adanya pendidikan masyarakat diharapkan dapat untuk menerima

27

Wawancara dengan Bapak Aep Saepudin bidang humas Kecamatan

Takokak pada 15 November 2016, pukul 10.00 WIB. 28

Wawancara dengan Ibu Ceche warga Takokak pada 15 November 2016,

pukul 12.00 WIB.

Page 16: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

63

jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi, mengingat pendidikan adalah salah satu

faktor penting bagi kehidupan nantinya.29

Pembangunan yang didasarkan pada kebutuhan masyarakat ini

mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat Takokak, terbukti dengan tidak

adanya pertentangan yang ada di masyarakat. Masyarakat dengan terbuka

menerima adanya pembangunan SD di sekitar tempat tinggal masyarakat.

Tetapi terdapat segelintir orang yang tidak menyetujui adanya

pembangunan SD Bungamelur, mereka beralasan bahwa pembangunan hanya

akan mengakibatkan kerusakan tanah di sekitar tempat tinggal masyarakat dan

pembangunan dapat mengganggu perekonomian mereka.30

Hal ini dikarenakan

anak-anak mereka tidak lagi membantu pekerjaan orang tua karena harus

bersekolah, maka akan mengakibatkan penurunan pendapatan. Dengan adanya

pembangunan SD Bungamelur anak-anak mereka akan lebih menghabiskan waktu

di sekolah daripada membantu orang tua mereka.

Pihak yang tidak setuju dengan adanya pembangunan SD Bungamelur

tidak menjadi hambatan bagi pembangunan SD Bungamelur, karena hanya

beberapa orang masyarakat yang tidak setuju dengan adanya pembangunan SD

Bungamelur dan mayoritas mendukung dan menyetujui adanya pembangunan SD

Bungamelur.

Dari hal ini maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan masyarakat

Kecamatan Takokak dari segi ekonomi adalah masyarakat dapat menerima

29

Wawancara dengan Bapak Erwin Administratur PTPN VIII Goalpara

pada 15 November 2016, pukul 16.00 WIB. 30

Wawancara dengan Ibu Ceche warga Takokak pada 15 November 2016,

pukul 12.00 WIB.

Page 17: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

64

keberadaan pembangunan SD Bungamelur secara sadar karena dari adanya

pembangunan SD Bungamelur maka masyarakat dapat meningkatkan

perekonomian dengan melihat beberapa peluang usaha di sekitar SD

Bungamelur.31

Sedangkan pihak yang tidak setuju pada bidang ekonomi karena

masyarakat beranggapan merka akan kehilangan profesi dan masyarakat akan

mengalami penurunan pendapatan ekonomi. Pada bidang pendidikan masyarakat

Kecamatan Takokak yang setuju dengan adanya pembangunan SD Bungamelur

beralasan karena keberadaan SD Bungamelur akan dapat meningkatkan mutu

pendidikan masyarakat dan kualitas SDM di Kecamatan Takokak. Pihak yang

tidak setuju dengan pembangunan SD Bungamelur dari segi pendidikan adalah

karena pendapatan masyarakat akan berkurang jika anak-anak mereka tidak

bersekolah dan lebih memilih untuk bersekolah.32

C. Proses Rehabilitasi SD Bungamelur

Pendirian gedung sekolah merupakan tanggung jawab dari pemerintah

daerah dan dilaksanakan oleh konstruktor bangunan lokal33

. Tahapan instruksi dan

ilustrasi ini berhubungan dengan unit-unit kelas bangunan sekolah dalam manual

ini, namun juga bagi sekolah-sekolah umumnya yang akan dibangun,

bagaimanapun desainnya dan dapat digunakan bagi sispa saja yang

31

Wawancara dengan Bapak R.A.K Budi kepala perkebunan afd.

Bungamelur pada 15 November 2016, pukul 14.00 WIB. 32

Wawancara dengan Bapak R.A.K Budi kepala perkebunan afd.

Bungamelur pada 15 November 2016, pukul 14.00 WIB. 33

Manual Pembangunan Gedung Sekolah, (Jakarta: Direktorat Jendral

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2010), hlm. 1.

Page 18: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

65

berkepentingan dengan pembangunan fasilitas baru disekolah34

. Pemberdayaan

bangunan sekolah bertujuan untuk meningkatkan nilai guna sebuah bangunan

untuk meningkatkan fungsi dari bangunan tersebut. Rehabilitasi memiliki

pengertian yaitu Rehabilitasi adalah perbaikan aset tetap yang rusak sebagian

dengan tanpa meningkatkan kualitas dan kapasitas dengan maksud dapat

digunakan sesuai dengan kondisi semula. Rehabilitasi juga dapat di artikan

sebagai perbaikan bangunan yang telah rusak sebagian dengan maksud

menggunakan sesuai dengan fungsi tertentu yang tetap, baik arsitektur maupun

struktur bangunan gedung tetap dipertahankan seperti semula, sedang utilitas

dapat berubah.35

Bangunan sekolah selama umur layannya akan mengalami penurunan

kemampuan daya dukung. Penurunan kemampuan ini disebabkan oleh banyaknya faktor

diantaranya adalah faktor usia bangunan, pengaruh lingkungan setempat, faktor manusia,

penggunaan material yang kurang bagus, dan faktor bencana alam. Faktor manusia

meliputi faktor perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan. Masalah yang sering

dihadapi dalam penanganan pemeliharaan adalah adanya keterbatasan anggaran,

akibatnya pemeliharaan dan perawatan harus dilakukan secara bertahap.

Proses rehabilitasi diawali dengan Tugas Panitia Pelaksana Pembangunan sebagai

pelaksana pekerjaan rekonstruksi (rehabilitasi gedung sekolah), bertugas: Memastikan

bahwa lahan tempat sekolah yang di rekonstruksi rehabilitasi tidak bermasalah dengan

pihak lain (dibuktikan dengan surat pernyataan dari pihak yang berwenang),

Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi, petunjuk teknis dan administrasi yang

34

Ibid 2. 35

http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/147-artikel-anggaran-

dan-perbendaharaan/20285-memahami-tentang-bangunan-gedung-negara.

Diunduh pada 26 Oktober 2016 pukul 13.35 WIB.

Page 19: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

66

ada dalam “Manual Rekonstruksi/Rehabilitasi Gedung Sekolah/Madrasah”,

Mengumumkan rencana rekonstruksi rehabilitasi gedung sekolah/madrasah dan

perekrutan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan hasil musyawarah, Menyediakan bahan

dan peralatan, sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan baik berasal dari desa itu

sendiri atau di luar desa sesuai dengan Panduan, Mengumumkan secara terbuka proses

usulan, penerimaan dan pengeluaran dana dan pelaksanaan kemajuan pekerjaan,

Memelihara bangunan sekolah bersama-sama dengan masyarakat. Dalam manajemen

rehabilitasi bangunan, pengambilan keputusan adalah salah satu faktor yang

sangat penting. Pengambilan keputusan ini diperlukan dalam setiap tahapan, baik

tahap perencanaan, perancangan, pelaksanaan maupun pada tahap pengontrolan.

Dengan semakin kompleknya masalah yang ada biasanya pengambilan keputusan

semakin rumit.36

Proses rehabilitasi meliputi beberapa persyaratan administrasi sebelum

adanya perbaikan gedung, proses tersebut dibagi dalam surat yang di serahkan

kepada pihak yang bersangkutan guna melengkapi proses sebelum pengadaan

rehabilitasi. Proses tersebut tercantum dalam arsip SD Bungamelur yang berisi

tanggal 28 Juni 1996 surat permohonan izin ke bagian pusat Goalpara, tanggal 3

Juli keluarnya surat edaran 17.A.111-180/VII/96 tentang balasan perihal

permohonan izin HGU, tanggal 6 Juli 1996 diserahkannya surat permohonan dari

BM 1, Tanggal 8 Juli 1996 penjelasan tentang surat 349/K/SD/96 keluaran SD

Bungamelur, tanggal 9 Juli 1996 dikeluarkannya surat permohonan izin sementara

350/SD.BM/VII/96, setelah proses surat dari P & K kemudian diserahkan surat

36

Engkus Kusnadi, Sistem Pendukung Keputusan Pemeliharaan

Bangunan Sekolah Negeri (Studi Kasus di Kecamatan Tigaraksa Kabupaten

Tangerang), Tesis, (Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011), hlm. 30

Page 20: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

67

permohonan izin selanjutnya dengan nomer surat 17:A.111/190/VII/96 tertanggal

12 Juli 1996, kemudian tanggal 13 Juli 1996 diserahkan surat permohonan izin

HGU dan surat izin sementara dari Goalpara kepada SD BM dengan nomer surat

17: A.111/190/VII/96 dan 17 : A.111/192/VII/96. Setelah itu proses tanggal 15

Juli 1996 dikeluarkannya surat keterangan dari P&K nomer 642.2./355/Kal dan

proses terakhir pada tanggal 17 September 1996 adalah surat pemberitahuan

pelaksanaan rehabilitasi SD Bungamelur.37

Tahapan pertama adalah dengan keluarnya surat dari Perkebunan Goalpara

(tertanggal 3 Juli 1996) sebagai pemilik lahan yang akan digunakan sebagai

perluasan bangunan SD Bungamelur kepada pihak SD Bungamelur untuk

meminta penjelasan mengenai proses rehabilitasi bangunan SD Bungamelur,

dalam surat yang ditampilkan adalah total tanah yang akan digunakan 4500m2

(tanah perluasan meliputi luas 2.385m2).

38

Setelah adanya rehabilitasi bangunan SD Bungamelur akan dijadikan SD

percontohan bagi sekolah dasar yang lain, karena Bungamelur merupakan SD

yang memiliki fasilitas memadahi bagi pendidikan.39

Kemudian pada tanggal 8

Juli 1996 dikeluarkan surat balasan dari pihak SD Bungamelur kepada

Perkebunan Goalpara perihal rincian penggunaan lahan yang akan digunakan

dalam proses rehabilitasi, luas tersebut meliputi 2.385m2 yang digunakan untuk

bangunan SD serta halaman sekolah dan 2.115m2 yang digunakan untuk kegiatan

37

Arsip daftar isi SD Bungamelur, tentang surat masuk dan keluar, koleksi

PTPN VIII Goalpara, tahun 1996. 38

Arsip Perkebunan Goalpara kepada Sekolah Dasar Bungamelur tentang

proses rehabilitasi bangunan, koleksi PTPN VIII Goalpara, tahun 1996. 39

Arsip SD Bungamelur tentang SD percontohan (tulis tangan), koleksi

PTPN VIII Goalpara, tahun 1996.

Page 21: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

68

ekstrakurikuler.40

Jadi total tanah yang digunakan adalah sejumlah 4.500m2.

Proses rehabilitasi dibantu dengan keluarnya surat dari Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Cianjur yang berisikan

bantuan dana untuk rehabilitasi bangunan SD Bungamelur. Surat yang ditanda

tangani oleh kepala P dan K Kabupaten DT II Cianjur yaitu bapak Drs. H.

Sudradjat berisikan tentang pemberian bantuan dana sebesar Rp. 92.000.000,00

(Sembilan puluh juta rupiah) yang dipergunakan untuk perbaikan dan

penambahan bangunan SD Bungamelur.41

Pembangunan akan dilaksanakan oleh

CV. Sinar Abadi, proses pembangunan meliputi 2115 m2 untuk kemudian

dibnangun ruangan untuk kegiatan olah raga dan ekstrakurikuler.42

Adanya

bantuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Daerah

Tingkat II Cianjur menjadi proses awal rehabilitasi bangunan SD Bungamelur

dengan tujuan dapat meningkatkan mutu pendidikan serta meningkatkan minat

belajar para siswa.

Pada tanggal 8 Juli 1996 sebelum keluarnya surat bantuan dari Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Cianjur,

pihak SD Bungamelur telah memberikan surat yang berisi tentang kejelasan status

tanah yang berada di lingkungan SD Bungamelur. Surat tersebut berisi tentang

40

Arsip surat Keluaran SD Bungamelur, perihal balasan penggunaan

lahan rehabilitasi kepada Perkebunan Goalpara, koleksi PTPN VIII Goalpara,

tahun 1996 41

Arsip Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten

Daerah Tingkat II Cianjur, koleksi PTPN VIII Goalpara tentang pemberian

bantuan dana oleh pemerintah tahun 1996. 42

Arsip Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten

Daerah Tingkat II Cianjur, koleksi PTPN VIII Goalpara tentang pemberian

bantuan dana oleh pemerintah tahun 1996.

Page 22: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

69

permohonan kepada Perkebunan Bungamelur terkait rencana rehabilitasi

bangunan SD Bungamelur, hal ini dikarenakan proses rehabilitasi akan

menggunakan tanah dari Perkebunan Bungamelur seluas 2115m2 yang digunakan

untuk ruang olahraga dan ekstrakurikuler SD Bungamelur.43

Perizinan proses rehabilitasi pada tanggal 13 Juli 1996 dengan pihak

Goalpara yang setuju dengan adanya rehabilitasi penggunaan HGU di tanah

perkebunan Goalpara Afdeling Bungamelur. Surat dengan nomor 17: A. III-

192/VII/96 menjadi tanda bukti proses rehabilitasi bangunan SD Bungamelur

telah mendapatkan izin.44

Rehabilitasi yang dilakukan berfungsi meliputi

pembangunan gedung olah raga, halaman sekolah dan kebun sekolah yang

bertujuan untuk meningkatkan fungsi sarana prasarana bagi kemajuan pendidikan

siswa.

Pembangunan gedung olah raga bertujuan agar siswa tidak hanya

mendapatkan fasilitas akademik tetapi siswa juga mendapatkan fasilitas non

akademik yaitu bidang olahraga.45

Pembangunan fasilitas olahraga bertujuan

untuk meningkatkan minat beajar siswa karena selain memperoleh pendidikan,

siswa dapat meningkatkan potensi mereka melalui jalur olahraga. Kebun sekolah

dibangun bertujuan untuk menambah insfraktuktur yang ada, kebun sekolah

digunakan untuk tempat siswa bermain pada saat istirahat, hal ini hampir sama

43

Arsip dinas P dan K Daerag Tingkat II Cianjur, koleksi PTPN VII

Goalpara tentang perizinan penggunaan tanah perkebunan tahun 1996. 44

Arsip peminjaman HGU Perkebunan Goalpara, koleksi PTPN VIII

Goalpara. 45

Wawancara dengan Bapak Erwin Administratur PTPN VIII Goalpara

pada 15 November 2016, pukul 16.00 WIB.

Page 23: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

70

dengan fungsi pembangunan halaman sekolah yang digunakan untuk bermain dan

melaksanakan upacara bendera.46

Gambar 12. Gambar SD Bungamelur

(sumber: foto koleksi pribadi)

46

Wawancara dengan Bapak Erwin Administratur PTPN VIII Goalpara

pada 15 November 2016, pukul 16.00 WIB.

Page 24: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

71

Gambar 13. Rancangan rehabilitasi bangunan SD Bungamelur.

(Sumber: arsip AFD. Bungamelur, koleksi PTPN VIII Goalpara)

Page 25: BAB III PROSES KONVERSI LAHAN PTPN VIII GOALPARA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0512042_bab3.pdf · A. Proses pengajuan konversi lahan PTPN VIII Goalpara Afdeling Bungamelur

72

Rancangan denah rehabilitasi SD Bungamelur di atas merupakan sebuah

desain untuk meningkatkan sarana prasarana sekolah dasar sebagai peningkat

mutu pendidikan siswa. Pelaksanaan proses rehabilitasi dimulai pada tanggal 18

Juni 1996 dengan keluarnya surat pemberitahuan dari SD Bungamelur kepada

pihak perkebunan Goalpara dengan nomer surat 354/k-SD/1996 dan

pembangunan bagian awal akan meliputi pemugaran serta perataan tanah.47

Proses rehabilitasi SD Bungamelur selesai pada tanggal 10 September

199648

dengan selesainya pembangunan gedung olahraga, halaman dan kebun

sekolah. Proses rehabilitasi memakan waktu sekitar 3 bulan, selama proses

rehabilitasi siswa SD Bungamelur tidak diliburkan karena pembangunan tetap

dapat dilaksanakan walaupun terdapat siswa yang sekolah.49

Selesainya proses

rehabilitasi bertujuan agar siswa SD Bungamelur lebih berminat pada pendidikan

dan jumlah murid SD Bungamelur akan bertambah.50

47

Arsip Pemberitahuan pelaksanaan rehabilitasi, keluaran SD

Bungamelur, koleksi PTPN VIII Goalpara. 48

Wawancara dengan Bapak Erwin Administratur PTPN VIII Goalpara

pada 15 November 2016, pukul 16.00 WIB. 49

Wawancara dengan Bapak Erwin Administratur PTPN VIII Goalpara

pada 15 November 2016, pukul 16.00 WIB. 50

Wawancara dengan Bapak R.A.K Budi kepala perkebunan afd.

Bungamelur pada 15 November 2016, pukul 14.00 WIB.