bab iii perancangan sistem - uksw · 2017. 1. 31. · bab iii perancangan sistem pengelasan dan...
TRANSCRIPT
Bab ini menguraikan perancangan perangkat keras dan perangkat luna
untuk membangun mesin
pneumatik dengan
Perancangan perangkat keras meliputi mekanik dan elektronik, sedangkan
perancangan perangkat lunak berupa baris
mikrokontroler.
3.1. Perancangan Mekanik
Perancangan mekanik
bagian pengelasan plastik, rol depan, dan bagian pemotongan plastik.
Bagian rol menggunakan motor stepper sebagai penggeraknya sedangkan
untuk pengelasan dan pemotongan plastik menggunakan sistem
pneumatik. Mekanik
dari mekanik tersebut adalah sebagai berikut.
Gambar 3.
11
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
menguraikan perancangan perangkat keras dan perangkat luna
untuk membangun mesin pengelasan dan pemotongan kantong
mikrokontroler yang ditunjukkan oleh
Perancangan perangkat keras meliputi mekanik dan elektronik, sedangkan
perancangan perangkat lunak berupa baris-baris program yang diunduhkan pada
Perancangan Mekanik
Perancangan mekanik terdiri dari 4 bagian yaitu rol belakang,
bagian pengelasan plastik, rol depan, dan bagian pemotongan plastik.
Bagian rol menggunakan motor stepper sebagai penggeraknya sedangkan
untuk pengelasan dan pemotongan plastik menggunakan sistem
Mekanik yang telah dibuat ditunjukkan Gambar 3.
dari mekanik tersebut adalah sebagai berikut.
Gambar 3.1 Mekanik Mesin Las dan Potong Kantong
Secara Keseluruhan
menguraikan perancangan perangkat keras dan perangkat lunak
plastik berbasis
oleh Gambar 3.1.
Perancangan perangkat keras meliputi mekanik dan elektronik, sedangkan
baris program yang diunduhkan pada
terdiri dari 4 bagian yaitu rol belakang,
bagian pengelasan plastik, rol depan, dan bagian pemotongan plastik.
Bagian rol menggunakan motor stepper sebagai penggeraknya sedangkan
untuk pengelasan dan pemotongan plastik menggunakan sistem
yang telah dibuat ditunjukkan Gambar 3.1. Cara kerja
Kantong Plastik
3.1.1. Rol Belakang
ditarik oleh rol belakang. Mekanik rol belakang
ditunjukkan Gambar
karet keras dengan panjang 42
menggunakan penggerak
derajat
3.1.2. Pengelasan
pengelasan
pelat besi d
12
Rol Belakang
Gulungan plastik yang belum dilas dan dipotong akan
ditarik oleh rol belakang. Mekanik rol belakang
ditunjukkan Gambar 3.2. Untuk rol itu sendiri dibuat dari bahan
karet keras dengan panjang 42 cm sebanyak 2 buah dengan
menggunakan penggerak motor stepper dengan jenis 1
rajat/step.
Gambar 3.2. Mekanik Rol Belakang
Pengelasan Plastik
Dari rol belakang, plastik akan masuk ke dalam
pengelasan. Untuk bagian pengelasan ini menggunakan sebuah
pelat besi dengan panjang 30 cm dan tebal 1
Gulungan plastik yang belum dilas dan dipotong akan
ditarik oleh rol belakang. Mekanik rol belakang yang dibuat
sendiri dibuat dari bahan
cm sebanyak 2 buah dengan
or stepper dengan jenis 1,8
. Mekanik Rol Belakang
ke dalam proses
menggunakan sebuah
cm. Sedangkan
untuk
pneumatik dengan 1
mengangkat dan menurunkan
diatur oleh sebuah
jela
pada
3.1.3. Rol Depan
oleh rol depan yang nantinya akan masuk ke
selanjutnya yaitu
depan ini secara prinsip kerjany
13
untuk menggerakkan pelat besi tersebut menggu
pneumatik dengan 1 buah tabung aktuator,
mengangkat dan menurunkan pelat besi tersebut
diatur oleh sebuah solenoid valve dengan jenis 5/2. Untuk lebih
jelasnya bagian – bagian dari mekanik las plastik dapat dilihat
pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3. Mekanik Pengelasan
Rol Depan
Setelah selesai dari proses pengelasan, plastik akan ditarik
oleh rol depan yang nantinya akan masuk ke
selanjutnya yaitu pemotongan plastik. Untuk mekanik pada rol
depan ini secara prinsip kerjanya sama dengan rol belakang
menggunakan sistem
yang berfungsi
lat besi tersebut dan kerjanya
dengan jenis 5/2. Untuk lebih
stik dapat dilihat
Plastik
, plastik akan ditarik
oleh rol depan yang nantinya akan masuk ke dalam proses
plastik. Untuk mekanik pada rol
a sama dengan rol belakang
yait
dengan panjang 42 cm dan juga sama menggunakan penggerak
dengan 1 bu
Untuk le
3.1.4. Pemotong Plastik
akan masuk pada proses pemotongan.
proses p
elemen
sedangkan
yang berfungsi untuk mengangkat dan penurunkan pisau,
14
yaitu menggunakan 2 buah rol yang terbuat dari karet keras
dengan panjang 42 cm dan juga sama menggunakan penggerak
dengan 1 buah motor stepper dengan jenis 1
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar
Gambar 3.4. Mekanik Rol Depan
Pemotong Plastik
Setelah plastik ditarik oleh rol depan selanjutnya plastik
akan masuk pada proses pemotongan. Bagian mekanik pada
proses pemotongan ini terdiri dari sebuah pisau yang diberi
elemen pemanas yang bertujuan untuk memotong
sedangkan untuk penggerak terdiri dari 2 buak tabung aktuator
yang berfungsi untuk mengangkat dan penurunkan pisau,
menggunakan 2 buah rol yang terbuat dari karet keras
dengan panjang 42 cm dan juga sama menggunakan penggerak
ah motor stepper dengan jenis 1,8 derajat/step.
ambar 3.4 dibawah ini.
Mekanik Rol Depan.
Setelah plastik ditarik oleh rol depan selanjutnya plastik
Bagian mekanik pada
terdiri dari sebuah pisau yang diberi
pemanas yang bertujuan untuk memotong plastik,
dari 2 buak tabung aktuator
yang berfungsi untuk mengangkat dan penurunkan pisau,
sedangkan
sebuah
3.1.5. Perbandingan
gear
dengan 2,4 putaran gear kecil
3.6.
plastik yang akan
pem
memotong plastik sepanjang
15
sedangkan kerja dari kedua tabung aktuator tersebut
sebuah solenoid valve jenis 5/2.
Gambar 3.5. Mekanik Pemotongan
Perbandingan Gear
Pada perancangan skripsi ini perbandingan jumlah putaran
gear yang digunakan 1 : 2,4 yaitu 1 putaran gear besar sama
dengan 2,4 putaran gear kecil yang dapat dilihat pada Gambar
. Perbandingan ini digunakan untuk menentu
plastik yang akan masuk dalam proses penge
pemotongan pada skripsi ini sudah ditentukan yaitu
memotong plastik sepanjang 30 cm dengan cara sebagai berikut
dari kedua tabung aktuator tersebut diatur oleh
an Plastik
ini perbandingan jumlah putaran
yang digunakan 1 : 2,4 yaitu 1 putaran gear besar sama
yang dapat dilihat pada Gambar
menentukan panjang
pengelasan maupun
yaitu mesin akan
dengan cara sebagai berikut.
16
Diameter gear besar = 3,6cm maka jari-jarinya adalah 1,8cm
Keliling = 2 π r = 11,3cm = 3600 = 1 putaran
1
11,3=
30
=30
11,3
= 2,65putarangearbesar
Atau
360˚
11,3cm=
x
30cm
x = 360˚ ×30cm
11,3cm
= 954˚putarangearbesar
Untuk plastik dengan panjang 30 cm maka dibutuhkan 2, 65
atau 954˚ putaran gear besar dengan perbandingan gear 1 : 2,4
1
2,4=
2,65
n
n(jumlahputarangearkecil) = 2,65 × 2,4 = 6,36
6,36 x 360˚ = 2289,6˚
untuk motor stepper sendiri 1 phasa adalah 4 langkah dengan
1,80 tiap langkahnya maka
2289,6˚
1,8˚= 1272langkah
dikarenakan 1 phasa ada 4 maka
Jadi
potongan plastik
sebanyak
Gambar
3.2. Perancangan Elektronik
Perancangan
opto interrupter
17
dikarenakan 1 phasa ada 4 maka :
1272
4= 318phasa
Jadi jumlah phasa yang dibutuhkan gear keecil untuk panjang
potongan plastik 30 cm maka motor stepper akan berputar
sebanyak 318 phasa.
Gambar 3.6. Perbandingan Gear yang Digunakan
Plastik
Perancangan Elektronik
Perancangan bagian elektronik ini terdiri dari driver motor, sensor
rupter, board mikrokontroler, dan termokontrol.
gear keecil untuk panjang
maka motor stepper akan berputar
igunakan pada Rol
ini terdiri dari driver motor, sensor
18
3.2.1. Driver Motor Stepper
Motor stepper membutuhkan arus yang cukup besar untuk
dapat berputar. Arus yang dihasilkan mikrokontroler sebagai
pengendali tidak cukup besar untuk dapat mengendalikan motor
stepper secara langsng sehingga dibutuhkan driver motor untuk
menanggulangi hal tersebut.
Untai driver motor stepper yang digunakan ditunjukkan
Gambar 3.7. Komponen utama penyusun driver motor ini adalah
MOSFET IRF640 yang diatur bekerja sebagai saklar. MOSFET
IRF640 dipilih karena memiliki kemampuan penyaklaran yang
cepat dan mampu mengalirkan arus yang cukup besar (Max
18A). Selain itu juga memiliki RDSON yang kecil (180mΩ)
sehingga menghasilkan tegangan jatuh yang kecil ketika kondisi
ON. Ketika MOSFET ON, arus akan mengalir dari catu daya
(Vcc) ke ground melewati motor stepper dan MOSFET. Kondisi
ini akan mengakibatkan motor stepper bergerak. Ketika
MOSFET OFF, tidak ada arus yang mengalir melewati motor
stepper sehingga motor tidak bergerak.
Gambar 3.7. Untai Driver Motor Stepper.
C2
C1A
A'
B
B'
5V
Mikro B'
Q8IRF640
5V
Q7BC546A
Q6BC546A
5V
Q5IRF640
Mikro A'1
A2
3B
4
Stepper
Q4BC546A
5V
Q3IRF640
Mikro B
Mikro A
Q2IRF640
5V
Q1BC546A
R81k
R71k
R61k
R51k
R41k
R31k
R21k
R11k
19
3.2.2. Sensor Opto Interrupter
Sensor opto interrupter merupakan sensor yang tersusun
dari infrared light emitting diode (IRED) dan phototransistor
yang ditunjukkan Gambar 3.10. IRED akan memancarkan
cahaya ketika dibias maju. Apabila ruang di antara IRED dan
phototransistor tidak dihalangi, cahaya tersebut akan diterima
phototransistor dan akan membuat phototransitor saturasi (ON).
Apabila ruang antara IRED dan phototransistor dihalangi,
phototransistor tidak dapat menerima cahaya yang dipancarkan
IRED dan akan membuat phototransistor cut-off (OFF).
Gambar 3.8. (a) Bagian penyusun sensor opto interrupter
(b) Sensor opto interrupter ITR9608-F (c) Untai sensor opto
interrupter.
Pada skripsi ini jenis sensor opto interrupter yang
digunakan adalah tipe ITR9608-F yang diproduksi oleh
Everlight yang ditunjukkan Gambar 3.8(b). Untai yang
digunakan ditunjukkan Gambar 3.8(c). Untuk mebuat IRED
ITR9608-F memancarkan cahaya dibutuhkan arus maju sebesar
20 mA dengan tegangan jatuh IRED adalah 1,2 V. Dengan
20
mempertimbangkan hal tersebut yang diperoleh dari data
sheet maka ditambahkan resistor 150 Ω pada kaki anoda IRED
dengan perhitungan sebagai berikut :
=5 − 1.2
20=
3.8
20
= 190Ω ≈ 150Ω
Arus kolektor (Ic) yang dibutuhkan untuk membuat photo
transistor ITR9608-F saturasi adalah 2mA. Tegangan jatuh
photo transistor (VCE) ketika kondisi saturasi adalah 0,4V.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut maka ditambahkan
resistor 2k2 Ω pada kaki kolektor photo transistor dengan
perhitungan sebagai berikut :
=5 − 0.4
2=
4.6
2
= 2300Ω ≈ 2200Ω
Dengan penjelasan-penjelasan di atas maka dapat diketahui
bahwa keluaran sensor opto interrupter (O1_mikro) akan
bernilai 5V saat sensor tidak dihalangi dan akan bernilai 0V saat
sensor dihalangi. Keluaran ini selanjutnya dihubungkan pada pin
masukan mikrokontroler untuk diolah melalui program.
Gambar
pada saat proses produksi tiba
proses produksi berlangsung. Plastik yang bergerak akan
menahan penghalang sensor yang menandakan plastik tidak
putus, saat terjadi plastik putus penghal
sensor yang membuat
keluaran sensor dikirimkan pada mikrokontroler yang kemudian
akan memerintahkan motor rol depan
belakang dan juga sistem pneumatik untuk berhenti.
3.2.3. Mikrokontroler
mengendalikan kinerja sistem mesin las dan pemotong kantong
plastik , yaitu sebagai pengendali driver motor stepper, drive
pneumati
21
Gambar 3.9. Letak Sensor dan Pemasangan S
Opto Interrupter
Sensor opto interupter ini berfungsi untuk mendeteksi jika
pada saat proses produksi tiba – tiba gulungan plastik putus saat
proses produksi berlangsung. Plastik yang bergerak akan
menahan penghalang sensor yang menandakan plastik tidak
putus, saat terjadi plastik putus penghalang akan menutupi
sensor yang membuat opto interupter cut-off
keluaran sensor dikirimkan pada mikrokontroler yang kemudian
akan memerintahkan motor rol depan (motor stepper)
belakang dan juga sistem pneumatik untuk berhenti.
Mikrokontroler
Pada skripsi ini, mikrokontroler berfungsi untuk
mengendalikan kinerja sistem mesin las dan pemotong kantong
plastik , yaitu sebagai pengendali driver motor stepper, drive
pneumatik dan sensor-sensor pendeteksi. Mikrokontroler yang
Sensor
ini berfungsi untuk mendeteksi jika
tiba gulungan plastik putus saat
proses produksi berlangsung. Plastik yang bergerak akan
menahan penghalang sensor yang menandakan plastik tidak
ang akan menutupi
sehingga sinyal
keluaran sensor dikirimkan pada mikrokontroler yang kemudian
(motor stepper), motor rol
belakang dan juga sistem pneumatik untuk berhenti.
ini, mikrokontroler berfungsi untuk
mengendalikan kinerja sistem mesin las dan pemotong kantong
plastik , yaitu sebagai pengendali driver motor stepper, driver
Mikrokontroler yang
22
digunakan adalah mikrokontroler ATMega32. Untai
mikrokontroler yang digunakan ditunjukkan Gambar 3.12.
Masukan dari sensor-sensor disambungkan pada PORT D0 dan
D1, sedangkan keluaran untuk mengendalikan driver motor
stepper (A, A’, B dan B’) disambungkan pada PORT B0 sampai
dengan B7. Pengaturan PORT-PORT tersebut dikendalikan
melalui program perangkat lunak yang diunduhkan pada
mikrokontroler.
Gambar 3.10. Untai Mikrokontroler ATMega32
3.2.4. Termokontrol
Pada skripsi ini untuk mengontrol pemanas pada las dan
potong plastik digunakan 2 buah termokontrol yaitu Han Young
dengan tipe HY-2000 dan TEW type IL-70 yang dapat
23
menghasilkan panas hingga 400°C. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 3.11.
Gambar 3.11. Termokontrol
3.3. Diagram Alir Sistem
Mesin las dan potong kantong plastik berbasis pneumatic yang
dibuat dikendalikan oleh mikrokontroler dengan mengeksekusi baris-baris
program yang telah diunduhkan pada mikrokontroler tersebut. Pada tugas
akhir ini digunakan perangkat lunak code vision AVR yang memanfaatkan
bahasa C untuk menuliskan baris-baris program yang akan diunduhkan
pada mirkokontroler tersebut.
Diagram alir sistem saat ini ditunjukkan Gambar 3.12. Sesat setelah
dihidupkan, mikrokontroler akan mulai menginisialisasi sistem yang
digunakan, yaitu menginisialisasi konfigurasi port yang digunakan.
Mikrokontroler kemudian memerintahkan motor stepper pada rol plastik
berputar sebanyak 318 phasa bila belum tercapai 318 phasa motor akan
terus berbutar hingga terpenuhi, setelah tercapai motor akan berhenti dan
pneumatik akan hidup kemudian akan mendorong torak pneumatik pada
24
las dan diberikan delay untuk torak turun selama 300 ms kemudian
pneumatik akan berhenti. Setelah itu akan dicek plastiknya masih ada apa
putus jika masih ada akan diulang lagi degan motor stepper berputar
sebanyak 318 phasa dan jika plastik putus maka mikrokontroler akan
diperintahkan untuk mematikan pneumatik dan motor stepper serta
menyalakan buzzer. dengan demikian proses telah selesai.
Gambar 3.12. Diagram Alir Sistem Mesin