bab iii perancangan sistemeprints.umm.ac.id/67093/4/bab iii.pdf · akan digunakan sebagai acuan...
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB III PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/67093/4/BAB III.pdf · akan digunakan sebagai acuan untuk membuat sistem yang optimal. Sistem yang akan dibuat bertujuan untuk menjaga](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022060823/609cb84b11122341634d262b/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Pada bab perancangan sistem ini terdiri dari beberapa alur penelitian mulai
dari studi literatur, perancangan hardware ELC , dan perancangan Software ELC,
,Analisa Hasil Percobaan. Masing-masing tahapan akan menjelaskan tentang
konsep dan perancangan yang digunakan .
Untuk melakukan rancang bangun ELC dapat dilakukan menggunakan
ilustrasi blok diagram Gambar 3.1.
Mulai
Simulasi
Proteus
Cetak PCB
Studi
Literatur
Stop
Desain
Skematik
ELC
Uji Coba di
Lab Elektro
UMM
Analisa Hasil
Percobaan
Perbaiki
Skematik
Tidak
Berhasil
Gambar 3.1 Flowchart Perancangan dan Pembuatan Sistem
![Page 2: BAB III PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/67093/4/BAB III.pdf · akan digunakan sebagai acuan untuk membuat sistem yang optimal. Sistem yang akan dibuat bertujuan untuk menjaga](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022060823/609cb84b11122341634d262b/html5/thumbnails/2.jpg)
3.1 Studi Literatur
Langkah pertama dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan studi literatur
pada buku-buku yang membahas tentang ELC, jurnal, dan penelitian yang telah
dilakukan yang berkaitan dengan ANFIS. Data yang didapat dari studi literatur ini
akan digunakan sebagai acuan untuk membuat sistem yang optimal.
Sistem yang akan dibuat bertujuan untuk menjaga frekuensi generator sinkron
konstan pada frekuensi 50 Hz dengan mengatur penggunaan beban melalui sudut
penyalaan Triac menggunakan algoritma ANFIS.
Gambar3.2 Single Line Diagram ELC
3.2 Perancangan Skematik ELC
Pada perancangan Electronic Load Controller ini memerlukan rangkaian-
rangkaian elektronika yang menunjang dari sistem kerja dan sistematisnya.
Berikut merupakan rangkaian-rangkaian yang digunakan :
![Page 3: BAB III PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/67093/4/BAB III.pdf · akan digunakan sebagai acuan untuk membuat sistem yang optimal. Sistem yang akan dibuat bertujuan untuk menjaga](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022060823/609cb84b11122341634d262b/html5/thumbnails/3.jpg)
Gambar 3.3 Skema Rangkaian ELC
Pada rangkaian electronic load controller ini terbagi menjadi 3 bagian
utama yaitu power supply, pembacaan frekuens, dan sudut penyalaa TRIAC.
3.2.1 Rangkaian Power Supply
Dibawah ini merupakan gambar dari skema rangkaian catu daya pada
Electronic Load Controller.
Gambar 3.4 Skema Rangkaian Power Supply
Pada rangkaian catu daya menggunakan komponen utama Hi-link AC
220 V/DC 12 V sebagai converter tegangan dan IC 7805 sebagai penurun
tegangan dari 12 V ke 5 V agar sesuai dengan daya yang dibutuhkan
![Page 4: BAB III PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/67093/4/BAB III.pdf · akan digunakan sebagai acuan untuk membuat sistem yang optimal. Sistem yang akan dibuat bertujuan untuk menjaga](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022060823/609cb84b11122341634d262b/html5/thumbnails/4.jpg)
3.2.2 Skema Rangkaian Pembacaan Frequensi
Pada rangkaian pembacaan frekuensi menggunakan sensor tegangan
ZMPT101 B dengan rasio 1:1 sehingga diperlukan rangkaian offset tegangan pada
sisi output agar tegangan berkisar antara 0 s/d 3.3v.
Gambar 3.5 Skema Rangkaian Sudut Penyalaan TRIAC
3.2.3 Skema Rangkaian Sudut Penyalaan TRIAC
Pada Rangkaian susut penyalaan Triac menggunakan komponen utama
MOC3041 agar controller dengan tegangan AC tidak terhubung secara langsung.
Gambar 3.6 Skema Rangkaian Sudut Penyalaan TRIAC
3.2.3 Perancangan Layout PCB Electronic Load Controller
Perancangan layout PCB pada tugas akhir ini menggunakan softwar
EAGLE dan pembuatannya menggunakan PCB jenis fiber single layer dengan
![Page 5: BAB III PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/67093/4/BAB III.pdf · akan digunakan sebagai acuan untuk membuat sistem yang optimal. Sistem yang akan dibuat bertujuan untuk menjaga](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022060823/609cb84b11122341634d262b/html5/thumbnails/5.jpg)
ukuran panjang 13.5 cm dan lebar 9.5cm. Hasil perancangan layout PCB
menggunakan software EAGLE dapat dilihat pada gambar 3.6.
Gambar 3.7 Layout PCB Electronic Load Controller
3.3 Perancangan ANFIS
Untuk menjelaskan perancangan ANFIS pada kontrol kestabilan frekuensi,
nilai input referensi berdasarkan nilai error frekuensi dan derivvative error
frekuensi sedangkan untuk output adalah besar sudut penyalaan pada gate triac.
Pada perancangan ANFIS kali ini menggunakan inferensi fuzzy model sugeno orde
satu karena dinilai lebih ringan pada proses komputasi. Metode inferensi fuzzy
sugeno orde satu dapat dirumuskan seperti persmaan :
Rule i: If x is Ai and y is Bi, then fi = pi ∗ x + qi ∗ y + ri, ........ (3.1)
Dimana :
Ai = input himpunan fuzzy dari nilai error ke-i
Bi = input himpunan fuzzy dari nilai derivative error ke-i
![Page 6: BAB III PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/67093/4/BAB III.pdf · akan digunakan sebagai acuan untuk membuat sistem yang optimal. Sistem yang akan dibuat bertujuan untuk menjaga](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022060823/609cb84b11122341634d262b/html5/thumbnails/6.jpg)
𝑓1 = output ke-i
pi, qi, ri = parameter consequent pada inferensi fuzzy sugeno orde satu
Arsitektur ANFIS yang digunakan untuk mengimplementasikan Sembilan
Rule pada perancangan ini ditunjukkan aturan pada Gambar 3.7 dan struktur ANFIS
terdiri dari lima layer yang dapat dijelaskan pada sub bab berikut[].
Gambar 3.8 Perancangan struktur menggunakan dua input, satu output, dan 9 rule
3.3.1 Layer Pertama
Layer ini berfungsi mengkonversi angka crisp menjadi himpunan fuzzy
yang sesuai berdasarkan variable linguistik dengan persamaan seperti berikut :
Oi1 = μAi(x), for i = 1,2 ........................................... (3.2)
Dimana :
Oi1 = Output ke i dan layer ke satu
μAi(x) = Himpunan fuzzy dari variable linguistik A ke i (panas, dingin, dll.)
![Page 7: BAB III PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/67093/4/BAB III.pdf · akan digunakan sebagai acuan untuk membuat sistem yang optimal. Sistem yang akan dibuat bertujuan untuk menjaga](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022060823/609cb84b11122341634d262b/html5/thumbnails/7.jpg)
3.3.2 Layer Kedua
Pada layer ini setiap input atau node menuju setiap node pada layer
berikutnya guna mengetahui kekuatan penyalaan (firing strength). Himpunan fuzzy
dikalikan antara satu input dengan input lainnya dengan hubungan sebagai berikut
Oi2 = wi = μAi(x) ∗ μbi(y), for i = 1,2 .............................. (3.3)
Dimana :
Oi2 = Output ke i dan layer ke dua
μAi(x) = variable linguistic Ai (panas, dingin, dll.)
μbi(x) = variable linguistic Bi (panas, dingin, dll.)
3.3.3 Layer Ketiga
Pada lapis ketiga firing strengths yang dievaluasi di lapisan sebelumnya
dilakukan pembobotan ulang dengan normalisasi agar total/max bernilai satu agar
komputasi lebih ringan dan pada layer ini rasio firing strenghs dari rule ke i
terhadap total friring strength dari semua rule.
Oi3 = w̅i =
𝑤𝑖
𝑤1+𝑤2, for i = 1,2 .................................... (3.4)
Dimana :
Oi3 = Output ke i dan layer ke tiga
𝑤𝑖 = firing strength ke i
w̅i = firing strength normalisai ke i
3.3.4 Layer Keempat
Output dari layer ini adalah inferensi fuzzy dari nilai normalisasi firing
strength layer ketiga menggunakan fungsi Takagi-Sugeno orde 1 dengan
persamaan sebagai berikut
![Page 8: BAB III PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/67093/4/BAB III.pdf · akan digunakan sebagai acuan untuk membuat sistem yang optimal. Sistem yang akan dibuat bertujuan untuk menjaga](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022060823/609cb84b11122341634d262b/html5/thumbnails/8.jpg)
Oi4 = w̅i ∗ 𝑓𝑖 = w̅i(pi ∗ x + qi ∗ y + ri) ......................... (3.5)
Dimana :
Oi4 = Output ke i dan layer ke empat
w̅i = firing strength normalisai ke I atau output layer tiga
𝑓𝑖 = output ke i
pi, qi, ri = parameter consequent pada inferensi fuzzy sugeno orde satu
3.3.5 Layer Kelima
Pada layer ini setiap node dari layer sebelumnya diagregasikan sehingga
menghasilkan output pada layer kelima atau bisa didefinisikan sebagai
penjumlahan dari semua sinyal yang masuk dari layer sebelumnya:
Oi5 = ∑ w̅i𝑖 ∗ 𝑓𝑖 =
∑ w̅i∗𝑓𝑖𝑖
∑ w̅i𝑖 ................................... (3.6)
Dimana :
Oi5 = Output ke i dan layer ke empat
w̅i = firing strength normalisai ke I atau output layer tiga
𝑓𝑖 = output ke i
3.3.6 Perbaikan Nilai Parameter (Backpropagation)
Untuk memperkecil tingkat error dengan cara menyesuaikan bobotnya
berdasarkan perbedaan output dan target yang diinginkan menggunakan Mean
Absolute Percentage Error (MAPE) karena dinilai mampu melakukan peramalan
sangat baik jika memiliki nilai MAPE kurang dari 10%[], nilai MAPE didapatkan
dari error absolut setiap periode dibagi dengan nilai observasi yang nyata lalu
merata-rata kesalahan persentase absolut tersebut. MAPE menhitung presentase
error penyimpangan antara data aktual dengan data peramalan. Nilai MAPE dapat
dihitung dengan persamaan sebagai berikut.
MAPE = (100%
𝑛) 𝛴𝑡=1
𝑛 |A𝑡−Ft
At| ..................................... (3.7)
![Page 9: BAB III PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/67093/4/BAB III.pdf · akan digunakan sebagai acuan untuk membuat sistem yang optimal. Sistem yang akan dibuat bertujuan untuk menjaga](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022060823/609cb84b11122341634d262b/html5/thumbnails/9.jpg)
Dimana :
A𝑡 = Data aktual pada periode t
Ft = Data peramalan pada periode t
𝑛 = banyak data