bab iii analisa dan perancangan sistemeprints.umm.ac.id/58622/4/bab iii.pdf · laboratorium...
TRANSCRIPT
11
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisa Masalah
Analisa dilakukan pada salah satu sekolah SMP di kota Batu. Tahap analisa
yang dilakukan adalah wawancara dengan salah satu guru di sekolah tersebut yang
mengajar mata pelajaran Teknik Informasi dan Komunikasi juga dengan wakil
kepala sekolah bagian kesiswaan. Hasil dari wawancara dengan guru di sekolah
smp adalah mereka mengharapkan sistem aplikasi yang dapat digunakan untuk
siswa dalam melaksanakan ulangan ataupun ujian. Sistem aplikasi diminta dapat
menampilkan nilai siswa secara langsung setelah melakukan ujian atau ulangan.
Sistem aplikasi diminta agar dapat mengacak soal dan jawaban untuk siswa.
Tujuannya untuk melatih siswa untuk belajar mandiri dan jujur dalam mengerjakan
ulangan ataupun ujian. Selain itu, sistem aplikasi akan diaplikasikan pada
laboratorium komputer sekolah dengan menggunakan jaringan Local Area Network
(LAN). Sistem aplikasi diminta menggunakan fitur login dengan menggunakan nis
dan password untuk siswa.
Simulasi pengacakan soal merupakan proses mengacak soal-soal untuk
membentuk paket di mana soal-soal ditiap paket diacak dengan menggunakan
metode linear congruent method. Data set bank soal yang diambil adalah paket soal
UN tahun 2017-2018 untuk SMP sederajat dengan mata pelajaran yaitu bahasa
Indonesia, bahasa Inggris, Matematika, dan IPA. Data set bank soal dipilih karena
berdasarkan ketentuan dalam ujian nasional SMP, mata pelajaran yang diujikan
adalah Matematika, B. Indonesia, B. Inggris, dan IPA.
Setiap mata pelajaran memiliki 100 soal dan masing-masing soal memiliki 4
pilihan jawaban. Setiap paket soal yang dibuat dari pengacakan berjumlah 50 soal,
kecuali matematika berjumlah 40 soal.
3.2 Analisa Metode
Metode Linear Congruent Method adalah salah satu metode pembangkit
bilangan acak yang memanfaatkan model linear untuk membangkitkan bilangan
12
acak. LCM merupakan salah satu metode yang menggunakan algoritma Pseudo
Random Number Generator (PRNG) sama halnya dengan fungsi random pada php.
Fungsi random pada php termasuk dapat dikategorikan sama dengan metode
LCM yaitu hasil akhir pada pengacakan tidak benar-benar teracak atau biasa disebut
Pseudo random. Perbedaan mendasar LCM dengan fungsi random yaitu pada
proses mengacak deret angka tersebut. LCM menggunakan 3 variabel yang nilainya
ditentukan dari inputan manusia dan untuk mendapatkan hasil acak melalui proses
perhitungan. Sedangkan pada fungsi random, sering kali inputan awal ditentukan
dari dalam sistem karena untuk mendapatkan hasil acak memerlukan inputan yang
acak juga. Misalnya nilai awal pada fungsi random sering kali ditentukan atau
diambil dari jam pada bios komputer saat ini. Contoh penggunaan fungsi random
untuk mengacak soal 1-50. Kemungkinan pengacakan dapat dilakukan hanya 50
kali (1 banding 50) untuk menghindari perulangan. Namun dengan metode LCM
dengan menentukan nilai dari variabel a, c, dan m dimana nilai tersebut memiliki
ketentuan sendiri dan merupakan inputan dari user, maka kemungkinan terjadi
perulangan lebih kecil dibandingkan dengan fungsi random.
Keunggulan metode LCM yaitu untuk membuat paket soal dengan isi soal
yang teracak sehingga setiap siswa yang menerima paket soal akan mendapatkan
isi soal yang berbeda-beda. Jika dibandingkan dengan penggunaan fungsi
pengacakan bawaan dari php, LCM untuk terjadinya perulangan ketika pengacakan
lebih kecil dibandingkan fungsi random. Dan jika dibandingkan dengan metode
lainnya seperti monte carlo, LCM lebih sederhana. Jika masalah bisa dijawab secara
matematis, maka metode monte carlo tidak perlu digunakan [2]. Selain itu dalam
hal sisi keamanan, LCM lebih baik daripada fungsi random diphp karena seed
(inputan) di LCM dilakukan oleh user. Berbeda dengan fungsi random yang mana
seed (inputan) ditentukan di dalam program. Sehingga apabila ada orang luar yang
mengetahui seed dari fungsi random, maka akan mudah untuk memprediksi
kemungkinan apa yang akan keluar dari hasil pengacakan.
Kelemahan fungsi random dibandingkan metode LCM yaitu, kemungkinan
terjadinya perulangan setelah dilakukan pengacakan beberapa kali, lebih besar
dibandingkan LCM. Banyak pengguna yang mengeluhkan seringnya terjadi error
ketika menggunakan fungsi random. Fungsi random lebih cocok digunakan untuk
13
membuat angka acak seperti penentuan id dan password yang ketika terjadi
perulangan masih bisa ditolerir selama hasil tidak sama persis. Misalkan
menggunakan fungsi random sebagai kode unik dalam jangka angka 001-100.
Ketika user ke 100 selesai, nilai kode unik akan tereset kembali ke 001 dimana
kemungkinan pengguna kode unik 001 yang pertama sudah tidak membutuhkan
lagi. Namun hal tersebut juga menjadi kekurangan karena jika digunakan untuk data
suatu barang, maka didalam pendataan akan menyimpan 2 file 001 atau lebih.
Contoh kelemahan fungsi random dalam pembuatan captcha. Dalam suatu
studi kasus captcha memberikan soal yang berisi teks acak. Teks acak pada captcha
dipilih secara random dari fungsi random php. Misalkan source code:
“Srand(microtime()+time()/2-21017);” terlihat bahwa sumber
entropi yang dipakai untuk seed sangat lemah yaitu waktu dalam detik dan
mikrodetik. Jika orang luar mengetahui bahwa seed yang diambil adalah hitungan
waktu dalam detik dan mikrodetik, maka orang tersebut dapat memprediksi semua
random teks yang akan digenerate oleh captcha.
Contoh pembangkit bilangan acak sebanyak 10 kali dengan nilai a=21, c=17,
m=20, dan X0=0 maka:
X0 = (21.0 + 17) mod 20 = 17
X1 = (21.17 + 17) mod 20 = 14
X2 = (21.14 + 17) mod 20 = 11
X3 = (21.11 + 17) mod 20 = 8
X4 = (21.8 + 17) mod 20 = 5
X5 = (21.5 + 17) mod 20 = 2
X6 = (21.2 + 17) mod 20 = 19
X7 = (21.19 + 17) mod 20 = 16
X8 = (21.16 + 17) mod 20 = 13
X9 = (21.13 + 17) mod 20 = 10
Bilangan acak yang dibangkitkan adalah :
14
17 14 11 8 5 2 19 16 13 10
Bilangan acak yang tidak dibangkitkan adalah :
7 4 1 18 15 12 9 6 3 0
Dari contoh diatas “m” yang ditentukan adalah 20. “m” merupakan modulus
atau batas jumlah bilangan yang tersedia, artinya ada 20 bilangan yang tersedia.
Bilangan yang tersedia adalah 0 s/d 19. Bilangan tersebut diurutkan, kemudian
diacak dan dibangkitkan sesuai dengan ketentuan. Dalam contoh diatas, ditentukan
bahwa ada 10 bilangan yang dibangkitkan dan 10 sisanya tidak dibangkitkan. Dari
pengacakan 20 bilangan tersebut dapat diketahui bahwa pembangkitan bilangan
acak tersebut tidak mengalami perulangan.
3.3 Analisa sistem
Hasil pembangkitan bilangan acak dengan menggunakan linear congruent
method ditentukan dari nilai masing-masing variabel m= 100, a=21, c=17 dan
X0=3. Hasil dari pembangkitan bilangan acak dengan nilai variabel tersebut dapat
dilihat di tabel bawah.
Tabel 3.1 Pembangkitan Bilangan Acak
I Xi Xi-1 I Xi Xi-1 I Xi Xi-1
1 3 80 11 73 50 21 43 20
2 80 97 12 50 67 22 20 37
3 97 54 13 67 24 23 37 94
4 54 51 14 24 21 24 94 91
5 51 88 15 21 58 25 91 28
6 88 65 16 58 35 26 28 5
7 65 82 17 35 52 27 5 22
8 82 39 18 52 9 28 22 79
9 39 36 19 9 6 29 79 76
10 36 73 20 6 43 30 76 13
15
I Xi Xi-1 I Xi Xi-1 I Xi Xi-1
31 13 90 56 38 15 81 63 40
32 90 7 57 15 32 82 40 57
33 7 64 58 32 89 83 57 14
34 64 61 59 89 86 84 14 11
35 61 98 60 86 23 85 11 48
36 98 75 61 23 0 86 48 25
37 75 92 62 0 17 87 25 42
38 92 49 63 17 74 88 42 99
39 49 46 64 74 71 89 99 96
40 46 83 65 71 8 90 96 33
41 83 60 66 8 85 91 33 10
42 60 77 67 85 2 92 10 27
43 77 34 68 2 59 93 27 84
44 34 31 69 59 56 94 84 81
45 31 68 70 56 93 95 81 18
46 68 45 71 93 70 96 18 95
47 45 62 72 70 87 97 95 12
48 62 19 73 87 44 98 12 69
49 19 16 74 44 41 99 69 66
50 16 53 75 41 78 100 66 3
51 53 30 76 78 55
52 30 47 77 55 72
53 47 4 78 72 29
54 4 1 79 29 26
55 1 38 80 26 63
Dari hasil pembangkitan bilangan acak pada tabel 3.1, kolom “I” merupakan
urutan soal 1-100, maka kolom “Xn” merupakan urutan soal yang telah teracak
namun belum sesuai karena di dalam hasil kolom “Xn”, adanya nilai “0” dan tidak
ada nilai “100” sehingga setiap nilai / value di kolom Xn harus ditambah 1. Hasil
pengacakannya adalah, soal nomor 1 adalah soal urutan ke 80 dari 100 soal, soal
nomor 2 adalah adalah soal urutan ke 97 dari 100 soal dan seterusnya.
Setiap pengacakan yang dilakukan akan menghasilkan satu paket soal,
sehingga jika pengguna ingin membuat banyak paket, maka pengguna harus
melakukan pengacakan sebanyak paket yang diinginkan.
16
3.4 Data Set
Data set yang digunakan pada penelitian ini adalah bank soal UN tahun 2017-
2018 untuk SMP sederajat dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia 100, Bahasa
Inggris 100 soal, Matematika 100 soal, dan IPA 100 soal. Dari 100 soal disetiap
mata pelajaran akan diambil 50 soal yang telah teracak kecuali matematika, hanya
40 soal. Hal ini sesuai dengan ketentuan dari soal UN sendiri di mana semua soal
UN berjumlah 50 soal dan hanya matematika yang 40 soal.
3.5 Desain
3.5.1 Use Case Diagram
Use case diagram merupakan bagian dari UML yang bersifat statis. Use case
digunakan untuk menggambarkan entitas-entitas yang berhubungan langsung
dengan sistem. Use case diagram memiliki 3 komponen utama yaitu : Aktor,
Usecase, dan Penghubung (Link). Aktor merupakan pelaku yang berada pada
sistem. Pelaku sistem bisa berupa orang atau benda yang memiliki peran dalam
sistem. Aktor disimbolkan dengan sketsa manusia.
Usecase adalah pekerjaan yang dilakukan aktor. Usecase dirupakan dengan
sebuah kata benda dari kata kerja yang dibendakan. Usecase disimbolkan dengan
eclips. Penghubung atau link merupakan jenis hubungan antara aktor dan usecase
maupun sesama usecase. Ada beberapa jenis penghubung seperti asosiasi,
generalisasi, ekstensi, dan inklusi. Asosiasi merupakan bentuk umum relasi antara
usecase dan aktor. Disimbolkan dengan garis lurus.
Generalisasi merupakan teknik mengembangkan fungsi aktor menjadi fungsi
yang lebih spesifik. Ekstensi merupakan pengembangan fungsi dari usecase dasar.
Hampir sama dengan generalisasi, namun lebih spesifik pada usecase. Umumnya
ekstensi digunakan untuk memperlihatkan fitur-fitur yang termuat pada usecase
dasar. Inklusi merupakan hubungan antara usecase yang menunjukkan adanya
syarat. Usecase dasar akan dilakukan apabila syaratnya telah dipenuhi. Usecase ini
umumnya digunakan untuk sistem validasi sebelum masuk ke fungsi utama.
Contohnya fitur login.
17
Gambar 3.1 Rancangan Use Case Diagram
Pada gambar 3.1 menjelaskan diagram usecase dari aktor admin (guru) dan
aktor user (siswa). Aktor admin dapat mengakses fitur data siswa, data kelas, data
mata pelajaran, data soal, data hasil ujian, data ujian dan pengujian algoritma. Fitur
data siswa menampilkan data setiap siswa dari nomor induk siswa (NIS), nama
siswa, dan kelas. Fitur data kelas menampilkan data dari tiap kelas. Fitur data mata
pelajaran menampilkan daftar mata pelajaran yang tersedia untuk dimasukkan ke
dalam data ujian. Fitur data soal menampilkan data soal dari tiap mata pelajaran
yang tersedia dari fitur mata pelajaran. Fitur data ujian menampilkan data mata
pelajaran yang dapat diujikan. Fitur hasil ujian menampilkan data mata pelajaran
yang telah diujikan. Fitur uji coba algoritma menampilkan proses perhitungan
matematis untuk mengacak soal pada tiap siswa.
Aktor user yang bertindak sebagai siswa dapat mengakses fitur data ujian dan
data hasil ujian. Fitur data ujian menampilkan mata pelajaran yang diujikan yang
terkoneksi ke fitur data soal. Fitur data hasil ujian menampilkan data mata pelajaran
yang diujikan dan nilai hasil dari ujian siswa.
18
3.5.2 Activity Diagram
Activity diagram merupakan diagram yang menggambarkan berbagai alur
aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur
berawal, desicion yang mungkin terjadi, dan bagaimana aktifitas itu berakhir. Pada
umumnya activity diagram tidak menampilkan secara detail urutan proses, namun
hanya memberikan gambaran umum bagaimana urutan prosesnya.
Gambar 3.2 Rancangan Activity Diagram Admin 1-3
Pada gambar 3.2 menampilkan diagram activity dari admin (guru) di mana
menampilkan proses dari admin ketika memulai aplikasi hingga masuk ke fitur data
kelas. Pertama admin diminta memasukkan username dan password yang kemudian
username dan password divalidasi ke dalam database. Setelah tervalidasi, admin
akan dimasukkan ke halaman utama aplikasi di mana pada halaman utama
menampilkan beberapa fitur data soal dan data siswa.
19
Gambar 3.3 Rancangan Activity Diagram Admin 2-3
Pada gambar 3.3 menampilkan proses activity diagram ketika admin
mengakses fitur data kelas dan data mata pelajaran. Fitur data kelas terhubung
dengan fitur data siswa. Di mana setiap siswa memiliki data kelas masing-masing.
Fitur data mata pelajaran terhubung dengan fitur data soal dan data ujian.
Gambar 3.4 Rancangan Activity Diagram Admin 3-3
Pada gambar 3.4 menampilkan activity diagram admin ketika admin
mengakses fitur data ujian, data hasil ujian, dan data uji coba algoritma. Pada fitur
20
data ujian dan dan hasil ujian terhubung dengan fitur data soal dan data mata
pelajaran. Sedangkan pada fitur uji coba algoritma, menampilkan proses pengaturan
algoritma untuk setiap siswa sehingga pada fitur ini terhubung dengan fitur data
siswa.
Gambar 3.5 Rancangan Activity Diagram Siswa
Pada gambar 3.5 menampilkan diagram activity dari user (siswa) di mana
menampilkan proses dari user ketika memulai aplikasi hingga aplikasi berakhir.
Pertama user diminta memasukkan nomor induk siswa (NIS) dan password yang
kemudian akan divalidasi ke dalam database. Setelah tervalidasi, user akan
dimasukkan ke halaman utama aplikasi di mana pada halaman utama menampilkan
fitur data ujian. Pada fitur data ujian user akan melakukan proses ujian dan pada
saat selesai, nilai dari user akan ditampilkan.
3.5.3 Flow Chart
Flowchart merupakan suatu bagan dengan beberapa simbol tertentu yang
menggambarkan urutan atau tahapan suatu proses secara mendetail dalam suatu
program. Flowchart terbagi menjadi 5 jenis yaitu: flowchart sistem, flowchart
dokument, flowchart skematik, flowchart program, dan flowchart proses.
21
Gambar 3.6 Rancangan Flow Chart Admin 1-2
Pada gambar 3.6 menampilkan flowchart admin dari ketika admin login
hingga mengakses data soal dan postpage A. Pada saat login admin akan diminta
memvalidasi username (NIP) dan password sebelum masuk kehalaman utama.
Setelah masuk ke proses halaman utama, admin kemudian masuk ke proses data
kelas, data siswa, data mata pelajaran sampai ke data soal.
Gambar 3.7 Rancangan Flowchart Admin 2-2
Gambar 3.7 merupakan lanjutan dari gambar 3.6 di mana proses alur
flowchart admin ketika masuk ke proses data ujian, kemudian masuk lagi ke proses
data hasil ujian dan uji coba algoritma.
22
Gambar 3.8 Rancangan Flow Chart Siswa
Pada gambar 3.8 menampilkan diagram flowchart untuk siswa dari proses
mulai hingga selesai. Pada proses awal, user diminta memasukkan nis dan password
yang akan divalidasi. Kemudian user akan masuk ke proses halaman utama. Pada
halaman utam akan menampilkan fitur data ujian dimana siswa akan memulai
proses ujian. ketika mulai ujian, soal akan ditampilkan dan ketika selesai akan
muncul desicion antara konfirmasi bahwa ujian telah selesai atau tidak. Ketika ujian
selesai, maka akan ditampilkan data hasil ujian user. Kemudian user akan diminta
memilih untuk kembali ke halaman utama atau log out.
3.6 Rancangan Database
Rancangan database merupakan salah satu desain dalam pembuatan database
dengan berdasarkan analisa permasalahan. Pada tahapan analisa permasalahan
ditentukan bahwa diperlukan penyimpanan untuk data pada sistem. Fitur pada
sistem berkaitan dengan sekitar ujian nasional dan aplikasi dimana data tersebut
merupakan data soal, data jawaban soal, data nilai, data siswa, data kelas, data mata
pelajaran, data ujian, data hasil ujian, data admin dan data pengaturan algoritma.
23
Gambar 3.9 Desain Conceptual Data Model Database
Pada gambar 3.9 menampilkan rancangan desain conceptual data model
(CDM) untuk database sistem. Pada gambar tersebut menampilkan hubungan relasi
antar tabel pada database yang akan dirancang. Hubungan relasi yang terjadi pada
gambar tersebut antara, tabel kelas dan tabel siswa (one-many), tabel siswa dengan
tabel nilai dan tabel hasil ujian (many-many), tabel nilai dengan tabel siswa dan
tabel ujian (many-many), tabel hasil ujian dengan tabel ujian dan tabel soal (many-
many), tabel ujian dengan tabel nilai, tabel matpel, dan tabel hasil ujian (many-
many), tabel matpel dengan tabel ujian dan tabel soal (many-many), tabel soal
dengan tabel jawaban, tabel hasil ujian dan tabel matpel (many-many), tabel
jawaban dengan tabel soal (one-many).
Gambar 3.10 Physical Data Model Database
Pada gambar 3.10 menampilkan desain physical data model (PDM) untuk
database sistem. Pada gambar tersebut menampilkan tabel dengan relasi serta
pengaturan dari primary key dan foreign key dari masing-masing tabel. Misalkan,
pada tabel hasil ujian, id_hasil merupakan primary key pada tabel tersebut, dan pada
24
tabel tersebut mengambil foreign key dari primary key tabel lain seperti id_ujian,
id_soal, dan id_siswa.
3.7 Deskripsi Arsitektur
Desain arsitektur sistem merupakan salah satu tahap dari perancangan
aplikasi. Desain arsitektur sistem bertujuan untuk membuat gambaran alur dari
sistem aplikasi yang dibuat.
Gambar 3.11 Desain Arsitektur Sistem
Pada gambar 3.11, para guru bertindak sebagai admin yang bertugas
mengelola dan menjaga sistem aplikasi. Para guru yang akan memasukkan soal
yang belum teracak ke aplikasi dan kemudian aplikasi akan menyimpan soal-soal
ke database. Soal-soal yang tersimpan di database akan dipanggil oleh sistem
aplikasi, kemudian sistem akan mengacak soal-soal tersebut dan ditampilkan
kesiswa. Setiap siswa akan menerima paket soal teracak berbeda-beda sesuai
dengan NIS masing-masing.
25
3.8 Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka merupakan proses desain untuk merancang rekayasa
tampilan (interface) pada sistem sebelum sistem dibuat. Tujuan perancangan
antarmuka untuk membuat interaksi pengguna sesederhana mungkin dan seefisien
mungkin. Desain antarmuka biasanya dirancang sesuai dengan kebutuhan
pengguna yang bertujuan untuk memudahkan pengguna ketika menggunakan
sistem.
3.8.1 Rancang Antarmuka Admin
Rancangan antarmuka admin menampilkan desain dari segala rancangan
tampilan halaman admin.
Gambar 3.12 Desain Antarmuka Login
Pada gambar 3.12 menampilkan desain antarmuka login, di mana terdapat
fitur login. Admin ataupun pengguna akan diminta memasukkan username dan
password yang tersimpan di database untuk divalidasi kebenarannya.
Gambar 3.13 Desain Antarmuka Halaman Data Kelas
26
Pada gambar 3.13 desain antarmuka pada halaman data kelas menampilkan
fungsi tabel di mana terdapat id kelas, kelas dan action edit dan hapus. Selain itu
terdapat side bar dari menu halaman utama untuk memudahkan admin untuk
berpindah dari satu halaman ke halaman lain dengan mudah.
Gambar 3.14 Desain Antarmuka Halaman Data Siswa
Pada gambar 3.14 menampilkan desain antarmuka halaman data siswa
dengan fitur sidebar dan fungsi tabel di mana terdapat detail NIS siswa, nama siswa,
dan kelas. Selain itu terdapat fitur action untuk mengedit data per siswa dan fitur
hapus untuk menghapus data siswa dan juga terdapat fitur pagination untuk
memudahkan admin mengelola data siswa.
Gambar 3.15 Desain Antarmuka Halaman Data Mata Pelajaran
Pada gambar 3.15 menampilkan desain antarmuka halaman data mata
pelajaran dengan fitur side bar dan fungsi tabel untuk mengelola data mata
pelajaran. Pada fitur tabel action terdapat fungsi pengaturan soal, edit mata
pelajaran, dan hapus data. Fitur tambah soal disetiap mata pelajaran untuk
memudahkan admin dalam mengelola soal dari menambahkan, mengupdate, dan
menghapus soal sesuai dengan mata pelajaran. Pada fungsi edit mata pelajaran
untuk mengatur ulang detail mata pelajaran berkaintan dengan id mata pelajaran
27
dan nama mata pelajaran. Fungsi hapus untuk menghapus mata pelajaran yang
dipilih.
Gambar 3.16 Desain Antarmuka Halaman Data Ujian
Pada gambar 3.16 menampilkan antarmuka halaman data ujian dengan fitur
sidebar dan fungsi tabel dengan isi nama ujian, jumlah soal, waktu ujian dalam
menit dan action. Pada fungsi action untuk mengatur setiap data ujian dari mengatur
soal yang ditampilkan, dan waktu yang tersedia. Pada fungsi hapus, untuk
menghapus data ujian yang sudah tidak diberlakukan.
Gambar 3.17 Desain Antarmuka Halaman Hasil Ujian
Pada gambar 3.17 menampilkan halaman antarmuka hasil ujian dengan fitur
sidebar dan fungsi tabel dengan isi yang sama dengan halaman data ujian namun
dengan fungsi yang berbeda. Pada halaman hasil ujian menampilkan data ujian
yang telah lewat dan menampilkan fungsi detail dan hapus. Pada fungsi detail untuk
melihat daftar siswa yang telah mengikuti ujian dan menampilkan nilai siswa yang
ikut ujian.
28
Gambar 3.18 Desain Antarmuka Halaman Uji Coba Algoritma
Pada gambar 3.18 menampilkan halaman antarmuka untuk uji coba
algoritma. Pada halaman ini memiliki fitur sidebar dan fungsi tabel yang
menampilkan daftar siswa dengan nis dan nama siswa. Selain itu terdapat fungsi
action untuk mengetahui proses dan hasil pengacakan untuk tiap siswa. Proses
pengacakan untuk setiap siswa berbeda tergantung dari nis masing-masing siswa.
3.8.2 Rancang Antarmuka User
Rancangan antarmuka user menampilkan semua desain antarmuka untuk
halaman user.
Gambar 3.19 Desain Antarmuka Halaman Utama User
Pada gambar 3.19 menampilkan desain antarmuka halaman utama untuk tiap
user. Pada side bar terdapat profil siswa yaitu nama dan nis siswa. Pada fungsi tabel
menampilkan detail semua ujian baik yang masih berlangsung maupun yang telah
diikuti user dengan fitur jumlah soal, nama mata pelajaran, nilai siswa, waktu ujian
29
dan action. Fitur action akan berubah jika ujian belum diikuti akan menampilkan
button mulai, namun apabila ujian telah diikuti maka button akan mati dan berganti
menjadi selesai. Selain itu untuk kolom ujian yang telah diikuti, akan berubah dan
berbeda dengan kolom ujian yang belum diikuti.
Gambar 3.20 Desain Antarmuka Halaman Ujian
Pada gambar 3.20 menampilkan desain antarmuka halaman ujian user. Pada
side bar terdapat detail profil siswa yaitu nama dan nis siswa, serta terdapat waktu
tersisa untuk mengerjakan soal ujian. selain itu terdapat tabel untuk menampilkan
soal serta jawaban, setiap jawaban menggunakan radio button. Pada halaman atas
terdapat pagination untuk memilih soal. Pada pojok kanan atas terdapat button
“kumpulkan” untuk mengakhiri ujian. ketika button ditekan akan muncul dialog
message untuk mengkonfirmasi bahwa ujian telah diselesaikan atau belum.