bab iii penyajian data a. menoropong masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/bab 3.pdf ·...

31
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 1 BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat Pedalaman Fakfak Kampung Ugar 1. Letak geografis dan Populasi Kabupaten Fakfak terdiri dari 9 distrik dan terbagi dalam 123 kampung, diantara sembilan distrik tersebut adalah Distrik Kokas. Distrik Kokas terdiri dari 22 kampung yaitu: Kampung Kriawaswas, Mambunibuni, Mandoni, Batufiafas, Patimburak, Sekar, Kokas Kota, Sisir, Kampung Baru, Ugar , Kinam, Andamata, Agruni, Fior, Furir, Darembang, Goras, Waremu, Metimber, Arguni Barat, Wos, Mbahamdandara. Kampung Ugar adalah salah satu kampung yang berada di wilayah Distrik Kokas Kabupaten Fakfak 1 . Adapun secara adat dan tradisi Fakfak yang sampai saat ini masih menjalankan system Kerajaan atau yang dikenal dengan istilah Pertuanan, Ugar termasuk wilayah pertuanan Sekar di Kokas. Ugar diapit dan di kelilingi laut dan pulau-pulau sehingga keberadaan pulau ini tersembunyi di balik banyaknya pulau dan lautan. Akses ke kampung Ugar dapat ditempuh dari Kota Fakfak ke Distrik Kokas sejauh ± 45 km menggunakan angkot dengan waktu tempuh 84 menit (40 km/jam) kemudian dilanjutkan ke kampung Ugar melalaui perjalanan laut menggunakan longboat sejenis perahu, jarak 1 Direktorat Jenderal Kebudayaan “Kerajaan Fatagar Dalam Sejarah Kerajaan-Kerajaan Di Fakfak Papua Barat”, Jayapura: BPNB Jayapura, 2014. hlm. 13. Lihat juga. Badan Pusat Statistik Kabupaten Fakfak,“Statistik Daerah Distrik Kokas”, (Fakfak: Multi Bakti Kasuari, 2014), Hlm. 7. https://fakfakkab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Statistik-Daerah-Distrik-Kokas-2014.pdf . Lihat juga: Badan Pusat Statistik Kabupaten Fakfak, “Kabupaten Fakfak Dalam Angka 2014”, (Fakfak: BPS, 2014). Hlm. 33. https://fakfakkab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Kabupaten-Fakfak- Dalam-Angka-2014.pdf . di akses, 14.48, 15 Juni 2016.

Upload: vudiep

Post on 13-Aug-2019

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1

BAB III

PENYAJIAN DATA

A. Menoropong Masyarakat Pedalaman Fakfak Kampung Ugar

1. Letak geografis dan Populasi

Kabupaten Fakfak terdiri dari 9 distrik dan terbagi dalam 123 kampung,

diantara sembilan distrik tersebut adalah Distrik Kokas. Distrik Kokas terdiri dari

22 kampung yaitu: Kampung Kriawaswas, Mambunibuni, Mandoni, Batufiafas,

Patimburak, Sekar, Kokas Kota, Sisir, Kampung Baru, Ugar, Kinam, Andamata,

Agruni, Fior, Furir, Darembang, Goras, Waremu, Metimber, Arguni Barat, Wos,

Mbahamdandara. Kampung Ugar adalah salah satu kampung yang berada di

wilayah Distrik Kokas Kabupaten Fakfak1. Adapun secara adat dan tradisi Fakfak

yang sampai saat ini masih menjalankan system Kerajaan atau yang dikenal

dengan istilah Pertuanan, Ugar termasuk wilayah pertuanan Sekar di Kokas. Ugar

diapit dan di kelilingi laut dan pulau-pulau sehingga keberadaan pulau ini

tersembunyi di balik banyaknya pulau dan lautan. Akses ke kampung Ugar dapat

ditempuh dari Kota Fakfak ke Distrik Kokas sejauh ± 45 km menggunakan angkot

dengan waktu tempuh 84 menit (40 km/jam) kemudian dilanjutkan ke kampung

Ugar melalaui perjalanan laut menggunakan longboat sejenis perahu, jarak

1 Direktorat Jenderal Kebudayaan “Kerajaan Fatagar Dalam Sejarah Kerajaan-Kerajaan Di Fakfak

Papua Barat”, Jayapura: BPNB Jayapura, 2014. hlm. 13. Lihat juga. Badan Pusat Statistik

Kabupaten Fakfak,“Statistik Daerah Distrik Kokas”, (Fakfak: Multi Bakti Kasuari, 2014), Hlm. 7.

https://fakfakkab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Statistik-Daerah-Distrik-Kokas-2014.pdf. Lihat

juga: Badan Pusat Statistik Kabupaten Fakfak, “Kabupaten Fakfak Dalam Angka 2014”, (Fakfak:

BPS, 2014). Hlm. 33. https://fakfakkab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Kabupaten-Fakfak-

Dalam-Angka-2014.pdf. di akses, 14.48, 15 Juni 2016.

Page 2: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

tempuh ± 7,6 km dengan waktu tempuh selama ± 25-30 menit.2 Tidak terdapat

angkutan umum laut dari kota Distrik ke kampung Ugar namun biasanya calon

penumpang menunggu perahu para nelayan Ugar yang merapat dan berlabuh di

pelabuhan Kokas, mulai dari pukul 13.00 sampai 17.00 WIT, nelayan-nelayan

tersebut menjajakan hasil tangkapan lautnya di kota Distrik (Kokas). Bagi

pendatang yang berkunjung ke kampung ini, sebaiknya memperhatikan arah

angin, Ugar memiliki dua musim yaitu musim hujan atau musim angin barat dan

musim kemarau atau musim angin timur. Pada musim hujan keadaan laut dan

kondisi alam sangat tidak bersahabat, kondisi cuaca yang ekstrem biasanya terjadi

pada bulan januari dan februari, kemudian september sampai bulan desember,

pada bulan-bulan ini berdampak kurang menguntungkan pada aktivitas

masyarakat Ugar yakni menghambat mereka untuk keluar kampung baik untuk

keperluan nelayan maupun ke kota distrik atau kabupaten, sementara dibulan-

bulan ini membawa sedikit dampak positif yaitu masyarakat bisa

memanfaatkannya untuk bercocok tanam. Musim ini disebut juga dengan dengan

musim angin barat. Musim panas atau kemarau yang distilahkan dengan angin

timur, terjadi pada bulan Mei sampai September sangat membantu proses aktivitas

masyarakat baik untuk bercocok tanam maupun mencari hasil laut, namun pada

bulan-bulan ini masyarakat sangat kesulitan air.3Secara geografis kampung Ugar

memilki batas-batas4 sebagai berikut: batas sebelah Selatan: bersebelahan dengan

2 Elpera Papua dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Fakfak 2006, Buku Induk

Penduduk Kampung Ugar Distrik Kokas-Kabupaten Fakfak), 3 3 Ibid., 19.

4 Ibid., 3.

Page 3: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

arus Kokas; batas sebelah Utara: bersebelahan dengan air merah Kokoda; batas

sebelah Timur: bersebelahan dengan Pulau Ambai (Pulai Bai-bai/Mbai-Mbai

Nusa Arguni; dan batas sebelah Barat: bersebelahan dengan Pulau Sariga Teluk

Patipi.

2. Aktivitas dan Rutinitas Masyarakat Ugar

a) Kehidupan Sosial dan Keadaan Penduduk Ugar

Kampung Ugar di kelilingi pulau dan lautan yang menjadikannya seakan-

akan terisolir nan jauh dari keramaian. Kampung Ugar memilki kekayaan alam

yang berlimpah mengundang banyak perhatian dari distrik atau pemerintah daerah

setempat bahkan memikat wisatawan luar mengunjunginya. Faktor inilah yang

menjadikan masyarakat Ugar lebih betah berada di kampungnya walaupun

konsekuensinya tidak banyak berinteraksi dengan daerah yang berada diluar

kampung tersebut. Keadaan Penduduk Ugar dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Keadaan Penduduk Ugar

Keadaan Penduduk

Jumlah Penduduk 169 Jiwa

Jumlah Laki-laki 89 Jiwa

Jumlah Perempuan 80 Jiwa

Jumlah KK 35 KK

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Fakfak- Papua Barat, 2013, Hlm. 28

Tabel 2. Jumlah Rumahtangga dan Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan,

Distrik Kokas 2013

Kampung/Kelurahan Rumah

Tangga

Laki-laki Perempuan Jumlah

Kriawaswas 21 49 48 97

Mambunibuni 55 178 132 310

Page 4: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

Mandoni 61 134 106 240

Batufiafas 28 52 53 105

Patimburak 21 57 47 104

Sekar 101 294 317 570

Kokas Kota 86 216 207 413

Sisir 117 283 287 570

Kampung Baru 84 216 199 415

Ugar 35 89 80 169

Kinam 37 102 61 163

Andamata 37 90 75 165

Agruni 55 105 100 205

Fior 39 104 82 186

Furir 33 61 58 119

Darembang 38 81 78 159

Goras 90 258 179 437

Waremu 15 34 34 68

Metimber 34 47 51 98

Arguni Barat 29 47 51 98

Wos 8 15 16 31

Mbahamdandara 5 9 9 18

Tabel 2. Penyebaran Penduduk menurut umur

Interval Umur (Tahun)

0 ≤ 1 > 1 ≤ 5 > 5 ≤ 12 > 12 ≤ 17 > 17 ≤ 55 > 55 Jumlah

L P L P L P L P L P L P L P

1 3 5 9 11 14 11 16 43 52 4 2 75 96

4 14 25 27 95 6 171

Sumber. Hasil Survey kerjasama Elpera Papua dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat

Kabupaten Fakfak 2006. Hlm. 5

Page 5: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

Keharmonisan masyarakat Ugar tercermin dari beberapa aktivitas sosial

diantaranya: pertemuan-pertemuan warga kampung, upacara panen, upacara

perkawinan maupun upacara kematian. kerjabakti atau gotong royong warga

biasanya dilakukan menjelang romaḍan dan disetiap Jum’at, perayaan-perayaan

hari Nasional atau hari Raya keagamaan. Kegiatan PKK tak luput mewarnai

kegiatan ibu-ibu Ugar biasanya mereka membuat kerajinan tangan seperti tas

anyaman dari daun tikar atau souvinir lainnya baik berupa gantungan kunci dan

lain-lain. Kegiatan sosial lainnya berupa pemeriksaan kesehatan oleh tenaga

kesehatan. Sejauh ini paramedis yang bertugas sabanyak 1 orang bidan dan 3

orang dukun bayi terlatih.

Tabel 3. Aktivitas warga Ugar

Jenis Kegiatan Frekuensi

Pemeriksaan kesehatan Umum Jarang

Pemeriksaan kesehatan dan penimbangan

Bayi/balita

Rutin

Imunisasi Jarang

Pemberian Vitamin Rutin

Penyuluhan bagi Ibu-ibu dan Ibu Hamil Rutin

Sumber. Hasil Survey kerjasama Elpera Papua dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat

Kabupaten Fakfak 2006. Hlm. 9

Kebutuhan listrik menjadi kendala dan hambatan utama bagi warga Ugar,

pemerintah Kabupaten Fakfak melalui perwakilan Distrik telah memfasilitasi

mesin listrik sebanyak 25 mesin listrik di dua RT namun kondisi mesin yang tidak

terawat, dibiarkan begitu saja tak terurus oleh warga sehingga kampung ini pun

tidak memiliki sumber listrik yang memadai. Mesin listrik dioperasikan mulai

Page 6: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

pukul 18.30 atau menjelang Magrib sampai 22.00 WIT atau menjelang tidur

malam.5 Tatkala matahari akan terbenam menjelang waktu magrib pertanda gelap

akan segera menyelimuti kampung, sebagian warga yang memiliki mesin listrik

sibuk dengan mempersiapkannya sementara bagi warga yang tidak memiliki

mesin listrik mempersiapkan lampu pelita yaitu lampu penerang dari botol kaca

berisikan minyak dan sumbu digunakan sebagai alat penerang kemudian

diletakkan di setiap sudut rumahnya. Sementara itu anak-anak berlarian dan

bergegas berkumpul bersama teman-temannya menonton acara TV sementara

para pemuda lainnya sibuk antre mengisi ulang daya (charger) Hp mereka. Untuk

berkomunikasi dengan sanak saudara yang ada di luar kampung Ugar warga

masih harus mencari tempat-tempat dimana bisa didapatkan signal atau jaringan,

terkadang ditepi pantai dekat pelabuhan atau di atas bukit.

Tabel 4. Jenis Sarana Umum sebagai Media Informasi

Jenis Media Informasi Jumlah Milik Pribadi Jumlah Sarana Umum

TV dengan parabola 1 1

TV tanpa Parabola 10

TV umum (dengan Parabola) 1

Radio 8

Papan Informasi 1

VCD, DVD/MP3 15

Sumber. Hasil Survey kerjasama Elpera Papua dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat

Kabupaten Fakfak 2006

b) Taraf Pendidikan Masyarakat

5 Wawancara dengan M. Ali Saimima dkk, tanggal 9April 2016

Page 7: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

Lembaga pendidikan yang aktif di kampung Ugar hanya terdapat satu

Sekolah Dasar (SD) Inpres Ugar yang berdiri di atas lahan 19 x 7 m2 didirikan

sejak 1987 yang terdiri dari 6 buah kelas dan 5 orang tenaga pengajar. Nama-

nama Guru SD Inpres Ugar adalah sebagai berikut: M. Taher Tianotak, A.Ma

selaku kepala sekolah, Ahmad Fatagar, S.PdI, Suwaryo, S.Pd, Taher Bauw, S.PdI,

Safar Biaruma, S.PdI, Kiana Lamin, A.Ma, Fattah Biaruma, S.PdI.6Penyebaran

penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan warga Ugar dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 6. Pendidikan Warga Ugar

Buta

Aksara

Belum

Sekolah

Tidak Tamat

SD SD SLTP SLTA

L P L P L P L P L P L P

1 2 7 13 16 13 46 46 4 5 8 9

3 20 29 92 9 17

Sumber. Hasil Survey kerjasama Elpera Papua dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat

Kabupaten Fakfak 2006. Hlm. 5

Siswa/i yang telah menyelesaikan Pendidikan Dasar dan ingin melanjutkan

pendidikannya ke Sekolah Menegah SMP atau SMA hanya bisa melanjutkannya

ke Kota Distrik atau Kabupaten Fakfak, kurangnya fasilitas dan transportasi serta

komunikasi yang tidak memadai sehingga menjadikan mayoritas anak-anak

Kampung Ugar tidak dapat melanjutkan pendidikannya. Sebagaimana yang

tercantum pada tabel diatas hasil survey kantor BPM 2006 menunjukan interval

mayoritas angka tamatan hanya bertaraf Sekolah Dasar.

c) Keadaan Perekonomian Masyarakat Ugar

6 Ahmad Fatagar, Wawancara, Fakfak, 20 Maret 2016

Page 8: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

Alam Ugar yang memanjakan masyarakatnya dengan sejuta kekayaan

sumber daya alamnya yang melimpah, terutama hasil laut dengan berbagai jenis

Ikan laut, Pasir maupun mutiaranya serta pemandangan keindahan alam yang

memanjakan mata. Dari 169 jiwa penduduk sebagian besarnya bermata

pencaharian sebagai nelayan. Kepala Suku Ugar Safar Biaruma menuturkan

bahwa: Pada umumnya warga Ugar berangkat mencari ikan pukul 03.30 pagi WIT

dan pulangnya ketika air laut mulai pasang sekitar jam 12.30 sampai jam 13.30

WIT. Hasil tangkapan yang diperoleh baik berupa ikan, udang dan lainnya akan

ditimbang dan dijual kepada pembeli atau pengusaha ikan yang datangnya dari

Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk

dimakan dan sebagiannya dijual ke Distrik Kokas dan hasil jualannya dipakai

untuk membeli keperluan dan kebutuhn hidup mereka baik berupa minyak goreng,

bensin sebagai bahan bakar perahu, beras dan kebutuhan keseharian lainnya.

Aktivitas warga Ugar seperti ini telah menjadi rutinitas sepanjang tahun, diantara

faktor pemuda dan pemudi kampung ini taraf pendidikan tertinggi hanya sekolah

dasar, disebabkan mereka lebih mengutamakan untuk membantu perekonomian

keluarga sehingga sangat sedikit yang menempuh pendidikan ke jenjang yang

lebih tinggi atau bahkan sampai ke jenjang sarjana (strata satu).

Tabel 7. Orientasi Lokasi Belanja Penduduk

Jenis Barang Belanjaan Lokasi Sarana Perdagangan

Sembako kebutuhan harian Belanja di kampung distrik

Sembako kebutuhan bulanan Belanja di kampung – distrik

Beras, sayuran, daging, lauk pauk dan

bumbu

Sebagian besar belanja di kampung

Page 9: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

Sandang/ pakaian Distrik – di kabupaten

Alat elektronik Di kabupaten- distrik

Perhiasan Kabupaten

Sarpras pertanian, peternakan, perkebunan

dan kehutanan

Kabupaten

Sumber. Hasil Survey kerjasama Elpera Papua dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat

Kabupaten Fakfak 2006. Hlm. 10

Kampung ugar tidak memiliki pasar ataupun toko besar yang menjadi pusat

perdagangan, sebagian besar kebutuhan keseharian mereka didapatkan dari Kota

Distrik atau ke Kabupaten Fakfak dengan membeli kebutuhan mereka selama

sebulan atau lebih.

Tabel 8. Kalender Musim Kampung Ugar

Musim Bulan

Udang Lobster Maret-Agustus

Ikan Januari-September

Teripang Maret-Agustus

Mangga Oktober –Desember

Jeruk Februari –April

Sumber. Hasil Survey jerjasama Elpera Papua dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat

Kabupaten Fakfak 2006. Hlm. 19

B. Ajaran Agama dan Tradisi Masyarakat Ugar

1. Sejarah Masuknya Islam dan Perkembangannnya

Pada pembahasan ini penulis memandang penting mengangkat sejarah

masuk dan berkembangnya Islam secara umum di Tanah Papua dan bagaimana

keadaan umat Islam di Papua. Mengingat keterbatasan maklumat dan informasi-

informasi terkait sehingga penulis berupaya merangkum dari beberapa buku yang

lebih dulu melakukan penelitian secara mendalam tentang sejarah masuknya Islam

Page 10: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

dan perkembangannya di Tanah Papua, khususnya di Semenanjung Onin. Kristen

dan Katholik sangat diidentikkan dengan agama penduduk asli Papua. Kesan ini

disebabkan karena beberapa factor berikut: letak geografis dan kondisi alam yang

berada di ujung paling timur Indonesia, hutan belantara yang menyelimutinya dan

banyaknya pegunungan yang mengelilingi pulau-pulau di Papua dan dipisahkan

oleh lautan, factor lainnya yang terpenting adalah keberadaan Kolonial Belanda di

Indonesia yang relative lama. Realitasnya Islam telah dipeluk oleh mayoritas

penduduk barat Papua beberapa abad lamanya, seperti penduduk di semenanjung

Onin (Fakfak) dan Kaimana, kepulauan Raja Ampat (Sorong), Teluk Bintuni dan

Babo (Manokwari). Islam masuk ke tanah Papua khususnya Kabupaten Fakfak

melalui ekspedisi perdagangan, kontak politik maupun budaya.7 Wanggai dalam

penelitiannya menyebutkan masuknya Islam di tanah cenderawasih ini berkisar

antara pertengahan abad XV-XVI yang didasarkan pada temuan sejarah baik

berupa lisan, cerita-cerita dan informasi sejarah maupun peninggalan sejarah

lainnya seperti masjid-masjid8, makam-makam, manuskrip

9 dan lainnya yang

merujuk pada abad XV atau jauh sebelum bercokolnya Belanda di Tanah Besar

7 Toni Victor Wanggai, Rekonstruksi Sejarah Umat Islam di Tanah Papua, (Jakarta: Badan

Litbang dan Diklat Departemen Agama RI, 2009), 1-2 8 Di Papua terdapat tiga masjid tua: 1) Masjid Tunasgain distrik Fakfak Timur diperkirakan

dibangun sejak 1587; 2) Masjid Tuberseram distrik Fakfak dan 3) Masjid Patimburak Distrik

Kokas- Fakfak di bangun tahun 1870 M. lih. Ya’cub Ibnu Musa’ad, Menelusuri Jejak Historis

Masuknya Islam di Tanah Papua, Makalah: disampaikan dalam Sejarah Masuknya Islam di

Fakfak dan MTQ II Papua Barat, 23 April 2008, hlm. 25-26. 9 Wanggai dalam penelitian mengemukakan bahwa di Fakfak tersimpan 5 buah manuskrip yang

telah berumur 800 tahun berbagai ukuran di amanhkan kepada Raja Patipi XVI Ahmad Iba.

Manuskrip berupa Al Qur’an tersebut berukuran 50 cm x 40 cm bertulis tangan di ats kulit kayu;

manuskrip lainnya ada yang tertulis diatas kulit rusa, diatas daun koba-koba yaitu pohon asli

Papua, ada pula manuskrip yang teertulis diatas pelepah kayu mirip daun lontara atau daun

pokpok. Wanggai, Rekonstruksi Sejarah, 100; lih juga. Majalah Sabili, Perjalanan Sebuah Mushaf

Tua”, Jakarta: No.01 TH. XVI 24 JULI 2008/21 Rajab 1429, hlm. 76-77.

Page 11: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

(Papua).10

Keberadaan Para Raja dari kesultanan Bacan dan Tidore di Tanah

Papua sangat mempengaruhi perkembangan Islam khususnya di Fakfak, hingga

kini warisan dengan sistem Raja-raja atau pertuanan masih diterapkan dan

berjalan, dipelihara dan dihormati secara turun temurun. Klein mengatakan

bahwa: “Pemimpin-pemimpin Papua mengunjungi kerajaan Bacan pada Tahun

1596 M dan dari kunjungan tersebut terbentuklah kerajaan-kerajaan kecil.11

Secara umum system kerajaan tradisional di Tanah Cenderawasih terbagi kedalam

tiga wilayah geografi utama:

a. Kerajaan-kerajaan yang terdapat di kepulauan Raja Ampat yaitu Raja

Salawati, Raja Misool, Raja Batanta dan Raja Waigeo.12

b. Kerajaan-kerajaan yang terletak di Semenanjung Onin atau Wwanin

(Fakfak) Papua bagian Barat antara lain: (1) Kerajaan Rumbati, (2)

Kerajaan Fatagar, dan (3) Kerajaan Atiati. Sedangkan di wilayah Distrik

Kokas terdapat empat pertuanan, yaitu: (1) Kerajaan Patipi terdapat di

ujung barat Semenanjung Onin, (2) Kerajaan Arguni terdapat di pulau

Arguni, (3) Kerajaan Sekar dan (4) Kerajaan Wertuar terdapat di Teluk

Berau.13

10

Ibid., 2, 9- 12., 54-78. 11

W.C. Klein, Niew Guinea, De Onttwikkeling Op Econimisch, Sosial, En Cultureel Gebeid, In

Nedherland Niew Guinea, Deel I, S’Gravenhage: Drukkerijen Uitgeverijbedrijf, 1953. Ibid., 63 12

Wanggai, Rekonstruksi Sejarah, 90. Lih.juga. Herry Rd. Nachrawy, Peranan Ternate Tidore

Dalam Pembebasan Irian Barat, (Ternate: yayasan Kie Raha, 2004), hlm,. 21. 13

Wanggai, Rekonstruksi Sejarah,33 dan 89 lihat pula: Johsz R. Mansoben, Sistem Pemerintahan

Tradisional di Salawati selatan,Raja Ampa, dalam Majalah Ilmu-Ilmu Sastra Indonesia, Jilid VIII

No.2, Jakarta: Bhratara, November 1978/1979, hlm. 165-166. Lih pula. BPNB Jayapura, Kerajaan

Fatagar, 34.

Page 12: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

c. Kerajaan-kerajaan yang terletak di wilayah Kowiai atau Sran (Pulau Adi,

Namatota dan Kaimana) yaitu:Kerajaan Namatota dan Kerajaan Komisi14

Nama-nama daerah, tempat, maupun gelar pemberian kesultanan Bacan

maupun Tidore masih diabadikan dan dipakai hingga kini. Nama dan Gelar

tersebut diantaranya adalah:

a) Papo Ua adalah sebutan dari Kesultanan Tidore untuk Wilayah Tanah

Besar beserta pulau-pulaunya yang berarti tidak bergabung atau tidak

bersatu.

b) Nama-nama tempat diantaranya: Rumbati bermakna Rum adalah nama

wilayah di Tidore dan Bati berarti batas/patok, Waigeo artinya air bah,

Aitinyo artinya air kabur, Ayan Maru artinya airmalu, Aifat artinya air

ampat, Teminabuan artinya tebing dan air terbuang.15

c) Pemberian Gelar, Pangkat atau jabatan seperti Kapitan, Mayor, Raja atau

Sangaji (Kepala Distrik), Dimara (Gimalaha berarti Kepala Kampung)

dan sebagainya.

Masuk dan berkembangnya Islam di Papua pada umumnya melalui berbagai

jalur, antara lain: jalur perdagangan, jalur politik, Tradisi dan Budaya, perkawinan

dan Pendidikan16

.

1) Jalur Perdagangan

14

Wanggai, Rekonstruksi Sejarah, 93. Lih.juga. Luksan Hutagaol, dkk, Peta Sejarah Di Tanah

Papua, Jayapura: Dinas Kebudayaan Pemerintah Provinsi Papua, 2007), hlm. 10. 15

Ibid., 56 dan 64. 16

Ibid., 79-88

Page 13: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

Awal Islamisasi di Papua melalui hubungan perdagangan antara para Raja di

kepulauan Maluku dan Raja Ampat pada abad XV17

. Elizabeth dalam skripsinya

menyebutkan bahwa orang-orang Buton/ Pouton membuka usaha dagang di

daerah pesisir Onin ( Fakfak) sambil menyebarkan agama Islam kira-kira tahun

1606 M. Perdagangan tumbuh pesat di wilayah Semenanjung Onin terutama di

kota-kota pelabuhan seperti Kokas, Namatota (Kaimana), Fakfak. Melalui

perdagangan inilah penyebaran Islam dibeberapa daerah dimulai18

. Perdagangan

di Semenanjung Onin dikuasai oleh pedagang Ternate, Tidore, Bugis-Makassar,

Gorom dan Seram serta bangsa-bangsa asing lainnya seperti Cina dan Arab. Para

pedagang tersebut membeli hasil hutan dari penduduk lokal wilayah tersebut

seperti pala, rotan, burung cenderawasih dan hasil laut seperti teripang, kerang,

mutiara dan lain-lain.19

2) Jalur Politik

Penyebaran Islam juga sangat ditentukan oleh pengaruh kekuasaan

kesultanan Bacan pada abad XVI yang mampu menguasai sebagian besar suku-

suku di Papua dan di sebelah Barat Papua seperti Waigeo, Misool, Waigama dan

Salawati demikian juga Tidore kekuasaannya yang mencakup Kepulauan Raja

17

Mansinambow, Halmahera dan Raja Ampat Konsep dan Strategi Penelitian, (Jakarta: Bharata-

Karya Aksara, 1980), 19. Dalam: Wanggai, Rekonstruksi Sejarah,79 18

Ibid., 80. Elizabeth Bahba, Profil Keagamaan di Kabupaten Fakfak dan Implikasinya Bagi

Gereja Kristen Injili diIrian Jaya, Skripsi, Malang: Sekolah Tinggi Teologia “1-3” Batu Malang

1997, hlm. 15. 19

BPNB Jayapura, Kerajaan Fatagar, 16. Lihat juga. Rosmaida Sinaga, Masa Kuasa Belanda di

Papua 1898-1962, (Jakarta: Komunitas Bambu, 2013), hal. 120-121.

Page 14: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

Ampat, bagian Utara Kepala Burung, Pulau-pulau dan pantai di Teluk

Cenderawasih.20

3) Jalur Tradisi dan Budaya

Faktor kesamaan dan kedekatan etnik maupun kebudayaan Maluku dan

Papua sangat mempengaruhi dan menentukan penyebaran Islam. Melalui faktor

ini agama Islam lebih mudah diterima oleh mayoritas masyarakat kepulauan

Raja Ampat, Fakfak, Kaimana, Babo dan Teluk Bintuni. Kesamaan Bahasa

diantaranya yang tergolong rumpun bahasa Austronesia seperti bahasa-bahasa di

Bacan dan Sulawesi, bahasa Biak di Raja Ampat dan Patani, Tobelo serta

Bahasa Onin di Fakfak dan Seram. Ataupun non Austronesia seperti di Ternate,

Tidore Jailolo, bahasa Halmahera Utara bahasa Galela.21

Perjumpaan

masyarakat Fakfak dengan pendatang dari luar Fakfak berpengaruh terhadap

berbagai aspek kehidupan penduduk setempat, selain pribumi Papua, di Fakfak

khususnya terdapat berbagai etnik baik Cina, Arab, Jawa, Bugis dan yang

lainnya sehingga mengakibatkan terjadinya asimilasi budaya mencakup agama,

busana, tradisi dan lain sebagainya.

4) Jalur Perkawinan

Para pedagang dari luar Papua seperti pedagang Seram, Gorom, Bugis,

Makassar, Arab dan Cina telah lama ada dan menetap sebelum datangnya Belanda

ke Papua. Perkawinan mempermudah aktifitas perdagangan dan penyebaran

Islam. Perkawinan campur dari berbagai daerah, suku dan Ras mempererat jalinan

20

Wanggai, Rekonstruksi Sejarah, 84-85 21

Mansinambow, Halmahera dan , hlm. 264-270.

Page 15: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

dan relasi antara para raja di Kesultanan Tidore, Raja Ampat maupun Para Raja di

Semenanjung Onin.22

5) Jalur Pendidikan

Pada umumnya penyebaran Islam di Tanah Papua tanpa adanya kekerasan

ataupun konflik. Melalui hubungan dagang dan adanya kesamaan budaya maupun

kawin campur, menunjukkan bahwa masyarakat Papua umumnya dan Fakfak

khususnya sangat menerima perbedaan yang datangnya dari luar. Penyebaran

Islam di Papua melalui cara pendidikan sudah tentu diawali dengan cara dan

metode yang tradisional yakni dilokasikan di muṣola-muṣola atau rumah-rumah

para imam dan guru-guru ngaji. Pendidikan Islam seperti pesantren belum dikenal

di Papua pada waktu itu, dan sampai saat ini pun pendidikan berbasis pesantren

masih terbilang sangat minim atau bahkan tidak terdapat di kabupaten Fakfak

khususnya. Hal menarik mengenai kehidupan beragama di Papua adalah adanya

agama keluarga maksudnya dalam satu keluarga bisa terdapat tiga pemeluk agama

yakni Islam Kristen dan Katolik. Sehingga sikap toleransi dan penghormatan

terhadap agama lain sangat tinggi, hidup damai dan rukun. Istilah “Satu Tunggku

Tiga Batu” sebagai perwujudan kerukunan umat beragama. Ikatan kekeluargaan

dan kerukunan umat beragama di semenanjung Onin telah terjalin sejak dulu dan

sangat kuat dalam kehidupan masyarakat Fakfak sehingga perbedaan agama

bukanlah pemisah atau bahkan menjadi penghalang dalam pergaulan kehidupan

22

BPNB Jayapura, Kerajaan Fatagar, 20-24. Lihat pula. ANRI, Memorie van Overgave

Onderafdeeling Fakfak Controleur A. Vesseur, September 1951- April 1952, Reel No. 39, MvO

Serie 1e, hal. 5-6.

Page 16: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

kekeluargaan dan dalam pergaulan hidup sehari-hari.23

Komunitas Muslim pribumi

Papua banyak terdapat di daerah pesisir barat Papua seperti Kokas, Kaimana,

Patipi, Rumbati, Teluk Arguni dan Semenanjung Onin Kabupaten Fakfak, daerah

Kepulauan Raja Ampat, seperti Waigeo,Misool, Salawati, Doom dan

Teminambuan di wilayah pantai Sorong, Babo dan Teluk Bintuni (Manokwari),

sebagian masyarakat di wilayah Pegunungan Tengah Walesi di Kabupaten

Jayawijaya (Wamena). Sementara daerah perkotaan seperti Jayapura, Manokwari,

Sorong, Nabire, Timika dan Merauke didominasi oleh komunitas muslim perantau

dari Sulawesi, Jawa, Madura dan Maluku.24

Islam kian berkembang pada masa-

masa pemerintahan Raja Bacan dan Tidore hingga pemerintahan Belanda

menguasai Papua pada tahun 1828 M. Kondisi umat Islam di bawah Kolonial

Belanda semakin terjepit dan tertekan. Berbagai konflik dan perdebatan maupun

perebutan kekuasaan seringkali terjadi antara Kesultanan Tidore dan Kolonial

Belanda. Kemudian diikuti dengan masuknya Kristen dan Katolik pada tahun

1855 M dan 1894 M. Berkuasanya Belanda atas Papua sangat membuka ruang

yang lebar bagi penyebaran Kristen di Tanah Papua, Kristenisasi pada masa

kolonial Belanda diawali dengan diutusnya dua orang penginjil oleh pendeta

Gossner yaitu Carlll Willem Ottow dan Johan Gottlob Geissler pada 5 Februari

1855 M25

. Upaya kristenisasi ini terus di lakukan pemerintahan Belanda terus

23

BPNB Jayapura, Kerajaan Fatagar, 24. 24

Kasibi Suwiryadi, Sejarah dan Dinamika Perkembangan Islam di Irian Jaya, terangkum dalam

Wanggai, Rekonstruksi Sejarah, 6 25

Untuk mengenang jasa kedua tokoh Injil ini yakni Carll Wilem ottow dan Johan Gotlob Geisler

maka pihak Gereja Kristen Injil di Tanah Papua memperingati tanggal 5 Februari sebagai Hari

Page 17: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

diperluas dan berkesinambungan ke berbagai daerah di Tanah papua, berpangkal

dari Manokwari tahun 1872 M, di wilayah teluk Cenderawasi (Yapen) pada tahun

1908 M, daerah Kepala Burung tahun 1911 M, Kepulauan Raja Ampat tahun

1913 M, dan keseluruh daerah pantai utara tahun 1924 M.26

Pembangunan

Sekolah-sekolah Katolik sekitar wilayah Merauke tahun 1923 M, dan pada tahun

1934 M sekolah Katolik ini tersebar di bagian selatan Papua yaitu Agats dan

Mimika, Papua bagian Utara katolik semakin tersebar pada tahun 1936 M dan

Manokwari dijadikan sebagai pusat Penyebarannya. Berbagai Missionaris dari

luar-pun turut membantu kristenisasi diantaranya Organisasi Penyiaran Agama

Kristen dari Australia, Christian and Missionary Aliace (CAMA) dari Amerika

hingga akhir tahun 1950 M. Tercatat peningkatan pendeta pribumi yang signifikan

setelah Perang Dunia II dan pada Tahun 1956 M Gereja Kristen Irian (GKI)

menjadi satu organisasi yang mandiri.27

Umat Islam Papua dan bahkan

perkembangannya di era Kolonial Belanda sungguh terjepit disamping itu

semakin gencarnya penyiaran Kristen dan Katolik disegala lini yang

dilatarbelakangi oleh berbagai kepentingan baik kepentingan Bisnis maupun

politik Belanda di Bumi Cenderawasih. Kondisi ini mendorong umat Islam di

beberapa daerah di Tanah papua mengambil langkah dengan melakukan

pergerakan-pergerakan dakwah diantaranya pada tahun 1930-an dirintisnya

madrasah dan sekolah Islam di Fakfak dan Kaimana, pada tahun 1933 M Raja

Ulang tahun pekabaran Injil kemudian kedua penginjil ini dinobatkan sebagai Rasul Papua.

Wanggai, Rekonstruksi Sejarah,113 26

Ibid., 113. Lih juga. J.F. Onim, Islam dan Kristen di Tanah papua, (Bandung: Jurnal Info

Media, 2006), hlm. 127-129. 27

Wanggai, Rekonstruksi Sejarah, 115.

Page 18: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

Rumbati mendirikan Muhammadiyyah di Fakfak.28

Gerakan Kepanduan Hizbul

Wathon dari Muhammadiyyah di Merauke lahir pada 1920 M dan Gerakan

Rakyat Irian Barat di Fakfak pada tahun 1960 M.29

Bergabungnya Papua ke NKRI

pada 1 Mei 1963 M umat Islam di Tanah papua dapat menghirup udara segar

membuka lembaran putih dan babak baru bagi perkembangan Umat Islam.

Munculnya berbagai gerakan dan lembaga social keagamaan seperti

Muhamadiyyah, Nadhatululama, Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) selain itu

dengan adanya program transmigrasi oleh pemerintah mewarnai perkembangan

penyiaran Islam di papua pada umumnya yaitu dengan ditempatkannya berbagai

imigran dari Maluku, Sulawesi dan Jawa dibeberapa daerah di Papua.30

Peran

sosial politik di setiap masa sangat menentukan perkembangan Islam di Papua,

mulai masa kerajaan (pertuanan), dilanjutkan pada era Hindia Belanda yang

ditandai dengan munculnya lembaga-lembaga dan gerakan-gerakan Masyarakat

Papua dan Umat Islam khususnya di berbagai daerah di papua terhadap

pemerintahan Belanda sejak 10 Juli 1946 M sampai 1 Mei 1963 M31

hingga era

Indonesia pasca Orde baru tahun 1960-an dan 1970-an umat Islam di Tanah

Papua pada umumnya menghadapi berbagai tantangan dan bahkan ditandai

lahirnya OTSUS yang identik dengan papuanisasi dan kristenisasi disemua lini

sehingga berdampak pada terpojoknya posisi dan peran umat Islam di Bumi

Cendereawasih.

28

Ibid., 122-123. Lih juga, Yayasan Pendidikan Islam, Sejarah Pendidikan Islam Yapis Irian Jaya,

(Jayapura: Yapis Irian Jaya, 1999), 49 29

Ibid., 123. 30

Ibid., 51 31

Wanggai, Rekonstruksi Sejarah, 109-139-

Page 19: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

2. Islam dan Tradisi Masyarakat Ugar

Pada pembahasan sebelumnya, telah dijelaskan bahwa relasi antara para

Raja Bacan atau Tidore dengan para raja di Semennanjung Onin adalah diikat

dengan hubungan perdagangan yang kemudian dilanjutkan dengan perkawinan

campur antara keduanya. Oleh karenanya Islam yang pertama kali diajarkan

kepada masyarakat sebatas keimanan kepada Allah dan ibadah secara garis besar.

Kendati demikian, keberadaan Kerajaan Bacan dan Tidore di Sememnanjung

Onin sangat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat Fakfak,

terutama pengaruhnya terhadap perkembangan Islam khususnya di pedalaman

Fakfak (Semenanjung Onin), oleh karenannya hingga kini Fakfak merupakan

basis Islam di bagian Barat Papua serta jumlah muslim pribumi terbanyak di pulau

Papua.

Tabel. 9. Persentase Pemeluk Agama Islam di Kabupaten-kabupaten di Provinsi Papua

Barat Tahun 2005-2006

Kabupaten/Kota Prosentase Umat Islam (%)

Fakfak 61,63 %

Kaimana 39,17 %

Teluk Wondama 8,22 %

Teluk Bintuni 44,19 %

Manokwari 36,08 %

Sorong Selatan 22,04 %

Sorong 52, 11 %

Raja Ampat 34,84 %

Kota Sorong 44,90

Page 20: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

Sumber: BPS Provinsi Papua Barat Tahun 200732

Persentase Pemeluk Agama Menurut Golongan Agama dan Distrik

Tahun 2011

Distrik Islam Kristen Katholik Hindu Budha Jumlah

Fakfak Barat 3.33 1.41 0.50 - - 5.23

Fakfak Timur 2.97 1.82 2.81 - - 7.60

Fakfak 20.13 8.33 6.24 0.07 0.03 34.82

Kokas 6.15 4.27 0.40 - - 10.82

Karas 3.84 0.82 0.56 0.01 - 5.22

Fakfak Tengah 10.43 7.73 4.01 0.12 0.02 22.31

Kromongmongga 0.35 1.36 1.94 - - 3.65

Teluk Patipi 2.54 1.66 0.66 - - 4.86

Bomberay 4.07 0.96 0.47 - - 5.49

Total 53.80 28.35 17.59 0.20 0.05 100.00

Sumber. Departemen Agama Kabupaten Fakfak & Fakfak Dalam Angka 2014. Hlm. 180

32

Wanggai, Rekonstruksi Sejarah, 196

Fakfak Kaimana

Teluk

Wondam

a

Teluk

Bintuni

Manowa

ri

Sorong

selatanSorong

Raja

Ampat

Kota

Sorong

Sales 61.63 39.17 8.22 44.19 36.08 22.04 52.11 34.84 44.9

0

10

20

30

40

50

60

70

Persentase Pemeluk Agama Islam di Kabupaten-kabupaten di Provinsi Papua Barat

Tahun 2005-2006

Page 21: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

Terkait dengan Kampung Ugar yang merupakan salah satu kampung Islam

yang berada di Pertuanan Sekar Kokas, menyimpan cerita dan peninggalan-

peninggalan sejarah perjuangan umat Islam33

. Pertuanan Sekar dahulunya adalah

kerajaan kecil yang mendapatkan pengakuan sebagai kerajaan atas nama Raja

Tidore setelah penegakkan Pemerintahan Kolonial Belanda yang sebelumnya

pertuanan Sekar dibawah kekuasaan Kerajaan Rumbati34

. Warisan para Raja

Bacan maupun Tidore hingga detik ini masih terlihat bekas-bekas peninggalannya

dalam tradisi kehidupan masyarakat Fakfak pada umumnya. Warisan dan

peninggalan tersebut antara lain sistem kerjaan ataupun tradisi keagamaan seperti

tradisi upacara perkawinan, upacara kematian dan lainnya. Tradisi dan agama

pada masyarakat di pedalaman Fakfak khususnya, hampir tidak bisa dibedakan

33

Diantara Tokoh Pejuang Muslim asal Ugar adalah Alwi Rahman dan Raja Alam Ugar Sekar dari

Kokas. Ibid., 68 34

Johszua Robert Mansoben, Sistem Politik Tradisional di Irian Jaya (Jakarta: LIPI-RUL, 1995),

hal. 224.

Lih. Juga. BPNB Jayapura, Kerajaan Fatagar., 83.

Hindu dan

Budha, 0.25

18%

28%54%

Persentase Pemeluk Agama Menurut Golongan Agama dan Distrik

Tahun 2011

Hindu dan Budha

Katholik

Karisten

Islam

Page 22: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

antara tradisi dan agama, keduanya menduduki posisi terpenting bagi masyarakat.

Keeratan relasi antara Tradisi dan Agama terlihat pada system kerajaan di

semenanjung onin, seorang Raja dalam melakukan aktivitasnya, dibantu oleh

rajamuda. Raja muda membantu raja dalam urusan duniawi. Sementara untuk

persoalan agama, raja dibantu oleh imam.35

Akad Sasim selaku Kepala So (Kepala

Suku Mor) menceritakan tentang pemilihan Imam Masjid, bahwa para Imam

masjid dipilih atas kesepakatan dan pilihan dari berbagai keluarga (Marga) dari

satu pertuanan, selanjutnya marga terpilih tadi, ditugasi untuk belajar dan

mendalami Islam. Setelah selesai menuntut ilmu dan pulang ke kampungnya,

maka Imam dari marga inilah yang secara turun temurun diberikan otoritas dalam

urusan ibadah. Oleh karenanya semua urusan ibadah, dakwah, dan lainnya yang

berkaitan dengan keagamaan merupakan tanggung jawab imam masjid.36

Selain

itu, walaupun mayoritas masyarakat di wilayah Semennanjung Onim memeluk

Islam namun kepercayaan animisme masih kental disebagian daerah di wilayah

Fakfak. Kampung Ugar misalnya di tengah perkampungan di atas sebuah bukit

terdapat pohon besar, pohon tersebut adalah rumah bagi roh-roh atau jin-jin

(Panunggu) yang berada di kampung Ugar, sehingga warga setempat sekali dalam

seminggu memberi makan penghuni pohon besar tersebut, dengan cara tersebut

diyakini agar jin-jin tersebut tidak mengganggu warga kampung. Selain itu di

pantai Ugar yang tak jauh dari pemukiman warga terdapat Pohon beringin tua

bagi para pengunjung yang datang ke Ugar diharuskan untuk mengikat kain merah

35

L.L.A. Maurenbrecher, “Memorie van Overgave van de Afdeeling West Nieuw Guinea, Fakfak,

1953, hal 293-5. Hlm 66 36

Akad Sasim, Wawancara, Fakfak, 3 April 2016.

Page 23: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

kecil pada ranting-ranting pohon beringin tersebut, hal ini di yakini akan

membawa kebahagiaan dan tidak diganggu oleh jin-jin di kampung Ugar, tak jauh

dari pohon beringin tua terdapat kuburan tua yang diyakini sebagai kuburan para

leluhur Ugar, bagi siapa saja yang pulang dari tanah suci setelah menunaikan

ibadah Haji hendaknya mengelilingi (tawaf) kuburan sebanyak tujuh

kali.37

Keyakinan animism dan tradisi yang telah bercampur diyakini dan

dipercayai masyarakat sebagai suatu kewajiban dan bagian dari ajaran Islam yang

tak bisa dipisahkan kondisi seperti ini sangat sulit untuk dirubah kecuali dalam

waktu yang sangat lama. Selain itu kewajiban dakwah dan semua urusan agama

hanya dibebankan kepada Imam Masjid. Nuraeni seorang da’iayyah selaku

HUMAS dari Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara Fakfak menceritakan tentang

Ugar: “Kami (Yayasan AFKN) pernah membuat kegiatan Jambore Internasional

yang bertempat di Ugar yang sebelumnya telah melakukan survey selama 4 bulan

lebih, Ugar sengaja kami pilih karena memiliki keunikan, keunikan dalam artian

Ugar ini tipe karakter atau watak kampung yang agak susah social

kemasyarakatannya bila dibandingkan dengan kampung lainnya yang ada di

Fakfak”. Kemudian beliau melanjutkan: “kalau katong (kami) pigi (pergi) ke satu

kampung, warga kampung itu pasti akan menyambut, mengerumuni atau

menyuguhkan ala kadarnya, justru di Ugar berbeda, tara pusing (cuek), bahkan

katong (tamu itulah) yang menyapa warga kampung satu-persatu, lebih-lebih

masalah ibadah, masjid itu kosong, tarada seorang pun yang azan apalagi shalat

37

Muhammad Ali Saimima, wawancara, Ugar 10 April 2016

Page 24: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

berjamaah.” Apa yang dituturkan oleh da’iyyah pada sepenggal wawancara diatas,

peneliti alami sendiri, ketika mendatangi langsung kampung Ugar yang luasnya ±

31 KM tak seluas UIN Sunan Ampel Surabaya atau bahkan lebih luas kampus

UINSA, di kampung ini hanya terdapat satu buah masjid yang berada di tengah-

tengah kampung.

Gambar 1. Masjid Robbulalam Ugar

Pertama kali menginjakkan kaki dikampung ini pukul 17.30-an WIT

menjelang magrib, terlihat anak-anak masih dilapangan bermain bola, sementara

para ibu duduk-duduk menghirup udara sore sambil menikmati matahari yang

akan terbenam, adapun para bapak sibuk dengan perahu, jala dan jaring ikan

karena baru saja pulang dari Kokas menjual ikannya. Satu jam lebih belum

terdengar suara azan bahkan warga kampung masih sibuk dengan aktivitas mereka

tadi. Hari semakin gelap karena dikampung ini tidak ada PLN, mesin listrik

pemberian Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak tidak dirawat dengan baik

Page 25: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

sehingga rusak dan tak ada yang memperbaikinya, demikianlah jawaban M. Ali

Saimima salah seorang pemuda Ugar, akhirnya berinisiatif ke masjid, dengan

mengajak beberapa pemuda Ugar yang ditemui di jalan, “belum mandi”, “Masih

capek”, “berangkat saja lebih dulu nanti disusul” demikianlah selusin jawaban bila

diajak ke masjid. Sesampainya di masjid, tertutup rapat pagar dan pintu masjid

dan serambi masjid. Ya mungkin saja mereka kecapean seharian di laut mencari

nafkah, demikianlah terbesit dalam hati. Menjelang subuh atau sekitar pukul 03.30

an WIT terdengar ramai suara para pemuda kampung di jalanan, setelah

mengintip jam di Hp sudah menunjukkan waktu subuh. Dalam batin mengatakan,

mungkin saja warga sini pada ramai menuju masjid, setelah keluar rumah dengan

membawa senter, yang memang kampung ini masih gelap karena tak ada lampu

penerangan sejak malam, suara ramai dan gaduh tadi ternyata tak didapatkan di

masjid, masjid tetap sepi, sunyi dan senyap, mereka tadi melanjutkan aktivitasnya

menjelang subuh, mendayung perahunya ke laut mencari Ikan dan akan kembali

pulang di siang hari menjelang waktu zuhur atau di sore hari, demikinalah

rutinitas dan aktivitas warga kampung Ugar sepanjang harinya. Siang hari sangat

sepi dan kampung ini mulai ramai lagi di malam hari. Sedih di hati dan mata

berkaca-kaca, Ugar adalah kampung dengan penduduk 100 % memeluk agama

Islam namun sayang tak terlihat tanda-tanda dan ciri-ciri pada busana atau pakaian

menunjukkan mereka ini atau kampung ini adalah kampung muslim. Masjid

hanyalah hiasan yang digunakan sekali dalam semingu itu pun bila Imam masjid

Page 26: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

berada di kampung.38

Melihat kondisi kampung Ugar, menurut ketua Humas

AFKN, bahwa diantara faktor minimnya pengetahuan agama warga Ugar

disebabkan kepercayaan animism dan dinamisme yang tertancap kuat pada

keyakinan mereka, di kampung ini juga masih mempercayai dan menggunakan

ilmu-ilmu hitam atau dikenal dengan suanggi serta banyaknya tempat-tempat

keramat dan larangan-larangan yang ada di kampung Ugar.39

Sejalan dengan teori

jiwa yang dipelopori oleh ilmuwan Inggris Edward Burnet Taylor dan teori batas

akal oleh seorang ilmuwan asal Inggris James G. Frazer menyebutkan tahapan-

tahapan keyakinan dan kepercayaan manusia terhadap suatu agama. Teori jiwa

atau yang kemudian dikenal dengan teori animisme mengatakan bahwa manusia

percaya akan keberadaan makhluk-makhluk halus yang menempati alam

sekeliling tempat tinggal manusia, sehingga makhluk halus tersebut diberikan

berbagai penghormatan dan penyembahan dengan berbagai ritual atau upacara

keagamaan berupa doa, sesajen atau korban. Sementara teori batas akal muncul

sejalan dengan berkembangnya ilmu dan teknologi atau peradaban, berbagai

persoalan dan problematika hidup yang tak berujung dan tak dapat dipecahkan

sehingga ilmu ghaib (Magic) diyakini sabagi solusi terbaik untuk memecahkan

berbagai persoalan hidup40

. Ilmu ghaib atau lebih dikenal dengan Praanimisme

(Dinamisme) yaitu suatu bentuk keyakinan dan kepercayaan kepada kekuatan

sakti yang ada dalam segala hal. Penghambaan atau penghormatan ini terjadi

dikarenakan takut akan malapetaka atau karena balas jasa terhadap alam sekitar

38

Nuraieni, wawancara, Fakfak 27 Maret 2016. 39

Nuraeni, wawancara, Fakfak 27 Maret 2106 40

Dadang Kahmad, “Sosiologi Agama” (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 26-27.

Page 27: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

maupun makhluk-makhluk yang hidup dan berada disekitarnya. Berdasarkan pada

kedua teori evolusi agama ini, dapat ditarik satu asumsi bahwa apa yang terjadi di

Kampung Ugar berada pada tahap kepercayaan dan keyakinan mereka yang lebih

mempercayai Tuhan dalam bentuk realitas materi daripada Tuhan tanpa wujud

dari kepercayaan dan keyakinan seperti ini menghasilakn penghormatan dan

penghambaan yang tak seiring dengan apa yang diajarkan dan dilarang oleh Islam.

Gambar 2. Peta Papua Barat dan Peta Fakfak.

Sumber: Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 201541

41

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat, Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2015, hlm. 1

Page 28: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

Gambar 3. Panorama Kampung Ugar, Distrik Kokas Kabupaten Fakfak, Papua Barat

Page 29: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29

Gambar 4. Dermaga Distrtik

Gambar 5. Kampung Ugar, Distrik Kokas, Fakfak

Page 30: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30

Gambar 6. Tempat-tempat Bersejarah Kampung Ugar, Kokas42

Gambar 7. Kuburan dan Pohon beringin yang diKeramatkan

Gambar 8. SD INPRES Ugar

42

Sumur ini diyakini oleh warga Ugar, bila dilewati oleh wanita yang sedang datang bulan (Haid)

maka wanita tersebut akan hilang. Sumur ini juga menurut sejarah lisan dari warga Ugar adalah

peninggalan dari Raja Namatota (kaimana) yang tatkala meninggalkan Ugar membuat sumur ini

agar Raja Namatota bila berkunjung ke Fakfak maka ia memiliki rumah di Ugar.

Page 31: BAB III PENYAJIAN DATA A. Menoropong Masyarakat …digilib.uinsby.ac.id/14284/6/Bab 3.pdf · Kabupaten Fakfak, kemudian sisa ikan akan diambil sebagian oleh keluarga untuk dimakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

31

Gambar 9. Bersama Kepala Suku Ugar Safar Biaruma, kepala kampung Ugar dan bersama guru

SD Inpres Ugar