bab iii pengamatan dan pengolahan data 3.1...

21
28 BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Pengamatan GPS di lapangan Untuk memantau karakteristik sesar Cimandiri, digunakan 17 titik pengamatan yang diukur koordinatnya secara periodik. Pada tugas akhir ini, pengamatan baru dilakukan dalam dua kala dengan selang kala I - kala II selama 9 bulan. Pengamatan GPS kala I dilakukan Kala I dilakukan pada tanggal 1 - 4 Desember 2006 dengan lama pengamatan sekitar 10 jam dan pengamatan kala II dilakukan tanggal 21 - 25 Agustus 2007 dengan lama pengamatan lebih dari 15 jam. Sebaran 17 titik pengamatan dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Sebaran 17 titik pengamatan sesar Cimandiri Sedangkan foto masing – masing titik pada saat pengamatan dapat dilihat pada Gambar 3.2 sampai Gambar 3.18 dibawah. Pada foto terlihat gambaran keadaan titik – titik di lapangan beserta obstruksinya. Sebagian titik memiliki obstruksi yang bagus untuk pemantauan aktivitas sesar Cimandiri.

Upload: vokhuong

Post on 18-May-2018

219 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/621/jbptitbpp-gdl...lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi 0266 Pasir maning desa

28

BAB III

PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Pengamatan GPS di lapangan

Untuk memantau karakteristik sesar Cimandiri, digunakan 17 titik pengamatan

yang diukur koordinatnya secara periodik. Pada tugas akhir ini, pengamatan baru

dilakukan dalam dua kala dengan selang kala I - kala II selama 9 bulan. Pengamatan

GPS kala I dilakukan Kala I dilakukan pada tanggal 1 - 4 Desember 2006 dengan

lama pengamatan sekitar 10 jam dan pengamatan kala II dilakukan tanggal 21 - 25

Agustus 2007 dengan lama pengamatan lebih dari 15 jam. Sebaran 17 titik

pengamatan dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Sebaran 17 titik pengamatan sesar Cimandiri

Sedangkan foto masing – masing titik pada saat pengamatan dapat dilihat pada

Gambar 3.2 sampai Gambar 3.18 dibawah. Pada foto terlihat gambaran keadaan

titik – titik di lapangan beserta obstruksinya. Sebagian titik memiliki obstruksi yang

bagus untuk pemantauan aktivitas sesar Cimandiri.

Page 2: BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/621/jbptitbpp-gdl...lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi 0266 Pasir maning desa

29

Gambar 3.2 Foto titik CBBR

Gambar 3.3 Foto titik 0262

Gambar 3.4 Foto titik CSAT

Gambar 3.5 Foto titik 0263

Gambar 3.6 Foto titik CIBO

Gambar 3.7 Foto titik GMAS

Page 3: BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/621/jbptitbpp-gdl...lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi 0266 Pasir maning desa

30

Gambar 3.8 Foto titik KDUA

Gambar 3.9 Foto titik PBRT

Gambar 3.10 Foto titik SGTN

Gambar 3.11 Foto titik 0266

Gambar 3.12 Foto titik CBDK

Gambar 3.13 Foto titik PRBY

Page 4: BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/621/jbptitbpp-gdl...lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi 0266 Pasir maning desa

31

Gambar 3.14 Foto titik SKNG

Gambar 3.15 Foto titik CUGE

Gambar 3.16 Foto titik CDDP

Gambar 3.17 Foto titik CICG

Gambar 3.18 Foto titik CNJR

Page 5: BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/621/jbptitbpp-gdl...lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi 0266 Pasir maning desa

32

Titik – titik pantau tersebut disebar sedemikian rupa disekitar sesar Cimandiri. Lokasi

dan distribusi dari titik-titik GPS disebar dekat dengan sesar dan di beberapa tempat

yang jauh dari sesar untuk melihat vektor pergeseran di titik yang jauh dari bidang

sesar. Deskripsi titik-titik pengamatannya dapat dilihat pada Tabel 3.1 :

Tabel 3.1 Deskripsi titik-titik pengamatan sesar Cimandiri

Nama titik keterangan

0263 terreal terracota, jln Siliwangi no 2 , parung kuda, kab sukabumi

CBBR stasiun kereta Cibeber , kab cianjur

CNJR depan kantor BPN Cianjur, jln raya cianjur - bandung km 2

CSAT tugu ikan, Cisaat SKNG Sukanegara

0262 lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi

0266 Pasir maning desa neglasari kec. ngalindung CBDK jln siliwangi ,Cibadak, sukabumi

CICG Podium Upacara, depan mesjid Agung Al-Hurriyyah, kec cicurug, kab sukabumi

CDDP Mesjid Al-Falahu lasakir, kec cempaka, cidadap kabupaten cianjur

KDUA komplek LIPI jln cihaur no 2 desa kentajaya sukabumi. PBRT Pelabuhan ratu SGTN Sagaranten CIBO jln raya Cibodas cimacan-cipanas

CUGE cugeneg, depan gerbang perumahan Kota Gordenia, cipanas, Jln raya cianjur

GMAS ditengah taman, Kebun Gunung Mas

PRBY disisi lapangan basket, Madrasah Aliyah Negri Parabaya Sukabumi km 37

Prosedur pengamatan titik – titik GPS dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Melakukan sentring antena.

2. Melakukan pengukuran tinggi antena dengan toleransi perbedaan tinggi dari

sisi-sisi antena adalah 3mm.

Page 6: BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/621/jbptitbpp-gdl...lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi 0266 Pasir maning desa

33

3. Pastikan kabel terpasang dengan baik, ampelas kutub (+) dan (-) batrai

sebelum dihubungkan dengan alat.

4. Nyalakan receiver, lakukan inputing semua informasi yang diperlukan seperti

tinggi antena, ID, session, nama titik, nama file, sudut elevasi 15 °, nomor

antena dan interval pengamatan 30 detik.

5. Periksa kapasitas Batrai sebelum memulai pengamatan. Jika diperlukan

paralelkan batrai cadangan.

6. Setelah selesai pengamatan, lakukan kembali pengukuran tinggi antena.

Receiver yang digunakan untuk pemantauan sesar cimandiri pada kala I terdiri dari

tiga jenis receiver yaitu TRIMBLE 4000 SSI, LEICA SR9500, dan ASHTECH Z-

XII3. Sedangkan pada kala ke II menggunakan receiver yang sama untuk setiap titik

pengamatan. Adapun jenis receiver dan lama pengamatan pada masing masing titik

dapat dilihat pada Tabel 3.2 :

Tabel 3.2 Receiver yang digunakan dan lama pengamatan

no nama titik kala I kala II lama pengamatan

kala I (jam) kala II (jam)1 0263 TRIMBLE 4000 SSI TRIMBLE 4000 SSI 9 39 2 CBBR LEICA SR9500 TRIMBLE 4000 SSI 12 18 3 CNJR ASHTECH Z-XII3 TRIMBLE 4000 SSI 11 18 4 CSAT TRIMBLE 4000 SSI TRIMBLE 4000 SSI 11 16 5 SKNG TRIMBLE 4000 SSI TRIMBLE 4000 SSI 82 15.5 6 0262 LEICA SR9500 TRIMBLE 4000 SSI 10 19 7 0266 ASHTECH Z-XII3 TRIMBLE 4000 SSI 10 17 8 CBDK TRIMBLE 4000 SSI TRIMBLE 4000 SSI 12 18 9 CICG TRIMBLE 4000 SSI TRIMBLE 4000 SSI 10 19.5

10 CDDP ASHTECH Z-XII3 TRIMBLE 4000 SSI 10 17 11 KDUA LEICA SR9500 TRIMBLE 4000 SSI 11 16 12 PBRT TRIMBLE 4000 SSI TRIMBLE 4000 SSI 12 17 13 SGTN TRIMBLE 4000 SSI TRIMBLE 4000 SSI 18 18 14 CIBO TRIMBLE 4000 SSI TRIMBLE 4000 SSI 10 15 15 CUGE ASHTECH Z-XII3 TRIMBLE 4000 SSI 12 17 16 GMAS LEICA SR9500 TRIMBLE 4000 SSI 10 16 17 PRBY TRIMBLE 4000 SSI TRIMBLE 4000 SSI 10 19

Page 7: BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/621/jbptitbpp-gdl...lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi 0266 Pasir maning desa

34

Titik–titik pemantauan ini nantinya diproses dengan mengikatkan beberapa titik IGS

yang tersebar di sekitar wilayah Asia dan Australia sebagai titik-titik pengikatan

global. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil koordinat yang teliti agar

sedekat mungkin ke koordinat real (sebenarnya). Titik IGS yang digunakan dalam

pengolahan data sesar cimandiri kala I dan kala II adalah ALIC ,BAHR, BAKO,

CEDU, COCO, DARW, DGAR, GUAM, IISC, KARR, KIT3, KUNM, LHAZ,

MATE, PIMO, TID2, TOW2, TSKB, WUHN, YAR2. Gambar 3.19 dibawah

menunjukan titik – titik IGS yang digunakan dalam pengolahan data:

Gambar 3.19 Sebaran titik – titik IGS yang digunakan

3.2 Mekanisme pengolahan data Bernese 5.0

Secara garis besar, pengolahan data GPS untuk keperluan pemantauan karakteristik

sesar Cimandiri terbagi dalam beberapa tahap, yaitu:

1. Pengolahan data dengan metode diferensial.

2. Transformasi sistem koordinat hasil pengolahan bernese 5.0 ke dalam sistem

koordinat toposentrik, kemudian didapatkan vektor pergeseran.

Page 8: BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/621/jbptitbpp-gdl...lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi 0266 Pasir maning desa

35

3. Plot vektor pergeseran.

4. Analisis karakteristik sesar cimandiri kaitannya dengan objek yang mempuyai

potensi kegempaan.

Untuk mendapatkan ketelitian dalam fraksi milimeter (mm), digunakan perangkat

lunak (software) ilmiah Bernese 5.0 yang dibuat oleh Astronomical Institute

University of Bern. Software ilmiah ini mampu mereduksi kesalahan dan bias

yang terjadi pada data GPS secara maksimal, sehingga ketelitian hasilnya pun

akan semakin baik. Software ini umumnya digunakan untuk aplikasi

berketelitian tinggi dan juga sering digunakan untuk kepentingan ilmiah.

Dalam pengolahan data GPS di dalam Bernesse, data sudah dalam bentuk

format RINEX (Receiver Indenpendent Exchange). Di dalam data format

RINEX terdapat RINEX Observation files yang menyimpan data pengamatan

fase dan data pseudorange dan RINEX navigation files yang menyimpan data-

data orbit satelit, kedua jenis data pengamatan fase dan pseudorange inilah

yang akan diolah dalam perangkat lunak Bernesse, data navigation files tidak

digunakan, sebagai gantinya digunakan data GPS precise ephemeris.

Parameter yang digunakan untuk pengolahan dalam Bernese 5.0. dapat dilihat pada

Tabel 3.3 dibawah :

Tabel 3.3 Parameter pengolahan data GPS Parameter Bernese 5.0

Sudut Elevasi 15 ° Interval data pengamatan 30 detik

Gelombang yang digunakan L1 dan L2 Informasi orbit Precise Ephemeris

Metode pemecahan Ambiguitas Quasi ionosfer Free QIF Penanganan Bias Troposfer saastamoinen

Page 9: BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/621/jbptitbpp-gdl...lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi 0266 Pasir maning desa

36

Untuk mengolah data GPS dengan software bernese, diperlukan beberapa data

pendukung yang dapat di-download dari beberapa website yang telah

menyediakannya, antara lain :

1. Informasi orbit dan jam teliti

Untuk mendapatkan data GPS precise ephemeris dengan format file IGS.PRE

(perday), IGS.IEP (perweek) dan IGS.CLK (perday) dapat di-download dari

http://igscb.jpl.nasa.gov/components/prods_cb.html

2. Informasi Diferensial Code Bias (DCB) Satelit

Untuk mendapatkan parameter pengolahan data GPS dengan format file

“P1P2.DCB” (permonth) dan “P1C1.DCB” (permonth) dapat di-download

dari ftp://ftp.unibe.ch/aiub/CODE/200x/.

3. Parameter ionosfer berisi model ionosfer global yang digunakan untuk

memecahkan ambiguitas fase menggunakan strategi Quasi Ionosfer Free

(QIF). Parameter ionosfer dengan format file “COD.ION” (perweek) dapat di-

download dari website ftp://ftp.unibe.ch/aiub/CODE/200x/.

Pada tugas akhir ini, program-program pengolahan data GPS pada software

bernese dijalankan secara otomatis dengan menggunakan Bernese Processing

Engine (BPE). Bernese Processing Engine (BPE) dikembangkan untuk

automasi proses pengolahan data GPS, sehingga memudahkan pengguna

untuk memproses data yang jumlahnya sangat banyak. Untuk menjalakan

BPE, program – program yang akan dijalankan harus dibuat dalam bentuk

script yang diproses secara berurutan. Scrip tersebut disebut Process Control

File (PCF). PCF yang digunakan dalam pengolahan data GPS tugas akhir ini

adalah BPEDIFOKE.PCF yang tersusun dari berbagai program. Tahapan dari

program tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.4:

Page 10: BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/621/jbptitbpp-gdl...lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi 0266 Pasir maning desa

37

Tabel 3.4 Tahapan pengolahan double-differensial

no Tahap pemprosesan program pada bernese 1 import data kedalam format bernese RXOBV3

2 persiapan Earth orientation dan informasi orbit POLUPD, PRETAB, ORBGEN

3 preprocessing data CODSPP, SNGDIF, MAUPRP,GPSEST, RESRMS, SATMRK

4 make a first solution GPSEST 5 Resolve ambiguities GPSEST 6 create normal equation GPSEST 7 NEQ-based multisession solution ADDNEQ2

Secara umum tahapan pengolahan data yang dilakukan hingga diperoleh

solusi baseline untuk mendapatkan hasil yang teliti adalah sebagai berikut:

1. Mendefinisikan campaign, yaitu membuat campaign dan mendefinisikan

session yang akan diolah (set session)

2. Membuat folder – folder untuk keperluan file - file perhitungan. Tahap ini

dijalankan dengan program R2S_COP. Dan mengcopy file-file yang dibutuhkan.

File tersebut antara lain file COD.ION (kedalam folder ATM), ISG.CLK

(kedalam folder OUT), file .STA, .ABB, .IGS_VEL, .IGS_CRD, dan .IGS_FIX

(ke dalam folder STA), file RINEX (kedalam folder ORX), dan file IGS.PRE,

IGS.IEP, IGS.CLK, P1P2.DCB, P1C1.DCB (kedalam folder ORB). Dalam file

IGS_FIX terdapat titik – titik IGS yang digunakan untuk mengikatkan titik –

titik pengamatan sesar. Titik IGS yang digunakan dalam pengolahan berjumlah

20 titik. Pengikatan ini dimaksudkan sebagai kontrol kualitas dari pengolahan

data dan mengupayakan koordinat yang dihasilkan dari pengolahan data sedekat

mungkin dengan koordinat real.

Page 11: BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/621/jbptitbpp-gdl...lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi 0266 Pasir maning desa

38

3. Membuat file koordinat pendekatan (file apriori). Dan penentuan titik ikat fix

dan Mereferensikan epoch pengamatan ke epoch referensi IGS_00 dengan

program COOVEL.

4. Mengkonversi format data pengamatan bentuk standar (RINEX) ke

phase dan code dalam format bernese. Program yang digunakan adalah

RXOBV3.

5. Menyiapkan file-file precise orbit file (SP3), earth rotation pole (IEP),

dan koreksi jam satelit. Untuk mencegah ketidak konsistenan pergerakan

kutup, maka terlebih dahulu harus didefinisikan terhadap sistem yang

sama yaitu IERS2000 (subdaily model) dan IAU2000 (nutation model).

Informasi kutub dalam IERS (.IEP) dirubah kedalam format bernese

(.ERP) dengan menggunakan program POLUPD. Informasi kutub ini

diperlukan untuk menjaga konsistensi kerangka koordinat. Precise Orbit

File dari IGS (.PRE) dikonversi menjadi table bernese orbital file

(.TAB) dengan program PRETAB. Pada program PRETAB ini koreksi

jam satelit di ekstrak juga dari precise file dan disimpan dalam format

bernese (.CLK) Selanjutnya Program ORGEN membuat standar orbit

file (.STD) dari file TAB.

6. Karena jam yang digunakan satelit berbeda dengan jam yang ada pada receiver

maka perlu dilakukan singkronisasi. Proses Singkronisasi Jam Satelit dengan

jam Receiver dalam level sub microsecond menggunakan program CODSPP.

Setelah jam disingkronisasi didapatkan koordinat absolut (koordinat

pendekatan) dengan zero difference. Tahap ini Juga mendeteksi Outlier yang

terjadi. Model troposfer yang digunakan adalah Saastamoinen. Besarnya bas

yang dihitung pada model ini adalah tekanan atmosfer, kandungan uap air,

emperatur dan sudut zenit ke satelit yang diamati.

Page 12: BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/621/jbptitbpp-gdl...lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi 0266 Pasir maning desa

39

7. Kemudian pembuatan baseline dengan strategi OBS-MAX. Secara umum

pilihan OBS-MAX menjamin kinerja terbaik untuk pemrosesan jaring. Strategi

OBS-MAX membuat baseline antara titik referensi (fix) dengan titik

pengamatan secara otomatis dengan mempertimbangkan jarak kedua titik dan

jenis receiver yang digunakan kedua titik tersebut. Secara otomatis baseline

yang terbentuk merupakan baseline yang terbaik. Pembuatan baseline

dilakukan pada program SNGDIF.

8. Tahap selanjutnya adalah preprocessing single – difference. Pada tahap ini

cycle-slip data phase dideteksi dan dikoreksi dengan menjalankan program

MAUPRP. Jika jumlah cycle-slip tidak dapat ditentukan, maka dibangun

ambiguitas baru. Untuk mendeteksi cycle-slip digunakan kombinasi frekuensi

L1 dan L2 (ionosphere-free linear combination) karena panjang baselinenya

lebih dari 10 km. Kemudian dengan program GPSEST didapatkan koordinat

single difference. Program RESRMS menyediakan informasi statistik residu

baseline atau stasiun untuk menyaring outlier dari hasil program GPSEST.

Residual ini selanjutnya ditandai, dan kemudian dimanipulasi dengan

menggunakan program SATMRK. Setelah outlier ditandai maka dihitung

koordinat single difference yang baru.

9. Kemudian penentuan posisi doble – difference dengan fase setelah

menyaring outlier, solusi ionosphere-free (L3) didapatkan, namun

ambiguitas belum terpecahkan. Pembuatan normal equation (.NQO)

menggunakan program ADDNEQ2. Ambiguitas fase dipecahkan, namun

masih float . Baseline dipilih untuk perataan jaring. Panjang baseline

maksimum adalah 2000 km yang dipilih secara otomatis oleh program

BASLST. Program BASLST baseline yang bagus akan diterima,

sedangkan baseline yang tidak bagus akan di tolak.

Page 13: BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/621/jbptitbpp-gdl...lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi 0266 Pasir maning desa

40

10. Dengan program GPSEST ambiguitas fase L1 dan L2 dipecahkan secara

simultan dengan menggunakan strategi QIF (Quasi-ionosphere-free)

sehingga nilai ambiguitas menjadi integer.

11. Pada tahapan selanjutnya adalah penentuan posisi doble – difference. Pada

tahap ini akan dihitung solusi dari nilai ambiguitas yang fix dan hasilnya

disimpan di Bernese dan format SINEX (troposfer) dengan menggunakan

program GPSEST. Parameter yang diestimasi meliputi koordinat titik ikat,

zenith path delay dan gradient troposfer horizontal. Koordinat dari titik masih

belum fix. Koordinat tersebut tidak akan terdapat pada NQO dan akan hilang

pada tahapan manipulasi selanjutnya dengan ADDNEQ2.

12. Program ADDNEQ2 merupakan analisis final dari data pengamatan dimana

semua korelasi antara baseline yang berbeda diperhitungkan dengan tepat. Oleh

karena itu proses data dilakukan secara bersama. Pada tahap ini dilakukan

perataan jaring. Solusi final dihitung berdasarkan NQO dari program GPSEST

sebelumnya. Pendefinisian datum didapatkan dari 3 no-net-translation

berdasarkan titik ikat IGS. Pada tahap ini troposfer sinex terdiri dari nilai zenit

path delay dan informasi no troposphere gradient.

13. Dengan program HELMR estimasi koordinat dari semua titik ikat diuji

berdasarkan rata-rata dari 3 parameter transformasi helmert. Jika tidak sesuai

maka program ADDNEQ2 akan mereduksi beberapa titik ikat. Hasil dari

program ini berisi ringkasan pengolahan data dan dapat membantu

mengidentifikasi masalah yang meliputi titik ikat dan pendefinisian datum.

NQO yang telah direduksi, dihasilkan dari praeliminasi parameter troposfer dan

gradient horisontal dari sistem. Hanya parameter koordinat yang tersisa pada

file hasil normal equation. Koordinat final dan troposfer dihitung dengan

program ADDNEQ2. Titik ikat akan mengalami proses looping (ADDNEQ2,

Page 14: BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/621/jbptitbpp-gdl...lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi 0266 Pasir maning desa

41

GPSXTR, COMPAR dan HELMRT1) sampai setiap titik ikat diterima atau

sampai tersisa hanya satu titik ikat. Didapatkan Solusi final yang dapat dilihat

pada file F1.SNX pada folder SOL.

3.3 Hasil pengolahan data.

Dari pengolahan data bernese 5.0 yang diikatkan ke titik IGS didapatkan

koordinat geosentrik. Berikut hasil koordinat geosentrik dari pengolahan

Bernese v 5.0 beserta standar deviasinya (lihat Tabel 3.5 dan 3.6):

Tabel 3.5 Hasil Koordinat geosentrik pengukuran kala I (dalam meter)

titik X Y Z STD X STD Y STD Z 0263 -1826514.4715 6064328.9183 -754877.7251 0.0030 0.0065 0.0016

CBBR -1864133.1725 6051613.4760 -765350.9731 0.0023 0.0048 0.0014 CNJR -1868350.9708 6052056.2565 -751094.1118 0.0039 0.0085 0.0023 CSAT -1840017.6629 6059545.4836 -762154.7979 0.0035 0.0141 0.0021 SKNG -1864695.2904 6049604.6445 -782975.1166 0.0020 0.0037 0.0011 0262 -1829489.7157 6061671.5745 -768222.0298 0.0029 0.0057 0.0016 0266 -1847338.9474 6056287.9516 -769950.8309 0.0024 0.0049 0.0014

CBDK -1829420.2129 6062740.5033 -760601.5384 0.0031 0.0055 0.0014 CICG -1828887.5157 6064537.3678 -748322.2230 0.0025 0.0053 0.0014 CDDP -1866364.9890 6050626.7416 -772087.6063 0.0031 0.0061 0.0015 KDUA -1807548.5097 6066781.1582 -782909.8056 0.0035 0.0063 0.0016 PBRT -1802712.6370 6068995.9596 -770999.0870 0.0024 0.0059 0.0015 SGTN -1837910.8778 6055541.2516 -796147.8073 0.0018 0.0038 0.0012 CIBO -1854554.5363 6058220.5467 -742213.5531 0.0027 0.0055 0.0013 CUGE -1858796.8493 6055966.9121 -747822.6609 0.0021 0.0053 0.0011 GMAS -1849450.7240 6060010.2120 -739642.6751 0.0025 0.0057 0.0013 PRBY -1837848.6651 6057303.0833 -784155.8103 0.0021 0.0054 0.0012

Tabel 3.6 Hasil Koordinat geosentrik pengukuran kala II (dalam meter)

Page 15: BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/621/jbptitbpp-gdl...lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi 0266 Pasir maning desa

42

titik X Y Z STD X STD Y STD Z

0263 -1826514.5052 6064328.9543 -754877.7343 0.0014 0.0027 0.0008

CBBR -1864133.1735 6051613.4300 -765351.0329 0.0018 0.0035 0.0010

CNJR -1868350.9786 6052056.2301 -751094.0963 0.0026 0.0059 0.0016

CSAT -1840017.6946 6059545.5627 -762154.7958 0.0031 0.0096 0.0014

SKNG -1864695.3329 6049604.6761 -782975.1270 0.0018 0.0037 0.0010

0262 -1829489.7577 6061671.5816 -768222.0338 0.0017 0.0033 0.0010

0266 -1847339.0185 6056288.0476 -769950.8501 0.0017 0.0032 0.0010

CBDK -1829420.2616 6062740.5116 -760601.5422 0.0019 0.0039 0.0011

CICG -1828887.5504 6064537.4093 -748322.2302 0.0018 0.0032 0.0010

CDDP -1866364.9958 6050626.7008 -772087.6024 0.0019 0.0037 0.0010

KDUA -1807548.5650 6066781.1696 -782909.7942 0.0019 0.0036 0.0011

PBRT -1802712.6069 6068995.9962 -770999.0805 0.0019 0.0038 0.0010

SGTN -1837910.9002 6055541.2789 -796147.8188 0.0018 0.0034 0.0010

CIBO -1854554.5844 6058220.5445 -742213.5690 0.0019 0.0041 0.0011

CUGE -1858796.8565 6055966.8657 -747822.6539 0.0018 0.0039 0.0010

GMAS -1849450.6897 6060010.0188 -739642.6543 0.0018 0.0037 0.0010

PRBY -1837848.7455 6057303.2380 -784155.8405 0.0018 0.0040 0.0010

3.4 Menghitung vektor pergeseran

Untuk mempermudah pemahaman fisis, maka koordinat geosentrik hasil pengolahan

masing – masing titik pengamatan kala I dan kala II di transformasi ke koordinat

toposentrik. Koordinat toposentrik (n, e, u) titik CSAT dianggap (0,0,0). Hasil

transformasi titik – titik pengamatan kala I dan kala II dapat dilihat pada Tabel 3.7

dan 3.8. sedangkan grafik standar deviasi titik – titik pengamatan kala I dan kala II

dapat dilihat pada Gambar 3.20 dan Gambar 3.21.

Page 16: BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/621/jbptitbpp-gdl...lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi 0266 Pasir maning desa

43

standar deviasi komponen n, e, u kala I

0.0000.0020.0040.0060.0080.0100.0120.0140.016

0263

CN

JR

SKN

G

0266

CIC

G

KD

UA

SGTN

CU

GE

PRB

Y

titik

nila

i (m

) northingeastingup (height)

Gambar 3.20 standar deviasi pengukuran kala I

Tabel 3.7 Koordinat toposentrik kala II (dalam meter)

TITIK n e u STD n STD e STD u 0263 7302.860354 -14310.49202 -226.4127391 0.00176 0.00344 0.00628CBBR -3243.083352 25379.81026 -194.2292339 0.00146 0.00263 0.00465CNJR 11108.63677 29286.99225 -271.8718229 0.00250 0.00447 0.00819CSAT 0 0 0 0.00263 0.00530 0.01339SKNG -20950.82804 26501.3549 179.5785062 0.00118 0.00220 0.003600262 -6146.422063 -10691.4991 -287.3669811 0.00170 0.00326 0.005500266 -7858.481663 7951.924792 -44.84138063 0.00151 0.00270 0.00469CBDK 1539.339837 -11068.58681 -208.6401878 0.00153 0.00333 0.00528CICG 13917.69366 -12100.39169 -132.421581 0.00155 0.00284 0.00511CDDP -9966.373819 27802.04333 322.519803 0.00167 0.00342 0.00587KDUA -20906.29973 -33170.73796 4.108893157 0.00174 0.00378 0.00602PBRT -8996.155591 -38441.50495 -719.5684921 0.00159 0.00286 0.00560SGTN -34280.69988 -852.4416351 -322.5899601 0.00130 0.00207 0.00360CIBO 20152.0201 14294.69269 535.9489275 0.00146 0.00300 0.00528CUGE 14472.52139 19008.7906 293.5539411 0.00128 0.00255 0.00504GMAS 22731.83923 8891.071139 454.5643283 0.00145 0.00289 0.00542PRBY -22175.16757 -1423.880701 -109.3804888 0.00137 0.00256 0.00518BAKO 46155.995706 -4681.110842 -632.426701 0.000511 0.000805 0.001292

Page 17: BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/621/jbptitbpp-gdl...lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi 0266 Pasir maning desa

44

standar deviasi komponen n, e, u kala II

0,0000,0010,0020,0030,0040,0050,0060,0070,0080,0090,010

0263

CBB

RC

NJR

CSA

TSK

NG

0262

0266

CBD

KC

ICG

CD

DP

KDU

APB

RT

SGTN

CIB

OC

UG

EG

MAS

PRB

YBA

KO*

titik

nila

i (m

) northingeasthingup (height)

Gambar 3.21 standar deviasi pengukuran kala II

Tabel 3.8 Koordinat toposentrik kala II (dalam meter)

No Nama titik n e u STD n STD e STD u 1 0263 7302.8565 -14310.47 -226.3677 0.00082 0.00158 0.00264 2 CBBR -3243.148 25379.825 -194.2655 0.00105 0.00196 0.00336 3 CNJR 11108.649 29287.007 -271.8965 0.00170 0.00300 0.00566 4 CSAT 0.0122951 0.0074472 0.084017 0.00175 0.00406 0.00915 5 SKNG -20950.833 26501.386 179.622 0.00108 0.00200 0.00358 6 0262 -6146.4238 -10691.46 -287.3476 0.00106 0.00189 0.00321 7 0266 -7858.4872 7951.9649 -44.72735 0.00104 0.00189 0.00311 8 CBDK 1539.3387 -11068.54 -208.6179 0.00116 0.00213 0.00371 9 CICG 13917.693 -12100.37 -132.3713 0.00104 0.00193 0.00308 10 CDDP -9966.3744 27802.062 322.4826 0.00109 0.00212 0.00355 11 KDUA -20906.285 -33170.69 4.134349 0.00113 0.00209 0.00350 12 PBRT -8996.146 -38441.54 -719.5432 0.00109 0.00212 0.00362 13 SGTN -34280.707 -852.4281 -322.5562 0.00109 0.00198 0.00325 14 CIBO 20152.006 14294.739 535.9626 0.00117 0.00217 0.00389 15 CUGE 14472.523 19008.811 293.5111 0.00108 0.00205 0.00370 16 GMAS 22731.836 8891.0945 454.3684 0.00108 0.00200 0.00354 17 PRBY -22175.177 -1423.849 -109.2068 0.00111 0.00210 0.00384 18 BAKO 46155.9908 -4681.0856 -632.4830 0.000637 0.001380 0.002088

Page 18: BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/621/jbptitbpp-gdl...lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi 0266 Pasir maning desa

45

Vektor pergeseran horizontal titik – titik pengamatan didapatkan dengan

mengurangkan koordinat toposentrik kala II dengan kala I.

Delta n = n kala II – n kala I (5)

Delta e = e kala II – e kala I (6)

Delta u = u kala II – u kala I (7)

Hasil pergeseran horizontal (R) didapatkan dengan menghitung resultan dari vektor

easting dan vektor northing

2 2R e n= + (8)

Hasil pergeseran sesar cimandiri dalam arah horizontal dapat dilihat pada Tabel 3.9

dibawah :

Tabel 3.9 Nilai pergeseran horizontal (dalam meter)

No Nama titik Delta n Delta e std n std e Pergeseran 1 0263 0.00018 0.00857 0.00211 0.00386 0.00857 2 CBBR -0.05290 0.00672 0.00188 0.00317 0.05332 3 CNJR 0.01551 0.01827 0.00311 0.00571 0.02396 4 CSAT 0.01733 0.00125 0.00313 0.00656 0.01737 5 SKNG -0.00169 0.03011 0.00168 0.00290 0.03016 6 0262 -0.00176 0.03817 0.00200 0.00377 0.03821 7 0266 -0.00552 0.04015 0.00184 0.00330 0.04053 8 CBDK -0.00117 0.04424 0.00192 0.00396 0.04425 9 CICG -0.00112 0.02115 0.00187 0.00344 0.02118 10 CDDP -0.00062 0.01835 0.00199 0.00402 0.01836 11 KDUA 0.01463 0.04961 0.00207 0.00431 0.05172 12 PBRT 0.00962 -0.03947 0.00193 0.00356 0.04063 13 SGTN -0.00746 0.01350 0.00169 0.00287 0.01542 14 CIBO -0.01442 0.04668 0.00187 0.00370 0.04886 15 CUGE 0.00188 0.02034 0.00167 0.00327 0.02043 16 GMAS -0.00285 0.02337 0.00181 0.00352 0.02354 17 PRBY -0.00936 0.03202 0.00177 0.00331 0.03336 18 BAKO -0.00488 0.02528 0.00082 0.00160 0.02575

Page 19: BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/621/jbptitbpp-gdl...lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi 0266 Pasir maning desa

46

Sedangkan besarnya vektor pergeseran vertikal titik –titik pengamatan adalah (Tabel

3.10 dan Gambar 3.22). Dari grafik standar deviasi kompnen vertikal (lihat Gambar

3.23) terlihat tingkat kepresisian pengolahan kala II lebih baik dari kala I.

Tabel 3.10 Nilai pergeseran vertikal (dalam meter)

No Nama titik DELTA U std u 1 0263 0.04504 0.00681 2 CBBR -0.03623 0.00573 3 CNJR -0.02468 0.00996 4 CSAT 0.08402 0.01621 5 SKNG 0.04351 0.00508 6 0262 0.01936 0.00637 7 0266 0.11403 0.00563 8 CBDK 0.02231 0.00645 9 CICG 0.05032 0.00597 10 CDDP -0.03724 0.00686 11 KDUA 0.02546 0.00697 12 PBRT 0.02530 0.00667 13 SGTN 0.03375 0.00486 14 CIBO 0.01367 0.00656 15 CUGE -0.04280 0.00625 16 GMAS -0.19593 0.00647 17 PRBY 0.17371 0.00644

pergeseran vertikal kala I dan kala II

-0.3

-0.2

-0.1

0

0.1

0.2

263

CB

BR

CN

JR

CS

AT

SK

NG

262

266

CB

DK

CIC

G

CD

DP

KD

UA

PB

RT

SG

TN

CIB

O

CU

GE

GM

AS

PR

BY

BA

KO

*

titik

nila

i (m

)

nilai (m)

Gambar 3.22 Grafik Pergeseran vetrikal

Page 20: BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/621/jbptitbpp-gdl...lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi 0266 Pasir maning desa

47

standar deviasi komponen vertikal kala I dan kala II

0.0000.0020.0040.0060.0080.0100.0120.0140.016

263

CB

BR

CN

JR

CS

AT

SK

NG

262

266

CB

DK

CIC

G

CD

DP

KD

UA

PB

RT

SG

TN

CIB

O

CU

GE

GM

AS

PR

BY

BA

KO

*

titik

nila

i (m

)

kala I

kala II

Gambar 3.23 Grafik standar deviasi komponen vetrikal

Dari pengolaha data GPS static differensial, didapatkan koordinat titik pengamatan

kala I dan kala II. Dari koordinat ini kita dapatkan vektor pergeseran vertikal dan

horizontal dari selisih koordinat kala I – kala II. Vektor pergeseran yang didapat dari

pengolahan data ini masih dipengaruhi oleh pergerakan sunda blok. Sesar Cimandiri

sendiri merupakan bagian dari sunda blok. Selanjutnya untuk mendapatkan nilai

pergeseran titik yang menggambarkan aktifitas sesar, maka efek dari pergerakan blok

sunda (sunda block motion) harus dihilangkan. Prinsipnya adalah vektor pergeseran

masing – masing titik dikurangkan dengan vektor pergerakan sunda blok pada titik

tersebut.

Dengan menggunakan program eulerpole dari model [Bock, 2003] vektor pergeseran

blok sunda dapat dihitung. Besarnya vektor pergerakan blok sunda pada masing-

masing titik pengamatan GPS dengan selang waktu pengamatan 9 (sembilan) bulan

dapat dilihat pada Table 3.11 berikut:

Page 21: BAB III PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 ...digilib.itb.ac.id/files/disk1/621/jbptitbpp-gdl...lapangan bola SD, sebelah utara Yonif 310, Cilembar, sukabumi 0266 Pasir maning desa

48

Tabel 3.11 Nilai pergeseran horizontal setelah sunda blok motion

dihilangkan (dalam meter)

No Nama vektor e vektor n vektor e vektor n

titik sunda blok sunda blok sesar sesar

1 0263 0.0155 -0.0017 -0.0069 0.0018

2 CBBR 0.0155 -0.0017 -0.0088 -0.0512

3 CNJR 0.0155 -0.0017 0.0027 0.0172

4 CSAT 0.0155 -0.0017 -0.0142 0.0190

5 SKNG 0.0155 -0.0017 0.0146 0.0000

6 0262 0.0155 -0.0017 0.0227 -0.0001

7 0266 0.0155 -0.0017 0.0247 -0.0038

8 CBDK 0.0155 -0.0017 0.0288 0.0005

9 CICG 0.0155 -0.0017 0.0057 0.0005

10 CDDP 0.0155 -0.0017 0.0028 0.0011

11 KDUA 0.0154 -0.0017 0.0342 0.0163

12 PBRT 0.0154 -0.0017 -0.0549 0.0113

13 SGTN 0.0155 -0.0017 -0.0020 -0.0057

14 CIBO 0.0155 -0.0017 0.0312 -0.0128

15 CUGE 0.0155 -0.0017 0.0048 0.0035

16 GMAS 0.0155 -0.0016 0.0079 -0.0012

17 PRBY 0.0155 -0.0017 0.0165 -0.0077

18 BAKO 0.0155 -0.0016 0.0098 -0.0033