bab iii pendekatan dan jenis penelitian -...
TRANSCRIPT
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Metodologi penelitian merupakan seperangkat pengetahuan tentang
langkah-langkah sistematik dan logis tentang pencarian data yang berkenaan
dengan masalah-masalah tertentu. Penelitian adalah suatu metode studi yang
dilakukan seseorang melalui penyelidikan secara hati-hati dan sempurna
terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat pada
masalah tersebut.1
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif sebagai metode
penelitian, yaitu sebuah metode atau prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif dengan diarahkan pada latar belakang individu secara utuh atau
menyeluruh (holistic).
Dalam melakukan penelitian untuk memperoleh fakta yang dipercaya
kebenarannya, maka metode penelitian itu penting artinya karena sebuah
penelitian dapat dinilai valid atau tidaknya itu berdasarkan ketetapan-ketetapan
penggunaan metode penelitiannya. Dalam dunia penelitian, kita mengenal
berbagai jenis penelitian antara lain: penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif dan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.2 Kedua
jenis penelitian inilah yang dijadikan metode untuk mendapatkan kebenaran
1 Imam Suprayogo, Metode Penelitian Sosial Agama (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2001), h. 6 2 Syaiful Azwar, Metodologi Penelitian (Jakarta: Pustaka Pelajar, 2001), h. 5
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
44
yang dibangun atas dasar-dasar teori dan perkembangan dan penelitian yang
sistematis atas dasar empiris.
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui
serangkaian proses yang panjang. Diawali dengan adanya minat untuk
mengkaji secara mendalam terhadap munculnya fenomena tertentu. Pada
penelitian ini peneliti memilih metode analisis teks media sebagai metodologi
penelitian dengan pendekatan kualitatif, dan analisis framing sebagai jenis
penelitian.
Dengan didukung oleh penguasaan teori dan konseptualisasi yang kuat
atas fenomena yang telah ditemukan peneliti maka penelitian ini tergolong
dalam penelitian Non Kancah (Non Lapangan). Penelitian Non Kancah
menggunakan pendekatan kualitatif dan memakai pendekatan model analisis
framing untuk menemukan interpretatif melalui hasil konstruksi antara media
yang dipilih. Analisis framing atau disebut analisis bingkai adalah
pembingkaian yang dilakukan oleh media terhadap suatu peristiwa yang
nantinya akan disajikan kepada khalayak. Framing merupakan versi terbaru
dari pendekatan analisis wacana, khususnya untuk menganalisis teks media.
Framing adalah sebuah cara bagaimana peristiwa disajikan oleh media.
Penyajian tersebut dilakukan dengan menekankan bagian tertentu,
menonjolkan aspek tertentu, dan membesarkan cara bercerita dari suatu
realitas/peristiwa.3
3 Eriyanto. Analisis Framing, (Yogyakarta; LKIS 2002) h. 25
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
45
Adapun dalam penelitian ini menggunakan analisis framing milik
struktur model Gamson dan Modigliani. Berbeda dengan pakar framing lain,
Gamson dan Modigliani memiliki pengertian sendiri tentang analisis bingkai
ini, dalam buku Eriyanto Analisis Framing, dia memaparkan analisis ini dapat
menjadi salah satu alternatif dalam menganalisis teks media di samping analisis
isi kuantitaif. Sebagai metode analisis isi, analisis framing agak berbeda
dengan pendekatan yang dipakai dalam analisis kuantitatif. Pertama, analisis isi
tradisional melihat teks berita sebagai hasil stimuli psikologis yang obyektif,
dan karenanya maknanya dapat diidentisikasi dengan ukuran yang objektif
pula. Sebaliknya dalam analisis framing, teks berita dilihat terdiri dari berbagai
simbol yang disusun lewat perangkat simbolik yang dipakai dan yang akan
dikonstruksi dalam memori khalayak. Dengan kata lain, tidak ada pesan atau
stimuli yang bersifat objektif, sebaliknya teks berita dilihat sebagai seperangkat
kode yang membutuhkan interpretasi. Maka karenanya, tidak dimaknai sebagai
sesuatu yang dapat diidentifikasi dengan menggunakan ukuran yang obyektif,
sebaliknya, ia hasil dari proses konstruksi, dan penafsiran khalayak. Kedua,
analisis framing tidak melihat teks berita sebagai suatu pesan yang hadir begitu
saja seperti diandaikan dalam analisis tradisional. Sebaliknya teks berita dilihat
sebagai teks yang dibentuk lewat struktur dan formasi tertentu, melibatkan
proses produksi dan konsumsi dari suatu teks. Kedua, validitas dari analisis
framing tidaklah diukur dari objektifitas dari pembacaan peneliti atas teks
berita. Tetapi lebih dilihat dari bagaimana teks menyimpan kode-kode yang
dapat ditafsirkan dengan jalan tertentu oleh peneliti. Ini mengandaikan tidak
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
46
ada ukuran yang valid, karena tergantung pada bagaimana seseorang
menafsirkan pesan dari teks berita tersebut.
Gamson dan Modigliani mengoperasionalisasikan dua dimensi
struktural teks berita sebagai perangkat framing yaitu, media package, core
frame, condensing syimbol. Ketiga dimensi struktural ini mempunyai makna
tertentu. Struktur pertama merupakan pusat organisasi elemen-elemen ide yang
membatu komunikator untuk menunjukan substansi isu yang tengah di
bicarakan. Sedangkan struktur yang kedua mengandung dua substruktur, yaitu
framing devices dan reasoning devices. Struktur framing devices yang
mencakup metaphors, exemplars, catchphrases, depictions, dan visual images
menekankan aspek bagaimana melihat suatu isu, struktur reasoning devices
menekankan aspek pembenaran terhadap cara melihat isu, yakni roots (analisis
kausal) dan appeals to principle (klaim moral).
Teks yang dimaksudkan dalam penelitian ini bukan hanya teks tertulis,
melainkan semua bentuk dokumen baik berupa gambar, foto, grafik, video,
rekaman ceramah yang di dalamnya memuat pesan dakwah. Teks dalam hal ini
dipahami sesuai dengan pendapat William Little John dan Dominic, teks yaitu
semua bentuk dokumen yang diasumsikan memuat pesan-pesan komunikasi.4
Dalam penelitian ini berbentuk sinetron religi.
4 Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Panduan Penulisan Skripsi, (Surabaya: KPI
Fakultas Dakwah, 2012) h. 40
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
47
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data
Jenis data pada penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif,
sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah yang mengandung dakwah
dalam media, selebihnya berupa data tambahan seperti dokumen dan buku-
buku yang terkait.
Jenis data kualitatif diungkapkan dalam bentuk kalimat dan uraian-
uraian, bahkan dapat menunjukkan perbedaan dalam bentuk jenjang atau
tingkatan, walaupun tidak jelas batas-batasnya5.
2. Sumber Data
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah:
1) Sumber data primer, yaitu jenis data deskriptif yang ada pada
sinetron religi Para Pencari Tuhan jilid 7 yang dikumpulkan melalui
catatan tertulis atau gambar yang terdapat dalam sinetron dengan
mengetahui rumusan teori tentang dakwah yang ditonjolkan dalam
sinetron tersebut
2) Sumber data sekunder yaitu merupakan data tambahan atau
pelengkap yang sifatnya untuk melengkapi data yang sudah ada.
Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang
terdokumentasikan (buku, skripsi, tesis, jurnal). Ada keterangan
pelengkap atau kerangka teori tertentu yang menerangkan sebagai
metode pendekatan terhadap data tersebut.
5 Lexi J. Moleong. metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 112
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
48
C. Unit Analisis
Unit analisis menjelaskan tentang obyek teks dan fokus yang dikaji,
disertai dengan batasan edisi media tersebut yang ditayangkan. Jadi yang
menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah sinetron religi Para Pencari
Tuhan jilid 7 yang tayang pada tanggal 10 Juli 2013. Sinetron Religi Para
Pencari Tuhan (PPT) Jilid 7 ini menjadi sampel dalam penelitian untuk bisa
digunakan dalam data primer. Fokus unit yang akan dianalisis adalah
menemukan teori dakwah dalam sinetron tersebut, dengan menggunakan
analisis dua struktur yang ada pada model William A. Gamson dan Modigliani.
D. Tahap-tahap penelitian
Berdasarkan unit analisis yang dijelaskan oleh peneliti diatas, maka
pada fase ini akan dijelaskan beberapa tahap yang dilakukan peneliti pada
proses analisis agar penelitian dapat berjalan dengan efektif.
Langkah-Langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi dan menentukan masalah
Sebagaimana penelitian sosial lainnya, analisis ini juga dimulai
dengan menentukan permasalahan. Menentukan masalah ini diawali dengan
mengungkap lebih dahulu latar belakang pentingnya permasalahan tersebut.
Kemudian dilakukan perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian dan
perumusan hal-hal mendasar lainnya. Hasil langkah kedua ini berbentuk
pengajuan judul penelitian ke jurusan dan menyusun proposal penelitian.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
49
2. Menyusun kerangka penelitian
Setelah judul dan proposal peneliian selesai disusun dan disetujui,
maka disusun kerangka pemikiran terkait dengan konsep-konsep utama yang
terdapat dalam penelitian ini, kerangka pemikiran diperlukan untuk panduan
dalam kegiatan lokasi data sehingga data yang akan dikumpulkan benar-benar
terfokus sesuai dengan permasalahan penelitian.
3. Menyusun perangkat metodologi
Dalam tahap ini sesuai dengan metode penelitian kualitatif non
kancah yang digunakan peneliti dalam penulisan skripsi ini, maka peneliti
merumuskan hal-hal sebagai berikut: (i) pendekatan dan jenis penelitian, (ii)
jenis dan sumber data, (iii) unit analisis, (iv) tahapan penelitian, (v) teknik
pengumpulan data, (vi) teknik analisis data.
4. Pengumpulan data
Langkah keempat ini, merupakan inti penelitian ini yaitu
mengumpulkan data penelitian yang berupa gambaran singkat dan teks dialog
dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan (PPT) Jilid 7 Episode 01 Tayang Tanggal
10 Juli 2013” Di SCTV tersebut. Adapun sumber data peneliti adalah berupa data
primer dan sekunder. Data primer adalah dokumentasi sinetron religi Para
Pencari Tuhan (PPT) Jilid 7 Episode 01 Tayang Tanggal 10 Juli 2013” Di SCTV,
yang berbentuk file atau soft data, sedangkan data sekunder adalah berupa
referensi-referensi terkait yang diambil dari berbagai literatur pustaka seperti
buku-buku dan situs-situs yang berubungan dengan data primer.
Adapun tahapan pengumpulan data, adalah sebagai berikut:
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
50
a. Melakukan analisis data dengan membaca semua catatan yang dibuat,
mulai proses penelitian dan mengulang dalam bab selanjutnya, data
yang diperoleh selama proses berlangsung.
b. Interpretasi temuan data. penelitian ini berakhir pada upaya penafsiran
atau interpretasi terhadap hasil analisis data. Sesuai dengan tujuan
analisis data dan kualitatif teks media, maka diharapkan penelitian ini
mampu mengkaji teks-teks yang telah tersedia (termasuk di dalamnya
dakwah sinetron religi “Para Pencari Tuhan (PPT) Jilid 7 Episode 01
Tayang Tanggal 10 Juli 2013” Di SCTV dan rumusan teori dakwahnya
dalam sinetron tersebut.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam bahan keterangan tentang suatu objek penelitian, data juga
bagian instrumen pengumpulan data dan menentukan hasil atau tidaknya
sebuah penelitian. Apabila kesalahan penggunaan metode pengumpulan data
dan tidak dibenarkan semestinya, berakibat fatal terhadap hasil-hasil penelitian
yang dilakukan.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumenter, sebab
Informasi bisa diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat,
catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan
sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali
infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik
untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang yang
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
51
tidak bermakna. Teknik dokumenter ini, peneliti gunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian, antara lain pencarian data melalui VCD,
Youtube, berita, buku, internet, majalah dan lain-lain.
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kulitatif pada dasarnya analisis data mempergunakan
pemikiran logis dengan induksi, deduksi, analogi dan sejenisnya, artinya
tulisan dalam bentuk terperinci kemudian direduksi, dan dirangkum dan di
fokuskan hal-hal yang penting saja berdasarkan tujuan penelitian ini di
fokuskan hanya pada aspek analisis framing untuk mengetahui tujuan media
yang bersangkutan dalam menayangkan sinetron Religi Para Pencari Tuhan
(PPT) Jilid 7 tersebut.
Dalam hal ini peneliti menguraikan tentang struktur model Gamson
dan Modigliani rumusan ini didasari konstruksionis yang terlihat representatif
media- berita dan artikel, terdiri atas package interpretative yang mengandung
kontruksi makna tertentu. Dalam packege mempunyai dua unsur core frame
(gagasan sentral) dan condensing symbol (symbol yang di manfaatkan)
struktur pertama merupakan merupakan pusat organisasi elemen-elemen ide
yang membantu komunikator untuk untuk menunjukan subtansi isu yang tenga
dibicarakan. Sedangkan setruktur yang kedua mengandung dua subtruktur,
yaitu framing devices (perangkat framing) dan reasioning devices (perangkat
penalaran). Framing analisis yang dikembangkan Gamson dan Modigliani
memahami wacana media sebagai satu gugusan prespektif interpretasi
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
52
(interpretative package) saat mengkontruksi dan memberi makna suatu isu.
Berikut skema framing model Gamson dan Modigliani:
Skema 3.1
Kerangka framing model William A.Gamson dan Modigliani6
MEDIA PACKAGE
CORE FRAME
CONSENDING SIMBOLS
6Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2001), h.177
Framing Devices
Perangkat framing
Reasioning devices
Perangkat penalar
Methaphors,
Perumpamaaan atau pengandaian
Roots,
Analisis kausal atau sebab akibat
Catchprease ,
Frase yang menarik, kontras, menonjol
dalam suatu wacana. Ini umumnya
berupa jargon atau slogan.
Appeals to prinsiple,
Premis dasar, klaim-klaim moral
Depiction,
Pengambaraan atau melukiskan sesuatu
isu yang bersifat konotatif Depiction ini
umumnya kosakata, leksikon, untuk
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
53
Condensing symbol, memiliki makna konotatif. Makna yang
dihubungkan dengan simbol ini terdiri dari orientasi-orentasi terhadap simbol
itu sendiri, dan bukan apapun yang khusus ditunjukkan dan ini terdiri dari:
1. Reasoning devices, menekankan aspek pembenaran terhadap cara
“melihat” isu , yakni
a. Root (analisis klausal), membenarkan isu dengan menghungkan suatu
obyek atau yang lebih dianggap menjadi timbulnya ayat sebab yang
lain.
b. Appeals to principle (klaim moral), pemikiran, prinsip, klaim moral
sebagai argumen pembenaran membangun berita, pepatah, cerita rakyat,
mitos doktrin, ajaran dan sejenisnya. Fokusnya memanipulasi emosi
agar mengarah ke sifat, waktu, tempat, cara, tertentu serta membuatnya
membeli sesuatu.
Visual image, untuk mengespresikan
perhatian, sifatnya sangat natural,
sangat mewakili realitas yang membuat
erat ediologi pesan dengan khalayak.
Visual image, gambar, grafis, citra yang
mendukung bingkai secara keseluruan.
Bisa berupa foto, kartun ataupun grafik
untuk menenangkan atau mendukung
pesan yang ingin disampaikan.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
54
tertutup rapat bertujuan membuat khalayak tak berdaya menyangga
argumentasi.
2. Framing device, menekankan pada aspek bagaimana “melihat” suatu isu
yang mencakup:
a) Methaphor, dipahami sebagai cara memindah makna dengan
menggunakan kata-kata seperti ibarat, bak, sebagai umpama laksana
dan sebagainya.
b) Exlemplars, mengemas makna tertentu agar memiliki bobot makna
lebih untuk dijadikan rujukan/pelajaran.
c) Catchphrases, bentukan kata atu fase khas cerminan fakta yang
merujuk pemikiran atau semangat tertentu.
d) Depiction, penggambaran fakta dengan memakai kata, istilah, kalimat
konotatif agar khalayak terarah ke citra tertentu.
e) Visual images, untuk mengekspresikan perhatian, sifatnya sangat
natural, sangat mewakili realitas yang membuat erat ediologi pesan
dengan khalayak.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping