bab iii pembahasan masalah - storage.jak-stik.ac.idstorage.jak-stik.ac.id/students/paper/penulisan...
TRANSCRIPT
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
3.1 Pembahasan Masalah
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa perancangan aplikasi ini
dibagi menjadi empat tahap, yaitu : Identifikasi, Konseptualisasi, Formalisasi dan
Implementasi. Dikarenakan tiap-tiap tahap saling berhubungan dan saling menunjang,
maka tahap-tahap tadi harus dikerjakan secara berurutan satu sama lain. Sedangkan
domain spesifik yang diangkat adalah mengenai gejala-gejala kerusakan pada televisi
berwarna, jenis-jenis kerusakannya dan tindakan pertama dalam penanganannya.
3.1.1 Tahap Identifikasi
Permasalahan yang diketengahkan dalam membuat aplikasi ini berada
dalam domain yang menjelaskan ciri-ciri kerusakan pada televisi berwarna.
Pada tahap ini knowledge enginner harus berdiskusi dan bekerja sama dalam
menentukan batasan yang dikaji. Dan batasan yang akan dikaji hanya terbatas
pada kerusakan televisi berwarna yang bersifat umum.
3.1.2 Tahap Konseptualisasi
Dalam domain permasalahan ini, ditentukan unsur-unsur apa saja yang
terkait dan jenis-jenis / gejala-gejala dari suatu kerusakan.
3.1.2.1. Perencanaan Knowledge Base
Adapun parameter utama diambil dari Jenis kerusakan dan
gejala TVnya, sedangkan pendekatan-pendekatan kerusakan sebagai
pendukung untuk solusi yang lebih spesifik.
Sistem pakar ini menggunakan penalaran berbasis kasus (Case-
Based Reasoning). Karena sistem pakar yang akan dikembangkan ini
akan disimpan data-data kerusakan, data-data gejala, data-data penyebab
kerusakan beserta solusinya.
3.1.2.2. Perencanaan Inference Engine
Sebagai implementasi bagian inference engine program ini
akan menggunakan metode forward chaining, dimana palacakan dimulai
dari keadaan awal (informasi atau fakta yang ada) dan kemudian dicoba
untuk mencocokkan dengan yujuan yang diharapkan. Cara kerja dari
sistem akan terlihat pada gambar diagram alur dibawah ini :
Gambar 3.1. Hubungan Database
3.1.2.3. Proses kerja Inference Engine
Pertama-tama sistem akan menampilkan inisialisasi dengan
menampilkan gangguan-gangguan yang terdapat padan tabel jenis
kerusakan. Sehingga user dapat memilih jenis kerusakan apa yang akan
diperbaiki.
Setelah salah satu gangguan / jenis kerusakan dipilih maka
sistem akan menampilkan kondisi kerusakan yang terdapat dalam tabel
kondisi kerusakan sesuai dengan jenis kerusakan yang dipilih user.
DBMS menyiapkan jenis
kerusakan yang ada .
User menentukan kondisi kerusakan.
Dengan memanfaatkan aturan-aturan yang ada
didapatkan penyebab beserta solusi
End
User mengumpulkan
gejala-gejala yang ada.
Start End
Gambar 3.2. Diagram alur Inference Engine
Frame Jenis
Kerusakan
• U001
• U002
• U003
• U004
• U005
Frame Kondisi
Kerusakan U001
• M001.U001
• M002.U001
• M003.U001
• M004.U001
Frame Gejala
Kerusakan M001
• I001.M001.U001
• I002.M001.U001
• I003.M001.U001
Frame Penyebab
KerusakanI001
• P001.I001.M001.U001
……..
Frame Penyebab
KerusakanI002
• P001.I002.M001.U001
……..
Frame Penyebab
KerusakanI003
• P001.I003.M001.U001
……..
Frame Solusi pendekatan P001
• S001.P001.I001. M001.U001
…….
Frame Solusi pendekatan P001
• S001.P001. I002.M001.U001
…….
Frame Solusi pendekatan P001
• S001.P001.I003. M001.U001
…….
Kemudian user dapat memilih tabel gejala dan sistem akan
menampilkan gejala kerusakan dari kondisi kerusakan yang dipilih.
Setelah gejala diperoleh pilih tabel solusi dan sitem akan
menampilkan penyebab dan solusi dari gejala yang sudaaah ditemukan.
3.1.2.4. Representasi Pengetahuan
Frame Jenis
Kerusakan
• U001
• U002
• U003
• U004
• U005
Frame Kondisi
Kerusakan U001
• M001.U001
• M002.U001
• M003.U001
• M004.U001
Frame Gejala
Kerusakan M002
• I004.M002.U001
……...
Frame Penyebab
KerusakanI004
• P001.I004.M002.U001
……..
Frame Solusi pendekatan P001
• S001.P001.I004. M002.U001
• S002.P001.I004.M002.U001
• S003.P001.I004.M002.U001
Frame Gejala Kerusakan
M003
• I005.M003.U001
……...
Frame Penyebab
KerusakanI005
• P001.I005.M003.U001
• P002.I005.M003.U001
Frame Solusi pendekatan P001
• S001.P001.I005. M003.U001
……….
Frame Solusi pendekatan P001
• S001.P002.I005. M003.U001
………
Frame Gejala Kerusakan
M004
• I006.M004.U001
……...
Frame Penyebab
Kerusakan I006
• P001.I006.M004.U001
………...
Frame Solusi pendekatan P001
• S001.P001.I006. M004.U001
• S002.P001.I006.M004.U001
……….
Frame Jenis
Kerusakan
U001
U002
U003
U004
U005
Frame Kondisi
Kerusakan U002
M005.U002
M006.U002
M007.U002
M008.U002
Frame Gejala Kerusakan
M005
I007.M005.U002
……...
Frame Penyebab
Kerusakan I007
P001.I007.M005.U002
……..
Frame Solusi pendekatan P001
S001.P001.I007. M005.U002
………
Frame Gejala Kerusakan
M006
I008.M006.U002
……...
Frame Penyebab
Kerusakan I008
P001.I008.M006.U002
……..
Frame Solusi pendekatan P001
S001.P001.I008. M006.U002
………
Frame Gejala Kerusakan
M007
I009.M007.U002
……...
Frame Penyebab
Kerusakan I009
P001.I009.M007.U002
……..
Frame Solusi pendekatan P001
S001.P001.I009. M007.U002
………
Frame Gejala Kerusakan
M008
I010.M008.U002
……...
Frame Penyebab
Kerusakan I010
P001.I010.M008.U002
……..
Frame Solusi pendekatan P001
S001.P001.I010. M008.U002
………
Frame Jenis
Kerusakan
• U001
• U002
• U003
• U004
• U005
Frame Kondisi
Kerusakan U003
• M009.U003
• M010.U003
• M011.U003
• M012.U003
• M013.U003
Frame Gejala Kerusakan
M009
• I011.M009.U003
……...
Frame Penyebab
Kerusakan I011
• P001.I011.M009.U003
……..
Frame Solusi pendekatan P001
• S001.P001.I011. M009.U003
………
Frame Gejala Kerusakan
M010
• I012.M010.U003
……...
Frame Penyebab
Kerusakan I012
• P001.I012.M010.U003
……..
Frame Solusi pendekatan P001
• S001.P001.I012. M010.U003
………
Frame Gejala Kerusakan
M011
• I013.M011.U003
……...
Frame Penyebab
Kerusakan I013
• P001.I013.M011.U003
……..
Frame Solusi pendekatan P001
• S001.P001.I013. M011.U003
………
Frame Gejala Kerusakan M012
• I014.M012.U003
……...
Frame Penyebab
Kerusakan I014
• P001.I014.M012.U003
……..
Frame Solusi pendekatan P001
• S001.P001.I014. M012.U003
………
Frame Gejala Kerusakan
M013
• I015.M013.U003
……...
Frame Penyebab
Kerusakan I015
• P001.I015.M013.U003
……..
Frame Solusi pendekatan P001
• S001.P001.I015. M013.U003
Frame Jenis
Kerusakan
U001
U002
U003
U004
U005
Frame Kondisi
Kerusakan U003
M009.U003
M010.U003
M011.U003
M012.U003
M013.U003
M014.U003
Frame Gejala
Kerusakan M014
I016.M014.U003
I017.M014.U003
I018.M014.U003
I019.M014.U003
I020.M014.U003
I021.M014.U003
Frame Penyebab
Kerusakan I016
P001.I016.M014.U003
……..
Frame Penyebab
Kerusakan I017
P001.I017.M014.U003
……..
Frame Penyebab
Kerusakan I019
P001.I019.M014.U003
……..
Frame Penyebab
Kerusakan I018
P001.I018.M014.U003
……..
Frame Penyebab
Kerusakan I020
P001.I020.M014.U003
……..
Frame Penyebab
Kerusakan I021
P001.I021.M014.U003
……..
Frame Solusi pendekatan P001
S001.P001.I016. M014.U003
……..
Frame Solusi pendekatan P001
S001.P001.I017. M014.U003
……...
Frame Solusi pendekatan P001
S001.P001.I018. M014.U003
……...
Frame Solusi pendekatan P001
S001.P001.I019. M014.U003
………
Frame Solusi pendekatan P001
S001.P001.I020. M014.U003
S002.P001.I020. M014.U003
Frame Solusi pendekatan P001
S001.P001.I021. M014.U003
……….
Keterangan Diagram :
Frame Jenis
Kerusakan
U001
U002
U003
U004
U005
Frame Kondisi
Kerusakan U004
M015.U004
Frame Gejala
Kerusakan M015
I022.M015.U004
………
Frame Penyebab
Kerusakan I022
P001.I022.M015.U004
……..Frame Solusi pendekatan P001
S001.P001.I022. M015.U004
S002.P001.I022. M015.U004
S003.P001.I022. M015.U004
Frame Kondisi Kerusakan
U005
M016.U005
M017.U005
Frame Gejala
Kerusakan M016
I023.M016.U005
………
Frame Penyebab
Kerusakan I023
P001.I023.M016.U005
……..
Frame Solusi pendekatan P001
S001.P001.I023. M016.U005
S002.P001.I023. M016.U005
S003.P001.I023. M016.U005
Frame Gejala Kerusakan
M017
I024.M017.U005
………
Frame Penyebab
Kerusakan I024
P001.I024.M017.U005
……..
Frame Solusi pendekatan P001
S001.P001.I024. M017.U005
………
Frame Jenis Kerusakan TV :
1 Tidak ada gambar dan suara. (U001)
2 Sinkronisasi Jelek. (U002)
3 Cacat (Distorsi) Pola Raster. (U003)
4 Gangguan Warna. (U004)
5 Gangguan Suara. (U005)
Frame kondisi kerusakan TV tidak ada gambar dan suara :
1. TV mati total. (M001.U001)
2. Tidak ada raster tapi suara baik. (M002.U001)
3. Gambar gelap. (M003.U001)
4. Raster satu garis horizontal. (M004.U001)
Ad 1. Frame gejala kerusakan TV mati total :
• Mati total & tidak ada lampu indikator yang menyala. (I001.M001.U001)
• Terdengar suara derit getaran trafo switching. (I002.M001.U001)
• Gambar & suara tidak muncul tapi lampu indikator nyala.
(I003.M001.U001)
• Frame penyebab kerusakan TV mati total dan tidak ada lampu indikator
yang menyala :
o Kemungkinan besar terdapat kerusakan pada rangkaian catu
daya. (P001.I001.M001.U001)
• Frame solusi kerusakan TV mati total dan tidak ada lampu indikator yang
menyala :
o Periksa jala-jala listrik, rangkaian regulator input sampai output.
(S001.P001.I001.M001.U001)
• Frame penyebab kerusakan TV terdengar suara derit
getaran trafo switching :
o Biasanya tegangan output tersumbat karena ada komponen
yang rusak. (P001.I002.M001.U001)
• Frame solusi kerusakan TV terdengar suara derit getaran trafo
switching :
o Lepaskan beban dari output regulator dengan cara melepas
kaki basis transistor horizontal atau salah satu kaki input trafo horizontal
dan ukur tegangan outputnya. Jika output regulator menunjukkan
tegangan yang sesuai dengan petunjuk yang ada di PCB, periksa seluruh
jalur distribusi tegangan dari output regulator dan seluruh rangkaian
horizontal. Pada umumnya komponen yang biasa mudah rusak adalah
trafo flyback, dan transistor horizontal dan kapasitor. Ganti jika ada
komponen yang rusak. (P001.I002.M001.U001)
• Frame penyebab kerusakan TV Gambar & suara tidak
muncul tapi lampu indikator nyala :
o Kemungkinan kerusakan terjadi pada rangkaian horizontal
atau regulator.tegangan yang dihasilkan oleh regulator biasanya terhambat
karena dioda pembatas tegangan rusak. Tidak semua merk TV memiliki
dioda ini. Dioda yang digunakan biasannya memiliki nomor seri R2M dan
R2KY. (P001.I003.M001.U001)
• Frame solusi kerusakan TV Gambar & suara tidak muncul tapi lampu
indikator nyala :
o Pada beberapa TV ada dua warna cahaya lampu indikator. Saat
TV dinyalakan lampu indikator akan menyala merah, selang beberapa
detik cahayanya berubah menjadi hijau atau mati dan tayangan TV dapat
dinikmati. Apabila indikator menyala merah dan tidak berubah menjadi
hijau atau mati atau berubah tetapi hanya sekejap dan berwarna merah
kembali, berarti terjadi proteksi. Periksa tegangan output dari regulator
sampai ke beban. Jika tegangan ini tidak normal berarti rangkaian
regulator terganggu atau ada komponen yang rusak dan perlu diganti.
(S001.P001.I003.M001.U001)
Ad 2. Frame gejala kerusakan TV tidak ada raster tapi suara baik :
• Frame penyebab kerusakan TV Tidak ada raster tapi
suara baik :
o Rangkaian penguat video atau rangkaian penguat cahaya atau
rangkaian pembatas tegangan tinggi atau CRT rusak.(P001.I004.M002.U001)
• Frame solusi kerusakan TV tidak ada raster tapi suara
baik :
o Jika tegangan tinggi yang terhubung ke CRT
normal, periksa tegangan tinggi katoda CRT. Jika tegangan yang diukur
tidak ada, periksalah rangkaian tegangan tinggi. (S001.P001.I004.M002.U001)
o Jika tegangan tinggi ke katoda CRT normal,
periksa rangkaian penguat video dan pengontrol kuat cahaya.
(S002.P001.I004.M002.U001)
o Apabila semua normal, periksa rangkaian CRT.
Kerusakan yang sering terjadi adalah filamennya putus sehingga CRT
tidak memancarkan cahaya. (S003.P001.I004.M002.U001)
Ad 3. Frame gejala kerusakan TV gambar gelap :
• Frame penyebab kerusakan TV gambar
gelap:
o Tegangan anoda CRT terlalu rendah akibat adanya kerusakan
pada rangkain tegangan tinggi, rangkaian defleksi horizontal, atau pada
rangkaian catu daya. (P001.I005.M003.U001)
o Tegangan semua katoda CRT menjadi besar karena
gangguan pada penguat video, pada pengatur kuat cahaya, pada rangkain
pembatas, atau tegangan katoda CRT terlalu rendah karena ada komponen
yang rusak. (P002.I005.M003.U001).
• Frame solusi kerusakan TV gambar
gelap :
o Apakah tegangan regulator
output normal ? Jika normal, periksa tegangan katoda CRT. Jika tidak
normal, periksa tegangan output regulator. (S001.P001.I005.M003.U001)
o Apakah tegangan katoda CRT
normal ? Jika normal, periksa tegangan anodaa CRT. Jika tidak normal
periksa rangkaian tegangan tinggi. (S001.P002.I005.M003.U001)
Ad 4. Frame gejala kerusakan TV raster satu garis horizontal :
• Frame penyebab
kerusakan TV raster satu garis horizontal :
o Apabila dijumpai kerusakan seperti ini, sumber gangguan tergantung
pada osilator yang digunakan TV tersebut, menggunakan osilator SCS,
osilator bloking, atau multivibrator. Biasanya semua osilator
menggunakan sistem bertingkat sehingga pemeriksaan harus sesuai
dengan tingkat komponen yang rusak. Kesalahan dalam menentukan
tingkat osilator yang rusak akan berakibat gangguan pada osilator tidak
ditemukan. (P001.I006.M004.U001)
• Frame solusi kerusakan
TV raster satu garis horizontal :
o Periksa rangkaian
defleksi vertikal. (S001.P001.I006.M004.U001)
o Periksa seluruh
elektroda IC atau transistor dengan multitester. (S002.P001.I006.M004.U001)
Frame kondisi kerusakan TV Sinkronisasi Jelek :
1. Sinkronisa
si horizontal jelek. (M005.U002)
2. Sebagian
gambar tergeser horizontal. (M006.U002)
3. Sinkronisa
si vertikal jelek. (M007.U002)
4. Sinkronisa
si vertikal dan horozontal jelek. (M008.U002)
Ad 1. Frame gejala kerusakan TV sinkronisasi horizontal jelek :
• Frame penyebab
kerusakan TV sinkronisasi horizontal jelek :
o Kerusakan semacam ini jarang dijumpai pada TV keluaran baru. Jika
sampai terjadi kerusakan, biasanya disebabkan oleh komponen yang sudah
termakan umur. (P001.I007.M005.U002)
• Frame solusi kerusakan
TV sinkronisasi horizontal jelek
o Periksa rangkaian osilator horizontal. Kemungkinan ada elko yang
sudah kering. Biasanya ditunjukkan oleh punggung elko yang terlihat
kusam atau pecah. (S001.P001.I007.M005.U002)
Ad 2. Frame gejala kerusakan TV Sebagian gambar tergeser horizontal:
• Frame penyebab
kerusakan TV sebagian gambar tergeser horizontal:
o Sinyal video yang dihasilkan tercampur dengan input sinyal
sinkronisasi pada rangkaian AFC horizontal karena pemeriksaan sinyal
sinkronisasi tidak sempurna. (P001.I008.M006.U002)
• Frame solusi kerusakan
TV sinkronisasi horizontal jelek
o Periksa elko yang kering atau dioda yang bocor pada bagian rangkaian
sinkronisasi, rangkaian buffer video, dan AGC.. (S001.P001.I008.M006.U002)
Ad 3. Frame gejala kerusakan TV Sinkronisasi vertikal jelek :
• Frame penyebab
kerusakan TV sinkronisasi vertikal jelek :
o Kerusakan terletak pada rangkaian integrator atau pada
rangkaian osilator vertikal. Kerusakan semacam ini biasanya sering terjadi
pada TV keluaran lama. (P001.I009.M007.U002)
• Frame solusi kerusakan
TV sinkronisasi vertikal jelek :
o Periksa rangkaian osilator vertikal TV keluaran lama
sudah aus, sedangkan pada TV keluaran baru kerusakan terjadi akibat
kapasitar keramik bocor. (P001.I009.M007.U002)
Ad 4. Frame gejala kerusakan TV sinkronisasi vertikal dan horozontal jelek:
• Frame penyebab
kerusakan TV Sinkronisasi vertikal dan horozontal jelek:
o Kebanyakan kerusakan terjadi pada pemisah sinyal
sinkronisasi dan pada rangkaian penguat sinyal sinkronisasi, atau kadang-
kadang terjadi pada rangkaian AGC dan rangkaian penghapus noise (noise
canceler). (P001.I010.M008.U002)
• Frame solusi kerusakan
TV Sinkronisasi vertikal dan horozontal jelek :
o Apakah sinkronisasi vertikal dan horizontal lemah ?
Jika ya, periksa rangkaian pemisah sinyal sinkronisasi. Jika rangkaian
sinyal sinkronisasi normal, periksa penguat sinyal sinkronisasi. Jika
penguat sinyal sinkronisasi normal, periksa rangkaian AGC dan rangkaian
penghapus noise. (S001.P001.I010.M008.U002)
Frame kondisi kerusakan cacat (distorsi) pola raster :
1. Gambar sempit. (M009.U003)
2. Pelebaran horizontal. (M010.U003)
3. Pemendekan tinggi gambar. (M011.U003)
4. Penyusutan bagian atas dan bawah. (M012.U003)
5. Gambar vertikal memanjang. (M013.U003)
6. Gambar jelek. (M014.U003)
Ad 1. Frame gejala kerusakan TV Gambar sempit:
• Frame penyebab
kerusakan TV gambar sempit:
o Kerusakan seperti ini jarang terjadi pada TV keluaran
baru. Tegangan output horizontal lebih rendah sehingga rangkaian arus
gigi gergaji pada kumparan defleksi horizontal (yoke) bertambah lemah.
(P001.I011.M009.U003)
• Frame solusi kerusakan
TV gambar sempit :
o Periksa tegangan output catu daya. Jika tegangan
outputnya lebih rendah dari nilai yang tertulis pada PCB, periksa
komponen-komponennya. Periksa rangkaian defleksi horizontal terutama
transistor yang ada di dalamnya. Periksa kondisi yoke. Jika rusak atau
terbakar harus di ganti. (S001.P001.I011.M009.U003)
Ad 2. Frame gejala kerusakan TV Pelebaran horizontal :
• Frame penyebab
kerusakan TV Pelebaran horizontal :
o Kerusakan semacam ini sangat jaramg terjadi pada TV
keluaran baru. Sementara itu, pada TV konvensional, kerusakan semacam
ini disebabkan oleh VR yang rusak. (P001.I012.M010.U003)
• Frame solusi kerusakan
TV pelebaran horizontal:
o Ubah nilai pengontrol lebar horizontal. Jika tidak ada
perubahan, ganti VR tersebut. Periksa tegangan output catu daya. Jika
tegangan outputnya lebih besar daripada nilai yang yang tertulis pada
PCB, periksa komponen-komponennya. Jika tegangan catu daya normal,
periksa tegangan anoda CRT. Jika tegangan anoda CRT terlalu rendah,
periksa bagian rangkaian penguat tegangan tinggi.
(S001.P001.I012.M010.U003)
Ad 3. Frame gejala kerusakan TV Pemendekan tinggi gambar:
• Frame penyebab
kerusakan TV pemendekan tinggi gambar:
o Amplituda gelombang gigi gergaji dalam kumparan
defleksi vertikal terlalu kecil sehingga output rangkaian defleksi
vertikalnya tidak cukup. (P001.I013.M011.U003)
• Frame solusi kerusakan
TV Pemendekan tinggi gambar:
o Periksa VR pengatur amplitudo vertikal ( V SIZE ) dan
pengatur linieritas ( V LIN ). Pada TV digital, pengaturan dapat dilakukan
dengan cara meng-adjust dengan remote control pada menu adjusment.
Jika tidak ada perubahan atau hanya sedikit perubahan, periksa R dan TR
pada rangkaian defleksi vertikal barang kali ada yang rusak.
(P001.I013.M011.U003)
Ad 4. Frame gejala kerusakan TV Penyusutan bagian atas dan bawah :
• Frame penyebab
kerusakan TV Penyusutan bagian atas dan bawah:
o Kerusakan seperti ini hanya terjadi pada TV
konvensional yang biasanya di sebabkan oleh nilai VR yang tidak sesuai
atau kondensator elektrolit yang sudah kering. (P001.I014.M012.U003)
• Frame solusi kerusakan
TV Penyusutan bagian atas dan bawah:
o Setel VR pengatur amplituda vertikal dan VR pengatur
linieritas. Jika tidak ada perubahan, berarti VR sudah rusak. Periksa
kondensator elektrolit. Kondisi kondensator elektrolit dapat dilihat dari
penampilan fisiknya. Jika karet bagian bawah menggelembung atau
permukaan atasnya berwarna kusam, berarti kondensator elektrolit
tersebut sudah kering. (P001.I014.M012.U003)
Ad 5. Frame gejala kerusakan TV gambar vertikal memanjang :
• Frame penyebab
kerusakan TV gambar vertikal memanjang :
o Arus gigi gergaji pada kumpuran defleksi vertikal
terlalu besar. (P001.I015.M013.U003)
• Frame solusi kerusakan
TV penyusutan bagian atas dan bawah:
o Apakah gambar menjadi lebih pendek ketika VR tinggi
vertikal di ubah nilainya ? Jika tinggi gambar menjadi lebih pendek atur
VR ini bergantian dengan VR pengatur linieritas vertikal. Jika tidak ada
perubahan pada gambar, mungkin ada kondensator elektrolit yang sudah
kering. (S001.P001.I015.M013.U003)
Ad 6. Frame gejala kerusakan TV Gambar jelek.
• Noise salju pada gambar. (I016.M014.U003)
• Kontras gambar rendah. (I017.M014.U003)
• Muncul garis miring & pola jala pd gambar. (I018.M014.U003)
• Noise bintik putih. (I019.M014.U003)
• Garis horizontal hitam pada gambar. (I020.M014.U003)
• Terdapat bayangan dari kanal lain. (I021.M014.U003)
• Frame penyebab
kerusakan TV terdapat noise salju pada gambar:
o Intersitas medan pada tempat penerimaan sinyal frekuensi
rendah. (P001.I016.M014.U003)
• Frame solusi kerusakan
TV terdapat noise salju pada gambar:
o Jika medapat masalah seperti ini, dan hal yang paling mudah
untuk dilakukan yaitu dengan mengubah siaran TV tetangga apakah sama
buruknya untuk stasiun TV dengan channel (kanel) dan frekuensi yang
sama. Jika tidak, putar arah antena sampai didapatkan gambar bagus.
(S001.P001.I016.M014.U003)
• Frame penyebab
kerusakan TV dengan kontras gambar rendah :
o Biasanya kerusakan terletak antara bagian mixer hingga
penguat video. Jika kontras sudah disetel tapi tidak mengalami perubahan,
dapat dipastikan pesawat TV kita mengalami gangguan.
(P001.I017.M014.U003)
• Frame solusi kerusakan
TV dengan kontras gambar rendah:
o Periksa rangkaian mixer hingga penguat video. Pada
beberapa jenis TV biasanya ada resistor yang nilainya sudah membengkak
(short). (S001.P001.I017.M014.U003)
• Frame penyebab
kerusakan TV dimana muncul garis miring & pola jala pada gambar:
o Gejala seperti ini disebut interferensi pelayana (beat) yang
biasanya disebabkan oleh gangguan pemancar radio yang mungkin
memancar dekat posisi TV penerima. Hal ini akan mengganggu apabila
frekuensi radio tersebut dekat dengan frekuensi pembawa video, frekuensi
sama dengan frekuensi bayangan dari pembawa TV, dan frekuensi dekat
dengan frekuensi menegah (IF) video pada menerima TV.
(P001.I018.M014.U003)
• Frame solusi kerusakan
TV dimana Muncul garis miring & pola jala pada gambar:
o Jauhkan antena dan TV dari sumber frekuensi pengganggu.
(S001.P001.I018.M014.U003)
• Frame penyebab
kerusakan TV dimana terdapat noise bintik putih:
o Gangguan pada busi motor dan mobil berasal dari transmisi
distribusi daya listrik atau kawat distribusi listrik tegangan tinggi.
(P001.I019.M014.U003)
• Frame solusi kerusakan
TV dimana terdapat noise bintik putih:
o Jauhkan antena dan TV dari jalan raya atau kabel listrik
tegangn tinggi. Gunakan kabel koeksial untuk menghubungkan antena
pada pesawat TV. (S001.P001.I019.M014.U003)
• Frame penyebab
kerusakan TV terdapat garis horizontal hitam pada gambar.
o Noise ini biasanya disebabkan oleh alat yangmemakai motor
kecil yang memakai komutator, seperti bor listrik, mixer, dan pengering
rambut. (P001.I020.M014.U003)
• Frame solusi kerusakan
TV terdapat garis horizontal hitam pada gambar.
o Jauhkan pesawat TV dari sumber noise.
(S001.P001.I020.M014.U003)
o Pasangkan penekan noise pada alat yang memakai komutator
listrik yang dioperasikan didekat TV. (S002.P001.I020.M014.U003)
• Frame penyebab
kerusakan TV terdapat bayangan dari kanal lain.
o Gelombang kanal yang memiliki daya pancar besar
menyebabkan penguat frekuensi tinggi pada penerima TV menjadi jenuh (
satu ratet ) dan terjadi modulasi silang (cross modulation).
(P001.I021.M014.U003)
• Frame solusi kerusakan
TV terdapat bayangan dari kanal lain.
o Aturlah letak dan ketinggian antena penerima TV. turlah nilai
VR pada rangkaian AGC. (S001.P001.I021.M014.U003)
Frame kondisi kerusakan TV terjadinya gangguan warna :
Gambar TV tampak biru, merah, kuning, cyan, hijau. (I022.M015.U004)
• Frame penyebab
kerusakan TV terjadinya gangguan warna :
o Biasanya kerusakan terjadi karena gangguan pada rangkaian
RGB atau CRT.(P001.I022.M015.U004)
• Frame solusi kerusakan
TV terjadinya gangguan warna :
o Periksa rangkaian matriks RGB, biasanya ada nilai resistor
yang membesar atau solderan sudah jelek sehingga kaki komponen
dengan PCB tidak terhubung dengan sempurna. Rapikan solderannya dan
cari komponen yang rusak. (S001.P001.I022.M015.U004)
o Jika tidak ada komponen yang rusak atur dan periksa VR
RGB, barang kali nilainya telah berubah. (S002.P001.I022.M015.U004)
o Jika tetap tidak mendapatkan hasil, periksalah CRT.
(S003.P001.I022.M015.U004)
Frame kondisi kerusakan TV terjadinya gangguan suara :
1. Tidak ada suara. (M016.U005)
2. Suara lemah. (M017.U005)
Ad 1. Frame gejala kerusakan TV jika tidak ada suara :
• Frame penyebab
kerusakan TV jika tidak ada suara :
o Terjadi kerusakan pada rngkaian audio antara IF audio dan
speaker. (P001.I023.M016.U005)
• Frame solusi kerusakan
TV jika tidak ada suara :
o Sentuh input rangkaian penguat audio dengan jari tangan.
Jika terdengar suara desis di speaker. (S001.P001.I023.M016.U005)
o periksa bagian IF audio. (S002.P001.I023.M016.U005)
o Jika tidak, periksa bagian rangkaian penguat audio atau
periksa speaker. (S003.P001.I023.M016.U005)
Ad 2. Frame gejala kerusakan TV jika Suara lemah :
• Frame penyebab
kerusakan TV jika Suara lemah :
o Kerusakan umumnya sama dengan tidak ada suara, yakni
pada rangkaian audio antara IF audio dan speaker. (P001.I024.M017.U005)
• Frame solusi kerusakan
TV jika Suara lemah :
o Periksa bagian IF audio, Jika tidak ada kerusakan, periksa
bagian rangkian penguat audio atau periksa speaker.
(S001.P001.I024.M017.U005)
3.1.3. Tahap Formalisasi
Didalam tahap formalisasi hubungan antar unsur akan digambarkan
dalam bentuk format yang biasa digunakan dalam suatu aplikasi. Didalam
Delphi, struktur data sering disebut juga dengan basis pengetahuan. Ada sedikit
perbedaan antara struktur dalam tahap ini dengan yang ada dalam tahap
konseptualisasi. Berikut ini struktur konsep diatas berdasarkan Delphi
1. Untuk Jenis kerusakan di tampilkan pada list box
2. Gejala-gejala beserta pencegahannya di tampilkan pada list box
dan akan di tampilkan melalui tab kendala, gejala dan solusi jika jenis
kerusakan diketahui.
3.1.4. Tahap Implementasi
Hubungan antara unsur yang telah diformat ke dalam bentuk struktur
data yang biasa digunakan oleh sebuah aplikasi pada tahap formalisasi,
diterjemahkan kedalam bahasa pemrograman yang telah dibuat agar program
yang diinginkan terlaksana. Pada masalah ini sistem diimplementasikan
kedalam bahasa pemrograman yang dapat dilihat pada lampiran.
3.2. Rancangan Input
Aplikasi yang penulis buat menggunakan Borland Delphi 7 menggunakan satu
buah form dan list box yang di dalamnya terdapat tab strip yang berguna untuk
membagi form ke dalam beberapa section (tab). Dengan menggunakan tab strip dapat
menghemat penggunaan form. Tab strip yang digunakan ada tiga buah yaitu untuk
layar kondisi kerusakan, gejala kerusakan dan solusi.
3.2.1. Desain Form Menu Utama
Diagnosa
Edit
About
Close
DIAGNOSA KERUSAKAN
TELEVISI BERWARNA
STMIK JAKARTA STI&K
Gambar
Televisi
Gambar 3.3. Desain Form Menu Utama Kerusakan
Tentukan Kondisi dan Gejala Kerusakannya!
Jenis KerusakanJenis Kerusakan Yang Anda Alami?
u
t4
44
Kondis Kerusakan
u
t4
44
Kondisi Kerusakan
Finish
Pada gambar 3.3 merupakan rancangan input yang digunakan sebagai
layar pembuka program aplikasi ini. Di form ini terdapat tampilan yang
menyatakan judul dari aplikasi, nama kampus dan beberapa tombol navigasi
untuk masuk ke gambar atau form yang lain yaitu Diagnosa, Edit, About dan
terakhir tombol Close untuk keluar.
3.2.2. Desain Form Diagnosa
A. Tab Kondisi Kerusakan
Pada gambar 3.4 digunakan untuk menganalisa jenis kerusakan dan
bagaimana kondisi kerusakannya yang di alami. dengan kita menyorot list jenis
Gambar 3.4. Tab Diagnosa Kondisi Kerusakan
Tentukan Kondisi dan Gejala Kerusakannya!
Jenis KerusakanJenis Kerusakan Yang Anda Alami?
u
t4
44
Gejala Kerusakan
Finish
Gejala
u
t4
44
kerusakan dan menekan tab kondisi kerusakan maka dari jenis kerusakannya
akan diketahui bagaimana kondisi kerusakannya dan atau pun beberapa kondisi
kerusakan yang dialami untuk tab selanjutnya atau gambar 3.5. maka akan
masuk kedalam tab gejala kerusakan.
ii. Tab Gejala Kerusakan
Pada gambar 3.5 sama dengan gambar 3.4 yaitu untuk menganalisa
segala gejala kerusakan yang didalamnya terdiri dari beberapa list gejala
kerusakan. Tab gejala kerusakan ini akan menganalisa dari tab kondisi
kerusakan yang saling berhubungan dengan jenis kerusakan jadi ketika jenis
kerusakan dipiih dan kondisi kerusakannya diketahui maka akan diketahui apa
Gambar 3.5. Tab Diagnosa Gejala Kerusakan
-apa saja gejala kerusakannya setelah itu dipilih maka akan masuk ke tab
selanjutnya yaitu tab solusi atau gambar 3.6.
iii. Tab Solusi
Pada gambar 3.6. atau tab solusi, disini menganalisa tentang penyebab
dan penanganan untuk jenis kerusakan yang dialami dan yang telah dipilih
untuk jenis kerusakannya ketika kita menginput suatu jenis kerusakan dan
mengetahui kondisi dan gejala kerusakannya maka tab solusi akan
menampilkan penyebab dan solusi atau penanganannya dari jenis kerusakan dan
kondisi kerusakan yang dialami.
Jenis KerusakanJenis Kerusakan Yang Anda Alami?
u
t4
44
Solusi
Tentukan Kondisi dan Gejala Kerusakannya!
Penyebab Solusi
Finish
Gambar 3.6. Tab Diagnosa Solusi
3.2.3. Desain Form Edit
A. Tab Kondisi Kerusakan
Pada gambar 3.7. digunakan untuk menambah, menghapus ataupun
mengedit record yang ada didalam listbox jenis kerusakan dan tab kondisi
kerusakan. disini terdapat beberapa tombol yang pada intinya untuk proses
pengeditan yaitu diantaranya terdapat tombol hapus, edit, tambah dan sebagai
tombol tambahan yaitu tombol refresh.
Tentukan Kondisi dan Gejala Kerusakannya!
Kondisi Kerusakan
Finish
44 + ↻-
Kondisi Kerusakan
u
t4
No. Jenis No.Kondisi
44 + ↻-
u
t
4No. Jenis Jenis Kerusakan
43
Jenis Kerusakan
Gambar 3.7. Tab Edit Kondisi Kerusakan
B. Tab Gejala Kerusakan
Sama seperti pada gambar 3.8. yaitu pada tab untuk mengedit pada
kondisi keruskan pada tab edit gejala kerusakan untuk penggunakaan tombol
ataupun tombol yang disediakan tidak berbeda dengan tab kondisi kerusakan
yang membedakan hanyalah untuk menginput dalam pengurutan dalam gejala
dan jenis gejelanya pastinya.
Gambar 3.8. Tab Edit Gejala Kerusakan
Tentukan Kondisi dan Gejala Kerusakannya!
Gejala Kerusakan
Finish
44 + ↻-
Gejala
u
t4
No. Jenis No.Gejala
44 + ↻-
u
t
4No. Jenis Jenis Kerusakan
43
Jenis Kerusakan
3. Tab Solusi
Sedikit berbeda dengan gambar ataupun tab sebelumnya untuk tab solusi
hanya ada beberapa tombol tetapi pada dasarnya sama yaitu untuk mengedit
record yang ada tetapi di disini berupa 2 textbox yaitu box yang didalamnya
untuk mengisi penyebab dan yang lainnya untuk mengisi solusi.
Gambar 3.9. Tab Edit Solusi
Tentukan Kondisi dan Gejala Kerusakannya!
Solusi
Finish
44 + ↻-
u
t
4No. Jenis Jenis Kerusakan
43
Jenis Kerusakan
- +
Penyebab Solusi
3.2.4. Desain Form About
Form about ini hanyalah menampilkan gambar, nama dan npm dari
pembuat program.
Gambar 3.10. Desain Form AboutFinish
Foto Pembuat Program
Nama : Doheru Anwar
Npm : 30401092
3.3. Struktur Program
Aplikasi Untuk MendiagnosaKerusakan Televisi Berwarna
Diagnosa
JenisKerusakan SolusiGejala
Kerusakan
Beck Nextk Last Beck Next
k LastFirst Beck Nextk LastFirst
KondisiKerusakan
Beck Nextk LastFirst
About
First
Edit
BeckNextk LastFirst
JenisKerusakan
Tambah Hapus Edit Refresh
KondisiKerusakan
BeckNextk LastFirst Tambah Hapus Edit Refresh
JenisKerusakan
BeckNextk LastFirst Tambah Hapus Edit Refresh
JenisKerusakan
BeckNextk LastFirst Tambah Hapus Edit Refresh
Pembuat Program
3.4 Spesifikasi Komputer
Pengintalan program-program pendukung perlu sedikit dibahas
secara singkat dimana nantinya setelah kita memasukkan program
tersebut harus dilakukan pengaturan konfigurasi di program pendukung
agar program tersebut dapat berjalan secara bersamaan
Kebutuhan Hardware Minimum Pengintalan
Hardware Minimum RekomondasiProcessor
RAM
Ruang Kosong Harddisk
Display
P I 233 Mhz
32MB
100MB
SVGA
P IV 2.0 Mhz
128-512 MB
40 GB
SVGA