bab iii pembahasan - repository.bsi.ac.id · d. melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi...

32
18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan RSU Bunda Margonda Rumah Sakit Umum Bunda Margonda merupakan rumah sakit umum dengan pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang bersifat spesialistik, yang dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam dan alat-alat kedokteran yang canggih. RSU Bunda Margonda berlokasi di pusat kota Depok di Jl. Margonda Raya No.28 Kelurahan Pondok Cina Kecamatan Beji Depok 16424 Jawa Barat Indonesia. Telp. 021-78890551 (Hunting) Fax. 021-78889958 Email. [email protected]. RSU Bunda Margonda dibangun sejak tahun 2004. Pada tanggal 15 Agustus 2005 dilakukan soft opening Rumah Sakit Bunda Margonda yang pada awalnya bernama RSIA Bunda Margonda. Namun sering perjalanan waktu mulai terlihat bahwa masyarakat membutuhkan pelayanan kedokteran yang lebih luas yaitu pelayanan rumah sakit umum. Pada tanggal 11 April 2006 Rumah Sakit mengadakan Grand Opening sekaligus memperkenalkan status rumah sakit yang telah mendapatkan izin operasional sementara dari Dinas Kesehatan provinsi Jawa Barat sebagai RSU Bunda Margonda.

Upload: others

Post on 29-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

18

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan RSU Bunda Margonda

Rumah Sakit Umum Bunda Margonda merupakan rumah sakit umum dengan

pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang bersifat

spesialistik, yang dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam dan alat-alat

kedokteran yang canggih. RSU Bunda Margonda berlokasi di pusat kota Depok di Jl.

Margonda Raya No.28 Kelurahan Pondok Cina Kecamatan Beji Depok 16424 Jawa

Barat – Indonesia. Telp. 021-78890551 (Hunting) Fax. 021-78889958 Email.

[email protected].

RSU Bunda Margonda dibangun sejak tahun 2004. Pada tanggal 15 Agustus

2005 dilakukan soft opening Rumah Sakit Bunda Margonda yang pada awalnya

bernama RSIA Bunda Margonda. Namun sering perjalanan waktu mulai terlihat

bahwa masyarakat membutuhkan pelayanan kedokteran yang lebih luas yaitu

pelayanan rumah sakit umum.

Pada tanggal 11 April 2006 Rumah Sakit mengadakan Grand Opening

sekaligus memperkenalkan status rumah sakit yang telah mendapatkan izin

operasional sementara dari Dinas Kesehatan provinsi Jawa Barat sebagai RSU Bunda

Margonda.

Page 2: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

19

Pada tanggal 30 April 2008 akhirnya RSU Bunda Margonda mendapatkan

izin operasional tetap sebagai salah satu rumah sakit umum swasta di Depok. RSU

Bunda Margonda berada di bawah PT. Bundamedik Healthcare System (BMHS)

dengan rumah sakit tipe C. Pada saat ini RSU Bunda Margonda dipimpin oleh

dr.Imelda Rachmawati, MARS selaku Kepala Rumah Sakit.

RSU Bunda Margonda memiliki Visi dan Misi yang diciptakan langsung oleh PT.

BMHS dimana setiap nilai memiliki makna tersendiri bagi seluruh karyawan untuk

mengaplikasikan dalam bekerja.

Pada tahun 2007 RSU Bunda Margonda sudah terakreditasi 5 pelayanan

dasar untuk Pelayanan Administrasi, Pelayanan Rekam Medik, Pelayanan Instalasi

Gawat Darurat, Pelayanan Medik dan Pelayanan Keperawatan. RSU Bunda

Margonda memberikan beragam jenis pelayanan medis antara lain poliklinik

keluarga (umum), klinik gigi dan mulut, dan klinik spesialis, Instalasi Gawat Darurat,

serta rawat inap yang terdiri dari kelas 3, kelas 2, utama, perdanan dan cdc yang

dilengkapi pelayanan Intensif yang dilengkapi dengan fasilitas hepafilter,

laboratorium, radiologi, farmasi, fisioterapi, klinik anestesi, laktasi, klinik fertilitas,

home care dsb. Kapasitas tempat tidur pasien yang disediakan di RSU Bunda

Margonda sebanyak 95 tempat tidur.

RSU Bunda Margonda juga memiliki 65 tenaga medis (kedokteran) yang

professional terdiri dari dr. Umum, dr. Spesialis, dr.Sub Spesialis, drg.Umum dan

drg.Spesialis. Selain tenaga kedokteran yang professional RSU Bunda Margonda

juga memiliki tenaga keperawatan, kebidanan, penunjang medis serta karyawan non-

medis yang berkualitas dan ramah dalam memberikan pelayanan terhadap pasien.

Page 3: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

20

Visi Perusahaan: Menjadi rumah sakit swasta terdepan dalam pelayanan kedokteran

dan keperawatan di Kota Depok dan sekitarnya.

Misi Perusahaan: Memberikan pelayanan jasa rumah sakit yang berkualitas tinggi

kepada masyarakat yang dilayani yang berkualitas tinggi kepada

masyarakat yang dilayani dengan menciptakan program unggulan

dan memberikan layanan jasa rumah sakit sesuai dengan

kemajuan teknologi.

3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi

Sumber : RSU Bunda Margonda, 2019

Gambar III.1. :

Struktur Organisasi Divisi Sumber Daya Manusia

Dibawah ini adalah uraian tugas dan wewenang dari gambar struktur organisasi Unit

Sumber Daya Manusia RSU Bunda Margonda, berada dibawah Kepada Bidang

Umum dan SDM yang membawahi empat bagian antara lain :

Kepala RSU Bunda Margonda

Kepala Bidang Umum & SDM

PJ. SDM

Seleksi &

rekrutmen

Adm. SDM

Kompensasi &

Tunjangan

Pelatihan &

Pengembangan

Page 4: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

21

1. Bagian Seleksi & Rekrutmen

Melaksanakan keseluruhan proses rekrutmen dan seleksi karyawan sesuai

dengan prosedur yang berlaku guna menunjang pemenuhan kebutuhan tenaga kerja

pada seluruh unit yang ada serta melakukan proses pengidentifikasian potensi

kecerdasan, sikap kerja, dan kepribadian serta kompetensi yang dimiliki karyawan

dalam suatu jabatan.

Tugas :

a. Mendokumentasikan dan filling data pelamar yang masuk

b. Mengumpulkan rencana permintaan karyawan setiap tahun dari masing-

masing unit

c. Melakukan sortir lamaran

d. Mengatur jadwal hingga melaksanakan proses seleksi sesuai dengan

prosedur yang ditetapka yaitu antara lain test tertulis, tes praktek (jika

ada), proses wawancara dan psikotest

e. Berkoordinasi dengan SDM Cooperate untuk mengatur jadwal,

mengundang kandidat hingga mengadakan proses asesmen disesuaikan

dengan data hasil evaluasi penilaian kinerja karyawan (bila perlu)

f. Memflowup seluruh hasil tes yang digunakan pada saat proses asesmen

yang meliputi tes psikologi, intray test, wawancara, dan diskusi

g. Melaporkan hasil asesmen dari SDM Coorporate terhadap Penanggung

Jawab SDM

h. Mengatur jadwal medical checkup dan proses nego gaji karyawan baru

i. Mengatur seluruh dokumen administrasi karyawan baru

j. Menginput data karyawan

Page 5: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

22

k. Menyusun laporan bulanan terkait dengan pemenuhan karyawan baru yang

disesuaikan dengan permintaan dari unit terkait

Wewenang:

a. Berkoordinasi dengan SDM Coorporate untuk kegiatan administrative

yang terkait dengan proses asesmen (bila diperlukan)

b. Memflowup hasil asesmen ke SDM Coorporate serta melaporkan kepada

Penanggung Jawab SDM

c. Menentukan dan melaksanakan keseluruhan administratif yang terkait

dengan proses rekrutmen & seleksi

d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung

Jawab SDM

2. Bagian Adm. SDM

Sebagai penghubung perusahaan dalam komunikasi dengan pihak yang

berkepentingan (pemerintah, atasan langsung, karyawan, dan klien), menyusun

laporan manajemen serta kegiatan yang berkaitan dengan administrasi SDM.

Tugas :

a. Mengatur, membuat dan mengarsipkan surat-surat yang berkaitan dengan

SDM (surat masuk, surat keluar dan memo)

b. Menyusun dan mengarsipkan dokumen laporan kepegawaian karyawan

dan cuti tahunan karyawan

c. Menyusun dan mengarsipkan dan mengarsipkan data karyawan (CV, KTP,

KK, sertifikat pelatihan lainnya)

Page 6: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

23

d. Memeriksa, mendata, memverifikasi dan melaporkan ijin sakit karyawan,

kehadiran karyawan; terlambat atau pulang lebih awal

e. Mendata, mengevaluasi dan melaporkan pemberian penghargaan dan

sanksi kepada karyawan

f. Mengarsipkan salinan perjanjian kerja dan perjanjian ikatan dinas

karyawan

g. Mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan data absensi karyawan

Wewenang :

a. Membuat surat-surat yang berkaitan dengan SDM atas sepengetahuan

Penanggung Jawab SDM

b. Merekap dan membuat laporan administrasi kepegawaian

c. Mengarsipkan data karyawan (CV, KTP, KK dan sertifikat lainnya)

d. Melaporkan hasil pekerjaan kepada Penanggung Jawab SDM

3. Bagian Kompensasi & Tunjangan

Membantu dalam kegiatan keuangan yang berkaitan dengan kompensasi

untuk karyawan, mencakup laporan pajak penghasilan karyawan (PPh 21), daftar gaji

karyawan serta system dan proses Kompensasi dan Tunjangan Karyawan, agar hak-

hak dan kewajiban karyawan dapat dipenuhi dan dilaksanakan sesuai ketetapan yang

berlaku dan pada waktunya.

Tugas :

a. Menerima, memeriksa daftar rekapitulasi absensi karyawan (jadwal dinas)

beserta input Form lembur

Page 7: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

24

b. Merekap seluruh potongan piutang karyawan 9potongan koperasi, piutang

karyawan, BPJS kesehatan, potongan ID Card, potongan pendidikan dan

potongan lain-lain)

c. Membuat laporan daftar rekapitulasi gaji & daftar gaji bersih yang akan

ditransfer ke masing-masing Bank yang bersangkutan

d. Pelaporan BPJS Ketenagakerjaan melalui SIPP Online yang berisi seluruh

data upah pegawai disertai jumlah masing-masing iuran sehingga tercetak

kode iuran JKK, JKM, JHT & JP yang digunakan untuk pembayaran

melalui Bank

e. Pelaporan BPJS Kesehatan melalui NEW Edabu dan IED Online yang

berisi seluruh data karyawan, keluarga karyawan dan keluarga tambahan

karyawan disertai jumlah iuran JKN sehinggatercetak kode iuran yang

digunakan untuk pembayaran Bank

f. Menangani komplain yang ada apabila terjadi permasalahan mengenai gaji

karyawan, berupa data penggajian atau hal lainnya

g. Melaporkan penggunaan plafon bantuan pengobatan rawat jalan/rawat

inap karyawan termasuk asuransi rawat inap. Dan membuat data tagihan

bagi karyawan yang menggunakan bantuan pengobatan rawat jalan/rawat

inap yang melebihi plafon

h. Mengajukan uang pesangon dan penghargaan masa kerja bagi karyawan

tetap, uang jasa pisah, dan uang pensiun dipercepat

i. Membantu proses Klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan

Kematian untuk karyawan (JKM) ke BPJS Ketenagakerjaan

Page 8: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

25

j. Membuat laporan biaya Sumber Daya Manusia (SDM) yang terkait

dengan kompensasi dan tunjangan

k. Membuat pengajuan Tunjangan Jabatan dan Tunjangan Unit Kekhususan

l. Membuat pengajuan insentif dinas malam dokter umum

m. Menghitung insentif Keterampilan Keperawatan berdasarkan peringkat

n. Mengatur Nomor Induk Pegawai karyawan baru atau lama untuk

menghindari terjadinya double NIP karyawan

Wewenang :

a. Menghitung gaji karyawan sesuai dengan jumlah yang ditetapkan

b. Sebagai user SIPP Online (BPJS Ketenagakerjaan)

c. Sebagai user New Edabu dan IED Online (BPJS Kesehatan)

d. Menonaktifkan karyawan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS

Kesehatan

4. Pelatihan & Pengembangan

Merencanakan, menyelenggarakan, dan mengadministrasikan seluruh

kegiatan pelatihan dan pendidikan di perusahaan, untuk menjamin bahwa program

yang diselenggarakan sudah memenuhi persyaratan dan prosedur yang ditetapkan

serta mencapai target yang telah ditetapkan.

Tugas :

a. Membuat jadwal perencanaan pelatihan internal tahunan bagi seluruh

karyawan

b. Membuat proposal perencanaan pelatihan internal tahunan

Page 9: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

26

c. Membuat kelengkapan administrasi kegiatan administrasi kegiatan

organisasi karyawan baru dan pelatihan yang meliputi undangan, daftar

nama peserta, daftar nama pembicara, proposal kegiatan, form-form

pelatihan

d. Menyiapkan kegiatan administrasi yang meliputi kegiatan orientasi umum

karyawan baru, pelatihan luar kantor, pendidikan lanjutan karyawan

e. Menkonfirmasi persiapan kegiatan yang meliputi kesediaan pembicara

dalam penyelenggaraan kegiatan pelatihan dan penyelanggara pelatihan

luar kantor terkait Pajak PPh 23 biaya dan registrasi untuk karyawan yang

akan mengikuti pelatihan

f. Mengkoordinasikan jadwal interview untuk karyawan yang mengikuti

kegiatan pelatihan dan pendidikan lanjutan ke staf pelatihan dan

pengembangan SDM Coorporate meliputi pra pelatihan/ pra pendidikan

dan pasca pelatihan/ pasca pendidikan

g. Menyusun laporan kegiatan setiap bulannya dalam bentuk excel yang

meliputi pencatatan pelatihan luar kantor, pencatatan internal, pencatatan

kegiatan magang, penelitian, pencatatan orientasi karyawan baru,

rekapitulasi biaya pelatihan

h. Mengarsipkan dokumentasi kegiatan pelatihan dan pendidikan meliputi

surat, memo, undangan pelatihan, copyan berkas pelatihan, copyan berkas

pendidikan lanjutan, surat permohonan ikatan dinas, perjanjian ikatan

dinas karyawan, dan copyan sertifikat pelatihan

Wewenang :

a. Menyusun rencana pelatihan internal tahunan bagi karyawan

Page 10: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

27

b. Menyusun pencatatan dan rekapitulasi anggaran pelatihan

c. Menyusun pencatatan rekapitulasi pelatihan karyawan, pendidikan dan

ikatan dinas pendidikan/pelatihan karyawan

d. Merekapitulasi catatan kegiatan orientasi karyawan baru

3.1.3. Kegiatan Organisasi

RSU Bunda Margonda terletak di pusat kota Depok yang dibangun pada

tahun 2005 diatas tanah seluas 2.080 meter persegi yang pada tahun 2008 berubah

status dari RSIA Bunda Margonda yang hanya melayani khusus pasien Ibu dan

pasien anak, berubah menjadi RSU Bunda Margonda yang dapat melayani secara

umum kepada pasien tidak hanya kasus ibu dan anak.

RSU Bunda Margonda merupakan grup dari RSIA Bunda Jakarta yang telah

beroperasi selama 36 tahun ikut berkiprah dalam pelayanan kesehatan kepada

masyarakat luas, baik warga Jakarta maupun Indonesia, yang berperan dalam

menolong masalah ibu dan anak. Mulai dari proses melahirkan, perawatan anak,

hingga membantu proses kehamilan melalui program bayi tabung.

RSU Bunda margonda adalah salah satu rumah sakit yang berada dibawah

naungan Bunda Medik Healthcare System yang diantaranya adalah RSIA Bunda

Jakarta, RSUC BMC Padang, Morula IVF dan Emergency Response.

Berbagai upaya dilakukan guna peningkatan mutu pelayanan RSU Bunda

Margonda dengan melalui pengembangan fasilitas penunjang medis yang modern,

sumber daya manusia, serta sarana prasarana untuk menunjang pelayanan secara

optimal kepada pasien. Karena keberhasilan yang dicapai RSU Bunda Margonda ini

merupakan hasil kerja sama tim dan tentunya tidak lepas dari dukungan seluruh

Page 11: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

28

jajaran personil rumah sakit mulai dari dokter, perawat dan non medis yang memiliki

loyalitas dan dedikasi yang tinggi.

3.2. Hasil Penelitian

Pada pembahasan ini data yang dilakukan penulis akan jelaskan adalah

mengenai absensi karyawan bagian keperawatan pada RSU Bunda Margonda

dimulai dari prosedur pelaksanaan absensi hingga hasil pelaksanaan kegiatan absensi

dengan tujuan untuk mengatur serta mendidik karyawan agar untuk menaati semua

peraturan-peraturan yang diterapkan diperusahaan, sehingga karyawan dapat

melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.

Pelaksanaan disiplin kerja yang dilakukan oleh karyawan setiap hari adalah

disiplin absensi. Salah satu peraturan yang berlaku diperusahaan adalah mengenai

absensi masuk kerja tepat waktu dan pulang kerja tepat waktu yang pada

pelaksananya dengan menggunakan finger print untuk menunjukan ketepatan waktu

saat karyawan datang dan pulang untuk mencatat data-data absensi karyawan. Data

yang penulis ambil adalah data absensi dari beberapa karyawan dimulai dari absensi

kehadiran dan absensi keterlambatan karyawan selama bulan Januari sampai Maret

2019.

Penulis juga melakukan sesi wawancara kepada Ibu Lia Juliani selaku Sumber

Daya Manusia RSU Bunda Margonda seperti, apakah pelaksaaan absensi karyawan

dengan menggunakan mesin finger print sudah efektif, bagaimana ketentuan jam

kerja, cuti, dan sanksi karyawan bagian keperawatan yang telah ditetapkan

perusahaan sampai karyawan seperti apa yang mempunyai disiplin kerja yang baik

dan apa tujuan disiplin kerja yang ingin dicapai oleh perusahaan.

Page 12: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

29

1. Prosedur Pelaksanaan Disiplin Kerja Kerja Absensi Karyawan Bagian

Keperawatan

Dalam pelaksanaan disiplin kerja karyawan bagian keperawatan RSU Bunda

Margonda melakukan disiplin kerja setiap hari mulai Senin sampai Minggu. Sistem

kehadiran di RSU Bunda Margonda menggunakan mesin finger print untuk

mengetahui karyawan yang masuk kerja, pulang kerja, dan tidak masuk kerja.

Prosedur disiplin kerja absensi yang diterapkan dan dilakukan RSU Bunda

Margonda sebagai berikut :

Sumber : RSU Bunda Margonda

Gambar III.2. Prosedur Absensi Kerja

Keterangan :

a. Melakukan absensi di mesin finger pint

Karyawan melakukan absensi sidik jari menggunakan mesin finger print yang

telah disediakan di RSU Bunda Margonda, pada saat jam masuk kerja dan

waktu pulang kerja sehingga perhitungan jam kerja karyawan benar-benar

sesuai dengan kehadiran karyawan.

Karyawan

Melakukan Absensi

di Mesin finger print

Mesin akan

Mengeluarkan suara

membaca sidik jari

Mesin akan

Membaca pada

Waktu Absensi

Penarikan Hasil

Absensi Karyawan

Ke Dalam Komputer

Rekapitulasi Jumlah

Jam Kerja Karyawan

Page 13: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

30

b. Mesin finger print akan mengeluarkan suara

Jika karyawan sudah melakukan absensi di mesin finger print maka mesin

akan mengeluarkan suara warning system dan membaca sidik jari dengan

menampilkan Nama dan NIK Karyawan.

c. Mesin finger print akan membaca pada waktu absensi

Mesin finger print akan membaca jika untuk absensi pagi scan sidik jari yang

paling awal, sedangkan untuk absensi pada saat pulang scan akan membaca

sidik jari yang paling akhir.

d. Penarikan hasil absensi karyawan ke dalam computer

Tepat jam 08.30 WIB hasil absensi harian akan ditarik secara otomatis ke

dalam computer bagian Sumber Daya Manusia (SDM), dan kemudian akan

dilakukan penyimpanan.

e. Rekapitulasi jumlah kerja karyawan

Selanjutnya akan dilakukan rekapitulasi jumlah jam kerja karyawan yang

dilakukan setiap satu minggu sekali pada hari jumat oleh Ibu Lia Juliani

bagian Sumber Daya Manusia (SDM), untuk melihat karyawan yang

terlambat dan tidak masuk kerja.

Dalam pelaksanaan disiplin kerja yang dilakukan oleh karyawan bagian

keperawatan dimulai dari Senin sampai dengan hari Minggu.

Untuk mencatat data-data absensi karyawan, cara yang digunakan oleh RSU

Bunda Margonda adalah dengan menggunakan mesin finger print, mesin ini

digunakan dengan cara mengscan sidik jari karyawan yang telah didaftarkan sesuai

Page 14: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

31

dengan Nama dan NIK karyawan agar perusahaan mengetahui untuk data karyawan

pada saat masuk kerja dan pulang kerja atau karyawan yang tidak masuk kerja.

Peraturan ini diterapkan perusahaan untuk karyawan absen dengan

menggunakan mesin finger print agar mengurangi tindak kecurangan karyawan

dalam absensi.

RSU Bunda Margonda telah menyediakan mesin finger print dilantai basement

tepatnya didepan ruangan security, perusahaan menyediakan 6 buah mesin finger

print dan disetiap mesin tersebut diberi nama untuk masing-masing unit kerja.

Adapun gambar mesin finger print yang digunakan untuk absen karyawan pada RSU

Bunda Margonda, seperti dibawah ini :

Sumber : RSU Bunda Margonda

Gambar III.3. Mesin Finger Print

RSU Bunda Margonda menerapkan peraturan mengenai disiplin kerja karyawan

bagian keperawatan dengan mengatur hari kerja dan jam kerja karyawan, sebagai

berikut :

Page 15: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

32

Tabel III.1.

Ketentuan Jam Kerja Karyawan Bagian Keperawatan

WAKTU ISTIRAHAT JENIS DINAS

07.00-14.00 11.00-11.30 Pagi Shift

14.00-20.00 18.00-18.30 Siang Shift

20.00-07.00 00.00-00.30 Malam Shift

Sumber : Bagian SDM RSU Bunda Margonda

Keterangan :

a. Ketentuan semua karyawan bagian keperawatan dimulai masuk dari hari

senin sampai minggu.

b. Jadwal karyawan bagian keperawatan ada tiga shift jam kerja yaitu Shift Pagi

pada pukul 07.00-14.00, Shift Siang pada pukul 14.00-20.00, dan Shift

Malam pada pukul 20.00-07.00.

c. Untuk pembagian waktu libur biasanya disesuaikan dengan jadwal masuk

seperti: pagi 2 (dua) hari, siang 2 (dua) hari, malam 2 (dua) hari masuk kerja

dan 1 (satu) libur.

2. Jenis-jenis Istirahat Tahunan dan Ijin Meninggalkan Pekerjaan

Adapun jenis-jenis istirahat tahunan yang diberikan perusahaan bagi karyawan

dan ijin meninggalkan pekerjaan pada RSU Bunda Margonda adalah sebagai berikut:

Page 16: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

33

a. Istirahat Tahunan

Merupakan waktu yang diberikan perusahaan bagi pekerja untuk memulihkan

kesehatan/kesegaran setelah bekerja. Istirahat tahunan diberikan dengan

ketentuan yaitu:

1) Hak istirahat tahunan timbul setiap awal tahun takwim.

2) Pengambilan hak istirahat tahunan hanya dapat dilakukan setelah

pekerja bekerja selama genap dua belas (12) bulan berturut-turut dan

kepada yang bersangkutan berhak atas istirahat tahunan selama dua

belas (12) hari kerja dengan mendapatkan Upah Penuh.

3) Untuk pekerja yang kurang dari satu (1) tahun, hari cuti hanya dapat

diambil atas persetujuan pimpinan perusahaan dan akan dipotong dari

hak cuti tahun berikutnya.

Peraturan Istirahat Tahunan diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Untuk pekerja dengan waktu kerja biasa hari minggu dan hari libur

resmi tidak diperhitungkan ke dalam hari istirahat tahunan dan apabila

pekerja sakit atau dirawat di rumah sakit dalam masa cutinya, yang

harus dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter, maka waktu

sakitnya itu tidak dianggap sebagai cuti.

2) Untuk pekerja dengan waktu kerja bergilir pengaturan istirahat tahunan

akan disesuaikan dengan kebutuhan operasional yang ditentukan oleh

perusahaan.

3) Istirahat tahunan harus diambil dalam jangka waktu satu (1) tahun sejak

hak istirahat tahunan tersebut timbul.

Page 17: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

34

4) Maksimum lima (5) hari dari istirahat tahunan dapat diundurkan ke

tahun berikutnya dan harus diambil dalam jangka waktu hingga 31

Januari berikutnya.

5) Hal sebagaimana dimaksud dalam nomor (4) di atas hanya diberikan

kepada pekerja dengan jabatan Kepala Bidang ke atas dan pekerja pada

unit layanan unggulan.

6) Hari istirahat tahunan yang tidak digunakan pada waktunya akan gugur

dan tidak dapat diganti dengan uang.

7) Pekerja harus mengajukan permohonan istirahat tahunan dua (2)

minggu sebelumnya untuk mendapatkan persetujuan dari Penyelia.

8) Pekerja yang memutuskan hubungan kerja sebelum masa kerja satu (1)

tahun tidak mendapatkan penggantian hak cuti tahunannya.

b. Istirahat Panjang

1) Pekerja waktu tidak tertentu yang telah memiliki masa kerja enam (6)

tahun berturut-turut atau kelipatan enam (6) tahun masa kerja pada

perusahaan, memperoleh hak atas istirahat panjang sebanyak tida puluh

(30) hari dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

2) Memperhatikan kepentingan perusahaan atau kepentingan pekerja,

istirahat panjang dapat dilaksanakan dalam beberapa bagian, salah satu

bagiannya adalah selama sepuluh (10) hari kerja.

3) Ketentuan mengenai istirahat panjang atau cuti besar dan perhitungan

masa kerja pekerja untuk keperluan perhitungan hak istirahat panjang

besar diatur lebih lanjut dalam petunjuk pelaksanaanya.

Page 18: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

35

c. Ijin Meninggalkan Pekerjaan

1) Perusahaan dapat memberikan ijin kepada pekerja untuk meninggalkan

pekerjaan dengan tetap menerima Upah untuk hari-hari sebagaimana

dimaksud dalam keterangan dibawah.

2) Perusahaan akan mempertimbangkan secara bjaksana dalam

memberikan ijin bagi pekerja untuk meninggalkan pekerjaan dengan

upah sepanjang hal tersebut tidak mengganggu kelancaran atau

kepentingan operasional dan efisiensi dari pekerjaan.

3) Perusahaan memberikan ijin kepada pekerja untuk meninggalkan

pekerjaannya dengan Upah untuk keperluan sebagai berikut:

a) Bekerja untuk panitia Pemilihan Umum.

b) Menjalani wajib militer, kecuali bila peraturan perundang-undangan

menetapkan lain.

c) Pekerja harus memenuhi penggilan pihak yang

berwajib/pemerintahan terkait dengan tanggung jawabnya sebegai

pekerja.

4) Pekerja diberikan Ijin Meninggalkan Pekerjaan dengan Upah

berdasarkan alasan sebagai berikut :

Page 19: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

36

Tabel III.2.

Ketentuan Ijin Meninggalkan Pekerjaan Bagian Keperawatan

Sumber : Bagian RSU Bunda Margonda

5) Ijin meninggalkan pekerjaan tersebut di atas harus diambil pada hari-

hari kejadian. Apabila peristiwa-peristiwa pada (c) dan (d) di atas

terjadi di luar kota tempat pekerja bekerja, dan untuk mencapai tempat

itu diperlukan waktu yang panjang, ijin meninggalkan pekerjaan dapat

diberi tambahan maksimum dua (2) hari.

d. Ijin Meninggalkan Pekerjaan Karena Sakit

1) Pekerja yang tidak dapat bekerja karena sakit, dengan menunjukkan

surat keterangan dari dokter dapat dibebaskan dari pekerjaan.

Alasan Hari Kerja

a) Pernikahan pekerja

b) Pernikahan anak

c) Istri pekerja melahirkan/keguguran

d) Pengkhitanan anak

e) Pembaptisan pekerja atau tanggungannya

f) Haid (dengan surat dokter)

g) Istri/Suami/Anak meninggal

h) Meninggal dunia orang yang menjadi tanggung

jawab pekerja dan yang hidup bersama pekerja

i) Ibu/Bapak/Mertua meninggal

j) Meninggal dunia saudara kakek/nenek

k) Mentatahkan gigi

l) Suami/istri, orang tua/mertua atau anak menjalani

perawatan insentif

Tiga (3) Hari

Tiga (3) Hari

Dua (2) Hari

Dua (2) Hari

Dua (2) Hari

Dua (2) Hari

Dua (2) Hari

Satu (1) Hari

Dua (2) Hari

Satu (1) Hari

Dua (2) Hari

Tiga (3) Hari

Page 20: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

37

2) Pekerja yang tidak masuk karena sakit wajib melapor ke Penyelia

langsung pada hari tersebut. Pekerja yang sakit lebih dari satu (1) hari

wajib menyerahkan surat keterangan dokter pada saat pekerja yang

bersangkutan kembali bekerja.

e. Ijin Meninggalkan Pekerjaan Karena Istirahat Melahirkan

1) Pekerja wanita berhak memperoleh istirahat selama satu setengah (1,5)

bulan sebelum waktu melahirkan dari satu setengah (1,5) bulan sesudah

melahirkan. Bila pekerja wanita tersebut telah melahirkan kurang dari

satu (1) bulan dari perkiraan tanggal melahirkan, maka hari

kekurangannya dapat ditambahkan pada hari istirahat sesudah

melahirkan.

2) Istirahat melahirkan tidak menggugurkan Istirahat Tahunan pekerja

wanita.

3) Pekerja wanita harus memperoleh surat keterangan resmi dari dokter

yang menyatakan mulai berlakunya istirahat sebelum melahirkan dan

tanggal berakhirnya istirahat setelah melahirkan.

4) Pekerja wanita yang mengalami gugur kandungan diberikan istirahat

sesuai Surat Keterangan Dokter atau dokter yang ditunjuk oleh

Perusahaan dengan ketentuan bahwa waktu istirahat tersebut tidak

melebihi satu setengah (1,5) bulan.

f. Ijin Meninggalkan Ibadah Yang Diwajibkan Oleh Agama Pekerja

1) Kepada pekerja diberikan ijin meninggalkan pekerjaan dengan upah

selama waku yang diperlukan untuk menunaikan ibadah yang

diwajibkan oleh Agama yang dianut pekerja sesuai dengan ketentuan

Page 21: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

38

penyelenggara ibadah, lamanya ijin melaksanakan ibadah diatur dengan

keputusan Pimpinan Perusahan.

2) Ijin hanya sebagaimana dimaksud pada nomor satu (1) diberikan satu

(1) kali selama pekerja tersebut bekerja untuk perusahaan, dalam hal

pekerja yang bersangkutan menunaikan ibadah kedua kali dan

seterusnya, maka pekerja harus menggunakan hak Istirahat Tahunan-

nya dan jika diperlukan dapat menggunakan Ijin Meninggalkan

Pekerjaan Tanpa Upah.

3) Permohonan menjalankan ibadah yang diwajibkan diajukan setidaknya

dua (2) bulan sebelumnya dengan menyertakan bukti pembayaran

ongkos ibadah dan jadwal perjalanan ibadahnya.

4) Apabila pekerja belum kembali setelah melewati batas waktu yang

diberikan perusahaan sebagaimana dimaksud pada nomor satu (1) di

atas, kecuali pekerja yang bersangkutan memperpanjang waktu dengan

hari Istirahat Tahunannya, maka perusahaan tidak diwajibkan untuk

membayar upahnya untuk kelebihan hari-hari tersebut, dan kepada

pekerja yang bersangkutan dapat dikenakan tindakan disiplin

sebagaimana dijelaskan lebih lanjut dalam pasal Disiplin Peraturan

Perusahaan ini. Batas waktu maksimal ijin meninggalkan pekerjaan

dengan pembayaran upah untuk menjalankan ibadah empat puluh dua

(42) hari.

g. Ijin Mengikuti Ujian Akhir/Sidang Skripsi

1) Perusahaan dapat memberikan ijin untuk mengikuti ujian sebanyak satu

(1) hari dalam setahun dengan catatan, program pendidikan yang

Page 22: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

39

sedang dijalaninya (Program Study D3, S1, S2) mendukung kebutuhan

operasional perusahaan. Dengan catatan bahwa cuti tambahan tersebut

diberikan apabila ha katas Istirahat Tahuna pekerja tersebut telah habis.

h. Ijin Meninggalkan Pekerjaan Tanpa Upah

1) Atas pengajuan perusahaan , pekerja dapat diijinkan untuk

meninggalkan pekerjaan tanpa upah setelah masa kerja dari pekerja

yang bersangkutan mencapai minimum lima (5) tahun beturut-turut,

dan ditinggalkannya pekerjaan oleh pekerja yang bersangkutan bukan

untuk bekerja di perusahaan lain.

2) Ijin meninggalkan pekerjaan tanpa upah dapat diberikan kepada pekerja

atas kebijaksanaan perusahaan dan dapat diambil dengan syarat apabila

hari Istirahat Tahunan pekerja sudah habis dan kebutuhan

meninggalkan pekerjaan lebih besar dari hak Istirahat Tahunan

berikutnya serta mendapat persetujuan dari Penyelia dan Pimpinan

Perusahaan.

3) Selama pekerja berada dalam status ijin meninggalkan pekerjaan tanpa

upah, maka pekerja yang bersangkutan tidak akan mendapat upah dan

tunjangan (jika ada), BPJS Ketenagakejaan, BPJS Kesehatan, serta

DPLK (Jika ada).

4) Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pekerja yang mengambil ijin

meninggalkan pekerjaan tanpa upah menyalahgunakan ijin tersebut,

maka Perusahaan akan memberikan sanksi sesuai peraturan yang ada.

Page 23: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

40

5) Ketentuan ijin meninggalkan pekerjaan tanpa upah diatas akan diatur

tersendiri sesuai dengan kebijakan perusahaan dalam bentuk dokumen

yang tidak perpisahkan dari peraturan perusahaan.

Bagi karyawan yang ingin mengambil cuti atau ijin tidak masuk kerja harus mengisi

formulir “Laporan Kepegawaian” yang telah disetujui oleh atasan dari karyawan

yang bersangkutan.

3. Jenis Sanksi Disiplin RSU Bunda Margonda Depok

a. Peringatan Lisan

1) Diharapkan semua pekerja mentaati dan mengikuti aturan-aturan serta

perintah Penyelia, namun apabila ada pekerja yang ternyata tidak mau

mengikuti aturan-aturan kerja serta tidak memenuhi syarat-syarat

ketertiban maka perlu dilakukan tindakan disiplin dengan maksud untuk

mendidik pekerja sehingga perbuatan yang tercela tidak terulang lagi.

2) Cara yang paling efektif guna memupuk dan memelihara kewibawaan

serta hubungan kerja yang baik adalah dengan mengadakan komunikasi

tatap muka. Komunikasi seperti ini perlu digunakan Penyelia tidak

hanya untuk memberi perintah atau menerima pemberitahuan/ laporan,

tetapi juga untuk mengemukakan ketidakpuasan tentang hasil kerja

pekerja atau untuk memberi teguran kepada bawahan.

3) Peringatan lisan diberikan oleh Penyelia kepada bawahan jika yang

bersangkutan melakukan pelanggaran, antara lain:

a) Tidak cakap.

Page 24: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

41

b) Tidak memenuhi persyaratan jabatan karena tidak dapat melakukan

tugasnya, bukan karena alasan kesehatan.

c) Prestasi kerja yang kurang atau tidak melaksanakan perintah

sepatutnya.

d) Pelanggaran atas tata tertib perusahaan dan peraturan mengenai

tingkah laku.

4) Apabila seorang Penyelia memberikan peringatan lisan ia harus secara

jelas memberitahukan kepada pekerja mengenai pelanggaran yang telah

dilakukan dan kemudian memperingatkan pekerja tersebut bahwa

pelanggaran berikutnya dapat mengakibatkan suatu pemberian

peringatan tertulis.

5) Peringatan lisan harus disampaikan dalam bahasa Indonesia yang baik

dan benar, atau melalui penterjemah apabila hal itu disampaikan dalam

bahasa asing guna menjamin bahwa pekerja yang bersangkutan

mengerti dengan jelas mengapa peringatan tersebut diberikan.

6) Memo yang memuat catatan atas peringatan lisan harus disampaikan ke

bagian SDM untuk menunjang tindakan disiplin berikutnya.

7) Jenis pelanggaran yang termasuk dalam teguran lisan seperti:

a) Datang terlambat lebih dari sesuai ketentuan yang berlaku di RSU

Bunda Margonda,

b) Tidak memberikan informasi kepada atasan perihal ketidakhadiran

secara tertulis kepada atasan,

c) Mempegunakan telephone selular selama jam bekerja berlangsung

Page 25: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

42

b. Peringatan Tertulis

1) Apabila peringatan lisan belum menghasilkan suatu perbaikan di dalam

tingkah laku serta prestasi kerja pekerja atau apabila terjadi suatu

pelanggaran berat atas peraturan perusahaan, maka surat peringatan

tertulis harus diberikan kepada pekerja.

2) Surat peringatan harus memuat hal-hal sebagai berikut:

a) Jenis pelanggaran yang dilakukan dengan menyebutkan apa,

bilamana, siapa, dimana, mengapa dan bagaimana pelanggaran

tersebut terjadi.

b) Bab atau dari peraturan perusahaan yang dilanggar.

Surat peringatan harus dibuat dalam bahasa Indonesia ditandatangani

oleh Penyelia dan Pimpinan Perusahaan dan diberikan kepada pekerja

segera setelah pelanggaran terjadi.

3) Tergantung kepada berat ringannya pelanggaran sesuai dengan

keputusan perusahaan sendiri, maka surat peringatan dapat berupa:

a) Surat Peringatan Pertama (SP 1)

Diberikan apabila peringatan lisan belum menghasilkan suatu

perbaikan dalam tingkah laku serta prestasi kerja pekerja

(kesalahan yang sama berulang kali) dan apabila belum diberikan

surat peringatan sebelumnya atau surat peringatan terdahulu tidak

berlaku lagi, surat peringatan ini berlaku sampai 6 (enam) bulan.

Pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi Tingkat Pertama sebagai

berikut:

Page 26: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

43

(1) Telah mendapatkan surat teguran , minimal 2 (dua) kali tetapi

belum menunjukankan perubahan sikap.

(2) Mengabaikan ketentuan jam kerja, datang telambat atau pulang

lebih cepat dari waktu yang ditentukan, tanpa izin dari atasan

langsung atau atasan yang lebih tinggi.

(3) Meninggalkan tempat kerja pada jam kerja tanpa izin dari

atasan langsung atau atasan yang lebih tinggi.

(4) Tidak hadir bekerja tanpa alasan yang dapat diterima atau tidak

mendapatkan izin terlebih dahulu dari atasan langsung atau

atasan yang lebih tinggi.

(5) Tidak memakai pakaian kerja/seragam dan tanda pengenal pada

saat masuk dan selama melakukan pekerjaan pada tempat

kerja/unit kerja di lingkungan perusahaan.

(6) Tidur di dalam lingkungan tempat kerja/ unit kerja pada jam

kerja.

(7) Merokok di tempat-tempat yang dilarang untuk merokok.

(8) Membawa peralatan kerja, data/dokumen atau harta milik

perusahaan keluar dari lingkungan tempat kerja/ unti kerja

perusahaan tanpa izin terlebih dahulu dari atasan langsung atau

atasan tidak langsung.

(9) Tidak mentaati peraturan tentang keselamatan kerja yang

berlaku di perusahaan.

(10) Melalaikan tugas dan kewajiban yang diberikan.

Page 27: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

44

(11) Tidak memberikan pelayanan yang baik dan maksimal kepada

stakeholder perusahaan.

(12) Tidak meningkatkan prestasi kerja dan tidak memberikan

kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan kariernya.

(13) Tidak melaporkan kepada atasan apabila mengetahui hilang

atau rusaknya harta milik perusahaan.

(14) Tidak melaporkan kepada Bagian SDM atau Pimpinan unit

kerja adanya perubahan alamat, status susunan keluarga dan

ijazah (peningkatan pendidikan) terakhir.

(15) Hal-hal lain yang dipandang setara dengan yang disebutkan

diatas atau ditentukan dalam aturan tersendiri dalam Peraturan

Perusahaan.

b) Surat Peringatan Perusahaan (SP 2)

Apabila Surat Peringatan Pertama masih berlaku dan pelanggaran

yang sama atau lainnya dilakukan, Surat Peringatan ini berlaku

sampai 6 (enam) bulan. Pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi

Tingkat Kedua sebagai berikut:

(1) Melakukan pelanggaran ringan yang lain atau sama/setara pada

saat surat peringatan pertama masih berlaku.

(2) Mangkir bekerja selama 3 hari berturut-turur.

(3) Menolak melaksanakan perintah yang layak yang diberikan

oleh atasan langsung atau atasan yang lebih tinggi atau atasan

yang berwenang untuk memberikan perintah tersebut.

Page 28: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

45

(4) Melakukan pekerjaan untuk kepentingan diri sendiri atau pihak

lain dari luar kepentingan perusahaan dalm jam kerja, kecuali

sudah mendapat izin atau persetujuan tertulis dari atasan

langsung atau atasan yang lebih tinggi.

(5) Mengambil, memindahkan, memusnahkan atau merusak

pengumuman atau pemberitahuan yang dipasang pada papan-

papan pengumuman oleh perusahaan, termasuk pemberitahuan

resmi dari Pemerintah yang dimaksud untuk penerangan/

intruksi kepada para karyawan.

(6) Menerima hadiah atau sesuatu pemberian berupa apa saja dari

siapapun juga yang diketahui atau patut diduga bahwa

pemberian itu berkaitan dengan jabatan atau pekerjaan

karyawan bersangkutan.

(7) Memiliki saham/ modal dalam perusahaan/ perusahaan lain

yang kegiatan usahanya berada dalam ruang lingkup

pekerjaannya diperusahaan.

(8) Melakukan kelalaian yang dapat mengakibatkan kerugian bagi

perusahaan atau pihak lain di luar perusahaan.

(9) Kelalaian dalam mengelola dana perusahaan yang

mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.

(10) Kelalaian atasan dalam hal pengawasan bawahannya yang

menyalahgunakan keuangan dan mengakibatkan kerugian bagi

perusahaan.

Page 29: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

46

(11) Melakukan kesalahan setelah mendapatkan SP 1 dan waktunya

belum gugur.

(12) Hal-hal lain yang dipandang setara dengan yang disebutkan

diatas atau ditentukan dalam aturan tersendiri dalam peraturan

perusahaan.

c) Surat Peringatan Perusahaan (SP 3)

Apabila Surat Peringatan Kedua masih berlaku dari pelanggaran

yang sama atau lainnya dilakukan, atau apabila Surat Peringatan

Pertama masih berlaku dan pelanggaran dengan klasifikasi atasan

mendesak lainnya dilakukan. Surat peringatan ini berlaku sampai 6

(enam) bulan. Pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi Tingkat

Ketiga sebagai berikut :

(1) Melakukan pelanggaran ringan yang lain atau sama/setara pada

saat/waktu surat peringatan pertama atau kedua masih berlaku.

(2) Menyalahgunakan wewenang yang merugikan perusahaan

untuk kepentingan diri sendiri dan atau pihak lain yang secara

tidak langsung menguntungkan diri sendiri.

(3) Membawa senjata api, senjata tajam bahan peledak atau

barang-barang berbahaya lainnya yang tidak ada sangkut

pautnya dengan pekerjaan ke dalam lingkungan tempat kerja/

unit kerja perusahaan.

(4) Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun yang

berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya untuk kepentingan

pribadi, golongan atau pihak lain.

Page 30: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

47

(5) Membuat, membawa atau menyebarkan pengumuman, brosur,

selebaran atau informasi lainnya yang dilarang Pemerintah atau

yang dapat diduga akan menimbulkan keresahan, pertentangan

atau rasa permusuhan diantara karyawan atau kepada

perusahaan.

(6) Membuat keonaran/ kerusuhan di tempat kerja/ unit kerja atau

lingkungan perusahaan.

(7) Melakukan tugas dengan ceroboh, serampangan dan atau

meninggalkan tugas seenaknya tanpa rasa tanggung jawab.

(8) Melakukan tindakan secara sengaja atau tidak sengaja yang

dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan atau pihak lain

di luar perusahaan.

(9) Melakukan perbuatan yang di indikasikan dapat mencemarkan

kehormatan dan martabat karyawan RSU Bunda Margonda.

(10) Melakukan perbuatan yang dindikasikan selingkuh dengan

sesame karyawan atau orang lain di dalam atau luar lingkungan

perusahaan.

(11) Menolak perintah pimpinan perusahaan dalam hal mutasi kerja

yang sudah ditetapkan.

(12) Dengan sengaja menutup tutupi atau tidak melaporkan kepada

perusahaan kejadian/keadaan yang dapat merugikan perusahaan

secara material atau membahayakan kelancaran operasional

perusahaan secara temporer atau pemanen.

Page 31: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

48

(13) Melakukan pengulangan/ kesalahan setelah mendapat Surat

Peringatan ke tiga dan belum gugur.

(14) Hal-hal yang dipandang setara dengan yang disebutkan diatas

atau ditentukan dalam aturan tersendiri dalam peraturan

perusahaan.

c. Surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga dapat diberikan secara berurutan

tergantung jenis pelanggaran. Bila sesudah pengeluaran surat peringatan

terakhir kejadian terulang lagi, perusahaan dapat memproses pemutusan

hubungan kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka surat peringatan terakhir

ditandatangani oleh pemimpin tertinggi perusahaan.

d. Surat peringatan dibuat oleh Penyelia kepada yang bersangkutan, dengan

tembusan dari bagian SDM dan Pimpinan yang bersangkutan.

e. Surat peringatan tersebut harus ditandatangani oleh pekerja sebagai tanda

menerima. Apabila pekerja menolak untuk mentandatangani surat peringatan

sebagai tanda menerima, Penyelia atau Pimpinan perusahaan harus

membacakan isinya kepada pekerja yang bersangkutan dihadapkan 2 (dua)

orang saksi. Dalam hal yang demikian terjadi, pimpinan tertinggi yang

bersangkutan harus membuat catatan pada surat peringatan tersebut yang

menyatakan bahwa isinya telah dibacakan tetapi ditolak oleh pekerja.

Pembacaan tersebut membuktikan bahwa surat peringatan tersebut telah

disampaikan kepada pekerja yang bersangkutan, selanjutnya pimpinan

tertinggi dan kedua saksi harus membubuhkan tanda tangan mereka pada

surat peringatan tersebut.

Page 32: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · d. Melaporkan laporan bulanan rekrutmen dan seleksi kepada Penanggung Jawab SDM 2. Bagian Adm. SDM Sebagai penghubung perusahaan dalam

49

4. Kendala pada mesin Absensi Karyawan serta Solusi dari perusahaan

a. Sidik jari yang tidak terbaca

Untuk kendala yang terjadi pada mesin finger print adalah terkadang

scan sidik jari karyawan tidak dapat terbaca oleh mesin finger print karena

mesin tidak langsung menampilkan nama dan NIK karyawan.

Maka solusi dari perusahaan adalah karyawan harus segera melaporkan

ke bagian HRD paling lama 7 hari untuk pengecheckan melalui cctv dengan

melihat jadwal dinas dan jam pada saat absen.

b. Error pada jaringan pada mesin finger print

Jika terjadi error pada mesin finger print yang disebabkan oleh jaringan

atau data sudah terisi penuh sehingga mesin tidak dapat digunakan.

Maka solusi dari perusahaan segera melaporkan ke bagian HRD untuk

mengisi form laporan kepegawaian dengan catatan error pada mesin finger

print dan diketahui oleh security dan penanggung jawab agar menjadi saksi.