bab iii oyee · 2017. 2. 28. · gundul-gundul pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola...

23
24 BAB III ANALISIS KARYA Komposisi “Sonata Piano Berdasarkan tiga lagu dolanan Jawa Tengah yaitu “Gundul-gundul Pacul”, “Cublak-Cublak Suweng”, dan “Suwe Ora Jamu”, untuk piano tunggal terdapat tiga movement, antara lain: sonata-allegro form bertempo allegro, ternary form bertempo larghetto, dan rondo form bertempo allegro. Penulis menyusun komposisi sonata ini mengambil tema utama dari lagu dolanan anak daerah Jawa Tengah. Lagu daerah tersebut adalah “Gundul-gundul Pacul”, “Cublak-cublak Suweng”, dan “Suwe Ora Jamu”. Penulis hanya mengambil tema utama lagu-lagu tersebut sebagai inspirasi karya ini. Dalam penyusunan komposisi ini, penulis menentukan tema utama yang akan digunakan pada setiap movement dan menyusun akord pada pada setiap movement. A. Movement Pertama Movement Pertama berbentuk sonata-allegro form (ABA’) menggunakan tanda sukat 4/4 dan bertempo allegro 1 . Tangganada dasar yang digunakan dalam movement pertama ini adalah C Mayor. Dalam movement ini, penulis mengambil tema utama lagu dolanan “Gundul-gundul Pacul”. Pada movement ini, penulis juga terinspirasi dari “Piano Sonata No. 16 in C Major K. 545” karya W. A. Mozart sehingga beberapa birama tertentu mengadopsi pola ritme dari sonata tersebut. 1. Eksposisi, (birama 0/4 s.d. 24) Eksposisi, karya ini menggunakan tema utama dari lagu “Gundul-gundul Pacul”. Eksposisi pada karya ini terdapat 24 birama. Pada movement ini, penulis menggunakan tangganada C Mayor sebagai tonika dan diakhiri kadens 2 . Pada bagian kedua, penulis 1 Allegro: Awalnya istilah ini digunakan dalam pengertian harfiahnya dalam bahasa Italia yaitu ceria atau gembira. 2 Kadens: rangkaian nada atau akord diakhir sebuah melodi atau sebuah bagian, yang memberikan pendengar perasaan selesai.

Upload: others

Post on 06-Mar-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

24

BAB III

ANALISIS KARYA

Komposisi “Sonata Piano Berdasarkan tiga lagu dolanan Jawa Tengah yaitu

“Gundul-gundul Pacul”, “Cublak-Cublak Suweng”, dan “Suwe Ora Jamu”, untuk

piano tunggal terdapat tiga movement, antara lain: sonata-allegro form bertempo

allegro, ternary form bertempo larghetto, dan rondo form bertempo allegro.

Penulis menyusun komposisi sonata ini mengambil tema utama dari lagu dolanan

anak daerah Jawa Tengah. Lagu daerah tersebut adalah “Gundul-gundul Pacul”,

“Cublak-cublak Suweng”, dan “Suwe Ora Jamu”. Penulis hanya mengambil tema

utama lagu-lagu tersebut sebagai inspirasi karya ini. Dalam penyusunan

komposisi ini, penulis menentukan tema utama yang akan digunakan pada setiap

movement dan menyusun akord pada pada setiap movement.

A. Movement Pertama

Movement Pertama berbentuk sonata-allegro form (ABA’)

menggunakan tanda sukat 4/4 dan bertempo allegro1. Tangganada dasar

yang digunakan dalam movement pertama ini adalah C Mayor. Dalam

movement ini, penulis mengambil tema utama lagu dolanan “Gundul-gundul

Pacul”. Pada movement ini, penulis juga terinspirasi dari “Piano Sonata No.

16 in C Major K. 545” karya W. A. Mozart sehingga beberapa birama

tertentu mengadopsi pola ritme dari sonata tersebut.

1. Eksposisi, (birama 0/4 s.d. 24)

Eksposisi, karya ini menggunakan tema utama dari lagu

“Gundul-gundul Pacul”. Eksposisi pada karya ini terdapat 24 birama.

Pada movement ini, penulis menggunakan tangganada C Mayor

sebagai tonika dan diakhiri kadens2. Pada bagian kedua, penulis

1 Allegro: Awalnya istilah ini digunakan dalam pengertian harfiahnya dalam bahasa Italia yaitu ceria atau gembira. 2 Kadens: rangkaian nada atau akord diakhir sebuah melodi atau sebuah bagian, yang memberikan pendengar perasaan selesai.

Page 2: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

25

menggunakan tangganada A Minor yang merupakan relatif minor dari

C Mayor. Pada bagian akhir eksposisi ini, penulis menggunakan

perfect authentic cadence3 untuk menciptakan kesan kuat sebagai

penutup.

Tabel 3.1 Movement Pertama pada Eksposisi (birama 0/4 s.d. 24)

Bagian Birama Tonalitas

Tema Pertama 0/4 s.d. 11 C Mayor

Jembatan 12 A Minor

Tema Kedua 13 s.d. 19 A Minor

Coda 20 s.d. 24 A Minor

Kadens 24 A Minor

Tema Pertama (birama 0/4 s.d. 11) yang memainkan melodi

Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti

bass4 pada tangan kiri.

Notasi 3.1. Movement Pertama Eksposisi (Tema Pertama)

Jembatan (birama 12) merupakan penghubung dari Tema

Pertama yang berada di C Mayor menuju ke Tema Kedua yang berada

di A Minor. Di tangan kanan terdapat akord A Minor sebanyak dua

3 The perfect authentic cadence: tonika (root) muncul pada suara luar (suara sopran dan bass) dalam akord tonika. Sebuah kadens yang memberikan perasaan lengkap pada akhirnya. 4 Alberi bass: pola teratur dari broken chord (akord yang notnya dimainkan dimainkan satu demi satu, bukan bersama-sama) dimainkan sebagai pengiring oleh tangan kiri di piano dan musik keyboard yang lainnya. Alberti bass dinamai dari Domenico Alberti (1710-1740), seorang komposer Italia yang sering menggunakan pola tersebut tetapi sebenarnya tidak menciptakan pola tersebut.

Page 3: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

26

ketuk dan dilanjutkan dengan scale A Minor. Modulasi ini diiringi

dengan pola alberti bass pada tangan kiri.

Notasi 3. 2. Movement Pertama Eksposisi (Jembatan) dari C Mayor

menuju Tema Kedua di tangganada A Minor

Tema Kedua (birama 13 s.d. 19) yang memainkan melodi

Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti

bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada

A Minor. Pada bagian ini, penulis terinspirasi dari “Piano Sonata No.

16 in C Major K 545” karya W. A. Mozart. Sehingga, ritme pada

birama 13 s.d. 14 mengimitasi ritme dari Sonata K. 545 birama 1 s.d.

2.

Notasi 3.3. Movement Pertama Eksposisi (Tema Kedua)

Codetta5 (birama 20 s.d. 24) dimainkan dalam tangganada A

Minor dengan diiringan pola alberti bass di tangan kiri.

Notasi 3.4. Movement Pertama Eksposisi (Codetta)

5 Codetta: kesimpulan singkat, sebuah kadens dominant diakhir bagian eksposisi yang dapat diulang beberapa kali untuk penekanan

Page 4: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

27

Kadens yang menjadi penutup pada bagian eksposisi ini terdapat

di birama 24. Kadens yang digunakan pada bagian ini adalah perfect

authentic cadence.

Notasi 3.5. Movement Pertama Eksposisi (perfect authentic cadence)

2. Development, (birama 25 s.d. 42/3)

Development, pada bagian ini tetap menggunakan tema utama

lagu “Gundul-gundul Pacul” tetapi lebih diolah. Pengolahan tema

utama pada bagian ini dengan cara membuat variasi tangganada yang

berbeda dan menambahkan beberapa variasi ritme. Development pada

karya ini terdapat 18 birama. Pada bagian awal Development penulis

menggunakan tangganada D minor, merupakan sub-dominan dari

tangganada A minor. Selanjutnya, modulasi menuju ke G Mayor dan

dilanjutkan ke C Minor natural. Bagian ini selanjutnya diolah dengan

perubahan atau variasi ke tangganada C Minor harmonis dan berubah

lagi ke tangganada A Minor melodis. penutup bagian Development

ini, diselesaikan dengan tangganada E Minor yang menuju tangganada

C Mayor dibagian Rekapitulasi.

Tabel 3.2 Movement Pertama pada Development (birama 25 s.d. 42/3)

Bagian Birama Tonalitas

Bagian 1 25 s.d. 28 D Minor

Bagian 2 29 s.d. 32 G Mayor

Bagian 3 33 s.d. 35 C Minor natural

Bagian 4 36 C Minor harmonis

Bagian 5 37 s.d. 38 A Minor melodis

Bagian 6 39 s.d. 42/3 E Minor

Page 5: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

28

Tema Kedua dari bagian Eksposisi (birama 13 s.d. 15)

dikembangkan dalam bagian Development pada birama 25 s.d. 28.

Development dimulai ditangganada D Minor. Tangganada D Minor

merupakan sub-dominant dari A Minor. Pengembangan yang

dilakukan dengan variasi ritme di tangan kanan dan diiringi dengan

pola alberti bass pada tangan kiri.

Notasi 3.6. Movement Pertama Development Bagian 1 (dalam D

Minor)

Tema Kedua dari bagian Eksposisi (birama 13 s.d. 15)

dikembangkan dalam bagian Development pada birama 29 s.d. 32.

Development dimulai ditangganada G Mayor. Pengembangan yang

dilakukan dengan mengimitasi pola Development pada birama 25 s.d.

28. Penulis mengimitasi ritme di tangan kanan dan diiringi dengan

pola alberti bass pada tangan kiri tetapi dengan tangganada yang

berbeda yaitu G Mayor.

Notasi 3.7. Movement Pertama Development Bagian 2 (dalam G

Mayor)

Tema Kedua dari bagian Eksposisi (birama 13 s.d. 15)

dikembangkan dalam bagian Development pada birama 33 s.d. 35.

Development dimulai ditangganada C Minor natural. Pengembangan

Page 6: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

29

yang dilakukan dengan mengimitasi pola Development pada birama

25 s.d. 27. Penulis mengimitasi ritme di tangan kanan dan diiringi

dengan pola alberti bass pada tangan kiri tetapi dengan tangganada

yang berbeda yaitu C Minor natural.

Notasi 3.8. Movement Movement Pertama Development Bagian 3 (C

Minor natural)

Pada birama 36, terdapat jembatan modulasi dalam tangganada

C Minor harmonis sebanyak satu birama.

Notasi 3.9. Movement Pertama Development Bagian 4 (C Minor

harmonis)

Pada birama 37 s.d. 38, terdapat jembatan modulasi dalam

tangganada A Minor melodis sebanyak dua birama.

Notasi 3.10. Movement Pertama Development Bagian 5 (A Minor

Melodis)

Page 7: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

30

Pada birama 39 s.d 42, terdapat jembatan modulasi dalam

tangganada E Minor menuju ke C Mayor sebanyak empat birama.

Notasi 3.11. Movement Pertama Development Bagian 6 (E Minor)

3. Rekapitulasi, (birama 42/4 s.d. 67)

Rekapitulasi, pada bagian ini menggunakan tangganada C

Mayor dan mengolah tema utama tanpa menggunakan modulasi. Pada

bagian ini, bagian rekapitulasi tidak terdapat modulasi dan ditutup

dengan perfect authentic cadence. Rekapitulasi pada Movement

Pertama ini terdapat 25 birama.

Tabel 3.3 Movement Pertama pada Rekapitulasi (birama 42/4 s.d. 67)

Bagian Birama Tonalitas

Tema pertama 42/4 s.d. 54 C Mayor

Jembatan 55 C Mayor

Tema Kedua 56 s.d. 62 C Mayor

Coda 63 s.d. 67/3 C Mayor

Kadens 67/3 C Mayor

Tema Pertama (birama 42/4 s.d. 54) yang memainkan melodi

Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti

bass pada tangan kiri.

Page 8: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

31

Notasi 3.12. Movement Pertama Rekapitulasi (Tema pertama)

Jembatan (birama 55) merupakan penghubung dari Tema

Pertama menuju ke Tema Kedua. Di tangan kanan terdapat akord C

Mayor sebanyak dua ketuk dan dilanjutkan dengan scale C Mayor.

Modulasi ini diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri.

Notasi 3.13. Movement Pertama Rekapitulasi (Jembatan)

Tema Kedua (birama 56 s.d. 62) yang memainkan melodi

Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti

bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada C

Mayor. Pada bagian ini, penulis terinspirasi dari “Piano Sonata No. 16

in C Major K 545” karya W. A. Mozart. Sehingga, ritme pada birama

56 s.d. 57 mengimitasi ritme dari Sonata K. 545 birama 1 s.d. 2.

Notasi 3.14. Movement Pertama Rekapitulasi (Tema Kedua)

Coda (birama 63 s.d. 67/3) dimainkan dalam tangganada C

Mayor dengan diiringan pola alberti bass di tangan kiri.

Page 9: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

32

Notasi 3.15. Movement Pertama Rekapitulasi (Coda)

Kadens yang menjadi penutup pada bagian rekapitulasi ini

terdapat di birama 24. Kadens yang digunakan pada bagian ini adalah

perfect authentic cadence.

Notasi 3.16. Movement Pertama Rekapitulasi (Kadens)

B. Movement Kedua

Movement Kedua berbentuk terner (ternary song form) 6 ,

menggunakan lagu dolanan “Cublak-Cublak Suweng” sebagai ide

kompositoris. Tanda sukat yang digunakan adalah 4/4 dan bertempo

Larghetto7. Tangganada utama yang digunakan dalam movement Kedua ini

adalah G Mayor. Movement Kedua pada karya ini terdapat 44 birama

1. Bagian A, (birama 0/4 s.d. 23) dan (birama 30/2-44)

Bagian A, karya ini menggunakan tema utama dari lagu

“Cublak-cublak Suweng”. Bagian A pada karya ini terdapat 23

birama. Pada movement ini, penulis menggunakan tangganada G

Mayor sebagai tonika.

6 Ternary form: Sebuah bentuk musik dasar, yang terdiri dari tiga bagian (A B A). Bagian ketiga yang hampir sama dengan bagian pertama. Jika bagian ketiga sama persis, biasanya bagian tersebut tidak ditulis, pemain hanya diarahkan untuk mengulang bagian pertama (biasanya diberi tanda da capo, atau D.C.). Kadang bagian ketiga adalah versi pendek dari bagian pertama; pemain mungkin diminta untuk mengulang bagian pertama sampai atau dari titik tertentu (dal segno, “dari tanda”), yang ditandai dengan tanda atau dengan tanda bintang. 7 Larghetto: tempo lambat, sedikit lebih cepat dari largo tapi lebih lambat dari andante, tempo antara 60 sampai 66 not ¼ .

Page 10: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

33

Tabel 3.4 Movement Kedua Garis besar (birama 0/4 s.d. 44)

Bagian Birama Tonalitas

A 0/4-22/3 G Mayor

Jembatan 22/4-25/3 C Mayor

B 25/4-30/1 C Mayor

A 30/2-44 G Mayor

Movement Kedua Bagian A mempunyai birama sebanyak 22

birama. Bagian A dimulai dari birama 0/4 s.d. 22/3. Tangganada yang

digunakan dalam Bagian A ini adalah G Mayor. Tema Utama berada

di tangan kanan. Pada Movement Kedua Bagian A ini, tidak terdapat

iringan yang lincah ditangan kiri supaya kontras dengan Movement

Pertama.

Notasi 3.17. Movement Kedua Bagian A (Tema Utama)

Movement Kedua Bagian A mempunyai birama sebanyak 15

birama. Bagian A dimulai dari birama 30/2 s.d. 44. Tangganada yang

digunakan dalam Bagian A ini adalah G Mayor. Tema Utama berada

di tangan kanan. Pada Movement Kedua Bagian A ini, terdapat iringan

yang lincah ditangan kanan sebagai penghantar ke Movement Ketiga

yang bertempo Allegro.

Notasi 3.18. Movement Kedua Bagian A (Tema Utama)

Page 11: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

34

2. Bagian B, (birama 25/4 s.d. 30/1)

Bagian B, karya ini menggunakan tema utama dari lagu

“Cublak-cublak Suweng”. Bagian B pada karya ini hanya terdapat 5

birama. Pada movement ini, penulis menggunakan tangganada C

Mayor.

Tabel 3.5 Movement Kedua pada Bagian B (25/4 s.d. 30/1)

Bagian Birama Tonalitas

B 25/4-30/1 C Mayor

Movement Kedua Bagian B ini hanya mempunyai 5 birama.

Tangganada yang digunakan dalam Bagian B ini adalah C Mayor.

Tema Utama berada di tangan kanan. Pada Movement Kedua Bagian

B ini, terdapat iringan yang lincah ditangan kiri.

Notasi 3.19. Movement Kedua Bagian B (Tema Utama)

3. Jembatan, (birama 23/4 s.d. 25/3)

Jembatan, karya ini hanya terdapat 4 birama. Jembatan dimulai

pada birama 22/4 s.d. 25/3.

Tabel 3.6 Movement Kedua Jembatan (birama 23/4 s.d. 25/3)

Bagian Birama Tonalitas

Jembatan 23/4 s.d. 25/3 C Mayor

Page 12: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

35

Jembatan pada Movement Kedua ini merupakan transisi dari

Bagian A yang berada di G Mayor menuju ke Bagian B yang berada

di C Mayor

Notasi 3.20. Movement Kedua Bagian B (Jembatan dari A ke B)

C. Movement Ketiga

Movement Ketiga mengambil tema utama lagu dolanan “Suwe Ora

Jamu”. Pada movement ini, penulis menggunakan rondo form dengan tanda

sukat 2/4 dan bertempo Allegro. Tangganada dasar yang digunakan dalam

movement ketiga ini adalah C Mayor. Movement ketiga pada karya ini

terdapat 238 birama.

Tabel 3.7 Movement Ketiga Garis besar (birama 0/2 s.d. 238)

Birama Keterangan

0/2-31/1 A

31/2-49/1 B

49/2-81/1 A

81/2-153/1 C

153/2-182/1 A

183/2-201/1 B

201/2-229 A

230-238 coda

a. Bagian A (birama 0/2 s.d. 31/1) (49/2 s.d. 81/1) (153/2 s.d. 182/1)

(201/2 s.d. 229/1)

Bagian A pada movement ketiga karya ini menggunakan tema

utama dari lagu “Suwe Ora Jamu”. Bagian A pada karya ini terdapat

Page 13: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

36

30 birama. Pada ini, penulis menggunakan tangganada C Mayor

sebagai tonika dan akan menuju ke tangganada A Minor sebagai

bagian B. Bagian A ini terdapat rhytmic extension of a figure dari

melodi utama.

Tabel 3.8 Movement Ketiga Bagian A (birama 0/2 s.d. 31/1)

Bagian A Birama Tonalitas

A 0/2 s.d. 16/1 C Mayor

A 16/2 s.d. 31/1 C Mayor

Tema Pertama (birama 0/2 s.d. 16/1) yang memainkan melodi

Suwe Ora Jamu di tangan kanan.

Notasi 3.21. Movement Ketiga Bagian A (Tema Pertama)

Tema Kedua (birama 16/2 s.d. 31/1) yang memainkan melodi

Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Dalam bagian ini, terdapat rhytmic

extension of a figure di tangan kanan.

Notasi 3.22. Movement Ketiga Bagian A (Tema Kedua)

Tabel 3.9 Movement Ketiga Bagian A (birama 49/2 s.d. 81/1)

Bagian A Birama Tonalitas

A 49/2 s.d. 65/1 C Mayor

A 65/2 s.d. 81/1 C Mayor

Page 14: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

37

Tema Pertama (birama 49/2 s.d. 65/1) yang memainkan melodi

Suwe Ora Jamu di tangan kanan.

Notasi 3.23. Movement Ketiga Bagian A (Tema Pertama)

Tema Kedua (birama 65/2 s.d. 81/1) yang memainkan melodi

Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Dalam bagian ini, terdapat rhytmic

extension of a figure di tangan kanan.

Notasi 3.24. Movement Ketiga Bagian A (Tema Kedua)

Tabel 3.10 Movement Ketiga Bagian A (birama 153/2 s.d. 182/1)

Bagian A Birama Tonalitas

A 153/2 s.d. 169/1 C Mayor

A 169/2 s.d. 182/1 C Mayor

Tema Pertama (birama 153/2 s.d. 169/1) yang memainkan

melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan.

Notasi 3.25. Movement Ketiga Bagian A (Tema Pertama)

Page 15: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

38

Tema Kedua (birama 169/2 s.d. 182/1) yang memainkan melodi

Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Dalam bagian ini, terdapat rhytmic

extension of a figure di tangan kanan.

Notasi 3.26. Movement Ketiga Bagian A (Tema Kedua)

Tabel 3.11 Movement Ketiga Bagian A (birama 201/2 s.d. 229/1)

Bagian A Birama Tonalitas

A 201/2 s.d. 217/1 C Mayor

A 217/2 s.d. 229/1 C Mayor

Tema Pertama (birama 201/2 s.d. 229/1) yang memainkan

melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan.

Notasi 3.27. Movement Ketiga Bagian A (Tema Pertama)

Tema Kedua (birama 217/2 s.d. 229/1) yang memainkan melodi

Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Dalam bagian ini, terdapat rhytmic

extension of a figure di tangan kanan.

Notasi 3.28. Movement Ketiga Bagian A (Tema Kedua)

Page 16: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

39

b. Bagian B (birama 31/2 s.d. 49/1) (183/2 s.d. 201/1)

Bagian B Movement Ketiga Bagian B karya ini dimulai dari

ketukan kedua pada birama 31 dan diakhiri pada ketukan pertama

pada birama 49. Pada bagian B ini, penulis menggunakan tangganada

A Minor dan melodi utamanya berada dibagian tangan kiri (bass).

Bagian B ini, melodi utama divariasikan dengan Diminutionkemudian

ditambah Diminution Retrograde pada birama selanjutnya.

Tabel 3.12 Movement Ketiga Bagian B (birama 31/2 s.d. 49/1)

Bagian Birama Tonalitas

B 31/2 s.d. 39/1 A Minor

B 39/2 s.d. 49/1 A Minor

Tema Pertama (birama 31/2 s.d. 39/1) yang memainkan melodi

Suwe Ora Jamu di tangan kiri dengan variasi ritme Diminution.

Notasi 3.29. Movement Ketiga Bagian B (Tema Pertama)

Tema Kedua (birama 39/2 s.d. 49/1) yang memainkan melodi

Suwe Ora Jamu di tangan kiri dengan variasi ritme Diminution

Retrograde.

Notasi 3.30. Movement Ketiga Bagian B (Tema Kedua)

Page 17: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

40

Tabel 3.13 Movement Ketiga Bagian B (birama 183/2 s.d. 201/1)

Bagian Birama Tonalitas

B 183/2 s.d. 191/1 A Minor

B 191/2 s.d. 201/1 A Minor

Tema Pertama (birama 183/2 s.d. 191/1) yang memainkan

melodi Suwe Ora Jamu di tangan kiri dengan variasi ritme

Diminution.

Notasi 3.31. Movement Ketiga Bagian B (Tema Pertama)

Tema Kedua (birama 39/2 s.d. 49/1) yang memainkan melodi

Suwe Ora Jamu di tangan kiri dengan variasi ritme Diminution

Retrograde.

Notasi 3.32. Movement Ketiga Bagian B (Tema Kedua)

c. Bagian C (birama 81/2 s.d. 153/1)

Bagian C pada Movement Ketiga karya ini mempunyai pola

fuga, dimulai dari ketukan kedua pada birama 81 dan diakhiri pada

ketukan pertama pada birama 153. Pada bagian C ini, penulis

menggunakan tangganada G Mayor dan memakai bentuk fuga. Bagian

C ini, melodi utama berpindah dari suara alto kemudian ke suara

sopran dan bass. Bagian fuga ini, terdapat tiga bagian kecil lainnya

yaitu:

Page 18: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

41

Tabel 3.14 Garis besar Movement Ketiga Bagian C birama 81/2 s.d.

153/1 (Fuga)

Birama Keterangan

81/2-118/1 Eksposisi

118/2-144/1 Development

144/2-153/1 Rekapitulasi

i). Eksposisi, dimulai pada birama 81 ketukan kedua dan

diakhiri di ketukan pertama birama 118, melodi utama

tunggal yang terdapat disuara alto dalam tangganada G

Mayor. Kemudian, melodi utama pindah ke suara sopran

dalam tangganada D Mayor. Selanjutnya, melodi utama

pindah ke suara bass dalam tangganada G Mayor. Pada

birama selanjutnya, terdapat passing dan episode. Episode

yang digunakan adalah sekuen dari melodi utama pada bagian

Eksposisi ini. Bagian eksposisi ini diakhiri dalam tangganada

E Minor harmonis.

Tabel 3.15 Garis besar Movement Ketiga Bagian C Eksposisi pada

birama 81/2 s.d. 118/2

Bagian Birama Tonalitas

Eksposisi 81/2 s.d. 118/1 G Mayor

Tema di alto 81/2 s.d. 88/1 G Mayor

Tema di sopran 88/2 s.d. 95/1 D Mayor

Tema di bass 95/2 s.d. 102/1 G Mayor

Episode I 102/2 s.d. 106/1 G Mayor

Episode II 106/2 s.d. 110/1 A Mayor (passing)

Episode III 110/2 s.d. 114/1 B Mayor (passing)

Jembatan 114/2 s.d. 118/1 E Minor harmonis

Page 19: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

42

Tema di alto (birama 81/2 s.d. 95/1) memainkan melodi

Suwe Ora Jamu di tangan kanan pada suara alto. Tangganada

yang digunakan adalah G Mayor.

Notasi 3.33. Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (G Mayor)

tema di alto

Tema di sopran (birama 88/2 s.d. 95/1) memainkan melodi

Suwe Ora Jamu di tangan kanan pada suara sopran.

Tangganada yang digunakan adalah D Mayor.

Notasi 3.34. Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (D Mayor)

tema di sopran

Tema di bass (birama 95/2 s.d. 102/1) memainkan melodi

Suwe Ora Jamu di tangan kanan pada suara sopran.

Tangganada yang digunakan adalah G Mayor.

Notasi 3.35. Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (G Mayor)

tema di bass

Page 20: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

43

Tema di Episode I (birama 102/2 s.d. 106/1). Tangganada

yang digunakan adalah G Mayor.

Notasi 3.36. Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (G Mayor)

Episode I

Tema di Episode II (birama 106/2 s.d. 110/1). Tangganada

yang digunakan adalah A Mayor.

Notasi 3.37. Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (passing ke

A Mayor) Episode II

Tema di Episode III (birama 110/2 s.d. 114/1). Tangganada

yang digunakan adalah B Mayor.

Notasi 3.38. Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (passing ke

B Mayor) Episode III

Jembatan (birama 114/2 s.d. 118/1). Tangganada yang

digunakan adalah E Minor harmonis.

Page 21: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

44

Notasi 3.39. Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (E Minor

harmonis) Jembatan

ii). Development, dimulai pada birama 118 ketukan kedua dan

diakhiri di ketukan pertama birama 144. Melodi utama

terdapat dibagian sopran pada birama 118 ketukan kedua

dalam tangganada E Minor harmonis. Terdapat extension of

figure saat melodi utama berada di sopran. Selanjutnya,

melodi utama pindah ke alto pada birama ke 128 ketukan

kedua dalam tangganada B Minor harmonis. Kemudian

melodi utama pindah ke bass pada birama 136 ketukan kedua

dalam tangganada D Mayor.

Tabel 3.16 Garis besar Movement Ketiga Bagian C Development

(birama 118/2 s.d. 144/1)

Bagian Birama Tonalitas

Tema di sopran 118/2 s.d. 128/1 E Minor harmonis

Tema di alto 128/2 s.d. 136/1 B Minor Harmonis

Tema di bass 136/2 s.d. 144/1 D Mayor

Tema di sopran (birama 118/2 s.d. 128/1) terdapat 10 birama.

Tangganada yang digunakan adalah E Minor harmonis.

Page 22: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

45

Notasi 3.40. Movement Ketiga Bagian C Development (E

Minor harmonis) tema di sopran

Tema di alto (birama 128/2 s.d. 136/1) terdapat 8 birama.

Tangganada yang digunakan adalah B Minor harmonis.

Notasi 3.41. Movement Ketiga Bagian C Development (B

Minor harmonis) tema di alto

Tema di bass (birama 136/2 s.d. 144/1) terdapat 8 birama.

Tangganada yang digunakan adalah D Mayor.

Notasi 3.42. Movement Ketiga Bagian C Development (D

Mayor) tema di bass

iii). Rekapitulasi, dimulai pada birama 144 ketukan kedua dan

diakhiri pada birama ke 153 ketukan pertama. Pada bagian

ini, melodi utama berada di sopran dan tangganada berada di

G Mayor.

Page 23: BAB III oyee · 2017. 2. 28. · Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada

46

Tabel 3.17 Garis besar Movement Ketiga Bagian C Rekapitulasi

(birama 144/2 s.d. 153/1)

Bagian Birama Tonalitas

Tema 144/2 s.d. 153/1 G Mayor

Tema ada di birama 144/2 s.d. 153/1) terdapat 9 birama.

Tangganada yang digunakan adalah G Mayor.

Notasi 3.43. Movement Ketiga Bagian C Rekapitulasi (G Mayor) tema di

sopran

d. Coda8 (birama 230 s.d. 238)

Coda pada Movement Ketiga karya ini mempunyai delapan

birama. Coda dimulai pada birama 230 s.d. 238. Tangganada yang

digunakan adalah tangganada C Mayor.

Tabel 3.18 Tabel Garis besar Movement Ketiga Bagian C Coda

Bagian Birama Tonalitas

Coda 230 s.d. 238 C Mayor

BagianinimerupakanpenutuppadaMovementKetiga.

Notasi 3.44. Movement Ketiga Bagian C Rekapitulasi (C Mayor) Coda

8 Coda:bagian penutup (biasanya pada akhir bagian sonata), merupakan bagian perpanjangan dari bagian yang sebelumnya.