bab iii objek penelitian iii.1. sejarah singkat...
TRANSCRIPT
31
BAB III
OBJEK PENELITIAN
III.1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Asuransi Bintang Tbk (Terbuka) yang berkantor pusat di Jalan RS.
Fatmawati No.32 Jakarta didirikan pada tahun 1955 oleh mantan pejuang kemerdekaan
1945 yaitu Soedarpo Sastrosatomo, Idham, Wibowo, Pang Lay Kim, Ali Budiarjo,
Roestam Moenaf, J.R. Koesman dan Ismet. PT. Asuransi Bintang tercatat berdasarkan
akta notaris Raden Meester Soewandi Nomor 63 pada tanggal 17 Maret 1955. Akta
pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam
surat keputusan No. J.A.5/40/6 tanggal 5 Mei 1955, di daftarkan pada Pengadilan Negeri
Jakarta dengan No. 1077 tanggal 16 Mei 1955, dan di umumkan dalam Lembaran Berita
Negara Republik Indonesia No. 84, Tambahan No. 1083 tanggal 21 Oktober 1955.
Anggaran dasar Perusahaan terakhir diubah berdasarkan akta No. 35 tanggal 17
Juni 2009, dari Hy. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta, mengenai
perubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan persetujuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan tertanggal 21 Agustus 2009 Nomor AHU-AH.01.10-13739 tahun 2009.
Berdasarkan akta perubahan tersebut, maka susunan Dewan Komisaris dan Dewan
Direksi sebagai berikut :
• Dipl. Ing. Shanti L. Poesposoetjipto sebagai Presiden Komisaris;
32
• Andrus Roestam Moenaf sebagai Komisaris;
• Windrarta dan David Batubara sebagai Komisaris Independen;
• Zafar D. Idham sebagai Presiden Direktur;
• F. Riza Farial Zainuddin, Reniwati Darmakusumah, dan Hastanto S.M. Widodo
berkedudukan sebagai Direktur.
PT. Asuransi Bintang Tbk memiliki 10 (sepuluh) Kantor Cabang Konvensional,
1 (satu) Kantor Cabang Syariah, 1 (satu) Kantor Perwakilan, dan 3 (tiga) Kantor
Penjualan. Kantor Cabang Konvensional masing - masing berada di Jakarta Pusat,
Jakarta Selatan, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Medan
dan Pekanbaru. Sedangkan Kantor Cabang Syariah berada di Jakarta Selatan, dan Kantor
Perwakilan bertempat di Solo. Lampung, Cirebon, dan Purwokerto merupakan Kantor
Penjualan. Selain itu Asuransi Bintang memiliki anak perusahaan yaitu PT. Bintang
Graha Loka yang beralamat sama dengan Kantor Pusat. Anak perusahaan ini bergerak
dalam bidang perdagangan dan jasa penyewaan property, yang sahamnya dimiliki
perusahaan sebesar 99,83%.
Prestasi - prestasi yang dicapai oleh PT. Asuransi Bintang Tbk cukup banyak,
yaitu pada tahun 2001 Asuransi Bintang mendapatkan peringkat 1 Annual Report Award
yang diselenggarakan pada tahun 2002, serta pada tahun yang sama mendapatkan
Insurance Award dengan predikat “ Sangat Bagus” dari majalah Info Bank, 2007 dan
2008 mendapatkan Call Center Award for Service Excellent untuk kategori Car
Insurance.
33
III.2. Visi Misi Perusahaan
PT. Asuransi Bintang Tbk dalam kurun waktu 5 dasawarsa terus menerus
meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta sistem dan prosedurnya. Dengan
memberikan manfaat yang berimbang kepada seluruh stakeholders dan masyarakat, dan
secara konsisten menerapkan prinsip - prinsip tata kelola yang baik dalam menjalankan
aktivitas sehari-hari. Asuransi Bintang terus memperkokoh diri melalui fokus pada
pelayanan, dan peningkatan infrastruktur perusahaan, mencermati kondisi pasar asuransi
umum sekarang dan pada masa yang akan datang. Oleh karena itu Asuransi Bintang
memiliki visi dan misi sebagai berikut :
Visi Perusahan : Sebagai perusahaan asuransi yang menyediakan jasa lebih dari
sekedar asuransi.
Misi Perusahaan : Memberikan layanan yang unggul dalam asuransi dan pengelolaan
risiko berdasarkan nilai - nilai kejujuran, keadilan dan kehati-hatian.
III.3. Bidang Kegiatan Usaha
Ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah menjalankan usaha di bidang asuransi
kerugian dan reasuransi baik konvensional maupun dengan prinsip syariah. Produk-
produk yang ditawarkan oleh perusahaan mencakup semua perlindungan atas kerugian
atau kerusakan atas harta benda, gangguan usaha, tanggung jawab hukum, dengan
menggunakan berbagai ragam polis standar berikut perluasan - perluasannya yang
tersedia di pasar lokal. Pertanggungan dapat diberikan secara “ tailor made ” artinya
34
sesuai dengan kebutuhan tertanggung. Jenis pertanggungan yang dimiliki oleh Asuransi
Bintang antara lain :
1. Asuransi Pengangkutan;
2. Asuransi Properti;
3. Asuransi Gangguan Usaha;
4. Asuransi Rekayasa dan Kerusakan Mesin;
5. Asuransi Kendaraan Bermotor;
6. Asuransi Kecelakaan Diri;
7. Asuransi Tanggung Gugat;
8. Assuransi Terorisme dan Sabotase.
III.4. Struktur dan Uraian Tugas Organisasi
Tentunya struktur organisasi dalam setiap perusahaan berbeda - beda tergantung
pada jenis usaha yang dijalankan dan tujuan perusahaan. Struktur organisasi dibuat
untuk memberikan penjelasan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab dengan
jelas sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan maksimal. Dengan terciptanya
struktur organisasi yang baik diharapakan dapat meningkatkan kualitas kerja karyawan
dalam perusahaan. Berikut ini adalah gambar dari struktur organisasi PT. Asuransi
Bintang Tbk.
35
Board of Commissioner
Audit Committee
Sales Deputy Directors
Marketing Deputy Director
Financial Deputy Director
Board of Directors
Technical Deputy Director
IT & Support Deputy Director
Corporate Secretary
Sales Group
Marketing Group
Syaria Group
Finance Group
Accounting Group
Reinsurance Group
Underwriting Group
Claim Group
IT Group
Support Group
HR Group
Internal Audit
Branches / Profit Center
36
1. Board of Commissioner, dipimpin oleh Ibu Dipl. Ing. Shanti Lasminingsih
Poesposoetjipto, mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Memimpin dan mengendalikan jalannya perusahaan.
b. Memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengawasan
atas tindakan-tindakan direktur.
c. Merumuskan, menyusun, dan menetapkan rencana kerja yang akan dicapai.
d. Mengkoordinasikan kerjasama dengan direktur agar tujuan perusahaan dapat
tercapai.
2. Board of Director, dipimpin oleh Bapak Zafar Dinesh Idham, Ir, MBA. Memiliki
tugas dan wewenang dalam perusahaan yaitu :
a. Bertanggung jawab atas jalannya aktivitas perusahaan secara keseluruhan.
b. Membuat rencana kerja dan anggaran jangka pendek dan jangka panjang
untuk memastikan profitabilitas perusahaan.
c. Menjamin terselenggaranya pengelolaan perusahaan secara Good Corporate
Governance.
d. Dapat mempertanggung jawabkan hasil operasi perusahaan dalam rapat
umum pemegang saham (RUPS).
37
3. Corporate Secretary dipimpin oleh Bapak Franciscus Riza Farial Zainuddin, Drs,
MM, AAAIK.
Sekretaris perusahaan PT. Asuransi Bintang secara umum memiliki tugas yaitu
sebagai berikut :
a. Mematuhi atau mengikuti perkembangan Pasar Modal, khususnya peraturan-
peraturan yang berlaku di Pasar Modal.
b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang
dibutuhkan mengenai perusahaan, khususnya kepada pemodal atau calon
pemodal.
c. Sebagai penghubung (contact person) antara Emiten atau perusahaan publik
dengan Bapepam-LK, Bursa Efek dan masyarakat.
d. Menyelenggarakan rapat umum pemegang saham (RUPS) paparan public.
4. Sales Deputy Directors, yang dimpin oleh Bapak Sihyanto, Ir, MM, AAAIK.
Secara umum tugas atau kegiatan utamanya adalah memasarkan jasa yang dimiliki
oleh perusahaan kepada pelanggan.
5. Marketing Deputy Director, dipimpin oleh Ibu Reniwati Darmakusumah, SE,
AAAIJ.
a. Bertanggung jawab atas pengembangan pemasaran produk-produk yang
sudah ada maupun yang baru.
38
b. Memonitor dan mengevaluasi produksi dari masing - masing jalur distribusi.
c. Memberikan pengarahan dalam pelaksanaan pemasaran.
6. Financial Deputy Director, dipimpin oleh Bapak Jenry Cardo Manurung, SE, MM.
a. Bertanggung jawab atas terselenggaranya penyusunan laporan keuangan
perusahaan.
b. Bertanggung jawab atas penyusunan Standard Operating Procedure
perusahaan dan implementasinya.
c. Bertanggung jawab atas penyusunan anggaran perusahaan dan pengelolaan
kekayaan dan investasi perusahaan.
7. Technical Deputy Director, dipimpin oleh Ibu Rismauli Silaban, S,Si, AAIK.
Bertanggung jawab atas bidang teknik serta menetapkan kebijakan – kebijakan
jangka pendek maupun jangka panjang untuk bidang tersebut dan mengawasi
pelaksanaanya.
8. IT & Support Deputy Director, dipimpin oleh Bapak Hastanto Sri Margi Widodo,
SKom, MEngSc.
Tugas Direktur Teknologi Informasi yaitu bertanggung jawab atas semua aspek
teknik yang berhubungan dengan terselenggaranya system komputer administrasi
resiko, klaim, keuangan, marketing dan penjualan. Serta bertanggung jawab atas
pelayanan jasa pendukung usaha seperti bagian umum dan layanan pelanggan.
39
III.5. Kebijakan Akuntansi Perusahaan
Kebijakan akuntansi yang digunakan oleh PT. Asuransi Bintang dalam
melakukan pembukuan (accrual basis method) adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan prinsip dan praktek akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPEM dan LK) No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000 tentang ”Pedoman
Penyajian Laporan Keuangan” untuk perusahaan publik.
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi PT. Asuransi Bintang Tbk adalah
konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun
berdasarkan pengukuran lain. Laporan keuangan konsolidasi ini disusun dengan
metode akrual, kecuali untuk laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode
langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Kecuali dinyatakan secara
khusus, angka-angka dinyatakan dalam ribuan rupiah.
2. Prinsip – prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan perusahaan dan anak
perusahaan, dimana perusahaan memiliki lebih dari 50% baik langsung maupun
tidak langsung. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum
40
direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi
keuangan dan hasil usaha perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan
usaha.
3. Transaksi Dalam Saldo Mata Uang Asing
Pembukuan perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang
Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat
dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset
dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan
kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dengan menggunakan kurs transaksi yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul
dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang
bersangkutan.
4. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Dalam transaksi hubungan istimewa, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan
transaksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa adalah :
a. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau
dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan
perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow
subsidiaries);
b. Perusahaan asosiasi;
41
c. Perorangan, yang memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung
suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara
signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut.
d. Karyawan kunci, yaitu orang – orang yang mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan
kegiatan perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan
manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang perseorangan
tersebut; dan
e. Perusahaan, dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki
baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang, seperti yang
diuraikan dalam poin (c) dan (d), atau setiap orang tersebut mempunyai
pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan –
perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang
saham utama dari perusahaan dan perusahaan – perusahaan yang mempunyai
anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan.
5. Investasi meliputi:
a. Deposito berjangka
Investasi dalam bentuk deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal,
dan hasil Investasi diakui atas dasar proporsional waktu dan tingkat bunga
yang berlaku.
42
b. Investasi pada efek yang nilai wajarnya tersedia
Investasi pada efek yang nilai wajarnya tersedia dapat berupa investasi dalam
efek hutang dan efek ekuitas.
c. Unit penyertaan reksadana
Unit penyertaan reksadana disajikan sebesar nilai aset bersih. Kenaikan atau
penurunan nilai aset bersih unit penyertaan reksadana disajikan dalam
laporan laba rugi periode berjalan
d. Properti investasi
Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi
setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan
nilai. Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar properti investasi
diakui pada laporan laba rugi konsolidasi saat timbulnya perubahan tersebut.
e. Investasi pada perusahaan asosiasi
Investasi dalam bentuk penyertaan saham dengan persentase kepemilikan
kurang dari 20% dicatat dengan menggunakan metode biaya sebesar harga
perolehan
6. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, deposito berjangka, dan investasi yang
bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi
43
kas dengan jatuh tempo dalam waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal
penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
7. Aset Tetap
Aset tetap kecuali tanah disajikan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi
akumulasi penyusutan. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi
akumulasi rugi penurunan nilai dan tidak disusutkan.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan
pemeliharaan dibebankan ke laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Beban-beban
yang menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan
aset tetap, maka beban tersebut dapat dikapitalisasi sebagai tambahan biaya
perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-
line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut :
Aktiva Tetap Masa Manfaat
Bangunan
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan bermotor
15 tahun
8 tahun
5 tahun
44
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat
dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan
ditelaah setiap akhir periode dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda
dengan estimasi sebelumnya.
8. Aset Tidak Berwujud
Biaya yang dibayarkan atas biaya perolehan piranti lunak komputer, ditangguhkan
dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus.
9. Penurunan Nilai Aset
Nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan nilainya yang disebabkan
oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan estimasi nilai yang
dapat diperoleh kembali penggunaan aset tersebut lebih rendah daripada nilai
tercatatnya.
10. Pengakuan Pendapatan Premi
Premi dari kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan sesuai periode
polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari
polis bersama diakui sebesar pangsa premi perusahaan. Premi hak reasuradur diakui
sebagai premi asuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional
dengan proteksi yang diperoleh. Presentase premi dihitung sebesar 40% dari premi
neto.
45
11. Beban Klaim
Klaim meliputi klaim disetujui (settled claim), klaim dalam proses penyelesaian
(termasuk estimasi klaim yang terjadi namun belum dilaporkan), dan beban
penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai beban pada saat timbulnya
kewajiban untuk memenuhi klaim.
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) dihitung
berdasarkan estimasi kerugian retensi sendiri dari klaim masih dalam proses
penyelesaian pada tanggal neraca, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum
dilaporkan. Beban klaim menunjukkan jumlah klaim bruto dikurangi klaim
reasuransi, dan kenaikan atau penurunan estimasi klaim retensi sendiri.
12. Beban Usaha
Beban usaha dan beban lain – lain diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
13. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang
bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan
kewajiban pajak tangguhan diakui atas beban atau manfaat pajak tahun mendatang
yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan
keuangan dengan aset dan kewajiban menurut perhitungan pajak.
46
Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan
aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, dan
manfaat pajak dari saldo rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar
kemungkinan timbulnya laba fiskal dan besar kemungkinan perbedaan temporer
dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak masa mendatang.
14. Laba per saham
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham beredar tahun yang bersangkutan.
15. Informasi segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan
segmen Perusahaan adalah segmen usaha, sedangkan segmen sekunder adalah
segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok
produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki resiko dan imbalan yang
berbeda dengan resiko dan imbalan segmen lain.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan
komponen itu memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dengan resiko dan imbalan
pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
47
III.6. Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan
Dalam membantu penulisan, penulis melakukan pengumpulan data dengan cara
wawancara dan pengamatan. Untuk mendapatkan data-data yang akan dianalisis, penulis
menggunakan metode sebagai berikut :
1. Dokumentasi
Dokumentasi yang penulis lakukan yaitu dengan memperoleh data-data berupa
Laporan Keuangan Konsolidasi yang telah diaudit untuk tahun 2008, 2009, dan
2010 yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi, beserta catatan-catatan
lainnya. Selain itu penulis juga mendapatkan Surat Pemberitahuan Tahunan
(SPT) tahun 2008, 2009, dan 2010.
2. Observasi
Dalam melakukan observasi penulis melakukan wawancara kepada Bapak Idris
dan Ibu Nani Suryani untuk mendapatkan informasi yang relevan.
48
III.6.1. Laporan Keuangan Tahun 2008
Tabel III.1
PT. Asuransi Bintang Tbk
Neraca
31 Desember 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah)
ASET
Investasi
Deposito berjangka 29.447.741.000
Efek ekuitas untuk diperdagangkan 4.056.944.000
Efek tersedia untuk dijual
efek ekuitas 4.908.000.000
efek hutang 16.836.680.000
Unit penyertaan reksadana 3.232.271.000
Tanah dan bangunan 45.762.329.000
Investasi saham pada anak perusahaan 12.030.217.000
Penyertaan lain 417.900.000
Jumlah investasi 116.692.082.000
Kas 3.958.657.000
Piutang Premi 37.106.530.000
Piutang Reasuransi 11.165.413.000
49
Piutang Lain – lain 1.147.337.000
Biaya dibayar dimuka 1.697.678.000
Aset pajak tangguhan 4.812.224.000
Aset tetap-setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 18.314.868.000 tahun 2008 dan
Rp 17.043.720.000 pada tahun 2007 17.826.587.000
Aset tidak berwujud 4.011.275.000
Aset lain-lain 1.940.978.000
JUMLAH ASET 200.358.761.000
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Hutang klaim 5.898.227.000
Estimasi klaim retensi sendiri 25.361.708.000
Premi belum merupakan pendapatan 26.828.302.000
Hutang reasuransi 27.537.656.000
Hutang komisi 1.820.344.000
Hutang pajak 1.479.091.000
Biaya masih harus dibayar 8.356.067.000
Uang muka premi jangka panjang 10.125.694.000
Hutang lain-lain 8.755.318.000
Jumlah Kewajiban 116.162.407.000
HUTANG SUBORDINASI 4.064.100.000
EKUITAS
Modal saham-modal dasar 320.000.000 saham biasa
nominal @ Rp 500 per saham ditempatkan &
disetor penuh 174.193.236 saham 87.096.618.000
50
Tambahan modal disetor 50.000.000
Biaya Emisi Saham (740.706.000)
Kerugian yang belum direalisasi atas penurunan
nilai wajar efek tersedia untuk dijual (5.098.150.000)
Saldo laba ditentukan penggunanya 4.260.404.000
Déficit (5.435.912.000)
Jumlah Ekuitas 80.132.254.000
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 200.358.761.000
51
Tabel III.2
PT. Asuransi Bintang Tbk
Laporan Laba Rugi
31 Desember 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PENDAPATAN USAHA
Pendapatan Underwriting 80.610.184.635
Beban Underwriting
Beban klaim reasuransi (35.182.894.124)
Cadangan klaim (14.094.499.000)
Laba Bruto 31.332.791.511
Beban Usaha
Beban Pemasaran 1.195.379.967
Beban Umum 24.594.514.066
Beban Administrasi 6.451.224.045
Beban Penyusutan & Amortisasi 2.691.404.764
Beban lain-lain 17.584.038.045
Jumlah Beban Usaha 52.516.560.896
Laba (Rugi) Usaha (21.183.769.385)
Penghasilan Lain-lain – Bersih 36.502.235.290
Laba (Rugi) Sebelum Pajak 15.318.465.905_
52
III.6.2. Laporan Keuangan Tahun 2009
Tabel III.3
PT. Asuransi Bintang Tbk
Neraca
31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
ASET
Investasi
Deposito berjangka 29.794.712.000
Efek ekuitas untuk diperdagangkan 3.279.747.000
Efek tersedia untuk dijual
efek ekuitas 2.648.345.000
efek hutang 19.376.459.000
Unit penyertaan reksadana 885.470.000
Tanah dan bangunan 28.692.119.000
Investasi saham pada anak perusahaan 11.952.539.000
Penyertaan lain 417.900.000
Jumlah investasi 97.047.291.000
Kas 2.969.933.000
Piutang Premi 44.093.013.000
Piutang Reasuransi 3.423.433.000
53
Piutang Lain – lain 3.614.885.000
Biaya dibayar dimuka 2.586.115.000
Aset pajak tangguhan 11.014.264.000
Aset tetap-setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 18.314.868.000 tahun 2008 dan
Rp 17.043.720.000 pada tahun 2007 17.272.747.000
Aset tidak berwujud 2.941.602.000
Aset lain-lain 1.905.632.000
JUMLAH ASET 186.868.915.000
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Hutang klaim 7.087.307.000
Estimasi klaim retensi sendiri 11.576.095.000
Premi belum merupakan pendapatan 23.692.556.000
Hutang reasuransi 16.339.894.000
Hutang komisi 3.325.003.000
Hutang pajak 1.234.366.000
Biaya masih harus dibayar 8.341.230.000
Uang muka premi jangka panjang 11.139.517.000
Hutang lain-lain 13.419.960.000
Jumlah Kewajiban 96.155.928.000
HUTANG SUBORDINASI 3.478.000.000
EKUITAS
Modal saham-modal dasar 320.000.000 saham biasa
54
nominal @ Rp 500 per saham ditempatkan &
disetor penuh 174.193.236 saham 87.096.618.000
Tambahan modal disetor 50.000.000
Biaya Emisi Saham (740.706.000)
Kerugian belum direalisasi atas penurunan
nilai wajar efek tersedia untuk dijual (1.632.044.000)
Saldo laba ditentukan penggunanya 4.260.404.000
Défisit (1.799.285.000)
Jumlah Ekuitas 87.234.987.000
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 186.868.915.000
55
Tabel III.4
PT. Asuransi Bintang Tbk
Laporan Laba Rugi
31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PENDAPATAN USAHA
Pendapatan Underwriting 60.817.520.860
Beban Underwriting
Beban klaim reasuransi (25.755.614.096)
Cadangan Klaim (14.006.366.240)
Laba Bruto 21.055.540.524
Beban Usaha
Beban Pemasaran 1.450.647.522
Beban Umum 31.621.031.538
Beban Administrasi 7.349.656.590
Beban Penyusutan & Amortisasi 3.137.716.186
Beban lain-lain 6.882.092.137
Jumlah Beban Usaha 50.441.143.873
Laba (Rugi) Usaha (29.385.603.349)
Penghasilan Lain-lain – Bersih 26.820.191.536
56
Laba (Rugi) Sebelum Pajak (2.565.411.993)
III.6.3. Laporan Keuangan Tahun 2010
Tabel III.5
PT. Asuransi Bintang Tbk
Neraca
31 Desember 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah)
ASET
Investasi
Deposito berjangka 31.545.561.000
Efek ekuitas diperdagangkan 3.274.878.000
Efek tersedia untuk dijual
efek ekuitas 3.043.515.000
efek hutang 24.046.160.000 Unit penyertaan reksadana -
Properti investasi 30.737.136.000
Investasi lainnya 417.900.000
Jumlah investasi 93.065.150.000
Kas dan setara kas 3.652.892.000
Piutang Premi 66.304.213.000
Piutang Reasuransi 16.563.702.000
57
Piutang Lain – lain 4.916.272.000
Biaya Dibayar Dimuka 8.293.130.000
Aset pajak tangguhan 19.445.234.000
Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 19.054.262.000 pada tahun 2010
dan Rp 20.766.772.000 pada tahun 2009 28.090.159.000
Aset tidak berwujud 1.871.928.000
Aset Lain – lain
pihak hubungan istimewa 424.850.000
pihak ketiga 973.870.000
JUMLAH ASET 243.601.400.000_
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Hutang klaim 3.176.153.000
Estimasi klaim tanggungan sendiri 15.576.203.000
Premi yang belum merupakan pendapatan 37.317.266.000
Hutang reasuransi 31.752.308.000
Hutang komisi 5.833.388.000
Hutang pajak 752.753.000
Hutang lain – lain 19.892.307.000
Biaya yang masih harus dibayar 8.185.141.000
Uang muka premi jangka panjang 22.904.810.000
Jumlah Kewajiban 145.390.329.000
Hutang Sub-ordinasi 6.574.420.000
HAK MINOITAS ATAS ASET BERSIH
58
ANAK PERUSAHAAN 25.593.000
EKUITAS
Modal saham – nilai nominal Rp 500 per saham
Modal dasar – 320.000.000 saham – Modal
ditempatkan & disetor penuh 174.193.236 saham 87.096.618.000
Tambahan modal disetor 50.000.000
Biaya Emisi Saham (740.706.000)
Keuntungan (kerugian) belum direalisasi atas penurunan
nilai wajar efek tersedia untuk dijual 67.448.000
Saldo Laba (défisit) 5.137.698.000
Jumlah Ekuitas 91.611.058.000
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 243.601.400.000
59
Tabel III.6
PT. Asuransi Bintang Tbk
Laporan Laba Rugi
31 Desember 2010
(Dinyatakan dalam Rupiah)
PENDAPATAN USAHA
Pendapatan Underwriting 73.200.777.732
Beban Underwriting
Beban klaim reasuransi (26.482.960.522)
Cadangan Klaim 12.650.449.042
Laba Bruto 34.067.368.168
Beban Usaha
Beban Pemasaran 3.066.223.376
Beban Umum 33.768.479.513
Beban Administrasi 8.713.016.980
Beban Penyusutan & Amortisasi 3.062.317.832
Beban Lain-lain 2.307.330.429
Jumlah Beban Usaha 50.917.368.130
Rugi Usaha (16.849.999.962)
60
Penghasilan Lain-lain – Bersih 11.095.605.575
Laba (Rugi) Sebelum Pajak (5.754.394.387)
III.6.4. Daftar Wawancara
Nama Narasumber : Bpk. Idris
Jabatan : Staf Accounting
Tanggal Wawancara : 05 April 2011
1. Apa metode / kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan ?
Jawab : Accrual Basis.
2. Apakah perusahaan sudah menerapkan manajemen pajak (tax planning) ?
Jawab : Secara teoritis sudah diterapkan.
3. Bagaimana perusahaan menerapkan rekonsiliasi fiskal, apakah sudah mengacu
berdasarkan UU perpajakan ?
Jawab : Sudah, karena perusahaan memiliki tanggungjawab kepada para pemegang
saham dan para stakeholders sehingga berusaha membuat laporan keuangan fiskal
berdasarkan UU pajak.
4. Apakah metode yang digunakan dalam menghitung penyusutan ?
Jawab : Garis Lurus.
61
5. Apakah perusahaan dalam menyampaikan SPT selalu tepat waktu ?
Jawab : Tidak selalu tepat waktu, karena biasanya dari kantor cabang telat dalam
mengirim laporan keuangan sehingga perusahaan telat dalam membuat laporan
keuangan konsolidasi yang menyebabkan telat dalam melaporkan SPT.
6. Kendala apa yang di hadapi oleh perusahaan ?
Jawab : Gejolak ekonomi.
7. Pada tahun pajak 2008 dan 2010 perusahaan dikenakan denda karena?
Jawab : Telat bayar dan lapor.
8. Siapa yang menangani pajak perusahaan ? Apakah menggunakan jasa konsultan atau
tidak?
Jawab : Perusahaan tidak menggunakan konsultan pajak, namun tiap tiap cabang ada
satu orang mengerjakan pajak secara keseluruhan satu orang bertanggung jawab di
kantor pusat.
9. Pernah mendapatkan STP?
Jawab : Tidak pernah.
10. Apakah Asuransi Bintang pernah mendapatkan SKPKB?
Jawab : Tidak pernah.
11. Apakah dalam 3 tahun terakhir asuransi bintang pernah dilakukan pemeriksaan
pajak?
62
Jawab : Pernah, pada tahun 2009 untuk tahun pajak yang diperiksa tahun 2006.
Nama narasumber : Nani Suryani
Jabatan : Recruitment HRD
Tanggal wawancara : 31 Mei 2011
1. Bidang kegiatan perusahaan adalah usaha asuransi keuangan dan reasuransi. Apa
yang dimaksud dengan reasuransi ?
Jawab : Reasuransi adalah persetujuan antara penanggung dan reasuradur, dimana
penanggung menyetujui untuk menyerahkan/melimpahkan seluruh atau sebagain
risiko atas suatu pertanggungan yang ditutupnya (ditanggung) kepada reasuradur,
dan menerima premi dari penanggung sebagaimana telah ditetapkan sebelumnya,
reasuradur menyetujui untuk membayar ganti rugi kepada penanggung berhubung
dengan kerugian yang terjadi atas pertanggungan yang ditutupnya tersebut,
semuanya itu berdasarkan atas syarat-syarat sebagaimana ditetapkan dalam
perjanjian.
2. Apa bentuk fasilitas yang diberikan perusahaan kepada karyawan ?
63
Jawab : Fasilitas kesehatan, JAMSOSTEK, dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(DPLK).
3. Apakah dewan direksi memperoleh fasilitas berupa mobil ?
Jawab : Iya.
4. Apakah kendaraan yang diberikan kepada dewan direksi dibawa pulang ?
Jawab : Iya
5. Apa tugas (job description) corporate secretary ?
Jawab : Sekretaris perusahaan PT. Asuransi Bintang secara umum memiliki tugas
yaitu sebagai berikut :
a. Mematuhi atau mengikuti perkembangan Pasar Modal, khususnya peraturan-
peraturan yang berlaku di Pasar Modal.
b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang
dibutuhkan mengenai perusahaan, khususnya kepada pemodal atau calon
pemodal.
c. Sebagai penghubung (contact person) antara Emiten atau perusahaan publik
dengan Bapepam-LK, Bursa Efek dan masyarakat.
d. Menyelenggarakan rapat umum pemegang saham (RUPS) paparan publik.
6. Apa tugas (job description) sales deputy diector ?
64
Jawab : Secara umum tugas atau kegiatan utamanya adalah memasarkan jasa yang
dimiliki oleh perusahaan kepada pelanggan.
7. Apa tugas (job description) marketing deputy director ?
Jawab : Secara umum tugas atau kegiatan utamanya adalah :
a. Bertanggung jawab atas pengembangan pemasaran produk-produk yang
sudah ada maupun yang baru.
b. Memonitor dan mengevaluasi produksi dari masing - masing jalur distribusi.
c. Memberikan pengarahan dalam pelaksanaan pemasaran.
8. Apa tugas (job description) technical deputy director ?
Jawab : Bertanggung jawab atas bidang teknik serta menetapkan kebijakan -
kebijakan jangka pendek maupun jangka panjang untuk bidang tersebut dan
mengawasi pelaksanaanya.
9. Apa tugas (job description) IT & support deputy director ?
Jawab : Tugas Direktur Teknologi Informasi yaitu bertanggung jawab atas semua
aspek teknik yang berhubungan dengan terselenggaranya system komputer
administrasi resiko, klaim, keuangan, marketing dan penjualan. Serta bertanggung
jawab atas pelayanan jasa pendukung usaha seperti bagian umum dan layanan
pelanggan.
10. Sponsor olahraga diberikan kepada siapa dan dalam rangka apa?
65
Jawab : Sponsor olahraga diberikan kepada karyawan dalam rangka turnamen
olahraga untuk merayakan HUT PT. Asuransi Bintang.
III.7. Daftar Masalah PT. Asuransi Bintang Tbk.
1. Staff bagian pajak masih kurang mengerti tentang metode dan perhitungan tentang
penyusutan, terutama untuk metode yang digunakan dalam laporan keuangan fiskal,
masa manfaat yang diperbolehkan sesuai dengan Undang – Undang Pajak
Penghasilan, dan perusahaan tidak memperinci item yang dimasukkan kedalam
kelompok penyusutan.
2. Staff bagian pajak kurang teliti melakukan koreksi fiskal terutama untuk biaya
entertainment yang terdiri dari representasi, fasilitas dan hadiah, serta sponsor
olahraga.
3. Wajib Pajak melakukan kesalahan dalam menulis nilai nominal yang terdapat dalam
laporan laba rugi komersial maupun pada rekonsiliasi fiskal.
66
4. Staff bagian pajak masih kurang memahami tentang biaya yang boleh dijadikan
pengurang dari penghasilan bruto, terutama untuk beban pakaian pegawai dan biaya
reparasi pemeliharaan mobil.
5. Wajib Pajak pernah mendapatkan denda pajak karena terlambat dalam melaporkan
SPT. Keterlambatan tersebut karena kantor cabang telat dalam mengirim laporan
keuangan sehingga perusahaan telat dalam membuat laporan keuangan konsolidasi
yang menyebabkan telat dalam melaporkan SPT.
6. Wajib Pajak tidak memberitahukan dengan jelas kapan membayar SSP dan
melaporkan SPT kepada penulis, Wajib Pajak tidak transparan kepada penulis.