bab iii objek penelitian iii.1. sejarah singkat...

36
31 BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Asuransi Bintang Tbk (Terbuka) yang berkantor pusat di Jalan RS. Fatmawati No.32 Jakarta didirikan pada tahun 1955 oleh mantan pejuang kemerdekaan 1945 yaitu Soedarpo Sastrosatomo, Idham, Wibowo, Pang Lay Kim, Ali Budiarjo, Roestam Moenaf, J.R. Koesman dan Ismet. PT. Asuransi Bintang tercatat berdasarkan akta notaris Raden Meester Soewandi Nomor 63 pada tanggal 17 Maret 1955. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. J.A.5/40/6 tanggal 5 Mei 1955, di daftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta dengan No. 1077 tanggal 16 Mei 1955, dan di umumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 84, Tambahan No. 1083 tanggal 21 Oktober 1955. Anggaran dasar Perusahaan terakhir diubah berdasarkan akta No. 35 tanggal 17 Juni 2009, dari Hy. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan tertanggal 21 Agustus 2009 Nomor AHU-AH.01.10-13739 tahun 2009. Berdasarkan akta perubahan tersebut, maka susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi sebagai berikut : Dipl. Ing. Shanti L. Poesposoetjipto sebagai Presiden Komisaris;

Upload: buiquynh

Post on 01-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

31

BAB III

OBJEK PENELITIAN

III.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Asuransi Bintang Tbk (Terbuka) yang berkantor pusat di Jalan RS.

Fatmawati No.32 Jakarta didirikan pada tahun 1955 oleh mantan pejuang kemerdekaan

1945 yaitu Soedarpo Sastrosatomo, Idham, Wibowo, Pang Lay Kim, Ali Budiarjo,

Roestam Moenaf, J.R. Koesman dan Ismet. PT. Asuransi Bintang tercatat berdasarkan

akta notaris Raden Meester Soewandi Nomor 63 pada tanggal 17 Maret 1955. Akta

pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam

surat keputusan No. J.A.5/40/6 tanggal 5 Mei 1955, di daftarkan pada Pengadilan Negeri

Jakarta dengan No. 1077 tanggal 16 Mei 1955, dan di umumkan dalam Lembaran Berita

Negara Republik Indonesia No. 84, Tambahan No. 1083 tanggal 21 Oktober 1955.

Anggaran dasar Perusahaan terakhir diubah berdasarkan akta No. 35 tanggal 17

Juni 2009, dari Hy. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta, mengenai

perubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan persetujuan

dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat

Keputusan tertanggal 21 Agustus 2009 Nomor AHU-AH.01.10-13739 tahun 2009.

Berdasarkan akta perubahan tersebut, maka susunan Dewan Komisaris dan Dewan

Direksi sebagai berikut :

• Dipl. Ing. Shanti L. Poesposoetjipto sebagai Presiden Komisaris;

Page 2: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

32

• Andrus Roestam Moenaf sebagai Komisaris;

• Windrarta dan David Batubara sebagai Komisaris Independen;

• Zafar D. Idham sebagai Presiden Direktur;

• F. Riza Farial Zainuddin, Reniwati Darmakusumah, dan Hastanto S.M. Widodo

berkedudukan sebagai Direktur.

PT. Asuransi Bintang Tbk memiliki 10 (sepuluh) Kantor Cabang Konvensional,

1 (satu) Kantor Cabang Syariah, 1 (satu) Kantor Perwakilan, dan 3 (tiga) Kantor

Penjualan. Kantor Cabang Konvensional masing - masing berada di Jakarta Pusat,

Jakarta Selatan, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Medan

dan Pekanbaru. Sedangkan Kantor Cabang Syariah berada di Jakarta Selatan, dan Kantor

Perwakilan bertempat di Solo. Lampung, Cirebon, dan Purwokerto merupakan Kantor

Penjualan. Selain itu Asuransi Bintang memiliki anak perusahaan yaitu PT. Bintang

Graha Loka yang beralamat sama dengan Kantor Pusat. Anak perusahaan ini bergerak

dalam bidang perdagangan dan jasa penyewaan property, yang sahamnya dimiliki

perusahaan sebesar 99,83%.

Prestasi - prestasi yang dicapai oleh PT. Asuransi Bintang Tbk cukup banyak,

yaitu pada tahun 2001 Asuransi Bintang mendapatkan peringkat 1 Annual Report Award

yang diselenggarakan pada tahun 2002, serta pada tahun yang sama mendapatkan

Insurance Award dengan predikat “ Sangat Bagus” dari majalah Info Bank, 2007 dan

2008 mendapatkan Call Center Award for Service Excellent untuk kategori Car

Insurance.

Page 3: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

33

III.2. Visi Misi Perusahaan

PT. Asuransi Bintang Tbk dalam kurun waktu 5 dasawarsa terus menerus

meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta sistem dan prosedurnya. Dengan

memberikan manfaat yang berimbang kepada seluruh stakeholders dan masyarakat, dan

secara konsisten menerapkan prinsip - prinsip tata kelola yang baik dalam menjalankan

aktivitas sehari-hari. Asuransi Bintang terus memperkokoh diri melalui fokus pada

pelayanan, dan peningkatan infrastruktur perusahaan, mencermati kondisi pasar asuransi

umum sekarang dan pada masa yang akan datang. Oleh karena itu Asuransi Bintang

memiliki visi dan misi sebagai berikut :

Visi Perusahan : Sebagai perusahaan asuransi yang menyediakan jasa lebih dari

sekedar asuransi.

Misi Perusahaan : Memberikan layanan yang unggul dalam asuransi dan pengelolaan

risiko berdasarkan nilai - nilai kejujuran, keadilan dan kehati-hatian.

III.3. Bidang Kegiatan Usaha

Ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah menjalankan usaha di bidang asuransi

kerugian dan reasuransi baik konvensional maupun dengan prinsip syariah. Produk-

produk yang ditawarkan oleh perusahaan mencakup semua perlindungan atas kerugian

atau kerusakan atas harta benda, gangguan usaha, tanggung jawab hukum, dengan

menggunakan berbagai ragam polis standar berikut perluasan - perluasannya yang

tersedia di pasar lokal. Pertanggungan dapat diberikan secara “ tailor made ” artinya

Page 4: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

34

sesuai dengan kebutuhan tertanggung. Jenis pertanggungan yang dimiliki oleh Asuransi

Bintang antara lain :

1. Asuransi Pengangkutan;

2. Asuransi Properti;

3. Asuransi Gangguan Usaha;

4. Asuransi Rekayasa dan Kerusakan Mesin;

5. Asuransi Kendaraan Bermotor;

6. Asuransi Kecelakaan Diri;

7. Asuransi Tanggung Gugat;

8. Assuransi Terorisme dan Sabotase.

III.4. Struktur dan Uraian Tugas Organisasi

Tentunya struktur organisasi dalam setiap perusahaan berbeda - beda tergantung

pada jenis usaha yang dijalankan dan tujuan perusahaan. Struktur organisasi dibuat

untuk memberikan penjelasan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab dengan

jelas sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan maksimal. Dengan terciptanya

struktur organisasi yang baik diharapakan dapat meningkatkan kualitas kerja karyawan

dalam perusahaan. Berikut ini adalah gambar dari struktur organisasi PT. Asuransi

Bintang Tbk.

Page 5: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

35

Board of Commissioner

Audit Committee

Sales Deputy Directors

Marketing Deputy Director

Financial Deputy Director

Board of Directors

Technical Deputy Director

IT & Support Deputy Director

Corporate Secretary

Sales Group

Marketing Group

Syaria Group

Finance Group

Accounting Group

Reinsurance Group

Underwriting Group

Claim Group

IT Group

Support Group

HR Group

Internal Audit

Branches / Profit Center

Page 6: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

36

1. Board of Commissioner, dipimpin oleh Ibu Dipl. Ing. Shanti Lasminingsih

Poesposoetjipto, mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :

a. Memimpin dan mengendalikan jalannya perusahaan.

b. Memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengawasan

atas tindakan-tindakan direktur.

c. Merumuskan, menyusun, dan menetapkan rencana kerja yang akan dicapai.

d. Mengkoordinasikan kerjasama dengan direktur agar tujuan perusahaan dapat

tercapai.

2. Board of Director, dipimpin oleh Bapak Zafar Dinesh Idham, Ir, MBA. Memiliki

tugas dan wewenang dalam perusahaan yaitu :

a. Bertanggung jawab atas jalannya aktivitas perusahaan secara keseluruhan.

b. Membuat rencana kerja dan anggaran jangka pendek dan jangka panjang

untuk memastikan profitabilitas perusahaan.

c. Menjamin terselenggaranya pengelolaan perusahaan secara Good Corporate

Governance.

d. Dapat mempertanggung jawabkan hasil operasi perusahaan dalam rapat

umum pemegang saham (RUPS).

Page 7: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

37

3. Corporate Secretary dipimpin oleh Bapak Franciscus Riza Farial Zainuddin, Drs,

MM, AAAIK.

Sekretaris perusahaan PT. Asuransi Bintang secara umum memiliki tugas yaitu

sebagai berikut :

a. Mematuhi atau mengikuti perkembangan Pasar Modal, khususnya peraturan-

peraturan yang berlaku di Pasar Modal.

b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang

dibutuhkan mengenai perusahaan, khususnya kepada pemodal atau calon

pemodal.

c. Sebagai penghubung (contact person) antara Emiten atau perusahaan publik

dengan Bapepam-LK, Bursa Efek dan masyarakat.

d. Menyelenggarakan rapat umum pemegang saham (RUPS) paparan public.

4. Sales Deputy Directors, yang dimpin oleh Bapak Sihyanto, Ir, MM, AAAIK.

Secara umum tugas atau kegiatan utamanya adalah memasarkan jasa yang dimiliki

oleh perusahaan kepada pelanggan.

5. Marketing Deputy Director, dipimpin oleh Ibu Reniwati Darmakusumah, SE,

AAAIJ.

a. Bertanggung jawab atas pengembangan pemasaran produk-produk yang

sudah ada maupun yang baru.

Page 8: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

38

b. Memonitor dan mengevaluasi produksi dari masing - masing jalur distribusi.

c. Memberikan pengarahan dalam pelaksanaan pemasaran.

6. Financial Deputy Director, dipimpin oleh Bapak Jenry Cardo Manurung, SE, MM.

a. Bertanggung jawab atas terselenggaranya penyusunan laporan keuangan

perusahaan.

b. Bertanggung jawab atas penyusunan Standard Operating Procedure

perusahaan dan implementasinya.

c. Bertanggung jawab atas penyusunan anggaran perusahaan dan pengelolaan

kekayaan dan investasi perusahaan.

7. Technical Deputy Director, dipimpin oleh Ibu Rismauli Silaban, S,Si, AAIK.

Bertanggung jawab atas bidang teknik serta menetapkan kebijakan – kebijakan

jangka pendek maupun jangka panjang untuk bidang tersebut dan mengawasi

pelaksanaanya.

8. IT & Support Deputy Director, dipimpin oleh Bapak Hastanto Sri Margi Widodo,

SKom, MEngSc.

Tugas Direktur Teknologi Informasi yaitu bertanggung jawab atas semua aspek

teknik yang berhubungan dengan terselenggaranya system komputer administrasi

resiko, klaim, keuangan, marketing dan penjualan. Serta bertanggung jawab atas

pelayanan jasa pendukung usaha seperti bagian umum dan layanan pelanggan.

Page 9: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

39

III.5. Kebijakan Akuntansi Perusahaan

Kebijakan akuntansi yang digunakan oleh PT. Asuransi Bintang dalam

melakukan pembukuan (accrual basis method) adalah sebagai berikut :

1. Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan prinsip dan praktek akuntansi

yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

(BAPEPEM dan LK) No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000 tentang ”Pedoman

Penyajian Laporan Keuangan” untuk perusahaan publik.

Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi PT. Asuransi Bintang Tbk adalah

konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun

berdasarkan pengukuran lain. Laporan keuangan konsolidasi ini disusun dengan

metode akrual, kecuali untuk laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode

langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan

pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan

keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Kecuali dinyatakan secara

khusus, angka-angka dinyatakan dalam ribuan rupiah.

2. Prinsip – prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan perusahaan dan anak

perusahaan, dimana perusahaan memiliki lebih dari 50% baik langsung maupun

tidak langsung. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum

Page 10: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

40

direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi

keuangan dan hasil usaha perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan

usaha.

3. Transaksi Dalam Saldo Mata Uang Asing

Pembukuan perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang

Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat

dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset

dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan

kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dengan menggunakan kurs transaksi yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul

dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang

bersangkutan.

4. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Dalam transaksi hubungan istimewa, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan

transaksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa adalah :

a. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau

dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan

perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow

subsidiaries);

b. Perusahaan asosiasi;

Page 11: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

41

c. Perorangan, yang memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung

suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara

signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut.

d. Karyawan kunci, yaitu orang – orang yang mempunyai wewenang dan

tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan

kegiatan perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan

manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang perseorangan

tersebut; dan

e. Perusahaan, dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki

baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang, seperti yang

diuraikan dalam poin (c) dan (d), atau setiap orang tersebut mempunyai

pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan –

perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang

saham utama dari perusahaan dan perusahaan – perusahaan yang mempunyai

anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan.

5. Investasi meliputi:

a. Deposito berjangka

Investasi dalam bentuk deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal,

dan hasil Investasi diakui atas dasar proporsional waktu dan tingkat bunga

yang berlaku.

Page 12: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

42

b. Investasi pada efek yang nilai wajarnya tersedia

Investasi pada efek yang nilai wajarnya tersedia dapat berupa investasi dalam

efek hutang dan efek ekuitas.

c. Unit penyertaan reksadana

Unit penyertaan reksadana disajikan sebesar nilai aset bersih. Kenaikan atau

penurunan nilai aset bersih unit penyertaan reksadana disajikan dalam

laporan laba rugi periode berjalan

d. Properti investasi

Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi

setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan

nilai. Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar properti investasi

diakui pada laporan laba rugi konsolidasi saat timbulnya perubahan tersebut.

e. Investasi pada perusahaan asosiasi

Investasi dalam bentuk penyertaan saham dengan persentase kepemilikan

kurang dari 20% dicatat dengan menggunakan metode biaya sebesar harga

perolehan

6. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, deposito berjangka, dan investasi yang

bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi

Page 13: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

43

kas dengan jatuh tempo dalam waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal

penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

7. Aset Tetap

Aset tetap kecuali tanah disajikan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi

akumulasi penyusutan. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi

akumulasi rugi penurunan nilai dan tidak disusutkan.

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan

pemeliharaan dibebankan ke laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Beban-beban

yang menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan

aset tetap, maka beban tersebut dapat dikapitalisasi sebagai tambahan biaya

perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-

line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut :

Aktiva Tetap Masa Manfaat

Bangunan

Perabot dan peralatan kantor

Kendaraan bermotor

15 tahun

8 tahun

5 tahun

Page 14: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

44

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat

dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari

penggunaan atau pelepasannya. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan

ditelaah setiap akhir periode dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda

dengan estimasi sebelumnya.

8. Aset Tidak Berwujud

Biaya yang dibayarkan atas biaya perolehan piranti lunak komputer, ditangguhkan

dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus.

9. Penurunan Nilai Aset

Nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan nilainya yang disebabkan

oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan estimasi nilai yang

dapat diperoleh kembali penggunaan aset tersebut lebih rendah daripada nilai

tercatatnya.

10. Pengakuan Pendapatan Premi

Premi dari kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan sesuai periode

polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari

polis bersama diakui sebesar pangsa premi perusahaan. Premi hak reasuradur diakui

sebagai premi asuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional

dengan proteksi yang diperoleh. Presentase premi dihitung sebesar 40% dari premi

neto.

Page 15: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

45

11. Beban Klaim

Klaim meliputi klaim disetujui (settled claim), klaim dalam proses penyelesaian

(termasuk estimasi klaim yang terjadi namun belum dilaporkan), dan beban

penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai beban pada saat timbulnya

kewajiban untuk memenuhi klaim.

Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) dihitung

berdasarkan estimasi kerugian retensi sendiri dari klaim masih dalam proses

penyelesaian pada tanggal neraca, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum

dilaporkan. Beban klaim menunjukkan jumlah klaim bruto dikurangi klaim

reasuransi, dan kenaikan atau penurunan estimasi klaim retensi sendiri.

12. Beban Usaha

Beban usaha dan beban lain – lain diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

13. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang

bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan

kewajiban pajak tangguhan diakui atas beban atau manfaat pajak tahun mendatang

yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan

keuangan dengan aset dan kewajiban menurut perhitungan pajak.

Page 16: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

46

Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan

aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, dan

manfaat pajak dari saldo rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar

kemungkinan timbulnya laba fiskal dan besar kemungkinan perbedaan temporer

dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak masa mendatang.

14. Laba per saham

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah

rata-rata tertimbang saham beredar tahun yang bersangkutan.

15. Informasi segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam

penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan

segmen Perusahaan adalah segmen usaha, sedangkan segmen sekunder adalah

segmen geografis.

Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam

menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok

produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki resiko dan imbalan yang

berbeda dengan resiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam

menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan

komponen itu memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dengan resiko dan imbalan

pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Page 17: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

47

III.6. Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan

Dalam membantu penulisan, penulis melakukan pengumpulan data dengan cara

wawancara dan pengamatan. Untuk mendapatkan data-data yang akan dianalisis, penulis

menggunakan metode sebagai berikut :

1. Dokumentasi

Dokumentasi yang penulis lakukan yaitu dengan memperoleh data-data berupa

Laporan Keuangan Konsolidasi yang telah diaudit untuk tahun 2008, 2009, dan

2010 yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi, beserta catatan-catatan

lainnya. Selain itu penulis juga mendapatkan Surat Pemberitahuan Tahunan

(SPT) tahun 2008, 2009, dan 2010.

2. Observasi

Dalam melakukan observasi penulis melakukan wawancara kepada Bapak Idris

dan Ibu Nani Suryani untuk mendapatkan informasi yang relevan.

Page 18: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

48

III.6.1. Laporan Keuangan Tahun 2008

Tabel III.1

PT. Asuransi Bintang Tbk

Neraca

31 Desember 2008

(Dinyatakan dalam Rupiah)

ASET

Investasi

Deposito berjangka 29.447.741.000

Efek ekuitas untuk diperdagangkan 4.056.944.000

Efek tersedia untuk dijual

efek ekuitas 4.908.000.000

efek hutang 16.836.680.000

Unit penyertaan reksadana 3.232.271.000

Tanah dan bangunan 45.762.329.000

Investasi saham pada anak perusahaan 12.030.217.000

Penyertaan lain 417.900.000

Jumlah investasi 116.692.082.000

Kas 3.958.657.000

Piutang Premi 37.106.530.000

Piutang Reasuransi 11.165.413.000

Page 19: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

49

Piutang Lain – lain 1.147.337.000

Biaya dibayar dimuka 1.697.678.000

Aset pajak tangguhan 4.812.224.000

Aset tetap-setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp 18.314.868.000 tahun 2008 dan

Rp 17.043.720.000 pada tahun 2007 17.826.587.000

Aset tidak berwujud 4.011.275.000

Aset lain-lain 1.940.978.000

JUMLAH ASET 200.358.761.000

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Hutang klaim 5.898.227.000

Estimasi klaim retensi sendiri 25.361.708.000

Premi belum merupakan pendapatan 26.828.302.000

Hutang reasuransi 27.537.656.000

Hutang komisi 1.820.344.000

Hutang pajak 1.479.091.000

Biaya masih harus dibayar 8.356.067.000

Uang muka premi jangka panjang 10.125.694.000

Hutang lain-lain 8.755.318.000

Jumlah Kewajiban 116.162.407.000

HUTANG SUBORDINASI 4.064.100.000

EKUITAS

Modal saham-modal dasar 320.000.000 saham biasa

nominal @ Rp 500 per saham ditempatkan &

disetor penuh 174.193.236 saham 87.096.618.000

Page 20: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

50

Tambahan modal disetor 50.000.000

Biaya Emisi Saham (740.706.000)

Kerugian yang belum direalisasi atas penurunan

nilai wajar efek tersedia untuk dijual (5.098.150.000)

Saldo laba ditentukan penggunanya 4.260.404.000

Déficit (5.435.912.000)

Jumlah Ekuitas 80.132.254.000

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 200.358.761.000

Page 21: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

51

Tabel III.2

PT. Asuransi Bintang Tbk

Laporan Laba Rugi

31 Desember 2008

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PENDAPATAN USAHA

Pendapatan Underwriting 80.610.184.635

Beban Underwriting

Beban klaim reasuransi (35.182.894.124)

Cadangan klaim (14.094.499.000)

Laba Bruto 31.332.791.511

Beban Usaha

Beban Pemasaran 1.195.379.967

Beban Umum 24.594.514.066

Beban Administrasi 6.451.224.045

Beban Penyusutan & Amortisasi 2.691.404.764

Beban lain-lain 17.584.038.045

Jumlah Beban Usaha 52.516.560.896

Laba (Rugi) Usaha (21.183.769.385)

Penghasilan Lain-lain – Bersih 36.502.235.290

Laba (Rugi) Sebelum Pajak 15.318.465.905_

Page 22: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

52

III.6.2. Laporan Keuangan Tahun 2009

Tabel III.3

PT. Asuransi Bintang Tbk

Neraca

31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah)

ASET

Investasi

Deposito berjangka 29.794.712.000

Efek ekuitas untuk diperdagangkan 3.279.747.000

Efek tersedia untuk dijual

efek ekuitas 2.648.345.000

efek hutang 19.376.459.000

Unit penyertaan reksadana 885.470.000

Tanah dan bangunan 28.692.119.000

Investasi saham pada anak perusahaan 11.952.539.000

Penyertaan lain 417.900.000

Jumlah investasi 97.047.291.000

Kas 2.969.933.000

Piutang Premi 44.093.013.000

Piutang Reasuransi 3.423.433.000

Page 23: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

53

Piutang Lain – lain 3.614.885.000

Biaya dibayar dimuka 2.586.115.000

Aset pajak tangguhan 11.014.264.000

Aset tetap-setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp 18.314.868.000 tahun 2008 dan

Rp 17.043.720.000 pada tahun 2007 17.272.747.000

Aset tidak berwujud 2.941.602.000

Aset lain-lain 1.905.632.000

JUMLAH ASET 186.868.915.000

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Hutang klaim 7.087.307.000

Estimasi klaim retensi sendiri 11.576.095.000

Premi belum merupakan pendapatan 23.692.556.000

Hutang reasuransi 16.339.894.000

Hutang komisi 3.325.003.000

Hutang pajak 1.234.366.000

Biaya masih harus dibayar 8.341.230.000

Uang muka premi jangka panjang 11.139.517.000

Hutang lain-lain 13.419.960.000

Jumlah Kewajiban 96.155.928.000

HUTANG SUBORDINASI 3.478.000.000

EKUITAS

Modal saham-modal dasar 320.000.000 saham biasa

Page 24: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

54

nominal @ Rp 500 per saham ditempatkan &

disetor penuh 174.193.236 saham 87.096.618.000

Tambahan modal disetor 50.000.000

Biaya Emisi Saham (740.706.000)

Kerugian belum direalisasi atas penurunan

nilai wajar efek tersedia untuk dijual (1.632.044.000)

Saldo laba ditentukan penggunanya 4.260.404.000

Défisit (1.799.285.000)

Jumlah Ekuitas 87.234.987.000

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 186.868.915.000

Page 25: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

55

Tabel III.4

PT. Asuransi Bintang Tbk

Laporan Laba Rugi

31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PENDAPATAN USAHA

Pendapatan Underwriting 60.817.520.860

Beban Underwriting

Beban klaim reasuransi (25.755.614.096)

Cadangan Klaim (14.006.366.240)

Laba Bruto 21.055.540.524

Beban Usaha

Beban Pemasaran 1.450.647.522

Beban Umum 31.621.031.538

Beban Administrasi 7.349.656.590

Beban Penyusutan & Amortisasi 3.137.716.186

Beban lain-lain 6.882.092.137

Jumlah Beban Usaha 50.441.143.873

Laba (Rugi) Usaha (29.385.603.349)

Penghasilan Lain-lain – Bersih 26.820.191.536

Page 26: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

56

Laba (Rugi) Sebelum Pajak (2.565.411.993)

III.6.3. Laporan Keuangan Tahun 2010

Tabel III.5

PT. Asuransi Bintang Tbk

Neraca

31 Desember 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

ASET

Investasi

Deposito berjangka 31.545.561.000

Efek ekuitas diperdagangkan 3.274.878.000

Efek tersedia untuk dijual

efek ekuitas 3.043.515.000

efek hutang 24.046.160.000 Unit penyertaan reksadana -

Properti investasi 30.737.136.000

Investasi lainnya 417.900.000

Jumlah investasi 93.065.150.000

Kas dan setara kas 3.652.892.000

Piutang Premi 66.304.213.000

Piutang Reasuransi 16.563.702.000

Page 27: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

57

Piutang Lain – lain 4.916.272.000

Biaya Dibayar Dimuka 8.293.130.000

Aset pajak tangguhan 19.445.234.000

Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp 19.054.262.000 pada tahun 2010

dan Rp 20.766.772.000 pada tahun 2009 28.090.159.000

Aset tidak berwujud 1.871.928.000

Aset Lain – lain

pihak hubungan istimewa 424.850.000

pihak ketiga 973.870.000

JUMLAH ASET 243.601.400.000_

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN

Hutang klaim 3.176.153.000

Estimasi klaim tanggungan sendiri 15.576.203.000

Premi yang belum merupakan pendapatan 37.317.266.000

Hutang reasuransi 31.752.308.000

Hutang komisi 5.833.388.000

Hutang pajak 752.753.000

Hutang lain – lain 19.892.307.000

Biaya yang masih harus dibayar 8.185.141.000

Uang muka premi jangka panjang 22.904.810.000

Jumlah Kewajiban 145.390.329.000

Hutang Sub-ordinasi 6.574.420.000

HAK MINOITAS ATAS ASET BERSIH

Page 28: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

58

ANAK PERUSAHAAN 25.593.000

EKUITAS

Modal saham – nilai nominal Rp 500 per saham

Modal dasar – 320.000.000 saham – Modal

ditempatkan & disetor penuh 174.193.236 saham 87.096.618.000

Tambahan modal disetor 50.000.000

Biaya Emisi Saham (740.706.000)

Keuntungan (kerugian) belum direalisasi atas penurunan

nilai wajar efek tersedia untuk dijual 67.448.000

Saldo Laba (défisit) 5.137.698.000

Jumlah Ekuitas 91.611.058.000

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 243.601.400.000

Page 29: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

59

Tabel III.6

PT. Asuransi Bintang Tbk

Laporan Laba Rugi

31 Desember 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

PENDAPATAN USAHA

Pendapatan Underwriting 73.200.777.732

Beban Underwriting

Beban klaim reasuransi (26.482.960.522)

Cadangan Klaim 12.650.449.042

Laba Bruto 34.067.368.168

Beban Usaha

Beban Pemasaran 3.066.223.376

Beban Umum 33.768.479.513

Beban Administrasi 8.713.016.980

Beban Penyusutan & Amortisasi 3.062.317.832

Beban Lain-lain 2.307.330.429

Jumlah Beban Usaha 50.917.368.130

Rugi Usaha (16.849.999.962)

Page 30: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

60

Penghasilan Lain-lain – Bersih 11.095.605.575

Laba (Rugi) Sebelum Pajak (5.754.394.387)

III.6.4. Daftar Wawancara

Nama Narasumber : Bpk. Idris

Jabatan : Staf Accounting

Tanggal Wawancara : 05 April 2011

1. Apa metode / kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan ?

Jawab : Accrual Basis.

2. Apakah perusahaan sudah menerapkan manajemen pajak (tax planning) ?

Jawab : Secara teoritis sudah diterapkan.

3. Bagaimana perusahaan menerapkan rekonsiliasi fiskal, apakah sudah mengacu

berdasarkan UU perpajakan ?

Jawab : Sudah, karena perusahaan memiliki tanggungjawab kepada para pemegang

saham dan para stakeholders sehingga berusaha membuat laporan keuangan fiskal

berdasarkan UU pajak.

4. Apakah metode yang digunakan dalam menghitung penyusutan ?

Jawab : Garis Lurus.

Page 31: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

61

5. Apakah perusahaan dalam menyampaikan SPT selalu tepat waktu ?

Jawab : Tidak selalu tepat waktu, karena biasanya dari kantor cabang telat dalam

mengirim laporan keuangan sehingga perusahaan telat dalam membuat laporan

keuangan konsolidasi yang menyebabkan telat dalam melaporkan SPT.

6. Kendala apa yang di hadapi oleh perusahaan ?

Jawab : Gejolak ekonomi.

7. Pada tahun pajak 2008 dan 2010 perusahaan dikenakan denda karena?

Jawab : Telat bayar dan lapor.

8. Siapa yang menangani pajak perusahaan ? Apakah menggunakan jasa konsultan atau

tidak?

Jawab : Perusahaan tidak menggunakan konsultan pajak, namun tiap tiap cabang ada

satu orang mengerjakan pajak secara keseluruhan satu orang bertanggung jawab di

kantor pusat.

9. Pernah mendapatkan STP?

Jawab : Tidak pernah.

10. Apakah Asuransi Bintang pernah mendapatkan SKPKB?

Jawab : Tidak pernah.

11. Apakah dalam 3 tahun terakhir asuransi bintang pernah dilakukan pemeriksaan

pajak?

Page 32: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

62

Jawab : Pernah, pada tahun 2009 untuk tahun pajak yang diperiksa tahun 2006.

Nama narasumber : Nani Suryani

Jabatan : Recruitment HRD

Tanggal wawancara : 31 Mei 2011

1. Bidang kegiatan perusahaan adalah usaha asuransi keuangan dan reasuransi. Apa

yang dimaksud dengan reasuransi ?

Jawab : Reasuransi adalah persetujuan antara penanggung dan reasuradur, dimana

penanggung menyetujui untuk menyerahkan/melimpahkan seluruh atau sebagain

risiko atas suatu pertanggungan yang ditutupnya (ditanggung) kepada reasuradur,

dan menerima premi dari penanggung sebagaimana telah ditetapkan sebelumnya,

reasuradur menyetujui untuk membayar ganti rugi kepada penanggung berhubung

dengan kerugian yang terjadi atas pertanggungan yang ditutupnya tersebut,

semuanya itu berdasarkan atas syarat-syarat sebagaimana ditetapkan dalam

perjanjian.

2. Apa bentuk fasilitas yang diberikan perusahaan kepada karyawan ?

Page 33: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

63

Jawab : Fasilitas kesehatan, JAMSOSTEK, dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan

(DPLK).

3. Apakah dewan direksi memperoleh fasilitas berupa mobil ?

Jawab : Iya.

4. Apakah kendaraan yang diberikan kepada dewan direksi dibawa pulang ?

Jawab : Iya

5. Apa tugas (job description) corporate secretary ?

Jawab : Sekretaris perusahaan PT. Asuransi Bintang secara umum memiliki tugas

yaitu sebagai berikut :

a. Mematuhi atau mengikuti perkembangan Pasar Modal, khususnya peraturan-

peraturan yang berlaku di Pasar Modal.

b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang

dibutuhkan mengenai perusahaan, khususnya kepada pemodal atau calon

pemodal.

c. Sebagai penghubung (contact person) antara Emiten atau perusahaan publik

dengan Bapepam-LK, Bursa Efek dan masyarakat.

d. Menyelenggarakan rapat umum pemegang saham (RUPS) paparan publik.

6. Apa tugas (job description) sales deputy diector ?

Page 34: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

64

Jawab : Secara umum tugas atau kegiatan utamanya adalah memasarkan jasa yang

dimiliki oleh perusahaan kepada pelanggan.

7. Apa tugas (job description) marketing deputy director ?

Jawab : Secara umum tugas atau kegiatan utamanya adalah :

a. Bertanggung jawab atas pengembangan pemasaran produk-produk yang

sudah ada maupun yang baru.

b. Memonitor dan mengevaluasi produksi dari masing - masing jalur distribusi.

c. Memberikan pengarahan dalam pelaksanaan pemasaran.

8. Apa tugas (job description) technical deputy director ?

Jawab : Bertanggung jawab atas bidang teknik serta menetapkan kebijakan -

kebijakan jangka pendek maupun jangka panjang untuk bidang tersebut dan

mengawasi pelaksanaanya.

9. Apa tugas (job description) IT & support deputy director ?

Jawab : Tugas Direktur Teknologi Informasi yaitu bertanggung jawab atas semua

aspek teknik yang berhubungan dengan terselenggaranya system komputer

administrasi resiko, klaim, keuangan, marketing dan penjualan. Serta bertanggung

jawab atas pelayanan jasa pendukung usaha seperti bagian umum dan layanan

pelanggan.

10. Sponsor olahraga diberikan kepada siapa dan dalam rangka apa?

Page 35: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

65

Jawab : Sponsor olahraga diberikan kepada karyawan dalam rangka turnamen

olahraga untuk merayakan HUT PT. Asuransi Bintang.

III.7. Daftar Masalah PT. Asuransi Bintang Tbk.

1. Staff bagian pajak masih kurang mengerti tentang metode dan perhitungan tentang

penyusutan, terutama untuk metode yang digunakan dalam laporan keuangan fiskal,

masa manfaat yang diperbolehkan sesuai dengan Undang – Undang Pajak

Penghasilan, dan perusahaan tidak memperinci item yang dimasukkan kedalam

kelompok penyusutan.

2. Staff bagian pajak kurang teliti melakukan koreksi fiskal terutama untuk biaya

entertainment yang terdiri dari representasi, fasilitas dan hadiah, serta sponsor

olahraga.

3. Wajib Pajak melakukan kesalahan dalam menulis nilai nominal yang terdapat dalam

laporan laba rugi komersial maupun pada rekonsiliasi fiskal.

Page 36: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00062-AK bab 3.pdfperubahan susunan pengurus perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan

 

 

66

4. Staff bagian pajak masih kurang memahami tentang biaya yang boleh dijadikan

pengurang dari penghasilan bruto, terutama untuk beban pakaian pegawai dan biaya

reparasi pemeliharaan mobil.

5. Wajib Pajak pernah mendapatkan denda pajak karena terlambat dalam melaporkan

SPT. Keterlambatan tersebut karena kantor cabang telat dalam mengirim laporan

keuangan sehingga perusahaan telat dalam membuat laporan keuangan konsolidasi

yang menyebabkan telat dalam melaporkan SPT.

6. Wajib Pajak tidak memberitahukan dengan jelas kapan membayar SSP dan

melaporkan SPT kepada penulis, Wajib Pajak tidak transparan kepada penulis.