bab iii metodologi penelitian a. populasi dan sampel...
TRANSCRIPT
75
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seorang peneliti ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi
“(Arikunto. S, 2010:173). Selanjutnya Sugiyono (2009:117) memberikan penjelasan
bahwa: populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Akdon dan Hadi (2004:96)
menjelaskan bahwa: Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu
wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.
Memperhatikan pendapat di atas, maka faktor yang perlu diperhatikan dalam
populasi adalah elemen atau unsur yang dapat diamati. Oleh sebab itu, penentuan
karakteristik populasi yang tepat merupakan faktor penting dalam suatu penelitian,
karena sejatinya suatu permasalahan itu baru akan memiliki makna apabila dikaitkan
dengan populasi yang relevan. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek
dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan hanya jumlah yang ada pada
obyek-obyek yang dipelajari, namun meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki
oleh subyek atau obyek itu.
75
76
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mendapatkan data yang representatif peneliti mengambil populasi kepala
sekolah pada SMPN di Kabupaten Cirebon. Berdasarkan prasurvey diseluruh SMPN
di Kabupaten Cirebon tersebut diperoleh jumlah populasi sebanyak 33 kepala sekolah
yang tersebar pada 33 sekolah. Gambaran penyebaran populasi dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.1
Keadaan Populasi Penelitian
NO Nama Sekolah
Pendidikan Masa Kerja Jumlah
Kepala
sekolah D3 S1 S2 0-5
tahun
6-10
tahun
10
tahun
keatas
1 SMP N 1 ARJAWINANGUN - - 1 - - 1 1
2 SMP N 1 ASTANAJAPURA - - 1 - - 1 1
3 SMP N 1 BABAKAN - - 1 - - 1 1
4 SMP N 1 BEBER - - 1 - - 1 1
5 SMP N 1 CILEDUG - - 1 - - 1 1
6 SMP N 1 CIWARINGIN - - 1 - - 1 1
7 SMP N 1 DEPOK - - 1 - - 1 1
8 SMP N 1 DUKUPUNTANG - - 1 - - 1 1
9 SMP N 1 GEBANG - - 1 - - 1 1
10 SMP N 1 GEGESIK - - 1 - - 1 1
11 SMP N 1 GEMPOL - - 1 - - 1 1
12 SMP N 1 GREGED - - 1 - - 1 1
13 SMP N 1 GUNUNG JATI - - 1 - - 1 1
14 SMP N 1 JAMBLANG - - 1 - - 1 1
15 SMP N 1 KALIWEDI -
1 -
1 1
16 SMP N 1 KAPETAKAN - - 1 - - 1 1
17
SMP N 1
KARANGSEMBUNG - - 1 - - 1 1
18 SMP N 1 KARANGWARENG - - 1 - - 1 1
19 SMP N 1 KEDAWUNG - - 1
- 1 1
20 SMP N 1 KLANGENAN - - 1
- 1 1
21 SMP N 1 LEMAHABANG - - 1
- 1 1
22 SMP N 1 LOSARI - 1 - - - 1 1
77
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO Nama Sekolah
Pendidikan Masa Kerja Jumlah
Kepala
sekolah D3 S1 S2 0-5
tahun
6-10
tahun
10
tahun
keatas
23 SMP N 1 MUNDU - 1 - - - 1 1
24 SMP N 1 PABEDILAN - 1 - - - 1 1
25 SMP N 1 PABUARAN - 1 - - - 1 1
26 SMP N 1 PALIMANAN - - 1 - - 1 1
27 SMP N 1 PANGENAN
- 1
1 1
28 SMP N 1 PANGURAGAN - - 1 - - 1 1
29 SMP N 1 PASALEMAN - - 1 - - 1 1
30 SMP N 1 PLERED - 1 - - - 1 1
31 SMP N 1 PLUMBON - 1 - - - 1 1
32 SMP N 1 SEDONG - 1 - - - 1 1
33 SMP N 1 SUMBER - 1 - - - 1 1
34 SMP N 1 SURANENGGALA - - 1 - - 1 1
35 SMP N 1 SUSUKAN - - 1 - - 1 1
36 SMP N 1 SUSUKAN LEBAK - - 1 - - 1 1
37 SMP N 1 TALUN - - 1 - - 1 1
38 SMP N 1 TENGAH TANI - - 1 - - 1 1
39 SMP N 1 WALED 1 1 1
40 SMP N 1 WERU - - 1 - - 1 1
41 SMP N 2 ARJAWINANGUN - - 1 - - 1 1
42 SMP N 2 BABAKAN - - 1 - - 1 1
43 SMP N 2 CILEDUG - - 1 - - 1 1
44 SMP N 2 CIWARINGIN - - 1 - - 1 1
45 SMP N 2 DEPOK - - 1 - - 1 1
46 SMP N 2 GEBANG - - 1 - - 1 1
47 SMP N 2 GEGESIK - - 1 - - 1 1
48 SMP N 2 GEMPOL - - 1 - - 1 1
49 SMP N 2 GREGED - - 1 - - 1 1
50 SMP N 2 GUNUNG JATI - - 1 - - 1 1
51 SMP N 2 JAMBLANG 1 1 1
52 SMP N 2 KALIWEDI - - 1 - - 1 1
53 SMP N 2 KAPETAKAN - - 1 - 1 - 1
54
SMP N 2
KARANGSEMBUNG - - 1 - 1 - 1
78
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO Nama Sekolah
Pendidikan Masa Kerja Jumlah
Kepala
sekolah D3 S1 S2 0-5
tahun
6-10
tahun
10
tahun
keatas
55 SMP N 2 KLANGENAN - - 1 - - 1 1
56 SMP N 2 LEMAHABANG - - 1 - - 1 1
57 SMP N 2 LOSARI - - 1 - - 1 1
58 SMP N 2 MUNDU - - 1 - - 1 1
59 SMP N 2 PABEDILAN - - 1 - - 1 1
60 SMP N 2 PALIMANAN - - 1 - 1 1
61 SMP N 2 PANGENAN - - 1 - - 1 1
62 SMP N 2 PLERED - - 1 - - 1 1
63 SMP N 2 PLUMBON - - 1 - - 1 1
64 SMP N 2 SEDONG - - 1 - - 1 1
65 SMP N 2 SUMBER - - 1 - - 1 1
66 SMP N 2 SURANENGGALA - - 1 - - 1 1
67 SMP N 2 SUSUKAN - - 1 - - 1 1
68 SMP N 2 SUSUKANLEBAK - - 1 - - 1 1
69 SMP N 2 WERU 1 1 - 1
70 SMP N 3 GEGESIK - - 1 - - 1 1
71 SMP N 3 GUNUNG JATI - - 1 - - 1 1
72 SMP N 3 PALIMANAN - - 1 - - 1 1
73 SMP N 3 PLERED - - 1 - - 1 1
74 SMP N 3 SUMBER - - 1 - - 1 1
75 SMP N 4 PALIMANAN - - 1 - - 1 1
76
SMP SATU ATAP
KARANGSEMBUNG - - 1 - - 1 1
77
SMP SATU ATAP
KARANGWARENG - - 1 - - 1 1
78 SMP SATU ATAP LOSARI - 1 - 1 - 1
79 SMP SATU ATAP TALUN - - 1 - - 1 1
80 SMP SATU ATAP WALED - - 1 - - 1 1
JUMLAH 8 72 4 76 80
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2007: 118). Melalui sampel ini sebagian dari jumlah
79
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
populasi yang ada tersebut diambil datanya. Data yang terkumpul tersebut kemudian
dianalisis. Hasil akhir penelitian yang didapatkan, kemudian digunakan untuk
merefleksikan keadaan populasi yang ada (Sukardi, 2007: 54).
Arikunto (2010:176) menjelaskan bahwa pengambilan sampel harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga diperoleh sample (contoh) yang benar-benar dapat
berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang
sebenarnya. Dengan kata lain, sampel harus representative. Untuk sekedar ancer-
ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik di ambil semua, sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar
dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka sampel yang digunakan dalam penelitian
ini dengan mengambil 33 sekolah dari jumlah seluruh sekolah yang ada di SMP
Negeri di Kabupaten Cirebon yang berjumlah 80 kepala Sekolah dengan
pertimbangan. Sehingga, Sampel yang digunakan dalam penelitian ini 33 sekolah
dengan mengambil 33 responden yang terdiri dari 33 kepala sekolah dengan
mempertimbangkan, (1) hanya seluruh SMPN 1 di Kabupaten Cirebon, (2) Sekolah
Standar Nasional, dan (3) terakreditasi A. Dengan menggunakan simple random
sampling.
80
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Alokasi Proporsi Pengambilan Responden Terhadap Sekolah
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan
menggunakan metode studi deskriptif, yaitu metode yang diarahkan untuk
No Nama Sekolah
Populasi Sampel
Kepala
Sekolah Jumlah
Kepala
Sekolah Jumlah
1 SMP N 1 ARJAWINANGUN 1 1 1 1
2 SMP N 1 ASTANAJAPURA 1 1 1 1
3 SMP N 1 BABAKAN 1 1 1 1
4 SMP N 1 BEBER 1 1 1 1
5 SMP N 1 CILEDUG 1 1 1 1
6 SMP N 1 CIWARINGIN 1 1 1 1
7 SMP N 1 DEPOK 1 1 1 1
8 SMP N 1 DUKUPUNTANG 1 1 1 1
9 SMP N 1 GEBANG 1 1 1 1
10 SMP N 1 GEGESIK 1 1 1 1
11 SMP N 1 GEMPOL 1 1 1 1
12 SMP N 1 GREGED 1 1 1 1
13 SMP N 1 GUNUNG JATI 1 1 1 1
14 SMP N 1 JAMBLANG 1 1 1 1
15 SMP N 1 KALIWEDI 1 1 1 1
16 SMP N 1 KAPETAKAN 1 1 1 1
17 SMP N 1 KRANGSEMBUNG 1 1 1 1
18 SMP N 1 KARANGWARENG 1 1 1 1
19 SMP N 1 KEDAWUNG 1 1 1 1
20 SMP N 1 KLANGENAN 1 1 1 1
21 SMP N 1 LEMAHABANG 1 1 1 1
22 SMP N 1 LOSARI 1 1 1 1
23 SMP N 1 MUNDU 1 1 1 1
24 SMP N 1 PABEDILAN 1 1 1 1
25 SMP N 1 PABUARAN 1 1 1 1
26 SMP N 1 PALIMANAN 1 1 1 1
27 SMP N 1 PANGENAN 1 1 1 1
28 SMP N 1 PANGURAGAN 1 1 1 1
29 SMP N 1 PASALEMAN 1 1 1 1
30 SMP N 1 PLERED 1 1 1 1
31 SMP N 1 PLUMBON 1 1 1 1
32 SMP N 1 SEDONG 1 1 1 1
33 SMP N 2 PANGENAN 1 1 1 1
Jumlah 33 33
81
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memecahkan masalah dengan cara memaparkan atau menggambarkan apa adanya
hasil penelitian. Hal ini didasarkan pendapat, Bungin, (2010:36) bahwa penelitian
kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan
berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul yang menjadi
objek penelitian berdasarkan apa yang terjadi. Analisis deskriptif dimaksudkan juga
untuk memberikan informasi mengenai data yang diamati agar bermakna dan
komunikatif, (Purwanto dan Sulistyastuti, 2011:109)
Penelitian ini termasuk penelitian survey. Menurut Kerlinger dalam Akdon dan
Hadi ( 2004:91) penelitian survei merupakan penelitian yang dilakukan pada populasi
besar maupun kecil denn gan mengkaji sampel yang dipilih dari populasi tersebut,
sehingga menemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antar
variabel sosiologis maupun psikologis. Sedangkan menurut, Sugiono (2009:12)
Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah
dan melakukan pengumpulan data dengan mengedarkan kuesioner atau angket.
C. Definisi operasional
Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan makna variabel yang
sedang diteliti. Singarimbun dan Effendi (2003:46-47) memberikan pengertian
tentang definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan cara
mengukur satu variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah semacam
petunjuk pelaksanaan caranya mengukur suatu variabel. Berikut ini definisi
operasional dari penelitian ini:
82
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini, variabel penelitian terdiri dari dua variabel yaitu, variabel
bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). (X1) Perilaku
kepemimpinan kepala sekolah sebagai variabel bebas, (X2) Iklim sekolah sebagai
variabel bebas dan (Y) Mutu sekolah sebagai variabel terikat. Secara rinci variabel-
variabel tersebut akan dijelaskan menggunakan definisi operasional. Purwanto dan
Sulistyastuti (2011:18) mengemukakan bahwa; “definisi operasional merupakan
jembatan yang menghubungkan conceptual-theoretical level dengan empirical-
observation level” .
Definisi operasional ini dimaksudkan untuk memberikan rujukan-rujukan
empiris apa saja yang dapat ditemukan dilapangan untuk menggambarkan secara
tepat konsep yang dimaksud sehingga konsep tersebut dapat diamati dan diukur.
Agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi mengenai masalah yang akan
diteliti, serta dapat menjadi arah bagi peneliti, maka diperlukan penjelasan mengenai
pengertian dan makna istilah yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)
Engkoswara dan Aan (2010:180) menelaah perilaku kepemimpinan dari dua
aspek yaitu dari fungsi kepemimpinan yang dijalankan dan dari gaya yang
ditunjukkan pemimpin. Sehingga peneliti, mengambil tiga indikator, (1) aspek
keterampilan, Robert L. Kazt (Danim, 2007:215-216) mengatakan bahwa
keterampilan yang harus dimiliki oleh administrator yang efektif adalah
keterampilan teknis (technical skill), keterampilan hubungan manusiawi (human
83
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
raltion skill), dan keterampilan konseptual (conceptual skill). Dengan memiliki
tiga keterampilan tersebut, kepemipinan kepala sekolah dapat membimbing dan
memotivasi warga sekolah dalam menjalankan tugas-tugasnya, (2) aspek
komitmen, Muladi dan Sujanto (2011:66). Artinya bahwa kepemimpinan tidak
hanya dilihat dari segi teknis semata, akan tetapi berkaitan dengan kepemilikan
terhadap nilai-nilai, moral dan keyakinan yang dimiliki pemimpin personal
values, komitmen dan efektivitas yang diaktualisasikan dalam peran dan
tindakannya sebagai seorang pemimpin, dan (3) aspek motivasi, menurut Danim
(2007: 211) kepala sekolah sebagai pemimpin harus mampu menjalin
komunikasi dengan masyarakat sekolah, mengelola sumber-sumber, memotivasi
dan membimbing guru dalam mengajar, bekerja sama dengan orang tua murid,
serta membuat kebijakan dan praktik kerja yang baik untuk perbaikan prestasi
belajar siswa.
2. Iklim Sekolah (X2)
Hoy dan Miskel (2008:198) bahwa, iklim sekolah merujuk kepada hati dan jiwa
dari sebuah sekolah, psikologis dan atribut institusi yang menjadikan sekolah
memiliki kepribadian, yang relatif bertahan dan dialami oleh seluruh anggota,
yang menjelaskan persepsi kolektif dari perilaku rutin, dan akan mempengaruhi
sikap dan perilaku di sekolah.
3. Mutu Sekolah (Y)
Menurut Sallis (2010: 51) mutu merupakan suatu ide yang dinamis maka
definisinya tidak boleh kaku karena sama sekali tidak akan membantu
84
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memahami mutu. Dalam pandangannya, mutu merupakan sebuah konsep yang
absolut sekaligus relatif. Mutu dalam konsep absolut merupakan bagian dari
standar yang sangat tinggi yang tidak dapat diungguli. Sedangkan mutu dalam
konsep relatif memandang mutu bukan suatu atribut produk atau layanan, tetapi
sesuatu yang dianggap berasal dari produk atau layanan tersebut, dalam konsep
relatif ini tidak harus mahal atau ekslusif.
D. Instrumen Penelitian
1. Skala Pengukuran
Dalam menyusun kuesioner ini peneliti menggunakan skala. Skala digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena tertentu (Sugiyono, 2008:93). Jadi dengan skala ini peneliti ingin
mengetahui bagaimana perilaku kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah, dan
mutu sekolah pada sekolah SMPN di Kabupaten Cirebon Jawa Barat.
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data ketiga variabel penelitian
ini adalah skala likert dengan lima alternatif jawaban, yaitu: Selalu (SL), Sering (SR),
Kadang-kadang (KD), Jarang (JR), dan Tidak Pernah (TP). Pemberian bobot masing-
masing kontinum atau berturut-turut, untuk pernyataan positif diberi bobot : 5 – 4 – 3
– 2 – 1, sedangkan bobot untuk pernyataan negatif diberi bobot : 1 – 2 – 3 – 4 – 5.
2. Penyusunan Instrumen
Instrumen penelitian ini disusun berdasarkan indikator-indikator masing-
masing variabel. Untuk mendapatkan kesahihan konstruk dilakukan melalui
pendefinisian dan studi kepustakaan.
85
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen pada masing-masing indikator disusun dengan langkah-langkah
sebagai berikut: (1) membuat kisi-kisi berdasarkan indikator variabel, (2) menyusun
butir-butir pernyataan sesuai dengan indikator variabel, (3) melakukan analisis
rasional untuk melihat kesesuaian dengan indikator serta ketepatan dalam menyusun
angket dari aspek yang diukur. Berikut ini merupakan kisi-kisi instrumen penelitian
untuk dijadikan landasan dalam menyusun butir pernyataan:
Tabel. 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah
Variabel Sub Variabel Indikator Item
Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah
(X1)
1. Aspek keterampilan Robert L. Kazt
(Danim, 2007:215-216)
2. Aspek komitmen, Muladi dan Sujanto
(2011:66).
3. Aspek motivasi, menurut Danim
(2007: 211)
1. Keterampilan Aspek kepribadian 1-4
Kemampuan manajerial 5-11
Perilaku enterpreneur 12-15
2. Komitmen Loyalitas terhadap
organisasi
16-17
Keterikatan secara
psikologis
18-20
Keterlibatan tugas 21-22
3. Motivasi Dorongan 23-24
Cita-cita atau harapan 25-27
Tabel. 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Variabel Iklim Sekolah
Variabel Sub Variabel Indikator Item
Iklim Sekolah (X2)
Hoy dan Miskel (2001:216)
mengemukakan bahwa
terdapat tingkah laku di
dalam setiap organisasi
mempunyai fungsi yang tidak
sederha
1. Standar disiplin bagi
seluruh personil sekolah
Adanya Standar
disiplin bagi kepala
sekolah, guru, siswa
dan karyawan
1-2
Memberikan
peringatan bagi para
pelanggar aturan dan
disiplin
3-5
2. Lingkungan fisik yang
mendukung, aman dan
nyaman untuk proses
PMB
Kondisi kelas yang
aman dan nyaman
6-8
Kondisi prasarana
yang memadai
9-11
86
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Penghargaan dan insentif Penghargaan terhadap
guru dan siswa yang
berprestasi
12-14
Pemberian insentif
yang adil dan sesuai
dengan kapasitas para
pegawai
15-17
4. Harapan yang tinggi dari
komunitas sekolah
Memiliki visi yang
merupakan harapan
orang tua dan
masyarakat
18-20
Mengembangkan dan
menyalurkan bakat
dan minat siswa baik
didalam dan diluar
sekolah
21-22
5. Menciptakan suasana
harmonis dengan
personil sekolah
Memberi rasa aman
thd anggota
23-24
Sikap kekeluargaan 25-26
Bersikap terbuka
dalam melaksanakan
tugas pokok dan
fungsi
27-28
Tabel. 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Variabel Mutu Sekolah
Variabel Sub Variabel Indikator Item
Mutu Sekolah (Y)
Usman (2009: 513)
mutu di bidang pendidikan
meliputi mutu input,
proses, output, dan
outcome.
Input Siswa 26
Staff TU 28-30
Kepala Sekolah, guru 18
Sarana dan Prasarana 11, 15
Output Hasil belajar akademik
tinggi
14-16
Hasil belajar non akademik
tinggi
19-21
Outcome Lulusannya melanjutkan ke
SMAN
22-25
Perilaku Lulusan 27
Proses Pembelajaran Aktif 1-4
Pembelajaran kreatif 5-8
Pembelajaran Efektif 9-10
Pembelajaran
Menyenangkan
12-15
Pembelajaran bermakna 17
87
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Indikator dari masing-masing variabel dibuat berdasarkan uji validitas dari item
pertanyaan, sehingga diperoleh item pertanyaan yang valid baik pada variabel
perilaku kepemimpinan kepala sekolah memiliki 27 item pertanyaan, iklim sekolah
memiliki 28 item pertanyaan, dan mutu sekolah memiliki 30 item pertanyaan.
3. Uji Coba Instrumen
Instrumen penelitian yang telah disusun diuji cobakan terlebih dahulu untuk
mengetahui kesahihan dan kehandalannya. Jumlah responden uji coba sebanyak 33
sekolah (tiga puluh tiga) sekolah pada SMPN di Kabupaten Cirebon. Jumlah ini
dianggap sudah memenuhi syarat untuk diuji coba. Uji coba instrumen dilakukan
dengan langkah-langkah: (a) membagikan angket pada kepala sekolah, (b)
memberikan keterangan tentang cara pengisian angket, (c) para kepala sekolah
melakukan pengisian angket, dan (d) setelah kepala sekolah selesai mengisi angket,
segera dikumpulkan kembali.
Pelaksanaan uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan
kekurangan yang mungkin terjadi pada item-item pernyataan angket, baik dalam hal
redaksi, alternatif jawaban yang tersedia, maupun dalam pernyataan dan jawaban
tersebut. Uji coba dilakukan untuk analisis terhadap instrumen sehingga diketahui
sumbangan butir-butir pernyataan terhadap indikator yang telah ditetapkan pada
masing-masing variabel. Selanjutnya untuk memperoleh butir pernyataan pada valid
dan reliabel dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas.
88
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a) Uji Validitas Instrumen
Pengujian validitas instrumen dapat diketahui melalui perhitungan dengan
menggunakan rumus Pearson Product Moment terhadap nilai-nilai antara
variabel X dan variabel Y. Seperti yang diungkapkan Sugiyono, (2008:95):
( ) ( )( )
√[ ( ) ][ ( ) ]
Keterangan:
n = jumlah responden
XY = Jumlah perkalian X dan Y
X = Jumlah skor tiap butir
Y = Jumlah skor total
X2 = Jumlah skor X dikuadratkan
Y2 = Jumlah skor Y dikuadratkan
Selanjutnya dihitung dengan uju t atau uji signifikansi. Uji ini adalah untuk
menentukan apakah variabel X tersebut signifikan terhadap variable Y. Uji signifikasi
ini dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh sugiyono, dalam Akdon
(2008:144) yaitu:
√
√
Keterangan:
r = Koefisien Korelasi
89
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n = Banyak populasi
Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2), dengan
keputusan, jika thitung > ttabel berarti valid, sebaliknya jika thitung < ttabel berarti tidak
valid.
1) Variabel Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)
Untuk mengetahui tingkat validitas pada item pertanyaan variabel perilaku
kepemimpinan kepala sekolah (X1), yaitu dengan membandingkan nilai rhitung dengan
rtabel. Jika nilai rhitung lebih besar daripada nilai rtabel, maka item pertanyaan tersebut
dinyatakan valid. Adapun perbandingannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6
Uji Validitas Variabel Perilaku Kepemimpinan Sekolah (X1)
Item Pertanyaan r hitung r tabel
α = 0,05 n = 10
Keputusan
1 0,6571 > 0,632 Valid
2 0,8115 > 0,632 Valid
3 0,7598 > 0,632 Valid
4 0,1133 < 0,632 Tidak Valid
5 0,7773 > 0,632 Valid
6 0,8722 > 0,632 Valid
7 0,7800 > 0,632 Valid
8 0,9279 > 0,632 Valid
9 0,7137 > 0,632 Valid
10 -0,0333 < 0,632 Tidak Valid
11 0,8905 > 0,632 Valid
12 0,6335 > 0,632 Valid
13 0,6959 > 0,632 Valid
14 0,8963 > 0,632 Valid
15 0,6342 > 0,632 Valid
16 0,8427 > 0,632 Valid
17 0,6896 > 0,632 Valid
18 0,6589 > 0,632 Valid
19 0,6880 > 0,632 Valid
20 0,8470 > 0,632 Valid
21 0,6665 > 0,632 Valid
22 0,9152 > 0,632 Valid
23 0,8241 > 0,632 Valid
24 0,7762 > 0,632 Valid
25 0,2537 < 0,632 Tidak Valid
26 0,7981 > 0,632 Valid
27 0,8530 > 0,632 Valid
90
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28 0,9095 > 0,632 Valid
29 0,7705 > 0,632 Valid
30 0,8475 > 0,632 Valid
Setelah diuji coba dan divaliditaskan item pertanyaan pada variabel perilaku
kepemimpinan kepala sekolah memiliki item pertanyaan yang valid dan tidak valid,
item pertanyaan yang valid dapat dilanjutkan untuk digunakan dalam melakukan
pengolahan data selanjutnya, sedangkan item pertanyaan yang tidak valid dengan
membuangnya, sehingga pada tahapan pengujian selanjutnya dapat dilakukan dengan
uji reliabilitas, uji normalitas, uji korelasi, dan uji regresi. Total 30 item pertanyaan
dengan data yang valid berjumlah 27 item pertanyaan dan yang tidak valid 3 item
pertanyaan. Jadi, pada penelitian ini mengambil 27 item pertanyaan yang digunakan
untuk pengolahan data selanjutnya, sehingga memperoleh data yang benar-benar
valid.
2) Variabel Iklim Sekolah (X2)
Untuk mengetahui tingkat validitas pada item pertanyaan variabel iklim
sekolah (X2), yaitu dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Jika nilai rhitung
lebih besar daripada nilai r tabel, maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
Adapun perbandingannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7
Uji Validitas Variabel Iklim Sekolah (X2)
Item Pertanyaan r hitung r tabel
α = 0,05 n = 10
Keputusan
1 0,6677 > 0,632 Valid
2 0,7683 > 0,632 Valid
3 0,7039 > 0,632 Valid
4 0,6449 > 0,632 Valid
5 0,6466 > 0,632 Valid
6 0,8951 > 0,632 Valid
7 0,6754 > 0,632 Valid
91
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8 0,8398 > 0,632 Valid
9 0,6877 > 0,632 Valid
10 0,2290 < 0,632 Tidak Valid
11 0,7440 > 0,632 Valid
12 0,7319 > 0,632 Valid
13 0,8294 > 0,632 Valid
14 0,8410 > 0,632 Valid
15 0,9047 > 0,632 Valid
16 0,9342 > 0,632 Valid
17 0,9286 > 0,632 Valid
18 0,6850 > 0,632 Valid
19 0,8077 > 0,632 Valid
20 0,9041 > 0,632 Valid
21 0,7714 > 0,632 Valid
22 0,6283 > 0,632 Valid
23 0,4930 < 0,632 Tidak Valid
24 0,8563 > 0,632 Valid
25 0,7071 > 0,632 Valid
26 0,7913 > 0,632 Valid
27 0,8462 > 0,632 Valid
28 0,8321 > 0,632 Valid
29 0,6882 > 0,632 Valid
30 0,2711 < 0,632 Tidak Valid
31 0,8479 > 0,632 Valid
Setelah diuji coba dan divaliditaskan item pertanyaan pada variabel mutu
sekolah memiliki item pertanyaan yang valid dan tidak valid, item pertanyaan yang
valid dapat dilanjutkan untuk melakukan pengolahan data selanjutnya, sedangkan
item pertanyaan yang tidak valid dengan membuangnya untuk digunakan pada
tahapan pengujian selanjutnya, yaitu: Uji reliabilitas, uji normalitas, uji korelasi, dan
uji regresi. Total 31 item pertanyaan dengan data yang valid berjumlah 28 item
pertanyaan dan yang tidak valid 3 item pertanyaan. Jadi, penelitian ini mengambil 28
item pertanyaan yang digunakan untuk pengolahan selanjutnya.
3) Variabel Mutu Sekolah (Y)
Untuk mengetahui tingkat validitas pada item pertanyaan variabel mutu
sekolah (Y), yaitu dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Jika nilai rhitung
92
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lebih besar daripada nilai rtabel, maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
Adapun perbandingannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8
Uji Validitas Variabel Mutu Sekolah (Y)
Item Pertanyaan r hitung r tabel
α = 0,05 n = 10
Keputusan
1 0,5841 < 0,632 Tidak Valid
2 0,8290 > 0,632 Valid
3 0,9073 > 0,632 Valid
4 0,7273 > 0,632 Valid
5 0,8745 > 0,632 Valid
6 0,6839 > 0,632 Valid
7 0,8606 > 0,632 Valid
8 0,8207 > 0,632 Valid
9 0,8582 > 0,632 Valid
10 0,6495 > 0,632 Valid
11 0,5582 < 0,632 Tidak Valid
12 0,8775 > 0,632 Valid
13 0,6691 > 0,632 Valid
14 0,6077 > 0,632 Valid
15 0,6832 > 0,632 Valid
16 0,5443 < 0,632 Tidak Valid
17 0,8213 > 0,632 Valid
18 0,7449 > 0,632 Valid
19 0,7846 > 0,632 Valid
20 0,7882 > 0,632 Valid
21 0,8545 > 0,632 Valid
22 0,7950 > 0,632 Valid
23 0,7525 > 0,632 Valid
24 0,6749 > 0,632 Valid
25 0,8217 > 0,632 Valid
26 0,8472 > 0,632 Valid
27 0,8724 > 0,632 Valid
28 0,5799 < 0,632 Tidak Valid
29 0,8744 > 0,632 Valid
30 0,7753 > 0,632 Valid
31 0,7966 > 0,632 Valid
32 0,7301 > 0,632 Valid
33 0,7342 > 0,632 Valid
34 0,7984 > 0,632 Valid
93
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah diuji coba dan divaliditaskan item pertanyaan pada variabel mutu sekolah
memiliki item pertanyaan yang valid dan tidak valid, item pertanyaan yang valid
dapat dilanjutkan untuk melakukan pengolahan data selanjutnya, Dengan melalui
tahapan pengujian selanjutnya, yaitu: Uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji
korelasi, dan uji regresi. Total 34 item pertanyaan dengan data yang valid berjumlah
30 item pertanyaan dan yang tidak valid 4 item pertanyaan. Jadi, penelitian ini
mengambil 30 item pertanyaan yang digunakan untuk pengolahan selanjutnya.
Masing-masing variabel baik variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah,
iklim sekolah dan mutu sekolah membuang atau tidak menggunakan data yang tidak
valid tersebut pada pengolahan data selanjutnya.
b) Uji Reliabilitas Instrumen
Sedangkan untuk pengujian reliabilitas dilakukan dengan menghitung reabilitas
seluruh item angket dengan menggunakan rumus Spearman Brown berikut
(Sugiyono, 2008:95):
(1) Mencari r tabel apabila dengan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n -1)
(2) Menbuat keputusan dengan membandingkan r11 dengan rtabel. Dengan kaidah
pengambilan keputusan sebagai berikut: Jika r11 > rtabel berarti item angket reliabel,
sebaliknya jika r11 < rtabel berarti item angket tidak reliabel.
Mengacu pada pendapat Suharsimi Arikunto (2002: 170) yang menyatakan
bahwa: “Reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa cukup dapat dipercaya untuk
94
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah cukup
baik.” Maksud dapat “dipercaya” disini bahwa data yang dihasilkan harus memiliki
tingkat kepercayaan yang tinggi.
Dalam penelitian ini, langkah-langah pengujian reliabilitas angket dilakukan
dengan bantuan SPSS. Adapun kaidah pengambilan keputusan adalah: jika r hitung > r
tabel maka instrumen reliabel, dan jika rhitung < rtabel maka instrumen tidak reliabel.
Sedangkan uji reliabilitas tiap variabel adalah sebagai berikut:
1) Variabel Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)
Uji reliabilitas variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah terlihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 3.9 Uji Reliabilitas Variabel Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Part 1 Value ,929
N of Items 18a
Part 2 Value ,966
N of Items 14b
Total N of Items 30
Correlation Between Forms ,921
Spearman-Brown Coefficient Equal Length ,959
Unequal Length ,959
Guttman Split-Half Coefficient ,956
a. The items are: q1, q2, q3, q5, q6, q8, q9, q10, q11, q12, q13, q14, q15, q16, q17, q18.
b. The items are: q19, q20, q21, q22, q23, q24, q26, q27, q28, q29, q30.
Pengujian reliabilitas pada variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah ini
dengan melihat nilai korelasi gutman split-half coefficient yaitu sebesar 0,956.
Korelasi berada pada kategori sangat kuat. Bila dibandingkan dengan rtabel 0,632
maka rhitung lebih besar daripada rtabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
item pertanyaan pada variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah (X1) reliabel.
95
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Variabel Iklim Sekolah (X2)
Uji reliabilitas variabel iklim sekolah terliha pada abel dibawah ini: Tabel 3.10
Uji Reliabilitas Variabel Iklim Sekolah (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Part 1 Value ,971
N of Items 16a
Part 2 Value ,967
N of Items 16b
Total N of Items 31
Correlation Between Forms ,867
Spearman-Brown Coefficient Equal Length ,929
Unequal Length ,929
Guttman Split-Half Coefficient ,928
a. The items are: q1, q2, q3, q4, q5, q6, q7, q8, q9, q10, q11, q12, q13, q14, q15, q16.
b. The items are: q17, q18, q19, q20.q21, q22, q23, q24, q25, q26, q27, q28, q29, q31.
Pengujian reliabilitas pada variabel iklim sekolah ini dengan melihat nilai
korelasi gutman split-half coefficient yaitu sebesar 0,928. Korelasi berada pada
kategori sangat kuat. Bila dibandingkan dengan rtabel 0,632 maka rhitung lebih besar
daripada rtabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan pada
variabel iklim sekolah (X2) reliabel.
3) Variabel Mutu Sekolah (Y)
Uji reliabilitas variabel mutu sekolah terliha pada abel dibawah ini:
Tabel 3.11
Uji Reliabilitas Variabel Mutu Sekolah (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Part 1 Value ,953
N of Items 19a
Part 2 Value ,956
N of Items 18b
Total N of Items 34
Correlation Between Forms ,939
Spearman-Brown Coefficient Equal Length ,968
Unequal Length ,968
Guttman Split-Half Coefficient ,968
a. The items are: q1, q2, q3, q4, q5, q6, q7, q8, q9, q10, q11, q12, q13, q14, q15, q16, q17, q18, q19.
b. The items are: q20, q21, q22, q23, q24, q25, q26, q27, q28, q29, q30, q31, q32, q33, q34.
96
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengujian reliabilitas pada variabel Mutu Sekolah ini dengan melihat nilai
korelasi gutman split-half coefficient yaitu sebesar 0,968. Korelasi berada pada
kategori sangat kuat. Bila dibandingkan dengan rtabel 0,632 maka rhitung lebih besar
daripada rtabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan pada
variabel Mutu Sekolah (Y) reliabel.
Setelah angket diujicobakan dan hasil uji coba angket menunjukkan bahwa
instrumen tersebut telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas, selanjutnya
adalah melaksankan penyebaran angket untuk memperoleh data yang diinginkan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Nazir (2003:328) mengatakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan
alat-alat ukur yang diperlukan untuk melaksanakan suatu penelitian. Data yang
dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan
beragam fakta yang berhubungan dengan focus penelitian yang diteliti. Maka dalam
penelitian ini digunakan dua teknik utama pengumpulan data, yaitu studi
dokumentasi dan teknik angket.
1. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam pengumpulan data penelitian ini dimaksudkan
sebagai cara pengumpulan data dengan mempelajari dan mencatat bagian-bagian
yang dianggap penting Studi Dokumentasi diajukan untuk memperoleh data langsung
dari instansi atau lembaga meliputi buku-buku, laporan kegiatan yang releven
(Sugiyono, 2008:98).
97
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Teknik Angket
Kuesioner/angket secara umum sering disebut sebagai daftar pertanyaan.
Menurut Moh. Nazir (2003:203) kuesioner adalah daftar pertanyaan yang cukup
terperinci dan lengkap.
Angket disebarkan pada responden dalam hal ini sebanyak 33 responden.
Pemilihan dengan model angket ini, didasarkan atas alasan bahwa: (a) responden
memiliki waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan,
(b) setiap responden menghadapi susunan dan cara pengisian yang sama atas
pertanyaan yang diajukan, (c) responden mempunyai kebebasan memberikan
jawaban, dan (d) dapat digunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan dari
banyak responden dan dalam waktu yang tepat. Indikator-indikator yang merupakan
jabaran dari variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah
terhadap mutu sekolah merupakan materi pokok yang diramu menjadi sejumlah
pernyataan didalam angket.
F. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah pengolahan data yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Analisis Data Deskriptif
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk melihat kecenderungan distribusi
frekuensi variabel dan menentukan tingkat ketercapaian responden pada masing-
masing variabel. Gambaran umum setiap variabel digambarkan oleh skor rata-rata
98
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang diperoleh dengan menggunakan teknik Weighted Means Scored (WMS), dengan
rumus:
Keterangan:
= skor rata-rata yang dicari
X = jumlah skor gabungan (hasil kali frekuensi dengan bobot nilai untuk
setiap alternatif jawaban)
N = jumlah responden
Hasil kali perhitungan dikonsultasikan dengan tabel 6 kriteria dan penafsiran
seperti dibawah ini:
Tabel 3.12 :
Kriteria dan Penafsiran Analisis Deskrriptif
Rentang Nilai Pilihan Jawaban Kriteria
4,01 – 5,00 Selalu Sangat tinggi
3,01 – 4,00 Sering Tinggi
2,01 – 3,00 Kadang-kadang Cukup
1,01 – 2,00 Jarang Rendah
0,01 – 1,00 Tidak pernah Sangat rendah
2. Pengujian Persyaratan Analisis
Untuk melakukan analisis regresi, korelasi maupun pengujian hipotesis terlebih
dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis variabel perilaku kepemimpinan
kepala sekolah (x1), iklim sekolah (X2) dan mutu sekolah (Y).
99
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Persyaratan analisis yang dimaksud adalah persyaratan yang harus dipenuhi agar
analisis dapat dilakukan, baik untuk memprediksi atau keperluan pengujian hipotesis.
Terdapat dua syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan analisis regresi, baik
regresi linear sederhana ataupun regresi ganda. Persyaratan tersebut adalah : (a)
Syarat normalitas, (b) Syarat kelinieran regresi X atas Y.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui dan menentukan teknik statistik
apa yang digunakan pada pengolahan data selanjutnya. Apabila penyebaran datanya
normal maka akan digunakan statistik parametrik, namun apabila penyebaran datanya
tidak normal maka akan digunakan teknik statisti non parametrik.
Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan teknik kolmogorov-smirnov
goodness of fit test. Teknik ini digunakan karena data yang akan diuji berada dalam
level internal (Enguneering Stastic Handbook) dan Garson (2003). Selain itu, teknik
memperlakukan observas individual secara terpisah sehingga X2, tidak kehilangan
informasi karena pembuatan kategorisasi (siegel, 1956:51).
Suatu data dikatakan normal jika nilai p> 0,05 (Field, 2000:46). Data dianalisis
dengan bantuan komputer spss 20.0 dasar pengambilan keputusan berdasarkan
probabilitas. Hasil uji normalitas data penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.13
Uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Mutu sekolah Perilaku
kepemimpinan
Iklim sekolah
N 33 33 33
Normal Parametersa,b
Mean 4,1739 4,1400 4,1633
Std. Deviation ,31982 ,29507 ,34327
100
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Most Extreme Differences
Absolute ,109 ,099 ,127
Positive ,109 ,099 ,113
Negative -,061 -,064 -,127
Kolmogorov-Smirnov Z ,627 ,571 ,730
Asymp. Sig. (2-tailed) ,826 ,900 ,660
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari output diatas diketahui bahwa nilai signifikansi (Asymp.Sig.(2-tailed) untuk
dua sisi diperoleh nilai signifikansi variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah
(X1) sebesar 0,900. Untuk variabel iklim sekolah (X2) sebesar 0,660. Dan untuk
variabel mutu sekolah (Y) diperoleh nilai sebesar 0,826. Nilai signifikansi dari
masing-masing variabel > 0,05 yang berarti bahwa data dari masing-masing variabel
berdistribusi norma. Oleh karena itu, maka teknik alalisis data yang digunakan adalah
teknik statistik paramterik data.
Tabel 3.14
Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data
No Variabel Sig Kriteria Keterangan
1 Perilaku kepemimpinan
kepala sekolah (X1) 0,900 0,900>0,05 Normal
2 Iklim sekolah (X2) 0,660 0,660>0,05 Normal
3 Mutu sekolah (Y) 0,826 0,723>0,05 Normal
2) Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan dengan mencari persamaan garis regresi variabel
independen X1 dan X2 terhadap variabel dependen Y. Uji linearitas antara variabel
independen X1 dan X2 terhadap variabel dependen Y dengan memanfaatkan bantuan
program SPSS versi 20.0. suatu data dikatakan linear jika nilai signifikansinya (P) <
0,005 (Field,200:46). Hasil uji linearitas data penelitian dapat dilihat berikut ini :
101
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a) Uji linieritas perilaku kepemimpinan kepala sekolah ( X1 ) terhadap mutu
sekolah (Y)
Uji linieritas perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu sekolah
diperoleh sebagai berikut:
Tabel 3.15
Uji linieritas perilaku kepemimpinan kepala sekolah ( X1 )
terhadap mutu sekolah (Y) ANOVA Table
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Mutu sekolah * Perilaku kepemimpinan
Between Groups
(Combined) 1,367 16 ,085 1,540 ,198
Linearity ,544 1 ,544 9,809 ,006
Deviation from Linearity
,823 15 ,055 ,989 ,506
Within Groups ,888 16 ,055
Total 2,254 32
Terlihat dari tabel diatas diperoleh nilai signifikansi 0,006 yang berarti nilai
tersebut kurang dari nilai 0,05 (0,006 < 0,05). Oleh karena itu, terdapat linieritas
variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah (X1) terhadap mutu sekolah (Y).
1) Uji linieritas iklim sekolah ( X1 ) terhadap mutu sekolah (Y)
Uji linieritas iklim sekolah terhadap mutu sekolah diperoleh sebagai berikut:
Tabel 3.16
Uji linieritas iklim sekolah (X1) terhadap mutu sekolah (Y) ANOVA Table
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Mutu sekolah * Iklim sekolah
Between Groups
(Combined) 1,364 15 ,091 1,736 ,137
Linearity ,556 1 ,556 10,622 ,005
Deviation from Linearity
,808 14 ,058 1,102 ,419
Within Groups ,890 17 ,052
Total 2,254 32
Terlihat dari tabel diatas diperoleh nilai signifikansi 0,010 yang berarti nilai
tersebut kurang dari nilai 0,05 (0,005 < 0,05). Oleh karena itu, terdapat linieritas
variabel iklim sekolah (X1) terhadap mutu sekolah (Y)
102
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Menguji Hipotesis Penelitian
a. Untuk menguji hipotesis ada pengaruh perilaku kepemimpinan kepala
sekolah (X1) terhadap mutu sekolah (Y)
Pertama kali yang harus dilakukan adalah menguji korelasi antar variabel,
dengan merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ho: tidak terdapat hubungan antara perilaku kepemimpinan kepala sekolah
dengan mutu sekolah
Ha: terdapat hubungan antara perilaku kepemimpinan
kepala sekolah dengan mutu sekolah
Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus:
Dengan dilanjutkan uji signifikansi dengan menggunakan rumus:
(Sugiyono, 2009:259)
Kemudian nilai t-hitung dibandingkan dengan nilai t-tabel dengan derajat
kebebasan, dk= n-2 dan derajat kesalahan 5%, dengan ketentuan:
Ho : diterima, jika nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel dan
Ha: diterima, Jika nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel
Analisis selanjutnya adalah menghitung persamaan regresinya. Persamaan
regresi dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel
√
√
√( )(( )
103
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi atau dirubah-rubah (Sugiyono,
2009:261)
Adapun persamaan regresi yang dimaksud adalah:
, Dimana;
Nilai yang diprediksikan
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X= nilai variabel independen
Untuk mencari nilai a dan b pada persamaan regresi, dengan menggunakan
rumus
Sugiyono, 2009:262)
Kemudian menentukan koefisien determinasi dengan mencari nilai , untuk
menentukan potensi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
(Sugiyono, 2009:259)
b. Untuk menguji hipotesis ada pengaruh iklim sekolah (X2) terhadap mutu
sekolah (Y)
( )(
) ( )( )
( )
( )( )
( )
104
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pertama kali yang dilakukan adalah menguji korelasi antara variabel dengan
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ho: Tidak ada hubungan antara iklim sekolah
dengan peningkatan mutu sekolah
Ha: ada hubungan antara iklim sekolah
dengan mutu sekolah
Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus:
(Sugiyono, 2009:259)
Dan dilanjutkan uji signifikansi dengan menggunakan rumus:
(Sugiyono, 2009:259)
Kemudian nilai t-hitung dibandingkan dengan nilai t-tabel dengan derajat
kebebasan, dk = n-2 dan derajat kesalahan 5% dengan ketentuan:
Ho: diterima, jika nilait t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel dan
Ha: diterima, jika nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel
Analisa selanjutnya adalah menghitung persamaan regresinya. Persamaan
regresi dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel
dependen bila nilai variabel independendi manipulasi atau dirubah-rubah (Sugiyono,
2009: 262).
Adapun persamaan regresi yang dimaksud adalah:
√( )(( )
√
√
105
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dimana;
Nilai yang diprediksikan
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X= nilai variabel independen
Untuk mencari nilai a dan b pada persamaan regresi, dengan menggunakan
rumus
Sugiyono, 2009:262)
Kemudian menentukan koefisien determinasi dengan mencari nilai , untuk
menentukan potensi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
(Sugiyono, 2009:259)
c. Untuk menguji hipotesis ada pengaruh perilaku kepemimpinan kepala
sekolah (X1) dan iklim sekolah (X2) secara bersama-sama terahdap mutu
sekolah (Y)
Pertama kali yang dilakukan adalah menguji korelasi antara variabel dengan
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ho: Tidak ada hubungan antara perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan
iklim sekolah secara bersama-sama dengan mutu sekolah.
( )(
) ( )( )
( )
( )( )
( )
106
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ha: Ada hubungan antara perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan
iklim sekolah secara bersama-sama dengan mutu sekolah.
Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus:
√
Dimana,
Korelasi antara dan secara bersama-sama dengan variabel Y
= Korelasi Product Moment antara dengan Y
= Korelasi product moment antara dengan Y
= Korelasi Product Moment antara dengan
(Sugiyono, 2009:266)
Dan dilanjutkan dengan uji signifikansi dengan menggunakan rumus
=
( ) ( )
Dimana ,
R : Koefisien korelasi ganda
K : Jumlah variabel independen
n : Jumlah sampel
(Sugiyono, 2009:266)
Kemudian nilai F-hitung dibandingkan dengan nilai F-tabel dengan derajat
kebebasan, dk pembilang = k dan dk penyebut = (n-k-1) dan taraf kesalahan 5%,
dengan ketentuan:
107
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ho: diterima, jika nilai F-hitung lebih kecil dari nilai F-tabel dan
Ha: diterima, Jika nilai F-hitung lebih besar dari nilai F-tabel
Analisa selanjutnya adalah menghitung persamaan regresi ganda. Persamaan
regresi ganda ini dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai
variabel dependen bila nilai kedua variabel independen secara bersama-sama
dimanipulasi atau dirubah-rubah (Sugiyono, 2009: 267). Adapun persamaan regresi
ganda yang dimaksud adalah:
Dimana
Nilai yang diprediksikan
a = Konstanta
= Koefisien regresi Independen 1
= Koefisien regresi independen 2
= nilai variabel independen 1
nilai variabel independen 2
Untuk mencari nilai a dan dan pada persamaan regresi ganda, dengan
menggunakan persamaan:
(Sugiyono, 2009:256)
( )
Y= a ( )
Y= a + ........... (3)
108
Imam Sibaweh, 2013 Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Pada SMPN Di Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemudian untuk mengetahui tingkat kekuatan korelasi dari masing-masing hasil
hitungan korelasinya dikonsultasikan dulu dengan tabel interpretasi koefisien korelasi
di bawah ini:
Tabel 3.17
Interpretasi koefisien Korelasi r
Koefisien Korelasi Kategori
0,80 < r < 1.00 Sangat kuat
0,60 < r < 0, 79 Kuat
0,40 < r < 0, 59 Cukup kuat
0,20 < r < 0,39 Rendah
0,00 < r < 0, 19 Sangat rendah
Sumber Sugiono (2009:257)
4. Pengolahan dan analisis Data dengan alat bantu
Pengolahan dan analisis data merupakan kegiatan yang penting dalam
penelitian. Dengan pengolahan data akan dapat diketahui makna data yang berhasil
dikumpulkan, dengan demikian hasil penelitian akan segera di ketahui. Dalam
pelaksanaannya, secara keseluruhan pengolahan data dilakukan dengan bantuan
komputer dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution).