bab iii metodologi penelitian a....
TRANSCRIPT
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. DesainPenelitian
Metodepenelitian yang
dipergunakandalampenelitianiniyaknimetodeeksperimendengandesainpenelitianek
sperimenkuasi (quasi experimental design)dalambentukcontrol-group posttest
only design.Metode kuasi eksperimen dipergunakan dimana subjek penelitian
secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok utuh (naturally formed intact
group), seperti kelompok peserta didik dalam satu kelas.Arifin (2011:86)
menyatakan bahwa “metode ini mempergunakan seluruh subjek dalam kelompok
belajar (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan
subjek yang diambil secara acak.”
Penelitian dengan desain eksperimen kuasi diperlukan adanya kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen, namun kelompok kontrol tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi dalam
pelaksanaan eksperimen. Dari duakelas yang ada peneliti mengambil keduanya
untuk kemudian diamati perkembangannya, dibedakan sebagai kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Adapun pada kelas eksperimen diberikan treatment
(mempergunakan media komik), sementara kelaskontrol melaksanakan proses
pembelajaran konvensional seperti biasanya (tanpa media
komik/mempergunakanbukuteksakuntansi).
Dalam desain ini, kedua kelompok (eksperimen dan kontrol) hanya
diberikan posttest (O2) saja tanpa adanya pretest dengan asumsi hasil pretest
kedua kelompok sebanding.
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Kelompok Perlakuan Posttest
Eksperimen X O2
Kontrol - O2
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Arifin,2011:78)
61
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
O2 = posttest
X = perlakuan yang diberikan dan dilihat pengaruhnya yakni penggunaan
media komik akuntansi (treatment)
B. Operasionalisasi Variabel
Sugiyono (2011:38) memberikan definisi tentang variabel di mana
variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Arikunto (2010:161)
variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian. Jadi, secara umum yang dimaksud dengan variabel yakni sesuatu
hal yang diyakini untuk dijadikan fokus penelitian. Adapun variabel dalam
penelitian ini yakni “motivasi belajar”.
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Variabel DefinisiKonse
ptual
DefinisiOpera
sional
Indikator Instrumen Skala
Motivasi
belajar
Motivasi
belajar adalah
dorongan
dalam diri
siswa untuk
berusaha
melaksanakan
berbagai
aktivitas
dalam
kegiatan
belajar
sehingga
tujuan yang
dikehendaki
oleh subjek
belajar itu
tercapai.
Motivasibelajar
siswaadalahsko
r yang
diperolehsiswa
dalammengisia
ngketmotivasib
elajar yang
berbentukskalal
ikertdenganrent
anganangka 1
hingga 5.
(1) adanya hasrat
dan keinginan
untuk
melakukan
kegiatan belajar
akuntansi
(2) adanya dorongan
dan kebutuhan
melakukan
kegiatan belajar
akuntansi
(3) adanya kegiatan
yang menarik
dalam belajar
akuntansi
(4) tekun
menghadapi
tugas akuntansi
(5) ulet menghadapi
kesulitan dalam
Angket Interval
62
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran
akuntansi
C. Populasi dan Sampel
Penelitian yang akan dilaksanakan bertempat di SMK Negeri 1
Bojongpicung yang beralamat di Jl. Darmaga, Desa Sukaratu-Kecamatan
Bojongpicung, kabupaten Cianjur. Adapun yang menjadi objek dalam
penelitian ini yaitu siswa kelas X program kejuruan akuntansi di SMK Negeri
1 Bojongpicung. SMK Negeri 1 Bojongpicung merupakan SMK negeri
pertama yang didirikan di daerah tersebut dan baru berdiri selama 9 tahun.
Alasan pemilihan sekolah tersebut sebagai tempat dilaksanakannya penelitian
yakni dikarenakan rendahnya tingkat motivasi belajar siswa pada
pembelajaran akuntansi di SMK tersebut. Kondisi belajarnya kurang kondusif,
di mana partisipasi dan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran kurang
maksimal. Kurangnya perhatian serta partisipasi siswa mengindikasikan
kurangnya gairah belajar siswa yang mengakibatkan dorongan belajarnya
rendah dimana dorongan belajar ini berada dalam cakupan motivasi belajar.
Selain motivasi, hal yang menjadi pertimbangan peneliti dalam
menentukan objek penelitian yakni ketersediaan media pembelajaran di
sekolah tersebut. SMK Negeri 1 Bojongpicung memiliki persoalan dalam
penyediaan pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran untuk
jurusan akuntansi. Untuk media pembelajaran di kelas, SMK Negeri 1
Bojongpicung baru memiliki 4 buah media proyeksi. Selain itu, juga tersedia
lab. komputer dengan 20 unit komputer.
Oleh karena itu, peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian di
SMK Negeri 1 Bojongpicung dengan mempergunakan media pembelajaran
komik untuk mengetahui pengaruh penggunaan media tersebut terhadap
motivasi belajar siswa. Serta ditujukan untuk membantu pengembangan media
pembelajaran akuntansi di SMA tersebut. Selainitu, Juga untuk menambah
alternatif media dalam pembelajaran akuntansi, untuk melengkapi terbatasnya
media yang tersedia maka media komik ini bisa jadi alternatif.
63
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Populasi
Populasi yang ditentukandalam penelitian ini yakni siswa pada dua
kelas X Akuntansi di SMK Negeri 1 Bojongpicung tahun pelajaran
2014/2015 yang berjumlah 74 orang siswa.
2. Sampel
Dalam penelitian ini penulis mempergunakan teknik sampling
jenuh. Sampling jenuh menurut Sugiyono (2006:78) merupakan teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Sampel dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X AK 1 dan
X AK 2 tahun pelajaran 2014/2015 di SMK Negeri 1 Bojongpicung yang
berjumlah 37 orang siswa pada masing-masing kelas. Pengambilan kelas
tersebut sebagai sampel didasari atas rendahnya tingkat motivasi siswa
kedua kelas tersebut dalam pembelajaran akuntansi. Dalam penelitian ini,
kelas X AK 1sebagai kelas kontrol dan X AK 2 sebagai kelas eksperimen.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti mempergunakan teknik
pengumpulan data berupa angket/kuesioner
berstruktur(pernyataantertutup)dengan jumlah item pertanyaan sebanyak 20
item. Adapunskala yang
dipergunakanuntukmengukurskormotivasibelajarmelaluiangkettersebutyaknis
kala sikap bertingkatdenganrinciansebagaiberikut.
Tabel 3.3
SkalaPengukuranMotivasiBelajar
Skala Keterangan Nilai
STT Sangattidaktertarik 1
64
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TT Tidaktertarik 2
CT Cukuptertarik 3
T Tertarik 4
ST Sangattertarik 5
SikapmenurutArifin (2011:235) dapatdiartikansebagaiberikut:
Suatukesiapan yang
kompleksdariseorangindividuuntukmemperlakukansuatuobjek (orang,
benda, lingkungan, sekolahdan lain-lain) dengancara, metode,
teknikdanpolatertentu. Kesiapanitumempunyaiaspek-aspekkognitif, afektif
(perasaan) dankonatif (kecenderunganbertindak) yang
dapatdisimpulkandariperilakuindividu yang
bersangkutan.Kesiapanitumerupakanpenilaianpositifatau negative
denganintensitas yang berbeda-beda, berlakudalamkurunwaktutertentu,
dandapatberubah-ubahsesuaidenganperubahanwaktu.
Motivasibelajarmemilikidimensiafektif yang
munculmelaluiaspekkonatif. Motivasiberkaitandenganperasaan (afektif)
senang, tertarikterhadapsesuatu yang
kemudianperasaantersebutmenimbulkandoronganuntukbertindak (konatif)
dalammemenuhitujuannyaberkaitandengansesuatu yang iasenangitersebut.
DjaalidanMuljono (2007:4)
mengemukakanbahwapengukuranmotivasidilakukandenganmempergunakanin
strumenberbentukskala yang dikembangkandenganteori-
teorimotivasi.Adapuskalapada table 3.3
ditentukanberdasarkanpengembanganteorimotivasidua-faktorHezberg yang
mengukurmotivasimelaluigariskontinum yang
menyatakanduakutubketerangan (sikap,respon) terhadapsuatupernyataan yang
dikemukakanuntukmengetahuitingkatmotivasiseseorangterhadapsesuatu.
Hezbergmemberikancontohpernyataan bipolar (duakutub)
tersebutberuparesponmemuaskan-tidakmemuaskan,
namundalampenelitianinipernyataantersebutdimodifikasimenjaditertarik-
65
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidaktertarikdisesuaikandenganbentukpernyataansertaresponden yang
akanmengisi instrument angkettersebut.
Jika pada suatu item menunjukan nilai 1 dan 2,
haltersebutmenunjukanbahwa siswa tersebut tidak tertarik (tidak termotivasi).
Kemudianjikasiswamengisi item denganhasilnilai 3,
itumenunjukansiswatersebutdalamkondisinetral di
manasiswatidakmenunjukantermotivasiataupuntidaktermotivasi.Sementarajika
siswamengisi item denganhasilnilai 4 dan 5,
haltersebutmenunjukanbahwasiswatersebuttermotivasi.
Pembuatan angket angket motivasi belajar ditujukan untuk mengetahui
tingkat motivasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi. Kuesioner akan
disebarkan kepada 74 orang responden yang mencakup kedua kelas baik
kontrol maupun eksperimen di mana penyebaran angket dilakukan setelah
proses pembelajaran.
E. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian dibagi ke dalam tiga
tahapan, yakni sebagai berikut.
1. Tahap persiapan
a. Studi pustaka, dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat
mengenai bentuk pembelajaran yang hendak diterapkan
b. Mengidentifikasikan permasalahan yang terkait dengan
pembelajaran di sekolah.
c. Telaah kurikulum mengenai pokok bahasan materi akuntansi yang
dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian, hal ini dilakukan
untuk mengetahui tujuan/kompetensi yang hendak dicapai.
d. Menyusun RPP dan bahan ajar penelitian dalam bentuk media
pembelajaran komik akuntansi.
e. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat pelaksanaan
penelitian.
66
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Menghubungi pihak sekolah tempat akan dilaksanakannya
penelitian.
g. Mengadakan studi pendahuluan, untuk mengetahui kondisi objek
yang akan dijadikan penelitian.
h. Menentukan sampel penelitian.
i. Menyusun instrumen penelitian dan mengkonsultasikannya kepada
dosen pembimbing.
j. Menguji coba kan instrumen yang telah dikonsultasikan untuk
mengetahui kualitas instrumen.
k. Menganalisis hasil uji coba, kemudian memperbaiki instrumen
tersebut.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Seminggu sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti bersama guru
mendiskusikan media komik akuntansi yang telah dipersiapkan
untuk kemudian dipelajari kembali sebagai bahan ajar di kelas.
Hal-hal yang didiskusikan mengenai penggunaan komik akuntansi
yakni:
1) Waktupenggunaan media, berapa jam belajaran yang
dipergunakanuntukdapatmelaksanakanpembelajarandengan
media komikakuntansi.
Hasildiskusitersebutmenentukanbahwapelaksanaanpembelajara
nakuntansiuntukjurnalpenyesuaiandengan media
komikakuntansiiniberlangsungselamadua kali tatapmuka (6 jam
pelajaran) di
manadalamtatapmukapertamadipergunakanuntukmenjelaskanm
aterijurnalpenyesuaianmelalui media
komikdantatapmukakeduauntukmelaksanakanevaluasiindividu
(tes) melalui media komik pula.
67
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Prosedurpenggunaan
b. Selama jangka waktu tersebut guru dipersilakan mengajukan
pertanyaan kepada peneliti jika ada isi komik maupun prosedur
penggunaannya yang tidak dimengerti.
c. Setelahtahappengenalan media selesaidantidakadakendala,
dilanjutkandenganpelaksanaanpenelitian di kelaseksperimen.
Untukkelaskontolpembelajaranakuntansiberlangsungsepertibiasany
adenganbukutekssebagaisumberbelajar.
Berikutiniprosedurpelaksanaanpembelajaran di kelaseksperimen:
1) PertemuanPertama
a) Pada awal jam pelajaran akuntansi dimulai, guru
memberitahukan kepada siswa bahwa pembelajaran
akuntansi untuk jurnal penyesuaian akan mempergunakan
media pembelajaran yang tidak biasa yakni komik
akuntansi.
b) Guru membagikan komik akuntansi yang telah
dipersiapkan kepada siswa, tiap dua orang siswa (dalam
satu bangku) mendapatkan satu buah jenis komik materi
akuntansi.
c) Guru memberikan siswa kesempatan selama 5-10 menit
untuk membaca dan memahami materi jurnal penyesuaian
yang ada dalam komik akuntansi, kemudiansiswadiberikan
kesempatanuntukbertanya.
d) Guru menjawab pertanyaan siswa kemudian menjelaskan
materi jurnal penyesuaian yang ada di dalam komik
akuntansi.
e) Dalamsetiapcontohsoal, guru
memberikankesempatankepadasiswauntukmembantumenja
wabsoaltersebut.
68
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f) Setelah materi jurnal penyesuaian dan contoh soal selesai
dibahas, kemudian guru meminta siswa untuk mengerjakan
latihan yang ada di lembarevaluasi dalam komik
akuntansiuntukkemudiandibahasbersama-sama.
g) Pada akhir jam pelajaran, guru memberitahukan siswa
bahwa komik akuntansi bisa dibawa pulang untuk dipelajari
kembali di rumah untuk persiapan tes pada pertemuan
berikutnya. Namun, siswa dibentuk kelompok belajar
terlebih dahulu sehingga setiap 4-5 orang mendapat satu
buah komik materi untuk dipelajari bersama.
2) Pertemuankedua
a) Guru
bertanyakepadasiswamengenaikesiapandalammelaksanakan
tes (evaluasiindividu) mengenaijurnalpenyesuaian.
Apakahsiswatelahmelaksanakankegiatanbelajarkelompok
yang telahditentukanpadapertemuansebelumnyaatautidak.
b) Guru memintasiswamengumpulkankomikmateri AJP
ituGampang yang dibagikan per
kelompokpadapertemuansebelumnya.
c) Guru membagikankomikevaluasikepadasetiapsiswa.
d) Guru menjelaskan maksud dari soal yang ada di dalam
komik evaluasi.
e) Siswadiberikanwaktukuranglebih 5
menituntukbertanyajikaada yang
tidakdipahamimengenaisoal yang tercantum di
dalamkomik.
f) Guru menjawabpertanyaansiswa.
g) Siswadimintamengisisoal-soal yang ada di
dalamkomikdenganjujur.
69
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
h) Guru memberitahukan bahwa tes dilaksanakan untuk
mengetahui pencapaian masing-masing siswa dalam
pembelajaran akuntansi, nilai tinggi bagus tapi lebih bagus
lagi jika merupakan hasil pemahaman pribadi karena akan
lebih bermanfaat bagi diri siswa ke depannya.
i) Setelahwaktupengisiansoalhabis,
siswadimintamengumpulkanhasilpekerjaannyamasing-
masing di bangkupaling depanpadabarisanmasing-masing.
j) Guru menukarkan hasil pekerjaan siswa antara barisan satu
dengan yang lainnya untuk kemudian dibagikan kepada
setiap siswa sehingga setiap orang mendapatkan satu komik
evaluasi siswa lainnya.
k) Guru menjelaskanteknikpenskoransoaltestersebut.
l) Siswadan guru membahassoalbersama-sama.
m) Setelahpembahasanselesai, guru
memintasiswamengumpulkankembalihasiltes yang
telahdiberikanskoruntukdiperiksakembalioleh guru.
d. Menyebarkan angket kepada responden di kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
3. Tahap Akhir
a. Mengumpulkan data hasil dari pengisian angket di kedua kelas.
b. Mengolah dan menganalisis data yang telah dikumpulkan dari
kedua kelas.
c. Membahas hasil penelitian.
d. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari
pengolahan data angket penelitian.
e. Membuat laporan hasil penelitian.
F. Teknis Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
1. Teknik pengujian instrumen
70
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu
penelitian. Mutu instrumen dapat berpengaruh terhadap mutu data yang
dipergunakan dalam penelitian yang akan dilakukan. Seperti yang
dinyatakan oleh Arifin (2011:225) bahwa “mutu instrumen akan
menentukan mutu data yang digunakan dalam penelitian, data merupakan
dasar kebenaran empirik dari penemuan atau kesimpulan penelitian”.
Melihat begitu pentingnya kedudukan suatu instrumen dalam penelitian,
maka instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini harus dibuat
dengan sebaik-baiknya dan diujikan terlebih dahulu. Sebelum instrumen
dalam bentuk angket diujikan, terlebih dahulu dilakukan tes validitas dan
reliabilitas terhadap instrumen yang tersebut.
a. Validitas
Menurut Arifin (2011:245), validitas adalah suatu derajat ketetapan
instrumen, yakni apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk
mengukur apa yang akan diukur. Untuk mengetahui validitas suatu
instrumen yang berbentuk kuesioner/angket dilakukan dengan cara
mengkorelasikan skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu
variabel dikatakan valid jika skor variabel tersebut berkorelasi secara
signifikan dengan skor totalnya. Maka dari itu, untuk mengetahui tingkat
validitas instrumen, peneliti mempergunakan teknik korelasi product
moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh pearson.
Rumus korelasi product moment dengan angka kasar:
𝑟𝑋𝑌 =𝑛. Σ𝑋𝑌 − Σ𝑋 (Σ𝑌)
𝑛. Σ𝑋2 − Σ𝑋 2 𝑛. Σ𝑌2 − Σ𝑌 2
(Kariadinata dan Abdurahman,2012:309)
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel
yang dikorelasikan.
𝑛 = jumlah siswa
71
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝑋 = skor tiap butir item
𝑌 = skor total tiap butir item
Setelah peneliti mendapatkan hasil perhitungan koefisien korelasi
dengan mempergunakan rumus korelasi product moment, kemudian nilai
tersebut diinterpretasikan dengan mempergunakan tabel rxy product
moment untuk mengetahui apakah item tersebut valid atau tidak. Adapun
taraf signifikansi yang digunakan yakni sebesar 0,05 dengan kriteria uji:
Jika rhitung > rtabel , maka item tersebut valid .
Jika rhitung< rtabel , maka item tersebut tidak valid.
Berdasarkanhasilujivaliditas20 butir item yang
telahdilakukanpenelititerhadap 20 orang respondendenganrtabelsebesar
0,444, didapatihasilbahwaterdapat 20item pertanyaan yang valid
dengannilaiterkecil (0,471) dannilaiterbesar (0,816).
b. Reliabilitas
Secara bahasa kata reliabilitas diambil dari bahasa Inggris yakni
reliabel atau reliability yang artinya dapat dipercaya. Arifin (2011:248)
mengemukakan bahwa reliabilitas adalah derajat konsistensi instrumen
yang bersangkutan. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika
instrumen tersebut memiliki keajekan/konsistensi di mana selalu
memberikan hasil yang sama sekalipun diujikan pada kesempatan yang
berbeda.
Maka dari itu, untuk menentukan reliabilitas instrumen
digunakan rumus Alpha Cronbach. Adapun rumusnya seperti yang
dikemukakan Arikunto (2012:122) sebagai berikut:
𝒓𝟏𝟏 = 𝒏
(𝒏−𝟏) 𝟏 −
𝚺𝛔𝐢𝟐
𝝈𝒕𝟐
Keterangan:
𝑟11 = Koefisien reliabilitas instrumen Alpha Cronbach
72
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝑛 = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
𝜎𝑖2 = jumlah varians skor tiap-tiap item
𝜎𝑡2 = varians total
Untuk dapat menghitung besarnya koefisien reliabilitas instrumen,
maka dihitung terlebih dahulu jumlah varians skor tiap item dan varians
totalnya. Adapun rumus yang dipergunakan yakni sebagai berikut:
1) Rumus varians tiap item
𝑆𝑖2 =
𝑋𝑖2 −
𝑋𝑖 2
𝑁
𝑁
(Arikunto,2012:123)
Keterangan :
𝑆𝑖2 = varians skor tiap item
𝑋𝑖2 = jumlah kuadrat skor item Xi
Xi 2 = jumlah skor item Xi dikuadratkan
N = jumlah responden
2) Rumus jumlah varians semua item
ΣS𝑖2 = 𝑆1
2 + 𝑆22 + 𝑆3
2 …… + 𝑆𝑖2
(Arikunto, 2012: 124)
Keterangan :
Σ𝑆𝑖2 = jumlah varians seluruh item
𝑆12 = varians item no 1
73
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝑆𝑖2 = varians item no i
3) Rumus varians total
𝑆𝑡2 =
𝑋𝑡2 −
𝑋𝑡 2
𝑁
𝑁
(Arikunto,2012:123)
Keterangan :
𝑆𝑡2 = varians skor tiap item
𝑋𝑡2 = jumlah kuadrat skor item Xi
Xt 2 = jumlah skor item Xi dikuadratkan
N = jumlah responden
Setelah peneliti menghitung besarnya jumlah varians butir soal dan
varians total, kemudian nilai tersebut dimasukan ke dalam rumus alpha
dengantarafkepercayaan 0,95 untuk mengetahui koefisien korelasi dari
instrumen yang akan digunakan. Pengukuran dengan rumus alpha
memiliki kaidah tersendiri di mana:
Jika r11 >rtabel, maka item tersebut dinyatakan reliabel.
Jika r11<rtabel, maka item tersebut dinyatakan tidak reliabel.
Berdasarkanhasilujireliabilitasterhadap20 butirsoal yang
telahdilakukanujivaliditassebelumnya, didapatinilaicronbach alphasebesar
0,951 di mananilaitersebutlebihbesardarikonstanta yang telahditentukan
(0,444).Makadariitu, keseluruhan item yang telahdiujidinyatakanreliabel.
2. Teknik analisis data
Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini yakni
teknik analisis komparasional bivariat. Teknik ini ditujukan untuk
membandingkan dua variabel atau lebih untuk mengetahui mana yang
lebih baik dan melihat penyebabnya (Kariadinata dan Abdurahman,
74
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2012:207). Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data
penelitian yakni sebagai berikut:
a. Memberikan skor (scoring) terhadap angket motivasi belajar yang
telah diisi reponden.
b. Menganalisis hasil skor motivasi belajar kelas eksperimen dan
kelas kontrol untuk kemudian dikonversikan dengan menggunakan
pedoman konversi skala lima untuk mengklasifikasikan motivasi
belajar siswa ke dalam kategori yang telah ditentukan (sangat
tinggi, tinggi, cukup/sedang, rendah dan sangat
rendah)denganmencariskormaksimal ideal, rata-rata ideal
danstandardeviasiidealnyaterlebihdahulu.
Skor maksimal ideal = 20 soal x bobot maksimal
= 20 soal x 5
= 100
Rata-rata ideal (Mi) = ½ x Skor maksimal
= ½ x 100
= 50
Std.Deviasi Ideal (SDi) = 1/3 x Mi
= 1/3 x 50
= 16,67
c. Melakukan uji homogenitas variansi (uji F) untuk mengetahui
homogen tidaknya kedua variansi.
1) Mencari nilai variansi skor kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Variansikontrol(Sx2) =
𝑛 . 𝑋2− ( 𝑋)2
𝑛(𝑛−1)
Variansieksperimen(Sy2) =
𝑛 . 𝑌2− ( 𝑌)2
𝑛(𝑛−1)
2) Menghitung nilai F dengan rumus:
Fhitung = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
75
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Mencari derajat kebebasan (db) :
db1= n1-1
db2= n2-1
Keterangan:
db1 = derajat kebebasan pembilang
db2 = derajat kebebasan penyebut
n1 = ukuran sampel yang variansinya besar
n2 = ukuran sampel yang variansinya kecil
4) Menentukan nilai F dari tabel/daftar dan membandingkannya
dengan Fhitung untuk menentukan homogen tidaknya variansi
yang diuji.
Kriteria uji :
Jika Fhitung < Ftabel , maka kedua variansi homogen.
Jika Fhitung > Ftabel , maka kedua variansi tidak homogen.
d. Menghitung rata-rata skor/mean (𝑋 ), standardeviasi(s)danstandar
error mean kelas eksperimen dan kelas kontrol.
e. Mencari nilai thitung untuk menguji hipotesis.
f. Membuat kesimpulan.
3. Pengujian hipotesis
Hipotesis menurut Arifin (2011:197) merupakan suatu dugaan atau
jawaban sementara terhadap suatu permasalahan penelitian. Kata
„sementara‟ disini menunjukkan bahwa hipotesis yang dirumuskan masih
bersifat sementara dan masih harus dibuktikan kebenarannya, sehingga
dapat diketahui apakah hipotesis yang telah dirumuskan dapat diterima
menjadi suatu pernyataan yang permanen atau tidak. Terdapat beberapa
tahap dalam menentukan diterima atau tidaknya hipotesis yang
bersangkutan. Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan dalam
pengujian hipotesis ini yaitu sebagai berikut (Sudjana, 2004:138-142):
a. Merumuskan Hipotesis nol (H0)
76
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hipotesis nol (H0) dalam penelitian ini yakni, “Tidak terdapat
perbedaan motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol dalam pembelajaran akuntansi”.
Hipotesisstatistik :
H0 :𝜇1 = 𝜇2
b. Menentukan hipotesis alternatif (Ha)
Hipotesis alternatif (Ha) penelitian yakni “Terdapat
perbedaanmotivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol dalam pembelajaran akuntansi”.
Hipotesisstatistik :
Ha :𝜇1 ≠ 𝜇2
c. Uji signifikasinsi (uji t)
Setelah hipotesis (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) ditentukan,
maka langkah selanjutnya adalah mencari besarnya t hitung dengan
mempergunakan rumus distribusi student (t). Uji t yang dipergunakan
dalam pengolahan data penelitian adalah uji t untuk dua sampel besar
yang satusama lain tidaksalingberhubungan (independent sample).
Nilai t hitung diperoleh dengan mempergunakan rumus sebagai
berikut:
𝑡 =𝑀1 − 𝑀2
𝑆𝐸𝑀1−𝑀2
Adapunproseduranalisisnyayaknisebagaiberikut (Kariadinatadan
Abdurahman,2012:237):
1) Menentukannilai M1 (mean variabel 1)
2) Menentukannilai M2(mean variabel 2)
3) Menentukanstandardeviasivariabel 1 (SD1)
4) Menentukanstandardeviasivariabel 2 (SD2)
5) Menentukannilaistandarerror mean variabel 1 dan 2 denganrumus:
77
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SEMi= 𝑆𝐷𝑖
𝑛𝑖−1
6) Mencarinilaistandar errorperbedaanantara mean variabel 1 dan 2
denganrumus:
𝑆𝐸𝑀1−𝑀2= 𝑆𝐸𝑀1
2 + 𝑆𝐸𝑀2
2
7) Masukannilai-nilai yang
telahdihitungpadalangkahsebelumnyakedalamrumusuji t
untukmencarinilaithitung.
8) Mencarinilaittabeldenganderajatkebebasan (db) = n1 + n2 – 2
9) Membandingkannilaithitungdanttabeluntukkemudianditentukanpeneri
maanataupenolakanhipotesisdengankriteriauji:
Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Haditolakyang artinya
bahwa “tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol dalam pembelajaran akuntansi”.
Jika besarnya t hitung ≥ t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima,
yang artinya bahwa “terdapat perbedaan motivasi belajar siswa
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam pembelajaran
akuntansi”.