bab iii metodologi penelitian a....

19
Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DesainPenelitian Metodepenelitian yang dipergunakandalampenelitianiniyaknimetodeeksperimendengandesainpenelitianek sperimenkuasi (quasi experimental design)dalambentukcontrol-group posttest only design.Metode kuasi eksperimen dipergunakan dimana subjek penelitian secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok utuh (naturally formed intact group), seperti kelompok peserta didik dalam satu kelas.Arifin (2011:86) menyatakan bahwa “metode ini mempergunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek yang diambil secara acak.” Penelitian dengan desain eksperimen kuasi diperlukan adanya kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, namun kelompok kontrol tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi dalam pelaksanaan eksperimen. Dari duakelas yang ada peneliti mengambil keduanya untuk kemudian diamati perkembangannya, dibedakan sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Adapun pada kelas eksperimen diberikan treatment (mempergunakan media komik), sementara kelaskontrol melaksanakan proses pembelajaran konvensional seperti biasanya (tanpa media komik/mempergunakanbukuteksakuntansi). Dalam desain ini, kedua kelompok (eksperimen dan kontrol) hanya diberikan posttest (O 2 ) saja tanpa adanya pretest dengan asumsi hasil pretest kedua kelompok sebanding. Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Perlakuan Posttest Eksperimen X O 2 Kontrol - O 2

Upload: lynhi

Post on 06-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. DesainPenelitian

Metodepenelitian yang

dipergunakandalampenelitianiniyaknimetodeeksperimendengandesainpenelitianek

sperimenkuasi (quasi experimental design)dalambentukcontrol-group posttest

only design.Metode kuasi eksperimen dipergunakan dimana subjek penelitian

secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok utuh (naturally formed intact

group), seperti kelompok peserta didik dalam satu kelas.Arifin (2011:86)

menyatakan bahwa “metode ini mempergunakan seluruh subjek dalam kelompok

belajar (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan

subjek yang diambil secara acak.”

Penelitian dengan desain eksperimen kuasi diperlukan adanya kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen, namun kelompok kontrol tidak dapat berfungsi

sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi dalam

pelaksanaan eksperimen. Dari duakelas yang ada peneliti mengambil keduanya

untuk kemudian diamati perkembangannya, dibedakan sebagai kelas kontrol dan

kelas eksperimen. Adapun pada kelas eksperimen diberikan treatment

(mempergunakan media komik), sementara kelaskontrol melaksanakan proses

pembelajaran konvensional seperti biasanya (tanpa media

komik/mempergunakanbukuteksakuntansi).

Dalam desain ini, kedua kelompok (eksperimen dan kontrol) hanya

diberikan posttest (O2) saja tanpa adanya pretest dengan asumsi hasil pretest

kedua kelompok sebanding.

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Kelompok Perlakuan Posttest

Eksperimen X O2

Kontrol - O2

Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Arifin,2011:78)

61

Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

O2 = posttest

X = perlakuan yang diberikan dan dilihat pengaruhnya yakni penggunaan

media komik akuntansi (treatment)

B. Operasionalisasi Variabel

Sugiyono (2011:38) memberikan definisi tentang variabel di mana

variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Arikunto (2010:161)

variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian. Jadi, secara umum yang dimaksud dengan variabel yakni sesuatu

hal yang diyakini untuk dijadikan fokus penelitian. Adapun variabel dalam

penelitian ini yakni “motivasi belajar”.

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel DefinisiKonse

ptual

DefinisiOpera

sional

Indikator Instrumen Skala

Motivasi

belajar

Motivasi

belajar adalah

dorongan

dalam diri

siswa untuk

berusaha

melaksanakan

berbagai

aktivitas

dalam

kegiatan

belajar

sehingga

tujuan yang

dikehendaki

oleh subjek

belajar itu

tercapai.

Motivasibelajar

siswaadalahsko

r yang

diperolehsiswa

dalammengisia

ngketmotivasib

elajar yang

berbentukskalal

ikertdenganrent

anganangka 1

hingga 5.

(1) adanya hasrat

dan keinginan

untuk

melakukan

kegiatan belajar

akuntansi

(2) adanya dorongan

dan kebutuhan

melakukan

kegiatan belajar

akuntansi

(3) adanya kegiatan

yang menarik

dalam belajar

akuntansi

(4) tekun

menghadapi

tugas akuntansi

(5) ulet menghadapi

kesulitan dalam

Angket Interval

62

Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran

akuntansi

C. Populasi dan Sampel

Penelitian yang akan dilaksanakan bertempat di SMK Negeri 1

Bojongpicung yang beralamat di Jl. Darmaga, Desa Sukaratu-Kecamatan

Bojongpicung, kabupaten Cianjur. Adapun yang menjadi objek dalam

penelitian ini yaitu siswa kelas X program kejuruan akuntansi di SMK Negeri

1 Bojongpicung. SMK Negeri 1 Bojongpicung merupakan SMK negeri

pertama yang didirikan di daerah tersebut dan baru berdiri selama 9 tahun.

Alasan pemilihan sekolah tersebut sebagai tempat dilaksanakannya penelitian

yakni dikarenakan rendahnya tingkat motivasi belajar siswa pada

pembelajaran akuntansi di SMK tersebut. Kondisi belajarnya kurang kondusif,

di mana partisipasi dan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran kurang

maksimal. Kurangnya perhatian serta partisipasi siswa mengindikasikan

kurangnya gairah belajar siswa yang mengakibatkan dorongan belajarnya

rendah dimana dorongan belajar ini berada dalam cakupan motivasi belajar.

Selain motivasi, hal yang menjadi pertimbangan peneliti dalam

menentukan objek penelitian yakni ketersediaan media pembelajaran di

sekolah tersebut. SMK Negeri 1 Bojongpicung memiliki persoalan dalam

penyediaan pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran untuk

jurusan akuntansi. Untuk media pembelajaran di kelas, SMK Negeri 1

Bojongpicung baru memiliki 4 buah media proyeksi. Selain itu, juga tersedia

lab. komputer dengan 20 unit komputer.

Oleh karena itu, peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian di

SMK Negeri 1 Bojongpicung dengan mempergunakan media pembelajaran

komik untuk mengetahui pengaruh penggunaan media tersebut terhadap

motivasi belajar siswa. Serta ditujukan untuk membantu pengembangan media

pembelajaran akuntansi di SMA tersebut. Selainitu, Juga untuk menambah

alternatif media dalam pembelajaran akuntansi, untuk melengkapi terbatasnya

media yang tersedia maka media komik ini bisa jadi alternatif.

63

Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Populasi

Populasi yang ditentukandalam penelitian ini yakni siswa pada dua

kelas X Akuntansi di SMK Negeri 1 Bojongpicung tahun pelajaran

2014/2015 yang berjumlah 74 orang siswa.

2. Sampel

Dalam penelitian ini penulis mempergunakan teknik sampling

jenuh. Sampling jenuh menurut Sugiyono (2006:78) merupakan teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Sampel dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X AK 1 dan

X AK 2 tahun pelajaran 2014/2015 di SMK Negeri 1 Bojongpicung yang

berjumlah 37 orang siswa pada masing-masing kelas. Pengambilan kelas

tersebut sebagai sampel didasari atas rendahnya tingkat motivasi siswa

kedua kelas tersebut dalam pembelajaran akuntansi. Dalam penelitian ini,

kelas X AK 1sebagai kelas kontrol dan X AK 2 sebagai kelas eksperimen.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti mempergunakan teknik

pengumpulan data berupa angket/kuesioner

berstruktur(pernyataantertutup)dengan jumlah item pertanyaan sebanyak 20

item. Adapunskala yang

dipergunakanuntukmengukurskormotivasibelajarmelaluiangkettersebutyaknis

kala sikap bertingkatdenganrinciansebagaiberikut.

Tabel 3.3

SkalaPengukuranMotivasiBelajar

Skala Keterangan Nilai

STT Sangattidaktertarik 1

64

Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TT Tidaktertarik 2

CT Cukuptertarik 3

T Tertarik 4

ST Sangattertarik 5

SikapmenurutArifin (2011:235) dapatdiartikansebagaiberikut:

Suatukesiapan yang

kompleksdariseorangindividuuntukmemperlakukansuatuobjek (orang,

benda, lingkungan, sekolahdan lain-lain) dengancara, metode,

teknikdanpolatertentu. Kesiapanitumempunyaiaspek-aspekkognitif, afektif

(perasaan) dankonatif (kecenderunganbertindak) yang

dapatdisimpulkandariperilakuindividu yang

bersangkutan.Kesiapanitumerupakanpenilaianpositifatau negative

denganintensitas yang berbeda-beda, berlakudalamkurunwaktutertentu,

dandapatberubah-ubahsesuaidenganperubahanwaktu.

Motivasibelajarmemilikidimensiafektif yang

munculmelaluiaspekkonatif. Motivasiberkaitandenganperasaan (afektif)

senang, tertarikterhadapsesuatu yang

kemudianperasaantersebutmenimbulkandoronganuntukbertindak (konatif)

dalammemenuhitujuannyaberkaitandengansesuatu yang iasenangitersebut.

DjaalidanMuljono (2007:4)

mengemukakanbahwapengukuranmotivasidilakukandenganmempergunakanin

strumenberbentukskala yang dikembangkandenganteori-

teorimotivasi.Adapuskalapada table 3.3

ditentukanberdasarkanpengembanganteorimotivasidua-faktorHezberg yang

mengukurmotivasimelaluigariskontinum yang

menyatakanduakutubketerangan (sikap,respon) terhadapsuatupernyataan yang

dikemukakanuntukmengetahuitingkatmotivasiseseorangterhadapsesuatu.

Hezbergmemberikancontohpernyataan bipolar (duakutub)

tersebutberuparesponmemuaskan-tidakmemuaskan,

namundalampenelitianinipernyataantersebutdimodifikasimenjaditertarik-

65

Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidaktertarikdisesuaikandenganbentukpernyataansertaresponden yang

akanmengisi instrument angkettersebut.

Jika pada suatu item menunjukan nilai 1 dan 2,

haltersebutmenunjukanbahwa siswa tersebut tidak tertarik (tidak termotivasi).

Kemudianjikasiswamengisi item denganhasilnilai 3,

itumenunjukansiswatersebutdalamkondisinetral di

manasiswatidakmenunjukantermotivasiataupuntidaktermotivasi.Sementarajika

siswamengisi item denganhasilnilai 4 dan 5,

haltersebutmenunjukanbahwasiswatersebuttermotivasi.

Pembuatan angket angket motivasi belajar ditujukan untuk mengetahui

tingkat motivasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi. Kuesioner akan

disebarkan kepada 74 orang responden yang mencakup kedua kelas baik

kontrol maupun eksperimen di mana penyebaran angket dilakukan setelah

proses pembelajaran.

E. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian dibagi ke dalam tiga

tahapan, yakni sebagai berikut.

1. Tahap persiapan

a. Studi pustaka, dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat

mengenai bentuk pembelajaran yang hendak diterapkan

b. Mengidentifikasikan permasalahan yang terkait dengan

pembelajaran di sekolah.

c. Telaah kurikulum mengenai pokok bahasan materi akuntansi yang

dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian, hal ini dilakukan

untuk mengetahui tujuan/kompetensi yang hendak dicapai.

d. Menyusun RPP dan bahan ajar penelitian dalam bentuk media

pembelajaran komik akuntansi.

e. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat pelaksanaan

penelitian.

66

Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Menghubungi pihak sekolah tempat akan dilaksanakannya

penelitian.

g. Mengadakan studi pendahuluan, untuk mengetahui kondisi objek

yang akan dijadikan penelitian.

h. Menentukan sampel penelitian.

i. Menyusun instrumen penelitian dan mengkonsultasikannya kepada

dosen pembimbing.

j. Menguji coba kan instrumen yang telah dikonsultasikan untuk

mengetahui kualitas instrumen.

k. Menganalisis hasil uji coba, kemudian memperbaiki instrumen

tersebut.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Seminggu sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti bersama guru

mendiskusikan media komik akuntansi yang telah dipersiapkan

untuk kemudian dipelajari kembali sebagai bahan ajar di kelas.

Hal-hal yang didiskusikan mengenai penggunaan komik akuntansi

yakni:

1) Waktupenggunaan media, berapa jam belajaran yang

dipergunakanuntukdapatmelaksanakanpembelajarandengan

media komikakuntansi.

Hasildiskusitersebutmenentukanbahwapelaksanaanpembelajara

nakuntansiuntukjurnalpenyesuaiandengan media

komikakuntansiiniberlangsungselamadua kali tatapmuka (6 jam

pelajaran) di

manadalamtatapmukapertamadipergunakanuntukmenjelaskanm

aterijurnalpenyesuaianmelalui media

komikdantatapmukakeduauntukmelaksanakanevaluasiindividu

(tes) melalui media komik pula.

67

Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Prosedurpenggunaan

b. Selama jangka waktu tersebut guru dipersilakan mengajukan

pertanyaan kepada peneliti jika ada isi komik maupun prosedur

penggunaannya yang tidak dimengerti.

c. Setelahtahappengenalan media selesaidantidakadakendala,

dilanjutkandenganpelaksanaanpenelitian di kelaseksperimen.

Untukkelaskontolpembelajaranakuntansiberlangsungsepertibiasany

adenganbukutekssebagaisumberbelajar.

Berikutiniprosedurpelaksanaanpembelajaran di kelaseksperimen:

1) PertemuanPertama

a) Pada awal jam pelajaran akuntansi dimulai, guru

memberitahukan kepada siswa bahwa pembelajaran

akuntansi untuk jurnal penyesuaian akan mempergunakan

media pembelajaran yang tidak biasa yakni komik

akuntansi.

b) Guru membagikan komik akuntansi yang telah

dipersiapkan kepada siswa, tiap dua orang siswa (dalam

satu bangku) mendapatkan satu buah jenis komik materi

akuntansi.

c) Guru memberikan siswa kesempatan selama 5-10 menit

untuk membaca dan memahami materi jurnal penyesuaian

yang ada dalam komik akuntansi, kemudiansiswadiberikan

kesempatanuntukbertanya.

d) Guru menjawab pertanyaan siswa kemudian menjelaskan

materi jurnal penyesuaian yang ada di dalam komik

akuntansi.

e) Dalamsetiapcontohsoal, guru

memberikankesempatankepadasiswauntukmembantumenja

wabsoaltersebut.

68

Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f) Setelah materi jurnal penyesuaian dan contoh soal selesai

dibahas, kemudian guru meminta siswa untuk mengerjakan

latihan yang ada di lembarevaluasi dalam komik

akuntansiuntukkemudiandibahasbersama-sama.

g) Pada akhir jam pelajaran, guru memberitahukan siswa

bahwa komik akuntansi bisa dibawa pulang untuk dipelajari

kembali di rumah untuk persiapan tes pada pertemuan

berikutnya. Namun, siswa dibentuk kelompok belajar

terlebih dahulu sehingga setiap 4-5 orang mendapat satu

buah komik materi untuk dipelajari bersama.

2) Pertemuankedua

a) Guru

bertanyakepadasiswamengenaikesiapandalammelaksanakan

tes (evaluasiindividu) mengenaijurnalpenyesuaian.

Apakahsiswatelahmelaksanakankegiatanbelajarkelompok

yang telahditentukanpadapertemuansebelumnyaatautidak.

b) Guru memintasiswamengumpulkankomikmateri AJP

ituGampang yang dibagikan per

kelompokpadapertemuansebelumnya.

c) Guru membagikankomikevaluasikepadasetiapsiswa.

d) Guru menjelaskan maksud dari soal yang ada di dalam

komik evaluasi.

e) Siswadiberikanwaktukuranglebih 5

menituntukbertanyajikaada yang

tidakdipahamimengenaisoal yang tercantum di

dalamkomik.

f) Guru menjawabpertanyaansiswa.

g) Siswadimintamengisisoal-soal yang ada di

dalamkomikdenganjujur.

69

Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

h) Guru memberitahukan bahwa tes dilaksanakan untuk

mengetahui pencapaian masing-masing siswa dalam

pembelajaran akuntansi, nilai tinggi bagus tapi lebih bagus

lagi jika merupakan hasil pemahaman pribadi karena akan

lebih bermanfaat bagi diri siswa ke depannya.

i) Setelahwaktupengisiansoalhabis,

siswadimintamengumpulkanhasilpekerjaannyamasing-

masing di bangkupaling depanpadabarisanmasing-masing.

j) Guru menukarkan hasil pekerjaan siswa antara barisan satu

dengan yang lainnya untuk kemudian dibagikan kepada

setiap siswa sehingga setiap orang mendapatkan satu komik

evaluasi siswa lainnya.

k) Guru menjelaskanteknikpenskoransoaltestersebut.

l) Siswadan guru membahassoalbersama-sama.

m) Setelahpembahasanselesai, guru

memintasiswamengumpulkankembalihasiltes yang

telahdiberikanskoruntukdiperiksakembalioleh guru.

d. Menyebarkan angket kepada responden di kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

3. Tahap Akhir

a. Mengumpulkan data hasil dari pengisian angket di kedua kelas.

b. Mengolah dan menganalisis data yang telah dikumpulkan dari

kedua kelas.

c. Membahas hasil penelitian.

d. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari

pengolahan data angket penelitian.

e. Membuat laporan hasil penelitian.

F. Teknis Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Teknik pengujian instrumen

70

Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu

penelitian. Mutu instrumen dapat berpengaruh terhadap mutu data yang

dipergunakan dalam penelitian yang akan dilakukan. Seperti yang

dinyatakan oleh Arifin (2011:225) bahwa “mutu instrumen akan

menentukan mutu data yang digunakan dalam penelitian, data merupakan

dasar kebenaran empirik dari penemuan atau kesimpulan penelitian”.

Melihat begitu pentingnya kedudukan suatu instrumen dalam penelitian,

maka instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini harus dibuat

dengan sebaik-baiknya dan diujikan terlebih dahulu. Sebelum instrumen

dalam bentuk angket diujikan, terlebih dahulu dilakukan tes validitas dan

reliabilitas terhadap instrumen yang tersebut.

a. Validitas

Menurut Arifin (2011:245), validitas adalah suatu derajat ketetapan

instrumen, yakni apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk

mengukur apa yang akan diukur. Untuk mengetahui validitas suatu

instrumen yang berbentuk kuesioner/angket dilakukan dengan cara

mengkorelasikan skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu

variabel dikatakan valid jika skor variabel tersebut berkorelasi secara

signifikan dengan skor totalnya. Maka dari itu, untuk mengetahui tingkat

validitas instrumen, peneliti mempergunakan teknik korelasi product

moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh pearson.

Rumus korelasi product moment dengan angka kasar:

𝑟𝑋𝑌 =𝑛. Σ𝑋𝑌 − Σ𝑋 (Σ𝑌)

𝑛. Σ𝑋2 − Σ𝑋 2 𝑛. Σ𝑌2 − Σ𝑌 2

(Kariadinata dan Abdurahman,2012:309)

Keterangan :

𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel

yang dikorelasikan.

𝑛 = jumlah siswa

71

Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝑋 = skor tiap butir item

𝑌 = skor total tiap butir item

Setelah peneliti mendapatkan hasil perhitungan koefisien korelasi

dengan mempergunakan rumus korelasi product moment, kemudian nilai

tersebut diinterpretasikan dengan mempergunakan tabel rxy product

moment untuk mengetahui apakah item tersebut valid atau tidak. Adapun

taraf signifikansi yang digunakan yakni sebesar 0,05 dengan kriteria uji:

Jika rhitung > rtabel , maka item tersebut valid .

Jika rhitung< rtabel , maka item tersebut tidak valid.

Berdasarkanhasilujivaliditas20 butir item yang

telahdilakukanpenelititerhadap 20 orang respondendenganrtabelsebesar

0,444, didapatihasilbahwaterdapat 20item pertanyaan yang valid

dengannilaiterkecil (0,471) dannilaiterbesar (0,816).

b. Reliabilitas

Secara bahasa kata reliabilitas diambil dari bahasa Inggris yakni

reliabel atau reliability yang artinya dapat dipercaya. Arifin (2011:248)

mengemukakan bahwa reliabilitas adalah derajat konsistensi instrumen

yang bersangkutan. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika

instrumen tersebut memiliki keajekan/konsistensi di mana selalu

memberikan hasil yang sama sekalipun diujikan pada kesempatan yang

berbeda.

Maka dari itu, untuk menentukan reliabilitas instrumen

digunakan rumus Alpha Cronbach. Adapun rumusnya seperti yang

dikemukakan Arikunto (2012:122) sebagai berikut:

𝒓𝟏𝟏 = 𝒏

(𝒏−𝟏) 𝟏 −

𝚺𝛔𝐢𝟐

𝝈𝒕𝟐

Keterangan:

𝑟11 = Koefisien reliabilitas instrumen Alpha Cronbach

72

Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝑛 = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

𝜎𝑖2 = jumlah varians skor tiap-tiap item

𝜎𝑡2 = varians total

Untuk dapat menghitung besarnya koefisien reliabilitas instrumen,

maka dihitung terlebih dahulu jumlah varians skor tiap item dan varians

totalnya. Adapun rumus yang dipergunakan yakni sebagai berikut:

1) Rumus varians tiap item

𝑆𝑖2 =

𝑋𝑖2 −

𝑋𝑖 2

𝑁

𝑁

(Arikunto,2012:123)

Keterangan :

𝑆𝑖2 = varians skor tiap item

𝑋𝑖2 = jumlah kuadrat skor item Xi

Xi 2 = jumlah skor item Xi dikuadratkan

N = jumlah responden

2) Rumus jumlah varians semua item

ΣS𝑖2 = 𝑆1

2 + 𝑆22 + 𝑆3

2 …… + 𝑆𝑖2

(Arikunto, 2012: 124)

Keterangan :

Σ𝑆𝑖2 = jumlah varians seluruh item

𝑆12 = varians item no 1

73

Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝑆𝑖2 = varians item no i

3) Rumus varians total

𝑆𝑡2 =

𝑋𝑡2 −

𝑋𝑡 2

𝑁

𝑁

(Arikunto,2012:123)

Keterangan :

𝑆𝑡2 = varians skor tiap item

𝑋𝑡2 = jumlah kuadrat skor item Xi

Xt 2 = jumlah skor item Xi dikuadratkan

N = jumlah responden

Setelah peneliti menghitung besarnya jumlah varians butir soal dan

varians total, kemudian nilai tersebut dimasukan ke dalam rumus alpha

dengantarafkepercayaan 0,95 untuk mengetahui koefisien korelasi dari

instrumen yang akan digunakan. Pengukuran dengan rumus alpha

memiliki kaidah tersendiri di mana:

Jika r11 >rtabel, maka item tersebut dinyatakan reliabel.

Jika r11<rtabel, maka item tersebut dinyatakan tidak reliabel.

Berdasarkanhasilujireliabilitasterhadap20 butirsoal yang

telahdilakukanujivaliditassebelumnya, didapatinilaicronbach alphasebesar

0,951 di mananilaitersebutlebihbesardarikonstanta yang telahditentukan

(0,444).Makadariitu, keseluruhan item yang telahdiujidinyatakanreliabel.

2. Teknik analisis data

Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini yakni

teknik analisis komparasional bivariat. Teknik ini ditujukan untuk

membandingkan dua variabel atau lebih untuk mengetahui mana yang

lebih baik dan melihat penyebabnya (Kariadinata dan Abdurahman,

74

Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2012:207). Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data

penelitian yakni sebagai berikut:

a. Memberikan skor (scoring) terhadap angket motivasi belajar yang

telah diisi reponden.

b. Menganalisis hasil skor motivasi belajar kelas eksperimen dan

kelas kontrol untuk kemudian dikonversikan dengan menggunakan

pedoman konversi skala lima untuk mengklasifikasikan motivasi

belajar siswa ke dalam kategori yang telah ditentukan (sangat

tinggi, tinggi, cukup/sedang, rendah dan sangat

rendah)denganmencariskormaksimal ideal, rata-rata ideal

danstandardeviasiidealnyaterlebihdahulu.

Skor maksimal ideal = 20 soal x bobot maksimal

= 20 soal x 5

= 100

Rata-rata ideal (Mi) = ½ x Skor maksimal

= ½ x 100

= 50

Std.Deviasi Ideal (SDi) = 1/3 x Mi

= 1/3 x 50

= 16,67

c. Melakukan uji homogenitas variansi (uji F) untuk mengetahui

homogen tidaknya kedua variansi.

1) Mencari nilai variansi skor kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Variansikontrol(Sx2) =

𝑛 . 𝑋2− ( 𝑋)2

𝑛(𝑛−1)

Variansieksperimen(Sy2) =

𝑛 . 𝑌2− ( 𝑌)2

𝑛(𝑛−1)

2) Menghitung nilai F dengan rumus:

Fhitung = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

75

Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Mencari derajat kebebasan (db) :

db1= n1-1

db2= n2-1

Keterangan:

db1 = derajat kebebasan pembilang

db2 = derajat kebebasan penyebut

n1 = ukuran sampel yang variansinya besar

n2 = ukuran sampel yang variansinya kecil

4) Menentukan nilai F dari tabel/daftar dan membandingkannya

dengan Fhitung untuk menentukan homogen tidaknya variansi

yang diuji.

Kriteria uji :

Jika Fhitung < Ftabel , maka kedua variansi homogen.

Jika Fhitung > Ftabel , maka kedua variansi tidak homogen.

d. Menghitung rata-rata skor/mean (𝑋 ), standardeviasi(s)danstandar

error mean kelas eksperimen dan kelas kontrol.

e. Mencari nilai thitung untuk menguji hipotesis.

f. Membuat kesimpulan.

3. Pengujian hipotesis

Hipotesis menurut Arifin (2011:197) merupakan suatu dugaan atau

jawaban sementara terhadap suatu permasalahan penelitian. Kata

„sementara‟ disini menunjukkan bahwa hipotesis yang dirumuskan masih

bersifat sementara dan masih harus dibuktikan kebenarannya, sehingga

dapat diketahui apakah hipotesis yang telah dirumuskan dapat diterima

menjadi suatu pernyataan yang permanen atau tidak. Terdapat beberapa

tahap dalam menentukan diterima atau tidaknya hipotesis yang

bersangkutan. Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan dalam

pengujian hipotesis ini yaitu sebagai berikut (Sudjana, 2004:138-142):

a. Merumuskan Hipotesis nol (H0)

76

Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hipotesis nol (H0) dalam penelitian ini yakni, “Tidak terdapat

perbedaan motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol dalam pembelajaran akuntansi”.

Hipotesisstatistik :

H0 :𝜇1 = 𝜇2

b. Menentukan hipotesis alternatif (Ha)

Hipotesis alternatif (Ha) penelitian yakni “Terdapat

perbedaanmotivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol dalam pembelajaran akuntansi”.

Hipotesisstatistik :

Ha :𝜇1 ≠ 𝜇2

c. Uji signifikasinsi (uji t)

Setelah hipotesis (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) ditentukan,

maka langkah selanjutnya adalah mencari besarnya t hitung dengan

mempergunakan rumus distribusi student (t). Uji t yang dipergunakan

dalam pengolahan data penelitian adalah uji t untuk dua sampel besar

yang satusama lain tidaksalingberhubungan (independent sample).

Nilai t hitung diperoleh dengan mempergunakan rumus sebagai

berikut:

𝑡 =𝑀1 − 𝑀2

𝑆𝐸𝑀1−𝑀2

Adapunproseduranalisisnyayaknisebagaiberikut (Kariadinatadan

Abdurahman,2012:237):

1) Menentukannilai M1 (mean variabel 1)

2) Menentukannilai M2(mean variabel 2)

3) Menentukanstandardeviasivariabel 1 (SD1)

4) Menentukanstandardeviasivariabel 2 (SD2)

5) Menentukannilaistandarerror mean variabel 1 dan 2 denganrumus:

77

Nandina Endah Maulani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK AKUTANSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUTANSI PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SEMi= 𝑆𝐷𝑖

𝑛𝑖−1

6) Mencarinilaistandar errorperbedaanantara mean variabel 1 dan 2

denganrumus:

𝑆𝐸𝑀1−𝑀2= 𝑆𝐸𝑀1

2 + 𝑆𝐸𝑀2

2

7) Masukannilai-nilai yang

telahdihitungpadalangkahsebelumnyakedalamrumusuji t

untukmencarinilaithitung.

8) Mencarinilaittabeldenganderajatkebebasan (db) = n1 + n2 – 2

9) Membandingkannilaithitungdanttabeluntukkemudianditentukanpeneri

maanataupenolakanhipotesisdengankriteriauji:

Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Haditolakyang artinya

bahwa “tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol dalam pembelajaran akuntansi”.

Jika besarnya t hitung ≥ t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima,

yang artinya bahwa “terdapat perbedaan motivasi belajar siswa

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam pembelajaran

akuntansi”.