bab iii metodologi penelitian a. 1.. bab 3.pdf · gaya kepemimpinan (x1) menurut thoha (dalam teguh...

18
49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan bulan April 2017 sampai dengan bulan Agustus 2018 hingga tercukupi kebutuhan dana dan informasi. Peneliti ini dilaksanakan secara bertahap diambil dengan pra survey mulai dari pendahuluan, pengajuan proposal, pengajuan surat izin, konsultasi, dan pembuatan kuesioner dan pengolahan data penyusunan skripsi. 2. Tempat Penelitian Dalam penyusunan proposal ini, penulis mengadakan penelitian di PT. Bukit Asam (PERSERO) Tbk, Kantor Menara Kadin, Jln. Hj. R, Rasuna Said kav.2-3 Blok X-5, Kuningan Timur., Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta 122950. B. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan kerangka kerja yang diperlukan untuk memperoleh informasi untuk menjawab pertanyaan dalam riset. Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini ialah menggunakan penelitian kausal. Kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen (Sugiyono, 2012). Dalam hal ini penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel X yaitu gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap variabel Y yaitu kinerja karyawan pada PT. Bukit Asam. http://digilib.mercubuana.ac.id/

Upload: others

Post on 28-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 1.. Bab 3.pdf · Gaya Kepemimpinan (X1) Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011), ... Variabel Dimensi Indikator Skala Gaya Kepemimpinan

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan bulan April 2017 sampai dengan bulan Agustus

2018 hingga tercukupi kebutuhan dana dan informasi. Peneliti ini

dilaksanakan secara bertahap diambil dengan pra survey mulai dari

pendahuluan, pengajuan proposal, pengajuan surat izin, konsultasi, dan

pembuatan kuesioner dan pengolahan data penyusunan skripsi.

2. Tempat Penelitian

Dalam penyusunan proposal ini, penulis mengadakan penelitian di PT.

Bukit Asam (PERSERO) Tbk, Kantor Menara Kadin, Jln. Hj. R, Rasuna Said

kav.2-3 Blok X-5, Kuningan Timur., Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus

Ibu Kota Jakarta 122950.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan kerangka kerja yang diperlukan untuk

memperoleh informasi untuk menjawab pertanyaan dalam riset. Desain

penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini ialah menggunakan

penelitian kausal. Kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat dimana

variabel independen mempengaruhi variabel dependen (Sugiyono, 2012).

Dalam hal ini penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara

variabel X yaitu gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap variabel

Y yaitu kinerja karyawan pada PT. Bukit Asam.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 1.. Bab 3.pdf · Gaya Kepemimpinan (X1) Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011), ... Variabel Dimensi Indikator Skala Gaya Kepemimpinan

50

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel

Berdasarkan judul penelitian yang diambil penulis yaitu “Pengaruh

Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan”.

Maka penulis mendefinisikan masing-masing variabel dan membuat

operasional variabel.

1. Definisi Variabel

Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu, dua variabel

independen dan satu variabel dependen. Variabel independen adalah tipe

variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel

dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel

independen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah gaya

kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2) sedangkan variabel

dependen pada makalah ini adalah kinerja karyawan (Y).Definis variabel

yang peneliti teliti adalah sebagai berikut:

1) Variabel bebas (Independen variable)

Menurut Sugiyono (2014) variabel bebas atau variabel eksogen adalah

variabel yang mempengaruhi variabel lain atau menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen, namun tidak

dipengaruhi oleh variabel sebelumnya. Variabel bebas dalam peneliti ini

adalah:

a. Gaya Kepemimpinan (X1)

Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011),

gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan oleh seorang

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 1.. Bab 3.pdf · Gaya Kepemimpinan (X1) Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011), ... Variabel Dimensi Indikator Skala Gaya Kepemimpinan

51

pemimpin dalam mempengaruhi bawahan agar mau melaksanakan

tugas dan kewajibannya sesuai dengan yang diharapkan agar tercapai

tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

b. Budaya Organisasi (X2)

Menurut Siswadi (2012) budaya organisasi adalah norma, keyakinan,

sikap dan filosofi organisasi. Kebudayaan adalah suatu sistem nilai,

keyakinan dan norma-norma yang unik yang dimiliki secara bersama

oleh anggota suatu organisasi. Kebudayaan juga menjadi suatu

penyebab penting bagi keefektifan organisasi itu sendiri.

2) Variabel Terikat (Dependent variable)

Variabel teririkat (Dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi,

akibat adanya variabel bebas. Dikatakan sebagai variabel terikat karena

variabel terikat dipengaruhi oleh variabel indpenden. Variabel dependen

disebut juga dengan variabel terikat, variabel output, konsekuen, variabel

tergantung, kriteria, variabel berpengaruh, dan variabel evek.

a. Kinerja Karyawan (Y)

Menurut Rivai dalam Muhammad Sandy, 2015 bahwa kinerja

karyawan atau prestasi kerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan

seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam

melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan

seperti standar hasil kerja, target, atau sasaran atau kriteria yang

telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 1.. Bab 3.pdf · Gaya Kepemimpinan (X1) Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011), ... Variabel Dimensi Indikator Skala Gaya Kepemimpinan

52

2. Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah adalah konsep-konsep yang

berupa kerangka menjadi kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala

yang dapat diamati, dan dapat diuji kebenarannya oleh orang lain. Maksud

dari definisi operasional adalah untuk memberikan batasan dan penjelasan

mengenai variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel Gaya Kepemimpinan Variabel Dimensi Indikator Skala

Gaya

Kepemimpinan

Direktif 1. Karyawan tau apa yang

diharapkan pemimpin

dari mereka.

2. Pengarahan khusus dari

pemimpin

Ordinal

Supportive 3. Mampu menciptakan

suasana kerja yang

kondusif.

4. Memperhatikan

kesejahteraan

karyawan.

Ordinal

Partisipatif 5. Memberikan kebebasan

berpendapat

6. Mempertimbangkan

saran.

Ordinal

Kepemimpinan

Berorientasi

pada Prestasi

7. Menetapkan tujuan.

8. Memperlihatkan

kepercayaan bahwa

karyawan dapat

mencapai standar yang

tinggi.

Ordinal

Sumber : Robert House dalam Syamsul (2012)

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 1.. Bab 3.pdf · Gaya Kepemimpinan (X1) Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011), ... Variabel Dimensi Indikator Skala Gaya Kepemimpinan

53

Tabel 3.2

Definisi Operasional Budaya Organisasi

Variabel Dimensi Indikator Skala

Budaya

Organisasi

Inovasi dan

Pengambilan

Resiko

1. Bersikap inovatif

2. Berani mengambil

resiko

Ordinal

Perhatian

Terhadap

Detail

3. Menyelesaikan tugas

dengan cepat dan

tepat.

4. Menyelesaikan tugas

dengan teliti

Ordinal

Orientasi Hasil 5. Pengembangan diri

untuk hasil yang

optimal.

Ordinal

Oriantasi

Kepada

Manusia

6. Mengerjakan

pekerjaan dengan

sungguh-sungguh

7. Aktif mengambil

kesempatan atau

peluang yang ada.

Ordinal

Orientasi Tim 8. Focus terhadap kerja

sama tim.

Ordinal

Sikap Agresif 9. Tuntutan agar berlaku

agresif dan bersaing.

Ordinal

Stabilitas

10. Mempertahankan

status segabai laan

dari pertumbuhan

atau inovasi.

Ordinal

Sumber : Robbins & Coulter (2010)

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 1.. Bab 3.pdf · Gaya Kepemimpinan (X1) Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011), ... Variabel Dimensi Indikator Skala Gaya Kepemimpinan

54

Tabel 3.3

Definisi Operasional Kinerja Karyawan Variabel Dimensi Indikator Skala

Kinerja Karyawan Quality 1. Ketelitian

2. Tepat waktu

3. Dapat diterima

Ordianal

Productivity 4. Kuantitas yang efektif

dan efisien.

Ordinal

Job knowledge 5. Mengetahui deskripsi

pekerjaan.

6. Tahu cara

meyelesaikan

pekerjaan.

Ordinal

Reality 7. Pekerjaan yang

diterima dengan baik.

8. Menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu.

Ordinal

Availability 9. Ketepatan waktu

10. Selalu hadir tepat

waktu.

Ordinal

Independence 11. Mampu bekerja sendiri. Ordinal

Sumber : Deassler (2011)

D. Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini

menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2009), skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan

diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat

berupa pernyataan atau pertanyaan. skala datanya skala interval.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 1.. Bab 3.pdf · Gaya Kepemimpinan (X1) Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011), ... Variabel Dimensi Indikator Skala Gaya Kepemimpinan

55

Tabel 3.4

Skala Likert

Jawaban Kode Skor

Sangat Sengtuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

E. Populasi dan Sampel penelitian

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2012) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Menurut Sukandarrumidi (2012), populasi merupakan

keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda nyata, abstrak, peristiwa

ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu

dan sama.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan kesatuan

yang mempunyai karakteristik yang sama dimana sampel dapat ditarik.

Populasi penelitian ini adalah 155 jumlah keseluruhan karyawan PT. Bukit

Asam.

2. Sampel Penelitian

a. Pengertian Sempel

Menurut Sugiyono (2012) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 1.. Bab 3.pdf · Gaya Kepemimpinan (X1) Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011), ... Variabel Dimensi Indikator Skala Gaya Kepemimpinan

56

Sukandarrumudi (2013), sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki

sifat-sifat yang sama dari obyek yang merupakan sumber data. Dapat

disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang kita

gunakan sebagai obyek riset kita, karena mampu mewakili populasi. Sampel

penelitian ini adalah 90 karyawan PT.Bukit Asam (Persero) Tbk Cabang

Jakarta Selatan dari jumlah keseluruhan 155 karyawan.

b. Penentuan Jumlah Sempel

Sempel penelitian ini menggunakan rumus slovin untuk menentukan

banyaknya sampel yang di perlukan penulis mengacu pada (Sanusi, 2011).

Rumus Slovin digunakan untuk menentukan ukuran sampel dari populasi

yang diketahui barikut adalah rumus digunakan.

Rumus :

𝒏 = 𝑵/(𝟏 + 𝑵𝒆𝟐)

𝒏 =𝟏𝟓𝟓

𝟏 + 𝟏𝟓𝟓(𝟎, 𝟎𝟕)𝟐

𝒏 =𝟏𝟓𝟓

𝟏, 𝟕𝟓𝟗𝟓

𝒏 = 𝟖𝟖, 𝟎𝟗𝟑𝟐𝟎𝟖𝟑 (𝒅𝒊𝒃𝒖𝒍𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝟗𝟎)

Keterangan:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran Populasi

e = Eror Tolerance

Hasil dari jumlah pengambilam sampel yang didapat menurut rumus

slovin adalah 90 responden pada karyawan PT.Bukit Asam (Persero) Tbk

Cabang Jakarta Selatan.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 1.. Bab 3.pdf · Gaya Kepemimpinan (X1) Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011), ... Variabel Dimensi Indikator Skala Gaya Kepemimpinan

57

c. Metode Sampling

Metode pengambilan sampel menggunakan teknik pengambilan

sampel menggunakan teknik non probability sampling. Non probability

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang

yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih anggota sampel.

Teknik non probality sampling ini meliputi, sampel sistematis, kuota,

convenience sampling, purposive,jenuh, dan snowball (Sugiono, 2013).

Teknik non probality sampling yang di gunakan dalam penelitian ini

adalah convenience sampling ini informasi akan dikumpulkan dari anggota

populasi yang dapat ditemui dilokasi penelitian dan bersedia unuk

memberikan informasi tersebut untuk mengisi kuesioner. Pada penarikan

sampel ini, peneliti mempunyai kebebasan untuk memilih siapapun penelitian

yang ditemukan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan metode pengumpulan data penelitian lapangan (field

research). Penelitian lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi yang

terjadi.

Instrument pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner.

Kuesioner merupakan instrument pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013).

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 1.. Bab 3.pdf · Gaya Kepemimpinan (X1) Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011), ... Variabel Dimensi Indikator Skala Gaya Kepemimpinan

58

G. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi 2 jenis data, yaitu

data primer dan sekunder. Dimana kedua jenis data tersebut akan digunakan

lebih lanjut sebagai pengolahan data demi menjawab permasalahn dan tujuan

pada penelitian ini.

a. Data Primer

Merupanka data asli yang didapat atau dikumpulkan dengan melalui

teknik penyebaran kuesioner kepada responden. Hasil data pada kuesioner

akan digunakan lebih lanjut untuk dilakukan pengolahan pada sofrware yang

mendukung dalam penelitian.

b. Data Sekunder

Adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara

atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada,

atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara

umum. Dengan kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan

cara berkunjung ke perpustakaan, pusat kajian, pusat arsip atau membaca

banyak buku yang berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini,

penulis menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui meminta data

kepada perusahaan.

H. Metode Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis

data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 1.. Bab 3.pdf · Gaya Kepemimpinan (X1) Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011), ... Variabel Dimensi Indikator Skala Gaya Kepemimpinan

59

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013).

Dalam penelitian ini, analisis deskriptif merupakan analisis yang

memaparkan/mendiskriptifkan karakteristik responden atau subyek dari

penelitian dan karakteristik jawaban dari responden.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya

kuesioner yang digunakan untuk penelitian. Instrumen yang reliabel belum

tentu valid (Sugiyono, 2012). Uji validitas diperoleh dengan cara

mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel,

kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis dengan taraf

signifikan 0,05. Bila r hitung > r tabel maka pernyataan atau indikator

tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka

pernyataan atau indikator yang digunakan dinyatakan tidak valid.

𝒓𝒙𝒚 =𝑵𝒙𝒚 − (𝒙)(𝒚)

√(𝑵𝒙𝟐 − (𝒙)𝟐)(𝑵𝒚𝟐 − (𝒚)𝟐)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y

𝛴xy = jumlah perkalian variabel x dan y

𝛴x 2 = jumlah nilai x kudrat

𝛴y 2 = jumlah nilai y kuadrat

(𝛴x)2 = jumlah nilai x dikuadratkan

(𝛴y)2 = jumlah nilai y dikuadratkan

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 1.. Bab 3.pdf · Gaya Kepemimpinan (X1) Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011), ... Variabel Dimensi Indikator Skala Gaya Kepemimpinan

60

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran yang menujukkan bahwa alat ukur yang

digunakan dalam penelitian keperilakukan mempunyai keandalan sebagai alat

ukur, diantaranya di ukur melalui konsistensi hasil pengukuran dari waktu ke

waktu jika fenomena yang diukur tidak berubah. Reabilitas yang tinggi

menunjukkan bahwa indikator-indikator yang digunakan mempunyai

konsistensi tinggi dalam mengukur variabel latennya. Reliabilitas secara

umum dikatakan adanya konsistensi disetiap kali pengukuran dilakukan pada

hal yang sama, namun dalam waktu yang berbeda. Reliabilitas berkonsentrasi

pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya. Dalam penulisan skripsi ini,

peneliti menggunakan program SPSS untuk mengukur tingkat reliabilitas

data, menggunakan rumus Cronbach’s Alpha dengan ketentuan bahwa suatu

butir pernyataan mempunya reliabilitas jika nilai Cronbach’s Alpha positif

dan tidak boleh negatif. Nilai Cronbach’s Alpha hasil perhitungan ≥ dari 0,6.

𝒓𝟏𝟏 = 𝒏

𝒏 − 𝟏(𝟏 −

𝟐𝒕

𝟐𝒕)

Keterangan:

𝑟11 = relebilitas yang dicari

𝑛 = jumlah item pertanyaan yang diuji

𝛴σt2 = jumlah varians item tiap-tiap skor

σt2 = varians total

Perhitungan koefisien reliabilitas baik terhadap seluruh item pada

setiap alat ukur maupun terhadap item-item pada setiap aspek. Kesimpulan

mengenai tinggi rendahnya reliabilitas aspek maupun alat ukur menggunakan

kriteria sebagai berikut (Kaplan & Saccuzo, 2012).

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 1.. Bab 3.pdf · Gaya Kepemimpinan (X1) Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011), ... Variabel Dimensi Indikator Skala Gaya Kepemimpinan

61

1. 0,00 – 0,19 : tidak reliabel

2. 0,20 – 0,39 : kurang reliabel

3. 0,40 – 0,69 : cukup reliabel

4. 0,70 – 0,89 : reliabel

5. 0,90 – 1,00 : sangat reliabel

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menetapkan angka reliabilitas

minimal 0,40 sebagai syarat kecukupan reliabilitas alat ukur penelitian.

3. Uji Asumsi Klasik

Dalam analisis ini terdapat beberapa asumsi klasik yang harus

dipenuhi. Pengujian asumsi regresi linear klasik akan diuraikan dalam uraian

berikut:

a. Uji Normalitas

bertujuan untuk mengkaji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011). Variabel ini tidak

terukur,sehingga pengujian kenormalan data dilakukan terhadap variabel

terikat (Y) yang merupakan manifestasi dari kekeliruan pengukuran.

Pengujian asumsi normalitas menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov;

yi : pengamatan ke-i, i = 1, 2, ..., n

Sn(yi) : fungsi distribusi kumulatif observasi

Jika f (D) merupakan p-value dari statistik Kolmogorov-Smirnov D

yang mengikuti distribusi normal baku, maka data dikatakan berasal dari

populasi yang berdistribusi normal jika p-value > taraf signifikansi 5%.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 1.. Bab 3.pdf · Gaya Kepemimpinan (X1) Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011), ... Variabel Dimensi Indikator Skala Gaya Kepemimpinan

62

b. Uji Multikolinearitas,

yaitu pengujian apakah model regresi ditemukan adanya korelasi

antar variabel independen (Ghozali, 2011). Asumsi model regresi linear

berganda mensyaratkan tidak adanya hubungan kombinasi linear antara

variabel bebas yang satu dengan yang lainnya. Pengujian multikolinearitas

dengan menggunakan Variance Influence Factor (VIF), bila nilai VIF kecil

dari 10, tidak terdapat multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas,

yang bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual satu pengatan ke pengamatan yang lain

(Ghozali, 2011). Apabila sebaran data terlihat acak, tidak mengkuti suatu pola

tertentu seperti mengumpul, menyempit dan kemudian melebar, dapat

disimpulkan bahwa dalam data pengamatan bersifat heterokedastisitas. Model

regresi yang diinginkan adalah homomedastisitas atau yang tidak terjadi

problem heterokedastisitas.

Setelah melewati serangkaian pengujian, baik pengujian model

persamaan regresi yang dihasilkan maupun pemenuhan asumsi regresi linear

klasik, persamaan regresi yang dihasilkan baru dapat divalidasi dan perolehan

koefisien regresi dapat diinterpretasi seperti halnya interpretasi pada

koefisien korelasi sebagai berikut (Kaplan & Saccuzo, 2012):

1. 0,00 – 0,19 : pengaruh sangat lemah dan dapat diabaikan; 2. 0,20 – 0,39 : pengaruh kecil; 3. 0,40 – 0,69 : pengaruh moderat/agak kuat; 4. 0,70 – 0,89 : pengaruh kuat; 5. 0,90 – 1,00 : pengaruh sangat kuat.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 1.. Bab 3.pdf · Gaya Kepemimpinan (X1) Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011), ... Variabel Dimensi Indikator Skala Gaya Kepemimpinan

63

4. Uji Regresi Linear Berganda

Sugiyono (2010) analisis regresi linier berganda digunakan sebagai

analisis statistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-

variebel yang berpengaruh dari variabel ndependen (Gaya Kepemimpinan dan

Budaya Organisasi) terhadap variabel dependen (Kinerja Karyawan). Analisis

Linear Berganda bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai

yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Adapun rumus regresi linear berganda sebagai berikut:

𝑌′ = 𝑎 + 𝑏1𝑥1+𝑏2𝑥2+, , , , +𝑏𝑛𝑥𝑛 Keterangan:

Y’ = Variabel Kinerja Karyawan (nilai yang diprediksikan)

X1 = Variabel Gaya Kepemimpinan

X2 = Variabel Budaya Organisasi

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

5. Uji Hipotesis

a. Uji Simultan F

Uji simultan F merupakan pengujian hubungan regresi secara simultan

yang bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen

bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen. Apabila hasil dari uji F adalah signifikan atau P value ≤ 0,05 maka

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 1.. Bab 3.pdf · Gaya Kepemimpinan (X1) Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011), ... Variabel Dimensi Indikator Skala Gaya Kepemimpinan

64

hubungan antar variabel bebas adalah signifikan mempengaruhi variabel

terikat dan model regresi yang digunakan dianggap layak uji.

𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 =𝑹𝟐/𝑲

(𝟏 − 𝑹𝟐)/(𝒏 − 𝒌 − 𝟏)

Dimana:

𝑅2 = Koefisien determinasi gabungan

n = Jumlah variabel independen

k = Jumlah sampel

Kriteria Pengambilan Keputusan:

a) 𝐻0 ditolak jika 𝐹𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑠𝑡𝑖𝑘 < 0,05 atau 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

b) 𝐻0 diterima jika 𝐹𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑠𝑡𝑖𝑘 > 0,05 atau 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

b. Uji Koefisien Determinasi (R2 )

Uji ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan

variabel independen menjelaskan variabel dependen dengan melihat besarnya

koefisien determinasi totalnya (R2). Adjusted R square adalah R square yang

telah disesuaikan nilai ini selalu lebih kecil dari R square dari angka ini bisa

memiliki harga negatif, bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua variabel

bebas digunakan Adjusted R square (R2) sebagai koefisien determinasi

(Priyatno, 2008).

Koefisien determinasi (R2) pada dasarnya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-

variabel dependent amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel dependen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 1.. Bab 3.pdf · Gaya Kepemimpinan (X1) Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011), ... Variabel Dimensi Indikator Skala Gaya Kepemimpinan

65

untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar

penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel

independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel

independen, maka R2 pasti menungkat tidak peduli apakah variabel tersebut

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu

banyak peneliti mengajukan untuk menggunakan nilai usted R square (R2)

dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam

model (Ghozali, 2013). Koefisien Determinasi (R2) pada intinya untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan sebuah model menerangkan variasi

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen sangat terbatas.

Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel dependen (Ghozali, 2012).

c. Uji Parsial (uji t)

Menurut Ghozali (2013), uji statistik t pada dasarnya menunjukan

seberapa jauh pegaruh satu variable penjelasan atau independen secara

individual dalam menerangkan variasi variable dependen. Apakah pengujian

ini bertujuan untuk meguji pengaruh variabel independen (gaya

kepemimpinan dan budaya organisasi) terhadap variabel dependen (kinerja

karyawan) secara terpisah atau pun bersama-sama. Dasar pengambilan

keputusan. Berdasarkan perbandingan t hitung dengan table.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 1.. Bab 3.pdf · Gaya Kepemimpinan (X1) Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011), ... Variabel Dimensi Indikator Skala Gaya Kepemimpinan

66

a) jika probabilitas > 0,05, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝐻𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘

b) jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima

http://digilib.mercubuana.ac.id/