bab iii metodologi penelitian a. 1.. bab 3.pdf · gaya kepemimpinan (x1) menurut thoha (dalam teguh...
TRANSCRIPT
49
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan bulan April 2017 sampai dengan bulan Agustus
2018 hingga tercukupi kebutuhan dana dan informasi. Peneliti ini
dilaksanakan secara bertahap diambil dengan pra survey mulai dari
pendahuluan, pengajuan proposal, pengajuan surat izin, konsultasi, dan
pembuatan kuesioner dan pengolahan data penyusunan skripsi.
2. Tempat Penelitian
Dalam penyusunan proposal ini, penulis mengadakan penelitian di PT.
Bukit Asam (PERSERO) Tbk, Kantor Menara Kadin, Jln. Hj. R, Rasuna Said
kav.2-3 Blok X-5, Kuningan Timur., Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus
Ibu Kota Jakarta 122950.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan kerangka kerja yang diperlukan untuk
memperoleh informasi untuk menjawab pertanyaan dalam riset. Desain
penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini ialah menggunakan
penelitian kausal. Kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat dimana
variabel independen mempengaruhi variabel dependen (Sugiyono, 2012).
Dalam hal ini penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara
variabel X yaitu gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap variabel
Y yaitu kinerja karyawan pada PT. Bukit Asam.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Berdasarkan judul penelitian yang diambil penulis yaitu “Pengaruh
Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan”.
Maka penulis mendefinisikan masing-masing variabel dan membuat
operasional variabel.
1. Definisi Variabel
Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu, dua variabel
independen dan satu variabel dependen. Variabel independen adalah tipe
variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel
dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel
independen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah gaya
kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2) sedangkan variabel
dependen pada makalah ini adalah kinerja karyawan (Y).Definis variabel
yang peneliti teliti adalah sebagai berikut:
1) Variabel bebas (Independen variable)
Menurut Sugiyono (2014) variabel bebas atau variabel eksogen adalah
variabel yang mempengaruhi variabel lain atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen, namun tidak
dipengaruhi oleh variabel sebelumnya. Variabel bebas dalam peneliti ini
adalah:
a. Gaya Kepemimpinan (X1)
Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011),
gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan oleh seorang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
pemimpin dalam mempengaruhi bawahan agar mau melaksanakan
tugas dan kewajibannya sesuai dengan yang diharapkan agar tercapai
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
b. Budaya Organisasi (X2)
Menurut Siswadi (2012) budaya organisasi adalah norma, keyakinan,
sikap dan filosofi organisasi. Kebudayaan adalah suatu sistem nilai,
keyakinan dan norma-norma yang unik yang dimiliki secara bersama
oleh anggota suatu organisasi. Kebudayaan juga menjadi suatu
penyebab penting bagi keefektifan organisasi itu sendiri.
2) Variabel Terikat (Dependent variable)
Variabel teririkat (Dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi,
akibat adanya variabel bebas. Dikatakan sebagai variabel terikat karena
variabel terikat dipengaruhi oleh variabel indpenden. Variabel dependen
disebut juga dengan variabel terikat, variabel output, konsekuen, variabel
tergantung, kriteria, variabel berpengaruh, dan variabel evek.
a. Kinerja Karyawan (Y)
Menurut Rivai dalam Muhammad Sandy, 2015 bahwa kinerja
karyawan atau prestasi kerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan
seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan
seperti standar hasil kerja, target, atau sasaran atau kriteria yang
telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
2. Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah adalah konsep-konsep yang
berupa kerangka menjadi kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala
yang dapat diamati, dan dapat diuji kebenarannya oleh orang lain. Maksud
dari definisi operasional adalah untuk memberikan batasan dan penjelasan
mengenai variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel Gaya Kepemimpinan Variabel Dimensi Indikator Skala
Gaya
Kepemimpinan
Direktif 1. Karyawan tau apa yang
diharapkan pemimpin
dari mereka.
2. Pengarahan khusus dari
pemimpin
Ordinal
Supportive 3. Mampu menciptakan
suasana kerja yang
kondusif.
4. Memperhatikan
kesejahteraan
karyawan.
Ordinal
Partisipatif 5. Memberikan kebebasan
berpendapat
6. Mempertimbangkan
saran.
Ordinal
Kepemimpinan
Berorientasi
pada Prestasi
7. Menetapkan tujuan.
8. Memperlihatkan
kepercayaan bahwa
karyawan dapat
mencapai standar yang
tinggi.
Ordinal
Sumber : Robert House dalam Syamsul (2012)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
Tabel 3.2
Definisi Operasional Budaya Organisasi
Variabel Dimensi Indikator Skala
Budaya
Organisasi
Inovasi dan
Pengambilan
Resiko
1. Bersikap inovatif
2. Berani mengambil
resiko
Ordinal
Perhatian
Terhadap
Detail
3. Menyelesaikan tugas
dengan cepat dan
tepat.
4. Menyelesaikan tugas
dengan teliti
Ordinal
Orientasi Hasil 5. Pengembangan diri
untuk hasil yang
optimal.
Ordinal
Oriantasi
Kepada
Manusia
6. Mengerjakan
pekerjaan dengan
sungguh-sungguh
7. Aktif mengambil
kesempatan atau
peluang yang ada.
Ordinal
Orientasi Tim 8. Focus terhadap kerja
sama tim.
Ordinal
Sikap Agresif 9. Tuntutan agar berlaku
agresif dan bersaing.
Ordinal
Stabilitas
10. Mempertahankan
status segabai laan
dari pertumbuhan
atau inovasi.
Ordinal
Sumber : Robbins & Coulter (2010)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
Tabel 3.3
Definisi Operasional Kinerja Karyawan Variabel Dimensi Indikator Skala
Kinerja Karyawan Quality 1. Ketelitian
2. Tepat waktu
3. Dapat diterima
Ordianal
Productivity 4. Kuantitas yang efektif
dan efisien.
Ordinal
Job knowledge 5. Mengetahui deskripsi
pekerjaan.
6. Tahu cara
meyelesaikan
pekerjaan.
Ordinal
Reality 7. Pekerjaan yang
diterima dengan baik.
8. Menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu.
Ordinal
Availability 9. Ketepatan waktu
10. Selalu hadir tepat
waktu.
Ordinal
Independence 11. Mampu bekerja sendiri. Ordinal
Sumber : Deassler (2011)
D. Pengukuran Variabel
Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini
menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2009), skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat
berupa pernyataan atau pertanyaan. skala datanya skala interval.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
Tabel 3.4
Skala Likert
Jawaban Kode Skor
Sangat Sengtuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
E. Populasi dan Sampel penelitian
1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2012) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Menurut Sukandarrumidi (2012), populasi merupakan
keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda nyata, abstrak, peristiwa
ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu
dan sama.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan kesatuan
yang mempunyai karakteristik yang sama dimana sampel dapat ditarik.
Populasi penelitian ini adalah 155 jumlah keseluruhan karyawan PT. Bukit
Asam.
2. Sampel Penelitian
a. Pengertian Sempel
Menurut Sugiyono (2012) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
Sukandarrumudi (2013), sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki
sifat-sifat yang sama dari obyek yang merupakan sumber data. Dapat
disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang kita
gunakan sebagai obyek riset kita, karena mampu mewakili populasi. Sampel
penelitian ini adalah 90 karyawan PT.Bukit Asam (Persero) Tbk Cabang
Jakarta Selatan dari jumlah keseluruhan 155 karyawan.
b. Penentuan Jumlah Sempel
Sempel penelitian ini menggunakan rumus slovin untuk menentukan
banyaknya sampel yang di perlukan penulis mengacu pada (Sanusi, 2011).
Rumus Slovin digunakan untuk menentukan ukuran sampel dari populasi
yang diketahui barikut adalah rumus digunakan.
Rumus :
𝒏 = 𝑵/(𝟏 + 𝑵𝒆𝟐)
𝒏 =𝟏𝟓𝟓
𝟏 + 𝟏𝟓𝟓(𝟎, 𝟎𝟕)𝟐
𝒏 =𝟏𝟓𝟓
𝟏, 𝟕𝟓𝟗𝟓
𝒏 = 𝟖𝟖, 𝟎𝟗𝟑𝟐𝟎𝟖𝟑 (𝒅𝒊𝒃𝒖𝒍𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝟗𝟎)
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran Populasi
e = Eror Tolerance
Hasil dari jumlah pengambilam sampel yang didapat menurut rumus
slovin adalah 90 responden pada karyawan PT.Bukit Asam (Persero) Tbk
Cabang Jakarta Selatan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
c. Metode Sampling
Metode pengambilan sampel menggunakan teknik pengambilan
sampel menggunakan teknik non probability sampling. Non probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih anggota sampel.
Teknik non probality sampling ini meliputi, sampel sistematis, kuota,
convenience sampling, purposive,jenuh, dan snowball (Sugiono, 2013).
Teknik non probality sampling yang di gunakan dalam penelitian ini
adalah convenience sampling ini informasi akan dikumpulkan dari anggota
populasi yang dapat ditemui dilokasi penelitian dan bersedia unuk
memberikan informasi tersebut untuk mengisi kuesioner. Pada penarikan
sampel ini, peneliti mempunyai kebebasan untuk memilih siapapun penelitian
yang ditemukan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan metode pengumpulan data penelitian lapangan (field
research). Penelitian lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi yang
terjadi.
Instrument pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner.
Kuesioner merupakan instrument pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
G. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi 2 jenis data, yaitu
data primer dan sekunder. Dimana kedua jenis data tersebut akan digunakan
lebih lanjut sebagai pengolahan data demi menjawab permasalahn dan tujuan
pada penelitian ini.
a. Data Primer
Merupanka data asli yang didapat atau dikumpulkan dengan melalui
teknik penyebaran kuesioner kepada responden. Hasil data pada kuesioner
akan digunakan lebih lanjut untuk dilakukan pengolahan pada sofrware yang
mendukung dalam penelitian.
b. Data Sekunder
Adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara
atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada,
atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara
umum. Dengan kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan
cara berkunjung ke perpustakaan, pusat kajian, pusat arsip atau membaca
banyak buku yang berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini,
penulis menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui meminta data
kepada perusahaan.
H. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013).
Dalam penelitian ini, analisis deskriptif merupakan analisis yang
memaparkan/mendiskriptifkan karakteristik responden atau subyek dari
penelitian dan karakteristik jawaban dari responden.
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya
kuesioner yang digunakan untuk penelitian. Instrumen yang reliabel belum
tentu valid (Sugiyono, 2012). Uji validitas diperoleh dengan cara
mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel,
kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis dengan taraf
signifikan 0,05. Bila r hitung > r tabel maka pernyataan atau indikator
tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka
pernyataan atau indikator yang digunakan dinyatakan tidak valid.
𝒓𝒙𝒚 =𝑵𝒙𝒚 − (𝒙)(𝒚)
√(𝑵𝒙𝟐 − (𝒙)𝟐)(𝑵𝒚𝟐 − (𝒚)𝟐)
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y
𝛴xy = jumlah perkalian variabel x dan y
𝛴x 2 = jumlah nilai x kudrat
𝛴y 2 = jumlah nilai y kuadrat
(𝛴x)2 = jumlah nilai x dikuadratkan
(𝛴y)2 = jumlah nilai y dikuadratkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ukuran yang menujukkan bahwa alat ukur yang
digunakan dalam penelitian keperilakukan mempunyai keandalan sebagai alat
ukur, diantaranya di ukur melalui konsistensi hasil pengukuran dari waktu ke
waktu jika fenomena yang diukur tidak berubah. Reabilitas yang tinggi
menunjukkan bahwa indikator-indikator yang digunakan mempunyai
konsistensi tinggi dalam mengukur variabel latennya. Reliabilitas secara
umum dikatakan adanya konsistensi disetiap kali pengukuran dilakukan pada
hal yang sama, namun dalam waktu yang berbeda. Reliabilitas berkonsentrasi
pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya. Dalam penulisan skripsi ini,
peneliti menggunakan program SPSS untuk mengukur tingkat reliabilitas
data, menggunakan rumus Cronbach’s Alpha dengan ketentuan bahwa suatu
butir pernyataan mempunya reliabilitas jika nilai Cronbach’s Alpha positif
dan tidak boleh negatif. Nilai Cronbach’s Alpha hasil perhitungan ≥ dari 0,6.
𝒓𝟏𝟏 = 𝒏
𝒏 − 𝟏(𝟏 −
𝟐𝒕
𝟐𝒕)
Keterangan:
𝑟11 = relebilitas yang dicari
𝑛 = jumlah item pertanyaan yang diuji
𝛴σt2 = jumlah varians item tiap-tiap skor
σt2 = varians total
Perhitungan koefisien reliabilitas baik terhadap seluruh item pada
setiap alat ukur maupun terhadap item-item pada setiap aspek. Kesimpulan
mengenai tinggi rendahnya reliabilitas aspek maupun alat ukur menggunakan
kriteria sebagai berikut (Kaplan & Saccuzo, 2012).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
1. 0,00 – 0,19 : tidak reliabel
2. 0,20 – 0,39 : kurang reliabel
3. 0,40 – 0,69 : cukup reliabel
4. 0,70 – 0,89 : reliabel
5. 0,90 – 1,00 : sangat reliabel
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menetapkan angka reliabilitas
minimal 0,40 sebagai syarat kecukupan reliabilitas alat ukur penelitian.
3. Uji Asumsi Klasik
Dalam analisis ini terdapat beberapa asumsi klasik yang harus
dipenuhi. Pengujian asumsi regresi linear klasik akan diuraikan dalam uraian
berikut:
a. Uji Normalitas
bertujuan untuk mengkaji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011). Variabel ini tidak
terukur,sehingga pengujian kenormalan data dilakukan terhadap variabel
terikat (Y) yang merupakan manifestasi dari kekeliruan pengukuran.
Pengujian asumsi normalitas menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov;
yi : pengamatan ke-i, i = 1, 2, ..., n
Sn(yi) : fungsi distribusi kumulatif observasi
Jika f (D) merupakan p-value dari statistik Kolmogorov-Smirnov D
yang mengikuti distribusi normal baku, maka data dikatakan berasal dari
populasi yang berdistribusi normal jika p-value > taraf signifikansi 5%.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
b. Uji Multikolinearitas,
yaitu pengujian apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel independen (Ghozali, 2011). Asumsi model regresi linear
berganda mensyaratkan tidak adanya hubungan kombinasi linear antara
variabel bebas yang satu dengan yang lainnya. Pengujian multikolinearitas
dengan menggunakan Variance Influence Factor (VIF), bila nilai VIF kecil
dari 10, tidak terdapat multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas,
yang bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengatan ke pengamatan yang lain
(Ghozali, 2011). Apabila sebaran data terlihat acak, tidak mengkuti suatu pola
tertentu seperti mengumpul, menyempit dan kemudian melebar, dapat
disimpulkan bahwa dalam data pengamatan bersifat heterokedastisitas. Model
regresi yang diinginkan adalah homomedastisitas atau yang tidak terjadi
problem heterokedastisitas.
Setelah melewati serangkaian pengujian, baik pengujian model
persamaan regresi yang dihasilkan maupun pemenuhan asumsi regresi linear
klasik, persamaan regresi yang dihasilkan baru dapat divalidasi dan perolehan
koefisien regresi dapat diinterpretasi seperti halnya interpretasi pada
koefisien korelasi sebagai berikut (Kaplan & Saccuzo, 2012):
1. 0,00 – 0,19 : pengaruh sangat lemah dan dapat diabaikan; 2. 0,20 – 0,39 : pengaruh kecil; 3. 0,40 – 0,69 : pengaruh moderat/agak kuat; 4. 0,70 – 0,89 : pengaruh kuat; 5. 0,90 – 1,00 : pengaruh sangat kuat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
4. Uji Regresi Linear Berganda
Sugiyono (2010) analisis regresi linier berganda digunakan sebagai
analisis statistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-
variebel yang berpengaruh dari variabel ndependen (Gaya Kepemimpinan dan
Budaya Organisasi) terhadap variabel dependen (Kinerja Karyawan). Analisis
Linear Berganda bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai
yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Adapun rumus regresi linear berganda sebagai berikut:
𝑌′ = 𝑎 + 𝑏1𝑥1+𝑏2𝑥2+, , , , +𝑏𝑛𝑥𝑛 Keterangan:
Y’ = Variabel Kinerja Karyawan (nilai yang diprediksikan)
X1 = Variabel Gaya Kepemimpinan
X2 = Variabel Budaya Organisasi
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
5. Uji Hipotesis
a. Uji Simultan F
Uji simultan F merupakan pengujian hubungan regresi secara simultan
yang bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen. Apabila hasil dari uji F adalah signifikan atau P value ≤ 0,05 maka
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
hubungan antar variabel bebas adalah signifikan mempengaruhi variabel
terikat dan model regresi yang digunakan dianggap layak uji.
𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 =𝑹𝟐/𝑲
(𝟏 − 𝑹𝟐)/(𝒏 − 𝒌 − 𝟏)
Dimana:
𝑅2 = Koefisien determinasi gabungan
n = Jumlah variabel independen
k = Jumlah sampel
Kriteria Pengambilan Keputusan:
a) 𝐻0 ditolak jika 𝐹𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑠𝑡𝑖𝑘 < 0,05 atau 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
b) 𝐻0 diterima jika 𝐹𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑠𝑡𝑖𝑘 > 0,05 atau 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
b. Uji Koefisien Determinasi (R2 )
Uji ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan
variabel independen menjelaskan variabel dependen dengan melihat besarnya
koefisien determinasi totalnya (R2). Adjusted R square adalah R square yang
telah disesuaikan nilai ini selalu lebih kecil dari R square dari angka ini bisa
memiliki harga negatif, bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua variabel
bebas digunakan Adjusted R square (R2) sebagai koefisien determinasi
(Priyatno, 2008).
Koefisien determinasi (R2) pada dasarnya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-
variabel dependent amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel dependen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar
penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel
independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel
independen, maka R2 pasti menungkat tidak peduli apakah variabel tersebut
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu
banyak peneliti mengajukan untuk menggunakan nilai usted R square (R2)
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam
model (Ghozali, 2013). Koefisien Determinasi (R2) pada intinya untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan sebuah model menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen sangat terbatas.
Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen (Ghozali, 2012).
c. Uji Parsial (uji t)
Menurut Ghozali (2013), uji statistik t pada dasarnya menunjukan
seberapa jauh pegaruh satu variable penjelasan atau independen secara
individual dalam menerangkan variasi variable dependen. Apakah pengujian
ini bertujuan untuk meguji pengaruh variabel independen (gaya
kepemimpinan dan budaya organisasi) terhadap variabel dependen (kinerja
karyawan) secara terpisah atau pun bersama-sama. Dasar pengambilan
keputusan. Berdasarkan perbandingan t hitung dengan table.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
a) jika probabilitas > 0,05, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝐻𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘
b) jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima
http://digilib.mercubuana.ac.id/