bab iii metodologi penelitian 3.1 metode dan desain
TRANSCRIPT
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode dan Desain Penelitian
(Sugiyono (2011:6) “Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai
cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,
dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada
gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi
masalah dalam bidang pendidikan”. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode eksperimen dengan bentuk
desain eksperimen Pre-Experimental Design. bentuk One Group Pretest-Posttest
Design.
Penelitian dengan bentuk One Group Pretest-Posttest Design ini memiliki alur
penelitian yaitu kelas penelitian diberikan pretest kemudian diberikan perlakuan
(treatment) dengan menggunakan video sebagai media pembelajaran dan setelah
itu diberi posttest.
Secara sederhana desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest - Posttest Design
Pretest Treatment Posttest
O1 X O2
Keterangan :
O1 : Tes awal (pretest) dilakukan sebelum digunakannya media video sebagai
media pembelajaran.
X : Perlakuan (treatment) pembelajaran dengan menggunakan media video
sebagai media pembelajaran.
O2 : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya media video sebagai
pembelajaran.
19
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X
Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan SMKN 4 Bogor pada Kompetensi
Dasar Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC. Adapun teknik penentuan
sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sampling
purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel
penelitian ini yaitu siswa kelas X TKJ 2, Program Keahlian Teknik Komputer
Jaringan di SMKN 4 Bogor yang berjumlah 33 orang. Pemilihan sampel
berdasarkan pertimbangan bahwa kelas tersebut memiliki distribusi hasil belajar
yang variatif.
3.3 Variabel Penelitian
Pada penelitian ini variabel penelitian terdiri dari:
1. Variabel bebas (X)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini
variabel bebasnya adalah penggunaan media video sebagai media
pembelajaran.
2. Variabel terikat (Y)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya
adalah peningkatan penguasaan materi fungsi periferal dan instalasi PC.
3.4 Prosedur dan Alur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan tiga tahap, yaitu:
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi:
a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui
pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari metode, penggunaan
peralatan praktikum dan penggunaan media pembelajaran pada Standar
20
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
Kompetensi Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC di sekolah
tempat penelitian akan dilaksanakan.
b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat
mengenai permasalahan yang akan diteliti.
c. Mempelajari kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan materi
pembelajaran dalam penelitian untuk mengetahui tujuan dan kompetensi
dasar yang hendak dicapai.
d. Menentukan sampel penelitian.
e. Membuat dan menyusun kisi-kisi dan instrumen penelitian yaitu berupa
instrumen tes.
f. Melakukan uji coba instrumen penelitian.
g. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian dan kemudian menentukan
soal yang layak digunakan sebagai instrumen penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi:
a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui hasil belajar siswa
sebelum diberikan perlakuan.
b. Memberikan perlakuan yaitu dengan cara menggunakan video pembelajaran
sebagai media pembelajaran pada pokok bahasan yang dijadikan materi
pembelajaran dalam penelitian.
c. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah menggunakan video pembelajaran sebagai media pembelajaran.
3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
Pada tahapan ini kegiatan yang akan dilakukan antara lain:
a. Mengolah data hasil pretest dan posttest.
b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan
setelah diberi perlakuan untuk melihat dan menentukan apakah terdapat
peningkatan hasil belajar siswa setelah digunakan video pembelajaran
sebagai media pembelajaran.
c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan
data.
21
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
d. Membuat laporan penelitian.
Untuk lebih jelasnya, alur penelitian yang dilakukan dapat digambarkan
sebagai berikut:
Tahap Persiapan
Tes
Gambar 3.1 Diagram Alur Proses Penelitian
Studi Pendahuluan
Studi Literatur
Analisis Materi Pada KTSP
Penentuan Materi & Sampel
Penyusunan Instrumen Penelitian
Observasi
Uji Coba Instrumen
Pengolahan Data
Kesimpulan
Pembuatan Laporan
Tahap Pelaksanaan
Pertemuan 1
Pretest
Treatment
Post test
Pertemuan 3
Pretest
Treatment
Post test
Pertemuan 2
Pretest
Treatment
Post test
Tahap Akhir
22
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur
nilai variabel yang diteliti dan mengumpulkan data – data selama penelitian
dilakukan. Instrumen tes hasil belajar digunakan untuk pengambilan data hasil
belajar ranah kognitif sedangkan instrumen lembar observasi digunakan untuk
pengambilan data hasil belajar ranah afektif dan psikomotor.
3.5.1 Instrumen Tes
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar soal
pretest dan lembar soal posttest
1. Lembar soal pretest (tes awal sebelum mendapat perlakuan)
Soal – soal yang diberikan diambil dari bank soal yang sudah teruji validitas
dan realibilitasnya.
2. Lembar soal posttest (tes akhir setelah mendapat perlakuan)
Soal – soal yang diberikan diambil dari bank soal yang sudah teruji validitas
dan realibilitasnya.
3.5.2 Instrumen Observasi
Instrumen observasi pada penelitian ini digunakan untuk pengambilan data
sekunder penelitian yaitu hasil belajar ranah afektif dan psikomotor. Untuk
instrumen observasi tidak dilakukan uji coba instrumen terlebih dahulu. Instrumen
observasi yang digunakan adalah sebegai berikut:
a. Pengukuran Ranah Afektif
Tujuan dari pengukuran ranah afektif menurut Arikunto (2010:178) adalah:
1. Untuk mendapatkan umpan balik baik (feedback) bagi guru maupun siswa
sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan
program perbaikan (remedial program) bagi anak didiknya.
2. Untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai
yang antara lain diperlukan sebagai bahan bagi: perbaikan tingkah laku anak
didik, pemberian laporan kepada orang tua, dan penentuan lulus atau
tidaknya anak didik.
23
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
3. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar-mengajar yang tepat,
sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta karakteristik anak
didik.
4. Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar dan kelainan tingkah laku
anak didik (Depdikbud, 1983:2).
Berdasarkan tujuan diatas, maka sasaran penilaian ranah afektif adalah
perilaku anak didik, bukan pengetahuannya. Acuan pengukuran ranah afektif
dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini:
Tabel 3.2 Kriteria Pengukuran Aspek Afektif
Aspek yang diukur Skala Skor Kriteria
Disiplin, Komunikatif, Rasa ingin tahu,
Toleransi, Kerja keras, Kreatif,
Tanggung jawab
80 – 100 Baik Sekali
66 – 79 Baik
56 – 65 Cukup
40 – 55 Kurang
30 – 39 Gagal
(Arikunto, 2010:245)
Sedangkan instrumen observasi yang digunakan untuk mengukur hasil
belajar ranah afektif siswa dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:
Tabel 3.3 Instrumen Pengukuran Aspek Afektif
No. Nama Siswa Aspek yang dukur Jumlah
Skor
Nilai
Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki skala 0-
100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan rumus:
24
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
(Arikunto, 2010:183)
Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari
nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata
setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(Arikunto, 2010:183)
b. Pengukuran Ranah Psikomotor
Menurut Arikunto (2010:180), “pengukuran ranah psikomotorik dilakukan
terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan”. Instrumen yang
digunakan untuk mengukur ranah psikomotor pada penelitian ini sama seperti
pada penilaian ranah afektif. Acuan dalam melakukan pengukuran ranah
psikomotor dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:
Tabel 3.4 Kriteria Pengukuran Aspek Psikomotor
Aspek yang diukur Skala Skor Kriteria
Mengenal fungsi dan jenis, pemasangan,
dan setup periferal computer
80 – 100 Baik Sekali
66 – 79 Baik
56 – 65 Cukup
40 – 55 Kurang
30 – 39 Gagal
(Arikunto, 2010:245)
25
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
Sedangkan instrumen observasi yang digunakan untuk mengukur hasil
belajar ranah psikomotor siswa dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini:
Tabel 3.5 Instrumen Pengukuran Aspek Psikomotor
No. Nama Siswa Aspek yang diukur Jumlah
Skor
Nilai
Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki skala 0-
100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan rumus:
(Arikunto, 2010:183)
Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari
nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata
setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(Arikunto, 2010:183)
3.6 Pengujian Instrumen
Pengujian instrument terdiri dari uji validitas, reliabelitas, daya pembeda,
dan tingkat kesukaran soal tes.
3.6.1 Validitas
Sugiyono (2010:172) menyatakan bahwa “hasil penelitian yang valid bila
terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada obyek yang diteliti”. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid, artinya berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
26
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
Untuk mengetahui tingkat validitas dari butir soal, digunakan rumus
korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson:
( )( )
√* ( ) +* ( ) +
(Arikunto, 2011:72)
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang
dikorelasikan
∑X : Jumlah skor tiap siswa pada setiap item soal
∑Y : Jumlah skor total tiap siswa
n : Banyaknya siswa
Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai
validitas dengan mengacu pada tabel harga kritik dari r Product-Moment.
Selanjutnya apakah nilai koefisisen korelasi valid atau tidak, maka harus
dilakukan uji signifikasi. Uji signifikasi dihitung melalui uji t pada taraf nyata
tertentu dengan derajat bebas n-2. Rumusnya sebagai berikut:
√
√
(Sudjana, 2010:146)
Keterangan : t : thitung
r : Koefisien korelasi
n : Banyaknya siswa
Kemudian hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada derajat kebebasan
(dk) = n – 2 dan taraf signifikansi (α) = 0,05. Apabila thitung ≥ ttabel, maka item soal
dinyatakan valid.
3.6.2 Realibitas
“Realibilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek
yang sama” (Aikunto, 2011:90). Sugiyono (2009:172) menambahkan bahwa
“Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang
berbeda”.
27
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus
Kuder-Richardson 20 (K-R 20):
(
)(
)
(Sugiyono, 2007:359)
Keterangan:
ri : Reliabilitas tes secara keseluruhan
k : jumlah item dalam instrumen
p : Proporsi subjek yang menjawab benar
q : Proporsi subjek yang menjawab salah (q = 1 – p)
Σpq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q
st2 : Varians total
Harga varians total dapat dicari dengan menggunakan rumus:
n = jumlah responden
(Sugiyono, 2007:361)
Dimana:
( )
(Sugiyono, 2007:361)
Keterangan:
∑Xt2 = Jumlah skor setiap siswa
Selanjutnya harga ri dibandingkan dengan rtabel. Apabila ri > rtabel, maka
instrumen dinyatakan reliabel. Dan sebaliknya apabila ri < rtabel, instrumen
dinyatakan tidak reliabel. Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen
ditunjukkan oleh Tabel 3.4 berikut:
28
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0,81 – 1,00
0,61 – 0,80
0,41 – 0,60
0,21 – 0,40
0,00 – 0,20
Sangat Tinggi
Tinggi
Cikup
Rendah
Sangat Rendah
(Arikunto, 2011:75)
3.6.3 Tingkat Kesukaran
“Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar” (Arikunto, 2011:207). Taraf kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui
taraf kesukaran soal yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Untuk
menghitung tingkat kesukaran soal digunakan rumus:
(Arikunto, 2011:208)
Keterangan :
P : indeks kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan seperti pada tabel berikut
Tabel 3.7 Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran (P) Klasifikasi
1,00 – 0,30
0,31 – 0,70
0,71 – 1,00
Soal Sukar
Soal Sedang
Soal Mudah
(Arikunto, 2011:210)
29
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
3.6.4 Daya Pembeda
“Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa bodoh (berkemampuan
rendah)” (Arikunto, 2011: 211). Angka yang menunjukkan besarnya daya
pembeda disebut dengan indeks diskriminasi (D).
Untuk mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus berikut:
(Arikunto, 2011:213)
Keterangan :
D : Daya Pembeda
BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA : Banyaknya peserta tes kelompok atas
JB : Banyaknya peserta tes kelompok bawah
Adapun kriteria indeks daya pembeda adalah pada tabel sebagai berikut
Tabel 3.8 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Kualifikasi
0,00 – 0,20
0,21 – 0,40
0,41 – 0,70
0,71 – 1,00
Negatif
Jelek (poor)
Cukup (satisfactory)
Baik (good)
Baik Sekali (excellent)
Tidak Baik, Harus Dibuang
(Arikunto, 2011:218)
“Butir-butir soal yang baik adalah butir – butir soal yang mempunyai
indeks diskriminasi 0.4 sampai 0.7” (Arikunto, 2011:218).
30
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan maka dilakukan teknik
pengumpulan data. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti, antara lain:
1. Studi pendahuluan, dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan.
Maksud dan tujuan dari kegiatan studi pendahuluan ini adalah untuk
mengetahui beberapa hal antara lain: keadaan pembelajaran, metode
pembelajaran serta penggunaan media dalam pembelajaran pada Standar
Kompetensi Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC.
2. Studi literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan
literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara membaca,
mempelajari, menela’ah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa
buku, diktat, skripsi, internet dan sumber lainnya.
3. Tes, merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan – aturan yang
sudah ditentukan (Arikunto, 2010: 53). Penelitian ini menggunakan tes berupa
tes objektif berbentuk pilihan ganda. Tes dilaksanakan pada saat pretest dan
posttest. Pretest atau test awal diberikan dengan tujuan mengetahui
kemampuan awal subjek penelitian. Sementara posttest atau test akhir
diberikan dengan tujuan untuk melihat perubahan atau peningkatan
pemahaman siswa setelah menggunakan media video sebagai media
pembelajaran.
4. “Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
bila responden yang diamati tidak terlalu sukar” (sugiyono, 2011:145).
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data hasil
belajar ranah afektif dan psikomotor.
31
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul” (Sugiyono, 2010:207). Dalam penelitian ini, analisis
data yang digunakan adalah sebagai berikut.
3.8.1 Analisis Data Pretest, Posttest, dan Gain
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif
sebelum pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah
diberikan perlakuan (posttest), serta melihat peningkatan (gain) hasil belajar ranah
kognitif setelah digunakannya media video sebagai media pembelajaran. Berikut
langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data :
1. Pemeriksaan hasil tes dan penilaian.
Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode rights only,
yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang
tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan
menghitung jumlah jawaban yang benar.
2. Menghitung gain semua subjek penelitian (siswa)
Gain adalah selisih antara nilai posttest dan nilai pretest. Secara matematis
dituliskan sebagai berikut:
(Hake, 1999)
Kriteria skor gain ternormalisasi dapat dilihat pada tabel 3.7 dibawah ini
Tabel 3.9 Kriteria skor gain ternormalisasi
Batasan Kategori
g > 0,7 Tinggi
0,3 < g < 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
(Hake, 1999)
32
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
3. Menghitung rata-rata gain seluruh pertemuan
Nilai rata-rata (mean) dari gain untuk seluruh pertemuan ditentukan dengan
menggunakan rumus:
(Hake, 1999)
Data gain ini dihitung untuk mengetahui rata-rata peningkatan hasil belajar
siswa ranah kognitif pada kelas yang telah diberi treatment (kelas
eksperimen).
3.8.2 Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang
diperoleh dari hasil penelitian. Uji normalitas dapat dilakukan dengan
menggunakan persamaan chi-kuadrat. Pengujian normalitas data dilakukan
dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (χ2). Menurut Sugiyono (2007:79) “uji
normalitas data dengan chi-kuadrat dilakukan dengan cara membandingkan
kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (B) dengan kurva
normal baku/standar (A)“.
Gambar 3.2 (a) Kurva Normal Baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji
normalitasnya (Sugiyono, 2007: 80)
Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah
berikut:
1. Menentukan rentang skor (r)
Rentang (r) = data terbesar – data terkecil (Sudjana, 2005:47)
34,13% 34,13%
13,53% 13,53%
2,7% 2,7%
? ?
? ?
? ?
(b) (a)
33
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
2. Menentukan banyak kelas interval dengan menggunakan rumus Sturgess
yaitu: k = 1 + (3.3) log n (Sudjana, 2005:47)
Keterangan:
k : banyaknya kelas interval yang dicari
n : banyaknya data
3. Menentukan panjang kelas interval
(Sudjana, 2005:47)
4. Membuat tabel distribusi frekuensi
Tabel 3.10 Tabel Distribusi Frekuensi
Interval fi xi xi² fi . xi
fi . xi²
Keterangan:
fi : Frekuensi/jumlah data hasil observasi
xi : nilai tengah
5. Menghitung nilai mean (rata – rata) nilai siswa dari distribusi frekuensi
∑
∑
(Sudjana, 2005:70)
Keterangan:
: rata – rata nilai
Xi : tanda kelas interval
fi : frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi
∑ : jumlah frekuensi
∑ : jumlah dari hasil perkalian fi dan Xi
6. Menghitung simpangan baku atau Standar Deviasi (SD)
√ , -
(Sudjana, 2005:93)
5. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)
6. Menghitung harga chi-kuadrat ( χ2).
34
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
Memasukkan harga-harga fh kedalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung
harga-harga (fo – fh) dan ( )
dan menjumlahkannya. Harga
( )
merupakan harga chi-kuadrat ( χ2).
Tabel 3.11
Tabel Penolong Untuk Pengujian Normalitas Data dengan Chi Kuadrat
Interval fo fh fo – fh (fo – fh)2
( )
7. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel dengan
ketentuan, jika :
a. Taraf signifikasi 5%
b. Derajat kebebasan (dk = k – 1)
c. hitung ≤ tabel maka data terdistribusi normal
hitung > tabel maka data terdistribusi tidak normal
3.8.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah:
1. Hipotesis Ranah Kognitif
H0 : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat
meningkatkan hasil belajar jika gain rata-rata hasil belajar ranah kognitif
siswa lebih besar atau sama dengan 30%.
Ha : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap tidak dapat
meningkatkan hasil belajar jika perolehan gain rata-rata hasil belajar ranah
kognitif siswa kurang dari 30%.
H0 : ρ ≥ 30%
Ha : ρ < 30%
2. Hipotesis Ranah Afektif
35
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
H0 : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap efektif jika
rata-rata hasil belajar ranah afektif siswa lebih besar atau sama dengan 80,0.
Ha : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap tidak efektif
jika rata-rata hasil belajar ranah afektif siswa kurang 80,0.
H0 : µ ≥ 80
Ha : µ < 80
3. Hipotesis Ranah Psikomotorik
H0 : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap efektif jika
rata-rata hasil belajar ranah psikomotor siswa lebih besar atau sama dengan
80,0.
Ha : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap tidak efektif
jika rata-rata hasil belajar ranah psikomotor siswa kurang 80,0.
H0 : µ ≥ 80
Ha : µ < 80
Jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis
deskriptif. H0 berbunyi “lebih besar atau sama dengan” (≥) dan Ha berbunyi
“lebih kecil” (<), maka uji hipotesis dilakukan adalah uji pihak kiri.Adapun
langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan uji pihak kiri adalah:
1. Menghitung rata-rata data
(Sudjana, 2005:67)
2. Menghitung simpangan baku (s)
(Sugiyono, 2012:57)
Keterangan :
xi : nilai pada tiap siswa
: nilai rata-rata
36
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
n : jumlah siswa
s : simpangan baku
3. Menghitung harga t
(Sugiyono, 2012:96)
Keterangan :
t : nilai t yang dihitung (thitung)
: nilai rata-rata
μ0 : nilai yang dihipotesiskan
s : simpangan baku sampel
n : jumlah anggota sampel
4. Melihat harga ttabel
5. Menggambar kurva
Gambar 3.3 Kurva Uji Pihak Kiri (Sugiyono, 2012:100)
6. Meletakkan kedudukan thitung dan ttabel dalam kurva yang telah dibuat (ttabel
harus dibuat menjadi negatif, karena berada pada daerah kiri).
7. Membuat keputusan pengujian hipotesis
Daerah penolakan H0 Daerah
penerimaan
H0 α
ttabel
37
Ahmad Shidiqi, 2013 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN MENERAPKAN FUNGSI PERIFERAL DAN INSTALASI PC Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu
Dalam uji pihak kiri berlaku ketentuan : apabila harga t hitung jatuh pada
daerah penerimaan H0 (lebih besar atau sama dengan t tabel), maka H0
diterima dan Ha ditolak.
thitung ≥ ttabel, berarti H0 diterima
thitung < ttabel, berarti H0 ditolak