bab iii metodologi penelitian 3.1. desain dan jenis...

18
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK ( Classroom Action Research). Reason & Breadburry,2001, dalam Kusnandar, 2008, mengatakan bahwa ” Penelitian tindakan kelas merupakan upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan.” 38 3.2. Tempat Penelitian, Waktu Penelitian, Subyek Penelitian, Dan Refleksi Awal 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Kristen (BM) Salatiga kelas XII-1 kompetensi keahlian pemasaran untuk mata pelajaran kewirausahaan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru 2011/2012, yaitu bulan Agustus 2011 sampai dengan November 2011. Penelitian ini dilakukan dengan rencana jadwal sebagai berikut. 38 Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 11.

Upload: nguyenkhanh

Post on 19-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/586/4/T1_162007706_BAB III.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ... Pada PTK ini yang

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain dan Jenis Penelitian

Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

Breadburry,2001, dalam Kusnandar, 2008, mengatakan bahwa ”Penelitian

tindakan kelas merupakan upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok

peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja

dimunculkan.”38

3.2. Tempat Penelitian, Waktu Penelitian, Subyek Penelitian, Dan Refleksi

Awal

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Kristen (BM) Salatiga kelas

XII-1 kompetensi keahlian pemasaran untuk mata pelajaran kewirausahaan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru 2011/2012, yaitu bulan

Agustus 2011 sampai dengan November 2011. Penelitian ini dilakukan dengan

rencana jadwal sebagai berikut.

38 Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2010),

hal. 11.

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/586/4/T1_162007706_BAB III.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ... Pada PTK ini yang

38

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian pada kelas XII-1 Kompetensi Keahlian Pemasaran

SMK KRISTEN (BM) Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2011/2012

Siklus I

Pertemuan ke Hari Tanggal Jam ke- Keterangan

1 Sabtu 24 September 2011 5-6 2

2 Sabtu 01 Oktober 2011 5-6 2

Siklus II

Pertemuan ke Hari Tanggal Jam ke- Keterangan

1 Sabtu 29 Oktober 2011 5-6 2

2 Sabtu 05 November 2011 5-6 2

3. Subyek Penelitian

Pada PTK ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas XII-1

kompetensi keahlian Pemasaran yang berjumlah 22 siswa, terdiri dari 14 siswa

perempuan dan delapan siswa laki-laki.

4. Refleksi Awal

Refleksi awal merupakan penjajagan untuk mengumpulkan informasi tentang

siswa selama proses pembelajaran. Penjajagan awal dapat dilakukan dengan

observasi di dalam kelas yang akan diteliti dan diamati apa saja yang terjadi

selama proses pembelajaran. Hasil observasi menunjukan bahwa guru

kewirausahaan di SMK Kristen (BM) masih menggunakan metode

konvensional dalam proses pembelajaran, dalam hal ini metode ceramah,

belum divariasikan dengan metode yang lain yang bisa mengaktifkan siswa.

Pembelajaran cenderung kurang melibatkan siswa. Siswa lebih sering

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/586/4/T1_162007706_BAB III.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ... Pada PTK ini yang

39

mencatat materi yang diberikan guru. Interaksi pembelajaran cenderung

didominasi oleh guru. Sementara itu beberapa siswa terlihat tidak

mendengarkan penjelasan guru, tidur di kelas, melamun, bermain HP, dan

mengobrol dengan teman yang lainnya. Hasil observasi juga menunjukan

ketika guru mengajukan pertanyaan hanya beberapa siswa yang dapat

menjawab pertanyaan, dan ada siswa yang masih merasa malu dalam

menjawab pertanyaan, dan tidak berani maju ketika disuruh maju ke depan

kelas untuk mengerjakan soal. Daftar nilai ulangan harian menunjukkan hanya

ada enam siswa yang berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

3.3. Siklus Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus, yang

tujuannya untuk melihat peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam

mengikuti mata pelajaran kewirausahaan melalui pembelajaran kooperatif tipe

NHT. Setiap siklus terdiri dari empat langkah yaitu perencanaan, tindakan,

observasi dan refleksi. Adapun siklus tersebut dapat digambarkan seperti berikut

ini:

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/586/4/T1_162007706_BAB III.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ... Pada PTK ini yang

40

Skema 3.1. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

PENJAJAGAN/

KONDISI AWAL Hanya enam dari 18

siswa yang mencapai

KKM.

Siswa melakukan

aktivitas lain selama

pelajaran.

Siswa kurang

membaur dengan

siswa lain

(membentuk

kelompok sendiri).

PERENCANAA

N

RPP

Lembar

observasi

Pembentukan

tim

TINDAKAN Penyampaian tujuan, langkah

NHT, materi.

Pembagian kelompok secara

heterogen

Diskusi kelompok, setiap

kelompok meyakinkan

anggotanya mengetahui

jawaban.

Presentasi (guru memanggil

salah satu nomor secaraacak).

Guru memberi kesempatan

kelompok lain untuk

memberi tanggapan.

Menyimpulkan

Memberi penghargaan

kelompok paling berprestasi.

Tes individu

REFLEKSI Menganalisa hasil

pengamatan dan hasil tes

bersama observer II dan

guru pengajar untuk

mengukur tingkat

keberhasilan pelaksanaan

pembelajaran dengan NHT

sebagai acuan perbaikan

untuk siklus berikutnya.

OBSERVASI Mengamati jalannya

pembelajaran, aktivitas siswa

dan guru, serta diskusi

kelompok.

OBSERVASI Mengamati jalannya pembelajaran,

aktivitas siswa dan guru, serta

diskusi kelompok.

REFLEKSI Menganalisa hasil

pengamatan dan

hasil tes

Merekap hasil

observasi dan

menganalisa apakah

perlu perbaikan.

TINDAKAN Penyampaian tujuan, langkah NHT,

materi.

Pembagian kelompok secara

heterogen

Diskusi kelompok, setiap kelompok

meyakinkan anggotanya mengetahui

jawaban.

Presentasi (guru memanggil salah satu

nomor secaraacak).

Guru memberi kesempatan kelompok

lain untuk memberi tanggapan.

Menyimpulkan

Memberi penghargaan kelompok

paling berprestasi.

Tes individu

PERENCANAAN

Menyusun rencana

dan strategi

pembelajaran

berdasarkan refleksi

siklus I

SIKLUS I

SIKLUS II

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/586/4/T1_162007706_BAB III.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ... Pada PTK ini yang

41

3.4. Prosedur Penelitian

1. Siklus I

A. Perencanaan

Setelah diketahui informasi tentang siswa melalui penjajagan atau refleksi

awal, tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan kompetensi

dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe NHT. Peneliti membentuk tim kolaborasi dengan

dua guru kewirausahaan di SMK Kristen (BM), yaitu Dra. Yuheti Kumalasanti

sebagai guru pengajar dan Dra. Maya Kartikasari sebagai observer II. Dalam

tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan hal-hal seperti berikut:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran / RPP (lampiran 1)

2) Membuat lembar observasi, yang terdiri dari:

Lembar observasi kesiapan siswa dalam menerima pelajaran (lampiran

2).

Pedoman observasi pembelajaran kooperatif tipe NHT (lampiran 3).

Lembar observasi proses pembelajaran terhadap guru dengan model

NHT (lampiran 4).

Lembar observasi proses pembelajaran terhadap siswa dengan model

NHT (lampiran 5).

3) Membuat kisi-kisi wawancara terhadap siswa (lampiran 6).

4) Membuat angket tanggapan siswa (lampiran 7).

5) Membuat kisi-kisi wawancara terhadap guru (lampiran 8).

6) Membuat pembagian kelompok (lampiran 9).

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/586/4/T1_162007706_BAB III.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ... Pada PTK ini yang

42

7) Membuat lembar kerja siswa, yang terdiri dari:

Tugas kelompok siklus I (lampiran 10).

Kunci jawaban tugas kelompok siklus I (lampiran 11).

Tes individu siklus I (lampiran 12).

Kunci jawaban tes individu siklus I (lampiran 13).

B. Pelaksanaan tindakan

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang akan dilakukan antara lain:

a. Guru menyampaikan tujuan dan menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran kooperatif tipe NHT.

b. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara heterogen dan

tiap anggota kelompok diberi nomor.

c. Guru menyajikan garis besar materi pelajaran.

d. Guru memberikan materi diskusi kepada tiap kelompok. Dalam diskusi,

guru mengarahkan kelompok. Tiap anggota kelompok dituntut untuk

menguasai materi.

e. Guru menyebutkan nomor secara acak, dan siswa yang nomornya

dipanggil harus mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, dan

kelompok lain diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan.

f. Guru memberikan kesimpulan dan pada tahap terakhir guru

memberikan tes kepada tiap siswa.

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/586/4/T1_162007706_BAB III.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ... Pada PTK ini yang

43

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Pertemuan 1

Kegiatan awal (15 menit)

- Memberi salam dan memberi pertanyaan apersepsi kepada siswa.

Kegiatan inti (70 menit)

Numbering:

- Guru menjelaskan langkah NHT dan menjelaskan materi, siswa

mendengarkan penjelasan guru.

- Guru membagi kelompok, dan siswa duduk menurut kelompoknya

masing-masing.

Questioning:

- Guru memberi latihan soal untuk dikerjakan

Heads Together:

- Siswa diskusi dan kerja sama dalam mengerjakan soal, serta bersedia

menjelaskan materi yang dikuasai kepada teman kelompoknya yang

mengalami kesusahan dalam memahami materi.

- Guru memanggil salah satu nomor dan siswa yang nomornya ditunjuk

mempresentasikan hasil diskusinya.

Answering:

- Guru memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi dan Guru memberi

kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi.

- Guru dan siswa bersama sama membahas tugas yang diberikan guru.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/586/4/T1_162007706_BAB III.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ... Pada PTK ini yang

44

Tahap akhir (5 menit)

- Guru menjelaskan kegiatan berikutnya

Pertemuan 2

Tahap awal (20 menit)

- Membuka pelajaran dan memberi pertanyaan apersepsi.

- Mengumumkan nilai kerja kelompok. guru memberikan penghargaan

kepada kelompok yang mendapat nilai tertinggi dan member motivasi

kepada kelompok yang lainnya.

- Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar sebelum tes.

Tahap inti (60 menit)

- Tes individu

Tahap akhir (10 menit)

- Guru mendengarkan kesulitan yang dihadapi siswa pada saat tes.

C. Pengamatan / Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati situasi proses pembelajaran,

apakah kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan skenario dalam RPP,

keaktifan siswa di kelas, dan kemampuan siswa dalam diskusi kelompok.

Selain itu observasi bertujuan untuk mengetahui kekurangan serta hambatan

yang terjadi selama proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran

kooperatif tipe NHT. Pengamatan juga dilakukan pada guru, agar dapat

diketahui apakah guru telah mengajar sesuai dengan skenario dalam RPP.

Penelitian ini menggunakana dua observer, yaitu peneliti dan Dra. Maya

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/586/4/T1_162007706_BAB III.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ... Pada PTK ini yang

45

Kartikasari yang merupakan salah satu guru Kewirausahaan SMK Kristen

(BM) Salatiga. Adapun yang diamati adalah sebagai berikut:

a) Untuk Guru:

Mengabsen siswa.

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Memberi apersepsi di awal pembelajaran.

Memotivasi siswa di awal pembelajaran.

Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran NHT.

Menyampaikan materi pelajaran.

Membagi kelompok dan memberi nomor tiap kelompok.

Mengarahkan siswa untuk masuk ke dalam kelompoknya.

Mengarahkan siswa untuk duduk bersama kelompoknya.

Memberi latihan soal untuk dikerjakan siswa.

Menjadi fasilitator saat anggota kelompok bekerja dalam kelompok

masing-masing.

Membimbing dan memotivasi siswa untuk berperan serta aktif dalam kerja

dalam kelompok.

Mengarahkan siswa saat tim bekerja dalam kelompok masing-masing.

Mengarahkan jalannya diskusi kelompok.

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/586/4/T1_162007706_BAB III.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ... Pada PTK ini yang

46

Menyebutkan salah satu nomor dari tiap kelompok untuk

mempresentasikan di depan kelas

Memberi kesempatan kelompok lain untuk memberi tanggapan.

Guru memberi tanggapan hasil diskusi.

Memberi soal evaluasi atau tes individu.

Mengulang sekilas materi yang penting.

Mengumumkan nilai dari hasil kerja tiap kelompok.

Memberi penghargaan kepada kelompok yang paling berprestasi.

Menjelaskan kegiatan berikutnya.

b) Untuk Siswa

Memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.

Menyimak dan menjawab apersepsi dari guru.

Memperhatikan motivasi yang disampaikan oleh guru

Memperhatikan langkah-langkah pembelajaran NHT.

Memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan guru

Duduk dengan kelompok masing-masing.

Menerima siswa lain sebagai rekan dalam kelompoknya.

Diskusi dan bekerjasama dalam memahami soal yang diberikan guru.

Menulis (mencatat) materi yang penting.

Berani mengajukan pertanyaan apabila tidak mengerti.

Berperan aktif dalam menularkan dan menerima pendapat.

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/586/4/T1_162007706_BAB III.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ... Pada PTK ini yang

47

Berani menjelaskan materi yang dikuasai kepada semua anggota

kelompoknya.

Diskusi dan bekerja sama dalam mengerjakan soal.

Mempresentasikan hasil diskusi.

Memberi dukungan kepada teman yang lain.

Membahas soal latihan.

Mengerjakan tes individu secara mandiri.

Mencatat bagian yang penting.

Memperhatikan penjelasan guru.

Mengungkapkan kesulitan yang didapat selama mengerjakan tes.

D. Refleksi

Tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil pengamatan dan hasil tes yang

diberikan pada siswa. Apabila pada siklus I tujuan pembelajaran belum

tercapai maka perlu adanya perbaikan pada siklus II.

2. Siklus II

Seperti halnya pada siklus I, siklus II pun terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

A. Perencanaan

Peneliti melakukan persiapan untuk memperbaiki refleksi siklus I,

berdasarkan informasi dari refleksi siklus I. Refleksi siklus I merupakan data

yang digunakan untuk membuat perencanaan siklus II. Hal-hal yang dipersiapkan

di dalam siklus II adalah sebagai berikut:

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/586/4/T1_162007706_BAB III.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ... Pada PTK ini yang

48

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

2) Menyusun lembar kerja siswa yang terdiri dari:

Tugas kelompok siklus II (lampiran 22).

Kunci jawaban tugas kelompok siklus II (lampiran 23).

Tes individu siklus II (lampiran 24).

Kunci jawaban tes individu siklus II (lampiran 25).

B. Pelaksanaan

Seperti pada tahap pelaksanaan siklus I, pada siklus II guru menyampaikan

kembali tujuan, garis besar materi, menjelaskan langkah-langkah pembelajaran

kooperatif tipe NHT, dan membagikan soal. Selain itu guru membimbing

siswa dalam pembelajaran.

C. Pengamatan

Sama seperti siklus I, observer harus mengamati aktivitas pembelajaran

kooperatif tipe NHT, apakah pembelajaran sudah sesuai dengan skenario RPP

atau belum.

D. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua. Dalam

tahap refleksi siklus II ini, peneliti merekap lembar observasi. Jika tujuan

pembelajaran mengalami peningkatan yang signifikan maka penelitian

dianggap berhasil.

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/586/4/T1_162007706_BAB III.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ... Pada PTK ini yang

49

3.5. Sumber Data

Sumber data dalam PTK ini adalah:

1. Siswa

Untuk mendapatkan data tentang aktivitas siswa dan hasil belajar dalam

proses belajar mengajar.

2. Guru

Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran kooperatif

dengan tipe NHT dalam hal aktivitas dan hasil belajar siswa di dalam proses

pembelajaran.

3. Teman sejawat dan kolaborator

Teman sejawat dan kolaborator dimaksudkan sebagai sumber data untuk

melihat implementasi PTK secara komprehensif.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Dalam PTK ini menggunakan berbagai sumber data, antara lain:

1. Tes

Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa, dengan

kata lain tes sebagai alat ukur belajar. Tes adalah ”seperangkat rangsangan

(stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk endapat

jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka.39

Tes

dilaksanakan pada akhir siklus atau pada akhir pertemuan pada tiap siklusnya.

39 Amirul Hadi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia, 2005),

hal.139.

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/586/4/T1_162007706_BAB III.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ... Pada PTK ini yang

50

2. Observasi

Observasi diartikan sebagai “pengalaman dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.”40

Observasi

dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran dan implementasi pembelajaran kooperatif tipe NHT. Tujuan

dari observasi ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran sesuai dengan

skenario atau tidak dan mengidentifikasi hambatan-hambatan. Selain lembar

observasi aktivitas guru dan siswa, lembar observasi juga digunakan untuk

mengetahui kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.

3. Interview

Interview digunakan untuk mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan

implementasi pembelajaran kooperatif tipe NHT. Interview merupakan ”alat

pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pernyataan secara

lisan untuk dijawab secara lisan pula.”41

Interview digunakan untuk

memperoleh informasi yang tepat dan objektif, serta mencari tahu kesan guru

dan siswa tentang metode pembelajaran yang digunakan.

4. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mencatat data yang tidak bisa masuk

kedalam lembar observasi.

5. Angket

Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan peserta didik terhadap

penggunaan metode kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran.

40 Ibid., hal. 129.

41

Ibid., hal. 135.

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/586/4/T1_162007706_BAB III.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ... Pada PTK ini yang

51

6. Dokumentasi

Dokumentasi berupa foto untuk memberikan gambaran secara lebih nyata

mengenai kegiatan kelompok siswa dan menggambarkan suasana kelas ketika

aktivitas belajar berlangsung.

7. Diskusi antara guru dan kolaborator untuk refleksi hasil siklus PTK.

3.7. Teknik Analisis Data

1. Tehnik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan dua

jenis data, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif dapat

dianalisis secara deskriptif, misalnya mencari persentase keberhasilan belajar.

a. Data hasil tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Nilai = Σ Skor yang dijawab benar X 100%

Skor maksimum

b. Data hasil observasi aktivitas guru dan siswa dihitung dengan

menggunakan rumus :

% Pencapaian = Σ Skor yang diperoleh X100%

Skor maksimum

c. Hasil observasi kesiapan siswa dihitung dengan menggunakan rumus:

% kesiapan = jumlah peserta didik yang siap X 100% Jumlah peserta didik

d. Menghitung keberhasilan kelas (ketuntasan belajar secara klasikal), yaitu

persentase peserta didik yang tuntas belajar sesuai dengan indikator

keberhasilan, dihitung dengan rumus :

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/586/4/T1_162007706_BAB III.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ... Pada PTK ini yang

52

% Ketuntasan Belajar Siswa = Σ Siswa yang tuntas belajarnya X 100%

Banyaknya siswa dalam satu kelas

Sementara itu, data kualitatif dapat dianalisis dengan reduksi data,

penyajian teks, dan penarikan kesimpulan:

a. Data reduction (reduksi data)

Reduksi data merupakan proses penyederhanaan data yang telah diperoleh

selama peneliti berada di kelas.

b. Data display (penyajian data)

Setelah dilakukan penyederhanaan maka langkah selanjutnya yaitu

memaparkan hasil dalam bentuk kalimat dan tabel.

c. Conclusion drawing (penarikan kesimpulan)

Tahap terakhir yaitu menarik kesimpulan dari data yang telah

disederhanakan dan disajikan.

Tehnik analisis data tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/586/4/T1_162007706_BAB III.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ... Pada PTK ini yang

53

Skema 3.2. Tehnik analisis data kualitatif

3.8. Indikator keberhasilan

Indikator keberhasilan proses dikatakan berhasil bila:

a. Rata-rata aktivitas belajar siswa dan guru sudah mencapai skor lebih dari atau

sama dengan 80%.

b. Nilai pada aktivitas siswa, keterampilan sosial, pengakuan adanya keragaman

sudah mencapai kategori baik.

Pengakuan adanya keanekaragaman untuk meningkatkan hubungan antar

teman, ditandai dengan siswa menerima teman-temannya yang

Reduksi Data:

Meringkas dan memilih data

yang telah diperoleh di

dalam kelas

Data yang diperoleh di kelas

berupa: lembar observasi,

angket, wawancara, hasil tes

dan catatan lapangan

Display Data:

Data disajikan dalam bentuk

uraian singkat dan tabel

Penarikan Kesimpulan

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/586/4/T1_162007706_BAB III.pdfBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ... Pada PTK ini yang

54

mempunyai berbagai latar belakang, kerja sama antar siswa dalam

kelompoknya, pemberian dukungan terhadap teman-temannya, dan

menghargai pendapat siswa lain.

Keterampilan sosial ditandai dengan siswa berdiskusi dan bekerja sama

dalam pembelajaran, mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan

berkomunikasi dengan siswa lain, berbagi tugas, aktif bertanya,

menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat,

bekerja dalam kelompok dan sebagainya.

Indikator keberhasilan belajar dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

apabila siswa yang nilainya tuntas belajar sudah lebih dari atau sama dengan 75%.

Batas tuntas belajar 75 % mengacu pada KTSP-SMK, yang menyatakan bahwa

“kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator kompetensi normatif

dan adaptif adalah 75%.”42

Siswa dikatakan mencapai tuntas belajar kognitif apabila siswa mampu

menguasai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang mengacu pada KKM yang

telah ditetapkan sekolah, yaitu untuk ketuntasan individu 60, sedangkan batas

ketuntasan klasikal adalah 75% dari jumlah siswa yang mengikuti tes.

42 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Teknis Penyusunan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan dan Silabus Sekolah Menengah Kejuruan, (Jakarta, 2008), hal. 26.