bab iii metodologi penelitian 3.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9725/3/t1_162011020_bab...
TRANSCRIPT
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab metode penelitian ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, objek
penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan
metode verifikasi data.
3.1. Jenis dan Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dalam bidang pendidikan yaitu untuk
mendiskripsikan tentang strategi peningkatan mutu sekolah pada SMP Negeri 2 Tuntang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif untuk menganalisis model interaktif .
Penelitaian kualitatif dapat diartikan sebagai :
“Tradisi tertentu dari ilmu pengetahuan sosial secara fundamental
bergantung pada pengamatan pada manusia dan kawasannya sendiri dan
berhubungan dan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan
peristilahannya.”1
Kuantitatif model deterministik adalah untuk menganalisis SWOT (Strengths,
Weakness, Opportunities, Threath) . “Analisis SWOT sudah menjadi alat yang umum
digunakan dalam perencanaan strategis pendidikan”2. Pendekatan analisis SWOT
bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci strategi peningkatan mutu
sekolah yang diterapkan oleh SMP Negeri 2 Tuntang. “Models are a limited
1 Lexy J. Moleong, 2010, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 3
2 Sallis, Edward. Op.cit, hal 221
24
representation of reality and for this reason the result from analyzing a model are not
necessary the solution for the original management situation”3.
Sedangkan model deterministik diartikan sebagai, “Deterministic models are
those models in which all of the relevant are assumed to be known with certainly. That is,
deterministic models presume that when the model is analyzed all the needed information
for decision making will be available” 4.
3.2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Tuntang. yang terletak di Jl.
Mertokusumo Rt 1/ RW 1, Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Satuan
pengamatan dalam penelitian ini adalah seluruh pihak SMP Negeri 2 Tuntang. Satuan
analisis sebagai sumber data yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian
ditentukan dengan teknik random sampling dan purposive sampling.
3.3.Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder, sehingga dalam
pengumpulan data peneliti menggunakan sumber primer dan sekunder.
“Sumber primer adalah sumber data yang yang langsung kepada
pengumpul data, sedangkan data sekunder adalah merupakan data
3 G.D. Eppen. et.al. 1998. Introductory Management Science: Decision Modelling with
Spreadsheets, Upper Saddle River, N.J: Prentice-Hall, hal, 23. 4 Ibid, hal , 19.
25
yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”5
Data primer dan sekunder ini diperoleh dari berbagai sumber. Data primer
diperoleh dari pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan sarana dan prasarana sekolah
di SMP Negeri 2 Tuntang, sedangkan data sekunder akan diperoleh dari website, studi
dokumentasi, seperti profil sekolah, data guru, hasil kelulusan siswa, jumlah siswa baru,
perolehan nilai UN.
Sumber data penelitian ini adalah pihak-pihak yang dinilai oleh penulis
mempunyai pengetahuan dan informasi tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian
ini. Pihak-pihak tersebut digunakan sebagai informan. Informan yang baik harus
memenuhi beberapa kriteria, diantaranya :
“1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses
enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga
dihayati.
2. Mereka yang tergolong masih berkecimpung atau terlibat pada
kegiatan yang tengah diteliti.
3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai
informasi.
4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil
“kemasannya” sendiri.
4. 5. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan
penelitian sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam
guru atau narasumber.”6
Informan yang berfungsi sebagai sumber data dalam penelitian adalah pihak
sekolah yang dinilai oleh peneliti mampu memberikan informasi mengenai peningkata
5Sugiyono, 2010, Metode Peelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta. hal. 309.
6 Sugiyono, Ibid., hal. 400-401.
26
mutu sekolah . Informan tersebut diantaranya adalah kepala sekolah, wakasek sarana
prasarana, wakasek kesiswaan, dan guru.
3.4.Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa cara, diantaranya
adalah dengan menggunakan observasi pasif, wawancara semi terstruktur, dokumentasi
dan triangulasi. Cara lain yang digunakan dalam memperoleh data adalah wawancara
semi terstruktur dan dokumentasi. Wawancara digunakan oleh peneliti dalam menggali
lebih dalam tentang fenomena-fenomena yang ada di objek penelitian yang tidak dapat
dilakukan jika hanya menggunakan teknik observasi saja. Wawancara ini dimaksudkan
untuk :
“Mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan,
motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; merekontruksi
kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu;
memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang diharapkan untuk
dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah, dan
memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia
maupun bukan manusia (triangulasi); dan memverifikasi, mengubah dan
memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai
pengecekan anggota.7
Wawancara semi terstruktur digunakan dalam penelitian ini karena dalam
melaksanakan pengumpulan data, penulis akan menggunakan pedoman wawancara yang
berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan oleh penulis kepada informan-
7 Lexy J. Moleong,, Op. cit., hal. 186.
27
informan yang dipilih. Penulis juga dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan untuk
memperoleh data yang lebih lengkap dan akurat serta pemahaman yang lebih mendalam.
Dokumen juga digunakan sebagai salah satu sumber data dalam penelitian ini.
Dokumen-dokumen berasal dari lembaga-lembaga yang berkaitan dengan topik
penelitian.
“Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.”8
Data-data yang diperoleh dari observasi partisipatif pasif, wawancara terstruktur
dan dokumen-dokumen dapat saling dihubungkan untuk memperjelas apa saja yang
sebenarnya terjadi pada objek penelitian. Untuk lebih menjamin kepastian data yang yang
diperoleh, dapat dilakukan trianggulasi.
“Dalam teknik pengumpulan data, trianggulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.”9
Teknik trianggulasi tidak digunakan untuk mencari kebenaran tentang fenomena,
akan tetapi trianggulasi digunakan untuk lebih meningkatkan pemahaman tentang
berbagai hal atau data yang telah ditemukan.
8 Sugiyono, Op. cit., hal. 329.
9Sugiyono, Ibid hal. 83.
28
3.5. Prosedur Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Analisis deskriptif
merupakan metode analisis yang mendeskripsikan gambaran objek penelitian secara
sistematis, sesuai dengan fakta yang terjadi serta akurat. Analisis deskriptif dipilih karena
data kualitatif yang diperoleh senantiasa akan terus bertambah sampai data tersebut jenuh.
Berikut adalah komponen dalam analisis data model interaktif menurut Miles and
Huberman adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Komponen dalam Analisis Data Model Interaktif
(Sumber :Miles and Huberman, 1992, )
3.5.1. Pengumpulan Data (Data Collection)
Penulis melakukan pengumpulan data sebanyak-banyaknya melalui observasi dan
wawancara. Data yang dikumpulkan melalui observasi dan dokumentasi adalah terkait
dengan strategi peningkatan mutu sekolah pada SMP Negeri 2 Tuntang.
Data Collection
Conclution Data Reduction
Data Display
29
3.5.2. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data adalah kegiatan menyaring hal-hal pokok untuk dapat difokuskan
pada masalah penelitian. Imam gunawan mengatakan bahwa
“Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas dan
memudahkan untuk melakukan pengumpulan data. Temuan yang dipandang
asing, tidak dikenal, dan belum memiliki pola, maka hal itulah yang
dijadikan perhatian karena penelitian kualitatif bertujuan mencari pola dan
makna yang tersembunyi dibalik pola dan data yang tampak”10
3.5.3. Penyajian Data (Data Display)
Langkah selanjutnya adalah penyajian data. Penyajian data dalam penelitian ini
menggunakan teks yang bersifat naratif. Penyajian dalam bentuk naratif bertujuan untuk
menjelaskan semua data yang telah dikumpulkan dan direduksi gaar mudah dipahami.
3.5.4. Penarikan Kesimpulan (Conclusion)
Hal terakhir yang dilakuakan dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan.
Penarikan kesimpulan bertujuan untuk menjawab masalah penelitian. Kesimpulan yang
ditarik dapat menjawab masalah penelitian, tetapi tidak menutup kemungkinan tidak dapat
menjawab masalah penelitian karena masalah dalam penelitian kualitatif yang
dikemukakan di depan bersifat sementara dan akan berkembang setelah penulis berada di
lapangan.
10
Imam Gunawan, 2013, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta, Bumi Aksara, hal 211
30
3.6. Metode Verifikasi Data
Verifikasi data adalah pemeriksaan kembali terhadap kebenaran data-data yang
sudah terkumpul. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan verifikasi
data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan ketekunan dalam mengumpulkan data. Ketekunan ini penting
karena semakin banyak dan berkualitas data yang diperoleh, maka jawaban dari
masalah penelitian akan semakin baik pula.
2. Mengidentifikasi data dan mengelompokkan data yang telah diperoleh.
3. Menyusun data secara sistematis dan membentuk pola hubungan antar data
dengan pemikiran induktif dan deduktif. Pola adalah pernyataan yang merupakan
perluasan dari definisi. Pola dalam penelitian ini juga merupakan hasil analisis
data yang telah dikumpulkan.
3.7. Analisis SWOT (Strenght, Weaknesses, Opportunities, Threats)
Teknik penerapan analisis SWOT dalam peneltian ini dilakukan pada
keseluruhan analisis internal dan eksternal. Faktor internal merupakan kunci sebuah
institusi dalam hal keunggulan (Strength) dan kelemahan (Weaknesses). Sedangkan
faktor eksternal adalah peluang (Opportunities) dan ancaman (Threat)h. Dalam
melakukan analisis ada beberapa hal yang akan diniliai yaitu bobot, rating dan nilai.
a. Bobot adalah faktor presentasi seberapa pentingnya indikator di dalam instirusi
yang sejenis pada umumnya.
31
b. Rating adalah penilaian yang diberikan untuk kondisi atau keadaan sudah
berjalan selama ini di dalam sebuah institusi.
c. Nilai adalah perkalian anatara bobot dan rating yang akan menjadi ukuran
untuk menentukan posisi perusahaan secara umum.
3.7.1. Matriks Faktor Strategi Internal
Tabel IFAS (Internal Strategic Factor Summary) disusun untuk merumuskan faktor-
faktor strategis internal dalam kerangka Strength dan Weaknesses sekolah. Tahapnya
adalah:
a) “Menentukan faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan
perusahan dalam kolom 1.
b) Beri bobot masing-masing fakor dengan skala mulai dari 1,0 (paling
penting) sampai 0,0 (tidak penting). Semua bobot tersebut jumlahnya
tidak boleh melebihi skor totoal 1,00).
c) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (ousstanding) sampai dengan 1 (poor).
Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk dalam
kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4,
sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya.
d) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh fakotr pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi
mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
e) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan”11
.
11
Rangkuti, Freddy. 2013. Teknik Membedah Anakisis SWOT.Jakarta:Gramedia, hal 27
32
3.7.2. Matriks Faktor Strategi Eksternal
Dalam menganalisis faktor eksternal dilakukan analisis EFAS (External Factors
Analysis Summary), tabel tersebut disuusn untuk merumuskan faktor-faktor strategis
dalam kerangka peluang (Opportunities) dan ancaman (Threat). Berikut ini adalah cara-
cara penentuan strategi eksternal:
a) “Menyusun dalam kolom (peluang dan ancaman).
b) Beri bobot maisng-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1.0
(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting).
c) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala dengan 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor).
d) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh pembobotan dalam kolom 4.
e) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi sekolah”12
.
3.7.3. Matriks Internal Eksternal (IE)
Tahap analisis matrik Internal Ekternal (IE matrix) dilakukan dengan memasukkan
parameter yang digunakan kekuatan internal dan ekternal yang bersumber dari Matriks
Internal Factor Analysis Summary (IFAS) dan Matriks External Analysis Summary
(EFAS Faktor Evaluation (EFAS). Gambar Matriks Internal dan Ekternal (IE Matrik)
ditunjukkan dalam Gambar 3.1.
12
Rangkuti, Freddy.Op.cit, hal 26
33
IFAS
HIGH MEDIUM LOW
3,00-4,00 2,00-3,00 1,00-2,00
HIGH I
GROWTH
II
GROWTH
III
RENTRECHCMENT
3,00-4,00 kosentrasi melalui
integrasi vertikal
konsentrasi
melalui
integrasi
horizontal
strategi turn-around
EFAS MEDIUM
IV
STABILITY
V
GROWTH
VI
RENTRECHCMENT
2,00-3,00
konsentrasi
melalui
integrasi
horizontal,
STABILITY
profit strategi
Strategi divestasi
LOW VII
GROWTH
VII
GROWTH
IX
LIKUIDASI
1,00-2,00 diversifikasi
konsentrik
difersifikasi
klongmerat
Gambar 3.1. Internal External (IE) Matrix
(Sumber: Rangkuti, 193)
Matrix IE dapat dibagi menjadi 3 bagian utama yang memiliki dampak statistic
berbeda. Matriks tersebut dapat mengidentifikasi 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada
prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu:
“1. Growth Strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri
(sel 1, 2, dan 5) atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8).
2. Stability Strategy adalah strategi a\yang diterapkan tanpa mengubah
arah strategi yang telah ditetapkan.
3. Retrenchment Strategy (sel 3, 6, dan 9) adalah usaha memperkecil atau
mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan”13
13
Rangkuti, Freddy. Ibid, hal 193
34
3.7.4. Diagram SWOT
Langkah selanjutnya adalah menelaah melalui diagram analisis SWOT dengan
membuat titik potong antara sumbu X dan sumbu Y, dimana nilai dari sumbu X didapat
dari selisih antara subtotal Strenght dan total weakness, sedangkan untuk nilai sumbu Y
didapat dari selisih subtotal Opportunities dan Threath.
Gambar 3.2. Diagram Analisis SWOT
(Sumber: Rangkuti, 20)
Diagram analisis SWOT pada ga,bar 3.2 menghasilkan empat kuadran yang dijelaskan
sebagai berikut:
“Kuadran 1: Merupakan situasi yang sangat menguntungkan.
Perusahaan tersebut memilki peluang yang ada,
strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah
BERBAGAI
PELUANG
3. Mendukung
strategi turn-
around
1.Mendukung
strategi agresif
KELEMAHAN
INTERNAL
KEKUATAN
INTERNAL
4. Mendukung
strategi defensive
2. Mendukung
Strategi
difersifikasi
BERBAGAI
ANCAMAN
35
mendukung kegiatan pertumbuhan yang agresif (Growth
Oriented Strategy).
Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini
masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang
harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara
strategi diversifikasi (produk/pasar).
Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar,
tetapi dilain pihak, ia menghadapi berbagai kendala/
kelemahan internal
Kuadran 4: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,
perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan
kelemahan internal.”14
3.7.5. Matriks SWOT
Langkah selanjutnya adalah menganalisis EFAS dan IFAS dengan
menggunkan matriks SWOT. Matriks SWOT digunkan untuk menyusun faktor-
faktor strategis. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang
dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh sekolah dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimilki. Matriks ini menghasilkan empat set
kemungkinan alternatif strategis yang dapat dilihat pada gambar 3.3.
14
Ibid,,hal 20.
36
Gambar 3.3. Matriks SWOT
(Sumber: Rangkuti, 83)
Berikut adalah kombinasi analisis SWOT:
a) “Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
b) Stretegi ST
Strategi dalam menggunkan kekuatan yang dimilki perusahaan untuk
mengtasi ancaman.
c) Stretegi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
d) Stretegi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman”15
.
15
Ibid hal 84.
IFAS
EFAS
STRENGTH (S)
Tentukan faktor-faktor
kelemahan internal
WEAKNESSES (W)
Tentukan kekuatan internal
OPPORTUNITIES
(O)
Tentukan faktor peluang
eksternal
STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang
menggunkan keukatan
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang.
TREATHS (T)
Tentukan faktor ancaman
eksternal
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi anacaman
STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman