bab iii metodelogi penelitian - uksw · 2017. 5. 4. · wawancara yang dilakukan terjadi pada hari...

33
67 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul ini peneliti akan menguraikan mengenai seting tempat penelitian, seting waktu penelitian dan karakteristik subjek penelitian. 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan yang terletak di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dengan kepala sekolah yang dijabat oleh ibu Sunarmi, S.Pd.,M.Pd. Penelitian ini khususnya dilaksanakan di kelas 4 SD. Pemilihan SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan sebagai lokasi penelitian dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut: 1) Sekolah tersebut mengijinkan untuk dilaksanakannya kegiatan penelitian dengan tujuan meningkatkan kualitas sekolah maupun hasil belajar siswa. 2) Sekolah bersedia memberikan data yang diperlukan peneliti 3) Hasil pembelajaran keterampilan berbicara siswa khususnya pada kelas 4 masih membutuhkan kualitas dan proses dalam pencapaiannya. 3.1.2 Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan setelah peneliti mengajukan ijin kepada pihak sekolah yang bersangkutan dan dilaksanakan pada bulan 19 FebruariMei 2016. Pada bulan Februari peneliti mulai mengadakan persiapan, yaitu menyusun beberapa lembar observasi yang akan digunakan sebagai pedoman pada saat peneliti melakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung, menyusun lembar wawancara antara peneliti dan juga guru kelas 4 SD, dan mempersiapkan instrumen penilaian. Pada bulan Maret minggu pertama dan ketiga peneliti mulai melaksanakan kegiatan wawancara maupun melaksanakan observasi secara

Upload: others

Post on 02-Dec-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

67

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Pada sub judul ini peneliti akan menguraikan mengenai seting tempat

penelitian, seting waktu penelitian dan karakteristik subjek penelitian.

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan

Getasan yang terletak di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dengan

kepala sekolah yang dijabat oleh ibu Sunarmi, S.Pd.,M.Pd. Penelitian ini

khususnya dilaksanakan di kelas 4 SD.

Pemilihan SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan sebagai lokasi

penelitian dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut:

1) Sekolah tersebut mengijinkan untuk dilaksanakannya kegiatan penelitian

dengan tujuan meningkatkan kualitas sekolah maupun hasil belajar siswa.

2) Sekolah bersedia memberikan data yang diperlukan peneliti

3) Hasil pembelajaran keterampilan berbicara siswa khususnya pada kelas 4

masih membutuhkan kualitas dan proses dalam pencapaiannya.

3.1.2 Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan setelah peneliti

mengajukan ijin kepada pihak sekolah yang bersangkutan dan dilaksanakan

pada bulan 19 Februari–Mei 2016. Pada bulan Februari peneliti mulai

mengadakan persiapan, yaitu menyusun beberapa lembar observasi yang akan

digunakan sebagai pedoman pada saat peneliti melakukan pengamatan selama

pembelajaran berlangsung, menyusun lembar wawancara antara peneliti dan

juga guru kelas 4 SD, dan mempersiapkan instrumen penilaian.

Pada bulan Maret minggu pertama dan ketiga peneliti mulai

melaksanakan kegiatan wawancara maupun melaksanakan observasi secara

Page 2: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

68

langsung ketika guru sedang mengadakan proses belajar-mengajar di dalam

kelas.

Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret

2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD (guru

kelas 4 SD) dan beberapa siswa kelas 4 SD sebagai narasumber. Wawancara

terhadap guru kelas 4 SD dilakukan secara terstruktur yang sebelumnya

pedoman wawancara sudah disusun oleh peneliti kemudian hasil wawancara

ditulis secara ringkas.

Wawancara terhadap siswa dilakukan secara tidak terstruktur artinya

bahwa wawancara yang peneliti lakukan pada saat itu adalah wawancara

dilakukan tanpa mempersiapkan pedoman wawancara dan pertanyaan

diberikan secara langsung (spontan) sesuai pemahaman peneliti terhadap

situasi kelas tersebut.

Pengamatan awal (prasiklus) proses pembelajaran berbicara di kelas 4

SD dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Maret 2016 pukul 08.55-10.05 WIB.

Peneliti bertindak sebagai observer dan guru kelas 4 SD (Ibu Sri Astuti.,

S.Pd.SD) bertindak sebagai guru/pengajar. Peneliti mengamati Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan guru dan proses

pembelajaran keterampilan berbicara yang sedang berlangsung. Pengamatan

dilakukan berpedoman pada lembar observasi penilaian proses dan hasil belajar

siswa yang sudah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti.

Pada bulan April, yaitu tepatnya pada tanggal 14-19 April 2016 peneliti

mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus I. Sedangkan pada bulan

April, yaitu tepatnya pada tanggal 21-26 April 2016, peneliti melakukan

tindakan kelas siklus II untuk. Setelah itu, bulan Mei peneliti mulai membuat

laporan hasil penelitian.

Page 3: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

69

Tabel 3.1

Alokasi Waktu Penelitian

No Pelaksanaan penelitian Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Proposal PTK

2

SIKLUS I

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

3

SIKLUS II

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

4 Pelaporan

3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Sumogawe

1 Kecamatan Getasan tahun pelajaran 2015/2016 yang memiliki jumlah 36

siswa yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan dengan ibu

Sri Astuti, S.Pd.,SD selaku wali kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan

Getasan. Di kelas tersebut kondisi siswa heterogen (berbeda-beda

kemampuannya).

Sebagian besar siswa kelas 4 yang bersekolah di SD Negeri Sumogawe

1 Kecamatan Getasan tersebut adalah anak karyawan pabrik, buruh, swasta,

dan hanya ada beberapa siswa yang orang tuanya berkerja sebagai pegawai

negeri sipil. Sehingga dapat dikatakan bahwa pola asuh orang tua terhadap

siswa yang bersangkutan tergolomg kurang. Hal ini dikarenakan kondisi orang

tua yang sibuk bekerja. Tentu juga hal ini berpengaruh pada perkembangan

belajar si anak pada saat pembelajaran. Selain itu, kemajuan hasil belajar siswa

diduga kurang maksimal.

Secara umum, tingkat kemampuan siswa kelas 4 SD Negeri Sumogawe

1 Kecamatan Getasan bervariasi, dan terdapat satu siswa laki-laki yang sedikit

mengalami perbedaan diantara teman-temannya yang lain. Gaya belajar anak

Page 4: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

70

yang berbeda tersebut mengakibatkan hasil belajar dalam setiap mata pelajaran

tidak maksimal sesuai harapan guru. Daya serap siswa tersebut terhadap materi

yang diajarkan oleh guru mengalami ketidakseimbangan dalam pembelajaran

yang sedang berlangsung di dalam kelas sehingga menyebabkan nilai-nilai

hasil belajar siswa tersebut kurang maksimal sesuai harapan.

Berdasarkan pengamatan sementara, di dalam kelas siswa banyak yang

ribut dan kurang memperhatikan guru yang sedang mengajar di depan kelas,

misalnya siswa mengobrol dengan teman sebangkunya. Jadi, peningkatan

proses pembelajaran yang berkualitas masih perlu dilakukan untuk

meningkatkan hasil belajar yang optimal.

3.2 Variabel Penelitian

Kerlinger dalam Sugiyono (2011: 63) menyatakan bahwa variabel

adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Variabel dalam penelitian ini

terdiri dari variabel bebas (variabel x) dan variabel terikat (variabel y) yang

akan dijelaskan sebagai berikut:

3.2.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (variabel y). Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah model pembelajaran SAVI dengan metode role

playing.

Berdasarkan pada kajian teori dan kajian penelitian yang relevan bahwa

model pembelajaran SAVI adalah model pembelajaran yang menekankan

bahwa belajar haruslah memanfaatkan seluruh alat indra yang dimiliki siswa,

jadi pada saat melakukan pembelajaran yang berkaitan dengan model SAVI,

siswa dapat belajar dengan gerakan tubuh, belajar menggunakan kemampuan

berpikir, belajar mengemukakan, mendengarkan, menyimak, berbicara,

argumentasi pendapat dan menanggapi, menemukan, mencipta,

mengkonstruksi, memecahkan masalah, kemudian menerapkannya pada saat

pembelajaran.

Page 5: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

71

Sedangkan dalam pembelajaran role playing(bermain peran), siswa

dibagi dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen. Kemudian guru

menyajikan materi/masalah kepada siswa. Siswa bekerja dalam kelompok

masing-masing untuk memecahkan dan menemukan masalah yang sedang

dihadapinya dengan bantuan kelompok sosial yang beranggotakan teman-

teman sekelasnya tersebut, selain itu siswa haruslah saling bekerjasama pada

kelompok untuk memastikan agar semua anggotanya dapat menguasai

pelajaran dengan baik. Sehingga dengan kegiatan belajar yang bervariasi

seperti ini akan menumbuhkan minat, kerjasama, keaktifan maupun

kesungguhan dalam pembelajaran siswa yang semakin meningkat, selain itu

juga dapat menumbuhkansikap saling membantu teman agar pengetahuan

mereka meningkat. Selain berdampak pada proses belajar yang semakin

membaik juga berdampak pada hasil belajar siswa sehingga hal ini sesuai

dengan tujuan peneliti dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Variabel Bebas (X)

No. LangkahModel

SAVI dan Role

Playing

Indikator Item

1. Menyampaikan

tujuan dan

memotivasi siswa

Menyampaikan

tujuan

pembelajaran

dan memotivasi

siswa belajar

1) Apakah guru

menyampaikan tujuan

pembelajaran?

2) Apakah guru memotivasi

siswa?

2. Menyajikan/

menyampaikan

informasi

Menyampaikan

materi/informasi

kepada siswa

dengan media

berbantu video

dan powerpoint

1) Apakah guru

menyampaikan materi

dengan media berbantu

video dan powerpoint?

2) Apakah guru menyajikan

pembelajaran dengan

mengaitkan pada

kehidupan nyata?

3. Mengorganisasikan

siswa dalam

kelompok -

kelompok belajar

Mengorganisasi-

kan siswa ke

dalam

kelompok-

1) Apakah guru

mengorganisasikan siswa

ke dalam kelompok kecil?

2) Apakah guru membagi

Page 6: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

72

kelompok kecil kelompok secara

heterogen?

4. Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Membimbing

kelompok-

kelompok pada

saat mereka

melakukan

diskusi

1) Apakah guru

membimbing kelompok-

kelompok saat melakukan

diskusi?

5. Evaluasi Menyampaikan

kembali

mengenai

pembelajaran

dan role playing

1) Apakah guru memberikan

evaluasi di akhir

pembelajaran?

6. Memberikan

penghargaan

kepada setiap

kelompok

Penghargaan

kelompok

1) Apakah guru memberikan

penghargaan kepada

kelompok yang maju

memerankan drama?

3.2.2 Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat dalam variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

peningkatan proses dan hasil keterampilan berbicara siswa kelas 4 SD Negeri

Sumogawe 1 Kecamatan Getasan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tahun

ajaran 2015/2016. Karena berbicara merupakan salah satu penentu

keberhasilan dalam setiap aspek penilaian, maka dalam penelitian ini

diadakannya suatu penilaian berdasarkan proses dalam melakukan

pembelajaran berbicara tersebut. Karena penilaian dalam setiap aspek sangat

menentukan hasil belajar siswa. Dengan melakukan/melaksanakan tindakan

ini, tentu akan berdampak pada hasil belajar siswa dalam berbicara.

Hasil belajar siswa dapat diartikan sebagai nilai siswa setelah

mendapatkan proses pembelajaran di kelas setelah satu pokok bahasan selesai.

Kemudian nilai siswa dianalisis menurut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Sehingga dapat diketahui keberhasilan siswa dalam proses belajar yang telah

dilakukan.

Page 7: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

73

3.3 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research), yaitu merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah

kelas secara bersamaan (Winarni: 135).

Dikategorikan sebagai bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena

penelitian ini berupa suatu tindakan yang menggunakan model Somatic

Auditory Visualization Intellectually (SAVI) dengan metode role playing

untuk mengatasi permasalahan rendahnya keterampilan berbicara siswa terkait

dengan kegiatan proses belajar mengajar pada suatu kelas dengan pendekatan

deskriptif kualitatif.

Iskandar (2009: 20) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas

merupakan bagian dari penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru di kelas

tempat ia mengajar yang bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas

dan kuantitas proses pembelajaran di kelas.

Penelitian ini diadakan dalam dua siklus, penelitian tindakan kelas

sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat refleksi dengan melakukan

tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru

dalam kegiatan pembelajaran.

Penelitian ini bertujuan untuk perbaikan dan peningkatan layanan

professional pendidik dalam menangani proses pembelajaran (Arikunto,

2009:5). Ada empat tahap yang sangat penting dalam melaksanakan penelitian

tindakan kelas, yaitu:

1) Tahap perencanaan, yaitu merupakan langkah pertama dalamsetiap

kegiatan.

2) Tahap pelaksanaan, yaitu realisasi dari rencana yang telah dibuat.

3) Tahap pengamatan, bertujuan untuk melihat/merenungkan kembali

apa yang telah dilakukan dan apa dampaknya bagi proses belajar

siswa.

4) Refleksi, bertujuan untuk melihat/merenungkan kembali apa yang

telah dilakukan dan apa dampaknya bagi proses belajar siswa.

Berdasarkan keempat tahapan dalam penelitian ini, merupakan unsur

untuk membentuk sebuah siklus, dimana pada masing-masing siklus adalah

Page 8: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

74

tahap satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula atau

siklus berulang yang artinya adalah, jika siklus pertama telah usai dilakukan,

maka akan berlanjut ke siklus selanjutnya dan pelaksanaan siklus selanjutnya

merupakan tindak lanjut dari siklus pertama.

3.3.1 Jenis Penelitian Kolaborasi

Kolaborasi adalah kerjasama antara guru (orang yang melakukan

tindakan), observer (orang yang bertindak sebagai pengamat untuk

mendapatkan masukkan dari guru selama tindakan dilakukan), dan peserta

didik sebagai kelompok belajar yang keberhasilan belajarnya tanggung jawab

guru. Untuk menjamin terjadinya kolaborasi, semua pihak yang terlibat perlu

memandang dari sudut pandang yang berbeda sehingga akan memberikan

perluasan pandangan sehingga tindakan guru akan semakin lebih bermakna.

Kolaborator dalam Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK) adalah orang

yang membantu mengumpulkan data-data tentang penelitian yang sedang

dikerjakan. Yang melaksanakan pembelajaran adalah guru bahasa Indonesia

kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan yaitu ibu Sri Astuti.

S.Pd.,SD. Kolaborator dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, yang

bertindak sebagai pengamat. Dalam hal ini peneliti sudah paham mengenai

materi yang akan diajarkan

3.4 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, dimana pada

penelitian ini peneliti berkolaborasi dan bekerjasama dengan guru kelas 4 SD

Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan. Ada dua siklus yang akan dilakukan

oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian ini, yaitu:

Siklus I : Ada 3 pertemuan

Siklus II : Ada 3 pertemuan

Dalam setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan, yaitu: (1) tahap

perencanaan (planning), (2) tahap pelaksanaan tindakan (acting), (3) tahap

pengamatan (observing), dan (4) tahap refleksi (reflecting).

Page 9: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

75

Dalam keempat tahapan tersebut juga, dapat dilihat pada gambar

sebagai berikut:

Siklus I

Siklus II

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian (Arikunto,2015)

3.4.1 Deskripsi Persiklus

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri

dari 3 kali pertemuan. Tiap-tiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun, peneliti baru melakukan

penelitian dalam siklus 1 yang hanya meliputi tahapan perencanaan yang di

lakukan oleh guru yang mengajar, tindakan dan pengamatan.

Sedangkan tahapan pelaksanaan yang dilakukan oleh si observe belum

dilakukan berhubungan karena ini hanyalah merupakan bagian dari observasi

dan baru pada tahap mengamati karakter siswa serta metode ajar yang sering

digunakan selama pembelajaran berlangsung di dalam kelas.

1) Siklus 1

3.4.2 Prosedur Perencanaan

Prosedur penelitian yang diterapkan antara lain:

Perencanaan

pelaksanaan

Refleksi

Pelaksanaan

Perencanaan

Refleksi

Pengamatan Siklus II

Pengamatan Siklus I

II

Page 10: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

76

a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b) Membuat lembar pengamatan tentang keterampilan berbicara

menggunakan bahasa yang tepat

c) Membuat lembar evaluasi

d) Identifikasi, analisis dan perumusan masalah

3.4.3 Pelaksanaan Tindakan

a) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP

b) Mengamati kegiatan guru dan siswa oleh observe

c) Melakukan penilaian

3.4.4 Observasi

a. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan.

Hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut:

1. Guru

a) Apersepsi

b) Guru menjelaskan materi

c) Guru memberi tugas

d) Guru menilai dan menganalisa hasil tes

2. Siswa

a) Siswa membaca cerita pendek dan memahami karakter

b) Siswa mendengarkan penjelasan guru

c) Siswa memerankan tokoh

d) Siswa menyampaikan materi

3.4.5 Refleksi

Hasil observasi yang telah dilakukan, dianalisis dan direfleksi untuk

menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan pada saat tahapan

pelaksanaan observe diadakan sehingga dapat menentukan tindakan pada

siklus II.

3.4.6 Rencana Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini yang dilakukan adalah melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dirumuskan pada tahap

perencanaan. Pada saat kegiatan pembelajaran dimulai, maka dilakukan

Page 11: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

77

observasi terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung yang

ditujukan oleh aktivitas guru dan siswa guna mengetahui proses pembelajaran

yang dilakukan pada penelitian ini mencakup, antara lain:

A. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Penelitian merencanakan tindakan, meliputi: (1) penyusunan RPP

sesuai SK dan KD yang ditetapkan dengan menggunakan model SAVI

dan metode role playing, (2) menyiapkan sarana pendukung seperti ruang

kelas, materi, sumber, dan media pembelajaran, (3) menyiapkan

instrument tes keterampilan berbicara, dan (4) mempersiapkan lembar

observasi siswa dan guru.

b. Tindakan dan Observasi

Pelaksanakan tindakan yang telah direncanakan dalam skenario

pembelajaran pada siklus I merupakan implementasi kegiatan

pembelajaran yang sesuai dengan perencanaan, berikut ini ini rincian

pelaksanaan tindakan:

a) Guru member motivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam

pembelajaran.

b) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.

c) Apersepsi, dalam kegiatan apersepsi guru melakukan tanya jawab

terkait materi yang dipelajari.

d) Membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 4 kelompok yang

masing-masing kelompoknya terdapat 8-9 anak.

e) Guru menyampaikan materi pelajaran Bahasa Indonesia.

f) Guru membimbing kegiatan diskusi kelompok.

g) Setiap kelompok mempresentasikan hasil kegiatan diskusi kelompok

di depan kelas.

h) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab

materi yang belum dipahami atau belum jelas.

i) Melakukan pengamatan terhadap sikap siswa (penilaian proses) dan

kerja guru di dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara di

Page 12: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

78

kelas dengan berpedoman pada lembar observasi aktivitas siswa dan

guru.

j) Melakukan penilaian keterampilan berbicara siswa kelas 4 dengan

berpedoman pada lembar penilaian tes unjuk kerja berbicara.

k) Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

dilakukan.

l) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik dalam

memerankan drama (pertemuan 3).

Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mengamati

keaktifan siswa di dalam kelas. Pengamat mencatat aktivitas siswa

dengan menggunakan lembar observasi terstruktur. Selain itu, dalam

proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru diamati oleh

observer. Observer mengamati jalannya kegiatan pembelajaran untuk

mengamati dan mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat

penerapan model pembelajaran SAVI dan metode Role Playing.

c. Refleksi

Peneliti bersama guru kelas 4 membuat refleksi atas tindakan pada

siklus I. Pada tahap ini peneliti melakukan analisis terhadap proses

pelaksanaan pembelajaran dan belajar siswa pada siklus I tentang

keterampilan berbicara dengan menggunakan model SAVI dan metode

role playing. Peneliti juga berdiskusi dengan kolaborator untuk

menemukan temuan-temuan pada siklus II.

a) Menganalisis hasil pengamatan saat melakukan observasi

b) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan

model pembelajaran SAVI dan metode Role Playing.

c) Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus II agar dapat

memperbaiki pendekatan yang dilakukan pada siklus I.

B. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Penelitian merencanakan tindakan, meliputi: (1) menganalisis

kekurangan yang terdapat pada siklus I untuk menentukan suatu

Page 13: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

79

perbaikan, (2) penyusunan RPP sesuai SK dan KD yang ditetapkan

dengan menggunakan model SAVI dan metode role playing, (3)

menyiapkan sarana pendukung seperti ruang kelas, materi, sumber, dan

media pembelajaran, (4) menyiapkan instrument tes keterampilan

berbicara, dan (5) mempersiapkan lembar observasi siswa dan guru.

b. Tindakan dan Observasi

Peneliti melakukan tindakan perbaikan dari temuan pada siklus I.

langkah-langkah yang dilaksanakan pada tindakan siklus II sesuai dengan

perencanaan yang diprogramkan, perbaikan tindakan yang akan

dilakukan dari hasil refleksi siklus I, yaitu sebagai berikut:

a) Melaksanakan tindakan sebagaimana pada siklus I sesuai hasil

refleksi pada siklus I.

b) Guru meningkatkan kualitas proses dari aspek minat, keaktifan,

kerjasama, dan kesungguhan di dalam proses pembelajaran dengan

menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan dan

memotivasi siswa untuk belajar.

c) Memperbaiki naskah drama pendek yang sudah dibuat pada siklus I

dengan melakukan diskusi kelompok kembali. Siswa yang belum

aktif berdiskusi diberikan semangat sehingga diskusi yang

dilaksanakan bermanfaat untuk menyempurnakan hasil kerja

kelompoknya.

d) Guru lebih memotivasi siswa agar berani dan percaya diri saat tampil

berbicara di depan kelas dengan cara penguatan verbal dan

pemberian hadiah bagi pemeran drama terbaik.

e) Guru menciptakan setting panggung bermain peran seperti keadaan

sebenarnya dengan perlengkapan sederhana seperti meja dan kursi

serta menyarankan siswa untuk menggunakan perlengkapan yang

digunakan sehingga kegiatan berbicara dalam role playing tampak

lebih hidup.

Page 14: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

80

f) Menciptakan situasi belajar yang lebih menyenangkan agar siswa

semakin berminat dalam mengikuti pelajaran sehingga akan lebih

meningkatkan keaktifannya.

g) Guru selalu memberikan arahan dan perhatian pada siswa agar

mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kelompoknya.

h) Guru menyarankan agar siswa mampu mengembangkan daya

imajinasi dan kreativitas diri disaat lupa berbicara dan tidak

menyimpang dari isi drama.

i) Guru lebih memberikan perhatian kepada siswa dengan cara

pendekatan individu dan menegur bagi siswa yang tidak fokus pada

proses pembelajaran.

j) Melakukan pengamatan terhadap sikap siswa (penilaian proses) dan

kerja guru di dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara

dengan berpedoman pada lembar observasi aktivitas siswa dan guru.

k) Melakukan penilaian keterampian berbicara siswa dengan

berpedoman pada lembar penilaian tes unjuk kerja berbicara.

c. Tahap Refleksi

Peneliti bersama guru kelas 4 SD membuat refleksi atas tindakan

pada siklus II. Pada tahap refleksi peneliti melakukan analisis terhadap

proses pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa pada siklus II

tentang keterampilan berbicara dengan menggunakan model SAVI dan

metode role playing. Peneliti juga berdiskusi dengan kolaborator untuk

menemukan temuan-temuan pada siklus II.

3.5 Sumber Data Penelitian

Data yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini diperoleh dari

data kualitatif dan data kuantitatif. Informasi data tersebut diperoleh dari

berbagai sumber data. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

Page 15: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

81

1. Data nilai pelaksanaan pembelajaran, yaitu kegiatan berbicara yang

berlangsung di dalam kelas dengan menggunakan metode bermain peran

(role playing)

2. Informan; informasi yaitu data yang diperoleh dari narasumber ketika

wawancara. Sebagai informan yaitu siswa dan guru kelas 4 SD Negeri

Sumogawe 1 Kecamatan Getasan.

3. Hasil observasi; data yang diperoleh dari pengamatan peneliti

mengenaipembelajaran keterampilan berbicara yang dilakukan oleh guru

kelas 4 SD Negeri Sumogawe Kecamatan Getasan.

4. Dokumen; data nilai ulangan harian keterampilan berbicara siswa tahun

2015/2016 semester I dan arsip pendukung penelitian sepertiRPP dan

daftar kelas 4 SDNegeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan tahun ajaran

2015/2016.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Ada empat teknik atau cara pengumpulan data yang digunakan sebagai

alat untuk mengumpulkan data secara lengkap dan akurat sehubungan dengan

masalah yang diteliti, antara lain:

1) Teknik Interview (Wawancara)

Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data dari informan terkait

proses dan hasil pembelajaran keterampilan berbicara siswa sebelum, selama,

dan sesudah proses dan hasil pembelajaran. Wawancara dilakukan oleh peneliti

dengan menanyakan beberapa pertanyaan tentang data yang berkenaan dengan

aspek permasalahan pembelajaran keterampilan berbicara siswa. Wawancara

kepada siswa dilakukan secara tidak tersruktur atau tanpa mempersiapkan

sejumlah pertanyaan terlebih dahulu.

2) Teknik Observasi

Observasi atau pengamatan dilakukan disaat proses pembelajaran

berbicara untuk mengumpulkan data perkembangan pembelajaran berbicara

yang dilakukan oleh guru dan siswa kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1

Kecamatan Getasan.

Page 16: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

82

Menurut Arikunto (2009: 127) observasi adalah kegiatan pengamatan

(pengambilan data) untuk mengetahui seberapa jauh efek tindakan yang telah

mencapai sebuah tindakan. Pengamatan akan dilakukan saat terjadinya proses

pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Hal ini untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa saat pembelajaran. Lembar

pengamatan juga digunakan untuk mengetahui bagaimana sikap afektif dan

psikomotor siswa saat pembelajaran berlangsung.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Kegiatan Mengajar Guru

Aspek yang diamati

dalam langkah-langkah

pembelajaran

Indikator

Item

1. Pra

Pembelajaran

Guru mengecek kesiapan ruang dan

media pembelajaran

1

Guru mengecek kehadiran siswa 2

Guru memberikan motivasi kepada

siswa sebelum pembelajaran (Penerapan

model SAVI dengan metode Role

Playing)

3

2. Membuka Pelajaran Guru melakukan apersepsi tanya jawab

sesuai materi ajar (Penerapan model

SAVI dengan metode Role Playing)

4

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran (Penerapan model SAVI

dengan metode Role Playing)

5

Guru menjelaskan materi pelajaran

melalui powerpoint dan video yang

ditampilkan (Penerapan model SAVI)

6

3. Kegiatan Inti Guru menyajikan materi dengan

powerpoint dan video pembelajaran

(Penerapan model SAVI)

7

Guru menunjukkan penguasaan materi

pembelajaran

8

Guru menjelaskan materi pembelajaran

secara runtut

9

Guru mengaitkan materi pembelajaran

dengan realitas kehidupan (Penerapan

model SAVI)

10

Guru membagi siswa ke dalam 11

Page 17: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

83

Keterangan

Berilah tanda check list ( ) pada kolom jawaban yang tersedia untuk setiap

aspek yang diamati dengan ketentuan:

Ya (ya, jika sesuai pada kriteria/aspek yang diamati)

Tidak (Tidak, jika tidak sesuai pada kriteria/aspek yang diamati

kelompok diskusi secara heterogen

(Penerapan model SAVI dengan metode

Role Playing)

Guru menjelaskan aturan diskusi

kelompok sebelum memulai kegiatan

diskusi (Penerapan metode Role

Playing)

12

Guru membimbing siswa dalam diskusi

kelompok (Penerapan metode Role

Playing)

13

Guru bersikap terbuka dan luwes serta

membantu mengembangkan sikap

positif siswa terhadap belajar

(Penerapan model SAVI)

14

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk melakukan presentasi

(Penerapan metode Role Playing)

15

Guru menugaskan siswa untuk

memerankan tokoh drama sesuai

kelompok masing-masing (Pnerapan

metode Role Playing)

16

Guru mendemonstrasikan kemampuan

khusus dalam pembelajaran (Penerapan

model SAVI)

17

Guru mememberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang hal yang

belum dipahami (Penerapan metode

Role Playing)

18

3. Penutup Guru dan siswa melaksanakan evaluasi/

menyimpulkan materi pembelajaran

(Penerapan model SAVI dan metode

Role Playing)

19

Guru menyampaikan materi

pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya

20

Guru menutup pembelajaran dengan

salam penutup

21

Page 18: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

84

Tabel 3.4 Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa

Aspek yang

diamati dalam

langkah-langkah

pembelajaran

Indikator

Item

1. Pra

Pembelajaran

Siswa mempersiapkan perlengkapan belajar 1

2. Membuka

Pembelajaran

Siswa menjawab apersepsi dari guru 2

Siswa memperhatikan secara seksama ketika

guru menjelaskan tujuan pembelajaran

3

3. Kegiatan Inti

Pembelajaran

Siswa memperhatikan materi yang

disampaikan guru

4

Siswa dapat menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru

5

Siswa aktif bertanya ketika proses

pembelajaran (terdapat model SAVI dan

metode Role Playing)

6

Adanya interaksi positif di antara siswa

(terdapat model SAVI dan metode Role

Playing)

7

Ketertarikan siswa terhadap materi yang

disajikan oleh guru saat menampilkan video

dan powerpoint pada pembelajaran (terdapat

model SAVI dan metode Role Playing)

8

Siswa merasa senang dalam pembelajaran

(terdapat model SAVI dan metode Role

Playing)

9

Siswa mengerjakan lembar kegiatan

kelompok yang disiapkan oleh guru

(terdapat model SAVI dan metode Role

Playing)

10

Siswa berpartisipasi aktif dalam diskusi

kelompok (terdapat model SAVI dan metode

Role Playing)

11

Keseriusan siswa dalam melaksanakan

diskusi (terdapat model SAVI dan metode

Role Playing)

12

Bekerjasama dengan teman sekelompok

(terdapat model SAVI dan metode Role

Playing)

13

Siswa berani mempresentasikan hasil

kelompok di depan kelas (terdapat model

SAVI dan metode Role Playing)

14

Page 19: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

85

Siswa dapat memerankan hasil diskusi

dengan menggunakan lafal, intonasi dan

ekspresi yang tepat (terdapat metode Role

Playing)

15

4. Penutup Siswa dapat membuat kesimpulan dari

materi pembelajaran (terdapat model SAVI

dan metode Role Playing)

16

Merefleksikan pembelajaran 17

Keterangan

Berilah tanda check list ( ) pada kolom jawaban yang tersedia untuk setiap

aspek yang diamati dengan ketentuan:

Ya (ya, jika sesuai pada kriteria/aspek yang diamati)

Tidak (Tidak, jika tidak sesuai pada kriteria/aspek yang diamati)

3) Teknik Tes

Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data dari hasil belajar

keterampilan berbicara siswa. Tes adalah suatu alat untuk mengumpulkan data

atau informasi tentang ketercapaian tujuan pendidikan atau tujuan dari

pembelajaran. Tes sebagai alat penilaian pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk tes lisan,

tulisan atau perbuatan (Sudjana, 2006:35).

Metode tes ini digunakan sebagai instrument penelitian untuk

mengumpulkan data sehingga dapat diketahui data mengenai keterampilan

berbicara Bahasa Indonesia kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan

Getasan setelah penerapan tindakan melalui model SAVI dan metode role

playing.

4) Kajian Dokumen

Kajian dokumen dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip yang

ada seperti buku atau materi pelajaran, dan arsip nilai yang diberikan oleh guru

(Sarwiji Wuwanti, 2009:59). Studi atau kajian dokumen digunakan peneliti

untuk mengumpulkan data-data yang sudah tersedia sebagai pendukung

penelitian ini. Oleh sebab itu, kajian dokumen ini dilakukan terhadap berbagai

dokumen atau arsip berupa KTSP SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan

Page 20: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

86

Getasan, RPP yang digunakan oleh guru dan kelas dalam pembelajaran

berbicara, dan nilai ulangan harian tes keterampilan berbicara sebelumnya.

Dalam penelitian ini, kajian dokumen juga digunakan untuk memperoleh daftar

nama siswa kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan tahun ajaran

2015/2016.

3.7 Validasi Data

Semua data yang dikumpulkan harus mencerminkan apa yang

sebenarnya diukur dan diteliti. Untuk memperoleh data yang valid dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi dan tes

keterampilan berbicara yang dilakukan secara perkelompok yang sudah dibagi

oleh peneliti sebelum melakukan tes keterampilan berbicara tersebut. Adapun

kelompok tersebut meliputi 9 siswa dalam satu kelompoknya.

Dalam penelitian ini juga, peneliti mengumpulkan data melalui teknik

triangulasi data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling

banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya (Moeleng, 2005:

330).

Dapat diartikan bahwa teknik triangulasi dilakukan untuk menarik

kesimpulan yang mantap dan bisa diterima kebenarannya, peneliti perlu

mengkajinya dari berbagai sudut pandang.

Adapun teknik dalam uji validitas/validasi data yang dilakukan peneliti

adalah melalui triangulasi sumber data. Teknik “Triangulasi Sumber Data”, itu

sendiri digunakan untuk menguji kebenaran data yang diperoleh dari satu

informan dengan informan yang lain.

Dalam hal ini, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah

membandingkan data/informasi yang diperoleh dari: guru kelas dan beberapa

siswa kelas 4, hasil observasi pembelajaran keterampilan berbicara (prasiklus),

RPP, dan data nilai keterampilan berbicara saat tindakan. Hasil perbandingan

data dari sumber data yang berbeda tersebut dapat ditarik simpulan data yang

Page 21: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

87

lebih kuat validitasnya kemudian ditarik simpulan sehingga data benar-benar

mendekati kevalidan.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

model interaktif yang merupakan interaksi dari tiga komponen utama, yaitu:

(1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan simpulan. Langkah-

langkah analisis model interaktif yang dilakukan dalam penelitian ini menurut

Miles dan Huberman (dalam Iskandar, 2009: 76) teknik analisis interaktifdapat

dijelaskan sebagai berikut:

1) Reduksi Data

Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui

seleksi data mentah menjadi data yang bermakna. Data yang diseleksi untuk

digunakan dan mendukung dalam penelitian ini adalah hasil observasi proses

belajar dan hasil belajar sebelum tindakan, hasil wawancara dengan guru dan

siswa, dan hasil observasi terhadap kegiatan guru dan siswa serta hasil

keterampilan berbicara siswa kelas 4 setelah siklus I dan siklus II.

2) Sajian Data

Data yang sudah terkumpul terseleksi kemudian dikelompokkan dalam

beberapa bagian sesuai dengan jenis data supaya makna peristiwanya menjadi

lebih jelas dipahami.Sajian data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk

paparan naratif, tabel, dan grafik.

3) Penarikan Simpulan/Verifikasi

Penarikan simpulan dalam penelitian ini ditarik berdasarkan reduksi dan

sajian data. Penarikan simpulan dilakukan sebagai proses pengambilan intisari

dan sajian data yang telah terorganisasi tersebut dalam bentuk pernyataan

kalimat yang singkat dan padat, tetapi mengandung pengertian yang luas.

3.9 Indikator Ketercapaian

Indikator ketercapaian merupakan rumusan indikator ketercapaian yang

akan dijadikan acuan atau tolok ukur dalam menentukan keberhasilan atau

keefektifan penelitian (Sarwiji, 2009: 61). Hal yang melandasi sebagai

indikator ketercapaian dalam penelitian ini adalah meningkatnya proses dan

hasil keterampilan berbicara pada siswa kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1

Kecamatan Getasan melalui model SAVI dan metode role playing.

Page 22: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

88

Untuk mengukur ketercapaian tujuan penelitian, dirumuskan indikator-

indikator pada tabel 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.5 Indikator Ketercapaian pada Penilaian Proses dan Hasil

Pembelajaran Keterampilan Berbicara

No. Aspek yang Dinilai Persentase

Pencapaian

Cara Mengukur

1. Proses pembelajaran

keterampilan berbicara

formal Bahasa Indonesia:

a. Minat

b. Keaktifan

c. Kerjasama

d. Kesungguhan

Masing-masing

aspek proses

pembelajaran

mencapai minimal

60%.

Diamati saat

pembelajaran

dengan

menggunakan

lembar observasi

penilaian proses

siswa kemudian

dihitung dari

jumlah siswa

yang

menunjukkan

sikap: minat,

keaktifan,

kerjasama, dan

kesungguhan

untuk dibuat

presentase dari

jumlah siswa

yang ada.

2. Hasil keterampilan

berbicara Formal Bahasa

Indonesia, meliputi

sebagai berikut:

a. Lafal yang jelas saat

berbicara

b. Penampatan intonasi

yang tepat

c. Kelancaran saat

berbicara

d. Ekspresi berbicara

yang tepat/komunikatif

mencakup

mimik/pantomimik

sesuai tokoh yang

diperankan

e. Pemahaman terhadap

80% dari jumlah

siswa mendapat

nilai lebih dari atau

sama dengan 70.

Diamati saat

pembelajaran

dengan

menggunakan

lembar penilaian

tes unjuk kerja

kemudian

dihitung dari

jumlah skor yang

didapat siswa

dari aspek

berbicara: lafal,

intonasi,

kelancaran,

ekspresi

berbicara, dan

pemahaman isi

Page 23: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

89

isi drama/pembicaraan

yang diperankan

drama yang

disajikan.

Dihitung juga

dari jumlah

siswa yang

mendapat nilai

lebih dari atau

sama dengan 70.

3.10 Kisi-kisi Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran Keterampilan

Berbicara

Tes keterampilan berbicara ini dikategorikan sebagai tes subjektif

(Djiwandono, 20011:55). Dalam sebuah diskusi terdiri dari tiga komponen

utama, yakni moderator, pemakalah dan peserta. Namun, dalam penelitian ini

peneliti hanya menggunakan dua komponen dalam diskusi yaitu:

pemakalah/pemeran drama dalam (role playing), serta moderator dalam

pemeran drama (role playing). Oleh karena itu, kisi-kisi keterampilan berbicara

ini disesuaikan dengan kesertaannya dalam diskusi maupun penerapan metode

role playing dalam pembelajaran di kelas 4 SD Negeri Sumogawe 1

Kecamatan Getasan. Adapun kisi-kisi penilaiain dalam proses dan hasil dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.6 Kisi-kisi Penilaian Proses Pembelajaran Keterampilan

Berbicara

Berilah tanda check list (√) untuk setiap aspek yang diamati pada kolom

di bawah ini!

No.

Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Minat Keaktifan Kerja-

sama

Kesungguh

an

Y T Y T Y T Y T

1.

2.

3.

4

5.

6.

Page 24: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

90

7.

8.

9.

Jumlah Skor

Format diadaptasi dari S. Suwandi, (2008:92)

Keterangan :

1. Ya : Siswa yang menunjukkan aspek yang diinginkan

2. Tidak : Siswa yang tidak menunjukkan aspek yang diiginkan

Untuk mencari nilai setiap siswa menggunakan teknik penilaian

yang dikembangkan oleh Foreign Service Institue (FSI) sebagai

berikut:

1) Jumlah skor atau total nilai diperoleh dari menjumlahkan nilai

setiap unsur penilaian yang diperoleh siswa

2)

=Nilai akhir

Tabel 3.7 Kisi-kisi Penilaian Hasil Pembelajaran Keterampilan

Berbicara

No.

Nama

Siswa

Aspek yang Dinilai Jumlah

Skor

Nilai

Akhir

Keterangan

I II III IV V

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Jumlah

Nilai rata-rata

Nilai Terendah

Nilai Tertinggi

Ketuntasan Klasifikasi

Format diadaptasi dari Arsjad dan Mukti U. S. (1991:86-93)

Page 25: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

91

Keterangan:

Aspek yang dinilai:

I. Lafal

II. Intonasi

III. Kelancaran

IV. Ekspresi Berbicara

V. Pemahaman Isi

Petunjuk penilaian:

1) Nilai setiap aspek yang dinilai dalam berbicara berskala 1 sampai 5

2) Jumlah skor atau total nilai diperoleh dari menjumlahkan nilai setiap

aspek penilaian yang diperoleh siswa.

3) Nilai akhir yang diperoleh siswa diolah dengan menggunakan rumus:

Keterangan Skor:

1 = tidak baik

2 = kurangbaik

3 = cukup baik

×100=

4 = baik

5 = sangat baik

4) Nilai rata-rata kelas dihitung dengan rumus:

= Nilai Rata-rata

5) Persentase ketuntasan pembelajaran berbicara dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

x 100% =

Persentase Ketuntasan

Nilai Akhir

Page 26: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

92

Skala penilaian aspek keterampilan berbicara dari tiap-tiap deskriptor dapat

diperinci pada tabel 3.8 di bawah ini:

Tabel 3.8 Kisi-kisi Penilaian Pembelajaran Keterampilan

Berbicara

No. Aspek yang

Dinilai

Deskripsi Skor Keterangan

1. Lafal a. Pelafalan sangat jelas

b. Pelafalan jelas

c. Pelafalan cukup jelas

d. Pelafalan kurang jelas

e. Pelafalan tidak jelas

5

4

3

2

1

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

2. Intonasi a. Intonasi kata/suku kata

sangat tepat

b. Intonasi kata/suku kata

tepat

c. Intonasi kata/suku kata

cukup tepat

d. Intonasi kata/suku kata

kurang tepat

e. Intonasi kata/suku kata

tidak tepat

5

4

3

2

1

3. Kelancaran a. Berbicara sangat lancar

b. Berbicara dengan lancar

c. Berbicara cukup lancar

d. Berbicara kurang lancar

e. Berbicara tidak lancar

5

4

3

2

1

4. Ekspresi

Berbicara

a. Ekspresi berbicara sangat

tepat

b. Ekspresi berbicara tepat

c. Ekspresi berbicara cukup

tepat

d. Ekspresi berbicara kurang

tepat

e. Ekspresi berbicara tidak

tepat

5

4

3

2

1

5. Pemahaman

Isi

a. Sangat memahami isi

pembicaraan

b. Memahami isi pembicaraan

c. Cukup memahami isi

pembicaraan

d. Kurang memahami

pembicaraan

e. Tidak memahami isi

pembicaraan

5

4

3

2

1

Page 27: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

93

3.11 Rincian Indikator Keberhasilan Penelitian

Indikator keberhasilan dari penelitian yang dilakukan pada siswa kelas

4 SD Negeri Sumogawe 1 Kecamatan Getasan dengan menggunakan model

SAVI dan metode Role Playing pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

Berdasarkan ketercapaian keberhasilan sesuai dengan yang diharapkan oleh

peneliti, maka dalam pencapaian keberhasilan pada pembelajaran keterampilan

berbicara bahasa Indonesia meliputi indikator proses dan hasil yang akan

dijabarkan sebagai berikut:

3.11.1 Indikator Proses

Indikator proses merupakan indikator keberhasilan dari proses tindakan

yang dilakukan oleh guru untuk siswa dalam menerapkan model SAVI dan

metode Role Playing pada pembelajaran keterampilan berbicara bahasa

Indonesia baik secara individu maupun kelompok.

Indikator keberhasilan proses dilihat dari perkembangan jalannya

kegiatan atau sikap siswa dalam hal (1) siswa merasa tertarik terhadap

pembelajaran, (2) siswa termotivasi utuk melakukan pembelajaran, (3) siswa

berperan aktif selama pembelajaran berlangsung (4) keberanian siswa untuk

aktif menyampaikan gagasan dan bekerja sama dengan baik selama proses

kegiatan diskusi berlangsung, serta (5) tanggung jawab siswa dalam

menggunakan waktu yang telah diberikan oleh guru.

Aktivitas siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara formal

dapat dikatakan berhasil apabila terjadi peningkatan secara siginifikan minimal

60% dari masing-masing keempat aspek yang dinilai/diamati oleh guru pada

saat pembelajaran keterampilan berbicara Bahasa Indonesia, yaitu meliputi

aspek minat, keaktifan, kerjasama dan kesungguhan.

3.11.2 Indikator Hasil

Indikator hasil dalam penelitian ini yaitu hasil belajar keterampilan

berbicara formal bahasa Indonesia. Penerapan model SAVI dan metode Role

Playing pada pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Indonesia dapat

dikatakan berhasil apabila siswa mengalami ketuntasan belajar individual

Page 28: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

94

dengan nilai hasil belajar Bahasa Indonesia ≥70 dan mengalami ketuntasan

belajar klasikal dengan nilai rata-rata hasil belajar Bahasa Indonesia meningkat

minimal 10 nilai dari KKM ≥70 yaitu 80 atau mengalami ketuntasan belajar

Bahasa Indonesia klasikal ≥80% atau sebanyak 28 siswa dari 36 siswa (kriteria

tinggi).

3.12 Uji Validitas

Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep

yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai,

(Sudjana, 2009 :12).

Berdasarkan pernyataan tersebut, mengingat bahwa untuk menentukan

kevalidan suatu data yang telah dibahas oleh peneliti pada pembahasan

sebelumnya yaitu tentang “Validasi Data” pada penelitian ini, untuk itu peneliti

melakukan uji validitas data sesuai dengan pembahasan yang telah

dikemukakan tersebut di atas, yaitu dengan teknik triangulasi data dan

triangulasi metode, dimana pada masing-masing pembahasan tersebut

membahas mengenai bagaimana cara pengumpulan data yang sesungguhnya.

Dari teknik tersebut, peneliti mengumpulkan beberapa data yang

berasal dari hasil observasi mupun informasi yang diperoleh dari guru kelas 4

SD setempat. Adapun data yang terkumpul yaitu, dari teknik observasi

(prasiklus) yang meliputi penilaian proses dan hasil keterampilan berbicara

siswa pada saat pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas 4 SD setempat,

dan hasil wawancara, kemudian ditarik kesimpulan sehingga data benar-benar

mendekati ke validan.

Berdasarkan hasil perolehan nilai pada prasiklus di atas, peneliti

melakukan penilaian dengan menggunakan kriteria penilaian yang diadaptasi

dari S. Suwandi, (2008:92) untuk penilaian proses danArsjad dan Mukti U. S.

(1991:86-93) untuk penilaian hasil keterampilan berbicara. Dengan penilaian

yang diadaptasi dari ahli tersebut, membuktikan bahwa penilaian proses dan

hasil keterampilan berbicara siswa dapat digunakan sebagai acuan dalam

penilaian uji validitas pembelajaran khususnya pada keterampilan berbicara.

Page 29: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

95

Untuk masing-masing keterangan lebih jelas mengenai kriteria/aspek-aspek

yang dinilai dalam penilaian proses dan hasil dapat di lihat pada tabel 3.9 dan

tabel 3.10 di bawah ini.

Adapun data yang telah dikemukakan oleh peneliti di atas dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.9 Penilaian Proses Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Bahasa IndonesiaPrasiklus

Berilah tanda check list (√) untuk setiap aspek yang diamati pada kolom

di bawah ini!

No.

Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Minat Keaktifan Kerjasama Kesungguhan

Y T Y T Y T Y T

1. ……………..

2. ……………..

3. ……………..

4 ……………..

5. ……………..

6. ……………..

7. ……………..

8. ……………..

9. ……………..

Jumlah Skor 8 13 7 9

Format diadaptasi dari S. Suwandi, (2008:92)

Keterangan :

1. Ya : Siswa yang menunjukkan aspek yang diinginkan

2. Tidak : Siswa yang tidak menunjukkan aspek yang diiginkan

Untuk mencari nilai setiap siswa menggunakan teknik penilaian yang

dikembangkan oleh Foreign Service Institue (FSI) sebagai berikut:

1) Jumlah skor atau total nilai diperoleh dari menjumlahkan nilai setiap

unsur penilaian yang diperoleh siswa

Page 30: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

96

2)

=Nilai akhir

Berdasarkan tabel pada kegiatan prasiklus di atas, sesuai dengan

keterangan penilaian yang diadaptasi dari S. Suwandi, (2008 :92), yaitu dengan

kategori: Ya (Y) dan Tidak (T) dimana kedua kategori tersebut meliputi

penilaian sesuai dengan sikap siswa yang menunjukkan adanya keempat aspek

dalam penilaian. Adapun keempat aspek penilaian yang dimaksud yaitu, : (1)

Minat, (2) Keaktifan, (3) Kerjasama, dan (4) Kesungguhan.

Oleh sebab itu untuk memudahkan penilaian/perhitungan peneliti

menggunakan tanda berupa chek list untuk setiap keempat aspek yang terdapat

pada diri siswa ketika mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara yang

dilakukan oleh guru kelas 4 SD tersebut.

Sedangkan untuk masing-masing aspek dalam penilaian tersebut

terdapat 8 skor yang menunjukkan adanya minat ketika mengikuti

pembelajaran keterampilan berbicara. Siswa yang terlihat aktif pada saat

pembelajaran terdapat 13 skor, siswa menunjukkan adanya kerjasama dalam

pembelajaran keterampilan berbicara terdapat 7 skor, sedangkan terdapat 9

skor untuk siswa yang memiliki kesungguhan dalam pembelajaran. Sisa dari

beberapa siswa yang sama sekali tidak menunjukkan keempat (tanpa adanya

tanda check list yang diberikan oleh peneliti) tersebut adalah siswa yang hanya

duduk diam tanpa adanya aktivitas ketika mengikuti pembelajaran

keterampilan berbicara. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan yang telah

dikemukakan oleh peneliti berkaitan dengan kegiatan prasiklus tersebut di atas

dapat dilihat pada lampiran 8.

Berdasarkan jumlah siswa yang mendapat nilai/skor sesuai masing-

masing aspek tersebut di atas, maka peneliti melakukan penilaian untuk setiap

siswa menggunakan teknik penilaian sebagai berikut:

1) Jumlah skor atau total nilai diperoleh dari menjumlahkan nilai setiap

unsur penilaian yang diperoleh siswa

2)

=Nilai akhir

Page 31: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

97

Sedangkan untuk hasil observasi pembelajaran keterampilan berbicara

bahasa Indonesia dapat juga dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.10 Penilaian Hasil Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Bahasa Indonesia Prasiklus

No

Nama Siswa

Aspek yang Di nilai Jumlah

Nilai

Nilai

Akhir

Keterangan

I II III IV V

1. …………….. … … … … … … … ………..

2. …………….. … … … … … … … ………..

3. …………….. … … … … … … … ………..

4. …………….. … … … … … … … ………..

5. …………….. … … … … … … … ………..

6. …………….. … … … … … … … ………..

7. …………….. … … … … … … … ………..

8. …………….. … … … … … … … ………..

9. …………….. … … … … … … … ………..

Jumlah …

Nilai Rata-rata …

Nilai Terendah …

Nilai Tertinggi …

Ketuntasan Klasifikasi …

Format diadaptasi dari Arsjad dan Mukti U. S. (1991:86-93)

Keterangan:

Aspek yang dinilai:

I. Lafal

II. Intonasi

III. Kelancaran

IV. Ekspresi Berbicara

V. Pemahaman Isi

Petunjuk penilaian:

1) Nilai setiap aspek yang dinilai dalam berbicara berskala 1 sampai 5

Page 32: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

98

2) Jumlah skor atau total nilai diperoleh dari menjumlahkan nilai setiap

aspek penilaian yang diperoleh siswa.

3) Nilai akhir yang diperoleh siswa diolah dengan menggunakan rumus:

Keterangan Skor:

1 = tidak baik

2 = kurang baik

3= cukup baik

×100=

4 = baik

5 =sangat baik

4) Nilai rata-rata kelas dihitung dengan rumus:

= Nilai Rata-rata

5) Persentase ketuntasan pembelajaran berbicara dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

x 100% =

Berdasarkan keterangan di atas mengenai hasil pembelajaran

keterampilan berbicara siswa pada prasiklus, dari jumlah keseluruhan siswa

(36) terdapat 22 siswa yang belum tuntas atau tidak mencapai batas KKM (70),

dan terdapat 14 siswa sudah tuntas atau mendapat nilai di batas KKM (70).

Dari perolehan nilai-nilai siswa berkaitan dengan nilai proses dan hasil

pembelajaran keterampilan berbicara di atas, maka peneliti menggunakan

kedua data tersebut di atas sebagai salah satu acuan untuk melakukan tindakan

pembelajaran selanjutnya dalam memperbaiki nilai siswa pada pembelajaran

keterampilan berbicara bahasa Indonesia.

Dari penjelasan di atas, sesuai dengan data yang disajikan oleh peneliti

tidak terlepas dari format penilaian yang digunakan/ diadaptasi dari Arsjad dan

Mukti U. S. (1991:86-93) dengan keterangan sesuai pada aspek yang dinilai

oleh peneliti, yaitu: (I) Lafal, (II) Intonasi, (III) Kelancaran, (IV) Ekspresi

Berbicara, dan (V) Pemahaman Isi. Dimana pada masing-masing aspek

tersebut mencakup 5 (lima) batasan dalam penskorannya, sebagai berikut:

Persentase Ketuntasan

Nilai Akhir

Page 33: BAB III METODELOGI PENELITIAN - UKSW · 2017. 5. 4. · Wawancara yang dilakukan terjadi pada hari Selasa, 03 Maret 2016.Peneliti sebagai pewancara sedangkan Ibu Sri Astuti, S.Pd.,SD

99

1 = tidak baik

2 = kurang baik

3 = cukup baik

×100 =

4 = baik

5 = sangat baik

Bertolak dari bahasan di atas, maka tersimpullah suatu nilai akhir/hasil

yang sesuai dengan perolehan nilai siswa pada keterampilan berbicara

khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia. Untuk lebih jelas mengenai hasil

akhir yang diperoleh siswa sesuai dengan kriteria penilaian yang digunakan

oleh peneliti, maka dapat dilihat khusus pada bagian kolom “Nilai Akhir” pada

lampiran 9.

Dari keterangan maupun penjelasan tersebut di atas mengenai kedua

tabel berkaitan dengan nilai-nilai yang diperoleh siswa (nilai proses dan hasil)

pada tabel 3.9 dan tabel 3.10 kegiatan prasiklus, maka hal tersebut dapat

digunakan oleh peneliti sebagai salah satu landasan dalam uji validitas.

Nilai Akhir