bab iii metode penulisan a. lokasi dan sampel...

15
Fahmi Zia Ulhaq, 2014 Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENULISAN A. Lokasi dan Sampel Penulisan Dalam suatu peneltian ilmiah tentunya terdapat kumpulan individu atau objek yang memiliki sifat-sifat umum atau disebut juga populasi. Lebih lanjut mengenai populasi dijelaskan oleh Lutan (2007:82) sebagai berikut: “Populasi adalah sekelompok subyek yang diperlukan oleh penulis, yaitu kelompok dimana penulis ingin menggeneralisasikan temuan penulisannya”. Populasi dalam penulisan ini adalah tim futsal MAN 1 Kota Bandung yang berjumlah 20 orang terdiri dari siswa kelas X dan XI. Menurut Lutan (2007:80), “Sampel adalah kelompok yang digunakan dalam penulisan dimana data / informasi itu diperoleh. Dalam kebanyakan penulisan sampel lebih kecil dari pada populasi karena penulis jarang menggunakan anggota dari seluruh populasi” Sedangkan Arikunto (1997:117) berpendapat: “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti”. Dikarenakan populasi dalam penulisan ini sedikit maka sampling yang akan digunakan penulis yaitu sampling jenuh. Seperti yang dikatakan oleh Sugiyono (2011: 84) “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang”. Sehingga sampel yang digunakan dalam penulisan ini adalah semua anggota populasi dijadikan sampel. Dengan menggunakan teknik tersebut, maka diperoleh sampel sebanyak 20 orang. Penulisan mengenai Dampak latihan Speed Agility, dan Quickness terhadap Keterampilan Teknik Dasar Dribbling Futsal dilaksanakan pada: a. Tempat : Lapangan Sekolah MAN 1 Kota Bandung b. Event : Test Kondisi Fisik dan teknik dribbling

Upload: votu

Post on 31-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENULISAN A. Lokasi dan Sampel Penulisanrepository.upi.edu/10998/6/S_KOR_0704006_Chapter3.pdfdimanfaatkan untuk membagi kelompok ke dalam dua kelompok eksperimen dengan

Fahmi Zia Ulhaq, 2014 Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENULISAN

A. Lokasi dan Sampel Penulisan

Dalam suatu peneltian ilmiah tentunya terdapat kumpulan individu atau objek

yang memiliki sifat-sifat umum atau disebut juga populasi. Lebih lanjut mengenai

populasi dijelaskan oleh Lutan (2007:82) sebagai berikut: “Populasi adalah

sekelompok subyek yang diperlukan oleh penulis, yaitu kelompok dimana penulis

ingin menggeneralisasikan temuan penulisannya”. Populasi dalam penulisan ini

adalah tim futsal MAN 1 Kota Bandung yang berjumlah 20 orang terdiri dari siswa

kelas X dan XI.

Menurut Lutan (2007:80), “Sampel adalah kelompok yang digunakan dalam

penulisan dimana data / informasi itu diperoleh. Dalam kebanyakan penulisan sampel

lebih kecil dari pada populasi karena penulis jarang menggunakan anggota dari

seluruh populasi” Sedangkan Arikunto (1997:117) berpendapat: “Sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti”.

Dikarenakan populasi dalam penulisan ini sedikit maka sampling yang akan

digunakan penulis yaitu sampling jenuh. Seperti yang dikatakan oleh Sugiyono

(2011: 84) “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative

kecil, kurang dari 30 orang”. Sehingga sampel yang digunakan dalam penulisan ini

adalah semua anggota populasi dijadikan sampel. Dengan menggunakan teknik

tersebut, maka diperoleh sampel sebanyak 20 orang.

Penulisan mengenai Dampak latihan Speed Agility, dan Quickness terhadap

Keterampilan Teknik Dasar Dribbling Futsal dilaksanakan pada:

a. Tempat : Lapangan Sekolah MAN 1 Kota Bandung

b. Event : Test Kondisi Fisik dan teknik dribbling

Page 2: BAB III METODE PENULISAN A. Lokasi dan Sampel Penulisanrepository.upi.edu/10998/6/S_KOR_0704006_Chapter3.pdfdimanfaatkan untuk membagi kelompok ke dalam dua kelompok eksperimen dengan

32

Fahmi Zia Ulhaq, 2014 Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

c. Waktu : 12 Oktober - 23 November 2013

d. Sampel : 20 Pemain Tim Futsal MAN 1 Kota Bandung

B. Desain Penulisan

Untuk mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu

penulisan, diperlukan alur yang menjadi pegangan agar penulisan tidak keluar dari

ketentuan yang sudah ditetapkan sehingga tujuan atau hasil yang diinginkan akan

sesuai dengan harapan.

Pengukuran pertama dilakukan melaui tes awal (pre-test) dan pengukuran ke-

dua melalui tes akhir (post-test). Tes awal dilakukan dengan tujuan untuk mengambil

data sebelum diberikan treatment, dan tes akhir dilakukan untuk mengambil data

setelah diberikan treatment. Penetapan kelompok dalam penulisan ini dilakukan

dengan cara matching setelah tes awal yang selanjutnya dibagi dua kelompok dengan

sistem zig-zag.

Dibawah ini adalah gambar “Pretest-Posttest Group Design” menggunakan

“Matched Subject”.

Kelompok eksperimen (A) O1 M X1 O2

--------------------------------------------------------------------------------

Kelompok kontrol (B) O1 M X2 O2

Gambar 3.1 Desain Penulisan

(Sumber: Lutan, 2007:165)

Keterangan:

A : Kelompok eksperimen (A)

B : Kelompok kontrol (B)

O1 : Tes Awal

M : Matching

Page 3: BAB III METODE PENULISAN A. Lokasi dan Sampel Penulisanrepository.upi.edu/10998/6/S_KOR_0704006_Chapter3.pdfdimanfaatkan untuk membagi kelompok ke dalam dua kelompok eksperimen dengan

33

Fahmi Zia Ulhaq, 2014 Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

X1 : Treatment (Metode latihan SAQ dengan dribbling)

X2 : Treatment (Latihan dribbling tanpa menggunakan metode latihan SAQ)

O2 : Tes Akhir

Dalam desain penulisan ini penggunaan tes awal (O1) selain bertujuan untuk

mendapatkan data awal dari kemampuan dasar sampel, tetapi juga dapat

dimanfaatkan untuk membagi kelompok ke dalam dua kelompok eksperimen dengan

cara “Macthed Subject” (M). Dua kelompok terbagi atas satu kelompok eksperimen

A yang diberi perlakuan treatment speed, agility dan quickness juga teknik dribbling

(X1) dan satu kelompok kontrol B yang hanya diberikan perlakuan latihan teknik

dribbling (X2). Pembagian kelompok ditentukan oleh hasil dari tes awal sehingga

nantinya akan terbentuk dua kelompok yang ekuivalen. Tes akhir (O2) bertujuan

untuk melihat perkembangan atau hasil dari treatment yang diberikan.

C. Metode Penulisan

Dalam sebuah penulisan tentu terdapat suatu kasus yang ingin diteliti.

Kemudian kasus tersebut akan diungkap secara ilmiah sesuai dengan tujuan

penulisan.Tujuan penulisan adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan

menyimpulkan data guna memecahkan suatu masalah melalui cara-cara tertentu yang

sesuai dengan prosedur penulisan.

Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode eksperimen. Metode ini

digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penulisan eksperimental yaitu

mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan

atau treatment. Di samping itu penulis ingin mengetahui pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat yang diselidiki atau diamati.

Sugiono (2001:1) menjelaskan tentang pengertian penulisan sebagai berikut:

“Metode penulisan pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Sedangkan menurut Lutan (2007:146)

Page 4: BAB III METODE PENULISAN A. Lokasi dan Sampel Penulisanrepository.upi.edu/10998/6/S_KOR_0704006_Chapter3.pdfdimanfaatkan untuk membagi kelompok ke dalam dua kelompok eksperimen dengan

34

Fahmi Zia Ulhaq, 2014 Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

”Penulisan eksperimen adalah jenis penulisan yang langsung berusaha untuk

mempengaruhi variabel utama dan jenis penulisan yang benar-benar dapat menguji

hipotesis tentang hubungan sebab akibat”.

Menurut Surakhmad (1998:149) tentang Metode eksperimen sebagai berikut :

Dalam arti kata yang luas, bereksperimen ialah mengadakan kegiatan

percobaan untuk melihat suatu hasil. Hasil itu yang akan menegaskan

bagaimanakah kedudukan perhubungan kausal antara variable-variabel yang

diselidiki. Tujuan eksperimen bukanlah pada pengumpulan data dan deskripsi

data melainkan pada penemuan faktor-faktor penyebab dan faktor-faktor

akibat, karena itu maka di dalam eksperimen orang bertemu dengan dinamik

dalam interaksi variabel-variabel

Metode eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan

untuk menyelidiki suatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil. Jadi dalam

metode eksperimen harus ada faktor yang dicobakan, dalam hal ini faktor yang

dicobakan dan merupakan variabel bebas adalah metode latihan kecepatan yang

menerapkan latihan S-A-Q (speed, agility,dan quickness) dan kelompok kontrol atau

metode latihan kecepatan tanpa menerapkan latihan S-A-Q (speed, agility,dan

quickness) untuk diketahui pengaruh dan perbedaannya terhadap peningkatan

kecepatan melakukan teknik dribbling pada cabang olahraga futsal.

Adapun langkah-langkah penulisannya penulis gambarkan dalam bentuk

diagram 3.1 ada pada halaman berikut:

Page 5: BAB III METODE PENULISAN A. Lokasi dan Sampel Penulisanrepository.upi.edu/10998/6/S_KOR_0704006_Chapter3.pdfdimanfaatkan untuk membagi kelompok ke dalam dua kelompok eksperimen dengan

35

Fahmi Zia Ulhaq, 2014 Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

Gambar 3.1

Prosedur penulisan

D. Definisi Operasional

1. Dampak Menurut Marhijanto (1995:145) sesuatu yang dimungkinkan sangat

mendatangkan sebab akibat yang membuat terjadinya sesuatu.

POPULASI

SAMPEL

TES AWAL

Lat. SAQ dan Dribbling Lat. Teknik Dribbling

TES AKHIR

PENGOLAHAN DATA

DAN ANALISIS DATA

KESIMPULAN

MATCHING

Page 6: BAB III METODE PENULISAN A. Lokasi dan Sampel Penulisanrepository.upi.edu/10998/6/S_KOR_0704006_Chapter3.pdfdimanfaatkan untuk membagi kelompok ke dalam dua kelompok eksperimen dengan

36

Fahmi Zia Ulhaq, 2014 Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

2. Harsono (1988: 101) mengatakan “Training adalah proses yang sistematis dari

berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari

kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya.

3. Kecepatan atau speed meneurut Lhaksana (2011: 27) yaitu “Kemampuan untuk

berpindah atau bergerak dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu yang sangat

singkat/ secepat-cepatnya.

4. Agilitas menurut Satriya (2007: 73)adalah kemampuan tubuh untuk merubah arah

dengan cepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan pada posisi

tubuh.

5. Menurut Dick (2008: 20) quickness adalah kemampuan melaksanakan gerak yang

dipola berdasarkan aksi reaksi secepat-cepatnya.

6. Keterampilan menurut Poerwadarminta (1984: 247) “kecakapan/ keterampilan

adalah kesanggupan, kemampuan, kemahiran melakukan suatu pekerjaan dengan

baik.

7. Teknik menurut scheuneman (2009: 11) adalah kemampuan pemain mealakukan

sesuatu.

8. Irawan (2009: 31) dribbling adalaha suatu usaha memindahkan bola dari satu

daerah ke daerah lain atau dengan berliku-liku untuk menghindari lawan.”

9. Tes adalah suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau

mengukur sesuatu dalam suasana tertentu dengan cara dan aturan yang telah

ditentukan. (Suharsimi Arikunto dalam Tes Dan Pengukuran Pendidikan

Olahraga. Nurhasan. 2007:3).

E. Instrumen Penulisan

Agar penulisan menjadi lebih kongkrit,maka perlu adanya data. Data tersebut

diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen

sebagaidata akhir.Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam

Page 7: BAB III METODE PENULISAN A. Lokasi dan Sampel Penulisanrepository.upi.edu/10998/6/S_KOR_0704006_Chapter3.pdfdimanfaatkan untuk membagi kelompok ke dalam dua kelompok eksperimen dengan

37

Fahmi Zia Ulhaq, 2014 Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

penulisan,diperlukan alat ukur yang dapat memberikan kontribusi bagi penulisan

yang akan dilaksanakan. Nurhasan (2000:3) mengatakan bahwa: “Pengukuran adalah

proses pengumpulan data/informasi dari suatu objek tertentu, dalam proses

diperlukan suatu alat ukur.“Suatu alat ukur harus memiliki validitas yang sesuai

dengan materi tes yang akan diukur.”sebagaimana yang dikatakan Nurhasan

(2000:26) bahwa : “Suatu tes dikatakan sahih apabila tes dapat mengukur apa yang

hendak diukur“. Alat ukur yang penulis gunakan untuk mengukur teknik dribbling

adalah dribbling tes. Untuk mengentahui teknik menggiring (dribble) digunakan

instrumen yang didapat dari Doni Faisal (2008) dengan nilai validitas 0,883 dan

reabilitas 0,733. Untuk lebih jelasnya mengenai instrument penulisan ini penulis

uraikan sebagai berikut :

Tes Dribbling

a) Tujuan:

Untuk mengukur keterampilan, kelincahan dan kecepatan kaki dalam memainkan

bola.

b) Alat yang digunakan : Bola stopwatch, 8 buah rintangan (tongkat/cone), tiang

bendera, kapur

c) Pelaksanaan:

- Teste berdiri dibelakang garis start dengan bola dalam penguasaan kakinya.

- Pada aba-aba “Ya” testee memulai menggiring bola kearah kiri melewati

rintangan pertama dan menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah

panah yang telah ditetapkan sampai testee melewati garis finish.

- Salah arah dalam menggiring bola, testee harus memperbaiki tanpa

menggunakan anggota badan selain kaki dimana melakukan kesalahan dan

selama itu pula waktu tetap berjalan.

- Menggiring bola dilakukan oleh kaki kanan dan kiri bergantian, atau minimal

salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan.

Page 8: BAB III METODE PENULISAN A. Lokasi dan Sampel Penulisanrepository.upi.edu/10998/6/S_KOR_0704006_Chapter3.pdfdimanfaatkan untuk membagi kelompok ke dalam dua kelompok eksperimen dengan

38

Fahmi Zia Ulhaq, 2014 Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

Gerakan tersebut dinyatakan gagal apabila: testee menggiring bola dengan

menggunakan satu kaki saja, testee menggiring bola tidak sesuai dengan arah

panah, testee menggunakan anggota badan selain kaki pada saat menggiring bola.

d) Cara mensko :

Waktu yang ditempuh oleh testee dari aba-aba “Ya” sampai testee melewati garis

finish. Waktu di catat sampai sepersepuluh detik.

Untuk lebih jelasnya mengenai diagram route tes dribbling dalam permainan

futsal dapat dilihat dalam gambar 3.2 pada halaman berikut.

5 meter

Finis Start

Gambar 3.2

2,5 meter

2,5 meter

2,5 meter

2,5 meter

x

x

x x

x x

x

x

Page 9: BAB III METODE PENULISAN A. Lokasi dan Sampel Penulisanrepository.upi.edu/10998/6/S_KOR_0704006_Chapter3.pdfdimanfaatkan untuk membagi kelompok ke dalam dua kelompok eksperimen dengan

39

Fahmi Zia Ulhaq, 2014 Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

Diagram Tes Dribbel dalam permainan futsal

Doni (2008)

F. Pelaksanaan Penulisan

Untuk mendapatkan data yang baik dalam penulisan ini, perlu adanya

perencanaan latihan atau program latihan yang menunjang pada keberhasilan tujuan

latihan tersebut. Dalam pelaksanaan penulisan ini, masing-masing kelompok sampel

diberikan tiga bentuk latihan dengan bentuk latihan yang berbeda satu sama lainnya.

Kelompok A melakukan latihan teknik menggiring bola (dribbling)dan latihan

kecepatan dengan menggunakan metode latihan S-A-Q (speed, agility, dan

quickness), sedangkan kelompok B melakukan latihan teknik menggiring bola

(dribbling) tanpa menggunakan latihan kecepatan metode S-A-Q (speed, agility, dan

quickness).

Untuk mendapatkan hasil yang positif terhadap kondisi fisik, teknik dan

mental diperlukan proses latihan dalam jangka waktu tertentu. Dalam penulisan ini

penulis membuat jadwal sebanyak 3 kali seminggu sebanyak 18 kali pertemuan,

dalam hal ini Harsono (2004:50) menjelaskan, “Atlet sebaiknya berlatih 2 – 5 kali

dalam seminggu, tergantung dari tingkat keterlibatannya dalam olahraga”. Menurut

Ellington Darden yang dikutip oleh Harsono (1988:194) menjelaskan: “Penulisan

menunjukan bahwa istirahat yang dianjurkan sedikitnya adalah 48 jam dan tidak lebih

dari 96 jam”. Sajoto (1988:119) menjelaskan:

Mengenai masalah frekuensi latihan tiap minggunya menurut Delomore dan

Watkin, program latihan yang dilaksanakan 4 kali setiap minggu, Selama 6

minggu cukup efektif. Namun rupa-rupanya para pelatih cenderung melaksanakan

program 3 kali setiap minggu, untuk menghindari terjadinya kelelahan yang

kronik.Dengan lama latihan yang dilakukan adalah 6 minggu atau lebih.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa latihan

yang diberikan sebaiknya dilakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu. Hal ini

Page 10: BAB III METODE PENULISAN A. Lokasi dan Sampel Penulisanrepository.upi.edu/10998/6/S_KOR_0704006_Chapter3.pdfdimanfaatkan untuk membagi kelompok ke dalam dua kelompok eksperimen dengan

40

Fahmi Zia Ulhaq, 2014 Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

betujuan untuk membantu para pemain dalam mempertahankan dan meningkatkan

komponen kondisi fisik, teknik dan mental. Mengacu dari pendapat di atas, dalam

penulisan ini penulis melaksanakan latihan selama 6 minggu dengan 18 kali

pertemuan dan tiga kali pertemuan perminggunya yaitu hari senin, rabu dan jumat.

Dalam penulisan ini penulis melakukan latihan tiga kali seminggu, yaitu :

1. Senin, pukul 15.30 s.dselesai di lapangan futsal MAN 1 kota Bandung

2. Rabu, pukul 15.30 s.d selesai di lapangan futsal MAN 1 kota Bandung

3. Sabtu, pukul 09.00 s.d selesai di lapangan futsal MAN 1 kota Bandung

Pelaksanaan latihan adalah sebagai berikut :

a. Pendahuluan

Sebelum dimulai latihan, penulis memberikan penjelasan tentang tujuan

latihan kondisi fisik, khususnya untuk peningkatan kecepatan yang dilakukan dengan

metode latihan S-A-Q (speed, agility dan quickness).

b. Pemanasan

Sebelum pelaksanaan latihan inti dimulai, terlebih dahulu diberikan latihan

pemanasan agar pada saat melakukan latihan inti tidak terjadi cedera. Sampel

melakukan pemanasan dengan peregangan statis kemudian melakukan peregangan

dinamis yang bertujuan untuk memperbaiki kelentukan agar mengurangi

kemungkinan cedera pada saat latihan, seperti yang dikatakan Harsono (1988:163) :

''Perbaikan dalam kelentukan akan dapat: mengurangi kemungkinan terjadinya

cedera pada otot dan sendi, membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi

dan kelincahan, membantu memperkembang prestasi, menghemat pengeluaran

Page 11: BAB III METODE PENULISAN A. Lokasi dan Sampel Penulisanrepository.upi.edu/10998/6/S_KOR_0704006_Chapter3.pdfdimanfaatkan untuk membagi kelompok ke dalam dua kelompok eksperimen dengan

41

Fahmi Zia Ulhaq, 2014 Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

tenaga dan membantu memperbaiki sikap tubuh''. Pemanasan dilaksanakan kurang

lebih selama sepuluh menit.

c. Latihan inti

Pada latihan inti ini masing-masing melakukan latihan yaitu kelompok A diawali

latihan teknik menggiring bola (dribbling) lalu disesi berikutnya latihan kecepatan

dengan metode latihan S-A-Q (speed, agility dan quickness) bentuk latihan yang

diberikan yaitu quickness dengan speed dan quickness dengan agility (Q+S dan Q+A)

dan kelompok B hanya melakukan latihan teknik menggiring bola (dribbling) tanpa

latihan kecepatan menggunakan metode latihan latihan S-A-Q (speed, agility dan

quickness). Kedua kelompok melaksanakan latihan sesuai dengan program latihan

yang telah penulis lampirkan.

d. Pendinginan

Setelah selesai melaksanakan latihan inti, sampel diinstruksikan untuk

melakukan pendinginan yaitu dengan melemaskan otot-otot.Pada pendinginan

dilakukan dengan gerakan pasif.

Mengenai cara pemberian volume dan pembebanan untuk kedua bentuk latihan

tersebut, penulis memperhatikan prinsip-prinsip latihan untuk kecepatan, yaitu :

a. Penulis menekankan dilakukan secara repetisi atau pengulangan. Latihan diselingi

istirahat antar set berdasarkan parameter kecepatan (denyut nadi kembali pada

denyut nadi istirahat).

b. Jenis latihan adalah dengan melakukan gerakan teknik menggiring bola

(dribbling) secara berulang-ulang. Harsono (1988:219) menjelaskan :''Latihan

kecepatan untuk anggota tubuh, misalnya melempar bola softball, atau men-smes

Page 12: BAB III METODE PENULISAN A. Lokasi dan Sampel Penulisanrepository.upi.edu/10998/6/S_KOR_0704006_Chapter3.pdfdimanfaatkan untuk membagi kelompok ke dalam dua kelompok eksperimen dengan

42

Fahmi Zia Ulhaq, 2014 Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

bola dan lainnya, adalah dengan melakukan gerakan-gerakan tersebut secara

berulang-ulang dengan kecepatan yang semakin tinggi''.

c. Usaha yang dilakukan harus maksimal, sesuai dengan program latihan yang telah

ditetapkan.

d. Pembebanan latihan menggunakan system step type approach atau sistem tangga,

yaitu minggu pertama sampai ketiga beban ditambah 3 kali melakukan pada tiap

minggunya, pada minggu keempat beban diturunkan sehingga sama dengan

minggu kedua. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Harsono (1988 : 105)

berikut :

Beban latihan pada tiga tangga (cycle) pertama ditingkatkan secara

bertahap.Pada cycle ke empat beban diturunkan (ini adalah yang disebut

unloading phase), yang maksudnya adalah untuk melakukan regenerasi. Maksud

regenerasi adalah agar atlet dapat mengumpulkan tenaga atau mengakumulasi

cadangan-cadangan fisiologis dan psikologis untuk persiapan beban latihan yang

lebih berat lagi di tangga-tangga ke lima dan enam.

Selanjutnya tentang cycle Harsono (1988 : 106) menjelaskan kembali sebagai

berikut : “ setiap tangga disebut mikro-cycle. Sedangkan jumlah setiap tiga tangga

disebut makro cycle“. Dari kedua pernyataan di atas, penulis mengambil kesimpulan

bahwa lamanya waktu untuk setiap tangga dalam penulisan ini adalah satu minggu.

Dalam hal ini penulis berpegang pada pendapat (Harre : 1982) yang dikutip Harsono

(1998 : 106) mengatakan : “ Macro-cycle adalah suatu siklus latihan jangka panjang

yang bisa memakan waktu enam bulan, satu tahun, sampai beberapa tahun; meso-

cycle lamanya antara tiga sampai enam minggu; dan micro-cycle kurang dari tiga

minggu, bisa satu atau dua minggu.”.

G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah

mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistik dengan menggunakan uji t.

Page 13: BAB III METODE PENULISAN A. Lokasi dan Sampel Penulisanrepository.upi.edu/10998/6/S_KOR_0704006_Chapter3.pdfdimanfaatkan untuk membagi kelompok ke dalam dua kelompok eksperimen dengan

43

Fahmi Zia Ulhaq, 2014 Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

Langkah-langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai

berikut:

a. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok sampel dengan rumus dari

Sudjana (1989:62) :

= ∑

Arti dari tanda-tanda tersebut adalah:

=Rata-rata hitung yang dicari

∑ = Jumlah dari

Xi = Data hasil pengukuran

n = Jumlah sampel

b. Menghitung simpangan baku, menurut Sudjana (1989:94) :

S= √∑( )

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah:

S = Simpangan baku yang dicari

n = Jumlah sampel

∑( ) = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

c. Menguji Homogenitas, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

F =

Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis jika F-hitung lebih kecil dari F-tabel

distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata (a) = 0,05.

d. Menguji normalitas data menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

melalui software SPSS 18 For Windows. Prosedur yang digunakan adalah

sebagai berikut:

Page 14: BAB III METODE PENULISAN A. Lokasi dan Sampel Penulisanrepository.upi.edu/10998/6/S_KOR_0704006_Chapter3.pdfdimanfaatkan untuk membagi kelompok ke dalam dua kelompok eksperimen dengan

44

Fahmi Zia Ulhaq, 2014 Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

- Dari datayang sudah dimasukan ke software SPSS 18 For Windows kemudian

klik Analyze Nonparametric Test Legacy Dialogs1-Sampel K-S.

- Masukan variabel tes awal dan tes akhir ke kotak Test Variable List.

- Beri tanda centang pada Test Distrbution.

- Klik tab OK

Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

- Jika signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal.

- Jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

e. Uji Signifikasi peningkatan hasil latihan, dengan menggunakan uji t dengan

rumus :

H0 : = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan

H1 : ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan

t =

√ Untuk masing-masing kelompok

Arti dari tanda-tanda dari rumus tersebut:

t = Nilai t hitung yang dicari

= Rata-rata nilai beda

= Simpangan baku

n = Jumlah sampel

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis: terima H0 jika –t (1-1/2α) < t > t (1-1/2 α)

dk (n-1). Dalam hal lainya H0 ditolak

f. Uji Signifikasi perbedaan peningkatan hasil latihan, menggunakan uji t:

H0 : µ1 ≤ µ2, tidak terdapat perbedaan yang signifikan

H1 : µ1 > µ2, terdapat perbedaan yang signifikan

t = –

√ ⁄⁄

Untuk perbedaan kelompok

Page 15: BAB III METODE PENULISAN A. Lokasi dan Sampel Penulisanrepository.upi.edu/10998/6/S_KOR_0704006_Chapter3.pdfdimanfaatkan untuk membagi kelompok ke dalam dua kelompok eksperimen dengan

45

Fahmi Zia Ulhaq, 2014 Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

dimana

2

11

21

2

22

2

112

nn

SnSnS

Arti unsur-unsur tersebut :

t = Nilai t hitung yang dicari

S = Simpangan baku

n1 = Jumlah sampel kelompok 1

n2 = Jumlah sampel kelompok 2

= Nilai rata-rata kelompok 1

= Nilai rata-rata kelompok 2

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis:

- Terima hipotesis jika, thitung ≤ t(1-0.05)

- Tolak hipotesis jika, thitung > t(1-0.05)

Batas penerimaan dan penolakan hipotesis

1-α

1-(0.05)

0.95

dk = n1 + n2 - 2

= 10 + 10 - 2

= 18