bab iii metode penelitian -...

18
30 Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan pendekatan Research and Development (R&D) atau penelitian dan pengembangan. Research and Develovment adalah Suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk yang telah ada dan digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji produk tersebut . (Sugiyono, 2011 ;297). Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian Penelitian ini berbentuk siklus yang diawali dengan adanya kebutuhan, permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan suatu produk tertentu. Adapun langkah-langkah penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut : 1. Potensi Masalah Penelitian berangkat dari adanya masalah, yaitu penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, masalah ini dapat diatasi melului research and Development dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model baru yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut 2. Pengumpulan data Setelah masalah dapat ditunjukan secara factual, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu, yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. 3. Desain Produk Desain produk harus diwujudkan dalam bentuk nyata sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai.

Upload: dangkiet

Post on 14-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/6744/6/T_PKKH_1104501_Chapter3.pdfPengembangan Model Laporan Hasil Belajar ... Validasi desain merupakan proses kegiatan

30

Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan Research and Development (R&D)

atau penelitian dan pengembangan. Research and Develovment adalah Suatu proses

atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan

produk yang telah ada dan digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji

produk tersebut . (Sugiyono, 2011 ;297).

Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat

analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat

berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian

Penelitian ini berbentuk siklus yang diawali dengan adanya kebutuhan,

permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan suatu produk tertentu. Adapun

langkah-langkah penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut :

1. Potensi Masalah

Penelitian berangkat dari adanya masalah, yaitu penyimpangan antara yang

diharapkan dengan yang terjadi, masalah ini dapat diatasi melului research and

Development dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model baru

yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut

2. Pengumpulan data

Setelah masalah dapat ditunjukan secara factual, maka selanjutnya perlu

dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk

perencanaan produk tertentu, yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.

3. Desain Produk

Desain produk harus diwujudkan dalam bentuk nyata sehingga dapat digunakan

sebagai pegangan untuk menilai.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/6744/6/T_PKKH_1104501_Chapter3.pdfPengembangan Model Laporan Hasil Belajar ... Validasi desain merupakan proses kegiatan

31

Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Validasi desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk,

dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau ahli yang sudah berpengalaman,

untuk diminta menilai dan memberi masukan terhadap rancangan produk yang akan

dikembangkan seingga terlihat kekuatan dan kelemahannya.

5. Perbaikan desain (Revisi)

Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan para ahli , maka akan

diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dikurangi dengan cara

memperbaiki desain

6. Pembuatan produk jadi

Peembuatan produk jadi ini dilakukan perbaikan setelah adanya masukan dari para

ahli yag dilakukan pada tahap validasi melalui kegianan diskusi .

Adapun alasan peneliti memilih metode ini adalah tepat untuk mengungkap

kondisi obyektif raport yang digunakan untuk anak tunagrahita di SLB, serta

mengembangkan model raport yang berbasis asesmen untuk anak tunagrahita yang bisa

dijadikan pendoman bagi guru dalam proses pembelajar.

B. Lokasi dan Subyek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di enam SLB di Kabupaten Bandung Barat yang ada di kota

Bandung dan sekitarnya :

- SLB Purnama Asih Kab Bandung Barat

- SLB YPALB Kab. Bandung.Bandung Barat

- SLB Al-Hikmah Kab. Bandung Barat

- SLB Sukagalih Kab. Bandung Barat

- SLB Bina Anugrah Kab. Bandung Barat

- SLB Hanjuang Jaya Kab Bandung Barat

2. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini terdiri dari unsur guru yang sedang mengajar anak

tunagrahita.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/6744/6/T_PKKH_1104501_Chapter3.pdfPengembangan Model Laporan Hasil Belajar ... Validasi desain merupakan proses kegiatan

32

Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Teknik Pengumpulan Data

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk membuat model raport yang berbasis

asesmen bagi anak tunagrahita di sekolah luar biasa, Untuk mendapatkan data yang

dibutuhkan maka peneliti akan menggunakan teknik pengumpulan data dengan

wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Setelah menentukan teknik

pengumpulan data tersebut kemudian peneliti merumuskan instumen pengumpulan

data berdasarkan aspek-aspek yang terdapat pada pertanyaan penelitian. Berikut

teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini:

1) Observasi

Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat langsung dengan

menggunakan pedoman ovservasi untuk mencatat kondisi objektif tentang model

raport yang digunakan saat itu, serta faktor -faktor lain yang dapat Mendukung

penelitian ini.

2) Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab,

dilakukan dengan sistematik dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Nasution

(1992) mengemukakan, dalam wawancara kita dihadapkan kepada dua hal.

Pertama, kita harus mengadakan interaksi dengan responden. Kedua, kita

menghadapi kenyataan, adanya pandangan orang lain yang mungkin berbeda

dengan pandangan kita sendiri. Menurut Susan Stainback (Sugiyono, 2010)

mengemukakan bahwa wawancara

‘... provide the researcher a means to gain a deeper understanding of how the

participant interpret a situation or phenomenon than can be gained through

observation alone.’

Jadi dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam

tentang partisipan (informan) dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang

terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Teknik wawancara

yang dipergunakan dalam pengumpulan data ini terdiri dari wawancara semi

terstruktur dan wawancara tak berstruktur.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/6744/6/T_PKKH_1104501_Chapter3.pdfPengembangan Model Laporan Hasil Belajar ... Validasi desain merupakan proses kegiatan

33

Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wawancara semi terstruktur digunakan dengan tujuan untuk menemukan

permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara

diminta pendapat, dan ide-idenya (Sugiyono, 2010). Wawancara dilakukan

dalam suasana yang alami, kekeluargaan dan dalam waktu yang fleksibel.

Dengan wawancara peneliti dapat mengungkapkan perspektif emik, yaitu

pandangan, gagasan dan pikiran dari subyek penelitian. Informasi yang

diperoleh dari hasil wawancara dicatat dan dapat disalin menjadi bentuk

tulisan/laporan. Wawancara dilakukan terhadap guru yang mengajar siswa

tunagrahita.

Wawancara digunakan oleh peneliti untuk mengetahui bagaimana kondisi

obyektif buku raport yang digunakan untuk siswa Tunagrahita di SLB saat ini,

serta untuk mengungkap kebutuhan terhadap model buku Raport yang akan

dikembang bagi anak tunagrahita di SLB.

D. Prosedur Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah tersusunnya desain raport yang

berbasis asesmen bagi siswa tunagrahita. Prosedur dalam penelitian ini secara garis

besar ditempuh melalui empat tahapan yaitu : (1) studi kondisi objektif raport

(2) tahap analisis hasil studi kondisi objektif saat ini dan merumuskan draf model

raport yang berbasis asesmen bagi siswa tunagrahita , 3) tahap validasi melalui

focus group discussion, 4) finalisasi desain raport berbasis asesmen bagi siswa

tunagrahita.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/6744/6/T_PKKH_1104501_Chapter3.pdfPengembangan Model Laporan Hasil Belajar ... Validasi desain merupakan proses kegiatan

34

Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahapan penelitian dapat digambarkan dalam bagan dibawah ini :

BAGAN 3.1

Tahapan Penelitian

1. Tahap Studi Pendahuluan

Untuk memperoleh dasar pijakan penyusunan draf desain raport berbasis

asesmen bagi siswa tunagrahita ini maka diperlukan studi atau kajian kondisi

objektif raport serta kebutuhan dalam mendesain raport bagi siswa tunagrahita.

Dalam kegiatan ini peneliti menghimpun data melalui teknik observasi,

wawancara dan studi dokumen.

Adapun kondisi objektif yang ingin diungkap berkaitan dengan: a) Desain

Raport atu kondisi fisik dalam pembuatan raport untuk siswa tunagrahita.

b) Komponen-komponen yang ada dalam buku raport bagi anak tunagra hita.

c) Substansi yang tergambarkan dalam raport untuk anak tunagrahita.

Studi Pendahuluan

OBSERVASI, WAWANCARA

ANALISIS HASIL STUDI KONDISI OBJEKTIF

MERUMUSKAN DESAIN AWAL

KEGIATAN FOCUS GROUP DISCUSSION

REVISI

DESAIN AKHIR

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/6744/6/T_PKKH_1104501_Chapter3.pdfPengembangan Model Laporan Hasil Belajar ... Validasi desain merupakan proses kegiatan

35

Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Teknik Pengumpulan Data

Studi Dokumentasi

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi dengan cara melihat dan

mencatat langsung perihal dokumen raport, bagaimana kondisi raport yang

digunakan untuk anak tunagrahita di sekolah tempat obyek penelitian.

Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap guru pengajar anak tunagrahita dengan

cara semi terstruktur digunakan dengan tujuan untuk menemukan

permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara

diminta pendapat, dan ide-idenya (Sugiyono, 2010). Wawancara dilakukan

dalam suasana yang alami, kekeluargaan dan dalam waktu yang fleksibel.

Dengan wawancara peneliti dapat mengungkapkan kondisi obyektif raport

yang digunakan untuk anak tunagrahita di sekolah tersebut, yang berkaitan

dengan bentuk desain dan konten dari raport tersebut serta bagaimana

pandangan, gagasan dan pikiran dari subyek penelitian. Informasi yang

diperoleh dari hasil wawancara dicatat dan dapat disalin menjadi bentuk

tulisan/laporan.

Wawancara digunakan oleh peneliti untuk mengetahui kondisi obyektif

raport yang digunakan untuk anak tunagrahita. Dengan tujuan dapat

dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangan model raport bagi anak

tunagrahita

2) Pemeriksaan dan Keabsahan Data Penelitian

Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari lapangan soheh atau

valid, maka perlu dilakukan pemeriksaan secara seksama dan teliti baik

dilihat dari substansinya, sumber data maupun pengambilan data.

. Berkaitan dengan keabsahan data Moleong (2004) mengatakan bahwa :

“Teknik Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan

data sebagai perbandingan terhadap data itu.

Teknik Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara dan

berkaitan dengan dokemen-dokumen yang diperoleh sebagai bahan

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/6744/6/T_PKKH_1104501_Chapter3.pdfPengembangan Model Laporan Hasil Belajar ... Validasi desain merupakan proses kegiatan

36

Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembuktian dari hasil wawancara dan observasi. Dengan demikian derajat

kepercayaan informasi yang diperoleh dalam penelitian ini terjamin. Hal ini,

menurut Moleong (2004) dapat dicapai dengan jalan:

1) Membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara.

2) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakan orang secara pribadi.

3) Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4) Membandingkan keadaan prespektif seseorang dengan berbagai pendapat

dan pandangan orang.

5) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

Pada penelitian ini sendiri, data hasil pengamatan atau observasi

dibandingkan dengan data hasil wawancara. Data hasil wawancara sendiri

dibandingkan menurut sumber data wawancara tersebut. Maksudnya, data hasil

wawancara dari setiap responden dibandingkan terlebih dahulu, baru kemudian

di triangulasikan dengan sumber data lainnya, baik dari data hasil observasi

maupun dengan data dari hasil studi dokumentasi.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka teknik triangulasi yang digunakan pada

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Bagan 3.2

Triangulasi data

2. Analisis Data

Pada tahap ini peneliti menghimpun data hasil wawancara, dan observasi, yang

diperoleh dari tahap kondisi objektif di atas. Kemudian data tersebut dianalisis

dengan cara :

Data hasil

observasi

Data hasil

wawancara

Data Studi

Dokumentasi

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/6744/6/T_PKKH_1104501_Chapter3.pdfPengembangan Model Laporan Hasil Belajar ... Validasi desain merupakan proses kegiatan

37

Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan segera dilakukan analisis data melalui

reduksi data.Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas yang berkaitan dengan tujuan penelitian yang pertama.

- Data Display

Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data

dalam bentuk uraian singkat dengan teks yang bersifat naratif. Dengan

mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang

terjadi, serta merencanakan langkah kerja selanjutnya.

- Kesimpulan

Selanjutnya adalah menarik kesimpulan, kesimpulan dalam tahap ini

diharapkan dapat menjawab dari pertanyaan penelitian yang pertama.

3. Merancang Model

Hasil dari analisis tersebut untuk dijadikan bahan merumuskan desain awal

dalam mengembangkan raport untuk anak tunagrahita yang berbasis asesmen.

4. Tahap Validasi

Vaslidasi dilakukan melului Focused Group Discussion (FGD).

Draf desain yang telah dirumuskan sebelumnya (draf desain awal), selanjutnya

dibawa kedalam focused group discussion (FGD). Hal ini dilakukan untuk

memperoleh saran/masukan yang lebih luas dalam menyusun desain raport

berbasis asesmen bagi siswa tunagrahita

Peserta/ahli yang dilibatkan dalam FGD terdiri dari: Guru, Kepala

Sekolah dan Pengawas . Pemilihan focused group discussion ini didasarkan

pada pendapat Witkin (1984) yang menyatakan bahwa pemecahan masalah

melalui diskusi kelompok dapat digunakan sebagai satu tahap dari need

assessment, di mana tingkatan dari diskusi yang diselenggarakan dengan baik

dapat dijadikan pedoman untuk need assessment, seleksi aktivitas dan evaluasi.

Dalam kegiatan FGD peserta/ahli diminta tanggapannya untuk dijadikan

perbaikan terhadap desain raport. Dengan melibatkan tiga unsur tersebut

diharapkan dapat memperkaya masukan sehingga raport dapat digunakan oleh

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/6744/6/T_PKKH_1104501_Chapter3.pdfPengembangan Model Laporan Hasil Belajar ... Validasi desain merupakan proses kegiatan

38

Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru sebagai buku laporan kemajuan siswa. Selanjutnya peneliti menyusun

desain rapor berdasarkan hasil FGD.

5. Tahap Revisi Raport

Desain raport berbasis asesmen untuk anak tunagrahita hasil FGD tersebut di

atas selanjutnya di revisi. Hasil masukan dari para ahli ini dijadikan dasar dalam

menyusun model raport berbasis asesmen bersifat hipotetik (desain final) tahap

akhir.

E. Pengembangan Instrumen Penelitian

Dalam hal instrumen penelitian kualitatif Nasution dalam Sugiyono (2010)

menyatakan :

“Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain dari pada menjadikan

manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala

sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian,

prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan

itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan tidak jelas sebelumnya.”

Dalam penelitian kualitatif instrument utama adalah peneliti sendiri, namun

selanjutnya, setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan

dikembangkan instrument penelitian yang diharapkan dapat melengkapi data dan

membandingkan dengan data yang telah ditemukan.

Berdasarkan fokus dan pertanyaan penelitian maka peneliti menyusun

instrumen yaitu pedoman observasi dan wawancara, yang ditujukan kepada guru,

dan kepada peserta FGD. Kisi-kisi instrumen penelitian yang disusun peneliti dapat

dilihat pada tabel di berikut ini:

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/6744/6/T_PKKH_1104501_Chapter3.pdfPengembangan Model Laporan Hasil Belajar ... Validasi desain merupakan proses kegiatan

39

Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TABEL 3.1

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODEL LAPORAN HASIL BELAJAR (RAPORT) BERBASIS ASESMEN UNTUK SISWA TUNAGRAHITA DI

SEKOLAH LUAR BIASA

No. Pertanyaan

Penelitian Aspek Indikator

Teknik

Pengambilan Data

Subyek/

Responden No item

.

.

1. Bagaimana

kondisi objektif

Raport yang

digunakan bagi

anak tunagrahita

di sekolah Luar

Biasa?

1.1. Model Raport

1.1.1. Mengetahui model raport

yang biasa digunakan untuk

anak tunagrahita di SLB

Wawancara Guru 1

1.1.2. Ukuran raport Wawancara Guru 2

1.1.3. Desin warna raport Wawancara Guru 3

1.1.4. Ukuran tulisan pada raport Wawancara Guru 4

1.2. 1.2 Konten Raport

1.3. Aspek yang

diungkap dalam

raport

1.2.1. Biodata Siswa Wawancara Guru 5

1.2.2. Petunjuk penggunaan Wawancara Guru 6

1.2.3. Keterangan diri siswa Wawancara Guru 7

1.2.4. 1.2.4. Format penilaian

1.2.5. Wawancara Guru

8

2.1.1. 1.2.5. sistem Penilaian

2.1.2. Wawancara Guru

9

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/6744/6/T_PKKH_1104501_Chapter3.pdfPengembangan Model Laporan Hasil Belajar ... Validasi desain merupakan proses kegiatan

40

Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.2.6. Deskripsi penilaian Wawancara Guru 10

1.2.7. Penilaian pengembagan diri Wawancara Guru 11

1.2.8. Catatan untuk orang tua Wawancara Guru 12

1.2.9. Keterangan pindah sekolah Wawancara Guru 13

1.2.10. Catatan prestasi Wawancara Guru 14

1.2.11. Dasar penilaian Wawancara Guru 15

1.2.12. Gambaran kemampuan

anak sesungguhnya Wawancara Guru

16

1.2.13. Aspek perkembangan

Kognititif Wawancara Guru

17

1.2.14. Aspek Perkembangan

Psikomotor Wawancara Guru

18

1.2.15. Aspek Pekembangan

Apektif Wawancara Guru

19

1.2.16. Penilaian dipahami oleh

orang tua siswa Wawancara Guru

20

1.2.17. Kebutuhan raport baru Wawancara Guru 21

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/6744/6/T_PKKH_1104501_Chapter3.pdfPengembangan Model Laporan Hasil Belajar ... Validasi desain merupakan proses kegiatan

41

Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

1. 2. Bagaimana

Model Raport yang

bisa dijadikan

pendoman dalam

proses pembelajar

dan gambaran

pekembangan siswa

secara riil.

(Ekspert Judgment)

Penyusunan desain

raport berbasis

asesmen untuk anak

tunagrahita

2.1. Desain buku raport FGD

Pengawas,

guru, kepsek 1,2,3,4

2.2. biodata siswa

FGD

Pengawas,

guru, kepsek 5

2.3. Keterangan Peserta didik FGD

Pengawas,

guru, kepsek 6

2.4. pecantuman base line

dihalaman awal raport FGD

Pengawas,

guru, kepsek 7

2.5. format penilaian FGD

Pengawas,

guru, kepsek 8

2.6. Sistem penilaian FGD

Pengawas,

guru, kepsek 9

2.7. Format Pengembangan diri FGD

Pengawas,

guru, kepsek 10

2.8. Petunjuk Pengisian raport

FGD Pengawas,

guru, kepsek 11

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/6744/6/T_PKKH_1104501_Chapter3.pdfPengembangan Model Laporan Hasil Belajar ... Validasi desain merupakan proses kegiatan

42

Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TABEL 3.2

PEDOMAN OBSERVASI

Hari/tanggal : Waktu : Tempat : Obyek : Raport

NO Observasi Keterangan

1. Raport di pakai untuk siswa

tunagrahita

2 Ukuran buku raport yang sekarang dari ketebalan dan panjangnya

3 Warna raport

4 Ukuran tulisan

5 Pengisian biodata siswa di halaman awal

6 Petunjuk penggunaan yang ada di raport

7 Keterangan diri peserta didik

8 Format penilaian : Mata Pelajaran Muatan local Program khusus

9 system penilaian

10 Deskripsi nilai

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/6744/6/T_PKKH_1104501_Chapter3.pdfPengembangan Model Laporan Hasil Belajar ... Validasi desain merupakan proses kegiatan

43

Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11 Pengembangan diri: a. Penilaian Kepribadian

b. Ekstra kurikuler

c. Pembiasaan

12 Catatan untuk orang tua

13 Keterangan pindah sekolah

14 Catatan prestasi yang pernah dicapai

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/6744/6/T_PKKH_1104501_Chapter3.pdfPengembangan Model Laporan Hasil Belajar ... Validasi desain merupakan proses kegiatan

44

Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TABEL 3.3

PEDOMAN WAWANCARA

Hari/tanggal : Waktu : Tempat : Subjek : I Pertanyaan Jawaban

1 1 .Model raport yang bagimana yang

di pakai untuk siswa tunagrahita ?

2 2. Bagaimana dengan ukuran buku raport yang sekarang dari ketebalan dan panjangnya ?

3 3. Bagaimana dengan warna raport yang sekarang ?

4 4. Bagaimana dengan ukuran tulisannya ?

5 5. Bagaimana dengan pengisian biodata siswa di halaman awal ?

6 6. Bagaimana dengan petunjuk penggunaan yang ada di raport ?

7 7. Bagaimana dengan keterangan diri peserta didik ?

8 8. Bagaimana dengan format penilaian : a. Mata Pelajaran b. Muatan local c. Program khusus

9 9. Bagaimana sistem penilaian yang diharus dengan angka pada raport tersebut ?

10 10. Bagaimana dengan deskripsi nilai

11 11. Bagaimana dengan penilaian

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/6744/6/T_PKKH_1104501_Chapter3.pdfPengembangan Model Laporan Hasil Belajar ... Validasi desain merupakan proses kegiatan

45

Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengembangan diri: a. Penilaian Kepribadian b. Ekstra kurikuler c. Pembiasaan

12 12. Bagaimana catatan untuk orang tua perlu dicantumkan dalam raport

13 13. Bagaimana dengan keterangan pindah sekolah yang tercantum dihalaman akhir diperlukan dalam raport

14 14. Bagaimana dengan catatan prestasi yang pernah dicapai yang tercantum di halaman akhir ?

15 15. Apa yang menjadi landasan penilaian yang dicantumkan dalam raport ?

16 16. Apakah raport yang sekarang sudah menggambarkan kemampuan anak yang sebenarnya ?

17 17. Apakah perkembangan dari aspek kognitif sudah tergambarkan dari raport yang sekarang ?

18 18. Apakah perkembangan dari aspek psikomotor sudah tergambarkan dari raport yang sekarang ?

19 19. Apakah perkembangan dari aspek apektif sudah tergambarkan dari raport yang sekarang ?

20 20. Apakah orang tua siswa dapatmemahami nilai yang dicantumkan dalam raport ?

21 21. Apakah raport untuk anak tunagrahita perlu ada perubahan atau pengembangan kembali ?

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/6744/6/T_PKKH_1104501_Chapter3.pdfPengembangan Model Laporan Hasil Belajar ... Validasi desain merupakan proses kegiatan

46

Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TABEL 3.4

PEDOMAN FOCUS GROUP DISCUSSION

MODEL PENILAIAN HASIL BELAJAR (RAPORT) BERBASIS ASESMEN UNTUK

ANAK TUNAGRAHITA

No Pertanyaan Uraian

1. Bagaimana dengan cover depan ?

2 Bagaimana dengan ukuran buku raport yang sekarang dari ketebalan dan panjangnya ?

3 Bagaimana dengan warna raport ?

4 Bagaimana dengan ukuran tulisannya ?

5 Bagaimana dengan pengisian biodata siswa di halaman awal ?

6 Bagaimana denganketerangan peserta didik yang disertai keterangan “hambatan Special” ?

7 Bagaimana dengan pecantuman base line dihalaman awal raport ?

8

Bagaimana dengan format penilaian :

9 Bagaimana dengan sistem penilaian ?

10 BAgaimana dengan format pengembangan diri ?

11 Bagaimana dengan petunjuk pengisian raport ?

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/6744/6/T_PKKH_1104501_Chapter3.pdfPengembangan Model Laporan Hasil Belajar ... Validasi desain merupakan proses kegiatan

47

Agus Iswandi, 2014 Pengembangan Model Laporan Hasil Belajar Berbasis Asesmen Untuk Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kesimpulan dan Saran

Peserta Diskusi

(……………………………………………….)