bab iii metode penelitian -...

15
22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono 2009: 6). 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana metode penelitian ini dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme 1 , digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono 2009:14). Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif yang bersifat kausal, yaitu penelitian yang bersifat sebab-akibat dari yang peneliti amati. Jenis penelitian ini digunakan karena peneliti ingin melihat mengetahui apakah adegan romantis dalam drama Korea mempengaruhi ekspektasi berpacaran mahasiswi FISKOM. 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah. 3.3 Unit Amatan dan Unit Analisis 3.3.1 Unit Amatan Mahasiswi FISKOM UKSW yang sudah menonton drama Korea “Descendant of the Sun”. 3.3.2 Unit Analisis Pengaruh adegan romantis dalam drama Korea “Descendant of the Sun” terhadap ekspektasi berpacaran mahasiswi FISKOM UKSW. 1 Filsafat positivisme: dimana realitas/gejala/ fenomena dipandang untuk bisa diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan segala bersifat sebab-akibat. (Sugiyono 2009:14)

Upload: vuongthuan

Post on 30-Apr-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

22

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan

dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada

gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah

dalam bidang pendidikan (Sugiyono 2009: 6).

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana metode

penelitian ini dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme1, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik

pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono 2009:14).

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif yang bersifat kausal, yaitu penelitian yang

bersifat sebab-akibat dari yang peneliti amati. Jenis penelitian ini digunakan karena peneliti

ingin melihat mengetahui apakah adegan romantis dalam drama Korea mempengaruhi

ekspektasi berpacaran mahasiswi FISKOM.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa

Tengah.

3.3 Unit Amatan dan Unit Analisis

3.3.1 Unit Amatan

Mahasiswi FISKOM UKSW yang sudah menonton drama Korea “Descendant of

the Sun”.

3.3.2 Unit Analisis

Pengaruh adegan romantis dalam drama Korea “Descendant of the Sun” terhadap

ekspektasi berpacaran mahasiswi FISKOM UKSW.

1 Filsafat positivisme: dimana realitas/gejala/ fenomena dipandang untuk bisa diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan segala bersifat sebab-akibat. (Sugiyono 2009:14)

23

3.4 Penentuan Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi:

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdisi atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono 2009: 117)

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswi fakultas Ilmu

Sosial dan Komunikasi (FISKOM) Universitas Kristen Satya Wacana yang sudah

menonton drama Korea “Descendant of the Sun”.

3.4.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono 2009: 118). Penelitian ini menggunakan teknik

Purposive Sampling dimana teknik penentuan sampel dilakukan dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono 2009: 124).

Karena jumlah populasi tidak diketahui secara pasti, maka untuk

menghitung jumlah sampel yang ditentukan digunakan saran menurut Roscoe

dalam bukunya Research Methods for Business (Purnomo 2014: 28), yaitu bila

dalam penelitian akan dilakukan analisis dengan multivariat, maka jumlah anggota

sampel minimal 10 kali dari jumlah indikator yang diteliti. Dengan demikian,

jumlah indikator yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah 6 maka jumlah

anggota sampelnya adalah 6 x 10 = 60 responden.

3.5 Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Sumber Data:

1. Data Primer

Data diperoleh dari hasil dari pengisian kuisioner oleh penonton drama

Korea “Descendant of the Sun” mahasiswi FISKOM.

2. Data Sekunder

Data diperoleh dari pra-survey, wawancara, buku-buku, jurnal literatur

yang terkait dan pernah diteliti orang lain sebelumnya untuk mendukung

penelitian ini.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner menurut Sugiyono (2009: 199)

adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

24

seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah dengan cara

penyebaran kuisioner dengan tujuan untuk memperbaiki bagian-bagian yang

dianggap kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data terhadap

responden.

3.6 Identifikasi Variabel dan Indikator Penelitian

3.6.1 Identifikasi Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajasi dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2009:

61). Variabel penelitian dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Variabel Independen/bebas:

Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: Menonton adegan romantis

“Descendant of the Sun”.

2. Variabel Dependen/terikat:

Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: ekspektasi berpacaran

mahasiswi FISKOM.

3.6.2 Indikator Penelitian

Indikator dalam variabel X (menonton adegan romantis “Descendant Of The

Sun”) menggunakan indikator variabel X dalam Jurnal milik Ivan Ibnu Salam

dengan judul “Hubungan antara Terpaan Drama Korea di Televisi dengan

Gaya Hidup Penonton”2. Indikator yang terkait adalah:

a. Intensitas menonton tayangan

b. Isi tayangan

c. Daya tarik

2 http://repository.unpad.ac.id/14058/1/K10053060_a_5287.pdf (diakses pada 29 Oktober 2016 Pukul 21.09)

25

Indikator dalam variabel Y (Ekpektasi Berpacaran Mahasiswi FISKOM)

peneliti menggunakan 3 indikator dari konsep ekspektasi yang diperoleh dari

Synder (2000). Indikator yang terkait adalah:

a. Goal

b. Agency Thingking

c. Pathway Thingking

3.7 Skala Pengukuran

Skala pengukuran dalam penelitian ini adala skala likert. Menurut

Sugiyono (2009: 134) skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dengan skala likert ini, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik

tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan.

Jadi dalam penelitian ini, pilihan jawaban yang bisa dipilih oleh responden

dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.1

Skala Pengukuran Likert

Dari kategori diatas, peneliti menghilangkan pilihan “netral” pada

kuisioner, karena dengan adanya pilihan “netral” akan membuat responden

cenderung memilih jawaban tersebut untuk mencari aman, terutama bagi mereka

yang masih ragu untuk menjawabannya. Selain itu pilihan “netral” sering kali

Penilaian Skala Likert Skor

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Tidak Setuju (TS) 2

Setuju (S) 3

Sangat Setuju (SS) 4

Sumber: Sugiyono 2009:135

26

mengandung jawaban yang ambigu, yang bisa artinya positif iya dan negatif juga

iya. Selain itu menurut Azwar (2007: 33) mengatakan bahwa penghilangan nilai

netral ini juga dimaksudkan agar skala pengukuran lebih simetrikal yaitu jenjang

ke arah yang positif sama banyaknya dengan jenjang ke arah yang negatif.

3.8 Hubungan Antara Variabel Penelitian, Indikator Penelitian, dam Skala Pengukuran

Tabel 3.2

Hubungan antara Variabel Penelitian, Indikator Penelitian, dan Skala

Pengukuran

Takrif Variabel Indikator Item Instrumen Skala

Pengukuran

1. Menonton Adegan

Romantis “DOTS”,

yaitu segala bentuk

tindakan yang

dilakukan responden

saat menonton

drama Korea

“DOTS”

1. Intensitas tayangan

dalam drama

Korea,

Melihat seberapa

sering responden

menonton serial

“DOTS”

2. Isi tayangan dalam

drama Korea,

Seberapa besar

minat responden

dalam menonton

serial “DOTS”

3. Daya tarik

tayangan drama

Korea,

Faktor-faktor yang

membuat responden

menonton serial

“DOTS”

1. Durasi menonton “DOTS”

dalam 1 hari

2. Frekuensi menonton “DOTS”

dalam seminggu

1. Saya tertarik dengan drama

korea “DOTS”

2. Saya menyukai drama Korea

“DOTS”

3. Saya antusias menonton drama

Korea DOTS”

4. Cerita dalam drama Korea

“DOTS” membosankan

5. Terkadang alur cerita dalam

drama Korea “DOTS” sangat

membingungkan

1. Saya menonton “DOTS”

karena memiliki pemeran yang

terkenal yaitu Song Joong

Ki/Song Hye Kyo.

2. Saya menonton “DOTS”

karena pemeran dalam

“DOTS” tampan dan cantik

3. Saya acuh terhadap pemeran

dalam drama Korea “DOTS”

4. Saya menonton “DOTS”

karena saya adalah penggemar

drama Korea.

5. Saya menonton “DOTS”

karena alur ceritanya menarik,

Rasio

Ordinal

Ordinal

27

yaitu membawakan cerita

percintaan antara dunia tentara

dan kedokteran sehingga saya

menontonnya.

6. Saya menonton “DOTS”

karena penasaran.

7. Saya menonton “DOTS” dan

tidak menyukai serial drama

“DOTS”

8. Adegan Romantis dalam

“DOTS” sangat menarik

9. Adegan romantis dalam

“DOTS” sangat berlebihan

2. Ekspektasi

Berpacaran Mahasiswi

Fiskom, yaitu faktor

yang menjadikan

responden berekspektasi

dalam berpacaran setelah

melihat adegan romantis

dalam “DOTS”.

1. Goal,

Adegan Romantis

yang dibayangkan dan

diinginkan individu.

1. Saya menjadi membayangkan

untuk berpacaran seperti

adegan-adegan romantis dalam

“DOTS”.

2. Saya menjadi ingin

mempunyai pacar yang

melakukan hal-hal yang

romantis seperti Yoo Shi-Jin.

3. Saya tetap biasa saja melihat

romantisme dalam “DOTS”

karena hal itu hanyasebatas

drama saja.

4. Saya menjadi ingin

mempunyai pacar yang sering

mengucapkan kata-kata yang

romantis kepada saya.

5. Saya menjadi ingin memiliki

pacar yang mengajak saya

menonton film dibioskop atau

dirumah berdua.

6. Saya menjadi ingin memiliki

pacar yang mengajak saya

menonton film atau dirumah

berdua.

7. Saya menjadi ingin belanja

berdua dengan pacar saya

8. Saya menjadi ingin memiliki

pacar yang menatap saya

dengan tangan dipipi

9. Saya menjadi ingin memiliki

pacar yang bersandar dipundak

saya.

10. Saya menjadi menginginkan

sosok pria yang menepati

janjinya seperti Yoo Shi-jin.

11. Saya menjadi ingin memiliki

pacar yang selalu melindungi

saya dari bahaya seperti Yoo

Shi-jin menyelamatkan Kang

Mo-yeon dari berbagai bahaya.

Ordinal

28

2. Agency Thinking,

Motivasi diri para

responden dalam

mewujudkan adegan

romantis dalam

“DOTS”

12. Saya menjadi ingin memiliki

pacar yang mau mengikatkan

tali sepatu sepatu saya.

13. Saya menjadi ingin memiliki

pacar yang akan memeluk saya

untuk meminta maaf.

14. Saya menjadi ingin memiliki

pacar mau mencium kening

saya

15. Saya menjadi ingin memiliki

pacar yang tiba-tiba datang

kerumah saya untuk mengajak

makan berdua.

16. Saya menjadi ingin memiliki

pacar yang mau memasangkan

kalung ke leher saya.

17. Saya menjadi ingin memiliki

pacar yang mengajak saya

untuk liburan berdua disuatu

tempat yang romantis.

18. Saya menjadi ingin memiliki

waktu untuk camping berdua

dengan pacar saya.

19. Saya menjadi ingin memiliki

pacar yang bisa diajak selfie

bersama dengan pose yang

lucu.

20. Saya menjadi ingin memiliki

pacar yang mau mengikat

rambut saya.

21. Saya menjadi ingin ketiduran

berdua dengan pacar saya

dengan berpelukan.

22. Saya menjadi ingin melihat

bintang berdua dengan pacar

saya.

1. Setelah menonton “DOTS”

Saya termotivasi untuk bisa

berpacaran seperti dalam

adegan-adegan romantisnya

2. Saya tidak mengingikan untuk

berpacaran seperti dalam

drama Korea “DOTS”

3. Saya akan melakukan

romantisme seperti dalam

“DOTS” dalam berpacaran

4. Adegan romantis dalam

“DOTS” sangat mustahil untuk

dilakukan dalam dunia nyata.

5. Saya merasa senang apabila

saya bisa berpacaran seperti

dalam adegan romantis dalam

“DOTS”

Ordinal

29

3. Pathway Thinking,

Strategi responden

untuk mewujudkan

adegan romantisme

dalam Drama Korea

dalam kehidupan

nyata.

6. Saya yakin saya bisa

berpacaran seperti dalam

adegan romantis “DOTS”

1. Saya akan menyuruh pacar

saya agar bisa melakukan

adegan-adegan romantis

seperti dalam “DOTS”

2. Saya akan merasa tidak

nyaman jika pacar saya

melakukan adegan-adegan

romantis seperti dalam

“DOTS”

3. Saya akan mengatakan kata-

kata romantis seperti dalam

“DOTS” terhadap pacar saya

4. Saya akan mengajak pacar

saya untuk belanja berdua

5. Saya akan mengajak menonton

bioskop berdua dengan pacar

saya.

6. Saya akan menyandarkan

kepala saya dibahu pacar saya

seperti adegan dalam “DOTS”.

7. Saya akan memeluk pacar saya

dari belakang untuk meminta

maaf

8. Saya akan memberikan kejutan

datang kerumah pacar saya

tiba-tiba seperti dalam adegan

“DOTS”

9. Saya akan mengajak pacar

saya untuk camping berdua

seperti dalam adegan “DOTS”

10. Saya akan melakukan selfie

bersama pacar saya seperti

dalam adegan “DOTS”

11. Saya akan mengajak pacar

saya untuk melihat bintang

berdua.

Ordinal

30

3.9 Desain Penelitian

Gambar 3.1

Desain Penelitian

Keterangan:

X = Variabel independen/Menonton adegan romantis “Descendant of the

Sun”.

Y = Variabel dependen/Ekspektasi berpacaran mahasiswi FISKOM.

3.10 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini terdapat dua variable yaitu variable X atau independent

adalah menonton adegan romantis “DOTS” dan variable Y atau dependent adalah

ekspektasi berpacaran mahasiswi FISKOM. Menurut Sugiyono (2009: 207) analisis

data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh sumber terkumpul dengan

menggunakan statistik. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

3.10.1 Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2003:11) penelitian deskriptif penelitian yang dilakukan

untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variabel atau lebih

(independen). Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk

mendiskripsikan karakteristik variabel.

3.10.2 Regresi Sederhana

Menurut Sugiyono dalam Purnomo (2014: 133) analisis ini digunakan oleh

peneliti bila peneliti ingin meramalkan bagaimana keadaan variabel dependem,

bila ada satu variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi. Persamaan

yang diperoleh dari regresi sederhana adalah:

Y = a + b X

31

Dimana:

Y = variabel dependen yang diprediksi

X = variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

a = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0

b = koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel

dependen yang didasarkan pada varianel independen. Dimana jika b (+)

maka terjadi kenaikan, nila b (-) maka terjadi penurunan.

Nilai a dan b dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝒂 = ∑ 𝒚 (∑ 𝟐𝒙 ) − ∑ 𝒙 ∑ 𝒙𝒚

𝒏 ∑ 𝟐𝒙 − (∑ 𝒙) 𝟐

𝒃 =𝒏 ∑ 𝒙𝒚 − ∑ 𝒙 ∑ 𝒙𝒚

𝒏 ∑ 𝟐𝒙 − (∑ 𝒙)𝟐

Asumsi yang diperlukan dalam analisis ini adalah uji normalitas. Uji normalitas

ini diperlukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul dari setiap

variabel dependen dan independen atau keduanya mempunyai distribusi normal

atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang mendekati normal.

Untuk melihat model regresi normal atau tidak, dilakukan analisis grafik dengan

melihat “normal probability report plot” yang membandingkan antara

distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi normal.

Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data

yang dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka

garis yang menggantikan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

3.11 Uji Validitas dan Reliabilitas

Pengujian validitas dan reliabilitas adalah suatu proses untuk menguji butir-

butir/item pertanyaan yang ada dalam sebuah instrumen. (Purnomo 2014: 33)

3.11.1 Uji Validitas

Validitas ini merupakan suatu proses untuk menguji item pertanyaan dalam

sebuah instrument dan merupakan ukuran seberapa cermat alat ukur tes

melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1997:120). Uji Validitas ini menggunakan

32

rumus analis Product Moment Pearson untuk mengetahui hubungan pada dua

variabel. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

𝒓𝒙𝒚

𝒏 ∑ 𝑿𝒀 − ∑ 𝑿 ∑ 𝒀

√[𝒏 ∑ 𝑿𝟐 − (∑ 𝑿)𝟐][𝒏 ∑ 𝒀𝟐 − (∑ 𝒀)𝟐]

Dimana:

r xy = koefisien korelasi antara x dan y

x = nilai variabel bebas/antara (preditor y)

y = nilai variabel terikat

∑xy = Jumlah product dari x dan y

Kriteria dalam pemilihan item dinyatakan valid atau tidak valid, dinyatakan

berdasarkan korelasi item total dengan menggunakan batasan r-hasil > r-tabel.

a. Valid jika r-hasil positif dan > r-tabel ( rxy > 0,3 )

b. Tidak valid jika r-hasil < r-table ( rxy < 0,3 )

c. r-table diperoleh dari df = N-2 = 23 ( 0,413 dengan taraf signifikansi

5% )

Setelah dilakukan uji validitas dengan menggunakan teknik Pearson Correlation-

Product Moment dengan program SPSS 17, hasilnya adalah:

Tabel 3.3

Tabel Uji Validitas Menonton Adegan Romantis “DOTS” terhadap Ekspektasi

Berpacaran Mahasiswi FISKOM

VARIABEL INDIKATOR No

Butir

r-Hasil r-Tabel Keterangan

Menonton Adegan

Romantis“DOTS

Isi Tayangan

dalam Drama

Korea DOTS

1 0,427 0,413 VALID

2 0,448 0,413 VALID

3 0,594 0,413 VALID

4 0,040 0,413 TIDAK VALID

5 0,222 0,413 TIDAK VALID

33

Daya Tarik

Tayangan

Drama Korea

“DOTS

1 0,476 0,413 VALID

2 0,669 0,413 VALID

3 0,391 0,413 TIDAK VALID

4 0,467 0,413 VALID

5 0,457 0,413 VALID

6 0,151 0,413 TIDAK VALID

7 0,196 0,413 TIDAK VALID

8 0,394 0,413 TIDAK VALID

9 0,563 0,413 VALID

Ekspektasi

Berpacaran

Mahasiswi

FISKOM

GOAL 1 0,706 0,413 VALID

2 0,830 0,413 VALID

3 0,577 0,413 VALID

4 0,798 0,413 VALID

5 0,762 0,413 VALID

6 0,796 0,413 VALID

7 0,684 0,413 VALID

8 0,654 0,413 VALID

9 0,667 0,413 VALID

10 0,272 0,413 TIDAK VALID

11 0,495 0,413 VALID

12 0,654 0,413 VALID

13 0,585 0,413 VALID

14 0,736 0,413 VALID

34

15 0,407 0,413 TIDAK VALID

16 0,519 0,413 VALID

17 0,653 0,413 VALID

18 0,616 0,413 VALID

19 0,583 0,413 VALID

20 0,564 0,413 VALID

21 0,721 0,413 VALID

22 0,805 0,413 VALID

AGENCY

THINKING

1 0,826 0,413 VALID

2 0,544 0,413 VALID

3 0,795 0,413 VALID

4 0,717 0,413 VALID

5 0,718 0,413 VALID

6 0,676 0,413 VALID

PATHWAY

THINKING

1 0,748 0,413 VALID

2 0,727 0,413 VALID

3 0,696 0,413 VALID

4 0,644 0,413 VALID

5 0,696 0,413 VALID

6 0,800 0,413 VALID

7 0,493 0,413 VALID

8 0,838 0,413 VALID

9 0,690 0,413 VALID

10 0,710 0,413 VALID

11 0,804 0,413 VALID

Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2017

35

Tabel 3.4

Rangkuman Hasil Validitas

INDIKATOR VALID TIDAK VALID

1. Intensitas tayangan dalam drama

Korea “DOTS”

2 0

2. Isi tayangan dalam drama Korea

“DOTS”

3 2

3. Daya tarik tayangan drama Korea

“DOTS”

5 4

4. Goal 20 2

5. Agency Thinking 6 0

6. Pathway Thinking 11 0

TOTAL 47 8

Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2017

3.11.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas merupakan proses untuk mengukur butir atau item suatu

instrumen. Instrumen dikatakan reliable (andal) jika pertanyaan konsisten atau

stabil. Uji Reliabilitas ini menggunakan rumus alpha Chronbach (α) yaitu:

𝒂 = 𝟐 [𝟏 −𝒔𝟏𝟐 + 𝒔𝟐𝟐

𝒔𝒙𝟐]

Dimana:

Α : Koefesien reliabilitas alpha

S1 dan S2 : Varian skor belahan 1 & Varian skor belahan 2

Sx2 : Varian skor skala

Untuk pengambilan keputusan tentang reliable adalah sebagai berikut :

a. r-hasil postif dan r-hasil > r-table, dikatakan reliable

b. r-hasil tidak positif, r-hasil < r-table, dikatakan tidak reliable

36

c. r-table diperoleh dari df = N-2 = 23 ( 0,413 dengan taraf signifikansi

5% )

Tabel 3.5

Tabel Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.751

54

Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2017

Melalui tabel tersebut, menunjukan bahwa variabel Menonton Adegan

Romantis “Descendant of the Sun” terhadap variabel Ekspektasi berpacaran

mahasiswi FISKOM memiliki nilai Cronbach Alpha 0.751 diatas r-tabel (0,413)

sehingga dapat dikatakan hasil pengujian ini reliable.