bab iii metode penelitian -...

14
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas. Peneliti secara kolaborasi yaitu bekerja sama dengan guru kelas 5 menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantuan media gambar dalam mengajar matematika pokok bahasan mengidentifikasi sifat-sifat bagun datar. Sebelum melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu di dalam kelas yang akan digunakan peneliti sebagai tempat penelitian. Obsevasi ini dilakukan oleh peneliti guna menemukan fokus permasalahan yang terjadi di dalam kelas dimana peneliti nantinya melakukan penelitian. Selanjutnya jika fokus permasalahan sudah ditemukan, peneliti berdiskusi dengan guru kelas untuk membahas model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk diterapkan di dalam kelas , dan serta langkah apa saja yang harus ditempuh. 3.2 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Cebongan 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2012/2013. Jumlah siswa kelas 5 adalah 32. Penelitian tindakkan kelas dilaksanakan pada bulan januari sampai bulan April 2013. Selain itu peneliti juga bekerja sama dengan guru kelas selama menerapkan pendekatan yang akan digunakan. 3.3 Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2012/2013. Selama ± 4 bulan mulai dari bulan Januari 2013 sampai bulan April 2013, dan dilakukan secara bertahap yaitu sebagai berikut: 1. Tahap persiapan penelitian (Bulan Januari-Februari 2013) 36

Upload: vudung

Post on 02-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4423/4/T1_292009241_BAB III...pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk diterapkan di dalam kelas

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas. Peneliti secara

kolaborasi yaitu bekerja sama dengan guru kelas 5 menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantuan media gambar dalam mengajar

matematika pokok bahasan mengidentifikasi sifat-sifat bagun datar. Sebelum

melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu di dalam kelas yang

akan digunakan peneliti sebagai tempat penelitian. Obsevasi ini dilakukan oleh

peneliti guna menemukan fokus permasalahan yang terjadi di dalam kelas dimana

peneliti nantinya melakukan penelitian. Selanjutnya jika fokus permasalahan

sudah ditemukan, peneliti berdiskusi dengan guru kelas untuk membahas model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk diterapkan di dalam kelas , dan serta

langkah apa saja yang harus ditempuh.

3.2 Setting Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Cebongan 03 Kecamatan

Argomulyo Kota Salatiga pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran

2012/2013. Jumlah siswa kelas 5 adalah 32. Penelitian tindakkan kelas

dilaksanakan pada bulan januari sampai bulan April 2013. Selain itu peneliti juga

bekerja sama dengan guru kelas selama menerapkan pendekatan yang akan

digunakan.

3.3 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2012/2013.

Selama ± 4 bulan mulai dari bulan Januari 2013 sampai bulan April 2013, dan

dilakukan secara bertahap yaitu sebagai berikut:

1. Tahap persiapan penelitian (Bulan Januari-Februari 2013)

36

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4423/4/T1_292009241_BAB III...pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk diterapkan di dalam kelas

37

Tahap ini mencakup penyusunan judul, penyusunan proposal penelitian,

penyusunan instrumen penelitian, permohonan izin serta survei di sekolah yang

direncanakan sebagai tempat penelitian.

2. Tahap pelaksanaan penelitian (Bulan Maret-April 2013)

Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi

uji coba instrumen penelitian dan pengambilan data. (Jadwal penelitian terdapat

pada lampiran 20)

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian Siklus 1 dan 2

Pertemuan Ke- Hari/Tanggal Jam Ke- Keterangan

1 Kamis/21 Maret 2013 1-2 Kelas 5 SD

2 Jumat/22 Maret 2013 2-3 Kelas 5SD

(Sabtu/23 Maret 2013) Tes Siklus 1

1 Kamis/11 April 2013 1-2 Kelas 5 SD

2 Jumat/12 April 2013 2-3 Kelas 5 SD

(Sabtu/13 April 2013) Tes Siklus 2

3. Tahap penyusunan laporan penelitian (Bulan April 2013)

Tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta

persiapan ujian.

3.4 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Cebongan 03 Kota

Salatiga, yang beralamat di Jalan Soekerno-Hatta km.3 Desa Isep-Isep, Kelurahan

Cebongan Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.

3.5 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Cebongan 03

Salatiga, Semester II Tahun Ajaran 2012/2013, yang berjumlah 32 siswa. Terdiri

dari 11 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan.

3.6 Variabel Penelitian

Variabel yeng diselidiki pada penelitian ini adalah hasil belajar

matematika pada kelas 5 SD pada pokok bahasan sifat-sifat bangun datar dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan berbantuan media

gambar.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4423/4/T1_292009241_BAB III...pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk diterapkan di dalam kelas

38

3.6.1 Variabel bebas

Variabel ini merupakan variabel yang terkait dengan siswa, guru, bahan

pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, penyelenggaraan

KBM seperti interaksi belajar mengajar, ketrampilan bertanya guru, gaya

mengajar guru, cara belajar siswa, serta implementasi model pembelajaran di

kelas dan sebagainya. Unsur-unsur tersebut merupakan variabel bebas yang

mengikat munculnya unsur lain. Unsur-unsur tersebut mempengaruhi muncul atau

tindaknya peningkatan hasil belajar siswa. Dengan memanfaatkan sumber belajar

yang ada dan dipadukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw,

diharapkan akan terjadi peningkatan hasil belajar siswa.

3.6.2 Variabel Terikat

Unsur-unsur dalam variabel terikat adalah kemampuan siswa untuk

mengaplikasikan pengetahuan, motivasi siswa , hasil belajar siswa, sikap terhadap

pengalaman belajar yang diperoleh melalui tindakan perbaikan, rasa keingin

tahuan siswa, dan lain-lain. Unsur-unsur tersebut merupakan variabel terikat yang

dipengaruhi oleh variabel bebas. Adapun yang menjadi variabel terikat dalam

penelitian ini adalah hasil belajar siswa setelah dilakukannya penelitian. Unsur-

unsur dalam variabel ini akan mengalami perubahan baik sehingga hasil belajar

meningkat atau sebaliknya, setelah dilakukan perlakuan khusus terhadap siswa.

Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah hasil belajar siswa.

3.7 Rencana Tindakan

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan kelas dimana peneliti berkolaborasi dengan guru kelas 5 SD Negeri

Cebongan 03 Salatiga. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, dan pada setiap

siklusnya terdiri dari 3 kali pertemuan, pertemuan pertama dan kedua penjelasan

tentang materi dan pertemuan ketiga tes akhir siklus. Dalam penelitian ini

menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart (dalam Paizaluddin dan Ermalinda,

2013:30-31), yang meliputi beberapa tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan

pengamatan, refleksi. Adapun model Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis

dan Mc Taggart:

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4423/4/T1_292009241_BAB III...pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk diterapkan di dalam kelas

39

Bagan 3.1

Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) oleh Kemmis dan Mc Taggart

Penelitian ini dilaksanakan melalui 2 siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2,

sebelum dilaksanakan penelitian peneliti menyusun suatu perencanaan mengenai

apa saja yang akan dilaksanakan dan apa saja yang diperlukan selama pelaksanaan

pembelajaran. Setelah perencanaan akan dilaksanakan tindakan dengan suatu

pengamatan mengenai jalannya tindakan selama pembelajaran atau observasi,

setelah tindakan akan dilaksanakan refleksi berdasarkan hasil pengamatan yang

telah dilakukan oleh observer. Hasil refleksi digunakan untuk menemukan apa

saja kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran pada tindakan siklus I

kemudian kelemahan yang masih terjadi akan diperbaiki pada siklus II yang

pelaksanaannya sama pada siklus I.

3.7.1 Siklus 1

A. Perencanaan

Kegiatan perencaan dalam siklus 1 antara lain:

1. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Peneliti membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan kondisi sekolah,

Perencanaan

SIKLUS I

Perencanaan

SIKLUS II

Refleksi Pelaksanaan dan

pengamatan

Refleksi Pelaksanaan dan

pengamatan

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4423/4/T1_292009241_BAB III...pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk diterapkan di dalam kelas

40

karakteristik siswa, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pada

pelajaran Matematika yang akan di ajarkan yaitu mengidentifikasi sifat-sifat

bangun datar. Dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

harus sesuai dengan Model Pembelajaran yang digunakan yaitu Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.

2. Menyiapakan alat peraga dan media pembelajaran yang mendukung matei

ajar dan model pembelajaran inovatif yang akan digunakan untuk mendukung

hasil belajar siswa. Peneliti menyiapkan contoh-contoh gambar bangun datar

dengan kertas berwarna,penggaris, busur, bintang untuk penghargaan siswa.

3. Penyiapan lembar soal tugas kelompok, evaluasi dan tes setiap akhir siklus.

B. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti meancang gambaran pelaksanaan

kegiatan pembelajaran selama di dalam kelas. Rancangan gambaran

pelaksanaan pembelajaran pada siklus satu sebagai berikut:

Pendahuluan :

Dalam kegiatan pendahuluan guru :

1. Memulai pelajaran dengan berdoa bersama menurut agama dan

kepercayaan masing-masing.

2. Memberi salam dan menanyakan kabar siswa

3. Absensi dilanjutkan dengan memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti

pelajaran

Motivasi :

Dalam kegiatan motivasi guru :

4. Membahas secara singkat materi minggu lalu

5. Memberi motivasi dengan menunjuk benda-benda yang ada di dalam kelas

yang ada kaitan dengan materi yang akan dibahas untuk memberi

gambaran awal siswa tentang materi yang akan di bahas

6. Memberi rumusan masalah untuk menggali pengetahuan awal siswa

tentang materi yang akan di bahas

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4423/4/T1_292009241_BAB III...pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk diterapkan di dalam kelas

41

Kegitan inti :

Eksplorasi :

Dalam kegiatan eksplorasi guru :

7. Mengelompokkan siswa dengan anggota setiap kelompok sebanyak 4

siswa secara heterogen

8. Membagi tugas untuk setiap anggota kelompok dengan 4 permasalahan

yang berbeda

9. Menjelaskan aturan kerja untuk semua kelompok

10. Meminta anggota dari tim yang berbeda dengan penugasan yang sama

membentuk kelompok baru yaitu kelompok ahli

11. Memberi waktu kepada setiap kelompok ahli untuk mendiskusikan tugas

yang sudah diberikan guru

12. Membimbing dalam pencarian informasi guru sebagai fasilitator dan

motivator

13. Mempersilahkan setiap anggota kelompok kembali kekelompok asal untuk

mempresentasikan hasil pencarian informasi yang sudah didiskusikan

dengan kelompok ahli

14. Memberi kesempatan kepada semua anggota kelompok untuk bertanya

jawab

Elaborasi :

Dalam kegiatan elaborasi guru :

15. Menempelkan gambar-gambar bangun datar (segitiga, persegi, belah

ketupat, dan layang-layang)

16. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melihat gambar yang sudah

disediakan guru

17. Memilih secara acak siswa untuk menebak sifat-sifat bangun datar yang

sudah di tempel di papan tulis

18. Guru memberi penghargaan terhadap siswa yang berprestasi

19. Membimbing siswa dalam memahami sifat-sifat bangun datar

20. Bertanya jawab dengan siswa seputar materi yang sudah dibahas

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4423/4/T1_292009241_BAB III...pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk diterapkan di dalam kelas

42

Konfirmasi :

Dalam kegiatan konfirmasi guru :

21. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

22. Guru meluruskan jika terjadi kesalahpahaman pada siswa

Penutup :

Dalam kegiatan penutup guru :

23. Bersama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

24. Membagi tugas evaluasi

25. Menjelaskan aturan kerja dan memberi kesempatan pada siswa untuk

mengerjakan evaluasi

26. Salam penutup

C. Pengamatan

Dalam kegiatan pengamatan ini, peneliti di dampingi oleh seorang

observer yaitu guru lain yang bertugas sebagai orang yang mengobservasi guru

kelas sewaktu mengajar dengan model pembelajaran yang telah dirancang oleh

peneliti. Observer mengamati kegiatan guru kelas saat melaksanakan kegiatan

Belajar Mengajar untuk mengetahui apa yang harus ditingkatkan dan harus

dipertahankan agar tujuan penelitian tercapai. Pada saat meneliti peneliti juga

harus mengamati siswa aktif tidaknya pada saat proses pembelajaran berlangsung

agar terwujud pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan.

D. Refleksi

Peneliti melakukan kegiatan refleksi terhadap apa yang ditemukan pada

saat melakukan kegiatan penelitian, seperti kendala apa saja yang di hadapi guru

dan siswa saat KBM berlangsung sehingga hasil belajar menjadi tidak maksimal,

hal-hal apa saja yang dapat memotivasi siswa agar siswa aktif dan tertarik

mengikuti pelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sehingga

diharapkan pada siklus 2 terjadi peningkatan hasil belajar yang maksimal.

3.7.2 Siklus 2

Rancangan pada kegiatan siklus 2 ini sama dengan siklus 1, melalui

kegiatan perancanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tindakan dalam

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4423/4/T1_292009241_BAB III...pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk diterapkan di dalam kelas

43

siklus 2 merupakan tindakan perbaikan dari siklus sebelumnya yaitu siklus 1.

Adapun rancangan kegiatan akan disesuaikan dengan siklus 1.

3.8 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pada teknik dan instrumen pengumpulan data, peneliti menggunakan

beberapa teknik yang harus diamati dan di catat agar mengatahui apakah siswa

sudah mengalami peningkatan hasil belajar atau belum. Beberapa teknik tersebut

antara lain: lembar observasi, dokumentasi, dan tes.

3.8.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Cebongan 03

Satiga dalam mata pelajaran Matematika setelah memperoleh tindakan, adalah :

1. Observasi

James dan Dean (dalam Paizaluddin dan Ermalinda, 2013:113)

berpendapat bahwa observasi adalah mengamati (wacthing) dan mendengar

(listening) perilaku seseorang selama beberapa waktu tanpa melakukan

manipulasi atau pengendalian, serta mencatat penemuan yang menghasilkan atau

memenhi syarat untuk digunakan ke dalam tingkat penafsiran analisis. Dengan

tujuan untuk mengetahui perkembangan aktivitas belajar siswa dilakukan teknik

observasi. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui

pengisian lembar aktivitas siswa dan kegiatan mengajar guru pada setiap

pertemuan. Observasi dilakukan di kelas 5 SD Negeri Cebongan 03 Salatiga.

Kisi-kisi observasi guru dan siswa terdapat pada lampiran 7

2. Dokumentasi

Paizaluddin dan Ermalinda (2013:135) berpendapat bahwa dokumentasi

berupa dokumen-dokumen atau data-data yang menunjang proses pembelajaran

dikelas. Dokumentasi dilaksanakan di kelas 5 di SD Negeri Cebongan 03 Salatiga

khususnya pada mata pelajaran Matematika semester II tahun 2012/2013.

Dokumntasi berupa foto pada saat penelitian terdapat pada lampiran 21

3. Tes

Paizaluddin dan Ermalinda (2013:131) berpendapat bahwa tes

merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian. Tes ialah

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4423/4/T1_292009241_BAB III...pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk diterapkan di dalam kelas

44

seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dalam maksud untuk

mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Tes

digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar

kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan

tujuan pendidikan dan pengajaran. Kisi-kisi soal siklus 1 terdapat pada lampiran

5 dan kisi-kisi soal siklus 2 terdapat pada lampiran 14

3.8.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen Pengumpulan data dengan melakukan penilaian. Penilaian

formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar-mengajar

untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar-mengajar itu sendiri. Dengan

demikian, Penilaian formatif berorientasi kepada proses belajar-mengajar. Dengan

penilaian formatif diharapkan guru dapat memperbaiki program pengajaran dan

strategi pelaksanaannya (Sudjana, 2011: 5).

Dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes dan

bukan tes (nontes).

1. Tes

Tes yang digunakan penulis adalah tes tulisan (menuntut jawaban secara

tulisan), tes tindakan (menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan). Soal tes

disusun dalam bentuk objektif, bentuk esai dan uraian.

2. Nontes

Dalam nontes alat penilaian yang digunakan penulis adalah observasi

langsung yaitu pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang

terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh observer.

Pada saat pembelajaran berlangsung peneliti melakukan observasi mulai dari

kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Teknik nontes ini berupa lembar

pengamatan yang digunakan untuk mengamati guru dan siswa saat proses

pembelajaran berlangsung sampai akhir pembelajaran selesai.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2010: 173) instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4423/4/T1_292009241_BAB III...pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk diterapkan di dalam kelas

45

Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang

sama.

Untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan pedoman

suatu item instrumen dianggap valid jika.

a. Nilai hitung r lebih besar ( > ) dari niai tabel r maka item dinyatakan valid

dan dapat dipergunakan.

b. Nilai hitung r lebih kecil ( < ) dari niai tabel r maka item dinyatakan tidak

valid dan tidak dapat dipergunakan.

Validitas dihitung dengan menggunakan perhitungan SPSS 17.0 for

Windows.

Reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keajegan

instrumen dari dari variabel yang hendak di ukur. Pengukuran dalam reliabilitas

instrumen dalam penelitian ini digunakan yang berdasarkan pendapat George dan

Mallery dalam Azwar (2005: 29) sebagai berikut:

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

α > 0,9 : reliabilitas memuaskan

3.9.1 Instrumen Tes

Intrumen tes di susun oleh peneliti, akan diuji cobakan terlebih dahulu di

kelas yang lebih tinggi yaitu pada kelas 6. Hal ini digunakan untuk mengatahui

mana saja soal yang valid dan mana saja soal yang tidak valid. Sehingga nantinya,

soal yang sudah di ujicobakan ini. Dapat di kerjakan dengan baik oleh kelas yang

digunakan oleh peneliti sebagai tempat penelitian yaitu kelas 5, dan diharapkan

dapat memperoleh hasil yang maksimal. Soal tes siklus 1 dan 2 beserta kisi-kisi

yang akan diujikan pada kelas 6 terdapat pada lampiran 2 dan 11

3.9.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus 1

Instrumen tes diuji cobakan pada responden yaitu siswa di kelas 6 SD

Negeri Cebongan 03 Salatiga yang berjumlah 30 orang. Instrumen tes yang akan

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4423/4/T1_292009241_BAB III...pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk diterapkan di dalam kelas

46

diuji terdiri dari 30 item yang berbentuk pilihan esai. Jadi instrumen tes dapat

dikatakan valid jika nilai hitung r > 0,361.

Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan peneliti, diperoleh 21 item

memiliki nilai r > 0,361 dan 9 item sisanya memiliki nilai r < 0,361. Artinya 21

item soal dinyatakan valid dan 9 item sisanya dinyatakan tidak valid. Dari 21 item

tersebut divaliditas lagi sehingga yang digunakan hanya 20 item. Sehingga

diperoleh α sebesar 0,879 hal ini menyatakan bahwa tingkat reliabilitas bagus.

Hasil uji validasi siklus 1 terdapat pada lampiran 3

3.9.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus 2

Instrumen tes diuji cobakan pada responden yaitu siswa di kelas 6 SD

Negeri Cebongan 03 salatiga yang berjumlah 30 orang. Instrumen tes yang akan

diuji terdiri dari 30 item yang berbentuk pilihan esai. Jadi instrumen tes dapat

dikatakan valid jika nilai hitung r > 0,361.

Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan peneliti, diperoleh 21 item

memiliki nilai r > 0,361 dan 9 item sisanya memiliki nilai r < 0,361. Artinya 21

item soal dinyatakan valid dan 9 item sisanya dinyatakan tidak valid. Dari 21 item

tersebut divaliditas lagi sehingga yang digunakan hanya 20 item. Sehingga

diperoleh α sebesar 0,849 hal ini menyatakan bahwa tingkat reliabilitas bagus. Uji

validasi siklus 2 terdapat pada lampiran 12

3.10 Uji Taraf Kesukaran

Asumsi yang digunakan untuk memperoleh soal yang baik, disamping

melalui uji validitas dan reliabilitas adalah adanya keseimbangan yang digunakan

dalam soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksud adalah adanya soal yang

masuk kedalam kategori soal mudah, soal sedang dan soal sukar. Persoalan yang

penting dalam melakuakn analisi tingkat kesukaran soal adalah penetuan proporsi

dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar (Sudjana, 2011: 137).

Untuk menentukan indeks kesukaran digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal

I=

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4423/4/T1_292009241_BAB III...pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk diterapkan di dalam kelas

47

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

N = Jumlah siswa

Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut:

I = 0,00 – 0,30 = soal kategori sukar

I = 0,31 – 0,70 = soal kategori sedang

I = 0,71 – 1,00 = soal kategori mudah

Tabel 3.2

Taraf Kesukaran Soal Siklus 1

Indikator Kesukaran No. Item Jumlah Item

Mudah 4,7,16, 21, 25,29 6

Sedang 6, 11,12,13, 14,19,

22,24, 26,28

10

Sukar 3,5,10,27 4

Total 20

Berdasarkan tabel diatas dari 20 soal item yang memiliki indeks kesukaran

kategori mudah ada 6 pada item no 4,7,16,21,25,29. Item yang memiliki indeks

kesukaran kategori sedang ada 10 pada item no 6,11,12,13,14,19,22,24,26,28.

Item yang memiliki indeks kesukaran kategori sukar ada 4 pada item no 3,5,10,27.

Data tingkat kesukaran soal siklus I terdapat pada lampiran 4

Tabel 3.3

Taraf Kesukaran Soal Siklus 2

Indikator Kesukaran No. Item Jumlah Item

Mudah 4,6,16,21,29,30 6

Sedang 6,12,13,15,17,18,20,23,24,26 10

Sukar 3,5,27,28 4

Total 20

Berdasarkan tabel diatas dari 20 soal item yang memiliki indeks kesukaran

kategori mudah ada 6 pada item no 4,6,16,21,29,30. Item yang memiliki indeks

kesukaran kategori sedang ada 10 pada item no 6,12,12,15,17,18,20,23,24,26.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4423/4/T1_292009241_BAB III...pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk diterapkan di dalam kelas

48

Item yang memiliki indeks kesukaran kategori sukar ada 4 pada item no 3,5,27,28.

Data tingkat kesukaran soal siklus 2 terdapat pada lampiran 13

3.11 Indikator Kinerja

Hasil belajar matematika adalah hasil kecakapan yang dicapai siswa dalam

proses belajar sehingga terdapat proses perubahan dalam pemikiran serta tingkah

laku.

Sehingga indikator kinerja yang digunakan adalah Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM). Hasil belajar matematika dikatakan meningkat apabila kriteria ketuntasan

minimal diatas 80% siswa memperoleh nilai diatas KKM. Standar KKM yang

digunakan adalah 60.

Tabel 3.4

Kriteria Ketuntasan Minimal

Kriteria Ketuntasan Kualifikasi

Nilai ≥60 Tuntas

Nilai<60 Tidak Tuntas

Menurut Rusman (2012:218) langkah-langkah penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw, antara lain:

1. Siswa dikelompokkan dengan anggota ± 4 orang

2. Tiap anggota di dalam tim diberi materi dan tugas yang berbeda

3. Angoota dari tim yang berbeda dengan penugasan yang sama membentuk

kelompok baru (kelompok ahli)

4. Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan

menjelaskan kepada anggota kelompok tentang subbab yang mereka kuasai

5. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi

6. Pembahasan

7. Penutup

3.12 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian tindakan kelas, data yang dapat dianalisis oleh peneliti,yaitu:

1. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa)

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4423/4/T1_292009241_BAB III...pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk diterapkan di dalam kelas

49

Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik diskriptif dengan mencari

presentase keberhasilan belajar.

a. Data hasil observasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

% Pencapaian = ∑ Skor yang diperoleh X 100%

Skor Maksimum

Tabel 3.5

Kriteria Penilaian Observasi

Kriteria Kategori

86% - 100% Baik Sekali

76% - 85% Baik

56% - 75% Cukup

0% - 55% Kurang

b. Data hasil tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebgai beirkut:

Nilai = ∑ Skor jawaban yang benar X 100%

Skor Maksimum