bab iii metode penelitian -...

13
43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu Quasi Experimental Design Sugiyono(2010:114) menjelaskan bahwa eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen murni (true experimental design), yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 3.1.2 Desain Penelitian Penelitian desain eksperimen dilakukan dengan menggunakan sebagaimana akan dibahas pada Tabel 3.1. Untuk memperjelas desain penelitian yang digunakan, maka dapat digambarkan rancangan penelitian sebagai berikut : Tabel 3.1 Desain Eksperimen Two-groups posttest only R X 1 OX 1 X 2 OX 2 Desain Penelitian Newman dalam Endang Mulyatiningsih (2011:89) Berdasarkan desain eksperimen Two Group Posttes Only, dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: R = Menguji kemampuan awal dan kesetaraan pada kelas Eksperimen dan kelas Kontrol X 1 = Menggunakan perlakuan kelas eksperimen Pendekatan Contextual Teaching and Learning melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD X 2 = Menggunakan perlakuan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional

Upload: lamkiet

Post on 15-Jun-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/810/4/T1_292008051_BAB III.pdf45 berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan

43

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu Quasi

Experimental Design Sugiyono(2010:114) menjelaskan bahwa eksperimen semu

merupakan pengembangan dari eksperimen murni (true experimental design),

yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

3.1.2 Desain Penelitian

Penelitian desain eksperimen dilakukan dengan menggunakan

sebagaimana akan dibahas pada Tabel 3.1.

Untuk memperjelas desain penelitian yang digunakan, maka dapat

digambarkan rancangan penelitian sebagai berikut :

Tabel 3.1Desain Eksperimen Two-groups posttest only

RX1 OX1

X2 OX2

Desain Penelitian Newman dalam Endang Mulyatiningsih (2011:89)

Berdasarkan desain eksperimen Two Group Posttes Only, dalam penelitian

ini dijelaskan sebagai berikut:

R = Menguji kemampuan awal dan kesetaraan pada kelas

Eksperimen dan kelas Kontrol

X1 = Menggunakan perlakuan kelas eksperimen Pendekatan Contextual

Teaching and Learning melalui model pembelajaran kooperatif

tipe STAD

X2 = Menggunakan perlakuan kelas kontrol dengan pembelajaran

konvensional

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/810/4/T1_292008051_BAB III.pdf45 berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan

44

OX1 = Hasil belajar dari postes kelas eksperimen setelah melakukan

Pendekatan Contextual Teaching and Learning melalui model

pembelajaran kooperatif tipe STAD

OX2 = Hasil belajar dari postes kelas kontrol setelah mengikuti

pembelajaran dengan pembelajaran konvensional.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu:

variabel Bebas yaitu unsur yang mengikat munculnya unsur lain, jadi variabel

bebas merupakan gejala yang sengaja mengikat terhadap variabel terikat. Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel bebas (x1) yaitu menerapkan pembelajaran

Contextual Teaching and Learning melalui model pembelajaran kooperatif tipe

STAD dan variabel bebas (x2) yaitu pembelajaran menggunakan metode

konvensional. Variabel terikat yaitu unsur yang diikat oleh adanya variabel bebas.

Dalam penelitian ini variabel terikat (y) adalah efektivitas pembelajaran IPA kelas

IV.

3.2.2 Definisi Operasional

Operasional atau batasan masalah dalam penelitian berguna untuk

menentuan variabel penelitian. Adapun batasan masalah pada variabel bebas

dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (x1) yaitu menerapkan

pembelajaran Contextual Teaching and Learning melalui model pembelajaran

kooperatif tipe STAD. Pembelajaran pendekatan Contextual Teaching and

Learning yang mengutamakan pembelajaran menggunakan benda nyata atau

konkrit sebagai medianya, metode STAD mengutamakan kerjasama kelompok

secara hetorogen dan variabel bebas (x2) yaitu pembelajaran menggunakan

metode konvensional. Sedangkan batasan untuk variabel terikat (y) yaitu

efektivitas pembelajaran IPA kelas IV. Efektivitas pembelajaran yang dimaksud

untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang

ditinjau dari hasil belajar ranah kognitif siswa setelah melakukan pembelajaran

dalam penelitian untuk menentukan tercapainya KKM. Kompetensi dan

Kompetensi Dasar. Standar Kompetensi yang ditetapkan yaitu Memahami

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/810/4/T1_292008051_BAB III.pdf45 berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan

45

berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari dan

Kompetensi Dasar yaitu menjelasakan perubahan energi bunyi melalui

pengamatan alat musik, pada pokok bahasan sumber energi bunyi.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di Gugus Pangeran

Diponegoro yaitu SDN 3 Randulawang sebagai kelas eksperimen dan SDN 2

Pelem sebagai kelas kontrol, kedua kelas penelitian terletak di Kecamatan Jati

Kabupaten Blora. Rincian subjek penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2Subjek Penelitian

NOSubyek

Penelitian Nama sekolah

Jumlah Kelamin Jumlah siswaLaki-laki Perempuan

1 Kelas eksperimen

SDN 3 Randulawang10 12

22

2 Kelas kontrol SDN 2 Pelem 11 7 18Jumlah 40

Sesuai dengan desain yang dipilih, maka peneliti melakukan uji kesetaraan

untuk mengetahui perbedaan antara kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Uji kesetaraan ini guna mengetahui kemampuan awal siswa. Dua kelas

penelitian ini sebelumnya diberikan tes hasil belajar. Analisis uji kesetaraan ini

dilakukan dengan menggunakan uji t dengan bantuan software SPSS for windows

version 16.0 .

Syarat sebelum melakukan uji t yaitu Uji normalitas dilakukan untuk

mengetahui apakah data hasil belajar yang berasal dari kedua kelas penelitian

berdistribusi normal atau tidak. Menurut Priyatno (2010:73) yaitu jika signifikansi

> 0,05 maka data berdistribusi normal.

Dan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Berikut

merupakan hasil uji normalitas yang disajikan dalam Tabel 3.3.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/810/4/T1_292008051_BAB III.pdf45 berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan

46

Tabel 3.3Hasil Uji Normalitas Data Kesetaraan

Tahap uji homogenitas untuk memastikan kelompok data berasal dari

populasi yang homogen. Pada Tabel 3.3 dilihat pada kolom Kolmogorov-

Smirnov, diketahui bahwa nilai signifikansi untuk uji kesetaraan pada kelas pra

eksperimen dan kelas pra kontrol lebih besar dari 0,05 yaitu masing-masing kelas

memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,200. Maka, dapat disimpulkan bahwa

populasi data antara kelas pra eksperimen dan kelas pra kontrol untuk uji

kesetaraan berdistribusi normal.

Uji homogenitas varian dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varians yang sama

atau berbeda sehingga dapat ditentukan rumus t-test mana yang akan dipilih untuk

pengujian hipotesis. Menurut Priyatno (2010:76) mengemukakan bahwa suatu

data dikatakan mempunyai varian yang sama apabila signifikansi > 0,05. Untuk

analisis uji homogenistas ini menggunakan data hasil belajar siswa dengan pokok

bahasan yang telah diajarkan yaitu gaya. Untuk hasil homogenitas data kesetaraan

pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.4

Tabel 3.4Uji Homogenitas Data Kesetaraan

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/810/4/T1_292008051_BAB III.pdf45 berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan

47

Dari Tabel 3.4 Test of Homogeneity of Variances, dapat diketahui bahwa

nilai signifikansi sebesar 0,483. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05

(0,483 > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas pra penelitian

mempunyai varian yang sama.

Setelah mengetahui kedua kelas penelitian mempunyai varian yang sama,

maka uji t menggunakan Equal Variances Assumed. Penggunaan teknik statistik

uji t dalam penelitian ini berdasarkan kepada kebutuhan dalam melakukan

komparasi terhadap dua kelas penelitian. Untuk mengetahui data yang didapat

mempunyai perbedaan atau tidak adanya perbedaan rata-rata nilai awal antara dua

kelas penelitian, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.5

Tabel Uji T Independent Samples Test

Berdasarkan Tabel 3.5 diketahui t hitung pada kolom Equal Variances

Assumed.

t-test sebesar 1,158 dengan nilai signifikan (2-tailed) sebesar 0,254 dengan nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,254>0,05). Berdasarkan nilai signifikansi

maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar antara

kelas ekperimen dengan kelas kontrol.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data berupa nilai atau hasil belajar IPA siswa maka

ditentukan teknik dan alat pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/810/4/T1_292008051_BAB III.pdf45 berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan

48

yang diteliti. Pada penelitian ini untuk pengumpulan data penulis menggunakan

tes dan observasi.

Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama

hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai

dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

Observasi dilakukan pengenalan kepada guru kelas mengenai penggunaan

pembelajaran menerapkan pembelajaran pendekatan Contextual Teaching and

Learning melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jenis observasi yang

digunakan yaitu observasi nonpartisipan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi bias

pada hasil penelitian.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

3.4.2.1 Tes Hasil Belajar

Dalam upaya mendapatkan data yang akurat maka instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini haruslah memenuhi kriteria instrumen yang sesuai

dengan peneliti. Instrumen pengumpulan data untuk mengungkap hasil belajar

IPA kelas IV, instrumen yang digunakan adalah tes. Tes dilakukan untuk

mengungkapkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pemberian perlakuan.

Jenis tes yang digunakan tes formatif berupa pilihan ganda. Untuk menjamin

bahwa instrument berupa tes pilihan ganda yang akan digunakan merupakan

instrument yang akurat, maka tes disususun untuk menjamin bahwa instrument

berupa tes pilihan ganda yang akan digunakan merupakan instrument yang baik,

maka tes disusun mengikuti langkah-langkah penyusunan proposal. Langkah yang

dimaksud adalah: 1). Penyususnan kisi-kisi, 2). Uji coba instrument, 3). Uji

validitas dan reliabilitas.

Kisi-kisi disusun berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Standar Kompetensi yang ditetapkan yaitu Memahami berbagai bentuk energi dan

cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari dan Kompetensi Dasar yaitu

menjelasakan perubahan energi bunyi melalui pengamatan alat musik, pada pokok

bahasan sumber energi bunyi, kisi-kisi yang telah disusun disajikan pada tabel.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/810/4/T1_292008051_BAB III.pdf45 berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan

49

Tabel 3.6Kisi-kisi Instrumen Soal IPA

NoIndikator Item Soal Jumlah

Soal

1Menjelaskan pengertian energi bunyi

1,2,3 3

2 Menghasilkan sumber energi bunyi 4,5,6,7,8,9 6

3Memahami istilah frekuensi , amplitudo, dan nada.

10,11,12,13,14, 5

4Memahami bunyi audiosonik, infrasonik, dan ultrasonik .

15,16 2

5Menyebutkan sifat energi bunyi, melalui benda pandat, cair, gas, udara

17,18,19,20 4

6Membedakan pemantulan bunyi, gaung gema.

21 1

7 Memahami penyerapan bunyi 22 1

8Menyebutkan contoh benda yang dapat menyerap bunyi.

23,24 2

9Memainkan alat-alat music(tiup, petik,pukul,dan tekan)

25,26,27,28,29,30 6

Jumlah soal 30 30

Berdasarkan kisi-kisi pada Tabel 3.6 maka tersusunlah item intrumen soal

sebanyak 30 butir. Item instrumen soal yang baik harus memenuhi dua

persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Untuk pengujian validitas dan reliabel

dalam penelitian ini dilakukan di SD uji coba yaitu SDN 1 Temuireng dengan

jumlah siswa 34 anak.

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual

setelah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and

Learning melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Untuk mengetahui

validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas IV

SD Negeri 1 Temuireng kecamatan Jati Kabupaten Blora.

Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected

Item-Total Correlation). Selanjutnya untuk menentukan suatu item tertentu valid

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/810/4/T1_292008051_BAB III.pdf45 berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan

50

atau tidak digunakan pedoman Ali dalam Setyaningsih (2011:33) dapat digunakan

pedoman nilai koefisien korelasi sebagai berikut:

0,0 0– 0,20 = dianggap tidak ada validitas

0,21 – 0,40 = validitas rendah

0,41 – 0,60 = validitas sedang

0,61 – 0,80 = validitas tinggi

0,81 – 1,00 = validitas sempurna

Tabel 3.7Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPA

No Indikator Item SoalHasil Uji Validitas

ValidTidak valid

1. Menjelaskan pengertian energi bunyi

1,2,3 2,3 1

2. Menghasilkan sumber energi bunyi

4,5,6,7,8,9 4,5,6,7,9 8

3. Memahami istilah frekuensi , amplitudo, dan nada.

10,11,12,13,14, 12,13,14 10,11

4. Memahami bunyi audiosonik, infrasonik, dan ultrasonik .

15,16 15,16

5. Menyebutkan sifat energi bunyi, melalui benda pandat, cair, gas, udara

17,18,19,20 18,19 17,20

6. Membedakan pemantulan bunyi, gaung gema.

21 21 -

7. Memahami penyerapan bunyi 22 22 -8. Menyebutkan contoh benda yang

dapat menyerap bunyi.23,24

9. Memainkan alat-alat music(tiup, petik,pukul,dan tekan)

25,26,27,28,29,30 26,27,29,30 25,28

Jumlah soal 30 22 8

Berdasarkan kisi-kisi pada Tabel 3.7 maka tersusunlah item intrumen soal

sebanyak 30 butir. Item instrumen soal yang baik harus memenuhi dua

persyaratan penting yaitu valid dan reliabel dari tabel tersebut yang valid 22 butir

soal dan 8 soal tidak valid. Untuk pengujian validitas dan reliabel dalam penelitian

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/810/4/T1_292008051_BAB III.pdf45 berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan

51

ini dilakukan di SD uji coba yaitu SDN 1 Temuireng dengan jumlah siswa 34

anak.

Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik alpha yang

dikembangkan oleh George dan Mallery dalam Setyaningsih (2011:33) untuk

menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut:

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < α < 0,8 : dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

α > 0,9 : reliabilitas memuaskan

Instrumen yang digunakan dalam penelitian selain uji validitas juga

terdapatuji reliabilitas. Berdasarkan teknik alpha diatas, nilai realibilitas yang

dapat diterima harus lebih dari 0,7. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji

reliabilitas instrument penelitian.

Tabel 3.8Uji Realibilitas

Dari hasil uji reliabilitas pada Tabel 3.8 Diatas menunjukan pada

Cronbach's menunujukan 0,926. Berdasarkan teknik alpha yang digunakan maka

instrument sudah dapat digunakan dalam penelitian.

3.4.2.2 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan pada saat guru kelas melakukan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and

Learning melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas eksperimen

dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol. Kemudian lembar observasi diisi

oleh pengamat yaitu peneliti sendiri untuk mengetahui apakah pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning melalui

model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pembelajaran konvensional ini

benar-benar telah terlaksana dengan baik. Berikut ini adalah kisi-kisi lembar

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/810/4/T1_292008051_BAB III.pdf45 berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan

52

observasi pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan Contextual

Teaching and Learning melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang

disajikan pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9Kisi-kisi lembar observasi pembelajaran IPA pada Kelas Eksperimen

NO ASPEK YANG DIAMATI NOMOR JUMLAHI PRA PEMBELAJARAN 1,2 2II MEMBUKA PEMBELAJARAN 3,4 2II KEGIATAN INTI

PEMBELAJARANA. Penyajian kelas 5,6,7,8 4B. Pengelolaan kelas 9,10,11, 3C. Pelaksanaan pendekatan CTL

melalui metode STAD12,13,14,15,16 5

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

17,18,19,20 4

E. Penilaian proses dan hasil belajar

21,22,23 3

IV PENUTUP 24,25,26 3

Jumlah 26 26

Dari Tabel 3.8 diketahui bahwa kisi-kisi lembar observasi pembelajaran

menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning melalui model

pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari 26 butir dengan indikator

observasi yang terdiri dari empat kriteria observasi yaitu pra pembelajaran,

membuka pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, penutup. Sedangkan untuk

kisi-kisi lembar observasi pembelajaran IPA dengan menggunakan pembelajaran

konvensional disajikan pada Tabel 3.10 berikut ini.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/810/4/T1_292008051_BAB III.pdf45 berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan

53

Tabel 3.10Kisi-Kisi Lembar Observasi Pembelajaran IPA Kelas Kontrol

NO ASPEK YANG DIAMATI NOMOR JUMLAHI PRA PEMBELAJARAN 1,2 2II MEMBUKA PEMBELAJARAN 3,4 2II KEGIATAN INTI

PEMBELAJARANA. Penguasaan materi 5,6,7 3B. Pengelolaan kelas 8,9,10,11 4C. Tanya jawab 12,13,14,15 4D. Pembelajaran yang

memicu dan memelihara keterlibatan siswa

16,17,18,19,20 5

E. Penilaian proses dan hasil belajar

21,22 2

IV PENUTUP 23,24,25 3

Jumlah 25 25

Dari Tabel 3.10 diketahui bahwa kisi-kisi lembar observasi pembelajaran

konvensional terdiri dari 25 butir indikator observasi dengan terdiri dari empat

kriteria observasi yaitu pra pembelajaran, membuka pembelajaran, kegiatan inti

pembelajaran, penutup.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan cara 1) menghitung

rata-rata masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol, 2) uji perbedaannya

menggunakan uji t yang dilakukan dengan menggunakan bantuan SPPS 16. Uji t

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan hasil belajar dengan

menggunakan pembelajaran Contextual Teaching and Learning melalui model

pembelajaran kooperatif tipe STAD denga pembelajaran konvensional.

Menurut Priyatno (2010:71) suatu data dikatakan berdistribusi normal

apabila signifikansi > 0,05. Dan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak

berdistribusi normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas pada SPSS 16 dengan

menggunakan uji one sample Kolmogrov-Smirnov pada taraf signifikansi 0,05.

Sebagai prasyarat maka perlu melakukan uji homogenitas dan uji normalitas.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/810/4/T1_292008051_BAB III.pdf45 berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan

54

a. Tahap uji normalitas

Dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya persebaran data yang

akan dianalisis. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan > 0,05

berarti berdistribusi normal dengan menggunakan komputer SPSS 16 for

windows.

b. Tahap uji homogenitas

Tahap uji homogenitas untuk memastikan kelompok data berasal dari populasi

yang homogen. Uji homogenitas menggunakan uji levenet, kriterianya adalah

signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan > 0,05 berarti variansi pada tiap

kelompok sama (homogen) dengan menggunakan SPSS 16 for windows

3.6 Uji Hipotesis

Menurut Priyatno (2008) mengemukakan, uji ini digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata antara 2 kelompok sampel yang

tidak berhubungan. Jika ada perbedaan rata-rata manakah yang lebih tinggi. Data

yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

a. Menentukan hipotesis

Ho : kedua varian adalah sama (varian kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol adalah sama)

Ha : kedua varian adalah berbeda (varian kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol adalah berbeda)

b. Kriteria pengujian (berdasarkan probabilitas /signifikansi)

Ho diterima jika P value > 0,05

Ha ditolak jika P value < 0,05

c. Membandingkan probabilitas / signifikansi

Nilai P value > 0,05 maka Ho diterima

Langkah-langkah uji Independent Sample T Test adalah sebagai berikut :

a. Menentukan hipotesis

Ho : tidak ada perbedaan antara nilai rata-rata evaluasi kelompok

eksperimen dengan kelompok kontrol

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/810/4/T1_292008051_BAB III.pdf45 berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan

55

Ha : ada perbedaan antara rata-rata nilai evaluasi kelompok eksperimen

dengan kelompok kontrol

b. Menentukan tingkat signifikansi

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5 %.

Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil resiko salah

dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar

sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5 % atau 0,05 adalah ukuran standar

yang sering digunakan dalam penelitian)

d. Menentukan t hitung

T hitung dapat diketahui dari hasil out put dengan program SPSS

e. Menentukan t tabel

Tabel distribusi T dicari pada a = 5 % : 2 = 2,5 % (uji 2 sisi) dengan

derajat kebebasan (df) n-2 atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada

sel kosong ketik =tinv(0.05,18) lalu enter

f. Kriteria pengujian

Ho diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

Ha ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

g. Membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas

Nilai t hitung > t tabel dan P value < 0,05 maka Ho ditolak

Pengujian hipotesis merupakan pedoman untuk menentukan keefektifan

pembelajaran apabila hipotesis kelas pembanding diterima, hal ini terjadi jika rata-

rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Pada

pembelajaran IPA dikatakan efektif apabila terjadi peningkatan hasil belajar siswa

pada kelas eksperimen. Sesuai penjelasan tersebut penggunaan pendekatan

contextual teaching and learning melalui model pembelajaran kooperatif tipe

STAD dalam pelajaran IPA lebih efektif dari pada pembelajaran konvensional