bab iii metode penelitian - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/36721/8/bab iii.pdf · teks...

12
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Rubiyanto (2013:105) “penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati”. 2. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2006) dalam Ekawarna (2013:5) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Sedangkan menurut Kunandar (2008) dalam Ekawarna (2013:5) PTK merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya. Sifat-sifat PTK ini menurut Natawidjaja (1997) dalam Ekawarna (2013:7) adalah sebagai berikut: a. Pada dasarnya PTK merupakan penelitian yang dirancang dan dilaksanakan di dalam setting (ruang kelas) tertentu. Oleh karena itu PTK bersifat situasional dan kontekstual. b. PTK bertujuan mencari pemecahan praktis atas permasalahan yang bersifat lokal dan/atau mencari cara-cara untuk meningkatkan kualitas suatu sistem dalam setting tertentu yang juga bersifat lokal. c. PTK terdiri atas siklus-siklus yang masing-masing meliputi perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Keempat langkah tersebut akan berulang

Upload: phamdiep

Post on 12-Jul-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/36721/8/BAB III.pdf · Teks wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk menggali informasi dari siswa tentang kegiatan

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Rubiyanto

(2013:105) “penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang

diamati”.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Menurut Arikunto (2006) dalam Ekawarna (2013:5) Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

pembelajaran berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan

terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Sedangkan menurut

Kunandar (2008) dalam Ekawarna (2013:5) PTK merupakan suatu

kegiatan yang dilakukan oleh guru atau bersama-sama dengan orang lain

(kolaborasi) yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu

proses pembelajaran di kelasnya.

Sifat-sifat PTK ini menurut Natawidjaja (1997) dalam Ekawarna

(2013:7) adalah sebagai berikut:

a. Pada dasarnya PTK merupakan penelitian yang dirancang dan

dilaksanakan di dalam setting (ruang kelas) tertentu. Oleh karena itu

PTK bersifat situasional dan kontekstual.

b. PTK bertujuan mencari pemecahan praktis atas permasalahan yang

bersifat lokal dan/atau mencari cara-cara untuk meningkatkan kualitas

suatu sistem dalam setting tertentu yang juga bersifat lokal.

c. PTK terdiri atas siklus-siklus yang masing-masing meliputi

perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing),

dan refleksi (reflecting). Keempat langkah tersebut akan berulang

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/36721/8/BAB III.pdf · Teks wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk menggali informasi dari siswa tentang kegiatan

27

dalam setiap siklus dan perpindahan dari satu siklus ke siklus

selanjutnya bersifat fungsional. Artinya, siklus satu akan menjadi

landasan bagi siklus dua; siklus dua akan menjadi dasar bagi siklus

tiga; demikian seterusnya hingga PTK berakhir.

d. PTK cenderung bersifat partisipasif. Paling tidak guru sebagai peneliti

akan melibatkan siswa (sebagai subjek) dalam proses penelitian.

Peneliti tidak akan mampu mengungkap masalah yang timbul berikut

penyebabnya secara akurat tanpa partisipasi aktif dari para siswa

tersebut.

e. Proses dalam PTK sama pentingnya dengan hasil tindakan, maka

penelitian ini cenderung bersifat kualitatif daripada kuantitatif.

Langkah-langkah perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi

yang membentuk satu siklus merupakan keseluruhan proses yang

lazimnya dideskripsikan dengan kata-kata.

f. PTK bersifat reflektif. Artinya, kemampuan reflektif peneliti terhadap

proses dan hasil tindakan merupakan bagian penting dalam setiap

siklus. Hasil refleksi menjadi landasan yang penting bagi

pengembangan rencana dan pengambilan tindakan selanjutnya.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sawahan, Kecamatan

Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Adapun pertimbangan peneliti untuk

memilih lokasi penelitian tersebut adalah:

a. Tersedia data yang berhubungan dengan obyek penelitian.

b. Lokasi tersebut mudah dijangkau oleh peneliti sehingga meringankan

beban berupa tenaga, waktu, dan biaya.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan pada bulan April 2015 sampai dengan

bulan Juli 2015, yang meliputi persiapan penelitian sampai penyelesaian

laporan penelitian.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/36721/8/BAB III.pdf · Teks wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk menggali informasi dari siswa tentang kegiatan

28

Tabel 3.1.

Jadwal Kegiatan Penelitian

No

.

Jadwal

Penelitian

Bulan Pelaksanaan Penelitian

April 2015 Mei 2015 Juni 2015 Juli 2015

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan

Penelitian

X X

2. Pelaksanaan

Penelitian

X X X

3. Pengumpulan

Data

X X X

4. Penyelesaian

Laporan

X X X X X X X X

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

A yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 15 orang

siswa perempuan.

D. Prosedur Penelitian

1. Persiapan PTK

Kegiatan yang dilakukan peneliti dalam persiapan PTK antara lain:

a. Menetapkan materi pembelajaran

b. Koordinasi dengan guru kelas

c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

d. Mempersiapkan media pembelajaran

e. Membuat lembar observasi

f. Mempersiapkan alat evaluasi

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/36721/8/BAB III.pdf · Teks wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk menggali informasi dari siswa tentang kegiatan

29

2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Langkah-langkah PTK dapat diuraikan sebagai berikut:

Siklus I

a. Perencanaan

1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata

pelajaran IPA pokok bahasan gaya.

2) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan.

3) Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati minat

(keaktifan) dan motivasi siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung.

4) Menyiapkan lembar observasi pembelajaran untuk guru dalam

mengelola kelas selama kegiatan pembelajaran.

5) Menyiapkan lembar soal evaluasi siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 1 kali pertemuan.

Pertemuan pada siklus I ini berisi materi mengenai gaya, yang

membahas arti gaya dan beberapa jenis gaya. Setelah pemberian

materi, kemudian memberikan tugas kepada siswa, dan dilanjutkan

dengan memberikan soal evaluasi kegiatan pembelajaran. Guru

menggunakan variasi pengaturan tempat duduk model huruf U.

c. Observasi

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pengamatan

terhadap minat (keaktifan) dan motivasi siswa, serta guru dalam

mengelola kelas selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung.

Selain itu juga dilakukan wawancara tentang proses pembelajaran.

d. Refleksi

Data yang diperoleh pada saat observasi dianalisis untuk melihat

peningkatan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran IPA.

Kemudian dilaksanakan diskusi antara peneliti dan guru. Diskusi ini

bertujuan untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan pembelajaran dan

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/36721/8/BAB III.pdf · Teks wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk menggali informasi dari siswa tentang kegiatan

30

untuk mencari solusi terhadap masalah-masalah yang mungkin timbul

agar dapat dibuat rencana perbaikan pada siklus II.

Siklus II

Siklus ini dilakukan untuk memperbaiki segala sesuatu yang masih kurang

pada siklus I. Adapun tahapan siklus II sama dengan siklus I. Perbaikan

dilakukan berdasarkan hasil observasi pada siklus I.

a. Perencanaan

1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA

dengan metode pembelajaran kelompok.

2) Menyiapkan penghargaan yang akan diberikan kepada siswa.

3) Menyiapkan bahan dan alat percobaan, serta lembar kegiatan untuk

masing-masing kelompok.

4) Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati minat

(keaktifan) dan motivasi siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung.

5) Menyiapkan lembar observasi pembelajaran untuk guru dalam

mengelola kelas selama kegiatan pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II terdiri dari 1 kali pertemuan.

Pada pertemuan siklus II berisi sedikit penyampaian materi dan

melakukan percobaan-percobaan mengenai gaya yang sudah dipeajari

pada pertemuan siklus I. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok, masing-

masing kelompok terdiri dari 5 siswa. Setiap kelompok melakukan

percobaan dan mencatat hasil percobaannya. Guru memberikan lembar

kerja siswa untuk dikerjakan secara kelompok dan dilanjutkan dengan

penarikan kesimpulan secara bersama-sama. Guru menggunakan

variasi pengaturan tempat duduk model corak tim.

c. Observasi

Observasi pada siklus II sama seperti pada siklus I. Observasi yang

dilakukan dalam penelitian ini yaitu pengamatan terhadap minat

(keaktifan) dan motivasi siswa dalam mengemukakan pendapat,

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/36721/8/BAB III.pdf · Teks wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk menggali informasi dari siswa tentang kegiatan

31

menjawab pertanyaan, mengambil bagian dalam diskusi, dan

melaksanakan tugas yang diberikan guru, serta guru dalam mengelola

kelas selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Bagaimana

seorang guru mengelola kelasnya untuk mempengaruhi minat dan

motivasi belajar siswa.

d. Refleksi

Kegiatan refleksi pada siklus kedua ini adalah menganalisis data yang

diperoleh pengamat ketika proses pembelajaran. Tujuan refleksi ini

adalah membicarakan kekurangan pada siklus II. Kekurangan pada

siklus II ini akan diperbaiki pada siklus selanjutnya yaitu siklus III.

Siklus III

Siklus III ini dilaksanakan untuk lebih memantapkan proses pembelajaran

pada siklus I dan II, dengan tujuan supaya minat (keaktifan) dan motivasi

(semangat) belajar siswa meningkat sehingga hasil belajar mata pelajaran

IPA dapat meningkat.

a. Perencanaan

1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Menyiapkan media pembelajaran.

3) Menyiapkan penghargaan yang akan diberikan kepada siswa.

4) Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati minat

(keaktifan) dan motivasi siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung.

5) Menyiapkan lembar observasi pembelajaran untuk guru dalam

mengelola kelas selama kegiatan pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III terdiri dari 1 kali pertemuan.

Pada pertemuan siklus III berisi penyampaian materi yang belum

tersampaikan mengenai pengaruh gaya terhadap bentuk dan gerak

benda. Guru juga mengulas materi yang sudah disampaikan pada

pertemuan siklus I dan II. Kemudian guru melakukan tanya jawab

kepada siswa pada setiap individu. Guru mengajukan beberapa

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/36721/8/BAB III.pdf · Teks wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk menggali informasi dari siswa tentang kegiatan

32

pertanyaan mengenai gaya, siswa yang dapat menjawab pertanyaan

akan mendapat poin. Kemudian guru membagikan soal evaluasi untuk

dikerjakan secara individu. Guru menggunakan variasi pengaturan

tempat duduk model susunan chevron.

c. Observasi

Observasi pada siklus III sama seperti pada siklus I dan II. Observasi

yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pengamatan terhadap minat

(keaktifan) dan motivasi siswa dalam mengemukakan pendapat,

menjawab pertanyaan dari guru, dan melaksanakan tugas yang

diberikan guru, serta kemampuan guru dalam mengembangkan strategi

pengelolaan kelasnya.

d. Refleksi

Refleksi pada siklus III digunakan untuk melihat apakah hipotesis

tindakan tercapai atau tidak. Apabila siklus III sudah dapat menjawab

semua permasalahan yang terjadi, maka siklus berhenti pada siklus III,

dan sebaliknya apabila belum menjawab permasalahan yang ada maka

dilanjutkan dengan siklus selanjutnya.

Setelah berakhirnya siklus III ini diharapkan adanya peningkatan minat

dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang gaya,

dengan menggunakan variasi pengaturan tempat duduk, sehingga

prestasi siswa dapat meningkat.

E. Sumber Data

Menurut Sugiyono (Prastowo, 2009:20) sumber data dibagi menjadi

dua, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber

data langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan sumber

sekunder adalah sumber tidak langsung memberikan data kepada pengumpul

data, misalnya lewat orang lain atau dokumen.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif.

Informasi tersebut akan digali dari berbagai sumber data, yang meliputi:

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/36721/8/BAB III.pdf · Teks wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk menggali informasi dari siswa tentang kegiatan

33

1. Sumber data primer, yaitu:

a. Siswa

b. Guru kelas

2. Sumber data sekunder, yaitu:

a. Arsip/dokumen

Pengumpulan data-data tertulis, misalnya daftar nilai formatif siswa.

b. Teks wawancara

Teks wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk menggali informasi

dari siswa tentang kegiatan pembelajaran di sekolah.

c. Lembar observasi guru dan siswa

Lembar observasi digunakan untuk mengamati guru dan siswa dalam

melaksanakan proses pembelajaran di kelas.

d. Tes hasil belajar

Siswa akan diuji kemampuannya oleh guru. Tes akan dilaksanakan

setelah pelaksanaan tindakan. Tes digunakan sebagai alat pembanding

prestasi siswa ketika masih menggunakan model tempat duduk

tradisional dan setelah tempat duduk divariasi bentuk dan modelnya.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri.

Peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yang

diperlukan mengenai peningkatan minat dan motivasi belajar siswa dengan

menggunakan variasi pengaturan tempat duduk. Hal ini dilakukan supaya

peneliti memahami kenyataan yang terjadi di lapangan. Teknik pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan

pengamatan melalui hasil kerja indra dibantu dengan panca indra lain

(Prastowo, 2009:27). Menurut Suharsaputra (2012:209) “observasi adalah

suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan

suatu kesimpulan atau diagnosis”. Sedangkan menurut Rubiyanto

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/36721/8/BAB III.pdf · Teks wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk menggali informasi dari siswa tentang kegiatan

34

(2013:90) “observasi adalah cara mengumpulkan data dengan jalan

mengamati langsung terhadap objek yang diteliti”.

Observasi yang dilakukan peneliti adalah mengamati proses atau

kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas dan mengamati

partisipasi serta keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

2. Wawancara

Menurut Prabowo (Prastowo, 2009:145) menjelaskan bahwa

“wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan

sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-

cakap secara tatap muka”. Menurut Suharsaputra (2012:213) “wawancara

merupakan percakapan, namun percakapan yang bertujuan”. Sedangkan

menurut Rubiyanto (2013:89) “wawancara adalah cara pengumpulan data

dengan jalan tanya jawab secara langsung berhadapan muka, peneliti

bertanya secara lisan respondent menjawab secara lisan pula”.

Wawancara ini digunakan peneliti untuk menggali informasi dari

siswa maupun wali kelas tentang kegiatan pembelajaran yang berlangsung

di kelas. Hasil wawancara ini kemudian dicatat dan didokumentasikan

dalam bentuk teks tertulis.

3. Dokumentasi

Menurut Usman dan Akbar (1996:231) dokumentasi ialah teknik

pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen (Prastowo,

2009:192). Menurut Arikunto (2006:231) “dokumentasi yaitu mencari

data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan

sebagainya”. Peneliti menggunakan teknik dokumentasi untuk

memperoleh suatu data. Dokumentasi yang dapat diambil peneliti yaitu

berupa:

a. Daftar nama siswa

b. Daftar nilai siswa

c. Profil sekolah

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/36721/8/BAB III.pdf · Teks wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk menggali informasi dari siswa tentang kegiatan

35

4. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok

(Arikunto, 2006:150). Sedangkan menurut Gronlund dalam Cece

Rakhman dan Didi Suherdi (2001:15) “tes adalah sebuah alat bantu

prosedur sistematik bagi pengukuran sebagai sebuah sampel perilaku”.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes lisan dan tes

tertulis. Tes lisan dilaksanakan dalam bentuk tanya jawab antara guru dan

siswa selama proses pembelajaran di kelas. Sedangkan tes tertulis

dilaksanakan dalam bentuk evaluasi yang dilaksanakan setelah semua

materi pembelajaran disampaikan oleh guru. Tes tertulis dapat berupa

pilihan ganda, isian, maupun uraian.

5. Catatan lapangan

Catatan lapangan adalah catatan yang diperoleh peneliti mengenai

hasil pengamatan pada saat penelitian. Catatan lapangan pada penelitian

ini digunakan untuk mencatat perubahan-perubahan yang terjadi dalam

proses pembelajaran yang tidak terdapat pada lembar observasi. Catatan

lapangan hanya sebagai pelengkap data.

G. Instrumen Penelitian

Sebelum terjun ke lapangan, peneliti harus mempersiapkan instrumen

penelitian terlebih dahulu. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah lembar observasi guru dan siswa, dokumentasi

nilai siswa, dan pedoman wawancara.

H. Validitas Data

Untuk menjamin validitas data dan pertanggungjawaban yang dapat

dijadikan dasar yang kuat untuk menarik kesimpulan, maka dalam penelitian

ini peneliti menggunakan teknik triangulasi dengan memanfaatkan sumber.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/36721/8/BAB III.pdf · Teks wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk menggali informasi dari siswa tentang kegiatan

36

Triangulasi digunakan sebagai validasi keaktifan atau aktivitas siswa dan guru

selama proses pembelajaran, yaitu dengan cara:

1. Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran diperoleh dengan

observasi lalu dicek dengan dokumentasi yang meliputi hasil kerja siswa,

lembar observasi aktivitas siswa, dan foto proses pembelajaran. Apabila

dengan teknik pengujian tersebut dihasilkan data yang sama, maka data

tersebut dinyatakan valid.

2. Data aktivitas guru selama proses pembelajaran diperoleh dengan

observasi lalu dicek dengan dokumentasi yang meliputi lembar observasi

kinerja guru dan foto proses pembelajaran. Apabila melalui pengujian

tersebut dihasilkan data yang sama, maka data tersebut dinyatakan valid.

I. Teknik Analisis Data

Menurut Milles dan Huberman (Sugiyono, 2009:246) menyatakan

bahwa dalam penelitian kualitatif meliputi tiga langkah pokok yang saling

berhubungan dan sangat menentukan hasil akhir analisis. Tiga langkah pokok

tersebut adalah pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan atau verifikasi reduksi data. Langkah-langkah analisis

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Reduksi data

Langkah reduksi data dilakukan dengan cara menyeleksi,

menentukan fokus data, menyederhanakan, meringkas, dan mengubah

bentuk data mentah menjadi bermakna, mentransformasikan secara

sistematik dan rasional untuk menampilkan bahan-bahan yang digunakan

sebagai dasar menyusun jawaban atas tujuan penelitian tindakan kelas ini.

2. Paparan data

Setelah direduksi, data siap dipaparkan. Paparan data dilakukan

dengan cara menampilkan data penting secara lebih sederhana dan

bermakna dalam bentuk narasi, tabel, grafik, atau bagan. Dengan

menyajikan data secara singkat dan jelas, akan memudahkan pemahaman

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/36721/8/BAB III.pdf · Teks wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk menggali informasi dari siswa tentang kegiatan

37

terhadap apa yang telah terjadi, sehingga memudahkan penarikan

kesimpulan atau menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

3. Penarikan kesimpulan

Pada siklus yang pertama sampai dengan terakhir, kegiatan yang

dilakukan dalam penelitian saling terkait. Kesimpulan pertama akan

dijadikan pijakan bagi perencanaan siklus selanjutnya (apabila belum

selesai). Penarikan kesimpulan dilakukan dengan mengambil intisari dari

sajian data yang telah terorganisasi dalam bentuk kalimat singkat, padat,

dan jelas namun mengandung pengertian yang luas.

J. Indikator Pencapaian

Indikator pencapaian atau keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas

ini adalah:

1. Meningkatnya minat belajar siswa, yang meliputi adanya perasaan senang,

adanya rasa ketertarikan, adanya peningkatan perhatian, adanya pemusatan

perhatian, dan adanya aktivitas serta keterlibatan secara aktif, dengan

target pencapaian 80%.

2. Meningkatnya motivasi belajar siswa, yang meliputi adanya kemauan

untuk berbuat/belajar (semangat), ketekunan dalam mengerjakan tugas,

keaktifan dalam mengemukakan pendapat, tidak mudah putus asa apabila

menghadapi kesulitan dalam belajar, dan aktif bertanya apabila mengalami

kesusahan dalam belajar, dengan target pencapaian 80%.

3. Meningkatnya rata-rata hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang

dicapai oleh siswa, dengan target pencapaian 80%.

4. Nilai yang diperoleh siswa melebihi batas KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal) yaitu 65, dengan target pencapaian 80%.