bab iii metode penelitian -...

18
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Banyak sekali ragam atau jenis penelitian yang dapat dilakukan oleh seseorang. Hal ini tergantung dari tujuan, pendekatan, bidang ilmu, lokasi dan sebagainya. 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu ( quasi- eksperimental research). Hal ini dikarenakan peneliti tidak memungkinkan untuk mengendalikan dan memanipulasi semua variabel yang relevan. Manipulasi variabel dalam penelitian ini dilakukan pada variabel bebas yaitu pembelajaran matematika dengan model pembelajaran “Think Pair Share” pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Untuk variabel bebas yang lain yaitu minat belajar siswa dijadikan sebagai variabel yang ikut mempengaruhi variabel terikat. 3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Salatiga 06 yang berlokasi di Jalan Kartini No. 26 Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga yang merupakan SD RSBI (Rintisan Sekolah Dasar Berstandar Internasional). Sekolah ini memiliki 12 kelas dengan jumlah siswa 304. Memiliki rombongan belajar dengan formasi kelas I terdiri dari 2 rombongan belajar, kelas II terdiri dari 2 rombongan belajar, kelas III terdiri dari 2 rombongan belajar, kelas IV terdiri dari 2 rombongan belajar, kelas V terdii dari 2 rombongan belajar, dan kelas VI terdiri dari 2 rombongan belajar. Sebagai sekolah RSDBI, SDN Salatiga 06 memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain seperti laboratorium IPA, perpustakaan, ruang UKS, ruang multimedia, ruang komputer, Laboratorium Bahasa, dan lapangan yang cukup luas untuk upacara dan kegiatan siswa. Kegiatan belajar mengajar berlangsung pagi hari dari hari Senin hingga

Upload: nguyendiep

Post on 27-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/4/T1... · 35 beberapa kelompok secara acak mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

Banyak sekali ragam atau jenis penelitian yang dapat dilakukan oleh

seseorang. Hal ini tergantung dari tujuan, pendekatan, bidang ilmu, lokasi dan

sebagainya.

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi-

eksperimental research). Hal ini dikarenakan peneliti tidak memungkinkan untuk

mengendalikan dan memanipulasi semua variabel yang relevan. Manipulasi

variabel dalam penelitian ini dilakukan pada variabel bebas yaitu pembelajaran

matematika dengan model pembelajaran “Think Pair Share” pada kelas

eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Untuk variabel

bebas yang lain yaitu minat belajar siswa dijadikan sebagai variabel yang ikut

mempengaruhi variabel terikat.

3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Salatiga 06 yang berlokasi di Jalan Kartini

No. 26 Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga yang merupakan SD RSBI

(Rintisan Sekolah Dasar Berstandar Internasional). Sekolah ini memiliki 12 kelas

dengan jumlah siswa 304. Memiliki rombongan belajar dengan formasi kelas I

terdiri dari 2 rombongan belajar, kelas II terdiri dari 2 rombongan belajar, kelas III

terdiri dari 2 rombongan belajar, kelas IV terdiri dari 2 rombongan belajar, kelas

V terdii dari 2 rombongan belajar, dan kelas VI terdiri dari 2 rombongan belajar.

Sebagai sekolah RSDBI, SDN Salatiga 06 memiliki fasilitas yang cukup

memadai untuk kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain seperti

laboratorium IPA, perpustakaan, ruang UKS, ruang multimedia, ruang komputer,

Laboratorium Bahasa, dan lapangan yang cukup luas untuk upacara dan kegiatan

siswa. Kegiatan belajar mengajar berlangsung pagi hari dari hari Senin hingga

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/4/T1... · 35 beberapa kelompok secara acak mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

34

Sabtu. Manajemen sekolah didukung oleh 28 guru dan tenaga kependidikan serta

karyawan.

b. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012

antara bulan Januari hingga April 2012.

Tabel 3.1.

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Kelompok Pertemuan

Pretest 1 2 3 Posttest

Eksperimen 15/03/

2012

26/03/2012 27/03/2012 28/03/2012

28/03/

2012

Kontrol 15/03/

2012

26/03/2012 27/03/2012 28/03/2012

7/04

/2012

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Variabel dapat dibedakan

menjadi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel bebas adalah Think Pair Share dan minat belajar siswa

sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika.

3.2.1 Variabel bebas

Dalam penelitian ini ada dua variabel independen yaitu model pembelajaran

Think Pair Share (X1) dan Minat Belajar (X2)

1) Model Pembelajaran Think Pair Share

a. Definisi Operasional: Dalam model pembelajaran Think Pair Share, terdapat

langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: (1) siswa mendengarkan

dengan seksama tujuan pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan

oleh guru. (2) guru menyampaikan pentingnya belajar matematika. (3) siswa

diarahkan untuk mempersiapkan handout dan buku paket serta sumber

lainnya. (4) siswa mendapat soal untuk dikerjakan secara individual pada

tahap Think. (5) siswa mengerjakan soal secara berpasangan (Pair) dan

menuliskan jawaban tahap pair pada format LKS Pair. (6) guru meminta

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/4/T1... · 35 beberapa kelompok secara acak mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

35

beberapa kelompok secara acak mempresentasikan hasil diskusi di depan

kelas dan ditanggapi oleh teman satu kelas yang lainnya. (7) guru dan siswa

melakukan diskusi untuk penarikan kesimpulan. (8) pasangan siswa yang

aktif mendapat hadiah. (9) semua hasil diskusi dicatat oleh siswa. Sedangkan

pembelajaran konvensional adalah suatu pembelajaran yang sering digunakan

oleh para guru, mengutamakan hafalan daripada pengertian, menekankan

pada ketrampilan berhitung, mengutamakan hasil daripada proses dan

pembelajaran berpusat pada guru.

b. Indikator: Langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan Think Pair

Share dan Pembelajaran Konvensional. Penekanan dalam Think Pair Share

adalah pemberian masalah, berpikir individu, berdiskusi berpasangan, dan

berbagi (presentasi). Untuk pembelajaran konvensional adalah pembelajaran

yang biasa guru lakukan. Adapun langkah-langkah pembelajaran

konvensional adalah ceramah dengan diiringi penjelasan serta pembagian

tugas dan latihan, atau, metode ekspositori yang kemudian memberikan

contoh soal dan penyelesaiannya serta memberi soal-soal latihan dan siswa

disuruh mengerjakannya.

c. Skala Pengukuran: nominal

d. Simbol : X1

2) Minat belajar siswa.

a. Definisi Operasional: minat belajar berarti usaha dan kemauan untuk

mempelajari matematika. Sehingga dapat dirumuskan beberapa indikator

yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat minat siswa terhadap

pelajaran matematika adalah sebagai berikut: (1) sikap siswa terhadap

pelajaran matematika. (2) kebiasaan belajar siswa. (3) usaha siswa untuk

meningkatkan hasil belajar matematika siswa. (4) kesadaran siswa akan

manfaat dan kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari maupun

kehidupannya di masa yang akan datang. (5) kecenderungan siswa untuk

selalu siap pada kegiatan pembelajaran matematika. (6) tanggung jawab siswa

terhadap tugas – tugas pada mata pelajaran matematika.

b. Indikator: skor angket minat belajar

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/4/T1... · 35 beberapa kelompok secara acak mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

36

c. Skala Pengukuran: skala interval yang diubah ke skala ordinal yang terdiri

dari tiga kategori yaitu tinggi, sedang, rendah.

d. Simbol: X2

3.2.2 Variabel terikat (Y)

Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat (Y)

dalam penelitian ini adalah hasil belajar.

a. Definisi operasional : skor berupa angka yang diperoleh siswa setelah

menyelesaikan proses pembelajaran matematika yang diukur melalui tes.

b. Indikator: nilai tes hasil belajar pada sub pokok bahasan ciri dan keliling

bangun datar sederhana (kognitif siswa)

c. Skala pengukuran : skala interval

d. Simbol: Y

Dimana hasil belajar siswa akan dipengaruhi oleh penggunaan model

pembelajaran Think Pair Share dan minat belajar siswa. Diterapkannya variabel

independen berupa model pembelajaran Think Pair Share pada mata pelajaran

matematika, diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa terhadap materi

ciri dan keliling bangun datar sederhana yang disampaikan oleh guru sehingga

jika ada siswa yang sebelumnya belum tuntas dapat mencapai nilai ketuntasan.

Untuk mengukur variabel dependen digunakan instrumen tes.

3.3 Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengambil subjek penelitian siswa kelas III

SDN Salatiga 06. Siswa kelas III SDN Salatiga 06 terbagi dalam 2 kelas yaitu

kelas 3A dan 3B. Sedangkan penelitian di SDN Salatiga 06 yang merupakan

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional menggunakan total sampling atau di

dalam pengambilan sampel menggunakan keseluruhan populasi yang ada.

Sugiyono (2010) mengatakan hal ini dengan Sampling Jenuh yang berarti

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini

dilakukan peneliti untuk membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat

kecil.

Tabel 3.2.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/4/T1... · 35 beberapa kelompok secara acak mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

37

Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Kelas III SDN Salatiga 06

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data tentang hasil belajar

dan data minat siswa terhadap pembelajaran matematika. Pada bagian ini akan

dibahas tentang variabel penelitian, teknik pengumpulan data, serta instrumen

yang dipakai dalam penelitian.

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data tentang hasil belajar

dan data angket minat siswa.

a. Data Proses Pemberian Perlakuan Think Pair Share

Untuk mengetahui apakah model pembelajaran Think Pair Share telah

dilaksanakan dengan baik atau tidak maka peneliti melakukan kegiatan observasi

selama proses pembelajaran berlangsung.

Kegiatan observasi memiliki beberapa manfaat seperti: (1) peneliti akan

lebih mampu memahami konteks data dan dapat memperoleh pandangan yang

menyeluruh. (2) peneliti memperoleh pengalaman langsung. (3) peneliti dapat

melihat hal – hal yang kurang atau tidak diamati oleh orang lain. (4) peneliti dapat

memperkaya informasi dan ikut merasakan situasi di lapangan (Sugiyono, 2010).

Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti (peneliti sebagai observer)

sebagai alat kontrol peneliti bahwa perlakuan terhadap subjek penelitian telah

benar – benar dilaksanakan sesuai rencana peneliti. Di sisi lain, observasi juga

dilakukan oleh rekan sejawat guna menghindari data hasil penelitian yang

subjektif. Kedua data kemudian dicocokkan dengan hasil wawancara terhadap

beberapa orang siswa, sehingga data yang di dapat tidak hanya berasal dari

observer. Hal ini dilakukan sebagai alat validasi lembar observasi.

b. Data Hasil Belajar

Kelas Jumlah Siswa

Total Prosentase Laki - Laki Perempuan

3A 12 16 28 52%

3B 12 14 26 48%

Jumlah 24 30 54 100%

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/4/T1... · 35 beberapa kelompok secara acak mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

38

Data hasil belajar meliputi 2 tahapan, yaitu tahap awal (nilai tes

homogenitas) dan tahap akhir (nilai tes kemampuan). Tes homogenitas

dilaksanakan pada awal sebelum penelitian dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang normal

(sampel dalam keadaan seimbang) dan homogen (sampel mempunyai beda rerata

yang sama) serta untuk mengetahui prestasi awal. Tes homogenitas dilaksanakan

secara hampir bersamaan di kedua kelas karena kecepatan menyelesaikan materi

matematika semester 2 hampir bersama-sama, yaitu sampai ke pecahan.

Tes kemampuan dilaksanakan setelah eksperimen dan tes ini digunakan

untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diadakan perlakuan. Dalam

penelitian ini, Kompetensi Dasar yang dipilih adalah Kompetensi Dasar 4.1 yaitu

mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar, dan 5.1. yaitu menghitung keliling

persegi dan persegi panjang serta segitiga. Pemilihan Kompetensi Dasar ini telah

didiskusikan oleh guru matematika Kelas III (guru matematika Kelas IIIA adalah

guru kelas dan guru matematika kelas IIIB adalah guru mata pelajaran).

Berdasarkan diskusi dengan guru-guru matematika kelas III ini, maka ditentukan

untuk kompetensi dasar ini dijabarkan menjadi beberapa materi, yaitu

menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan segitiga, dan

mencari keliling bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga. Kedua instrumen

harus diujicobakan dan diketahui indeks reliabilitas dan validitasnya. Untuk kelas

uji coba dipilih 1 kelas yaitu di SD Negeri Salatiga 10. SDN Salatiga 10 dipilih

karena setara dengan SDN Salatiga 06 yang digunakan sebagai kelas kontrol dan

eksperimen, alasan lain adalah karena jaraknya yang cukup dekat dengan SD

sampel.

c. Data Angket Minat Belajar Siswa

Data angket minat belajar siswa diberikan di tengah – tengah penelitian

untuk mengetahui minat siswa selama diberikan treatment. Angket minat siswa

terdiri dari 21 item soal yang diadaptasi dari salah satu penelitian milik Ninasari

(2008). Instrumen angket kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum

digunak untuk mengambil data penelitian.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/4/T1... · 35 beberapa kelompok secara acak mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

39

Dalam upaya mendapatkan data yang akurat maka instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini haruslah memenuhi kriteria instrumen yang baik.

Kriteria instrumen yang baik adalah instrumen tersebut harus memenuhi standar

validitas dan reliabilitas yang baik. Sehingga instrumen penelitian dapat dengan

handal menguji subjek penelitian dan menghasilkan data yang signifikan untuk

diolah.

a. Instrumen Lembar Observasi

Observasi dilakukan guna mengetahui apakah pembelajaran Think Pair

Share telah benar – benar silaksanakan sesuai prosedur dan rancangan yang telah

dibuat oleh peneliti. Dalam hal ini peneliti berperan kuat sebagai observer sebagai

alat kontrol ditemani dengan guru lain sebagai teman sejawat yang memiliki peran

penting pula untuk menghindari subjektifitas penilaian dari peneliti. Selain itu

dilakukan pula wawancara semu dengan beberapa siswa berdasarkan lembar

observasi guna mendapat data yang valid.

Tabel 3.3.

Kisi – Kisi Lembar Observasi Guru

No Aspek yang Diamati Nomor Soal

1 Kegiatan Pembuka

Melakukan apersepsi

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Memberikan motivasi pentingnya belajar

matematika

1,2,3,4,5,6,7

2 Kegiatan Inti

Memperlihatkan gambar bangun datar

Memeriksa kesiapan sumber belajar

Think Pair Share

Membagikan kartu soal

Memberi waktu pada siswa untuk berpikir

individu (think)

Memberikan motivasi dan berkeliling memantau

siswa

Memberikan instruksi dengan jelas

Meminta siswa bertemu dengan “pasangan”nya

berdasarkan nomor soal

Memberi kesempatan pada siswa untuk

menemukan konsep mereka sendiri

Melakukan bimbingan pada kelompok-

kelompok yang memerlukan bantuan

8,9,10,11,12,13,14,15,

16,17,18,19,20,21,22,

23,24,25,26

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/4/T1... · 35 beberapa kelompok secara acak mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

40

Memberi kesempatan pada siswa untuk

menyampaikan pendapat atau hasil diskusinya

Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya

pada temannya

Memberi penguatan dan memperbaiki jawaban

siswa yang kurang tepat

Meluruskan konsep siswa yang kurang tepat

Ada interaksi positif antara siswa dan guru

Guru menyampaikan pesan dan motivasi di sela-

sela kegiatan

3. Kegiatan Penutup

Pengambilan kesimpulan dan evaluasi

Memberi kesempatan pada siswa untuk mencatat

Pemberian penghargaan pada kelompok yang

berprestasi

Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya

27,28,29,30

Total Nilai (n) 30 item

Scoring (%)

Jumlah jawaban “YA”

Rentang nilai : Kriteria Penilaian :

24 - 30 : A A : Sangat Baik

16 - 23 : B B : Baik

8 - 15 : C C : Cukup

1 - 7 : D D : Kurang

Jumah jawaban “YA”

Skor maksimal 30

Lembar observasi diukur dengan menggunakan skala Guttman. Dalam tipe

ini akan didapat jawaban yang tegas “ya” atau “tidak”. Pada skala Guttman hanya

ada dua interval (Sugiyono, 2010).

b. Instrumen Tes

Untuk keperluan ini, prosedur yang harus ditempuh dalam penyusunan tes

adalah : (1) Menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur sesuai

dengan materi dan tujuan kurikulum yang berlaku di SDN Salatiga 06. (2)

Menyusun kisi-kisi tes berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang dipilih.

Materi yang digunakan pada tes homogenitas adalah pecahan; sedangkan materi

yang digunakan pada tes kemampuan adalah identifikasi sifat-sifat bangun datar

dan keliling bangun datar sederhana; (3) Menyusun butir tes berdasarkan kisi-kisi

yang telah dibuat. Tes homogenitas dan tes kemampuan yang telah dibuat dapat

dilihat pada lampiran 2.a. dan lampiran 2.b.; (4) Melakukan penilaian terhadap

butir tes. (5) Melakukan analisis butir soal.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/4/T1... · 35 beberapa kelompok secara acak mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

41

Tabel 3.4.

Kisi – Kisi Soal Pretest Homogenitas

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Nomor

Soal

3. Memahami

pecahan

sederhana dan

penggunaannya

dalam

pemecahan

masalah

3.1.

Mengenal

pecahan

sederhana

* Mengenal pecahan ½, 1/3, ¼,1/6

1, 5,3 * Membaca lambang pecahan

* Menulis lambang pecahan

* Menyajikan nilai pecahan

melalui gambar

* Mengenal pecahan 1/5, 1/8, 1/10

3.2.

Membanding

kan pecahan

sederhana

* Membandingkan dua pecahan

menggunakan gambar 2, 8,9,10

*Membandingkan dua pecahan

menggunakan garis bilangan

3.3.

Memecahkan

masalah yang

berkaitan

dengan

pecahan

*Memecahkan masalah yang

berkaitan dengan pecahan 4,6,7

Jumlah soal 10

Jumlah soal pretest adalah 10 soal dan memenuhi keseluruhan indikator.

Sehingga teknik penilaiannya yaitu:

Jumlah jawaban benar : Jumlah keseluruhan soal x 100

Nilai maksimum yang dapat dicapai : 100

Nilai minimum yang dapat dicapai : 0

Kriteria ketuntasan:

≥ 70 Tuntas

< 70 Tidak Tuntas

Tabel 3.5.

Kisi – Kisi Soal Tes Kemampuan

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/4/T1... · 35 beberapa kelompok secara acak mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

42

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator Nomor Soal

4.

Memahami

unsur dan

sifat - sifat

bangun datar

sederhana

4.1.Mengidentifi

kasi berbagai

bangun datar

sederhana

menurut sifat

atau unsurnya

5.1. Menghitung

keliling persegi

dan persegi

panjang serta

segitiga

* Menemukan

sifat bangun

segitiga

10,11

* Menemukan

sifat bangun

persegi dan

persegi panjang

6,7

* Menemukan

keliling persegi,

persegi panjang,

dan segitiga

1,2,3,4,5,8,9,12,13,14

15

Jumlah Soal 15

Jumlah soal posttest adalah 15 soal dan memenuhi keseluruhan indikator.

Menurut guru kelas III SDN Salatiga 06, siswa lebih banyak diberi latihan

menghitung keliling segitiga, persegi, dan persegi panjang. Sehingga teknik

penilaian adalah

Nilai =

n = jumlah soal keseluruhan

k = jumlah soal benar

Kriteria ketuntasan :

< 70 : Tidak Tuntas

≥ 70 : Tuntas

Nilai maksimum yang dapat dicapai : 100

Nilai minimum yang dapat dicapai : 0

Analisis item soal untuk soal tes terdiri dari penentuan indeks konsistensi

internal / daya beda, dan tingkat kesukaran. Selanjutnya, ditentukan indeks

reliabilitas dari soal tes tersebut. Untuk penentuan indeks konsistensi internal

digunakan rumus Korelasi Product Moment dari Karl Pearson, dan untuk

penentuan indeks reliabilitas digunakan Teknik Alpha (Teknik Cronbach).

Langkah – langkah untuk melakukan uji validitas / daya beda dan reliabilitas

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/4/T1... · 35 beberapa kelompok secara acak mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

43

adalah Analize Scale Reliability Analysis pada menu Statistics beri

check list pada Scale if item deleted kemudian continue OK.

Soal pretest pada penelitian ini menggunakan materi yang telah diajarkan

sebelumnya yaitu tentang pecahan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

menangkap dan menguasai materi. Sedangkan soal tes kemampuan digunakan

untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan

perlakuan dengan menggunakan materi bangun datar sederhana. Karena terdapat

dua soal dengan materi yang berbeda, agar instrumen dapat mengukur

kemampuan siswa dengan baik, maka tingkat kesukaran kedua soal tersebut

sebaiknya seimbang.

c. Instrumen Angket Minat Belajar

Prosedur yang harus ditempuh dalam penyusunan butir angket minat belajar

siswa adalah : (1) Menyusun kisi-kisi angket berdasarkan faktor – faktor yang

mempengaruhi minat belajar siswa. (2) Menyusun butir angket berdasarkan kisi-

kisi yang telah dibuat. (3) Melakukan penilaian terhadap butir tes. (4) Melakukan

analisis butir tes angket.

Tabel 3.6.

Kisi – Kisi Angket Minat Belajar Siswa

No Indikator No Butir Pertanyaan Jumlah

Item

Soal Positif Negatif

1 Sikap siswa terhadap pelajaran Matematika 1,12,21 3 6

2 Kebiasaan belajar siswa 18 8,17 3

3 Usaha dalam meningkatkan prestasi belajar 9,13 10 3

4 Kesadaran akan manfaat dan kegunaan Matematika 6,10,16,20 3

5 Kecenderungan untuk selalu siap mempelajari Matematika 2,19 15 3

6 Tanggung jawab 5,4,7,14 11 3

Jumlah 15 6 21

Instrumen disusun berdasarkan skala likert yang terdiri dari pernyataan

positif dan negatif dengan bentangan skor 1-4 seperti keterangan berikut:

Keterangan nilai pernyataan:

1. = tidak setuju

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/4/T1... · 35 beberapa kelompok secara acak mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

44

2. = kurang setuju

3. = setuju

4. = sangat setuju

Kategori penilaian instrumen

Aspek Penilaian Nilai

Positif Negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Kurang Setuju 2 3

Tidak Setuju 1 4

Penilaian skor angket minat belajar akan menentukan kategori minat yang

dimiliki siswa. Dari data yang telah dimiliki peneliti, telah ditemukan standar

deviasi sebesar 6,790799. Sehingga akan di dapat penggolongan kategori minat

belajar sebagai berikut:

mean ± SD dengan mean = 71,12963 dan SD = 6,790799

Tabel 3.7.

Interval Kategori Minat Belajar Siswa

Kategori Batas Bawah Batas Atas

Tinggi 77,92043 -

Sedang 64,33883037 76,92043

Rendah - 63,33883037

Selanjutnya, ditentukan indeks reliabilitas dari soal tes tersebut. Untuk

penentuan indeks konsistensi internal digunakan rumus Korelasi Product Moment

dari Karl Pearson, dan untuk penentuan indeks reliabilitas digunakan teknik Alpha

(Teknik Cronbach).

3.5 Uji Coba dan Analisis Instrumen Pengumpulan Data

Data hasil uji coba instrumen pengumpulan data yang diujikan di kelas uji

coba (SDN Salatiga 10) selanjutnya dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, uji

homogenitas, uji normalitas, dan uji tingkat kesukaran butir soal.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/4/T1... · 35 beberapa kelompok secara acak mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

45

3.5.1 Uji Validitas

Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat ukur

tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai

dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.

a. Uji Validitas Instrumen Lembar Observasi

Untuk menguji validitas instrumen lembar observasi dilakukan dengan

membandingkan hasil penilaian lembar observasi yang telah dilakukan oleh guru

terhadap hasil wawancara semu dengan beberapa siswa. Hal ini dimaksudkan

untuk menghindari adanya subjektifitas penilaian lembar observasi.

b. Uji Validitas Instrumen Tes

Uji validitas instrumen yaitu pengujian terhadap kualitas instrumen yang

akan digunakan, apakah instrumen tersebut sudah sesuai dan selaras dengan faktor

yang ingin diteliti. Uji validitas ini dilakukan dengan mengkorelasikan skor setiap

item soal dengan skor total item. Sedangkan teknik yang digunakan adalah

corrected item total correlation dengan dinotasikan (r). Sugiyono (2011)

menyatakan bahwa jika validitas untuk butir ke-i kurang dari 0,3 maka butir

tersebut harus dibuang. Uji validitas ini akan diukur dengan menggunakan

corrected item total corelation dengan teknik korelasi product moment

menggunakan program SPSS. Analyse > Scale > Reliability Analysis. Pada

bagian Statistic aktifkan kotak cek Item, Scale, Scale if item deleted. Abaikan

pilihan yang lain, klik Continue – OK.

c. Uji Validitas Instrumen Angket Minat Belajar

Uji validitas ini dilakukan dengan mengkorelasikan skor setiap item soal

dengan skor total item. Meskipun butir angket diadaptasi dari hasil penelitian lain

dan telah dinyatakan valid. Namun peneliti merasa perlu mengadakan validasi

ulang. Namun karena waktu yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan uji

validitas di kelas uji, peneliti menguji validitas item angket dari hasil perolehan

skor di kelas 3A. Sedangkan teknik yang digunakan adalah corrected item total

correlation dengan dinotasikan (r). Uji validitas ini akan diukur dengan

menggunakan corrected item total corelation dengan teknik korelasi product

moment menggunakan program SPSS. Sama dengan uji validitas untuk soal tes

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/4/T1... · 35 beberapa kelompok secara acak mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

46

homogenitas dan soal kemampuan.

Selain melakukan validasi angket, peneliti juga melakukan expert judgment

atau penilaian ahli untuk merevisi angket yang akan dibagikan pada siswa. Expert

judgment dilakukan oleh dosen pembimbing sekaligus dosen PGSD FKIP UKSW

dan Guru Kelas III SDN Salatiga 06. Beberapa kalimat yang tidak sesuai dengan

kondisi siswa direvisi dan diubah.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas memiliki makna suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Instrumen yang sudah dapat dipercaya yang reliabel akan menghasilkan data yang

dapat dipercaya juga. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu.

Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Reliabilitas atau

keterandalan digunakan untuk mengukur instrumen tes dan angket. Untuk

menguji instrumen penelitian ini digunakan teknik Reability Coefficient Alpha

dengan memakai teknik Reability Coefficient Alpha dengan memakai program

SPSS.

Reliabilitas sering disebut dengan keterpercayaan, keterandalan, keajegan,

konsistensi, kestabilan, dan sebagainya. Untuk menentukan tingkat reliabilitas

instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Priyatno (2010: 97)

dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.8.

Rentang Kategori Reliabilitas

Indeks Kriteria

α ˃ 0.8

α ˃ 0.7

α ˃ 0.6

α ˂ 0.6

Reliabilitas baik

Reliabilitas sedang

Reliabilitas bisa diterima

Reliabilitas kurang baik

3.5.3 Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal

pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks.

Indeks tingkat kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi

yang besarnya berkisar 0.00 ‐1.00. Suatu soal memiliki TK= 0,00 artinya bahwa

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/4/T1... · 35 beberapa kelompok secara acak mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

47

tidak ada siswa yang menjawab benar dan bila memiliki TK= 1.00 artinya bahwa

siswa menjawab benar. Suharsimi (2010), soal yang baik adalah soal yang

mempunyai tingkat kesukaran 0,31-0,70 (soal dengan tingkat kesukaran sedang).

Sebagai ketentuan untuk mengklasifikasikan tingkat kesukaran soal, berikut

diberikan batasan-batasannya menurut Suharsimi (2010: 210) dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel 3.9

Kriteria Tingkat Kesukaran Soal

Indeks Kriteria

0,00 –0,30

0,31 ‐0,70 0,71 –1,00

Sukar

Sedang

Mudah

Soal di analisis tingkat kesukarannya dengan menggunakan program SPSS

16.0 dengan langkah sebagai berikut: Langkah pertama mencari mean tiap soal :

Data skor jawaban siswa dari exel dicopy ke data view SPSS Analyze

Discriptive Statistic Frequencies Statistic Mean Continue OK.

Mean setiap butir dicatat kemudian diketik dalam format SPSS. Langkah kedua

mengetik data dikolom SPSS:

Klik “Variable View”

Ketik Mean pada kolom “Name”.

Ketik Skormaks pada kolom “Name”. (di bawah Mean)

Ketik TK pada kolom “Name”(di bawah Skormaks)

Klik “Data View”, kemudian masukkanlah data sesuai dengan kolomnya.

Untuk menghitung TK (Tingkat Kesukaran) Butir soal: Klik Transform

Compute Variable Ketik TK pada kotak “Target Variable Pada kotak

“Numeric Expression”diisi/diketik Mean/Skormaks Klik OK.

3.5.4 Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok memiliki

tingkat varians data yang sama atau tidak. Analisis homogenitas dapat dilakukan

dengan uji Levene dengan menggunakan program SPSS. Pada penelitian ini akan

diuji homogenitas kelas kontrol dan eksperimen dengan menggunakan data hasil

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/4/T1... · 35 beberapa kelompok secara acak mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

48

pre-test. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan One Way Anova untuk

mengetahui tingkat homogenitas kedua kelas dengan langkah – langah sebagai

berikut: Analyze Compare Means One Way Anova masukkan data

hasil belajar ke Dependent List, kemudian Kelas ke Factor dari Option pilih

Homogenity test kemudian Continue OK.

Akan keluar output hasil uji homogenitas dengan One Way Anova. Jika pada

Levene Statistic taraf Sig. > 0.05 maka berarti tidak ada perbedaan varian dara

dari kelas kontrol dan eksperimen sehingga dapat di katakan bahwa kedua kelas

tersebut homogen.

3.5.5 Uji Normalitas

Untuk mengetahui data yang dianalisa berdistribusi normal atau tidak.

Analisis sata ini menggunakan program SPSS. Uji normalitas perlu dilakukan

karena jika data tersebut normal maka data akan lebih mudah dibandingkan,

dihubungkan, dan diramalkan. Uji normalitas data variabel yang digunakan adalah

teknik One Sample Kolmogorov Smirnov. Syarat data dikatakan berdistribusi

normal jika signifikansi atau nilai > 0.05. Data yang dianalisis adalah hasil tes

homogenitas pada siswa kelas III A dan III B SD N Salatiga 06.

3.6 Teknik Analisis data

3.6.1. Teknik Analisis Data Hasil Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah 2 variabel bebas, yaitu model

pembelajaran dan minat belajar serta 1 variabel terikat, yaitu hasil belajar. Untuk

menganalisis k-populasi secara serentak, peneliti menggunakan ANAVA. Dalam

SPSS, One Way ANOVA digunakan untuk menganalisis perbandingan rerata

untuk k-populasi yang mempunyai 1 variabel independen atau 1 variabel bebas.

Sedangkan untuk menganalisis perbedaan rerata k-populasi untuk 1 variabel

terikat dengan dua/lebih variabel bebas dengan SPSS, peneliti menggunakan

GLM (General Linear Model) – Univariate. Analisis GLM – Univariate

memberikan analisis regresi dan analisis varian untuk satu variabel dependen oleh

dua/lebih faktor atau variabel.

Prosedur Pengujian ANAVA :

1. Hipotesis, terdapat 3 jenis hipotesis:

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/4/T1... · 35 beberapa kelompok secara acak mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

49

a. Hipotesis 1 : model pembelajaran

H0B : tidak ada perbedaan efek atau terdapat pengaruh model

pembelajaran terhadap hasil belajar matematika.

H1B : ada perbedaan efek atau terdapat pengaruh model pembelajaran

terhadap hasil belajar matematika.

b. Hipotesis 2 : minat belajar

H0A : tidak ada perbedaan efek atau terdapat pengaruh minat belajar

terhadap hasil belajar matematika.

H1A : ada perbedaan efek atau terdapat pengaruh minat belajar terhadap

hasil belajar matematika.

c. Hipotesis 3 :

H0AB : tidak ada interaksi antara minat belajar siswa dan model

pembelajaran terhadap hasil belajar matematika.

H1AB : ada interaksi antara minat belajar siswa dan model pembelajaran

terhadap hasil belajar matematika.

2. Taraf Signifikansi : = 5%

3. Statistik Uji

Anava Univariate 2 jalan dengan sel tak sama.

3.6.2. Teknik Analisis Data Hasil Observasi

Selama proses pembelajaran berlangsung akan dilakukan observasi untuk

mengamati jalannya proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Untuk

mempermudah proses observasi, peneliti mempersiapkan lembar observasi yang

terlebih dahulu telah dibuat kisi – kisinya sesuai dengan hakekat model

pembelajaran Think Pair Share. Lembar observasi menggunakan skala

pengukuran Guttman. Dimana akan diperoleh jawaban yang tegas dari hasil

observasi yaitu piliha “ya” atau “tidak”. Berdasarkan kriteria yang telah tercantum

dalam kisi-kisi instrumen lembar observasi, semakin banyak jawaban “ya” berarti

kegiatan pembelajaran sudah terlaksana dengan semakin baik. Diharapkan dengan

adanya lembar observasi ini, kegiatan dapat berjalan sesuai dengan RPP yang

telah dirancang dan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi serta memperkaya

data yang diperoleh. Data observasi juga diuji validitasnya dengan

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/4/T1... · 35 beberapa kelompok secara acak mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

50

membandingkan penilaian dari peneliti dengan hasil wawancara terhadap siswa

untuk mengurangi tingkat subjektifitas. Catatan anekdotal selama penelitian/

observasi juga akan penulis persiapkan selama proses penelitian dan juga

observasi, sebagai penguat analisis kualitatif yang mendukung analisis kuantitatif.

3.7 Indikator Kinerja

Indikator kinerja dimaksudkan sebaai acuan bagi peneliti untuk menilai

apakah penelitian yang dilakukan dapat dikatakan berhasil atau tidak berhasil.

Adapun dalam penelitian ini, penelitian dapat dikatakan berhasil jika memenuhi 3

hal yaitu:

1. Jika 75 % siswa kelas eksperimen mendapat nilai ≥ 70

2. Jika 75% siswa kelas eksperimen memiliki minat belajar minimal kategori

sedang atau mendapat skor diatas 65.

3. Jika terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan minat belajar siswa

dilihat dari taraf signifikasi hasil output uji menggunakan program SPSS