bab iii metode penelitian a. rancangan penelitianrepository.ump.ac.id/5921/3/susanto bab ii.pdf ·...
TRANSCRIPT
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian pada hakekatnya merupakan bentuk rancangan
yang digunakan dalam melakukan prosedur penelitian. Rancangan dalam
penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental menggunakan metode
deskriptif asosiatif bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan peristiwa–
peristiwa yang sedang diteliti secara keseluruhan (Hidayat, 2007).
Penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian observasional, adapun
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dengan Cross Sectional
yaitu peneliti hanya melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat
bersamaan (sekali waktu) antara faktor risiko dengan penyakit (Hidayat,
2007). Berdasarkan hal tersebut tiap responden hanya diobservasi sekali saja
dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek pada
saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2010).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2 sampai 7 Febuari 2015 di
Desa Kembaran dan Desa Linggasari Kecamatan Kembaran Kabupaten
Banyumas.
Hubungan Antara Perilaku..., Susanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik
tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari
saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek
tersebut (Hidayat, 2007). Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen
yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi
atau studi sensus (Arikunto, 2006). Menurut Saryono (2009), populasi
merupakan sumber data yang diperlukan dalam suatu penelitian.
Populasi pada penelitian ini adalah semua balita di Desa Kembaran
sebanyak 507 balita dan Desa Linggasari sebanyak 365 balita. Adapun
jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 872 balita.
2. Sampel
Sampel menurut Hidayat (2007) adalah bagian populasi yang akan
diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek
yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo,
2010). Besar sampel adalah banyaknya anggota yang dijadikan sampel
(Nursalam, 2008). Besar sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 90
responden dengan rincian sebagai berikut:
a. Desa Kembaran
Sampel : 507 x 100% 872
Hubungan Antara Perilaku..., Susanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
: 58% x 90
: 52 orang
b. Desa Linggasari
Sampel : 365 x 100% 872 : 42% x 90
: 38 orang
Adapun sampel dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subyek penelitian dapat
dijadikan sampel penelitian karena memenuhi syarat sebagai sampel.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
1) Ibu yang memiliki balita berusia 0 – 60 bulan pada saat penelitian.
2) Ibu yang memiliki balita berusia 0 – 60 bulan yang mengalami diare
dalam 3 bulan terakhir.
3) Ibu yang memiliki balita yang tidak termasuk kategori berat badan di
bawah garis merah pada Kartu Menuju Sehatnya (KMS).
b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah kriteria dimana subyek penelitian tidak
dapat dijadikan sampel karena tidak memenuhi syarat penelitian karena
berbagai sebab. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
1) Ibu yang memiliki balita yang tidak bersedia menjadi responden.
Hubungan Antara Perilaku..., Susanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
2) Ibu yang memiliki balita yang tidak berada ditempat penelitian pada
waktu pengambilan data.
3) Ibu yang memiliki balita yang mengalami diare akibat komplikasi.
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel adalah teknik yang dipergunakan untuk
mengambil sampel dari populasi (Arikunto, 2006). Sampling adalah proses
menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi (Nursalam,
2008). Teknik tersebut menggunakan teknik simple random sampling
menggunakan purposive sampling yaitu pengambilan sampel harus
didasarkan ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan
ciri-ciri pokok populasi (Hidayat, 2007). Sampel dalam penelitian ini
diambil dengan menggunakan rumus slovin yang dikemukakan oleh
Nursalam (2008) sebagai berikut
N n = 1 + (N x e²)
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Standart eror (10%)
872 n = 1 + (872 x 0,1²)
872 n = 9,72
n = 90
Hubungan Antara Perilaku..., Susanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati.
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu (Nursalam, 2008). Adapun variabel yang terlibat dalam
penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen.
a. Variabel independen
Variabel ini sering disebut variabel stimulus, input, predictor, dan
antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
bebas. Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau pengaruh
variabel yang bila suatu saat bersama variabel lain, variabel lain ini
akan berubah (Saryono, 2009). Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel independen adalah PHBS pada orang tua balita.
b. Variabel dependen
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel tergantung,
yaitu variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungakan
dengan variabel bebas (Saryono, 2009). Variabel tergantung adalah
variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain. Variabel respon
akan muncul sebagai akibat dari manipulasi. (Nursalam, 2008). Dalam
Hubungan Antara Perilaku..., Susanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kejadian diare
pada balita.
2. Definisi Operasional
Definisi operasional dibuat untuk memudahkan pengumpulan data
dan menghindarkan perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup
variabel (Saryono, 2009). Nursalam (2008) mengatakan variabel yang
telah didefinisikan perlu diidentifikasi secara operasional, sebab setiap
istilah (variabel) dapat diartikan secara berbeda-beda oleh orang lain.
Dalam penelitian ini, definisi operasionalnya adalah :
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Kategori dan Skor
Skala
1 Karakteristik a. Umur Ibu
b. Pendidikan
c. Pekerjaan
d. Usia Balita
Lamanya hidup responden sejak dilahirkan sampai dilakukan pengambilan data Jenjang pendidikan yang terakhir ditempuh oleh responden Kesibukan yang dilakukan responden setiap harinya Lamanya hidup responden sejak dilahirkan sampai dilakukan pengambilan data
Kuesioner
Kuesioner
Kuesioner
Kuesioner
a. < 20 tahun b. 20-30 tahun c. > 30 tahun
a. SD b. SMP-SMA c. PT a. Tidak
Bekerja b. Pekerjaan
tidak tetap c. Pekerjaan
tetap a. 0-6 bulan b. 7-24 bulan c. 25-60 bulan
Ordinal
Ordinal
Nominal
Ordinal
2 Perilaku hidup bersih dan sehat
Sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh keluarga untuk menghindari terjadinya diare terdiri dari :
Kuesioner a. Baik (105-140)
b. Cukup (75-104)
c. Kurang (35-
Ordinal
Hubungan Antara Perilaku..., Susanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Kategori dan Skor
Skala
1. Anggota keluarga menggunakan air bersih
2. Anggota keluarga menggunakan jamban sehat
3. Setiap anggota keluarga membuang sampah pada tempatnya
4. Anggota keluarga mencuci tangan sebelum makan dan sesudah BAB
74)
3 Kejadian diare pada balita
Suatu keadaan bertambahnya frekuensi defekasi > 3 kali /hari dengan konsistensi tinja cair yang dialami oleh balita
Kuesioner a. 1 bulan yang lalu
b. 2 bulan yang lalu
c. 3 bulan yang lalu
Ordinal
E. Instrumen Penelitian
1. Alat Ukur
Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah
kuesioner dalam bentuk check list. Kuesioner diartikan sebagai daftar
pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, dimana responden dalam
menjawab tinggal memberikan tanda tertentu (Notoatmodjo, 2010).
Wawancara yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
wawancara secara terstruktur yaitu meliputi strategi yang memungkinkan
adanya suatu kontrol dari pembicaraan sesuai dengan isi yang diinginkan
peneliti (Nursalam, 2008). Observasi merupakan cara pengumpulan data
dengan mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden
penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti
(Hidayat, 2007).
Hubungan Antara Perilaku..., Susanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner
No Materi No Soal Jumlah Dirumah Disekolah
1 Kebiasaan Mencuci Tangan 1, 2, 5, 6, 8, 10, 11, 12 3, 4, 7, 9 12
2 Menggunakan Jamban Sehat
13, 15, 17, 18, 19, 21 14, 16, 20 9
3 Membuang Sampah pada Tempatnya
22, 14, 25, 27, 29 23, 26, 28 8
4 Penggunaan Air Bersih 31, 32, 33, 34, 35 30 6
Jumlah 35
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang diukur (Notoatmojdo, 2010). Untuk mengetahui
validitas suatu instrumen dilakukan dengan melakukan korelasi antar
skor masing-masing variabel dengan skornya (Riyanto, 2009). Validitas
dari alat ukur akan diketahui dengan Pearson’s Product Moment yang
akan diolah dengan SPSS. Teknik korelasi yang digunakan yaitu
(Riyanto, 2009) :
Keterangan :
rxy : koefisien validitas item yang dicari
X : skor responden untuk tiap item
Y : total skor tiap responden untuk tiap item
∑X : jumlah skor dalam distribusi X
rxy = n(∑XY) – (∑X)( ∑Y)
{n∑X2 – (∑X)2}{ n∑XY2 - ( ∑Y)2}
Hubungan Antara Perilaku..., Susanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
∑Y : jumlah skor dalam distribusi Y
∑X² : jumlah kuadrat masing-masing skor X
∑Y² : jumlah kuadrat masing-masing skor Y
n : jumlah subjek
Kriteria pengujian validitas adalah dengan membandingkan
antara korelasi validitas (r hitung) dengan tingkat kepercayaan 95%
atau α = 0,05. Dasar pengambilan keputusan Pearson’s Product
Moment yaitu :
1) Bila r hitung ≥ dari r tabel maka kuesioner dikatakan valid dan dapat
dipakai untuk meneliti.
2) Bila r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
(Riyanto, 2009).
b. Uji Reliabilitas
Menurut Hastono (2001), reliabilitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan konsistensi hasil pengukuran bila dilakukan pengukuran
dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat
pengukur yang sama. Pertanyaan/pernyataan dinyatakan reliabel jika
jawaban konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian
reliabilitas menggunakan teknik sekali ukur (one shot technique) yaitu
pengukuran hanya dilakukan satu kali, tidak dilakukan pengukuran
ulang.
Uji reliabilitas hanya dilakukan pada pertanyaan/pernyataan yang
sudah valid, sehingga harus dilakukan uji validitas dahulu pada
Hubungan Antara Perilaku..., Susanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
kuesioner sebelum dilakukan uji reliabilitas (Notoatmodjo, 2010).
Untuk mengetahui reliabilitas caranya adalah membandingkan nilai r
hasil dengan nilai konstanta. Koefisien reliabilitas yang dihasilkannya
disebut r hasil atau alpha, dengan dasar pengambilan keputusan
(Riyanto, 2009) :
1) Jika koefisien alpha ≥ r tabel (α = 0,05 dan n-2) berarti
pertanyaan/pernyataan tersebut reliabel.
2) Jika koefisien alpha < r tabel (α = 0,05 dan n-2) berarti
pertanyaan/pernyataan tersebut tidak reliabel.
Uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan pada bulan Januari di
Desa Dukuhwaluh dengan jumlah responden sebanyak 30 responden.
Telah dilakukan uji validitas dengan hasil df = n-2 yaitu 30-2 = 28,
dengan df pada tabel nilai r adalah 0,361. Untuk kuesioner tentang
tingkat pengetahuan dari jumlah sebanyak 35 item soal didapatkan 35
item soal mempunyai nilai r hasil lebih besar dari r tabel (0,361)
sehingga dikategorikan sebagai soal yang valid. Hasil uji reliabilitas
untuk kuesioner pengetahuan yang dilakukan didapatkan bahwa nilai
alpha adalah 0,973 lebih besar dari r tabel yaitu 0,361. Dengan
demikian kuisoner sebanyak 35 pertanyaan ini dinyatakan reliabel.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan
proses pengumpulan karakteristik yang diperlukan dalam suatu penelitian
Hubungan Antara Perilaku..., Susanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
(Nursalam, 2008). Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi data
primer dan data sekunder.
1. Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh
perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan
untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview
dan observasi (Nursalam, 2008). Data primer diperoleh dari populasi
secara langsung saat penelitian yaitu melalui lembar kuesioner perilaku
hidup bersih dan sehat dan kejadian diare di Desa Kembaran dan Desa
Linggasari Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dan
disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai
instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi
dan arsip-arsip resmi (Nursalam, 2008). Data sekunder diperoleh dari
dokumen dan catatan statistik di Wilayah Puskesmas Kembaran. Dokumen
dan catatan statistik yang diambil adalah balita yang didiagnosa oleh
dokter dan para medis terkena sakit diare.
Hubungan Antara Perilaku..., Susanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
G. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Metode pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan
perhitungan statistik dengan cara pengolahan dan analisis data dilakukan
dengan cara sebagai berikut (Notoatmodjo, 2010) :
a. Editing
Editing adalah memeriksa kembali kebenaran data yang telah
dikumpulkan berupa hasil dari pembagian kuesioner. Peneliti
melakukan pemeriksaan ulang kuesioner di tempat pengumpulan data,
meneliti kembali jawaban yang ada serta kelengkapan pengisian data
kuesioner yang diisi oleh responden, dalam penelitian terdapat beberap
responden yang kurang dan tidak sesuai sehingga peneliti
mengembalikan kuesioner untuk segera dilengkapi atau disesuaikan,
kemudian menghitung jumlah kuesioner dan melakukan koreksi.
b. Coding
Coding adalah memberikan kode angka pada atribut variabel agar
lebih mudah dalam analisis data. Klasifikasi dilakukan dengan
menandai kuesioner dengan kode berupa angka, kemudian dimasukan
ke dalam lembar tabel kerja guna mempermudah membacanya.
c. Entry Data
Entri Data adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian
membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat
Hubungan Antara Perilaku..., Susanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
tabel. Kemudian masing-masing kuesioner dijumlah sehingga
didapatkan kriteria sehat pratama, sehat madya, sehat utama serta sehat
paripurna. Setelah itu memproses data dilakukan dengan cara
memasukan data kuesioner ke program komputer.
d. Tabulating
Tabulating adalah tahap meringkas jawaban kuesioner dalam satu
tabel yang memuat semua jawaban responden sesuai dengan kode-kode
yang telah ditentukan. Dari data yang mentah dilakukan penataan data,
kemudian menyusun dalam bentuk tabel distribusi. Tabulating
dilakukan pada data yang bersifat nominal dan ordinal untuk
memudahkan analisis silang.
e. Cleaning
Cleaning adalah pengecekan kembali data yang sudah dimasukan
apakah ada kesalahan atau tidak (Nursalam, 2008). Peneliti mengecek
data yang sudah jadi dalam komputer dan tidak ada kekeliruan.
2. Analisis Data
Setelah data diperoleh selanjutnya dilakukan pengolahan data secara
komputerisasi. Adapun analisis yang digunakan adalah :
a. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan menganalisis tiap
variabel dari hasil penelitian (Notoadmodjo, 2010). Analisis univariat
dilakukan dengan membuat distribusi frekuensi dari setiap variabel
yang diteliti. Hasil analisisnya disajikan dengan menggunakan
Hubungan Antara Perilaku..., Susanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
distribusi frekuensi relatif dengan rumus sebagai berikut (Budiarto,
2001) :
F P = X 100 %
N
Keterangan:
P = Proporsi
F = Frekuensi kategori variabel bebas dan variabel terikat
N = Jumlah seluruh observasi
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan uji Chi Square (Chi Kuadrat). Uji ini digunakan untuk
mengestimasi atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau
menganalisis hasil observasi untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan yang signifikan antara perilaku hidup bersih sehat dengan
kejadian diare pada balita (Hidayat, 2009). Rumus perhitungan yang
digunakan dalam uji chi kuadrat adalah (Riyanto, 2009) :
(f o – f e)2
x² = ∑ f e
Keterangan :
x² = Chi-square
f o = frekuensi yang diobservasi
f e = frekuensi yang diharapkan
Hubungan Antara Perilaku..., Susanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
Analisis ini disajikan dalam bentuk tabel silang antara variabel
terikat dan variabel bebas dengan tujuan untuk mempermudah analisis
chi kuadrat. Uji signifikansi dalam chi kuadrat yaitu :
1) Ho diterima jika x2 hitung < x2 tabel (α = 0,05)
2) Ho ditolak jika x2 hitung > x2 tabel (α = 0,05 )
H. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2007), dalam melaksanakan penelitian harus
memperhatikan prinsip – prinsip etika penelitian dan masalah etika penelitian
sebagai berikut :
1. Prinsip – prinsip etika penelitian
a. Prinsip manfaat
Dengan berprinsip pada aspek manfaat, maka segala bentuk
penelitian yang dilakukan memiliki harapan dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan manusia. Prinsip ini dapat ditegakkan dengan
membebaskan, tidak memberikan atau menimbulkan kekerasan pada
manusia, tidak menjadikan manusia untuk dieksploitasi. Penelitian yang
dihasilkan dapat memberikan manfaat dan mempertimbangkan antar
aspek risiko dengan aspek manfaat, bila penelitian yang dilakukan
dapat mengalami dilema dalam etik. Dalam penelitian ini responden
mendapatkan manfaat tentang cara hidup bersih dan sehat dikarenakan
setelah melakukan penelitian, peneliti melakukan penyuluhan tentang
PHBS.
Hubungan Antara Perilaku..., Susanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
b. Prinsip menghormati manusia
Manusia memiliki hak dan mahluk yang mulia yang harus
dihormati, karena manusia memiliki hak dalam menentukan pilihan
antara mau dan tidak mau untuk diikutsertakan menjadi subjek
penelitian.
c. Prinsip keadilan
Prinsip ini dilakukan untuk menjujung tinggi keadilan manusia
dengan menghargai hak atau memberikan pengobatan secara adil, hak
menjaga privasi manusia, dan tidak berpihak dalam perlakuan terhadap
manusia.
2. Masalah Etika Penelitian
a. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan
dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.
Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan
tujuan penelitian. Pada penelitian ini peneliti sebelumnya memberikan
informed consent kepada responden. Kemudian responden
menandatangani lembar persetujuan sebagai tanda bahwa responden
bersedia dijadikan responden penelitian. Beberapa informasi yang ada
dalam informed consent tersebut antara lain: partisipasi pasien, tujuan
dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur
Hubungan Antara Perilaku..., Susanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan
dan informasi yang mudah dihubungi.
b. Anonimity (tanpa nama)
Masalah ini merupakan masalah etika yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan
atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian
yang disajikan.
c. Confidentiality (kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan
jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-
masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang
dilaporkan pada hasil penelitian.
Hubungan Antara Perilaku..., Susanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015