bab iii metode penelitian a. rancangan penelitiandigilib.uinsby.ac.id/1479/6/bab 3.pdfrancangan...

16
BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab ini akan diuraikan tentang metode penelitian yang meliputi: Rancangan penelitian, populasi dan sampel, instrument penelitian, pengumpulan data dan teknik analisa data. A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperimental) karena variable-variabel yang sebenarnya dikontrol tidak dapat dikontrol secara sempurna sehingga tidak cukup untuk disebut penelitian eksperimen murni Penelitian ini menggunakan desain posttes only group kontrol group design 1 . Kelas VIIIb diberi perlakuan khusus berupa pembelajaran dengan model PBL sedangkan pembelajaran pada kelas VIIIa berlangsung secara konvensional yaitu pemberian materi dengan cara yang sudah membumi dengan metode demonstrasi, Tanya jawab, diskusi kelas dan sesekali eksperimen, kemudian setelah perlakuan, kedua kelas dites dengan tes yang sama sebagai tes akhir (posttest). Tes ini dilaksanakan pada saat ulangan harian dan hasilnya dibandingkan (diuji perbedaannya). Perbedaan yang berarti (signifikan) antara kedua hasil posttest menunjukkan pengaruh dari perlakuan yang diberikan. B. Populasi dan sampel 1. Populasi 1 Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,hal.108

Upload: vanhuong

Post on 15-Jul-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitiandigilib.uinsby.ac.id/1479/6/Bab 3.pdfRancangan penelitian yang ... Penelitian ini menggunakan desain posttes only group kontrol group

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada Bab ini akan diuraikan tentang metode penelitian yang meliputi: Rancangan

penelitian, populasi dan sampel, instrument penelitian, pengumpulan data dan teknik analisa

data.

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan

penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperimental) karena variable-variabel yang

sebenarnya dikontrol tidak dapat dikontrol secara sempurna sehingga tidak cukup untuk

disebut penelitian eksperimen murni

Penelitian ini menggunakan desain posttes only group kontrol group design1.

Kelas VIIIb diberi perlakuan khusus berupa pembelajaran dengan model PBL sedangkan

pembelajaran pada kelas VIIIa berlangsung secara konvensional yaitu pemberian materi

dengan cara yang sudah membumi dengan metode demonstrasi, Tanya jawab, diskusi

kelas dan sesekali eksperimen, kemudian setelah perlakuan, kedua kelas dites dengan tes

yang sama sebagai tes akhir (posttest).

Tes ini dilaksanakan pada saat ulangan harian dan hasilnya dibandingkan (diuji

perbedaannya). Perbedaan yang berarti (signifikan) antara kedua hasil posttest

menunjukkan pengaruh dari perlakuan yang diberikan.

B. Populasi dan sampel

1. Populasi

1 Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,hal.108

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitiandigilib.uinsby.ac.id/1479/6/Bab 3.pdfRancangan penelitian yang ... Penelitian ini menggunakan desain posttes only group kontrol group

Populasi adalah keseluruhan subyek yang akan diteliti adalah siswa kelas VIII SMP

Al-Hikmah Jombang.

2. Sampel

Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menentukan

satu kelas sebagai kelas eksperimen.jadi sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas

VIIIb

Berdasarkan informasi secara langsung dari guru yang mengajar kelas VIII

memiliki karakteristik (rata-rata prestasi belajar PAI dan aktivitas siswa) hampir

sama. Selanjutnya untuk memperkuat kesetaraan kelas dilakuakn uji kesetaraan secara

statistic berdasarkan nilai ulangan harian dari materi sebelumnya.

C. Uji kemampuan awal

1. Deskripsi data kemampuan awal prestasi belajar

Data kemampuan awal siswa diperoleh dari ulangan harian matrei

sebelumnya. Berdasarkan tabel dapat diketahui nilai rata-rata kelas eksperimen

hamper sama dengan kelas control. Selanjutnya data kemampuan awal siswa dikelas

diuji normalitas dan homogenitas sebagai persyaratan untuk uji kesamaan kuadrat

rata-rata.

2. Uji prasyarat analisis

a. Uji normalitas

Hasil uji normalitas nilai kemampuan awal prestasi belajar siswa kedua

kelas menggunakan software SPSS 16. Hasil uji normalitas dari data nilai

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitiandigilib.uinsby.ac.id/1479/6/Bab 3.pdfRancangan penelitian yang ... Penelitian ini menggunakan desain posttes only group kontrol group

kemampuan awal siswa kelas eksperimen. Jika nilai-nilai lebih besar dari taraf

signifikansinya yaitu 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua data untuk kedua

kelas sama-sama terdistribusi secara normal.

b. Uji kesamaan kuadrat rata-rata

Uji ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa kedua kelas.

Hasil uji ini mengguanakan software SPSS 16. Dari tabel diatas akan dapat

diketahui bahwa apakah Thitung lebih kecil dari Ttabel dan hasil oleh signifikansi

SPSS apakah menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0.05 yang berarti tidak ada

perbedaan signifikan diantara kedua kelas sebelum diberi perlakuan. Oleh karena

itu apabila terjadi perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar sebelum diberi

perlakuan dan sesudah diberi perlakuan PBL hal ini murni disebabkan oleh

adanya perlakuan.

D. Instrument penelitian

Instrument penelitian menerapkan alat yang digunakan iuntuk memperoleh atau

mengumpulkan data dalam rangka menyelesaikan masalah penelitian atau mencapai

tujuan penelitian.

1. Instrument perlakuan

Instrument ini terdiri dari RPP, scenario pembelajaran, LKS, dan modul yang

digunakan guru dalam melakukan KBM mata pelajaran PAI.

2. Instrument pengukuran

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Lembar observasi keterlaksanaan proses

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitiandigilib.uinsby.ac.id/1479/6/Bab 3.pdfRancangan penelitian yang ... Penelitian ini menggunakan desain posttes only group kontrol group

lembar observasi keterlaksanaan proses digunakan untuk memperoleh

data mengenai keterlaksanaan RPP. Lembar keterlaksanaan proses ini terdiri dari

kolom kegiatan dan skor rentangan antara 1-4. Penentuan keterlaksanaan RPP

diperoleh dengan cara menjumlah skor yang diperoleh pada masing-masing

kegiatan yang sama untuk keseluruhan pertemuan kemudian dirata-rata, setelah itu

rata-rata untuk seluruh kegiatan dijumlah. Skor akhir keterlaksanaan proses

diperoleh dari jumlah skor rata-rata masing-masing kegiatan dibagi jumlah skor

total yang seharusnya diperoleh kemudian dikalikan 100 %. Lembar observasi

merupakan bentuk instrument pengumpulan data yang bersifat menghimpun data,

oleh karena itu tidak perlu dilakukan standarisasi instrument cukup dengan

validitas isi.

b. Tes

Tes, digunakan untuk memperoleh data kemampuan prestasi belajar dan

kemampuan berpikir kritis. Instrument tes ini berupa pertanyaan berbentuk pilihan

ganda dan essay sesuai dengan kisi-kisi tes. Instrument pilihan ganda digunakan

untuk mengukur prestasi belajar dan instrument essay digunakan untuk mengukur

kemampuan berpikir kritis.

Instrument pilihan ganda dipilih karena bentuk tes ini dapat mengukur

berbagai aspek materi dan memiliki keunggulan yang cukup tinggi (semakin

banyak jumlah distraktornya semakin tinggi keunggulannya). Intrumen tes prestasi

belajar disusun berdasarkan indicator pembelajaran, soal tes terdiri daari 20 butir

soal pilihan ganda. Besarnya skor untuk tiap butir soal 1 (jika jawaban benar), 0

(jika jawaban salah).

Prestasi yang diukkur adalah meliputi ranah kognitif bloom taxosonomi

(1956). Intrumen tes disusun peneliti dan pengembangannya meliputi: 1).

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitiandigilib.uinsby.ac.id/1479/6/Bab 3.pdfRancangan penelitian yang ... Penelitian ini menggunakan desain posttes only group kontrol group

Penentuan SK, 2). Analisis KD penyusunan kisi- kisi, 3). Penyusunan tes, 4). Uji

ahli, 5) uji lapangan untuk penentuan daya beda, validitas tingkat kesukaran dan

reabilitas.

Tes mengukur kemampuan kritis menggunakan tes yang menuntut siswa

untuk dapat memecahkan masalah yang diberikan. Bentuk tes yang digunakan

adalah uraian, hal ini dipilih karena memiliki keunggulan yaitu mudah disiapkan,

disusun, dan dapat mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat,

selaian itu dapat mengetahui sejauh mana siswa mendalami sesuatu permalasahan

yang diberikan.2

Ketentuan skor tes berpikir kritis menggunakan kisi kisi instrument berpikir

kritis yang dijabarkan dari indicator indicator variable. Skor penilaian berpikir

kritis memiliki rentang 1-4.

Pelaksanaaan uji coba lapangan untuk mencari daya beda, validitas, tingkat

kesukaran butir, dan reabilitas dilakukan sebelum penelitian eksperimen dilakukan.

Uji boba instrument pengukuran berupa butir soal dilakukan kepada 14 siswa kelas

VIII. Setelah uji coba pengukuran dilakukan uji standardisasi instrument berupa

pengujian validitas empiris, realibilitas, dan analisis butir soal ( taraf kesukaran dan

daya pembeda soal)

b.1 . Daya pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai atau berkemampuan tingkat tinggi dan siswa yang

kurang pandai atau berkemampuan rendah.3 Angka yang menunjukkan

2 Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara 3Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,hal.211

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitiandigilib.uinsby.ac.id/1479/6/Bab 3.pdfRancangan penelitian yang ... Penelitian ini menggunakan desain posttes only group kontrol group

besarnya daya pembeda disebut indeks daya pembeda. Beskarnya indeks daya

pembeda berkisar antara -1 sampai +1.

Tanda negative menunjukkan bahwa siswa yang berkemampuan

rendah dapat menjawab benar sedangkan siswa yang berkemampuan tinggi

menjawab salah. Penentuan indeks daya pembeda dilakukan dengan

mengelompokkan peserta tes pada kelompok atas dan kelompok bawah

terlebih dahulu, langkah pertama yaitu mengurutkan siswa mulai dari yang

memperoleh skor tinggi ke siswa yang memperoleh skor rendah. Kemudian

melakukan pembagian kelompok menjadi dua bagian, yaitu kelompok atas

yang merupakan kelompok siswa berkemampuan tinggi dan kelompok bawah

yang merupakan kelompok siswa berkemampuan rendah. Pembagian ini

dilakukan dengan menentukan 27% kelompok atas dan 27% kelompok bawah.

Setelah itu menghitung indeks daya pembeda menggunakan persamaan

berikut:

퐷 =퐷퐼 −

퐵퐼 = 푃 − 푃

Dengan D=indeks daya pembeda, IA=banyaknya peserta kelompok atas,

BA=banyaknya kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar,

PA=proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.

criteria daya pembeda suatu tes dapat dikatakan sebagai berikut

0,70 – 1,00 baik sekali

0,41 – 0,69 baik

0,20 – 0,39 cukup

0,00 – 0,19 jelek

Negatif - sangat jelek

b.2. Uji validitas

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitiandigilib.uinsby.ac.id/1479/6/Bab 3.pdfRancangan penelitian yang ... Penelitian ini menggunakan desain posttes only group kontrol group

Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes

telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebuah instrument dikatakan

valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan.

Salah satu cara untuk menentukan validitas adalah menggunakan

korelasi biserial. Cara ini digunakan untuk soal-soal obyektif dan skor item

yang biasa diberikan adalah 1 bagi item yang dijawab benar dan 0 bagi item

yang dijawab salah.

korelasi biserial ditentukan dengan menggunakan persamaan

푟 =푀 −푀푆퐷 푥

푝푞

Keterangan

rbu=koefisien korelasi biserial, Mp=rerata skor pada tes dari peserta tes yang

memiliki jawaban benar, Mt= rerata skor total, SD= standar deviasi. Skor total

P, proporsi peserta tes yang jawabannya benar pada soal (tingkat kesukaran) q

= 1-p

Besarnya koefisisen korelasi yang diperoleh tidak akan lebih kecil atau

sama dengan -1.00 atau tidak akan lebih besar atau sama dengan +1.00.

menurut Arifin (2010:257) hal ini dapat dinyatakan dengan 1.00 ≤ rbu ≥ +1.00

Keterangan :

rbu = + 1.00 artinya korelasi sempurna positif

rbu = -1.00 artinya korelasi sempurna negative

Untuk menentukan apakah tes tersebut valid atau tidak, nilai r hitung

dibandingkan dengan koefisien korelasi pada tabel dengan taraf nyata 5%.

Apabila r hitung sama dengan atau lebih besar koefisien korelasi, maka butir

soal dikategorikan valid, dan sebaliknya (Purmanto,200:70).

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitiandigilib.uinsby.ac.id/1479/6/Bab 3.pdfRancangan penelitian yang ... Penelitian ini menggunakan desain posttes only group kontrol group

Berdasarkan perhitungan, diperoleh seluruh butir soal yaitu sebanyak 25 soal

tergolong dalam kategori valid.

b.3 Taraf kesukaran

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya soal disebut indeks

kesukaran. Besarnya indeks kesukaran berkisar antara 0.00 sampai 1.00.

Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Menurut Arikunto

(2009:208) taraf kesukaran soal dihitung dengan cara membandingkan jumlah

siswa yang menjawab soal dengan benar dan jumlah siswa seluruhnya seperti

pada persamaan ini: 푃 =

P = indeks kesukaran

B = banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar

Js = jumlah seluruh siswa peserta tes

Arifin 2010:272 menyatakan bahwa untuk menafsirkan taraf kesukaran

tersebut dapat digunakan criteria sebagai berikut:

P > 0,75 = mudah

0,25 ≤ P ≤ 0,75 = sedang

P < 0,25 = sukar

b.4 Uji reliabelitas

Reliabelitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu

instrument (Arifin, 2010:258). Suatu tes dapat dikatakan reliable jika selalu

memberikan hasil yang relative sama bila diteskan pada kelompok, waktu dan

kesempatan yang sama maupun berbeda. Reliabelitas menunjukkan pada

pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data, karena instrument tersebut sudah baik. Menurut

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitiandigilib.uinsby.ac.id/1479/6/Bab 3.pdfRancangan penelitian yang ... Penelitian ini menggunakan desain posttes only group kontrol group

Supranoto 2009:61, salah satu cara untuk mencari reliabelitas adalah

menggunakan persamaan Kuder-Richardson (KR-20), yaitu:

푟 =퐾

퐾 − 1푆 − ∑푝푞

Keterangan

R11= reliabelitas menggunakan persamaan KR-20

P = proporsi peserta tes yang menjawab benar

q = proporsi peserta tes yang menjawab salah (q = 1-p)

Σ pq = jumlah perkalian antara p dan q

K = banyak soal

S = standar deviasi

Reliabilitas tinggi ditunjukkan dengan nilai r11 sebesar 1.00 dan

reliabilitas yang dianggap sudah cukup memuaskan atau tinggi jika r11 > 0.70

(Supranoto, 2009:114).

c. Pedoman Dokumentasi

Dokumentasi yang diterapkan dalam penelitian ini meliputi rencana pelak-

sanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, nilai tes, dan catatan lapangan. Selain itu,

dokumentasi dalam penelitian ini berupa data visual atau foto. Foto dapat

menggambarkan dan menangkap suasana kelas, detail tentang peristiwa-peristiwa

penting atau khusus yang terjadi.

E. Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara yaitu teknik

pengumpulan data melalui observasi dan pengukuran melalui pengukuran tes hasil

belajar. Observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitiandigilib.uinsby.ac.id/1479/6/Bab 3.pdfRancangan penelitian yang ... Penelitian ini menggunakan desain posttes only group kontrol group

melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata

2010:220).

Observasi dilakukan untuk mengamati perhatian siswa selama proses

pembelajaran. Sedangkan tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui

atau mengukur suatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah

ditentukan (Arikunto.2009:53). Tes dilakukan setelah pemberian perlakuan untuk

mengukur hasil belajar siswa.

1. Tahap persiapan

a. Melakukan observasi dan wawancara dengan guru bidang studi

b. Menyusun proposal

c. Menentukan observer

d. Menyiapkan instrument penelitian

2. Tahap pelaksanakan

a. Melihat kemampuan awal siswa dengan cara melakuakan analisis statistic hasil

UH

b. Melaksanakan KBM pada pada kelas eksperimen mata pelajaran PAI

c. Observer dan peneliti melakukan pengamatan selama proses KBM berlangsung

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dari sumber data

terkumpul. Kegiatan tersebut antarara lain mengelompokkkan data berdasarkan variable

dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh responden,

menyajikan data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitiandigilib.uinsby.ac.id/1479/6/Bab 3.pdfRancangan penelitian yang ... Penelitian ini menggunakan desain posttes only group kontrol group

hipotesis yang telah diajukan (sugiyono 2009). Pengujian hipotesis ada dua yaitu:

pengujian hipotesis terhadap prestasi belajar dan berpikir kritis.

Pengujian hipotesis terhadapa variable terikat baru dapat ditentukan setelah

dilakukan uji prasyarat. Uji prasyarat ini dilakukan untuk mengetahui apakah data

terdistribusi normal atau tidak, sehingga dapat ditentukan teknik statistikyang akan

digunakan. Apabila data terdistribusi normal, maka digunakan teknik statistic parametris

untuk pengujian hipotesis yaitu uji t. apabila data tidak berdistribusi normal maka harus

menggunakan teknik statistic non parametik, yaitu uji u man whitney. Oleh karena itu

sbeleum dilakukan uji hipotesis , terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis data.

1. Uji Prasyarat Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji ini diguanakan untuk mengetahui data dianalisis berdistribusi normal

atau tidak. Rumus yang digunakan adalah uji CH1 kuadrat

Harga CH1 =( )

Keterangan: 퐹 = frekuensiataujumlahdatahasilobservasi

퐹 = presentasiluastiapbidangdikalikandengann

Jika harga Chi kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi kuadrat tabel maka H0

diterima yang berarti data terdistribusi secara normal (Sugiyono, 2010:82)

Dalam penelitian ini, pengujian normalitas data dilakukan dengan bantuan

SPSS 16 for windows. Program ini juga menggunakan uji kolmogorov-smirnov

untuk menguji normalitas data. Hasil perhitungan ini ditampilkan dalam bentuk

tabel testof normality yang didalamnya terdapat nilai signifikansi pada kolom

kolmogorov-smirnov. Apabila sig.> α yang ditentukan, maka H0 diterima

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitiandigilib.uinsby.ac.id/1479/6/Bab 3.pdfRancangan penelitian yang ... Penelitian ini menggunakan desain posttes only group kontrol group

(Setyoningsih, 2009:84). Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (H1)

dirumuskan sebagai berikut:

퐻 : databerasaldaripopulasiyangberdistribusinormal

퐻 : databerasaldaripopulasiyangtidakberdistribusinormal

Taraf nyata (α) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0.05 (5%) sehingga H0

diterima apabila sig > 0.05

b. Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah 2 kelompok memiliki tingkat

varians data yang sama atau tidak. Untuk menguji kesamaan dua varians data dari

kedua kelompok digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono,

2010:140)

F −variansterbesarvariansterkecil

Nilai F yang diperoleh dari perhitungan dikonsultasikan dengan F tabel

dengan taraf nyata 5%. Jika F hitung ≤ F tabel maka H0 diterima yang berarti

varians homogen, dan sebaliknya jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak atau

varians tidak homogen (Sugiyono, 2010:141).

Perhitungan juga dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan program

SPSS 16. Hasil uji hipotesis ditampilkan dalam bentuk tabel test of homogenity of

variance. Dengan melihat nilai signifikan pada based on trimmed mean dapat

ditentukan apakah data berasal dari populasi bervarian homogeny atau tidak.

Apabila sig.> α yang ditentukan, maka H0 diterima (Setyoningsih,2009:94).

Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (H1) dirumuskan sebagai berikut:

퐻 : databerasaldaripopulasiyangberdistribusinormal

퐻 : databerasaldaripopulasiyangtidakberdistribusinormal

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitiandigilib.uinsby.ac.id/1479/6/Bab 3.pdfRancangan penelitian yang ... Penelitian ini menggunakan desain posttes only group kontrol group

Taraf nyata (α) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0.05 (5%) sehingga H0

diterima apabila sig > 0.05

2. Uji hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah prestasi belajar dan

kemampuan berpikir kritis dapat tercapai. Teknik pengujian hipotesis dapat

ditentukan setelah dilakukan uji prasyarat. Apabila data berdistribusi normal maka

digunakan teknik statistic parametric yaitu uji t satu pihak. Apabila data tak

berdistribusi normal, maka digunakan teknik uji nonparametric.

a. Uji t satu pihak, digunakan karena peneliti sudah memihak pada salah satu dari

dua kelompok penelitian yaitu kelas yang belajar dengan PBL. Rumus yang

digunakan adalah ( sugiyono,2010:138)

푡 =푥 − 푥

(푛 − 1)푠 + (푛 − 1)푠푛 + 푛 − 2

1푛 + 1

푥 = rata − rataskortesakhirkelaseksperimen

푥 = rata − rataskortesakhirkelaskontrol

푠 = variansskortesakhirkelaseksperimen

푠 = variansskortesakhirkelaskontrol

푛 = jumlahsiswakelaseksperimen

푛 = jumlahsiswakelaskontrol

Pengujian hipotesis yang digunakan uji pihak kanan dengan hipotesis nol H0 dan

hipotesis alternative H1 dirumuskan sebagai berikut

퐻 :퐻 ≤ 퐻

퐻 :퐻 > 퐻

keterangan ∶

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitiandigilib.uinsby.ac.id/1479/6/Bab 3.pdfRancangan penelitian yang ... Penelitian ini menggunakan desain posttes only group kontrol group

H0 : prestasi belajar kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan hasil belajar

kelas pembanding

H1 : prestasi belajar lebih tinggi dari hasil belajar

Menurut Sugiyono (2010:100), jika t hitung ≤ t tabel maka H0 diterima atau ditolak

dengan derajat kebebasan 푑푘 = 푛 + 푛 − 2untukn = n dan varians

homogen. Apabila jumlah n = n dan varians tidak homogen maka derajat

kebebasan dk = n − 1atau

dk = n − 1 (Sugiyono, 2010:139)

Uji t ini dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS 16. Uji pihak

kiri sama dengan penjelasan diatas. Untuk uji pihak kanan, H0 diterima jika thitung

≤ ttabel atau dapat pula dilihat sig. pada outputnya,pada kolom sig (2-taled), nilai

sig. yang ditunjukkan dibagi 2. Apabila setelah dibagi dua nilai sig.α. maka H0

diterima (Suyanto,2009:145)

b. Uji mann-whitney (uji u)

푧 =푈 − 푛 .푛

2푛 .푛

푁(푁 − 1)푁 −푁

12 − ∑푇

Dengan

푁 = 푛 + 푛

푈 = 푛 . 푛 +푛 (푛 + 1)

2 − 푅

푑푎푛푈 = 푛 .푛 +푛 (푛 + 1)

2 − 푅

휏 =휏 − 푢

12

Keterangan:

n1 = jumlah sampel kelas eksperimen

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitiandigilib.uinsby.ac.id/1479/6/Bab 3.pdfRancangan penelitian yang ... Penelitian ini menggunakan desain posttes only group kontrol group

n2 = jumlah sampel kelas pembanding

u = statistic yang digunakan dalam tes uji Mann-whitney yang diperoleh dari

beberapa kali skor dalam kelompok dengan n2 kasus mendahului skor dalam

kelompok yang banyaknya n1 dalam rangking

u2 = jumlah peringkat pada kelas pembanding

R1 = jumlah rangking pada kelas ekspeimen

R2 = jumlah rangking pada kelas pembanding

Z = signifikasi harga U

t = banyaknya observasi yang kerangka sama untuk suatu rangking tertentu.

Pengujian hipotesis yang digunakan uji pihak kanan dengan hipotesis no H0 dan

H1 dirumuskan sebagai berikut

퐻 :퐻 > 퐻

H0 : prestasi belajar kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan hasil belajar

kelas pembanding

H1 : prestasi belajar lebih tinggi dari hasil belajar

Menurut Isparyadi (1988:155) apabila nilai z yang diperoleh dari hasil

perhitungan lebih besar dari pada nilai kritis maka H1 diterima. Besarnya nilai

kritis z untuk analisis suatu skor sebesar 1,65 selain itu criteria penerimaan H1

dapat ditentukan dari nilai probabilitas yang dilihat pada tabel harga-harga kritis z

dalam observasi distribusi normal berdasarkan nilai z yang diperoleh. Apabila

harga kritis z hitung > 1,65 maka H1 diterima

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitiandigilib.uinsby.ac.id/1479/6/Bab 3.pdfRancangan penelitian yang ... Penelitian ini menggunakan desain posttes only group kontrol group